kelarutan sebagai fungsi dari temperatur.doc

8/13/2019 Kelarutan sebagai fungsi dari temperatur.doc

http://slidepdf.com/reader/full/kelarutan-sebagai-fungsi-dari-temperaturdoc 1/8

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI DARI TEMPERATUR

Ahmad Rifai, Sari Nuryani

Lab. Kimia Fisika Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang

Gedung D8 Lt 2 Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia

riai!"#emist$gmai%."om, &8'!(&)(2*''

+bstrak

Ke%arutan ada%a# um%a# -at ang dapat %arut da%am seuma# pe%arut sampai membentuk %arutan enu#. Ke%arutan suatu -at sa%a# satuna dipengaru#i o%e# temperature. /ada per"obaan ini asam

oksa%at sebagai %arutan ang dienu#kan dititrasi menggunakan Na01 &.' dan &.2 padavariasi su#u aitu (&, 3&, 2&, dan *&45. Dari data ang dipero%e# didapatkan dua graik ang

berbeda po%ana, graik pertama menunukkan semakin tinggi su#u semakin besar ke%arutannanamun terdapat penimpangan data pada su#u 3&45. Sementara itu, graik kedua menunukkan

semakin tinggi su#u semakin ke"i% ke%arutanna. 1a% ang ane# uga teradi pada panas pe%arutan keduana aitu pada titrasi asam oksa%at &.' dipero%e# 67'!.)* Jmo% sementara

untuk titrasi dengan Na01 &.2 dipero%e# 9'3'!.73 Jmo%. Dari keduana ter%i#at perbedaan

ang sangat men"o%ok dari siatna ang ber%a:anan, aitu ekdoterm dan endoterm. Dari per"obaan ini, #a% ang per%u dik%ariikasi ada%a# besarna ke%arutan ada%a# berbanding %urusdengan kenaikan su#u. Semua kesa%a#an ang mungkin teradi ada%a# karena kesa%a#an

prosedur ang sangat mendasar se#ingga mempengaru#i kese%uru#an #asi% praktikum.Keenu#an %arutan asam oksa%at ang masi# dipertanakan akibat penggunaan a%at ang tidak

se:aarna.

Kata kun"i ; ke%arutan, temperature, dan panas pe%arutan.

Pendahuluan

Ke%arutan ada%a# um%a# -at ang dapat %arut da%am seum%a# pe%arut sampai

membentuk %arutan enu#. +dapun "ara menentukan ke%arutan suatu -at ia%a# dengan

mengambi% seum%a# tertentu pe%arut murni, misa%na * %iter. Kemudian memperkirakan

um%a# -at ang dapat membentuk %arutan %e:at enu#, ang ditandai dengan masi#

terdapatna -at padat ang tidak %arut. Sete%a# diko"ok ataupun diaduk akan teradi

kesetimbangan antara -at ang %arut dengan -at ang tidak %arut <+tkins, *))(=.

>ang dimaksud dengan ke%arutan dari suatu -at da%am suatu pe%arut, ada%a# banakna

suatu -at dapat %arut se"ara maksimum da%am suatu pe%arut pada kondisi tertentu.?iasana

dinatakan da%am satuan mo%%iter. Jadi, bi%a batas ke%arutan ter"apai, maka -at ang

di%arutkan itu da%am batas kesetimbangan, artina bi%a -at ter%arut ditamba#, maka akan teradi

%arutan enu#, bi%a -at ang di%arutkan dikurangi, akan teradi %arutan ang be%um enu#. Dan

kesetimbangan tergantung pada su#u pe%arutan <sukardo, da%am +mi2&*2=.

Dua komponen da%am %arutan ada%a# so%ute dan so%vent.So%ute ada%a# substansi ang

me%arutkan.5onto# sebua# %arutan Na5%.Na5% ada%a# so%ute dan air ada%a# so%vent. Dari

ketiga materi, padat, "air dan gas, sangat dimungkinkan untuk memi%ki Sembi%an tipe %arutan

ang berbeda; padat da%am padat, padat da%am "airan, padat da%am gas, "air da%am "airan, dan

sebagaina. Dari berbagai ma"am tipe ini, %arutan ang %a-im kita kena% ada%a# padatan da%am

"airan, "airan da%am "airan, gas da%am "airan serta gas da%am gas <sukardo da%am +mi,2&*2=.



Jika ke%arutan su#u suatu sistem kimia da%am keseimbangan dengan padatan, "airan

atau gas ang %ain pada su#u tertentu maka %arutan disebut enu#. Larutan enu# ada%a#

%arutan ang kandungan so%utna suda# men"apai maksima% se#ingga penamba#an so%ut %ebi#

%anut tidak dapat %arut. Konsentrasi so%ut da%am %arutan enu# disebut ke%arutan. Untuk so%ut

padat maka %arutan enu#na teradi keseimbangan dimana mo%eku% ase padat meningga%kan

asena dan masuk ke ase "airan dengan ke"epatan sama dengan mo%eku%9mo%eku% ion dari

ase "air ang mengkrista% menadi ase padat <sukardo da%am +mi, 2&*2=.

Larutan tak enu# aitu %arutan ang mengandung so%ute <-at ter%arut= kurang dari ang

diper%ukan untuk membuat %arutan enu# atau %arutan ang partike% @ partike%na tidak tepat

#abis bereaksi dengan pereaksi.

Larutan sangat enu#, aitu %arutan ang mengandung %ebi# banak so%ute dari pada

ang diper%ukan untuk %arutan enu# atau dengan kata %ain %arutan ang tidak dapat %agi

me%arutkan -at ter%arut se#ingga teradi endapan dida%am %arutan. Suatu %arutan enu#

merupakan kesetimbangan dinamis. Kesetimbangan tersebut akan bergeser bi%a su#u

dinaikan. /ada umumna ke%arutan -at padat da%am %arutan bertamba# bi%a su#u dinaikan

<sukri da%am +mi,2&*2=.

/roses apa saa ang bersiat endotermis da%am satu ara# ada%a# eksoterm da%am ara#

ang %ain. Karena proses pembentukan %arutan da%am proses pengkrista%an ber%angsung

dengan %au da%am proses pengkrista%an ber%angsung dengan %au ang sama dengan

kesetimbangan maka peruba#an energ netto ada%a# no%. Aetapi ika su#u dinaikkan maka

proses akan menerap ka%or. Da%am #a% ini pembentukan %arutan %ebi# disukai. Segera sete%a#

su#u dinaikkan tidak berada pada kesetimbangan karena ada %agi -at ang me%arut. Suatu -at

ang menerap ka%or ketika me%arut "enderung %ebi# muda# %arut pada su#u tinggi.

<K%eine%ter da%am +mi, 2&**=.

Ke%arutan -at menurut su#u sangat berbeda @ beda. /ada su#u tertentu %arutan enu#

ang bersentu#an dengan -at ter%arut ang tidak %arut da%am %arutan itu ada%a# sebua# "onto#

mengenai kesetimbangan dinamik. Karena di#adapkan dengan sistem kesetimbangan, dapat

menggunakan prinsip %e "#ate%ier. Untuk mengana%isis bagaimana gangguan itu pada sistem

akan mempengaru#i kedudukan kesetimbangan. Gangguan ini antara %ain peruba#an pada

su#u ini "enderung menggeser kesetimbangan ke ara# penerap ka%or.

Jika pe%arut dari -at ter%arut %ebi# banak merupakan peristi:a endoterm, seperti

dinatakan da%am persamaan ;

Ka%or 6 -at ter%arut 6 %arutan <%*= %arutan <%2=

Dengan %arutan <%2= %ebi# pekat daripada %arutan<%*= maka kenaikan su#u akan meningkatkan

ke%arutan. Dengan kata %ain, kesetimbangan bergeser ke kanan karena meningkatna su#u.



Untuk kebanakan padatan dan "airan ang di%akukan da%am pe%arut "airan, biasana

ke%arutan meningkat dengan kenaikan su#u.

Untuk gas, pembentukan %arutan da%am "airan #ampir se%a%u eksoterm, se#ingga

ketimbangan dapat dinatakan dengan ;

Gas 6 %arutan <*= %arutan <2= 6 ka%or

Untuk kesetimabngan ini, peningkatan su#u ma%a# akan mengusir gas dan %arutan

sebab pergeseran ini ke kiri ada%a# endoterm. Karena itu gas #ampir se%a%u menadi kurang

%arut da%am "airan ika su#una dinaikkan <+tkins, *))(=

/engaru# temperatur da%am kesetimbangan kimia ditentukan dengan o dengan

persamaan ; p B ang disebut persamaan vanCt #o. /ada reaksi endoterm

konstanta kesetimbangan akan naik seiring dengan naikna termperatur. /ada reaksi eksoterm

konstanta kesetimbangan akan turun dengan naikna temperature <obert + +%bert Si%be

da%am +mi, 2&*2=.

/ada %arutan enu# teradi kesetimbangan antara -at ter%arut da%am %arutan dan -at tidak

%arut. Da%am kesetimbangan ini, ke"epatan me%arut sama dengan ke"epatan mengendap.

+rtina konsentrasi -at da%am %arutan akan se%a%u sama.

Metde

/ada praktikum ini, kami menggunakan a%at dan ba#an ang me%iputi beaker g%ass *&&& m%,

beaker g%ass 2'& m%, pipet vo%um *& m%, ba%% pipet, termometer *&&45, buret '& m%, er%enmaer 2'&

m%, pipet tetes, baskom, asam oksa%at &.2 , Na01 &.2 , Na01 &.' , indikator pp, es batu dan

air panas sebagai pengontro% su#u.

/raktikum dia:a%i dengan menenu#kan asam oksa%at &.2 sebanak *&& m% aitu denganmemanaskan #ingga su#una 7&45. +sam oksa%at sebanak *& mi%i%iter didinginkan #ingga

su#una men"apai (&45 %a%u ditamba#kan indi"ator pp untuk dititrasi menggunakan Na01 &.' .

1a% serupa uga di%akukan pada saat %arutan memi%iki su#u 3&, 2&, dan *&45. Se%ain itu, variasi uga

di%akukan dengan menggunakan Na01 &.2 sebagai titranna pada pengaturan su#u ang sama.

Data ang dipero%e# dari titrasi ada%a# banakna vo%ume Na01 ang digunakan da%am

proses titrasi asam oksa%at. Dari #a% ini akan dipero%e# ke%arutan dari asam oksa%at dengan

menggunakan rumus * E *B2 E 2. ?erdasarkan data ke%arutan ang didapat dari praktikum ini,

kemudian di%akukan per#itungan untuk menentukan panas pe%arutan dengan menggunakan aturan



anCt 1o. Se%ain itu, graik dibuat dengan membandingkan %ogaritme ke%arutan dengan *A. Dari

graik akan tampak ni%ai panas pe%arutanna.

!a"il Dan Pem#aha"an

1asi% dari penentuan ke%arutan asam oksa%at pada su#u (&, 3&, 2&, dan *&45 dengan proses

titrasi menggunakan Na01 &.' dan Na01 &.2 berturut9turut ditunukkan pada tab%e * dan 2.

Aabe%.* o%ume Na01 &.' dari proses titrasi

Su#u 45 o%ume asam

oksa%at <m%=

o%ume Na01 <m%=

I II ata9rata

(& *& ).& m% 8.!& m% 8.8' m%

3& *& !.! m% *&.2 m% 8.)' m%

2& *& 8,8 m% 8.! m% 8,!' m%

*& *& 8,7 m% 8.7 m% 8,7 m%

Aabe%.2 o%ume Na01 &.2 dari proses titrasi

Su#u 45 o%ume asam

oksa%at <m%=

o%ume Na01 <m%=

I II ata9rata

(& *& 22.& m% 2*.3 m% 2*.7' m%

3& *& 2*.) m% 2*.' m% 2*.! m%

2& *& 2(.7 m% 2(.2 m% 2(.( m%

*& *& 2!.2 m% 2!.& m% 2!.* m%

Dari tab%e * dan 2 kita dapat menentukan ke%arutan asam oksa%at dengan menggunakan

rumus * E *B2 E 2. 1asi% per#itungan ang dipero%e# ditunukkan pada tab%e 3 dan (, ang

kemudian dibuat graik dengan membandingkan %ogaritma ke%arutanna dengan *A.

Aabe% 3 1asi% per#itungan ke%arutan asam oksa%at berdasarkan vo%ume Na01 &.' Ke%arutan +sam oksa%at

<s= mo%LH

Log s *A

&.((2' 9&.3'( &.&&3*)

&.((!' 9&.3() &.&&33&

&.(3!' 9&.3') &.&&3(*

&.(3&& 9&.377 &.&&3'3

Aabe% ( 1asi% per#itungan ke%arutan asam oksa%at berdasarkan vo%ume Na01 &.2

Ke%arutan +sam oksa%at<s= mo%LH

Log s *A



&.(33 9&.373' &.&&3*)

&.(3( 9&.372' &.&&33&

&.(88 9&.3**' &.&&3(*

&.'(2 9&.277& &.&&3'3

Dari tab%e 3 dan ( dipero%e# graik * dan 2 ang dapat disimpu%kan ba#:a dari kedua graik

tidak menunukkan #asi% ang sepo%a, #a% ini menebakan keraguan da%am mengambi% suatu

kesimpu%an. ?erdasarkan reerensi ang ada #arusna data menunukkan meningkatna ke%arutan

seiring dengan meningkatna su#u. /ada tab%e 3 menunukkan po%a ang #ampir benar, akan tetapi

pada su#u 3&45 teradi penimpangan ang "ukup besar. Sementara itu pada tab%e ( teradi

penimpangan data ang "enderung mena%a#i aturan ang ada, semakin besar su#u semakin ke"i%

ke%arutan asam oksa%at.

Graik * %og S vs *A untuk Na01 &.'

Graik 2 Log S vs *A untuk Na01 &.2

Ke%arutan sebagai ungsi su#u aitu banakna -at ter%arut maksimum da%am pe%arut

tertentu ang dipengaru#i o%e# peruba#an su#u sampai %arutan menadi enu#. /ada umumna



pengaru# su#u pada ke%arutan -at "air semakin tinggi, maka ke%arutanna semakin besar pu%a, #a% ini

ber%aku seba%ikna. 1a% ini disebabkan karena proses pembentukan %arutanna bersiat endoterm.

Untuk penentuan 1 pe%arutan menggunakan rumus Ln B . Dari per#itungan

ini, didapat ni%ai 1 rata9rata aitu 67'!.)* Jmo% untuk titrasi dengan Na01 &.' dan 9'3'!.73

Jmo% untuk titrasi dengan Na01 &.2 . Dari kedua #asi% ini pun teradi perbedaan ni%ai 1 ang

sangat meno%ok, aitu siatna ang berbeda endotermis dan eksotermis. 1a% ini semakin

menimpu%kan ba#:a ada kesa%a#an mendasar ang teradi.

/ada per"obaan ini titrasi dengan Na01 ada ang tinggi ada uga ang menurun. 1a% ini

dikarenakan beberapa aktor kesa%a#an diantarana aitu ; *= /ada pemanasan asam oksa%at su#u

ang di"apai bisa ada ang berbeda @ beda ada ang 7& &5, ada uga ang %ebi# dari 7&& se#ingga

proses pendinginan menadi %ambat dan memepengaru#i konsentrasi dari asam oksa%at tersebut. 2=

/ada mentitrasi 12520( dengan Na01 menggunakan pipet vo%ume sering teradi kesa%a#an

menggunakan pipet vo%ume se#ingga konsentrasina tidak sesuai dengan ang di#arapkan. 3= /ada

penggunaan termometer, uung termometer kena dinding r%enmeer atau dengan sentu#an %ainna

ang dapat memberikan panas se#ingga su#u termometer adi beruba#. (= /ara%aks ang teradi pada

per"obaan ini disebabkan o%e# ke"erobo#an praktikan da%am me%akukan titrasi.

Sim$ulan

Dari per"obaan ini dipero%e# #asi% ang kurang sesuai dengan teori ang ada, aitu ke%arutan

asam oksa%at pada titrasi dengan Na01 &.' meningkat seiring dengan naikna su#u, namun pada

titrasi dengan Na01 &.2 teradi penurunan ke%arutan pada peningkatan su#u. Se%ain itu panas

pe%arutan dari keduana uga teradi penimpangan, aitu teradi perbedaan siat ang satu endoterm

dan ang %ain eksoterm. Dugaan kami #a% ini teradi akibat adana kesa%a#an pro"edura% ang

mendasar se#ingga #asi%na mempengaru#i kese%uru#an data.

Daftar Pu"ta%a

+tkins /. *))(. Kimia Fisika. Jakarta; r%angga

S, Kasmadi Imam. 2&&8. Kimia Dasar II . Semarang; Unnes

Nursiami, Siti. 2&*2. Kelarutan sebagai Fungsi Suhu. Semarang; Unnes



Kelarutan Sebagai Fungsi Dari Temperatur

Ahmad Rifai

1 Oktober 2013

Dian Mustikasari

V

V

V

VV

V

V

VVVV

VVVVVVVVV

V

V V

V

VVV

VV

Terdiri dari 6 halaman



V

V

VVVVVV

V

VVV

V

VV

VV

kelarutan sebagai fungsi dari temperatur.doc

Documents