kerangka acuan kerja-fasilitasi legalisasi ok

Upload: nardi-dinar

Post on 27-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Kerja-fasilitasi Legalisasi Ok

    1/9

    1

    KERANGKA ACUAN KERJA

    FASILITASI LEGALISASI

    PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG DI PROVINSI

    KONTRAKTUAL

    TAHUN ANGGARAN 2016

    I. LATAR BELAKANG

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Kerja-fasilitasi Legalisasi Ok

    2/9

    2

    Sejak diundangkannya Undang-undang N0. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (UUBG)

    yang selanjutnya diturunkan ke dalam Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang

    Peraturan Pelaksanaan dari UU No. 28 Tahun 2002, maka setiap kabupaten/kota diamanahkan

    untuk memiliki Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung (Perda BG). Sesuai amanah UU

    tersebut, Perda BG dibutuhkan sebagai peraturan pelaksanaan bagi penyelenggara bangunan

    gedung di kabupaten/kota, yang mampu mengakomodasi berbagai muatan lokal yang bersifat

    spesifik.

    Memasuki era otonomi daerah, kegiatan pembangunan bangunan gedung di kabupaten/kota

    terus meningkat pesat baik kuantitas, kualitas maupun kompleksitasnya. Namun, tanpa adanya

    keberadaan peraturan terkait penyelenggaraan bangunan dan gedung dikhawatirkan akan banyak

    bangunan gedung terbangun yang tidak memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan

    teknis. Mengacu pada kedua hal tersebut, maka kabupaten/kota perlu segera melakukan

    penyusunan Rancangan Perda BG, yang dapat disahkan menjadi Perda BG yang selanjutnya

    digunakan sebagai acuan bagi semua pihak terkait dalam penyelenggaraan pembangunan gedung

    agar pelaksanaannya dapat berlangsung dengan baik dan tertib.

    Berdasarkan kompilasi data yang telah diterima dari sebagian besar daerah di Indonesia mengenai

    status kepemilikan Perda BG, tiap daerah memiliki status yang berbeda-beda yang dapat

    dikelompokkan menjadi 6 (enam) kelompok besar yaitu: (1) Daerah yang belum memiliki

    Ranperda, (2) Daerah yang baru menyusun Ranperda BG, (3) Daerah menyusun kembali Ranperda

    BG, (4) Daerah yang sudah memiliki Ranperda namun belum masuk k tahap Prolegda, (5) Daerah

    yang sudah memiliki Ranperda dan sudah Prolegda/sedang pembahasan DPRD, serta (6) Daerah

    yang sudah memiliki Perda BG.

    Demi tercapainya kepemilikan Perda BG di tiap kabupaten/kota sejalan dengan amanat UUBG,

    maka perlu dilakukan bantuan tertentu untuk tiap kelompok status tersebut di atas. Kelompok

    satu, dua, dan tiga membutuhkan fasilitasi penyusunan dari pusat agar pemerintah

    kabupaten/kota dapat segera memiliki Ranperda BG yang selanjutnya ditindaklanjuti menjadi

    Perda BG. Kelompok empat dan dan lima membutuhkan fasilitasi legalisasi, sedangkan kelompok

    enam membutuhkan fasilitasi pemantauan dan evaluasi implementasi terhadap Perda BG yang

    suda ada.

    Sesuai dengan Tupoksinya, maka Direktorat Bina Penataan Bangunan pada tahun anggaran 2016

    ini melaksanakan kegiatan Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di

    Provinsi ........................................ sebagai bentuk bantuan teknis dari Pemerintah Pusat untuk

    membantu pemerintah daerah, sesuai dnegan amanah dalam pasa 106 ayat 3 dari PP Nomor 36

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Kerja-fasilitasi Legalisasi Ok

    3/9

    3

    tahun 2005 yang berbunyi: Pemerintah dapat memberikan bantuan teknis dalam penyusunan

    peraturan dan kebijakan daerah di bidang Bangunan dan Gedung yang dilakukan oleh Pemerintah

    Daerah.

    Bantuan fasilitasi legalisasi diberikan untuk membantu daerah terutama daerah yang termasukdalam kelompok empat dan lima dari status kepemilikan Perda BG, yaitu mulai dari daerah yang

    sudah memiliki Ranperda, baik belum masuk prolegda maupun sudah masuk Prolegda atau

    sedang pembahasan DPRD. Diharapkan dengan adanya bantuan fasilitasi legalisasi, daerah-daerah

    yang termasuk dalam kelompok tersebut di atas dapat segera menetapkan Perda BG sebagai

    acuan penyelenggaraan bangunan gedung yang baik, tertib dan sesuai dengan kondisi dan potensi

    daerah masing-masing.

    II. MAKSUD DAN TUJUAN

    Kegiatan Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di Provinsi

    ........................................ dimaksudkan untuk memberikan fasilitasi percepatan penetapan Perda

    BG bagi kabupaten/kota yang telah memiliki Ranperda BG, melalui koordinasi dengan instansi

    terkait, fasilitasi pembahasan, pemberian masukan teknis dan penyempurnaan dokumen sesuai

    hasil pembahasan, agar proses legalisasi Perda BG dapat dipercepat secara efektif dan efisien

    serta menghasilkan dokumen yang sesuai dengan kondisi daerah dan aspirasi stakeholdersterkait.

    Tujuan dan dari kegiatan Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di

    Provinsi ........................................ adalah:

    1. Memberikan fasilitasi pembentukan Tim Pokja Legalisasi Perda BG dalam bentuk SK Kepala

    Daerah serta pendaftaran dalam Prolegda tahun 2016.

    2.

    Memberikan fasilitasi dan pemantauan proses legalisasi Perda BG bagi kabupaten/kota yang

    pada tahun 2014 diberikan fasilitasi legalisasi namun belum menetapkan Perda BG pada

    tahun 2015 dan berkomitmen untuk menetapkan Perda BG pada awal tahun 2016.

    3.

    Memberikan fasilitasi legalisasi Perda BG bagi kabupaten/kota yang pada tahun 2015diberikan fasilitasi penyusunan Ranperda BG dan akan ditindaklanjuti dengan legalisasi Perda

    BG pada tahun 2016 ini.

    4. Memberikan pemahaman kepada perwakilan DPRD mengenai pentingnya Perda BG melalui

    partisipasi dalam Korwal di Pusat agar mempercepat proses penetapan di daerah.

    5.

    Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah kabupaten/kota terkait dengan memberikan

    fasilitasi pendampingan melalui penyediaan Tenaga Ahli dan Fasilitator untuk membantu

    proses legalisasi Perda BG di daerah.

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Kerja-fasilitasi Legalisasi Ok

    4/9

    4

    6. Meningkatkan pemahaman aparatur pemerintah kabupaten/kota terkait dengan memberikan

    pembinaan teknis melalui penyediaan narasumber dari pusat untuk mendukung pembahasan

    di daerah.

    III.

    SASARAN

    Sasaran dari kegiatan Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di Provinsi

    ........................................ adalah:

    1. Kabupaten/kota yang telah memiliki Ranperda BG atau kabupaten/kota yang telah mereview

    secara mandiri.

    2. Terbentuknya Tim Pokja Legalisasi Perda BG melalui SK Kepala Daerah serta didaftarkanyya

    Ranperda BG dalam Prolegda 2016.

    3.

    Tercapainya peningkatan pemahaman aparatur pemerintah kabupaten/kota terkait melalui

    pembinaan teknis dari narasumber.

    4. Tercapainya peningkatan kapasitas aparatur pemerintah kabupaten/kota terkait melalui

    fasilitasi pendampingan Tenaga Ahli dan Fasilitator.

    5. Tercapainya peningkatan pemahaman kepada perwakilan DPRD untuk mempercepat proses

    penetapan di daerah.

    6. Ditetapkannya Perda BG pada awal 2016 bagi kabupaten/kota yang dibantu fasilitasi legalisasi

    pada tahun 2015 lalu.

    7.

    Ditetapkannya Perda BG pada tahun 2016 bagi kabupaten/kota yang dibantu fasilitasi

    penyusunan Ranperda BG pada tahun 2015 lalu.

    8. Tercapainya percepatan penetapan Perda BG di daerah pada tahun 2016 ini.

    IV. KELUARAN

    Keluaran dari kegiatan Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di Provinsi

    ........................................ adalah:

    1.

    Laporan Perkembangan Kegiatan, yang berisi deskripsi setiap tahap kegiatan dalam 3 (tiga)

    tahap yaitu Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Akhir.

    2. Ranperda BG yang siap paripurna, yang merupakan naskah legal pengaturan

    penyelenggaraan bangunan gedung sesuai ketentuan yang berlaku dan muatan spesifik lokal

    dari setiap kabupaten/kota yang difasilitasi.

    3. Prosiding Pelaksanaan Kegiatan, yang berisi berita acara pembahasan, notulensi rapat, daftar

    hadir, dokumentasi foto, materi tayangan, serta perbaikan Ranperda BG hasil pembahasan.

    V.

    LINGKUP

    A. Lingkup Wilayah

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Kerja-fasilitasi Legalisasi Ok

    5/9

    5

    Lingkup wilayah pendampingan dari Kegiatan Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang

    Bangunan Gedung di Provinsi Jambi adalah Kota Sungai Penuh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,

    Kabupaten Tebo, dan Kabupaten Muaro Jambi.

    B.

    Lingkup Kegiatan1. Tahap Persiapan, yang terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu:

    a.

    Pendalaman KAK serta Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja;

    b. Melakukan koordinasi dengan kabupeten/kota terpilih;

    c. Pendalaman substansial mengenai pemahaman dan pentingnya Perda BG serta muatan

    pengaturan dalam Perda BG berdasarkan peraturan bidang BG.

    d.

    Pengecekan substansi Ranperda BG dengan mengacu Model Perda BG terbaru;

    e.

    Partisipasi dalam Rakorwal di Pusat;

    f. Memfasilitasi pembentukan Tim Pokja Penyusunan dari kabupaten/kota melalui SK

    Kepala Daerah dan Pendaftaran Prolegda Tahun 2016;

    g.

    Penyampaian dokumen kepada DPRD (masuk prolegda)

    h.

    Pembahasan Awal Ranperda BG bersama Tim Pokja dan Pansus DPRD dari

    kabupaten/kota;

    i. Penyusunan dan Pembahasan Laporan Pendahuluan.

    2. Tahap Penyempurnaan, yang terdiri dari beberapa kegiatan yaitu:

    a.

    Partisipasi dalam rakornis di Provinsi;

    b. Dukungan dan fasilitasi pembahasan penyempurnaan/pengkayaan Ranperda BG;

    c. Pembahasan Ranperda BG bersama Tim Pokja dan Pansus DPRD di kabupaten/kota;

    d.

    Penyusunan dan pembahasan Laporan Antara;

    3. Tahap Finalisasi, yang terdiri dari beberapa kegiatan yaitu:

    a. Partisipasi dalam Kolokium Akhir di Jakarta;

    b. Pembahasan akhir Ranperda (Pansus DPRD);

    c. Pendampingan Pemerintah Daerah untuk mendukung/mendorog penetapan Paripurna

    DPRD;

    d.

    Proses Nomor Perda BG;

    e. Penyusunan dan Pembahasan Laporan Akhir;

    f. Penyiapan dan Penyerahan produk akhir kegiatan.

    Tahapan kegiatan di atas menyesuaikan dengan progres pembahasan Ranperda BG di masing-

    masing kabupaten/kota.

    VI.

    PELAPORAN

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Kerja-fasilitasi Legalisasi Ok

    6/9

    6

    Pelaporan dari kegiatan Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di

    Provinsi ........................................ adalah sebagai berikut:

    1. Laporan Pendahuluan, yang berisi:

    a.

    Hasil partisipasi dalam Rakorwal di Pusat;b. Hasil koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota;

    c.

    Hasil pembentukan (SK) Tim Pokja Legalisasi Perda BG dari kabupaten/kota;

    d. Hasil pendaftaran Prolegda 2016 dan target pembahasan DPRD;

    e. Hasil pemahaman Kerangka Acuan Kerja, metodologi dan rencana kerja;

    f. Hasil identifikasi permasalahan legalisasi dan strategi percepatan.

    Laporan ini diserahkan sebanyak 10 (sepuluh eksemplar maksimal 2 (dua) bulan kalender

    sejak SPMK dikeluarkan dan telah disetujui oleh Tim Teknis pengelola kegiatan.

    2. Laporan Antara, yang minimal berisikan:

    a. Penyempurnaan masukan/pengkayaan Ranperda BG;

    b.

    Hasil Pembahasan Antara Ranperda BG bersama Tim Pokja dan Pansus DPRD dari

    kabupaten/kota;

    c. Hasil partisipasi dalam Rakornis di Provinsi

    Laporan ini diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar maksimal 7 (tujuh)bulan kalender

    sejak SPMK dikeluarkan dan telah disetujui oleh Tim Teknis pengelola kegiatan.

    3. Laporan Akhir, yang berisi:

    a. Hasil pembahasan akhir Perda BG dengan legislatif (Pansus DPRD);

    b. Hasil penetapan Perda BG bersama legislatif;

    c.

    Hasil partisipasi dalam Kolokium Akhir di Pusat;

    Laporan ini diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar maksimal 9 (sembilan) bulan

    kalendersejak SPMK dikeluarkan.

    4. Dokumen pendukung, yang terdiri dari:

    a. Prosiding Pelaksanaan Kegiatan yang memuat penjelasan persiapan dan pelaksanaan

    Pembahasan Awal, Pembahasan Antara dan Pembahasan Akhir yang telah dilaksanakan

    meliputi berita acara pembahasan, notulensi rapat, daftar hadir, dokumenasi foto, materi

    tayangan, serta perbaikan Ranperda BG sesuai hasil pembahasan;

    b. Dokumen Ranperda BG yang siap paripurna di DPRD.

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Kerja-fasilitasi Legalisasi Ok

    7/9

    7

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

    I.

    1. Part isipasi dalam Rakorwal di Pusat

    2. Pembentukan Tim Pokja (SK) dan Pendaftaran Prolegda

    3. Penyampaian dokumen kepada DPRD (masuk prolegda)

    4. Pendalaman KAK, Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja

    5. Pen dalaman Su bstansi

    6. Pengecekan substansi Ranperda BG dengan mengacu Model Perda

    BG terbaru

    7. Pembahasan Awal Ranperda BG

    8. Penyusunan dan Pembahasan Laporan Pendahuluan

    II .

    1. Part isipasi dalam Rakornis di Provinsi

    2. Penyempurnaan Naskah Akademis dan Ranperda BG

    3. Pembahasan/Pengkayaan Ranperda BG bersama Tim Pokja dan

    TAHAP PENYEMPURNAAN

    BULAN 7 BULAN 8 BULAN 9No. URAIAN

    TAHAP PERSIAPAN

    BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5 BULAN 6

    Dokumen pendukung tersebut diserahkan bersama-sama dengan penyeraha Laporan Akhir,

    yaitu maskimal 9 (sembilan) bulan kalendersejak SPMK dikeluarkan.

    VII. BENTUK, PENGELOLA DAN PELAKSANA KEGIATAN

    Kegiatan Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di Provinsi

    ........................................ dilaksanakan dalam bentuk kontraktual.

    Pengelola Kegiatan Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di Provinsi

    ........................................ adalah Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Bina Penataan Bangunan

    (PBB) Provinsi Jambi, dengan penanggung jawab kegiatan yaitu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

    kegiatan.

    Pelaksana Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di Provinsi

    ........................................ adalah Kosultan Daerah (KD) yang terdiri dari tenaga ahli dari Penyedia

    Jasa Berbadan Hukum yang ditentukan melalui proses pelelangan. Tugas utama dari Konsultan

    Daerah (KD) tersebut adalah mendampingi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam proses legalisasi

    Perda BG sesuai ketentuan yang berlaku.

    VIII.NILAI DAN SUMBER PENDANAAN

    Kegiatan Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di Provinsi

    ........................................ memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta

    Rupiah) termasuk PPN, yang dibiayai melalui DIPA APBN Direktorat Bina Penataan Bangunan

    DJCKPUPR Tahun Anggaran 2016.

    IX. JANGKA WAKTU KEGIATAN

    Kegiatan Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di Provinsi

    ........................................ dilaksanakan dalam jangka waktu 9 (sembilan) bulan kalender sejak

    dikeluarkannya SPMK, denganmenyesuaikan waktu pelaksanaan kegiatan di pusat, yaitu kegiatan

    terkait yang dilaksanakan oleh Direktorat Bina Penataan Bangunan DJCK PUPR Tahun

    Anggaran 2016.

    Secara tentatif, Kegiatan Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di

    Provinsi ........................................ dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:

    Tabel Jadwal Pelaksanaan

    Fasilitasi Legalisasi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di Provinsi ........................................

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Kerja-fasilitasi Legalisasi Ok

    8/9

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Kerja-fasilitasi Legalisasi Ok

    9/9

    9

    3. Sebagai Tenaga Ahli Sipil, tugas utamanya adalah membantu ketua tim dalam proses kajian,

    pembahasan, pelaporan dan penyusunan pengaturan dalam Ranperda BG khususnya dalam

    aspek struktur dan konstruksi bangunan selama 6 (enam) bulan.