kelompok 10

Upload: tutyindraswari

Post on 06-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mekanika fluida

TRANSCRIPT

  • TUGAS MEKANIKA FLUIDA

    KOMPRESI GAS BUTANA TEKANAN 1 ATM SUHU KAMAR MENJADI

    LPG KAPASITAS 6 TON/JAM

    Disusun oleh :

    Bintang Ayu Kalimantini

    Dhikie Rezekia Aprizal Tanjung

    Irma Saputri

    Riska Yuniarti

    Samuel Tagan Rodhyanto

    Wahyu Arga Utama

    21030112120019

    21030112140164

    21030112130048

    21030112130107

    21030112140177

    21030112120025

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • KATA PENGANTAR

    Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah ini sebagai

    tugas mata kuliah Unit Operasi II: Mekanika Fluida. Dalam makalah ini kami membahas

    tentang Kompresi Gas Butana Tekanan 1 atm Suhu Kamar Menjadi LPG Kapasitas 60

    ton/jam.

    Terima kasih kami haturkan kepada Bapak Diyono Ikhsan yang telah membimbing

    kami dalam penyelesaian makalah ini. Sadar akan kemampuan kami, materi yang kami

    peroleh berasal dari hasil pencarian dari internet dan literatur. Dalam penyusunan makalah

    ini, kami berusaha menyampaikan dengan baik dan benar. Namun, kami menyadari bahwa

    kami tidak luput dari kesalahan.

    Oleh karena itu, kami terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun, dan kami

    meminta maaf terhadap kesalahan yang timbul pada makalah ini, baik dalam segi

    pembahasan maupun dalam bahasa dan penyampaian yang kurang berkenan.Akhir kata, kami

    berharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya.

    Penyusun

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 SISTEM TRANSPORTASI DAN PEMIPAAN FLUIDA

    Fluida atau zat alir adalah termasuk zat dalam fasa cair dan gas. Zat cair akan

    mengalir dengan sendirinya dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah atau

    dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Sedang gas akan mengalir

    dengan sendirinya dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Ditinjau

    pengaruh yang terjadi bila terjadi perubahan tekanan, fluida dibagi menjadi 2 jenis :

    Fluida tak mampat (incompressible), apabila mengalami perubahan tekanan tidak

    terjadi perubahan sifat fisis terutama kerapatan massa (density), atau sifat fisisnya

    relative tetap. Contohnya : fluida yang non volatile ( air, minyak berat, air raksa, dsb)

    Fluida mampat (compressible), apabila mengalami perubahan tekanan, juga akan

    terjadi perubahan sifat fisis terutama kecepatan massanya. Contoh : fluida yang

    volatile, gas, steam.

    Penanganan fluida adalah aktivitas yang sangat penting pada sebagian besar proses

    plant. Transportasi fluida dari satu tempat ke tempat lain juga perlu diperhatikan.

    Transportasi fluida dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan pengangkutan yang menggunakan

    tempat (wadah), dan dengan pengaliran fluida pada jaringan pengaliran yang sudah

    ditentukan. Cara pengaliran fluida ada 2 macam, yaitu sistem terbuka yang berhubungan

    dengan udara luar dan sistem tertutup yang biasanya menggunakan pipa.

    Sistem perpipaan berfungsi untuk mengantarkan atau mengalirkan suatu fluida dari

    tempat yang lebih rendah ke tujuan yang diinginkan dengan bantuan mesin atau

    pompa.Misalnya pipa yang dipakai untuk memindahkan minyak dari tangki ke mesin,

    memindahkan minyak pada bantalan-bantalan dan juga mentransfer air untuk keperluan

    pendinginan mesin ataupun untuk kebutuhan sehari-hari diatas kapal serta masih banyak lagi

    fungsi lainnya.

    Sistem perpipaan harus dilaksanakan sepraktis mungkin dengan minimum bengkokan

    dan sambungan las atau brazing, sedapat mungkin dengan flens atau sambungan yang dapat

    dilepaskan dan dipisahkan bila perlu.Semua pipa harus dilindungi dari kerusakan

    mekanis.Sistem perpipaan ini harus ditumpu atau dijepit sedemikian rupa untuk menghindari

    getaran.Sambungan pipa melalui sekat yang diisolasi harus merupakan sambungan flens yang

    diijinkan dengan panjang yang cukup tanpa merusak isolasi. Pada perancangan sistem

  • instalasi diharapkan menghasilkan suatu jaringan instalasi pipa yang efisien dimana

    aplikasinya baik dari segi peletakan maupun segi keamanan dalam pengoperasian harus

    diperhatikan sesuai peraturan-peraturan klasifikasi maupun dari spesifikasi installation guide

    dari sistem pendukung permesinan.

    I.2 DATA FLUIDA

    1. Butana

    Berat Molekul 58.123 g/mol

    Fase Padat

    Titik leleh

    Panas laten fusion 1,013 bar, saat triple point) 80.165 kJ/kg

    Fase Cair

    Densitas Cairan (1.013 bar saat titik didih) 601.4 kg/m3

    Ekuivalensi cair/gas (1.013 bar dan15C (59 F)) 239 vol/vol

    Titik Leleh (1.013 bar) -0.5 C

    Panas laten penguapan(1.013 bar saat titik didih) 385.6 kJ/kg

    Tekanan Uap (saat 21 C or 70 F) -

    Titik Kritis

    Temperatur Kritis 152 C

    Tekanan Kritis 37.96 bar

    Fase Gas

    Densitas Gas 2.480 kg/m3

    Faktor Kompresibilitas (Z) (1.013 bar and 15 C (59 F)) 0.9625

    Spesifik Grafitasi (air = 1) (1.013 bar and 21 C (70 F)) 2.076

    Spesifik Volum (1.013 bar and 21 C (70 F)) 0.4 m3/kg

    Cp (1 bar and 25 C (77 F)) 0.096 kJ/(mol.K)

    Cv (1 bar and 25 C (77 F)) 0.088 kJ/(mol.K)

    Viskositas (1.013 bar and 0 C (32 F)) : 7.384*10-5 lb/fts

    Konduktivitas Panas (1.013 bar and 0 C (32 F)) 13.6 mW/(m.K)

    Lain-lain

    Kelarutan dalam air (1.013 bar and 20 C (68 F)) 0.0325 vol/vol

    Temperatur Autoignition -

  • 2. LPG

    Komposisi 100% butana

    Berat Molekul 53,8 g/mol

    Titik Kritis

    Temperatur Kritis 135,38 oC

    Tekanan Kritis 39,322 bar

    Fase Gas

    Densitas Gas 1883,9 kg/m3

    Viskositas Zat 2,536*10-5 lb/fts

    I.3 LIQUIFIED PETROLEUM GAS (LPG)

    LPG (Liquefied Petroleum Gas) adalah Istilah untuk bahan bakar gas cair yang

    merupakan campuran dari hidrokarbon (fraksi utamanya propane (C3H8), propilen (C3H6),

    normal dan iso-butana (C4H10), butile n(C4H8) dan beberapa fraksi C2 yang lebih ringan dan

    C5 yang lebih berat). Uap LPG lebih berat dari udara, sehingga uap dapat mengalir didekat

    permukaan tanah dan turun hingga ke tingkat yang paling rendah dari lingkungan dan dapat

    terbakar pada jarak tertentu dari sumber kebocoran. Pada udara yang tenang, uap akan

    tersebar secara perlahan. Untuk mengatasi kebocoran pada atmosfir maka LPG biasanya

    ditambah bahan yang berbau (misal merkaptan).

    Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair

    lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji

    dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan.Untuk memungkinkan

    terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji

    tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya.Rasio antara volume gas bila

    menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan

    temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.

    Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi

    tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 2,8 atm

    bagi butana murni pada 30 C (86 F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi

    propana murni pada 55 C (131 F).

    Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji

    propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan

  • Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan

    Pertamina adalah elpiji campuran.Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:

    Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar

    Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat

    Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.

    I.4 PENCAIRAN GAS

    Pencairan gas adalah kasus khusus pendinginan gas. Gas pertama dikompresi ke

    tekanan tinggi dalam kompresor-suhu lingkungan. Gas bertekanan tinggi dilewatkan melalui

    penukar panas ke klep penutup atau mesin ekspansi. Setelah berekspansi ke tekanan yang

    lebih rendah, pendinginan mungkin terjadi, dan beberapa cairan dapat dibentuk. Gas dengan

    suhu rendah dan tekanan kembali ke saluran masuk kompresor untuk mengulangi siklus.

    Tujuan dari penukar panas adalah untuk menghangatkan gas tekanan rendah sebelum

    recompresisi, dan sekaligus untuk mendinginkan gas tekanan tinggi ke suhu serendah

    mungkin sebelum ekspansi.

  • BAB II

    DESKRIPSI PROGRAM

    II.1 SPESIFIKASI

    II.1.1 Kondisi Operasi

    Sistem yang akan dicairkan memiliki kapasitas massa 6 ton/jam yang mana akan

    dicairkan dari tekanan 1 atm hingga 2,8 atm menggunakan sistem kompresi. Gas umpan

    masuk ke unit kompresi 1. Gas berasal dari menara destilasi (asumsi keluaran fraksi atas dari

    destilasi atmosferik hanya C3 dan C4) dimana kapasitas masa 6 ton/jam bertekanan 1 atm

    suhu 30oC. Dalam kompresor I, kerja yang ada digunakan untuk menaikkan tekanan hingga

    2,8 atm dan bersamaan dengan naiknya tekanan maka suhu juga akan mengalami kenaikan

    menjadi suhu 329,975 K.

    Efisiensi kompresor yang digunakan dalam perhitungan adalah 80%, dan efisiensi

    motor listrik adalah sebesar 75%.

    Gambar. Perancangan alat

    II.1.2 Perhitungan Debit dan Sistem Perpipaan

    a. Menghitung laju alir fluida

    mass rate = 6 ton/jam = 3,674 lbm/s

    butana = 2,48 kg/m3 = 0,155 lbm/ft3

    =3,674 /

    0,155 /3= 23,75 3/

  • b. Menghitung diameter pipa

    Asumsi aliran turbulen dengan 1 in

    Menggunakan persamaan = 3,9 0.45 0.13 di mana,

    = laju alir volumetrik (3

    )

    = density butana (

    3)

    butana = 2,48 kg/m3 = 0,155 lbm/ft3

    Di optimal = 3,9 x 0,45 x 0,13

    = 3,9 x (23,75 ft3/ s)0,45 x (0,155 lb/ft3)0,13

    = 12,73 in

    Di optimal digunakan sebagai diameter inside, maka dipilih D inside = 13,124 in

    dengan diameter nominal = 14 in, dan shedule number 40

    Di = 13,124 (pada Sch 40) = 1,094 ft

    II.1.3 Spesifikasi Alat

    1. Menara Destilasi Atmosferik

    Digunakan untuk melakukan fraksinasi minyak mentah, dimana hasil atas dari

    fraksinasi tersebut diasumsi sebagai berikut

    Gambar 6. Menara Destilasi Atmosferik

    Nama Alat Kolom Destilasi Atmosferik

    Komposisi Gas Hasil Atas Butana 100%

    Tinggi kolom 20 meter

  • 2. Pipa

    Digunakan pipa lurus (menghindari adanya pressure drop) dari menara destilasi

    hingga keluaran unit pendingin ke dua. Pipa yang digunakan adalah pipa yang

    terbuat dari Karbon steel yang tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan yang

    tinggi, namun non korosif. (Lihat Lembar Perhitungan). Spesifikasi pipa yang

    digunakan dapat dilihat dibawah ini:

    Gambar 8. Pipa Karbon Steel

    Jenis Pipa Pipa Karbon Steel

    Diameter Optimum 12,73 in

    Diameter dalam Pipa 1,094 ft

    Schedulge number 40

    Panjang pipa total 33 meter

    Perlu diperhatikan pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan

    pemeliharaannya. Sambungan pipa dengan menggunakan flanges lebih

    diutamakan demi memperlancar jalannya perbaikan dan pemeliharaan. Pipa hisap

    (suction) dan buang (discharge) harus benar-benar diperhatikan fleksibilitasnya,

    terutama untuk temperatur rendah atau tinggi atau tekanan tinggi. Masalah getaran

    termasuk bagian terpenting pada pipa kompresor ini, sehingga digunakan pula

    penyangga.

    3. Liquid vortex flow meter

    Gambar 9. Liquid vortex flow meter

  • Dasar kerja alat ini adalah tergantung adanya arus olakan yang terjadi pada objek

    sampai terjadi vortex, besarnya vortex yang terjadi pada objek sesuai dengan laju

    alir fluida yan bisa disensor secara elektronis dan bisa dikonverssi kan sebaai

    sinyal yang terkontrol sebagai sinyal yang terkontrol secara otomatis. Jumlah gas

    yang masuk kedalam kompresor tetap 6 ton/jam, karena perancangan pada

    dasarnya adalah dalam kapasitas 6 ton/jam.

    4. Elbow 900

    Gambar 10. Elbow 900

    Digunakan 5 buah elbow 900 untuk merubah arah perjalanan as, disini,perlu

    ditekankan bahwa dalam transportasi fluida dalam bentuk ggas, maka sebaiknya

    sambungan diusahaka tidak terlalu banyak.

    5. Gate Valve

    Gambar 11. Gate Valve

    Digunakan untuk menutup aliran fluida dari kolom destilsi.Hal ini digunakan

    untuk mengantisipasi adanya kerusakan lebih lanjut bila terjadi ledakan disuatu

    tempat sehingga fluida (gas bahan bakar) tidak tersuplai terus kedalam tangki

    spheris.Selain itu, penggunaan gate valve pada umumnya diunaka untuk mengatur

    aliran masuk dan keluar fluida.

  • 6. Tangki Storage

    Gambar 12. Tanki Storage

    LPG storage tank adalah bola (sphere)dimaan memiliki alasan utama, dipandang

    dari segi engineering, mengapa gas LPG paling baik disimpan dalam tangki

    berbentuk bola adalah karena disimpan di bawah tekanan yang tinggi maka semua

    bejana bertekanan hendaknya bulat seperti bola untuk menghilangkan sudut-sudut

    yang akan menjadi titik terlemah.Tangki penyimpan LPG terbuat dari plat baja

    jenis hot rolled steel minimal ASTM A 516 Gr 70. Prosedur manufaktur tangki

    LPG diatur dengan ketat oleh ASME1[4] Boiler and Pressure Vessel Code Section

    VIII Division 1.

    II.2 PERHITUNGAN TENAGA KOMPRESOR DAN MOTOR

    LPG : asumsi 100% butane

    Tekanan LPG Gas (P1) : 1 atm

    Tekanan LPG Cair (P2) : 2,8 atm

    LPG Komposisi (%) A B C

    Butana 100 1,935 36,915 . 10-3 -11,402 . 10-6

    Prinsip

    =

    =

    1 =

    =

    1

  • = + + 2 pada T=303 K

    = 12,073

    =

    1 = 11,073

    1 =

    = 12,073

    11,073= 1,0903

    = 0,0828

    2 = 121

    = (303 ) [2,8

    1 ]

    0,0828

    = 329,975

    Kerja Kompresor

    1 =

    111 [(

    21

    )

    1

    1]

    1 =

    1

    1 [(

    21

    )

    1

    1]

    1 = 1,0903

    1,0903 1(

    1,67 /

    58 /) (

    1000

    1 ) (8,314 . ) (303) [(2,8)

    1,090311,0903 1]

    = 77959,04677 = 57499,63046 . /

    Daya Kompresor

    P1 = 57499,63046 .

    1

    550 . /= 104,545

    Daya kompresor sesungguhnya ( = 80%)

    P1 = P1

    =

    104,545

    0,8= 130,681

    Daya Motor

    Efisiensi motor 75%

    Pmotor = P1

    =

    130,681

    0,75= 174,241 = 129,932 kW

    II.3 PEMILIHAN JENIS KOMPRESOR

    Kompresor merupakan suatu unit yang dapat memindahkan udara yang bertekanan

    rendah menjadi bertekanan lebih tinggi, selama perpindahan ini udara dimampatkan. Udara

    yang mampat yang dihasilkan oleh kompresor ini menghisap udara bebas bertekanan satu

  • atmosfir hingga tekanan kerja yang diinginkan. Dalam hal ini kompresor bekerja sebagai

    penguat (booster). Udara mampat ini biasanya tidak langsung digunakan, melainkan kadang-

    kadang dialirkan melalui satu saluran sampai ke tempat pemakaian, dapat juga disimpan ke

    tempat tangki penyimpanan udara terlebih dahulu, baru kemudian dari tangki tersebut

    dialirkan keunit-unit yang membutuhkan udara mampat.

    Untuk menentukan jenis kompresor yang akan digunakan harus diperhatikan

    keuntungan, kerugian, maupun sifat-sifat kompresor yang akan digunakan pada suatu

    perencanaan. Dalam perencanaan ini kompresor yang dipakaiuntuk kebutuhan gas LPG.

    Sesuai dengan pemakaiannya kompresor yang paling menguntungkan adalah

    kompresor torak, karena kompresor torak memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan

    dengan kompresor jenis lain, diantaranya:

    1. Kompresor torak mempunyai efisiensi volumetrik yang lebih tinggi dibandingkan

    dengan jenis kompresor yang lain, sehingga kompresor ini akan menghasilkan

    kapasitas udara yang lebih besar.

    2. Debu dan pasir tidak mudah masuk kedalam silinder karena udara yang dihisap

    harus melalui saringan udara sebelum udara tersebut masuk silinder melalui katup

    isap. Dalam hal ini silinder dan piston tidak akan cepat rusak akibat kotoran yang

    masuk kedalam silinder.

    3. Kompresor torak memiliki konstruksi yang lebih sederhana, sehingga

    penggunaannya lebih ekonomis.

    4. Memiliki rasio kompresi yanglebih besar.

    Adapun kekurangan dari kompresor torak adalah :

    1. Pada tekanan yang tinggi dan udara tekan yang dihasilkan rendah diperlukan

    pondasi yang kuat dan dijaga keamanannya terhadap lingkungan sekitar dan

    diperlukan penggunaan saluran pipa yang tahan terhadap getaran yang timbul.

    2. Pada tekanan yang tinggi dan udara tekan yang dihasilkan rendah kompresor torak

    membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi pada kapasitas yang

    Cara Kerja Kompresor Torak

    Kompresor torak merupakan suatu kompresor bolak balik yang menggunakan

    torak(piston) di dalam silinder yang bergerak bolak-balik untuk menghisap, menekan

    danmengeluarkan udara secara terus-menerus. Dalam hal ini udara yang ditekan tidak boleh

    bocor melalui celah antara piston dan silinder yang saling bergesekan. Untuk mencegah

    kebocoran ini maka pada piston dilengkapi dengan ring piston yang fungsinya sebagai

    perapat sekaligus penyalur oli sebagai pelumasan pada piston dan silinder

  • a. Hisap b. Kompresi

    Gambar 2.2 Prinsip Kerja Kompresor Torak

    1. Langkah Isap

    Pada langkah isap, piston bergerak ke bawah dan tekanan udara di dalam

    silinder lebih kecil dari tekanan atmosfer, sehingga udara bebas yang terhisap akan

    mendorong katup isap sampai ketitik mati bawah. Oleh karena itu udara bebas

    tersebut akan masuk ke silinder.

    2. Langkah Kompresi

    Ketika piston mulai naik dari titik mati bawah, maka katup masuk pun tertutup

    sehingga udara dalam silinder pun termampat kan sampai tekanan tertentu karena

    katup keluar masih tertutup.

    3. Langkah Keluar

    Bila torak terus-menerus bergerak keatas hingga titik mati atas maka katup

    keluar akan terbuka akibat tekanan udara tersebut, sehingga udara keluar dari silinder

    melalui katup keluar. Besarnya tekanan udara untuk membuka katup keluar ini

    samadengan besar tekanan udara pada akhir langkah kompresi.

    Pada waktu piston mencapai titik mati atas, antara sisi atas piston dan kepala

    silinder masih ada volume sisa yang besarnya Vc. Volume inii dealnya adalah nol,

    agar udara dapat didorong seluruhnya keluar, tetapi dalam prakteknya harus ada jarak

    atau clearance agar sisi atas piston tidak berbenturan dengan kepala silinder, karena

    hal ini dapat merusak piston itu sendiri maupun kepala silindernya.

    Akibat adanya volume sisa ini, maka ada sejumlah udara dengan tekanan pd

  • dan volumeVc diakhir kompresi. Jika piston memulai langkah isap, maka katup isap

    tidak dapat terbuka sebelum sisa udara tersebut berekspansi hingga tekanannya turun

    menjadi pi. Katup isap akan mulai terbuka ketika tekanan sudah mencapai tekanan

    isap pi.

    Untuk mendapatkan tekanan yang lebih tinggi, maka kompresor yang

    digunakan adalah kompresor bertingkat. Dalam hal ini semakin banyak tingkatannya,

    maka tekanan udara yang dihasilkan juga semakin tinggi. Akan tetapi harus juga

    diperhatikan untuk kapasitas berapa suatu kompresor tersebut digunakan.

  • BAB III

    KESIMPULAN

    Kompresor yang digunakan adalah kompresor torak. Sistem yang akan dicairkan

    memiliki kapasitas massa 6 ton/jam yang mana akan dicairkan dari tekanan 1 atm hingga 2,8

    atm menggunakan sistem kompresi. Gas umpan masuk ke unit kompresi 1. Gas berasal dari

    kilang minyak (asumsi keluaran fraksi atas dari destilasi atmosferik hanya C3 dan C4)

    dimana kapasitas masa 6 ton/jam bertekanan 1 atm suhu 30oC. Dalam kompresor I, kerja

    yang ada digunakan untuk menaikkan tekanan hingga 2,8 atm dan bersamaan dengan naiknya

    tekanan maka suhu juga akan mengalami kenaikan menjadi suhu 329,975 K. Efisiensi

    kompresor yang digunakan dalam perhitungan adalah 80%, dan efisiensi motor listrik adalah

    sebesar 75%.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Anonymous. Gas Encyclopedian-buthane. serial online][dikutip pada 12 Juni 2013 11:46].

    Available from: URL:

    HYPERLINKhttp://encyclopedia.airliquide.com/Encyclopedia.asp?GasID=8

    Anonymous. Gas Encyclopediaprophane. serial online][dikutip pada 12 Juni 2013 11:48].

    Available from: URL:

    HYPERLINKhttp://encyclopedia.airliquide.com/Encyclopedia.asp?GasID=53

    Anonymous. LPG Spherical Tank. serial online] 2009 [dikutip pada 12 Juni 2013 21:46].

    Jakarta Available from: URL:

    HYPERLINKhttp://click2felix.blogspot.com/2012/07/lpg-spherical-tank.html

    Anonymous. Thermodynamic Properties of Saturated Butane. [serial online] 2006. America

    Available from : URL:

    HYPERLINK http://yeroc.us/d/orc_clearinghouse/working_fluids/n-

    butane_saturated_table.pdf

    Dewi,Kurnia Fatma. Pemanfaatan Gas-Analisa. [serial online] 2009 [dikutip pada 3 Juni

    2013 09:38]. Jakarta Available from: URL:

    HYPERLINKhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/128862-

    T%2026642...Literatur.pdf

    Dewi,Kurnia Fatma. Pemanfaatan Gas-Literature [serial online] 2009 [dikutip pada 3 Juni

    2013 10:24]. Jakarta Available from: URL:

    HYPERLINKhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/128862-

    T%2026642...Literatur.pdf

    Ikhsan Diyono dan Suherman. Diktat Mata Kuliah Operasi Teknik Kimia I. Semarang

    :Teknik Kimia

    J.M.Smith.,H.V. Van Ness, M.M. Abbott. 2001.Introduction to Chemical Engineering

    Thermodynamics 6th ed. NewYork: Mc Graw Hill Company

    James O Maloney. Perrys Chemical Engineers Handbook 8thed. Serial softfile.

    James G. Speight. The Chemistry and Texhnology of Petroleum 4thed.London: CRC Press

    Menteri Energi Dan Sumber Daya Alam. 2011. Buku Investasi ESDM Indonesia FINAL.

    serial online] 2009 [dikutip pada 5 Juni 2013 18:48]. Jakarta Available from: URL:

    HYPERLINKhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=buku%20final%20esdm&s

    ource=web&cd=1&cad