kelenjar tiroid

12
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual. 1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis. a. Hipofisis Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior. b. Tiroid (Kelenjar Gondok) Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel 1 | Sistem Endokrin – Kelenjar Tiroid

Upload: elisa-kartika

Post on 11-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ANFIS KELENJAR TIROID

TRANSCRIPT

Page 1: Kelenjar Tiroid

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangHormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin

atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.

1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang DihasilkanDalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.a. Hipofisis

Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.

b. Tiroid (Kelenjar Gondok)Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh. Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun.

Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.

1 | S i s t e m E n d o k r i n – K e l e n j a r T i r o i d

Page 2: Kelenjar Tiroid

Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid(Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

c. Paratiroid l Kelenjar Anak GondokParatiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.

d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak GinjalKelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).

e. PankreasAda beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulauLangerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan.

f. OvariumOvarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.1. EstrogenHormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.2. ProgesteronHormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi

2 | S i s t e m E n d o k r i n – K e l e n j a r T i r o i d

Page 3: Kelenjar Tiroid

menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.

g. TestisSeperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

1.2 Tujuana) Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi kelenjar tiroidb) Untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroidc) Untuk mengetahui fungsi hormon tiroidd) Untuk mengetahui hormone yang di hasilkan oleh kelenjar tiroid

3 | S i s t e m E n d o k r i n – K e l e n j a r T i r o i d

Page 4: Kelenjar Tiroid

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Anatomi

Kelenjar tiroid terletak di leher, yaitu antara fasia koli media dan fasia prevertebralis. Di dalam ruang yang sama terdapat trakea, esofagus, pembuluh darah besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan fascia pretrakealis dan melingkari trakea dua pertiga bahkan sampai tiga perempat lingkaran. Keempat kelenjar paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid, tetapi letak dan jumlah kelenjar ini dapat bervariasi. Arteri karotis komunis, vena jugularis interna dan nervus vagus terletak bersama dalam suatu sarung tertutup di latero dorsal tiroid. Nervus rekurens terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring. Nervus frenikus dan trunkus simpatikus tidak masuk ke dalam ruang antara fasia media dan prevertebralis (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005).

Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago krikoid, di samping kiri dan kanan trakea. Pada orang dewasa beratnya ± 18 gram.

4 | S i s t e m E n d o k r i n – K e l e n j a r T i r o i d

Page 5: Kelenjar Tiroid

Kelenjar ini terdiri dari dua lobus yaitu lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan ± 2cm, lebar 2,5cm dan panjanganya 4cm. Tiap-tiap lobus terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormone-hormon disintesa. Kelenjar dibungkus oleh simpai jaringan ikat longgar yang menjulurkan septa ke dalam parenkim (Jonqueira, 2007).

Koloid terdiri atas tiroglobulin yaitu suatu glikoprotein yang mengandung suatu asam amino teriodinisasi. Hormon kelenjar tiroid disimpan dalam folikel sebagai koloid. Selain sel folikel, sel-sel parafolikel yang lebih besar juga terdapat di kelenjar tiroid. Sel-sel ini terdapat di dalam epitel folikel atau diantara folikel. Adanya banyak pembuluh darah di sekitar folikel, memudahkan mencurahkan hormon ke dalam aliran darah (Jonqueira, 2007).

Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari empat sumber antara lain arteri karotis superior kanan dan kiri, cabang arteri karotis eksterna kanan dan kiri dan kedua arteri tiroidea inferior kanan dan kiri, cabang arteri brakhialis. Kadang kala dijumpai arteri tiroidea ima, cabang dari trunkus brakiosefalika. Sistem vena terdiri atas vena tiroidea

5 | S i s t e m E n d o k r i n – K e l e n j a r T i r o i d

Page 6: Kelenjar Tiroid

superior yang berjalan bersama arteri, vena tiroidea media di sebelah lateral dan vena tiroidea inferior. Terdapat dua macam saraf yang mensarafi laring dengan pita suara (plica vocalis) yaitu nervus rekurens dan cabang dari nervus laringeus superior (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005).

Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersyarafi oleh syaraf adrenergic dan kolinergik. Saraf adrenergic berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal dari nervus vagus.

2.2 FISIOLOGIKelenjar tiroid menghasilkan 3 jenis hormone yaitu T3, T4 dan sedikit

Tirokalsitonin. Hormone T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan tirokalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler.

Dimana hormon tiroid utama yang di hasilkan yaitu tiroksin (T4) yang kemudian berubah menjadi bentuk aktifnya yaitu triyodotironin (T3). Iodium nonorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan bahan baku hormon tiroid. Zat ini dipekatkan kadarnya menjadi 30-40 kali sehingga mempunyai afinitas yang sangat tinggi di dalam jaringan tiroid. T3 dan T4 yang dihasilkan ini kemudian akan disimpan dalam bentuk koloid di dalam tiroid. Sebagian besar T4 kemudian akan dilepaskan ke sirkulasi sedangkan sisanya tetap di dalam kelenjar yang kemudian mengalami daur ulang. Di sirkulasi, hormon tiroid akan terikat oleh protein yaitu globulin pengikat tiroid Thyroid Binding Globulin (TBG) atau prealbumin pengikat albumin Thyroxine Binding Prealbumine (TBPA).

Hormon stimulator tiroid Thyroid Stimulating Hormone (TSH) memegang peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid. TSH dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. Proses yang dikenal sebagai umpan balik negatif sangat penting dalam proses pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi. Pada pemeriksaan akan terlihat adanya sel parafolikular yang menghasilkan kalsitonin yang berfungsi untuk mengatur metabolisme kalsium, yaitu menurunkan kadar kalsium serum terhadap tulang (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005).

Bahan dasar pembentukan hormone-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. Yodium yang dikonsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif kedalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energy. Proses ini disebut pompa iodide, yang dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat.

Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut tiroglobulin yang kemudian mengalami penguraian menjadi mono iodotironin (MIT) dan Diiodotironin (DIT). Selanjutnya terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan DIT yang membentuk Tri iodotironin atau T3 dan DIT dengan DIT akan membentuk tetra iodotironin atau tiroksin (T4). Proses penggabungan ini dirangsang oleh TSH namun dapat dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamide, dan metil kaptoimidazol. Hormone T3 dan T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein binding lodine).

Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid yaitu Thyroid Stimulating Hormone (TSH) yang dihasilkan oleh lobus anterior hipofisis. Kelenjar ini secara langsung dipengaruhi dan diatur aktifitasnya oleh kadar hormon tiroid dalam sirkulasi yang bertindak sebagai umpan balik negatif terhadap lobus

6 | S i s t e m E n d o k r i n – K e l e n j a r T i r o i d

Page 7: Kelenjar Tiroid

anterior hipofisis dan terhadap sekresi hormon pelepas tirotropin yaitu Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) dari hipotalamus (Guyton & Hall, 2006).

Sebenarnya hampir semua sel di tubuh dipengaruhi secara langsung atau tidak langsung oleh hormon tiroid. Efek T3 dan T4 dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu : (Sherwood, 2011)

a) Efek pada laju metabolismeHormon tiroid meningkatkan laju metabolisme basal tubuh secara

keseluruhan. Hormon ini adalah regulator terpenting bagi tingkat konsumsi O2 dan pengeluaran energi tubuh pada keadaan istirahat. Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkan metabolism karena peningkatan konsumsi oksigen dan produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak, lien, paru-paru dan testis. Kedua hormone ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan cepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktuya lebih singkat dibanding dengan T4, T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3 setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.

b) Efek kalorigenikPeningkatan laju metabolisme menyebabkan peningkatan produksi panas.

c) Efek pada metabolisme perantaraHormon tiroid memodulasi kecepatan banyak reaksi spesifik yang terlibat

dalam metabolisme bahan bakar. Efek hormon tiroid pada bahan bakar metabolik bersifat multifaset, hormon ini tidak saja mempengaruhi sintesis dan penguraian karbohidrat, lemak dan protein, tetapi banyak sedikitnya jumlah hormon juga dapat menginduksi efek yang bertentangan.

d) Efek simpatomimetikHormon tiroid meningkatkan ketanggapan sel sasaran terhadap

katekolamin (epinefrin dan norepinefrin), zat perantara kimiawi yang digunakan oleh sistem saraf simpatis dan hormon dari medula adrenal.

e) Efek pada sistem kardiovaskulerHormon tiroid meningkatkan kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi

jantung sehingga curah jantung meningkat. Merangsang pembentukan sel darah merah

f) Efek pada pertumbuhanHormon tiroid tidak saja merangsang sekresi hormone pertumbuhan,

tetapi juga mendorong efek hormon pertumbuhan (somatomedin) pada sintesis protein struktural baru dan pertumbuhan rangka.

g) Efek pada sistem sarafHormon tiroid berperan penting dalam perkembangan normal sistem

saraf terutama Sistem Saraf Pusat (SSP). Hormon tiroid juga sangat penting untuk aktivitas normal SSP pada orang dewasa.

2.3Fungsi Kelenjar Tiroid1. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi2. Menagtur penggunaaan oksidasi

7 | S i s t e m E n d o k r i n – K e l e n j a r T i r o i d

Page 8: Kelenjar Tiroid

3. Mengatur pengeluaran co24. Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan. Pada anak

mempengaruhi perkembanan fisik dan mental

2.4Hormon yang di hasilkan Kelenjar TiroidHormon yang dihasilkan kelenjar tiroid tercantum berikut ini.

1. Tirodontironin, berfungsi mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan sistem saraf.

2. Kalsitonin, berfungsi menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorbsi kalsium oleh tulang.

3. Tiroksin, merupaka hormon penting yang dihasilkan oleh kelenjar gondok atau tiroid. Hormon tiroksi berfngsi dalam mengatur metabolisme dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

2.5Fungsi Hormon Tiroid1. Mempengaruhi pertumbuhan kematangan tubuh dan energi2. Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan reaksimetabolik3. Menambah RNA, metabolisme meningkat4. Keseimbangan nitrogen negatif dan sintesis protein menurun5. Manambah produksi panas dan menyimpan energi6. Absorbsi intestinal terhadap glukosa, toleransi glukosa yang abnormal

sering ditemukan pada hipertiroidisme

8 | S i s t e m E n d o k r i n – K e l e n j a r T i r o i d

Page 9: Kelenjar Tiroid

DAFTAR PUSTAKA

Sjamsuhidajat, Wim De Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta: EGC

Luiz Carlos Junqueira, Jose Carneiro, 2007. Text & Atlas Histologi Dasar. Penerbit EGC, Jakarta

Ellis, Harold. 2006. Clinical Anatomy: Applied Anatomy for Student & Junior Doctors. 11th edition. USA: Blackwell Publishing.

Guyton A. C., Hall J. E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta:EGC. P.

Rumaharbo, Hotma. 1999. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta: EGC

Sherwood, Lauralee. 2011. Buku Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi 8. Jakarta: EGC

9 | S i s t e m E n d o k r i n – K e l e n j a r T i r o i d