kelompok informasi masyarakat (kim) mitra dishubkominfo ... · plt bupati kabupaten lombok barat,...
TRANSCRIPT
Bulletin Informasi Kelombok Informasi Masyarakat (KIM) - Edisi Desember 2015 Hal. 1
Aksi Menanam Pohon Di Kecamatan Sekotong PLT Bupati Kabupaten Lombok Barat, H. Fauzan
Khalid, S. Ag, MS.i secara resmi membuka Puncak
aksi penanaman pohon sebagai peringatan dan
pelaksanaan Bulan Menanam Pohon (BMP) dan
Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Rabu
(02/12) bertempat di Kawasan Hutan Lindung
Lemer Dusun Lemer Desa Buwun Mas Kecamatan
Sekotong.
cara tersebut, dihadiri juga oleh Semua Kepala
SKPD di Kabupaten Lombok Barat, dan
sebagian Kepala SKPD Provinsi NTB, Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah, Muspika Kecamatan
Sekotong, dan tokoh masyarakat Sekotong.
Acara diawali dengan penampilan Tarian Cupak
Gerantang yang dibawakan oleh siswi SMP Negeri 1
Gerung. Dua dari penari yang tampil adalah siswa
yang mewakili NTB di ajang Festival Lomba Seni
Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Nasional di
Palembang beberapa waktu lalu. Bersambung ke
halaman 11….
Plt. Bupati Lobar H. Fauzan Khalid menanam pohon
pelindung sebagai tanda dimulainya Bulan Menanam Pohon
(BMP) di Lombok Barat
Sekda dan 10 Pejabat Eselon II Lobar Dilantik Pelantikan pejabat struktural setingkat eselon II
lingkup Pemkab. Lombok Barat dilakukan Selasa
(1/12) di Aula Pemkab. Lombok Barat, Giri
Menang, Gerung. Selain menyasar empat pejabat
eselon II yang masih kosong, Plt. Bupati juga
secara bersamaan langsung melantik pucuk
pimpinan birokrasi Pemkab. Lombok Barat yakni
Sekda Lombok Barat dengan pejabat baru Ir. H.
Moh. Taufiq, M.Sc menggantikan pejabat lama
Drs. H. Moh. Uzair. Pejabat Sekda baru ini
dilakukan berdasarkan hasil asasement (tes
evaluasi) jabatan yang dilakukan bersamaan
dengan dilaksanakan Pansel bagi calon pejabat
yang akan mengisi pejabat di SKPD yang masih
kosong di Lombok Barat.
elantikan dilakukan Plt. Bupati Lombok Barat
H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Ag disaksikan
sejumlah pejabat lingkup SKPD se Lombok
Barat. Adapun pejabat yang baru dilantik berdasarkan
hasil Pansel yang dilakukan beberapa waktu lalu
PLt. Bupati Lobar H. Fauzan Khalid melantik Sekda dan 10
Pejabat Struktural Lingkup Kabupaten Lobar
diantraranya, posisi Kadis. Dukcapil dijabat Drs. H.
Muridun NH, MM, Kadis Kehutanan Ir. Agus
Gunawan, Kepala BLH Ir. H. Edy Sadikin dan Staf
Ahli Bidang Ekonomi, Drs. H. Poniman, MM.
Bersambung Ke Halaman 11….
A
P
Edisi Desember 2015 Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Mitra Dishubkominfo Lobar
Redaksi - Penanggung Jawab : Kepala Dishubkominfo Lombok Barat, Pimpinan Redaksi : Kepala Bidang IKP
Dishubkominfo, Redaktur : Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi, Editor : Abdul Satar Ketua Forum KIM Lombok Barat, Anggota : Sartikawati Jauhari, Lalu Rasidin dan Alfian ========= Alamat Redaksi : Dishubkominfo Lombok Barat, Jalan Soekarno Hatta – Gerung Kode Post 83363 telpon/fax. (0370) 6184090 email: [email protected]
Bulletin Informasi Kelombok Informasi Masyarakat (KIM) - Edisi Desember 2015 Hal. 2
Perbaikan Jalan Dusun
Telagawaru Mulai Dikerjakan
eberadaan Infrastruktur merupakan suatu hal yang
penting untuk meningkatkan sektor lain seperi
ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Dusun Telagawaru termasuk salah satu dusun yang
jalanya rusak parah, tapi sekarang sudah mulai diperbaiki
sehingga warga telagawaru tampaknya gimbira “berhenti
kita sakit lewati jalan ini, sukur bisa cepat diperbaiki”
kata Amak Ajab salah satu warga Dusun Telagawaru
kepada KIM, Kamis (26/11).
Perbaikan jalan dusun tersebut dikerjakan oleh
Kontraktor CV. Pengawes Raya dengan nilai 141,2 juta
rupiah dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok
Barat. Kontraktor akan mengerjakan proyek ini selam 60
harì. Sekarang ini sudah mulai ditimbun dengan tanah
dan krikil, bahkan sudah dipadatkan untuk menghindari
becek.
Menurut Hamid salah satu tokoh di dusun setempat
menilai bahwa proyek ini cukup cepat dan bisa selesai
sebelum kontraknya habis.“Jalan ini akan diaspal,
sebelum habis waktu kontraķ, perbaikan udah selesai”
ungkapnya. (Musleh/abrar).
Jembatan Kembar Bangun
40 Rumah layak Huni
Dipenghujung tahun 2015 ini Desa Jembatan kembar
akan membangunkan empat puluh rumah layak huni bagi
warga kurang mampu bantuan dari pemerintah pusat.
Kabar gembira ini disambut baik oleh segenap Kepala
Dusun yang berada dibawah naungan Kepala Desa
Jembatan Kembar dan di beberapa dusun pembangunan
ini sudah dimulai.
Seperti yang terlihat tadi pagi (02/12) salah satu rumah
milik warga di Dusun Batu rimpang utara Amaq menah
mulai dibangun dengan bantuan tersebut.
Untuk Desa Jembatan Kembar sejatinya mendapatkan
bantuan rumah layak huni sebanyak 40 unit yang di bagi
kepada enam dusun yang tersebar di wilayah desa
tersebut.
Untuk masing masing rumah mendapatkan bantuan biaya
berkisar antara 15 juta, 20 hingga yang paling besar 30
jutaan rupiah.
Besaran biaya untuk masing-masing rumah ini
tergantung dari kondisinya ketika tim verifikasi datang
untuk melihat kondisi rumah warga tersebut.
Dari tiga macam pembiayaan tersebut untuk kategori
rumah pagar dengan kondisi masih pakai mendapatkan
biaya sebesar 20 juta rupiah, sedangkan untuk warga
yang tidak memiliki rumah namun memiliki banyak
tanggungan mendapatkan bantuan 30 juta rupiah.
Menurut keteranagn Kepala Dusun Batu Rimpang
Selatan saat kami temui menjelaskan “bantuan ini tidak
berupa uang akan tetapi berupa barang sehingga
pembangunannya bisa dikontrol langsung oleh pihak
desa”, jelasnaya.
Cara ini terbilang efektif, mengingat beberapa tahun lalu
banyak warga yang mendapatkan bantuan tersebut
menerima uang yang berkisar tujuh setengah juta namun
pengerjaannya tidak maksimal.
Kondisi inilah yang membuat pemerintah pusat tidak
memberikan uang namun warga hanya menerima barang
sehingga bisa langsung dikerjakan.
Namun upaya ini juga terbentur pembiayaan untuk
ongkos tukang yang cukup besar, rata-rata rumah dengan
besar 6 x 5 meter, tukang meminta ongkos hingga enam
juta rupiah. (Amirullah KIM Lembar Bersaing).
K
Warga Batu Rimpang Selatan Desa Jambatan Kembar Bergotong royong membantu membangunkan rumah warga
Salah satu sudut jalan yang ada di Desa Telagaawaru dan sudah
mulai dikerjakan
Rubrik Pembangunan Infrastruktur
Bulletin Informasi Kelombok Informasi Masyarakat (KIM) - Edisi Desember 2015 Hal. 3
Rambutan Macan, Buah
Unggulan Kecamatan Narmada
i Kabupaten Lombok Barat ada dua kecamatan
yang merupakan penghasil buah terbesar yaitu
Narmada dan Lingsar. Letak geografis dua
kecamatan ini yang sebagian wilayahnya termasuk dalam
kawasan hutan Gunung Rinjani sehingga sangat
potensial untuk pengembangan tanaman buah.
Salah satu jenis tanaman buah yang sudah berhasil
dikembangkan sejak tahun 80-an adalah Rambutàn, salah
satu jenis rambutan yang banyak dikembangkan di dua
kecamatan tersubur di Lombok Barat itu adalah
Rambutan Macan.
Pohon rambutan Macan sudah mulai memperlihatkan
pentil-pentil calon buahnya.
Rambutan jenis ini sama dengan jenis rambutan lainnya
adalah pohon yang berbuah musiman.
Biasanya pohon rambutan
berbuah di akhir tahun
hingga awal tahun, antara
bulan Desember sampai
Januari.
“Akhir tahun sudah mulai
memasuki panen
rambutan, dan di desa
kami rambutan adalah
pohon buah yang paling
banyak ditanam warga
baik dikebun maupun
pekarangan rumah
mereka”. kata Saparudin
34 tahun warga dusun
Trag Tag Desa Batu
Kumbung saat kami
berkunjung di kediamannya (29/11).
Sementara Saparwadi warga dusun Penangke desa sesaot
yang memiliki ratusan pohon rambutan Macan
mengungkapkan “Diawal berbuah harganya masih cukup
mahal dikisaran 15 rupiah perkilo, tapi kalu sudah
puncak panen nanti awal januari biasanya turun sampai
5000 perkilo”.
Dengan kulit buah yang mempunyai rambut dan saat
matang rasanya manis dan isinya sangat mudah terlepas
dengan biji dilamnya. Buah rambutan macan yang sudah
matang matang ditandai dengan warna kulit berwarna
merah terang, daging putih berair dan manis. Namun ada
juga jenis rambutan matang tetapi tetap berwarna hijau
dan rasanya tidak terlalu manis.
Bulan Desember sampai Januari adalah masa panen raya
rambutan di Narmada dan Lingsar, ini ditandai dengan
banyaknya warga yang mulai menjajakan buah rambutan
di pinggir pinggir jalan, seperti yanh terlihat di desa
Gerimak Indah, mulai dari perbatasan Kota Mataram
sampai memasuki desa Dasan Tereng di Kecamatan
Narmada.
Sementara di Kecamatan Lingsar terdapat dibeberapa
titik seperti jalan utama yang melintasi desa Batu
Kumbung sampai Desa Lingsar, kemudian ada lagi Desa
Karang Bayan menuju Sigerongan. (Abdul Satar)
Gahru Pohon Uang Masa Depan
ohon Gahru atau yang akrab disebut Garu di
Lombok memang sudah langka karena memang
jarang ada yang membudidayakanya. Namun
siapa sangka pohon yang jarang ditemukan
didaerah Lombok ini justru mempunyai nilai
okonomi yang sangat tinggi sekali, bayangkan saja satu
pohon dengan diameter keliling enam puluh meter saja
harganya mencapai enam puluh jutaan.
Di wilayah Kecamatan Lembar saja hanya ada didua
tempat yaitu dikebun belakang miliknya Kepala Dusun
Ketirek dan yang satunya ada di halaman Pondok
Pesantren Nujumul Huda Batu Samban.
Menurut keterangan Bohri Kepala Dusun Ketirek Desa
Jembatan Gantung “menanan pohon ini perawatannya
tidak ribet, persis seperti menanam kayu lain pada
umumnya. namun kita hanya sedikit perlu kesabaran
karena untuk merawatnya, sebab untuk mempunyai kayu
garu dengan diameter tiga puluh sampai enam puluh
butuh waktu puluhan tahun”, tuturnya.
Dari diskusi kami terkait pohon Garu untuk bahan baku
minyak wangi ini terungkap bahwa investasi masa depan
sangat pas untuk menanam kayu ini, sebab jika kita
mempunyai anak yang masih sekolah dasar maka kayu
ini akan dipanen kira-kira disaat anak-anak SMP dan
SMU.
Di negara timur tengah pohon ini merupakan primadona
bagi para produsen minyak wangi, namun di Indonesia
umumnya khususnya Lombok ternyata belum banyak
dilirik sebagai investasi dimasa depan.
Di halaman belakang rumah Kepala Dusun Ketirek dua
periode inilah setidaknya ada puluhan pohon Garu yang
dalam beberap[a tahun
kedepan siap dipanen,
dengan diameter saat ini
baru tiga puluhan
dengan panjang enam
meter.
Melihat potensi
ekonomi inilah
seharusnya ada pihak
yang mendorong agar
banyak menanam pohon
garu ini, sebab bisa
dibilang pohon garu ini
adalah investasi uang
dimasa depan untuk
biaya sekolah anak-anak kita. (Amirullah KIM Lembar
Bersaing)
D
P
Rubrik Pembangunan Ekonomi
Bulletin Informasi Kelombok Informasi Masyarakat (KIM) - Edisi Desember 2015 Hal. 4
Kulit Jagung Juga
Bisa Jadi Uang
agung merupakan salah satu tanaman
yang menjadi program pemerintah
NTB untuk terus dibudidayakan.
Selain biji jagung dapat diolah menjadi
aneka makanan, biji jagung bisa
dijadikan pakan ternak sehingga
permintaan konsumen terhadap biji
jagung tergolong tinggi terutama biji
jagung yang telah dikeringkan.
Selain Pemanfaatan biji jagung, kulit jagung yang
telah tua dan kering dapat menghasilkan uang.
Pasalnya kulit jagung yang telah tua dan telah
dikeringkan bisa pula dijadikan sebagai
pembungkus makanan seperti dodol, manisan dan
bunga buatan dll.
Hal itu membuat sebagian petani jagung tidak
menyia-nyiakan kulit jagung yang kering dengan
cara memanen jagung beserta kulitnya tanpa
dikupas terlebih dahulu seperti biasa yang dilakukan
oleh sebagian petani jagung.
Sebut saja Mamik Amat Dusun Adeng Jagaraga
Kec.Kuripan. Ia sengaja memanen jagungnya
langsung dengan kulitnya yang kering dan
dirumahnya pula ia memperkerjakan beberapa orang
untuk mengupas kulit jagung kering yang telah
dipanennya.
Satu ikat kulit jagung berisi sekitar 10-12 biji kulit
jagung. Dan biasanya mamik Amat menjual tiga ikat
kulit jagung seharga lima ribu rupiah.
“Bayangkan jika memanen 1 ton jagung maka berapa hasil yang diperolehnya?.
jadi kulit jagung tak perlu disia-siakan karena kulit
jagung bisa jadi uang” kata Mamik Amat
menceritakan kemarin. (Lalu Zaini Ahmad KIM
Kuripan).
J
Mamik Amat di Dusun Aden Desa Jagaraga Kecamatan Kurian sedang menyortir kulit jagung miliknya
Rubrik Pembangunan Ekonomi
Bulletin Informasi Kelombok Informasi Masyarakat (KIM) - Edisi Desember 2015 Hal. 5
Warga Perampuan Gelar
Event Peresean
udaya presean merupakan budaya unik
suku sasak warisan dari leluhur. Budaya
tersebut sangat extrim terjadi saling
pukul memukul dengan rotan. Untuk
mengetahui menang kalahnya disesuaikan
dengan seberapa banyak bekas pukulan pada
badannya sehingga orang yang bertarung tidak
boleh memakai baju dan diharuskan pakai
sarung adat serta kepala hanya diikat dengan
sepotong kain.
Inilah budaya yang dilestarikan oleh masyarakat
perampuan Karang Bongkot. Untuk pelestarian
budaya ini, masyarakat setempat melakukan
beberapa cara yang lebih variatif dan
menyenangkan, yaitu dengan cara mengikuti event-
event presean yang diadakan di desa lain, berlatih
setiap bulan, mengadakan pertandingan untuk
pepadu cilik setiap tahun, dan setiap dua tahun
sekali mengadakan event besar dengan mengundang
papadu-peadu terkenal yang ada di Pulau Lombok
seperti yang diadakan sekarang ini.
Hal tersebut sesui dengan apa yang dikatakan Kades
karang Bongkot padelah “upaya budaya presean
tidak hilang dan ada regenerasi perlu diadakan
kegiatan-kegiatan yang agak bervariasai seperti
tournament, dan lain-lain” ungkapnya saat ditemui
oleh KIM di Kantor Desa, senin, (23/11).
Penyelenggaran dari kegiatan tersebut adalah
gabungan dari Kadus, Kades, RT, LPM, Karang
taruna, BPD, masyarakat, dan para aktifis yang
tergabung dalam lembaga Forum Peduli Perampuan.
Pepadu yang diundang sebanyak 18 team tersebar di
5 kabupaten/kota yaitu 4 tim dari lobar, 4 tim dari
lotim, 4 tim lombok tengah, 2 tim Lombok utara,
dan 4 tim kota mataram. Kegiatan ini berlangsung di
sebelah barat Polsek labuapi jalan pengsong raya
selama Sembilan hari sampai hari minggu
mendatang (29/11).
Sistem mainya disesuaikan dengan peraturan yang
telah dibuat oleh peguyuban presean Lombok
sehingga setiap hari tim yang beratrung berasal dari
kabupaten yang berbeda seperti yang bertarung hari
Senin (23/11) pepadu dari desa Sakre Lombok timur
yang disebut pukulan taker melawan pepadu dari
Narmada Lombok Barat disebut Kijang kencana
pepadu galih Narmada. Selain itu, setiap tim
mempersiapkan minimal 7 pepadu tangguh, yang
tujuh dibagi dua, lima pepadu untuk bertarung hidup
yaitu dengan melihat ukuran musuh, kedua harus
ada dipersiapkan dua pepadu tarung mati yaitu
dengan tanpa melihat musuh terlebih dahulu.
Aturan ini disampaikan oleh Mamik enggah S. Pd,
M. pd., budayawan Lombok tengah ahli presean
tahun 2010 saat sambutan sebelum acara dimulai
“setiap event presean baik yang diadakan oleh
masyarakat aatau pemerintah, diwajibkan mengikuti
aturan peguyuban presean yang sudah disepakati”
jelasnya.
Adapaun sumber dana kegiatan ini adalah
dari beberapa seponsor seperti rokok NIKKI,
BANK NTB dan Extarajos. Disamping itu,
diberikan dana oleh Romi anggota DPRD
Kabupaten, Bapak Fauzan Khalid, dan
pemerintahan desa karang bongkot dan perampuan.
Anggaran sesuai dengan kebutuhan selama acara
berlangsung berkisar 100.000.000 rupiah,
sedangkan dana yang terkumpul hanya 15 juta tapi
dengan semangat ingin melestarikan budaya sasak
sehingga tidak pikirkan dana “kami yakin dana aka
ada selama kita bekerja” ungkap Kades Perampuan
sarhan sebagai Panitia bagian penyambuatan tamu
saat diwawancarai di lokasi acara. (Musleh/Abrar)
B
Dua orang Pepadu sedang menunjukkan ketangkasannya
saat meramaikan event Peresean Di Desa Perampuan
Labuapi.
Rubrik Pembangunan Pariwisata
Bulletin Informasi Kelombok Informasi Masyarakat (KIM) - Edisi Desember 2015 Hal. 6
Tuntang Tungkek, Irigasi
Peninggalan Belanda
untang Tungkek begitu masyarakat sekitar
menyebutnya, ini adalah saluran air
peninggalan bangsa Belanda yg terdapat
disebelah timur Taman Narmada Desa Narmada
Lombok Barat. Bentuknya seperti ular dan
mempunyai banyak tangga sehingga sering juga
disebut saluran seribu tangga.
Membentang dari ujung utara Taman Narmada yang
termasuk wilayah desa Narmada sampai ujung selatan
yang masuk wilayah desa Peresak. Saluran pipa yang
terbuat dari beton dan berjumlah sepasang dengan
panjang tidak kurang dari 200 Meter membentang dari
bukit sebelah Utara, kemudian menurun lalu mendaki
hingga bukit sebelah Selatan. Berfungsi mengàlirkan air dari sungai sebelah utara
menuju bagian Selatan yang terdapat sungai kecil dan
perkampungan. Konon, saluran air ini dibangun Belanda
untuk mensuplai air ke sungai kecil di perkampungan
sebelah Selatan yang kekurangan air.
Menurut Hakim seorang warga asal Peresak
mengungkapkan bahwa memang benar saluran beton
berbentuk ular tangga ini dulu dibuat pada masa
penjajahan belanda, “Kondisi saluran masih bagus dan
masih berfungsi sebagai sistem irigasi yang mensuplai
kebutuhan air bagi para petani di dusun peresak”.
Tegasnyà saat Kami temui dirumahnya (1/12) Karena lokasi irigasi ini berada diko mplek taman
Narmada maka banyak pengunjung yang mendatangi
Tuntang Tungkek untuk menikmati udara segar dan
befoto mengabadikan salah satu bukti sejarah zaman
penjajahan Belanda yang masi bisa dinikmati dan
difungsikan oleh masyarakat sekitàr. (Abdul Satar)
Pantai Kuranji Ramai Dikunjungi
Di Akhir Pekan.
antai kuranji salah satu pantai di kecamatan
Labuapi yang sering dipadati pengunjung
terutama pada hari-hari libur seperti hari
minggu, tahun baru, idul fitri dan idul adha, rabu
bontong, lebaran ketupat, dan lain-lain.
Masyarakat Lombok
tidak selalu menunggu
hari-hari besar untuk
berlibur ke pantai ini,
tapi setiap hari juga
pengunjung beramai-
ramai membawa bekal
yang bermacam-macam
karena bisa
menyaksikan sunset.
“pantai ini diramaikan
pengunjung setiap sore hari, tapi hari minggu lebih
ramai mulai pagi sampai sore menjelang malam”
ungkap Adim warga kuranji bangsal tinggal di
pinggir pantai ketika ditemui KIM di rumahnya,
Munggu (29/11).
Salah satu alasan masyarakat Lombok senang
berlibur ke pantai ini karena lokasinya
dekat dengan Makam Milam sehingga bisa ziarah
sekaligus menikmati keindahan pantai.
Topan 30 tahun salah satu warga yang berlibur di
pantai tersebut berasal dari Batu Jai Lombok
Tengah mengatakan dua hal yang didapatkan kalau
datang ke Pantai Kuranji pertama bisa langsung ke
Makam Malam yang kedua bisa mandi di pantai
apalagi sore langsung menyaksikan sunset
(Musleh/abrar)
T P
Pantai Kuranji yang
indah dan
mempesona.
Jembatan Tungkang Tungkek di Areal Taman Narmada
Rubrik Pembangunan Pariwisata
Bulletin Informasi Kelombok Informasi Masyarakat (KIM) - Edisi Desember 2015 Hal. 7
Menikmati Kuliner Ikan Bakar
Ala Batu Kijuk
atu Kijuk adalah salah satu dusun yang
terletak di desa Tawun yang berada di
daerah Sekotong Barat. Untuk sampai di
Batu Kijuk kita harus menempuh perjalanaan
dalam waktu satu jam setengah dari Mataram.
Bagaimana tidak menjadi daya tarik.
Batu Kijuk menyediakan fasilitas bagi para
wisatawan untuk menyebrang ke beberapa gili
yang sangat terkenal di Sekotong, seperti Gili
Nanggu, Gili Sudak, Gili Kendis, Gili Tangkong,
Gili Lontar dan gili-gili lainnya.
Hanya bermodalkan dua ratus ribu kita dapat
mengunjungi gili-gili tersebut, biasanya dalam
satu rombongan kita dapat mengunjungi tiga
smpai empat gili yang kita inginkan.
Salah satu kekhasan dari Batu Kijuk yaitu ikan
bakarnya. Ikan bakar Batu Kijuk sangat populer di
kalangan wisatawan. Yang membedakan Ikan Bakar
batu Kijuk dengan di tempat lain yaitu
penyajiannya. Jika di tempat lain ikan bakar hanya
disajikan dengan sambal
dan nasi, tapi di Batu Kijuk
kita akan disuguhkan
dengan sayur bening yakni
perpaduan antara jagung
manis dengan bayam.
Ikan yang disajikan pun
masih sagat segar yang
dibakar dengan diolesi
sambal racikan, sehingga
jika kita melewati jalan di
Batu Kijuk kita akan
mencium aroma Ikan
Bakar yang sangat
menggugah selera.
Selain sambal racikan yang
khas, nasinya disuguhkan
dalam porsi yang ekstra
yakni spriuk nasi (segadang dalam bahasa sasak),
jadi kita tidak perlu takut jika ingin menambah nasi
tidak perlu menamah biaya. Nasi dan sayur bening
tersebut sudah satu paket dengan ikan bakarnya.
Kita juga akan diberikan sambal tambahan dan juga
disediakan kecap manis bagi yang tidak ingin
makan pedas.
Minumannya pun beragam mulai dari kelapa muda,
minuman bersoda, minuman dingin berasa dan juga
air putih, tergantung dari selera kita masing-masing.
Ikan bakarnya pun asli ikan tangkapan laut, ikan
tersebut beragam jenis dan ukurannya. Harga ikan
bakar sesuai dengan jenis dan ukurannya, tapi
jangan khwatir ikan bakar Batu Kijuk selain
terkenal enak namun juga terkenal murah kita tidak
perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Bukan hanya karena kuliner dan harganya yang
terjangkau, tapi di sini kita akan dimanjakan dengan
pemandangan pantai dan laut yang sangat eksotis.
Kita bisa menikmati ikan bakar sambil menikmati
debur ombak dan hembusan angin laut yang sejuk.
Batu Kijuk merupakan tujuan wisata yang sangat
cocok untuk kita yang suka berwisata bersama
keluarga.
Tidaklah rugi jika bersama orang tercinta
mengunjungi pantai yang satu ini sambil menikmati
nikmat ikan bakarnya.(Nurhasanah KIM Sekotong)
B
Batu Kijuk, Kampung Kuliner menyediakan fasilitas
bagi para wisatawan untuk menyebrang ke beberapa
gili yang sangat terkenal di Sekotong, seperti Gili
Nanggu, Gili Sudak, Gili Kendis, Gili Tangkong, Gili
Lontar dan gili-gili lainnya.
Rubrik Pembangunan Pariwisata
Bulletin Informasi Kelombok Informasi Masyarakat (KIM) - Edisi Desember 2015 Hal. 8
Amankan Padi Dari
Serangan Burung
etani merupakan suatu pekerjaan yang tidak
mudah bahkan zaman sekarang ini dijadikan
sebagai profesi alternatif terakhir sesudah tidak
ada pekerjaan yang lain lebih menguntungkan seperti
masyarakat perampuan sebagian besar meningggalkan
profesi tani mereka karena pergi berdagang, menjadi
buruh bangunan, dan lain-lain.
Banyak faktor yang membuat hal ini terjadi diantaranya,
mahalnya biaya, benih, dan obat-obatan pertanian,
gangguan hama dari sejak mulai ditanam sampai mulai
berbuah, dan terakhir ketika buah padi itu sudah agak
tua, mulai dihinggapi oleh ribuan burung yang akan
menyebabkan gagal panen. “Bayangkan burung turun
ribuan ke padi ini, makan selama lima menit aja, bisa
habis apalagi sawah kita hanya 10 sampai 20 are” Kata
Senah salah satu petani di Dekat jalan Rengganis desa
Perampuan ketika diwawancari di sawah, Rabu (24/11).
Untuk meminimalisir burung yang akan turun ke Padi,
para petani melakukan penjagaan full day dari jam 06.00
pagi setelah shalat subuh sampai jam 05.30 sebelum
magrib.
Hal tersebut dilakukan oleh seorang petani yang dari
desa Perampuan itu karena berdasarkan pengalaman
tahun sebelumnya banyak petani gagal panen akibat
ribuan burung yang menghinggapinya dan tidak ada
usaha untuk mengusirnya. Oleh karena itu “kami
berusaha menjaganya walupun melelahkan”
tandasnya.(Musleh/bror)
Turun Hujan, Bunga
Bangkai Mulai Tumbuh
etika kita mendengar Bunga bangkai, pasti yang
terlintas adalah bunga Raflesia Arnoldi Pada
kenyataanya Bunga Raflesia Arnoldi adalah
bunga endemik atau bunga khas yang tumbuh hanya di
Provinsi Bengkulu Pulau Sumatra. Ternyata pulau
lombok juga memiliki jenis bunga bangkai yang dalam
sebutan lokal warga Buwun Mas Sekotong disebut
“berambang”.
Tanaman ini biasanya tumbuh hampir di semua tempat
yang lembab dan dapat ditemukan pada musim hujan.
Bunga Bangkai atau “Berambang” memang biasanya
tumbuh mulai bulan Oktober sampai bulan Nopember.
Seperti terlihat pada pantauan KIM Sekotong Senin
(23/11) di salah satu tikungan di Jurang Suren Dusun
Lemer Desa Buwun Mas, terlihat bunga bangkai atau
berambang yang tumbuh dan tersembunyi dibalik semak-
semak.
Pada tahun 2015 ini musim hujan agak mundur, biasanya
hujan mulai turun pada bulan Oktober tetapi pada tahun
ini hujan mulai turun diakhir Nopember sehingga bunga
bangkai atau berambang juga belum begitu banyak yang
tumbuh.
Seperti penuturan Marwan warga Pengantap, ia
menjelaskan bahwa kalau hujan sudah sering turun maka
di mana-mana diwilayah Buwun Mas pasti kita akan
malihatberambang tumbuh dan mengeluaran bau busuk
yang khas.
Bau yang dikeluarkan ternyata tidak sekedar bau busuk
saja. Biasanya bau busuk yang dikeluarkan bunga
bangkai bercampur antara bau yang menyerupai kertas
terbakar, amis ikan, telur busuk.
Mungkin “Berambang” memang merupakan tumbuhan
endemik pulau Lombok atau Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Sehingga perlu ada penelitian tentang tumbuhan
ini untuk mengetahui jenis-jenis atau spesies apa saja
dari bunga bangkai ini, tentunya untuk mendapat sampel
para peneliti bisa mencari bunga ini di wilayah
Sekotong. (Ahmad Zaini).
P
K
Serba Serbi Desa di Lombok Barat
Bulletin Informasi Kelombok Informasi Masyarakat (KIM) - Edisi Desember 2015 Hal. 9
Aksi Tanam Pohon, Lanjutan Halaman 1
Setelah Tarian Cupak Gerantang selesai ditampilkan, acara dilanjutkan dengan laporan panitia yang di sampaikan oleh
Asisten II. Dalam laporannya ketua panitia mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mensukseskan
gerakan penanaman 1 milyar pohon dan mencanangkan supaya 1 orang menanam 10 pohon.
Acara tersebut juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan sembako kepada 6 kecamatan yang terdampak oleh
kemarau dan diserahkan secara simbolis oleh PLT Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten lombok Barat yang diterima
secara simbolis oleh masing-masing Camat. Selain itu diserahkan pula pohon penganten kepada 2 pasang pengantin
dari Dusun Lemer dan Dusun Pengantap dengan harapan 1 pasang pengantin akan menanam 20 pohon.
Setelah acara penyerahan selesai, acara secara resmi di buka oleh PLT Bupati Lombok Barat. Dalam sambutannya ia
menjelaskan bahwa menanam pohon itu penting dan menanam pohon itu berpahala. Menurutnya menanam pohon itu
berhala karena memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia dan lingkungan. Secara matematis 1 pohon dapat
menhasilkan 1,2 kg oksigen perhari dan manusia perlu 0,5 kg oksigen sehari, sehingga 1 pohon dapat menghidupkan
2 orang manusia dan dalam kepercayaan umat Islam hal itu senada dengan apa yang dijelaskan oleh Nabi
Muhammad SAW dalam hadist yang artinya “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali
tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”. Dan menanam pohon
masuk dalam kategori sedekah/amal jariyah yang berarti perbuatan yang pahalanya terus mengalir, tidak akan putus
walaupun manusia itu sudah mati.
Acara tersebut diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sekotong,
Ust. Fathurrahman, MH.I dan diteruskan dengan penanaman pohon bersama PLT Bupati dan Kepala SKPD, Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah serta tamu undangan yang hadir. (Ahmad Zaini)
Pengelolaan Jambu Mente Sekotong Belum Maksimal
Jambu Mente menyebar di daerah tropis dan
subtropis. Meski buah ini dapat dikonsumsi,
jambu monyet lebih dikenal karena buah
sejatinya yang dapat dimanfaatkan sebagai
camilan (kacang mete) atau bahan campuran
makanan.
anaman ini umumnya, dapat tumbuh dengan baik
pada semua jenis tanah asalkan mempunyai sifat
fisik baik dan tanpa lapisan cadas seperti antara
lain tanah lempung berpasir, tanah alluvial, tanah laterit.
Tanaman ini cukup familiar untuk masyarakat Nusa
Tenggara Barat dan di pulau Lombok tanaman ini
dikenal dengan nama nyambuk nyébét dalam sebutan
lokal suku sasak.
Di Kecamatan Sekotong sebagian besar masyarakatnya
menanam jambu mente. Pantauan KIM Sekotong Bersatu
Kamis (19/11) tanaman ini dapat disaksikan dengan
jelas jika kita melintas disepanjang jalan raya dari
Sekotong- sampai ujung selatan di Desa Buwun Mas.
Bentangan wilayah sekotong yang terdiri dari bukit dan
gunung serta laha
n pertanian tadah hujan menjadi alasan menanam jambu
mente menjadi solusi alternatif untuk mendapatkan
rupiah.
Menurut Bohari salah seorang pemilik kebun yang
memiliki lahan perkebunan jambu mente di Desa Buwun
Mas, menjelaskan bahwa untuk saat ini jambu mente
hanya diambil bijinya saja dengan harga bervariasi mulai
dari Rp 10.000/kg kalau harga turun dan kalau harga
sedang bagus dapat dijual Rp. 18.000/ kg, yang di jual 2
kali seminggu pada pengepul pada hari pasaran, senin
untuk Pasaran Buwun Mas dan hari sabtu untuk pasaran
Sekotong.
T
Serba Serbi Desa di Lombok Barat
Bulletin Informasi Kelombok Informasi Masyarakat (KIM) - Edisi Desember 2015 Hal. 10
Kades Batulayar Cegah
Penebangan Liar
enebangan pohon secara liar marak terjadi.
Kepala Desa Batulayar, H.M. Nur Taufiq Nawawi
menilai bahwa salah satu yang membuat daerah
kekeringan adalah karena masyarakat tidak terkontrol
dalam menebang pohon secara sembarangan. Meskipun
dibolehkan, misalnya di kebun milik sendiri, saya selaku
Kepala Desa tetap menyarankan agar masyarakat yang
ingin menebang pohon untuk menyediakan pengganti.
Artinya, dia harus menanam pohon dulu, tunggu agar
besar baru kita sarankan untuk menebang, karena salah
satu tujuannya adalah untuk meminimalisir kekurangan
air, begitu cerita Taufiq saat berdiskusi dengan warga.
Coba perhatikan daerah Dusun Orong, dulu hijau,
sekarang terlihat
gersang.
Penyebabnya
adalah
masyarakat yang
tidak mengerti
dan asal-asalan.
Apa yang terjadi
adalah
kekeringan.
Dulu tidak
pernah
kekeringan di
Dusun Orong
Desa Batulayar,
namun karena
ulah manusia sendiri bencana tidak bisa dihindari.
Menceritakan kondisi Dusun Orong yang dulunya
menyejukkan, Kades mungil ini merasa miris.
Kades menceritakan bahwa ada kebebasan menebang
pohon di kebun milik sendiri karena ada aturan dari
pusat. Pun demikian, yang menjadi masalah adalah
bencana yang menimpa kebanyakan warga yang hidup
dan tinggal di daerah tersebut.
Kembali kepada permasalahan penebangan pohon,
sebenarnya masalah penebangan menurut Taufiq bukan
masalah baru, namun sudah ada dari dulu. Namun
bedanya, zaman dulu agak ketat aturannya, semasa saya
kecil saya temukan orang-orang yang menebang pohon
dikejar sama petugas, sekarang hampir tidak
diperhatikan, kata Kades yang menjabat sejak tahun
2011 di Desa Batulayar ini.
Dalam hal ini yang perlu ditumbuhkan adalah nilai
kesadaran masyarakat. Padahal pemerintah
menggalakkan penanaman pohon, 1 milyar pohon
bahkan, namun karena tidak ada yang bertanggung
jawab, mengawasi, merasa memiliki, program-program
tersebut terasa percuma. Kesadaran akan pentingnya
pohon sebagai tumbuhan yang menampung dan
menyerap air, sehingga debit air terpelihara menjadi
salah satu pemahaman yang harus ditumbuhkan kepada
masyarakat. (Juaini Muhtar).
P
Sambungan Halaman 1…
Pelantikan Pejabat
Tidak itu saja pergeseran jabatan eselon II
juga dilakukan. Antara lain Kepala BKD
Lombok Barat dijabat H. Ahdiat
Subiantoro, SH, Asisten Administrasi dan
Umum dijabat Drs. H. Fathurrahim, M.Si,
Kadis. Sosnakertrans dijabat Drs. HM.
Syukron, MM, Kepala Bappeluh dijabat
Drs. H. Halawi, MM dan Kepala Badan
Perijinan, Permodalan dan Pelayanan
Terpadu dijabat H.A. Efendi, SH.
Plt. Bupagti Lombok Barat, H. Fauzan
Khalid menekankan kepada para pejabat
yang baru dilantik untuk menjalankan
amanah ini dengan sebaik-baiknya, bekerja
keras untuk membangun dan
mensejahtrerakan masyarakat sesuai
dengan jabatan yang diemban masing-
masing. (hernawardi-KIM Gerbang)
Serba Serbi Desa di Lombok Barat