keuntungan angiotensin reseptor blocker _ arb _ disamping, menurunkan tekanan darah
TRANSCRIPT
KEUNTUNGAN ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOCKER ( ARB )
DISAMPING, MENURUNKAN TEKANAN DARAH
Abstrak : Obat antihipertensi golongan ARB disamping menurunkan tekanan
darah, memiliki kelebihan lain dalam melindungi beberapa organ ( otak, jantung
dan ginjal ), sehingga banyak penelitian menganjurkan menggunakan obat ini.
Kata Kunci :
� Losartan diindikasikan untuk menurunkan risiko stroke pasien hipertensi
dan LVH.
� Irbesartan dan losartan diindikasikan mengobati diabetik nepropathy pada
pasien diabetes tipe 2 dan hipertensi.
� Valsartan diindikasikan untuk mengobati gagal jantung pasien yang tidak
toleran ACE inhibitor.
Artikel ini fokus terhadap kelebihan ARB melindungi beberapa organ ( Otak,
Jantung, dan ginjal) disamping menurunkan tekanan darah.
Angiotensin Reseptor Blocker : Renin – Angiotensin – Aldosterone - Sistem
(RAAS) memegang peranan penting terhadap terjadinya hipertensi, sehingga
perlu dikembangkan obat – obat yang dapat menghambat sistem ini. Ada 7 obat
golongan ARB yang dapat digunakan yaitu :
1. Candesartan (Atacand)
2. Eprosartan ( Teveten )
3. Irbesartan ( Avaprol )
4. Losartan ( Cozaar )
5. Olmesartan ( Benicar )
6. Telmisartan ( Micardis )
7. Valsartan ( Diovan )
Losartan diindikasikan untuk menurunkan risiko stroke pasien hipertensi dan
LVH. Irebesartan dan losartan diindikasikan mengobati diabetik nepropathy pada
pasien diabetes tipe 2 dan hipertensi. Valsartan diindikasikan untuk mengobati
gagal jantung pasien tidak toleran ACE inhibitor. Dapat juga ARB ini
dikombinasikan dengan obat golongan diuretic sehingga memberi hasil yang
maksimal. Pharmakokinetik ARB khususnya losartan dapat dilihat pada tabel 1(
lampiran ) dimana sedian losartan mulai dari 25 – 100 mg yang diberikan sekali
sehari. Waktu paruh dari losartan adalah 2 jam dengan Bioavability 33%.
Mekanisme Kerja : ARB menghambat angiotensin II pada reseptor AT 1,
dimana jika tidak dihambat akan menyebabkan Vasokontriksi sehingga tekanan
darah naik. Angiotensin II pada Reseptor AT 2 tidak dihambat karena reseptor ini
memberi efek vasodilatasi sehingga tekanan darah turun.
Pertimbangan Rasional Pemakaian ARB : Ada 3 pertimbangan yaitu : ARB
bekerja spesifik menghambat angiotensin berikatan pada reseptor AT I. Kedua
dengan dihambatnya reseptor AT I, Sehingga akan meningkatan persentase
angiotensin II untuk berikatan dengan reseptor AT II yang akan memberi
perlindungan terhadap organ. Terakhir dalam pembentukan angiotensin II ada
jalur lain ( pathway ) selain melalui sistem RAAS sehingga sangat baik jika kita
menghambat angiotensin II berikatan dengan reseptor AT I.
Bisakah ARB Menurunkan Risiko Kardiovaskular ? : Karena 40% pasien
yang berisiko penyakit kardiovaskular kebanyakan disebabkan oleh hipertensi
dengan pembesaran jantung kiri. Sehingga dengan ARB sebagai obat hipertensi
yang dapat menurunkan hipertensi dengan pembesaran jantung kiri akan dapat
mengurangi risiko kardiovaskular.
PENELITIAN – PENELITIAN TENTANG ARB
Losartan Intervention For Endpoint Reduction In Hypertension ( LIFE):
Penelitian ini membuktikan bahwa pemberian terapi tunggal untuk pasien
hipertensi dengan pembesaran jantung kiri dianjurkan untuk memakai ARB (
Losartan ) daripada β-blocker ( atenolol). ARB disamping menurunkan tekanan
darah juga mengurangi risiko kardiovaskular, dan melindungi beberapa organ
penting dibanding atenolol.
Swedish Irbesartan Investigation Versus Atenolol ( Silvhia ) : Hasilnya
Irbersatan menunjukkan memperkecil pembesaran jantung kiri lebih besar dari
atenolol, tapi keduanya memberi efek penurunan tekanan darah yang sama.
Study on Cognition and Prognosis in Elderly : Penelitian ini mengevaluasi efek
candesartan terhadap fungsi cerebrovascular pada pasien tua dengan hipertensi,
dimana penelitian ini tidak kuat membuktikan keuntungan dari candesartan
terhadap fungsi kardiovaskular.
Valsartan Anti Hipertensi Long Term Use Evaluation ( VALUE ): Penelitian ini
didapatkan hasil dimana keduanya mengalami penurunan tekanan darah yang
sama, tapi pada kelompok valsartan munculnya diabetes lebih kecil dibandingkan
amlodipine. Perlu diperhatikan bahwa pasien yang mengalami diabetes perlu
dikontrol penurunan tekanan darah kurang dari 130/80 mmhg.
ARB MENURUNKAN DIABETIK NEPHROPATHY
Irbesartan Diabetic Nephropathy Trial ( IDNT ) : Kelompok yang mendapat
Irbesartan 300 mg, amlodipine 10 mg, dan mendapat placebo, dikontrol
penurunan tekanan darah kurang dari 135/85 mmHg. Penurunan tekanan darah
tidak terlalu berbeda dimana irbersatan 140/77 mmHg, dibanding amlodipine
141/77 mmHg.
Irbesartan in Patient With Tipe 2 Diabetes And Microalbuminaria ( IRMA ) :
Penelitian dimana Irbesartan dengan dosis yang semakin tinggi menunjukkan
penurunan yang bermakna menurunkan eksresi albumin, dan dapat mengontrol
penurunan tekanan darah.
Reduction Of Endpoint in NIDDM With The Angiotensin II Antagonist
Losartan ( RENAAL ): Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa losartan
dapat menurunkan serum kreatin dan penyakit ginjal dibanding placebo. Perlu
dipertimbangkan pasien yang mengalami penyakit ginjal kronik dalam pemilihan
ARB.
Microalbuminaria Reduction With Valsartan ( MARVAL ): Hasil dari penelitian
ini dimana terjadi penurunan eksresi albumin pada pasien yang
mendapat valsartan dibanding amlodipine, tapi memberikan efek yang sama
dalam menurunkan tekanan darah.
NONDIABETIK NEPHROPATHY
Combination Treatment Of Angiotensin–II Reseptor Blocker And Angiotensin
Converting Enzyme Inhibitor in Non Diabetic Renal Disease ( COOPERATE ) :
Hasil dari penelitian ini pasien yang menerima losartan dan trandolapril
memberikan efek yang sama terhadap perlindungan penyakit ginjal, dan
mengurangi munculnya diabetes baru. Jika kedua obat digunakan bersama – sama
akan memberikan keuntungan yang lebih daripada digunakan secara terpisah.
MIOCARDIAL INFARCTION ( MI ) :
APAKAH EFEK ARB SAMA DENGAN ACE : Menilai 2 obat antihipertensi ,
apakah ARB lebih menguntungkan, sama, ataukah lebih baik terhadap ACE pada
pasien yang mengalami MI.
Therapy in Myocardial Infarction With The Angiotensin II Antagonis Losartan
( OPTIMAAL ) : Hasil dari penelitian ini tidak menunjukan hasil yang bermakna
pada kelompok losartan maupun captopril, tapi peneliti menganjurkan untuk
pilihan pertama pada pasien yang menderita MI untuk memakai ACE inhibitor.
Valsartan in Acute Myocardial Infarction Trial ( VALIANT) : Kelompok yang
mendapat valsartan 160 mg 2 kali sehari, dibandingkan dengan kelompok
captopril 50 mg 3 kali sehari, kelompok valsartan 80 mg 2 kali sehari ditambah
dengan kelompok captopril 50 mg 3 kali sehari . Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa ketiga perlakuan itu memberi efek yang sama , tapi efek
samping dari kombinasi kedua obat lebih besar.
KEUNTUNGAN ARB DALAM MENGOBATI GAGAL JANTUNG :
Penelitian untuk mengevaluasi ARB (losartan, valsartan dan candesartan) dalam
penyakit gagal jantung.
Evaluation of losartan in the elderly ( ELITE) : Hasil dari penelitian ini baik
losartan maupun captopril mempunyai efek yang sama pada kelainan ginjal, tapi
losartan menyebabkan kematian lebih sedikit daripada captopril.
Evaluation of losartan in the elderly II ( ELITE II ) : Kesimpulannya bahwa
Losartan menujukkan hasil yang lebih baik daripada captopril walaupun pada
ELITE II captopril yang lebih baik, mungkin perlu diteliti lagi tentang dosis yang
sesuai dalam penggunaannya.
Valsartan in heart failure trial ( VALHeFT) : Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa Valsartan lebih bermakna menurunkan kesakitan dan
kematian akibat gagal jantung, dan sangat baik digunakan bila pasien tidak toleran
terhadap ACE inhibitor.
Candesartan in Heart Failure : Assessment Of Reduction in Morbidity and
Mortality ( CHARM ) : Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa candesartan
lebih bermakna menurunkan kematian kardiovaskular dan perawatan di rumah
sakit akibat gagal jantung.