kelebihan dan kekurangan media

8
Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi Posted on Mei 8, 2011 by naypsikosa A . Kelebihan Media Televisi : - Jangakauan sangat luas - Penayangan seketika - Gabungan gambar, suara dan warna - Efek demonstrasi - Penentuan waktu pentayangan mudah - Kontrol Mudah Kekurangan Media Televisi : - Cepat lewat, frekuensi tinggi - Relatif mahal - Tidak ada segmentasi pirsawan - Keterangan dan pesan harus pendek - Produksi materi lama dan mahal E. Dampak Positif Televisi - Banyak mengetahui berita-berita yang ada dalam negri maupun luar negri - Yang tadinya tidak tahu tentang sumber-sumber berita berasal , menjadi tahu - Menambah kreatifitas dan intelek seseorang - Menambah pembelajaran secara tidak langsung - Dapat membantu antar sesama ketika kita melihat sebuah berita terdapat bencana Proposal Membangun Stasiun TV PROPOSAL MEMBANGUN STASIUN TV DAERAH DI PROPINSI SULAWESI BARAT

Upload: muhammad-zuri

Post on 01-Jan-2016

95 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelebihan Dan Kekurangan Media

Kelebihan dan Kekurangan Media   Televisi

Posted on Mei 8, 2011 by naypsikosa

A . Kelebihan Media Televisi :- Jangakauan sangat luas- Penayangan seketika- Gabungan gambar, suara dan warna- Efek demonstrasi- Penentuan waktu pentayangan mudah- Kontrol Mudah

Kekurangan Media Televisi :- Cepat lewat, frekuensi tinggi- Relatif mahal- Tidak ada segmentasi pirsawan- Keterangan dan pesan harus pendek- Produksi materi lama dan mahal

E. Dampak Positif Televisi

- Banyak mengetahui berita-berita yang ada dalam negri maupun luar negri

- Yang tadinya tidak tahu tentang sumber-sumber berita berasal , menjadi tahu

- Menambah kreatifitas dan intelek seseorang

- Menambah pembelajaran secara tidak langsung

- Dapat membantu antar sesama ketika kita melihat sebuah berita terdapat bencana

Proposal Membangun Stasiun TV

PROPOSALMEMBANGUN STASIUN TV DAERAH

DI PROPINSI SULAWESI BARAT

A.     MAKSUD DAN TUJUAN1.      Membangun stasiun televisi di daerah dengan tujuan utama untuk mendapatkan

keuntungan dengan cara mengelolanya secara mandiri/kerjasama dan atau menjualnya kembali.

2.      Menjajaki kemungkinan pengembangan bidang usaha lainnya yang berhubungan dengan pembangunan stasiun televisi di daerah tersebut, misalnya kemungkinan bisnis di bidang PH (production house/rumah produksi) atau pemasaran pembangkit listrik tenaga surya

Page 2: Kelebihan Dan Kekurangan Media

sebagai sumber tegangan bagi penerima televisi di daerah yang pelayanan listrik dari PLN-nya belum memadai, atau bidang usaha lainnya.

B.      DASAR PEMIKIRANSelain berdampak sosial yang luas dimasyarakat (misalnya pembangunan/perkembangan daerah), pembangunan sebuah stasiun televisi juga mempunyai dimensi ekonomi (untuk mencari keuntungan). Oleh sebab itu pemilihan lokasi pembangunan stasiun televisi ini juga harus diperhitungkan secara matang. Pada kesempatan ini diilustrasikan pembangunan stasiun televisi ini di daerah/propinsi Sulawesi Barat (kotanya belum ditentukan) dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut (berdasarkan pengalaman kami melaksanakan proyek USO pada awal tahun 2010):

1. Sejauh pengetahuan kami, sampai saat ini di Propinsi Sulawesi Barat belum ada stasiun televisi daerah.

2. Dibandingkan dengan propinsi lainnya, di Propinsi Sulawesi Barat relatif medannya lebih berat sehingga pembangunan inprastruktur tidak secepat daerah lainnya di pulau Sulawesi.

3.  Dalam hal ini, kami menganggap daerah Propinsi Sulawesi Barat ini sebagai daerah “Blue Ocean” bagi perkembangan stasiun televisi daerah dan industri/bisnis turunannya.

C. STASIUN TELEVISI

Stasiun televisi yang ada di Indonesia dapat digolongkan ke dalam 3 (tiga) golongan berdasarkan wilayah kerjanya, yaitu:

1. Stasiun Televisi Nasional,2. Stasiun Televisi Daerah, dan3. Stasiun Televisi Jaringan.

Sejauh pengetahuan kami, pemerintah sudah tidak mengeluarkan ijin lagi untuk pembangunan Stasiun Televisi Nasional. Dengan demikian untuk saat ini yang berkembang adalah pembangunan Stasiun Televisi Daerah dan Stasiun Televisi Jaringan. Khususnya untuk Stasiun Televisi Jaringan, untuk saat ini perkembangannya dengan cara bekerjasama dengan Stasiun Televisi Daerah, atau mengakuisisi Stasiun Televisi Daerah tersebut. Sedangkan perkembangan Stasiun Televisi Daerah, dibeberapa daerah mendapat bantuan yang signifikan dari Pemerintah Daerah (Pemda Tinggkat II) karena berkaitan secara langsung dengan perkembangan daerah tersebut.

D. TEKNOLOGI

Tenologi yang diterapkan di sebuah stasiun televisi ada 2 (dua) macam:1. Teknologi Analog (televisi analog), dan2. Teknologi Digital (televisi digital).

Menurut perencanaannya, pemerintah menginginkan teknologi televisi digital mulai diterapan di Indonesia pada tahun 2012. Dan pada tahun 2018 diharapkan sudah tidak ada

Page 3: Kelebihan Dan Kekurangan Media

lagi stasiun televisi yang berteknologi analog. Tetapi pada kesempatan ini kami masih menyarankan teknologi yang nanti diterapkan di stasiun televisi yang akan dibangun ini masih menggunakan teknologi analog dengan pertimbangan:

1. Pesawat televisi yang ada di pasaran hampir seluruhnya (mungkin seluruhnya) masih menerapkan teknologi analog.

2.  Sebagian besar stasiun televisi yang lain juga masih menggunakan teknologi analog.

3. Sarana pendukungnya/suku cadang mudah didapat dan harganya relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan suku cadang stasiun televisi yang berteknologi digital.

E. PEMBANGUNAN STASIUN TELEVISI ANALOG.

Alat/peralatan yang diperlukan untuk membangun sebuah stasiun televisi analog pada dasarnya terdiri dari:

1. Antenna, jumlahnya sesuai kebutuhan (2, 4, 6, 8, dst).2. Power distribusi, disesuaikan dengan jumlah antenna yang diperlukan.3. Kabel feeder, ukurannya disesuaikan dengan daya pancar power amplifiernya.

Sedangkan panjangnya disesuaikan dengan tinggi menara dan jarak ruangan pemancar ke menara.

4. Filter, bisa diperlukan bisa juga tidak sesuai dengan kondisi dilapangan.5. Power amplifier, besarnya disesuaikan dengan ruang lingkup pancaran yang

diinginkan.6. Modulator.7. Enkoder.8. Rack kabinet standar 19 inchi (bisa juga tidak diperlukan).9. Assesoris yang terdiri dari konektor, grounding kit dan lainnya.10. Komputer.

Enkoder analog inputnya berupa sinyal audio dan video dari studio televisi. Pada banyak kasus, didalam sebuah stasiun televisi daerah, studio ini biasanya hanya terdiri dari sebuah komputer saja yang telah diprogram sesuai dengan keinginan. Didalam komputer ini materi siaran disimpan untuk kemudian dipancarkan pada waktu yang diinginkan.

Sedangkan prasarana lainnya yang diperlukan adalah:1. Menara, tinggi sesuai dengan kebutuhan. Sebagai gambaran mungkin tingginya

bisa berkisar sekitar 30 meter. Jenis menara ini bisa triangle dengan guyewire, lebar sekitar 40cm sudah cukup memadai. Menara ini harus dilengkapi dengan sistem grounding, penangkal petir dan lampu pengaman.

2. Ruangan tempat pemancar (dan studio) dengan luas secukupnya. Bisa juga menggunaan ruangan yang sudah ada asal tidak bocor, pencahayaan bagus dan ada ventilasi udara.

3. Ketersediaan sumber listrik yang  memadai.4. Pendingin ruangan pemancar (dan studio), bisa juga menggunakan kipas angin.

Page 4: Kelebihan Dan Kekurangan Media

Sebagai gambaran, untuk dapat melayani daerah seluas kota di Propinsi Sulawesi Barat untuk tahap awal mungkin hanya diperlukan pemancar dengan daya 50 watt saja. Daya listrik yang diperlukan untuk seluruh perangkat stasiun pemancar dan studionya mungkin berkisar antara 600-700 watt saja. Apabila sumber energi listrik sebesar itu tidak dapat dipenuhi dari PLN (dengan berbagai sebab), maka bisa menggunakan generator set (genset) kecil berdaya 900 watt yang banyak dijual dipasaran, atau bisa juga menggunakan sumber energi listrik alternatif (misalnya dari tenaga angin atau sinar matahari). Sebagai gambaran saja, untuk saat ini untuk memperoleh daya listrik sebesar 1000 watt dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga bayu/angin atau pembangkit listrik tenaga surya/matahari diperlukan investasi sekitar 50 juta rupiah (untuk peralatannya saja). Mungkin investasi sebesar itu masih dirasa mahal, tetapi ada keuntungan yang diperoleh dengan cara itu terutama masalah pencitraan, apalagi ditengah kencangnya isu global berupa pemanasan lingkungan dan krisis energi fosil.

F. MATERI SIARAN

Pada tahap awal, kerjasama dengan pihak pemerintah daerah setempat adalah mutlak dilaksanakan dalam hal pembuatan materi siaran. Yang paling umum, sebuah stasiun televisi daerah ini menyiarkan berita (daerah) dan kegiatan aparatur pemerintah di daerah tersebut.Bisa juga menyiarkan kegiatan sosial budaya dan pendidikan di daerah tersebut, misalnya bekerja sama dengan pihak sekolah. Adalah suatu “keajaiban” apabila pada tahap ini bisa langsung bekerjasama dengan pihak sponsor (swasta).Materi siaran yang lainnya adalah dengan cara bekerja sama dengan stasiun televisi nasional untuk me-relay siarannya.

G. IJIN-IJIN

Ijin-ijin untuk mendirikan stasiun televisi daerah ini ada yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah (diurus didaerah), misalnya masalah legalitas perusahaan, domisili dan lain-lain. Harus juga mendapat rekomendasi dari KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) setempat. Sedangkan ijin-ijin yang harus diurus di pusat (postel) terutama masalah frekwensi.

H. MASALAH BISNIS

Karena motif utama kita mendirikan stasiun televisi daerah ini adalah kepentingan bisnis (mencari keuntungan), maka kami tidak menyarankan stasiun pemancar daerah yang telah dibangun ini dikelola sendiri dalam kurun waktu yang lama. Secepatnya stasiun pemancar daerah ini harus bisa menghasilkan keuntungan. Adapun caranya sebagai berikut:

1. Setelah stasiun televisi daerah ini bisa beroperasi, maka segera bekerja sama dengan pihak pemerintah daerah. Kita bisa menawarkan kepada pemerintah daerah itu untuk mengakuisisi stasiun televisi daerah ini. Biasanya anggarannya akan “dikeluarkan” pada tahun anggaran berikutnya.

Page 5: Kelebihan Dan Kekurangan Media

2. Bisa juga bekerja sama dengan stasiun televisi yang bersifat jaringan. Biasanya  mereka “membeli” waktu siaran (misalnya membeli waktu siaran beberapa jam sehari) dan membuat perjanjian kerjasama per tahun, atau bisa saja pihak stasiun televisi jaringan ini mengakuisisi sebagian/keseluruhan “saham” stasiun televisi daerah ini.

3. Ditawarkan kepada pengusaha di daerah tersebut, atau4. Ada pula dalam kasus-kasus tertentu, keberadaan stasiun pemancar televisi ini

dibutuhkan sekali oleh masyarakat, sehingga dengan sukarela masyarakat bersedia mengumpulkan sejumlah dana per bulannya untuk membiayai operasional stasiun pemancar televisi.

I. POLA KERJASAMA

Pada kesempatan ini kami menawarkan kerjasama sebagai berikut:1. Pihak kami menyediakan alat/peralatan stasiun televisi daerah ini (diluar menara

dan lainnya), serta menginstalasi dan mengoperasikannya (dalam kurun waktu tertentu). Dan melakukan pelatihan kepada tenaga lokal serta jaminan pemeliharaan selama kurun waktu tertentu.

2. Pihak Bapak (dan teman lainnya) di daerah, menyediakan tempat (berikut menara dan lainnya) serta mengurus ijin-ijin yang diperlukan. Juga menyediakan fasilitas dan akomodasi bagi personil kami yang bertugas di daerah tersebut.

3. Besarnya “saham” masing-masing pihak pada proyek ini dapat dibicarakan kemudian.

4. Pekerjaan lainnya yang belum terdefinisi juga dibicarakan kemudian.5. Satu stasiun pemancar televisi daerah ini akan beroperasi secara optimal apabila

(menurut perhitungan kami) terdiri dari sedikitnya 5 (lima) kanal televisi yang dipancarannya. Adapun pertimbangannya adalah 1 (satu) kanal dipakai siaran sendiri dan 4 (empat) kanal dipakai/disewakan untuk me-relay stasiun televisi nasional dan atau stasiun televisi jaringan. Menurut informasi yang kami peroleh, 1 (satu) jam siaran televisi bisa disewakan ke stasiun televisi jaringan sekitar Rp. 1.500.000,-. Perkiraan nilai investasi untuk perangkat pemancar televisi dan perkiraan daya pancarnya adalah sebagai berikut:

a.      Investasi untuk 5 kanal dengan masing-masing kanal berdaya 50 watt (@ Rp. 50.000.000,-/kanal) adalah Rp. 250.000.000,-. Daya pancar radius 10 Km (diameter 20 Km), tergantung kontur tanahnya dan tinggi menara pemancar.

b.      Investasi untuk 5 kanal dengan masing-masing kanal berdaya 150 watt (@ Rp. 75.000.000,-/kanal) adalah Rp 325.000.000,-. Daya pancar radius 20 Km (diameter 40 Km), tergantung kontur tanahnya dan tinggi menara pemancar.

c.       Investasi untuk 5 kanal dengan masing-masing kanal berdaya 300 watt (@ Rp. 100.000.000,-/kanal) adalah Rp. 500.000.000,-. Daya pancar radius 30 Km (diameter 60 Km), tergantung kontur tanahnya dan tinggi menara pamancar.

6. Sedangkan perkiraan biaya untuk mengurus perizinan sekitar Rp. 200.000.000,- sampai dengan Rp. 250.000.000,-. Dimasing-masing daerah dimungkinkan berbeda.

Page 6: Kelebihan Dan Kekurangan Media

7. Sedangkan perkiraan biaya untuk pengadaan tempat (lokasi) pemancar dan menaranya berkisar Rp. 100.000.000,- sampai dengan Rp. 150.000.000,-. Hal ini tergantung juga seberapa tinggi menaranya dan seberapa “mewah” bangunannya.

8. Pola bisnis membangun stasiun pemancar televisi daerah yang kami sarankan adalah apabila telah selesai membangun stasiun pemancar televisi daerah di suatu daerah, kemudian segera “menjualnya” untuk segera membangun kembali didaerah berikutnya.

Apabila ada ketertarikan dari Bapak (dan rekan-rekan di daerah) terhadap paparan singkat kami ini, kami sangat berterima kasih apabila berkesempatan membahasnya lebih jauh dengan Bapak (dan rekan-rekan di daerah) secara langsung.