kementerian perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473615-7.1 pp 39 tw... · 2020. 7....
TRANSCRIPT
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pendalaman dan penguatan struktur industri, peningkatan daya saing,
pengembangan iklim usaha, promosi industri dan jasa industri, standardisasi
industri, teknologi industri, pengembangan industri strategis dan industri hijau,
serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada industri logam,
industri mesin, industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika
dan telematika.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi, dan Elektronika menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur
industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi
industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri,
pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan
penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,
industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan
telematika;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur
industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi
industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri,
pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan
penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,
industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan
telematika;
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 2
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendalaman
dan penguatan struktur industri, peningkatan daya saing, pengembangan
iklim usaha, promosi industri dan jasa industri, standardisasi industri,
teknologi industri, pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta
peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri
mesin, industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan
telematika;
d. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan
kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur industri,
peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi industri dan
jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri, pengembangan
industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan penggunaan produk
dalam negeri pada industri logam, industri mesin, industri alat transportasi
dan maritim, serta industri elektronika dan telematika;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendalaman dan penguatan
struktur industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha,
promosi industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri,
pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan
penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,
industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan
telematika;
f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika;
1.2. Latar Belakang Program
Peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional tercermin dari dampak
kegiatan ekonomi sektor riil bidang industri. Dalam hal ini sektor industri
berperan sebagai pemicu kegiatan ekonomi yang berdampak ekspansif meluas ke
berbagai sektor jasa keteknikan, penyediaan bahan baku, transportasi, distribusi
atau perdagangan dan sebagainya. Pembangunan sektor industri menjadi sangat
penting karena kontribusnya terhadap pencapaian sasaran pembangunan
ekonomi nasional, terutama dalam pembentukan PDB sangat besar dan
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 3
berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi (prime mover) karena
kemampuannya dalam peningkatan nilai tambah yang tinggi. Selain itu industri
juga dapat membuka peluang untuk menciptakan dan memperluas lapangan
pekerjaan, yang berarti meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi
kemiskinan. Walaupun telah dicapai berbagai pekembangan yang cukup penting
dalam pengembangan industri, namun dirasakan industri belum tumbuh seperti
yang diharapkan. Permasalahan yang dihadapai oleh industri, diantaranya
meliputi:
1. Ketergantungan yang tinggi terhadap impor baik berupa bahan baku, bahan
penolong, barang setengah jadi maupun komponen;
2. Keterkaitan antar sektor industri dengan ekonomi lainya relatif lemah;
3. Struktur industri hanya didominasi oleh beberapa cabang industri yang
tahapan industrinya pendek; dan
4. Lemahnya penguasaan dan penerapan teknologi.
Pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
merupakan bagian dari pembangunan nasional, oleh sebab itu pembangunan
industri harus diarahkan untuk menjadikan industri yang mampu memberikan
sumbangan berarti bagi pembangunan ekonomi, sosial dan politik Indonesia.
Pembangunan sektor industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika,
tidak hanya ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan di sektor
industri yang disebabkan oleh melemahnya daya saing dan krisis global yang
melanda dunia saat ini saja, melainkan juga harus mampu turut mengatasi
permasalahan nasional, serta meletakkan dasar-dasar membangun industri
andalan masa depan.
Dengan memperhatikan masalah nasional dan masalah yang sedang dihadapi
oleh sektor industri khususnya industri unggulan berbasis teknologi tinggi, maka
telah ditetapkan proses yang harus dilakukan Direktorat Jenderal ILMATE
(1) perumusan kebijakan; (2) pelayanan dan fasiitasi; serta (3) pengawasan,
pengendalian, dan evaluasi yang secara langsung menunjang tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan.
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 4
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi, dan Elektronika dijabarkan ke dalam program Penumbuhan
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika yang didasarkan
pada pengembangan klaster, peningkatan utilisasi kapasitas produksi, daya
saing industri mencakup pengembangan industri yang berdaya saing global dan
berbasis sumberdaya alam lokal, serta pengembangan ekspor yang diarahkan
pada peningkatan ekspor non migas dalam upaya memenuhi kebutuhan devisa.
1.3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,
struktur organisasi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika sebagai berikut:
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 5
Tugas Pokok masing-masing unit eselon II sebagai berikut:
1. Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE
Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di
lingkungan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,
dan Elektronika.
2. Direktorat Industri Logam
Direktorat Industri Logam mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional, kebijakan
industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,
pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan
dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan
fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang
industri logam.
3. Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian
Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan
industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,
pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana
industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan
industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri permesinan dan alat mesin
pertanian.
4. Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana
induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional,
penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan
sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan
penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 6
industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri
maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan.
5. Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana
induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional,
penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan
sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan
penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas
industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri
elektronika dan telematika.
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 7
BAB II
RENCANA PROGRAM / KEGIATAN
2.1 Program dan Kegiatan
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
pada tahun 2019 memiliki program Penumbuhan Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika. Kegiatan yang mendukung pencapaian Program
Penumbuhan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika,
adalah:
a. Penumbuhan Industri Logam
Kegiatan ini memiliki sasaran dan peran untuk mengembangkan Industri
Logam, adapun substansi kegiatannya adalah Rekomendasi Kebijakan
Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing dan
Produktifitas Industri Logam, Rancangan Standar Nasional Indonesia
(RSNI) Industri Logam, Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong
Iklim Investasi Industri Logam, Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib
Industri Logam, dan Produk Industri Logam Yang Tersertifikasi Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) di bidang Industri Logam.
b. Penumbuhan Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian
Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung
Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, adapun substansi
kegiatannya adalah Pengembangan Pusat Teknologi Industri Permesinan
dan Alat Mesin Pertanian, SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian Yang Tersertifikasi, Produk Industri Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian Yang Tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),
Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Permesinan dan
Alat Mesin Pertanian dan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (RSKKNI) Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian.
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 8
c. Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung
penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan,
adapun substansi kegiatannya adalah Rekomendasi Kebijakan Dalam
Rangka Mendorong Iklim Investasi Industri Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan, SDM Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan Yang Tersertifikasi, Pengembangan Pusat Teknologi Industri
Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan, dan Produk Industri
Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Yang Tersertifikasi Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN).
d. Penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika
Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung
peningkatan penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika, adapun
substansi kegiatannya adalah Pusat Pengembangan Teknologi Industri
Elektronika dan Telematika, Mesin/Dan Atau Peralatan Uji Dalam Rangka
Penerapan Standar Mutu, Temu Bisnis Kemampuan Industri Elektronika
dan Telematika, Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim
Investasi Industri Elektronika dan Telematika, dan Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI) Industri Elektronika dan Telematika.
e. Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi, dan Elektronika
Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung
peningkatkan layanan perkantoran dan umum, meningkatkan layanan
administrasi keuangan, meningkatkan koordinasi perumusan perencanaan,
evaluasi dan laporan, penyusunan peraturan perundang-undangan, dan
peningkatan penggunaan produksi dalam negeri produk ILMATE.
2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja
Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, dengan dukungan pembiayaan
yang telah disetujui dalam bentuk DIPA, maka diterapkan kinerja yang akan
dicapai. Dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 9
Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian,
Direktorat Jenderal ILMATE telah membuat Perjanjian Kinerja tahun 2019
secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada.
Perjanjian Kinerja merupakan tekad atau janji rencana kerja tahunan yang akan
dicapai antara Direktur Jenderal ILMATE dengan Menteri Perindustrian untuk
pengembangan industri di tahun 2019. Perjanjian Kinerja ini menggambarkan
capaian kinerja pembangunan industri yang akan diwujudkan tahun 2019
dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian kinerja
ini ditetapkan pada bulan Januari 2019 dengan asumsi bahwa indikator-
indikator yang dipergunakan sebagai alat ukur pencapaian kinerja dapat
diperoleh dalam kurun waktu tahun berjalan atau paling lambat bulan Februari
2019.
Sasaran dan indikator yang akan dicapai pada rencana kinerja Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika tahun 2019
adalah sebagai berikut:
A. Perspektif Pemangku Kepentingan
Sasaran
strategis
Indikator Kinerja
Target
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
Meningkatnya
poulasi dan
persebaran
industri
1. Unit industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika besar
sedang yang tumbuh
332-354 Unit
2. Nilai investasi di sektor industri
logam, mesin, alat transportasi, dan
elektronika
119,99 Rp.
Triliun
Meningkatnya
daya saing dan
produktivitas
sektor industri
1. Kontribusi ekspor produk industri
logam, mesin, alat transportasi, dan
elektronika terhadap ekpor nasional
20,0 persen
2. Produktifitas SDM industri logam,
mesin, alat transportasi, dan
elektronika
852,2 Rp. Juta
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 10
B. Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Tersedianya kebijakan
pembangunan industri logam,
mesin, alat transportasi, dan
elektronika yang efektif
Peraturan
perundangan yang
diselesaikan
3 PP/Perpres/Permen
Terselenggaranya urusan
pemerintahan di bidang
Perindustrian yang berdaya saing
dan berkelanjutan
Infrastruktur
kompetensi yang
terbentuk
8 RSKKNI
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 11
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Hasil yang Telah Dicapai
Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2019 yang secara resmi
telah disahkan oleh Menteri Keuangan yakni Pagu awal Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sebesar Rp.
126.731.100.000,- (seratus dua puluh enam miliar tujuh ratus tiga puluh satu juta
seratus ribu rupiah). Anggaran Ditjen ILMATE blokir awal yang tidak dapat
dicairkan sebesar Rp. 20.445.379.000,- (Dua puluh miliar empat ratus empat
puluh ilma juta tiga ratus tujuh puluh Sembilan ribu rupiah) yakni dengan rincian
Belanja Barang (52) sebesar Rp. 12.039.384.000,- (dua belas miliar tiga puluh
Sembilan juta tiga ratus delapan puluh empat ribu rupiah) dan belanja Modal
sebesar Rp. 8.405.995.000,- (Delapan miliar empat ratus lima juta Sembilan ratus
Sembilan puluh lima ribu rupiah). Selanjutnya pada DIPA rev.1 (01 Maret 2019)
dilakukan buka blokir pertama yang telah dicairkan sebesar Rp. 9.279.832.000,-
(Sembilan miliar dua ratus tujuh puluh Sembilan juta delapan ratus tiga puluh
dua ribu rupiah) dengan rincian Belanja Barang sebesar Rp. 7.947.526.000,-
(Tujuh miliar Sembilan ratus empat puluh tujuh juta lima ratus dua puluh enam
ribu rupiah) dan Belanja Modal sebesar Rp.1.332.305.000,- (satu milar tiga ratus
tiga puluh dua juta tiga ratus lima ribu rupiah). Sisa blokir yang tidak dapat
dicairkan menjadi Rp. 11.165.548.000,- (sebelas miliar seratus enam puluh lima
juta lima ratus empat puluh delapan ribu rupiah) atau sebesar 8,8 Persen dari
Pagu Rp 126.731.100.000,- (Seratus dua puluh enam miliar tujuh ratus tiga puluh
satu juta seratus ribu rupiah) Ditjen ILMATE.
Sesuai dengan penyerapan anggaran dan realisasi fisik yang ada dalam Direktorat
Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika selama
Trwiulan I memiliki histori mengenai DIPA Program Penumbuhan dan
Pengembangan Industri Logam Mesin Alat Tansportasi dan Elektronika pada
tabel berikut:
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 12
Tabel 3.1
Pagu Ditjen ILMATE Tahun 2019
No DIPA Tahun
Anggaran 2019 (Rp)
Anggaran yang tidak
dapat dicairkan (Rp)
Belanja Barang Belanja
Modal
Buka Blokir
(%)
Anggaran yang
dapat dicairkan (Rp)
1 126.731.100.000,-
(Dipa awal, 5
Desember 2018)
20.445.379.000 12.039.384.000 8.405.995.000 - 106.285.721.000
2 126.731.100.000,-
(Dipa rev.1, 01
Maret 2019)
11.165.548.000 4.091.858.000 7.073.690.000 8,8 115.565.552.000
Berdasarkan Form B yang ditarik (Tanggal 10 April 2019), Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika selama Triwulan I
Tahun 2019 memiliki sasaran keuangan sebesar 8,99 persen dan sasaran fisik
sebesar 12,77 persen, dengan realisasi untuk keuangan sebesar 7,06 persen
terhadap Pagu Awal atau sebesar Rp. 8.947.215.660,- dan realisasi fisik sebesar
14,65 persen.
B
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 13
Untuk detail sasaran dan realisasi keuangan dan fisik dilingkungan Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Realisasi Keuangan dan Fisik Ditjen ILMATE Tw I Tahun 2019
No. Program
Keuangan (%) Fisik (%)
Sasaran Realisasi Sasaran Realisasi
1 Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan
- 2,01 - -
2 Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Elektronika dan Telematika
2,96 0,02 13,12 22,23
3 Penyusunan dan Evaluasi
Program Penumbuhan dan
Pengembangan Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
19,83 14,38 23,28 27,09
4 Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian
3,22 5,59 4,98 10,96
5 Peningkatan kompetensi SDM
Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan
- 2,97 - -
Peningkatan kompetensi SDM
Industri Elektronika dan
Telematika
6,72 2,64 14,76 15,55
Peningkatan kompetensi SDM
Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian
1,61 2,02 6,30 9,24
Peningkatan kompetensi SDM Industri Logam
9,03 9,31 13,78 10,10
Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam
9,19 2,78 12,29 10,36
Total 8,99 7,06 12,77 14,65
Berdasarkan realisasi pada Tabel 3.2, terlihat bahwa Sekretariat ILMATE
memiliki capaian realisasi keuangan sebesar 14,38 persen dan realisasi fisik
sebesar 27,09 persen lebih besar diantara sektor lainnya. Direktorat Industri
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 14
Logam juga memiliki capaian kinerja yang cukup baik diawal tahun, baik dari
aspek Peningkatan kompetensi SDM Industri Logam yakni capaian realisasi
keuangan sebesar 9,31 persen dan realisasi fisik 10,10 persen maupun juga
Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam dengan realisasi keuangan
sebesar 2,78 persen serta realisasi fisiknya sebesar 10,36 persen, hal ini tentunya
menjadi modal yang baik untuk pemenuhan target ditahun 2019.
Selanjutnya untuk sektor IET dari aspek Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Elektronika dan Telematika memiliki capaian kinerja yang jauh antara
realisasi keuangan 0,02 persen dan realisasi fisik 22,23 persen. Sedangkan
Peningkatan kompetensi SDM Industri Elektronika dan Telematika memiliki
realsiasi keuangan sebesar 2,64 persen serta realisasi fisiknya sebesar 15,55
persen.
Capaian sektor IPAMP dalam aspek Penumbuhan dan Pengembangan Industri
Permesinan dan Alat Mesin Pertahanan memiliki capaian realisasi keuangan
5,59 persen dan realisasi fisik sebesar 10,96 persen, sedangkan aspek
Peningkatan kompetensi SDMnya memiliki capaian realisasi keuangan sebesar
2,02 persen dan realisasi fisik sebesar 9,24 persen.
Sektor IPAMP, IMATAP dan IET memiliki capaian kinerja yang cukup rendah
diawal tahun, hal ini tentunya harus disikapi secara serius oleh masing – masing
Sektor agar dapat memenuhi target kinerja pada pada tahun 2019.
Rendahnya realisasi keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Industri
Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika disebabkan karena pada
Triwulan I Tahun 2019 ini masih banyak kegiatan yang belum dilaksanakan
atau masih dalam tahap persiapan, diantaranya adalah kegiatan terkait
pengadaan Faslilitas Perkantoran, Bantuan Mesin dan Peralatan, Pelatihan,
maupun Monev Bantuan dan Pelatihan.
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 15
3.2 Analisa Capaian Kinerja
Akuntabilitas kinerja yang diukur dalam rangka menggambarkan capaian
kinerja Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika pada tahun 2019 terdiri terdiri dari: analisis kinerja perspektif
pemangku kepentingan dan analisis kinerja perspektif proses bisnis internal.
1. Analisa Capaian Kinerja Perspektif Pemangku Kepentingan
Berdasarkan Perjanjian kinerja tahun 2019 Perspektif Pemangku
Kepentingan memiliki 2 (dua) Sasaran Strategis (SS) dan tiap sasaran
strategis tersebut memiliki 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU)
sebagaimana penjabaran berikut:
A. Capaian IKU dari SS Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri
Meningkatnya populasi dan persebaran industri ini dapat dilihat dari
Jumlah industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika besar
sedang yang tumbuh dan Nilai investasi di industri logam, mesin, alat
transportasi dan elektronika.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan Industri baik industri Besar
maupun Sedang di sektor industri logam, mesin, alat transportasi dan
elektronika dilakukan dengan upaya penciptaan iklim usaha yang
kondusif dan kepastian berusaha. Data untuk pertumbuhan industri
diperolah dari BPS yang selanjutnya diolah oleh Kemenperin, data ini pun
diturunkan atau dikelompokan ke masing – masing Sektor sehingga dapat
terinci dengan jelas berapa kontribusi rill dari masing – masing Sektor
dilingkungan Kemenperin.
Contoh Kegiatan yang mendukung Populasi dan persebaran Industri di
Sektor Ilmate :
- Peresmian pabrik KMWI
- Peresmian Produk AMMDES
- Peresmian Pabrik MBG
- Forum Temu Bisnis Industri Smartcard
- IOT Bussiness Matching Gathering 2019
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 16
- Pelatihan dan sertifikasi SDM Industri Elektronika bidang junior
mobile programming.
Upaya meningkatkan investasi di sektor industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika dilakukan melalui pemberian fasilitasi,
promosi investasi industri, serta pemberian insentif bagi investasi di
bidang industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika. Data ini
diperoleh dari BKPM yang selanjutnya diolah oleh Kemenperin. Data ini
terdiri dari PMA dan PMDN baik IUI baru maupun perluasan.
Tabel 3.3
Capaian IKU dari Meningkatnya populasi dan persebaran industri
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Target Realisasi satuan
Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019
Meningkatn
ya populasi
dan
persebaran
industri
Unit Industri Logam,
Mesin, Alat
Transportasi dan
Elektronika besar
sedang yang sedang tumbuh
322-354 94 - - - 94 Unit
Nilai investasi di
Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi dan Elektronika
119,99 14,23 - - - 14,23 Rp.
Triliun
Unit Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika besar
sedang yang sedang tumbuh
Berdasarkan realisasi sebagaimana tampak pada tabel 3.3, Unit Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika besar sedang yang
sedang tumbuh pada tahun 2019 ditargetkan sebesar 322-354 Unit dan
terealisasi sebesar 79 Unit atau tercapai sebesar 24,53 Persen.
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 17
Adapun rincian realisasi industri besar sedang dari masing – masing
Direktorat sebagai berikut:
Tabel 3.4
Unit ILMATE besar sedang yang tumbuh pada Tw I 2019
Direktorat Target Realisasi Capaian
IL 171 36 21,05
IPAMP 166 17 10,24
IMATAP 173 30 17,34
IET 80 11 13,75
Total 322-354 94 29,19
Sebagaimana data realisasi dari masing – masing Direktorat, dapat
terlihat bahwa Direktorat IL, IPAMP, dan IET memiliki realisasi yang
cukup baik diawal tahun, hal ini tentunya cukup memudahkan masing –
masing Direktorat tersebut untuk memenuhi target ditahun 2019.
Selanjutnya untuk Direktorat IMATAP memiliki capaian yang cukup
rendah, hal ini tentunya harus disikapi secara serius agar capaian pada
triwulan – triwulan berikutnya lebih baik dan dapat memenuhi target
ditahun 2019.
Pada Indikator Unit Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika besar sedang yang sedang tumbuh ini ditandai dengan
peresmian pabrik PT. Yangtse Optics Indonesia (YOI) oleh Menteri
Perindustrian pada Tanggal 28 Februai 2019 di Kawasan Suryacipta
Industrial Karawang, Jawa Barat. Saat ini kebutuhan kabek serat optik
di dalam negeri mencapai 9 juta km per tahun, jadi dengan dibangunnya
pabrik ini diestimasikan akan mengurangi impor sebesar 8-10 persen dari
kebutuhan per tahun sehingga bisa menghemat devisa sebesar
USD 500 juta.
Nilai investasi di Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 18
Berdasarkan realisasi pada tabel 3.3 terlihat bahwa nilai investasi pada
sektor ILMATE pada triwulan I tahun 2019 di targetkan sebesar
Rp. 119,99 Triliun dan dapat terealisasi sebesar Rp. 21.704,7 Triliun atau
tercapai sebesar 18,08 persen dari target yang ditetapkan.
Adapun rincian capaian Nilai Investasi dari masing – masing Direktorat
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Nilai Investasi di sektor ILMATE Tw I 2019
Sektor Target Realisasi Capaian (%)
IL 51,8 – 53,9 11,86 23.02
IPAMP 9,61 0,60 6,24
IMATAP 54,11 1,31 2,42
IET 1,56 0,45 28,84
Total 119,99 14,23 11,85
Berdasarkan rincian nilai investasi tersebut dapat terlihat bahwa sektor
industri elektronika dan telematika memiliki nilai investasi yang lebih
besar dari target yang ditetapkan. Hal ini tentunya memberikan dapak
yang sangat positif bagi penumbuhan dan pengembangan industri di
bidang elektronika dan telematika.
Nilai investasi pada sektor industri logam dapat dikatakan cukup baik
yakni tercapai sebesar 11,86 Triliun, kondisi seperti ini juga tentunya
merupakan modal yang baik untuk sektor industri logam dalam
memenuhi target yang ditetapkan. Investasi baru yang rencananya akan
direalisasikan hingga 5 (lima) tahun mendatang melalui pengembangan
beberapa smelter pengelolaan dan pemurnian mineral diantaranya:
1. PT. Indonesia Tsingshan Indonesia berlokasi di Morowali, Sulawesi
Tengah untuk produksi HRC kapasitas 1 juta ton/tahun dan Nickel
Low Grade dengan Kapasitas 500 ribu ton/tahun;
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 19
2. PT. Titan Mineral berloaksi di Bantaeng, Sulawesi Selatan dengan
kapasitas produksi Ferro Nickel 250 ribu ton/tahun;
3. PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia berlokasi di Marowali, Sulawesi
Tengah dengan kapasitas produksi Ferro Nickel dengan kapasitas
600 ribu ton/tahun;
4. PT. Dexin Steel berlokasi di Konawe, Sulawesi Tengah dengan
kapasitas produksi Pig Iron 3,1 juta ton, Steel Slab 1,8 juta ton,
steel plate 1,75 ton, dan steel wire rod 500 ribu ton;
5. PT. Obsidian Stainless Steel berlokasi di Konawe, Sulawesi
Tenggara dengan pembangunan fasilitas produksi Stainless Steel
kapasitas 400.000 ton, Steel Slab kapasitas 800.000 ton, dan Ferro
nickel kapasitas 800.000 ton;
6. PT. Inalium berlokasi di Asahan, Sumatera Utara yang melakukan
perluasan kapasitas produksi untuk produk alumunium ingot,
billet, dan alloy dengan kapasitas produksi 235 ribu ton/tahun, dan
alumunium slab dengan kapasitas produksi 200 ribu ton/tahun;
7. Pabrik Alumina (Joint Venture antara PT. Aneka Tambang dengan
PT. Inalum) yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat akan
melakukan produksi alumina dengan kapasitas produksi 1 juta
ton/tahun pada tahap pertama, dan peningkatan 1 juta ton
alumina lagi pada tahap kedua;
8. PT. Krakatau Steel berlokasi di Cilegon Banten untuk
pembangunan fasilitas produksi Hot Strip Mill (HSM) tahap 2
dengan kapasitas 1,5 juta ton/tahun.
Sektor industri permesinan dan alat transportasi memiliki nilai investasi
memiliki nilai investasi yang cukup baik pada Triwulan I tahun 2019
yakni sebesar Rp. 22,27 Triliun, kondisi ini harus di pertahankan guna
pencapaian target ditahun 2019.
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 20
Rendahnya nilai Investasi pada sektor industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika diantaranya disebabkan oleh :
1) kondisi ekonomi global makin pesimistis (IMF pangkas proyeksi
pertumbuhan ekonomi dunia) sehingga ekonomi global masih terus
mengalami ketidakpastian
2) kondisi politik di indonesia menjelang pemilihan Presiden sehingga
sebagian besar pengusaha/investor mempertimbangkan hal ini
3) pengadaan lahan untuk investor yang ingin masuk ke indonesia masih
belum dipermudah (misalnya penyediaan lahan bagi investor oleh
Pemerintah)
4) infrastruktur pada daerah tertentu belum mendukung
5) ketersediaan energi pada daerah tertentu belum ada
untuk merespon kondisi yang menyebabkan masih rendahnya realisasi
investasi di indonesia, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat
Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional
bersama sektor teknis (Agro, ILMATE, IKFT) telah mendata Industri
dalam negeri yang berpotensi untuk dikerjasamakan dengan perusahaan
terkait dari luar negeri. Khususnya ILMATE diantaranya terkait “Mobil
Listrik. Apabila kegiatan ini telah dilaksanakan diharapkan dapat
memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan nilai
investasi di indonesia.
B. Capaian IKU dari Meningkatnya Daya Saing dan Produktifitas Sektor
Industri
Meningkatnya daya saing dan produktifitas sektor industri logam, mesin,
alat transportasi dan elektronika ini dapat dilihat dari Kontribusi ekspor
produk ILMATE terhadap ekspor nasional dan Produktifitas dan
kemampuan SDM Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika.
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 21
Tabel 3.6
Capaian IKU dari Meningkatnya daya saing dan produktifitas sektor industri
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Target Realisasi satuan
Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019
Meningkatnya
daya saing dan
produktifitas
sektor industri
Kontribusi ekspor
produk ILMATE
terhadap ekspor nasional
20,0 22,70 - - - 22,70 Persen
Produktifitas SDM
Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi dan Elektronika
852,2 140,59 - - - 140,59 Rp.
Juta
Kontribusi ekspor produk ILMATE terhadap ekspor nasional
Berdasarkan realisasi tersebut, terlihat bahwa kontribusi ekspor produk
ILMATE terhadap ekspor nasional pada tahun 2019 ditargetkan sebesar
20.0 dan terealisasi sebesar 22,70 persen pada triwulan I tahun 2019 atau
tercapai sebesar 113,5 persen.
Adapun rincian capaian kontribusi ekspor produk ILMATE terhadap
ekspor nasional dari masing – masing Direktorat sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kontribusi Ekspor produk ILMATE
Sektor Target Realisasi Capaian
IL 6,1 10.24 167,86
IPAMP 2,90 4,56 157,24
IMATAP 4,90 5,19 105,91
IET 6,2 2,71 43,70
Total 20,0 22,70 113,5
Sebagaimana rincian capaian kontribusi ekspor produk ILMATE
terhadap ekspor nasional dari masing – masing Direktorat dapat
disimpulkan bahwa secara keseluruhan realisasi kontribusi ekspor produk
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 22
ILMATE terhadap ekspor nasional pada triwulan I tahun 2019 dapat
tercapai dengan baik, kondisi ini menjadi modal yang baik diawal tahun
dalam rangka pemenuhan target ditahun 2019.
Kontribusi ekspor terbesar adalah Kendaraan Bermotor Roda Empat (KBM
Roda 4) yakni 30% (pangsa) ke Philipines, selain itu produk elektronika
konsumsi yakni 11,7 persen (pangsa) ke Vietnam.
Nilai Kontribusi ekspor Ilmate hingga Februari 2019 adalah Logam Dasar
senilai US$ 1.222.113,-, barang Logam bukan mesin dan peralatannya
senilai US$ 81.278,- Mesin dan Perlengkapan YTDL senilai US$ 208.283,-
Kendaraan bermotor senilai US$ 473.929,- Alat Angkutan lainnya US$
206.490,- Komputer barang Elektronik & Optik US$ 317.187,- Peralatan
Listrik US$ 383.776,-.
Produktifitas SDM Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika
Pada tabel 3.8 terlihat bahwa Produktifitas SDM Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika ditargetkan sebesar Rp. 852,2
Juta dan terealisasi sebesar Rp. 656,4 Juta atau tercapai sebesar 77,02
persen.
Adapun rincian capaian Produktifitas SDM Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika dari masing – masing Direktorat sebagai
berikut:
Tabel 3.8
Produktifitas SDM ILMATE
Sektor Target Realisasi Capaian %
IL 689,9 48,58 7,04
IPAMP 833,30 26,35 3,14
IMATAP 1187,4 50,97 4,29
IET 474,6 14,69 3,09
Total 852,2 140,59 16,49
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 23
Sebagaimana rincian capaian Produktifitas SDM Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi dan Elektronika dari masing – masing Direktorat dapat
disimpulkan bahwa capain ini cukup baik, kondisi tersebut merupakan
modal yang baik diawal tahun guna pemenuhan target ditahun 2019.
Produktifitas SDM Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika:
1. Program Pendidikan Vokasi, dimana telah diadakan Peluncurannya di
Sulawesi Selatan dan Wilayah Jawa Barat. Program Pendidikan Vokasi
Industri dilaksanakan sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden No.9 Tahun
2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka peningkatan kualitas dan
daya saing SDM. Hingga peluncuran ini telah dimitrakan sebanyak 2.612
SMK dengan 899 perusahaan industri dengan total perjanjian
kerjasama sebanyak 4.997 perjanjian.
2. SDM Industri KBM dan AMMDes Yang Terlatih dan/atau Tersertifikasi :
Pelatihan Mekanik Bengkel Sepeda Motor untuk Alumni SMK di Palu
tanggal 22-25 Januari 2019
Pelatihan Mekanik Bengkel Sepeda Motor untuk Alumni SMK dan
Guru SMK di Palu tanggal 29 Januari – 1 Februari 2019
Pelatihan Mekanik Bengkel Sepeda Motor untuk Bengkel Umum di
Palu tanggal 6 – 8 Februari 2019
2. Analisa Capaian Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal
A. Capaian IKU dari Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang Efektif
Capaian pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika yang efektif ini dapat dilihat dari Peraturan perundangan yang
diselesaikan, Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), dan Regulasi
teknis pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC secara wajib.
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 24
Tabel 3.9
Capaian IKU dari Tersedianya kebijakan pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika yang efektif
Sasaran Strategis Indikator
Kinerja
Target Capaian satuan
Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019
Tersedianya kebijakan
pembangunan Industri
Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan
Elektronika yang
efektif
Jumlah
Peraturan
perundangan
3 1 PP/Perpres/
Permen
Peraturan perundangan yang diselesaikan
Peraturan Perundangan yang dselesaikan (Peraturan pelaksanaan
Undang – undang No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian) pada triwulan I
tahun 2019 di lingkungan Ditjen ILMATE yaitu:
1. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Pertimbangan Teknis Impor Besi, atau Baja, Baja Paduan, dan Produk
Turunannya.
Adapun Rancangan Peraturan Perundangan Prioritas Ditjen ILMATE Tahun
2019 antara lain:
1. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Industri Maritim;
2. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kriteria Teknis
Impor Barang Modal Dalam Keadaan Tidak Baru;
3. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan Survey Kemampuan Perusahaan Rekondisi dan
Remanufakturing Dalam Rangka Impor Barang Modal Dalam Keadaan
Tidak Baru
4. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Ketentuan Ekspor
Sektor Industri Logam;
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 25
5. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kriteria Industri
Baja;
6. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang SNI Wajib Baja Canai
Panas Lunak;
7. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang SNI Wajib Baja Canai
Panas Struktur;
8. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI
Baja Lapis Seng (BjLS) secara wajib;
9. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI
Baja Lapis Seng Warna (BjLS Warna) secara wajib;
10. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI
Baja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium-seng dengan atau
tanpa magnesium lapis cat (Bj L AS Warna/ Bj L AM Warna) secara wajib;
11. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI
Baja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium-seng (Bj L AS)
secara wajib;
12. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI
Rangka Atap Baja Ringan Secara Wajib;
13. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentangpemberlakuan SNI
kawat ban (bead wire/KB) secara wajib;
14. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI
Kompor gas LPG dan LNG/NG tekanan rendah untuk rumah tangga secara
wajib;
15. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI
Kompor Gas untuk Keperluan Usaha secara wajib;
16. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang revisi Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 28/M-IND/PER/7/2017 tentang
Pemberlakuan SNI Kawat Baja Beton Pratekan Untuk Keperluan
Konstruksi Beton Secara Wajib;
17. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI
BjTKD secara wajib;
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 26
18. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI
Aluminium Foil secara wajib;
19. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI
Copper busbar secara wajib;
20. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI
Aluminium Billet secara wajib;
21. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI
Cook Ware secara wajib;
22. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI
Flat Ware secara wajib;
23. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Industri Logam
Dasar Berbahan Baku Daur Ulang /Recycle Serta Kriteria dan Ruang
Lingkup Sisa dan Skrap Logam;
24. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI
Spesifikasi Meter Air Minum Secara Wajib;
25. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI
Katup Tabung LPG secara wajib;
26. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI
alat pemeliharaan tanaman sprayer gendong semi otomatis dan sprayer
gendong elektrik secara wajib;
27. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI
Pompa Air untuk Irigasi secara wajib;
28. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemanfaatan Skema
Khusus Untuk Barang dan Bahan Guna Pembangunan Kapal Untuk
Industri Galangan Kapal;
29. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Tanda Pendaftaran
Tipe dan Nomor Identifikasi Kendaraan Bermotor;
30. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kendaraan Roda Dua
dan Tiga;
31. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Perubahan
Peraturan Menteri Perindustrian No 59/M-IND/PER/5/2012 tentang
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 27
pemberlakukan SNI Pelek Kendaraan bermotor kategori M, N, O dan L
Secara Wajib;
32. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Perubahan Menteri
Perindustrian No. 34 tahun 2017 tentang industri Kendaraan Bermotor
Roda Empat atau Lebih;
33. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Revisi Permenperin
No. 33 tahun 2013 tentang Program Kendaraan Bermotor Hemat Energi
dan Harga Terjangkau (KBH2);
34. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemegang Merek
Kendaraan Bermotor dan Layanan Purna Jual;
35. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian Tentang Program Low
Carbon Emmission Vehicle Bermotor Listrik;
36. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Roadmap
Pengembangan Industri Kendaraan Bermotor Nasional;
37. Rpermenperin tentang Pemberlakuan SNI Peralatan Dapur, dan Peralatan
Pemanas Cairan, Pengisi Baterai Secara Wajib;
38. Rpermenperin tentang perubahan Permenperin 108/M-
IND/PER/11/2012 tentang pendaftaran produk telepon seluler, computer
genggam (haldheld) dan komputer tablet;
39. Rpermenperin tentang perubahan Permenperin 29/M-IND/PER/7/2017
tentang ketentuan dan tata cara perhitungan nilai tingkat kandungan lokal
dalam negeri produk telepon seluler, computer genggam dan komputer
tablet;
40. Rpermenperin tentang Pembangunan Data Base IMEI;
41. Rpermenperin tentang perubahan atas Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 51/M-IND/PER/3/2012 tentang tata cara pengakuanterhadap
sertifikat produk peralatan listrik dan elekronika dan lembaga penilaian
kesesuaian di negara-negara ASEAN;
42. Rpermenperin tentang perubahan atas Permenperin No. 68/M-
IND/PER/8/2015 tentang ketentuan dan tata cara perhitungan nilai
tingkat kandungan lokal dalam negeri produk elektronika dan telematika.
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 28
B. Capaian IKU dari Terselenggaranya Urusan Pemerintahan di Bidang
Perindustrian yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang Perindustrian yang
berdaya saing dan berkelanjutan diindikasikan dengan Infrastruktur
kompetensi yang terbentuk.
Tabel 3.10
Capaian IKU dari Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang Perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
Sasaran Strategis Indikator
Kinerja
Target Capaian satuan
Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019
Terselenggaranya
urusan pemerintahan di
bidang Perindustrian
yang berdaya saing dan berkelanjutan
Infrastruktur
kompetensi
yang
terbentuk
8 - RSKKNI
Infrastruktur Kompetensi yang terbentuk (RSKKNI)
Untuk Infrastruktur kompetensi yang terbentuk di lingkungan Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika pada
triwulan I Tahun 2019 masih dalam tahap persiapan. Adapun kegiatan
yang telah dilaksanakan antara lain:
1. Koordinasi dan Persiapan Penyusunan Rancangan Standart
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Sektor Industri
Logam pada Triwulan 1 2019, persiapan berupa rapat koordinasi
RSKKNI telah dilaksanakan.
2. koordinasi dengan Pusdiklat terkait pemetaan SKKNI sektor Industri
Permesinan dan Alat Mesin Pertanian.
3. Rapat Pembahasan RSKKNI Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin
Printer SOHO Multifunction Sub Bidang Technical Support.
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kondisi capain kinerja di lingkungan Direktorat Jenderla
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika sebagaimana telah
dijarakan pada Bab III rata-rata capain kinerja dari seluruh Indikator Kinerja
Utama sebesar 18,51 persen (dari 6 IKU). Adapun poin-poin utama yang dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Pada Dipa Revisi ke satu tahun 2019 yang dilakukan pada tanggal 01 Maret
2019 sebagaimana tampak pada halaman IV Dipa program penumbuhan dan
pengembangan industri logam mesin alat transportasi dan elektronika berhasil
membuka anggaran yang diblokir sebesar Rp. 19.279.831.000,- atau sebesar
15,21 persen dari Pagu Ditjen ILMATE yakni sebesar Rp. 126.731.100.000.-
2. Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
pada triwulan I Tahun 2019 memiliki realisasi keuangan sebesar 7,06 persen
dan realisasi fisik sebesar 14,65 persen.
3. Sasaran Strategis meningkatnya populasi dan persebaran industri pada
Indikator Kinerja Utama unit industri logam, mesin, alat transportasi, dan
elektronika besar sedang yang tumbuh pada triwulan I Tahun 2019 adalah
sebanyak 79 Unit atau tercapai 24,53 persen dari target 322-354 Unit,
kemudian pada Indikator Kinerja Utama nilai investasi di industri logam,
mesin, alat transportasi, dan elektronika terealisasi sebesar Rp. 21.704,7
Triliun atau tercapai 24,53 persen dari target Rp. 119,99 Triliun.
4. Sasaran Strategis meningkatnya daya saing dan produktifitas sektor industri
pada Indikator Kinerja Utama kontribusi ekspor produk ILMATE terhadap
ekspor nasional terealisasi sebesar 4,67 persen atau tercapai 23,35 persen dari
target 20,0 persen, kemudian pada Indikator Kinerja Utama produktifitas SDM
industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika terealisasi sebesar
Rp. 650 Juta atau terealisasi 4,67 persen atau tercapai 23,45 persen.
-
Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 30
5. Sasaran Strategsi tersediannya kebijakan pembangunan industri logam, mesin,
alat transportasi, dan elektronika yang efektif dengan Indikator Kinerja Utama
jumlah peraturan perundangan dapat terealisasi sebanyak 1 Peraturan.
6. Sasaran Strategis terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang
Perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan dengan Indikator Kinerja
Utama Infrastruktur Kompetensi yang terbentuk masih dalam tahap
persiapan.
4.2 Permasalahan dan Kendala
Selain Hambatan dan Kendala sebagaimana yang ditarik langsung melalui
Intranet Kemenperin/ PP 39 (sebagai lampiran) , adapun kendala secara umum
yakni terhadap capaian kinerja Ditjen ILMATE pada triwulan I Tahun 2019
sebagaimana telah dijabarkan pada Bab III adalah:
a. Belum terbitnya RSKKNI di lingkungan Direktorat Jenderal ILMATE
b. Banyaknya Rancangan Permenperin pada Progsun yang belum terbit
c. Rendahnya pertumbuhan industri pada Sektor IMATAP
4.3 Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mengatasi kendala atau permasalahan
dalam pelaksanaan kegiatan di Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika adalah:
a. Sektor ILMATE segera mengoptimalisasikan kegiatan yang terkait dengan
RSKKNI sehingga diharapkan dapat terbit pada triwulan berikutnya
b. Bagian Huka Sesditjen ILMATE harus mengoptimalkan koordinasi
penyusunan peraturan perundangan
c. Sektor IMATAP perlu memaksimalkan kegiatan yang memberi renspon
signifikan terhadap pertumbuhan industri, seperti melakukan koordinasi
dengan Ditjen KPAII terkait potensi invetasi baru (pembangunan Pabrik).
Demikian laporan ini disusun untuk dijadikan bahan evaluasi bagi Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan dan pencapaian keluaran serta bahan pertimbangan
bagi pelaksanaan realisasi anggaran untuk triwulan selanjutnya.
-
Target
Antara
Realisas
i
Target
Antara
Realisasi Target
Antara
Realisasi Target
Antara
Realisasi
1 2 4 5 6 7 8 10 13 16
Perspektif Pemangku Kepentingan
28%
1 Setditen ILMATE: Kesesuaian rencana
Program dan kegiatan prioritas dengan
dokumen perencanaan
1 Setditen ILMATE: Kesesuaian rencana
Program dan kegiatan prioritas dengan
dokumen perencanaan
1 Setditen ILMATE: Kesesuaian rencana
Program dan kegiatan prioritas dengan
dokumen perencanaan
1 Setditen ILMATE: Kesesuaian rencana
Program dan kegiatan prioritas dengan
dokumen perencanaan
48% 1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi
Kegiatan Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika
1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi
Kegiatan Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika
1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi
Kegiatan Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika
1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi
Kegiatan Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika
50% 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen Ilmate 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen Ilmate 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen Ilmate 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen Ilmate
76% 1c Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan
Program Prioritas Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi
Dan Elektronika
1c Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan
Program Prioritas Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi
Dan Elektronika
1c Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan
Program Prioritas Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi
Dan Elektronika
1c Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan
Program Prioritas Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi
Dan Elektronika
58% 1d Koordinasi Program Penumbuhan Dan
Pengembangan Ilmate
1d Koordinasi Program Penumbuhan Dan
Pengembangan Ilmate
1d Koordinasi Program Penumbuhan Dan
Pengembangan Ilmate
1d Koordinasi Program Penumbuhan Dan
Pengembangan Ilmate
80% 1e Koordinasi Program Sektor Ilmate
Dengan Dinas Propinsi/kab/kota
1e Koordinasi Program Sektor Ilmate
Dengan Dinas Propinsi/kab/kota
1e Koordinasi Program Sektor Ilmate
Dengan Dinas Propinsi/kab/kota
1e Koordinasi Program Sektor Ilmate
Dengan Dinas Propinsi/kab/kota
24% 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate
13% 1g Forum Koordinasi Penerima Bantuan 1g Forum Koordinasi Penerima Bantuan 1g Forum Koordinasi Penerima Bantuan 1g Forum Koordinasi Penerima Bantuan
13% 1h Pelaksanaan Administrasi Pengadaan
Barang/jasa
1h Pelaksanaan Administrasi Pengadaan
Barang/jasa
1h Pelaksanaan Administrasi Pengadaan
Barang/jasa
1h Pelaksanaan Administrasi Pengadaan
Barang/jasa
33% 1i Pelaksanaan Koordinasi Standar Sektor
Ilmate
1i Pelaksanaan Koordinasi Standar Sektor
Ilmate
1i Pelaksanaan Koordinasi Standar Sektor
Ilmate
1i Pelaksanaan Koordinasi Standar Sektor
Ilmate
2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data dan
informasi industri terhadap kebutuhan
Stakeholder (Jumlah Kebutuhan /
Permintaan data dan informasi
stakeholder yang dapat dipenuhi dan
sesuai dengan permintaan kebutuhan)
2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data dan
informasi industri terhadap kebutuhan
Stakeholder (Jumlah Kebutuhan /
Permintaan data dan informasi
stakeholder yang dapat dipenuhi dan
sesuai dengan permintaan kebutuhan)
2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data dan
informasi industri terhadap kebutuhan
Stakeholder (Jumlah Kebutuhan /
Permintaan data dan informasi
stakeholder yang dapat dipenuhi dan
sesuai dengan permintaan kebutuhan)
2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data dan
informasi industri terhadap kebutuhan
Stakeholder (Jumlah Kebutuhan /
Permintaan data dan informasi
stakeholder yang dapat dipenuhi dan
sesuai dengan permintaan kebutuhan)
0% 2a Jasa Pos/giro/sertifikat 2a Jasa Pos/giro/sertifikat 2a Jasa Pos/giro/sertifikat 2a Jasa Pos/giro/sertifikat
34% 2b Pengembangan Informasi Melalui Media
Cetak
2b Pengembangan Informasi Melalui Media
Cetak
2b Pengembangan Informasi Melalui Media
Cetak
2b Pengembangan Informasi Melalui Media
Cetak
47% 2c Pengembangan Sistem Pelayanan Publik
Ditjen Ilmate
2c Pengembangan Sistem Pelayanan Publik
Ditjen Ilmate
2c Pengembangan Sistem Pelayanan Publik
Ditjen Ilmate
2c Pengembangan Sistem Pelayanan Publik
Ditjen Ilmate
1% 2d Pengembangan Sistem Informasi
Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika
2d Pengembangan Sistem Informasi
Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika
2d Pengembangan Sistem Informasi
Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika
2d Pengembangan Sistem Informasi
Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika
36% 2e Pembaharuan Database Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika
2e Pembaharuan Database Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika
2e Pembaharuan Database Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika
2e Pembaharuan Database Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi Dan Elektronika
21% 2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama Ditjen
Ilmate
2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama Ditjen
Ilmate
2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama Ditjen
Ilmate
2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama Ditjen
Ilmate
3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam
Migas Besar-Sedang
3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam
Migas Besar-Sedang
3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam
Migas Besar-Sedang
3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam Migas
Besar-Sedang
61% 3a Evaluasi Dan Pelaporan 3a Evaluasi Dan Pelaporan 3a Evaluasi Dan Pelaporan 3a Evaluasi Dan Pelaporan
76% 3b Kaji Tindak Isu Aktual 3b Kaji Tindak Isu Aktual 3b Kaji Tindak Isu Aktual 3b Kaji Tindak Isu Aktual
57% 3c Penerapan Budaya 5k 3c Penerapan Budaya 5k 3c Penerapan Budaya 5k 3c Penerapan Budaya 5k
37% 3d Pengumpulan Dan Pengolahan Data 3d Pengumpulan Dan Pengolahan Data 3d Pengumpulan Dan Pengolahan Data 3d Pengumpulan Dan Pengolahan Data
80% 3f Penyusunan Rencana, Program Dan
Anggaran
3f Penyusunan Rencana, Program Dan
Anggaran
3f Penyusunan Rencana, Program Dan
Anggaran
3f Penyusunan Rencana, Program Dan
Anggaran
49% 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga
3
Rp. 10.354.368.000 1 Meningkatnya
populasi dan
persebaran
industri
1
9 12 15
RENCANA AKSI
TAHUN ANGGARAN 2019
Unit Organisasi : DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA TAHUN 2019
72% 100%
Triwulan III
Rencana Kegiatan
Triwulan IV Anggaran
Triwulan I
Rencana Kegiatan
Triwulan II
Rencana Kegiatan
13% 41%
Indikator Kinerja
Utama
Jumlah unit
industri
pengolahan non-
migas besar
sedang
322 Unit
18
Rencana KegiatanNo
Sasaran
StrategisTarget Satuan
-
Target
Antara
Realisas
i
Target
Antara
Realisasi Target
Antara
Realisasi Target
Antara
Realisasi
Triwulan III
Rencana Kegiatan
Triwulan IV Anggaran
Triwulan I
Rencana Kegiatan
Triwulan II
Rencana Kegiatan
Indikator Kinerja
Utama Rencana KegiatanNo
Sasaran
StrategisTarget Satuan
4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri
Pengolahan Non-Migas Besar Sedang
4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri
Pengolahan Non-Migas Besar Sedang
4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri Pengolahan
Non-Migas Besar Sedang
4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri Pengolahan
Non-Migas Besar Sedang
38% 4a Pengembangan Industri Pendukung
Dalam Rangka Implementasi Industri 4.0
4a Pengembangan Industri Pendukung
Dalam Rangka Implementasi Industri 4.0
4a Pengembangan Industri Pendukung
Dalam Rangka Implementasi Industri 4.0
4a Pengembangan Industri Pendukung
Dalam Rangka Implementasi Industri 4.0
13% 4b Penguatan Ekosistem Inovasi Dalam
Rangka Implementasi Industri 4.0
4b Penguatan Ekosistem Inovasi Dalam
Rangka Implementasi Industri 4.0
4b Penguatan Ekosistem Inovasi Dalam
Rangka Implementasi Industri 4.0
4b Penguatan Ekosistem Inovasi Dalam
Rangka Implementasi Industri 4.0
5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri
pengolahan non-migas besar sedang
5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri
pengolahan non-migas besar sedang
5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri
pengolahan non-migas besar sedang
5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri
pengolahan non-migas besar sedang
60% 5a Melaksanakan Temu Bisnis/Promosi dan
Menyusun Profil Investasi dalam Rangka
Peluasan Ekspor
5a Melaksanakan Temu Bisnis/Promosi dan
Menyusun Profil Investasi dalam Rangka
Peluasan Ekspor
5a Melaksanakan Temu Bisnis/Promosi dan
Menyusun Profil Investasi dalam Rangka
Peluasan Ekspor
5a Melaksanakan Temu Bisnis/Promosi dan
Menyusun Profil Investasi dalam Rangka
Peluasan Ekspor
16%
1 Dit IMATAP: Unit industri pengolahan
non-migas besar sedang (94 unit)
1 Dit IMATAP: Unit industri pengolahan
non-migas besar sedang (94 unit)
1 Dit IMATAP: Unit industri pengolahan
non-migas besar sedang (94 unit)
1 Dit IMATAP: Unit industri pengolahan
non-migas besar sedang (94 unit)
72% 1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat Mekanis
Multiguna Pedesaan
1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat Mekanis
Multiguna Pedesaan
1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat Mekanis
Multiguna Pedesaan
1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat Mekanis
Multiguna Pedesaan
0% 1b 004 - Pembangunan Kemampuan
Research And Development And Design
Sektor Otomotif
1b 004 - Pembangunan Kemampuan
Research And Development And Design
Sektor Otomotif
1b 004 - Pembangunan Kemampuan
Research And Development And Design
Sektor Otomotif
1b 004 - Pembangunan Kemampuan
Research And Development And Design
Sektor Otomotif
2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor industri
Logam
2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor industri
Logam
2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor industri
Logam
2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor industri
Logam0% 2a Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan
Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam
Nasional
2a Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan
Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam
Nasional
2a Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan
Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam
Nasional
2a Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan
Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam
Nasional 32% 2b Pelaksanaan Pengembangan Klaster 10
Juta Ton Produksi Logam Nasional
2b Pelaksanaan Pengembangan Klaster 10
Juta Ton Produksi Logam Nasional
2b Pelaksanaan Pengembangan Klaster 10
Juta Ton Produksi Logam Nasional
2b Pelaksanaan Pengembangan Klaster 10
Juta Ton Produksi Logam Nasional
46% 2c Perencanaan dan Persiapan
Pengembangan Klaster 10 Juta Ton
Produksi Logam Nasional
2c Perencanaan dan Persiapan
Pengembangan Klaster 10 Juta Ton
Produksi Logam Nasional
2c Perencanaan dan Persiapan
Pengembangan Klaster 10 Juta Ton
Produksi Logam Nasional
2c Perencanaan dan Persiapan
Pengembangan Klaster 10 Juta Ton
Produksi Logam Nasional 69% 2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi SDM
Dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi
Industri Logam Berbasis Pengolahan
Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi
2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi SDM
Dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi
Industri Logam Berbasis Pengolahan
Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi
2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi SDM
Dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi
Industri Logam Berbasis Pengolahan
Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi
2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi SDM
Dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi
Industri Logam Berbasis Pengolahan
Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi
60% 2e Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi
SDM Dalam Rangka Pengembangan
Hilirisasi Industri Logam Berbasis
Pengolahan Sumber Daya Mineral
Logam Bukan Besi
2e Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi
SDM Dalam Rangka Pengembangan
Hilirisasi Industri Logam Berbasis
Pengolahan Sumber Daya Mineral Logam
Bukan Besi
2e Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi
SDM Dalam Rangka Pengembangan
Hilirisasi Industri Logam Berbasis
Pengolahan Sumber Daya Mineral Logam
Bukan Besi
2e Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi
SDM Dalam Rangka Pengembangan
Hilirisasi Industri Logam Berbasis
Pengolahan Sumber Daya Mineral Logam
Bukan Besi 60% 2f Perencanaan dan Persiapan Peningkatan
Kompetensi SDM Dalam Rangka
Pengembangan Hilirisasi Industri Logam
Berbasis Pengolahan Sumber Daya
Mineral Logam Bukan Besi
2f Perencanaan dan Persiapan Peningkatan
Kompetensi SDM Dalam Rangka
Pengembangan Hilirisasi Industri Logam
Berbasis Pengolahan Sumber Daya
Mineral Logam Bukan Besi
2f Perencanaan dan Persiapan Peningkatan
Kompetensi SDM Dalam Rangka
Pengembangan Hilirisasi Industri Logam
Berbasis Pengolahan Sumber Daya
Mineral Logam Bukan Besi
2f Perencanaan dan Persiapan Peningkatan
Kompetensi SDM Dalam Rangka
Pengembangan Hilirisasi Industri Logam
Berbasis Pengolahan Sumber Daya
Mineral Logam Bukan Besi
3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor Industri
Pengolahan Non-Migas
3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor Industri
Pengolahan Non-Migas
3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor Industri
Pengolahan Non-Migas
3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor Industri
Pengolahan Non-Migas
30% 3a Peningkatan Akses Pasar Industri
Elektronika dan Telematika
3a Peningkatan Akses Pasar Industri
Elektronika dan Telematika
3a Peningkatan Akses Pasar Industri
Elektronika dan Telematika
3a Peningkatan Akses Pasar Industri
Elektronika dan Telematika
3% 3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok Dalam
Negeri
3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok Dalam
Negeri
3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok Dalam
Negeri
3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok Dalam
Negeri
42% 3c Assesment Kesiapan dan Pendampingan
Implementasi Industri 4.0
3c Assesment Kesiapan dan Pendampingan
Implementasi Industri 4.0
3c Assesment Kesiapan dan Pendampingan
Implementasi Industri 4.0
3c Assesment Kesiapan dan Pendampingan
Implementasi Industri 4.0
4 Dit IMATAP: Nilai investas di sektor
industri pengolahan non-migas (Rp.
54,11 Triliun)
4 Dit IMATAP: Nilai investas di sektor
industri pengolahan non-migas (Rp.
54,11 Triliun)
4 Dit IMATAP: Nilai investas di sektor
industri pengolahan non-migas (Rp.
54,11 Triliun)
4 Dit IMATAP: Nilai investas di sektor
industri pengolahan non-migas (Rp.
54,11 Triliun)25% 4a 001 - Road Map Pengembangan Flexi
Engine Bio Diesel (b100)
4a 001 - Road Map Pengembangan Flexi
Engine Bio Diesel (b100)
4a 001 - Road Map Pengembangan Flexi
Engine Bio Diesel (b100)
4a 001 - Road Map Pengembangan Flexi
Engine Bio Diesel (b100)
33% 4b 001 - Roadmap Pengembangan Industri
Pesawat Terbang Nasional
4b 001 - Roadmap Pengembangan Industri
Pesawat Terbang Nasional
4b 001 - Roadmap Pengembangan Industri
Pesawat Terbang Nasional
4b 001 - Roadmap Pengembangan Industri
Pesawat Terbang Nasional
5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor
industri pengolahan non-migas
5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor
industri pengolahan non-migas
5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor
industri pengolahan non-migas
5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor
industri pengolahan non-migas
27% 5a Verifikasi Capaian Tkdn Pembangkit
Listrik Untuk Program 35.000 MW
5a Verifikasi Capaian Tkdn Pembangkit
Listrik Untuk Program 35.000 MW
5a Verifikasi Capaian Tkdn Pembangkit
Listrik Untuk Program 35.000 MW
5a Verifikasi Capaian Tkdn Pembangkit
Listrik Untuk Program 35.000 MW
21%
1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk
Industri Pengolahan Non-Migas
terhadap ekspor nasional
1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk
Industri Pengolahan Non-Migas
terhadap ekspor nasional
1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk
Industri Pengolahan Non-Migas terhadap
ekspor nasional
1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk
Industri Pengolahan Non-Migas terhadap
ekspor nasional
47% 1a Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan,
Dan Tata Usaha
1a Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan,
Dan Tata Usaha
1a Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan,
Dan Tata Usaha
1a Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan,
Dan Tata Usaha
Rp. 10.354.368.000 1 Meningkatnya
populasi dan
persebaran
industri
1
100%2 Nilai investasi di
sektor industri
pengolahan non-
migas
119,99
2 Meningkatnya
daya saing dan
produktivitas
sektor industri
1 Kontribusi ekspor
produk industri
pengolahan non-
migas terhadap
ekspor nasional
20 Rp. 20.957.248.000 14%
72% 100%13% 41%Jumlah unit
industri
pengolahan non-
migas besar
sedang
322 Unit
71%
66%
100%42%
Rp Triliun Rp. 19.047.460.000 10% 37%
Persen
-
Target
Antara
Realisas
i
Target
Antara
Realisasi Target
Antara
Realisasi Target
Antara
Realisasi
Triwulan III
Rencana Kegiatan
Triwulan IV Anggaran
Triwulan I
Rencana Kegiatan
Triwulan II
Rencana Kegiatan
Indikator Kinerja
Utama Rencana KegiatanNo
Sasaran
StrategisTarget Satuan
49% 1b Penyusunan Rekomendasi Kebijakan
Penguatan Industri Elektronika
Konsumsi dan Komponen
1b Penyusunan Rekomendasi Kebijakan
Penguatan Industri Elektronika Konsumsi
dan Komponen
1b Penyusunan Rekomendasi Kebijakan
Penguatan Industri Elektronika Konsumsi
dan Komponen
1b Penyusunan Rekomendasi Kebijakan
Penguatan Industri Elektronika Konsumsi
dan Komponen
48% 1c Persiapan Koordinasi Penguatan Struktur
Industri TIK dan Perundingan dan
Kerjasama Internasional Bidang TIK
1c Persiapan Koordinasi Penguatan Struktur
Industri TIK dan Perundingan dan
Kerjasama Internasional Bidang TIK
1c Persiapan Koordinasi Penguatan Struktur
Industri TIK dan Perundingan dan
Kerjasama Internasional Bidang TIK
1c Persiapan Koordinasi Penguatan Struktur
Industri TIK dan Perundingan dan
Kerjasama Internasional Bidang TIK
2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk Industri
Logam terhadap ekspor nasional
2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk Industri
Logam terhadap ekspor nasional
2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk Industri
Logam terhadap ekspor nasional
2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk Industri
Logam terhadap ekspor nasional
44% 2a Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
2a Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
2a Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
2a Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
61% 2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam rangka
Peningkatan Daya Saing dan
Produktivitas Industri Logam
49% 2c Perencanaan dan Persiapan Bimbingan
Teknis dalam rangka Peningkatan Daya
Saing dan Produktivitas Industri Logam
2c Perencanaan dan Persiapan Bimbingan
Teknis dalam rangka Peningkatan Daya
Saing dan Produktivitas Industri Logam
2c Perencanaan dan Persiapan Bimbingan
Teknis dalam rangka Peningkatan Daya
Saing dan Produktivitas Industri Logam
2c Perencanaan dan Persiapan Bimbingan
Teknis dalam rangka Peningkatan Daya
Saing dan Produktivitas Industri Logam
3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non-migas terhadap
ekspor nasional (4,9 Persen)
3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non-migas terhadap
ekspor nasional (4,9 Persen)
3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non-migas terhadap
ekspor nasional (4,9 Persen)
3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non-migas terhadap
ekspor nasional (4,9 Persen)
52% 3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor
Otomotif
3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor
Otomotif
3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor
Otomotif
3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor
Otomotif
60% 3b 003 - Penyusunan Task Force
Percepatan Implementasi Industri 4.0
Pada Sektor Otomotif
3b 003 - Penyusunan Task Force Percepatan
Implementasi Industri 4.0 Pada Sektor
Otomotif
3b 003 - Penyusunan Task Force Percepatan
Implementasi Industri 4.0 Pada Sektor
Otomotif
3b 003 - Penyusunan Task Force Percepatan
Implementasi Industri 4.0 Pada Sektor
Otomotif
4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non-migas terhadap
ekspor nasional
4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non-migas terhadap
ekspor nasional
4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non-migas terhadap
ekspor nasional
4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non-migas terhadap
ekspor nasional
48% 4a Menyusun Peta Jalan 4a Menyusun Peta Jalan 4a Menyusun Peta Jalan 4a Menyusun Peta Jalan
17% 4b Benchmarking Teknologi Sektor IPAMP 4b Benchmarking Teknologi Sektor IPAMP 4b Benchmarking Teknologi Sektor IPAMP 4b Benchmarking Teknologi Sektor IPAMP
36% 4c Meningkatkan Kemampuan Teknologi
Sektor IPAMP
4c Meningkatkan Kemampuan Teknologi
Sektor IPAMP
4c Meningkatkan Kemampuan Teknologi
Sektor IPAMP
4c Meningkatkan Kemampuan Teknologi
Sektor IPAMP
3% 4d Pemberian Bantuan Mesin dan/atau
Peralatan untuk Pusat Pengembangan
Teknologi Sektor IPAMP serta Balai
Pengujian Produk
4d Pemberian Bantuan Mesin dan/atau
Peralatan untuk Pusat Pengembangan
Teknologi Sektor IPAMP serta Balai
Pengujian Produk
4d Pemberian Bantuan Mesin dan/atau
Peralatan untuk Pusat Pengembangan
Teknologi Sektor IPAMP serta Balai
Pengujian Produk
4d Pemberian Bantuan Mesin dan/atau
Peralatan untuk Pusat Pengembangan
Teknologi Sektor IPAMP serta Balai
Pengujian Produk
19%
1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri 1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri 1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri 1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri
38% 1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan
Sertifikasi Internasional Dalam Rangka
FTA
1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan
Sertifikasi Internasional Dalam Rangka
FTA
1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan
Sertifikasi Internasional Dalam Rangka
FTA
1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan
Sertifikasi Internasional Dalam Rangka
FTA
35% 1b Peningkatan Kemampuan SDM Industri
Elektronika dan Telematika Dalam
Rangka Implementasi Industri 4.0
1b Peningkatan Kemampuan SDM Industri
Elektronika dan Telematika Dalam
Rangka Implementasi Industri 4.0
1b Peningkatan Kemampuan SDM Industri
Elektronika dan Telematika Dalam
Rangka Implementasi Industri 4.0
1b Peningkatan Kemampuan SDM Industri
Elektronika dan Telematika Dalam
Rangka Implementasi Industri 4.0
2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri 2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri 2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri 2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri
24% 2a Perencanaan dan Persiapan Pelatihan
SDM Industri Sektor Industri Logam
2a Perencanaan dan Persiapan Pelatihan
SDM Industri Sektor Industri Logam
2a Perencanaan dan Persiapan Pelatihan
SDM Industri Sektor Industri Logam
2a Perencanaan dan Persiapan Pelatihan
SDM Industri Sektor Industri Logam
21% 2b Pelatihan SDM Sektor Industri Logam 2b Pelatihan SDM Sektor Industri Logam 2b Pelatihan SDM Sektor Industri Logam 2b Pelatihan SDM Sektor Industri Logam
13% 2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan SDM
Sektor Industri Logam
2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan SDM
Sektor Industri Logam
2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan SDM
Sektor Industri Logam
2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan SDM
Sektor Industri Logam
3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM industri
(1187,4 Juta)
3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM industri
(1187,4 Juta)
3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM industri
(1187,4 Juta)
3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM industri
(1187,4 Juta)
5% 3a 002 - Pelatihan Dan/atau Sertifikasi Key
Technology Industri 4.0
3a 002 - Pelatihan Dan/atau Sertifikasi Key
Technology Industri 4.0
3a 002 - Pelatihan Dan/atau Sertifikasi Key
Technology Industri 4.0
3a 002 - Pelatihan Dan/atau Sertifikasi Key
Technology Industri 4.0
18% 3b 001 - Sdm Industri Perkapalan Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3b 001 - Sdm Industri Perkapalan Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3b 001 - Sdm Industri Perkapalan Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3b 001 - Sdm Industri Perkapalan Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
2 Meningkatnya
daya saing dan
produktivitas
sektor industri
1 Kontribusi ekspor
produk industri
pengolahan non-
migas terhadap
ekspor nasional
20 Rp. 20.957.248.000 14%
Rp.Juta 76% Rp. 22.137.168.000 12% 45%2 Produktivitas SDM
industri
852,2
71%
100%
100%42%Persen
-
Target
Antara
Realisas
i
Target
Antara
Realisasi Target
Antara
Realisasi Target
Antara
Realisasi
Triwulan III
Rencana Kegiatan
Triwulan IV Anggaran
Triwulan I
Rencana Kegiatan
Triwulan II
Rencana Kegiatan
Indikator Kinerja
Utama Rencana KegiatanNo
Sasaran
StrategisTarget Satuan
7% 3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
9% 3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang
Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
28% 3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan Ammdes
Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan Ammdes
Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan Ammdes
Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan Ammdes
Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM Industri 4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM Industri 4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM Industri 4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM Industri
37% 4a SDM Industri Permesinan Dan Alat
Mesin Pertanian Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
4a SDM Industri Permesinan Dan Alat
Mesin Pertanian Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
4a SDM Industri Permesinan Dan Alat
Mesin Pertanian Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
4a SDM Industri Permesinan Dan Alat
Mesin Pertanian Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
Perspektif Proses Bisnis Internal
34%
1 Penyusunan PSetditen ILMATE:
Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir
1 Penyusunan PSetditen ILMATE:
Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir
1 Penyusunan PSetditen ILMATE:
Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir
1 Penyusunan PSetditen ILMATE: Anggaran
Ditjen ILMATE yang diblokir
48% 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran
2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis
Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau PTC
Secara Wajib
2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis
Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau PTC
Secara Wajib
2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis
Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau PTC
Secara Wajib
2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis
Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau PTC
Secara Wajib
48% 2a Sosialisasi dan Penyusunan
Pemberlakuan SNI Wajib Produk
Elektronika Konsumsi dan Komponen
2a Sosialisasi dan Penyusunan
Pemberlakuan SNI Wajib Produk
Elektronika Konsumsi dan Komponen
2a Sosialisasi dan Penyusunan
Pemberlakuan SNI Wajib Produk
Elektronika Konsumsi dan Komponen
2a Sosialisasi dan Penyusunan
Pemberlakuan SNI Wajib Produk
Elektronika Konsumsi dan Komponen
3 Setditen ILMATE: Peraturan
Perundangan yang dselesaikan
(Peraturan pelaksanaan Undang –
undang No 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian)
3 Setditen ILMATE: Peraturan
Perundangan yang dselesaikan
(Peraturan pelaksanaan Undang –
undang No 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian)
3 Setditen ILMATE: Peraturan
Perundangan yang dselesaikan
(Peraturan pelaksanaan Undang –
undang No 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian)
3 Setditen ILMATE: Peraturan
Perundangan yang dselesaikan
(Peraturan pelaksanaan Undang –
undang No 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian) 28% 3a Penyusunan Peraturan Pendukung
Perundang-undangan
3a Penyusunan Peraturan Pendukung
Perundang-undangan
3a Penyusunan Peraturan Pendukung
Perundang-undangan
3a Penyusunan Peraturan Pendukung
Perundang-undangan
50% 3b Penyusunan Pendukung Peraturan
Standar
3b Penyusunan Pendukung Peraturan
Standar
3b Penyusunan Pendukung Peraturan
Standar
3b Penyusunan Pendukung Peraturan
Standar
45% 3c Penyusunan Dan Fasilitasi Penyiapan
Insentif Ilmate
3c Penyusunan Dan Fasilitasi Penyiapan
Insentif Ilmate
3c Penyusunan Dan Fasilitasi Penyiapan
Insentif Ilmate
3c Penyusunan Dan Fasilitasi Penyiapan
Insentif Ilmate
40% 3d Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha
Sektor Ilmate
3d Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha
Sektor Ilmate
3d Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha
Sektor Ilmate
3d Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha
Sektor Ilmate
88% 3e Evaluasi Pembinaan Dan Pengembangan
Smk Berbasis Kompetensi Yang Link And
Match Dengan Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi Dan Elektronika
3e Evaluasi Pembinaan Dan Pengembangan
Smk Berbasis Kompetensi Yang Link And
Match Dengan Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi Dan Elektronika
3e Evaluasi Pembinaan Dan Pengembangan
Smk Berbasis Kompetensi Yang Link And
Match Dengan Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi Dan Elektronika
3e Evaluasi Pembinaan Dan Pengembangan
Smk Berbasis Kompetensi Yang Link And
Match Dengan Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi Dan Elektronika
4 Setditen ILMATE: Status Pengelolaan
BMN Ditjen ILMATE
4 Setditen ILMATE: Status Pengelolaan
BMN Ditjen ILMATE
4 Setditen ILMATE: Status Pengelolaan
BMN Ditjen ILMATE
4 Setditen ILMATE: Status Pengelolaan
BMN Ditjen ILMATE
26% 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara
5 Setdit