kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen …repository.umrah.ac.id/2134/1/riesa putri...

12
1 KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018 Riesa Putri Indah 1 , Dra.Hj.Isnaini Leo Shanty 2 , Legi Elfitra 3 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Email : [email protected] ARTIKEL E-JURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) RIESA PUTRI INDAH NIM 120388201102 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2018

Upload: others

Post on 07-Oct-2020

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN …repository.umrah.ac.id/2134/1/Riesa Putri Indah-110388201102-FKIP … · KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS

1

KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK

CERPEN SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NEGERI 3 TANJUNGPINANG

TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018

Riesa Putri Indah1 , Dra.Hj.Isnaini Leo Shanty2 , Legi Elfitra3

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Email : [email protected]

ARTIKEL E-JURNAL

Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

RIESA PUTRI INDAH

NIM 120388201102

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG 2018

Page 2: KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN …repository.umrah.ac.id/2134/1/Riesa Putri Indah-110388201102-FKIP … · KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS

2

ABSTRAK

Putri, Reisa Indah, 2018. “Kemampuan Memahami Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen

Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Tanjungpinang,

Tahun Pelajaran 2017/ 2018.”Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing 1: Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd.,

Pembimbing 2: Legi Alfitra, S.Pd., M.Pd.

Kata kunci : Memahami Unsur Intrinsik pada Cerita Pendek

Judul yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Kemampuan Memahami

Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 3 Tanjungpinang, Tahun Pelajaran 2017/ 2018. Penelitian ini dimaksudkan

untuk mengetahui bagaimanakah kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Tanjungpinang,

Tahun Pelajaran 2017/ 2018.

Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Dalam hal ini, teknik yang

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Hal yang hendak dideskripsikan ialah

Kemampuan Memahami Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas XI Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri 3 Tanjungpinang, Tahun Pelajaran 2017/ 2018.

Hasil penelitian ini dapat melihat kemampuan memahami unsur-unsur

intrinsik pada cerpen siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3

Tanjungpinang, Tahun Pelajaran 2017/ 2018 berkualifikasi Cukup. Hal ini dilihat

melalui nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2017/ 2018, yaitu berada pada kategori

cukup. Hal ini dapat dilihat pada hasil tes, siswa yang mendapat nilai yang gagal

dalam kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik pada cerpen berjumlah 1

siswa (2,4%), sedangkan siswa yang mendapat nilai kurang dalam kemampuan

memahami unsur-unsur intrinsik pada cerpen berjumlah 6 siswa (14,6%), siswa

yang memiliki nilai cukup dalam kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik

pada cerpen berjumlah 19 siswa (46,3%), siswa yang memiliki nilai baik

berjumlah 13 siswa (31,7%) dan siswa yang memiliki nilai dengan sangat baik

berjumlah 2 siswa (4,8%).

Simpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil tes tersebut di atas, secara

meyakinkan dapat dikatakan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik pada

cerpen siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Tanjungpinang,

Tahun Pelajaran 2017/ 2018 berkualifikasi Cukup.

Page 3: KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN …repository.umrah.ac.id/2134/1/Riesa Putri Indah-110388201102-FKIP … · KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS

3

ABSTRACT

Putri, Riesa Indah, 2018. "Ability to Understand the Intrinsic Elements of Short

Class Students of Class XI of Tanjungpinang 3 Vocational High School,

2017/2018 Academic Year." Thesis. Indonesian Language and Literature

Education Department. Teaching and Education Faculty, Raja Ali Haji

Maritime University. Advisor 1: Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd.,

Advisor 2: Legi Elfitra, S.Pd., M.Pd.

Keywords: Understanding Intrinsic Elements in Short Stories

The title proposed in this study was "The Ability to Understand the

Intrinsic Elements of Students in Class XI of Tanjungpinang 3 Vocational High

School, 2017/2018 Academic Year. This study was intended to find out how the

ability to understand the intrinsic elements of short stories for eleventh grade

students of Vocational High Schools Negeri 3 Tanjungpinang, 2017/2018

Academic Year.

To achieve this goal, the method used in this research is quantitative

descriptive method. In this case, techniques that use numbers, ranging from data

collection, interpretation of the data, and the appearance of the results. The thing

to be described is the Ability to Understand the Intrinsic Elements of Short Class

Students of Class XI of Tanjungpinang 3 Vocational High School, Academic Year

2017/2018

The results of this study can see the ability to understand the intrinsic

elements in the short stories of class XI students of Tanjungpinang Vocational

High School 3, moderate / qualified 2017/2018 Academic Year. This is seen

through the average value obtained by students of class X Tanjungpinang 3

Vocational High School in 2017/2019 Academic Year, which is in the sufficient

category. This can be seen in the test results, students who get failed scores in the

ability to understand the intrinsic elements in short stories are 1 student (2.4%),

while students who get less value in the ability to understand the intrinsic

elements in short stories total 6 students (14.6%), students who have enough value

in the ability to understand the intrinsic elements in short stories totaled 19

students (46.3%), students who have good grades are 13 students (31.7%) and

students who have very good value of 2 students (4.8%).

The conclusions that can be drawn based on the test results above, can

conclusively be said to be able to understand the intrinsic elements in the short

stories of the 11th grade students of Tanjungpinang Vocational High School 3,

moderate 2017/2018 Academic Year.

Page 4: KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN …repository.umrah.ac.id/2134/1/Riesa Putri Indah-110388201102-FKIP … · KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS

4

PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan suatu proses yang membuat orang belajar. Setiap

proses pembelajaran tersebut, peranan guru selaku pendidik bertugas membantu

peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan mudah. Di samping itu, siswa

selaku peserta didik berusaha untuk mencari informasi, memecahkan masalah,

dan mengemukakan pendapatnya. Inti dari proses pendidikan adalah proses

pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Dengan demikian, perbaikan mutu

pendidikan harus dimulai dengan menata dan meningkatkan mutu pembelajaran di

kelas.

Berdasarkan hasil observasi pada kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 3 Tanjungpinang diperoleh gambaran kondisi siswa saat proses

pembelajaran berlangsung, khususnya pada pembelajaran sastra. Siswa belum

mampu memahami karya sastra secara untuh. Pembelajaran sastra masih kurang,

karena guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan cerpen. Demikian juga

teknik pembelajaran masih berpusat pada guru, dalam arti siswa kurang diaktifkan

dalam proses belajar mengajar. Selain itu, guru kurang selektif dalam memilih

media dalam pembelajaran, khususnya media berupa cerpen yang sesuai dengan

kondisi dan situasi siswa. Hal ini yang mendorong penulis tertarik untuk meneliti

kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen.

Pembelajaran sastra mempunyai peranan penting dalam mencapai berbagai

aspek dari tujuan pendidikan dan pengajaran secara umum. Aspek-aspek yang di

maksud adalah aspek pendidikan, sosial, perasaan, sikap penilaian, dan

keagamaan. Untuk mencapai aspek-aspek itu, sudah barang tentu pembelajaran

sastra haruslah memperhatikan hal-hal yang terkait dengan pengajaran sastra itu

sendiri, yakni bagian dalam pengajaran sastra adalah memahami unsur intrinsik

dalam sastra itu sendiri.

Pembelajaran cerpen sebagai salah satu pembelajaran karya sastra kepada

siswa, tidak dapat diabaikan begitu saja, tetapi perlu dipertahankan sejak dini agar

siswa memiliki pengetahuan yang luas tentang pemahaman dan penerapan unsur-

unsur unstrinsik cerpen, hal ini penting untuk dilakukan agar siswa mempunyai

sikap positif terhadap hasil karya sastra berupa cerpen.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti kemahiran

siswa dalam memahami unsur intrinsik pada teks cerpen. Oleh karena itu, peneliti

menulis judul, “Kemampuan Memahami Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen Siswa

Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Tanjungpinang, Tahun Pelajaran

2017/ 2018”.

Page 5: KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN …repository.umrah.ac.id/2134/1/Riesa Putri Indah-110388201102-FKIP … · KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS

5

KAJIAN PUSTAKA

Setiap karya sastra pasti memiliki unsur-unsur pembangun. Unsur pembangun

yang ada di dalam karya sastra disebut dengan unsur intrinsik sementara unsur

yang berasal dari luar karya sastra itu diciptakan disebut dengan unsur ekstrinsik.

Menurut Anggraini (2012:12-15), unsur intrinsik dalam karya sastra terdiri

dari:

a. Tema

Tema adalah inti, pokok, atau gagasan yang melandasi seluruh cerita. Tema

sebuah karya sastra biasanya menyangkut segala persoalan dalam kehidupan

manusia. Tema dapat mencakup kehidupan remaja, kerukunan antarumat

beragama, kasih saying, kesetiaan, korupsi, ketakwaan dan sebagainya.

b. Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah para pelaku yang ada dalam cerita. Tokoh-tokoh ini biasanya

memiliki berbagai karakter atau watak dengan perilaku yang membuat suatu

cerita berkembang. Karakter atau watak tokoh pada cerita biasanya bervariasi,

inilah yang dimaksud dengan penokohan.

Berdadarkan watak dan perannya, tokoh dibedakan menjadi tokoh protagonist

(berwatak baik), antagonis (berwatak jahat), dan tokoh pendukung atau

figuran.

c. Latar atau setting

Latar disebut juga setting: yaitu tempat atau waktu terjadinya cerita.

Peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh-tokoh cerita terjadi ditempat tertentu

dalam cerita dinamakan setting atau latar (Anggraini, 2012:14).

Page 6: KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN …repository.umrah.ac.id/2134/1/Riesa Putri Indah-110388201102-FKIP … · KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS

6

Latar atau setting mencakupi tiga hal, yaitu:

1. Setting Tempat

Setting tempat adalah tempat peristiwa itu terjadi.Sebuah peristiwabisa terjadi

di halaman rumah, di ruang tamu, atau di kamar belajar.

2. Setting Waktu

Setting waktu adalah kapan peristiwa itu terjadi, sebuah peristiwa bisa saja

terjadi pada masa sepuluh tahun yang lalu, zaman majapahit, zaman revolusi

fisik, atau zaman sekarang.

3. Setting Suasana

Peristiwa itu terjadi dalam suasana apa? Suasana ada dua macam, yaitu

suasana batin, dan suasana lahir.Yang termasuk suasana batin, yaitu perasaan

bahagia, sedih, tegang, cemas, marah, dan sebagainya yang dialami oleh

pelaku. Sementara yang termasuk suasana lahir ialah sepi,(takada gerak),

sunyi, (tak ada suara dan gerak). Romantik, hiruk- pikuk dan lain-lain

(Anggraini, 2012:14).

d. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah posisi bercerita (pengarang) terhadap kisah yang

diceritakan (Anggraini, 2012:14).Sudut pandang pada hakikatnya merupakan

strategi, teknik, siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk

mengemukakan gagasan dan ceritanya.

Ada beberapa jenis sudut pandang yaitu: (1) pengarang sebagai pelaku utama

cerita, (2) pengarang ikut main, tetapi bukan sebagai pelaku utama, (3)

pengarang serba hadir, (4) pengarang peninjau.

Page 7: KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN …repository.umrah.ac.id/2134/1/Riesa Putri Indah-110388201102-FKIP … · KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS

7

e. Alur atau Plot

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk suatu cerita.Tiap-tiap

peristiwa selalu berhubungan sehingga seluruh cerita merupakan suatu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Alur atau plot dapat dibedakan menjadi alur lurus, alur sorot balik

(flashback), dan alur campur campuran. Disebut alur lurus apabila cerita

disusun mulai dari awal diteruskan dengan kejadian-kejadian berikutnya dan

berakhir pada pemecahan masalah.Apabila cerita disusun sebaliknya, yakni

dari bagan akhir dan bergerak ke muka menuju titik awal cerita disebut alur

sorot balik.Sedangkan alur campuran yakni gabungan dari sebagian alur lurus

dan sebagian alur sorot balik, tetapi keduanya dijalin dalam kesatuan yang

padu sehingga tidak menimbulkan kesan ada dua buah cerita atau peristiwa

yang terpisah, baik waktu maupun tempat kejadian (Anggraini, 2012:13).

f. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara pengarang menggunakan bahasa untuk menghasilkan

karya sastra. Gaya bahasa adalah cara khas dalam menyampaikan pikiran dan

perasaan. Dengan cara yang khas itu kalimat-kalimat yang dihasilkannya

menjadi hidup. Karena itu, gaya bahasa dapat menimbulkan perasaan tertentu,

dan dapat menimbulkan tanggapan pikiran pembaca. Semuanya itu

menyebabkan karya sastra menjadi indah dan bernilai seni (Anggraini,

2012:15).

g. Amanat

Amanat adalah pesan pengarang kepada pembaca baik tersurat maupun tersirat

yang disampaikan melalui karyanya.Amanat merupakan unsur pendidikan,

Page 8: KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN …repository.umrah.ac.id/2134/1/Riesa Putri Indah-110388201102-FKIP … · KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS

8

terutama pendidikan moral, yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada

pembaca lewat karya sastra yang ditulisnya (Rosdiyanto, Juanda, dan Sunarti,

2007:102).

Amanat dapat disampaikan dengan cara tersirat dan tersurat. Tersirat artinya

pengarang tidak menyampaikan langsung melalui kalimat-kalimat, tetapi

melalui jalan nasib atau penghidupan pelakunya, sedangkan eksplisit atau

tersurat berarti pengarang menyampaikan langsung pada pembaca melalui

kalimat, baik itu berbentuk keterangan pengarangnya atau dialog pelaku

(Anggraini, 2012:15).

Berdasarkan uraian yang telah di sampaikan di atas, dapat disimpulkan

bahwa setiap karya sastra pasti memiliki unsur-unsur pembangun. Unsur

pembangun yang ada di dalam karya sastra disebut unsur intrinsik, yakni berupa

tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa.

Page 9: KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN …repository.umrah.ac.id/2134/1/Riesa Putri Indah-110388201102-FKIP … · KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS

9

METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2009:2), “Metode penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut

Arikunto (2002:309), “Metode deskriptif adalah metode yang membicarakan

beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan

data, menyusun data, menganalisis, dan menginterpretasikannya. Menurut Malik

(2106:3), Penelitian deskriptif adalah pengkajian ilmiah yang dilakukan untuk

memperoleh informasi tentang status gelaja pada saat penelitian itu dilakukan

sehingga dapat diperikan secara sistematis, baik dengan maupun menguji

hipotesis, dan tanpa mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel yang

diamati.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2002: 109). Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sampel acak. Teknik

penarikan sampel penelitian ini ditentukan sebanyak 40% dari jumlah populasi

sebanyak 101 siswa dari 4 kelas, yaitu 41 siswa. Penetapan sampel penelitian ini

didasarkan pada pendapat Arikunto (2002:109), “Apabila subjeknya kurang dari

100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian ini merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya banyak dapat diambil 10-15% atau

20-25% atau lebih tergantung pada kemampuan peneliti, sempit luasnya wilayah

pengamatan, dan besarnya risiko peneliti.”

Untuk menilai tes ketuntasan belajar siswa (individual) dapat dihitung

dengan menggunakan rumus seperti yang dikemukakan oleh Purwanto

(2006:112), yaitu:

S =R

N x 100

Keterangan : S = nilai yang diharapkan (dicari)

R = jumlah skor yang diperoleh atau soal yang dijawab benar

N = skor maksimum dari tes tersebut

Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individual) jika jawaban

benar siswa ≥ 65%

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi

dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Menurut

Aqib (2009: 40), nilai rata-rata dapat menggunakan rumus:

Page 10: KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN …repository.umrah.ac.id/2134/1/Riesa Putri Indah-110388201102-FKIP … · KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS

10

X =∑ X

∑ N x 100

Keterangan:

X = nilai rata-rata

∑x = jumlah semua nilai siswa

∑N = jumlah siswa

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini dapat melihat kemampuan memahami unsur-unsur

intrinsik pada cerpen siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3

Tanjungpinang, Tahun Pelajaran 2017/ 2018 berkualifikasi cukup. Hal ini dilihat

melalui nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2017/ 2018, yaitu berada pada kategori

cukup. Hal ini dapat dilihat pada hasil tes, siswa yang mendapat nilai yang gagal

dalam kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik pada cerpen berjumlah 1

siswa (2,4%), sedangkan siswa yang mendapat nilai kurang dalam kemampuan

memahami unsur-unsur intrinsik pada cerpen berjumlah 6 siswa (14,6%), siswa

yang memiliki nilai cukup dalam kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik

pada cerpen berjumlah 19 siswa (46,3%), siswa yang memiliki nilai baik

berjumlah 13 siswa (31,7%) dan siswa yang memiliki nilai dengan sangat baik

berjumlah 2 siswa (4,8%).

Simpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil tes tersebut di atas, secara

meyakinkan dapat dikatakan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik pada

cerpen siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Tanjungpinang,

Tahun Pelajaran 2017/ 2018 berkualifikasi cukup.

Page 11: KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN …repository.umrah.ac.id/2134/1/Riesa Putri Indah-110388201102-FKIP … · KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS

11

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Rosa Maria. 2012. 1001 Ulasan Bahasa Indonesia SMA. Jakarta:

Scientific Press.

Aqib, Zainal.,dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV

YramaWidya.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Armoni, Komang. 2014. “Peningkatan Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik

Cerpen Melalui Pembelajaran Tipe Jingsaw pada Siswa Kelas V SDN 2

Penglubaran Susut Bangli, Tahun Pelajaran 2013/ 2014”. Skripsi Sarjana

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maharsaraswati

Denpasar (Tidak diterbitkan).

Malik, Abdul. 2016. Penelitian Deskriptif untuk Bidang Pendidikan Bahasa,

Sastra, dan Sosial-Budaya. Tanjungpinang: FKIP Universitas Maritim

Raja Ali Haji.

Malik, Abdul. 2018. Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Tanjungpinang:

FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Kurniawan, Hendra. 2016. “Kemampuan Menentukan Tema, Alur, Latar,

Penokohan, dan Amanat Teks Drama Sangkuriang Menggunakan Media

Audio Visual Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bintan, Tahun Pelajaran

2015/ 2016.” Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali

Haji (Tidak diterbitkan).

Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rita dan Husin. 2009. Seri Pendalaman Materi Bahasa Indonesia SMK dan MAK.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Rosdiyanto, Kaka dkk., 2007. Intisari Sastra Indonesia. Bandung: CV Pustaka

Setia.

Page 12: KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN …repository.umrah.ac.id/2134/1/Riesa Putri Indah-110388201102-FKIP … · KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS

12

Setiyaningsih dan Sandra. 2017. Detik-Detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia

Tahun Pelajaran 2016/ 2017. Klaten: Intan Pariwara.

Sudjana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar

Baru Aglesindo.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Shalima dan Setiyaningsih. 2014. Bahasa Indonesia Pelajaran Wajib. Jawa

Tengah: Intan Pariwara.

Suwarni dan Lasmini. 2013. Strategi Khusus Menghadapi Ujian Nasional

SMK/MAK. Jawa Tengah: Viva Pakarindo.

Wati, Ratna. 2014. “Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dalam

Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Siswa Kelas XI Sekolah

Menengah Negeri 6 Tanjungpinang, TahunPelajaran 2014/ 2015”. Skripsi.

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji (Tidak diterbitkan).