kewirausahaan sosial

2
NAMA : IMELDA SARI NIM : 101000205 PEMINATAN : EPIDEMIOLOGI KEWIRAUSAHAAN SOSIAL Ide: Membuat suatu program kebijakan terhadap pembatasan penggunaan garam pada makanan cepat saji. Seperti yang kita ketahui , bahwa salah satu factor resiko hipertensi adalah konsumsi natrium yang berlebihan sehingga dapat meningkatkan aktivitas kerja jantung semakin cepat dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Selain itu salah satu program yang bisa kita buat adalah program rutin dalam melakukan pemeriksaan tekan darah setiap masyarakat yang dilakukan secara wajib. Alasan : Di Indonesia prevalensi hipertensi berkisar antara 8,6–10%. Saat ini jumlah penderita hipertensi di Indonesia diperkirakan 15 juta orang. Prevalensi pada daerah urban dan rural berkisar antara 17- 21% dan hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi pada dewasa 6-15% dan 50% di antara orang dewasa yang menderita hipertensi tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga

Upload: imel-seider

Post on 12-Aug-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas kewirausahaan sosial

TRANSCRIPT

Page 1: kewirausahaan sosial

NAMA : IMELDA SARI

NIM : 101000205

PEMINATAN : EPIDEMIOLOGI

KEWIRAUSAHAAN SOSIAL

Ide:

Membuat suatu program kebijakan terhadap pembatasan penggunaan garam pada makanan cepat saji. Seperti yang kita ketahui , bahwa salah satu factor resiko hipertensi adalah konsumsi natrium yang berlebihan sehingga dapat meningkatkan aktivitas kerja jantung semakin cepat dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Selain itu salah satu program yang bisa kita buat adalah program rutin dalam melakukan pemeriksaan tekan darah setiap masyarakat yang dilakukan secara wajib.

Alasan :

Di Indonesia prevalensi hipertensi berkisar antara 8,6–10%. Saat ini jumlah penderita hipertensi di Indonesia diperkirakan 15 juta orang. Prevalensi pada daerah urban dan rural berkisar antara 17-21% dan hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi pada dewasa 6-15% dan 50% di antara orang dewasa yang menderita hipertensi tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. ( sumber: JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 315 - 325 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm )