kelompok 10 laporan acara v
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
1/13
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
PRAKTIKUM METODE ANALISA GEOFISIKA II
ACARA V. VELOCITY ANALYSIS
DISUSUN OLEH:
RADENA ASPRILA N 13/347849/PA/15379
FAJAR ENARDI 13/350013/PA/15603
EBENEZER NAPITUPULU 13/349838
SITI AINUL YAKHIN 13/347923/PA/15394
LUSIA RITA NUGRAHENI 13/347817/PA/15369
ADELLA PUTRI 13/347944/PA/15399
ASISTEN ACARA :
YOGGIE SURYA PRADANA
YOGYAKARTA
2015
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
2/13
ACARA V. VELOCITY ANALYSIS
1. LATAR BELAKANG
Analisa kecepatan adalah upaya untuk memprediksi kecepatan gelombang seismik sampai
kedalaman tertentu. Analisa kecepatan dilakukan didalam proses pengolahan data seismik pada data
CMP (Common Mid Point) gather.
Terdapat empat macam analisa kecepatan:
1. Analisa t^2-x^2 (^2 adalah simbol untuk kuadrat)
2. CVP (Constant Velocity Panels)
3.
CVS (Constant Velocity Stacks)
4.
Analisa Velocity Spectra: Amplitudo Stacking, Amplitudo Stacking yang dinormalisasi,
Semblance.
Analisa t^2-x^2
Jika informasi waktu (t^2) dan offset (x^2) pada sebuah hiperbola refleksi (sebelum dilakukan koreksi
NMO) diplot, maka akan menghasilkan garis linear. Kemiringan garis linear ini mencermikan kecepatan
bumi (v^2) dari permukaan sampai batas refleksi yang bersangkutan. Akar dari v^2 adalah kecepatan
bumi yang diprediksi melalui analisis ini.
http://4.bp.blogspot.com/_XDhgYlcSKOs/Roc8jlLkstI/AAAAAAAAAO8/gQdOrojERRY/s1600-h/analisiskec1.jpg
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
3/13
CVP (Constant Velocity Panels)
Beberapa kecepatan (dari permukaan bumi sampai kedalaman sebuah reflektor tertentu) di-tes untuk
melakukan koreksi NMO pada gather CMP. Kecepatan yang menghasilkan reflektor horisontal adalah
kecepatam CVP.
CVS (Constant Velocity Stacks)
Mirip dengan CVP akan tetapi metoda CVS diterapkan pada CMP gather kemudian dilakukan Stacking.
Kecepatan yang menghasilkan amplitudo stacking yang terbaik (amplitudo tertinggi) adalah kecepatan
CVS yang dipilih.
Analisa Velocity Spectra
Analisis ini dilakukan jika hasil stacking untuk beberapa kecepatan diplot dalam sebuah panel untuk
masing-masing kecepatan. Hasilnya dapat diplot sebagai tras maupun kontur amplitudo.
http://2.bp.blogspot.com/_XDhgYlcSKOs/RodBmFLksvI/AAAAAAAAAPM/M6W44uJQWXg/s1600-h/kecepatanstack1.jpg
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
4/13
Untuk memperbaiki rasio S/N , multifold dicover dengan informasi lapangan non-zero offset
sekitar subsurface. Analisa kecepatan dikerjakan pada CMP gather terseleksi atau group gather. Output
dari suatu tipe analisa kecepatan adalah tabel nomor sebagai fungsi kecepatan vs two way zero-offset
time (velocity spectrum)). Nomor-nomor tersebut mewakili beberapa pengukuran sinyal koheren
sepanjang trayektori hiperbolik yang diatur oleh velocity, offset dan travel time.
Pasangan velocity terseleksi dari spektra ini didasarkan pada puncak koheren maksimum. Dalam
area spektrum yang komplek, spectra velocity sering tidak akurat. Bila dijumpai kasus ini, data distack
dengan range velocity yang konstan, dan velocity stack yang konstan itu sendiri digunakan dalam picking
velocities.
II. ISI
Pada praktikum acara kelima ini, praktikan diajari lebih lanjut mengenai pengolahan
data seismik menggunakan software ProMAX. Dalam acara ini, praktikan diajari melakukanvelocity analysis pada data input hasil proses dekonvolusi. Analisis kecepatan (velocity
analysis) merupakan proses pemilihan kecepatan gelombang seismik yang sesuai. Berikut
ini adalah tahap-tahap melakukan analisis kecepatan menggunakan software ProMAX.
1. Masukkan flow baru untuk memuat proses analisis kecepatan. Misalnya flow
“04.v elocityanalysis”
http://1.bp.blogspot.com/_XDhgYlcSKOs/RodCW1LkswI/AAAAAAAAAPU/TU-gr_pKyYg/s1600-h/kecepatanstack2.jpg
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
5/13
Dalam flow tersebut masukkan parameter :
a. 2D Supergather Formation*
b. Automatic Gain Control
c. Bandpass Filter
d. Velocity Analysis Precompute
e. Disk Data Output
f. Velocity Analysis
g. Trace Display
Seperti yang terlihat pada gambar diatas.
2. Klik MB2 pada 2D Supergather Formation* dan masukkan nilai parameter yang ada
seperti gambar dibawah ini. Untuk data input masukkan data_decon, dimana data ini
adalah hasil dari proses dekonvolusi.
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
6/13
3. Klik MB2 pada Automatic Gain Control dan masukkan nilai parameter yang ada
seperti gambar dibawah ini.
4. Klik MB2 pada Bandpass Filter dan masukkan nilai parameter yang ada seperti
gambar dibawah ini.
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
7/13
5. Klik MB2 pada Velocity Analysis Precompute dan masukkan nilai parameter yang
ada seperti gambar dibawah ini.
Setelah itu klik MB2 pada Disk Data Output. Simpan hasil proses yang telah
dilakukan, misalnya “ precompute”.
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
8/13
Kemudian aktifkan Trace Display dan klik Execute. Sehingga akan dihasilkan gambar
seperti dibawah ini.
6. Kemudian masukkan parameter Disk Data Input. Input dataset berasal dari output
data sebelumnya yaitu precompute.
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
9/13
7. Masukkan parameter velocity analysis. Kemudian isikan parameter yang ada pada
velocity analysis seperti gambar dibawah ini.
Setelah itu aktifkan Trace Display dan klik Execute. Sehingga akan muncul gambar
dibawah ini.
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
10/13
Klik ikon next untuk melihat gambar yang lebih jelas sehingga memudahkan dalam
proses picking.
Setelah muncul gambar diatas (hasil perintah velocity analysis), dilakukan picking
manual dengan klik ikon picking. Dipilih wilayah yang mempunyai warna merah,
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
11/13
karena pada wilayah tersebut mewakili data yang bagus. Selain itu picking dilakukan
dengan semakin ke dalam semakin kekanan, karena asumsi dasar dari metode
seismik semakin ke dalam, densitas batuan semakin besar (semakin rapat dan
kompak) sehingga kecepatan gelombang seismik semakin besar.
8. Untuk melihat hasil analisis kecepatan yang telah dibuat, masukkan parameter
Velocity Viewer/Point Editor*. Masukkan input data berupa data hasil velocityanalysis. Dalam hal ini adalah v1. Kemudian masukkan judul output data misalnya
v1_1. Seperti gambar dibawah ini.
Klik Execute.
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
12/13
9. Setelah di klik Execute. Maka akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Pada gambar diatas tampak bahwa semakin ke dalam maka kecepatan gelombang
seismik semakin meningkat. Hal ini memenuhi asumsi dasar pada metode seismik
yakni semakin ke dalam, batuan akan semakin kompak. Sehingga memudahkan
gelombang seismik untuk merambat.
KESIMPULAN
1. Velocity analysis berfungsi untuk menyamakan waktu tiba gelombang pada setiap
offset geophone dengan cara menganalisa kecepatan tiap CDP.
2. Semakin ke dalam masuk ke lapisan bumi batuannya akan semakin kompak maka
gelombang seismik akan semakin cepat merambat.
DAFTAR PUSTAKA
Jusri, Tomi A. 2005. Panduan Pengolahan Data Seismik Menggunakan ProMAX.
Bandung : Laboratorium Seismik Program Studi Geofisika Deparetemen Geofisika &
Meterrologi Institut Teknologi Bandung
Sismanto.1996. Modul 2 : Pengolahan Data Seismik. Yogyakarta : Laboratorium
Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada
-
8/17/2019 Kelompok 10 Laporan Acara V
13/13