ketut%widya%purnawati%erepo.unud.ac.id/id/eprint/16794/1/bbf6e34000e7130b984b... · 2020. 7....
TRANSCRIPT
!KETUT%WIDYA%PURNAWATI%
BENTUK-‐BENTUK LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL SATUAN LINGUAL PENGISI
FUNGSI ADVERBIAL WAKTU DALAM BAHASA JEPANG DAN BAHASA BALI
Ketut Widya Purnawati PRODI SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA
Struktur Presentasi
• PENDAHULUAN • BENTUK LEKSIKAL BB DAN BJ • BENTUK GRAMATIKAL BB DAN BJ • MAKNA SATUAN LINGUAL • SIMPULAN
Perbedaan cara pandang masyarakat Jepang dan masyarakat Bali terhadap waktu, serta perbedaan karakterisGk BJ dan BB berimplikasi pada perbedaan pemarkahan waktu dalam bahasa, baik
dari kosakata maupun struktur kalimatnya.
Pendahuluan
• Secara sintaktis, pola urutan kata dalam kalimat BJ (SOV) dan BB (SVO) berbeda.
• Secara morfologis BJ dan BB memiliki tipologi yang sama, yaitu agglutinatif.
• Konjugasi verba dalam BJ dapat digunakan sebagai pemarkahan waktu, tetapi konjugasi verba dalam BB sama sekali tidak berkaitan dengan pemarkahan waktu.
Sumber Data
• Novel: Madogiwa no To+ochan Tetsuko Kuroyanagi (1981) • Nihon no Mukashi Banashi jilid 1, 2, dan 3 Mayuko Chise (2001) • Kumpulan Cerpen : Mou Ichido Umareru Ryou Asai (2011) • Chuukyuu kara Manabu Nihongo (2003) • Joukyuu kara Manabu Nihongo (2007).
Data BJ
• Belog oleh Tudekamatra (2014), • Ngurug Pasih oleh I Gede Putra Ariawan (2014). • teks naraGf berupa cerita pendek dan cerita bersambung pada Mingguan Bali Or? yang terbit antara tahun 2013 sampai 2015.
Data BB
Metode Agih Teknik Bagi Unsur
Langsung Lesap, GanG, Perluas, Balik
Metode Padan
Intralingual
Teknik hubung banding
menyamakan hal pokok
Teknik hubung banding
menyamakan, teknik hubung banding membedakan
Metode Padan
ekstralingual
Teknik hubung banding
menyamakan hal pokok
Teknik hubung banding
menyamakan, teknik hubung banding membedakan
METODE DAN TEKNIK ANALISIS DATA
Manfaat Praktis
• Sebagai acuan untuk memahami penggunaan bahasa khususnya yang mengandung pemarkahan waktu dalam BJ dan BB, sehingga dapat meningkatkan kualitas komunikasi lintas budaya antara Jepang dan Bali .
• Sebagai acuan untuk pengembangan pengajaran BB kepada orang Jepang dan pengajaran BJ kepada orang Bali.
BENTUK LEKSIKAL SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI ADVERBIAL TEMPORAL BJ DAN BB
Bentuk Leksikal : bentuk yang belum mengalami proses morfologis apapun dan dapat berdiri sendiri sebagai sebuah leksikon. -‐ Adverbia -‐ Nomina
Kelas Kata Adverbia
Bahasa Jepang Bahasa Bali Arti
Biasa Sopan mou suba sampun ‘sudah’ mada tonden durung ‘belum’ korekara lakar jagi ‘akan’ *~ta tokoro mara wawu ‘baru’ ato de nyanan *malih jebos ‘nanti’ mukashi pidan dumun ‘dulu’ *mijikai aida kejep jebos ‘sebentar’ *nagai aida makelo suè ‘lama’
Kelas Kata Nomina
Bahasa Jepang Bahasa Bali Arti
Biasa Sopan Getsuyoubi Soma Soma ‘Senin’ Kinyoubi Sukra Sukra ‘Jumat’ yoru peteng wengi ‘malam’ kinou ibi dibi ‘kemarin’ kyou *dinané ené,
dinané jani *rahinané puniki, rahinané mangkin
‘hari ini’
ashita mani benjang ‘besok’ haru - - ‘musim semi’ aki - - ‘musim gugur’ - Galungan Galungan ‘hari raya
Galungan’
BENTUK GRAMATIKAL SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI ADVERBIAL TEMPORAL BJ DAN BB
(1) Kata morfologis (2) Frasa (3) Klausa
1. KATA MORFOLOGIS BJ : Gdak ada BB: 1. Proses nasalisasi N-‐ ‘seGap’
ngawai ‘seGap hari’, ngabulan ‘seGap bulan’ 2. Afiksasi –an ‘komparaGf’
tengaian ‘lebih siang’, petengan ‘lebih malam’ 3. N+ ~ + -‐ang ‘menjelang’
nyanjaang ‘menjelang malam’ 4. N+ (RED) + ang ‘menjadi semakin’
nyanja-‐nyanjaang ‘menjadi semakin malam’ 5. pa-‐in ‘buat menjadi
pasanjain ‘buat menjadi malam’
2. FRASA Pembentukan Frasa Temporal BJ dan BB
Jenis pewatas
Frasa BJ Frasa BB arti Pewatas Inti Inti Pewatas
Nomina kinou no yoru dibi
peteng
‘kemarin malam’
kyou no asa tuni semengan ‘tadi pagi’
kyou no gogo sanjané mangkin ‘sore ini’
gogo sanji jam telu sanja ‘jam tiga sore’
Adjektiva suzushii asa semengan ané tis ‘pagi yang sejuk’
Klausa relatif
otousan ga kita
hi rahina dugas i bapa teka
‘hari saat ayah datang’
3. KLAUSA
MAKNA SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI ADVERBIAL TEMPORAL DALAM BJ DAN BB
(1) perganGan waktu; (2) jangka waktu spesifik; (3) frekuensi; (4) durasi; dan (5) ekspektasi.
1. PERGANTIAN WAKTU
Waktu Bahasa Jepang
Bahasa Bali Arti Biasa Sopan
lampau chotto mae ituni, inuni tadi mukashi ipidan,
imaluan dumun, riin dulu
kinou ibi dibi kemarin -- ibian ‘hari-hari
sebelum hari ini’
ototoi ipuan i kalih rahina kemarin lusa senshuu -- -- minggu lalu sengetsu bulanné ane
suba liwat sasihé sane sampun lintang
bulan lalu
sennen taunne ané suba liwat
warsané sané sampun lintang
tahun lalu
Waktu Bahasa Jepang Arti Biasa Sopan
Sekarang ima jani mangkin sekarang
kyou dinané ené, dinané jani
rahinané puniki, rahinané mangkin
hari ini
konshuu -- - minggu ini
kongetsu -- sasihé mangkin bulan ini
kotoshi -- warsané mangkin
akan datang ato de nyanan malih jebos nanti
shourai mani puan benjang pungkur kelak kemudian hari
ashita, asu buin mani bénjang besok
manian bénjangan ‘hari-hari setelah hari ini’
asatte buin puan malih kalih rahina lusa
raishuu -- -- minggu depan
raigetsu bulanné ané lakar teka
sasihé sané jagi rauh
bulan depan
rainen taunne ané lakar teka
warsané sané jagi rauh
tahun depan
2. JANGKA WAKTU SPESIFIK
Bahasa Jepang Bahasa Bali Arti shuu no hajime - awal pekan shuumatsu - akhir pekan joujun - ‘hari-hari antara tanggal 1—10’
chuujun - ‘hari-hari antara tanggal 11—20’
gejun - ‘hari-hari antara tanggal 21—31’
getsumatsu - akhir bulan nenshi - awal tahun nenmatsu - akhir tahun
3. FREKUENSI Waktu Bahasa Jepang Bahasa Bali Arti umum itsumo setata selalu
yoku sesai sering nando mo ping kuda-kuda berkali-kali shiba-shiba busan-busan sebentar-sebentar tabi-tabi amari kapah jarang tama ni metta ni mare ni
khusus mainichi sawai, ngawai, nglemeng
setiap hari
maishuu ngaminggu, setiap minggu maitsuki ngabulan, setiap bulan maitoshi ngataun, setiap tahun
4. DURASI
Bahasa Jepang Bahasa Bali
Arti biasa sopan
mijikai aida kejep, akesep jebos, ajebos sebentar isshun apakpakan base apanginangan sebentar sekali
(lit.selama makan sirih)
nagai aida makelo lami lama hitobanjuu apetengan awengian semalaman
5. EKSPEKTASI
Bahasa Jepang Bahasa Bali
Arti biasa sopan
tama tama jeg sagét -- ‘tanpa direncanakan’
sassoku prajani pramangkin ‘segera sekarang’ sakki mara wawu ‘baru’ mou suba sampun ‘sudah’ mada tondén durung ‘belum’ ima kara lakar jagi ‘akan’ sugu énggal lakar énggal jagi ‘segera’ sakini malunan dumunan ‘lebih dulu’ no ato belakangan pungkuran ‘belakangan’
SIMPULAN
• Baik BJ maupun BB sama-‐sama memiliki bentuk leksikal dan gramaGkal sebagai pengisi fungsi adverbial temporal. Namun, sebuah satuan lingual dalam BB yang memiliki makna yang sama dengan sebuah satuan lingual dalam BJ Gdak selalu memiliki bentuk yang sama.
• Secara umum, perbedaan tersebut dapat dilihat dari 3 fitur, yaitu periode waktu kanonis, Gngkat tutur, dan proses morfologis.
SIMPULAN
Fitur BJ BB
Periode Waktu Kanonis
Periode waktu kualitaGf dalam BJ lebih banyak karena fenomena perubahan alam di Jepang lebih variaGf. Kosa kata ini digunakan pada berbagai karya sastra dan sama sekali Gdak berhubungan dengan sistem kepercayaan.
Periode waktu kualitaGf dalam BB Gdak sebanyak di Jepang. Namun BB memiliki berbagai isGlah untuk menyebutkan hari-‐hari tertentu berdasarkan sistem perhitungan tahun Saka. Kosakata tsb. Berkaitan erat dengan sistem kepercayaan masyarakat Bali.
Tingkat tutur
Tidak mempengaruhi satuan lingual pengisi fungsi Adv.Temp.
Mempengaruhi satuan lingual pengisi fungsi Adv. Temp.
Proses morfologis
Tidak terjadi pada satuan lingual pengisi fungsi Adv. Temp, tetapi terjadi pada verba untuk menyesuaikan dengan fungsi Adv. Temp.
Terjadi pada beberapa satuan lingual untuk menunjukkan kedefinitan dan Gngkat perbandingan.
ありがとうございました
MATUR SUKSMA