kewirausahaan sap 1
DESCRIPTION
kewirausahaanTRANSCRIPT
1.3 ANALISIS SWOT DIRI SENDIRI
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor
itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities,
dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis
atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang
mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan
terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Komponen Analisis SWOT terhadap diri sendiri :
S = Strenght, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki oleh
seseorang, organisasi, atau sebuah program saat ini yang bisa berpengaruh positif di masa
yang akan datang.
Kekuatan yang dimiliki sekarang :
1. Kemampuan Akuntansi dan Komputer Akuntansi yang baik
2. Bertanggung jawab pada diri sendiri
3. Konservatif dan hemat khusunya dalam keuangan
4. Senang membaca dan mendengarkan
5. Mudah bersosialisasi atau hubungan baik dengan teman.
6. Berkomitmen pada ucapan
7. Telaten atau pantang menyerah jika terjadi kesulitan
8. Berpenampilan cukup menarik
9. IPK > 3,00
W = Weakness, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki
oleh seseorang, organisasi, atau sebuah program saat ini yang bisa berpengaruh negative
di masa yang akan datang.
Kelemahan yang dimiliki sekarang :
1. Kurang peduli kepada lingkungan
2. Lemah dalam bahasa Inggris
3. Kurang percaya diri jika bicara di depan umum
4. Susah mengambil keputusan dengan cepat
5. Dukungan keuangan kurang baik
6. Ceroboh karena sering tidak sabaran
7. Lebih mementingkan diri sendiri
8. Susah mengingat nama seseorang
9. Cara bicara yang kurang dmudah dimengerti dan tidak beraturan
O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di
luar diri pribadi, organisasi, atau sebuah program dan memberikan peluang berkembang
dimasadepan.
Kesempatan atau peluang yang ada diantaranya :
1. Peraturan tentang penggunana Sistem Akuntansi di semua lembaga
2. Pemberlakuakan IFRS di semua lembaga
3. Pencanangan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
4. Perubahan peraturan perpajakan khususnya tentang pajak penghasilan
5. Rekruitmen PNS setiap tahun
6. Pencanangan PNPM mandiri
7. Perluasan sector Perbankan
8. Perkembangan teknologi baru
9. Pemberlakukan ACFTA
T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman atau hambatan yang datang dari luar
diri pribadi, organisasi, atau sebuah program dan dapat mengancam eksistensi dimasa
depan.
Ancaman atau hambatan yang ada diantaranya :
1. Tenaga kerja yang berpengalaman
2. Lulusan Perguruan Tinggi yang bonafit
3. Meningkatnya persaingan diantara lulusan sarjana
4. Merebaknya KKN di semua bidang
5. Tenaga kerja yang kompeten
6. IPK > 3,00
7. Perusahaan Padat Modal
8. Kuota PNS, tapi lebih mengutamakan tenaga kerja honorer
9. Tuntutan segera menikah
Internal
Eksternal
S W
O Dengan mengembangkan
suatu strategi dalam
memanfaatkan kekuatan
(S) untuk memanfaatkan
peluang (O) yang ada.
Strategi dalam
memanfaatkan peluang
(O) untuk mengatasi
kelemahan (W) yang ada.
T Strategi dalam
memanfaatkan kekuatan
(S) untuk menghindari
ancaman (T).
Strategi dalam
mengurangi kelemahan
(W) dan menghindari
ancaman (T).
Strategi SO
1. Mengikuti semua perkembangan akuntansi nasional dan internasional agar bisa
membuka jasa konsultan akuntansi atau perpajakan dengan lebih dahulu
mengambil pendidikan profesi akuntan.
2. Memulai untuk berwiraswasta berbasis IT dengan mengutamakan kualitas dan
pelayanan
3. Belajar berlatih prikotest agar bisa lulus jadi PNS
4. Lebih banyak bersosialisasi agar bisa menjadi fasilitator dari salah satu program
pemerintah.
Strategi WO
1. Perbanyak belajar menggunakan Bhs. Inggris mulai saat ini
2. Membuat pencatatan sederhana tentang kegiatan sehari-hari
3. Perbanyak Puasa sunah untuk mengontrol emosi
4. Menabung untuk tambahan modal usaha jika akan berwirausaha
Strategi ST
1. Perbanyak jaringan atau relasi dengan meningkatkan silaturahmi untuk
mendapatkan informasi lowongan pekerjaan.
2. Mempertahankan IPK sebagai salah satu syarat lulus test administrasi
3. Mencari kerja Free line sebagai tambahan pengalaman kerja.
4. Memperdalam kompetensi dengan terus belajar.
Strategi WT
1. Mengikuti kegiatan BLK (Balai latihan kerja)
2. Mengikuti organisasi intra dan ekstra kampus untuk melatih percaya diri.
3. Mulai untuk lebih rapi dalam segala hal termasuk cara bicara
4. Disiplin terhadap waktu.
2.2. Analisis Industri Dalam penulisan karya akhir ini, analisis industri yang digunakan adalah model dari Michael .E. Porter yaitu “ The Five Forces”. Konsep The Five Forces ini merupakan instrumen dan tekni yang tepat untuk menganalisis suatu industri berikut dengan para pesaingnya. Model dari Porter ( 1980 ) ini menyatakan ada 5 faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup suatu bisnis atau industri, antara lain adalah :
• Persaingan antar unit–unit di dalam industri (Rivalry Among Existing Firms)
• Resiko masuknya pesaing baru ( Threat of New Entrants )
• Kemampuan tawar–menawar dari pembeli (Bargaining Power of Buyers) • Kemampuan tawar–menawar dari pemasok (Bargaining Power of Suppliers)
• Ancaman jasa pengganti ( Threat of Substitute Services ) Interaksi antara semua faktor pendorong ini akan bisa menetukan tingkat profitabilitas atau potensi keuntungaan melalui harga, biaya dan modal serta investasi yang dibutuhkan.
Indeks perilaku KEWIRAUSAHAAN
Dalam satu penelitiannya, B Subrahmanyeswari, K Veeraraghava Reddy dan B Sudhakar
Rao (2007; dalam Entrepreneurial behavior of rural women farmers in dairying: a
multidimensional analysis. Livestock Research for Rural Development 19 (1) 2007); tingkat
kewirausahaan seseorang dapat diukur dengan 15 komponen yaitu:
1. Innovativeness, tingkat keinovatifan
2. Risk Orientation, seberapa jauh ia cukup berani menantang resiko
3. Decision making ability, kemampuan membuat keputusan
4. Achievement motivation, seberapa tingginya motivasinya untuk mencapai keberhasilan
5. Information seeking behavior, perilakunya atau seberapa kekeuh usahanya dalam mencari
informasi
6. Knowledge of the enterprise, pengetahuannya tentang hal-hal berkaitan tentang perusahaan
7. Utilization of assistance, sebarapa cerdik ia memanfaatkan berbagai dukungan yang ada,
baik yang gratis maupun berbayar
8. Cosmopolitness, level ke-ngeh-an ia terhadap lingkungan, apakah cukup luas atau sempit
9. Market orientation, oritentasinya pada pasar
10. Result orientedness, orientasinya pada hasil