kelompok kepentingan tugas politik 2
TRANSCRIPT
5/11/2018 Kelompok Kepentingan Tugas Politik 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-kepentingan-tugas-politik-2 1/6
Indonesian Political System
Annisa Dewi Yustita 2009130269
Carissa Listya Nurina 2009130156
Fisel Anggela 2009130184Ingge Avlin Elexsin 2009130262
Laksmi Sukma Sari 2009130324
Melisa Wijaya 2009130084
Yulia Rachmawati 2009130235
MC 13-2B
Kelompok Kepentingan
y Definisi Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan (Interest groups) adalah sejumlah orang yang memiliki kesamaan sifat,
sikap, kepercayaan dan tujuan yang sepakat mengorganisasikan diri untuk melindungi dan
mencapai tujuan.
Kelompok kepentingan menurut Gabriel Almond adalah suatu organisasi yang bertujuan dan
berusaha mempengaruhi kebijakan pemerintah, tanpa menghendaki untuk duduk di jabatan
publik.
y Tugas dan Fungsi Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan memusatkan perhatian pada upaya mengartikulasikan kepentingan
tertentu yang ditujukan kepada pemerintah. Mereka berharap pemerintah menyusun kebijakan
yang memihak kelompoknya.
Kelompok kepentingan bertujuan untuk memperjuangkan sesuatu kepentingan dengan
mempengaruhi lembaga-lembaga politik agar mendapatkan keputusan yang menguntungkan
atau menghindarkan keputusan yang merugikan. Kelompok kepentingan tidak berusaha untuk
menempatkan wakil-wakilnya dalam dewan perwakilan rakyat, melainkan cukup
mempengaruhi satu atau beberapa partai didalamnya atau instansi yang berwenang maupun
menteri yang berwenang.
y Mengartikulasikan kepentingan-kepentingan tertentu dari anggota-anggota
kelompoknya.
5/11/2018 Kelompok Kepentingan Tugas Politik 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-kepentingan-tugas-politik-2 2/6
y Berupaya agar Pemerintah menyusun kebijakan yang juga memihak dan memikirkan
kelompoknya.
y Memiliki tujuan akhir yaitu memperbaiki nasib dari anggota-anggota kelompok
kepentingan.
y Menginginkan desentralisasi kekuasaan dan partisipasi pemerintah dalam peningkatan
swadaya masyarakat.
y Penyampaian artikulasi kepentingan dari kelompok ini disampaikan dengan cara
interaksi dengan eksekutif dan legislatif seperti hubungan ke dalam (l obbying) serta
jaringan kerja ( networking) yang intensif tetapi persuasive.
y Kelompok kepentingan juga bisa berfungsi sebagai mediator antara masyarakat dan
pemerintah. Juga dapat berfungsi sebagai penyalur aspirasi bagi masyarakat ataupun
alat control bagi pemerintah.
Kadangkala apabila pendekatan persuasive tersebut tidak membuahkan hasil kelompok
kepentingan ini akan bergerak dengan melakukan cara-cara yang lebih keras seperti demo,
unjuk rasa, ataupun mogok kerja. Namun, apabila kelompok kepentingan sudah melakukan
hal-hal tersebut (cara-cara yang keras) maka lebih tepat bila disebut dengan kelompok
penekan.
y Bentuk-Bentuk Kelompok Kepentingan
Menurut Gabriel Almond terdapat 4 bentuk kelompok kepentingan yaitu:
1. Kelompok kepentingan Anomik
Berasal dari kata anomie yang artinya terasing. Kelompok anomik muncul secara
kebetulan (incidental / temporer), bersikap informal, muncul karna adanya isu
tertentu, anggotanya muncul dan menghilang tidak tertentu, bekerja tidak
teratur.
Contoh : Persatuan pedagang yang akan digusur bersatu saat ingin digusur
dengan berdemo dan menghilang saat aspirasi mereka terpenuhi.
2. Kelompok kepentingan Non- Asosiasional
Suatu kelompok kepentingan yang bersifat informal, memiliki suatu lembaga
atau organisasi yang agak sedikit mapan, anggotanya berasal dari faktor
5/11/2018 Kelompok Kepentingan Tugas Politik 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-kepentingan-tugas-politik-2 3/6
keturunan dan tidak ada unsur memilih untuk menjadi anggota kelompok ini,
muncul bila ada kepentingan khusus, bekerja tidak teratur pada waktu tertentu
saja, memiliki kepemimpinan yang relative longgar, bersifat sukarela seperti
paguyuban, dan kurang begitu efektif.
Contoh : Persatuan wargaB
atak di Jakarta.
3. Kelompok Kepentingan Institusional (Kelembagaan)
Kelompok yang memiliki suatu organisasi yang telah mapan, kegiatan yang
teratur, jaringan organisasi yang luas, tujuan organisasi yang luas, kepemimpinan
yang terseleksi. Anggotanya terkait dengan kepentingan ekonomi atau bisanya
terkait dengan pekerjaan. Sangat efektif dalam mempengaruhi kebijakan
pemerintah.
Contoh : KOPRI, PGRI, TNI, POLRI, dll.
4. Kelompok Kepentingan Asosiasional
Kelompok yang dibentuk mewakili kepentingan kelompok yang khusus atau
spesifik, memiliki lembaga yang mapan, menggunakan tenaga professional,
memiliki prosedur yang teratur untuk merumuskan kepentingan dan tuntutan,
kepemimpinan yang terseleksi dan tujuan yang bersifat khusus. Efektif
mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Contoh : Ikatan Dokter Indonesia, termasuk serikat perdagangan dan serikat
pengusaha.
y Contoh Kasus
Profil Lembaga
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) adalah sebuah organisasi perjuangan, profesi dan
ketenagakerjaan bersekala nasional yang anggotanya terdiri dari para guru dan tenaga
kependidikan. Organisasi ini didirikan pada tanggal 25 Nopember 1945 dalam acara kongres
guru Indonesia pertama di Surakarta, Jawa Tengah. Organisasi PGRI berasaskan Pancasila dan
UUD 1945, terdaftarkan di Departemen Kehakiman berdasarkan penetapan Menteri Kehakiman
tanggal 20 September 1954, Nomor : 1.A.5/82/12.
PGRI adalah organisasi perjuangan, profesi, dan tenagakerjaan, berskala nasional yang bersifat:
1. Unitaristik , tanpa memandang perbedaan ijzah, tempat bekerja, kedudukan,suku, jenis
kelamin, agama, dan asal usu
5/11/2018 Kelompok Kepentingan Tugas Politik 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-kepentingan-tugas-politik-2 4/6
2. i ndependent , yang berlandaskan pada prinsip kemandirian organisasi dengan
mengutamakan kemitrasejajaran dengan berbagai fiha
3. non partai politik , bukan partai politik, tidak terkait dan atau mengikat diri pada
kekuatan organisasi/partai politik manapun.
Visi PGRI " Terwujudnya organisasi mandiri dan dinamis yang dicintai anggotanya, disegani mitra, dan
diakui perannya oleh masyarakat". PGRI didirikan untuk mempertahankan kemerdekaan,
mengisi kemerdekaan dengan program utamadi bidang pendidikan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan memperjuangkan kesejahteraan bagi para guru.
Misi PGRI
a. Mewujudkan Cita-cita Proklamasi
PGRI bersama komponen bangsa yang lain berjuang, yaitu berusaha secara konsisten
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945.
b. Mensukseskan Pembangunan Nasional
PGRI bersama komponen bangsa malaksnakan pembangunan bangsa khususnya dibidang
pendidikan.
c. Memajukan Pendidikan Nasional
PGRI selalu berusaha untuk terlaksananya system penddikan nasional, berusaha selalu
memberikan masukan-masukan tentang pembangunan pendidikan kepada Departemen
Pendidikan Nasional.
d. Meningkatkan Profesionalitas Guru
PGRI berusaha dengan sungguh-sungguh agar guru menjadi profesional sehingga pembangunan
pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat direalisasikan.
e. Meningkatkan Kesejahteraan Guru
Agar guru dapat profesional maka guru harus mendapatkan imbal jasa yang baik, adaperlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sehingga ada rasa aman, Ada pembinaan karir
yang jelas. Guru harus sejahtera, Porfesional, dan terlindungi.
5/11/2018 Kelompok Kepentingan Tugas Politik 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-kepentingan-tugas-politik-2 5/6
Analisis
PGRI adalah sebuah kelompok kepentingan yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita
Proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mempertahankan, mengamankan, serta
mengamalkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, berperan aktif mencapai tujuan
nasional dalam mencerdaskan bangsa dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya, berperan
serta mengembangkan system dan pelaksanaan pendidikan nasional, mempertinggi kesadaran
dan sikap guru, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan
lainnya, dan menjaga, memelihara, membela, serta meningkatkan harkat dan martabat guru
melalui peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan organisasi.
Untuk menganalisa mengenai bagaimana PGRI dalam kaitannya dengan fungsinya sebagai
kelompok kepentingan dapat dilihat dalam kegiatan-kegiatan atau aktivitas dari PGRI sendiri
dalam memperjuangkan hak-hak guru khususnya di Indonesia. Seperti apa bentuk tuntutannya,
seperti apa cara mereka menyampaikan tuntutan mereka tersebut, termasuk juga sekuat apadan seloyal apa para anggota kelompok kepentingan tersebut terhadap kepentingan kelompok
mereka.
Arus birokrasi dalam penyampaian tuntutan, dukungan, ataupun keinginan dari anggota PGRI
adalah sebagai berikut; yaitu
Yang pertama PGRI tingkat kota atau kabupaten mengusulkan suatu kebijakan atau keinginan,
lalu kemudian disampaikan kepada PGRI tingkat provinsi. Namun, apabila suatu aspirasi dengan
skala kepentingan local mampu diselesaikan oleh PGRI tingkat kab/kota, mereka tidak akan
meneruskan aspirasi tersebut kepada PGRI tingkat provinsi. PGRI tingkat provinsi merupakanpenjembatan bagi PGRI kab/kota dalam menyalurkan aspirasinya terhadap PGRI pusat. PGRI
Provinsi juga harus mampu mengelola dan mengkombinasikan berbagai aspirasi yang
disampaikan untuk diteruskan kepada PGRI pusat, namun sekali lagi apabila aspirasi telah
berhasil diselesaikan oleh PGRI provinsi, ia pun tidak akan meneruskannya kepada PGRI pusat.
Setelah itu barulah PGRI pusat akan menyalurkannya kembali langsung ke legislative ataupun
melalui partai politik.
PGRI dewasa ini secara rutin telah menjalin komunikasi politiknya dengan legislatif maupun
partai politik, komunikasi politik itu khususnya mengenai tuntutan-tuntutan dan keinginan
kaum guru dan juga dalam bidang pendidikan Indonesia, walaupun masih dalam frekuensi yang
tidak terlalu besar. Pemikiran, tuntutan, dukungan, dan keinginan kaum guru disampaikan pada
partai politik ataupun disampaikan langsung kepada legislatif. Setelah itu legislatif akan
mengolah input tersebut.
Namun, pada perkembangannya secara luas PGRI belum bisa menjadi wadah yang sempurna
untuk memperjuangkan hak-hak yang semestinya diterima oleh guru-guru diseluruh pelosok
5/11/2018 Kelompok Kepentingan Tugas Politik 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-kepentingan-tugas-politik-2 6/6
bumi Indonesia. Dalam kenyataannya, yang menyuarakan aspirasi guru adalah guru-guru itu
sendiri. PGRI kadang kala kurang memberikan sokongan yang semestinya untuk
memperjuangkan hak-hak guru. Contohnya, saat guru-guru honorer menuntut pemenuhan
pendapatan mereka yang tertunda, PGRI tidak terdengar gaungnya dalam memperjuangkan
hak-hak para guru honorer. Para guru honorer harus memperjuangkan haknya sendiri dengancara berdemo. Contoh lainnya dalam ketidakmampuan PGRI dalam memperjuangkan hak guru
adalah guru-guru daerah terpencil yang hingga saat ini masih dibayar dengan upah yang sangat
murah.
PGRI sebenarnya memang sebuah organisasi yang prakteknya memperjuangkan hak-hak guru,
namun sayangnya praktek mereka dalam perjuangan hak guru belumlah merata. Maksudnya,
kegiatan-kegiatan keanggotaan PGRI sekarang ini baru sampai apada level keanggotaan yang
diikuti oleh guru-guru yang sudah menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan guru-guru dari
sekolah-sekolah swasta yang sudah memiliki nama besar saja. Guru-guru dari sekolah-sekolah
kecil di daerah-daerah tertentu di Indonesia khususnya yang seharusnya menjadi perhatian
masih kurang dilibatkan.
Namun, dilain pihak PGRI telah berhasil dalam upaya memperjuangkan beberapa hal yang juga
menjadi kepentingan dunia pendidikan dan guru, seperti permohonan mengenai anggaran
pendidikan 20% di APBN dan APBD yang akhirnya dikabulkan oleh MK (walaupun tidak
seluruhnya). PGRI sempat terlihat mandiri maksudnya tidak terlihat berpihak terhadap partai
politik tertentu, tapi terkadang hal tersebut menyulitkan pihak PGRI dalam menyampaikan
aspirasinya atau saat memperjuangkan tuntutannya.
Sumber:
http://adityobudiatno.blogspot.com/2010/05/kelompok-kepentingan-dan-kelompok.html
http://rahmaanindya.blogspot.com/2009/12/kelompok-kepentingan-interest-group.html
http://massofa.wordpress.com/2008/11/17/fungsi-artikulasi-kepentingan/
http://www.pgri.or.id/Jati-diri.html
http://www.pgri.or.id/berita-144-tuntutan-pgri-dikabulkan-menteri-agama.html
http://www.indosiar.com/fokus/mk-kabulkan-sebagian-tuntutan-pgri-dan-ispi_50056.html