kerangka proposal

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sumur berproduksi minyak dan gas, permasalahan  produksi air yang sering terjadi telah menjadi permasalahan serius karena menyebabkan turunnya produksi minyak secara drastis dan membuat  perencanaan awal dari pengolahan lapangan akan menjadi salah. Oleh karenanya, sangatlah perlu untuk mengetahui fenomena dari produksi air yang dapat muncul secara tiba-tiba dari suatu sumur. Produksi air dalam suatu sumur memang akan terjadi cepat atau lambat, hal ini dapat terjadi apabila air dari bawah reservoir telah mencapai zona lubang sumur sehingga jalur air telah terbentuk antara air di akuifer menuju lubang sumur . Jalur air yang sudah terbentuk ini akan semakin mempercepat proses naiknya air di akuifer ke lubang sumur berbentuk kerucut yang kita kenal dengan water coning untuk sumur vertikal dan water cresting untuk sumur horizontal. Secara teoritik water coning adalah suatu keadaan dimana batas air minyak (WOC) pada lubang sumur membentuk kerucut sebagai akibat dari laju produksi yang melebihi laju produksi kritis, dan untuk sumur horizontal geometri kenaikannya akan membentuk suatu cresting atau kerucut datar. Berbagai aplikasi sudah diterapkan untuk menghindari ataupun sekedar untuk memperlambat terjadinya water coning dan penggunaan sumur horizontal terbukti telah menjadi solusi terbaik dengan hasil berupa kenaikan dari faktor perolehan sampai dengan 50%. Penggunaan  Down  Hole Water Sink  juga telah menjadi salah satu solusi terbaik dengan cara memproduksi air di zona air secara terpisah dari produksi minyak di zona minyak. Namun kesemuanya tetap akan sampai pada kondisi dimana water breakthrough dari akuifer  akan sampai di lubang sumur dan menyebabkan terjadinya produksi air di permukaan.

Upload: loviana-excitephille

Post on 13-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TUGAS PENTING

TRANSCRIPT

  • 5/23/2018 Kerangka Proposal

    1/7

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang MasalahDalam sumur berproduksi minyak dan gas, permasalahan

    produksi air yang sering terjadi telah menjadi permasalahan serius karena

    menyebabkan turunnya produksi minyak secara drastis dan membuat

    perencanaan awal dari pengolahan lapangan akan menjadi salah. Olehkarenanya, sangatlah perlu untuk mengetahui fenomena dari produksi air

    yang dapat muncul secara tiba-tiba dari suatu sumur.

    Produksi air dalam suatu sumur memang akan terjadi cepat atau

    lambat, hal ini dapat terjadi apabila air dari bawah reservoir telah mencapai

    zona lubang sumur sehingga jalur air telah terbentuk antara air di akuifer

    menuju lubang sumur. Jalur air yang sudah terbentuk ini akan semakin

    mempercepat proses naiknya air di akuifer ke lubang sumur berbentuk

    kerucut yang kita kenal dengan water coning untuk sumur vertikal dan

    water cresting untuk sumur horizontal.

    Secara teoritik water coning adalah suatu keadaan dimana batas air

    minyak (WOC) pada lubang sumur membentuk kerucut sebagai akibat dari

    laju produksi yang melebihi laju produksi kritis, dan untuk sumur horizontal

    geometri kenaikannya akan membentuk suatu cresting atau kerucut datar.

    Berbagai aplikasi sudah diterapkan untuk menghindari ataupun

    sekedar untuk memperlambat terjadinya water coning dan penggunaan

    sumur horizontal terbukti telah menjadi solusi terbaik dengan hasil berupa

    kenaikan dari faktor perolehan sampai dengan 50%. Penggunaan Down

    Hole Water Sink juga telah menjadi salah satu solusi terbaik dengan cara

    memproduksi air di zona air secara terpisah dari produksi minyak di zona

    minyak. Namun kesemuanya tetap akan sampai pada kondisi dimana water

    breakthrough dari akuiferakan sampai di lubang sumur dan menyebabkan

    terjadinya produksi air di permukaan.

  • 5/23/2018 Kerangka Proposal

    2/7

    Pada kesempatan kali ini, penulis akan mencoba meneliti bagaimana

    perkembangan sumur dengan reservoir karbonat yang mengalami masalah

    water coningdan dioptimasi kembali dengan penggunaanDown Hole Water

    Sink. Dari latar belakang ini, penulis memberi judul proposal penelitian ini

    dengan DESAIN KONSEPTUAL OPTIMASI PRODUKSI UNTUK

    SUMUR HORIZONTAL YANG DIPRODUKSI DARI RESERVOIR

    KARBONAT DAN MEMPUNYAI MASALAH WATER CONING.

    1.2. Perumusan MasalahDengan latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya, muncul

    pertanyaan dan permasalahan antara lain :

    1. Apa itu water coningyang menjadi problem produksi minyak ?2. Bagaimana karakteristik awal suatu reservoir yang mempunyai masalah

    water coning?

    3. Bagaimana permodelan reservoir tersebut untuk memecahkan problemwater coning?

    4. Bagaimana hasil akhirnya setelah disimulasi dengan metode dualcompletionuntuk mengatasi problem water coning?

    1.3. Maksud dan Tujuan PenelitianMaksud dari penelitian ini adalah memenuhi persyaratan untuk

    mengikuti Ujian Akhir Semester mata kuliah Metode Penelitian Ilmiah di

    STT Migas Balikpapan, sedangkan tujuannya adalah :

    1. Mencari sebab-sebab reservoir yang mengalami problem water coning.2. Menentukan karakteristik batuan dan reservoir yang sudah mengalami

    water coning.

    3. Melakukan tindakan simulasi reservoir dengan metode dual completionsebagai solusi terbaik untuk menangani problem water coning.

    4. Memvalidasi semua hasil yang diperoleh dengan metode dualcompletion.

  • 5/23/2018 Kerangka Proposal

    3/7

    1.4. Ruang Lingkup PenelitianRuang lingkup penelitian ini meliputi beberapa bagian diantaranya adalah :

    1. Studi kasus pada suatu sumur horizontal pada lapangan Y yangmempunyai batuan karbonat.

    2. Pemodelan reservoir dibangun dengan menggunakan data reservoir darilapangan Y yang mengalami permasalahan water coning.

    3. Kemudian sebagai validasi model akan digunakan data produksi sumurX-01 dan sumur-sumur sekitar.

    4. Namun, untuk studi water cresting hanya akan dipakai data produksisumur X-01 saja.

    5. Model yang digunakan adalah single porosity dengan variasi anisotropiporositas perlapisan.

    6. Pemodelan yang dilakukan dengan menggunakan simulator numerikmemilki kondisi sebagai berikut :

    a. Dua jenis model reservoir yaitu dengan struktur geologi danpemodelan hypothetic. Masing-masing untuk keperluan tertentu

    yang akan dijelaskan kemudian.

    b. Reservoir bersifat anisotropi dengan ketebalan beragam.c. Reservoir dianggap terbatas untuk tiap model.d. Model dan property geologi yang digunakan sudah tersedia.e. Asumsi tidak terjadi reaksi antara fluida dan batuan reservoir, dan

    juga tidak ada perubahan fasa di dalam reservoir selama waktu

    produksi.

    1.5. Manfaat PenelitianSecara umum penelitian ini diharapkan akan dapat berkontribusi

    dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini juga

    diharapkan akan banyak bermanfaat khususnya dalam dunia industri

    perminyakan. Data yang nantinya didapat akan ditarik kesimpulan dari

    pengaruh variasi parameter-parameter yang dilakukan, kemudian digunakan

  • 5/23/2018 Kerangka Proposal

    4/7

    sebagai pembelajaran untuk pedoman meng-efisiensikan proses produksi

    dalam dunia perminyakan.

    Dalam dunia pendidikan penelitian ini diharapkan akan banyak

    bermanfaat untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi khususnya di progam studi S1 Teknik Perminyakan STT Migas

    Balikpapan.

    1.6. Sistematika Penulisan ProposalSistematika penulisan proposal penelitian ini adalah sebagai berikut :

    BAB 1 PENDAHULUAN

    Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

    ruang lingkup penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

    penulisan proposal penelitian.

    BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

    Tinjauan pustaka yang berisi tentang Water Coning, Karakteristik

    Reservoir, Pemodelan Reservoir, dan Desain Konseptual Optimasi

    Produksi : Penanganan Water Coning dengan Metode Dual

    Completion.

    BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

    Membahas tentang lokasi penelitian, teknik pengumpulan data dan

    prosedur penelitian.

    BAB 4 ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    Berisi tentang hasil simulasi data dan pembahasannya.

    BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

    Berisi tentang kesimpulan yang didapat dari proses penelitian yang

    dilakukan dan saran-saran untuk penelitian berikutnya.

  • 5/23/2018 Kerangka Proposal

    5/7

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1. Water ConingWater coning adalah keadaan di sekitar lubang sumur dimana batas

    minyak dan air naik membentuk kerucut mencapai titik perforasi terbawah,

    yang akan menyebabkan air lebih awal terproduksi sehingga peningkatan

    produksi air menjadi lebih cepat. Hal ini sering terjadi di lapangan yang

    memproduksi minyak dengan tenaga pendorong air.Penyebab coning antara lain :

    Adanya tekanan drowdown yang besar di sekitar lubang sumur Reservoir dengan permeabilitas tinggi menunjukan kecenderungan

    terjadinya masalah coning rendah karena tekanan drawdown di sekitar

    lubang sumur kecil

    Laju produksi yang melebihi laju alir kritis water coning dan gas coning.Terproduksinya air dapat menyebabkan peningkatan biaya produksi,

    penurunan produktivitas sumur, dan penurunan recoverydari cadangan yang

    tersedia. Salah satu metode yang digunakan untuk mengatasi masalah water

    coning adalah dengan memproduksikan minyak pada laju alir kritisnya,

    namun kelemahan dari metode ini adalah tidak ekonomis, sehingga metoda

    ini kurang begitu populer.

    Gambar 2.1. Water Coning

  • 5/23/2018 Kerangka Proposal

    6/7

    2.2. Karakteristik ReservoirReservoir merupakan suatu tempat terakumulasi/terkumpulnya fluida

    hidrokarbon, yang terdiri dari minyak, gas dan air. Proses bisa terjadinya

    akumulasi minyak bumi di bawah permukaan haruslah memenuhi beberapa

    persyaratan, yang merupakan unsur-unsur suatu reservoir minyak bumi.

    Unsur-unsur yang menyusun reservoir adalah sebagai berikut :

    1. Batuan reservoir, sebagai wadah yang diisi dan dijenuhi oleh minyakbumi, gas bumi atau keduanya. Biasanya batuan reservoir berupa lapisan

    batuan yang porous dan permeable.

    2. Lapisan penutup (cap rock), yaitu suatu lapisan batuan yang bersifatimpermeable, yang terdapat pada bagian atas suatu reservoir, sehingga

    berfungsi sebagai penyekat fluida reservoir.

    3. Perangkap reservoir (reservoir trap), merupakan suatu unsur pembentukreservoir yang berupa suatu sinklin, yakni suatu bentuk cekungan,

    dimana nantinya akan terisi fluida, yang secara urutannya dari atas ke

    bawah adalah fasa gas, minyak dan air.

    Berikut akan dipaparkan deskripsi mengenai sifat-sifat dari

    Lapangan Y antara lain Profil tekanan terhadap kedalaman, Sifat Fluida

    Reservoir, Kondisi Batuan Reservoir dan Analisa Uji Sumur.

    2.2.1. Profil Tekanan terhadap KedalamanDari data kedalaman plot tekanan terhadap

    kedalaman sumur X-01, tekanan reservoir dibuat

    seperti ditunjukkan pada Gambar 1.

    2.2.2. Sifat Fluida Reservoir2.2.3. Kondisi Batuan Reservoir2.2.4. Analisa Uji Sumur

    2.3. Pemodelan Reservoir2.4. Desain Konseptual Optimasi Produksi : Penanganan Water Coning

    dengan Metode Dual Completion

  • 5/23/2018 Kerangka Proposal

    7/7