keputusan etis

8
FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI POLA PERTIMBANGAN ETIS. 1 Korintus 10 : 23 – 11 : 1 sebagai pola pertimbangan etis. Disini dicontohkan apakah boleh orang Kristen makan daging yang telah dipersembahkan kepada berhala ? Latar belakang Di Korintus dan kota-kota lain kebanyakan daging yang dijual di pasar adalah daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala. Orang-orang beribadah di kuil dengan membawa korban persembahan berupa hewan. Sedangkan para imam tugasnya menyembelih hewan itu dan mempersembahkan kepada dewa. Karena para imam tidak bekerja maka daging hewan tersebut sebagian dipersembahkan kepada dewa, sebagian dimakan sendiri dan sisanya dijual dipasar. Ada pula orang Kristen sering diundang untuk makan di rumah temannya. Apakah dia menolak undangan tersebut atau menolak daging yang dihidangkan ? Bagaimana dia dapat memelihara persaudaraan ataupun sikap sosial lainnya. Adapun keKristenan di Korintus ada 2 golongan : 1. Antinomian : golongan yang berpendapat bahwa segala hukum tidak berlaku bagi orang Kristen. Golongan ini juga berpendapat yang penting hanya perkara rohani saja, sehingga hal-hal yang bersifat jasmani (norma- norma) dapat diabaikan. Pendapat lain golongan ini lebih berpengetahuan dari orang lain.

Upload: ning45

Post on 26-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

keputusan etis

TRANSCRIPT

Page 1: Keputusan Etis

FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI POLA PERTIMBANGAN ETIS.

1 Korintus 10 : 23 – 11 : 1 sebagai pola pertimbangan etis.Disini dicontohkan apakah boleh orang Kristen makan daging yang telah dipersembahkan kepada berhala ?

Latar belakang

Di Korintus dan kota-kota lain kebanyakan daging yang dijual di pasar adalah daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala. Orang-orang beribadah di kuil dengan membawa korban persembahan berupa hewan.Sedangkan para imam tugasnya menyembelih hewan itu dan mempersembahkan kepada dewa. Karena para imam tidak bekerja maka daging hewan tersebut sebagian dipersembahkan kepada dewa, sebagian dimakan sendiri dan sisanya dijual dipasar.

Ada pula orang Kristen sering diundang untuk makan di rumah temannya. Apakah dia menolak undangan tersebut atau menolak daging yang dihidangkan ?Bagaimana dia dapat memelihara persaudaraan ataupun sikap sosial lainnya.

Adapun keKristenan di Korintus ada 2 golongan :

1. Antinomian : golongan yang berpendapat bahwa segala hukum tidak berlaku bagi orang Kristen. Golongan ini juga berpendapat yang penting hanya perkara rohani saja, sehingga hal-hal yang bersifat jasmani (norma-norma) dapat diabaikan. Pendapat lain golongan ini lebih berpengetahuan dari orang lain.

2. Legalis : Golongan yang mengatakan bahwa hukum-hukum tradisional berpengaruh pada kebebasan orkris (Kis 15:20) orkris dilarang makan makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala. Pendapat lain orkris harus menjauhkan diri dari segala yang bersangkutan dengan agama lain (kekafiran)

Sikap Paulus

1. Kebebasan “segala sesuatu diperbolehkan” 10:23. Orkris bukan budak hukum. Kehidupan orkris tidak bergantung kepada peraturan-peraturan, tetapi bergantung kepada kasih karunia Allah.

2. Kegunaan “segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna” 10:23. Didalam melakukan segala sesuatu seharusnya kebebasan kita memberi kegunaan bagi orang lain juga.

Page 2: Keputusan Etis

Arti kegunaan adalah apakah perbuatan kita dapat membangun orang lain, atau menjadi batu sandungan (1 Kor 8:13).

3. Hati nurani : kesadaran tentang apa yang baik atau kemampuanuntuk mengambil keputusan dibidang keagamaan dan susila. Disini diperlukan keselarasan antara keyakinan batin dan kelakuan lahirian (Roma 14 : 22-23)

4. Situsasi, dalam situasi khusus jangan melakukan “sesuatu” bila itu dapat melemahkan orang lain.

5. Prinsip dari kitab suci, pertimbangan etika Kristen perlu diadakan dalam terang kitab suci. “Tanggapan yang tepat kepada karunia yang dianugerahkan kepada kita adalah menerimanya dengan ucapan syukur 10:30; 1 Tim 4:3-5.

6. Iman juga merupakan pertimbangan moral yang harus dilakukan untuk kemuliaan Allah. Sebab tujuan pokok kehidupan orkris adalah kemuliaan Allah. 10:31

7. Pola kehidupan Paulus sebagai pola hidup orkris. 11:18. Pola kehidupan Kristus, Sikap dan pola hidup Yesus harus diwujudnyatakan

dalam kehidupan kekristenan

Agama dan etika pada dasarnya tidak dapat dipisahkan, ia berhubungan satu dengan yang lainnya seperti keterkaitan antara bangunan dengan fondasinya. Tuntutan dasariah dalam etika Kristen sebenarnya tidak lain daripada meneladani sang Kristus . orang Kristen hendaknya memperagakan kemurahan Allah, seperti yang dituturkan oleh Yesus sendiri: “hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati (Lukas 6:36), atau “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna” (Mat 5:48). Mereka menjadi penurut-penurut Allah dengan jalan menghayati dan mengamalkan kasih sang Kristus.

Kata kunci dalam etika Kristen adalah “kasih” yang mempunyai daya jangkau yang tidak terbatas…….. ?

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan etis

1. Iman adalah kepercayaan yang praktis pada sesuatu yang lebih dihargai daripada semua yang lain. Iman adalah kesetiaan kepada hal yang kita anggap paling pokok dalam kehidupan kita, pusat yang memberi arti kepada seluruh kehidupan kita. Kita beriman kepada hal yang kita pegang meskipun kita harus menyerahkan semua yang lain.

- Iman mempengaruhi kelakuan kita (Luk 18:18-27; Mat 26 : 33; 69-75)

- Iman mengandung kepercayaan yaitu menyandarkan hidup kita pada Dia yang lebih dari segala sesuatu.

- Iman mengandung kesetiaan yaitu kewajiban kita untuk bertekad melayani Dia

- Iman adalah kepercayaan dan kesetiaan kepada hal yang dianggap penting atau nilai yang tertinggi.

- Iman sebagai hubungan dengan Allah. - Iman sebagai pendirian tentang apa yang benar.

Page 3: Keputusan Etis

2. Tabiat adalah susunan batin seseorang yang memberi arah dan ketertiban kepada keinginan, kesukaan dan perbuatan seseorang. Tabiat dibentuk oleh interaksi antara diri orang, lingkungan sosialnya dan Allah.Tabiat mengandung suara hati yaitu pengetahuan tentang apa yang baik dan yang buruk. Lebih dari itu tabiat juga mengandung kecenderungan dan motivasi untuk berbuat selaras dengan batin kita, tabiat juga mengandung sifat-sifat moral dalam diri kita.Tabiat tidak sama dengan watak. Watak biasanya dianggap sebagai bentuk diri kita yang kita dapat secara alamiah sejak lahir. Watak bersifat tetap. Tetapi tabiat berkembang dan berubah sepanjang hidup kita.Tabiat juga berbeda dengan kepribadian, karena kepribadian mengandung sifat-sifat emosional dan mental. Misalnya rasa rendah diri, sifat pendiam.Tabiat hampir sama dengan budi pekerti karena pada umumnya budi pekerti selalu bersifat baik. Walaupun kadang-kadang tabiat itu sendiri kadang-kadang bisa baik dan buruk.

Pentingnya tabiat dalam etika Kristen :

Tabiat yang mantap didalam kekristenan dinyatakan dalam istilah “Hidup baru”. Kristus tidak hanya memberikan hukum yang baru yang menuntut perbuatan-perbuatan lahiriah (Yoh 13:34), tetapi Dia juga memberikan hidup yang baru. Hubungan kita dengan Tuhan mengubah hati dan kepribadian kita, “jadi siapa yang ada didalam Kristus ia adalah ciptaan baru” (2 Kor 5:17). “Kamu telah dilahirkan kembali, bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal” (1 Petrus 1:23). “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup baru” (Roma 6:4). Demikianlah Perjanjian Baru menggambarkan kehidupan seseorang di dalam Kristus. Kehidupan diubah dari batin ke lahir. Karena iman kita menjadi baru, maka tabiat kita diperbaharui. Karena tabiat kita diperbaharui maka perbuatan-perbuatan kita menjadi lebih baik.Menurut Alkitab dosa merupakan penyakit dalam hati dan kehendak manusia. Penyakit itu demikian parah sehingga kita tidak mampu menguasai dosa dalam tabiat kita. Akibatnya bukan apa yang aku kehendaki yaitu yang baik yang aku perbuat, melainkan yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat yang aku perbuat (Roma 7:19).Yesus berkata, “Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat (Luk 6:45). Yesus juga mengetahui bahwa banyak orang yang kelihatannya hidup suci tetapi sebenarnya hati mereka buruk dan kejam (Mat 7:15).Karena itu tabiat orang Kristen tidak bisa terlepas dari Kristus. Kebaikan kita adalah selalu sebagai karunia dari Dia bukan sebagai hasil usaha kita. Kebajikan-kebajikan kita ialah buah-buah Roh Kudus. Tabiat yang baik bukan pemberian kita kepada Tuhan melainkan pemberian Tuhan kepada kita.

Page 4: Keputusan Etis

3. Lingkungan sosial, mau tidak mau pengambilan keputusan dipengaruhi oleh lingkungan : keluarga, teman-teman, pandangan umum dalam masyarakat, komunikasi massa dan gereja.

Ada 4 alasan kenapa kita memperhatikan pendapat orang lain :

Keinginan diterima oleh orang lain atau kelompok lain. Karena tidak mau menyakiti hati orang lain (kepentingan orang lain). Untuk memajukan kepentingan diri sendiri (kepentingan diri sendiri). Karena menghormati kebijaksanaan atau pengetahuan orang lain

Norma-norma dan nilai-nilai masyarakat tidak hanya diselenggarakan oleh kuasa dari luar diri kita, norma-norma dan nilai-nilai itu tertanam dalam hati kita. Kita biasanya mengikuti pandangan masyarakat bukan Karena terpaksa tetapi Karena kita menyetujuinya dan menganggap pandangan itu sebagai pandangan kita sendiri.Tetapi yang perlu diperhatikan unsur dosa dalam masyarakat juga dapat mengurangi pola pikir dan keterbukaan hati kita terhadap bimbingan Allah.Jadi akhirnya, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semua itu (Filipi 4:8).

4. Norma-norma, norma adalah patokan-patokan yang dipakai untuk menilai perbuatan manusia dan menolong orang mengambil keputusan yang benar. Dengan demikian norma-norma berfungsi memberi penerangan dan menolong kita melihat jalan yang terbaik waktu kita mengambil keputusan.

Mengapa norma-norma itu perlu ?

Agar kita mengerti kehendak Allah Untuk memperingatkan dan mendorong kita agar tidak mengikuti kehendak

sendiri Sebagai bahan mengajar etika kepada anak-anak. Menolong kita memperoleh kebijaksanaan dari angkatan terdahulu. Norma mengatur masyarakat, menolong kita mengetahui apa yang dapat kita

harapkan dari orang lain dan apa yang diharapkan orang lain dari kita. Norma memungkinkan kita berbicara tentang apa yang baik dan apa yang salah. Norma menolong kita mengerti keunikan kasus kita serta persamaannya dengan

kasus-kasus lain.

5. Situasi,

Mengapa kita perlu mengetahui situasi ?

Agar bisa menerapkan norma-norma dan nilai-nilai etis kepada situasi itu. Contoh : Kej 1 : 28, beranak cuculah dan bertambah banyak

Page 5: Keputusan Etis

Agar kita dapat melakukan perbuatan yang tepat dan berguna dalam situasi itu. Supaya kita dapat mengetahui masalah-masalah yang memerlukan perhatian.

Yakinlah bahwa Allah bekerja dalam setiap situasi, Karena itu kita perlu mengerti bagaimana Allah bekerja danapa maksud dari setiap situasi yang kita hadapi. Alkitab juga menekankan tanggungjawab kita untuk menjadi peka kepada kebutuhan golongan lemah dan miskin dalam masyarakat. Allah melihat kesengsaraan mereka dan mendengar seruan mereka dan Allah memanggil kita untuk memperhatikan kebutuhan mereka (Kel 3 : 7 - 8; Mazmur 107 : 41; Matius 25 : 31 – 46)

Kesimpulan :

Akhirnya keputusan dipercayakan kepada Saudara. Saudara harus mengambil keputusan untuk diri sendiri. Namun demikian ada sumber-sumber bantuan yang dapat menolong Saudara mengambil keputusan yang baik, tepat dan benar yaitu :

1. Doa, ibadah dan Roh Kudus, orang Kristen perlu memakai akal budi dalam mengambil keputusan, tetapi keputusan kristiani tidak diambil dengan penalaran yang baik saja, tetapi juga dengan doa agar Roh Kudus menerangi penalaran kita, membentuk kehendak kita serta meningkatkan kemampuan kita.

2. Gereja dan orang-orang lain, orang Kristen juga memerlukan nasihat dan persahabatan dari orang yang bukan Kristen. Terutama dalam masalah kehidupan masyarakat dan bangsa.

3. Alkitab, Alkitab menolong kita mengerti situasi Karena kejadian yang kita alami juga tertulis dalam Alkitab. Alkitab tidak memberi kita jawaban-jawaban yang sudah jadi bagi masalah-masalah kita. Tetapi Alkitab serta Roh Kudus dapat mengarahkan pemikiran kita agar tepat apa yang harus kita perbuat.

4. Bahan bacaan, membaca bahan-bahan lain selain Alkitab sangatlah diperlukan Karena dengan pengetahuan umum akan memungkinkan kita untuk menghadapi berbagai-bagai masalah.