kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
TRANSCRIPT
Kesehatan Keselamatan Kerja(K3) di Rumah Sakit
KELOMPOK 3
SALMA SYARIFA
DARUL MULYA
FITRI FEBRIAN
RESABELA PUTRI R
KEVIN RIZKY
Pengertian Kesehatan kerja, K3 Rumah
sakit, dan keperawatan kesehatankerja
Kesehatan Kerja Menurut WHO / ILO (1995)
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajatkesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupunsocial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadappenyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan olehpekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.
Pengertian K3 RS
K3 Rumah Sakit adalah upaya pengendalian berbagai faktor lingkungan fisik, kimia, biologi di RS yang mungkin dapat menimbulkan dampak atau gangguan kesehatan terhadap petugas, pasien, pengunjung masuk sekitar Rumah Sakit.
Keperawatan Kesehatan KerjaKeperawatan kesehatan kerja adalah perawatan klien yang diberikan oleh perawat yangsecara khusus dididik untuk memberikan layanan di tempat kerja. Pelayanan ini mencakuppemeriksaan tempat kerja untuk risiko penyakit dan kecelakaan, penilaian risiko,penyuluhan tentang pencegahan, penyaringan calon pegawai dan pengkajian pegawai baru,penapisan spesifik –industri (mis., pemeriksaan pendengaran), penyimpanan rekam medic,serta sesi promosi kesehatan dan pembedahan. ( Brooker : 293 ).
Kebijakan Dan Aspek Legalitas System Manajemen K3 RS
Prinsip K3RS
Agar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dapat dipahami secarautuh, perlu diketahui pengertian 3 komponen yang saling berinteraksi, yaitu :
Kapasitas kerja adalah status kesehtan kerja dan gizi kerja yang baik sertakemampuan fisik yang prima setiap pekerja agar dapat melakukan pekerjaannyadengan baik.
Beban kerja adalah beban fisik dan mental yang harus ditanggung oleh pekerjadalam melaksankan tugasnya.
Lingkungan kerja adalah lingkungan terdekat dari seorang pekerja
Program K3RS
Program K3 di rumah sakit bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatanserta meningkatkan produktifitas pekerja, melindungi keselamatan pasien, pengunjung, dan masyarakat serta lingkungan sekitar Rumah Sakit. Kinerja setiappetugas petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante dari tigakomponen yaitu kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja. Program K3RS yang harus diterapkan adalah :
Pengembangan kebijakan K3RS
Pembudayaan perilaku K3RS
Pengembangan Sumber Daya Manusia K3RS
Pengembangan Pedoman dan Standard Operational Procedure (SOP) K3RS
Kebijakan pelaksanaan K3
Rumah sakit merupakan tempat kerja yang padat karya, pakar, modal, dan teknologi, namun keberadaan rumah sakit juga memiliki dampak negatif terhadap timbulnyapenyakit dan kecelakaan akibat kerja, bila rumah sakit tersebut tidak melaksanakanprosedur K3.
Oleh sebab itu perlu dilaksanakan kebijakan sebagai berikut :
Membuat kebijakan tertulis dari pimpinan rumah sakit
Menyediakan Organisasi K3 di Rumah Sakit sesuai dengan Kepmenkes Nomor
432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di Rumah Sakit
Melakukan sosialisasi K3 di rumah sakit pada seluruh jajaran rumah sakit
Membudayakan perilaku k3 di rumah sakit
Meningkatkan SDM yang professional dalam bidang K3 di masing-masing unit kerja di rumah sakit
Meningkatkan Sistem Informasi K3 di rumah sakit
Sistem Manajemen Kesehatan danKeselamatan Kerja Rumah Sakit
Pengertian Manajemen K3 RS
Manajemen K3 RS merupakan upaya terpadu dari seluruh SDM RS,
pasien, serta pengunjung atau pengantar orang sakit untukmenciptakan lingkungan kerja RS yang sehat, aman dan nyaman
termasuk pemukiman masyarakat sekitarnya.
Sistem Manajemen K3 RS
SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen yang meliputi: struktur
organisasi, perencanaan, pelaksanaan, prosedur, sumber daya, dan
tanggungjawab organisasi.
Langkah manajemen:
A. Komitmen dan Kebijakan
komitmen dan kebijakan K3 RS, perlu disusun strategi antara lain :
Advokasi sosialisasi program K3 RS.
Menetapkan tujuan yang jelas.
Organisasi dan penugasan yang jelas.
Meningkatkan SDM profesional di bidang K3 RS pada setiap unit kerja di lingkungan RS.
Sumberdaya yang harus didukung oleh manajemen puncak
Kajian risiko (risk assessment) secara kualitatif dan kuantitatif
Membuat program kerja K3 RS yang mengutamakan upayapeningkatan dan pencegahan.
Monitoring dan evaluasi secara internal dan eksternal secara berkala.
b. perencanaan
RS harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai
keberhasilan penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang
jelas dan dapat diukur. Perencanaan meliputi:
Identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian faktor
risiko.
Membuat peraturan
Menentukan tujuan (sasaran dan jangka waktu pencapaian)
Indikator kinerja yang harus diukur sebagai dasar penilaian kinerjaK3 dan sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan
pencapaian SMK3 RS.
Program K3 ditetapkan, dilaksanakan, dimonitoring, dievaluasi dan
dicatat serta dilaporkan.
c. Pengorganisasian
Pelaksanaan K3 di RS sangat tergantung dari rasa tanggungjawab manajemen dan petugas, terhadap tugas dan kewajibanmasing-masing serta kerja sama dalam pelaksanaan K3. Tanggung jawab ini harus ditanamkan melalui adanya aturanyang jelas. Pola pembagian tanggung jawab, penyuluhan kepadasemua petugas, bimbingan dan latihan serta penegakkandisiplin.
Tugas pokok unit pelaksana K3 RS
Fungsi unit pelaksana K3 RS
Struktur Organisasi K3 di RS
Berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor432 tahun 2007 bahwa Organisasi K3 berada 1 tingkat di bawah direktur, bukan kerja rangkap dan merupakan unit organisasi yang bertanggung jawab langsung kepada DirekturRS. Hal ini dikarenakan organisasi K3 RS berkaitan langsungdengan regulasi, kebijakan, biaya, logistik dan SDM di rumahsakit. Nama organisasinya adalah unit pelaksana K3 RS, yang dibantu oleh unit K3 yang beranggotakan seluruh unit kerja di RS.
Factor Yang Mempengaruhi KesehatanKerja Di Rumah Sakit
Beban kerja
Kapasitas kerja
Lingkungan kerja : fisik, kimia, biologi,
ergonomic, psikologi.
Sasaran-Sasaran Kesehatan Kerja
Pengelola Rumah Sakit
SDM Rumah Sakit
Trend Dan Issue Masalah Kesehatan Kerja : PenyakitAkibat Kerja Dan Kecelakaan Akibat Kerja
Penyakit akibat kerja dapat menyerang semua tenaga kerja, baik medis dan non
medis.
A. Tenaga non medis
Pencucian (laundry)
Rumah Tangga (Housekeeping)
Gizi (penyiapan makanan)
Farmasi
Sterilisasi
Laboratorium
Petugas Radiologi
B. Tenaga Medis
Perawat
Dokter
Dokter Gigi
F. Perencanaan Keselamatan Kesehatan
Kerja Dan Peran Fungsi Perawat DalamK3RS
Penerapan Konsep Lima Tingkatan Pencegahan Penyakit Pada Penyakit
Akibat Kerja. Berikut ini adalah penerapan konsep lima tingkatan
pencegahan penyakit (five level of prevention disease) pada penyakit akibat
kerja.
1. Peningkatan kesehatan (health promotion).
2. Perlindungan khusus (specific protection).
3. Diagnosis (deteksi) dini dan pengobatan tepat (early diagnosis dan
prompt treatment).
4. Membatasi kemungkinan cacat (disability limitation)
5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation).
Standar Pelayanan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit
Setiap Rumah Sakit wajib melaksanakan pelayanankesehatan kerja seperti tercantum pada pasal 23 UU kesehatan no.36 tahun 2009 dan peraturan Menteritenaga kerja dan Transmigrasi RI No.03/men/1982 tentang pelayanan kesehatan kerja.
Standar K3 Sarana, Prasarana, danPeralatan di Rumah Sakit
Sarana didefinisikan sebagai segala sesuatu benda fisik yang dapat
tervisualisasi oleh mata maupun teraba panca indera dan dengan mudah
dapat dikenali oleh pasien dan umumnya merupakan bagian dari suatu
bangunan gedung (pintu, lantai, dinding, tiang, kolong gedung, jendela)
ataupun bangunan itu sendiri. Sedangakan prasarana adalah seluruh
jaringan/instansi yang membuat suatu sarana bisa berfungsi sesuai
dengan tujuan yang diharapkan, antara lain : instalasi air bersih dan air
kotor, instalasi listrik, gas medis, komunikasi, dan pengkondisian udara,
dan lain-lain.
Pengelolaan Jasa dan BarangBerbahaya
Barang Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusaklingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Kategori B3
Prinsip dasar pencegahan dan pengendalian B3
Pengadaan Jasa dan Bahan Berbahaya
Standar SDM K3 di Rumah Sakit
Kriteria tenaga K3
Rumah Sakit Kelas A
Rumah Sakit Kelas B
Rumah Sakit kelas C
Pembinaan, Pengawasan, Pencatatan, dan Pelaporan
Pembinaan dan pengawasan
Pencatatan dan pelaporan
Fungsi dan tugas perawat dalamkeselamatan dan kesehatan kerja
Fungsi dan tugas perawat dalam usaha keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) di Rumah Sakit adalah sbb (Nasrul Efffendi,
1998)
Fungsi perawat
Mengkaji masalah kesehatan
Menyusun rencana asuhan keperawatan pekerja
Melaksankan pelayanan kesehatan dan keperawatan terhadap
pekerja
Melakukan penilaian terhadap asuhan keperawatan yang telahdilakukan
TUGAS PERAWAT
Mengawasi lingkungan pekerja
Memelihara fasilitas kesehatan Rumah Sakit
Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja
Membantu melakukan penilaian terhadap keadaan kesehatan pekerja
Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawat di rumah kepada pekerja dan keluarga pekerja yang mempunyai masalahkesehatan
Ikut berperan dalam penyelenggaraan pendidikan K3 terhadap pekerja
Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja
Member pendidikan kesehatan mengenai KB terhadap pekerja dankeluarganya
Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja
Mengoordinasi dan mengawasi pelaksanaan K3