keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan2

76
KERACUNAN AKUT BAHAN KERACUNAN AKUT BAHAN KIMIA KIMIA Subdivisi Penyakit Tropik Subdivisi Penyakit Tropik Infeksi Infeksi Bag. Penyakit Dalam RS. Bag. Penyakit Dalam RS. Dr. Moh. Hoesin Palembang Dr. Moh. Hoesin Palembang Akmal Sya’roni

Upload: arsy

Post on 14-Jun-2015

2.506 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

KERACUNAN AKUT BAHAN KERACUNAN AKUT BAHAN KIMIAKIMIA

Subdivisi Penyakit Tropik InfeksiSubdivisi Penyakit Tropik Infeksi

Bag. Penyakit Dalam RS. Dr. Bag. Penyakit Dalam RS. Dr. Moh. Hoesin PalembangMoh. Hoesin Palembang

Akmal Sya’roni

Page 2: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

PendahuluanPendahuluan

-Baik di luar negeri maupun di Indonesia jumlah -Baik di luar negeri maupun di Indonesia jumlah penderita keracunan, terutama akibat usaha penderita keracunan, terutama akibat usaha

bunuh diri tampak meningkat terus.bunuh diri tampak meningkat terus.

Page 3: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

EtiologiEtiologi

Dapat akutDapat akut//kronikkronik Dapat akibat bunuh Dapat akibat bunuh

diri, pembunuhan, diri, pembunuhan, kecelakaankecelakaan

Page 4: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Gambaran KlinikGambaran Klinik

TergantungTergantung pdpd jenisjenis

bahan kimiabahan kimia

penyebab keracunanpenyebab keracunan

Page 5: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

DiagnosisDiagnosis

Penderita Penderita yg yg sehasehat t mendadakmendadak

koma, kejang, syok, sianosis, koma, kejang, syok, sianosis,

psikosis akut, GGA, gagal hati psikosis akut, GGA, gagal hati

akut, tanpa diketahui sebabnyaakut, tanpa diketahui sebabnya

Page 6: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

PengobatanPengobatan

A.A. Pengobatan UmumPengobatan Umum

1. Resusitasi (ABC)1. Resusitasi (ABC)

-A (Airway = jalan nafas)-A (Airway = jalan nafas)

-B (Breathing =pernafasan)-B (Breathing =pernafasan)

-C(Circulation = peredaran -C(Circulation = peredaran darah)darah)

Page 7: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

2.2. EliminasiEliminasi

-Tujuan menghambat penyerapan, kalau -Tujuan menghambat penyerapan, kalau dapat menghilangkan bahan racundapat menghilangkan bahan racun//hasil hasil metabolisme tubuhmetabolisme tubuh

-Dapat dikerjakan dengan cara-Dapat dikerjakan dengan cara : :

Page 8: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

a.a. EmesisEmesis: :

menggunakan sirup menggunakan sirup

Ipecac Ipecac mengeluarkan mengeluarkan

sebagian isi lambung jk sebagian isi lambung jk

diberikan dg segera diberikan dg segera

setelah keracunan, tapi setelah keracunan, tapi

menghambat kerja karbon menghambat kerja karbon

aktif, sekarang tdk dipakai aktif, sekarang tdk dipakai

lagilagi

Page 9: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Indikasi: JarangIndikasi: Jarang

Kontraindikasi: pasien pusing, tidak sadar, Kontraindikasi: pasien pusing, tidak sadar, atau kejang atau pada pasien keracunan atau kejang atau pada pasien keracunan kerosin atau hidrokarbon yg lain, racun kerosin atau hidrokarbon yg lain, racun korosif, konfulsan kerja cepat(tricyclic korosif, konfulsan kerja cepat(tricyclic antidepresan, stricnin, kamper) antidepresan, stricnin, kamper)

Tehnik: Berikan 30 ml sirup diikuti dg 8 gelas Tehnik: Berikan 30 ml sirup diikuti dg 8 gelas kecil air/800cc , jk diperlukan ulangi setiap kecil air/800cc , jk diperlukan ulangi setiap 20 menit20 menit

Page 10: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

b. b. KatarsisKatarsis

(intestinal lavage)(intestinal lavage)

diberi diberi laksanslaksans

Cara pemberian: Cara pemberian:

magnesium sulfatmagnesium sulfat

10% 2-3 ml/kg atau 10% 2-3 ml/kg atau

sorbitolsorbitol 70% 1-2 ml/kg 70% 1-2 ml/kg

Page 11: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

c. Kumbah lambungc. Kumbah lambung

efektif pada racun yg efektif pada racun yg berbentuk cair/pil yg kecil berbentuk cair/pil yg kecil kecil dan sangat efektif jk kecil dan sangat efektif jk dilakukan <1 jam setelah dilakukan <1 jam setelah keracunankeracunan..

Page 12: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Indikasi: Pada keracunan yg dalam jumlah Indikasi: Pada keracunan yg dalam jumlah banyak untuk mengidentifikasi jenis racun banyak untuk mengidentifikasi jenis racun dan untuk pemberian carcoal dan antidotum dan untuk pemberian carcoal dan antidotum

Kontroindikasi: Tidak digunakan pada Kontroindikasi: Tidak digunakan pada pasien dg penurunan kesadaran dan tidak pasien dg penurunan kesadaran dan tidak ada reflek gag ada reflek gag

Page 13: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Cara melakukan:Cara melakukan: Pada pasien dg penurunan kesadaran resiko Pada pasien dg penurunan kesadaran resiko pnemonia aspirasi dapat dikurangi dg pnemonia aspirasi dapat dikurangi dg membaringkan pasien dg kepala dibawah, posisi membaringkan pasien dg kepala dibawah, posisi lateral kiri dikubitus, dan jika diperlukan dapat lateral kiri dikubitus, dan jika diperlukan dapat dilakukan intubasi endotracheal untuk melindungi dilakukan intubasi endotracheal untuk melindungi jalan nafas masukkan selang yg sudah diberi jalan nafas masukkan selang yg sudah diberi anestesi lokal melalui mulut atau hidung ke dalam anestesi lokal melalui mulut atau hidung ke dalam lambung. Lakukan aspirasi kemudian lakukan lambung. Lakukan aspirasi kemudian lakukan lavage berulang dg 50-100 cc cairan hingga cairan lavage berulang dg 50-100 cc cairan hingga cairan yg kembali jernih (gunakan air hangat/salin)yg kembali jernih (gunakan air hangat/salin)

Page 14: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

d. Carbon aktifd. Carbon aktif

Dapat mengabsorbsi Dapat mengabsorbsi

hampir semua jenis hampir semua jenis

obat & racun, kecuali obat & racun, kecuali

besi, lithium, Na, K, besi, lithium, Na, K,

sianida, mineral asam sianida, mineral asam

& alkohol.& alkohol.

Page 15: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

IndikasiIndikasi: sebagai pilihan utama pada : sebagai pilihan utama pada keracunan lewat lambung dan ususkeracunan lewat lambung dan usus

Kontra IndikasiKontra Indikasi: :

Tidak boleh diberikan: Tidak boleh diberikan:

>> pada pasien dg penurunan kesadaran pada pasien dg penurunan kesadaran /kejang kec jk diberikan melalui NGT & jalan /kejang kec jk diberikan melalui NGT & jalan nafas hrs dilindungi dg ETT nafas hrs dilindungi dg ETT

>> pada pasien dg obstruksi ileus atau pada pasien dg obstruksi ileus atau intestinalintestinal

Page 16: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

ee. Diuresis paksa. Diuresis paksa ( ( forced diuresis=FDforced diuresis=FD))

pada dugaan racun berada dalam darah & pada dugaan racun berada dalam darah & dapat dikeluarkan melalui ginjal.dapat dikeluarkan melalui ginjal.

Cara pemberianCara pemberian: :

Berikan 60-100 mg oral. Pengulangan dosis Berikan 60-100 mg oral. Pengulangan dosis dapat dilakukan untuk meningkatkan dapat dilakukan untuk meningkatkan absorbsi racun.absorbsi racun.

Page 17: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

ff. Dialisis. Dialisis

( HD/Dialisis Peritoneal) ( HD/Dialisis Peritoneal) pada keracunan bahan pada keracunan bahan yang dapat didialisisyang dapat didialisis

Page 18: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

g. g. Mandi dan keramasMandi dan keramas

pada keracunan bahan pada keracunan bahan yang dapat lewat kulit.yang dapat lewat kulit.

Page 19: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Cara melakukanCara melakukan

Daerah yg terkontaminasi dibersihkan dg air Daerah yg terkontaminasi dibersihkan dg air hangat atau larutan salin, untuk zat yg hangat atau larutan salin, untuk zat yg berminyak (pestisida) bersihkan kulit berminyak (pestisida) bersihkan kulit setidaknya dg sabun 2x , jk daerah setidaknya dg sabun 2x , jk daerah berambut gunakan shampo. Pada paparan berambut gunakan shampo. Pada paparan racun kimia seperti zat yg mengganggu racun kimia seperti zat yg mengganggu sistem syaraf beberapa ahli menyarankan sistem syaraf beberapa ahli menyarankan pengunaanlarutan dilusi hipoklorid dg pengunaanlarutan dilusi hipoklorid dg perbandingan 1:10perbandingan 1:10

Page 20: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

3.Terapi Penyangga (Suportif)3.Terapi Penyangga (Suportif) Mempertahankan fungsi alat vital tubuh.Mempertahankan fungsi alat vital tubuh. Memperhitungkan keseimbangan cairan, Memperhitungkan keseimbangan cairan,

elektrolit, asam-basa, kalori setiap hari.elektrolit, asam-basa, kalori setiap hari.

4.Antidotum4.Antidotum Hanya kurang dari 10% bahan kimia yang Hanya kurang dari 10% bahan kimia yang

mempunyai antidotumnya.mempunyai antidotumnya. Beberapa contoh antidotum:Beberapa contoh antidotum:

-Nallorphine untuk keracunan morphine.-Nallorphine untuk keracunan morphine.

-Atrophine sulfat untuk keracunan fosfat organik.-Atrophine sulfat untuk keracunan fosfat organik.

-Na-thiosulfate untuk keracunan sianida.-Na-thiosulfate untuk keracunan sianida.

Page 21: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

B.Pengobatan khususB.Pengobatan khusus Khusus untuk keracunan obat yang sudah Khusus untuk keracunan obat yang sudah

dapat dipastikan jenisnya.dapat dipastikan jenisnya.

Page 22: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

KERACUNAN INSEKTISIDA KERACUNAN INSEKTISIDA FOSFAT ORGANIKFOSFAT ORGANIK

PendahuluanPendahuluan Nama lain (IFO):Nama lain (IFO):

-Insektisida organo fosfat atau -Insektisida organo fosfat atau

-Insektisida cholinesterase -Insektisida cholinesterase inhibitor.inhibitor.

IFO merupakan insektisida IFO merupakan insektisida

poten yang paling banyak poten yang paling banyak digunakan dalam pertanian digunakan dalam pertanian dengan toksisitas tinggidengan toksisitas tinggi

Page 23: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

EtiologiEtiologi IFO dibagi dua macam: IFO IFO dibagi dua macam: IFO

murni & gol. Carbamate.murni & gol. Carbamate. Salah satu contoh Salah satu contoh

gol.carbamate: Baygongol.carbamate: Baygon Beberapa contoh IFO: Beberapa contoh IFO:

Malathion, Diazinon, Malathion, Diazinon, Basudin, Paraoxon, Basudin, Paraoxon, Phosdrin, Raid, Systox, dll.Phosdrin, Raid, Systox, dll.

Page 24: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Gambaran Klinik Gambaran Klinik Yang paling menonjol adalah kelainan Yang paling menonjol adalah kelainan

vivissus, hiperaktivitas kelenjar ludah us, hiperaktivitas kelenjar ludah /keringat, saluran makan dan kesukaran /keringat, saluran makan dan kesukaran bernafas.bernafas.

Ringan: anoreksi, nyeri kepala, lemah, Ringan: anoreksi, nyeri kepala, lemah, rasa takut, tremor lidah & kelopak mata, rasa takut, tremor lidah & kelopak mata, miosis pupil.miosis pupil.

Page 25: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Sedang: nausea, muntah, kejang/kram Sedang: nausea, muntah, kejang/kram perut, hipersalivasi, hiperhidrosis, fasikulasi perut, hipersalivasi, hiperhidrosis, fasikulasi otot, bradikardi.otot, bradikardi.

Berat: diare, pupil pin-point, reaksi cahaya Berat: diare, pupil pin-point, reaksi cahaya (-), sesak, sianosis, edema paru, (-), sesak, sianosis, edema paru, inkontinensia urin & alvi, konvulsi, koma, inkontinensia urin & alvi, konvulsi, koma, blok jantung, akhirnya meninggal.blok jantung, akhirnya meninggal.

Page 26: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

DiagnosisDiagnosis Ditegakkan atas dasar gambaran klinis Ditegakkan atas dasar gambaran klinis

yang khas.yang khas. Laboratorium rutin tidak banyak menolong.Laboratorium rutin tidak banyak menolong. Pengukuran KhE sel darah merah dan Pengukuran KhE sel darah merah dan

plasma, penting untuk memastikan plasma, penting untuk memastikan diagnosis keracunan IFO akut maupun diagnosis keracunan IFO akut maupun kronis.kronis.

Page 27: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Pengobatan:Pengobatan:a.a. ResusitasiResusitasib.b. EliminasiEliminasic.c. Antidotum:Antidotum:

- Atrofin Sulfat (SA), menghambat efek - Atrofin Sulfat (SA), menghambat efek akumulasi AKh pada tempat penumpukan.akumulasi AKh pada tempat penumpukan.-Dosis; mula-mula bolus iv 1-2,5 mg, -Dosis; mula-mula bolus iv 1-2,5 mg, dilanjutkan 0,5-1 mg setiap 5-10-15 menit, dilanjutkan 0,5-1 mg setiap 5-10-15 menit, sampai timbul gejala atropinisasi. Kemudian sampai timbul gejala atropinisasi. Kemudian interval diperpanjang setiap 15-30-60 menit, interval diperpanjang setiap 15-30-60 menit, selanjutnya setiap 2- 4-6 dan 12 jam.selanjutnya setiap 2- 4-6 dan 12 jam.-SA dihentika minimal setelah 2 x 24 jam-SA dihentika minimal setelah 2 x 24 jam

Page 28: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

- reaktivator KhE-bekerja memotong - reaktivator KhE-bekerja memotong ikatan IFO-KhE, hingga timbul reaksi ikatan IFO-KhE, hingga timbul reaksi enzim KhE. Hanya bermanfaat pada enzim KhE. Hanya bermanfaat pada keracunan IFO. Dosis; 1 gram iv pelan keracunan IFO. Dosis; 1 gram iv pelan (10-20 menit dalam infus), dapat diulang (10-20 menit dalam infus), dapat diulang setelah 30 mnt sebanyak 2 x 24 jam.setelah 30 mnt sebanyak 2 x 24 jam.

Page 29: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

KERACUNAN BAHAN KOROSIFKERACUNAN BAHAN KOROSIF

PendahuluanPendahuluan

Ada 2 bentuk:Ada 2 bentuk:

a. Asam kuata. Asam kuat

b. Basa/alkali kuatb. Basa/alkali kuat

Page 30: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

EtiologiEtiologi Asam kuat; asam oksalat, Asam kuat; asam oksalat,

asam asetat glasial, asam asam asetat glasial, asam sulfat/air aki, HCl, asam sulfat/air aki, HCl, asam format, asam laktat.format, asam laktat.

Basa Kuat: KOH, NaOH, Basa Kuat: KOH, NaOH, NH4OH, CaOH, K/Na NH4OH, CaOH, K/Na karbonat, Na fosfatkarbonat, Na fosfat

Page 31: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Gambaran klinik:Gambaran klinik: Segera setelah kontak, timbul rasa nyeri yang Segera setelah kontak, timbul rasa nyeri yang

hebat seperti terbakar sekitar mulut, faring, hebat seperti terbakar sekitar mulut, faring, dan abdomen.dan abdomen.

Kemudian muntah, diare, dan kolaps.Kemudian muntah, diare, dan kolaps. Muntahan sering disertai darah segar.Muntahan sering disertai darah segar. Dapat timbul gejala asfiksia akibat edema Dapat timbul gejala asfiksia akibat edema

glottis.glottis. Adanya demam yang tinggi dapat disebabkan Adanya demam yang tinggi dapat disebabkan

timbulnya mediastinitis/peritonitis, perforasi timbulnya mediastinitis/peritonitis, perforasi esofagus/ lambung. esofagus/ lambung.

Page 32: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Diagnosis:Diagnosis: Sangat mudah, cukup dengan gambaran Sangat mudah, cukup dengan gambaran

klinis yang khas.klinis yang khas. Pemeriksaan Hb perlu bila timbul Pemeriksaan Hb perlu bila timbul

hematemesis melena/syok.hematemesis melena/syok.

Pengobatan:Pengobatan:a.a. KL, emesis dan katarsis merupakan KL, emesis dan katarsis merupakan

kontra indikasi.kontra indikasi.b.b. Segera suruh minum air/ air susu Segera suruh minum air/ air susu

sebanyak mungkin.sebanyak mungkin.

Page 33: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

c. Infus D5%, kalau perlu koloid / transfusi.c. Infus D5%, kalau perlu koloid / transfusi.

d. Kortikosteroid iv selama 4-7 hari, kemudian d. Kortikosteroid iv selama 4-7 hari, kemudian dosis diturunkan 10-20 hari.dosis diturunkan 10-20 hari.

e. Antibiotika e. Antibiotika

f. Diet/ obat oral ditunda sampai dilakukan f. Diet/ obat oral ditunda sampai dilakukan pemeriksaan laringoskopi indirek /esofagoskopi.pemeriksaan laringoskopi indirek /esofagoskopi.

g. Bila lesi ringan; diet oral segera dengan g. Bila lesi ringan; diet oral segera dengan makanan cair, steroid-antibiotika dipercepat makanan cair, steroid-antibiotika dipercepat penghentiannya. Bila lesi luas; perlu sonde penghentiannya. Bila lesi luas; perlu sonde lambung atau penderita dipuasakan dan diberi lambung atau penderita dipuasakan dan diberi nutrisi parenteral total atau konsul bedah untuk nutrisi parenteral total atau konsul bedah untuk pemasangan sonde lewat gastrostomi.pemasangan sonde lewat gastrostomi.

Page 34: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Clinical feature of hydrocarbon poisoningClinical feature of hydrocarbon poisoning

TypeType ExampleExample Risk ofRisk of

pneumonapneumona

Risk of Risk of sistemikToxicitysistemikToxicity

TreatmentTreatment

High viscosityHigh viscosity

Low viscosityLow viscosity

Non toxicNon toxic

Low viscosityLow viscosity

Unknow Unknow systemicsystemic toxicitytoxicityLow viscosityLow viscosity

know know systemicsystemic toxicitytoxicity

--VaselinVaselin

-Motor oil-Motor oil

-Furniture polish-Furniture polish

-Mineral seal oil-Mineral seal oil

-kerosene-kerosene

-Lighter flow-Lighter flow

-terpentin-terpentin

-Pure oil-Pure oil

-comphor -comphor

-phenol-phenol

Callorinusid Callorinusid insectisidainsectisida

Aromatik Aromatik hidrokarbon, hidrokarbon, (benzene, (benzene, topluen, ethane)topluen, ethane)

LowLow

HighHigh

HighHigh

HighHigh

LowLow

LowLow

variablevariable

HighHigh

--Observasi PneumoniObservasi Pneumoni

-Do not use emersi-Do not use emersi

--Observasi PneumoniObservasi Pneumoni

-Do not use emersi if -Do not use emersi if less than 1-2 ml/ kg less than 1-2 ml/ kg non sistemiknon sistemik

-Performe lavage-Performe lavage

-give laxative -give laxative charcortcharcort

Page 35: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

KERACUNAN BAHAN HIPNOTIK KERACUNAN BAHAN HIPNOTIK SEDATIFSEDATIF

PendahuluanPendahuluan Banyak obat-obat yang Banyak obat-obat yang

dapatdapat menimbulkan sedasi menimbulkan sedasi dan hipnotis dengan cara dan hipnotis dengan cara menekan SSP.menekan SSP.

Page 36: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

EtiologiEtiologi

a.Gol. Barbiturata.Gol. Barbiturat

b. Nonbarbituratb. Nonbarbiturat

c.Antiepilepsic.Antiepilepsi

d. Antihistamind. Antihistamin

e. Phenothiazinee. Phenothiazine

f. Bromidumf. Bromidum

g. Analgetika Narkotikg. Analgetika Narkotik

Page 37: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Gambaran KlinikGambaran Klinik Keluhan pertama adalah rasa ngantuk, Keluhan pertama adalah rasa ngantuk,

bingung, perasaan menurunnya bingung, perasaan menurunnya keseimbangan.keseimbangan.

Kemudian cepat diikuti dengan koma & Kemudian cepat diikuti dengan koma & pernafasan pelan dan dangkal.pernafasan pelan dan dangkal.

Selanjutnya otot melemah, hipotensi, Selanjutnya otot melemah, hipotensi, sianosis, hipotermi, refleks-refleks hilang.sianosis, hipotermi, refleks-refleks hilang.

Lama koma bervariasi antara 1-7 hari.Lama koma bervariasi antara 1-7 hari.

Page 38: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Diagnosis:Diagnosis: Ditegakkan terutama atas dasar gambaran Ditegakkan terutama atas dasar gambaran

klinikklinik

Page 39: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Pengobatan:Pengobatan:

a.a. ResusitasiResusitasi

b.b. EliminasiEliminasi

-Penderita sadar; emesis, norit, laksans -Penderita sadar; emesis, norit, laksans MgSO4.MgSO4.

-Koma ringan-sedang; kumbah lambung, -Koma ringan-sedang; kumbah lambung, kemudian diuresis paksa selama 12 jam, bila kemudian diuresis paksa selama 12 jam, bila ada keraguan penyebab keracunan.ada keraguan penyebab keracunan.

-Koma berat; kumbah lambung dengan pipa -Koma berat; kumbah lambung dengan pipa endotrakeal berbalon untuk mencegah aspirasi endotrakeal berbalon untuk mencegah aspirasi ke paru. Selanjutnya diuresis paksa netral/ ke paru. Selanjutnya diuresis paksa netral/ alkali, atau dialisis sampai penderita sadar.alkali, atau dialisis sampai penderita sadar.

Page 40: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Antidotum:Antidotum:

Tidak ada antidotum spesifik.Tidak ada antidotum spesifik.

Page 41: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

PENYALAHGUNAAN PENYALAHGUNAAN ECTASYECTASY DAN PUTAU (OPIAT)DAN PUTAU (OPIAT)

Subdivisi Penyakit Tropik InfeksiSubdivisi Penyakit Tropik Infeksi

Bag. Penyakit Dalam RS. Dr. Moh. Hoesin Bag. Penyakit Dalam RS. Dr. Moh. Hoesin PalembangPalembang

Akmal Sya’roni

Page 42: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Penyalahgunaan Obat :Penyalahgunaan Obat :

Sering terjadi pada Sering terjadi pada usia muda, di akhir usia muda, di akhir pekan, berdansa, pekan, berdansa, tripping, tripping, menggerakan kepala menggerakan kepala terus.terus.

Bersifat patologik, Bersifat patologik, paling sedikit 1 bulanpaling sedikit 1 bulan

Page 43: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

ectasyectasy (XTC) (XTC) Pertama kali di Jerman (1914)Pertama kali di Jerman (1914) Tergolong amfetaminTergolong amfetamin Kelompok halusinogenik : mampu membuat ilusi visual, Kelompok halusinogenik : mampu membuat ilusi visual,

distorsi sensori, synesthesia (mampu melihat suara dan distorsi sensori, synesthesia (mampu melihat suara dan membau warna) despersonalisasi dan derealisasimembau warna) despersonalisasi dan derealisasi

Nama kimia MDMA (methylene dioxy methamphetamine)Nama kimia MDMA (methylene dioxy methamphetamine)

Page 44: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Efek farmakologik:Efek farmakologik:

Bentuk : tablet, bubuk, injeksiBentuk : tablet, bubuk, injeksi System dopaminergik berakibat aktif dan penuh System dopaminergik berakibat aktif dan penuh

energi. Efek serotonergik menimbulkan energi. Efek serotonergik menimbulkan disorientasi, distorsi persepsi dan halusinogenikdisorientasi, distorsi persepsi dan halusinogenik

Efek timbul Efek timbul ± 20-30 menit, berakhir setelah 4-48 ± 20-30 menit, berakhir setelah 4-48 jamjam

Dosis letal beberapa kali dosis halusinogenikDosis letal beberapa kali dosis halusinogenik Sering didapat dalam kombinasi dengan narkotik, Sering didapat dalam kombinasi dengan narkotik,

kafein, lidokain, aspirin dll.kafein, lidokain, aspirin dll.

Page 45: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

DIAGNOSISDIAGNOSIS

Anamnesis :Anamnesis : Ada riwayat konsumsi obat halusinogenikAda riwayat konsumsi obat halusinogenikGejala : (ringan-berat)Gejala : (ringan-berat) Nyeri kepala, palpitasi, sesak, nyeri dadaNyeri kepala, palpitasi, sesak, nyeri dada Parestesi, banyak omong, euphoria, empatiParestesi, banyak omong, euphoria, empati Terlalu percaya diri, insomniaTerlalu percaya diri, insomnia Kadang perubahan persepsi visual ringanKadang perubahan persepsi visual ringanKeracunan Ringan :Keracunan Ringan : Mudah tersinggung, mulut kering, palpitasiMudah tersinggung, mulut kering, palpitasi Hipertensi ringan, gelisah, susah beristirahatHipertensi ringan, gelisah, susah beristirahat Tremor, midriasis dan flushingTremor, midriasis dan flushing

Page 46: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Keracunan sedang :Keracunan sedang :Rasa takut, agitasi, mual, muntah, nyeri perutRasa takut, agitasi, mual, muntah, nyeri perutKejang otot, hiperrefleksi, diaforesis, takikardiKejang otot, hiperrefleksi, diaforesis, takikardiHipertensi, hipertermi, panik dan halusinasiHipertensi, hipertermi, panik dan halusinasi

Keracunan berat :Keracunan berat : DelirDeliriumium, kejang-kejang, gejala fokal SSP , kejang-kejang, gejala fokal SSP

(perdarahan intrakranial), koma, aritmia(perdarahan intrakranial), koma, aritmiaOtot kaku, hipertensi, gangguan hemostasis, Otot kaku, hipertensi, gangguan hemostasis,

gagal nafas, gagal ginjal akut, meninggalgagal nafas, gagal ginjal akut, meninggal

Page 47: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Gejala penghentian obat tiba-tiba :Gejala penghentian obat tiba-tiba :

Kelelahan otot menyeluruh, hipertermia, mimpi Kelelahan otot menyeluruh, hipertermia, mimpi buruk, depresi agitatif dan usaha bunuh diriburuk, depresi agitatif dan usaha bunuh diri

Flash back, Insomnia, hipersomniaFlash back, Insomnia, hipersomnia Perasaan dingin seluruh tubuhPerasaan dingin seluruh tubuh Perasaan takut yang berlebihan > 2 mingguPerasaan takut yang berlebihan > 2 minggu

Analisis laboratorium :Analisis laboratorium : Bahan: darah, urine, cairan lambungBahan: darah, urine, cairan lambung Amfetamin dalam urin bertahan 2 hariAmfetamin dalam urin bertahan 2 hari Kasus keracunan berat: periksa fungsi ginjal, gas Kasus keracunan berat: periksa fungsi ginjal, gas

darah, elektrolit, sakar darah, urinalisis, EKGdarah, elektrolit, sakar darah, urinalisis, EKG

Page 48: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

PengobatanPengobatan

Prinsip pengobatan menghindari kontak/eliminasi Prinsip pengobatan menghindari kontak/eliminasi obat dengan cara :obat dengan cara :Mencegah konsumsi obat tersebutMencegah konsumsi obat tersebutBeri norit / obat katarsisBeri norit / obat katarsisRangsang muntah bila kesadaran baikRangsang muntah bila kesadaran baikBilas lambungBilas lambungDiuresis paksa (karena obat ini di ekskresikan Diuresis paksa (karena obat ini di ekskresikan

ke ginjal)ke ginjal)

Page 49: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Pengobatan simtomatis : (ectasy)Pengobatan simtomatis : (ectasy) Ansietas : diazepam 0,05-0,1 mg/kgBB IV atau oral. Ansietas : diazepam 0,05-0,1 mg/kgBB IV atau oral.

Dapat diulang 5-10 menitDapat diulang 5-10 menit Agitasi/psikosis : haldol 5-19 mg iv. Dapat diulang Agitasi/psikosis : haldol 5-19 mg iv. Dapat diulang

10-60 menit10-60 menit Hipertensi berat : beta blocker/vasodilatorHipertensi berat : beta blocker/vasodilator Takikardi supraventrikular dengan iskemia jantung : Takikardi supraventrikular dengan iskemia jantung :

beta blockerbeta blocker Iskemia miokard : morfin, nitratIskemia miokard : morfin, nitrat Hipertermia : ruangan dinginHipertermia : ruangan dingin Koagulopati : heparinKoagulopati : heparinPerawatan intensif :Perawatan intensif : Kasus berat dan kesadaran turunKasus berat dan kesadaran turun

Page 50: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

O P I A TO P I A T

Umum digunakan untuk Umum digunakan untuk mengatasi nyeri melalui mengatasi nyeri melalui efek depresi pada otakefek depresi pada otak

Salah satunya morfin : Salah satunya morfin : digunakan untuk medis digunakan untuk medis (chest pain, edema paru, (chest pain, edema paru, analgesik)analgesik)

Page 51: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Penyalahgunaan obat :Penyalahgunaan obat :New York (1970) : 1200 meninggal karena New York (1970) : 1200 meninggal karena

overdosisoverdosisUSA: 10.000 meninggal karena overdosis USA: 10.000 meninggal karena overdosis

Golongan opiat : morfin, petidin, heroin, kodein Golongan opiat : morfin, petidin, heroin, kodein termasuk narkotika, barbiturat, meprebamat, termasuk narkotika, barbiturat, meprebamat, benzodiazepin, etanol dan putaubenzodiazepin, etanol dan putau

Page 52: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Farmakologi opiat :Farmakologi opiat :

Setelah pemberian dosis tunggal tunggal heroin Setelah pemberian dosis tunggal tunggal heroin (putaw), dalam 6-10 menit akan dihidrolisis oleh (putaw), dalam 6-10 menit akan dihidrolisis oleh hati menjadi 6-monosetil morfin setelah itu hati menjadi 6-monosetil morfin setelah itu diubah menjadi morfindiubah menjadi morfin

Selanjutnya diubah menjadi Mo-3-Selanjutnya diubah menjadi Mo-3-monoglukoronid dan Mo-6 monoglukoronid monoglukoronid dan Mo-6 monoglukoronid yang larut dalam air (dapat dires dalam urine)yang larut dalam air (dapat dires dalam urine)

Karena heroin larut dalam lemak : dapat melalui Karena heroin larut dalam lemak : dapat melalui sawar otak dalam waktu yang cepatsawar otak dalam waktu yang cepat

Page 53: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Diagnosis keracunan opiat :Diagnosis keracunan opiat :

Gejala klinis khas (pin Gejala klinis khas (pin point, depresi nafas, point, depresi nafas, membaik setelah membaik setelah pemberian nalokson)pemberian nalokson)

Kadang ditemukan Kadang ditemukan bekas suntikan (needle bekas suntikan (needle track sign)track sign)

Page 54: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Laboratorium : tidak selalu seiring Laboratorium : tidak selalu seiring dengan gejala klinisdengan gejala klinis

Pemeriksaan kualitatif urine : cukup Pemeriksaan kualitatif urine : cukup efektif untuk memastikan diagnosisefektif untuk memastikan diagnosis

Page 55: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Gambaran klinis Intoksikasi Opiat :Gambaran klinis Intoksikasi Opiat :

Umumnya cenderung terjadi penurunan Umumnya cenderung terjadi penurunan kesadaran (sampai koma)kesadaran (sampai koma)

Dosis toksik :Dosis toksik :Selalu menyebabkan penurunan kesadaran Selalu menyebabkan penurunan kesadaran

mengantuk sampai koma, bicara cadelmengantuk sampai koma, bicara cadelPin poin pupil, dilatasi pupil terjadi pada anoksia Pin poin pupil, dilatasi pupil terjadi pada anoksia

yang beratyang beratPernafasan pelan (depresi pernafasan), sianosis, Pernafasan pelan (depresi pernafasan), sianosis,

nadi lemah, hipotensi, spasme saluran cerna dan nadi lemah, hipotensi, spasme saluran cerna dan bilier. Edema paru dan kejangbilier. Edema paru dan kejang

Page 56: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

KEADAAN PUTUS OPIATKEADAAN PUTUS OPIAT

A.A. Salah satu keadaan berikut :Salah satu keadaan berikut : Penghentian atau penurunan dosis opiatPenghentian atau penurunan dosis opiat Pemberian antagonis opiatPemberian antagonis opiat

B.B. Tiga (atau lebih) berikut ini yg berkembang Tiga (atau lebih) berikut ini yg berkembang beberapa hari setelah A.beberapa hari setelah A.1). Mood disforik, 2). Mual muntah, 3)nyeri otot1). Mood disforik, 2). Mual muntah, 3)nyeri otot4)lakrimasi/rinorea, 5)dilatasi pupil, piloereksi,4)lakrimasi/rinorea, 5)dilatasi pupil, piloereksi,keringat, 6)diare, 7)menguap, 8)demam, 9)insomniakeringat, 6)diare, 7)menguap, 8)demam, 9)insomnia

C.C. Gejala B menyebabkan gangguan fungsi Gejala B menyebabkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi lainsosial, pekerjaan atau fungsi lain

Page 57: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Kematian :Kematian :

2-4 jam setelah pemakaian oral/subkutan2-4 jam setelah pemakaian oral/subkutan IV : gejala lebih berat :IV : gejala lebih berat :

Hipertemia, aritmia jantung, hipertensi, Hipertemia, aritmia jantung, hipertensi, bronkospasmebronkospasme

Akut Tubular Nekrosis (ATN) karena Akut Tubular Nekrosis (ATN) karena rabdomiolisis dan mioglobulinuria dan gagal rabdomiolisis dan mioglobulinuria dan gagal ginjalginjal

Kulit warna kemerahanKulit warna kemerahanLekositosis dan hipoglikemiaLekositosis dan hipoglikemia

Page 58: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Prinsip penatalaksanaan :Prinsip penatalaksanaan :

1.1. Penatalaksanaan kegawatanPenatalaksanaan kegawatan

2.2. Penilaian klinisPenilaian klinis

3.3. Dekontaminasi racunDekontaminasi racun

4.4. Pemberian antidotPemberian antidotumum

5.5. Terapi suportifTerapi suportif

6.6. Observasi dan konsultasiObservasi dan konsultasi

7.7. rehabilitasirehabilitasi

Page 59: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

1.1. Penatalaksanaan kegawatan :Penatalaksanaan kegawatan : Nilai tanda vital seperti jalan nafas, sirkulasi, Nilai tanda vital seperti jalan nafas, sirkulasi,

kesadarankesadaran Tindakan resusitasi yang umum seperti: Tindakan resusitasi yang umum seperti:

airways (A), Breathing (B), Circulation (C)airways (A), Breathing (B), Circulation (C)

2.2. Penilaian klinis :Penilaian klinis : Perhatikan adanya koma, kejang, henti Perhatikan adanya koma, kejang, henti

jantung, henti nafas dan syokjantung, henti nafas dan syok Anamnesis :Anamnesis :

Page 60: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

2. Penilaian klinis (LANJUTAN):2. Penilaian klinis (LANJUTAN): Pemeriksaan fisis :Pemeriksaan fisis :

Cari tanda atau kelainan fungsi otonom seperti Cari tanda atau kelainan fungsi otonom seperti tekanan darah, nadi, pupil, keringat, air liur dan tekanan darah, nadi, pupil, keringat, air liur dan peristaltic ususperistaltic usus

Misal pada gejala simpatis (simpatomimetik) : Misal pada gejala simpatis (simpatomimetik) : ditemukan delirium, paranoid, takikardi, ditemukan delirium, paranoid, takikardi, hipertensi, hiperpireksia, diaforesis, midriasis, hipertensi, hiperpireksia, diaforesis, midriasis, aritmia dan kejangaritmia dan kejang

Page 61: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

3. 3. Dekontaminasi :Dekontaminasi : Kulit: untuk bahan yg cepat diserap melalui kulitKulit: untuk bahan yg cepat diserap melalui kulit Sal. Cerna; agar bahan sedikit diabsorpsi Sal. Cerna; agar bahan sedikit diabsorpsi

biasanya diberi arang aktif, pencahar, perangsang biasanya diberi arang aktif, pencahar, perangsang muntah dan kumbah lambungmuntah dan kumbah lambung

4.4. Pemberian antidotPemberian antidot Tidak semua keracunan ada penawarnya, apalagi Tidak semua keracunan ada penawarnya, apalagi

antidot belum tentu tersediaantidot belum tentu tersedia Atasi sesuai dengan besar masalahAtasi sesuai dengan besar masalah

5. suportif, konsultasi dan rehabilitasi5. suportif, konsultasi dan rehabilitasi Cost effectiveness disesuaikan dengan masing-Cost effectiveness disesuaikan dengan masing-

masing pelayanan kesehatanmasing pelayanan kesehatan

Page 62: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Pengobatan :Pengobatan : Nalokson 0,4-2,0 mg. Dosis dapat diulang pada Nalokson 0,4-2,0 mg. Dosis dapat diulang pada

keracunan yang berat dengan panduan klinis. keracunan yang berat dengan panduan klinis. Efek sekitar 2-3 jam. Bila respon tidak ada setelah Efek sekitar 2-3 jam. Bila respon tidak ada setelah dosis total 10 mg maka diagnosis intoksikasi opiat dosis total 10 mg maka diagnosis intoksikasi opiat dikaji ulangdikaji ulang

Edema paru : nalokalionEdema paru : nalokalion Hipotensi : dopamine 2-5 ug/kgBB/menitHipotensi : dopamine 2-5 ug/kgBB/menit Jangan dimuntahkan bila intoksikasi oralJangan dimuntahkan bila intoksikasi oral Kumbah lambung: segera setelah intoksikasi oral, Kumbah lambung: segera setelah intoksikasi oral,

awasi jalan nafasawasi jalan nafas Kejang : diazepam iv 5-10 mg. Diulang bila perluKejang : diazepam iv 5-10 mg. Diulang bila perlu

Page 63: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

PROTOKOL PENAGANAN OVERDOSIS PROTOKOL PENAGANAN OVERDOSIS OPIAT DI UGDOPIAT DI UGD

I.I. Gejala klinis :Gejala klinis :Penurunan kesadaran disertai salah satu dari :Penurunan kesadaran disertai salah satu dari :

Respirasi < 12 kali.menitRespirasi < 12 kali.menit Pupil miosis (seringkali pin-pint)Pupil miosis (seringkali pin-pint) Ada riwayat memakai morfin/heroin terdapat Ada riwayat memakai morfin/heroin terdapat needle track needle track

signsign

II.II. Tindakan :Tindakan : A. Penanganan kegawatan :A. Penanganan kegawatan :

Bebaskan jalan nafasBebaskan jalan nafas Beri O2 sesuai kebutuhanBeri O2 sesuai kebutuhan IVFD NaCl 0,9% atau D5% emergensiIVFD NaCl 0,9% atau D5% emergensi

Page 64: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

PROTOKOL PENAGANAN OVERDOSIS PROTOKOL PENAGANAN OVERDOSIS OPIAT DI UGDOPIAT DI UGD

II.II. Tindakan (LANJUTAN):Tindakan (LANJUTAN):

B. Pemberian antidot nalokson :B. Pemberian antidot nalokson : Tanpa hipoventilasi: dosis awal 0,4 mg IV pelan Tanpa hipoventilasi: dosis awal 0,4 mg IV pelan

atau diencerkanatau diencerkan Dengan hipoventilasi dosis awal 1-2 mg IVDengan hipoventilasi dosis awal 1-2 mg IV Bila tidak ada respon: beri nalokson 1-2 mg iv Bila tidak ada respon: beri nalokson 1-2 mg iv

setiap 5-10 menit hingga timbul respon setiap 5-10 menit hingga timbul respon (perbaikan kesadaran, depresi pernafasan hilang, (perbaikan kesadaran, depresi pernafasan hilang, dilatasi pupil) atau telah mencapai dosis dilatasi pupil) atau telah mencapai dosis maksimal 10 mgmaksimal 10 mg

Page 65: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

PROTOKOL PENAPROTOKOL PENANNGANAN OVERDOSIS GANAN OVERDOSIS OPIAT DI UGDOPIAT DI UGD

B. Pemberian antidot nalokson (lanjutan):B. Pemberian antidot nalokson (lanjutan): Efek nalokson berkurang setelah 20-40 menit; Efek nalokson berkurang setelah 20-40 menit;

sehingga pasien dapat jatuh ke dalam keadaan sehingga pasien dapat jatuh ke dalam keadaan overdosis kembali. Bila perlu drips nalokson satu overdosis kembali. Bila perlu drips nalokson satu ampul dalam D5% 500 cc atau NaCl 0,9% ampul dalam D5% 500 cc atau NaCl 0,9% diberikan dalam 4-6 jamdiberikan dalam 4-6 jam

Simpan sample urin, lakukan toraks fotoSimpan sample urin, lakukan toraks foto Puasakan Puasakan ± 6 jam untuk menghindari aspirasi± 6 jam untuk menghindari aspirasi Endotracheal tube (ETT) bila ; pernafasan tidak Endotracheal tube (ETT) bila ; pernafasan tidak

adekuat, oksigenasi kurang walau ventilasi cukup, adekuat, oksigenasi kurang walau ventilasi cukup, hipoventilasi menetap setelah 3 jamhipoventilasi menetap setelah 3 jam

Page 66: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

III. Dalam tindakan: perhatikan prinsip-prinsip III. Dalam tindakan: perhatikan prinsip-prinsip kewaspadaan universal karena tingginya angka kewaspadaan universal karena tingginya angka prevalensi hepatitis C dan HIVprevalensi hepatitis C dan HIV

IV. Bila diperlukan, dapat dipasang NGT untuk IV. Bila diperlukan, dapat dipasang NGT untuk mencegah aspirasimencegah aspirasi

V. Penderita dirawat dan dikonsultasikan ke Tim V. Penderita dirawat dan dikonsultasikan ke Tim NarkobaNarkoba

Page 67: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

PUTAUPUTAU Bubuk kristal putih yang Bubuk kristal putih yang

sering diperjualbelikan sering diperjualbelikan dalam bungkusan kristal dalam bungkusan kristal putih (white Snow)putih (white Snow)

Dikalangan medis dikenal Dikalangan medis dikenal sebagai heroin yang sebagai heroin yang tergolong opiat semisintetik tergolong opiat semisintetik dan turunan morfindan turunan morfin

Page 68: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

OPIUMOPIUMGetah berwarna putih berasal Getah berwarna putih berasal

dari tanaman dari tanaman papaver papaver somniferumsomniferum

Bila dikeringkan seperti karet Bila dikeringkan seperti karet berwarna coklatberwarna coklat

Ditumbuk menjadi serbuk opiumDitumbuk menjadi serbuk opium

Page 69: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Lama Waktu deteksi urineLama Waktu deteksi urinebeberapa jenis opiatbeberapa jenis opiat

Jenis obatJenis obat Waktu deteksiWaktu deteksi

AmfetaminAmfetamin 2 hari2 hari

BarbituratBarbiturat 1 hari (Short acting)1 hari (Short acting)

3 mgg (long acting)3 mgg (long acting)

BenzodiazepinBenzodiazepin 3 hari3 hari

KokainKokain 2-4 hari2-4 hari

KodeinKodein 2 hari2 hari

HeroinHeroin 1-2 hari1-2 hari

MethadoneMethadone 3 hari3 hari

MorfinMorfin 2-5 hari2-5 hari

Page 70: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

KERACUNAN MAKANANKERACUNAN MAKANAN

KERACUNAN JENGKOLKERACUNAN JENGKOL Nama latin adalah Nama latin adalah

Phitecolobium lobatumPhitecolobium lobatum Dalam jengkol terdapat asam Dalam jengkol terdapat asam

jengkol dianggap sebagai jengkol dianggap sebagai penyebab keracunan.penyebab keracunan.

Page 71: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Gejala:Gejala:

1.1. Sakit perut disertai muntah, sakit Sakit perut disertai muntah, sakit pinggang, nyeri BAK.pinggang, nyeri BAK.

2.2. Sesudah air kemih keluar, benda putih Sesudah air kemih keluar, benda putih dan tetesan darah menyusul.dan tetesan darah menyusul.

3.3. Mulut, nafas dan urin berbau jengkol.Mulut, nafas dan urin berbau jengkol.

4.4. Kesadaran umumnya tidak menurun.Kesadaran umumnya tidak menurun.

5.5. Pemeriksaan laboratorium memerlukan Pemeriksaan laboratorium memerlukan urin segar sebab kristal cepat hilang urin segar sebab kristal cepat hilang dalam urin yang jadi alkalis.dalam urin yang jadi alkalis.

Page 72: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

PengobatanPengobatan1.1. Jika ringan, dinasehati minum banyak, Jika ringan, dinasehati minum banyak,

beri natrium bikarbonat/soda.beri natrium bikarbonat/soda.2.2. Keracunan berat; penderita perlu Keracunan berat; penderita perlu

dirawat.dirawat.3.3. Dikerjakan sistoskopi & kateterisasi Dikerjakan sistoskopi & kateterisasi

ureter, kateter setinggi mungkin untuk ureter, kateter setinggi mungkin untuk mengeluarkan kristal yang menyumbat, mengeluarkan kristal yang menyumbat, dilanjutkan dengan ureter dengan lar. dilanjutkan dengan ureter dengan lar. Natrium bikarbonat untuk melarutkan Natrium bikarbonat untuk melarutkan kristal.kristal.

Page 73: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

PencegahanPencegahan Melarang makan jengkolMelarang makan jengkol Mengolah jengkol jadi kerupuk, Mengolah jengkol jadi kerupuk,

membakarnya / menanamnya.membakarnya / menanamnya.

Page 74: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

KERACUNAN SINGKONGKERACUNAN SINGKONG Akar maupun daun singkong Akar maupun daun singkong

mengandung mengandung asam asam hydrocyanatehydrocyanate (HCN). (HCN).

Terjadi proses sbb; HCN Terjadi proses sbb; HCN mengikat mengikat cytochrome cytochrome oxydaseoxydase hingga terbentuk hingga terbentuk cytochrome oxydasecytochrome oxydase HCN HCN compleks, dengan akibat compleks, dengan akibat bahwa semua proses bahwa semua proses oksidasi di jaringan tubuh oksidasi di jaringan tubuh dihambat.dihambat.

Page 75: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2

Gejala:Gejala:

1.1. Timbul beberapa menit-jam setelah makan Timbul beberapa menit-jam setelah makan singkong.singkong.

2.2. Timbul mual dan muntah, kadang diare. Timbul mual dan muntah, kadang diare. Penderita sesak dan sianosis, apatis, lambat Penderita sesak dan sianosis, apatis, lambat laun koma, syok.laun koma, syok.

Pengobatan:Pengobatan:

1.1. Diusahakan penderita muntah & dilakukan KL.Diusahakan penderita muntah & dilakukan KL.

2.2. Berikan suntikan Natrium thiosulfat 10 cc Berikan suntikan Natrium thiosulfat 10 cc larutan 10 % iv.larutan 10 % iv.

Page 76: Keracunan Bahan Kimia,Ektasi,Opiat,Makanan2