kelainan adneksa kulit lbm 5 modul 7
TRANSCRIPT
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 1/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 1
KELAINAN ADNEKSA KULIT
STEP 1
Adneksa :
o turunan kulit berupa kuku, rambut, dan kelenjar kulit alat tambahan yg fungsinya sbg
penunjang kulit.
Telangiektasis :
o pelebaran kapiler yg menetap pd kulit, terlihat garis merah halus/kasar spt laba-laba.
o Disebabkan dr proses telangiektasia, yaitu dilatasi permanen pembuluh darah kecil yg
sudah ada sehingga menimbulkan lesi yg warnanya memudar pd kulit/membrane
mukosa.
Flushing :
o Warna kemerahan pd kulit spt orang yg sedang malu
o Kemerahan episotik pd wajah dan leher, secara normal dlm situasi panas, aktivitas fisik,
emosi, dan ingesti obat tertentu.
o Cahaya kemerah-merahan spt pembilasan.
Komedo :
o Gejala patognomonik berupa papul mengandung sebum, ada yg berwarna hitam
(mengandung melanin) dan putih (lebih dalam daripada komedo hitam), sumbatannya
pd saluran kelenjar pilosebaseus.
o Lesi non inflamasi jerawat yg terdiri dr sumbat keratin dan sebum dalam orifisium
terdilatasi dr suatu folikel rambut. Sering berisi bakteri propionibacterium acnes,stapiloccocus albus, dan malassezia furfur.
Kelenjar pilosebasea:
o Berkenaan dengan folikel rambut dan kelenjar sebasea.
Jerawat batu :
o Berciri-ciri dengan tonjolan tinggi, diameter besar, ada rasa nyeri hebat.
o Jerawat: penyakit kulit akibat peradangan menahun pd folikel kelenjar sebasea,
biasanya terdapat komedo, papul, pustule, nodus, dan kista (lesi peradangan). Papul
ditekan ada rasa nyeri.
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 2/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 2
STEP 2
1. Mengapa ada keluhan kemerahan pd wajah dan timbul jerawat batu yg muncul sejak 1 th
terakhir?
2. Bagaimana bisa timbul flushing, papul, edema, pustule, dan telengiektasis pd sentral wajah?
Apakah hanya di sentral wajah?
3. Mengapa pd gejala klinis tidak ditemukan komedo?
4. Mengapa dokter mendiagnosa banding sbg kelainan kelenjar pilosebasea yg merupakan salah
satu kelainan adneksa kulit?
5. Apakah ada kelainan adneksa kulit selain pd kelenjar pilosebasea?
6. Apa diagnose dari gejala klinis dr scenario, etiologi, pathogenesis, stadium atau fase, DD, dan
penatalaksanaan?
STEP 3
1. Mengapa ada keluhan kemerahan pd wajah dan timbul jerawat batu yg muncul sejak 1 th
terakhir?
Mengarah ke rosasea dg etiologi krn paparan sinar matahari, lalu ada pelebaran
pembuluh darah, sehingga wajahnya terlihat merah.
Sinar UV bisa merusak pembuluh darah, sehingga timbul eritema yg menetap dapat
mengakibatkan telengiektasis
Eritema bisa disebabkan krn peradangan dari bakteri pd pilosebasea yg menyerang pd
penderita.
Jerawat batu krn inflamasi dr sinar UV, setelah telengiektasis timbul nodul, papul,
edema. Edema bisa hilang atau menetap, tetapi pada jerawat batu edemanya
menetap. Biasanyanya bersifat kronik.
Dari factor psikis, dimungkinkan penderita mengalami stress sehingga kelenjar
sebasea mengeluarkan sebum yg berlebihan, menumpuk, mengeras, dan menyumbat
sehingga ada baktri yg tinggal, kalau didiamkan menjadi inflamasi kemudian timbul
jerawat batu.
UKK Jerawat batu:
o Berciri-ciri dengan tonjolan tinggi, diameter besar, ada rasa nyeri hebat.
o Jerawat: penyakit kulit akibat peradangan menahun pd folikel kelenjar sebasea,
biasanya terdapat komedo, papul, pustule, nodus, dan kista (lesi peradangan). Papul
ditekan ada rasa nyeri.
Pada scenario, wanita usia 48 th dimungkinkan sudah menopause, sehingga estrogen
menurun dan progesterone meningkat.hubungan sama menopause dicari ya…
2. Bagaimana bisa timbul flushing, papul, edema, pustule, dan telengiektasis pd sentral wajah?
Apakah hanya di sentral wajah?
Di sentral wajah krn terdapat kelenjar sebasea paling banyak.
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 3/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 3
Mengapa terdapat di sentral wajah?
Hubungannya dengan sebum ada atau tidak? Jika ada, jelaskan!
Tidak karena dapat meluas sampai leher, pergelangan tangan, dan kaki. Meluasnya karena
apa?
3. Mengapa pd gejala klinis tidak ditemukan komedo?
Komedo dari peran sebum yg meningkat.
Gejala klinis yg lain ditemukan krn adanya etiologi yg berkaitan dengan penyakit tsb,
seperti makanan, psikis, obat, musim, dll.
Hormone jg berpengaruh pd regulasi tubuh.
4. Mengapa dokter mendiagnosa banding sbg kelainan kelenjar pilosebasea yg merupakan salah
satu kelainan adneksa kulit?
Karena dokter melakukan :
DD:
Akne vulgaris
Akne rosasea
Dermatitis seboroik
Predileksi: wajah, aksila, dll…
Dermatitis perioral
SLEsudah di LBM 2
Yang kemudian dokter berpikir ke arah kelenjar sebasea, predileksi di sentral wajah, dari
gejala klinis: papul, pustule, edema
5. Apakah ada kelainan adneksa kulit selain pd kelenjar pilosebasea? Jika ada jelaskan!
Ada.
Kelenjar keringat
Ekrin
Miliaria
Definisi: keadaan di mana pori” keringat tertutup shg timbul retensi keringat
di kulit.
Anhidrosis
Definisi: keadaan hilangnya sebagian aktivitas kelenjar keringat,
penyebabnya: neuropati kelenjar dan idiopatik
Hiperhidrosis
Definisi: peningkatan sekresi keringat ekrin, terdiri dari neural dan non neural
yg dibagi berdasarkan mekanisme dan respon.
Apokrin
Kromhidrosis
Definisi: kelainan krn sekresi keringat apokrin berwarna.
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 4/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 4
Bronkhidrosis
Definisi: bau yg keluar dr kulit yg menusuk hidung krn penguraikan keringat
apokrin oleh bakteri gram negatif
Kelenjar sebasea
Kuku
Kontur kuku, permukaan, dan pertumbuhan
o Hipokratik finger
Definisi: kuku cembung mirip gelas arloji
o Poilonikia
Definisi: kuku tipis, cembung, pinggir meninggi
o Anonikia
Definisi: kuku tidak tumbuh
o Shell nail syndrome
Definisi: ada atrofi pd dasar kuku, mirip Hipokratik finger
o Onikogrifosis
Definisi: kuku tebal, warna putih dan coklat, mirip cakar
o Onikoatrofi
Kuku tipis dan kecil
o Onikolisis
6. Apa diagnose dari gejala klinis dr scenario, etiologi, pathogenesis, stadium atau fase, DD, dan
penatalaksanaan?
DD:
Akne vulgaris
Akne rosasea
Dermatitis seboroik
Dermatitis perioral
SLE
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 5/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 5
STEP 4
CONCEPT MAPPING
Kulit
Epidermis dan dermis
Keduanya ada adneksa
Adneksa terdiri dr rambut, kelenjar, dan kuku
Kelenjar ada keringat dan sebasea
Keringat ada ekrin dan apokrin
STEP 5
LEARNING ISSUE
1. Mengapa ada keluhan kemerahan pd wajah dan timbul jerawat batu yg muncul sejak 1 th
terakhir?
Mengarah ke rosasea dg etiologi krn paparan sinar matahari, lalu ada pelebaran
pembuluh darah, sehingga wajahnya terlihat merah.
Sinar UV bisa merusak pembuluh darah, sehingga timbul eritema yg menetap dapat
mengakibatkan telengiektasis
Eritema bisa disebabkan krn peradangan dari bakteri pd pilosebasea yg menyerang pd
penderita.
Jerawat batu krn inflamasi dr sinar UV, setelah telengiektasis timbul nodul, papul,
edema. Edema bisa hilang atau menetap, tetapi pada jerawat batu edemanya
menetap. Biasanyanya bersifat kronik.
Dari factor psikis, dimungkinkan penderita mengalami stress sehingga kelenjar
sebasea mengeluarkan sebum yg berlebihan, menumpuk, mengeras, dan menyumbat
sehingga ada baktri yg tinggal, kalau didiamkan menjadi inflamasi kemudian timbul
jerawat batu.
UKK Jerawat batu:
o Berciri-ciri dengan tonjolan tinggi, diameter besar, ada rasa nyeri hebat.
o Jerawat: penyakit kulit akibat peradangan menahun pd folikel kelenjar sebasea,
biasanya terdapat komedo, papul, pustule, nodus, dan kista (lesi peradangan). Papul
ditekan ada rasa nyeri.
Pada scenario, wanita usia 48 th dimungkinkan sudah menopause, sehingga estrogen
menurun dan progesterone meningkat.hubungan sama menopause dicari ya…
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 6/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 6
2. Bagaimana bisa timbul flushing, papul, edema, pustule, dan telengiektasis pd sentral wajah?
Apakah hanya di sentral wajah?
Di sentral wajah krn terdapat kelenjar sebasea paling banyak.
Mengapa terdapat di sentral wajah?
Hubungannya dengan sebum ada atau tidak? Jika ada, jelaskan!
Tidak karena dapat meluas sampai leher, pergelangan tangan, dan kaki. Meluasnya karena
apa?
3. Mengapa pd gejala klinis tidak ditemukan komedo?
Komedo dari peran sebum yg meningkat.
Gejala klinis yg lain ditemukan krn adanya etiologi yg berkaitan dengan penyakit tsb,
seperti makanan, psikis, obat, musim, dll.
Hormone jg berpengaruh pd regulasi tubuh.
4. Mengapa dokter mendiagnosa banding sbg kelainan kelenjar pilosebasea yg merupakan salah
satu kelainan adneksa kulit?
Karena dokter melakukan :
DD:
Akne vulgaris
Akne rosasea
Dermatitis seboroik
Predileksi: wajah, aksila, dll…
Dermatitis perioral
SLEsudah di LBM 2
Yang kemudian dokter berpikir ke arah kelenjar sebasea, predileksi di sentral wajah, dari
gejala klinis: papul, pustule, edema
5. Apakah ada kelainan adneksa kulit selain pd kelenjar pilosebasea? Jika ada jelaskan!
Ada.
Kelenjar keringat
Ekrin
Miliaria
Definisi: keadaan di mana pori” keringat tertutup shg timbul retensi keringat
di kulit.
Anhidrosis
Definisi: keadaan hilangnya sebagian aktivitas kelenjar keringat,
penyebabnya: neuropati kelenjar dan idiopatik
Hiperhidrosis
Definisi: peningkatan sekresi keringat ekrin, terdiri dari neural dan non neural
yg dibagi berdasarkan mekanisme dan respon.
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 7/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 7
Apokrin
Kromhidrosis
Definisi: kelainan krn sekresi keringat apokrin berwarna.
Bronkhidrosis
Definisi: bau yg keluar dr kulit yg menusuk hidung krn penguraikan keringat
apokrin oleh bakteri gram negatif
Kelenjar sebasea
Kuku
Kontur kuku, permukaan, dan pertumbuhan
o Hipokratik finger
Definisi: kuku cembung mirip gelas arloji
o Poilonikia
Definisi: kuku tipis, cembung, pinggir meninggi
o Anonikia
Definisi: kuku tidak tumbuh
o Shell nail syndrome
Definisi: ada atrofi pd dasar kuku, mirip Hipokratik finger
o Onikogrifosis
Definisi: kuku tebal, warna putih dan coklat, mirip cakar
o Onikoatrofi
Kuku tipis dan kecil
o Onikolisis
6. Apa diagnose dari gejala klinis dr scenario, etiologi, pathogenesis, stadium atau fase, DD, dan
penatalaksanaan?
DD:
Akne vulgaris
Akne rosasea
Dermatitis seboroik
Dermatitis perioral
SLE
STEP 6
BELAJAR MANDIRI
STEP 7
Kelenjar pilosebasea:
o Berkenaan dengan folikel rambut dan kelenjar sebasea.
Telangiektasis : GAMBAR
o pelebaran kapiler yg menetap pd kulit, terlihat garis merah halus/kasar spt laba-laba.
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 8/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 8
o Disebabkan dr proses telangiektasia, yaitu dilatasi permanen pembuluh darah kecil yg
sudah ada sehingga menimbulkan lesi yg warnanya memudar pd kulit/membrane
mukosa.
1. Mengapa ada keluhan kemerahan pd wajah dan timbul jerawat batu yg muncul sejak 1 th
terakhir?
o Pada kulit yang semula dalam kondisi normal, sering kali terjadi penumpukan kotoran
dan
o sel kulit mati karena kurangnya perawatan dan pemeliharaan, khususnya pada kulit
yang memiliki tingkat reproduksi minyak yang tinggi. Akibatnya saluran kandung rambut
(folikel) menjadi tersumbat.
o Sel kulit mati dan kotoran yang menumpuk tersebut kemudian terkena bakteri acne,
maka
o timbulah jerawat.
o o Dalam waktu tertentu, jerawat yang tidak diobati akan meng-alami pembengkakan
o (membesar dan berwarna kemerahan), disebut papule
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 9/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 9
o Bila peradangan semakin parah, sel darah putih mulai naik ke permukaan kulit dalam
o bentuk nanah (pus), jerawat tersebut disebut pustules. Jerawat radang terjadi
akibat
o folikel yang ada di dalam dermis mengembang karena berisi lemak padat, kemudian
pecah, menyebabkan serbuan sel darah putih ke area folikel sebasea, sehingga
terjadilah reaksi radang. Peradangan akan semakin parah jika kuman dari luar ikut
masuk ke dalam jerawat akibat perlakuan yang salah seperti dipijat dengan kuku atau
benda lain yang tidak steril. Jerawat radang mempunyai ciri berwarna merah, cepat
membesar, berisi nanah dan terasa nyeri.
Cystic acne adalah jerawat yang besar-besar, dengan peradangan hebat, berkumpul diseluruh
muka. Penderita cystic acne biasanya juga memiliki keluarga dekat yang menderita jerawat jenis
ini. Secara genetik penderitanya memiliki:
1. Kelenjar minyak yang over aktif yang membanjiri pori-pori dengan kelenjar minyak,
2. Pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal yang tidak bisa beregenerasi secepat kulit
normal
3. Memiliki respon yang berlebihan terhadap peradangan sehingga meninggalkan bekas di
kulit
http://www.rosacea.org/patients/faq.php
UKK Jerawat batu:
o Berciri-ciri dengan tonjolan tinggi, diameter besar, ada rasa nyeri hebat.
o Jerawat: penyakit kulit akibat peradangan menahun pd folikel kelenjar sebasea,
biasanya terdapat komedo, papul, pustule, nodus, dan kista (lesi peradangan). Papul
ditekan ada rasa nyeri.
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 10/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 10
hubungan sama menopause
Menopause adalah perubahan yang normal terjadi pada kehidupan seorang wanita ketika
periode menstruasinya berhenti. Seorang wanita sudah mencapai menopause apabila dia tidak
mendapatkan menstruasi selama 12 bulan secara berurutan, dan tidak ada penyebab lain untuk
perubahan yang terjadi. Selama menopause, yang umumnya terjadi pada usia 45 – 55 tahun,
tubuh seorang wanita secara perlahan mengurangi produksi hormon estrogen dan progesteronesehingga terjadilah berbagai gejala.
Hot flashes
Kekeringan pada vagina
Gangguan tidur
Gangguan daya ingat
Perubahan mood
Penurunan keinginan berhubungan seksual
Gangguan berkemih
Perubahan fisik lainnya
Distribusi lemak tubuh setelah menopause menjadi berubah, lemak tubuh pada umumnya
terdeposit pada bagian pinggang dan perut.Selain itu terjadi perubahan di tekstur kulit yaitukeriput dan jerawat.Sejak meopause, badan wanita menghasilkan sedikit hormon pria
testosteron yang mengakibatkan beberapa wanita dapat mengalami pertumbuhan rambut
pada bagian dagu, bagian bawah dari hidung, dada, atau perut.
http://osteoporosis.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=56
Estrogen. Pada keadaan fisiologik, estrogen tidak berpengaruh terhadap produksi sebum.
Estrogen dapat menurunkan kadar gonadotropin yang berasal dari kelenjar hipofisis.
Hormon gonadotropin mempunyai efek menurunkan produksi sebum.
Sekalipun tidak dipengaruhi hormone, tetapi wanita yang memasuki masa menopause bisa tiba-
tiba menderita Acne Rosasea akibat pelebaran pembuluh vena yang lazim muncul pada masamenopause.Pada kondisi seperti ini sebaiknya penderita menghindari makanan pedas, alcohol,
kopi, dan makanan panas.
The World of Science
2. Bagaimana bisa timbul flushing, papul, edema, pustule, dan telengiektasis pd sentral wajah?
Apakah hanya di sentral wajah?
1. Flushing atau persistent redness. Kemerahan pada wajah. Kemerahan
yang tidak segera menghilang, biasanya terlihat saat tersenyum,
mengerutkan kening, atau menyipitkan mata.
2. Benjolan dan jerawat. Benjolan atau jerawat pada kulit, baik kecil dan
padat (papula) atau penuh nanah (pustula). Atau mungkin lebih miripdengan jerawat komedo.
3. Terlihatnya pembuluh darah. Terlihatnya garis merah atau pembuluh
darah (telangiectasia) samara-samar di wajah disebabkan oleh
pembesaran pembuluh darah.
4. Iritasi mata. Banyak orang menderita iritasi mata akibat rosacea disebut
rosacea okular.
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 11/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 11
5. Penampilan kulit wajah kering. Kulit wajah kasar dan terlihat kering.
6. Plak. Bercak-bercak merah dapat terjadi pada kulit yang terkena.
7. Pembengkakan – Edema adalah istilah yang biasanya digunakan untuk
menyebutkan pembengkakan wajah.
8. Penebalan Kulit – Kulit dapat menebal dengan pori-pori yang besar yang
disebut rhinophyma.
Muka merah yang tidak segera menghilang, biasanya terlihat saat tersenyum, mengerutkan
kening, atau menyipitkan mata disebut flushing. Itu merupakan episode terjadinya peningkatan
aliran darah pada pembuluh darah kulit yang melebar (telangiektasis).Peningkatan aliran darah
tersebut akan mengakibatkan warna kulit menjadi merah dan hangat. Flushing dapat
disebabkan oleh efek langsung akibat bahan vasodilator atau perubahan kontrol neurologi
pembuluh darah kulit. Flushing dapat timbul karena proses fisiologis. Seperti, emosional, sauna
yang terlalu panas, atau olahraga (exercise).
Pada 80 persen wanita yang mengalami menopause, juga bisa timbul flushing. Hal tersebut
berhubungan dengan menurunnya kadar estrogen dalam tubuh. Di samping itu, makanan yang
mengandung monosodium glutamate (penyedap rasa) dan alkohol dapat menimbulkan flushing.
Telangiektasis: pelebaran kapiler yg menetap pd kulit.
Pra-Rosacea: Tanda kardinal pertama dari Rosacea: pembuluh darah melebar untuk rangsangan
lebih, luas terbuka dan tetap terbuka untuk jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan
orang normal. Tidak ada kerusakan biasanya dilihat.
Mild Rosacea: Dimulai ketika wajah kemerahan disebabkan oleh pembilasan berlangsung untuk jangka waktu yang abnormal – biasanya 1/2 satu jam atau lebih setelah pemicu. Mereka yang
memiliki pra-pembilasan sering Rosacea sangat rentan untuk maju ke Rosacea ringan. Beberapa
umum memicu untuk wajah flush panas, dingin, emosi, latihan, topikal iritasi dan reaksi alergi.
Moderat Rosacea: Sebagai kemerahan pada wajah menjadi lebih sering dan intens, terjadi
kerusakan vaskular. Hal ini dapat mengakibatkan kemerahan tahan lama, pembengkakan dan
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 12/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 12
inflamasi papula dan pustula. Telangiectasia (rusak pembuluh darah mikro, sering terlihat pada
permukaan kulit) mungkin melihat di tempat pembilasan yang terburuk.
Parah Rosacea: Characterised oleh serangan intens kemerahan pada wajah, peradangan parah,
wajah sakit, pembengkakan dan sensasi terbakar. Penderita mungkin mengembangkan
intoleransi ke produk mereka dapat digunakan sebelum. Juga inflamasi papula, pustul dan noduldapat hadir. Beberapa mengalami pembesaran bulat dari hidung, dikenal sebagai rhinophyma.
Adanya eritema dan telangiektasia adalah persisten pada setiap episode dan merupakan gejala khas
rosacea. Papul kemerahan pada rosacea tidak nyeri, berbeda dengan akne vulgaris dan hemisferikal.
(Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. (1999). Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Jakarta. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.)
Musim : Peran musim panas atau musim dingin, termasuk di dalamnya peran sinar UV yang dapat
menimbulkan kerusakan pembuluh darah kulit penyebab eritema persisten
merah (inflamasi), dengan bintil-bintil merah menandakan adanya pembuluh darah yang pecah, kulit
wajah mudah memerah, kekeringan kulit wajah yang berlebihan dan iritasi di sekitar hidung dan pipi
Flushing : karena Obat yaitu adanya peningkatan bradiinin yang lepas oleh adrenalin pada saat
kemerahan kulit, flushing menimbulkan dugaan adanya peran berbagai obat, baik sebagai penyebab
maupun yang dapat digunakan sebagai terapi rosacea.
papul : gejala jerawat dapat mengungkapkan dua jenis utama jerawat umum bagi kebanyakan orang.
Mereka umumnya dibagi menjadi (a) inflamasi dan (b) Non-peradangan jerawat.
Di inflamasi acne, yang whiteheads bisa meradang, menimbulkan jerawat dan pustula merah. Dalam
beberapa kasus, penyebab pitting peradangan jerawat bekas luka dan bahkan mungkin memerlukan
pembedahan.
Non-inflamasi jerawat di sisi lain, adalah jenis yang lebih ringan yang tidak memerlukan intervensi bedah
dan dapat diobati dengan obat-obatan sederhana. Dalam rangka titik pin gejala jerawat dalam cara yang
lebih positif, faktor-faktor berikut mungkin bisa membantu dalam mendiagnosis gangguan ini.
Kemerahan pada rosacea, sering diperburuk oleh pembilasan, dapat menyebabkan pembuluh
darah kecil di wajah untuk memperbesar (melebar) dan menjadi lebih terlihat melalui kulit,
muncul seperti garis-garis merah kecil (telangiectasias disebut). Terus menerus atau episode
berulang dari pembilasan dan merona dapat mempromosikan peradangan, menyebabkan
benjolan merah kecil yang sering menyerupai jerawat remaja. Bahkan, rosacea sering bisa salah
untuk jerawat umum. Rosacea juga disebut sebagai jerawat rosacea.
Papul Adalah lesi padat yang menonjol padapermukaan kulit berukuran kecil ( < 1 cm)
Terjadi oleh karena :
o Deposit metabolik
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 13/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 13
o Infiltrat terbatas pada dermis
o Hiperplasi lokalisata elemen seluler epidermis dan dermis
Kemerahan pada rosacea, sering diperburuk oleh pembilasan, dapat menyebabkan
pembuluh darah kecil di wajah untuk memperbesar (melebar) dan menjadi lebih terlihat
melalui kulit, muncul seperti garis-garis merah kecil (telangiectasias disebut). Terus
menerus atau episode berulang dari pembilasan dan merona dapat mempromosikan
peradangan, menyebabkan benjolan merah kecil yang sering menyerupai jerawat
remaja. Bahkan, rosacea sering bisa salah untuk jerawat umum. Rosacea juga disebut
sebagai jerawat rosacea.
dari imunologi: deposit Ig pada lapisan dermoepidermal dan antibody anti kolagen,ANA
dikolagen papilarekompleks imunperadangantanda inflamasiinfeksi
sekunderpustul,dll
Mengapa terdapat di sentral wajah?
1 androgen ( biasanya dalam kadar yang normal ) merangsang peningkatan produksi sebum
2 folikel rambut terutama yang mengandung kelenjar sebasea besar ( pada wajah, leher, dada
dan punggung ) menjadi tersumbat karena hyperkeratosis
3 hal ini menimbulkan komedo tertutup
4 di dalam folikel ini, bakteri anaerob obligat ( propionibacterium acnes ) mengadakan
proliferasi
5 organisme ini beraksi pada sebum, mengeluarkan zat – zat kimia yang menyebabkan
peradangan.
6 zat – zat kimia tersebut bocor ke dermis di sekitarnya
7 tubuh memberikan respons peradangan akut yang intensif. Akibatnya terbentuk papula,
pustula atau nodula
Sumber : buku lecture notes dermatologi robin graham – brown tony burns edisi
kedelapan hal 59
Acne vulgaris berhubungan dengan penyumbatan pada saluran kelenjar minyak, sehingga
komedo dan jerawat di wajah dan kadang-kadang juga bagian belakang, bahu atau dada.
Rosacea tampaknya terkait dengan jaringan pembuluh darah pada kulit wajah pusat dan
menyebabkan kemerahan, bengkak, jerawat dan gejala lain yang jarang melampaui wajah.
Sumber : medlinePlus ( National Institutes of Health )
3. Mengapa pd gejala klinis tidak ditemukan komedo?
Di no. 1 berdasarkan etiologi
Karena kelainan ini bukan merupakan akne yang sesungguhnya, tetapi merupakan suatu
bentuk dari ekskoriasi neurotic. Kelainan ini terutama didapatkan pada wanita usia
pertengahan. Lesi – lesi biasanya ditimbulkan dengan cungkilan serta tusukan, dan
biasanya tersebar di lengan, badan bagian atas, dan wajah. Pasien yang menderita
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 14/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 14
gangguan ini mempunyai kepribadian obsesif-kompulsif, dan cungkilan – cungkilan pada
kulit merupakan upaya untuk melegakan diri dari agresivitas serta ketegangan yang ada
di dalam alam bawah sadar mereka.
Sumber : Sumber : buku lecture notes dermatologi robin graham – brown tony burns
edisi kedelapan hal 199
4. Mengapa dokter mendiagnosa banding sbg kelainan kelenjar pilosebasea yg merupakan salah
satu kelainan adneksa kulit?
Karena dokter melakukan :
DD:
Akne vulgaris
Definisi :
Penyakit peradangan menahun folikel polisebasea yang umumnya terjadi pada
masa remaja dan dapat sembuh sendiri.
Gambaran klinis :
Polimorfi ; komedo, papul, pustule, nodus, dan jaringan parut yang terjadi akibat
kelainan aktif tersebut, baik hipotrofik maupun hipertrofik.
Etiologi dan Patogenesis
Etiologi : belum diketahui, tetapi berbagai factor yang berkaitan dengan
patogenesis penyakit.
1) Pola perubahan keratinasi folikel, dari longgar berubah menjadi padat
sehingga sukar lepas dari saluran folikel.2) Produksi sebum yang meningkat menyebabkan peningkatan unsure
komediogenik dan inflamatogenik penyebab terjadinya lesi akne.
3) Terbentuknya fraksi alam lemak bebas penyebab terjadinya proses inflamasi
folikel dalam sebum dan kekntalan sebum penting pada patogenesis penyakit.
4) Peningkatan kumlah flora folikel (propionobacterium acnes, pityrosporum
ovale dan staphylococcus epiedermidis) berperan pada proses kemotatik
inflamasi serta pembentukan enzim lipolitik pengubah fraksi lipid sebum.
5) Terjadinya respon hospes berupa pembentukan circulating antibodies yang
memperberat akne.
6) Peningkatan hormone androgen, anabolic, kortikosteroid, gonadropin, serta
ACTH factor penting kerja kelenjar sebasea.
7) Terjadinya stress yang dapat memicu kegiatan kelenjar sebasea.
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 15/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 15
8) Factor lain : usia, ras, familial, makanan, cuaca/musi yang secara tidak
langsung memacu peningkatan proses patogenesis tersebut.
Patogenesis:
Dari faktor2 etiologi yang ada enzim lipase membentuk asam lemak bebas
meningkatkan flora - flora di kulit asam lemak bebas menjadi kentalmenyumbat
kelenjar sebasea (folikel tersumbat oleh sebum dan bakteri)menimbulkan komedo
jar.parut atau hiperpigmentasi
( patofisiologi Elizabeth J.corwin )
1 androgen ( biasanya dalam kadar yang normal ) merangsang peningkatan produksi sebum
2 folikel rambut terutama yang mengandung kelenjar sebasea besar ( pada wajah, leher, dada
dan punggung ) menjadi tersumbat karena hyperkeratosis
3 hal ini menimbulkan komedo tertutup
4 di dalam folikel ini, bakteri anaerob obligat ( propionibacterium acnes ) mengadakan
proliferasi
5 organisme ini beraksi pada sebum, mengeluarkan zat – zat kimia yang menyebabkan
peradangan.
6 zat – zat kimia tersebut bocor ke dermis di sekitarnya
7 tubuh memberikan respons peradangan akut yang intensif. Akibatnya terbentuk papula,
pustula atau nodula
Sumber : buku lecture notes dermatologi robin graham – brown tony burns edisi
kedelapan hal 59
Gambaran Klinis
tempat predileksi : muka, bahu, dada bgn atas, dan punggung bgn atas.
erupsi kulit polimorfi, komedo, papul yang tidak beradang, dan pustul, nodus
dan kista kista yang beradang.
disertai rasa gatal.
komedo gejala patognomonil bagi akne berupa papul miliar yang
ditengahnya mengandung sumbatan sebum, bila berwarna
hitam/komedo hitam (mengandung melanin), berwarna putih/komedo
putih (tidak mengandung melanin).
Diagnosis
ditegakkan dengan atas dasar klinis dan pemeriksaan ekskohelasi sebum ;
pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo esktraktor (sendok Unna).
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 16/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 16
Pemeriksaan penunjang :
pemeriksaan histopatologik ;
memperlihatkan gambaran tidak spesifik berupa sebukan sel radang kronis
di sekitar folikel polisebasea dengan massa sebum di dalam folikel.
pada kista ; radang sudah menghilang digantikan denga jaringan ikat
pembatas massa cair sebum yang bercampur dengan darah jaringan mati,
keratin yang lepas.
pemeriksaan mikrobiologi ;
pemeriksaan terhadap jasad renik yang mempunyai peran pada etiologi
dan patogenesis penyakit tersebut.
pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit (skin surface lipids);
pada akne kadar asam lemak bebas (free fatty acid) meningkat oleh karena
itu digunakan cara untuk menurunkannya.
Diagnosis Banding
erupsi akneifomis (induksi obat ; misalnya kortikosteroid, bromida,
yodida, dll). klinis ; erupsi papulo pustul mendadak tanpa adanya komedo
di hampir seluruh tubuh, disertai demam dan dapat terjadi semua usia.
akne venennata dan akne akibat rangsangan fisis ; umunya lesi
monomorfi, tidak gatal, bisa berupa komedo dan papul, dengan tempat
predileksi di tempat kontak zat kimia/rangsangan fisisnya.
rosasea ; tidak terdapat komedo, kecuali ada kombinasi dengan akne.
dermatitis perioral ; terjadi terutama pada wanita dengan geala klinis
polimorfi eritema, papul, pustul, di sekitar mulut yang terasa gatal.
Penatalaksanaan
Pencegahan :
menghindari terjadi peningkatan jumlah lipis sebum dan perubahan isi
sebum dengan cara ;
o diet rendah lemak dan karbohidrat.
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 17/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 17
o melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit
dari kotoran dan jasad renik yang mempunyai peran
etiopatogenesis akne vulgaris.
menghindari terjadinya faktor pemicu terjadinya akne ;
o hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, olahraga sesuai kondisi
tubuh, hindari stres.
o penggunaan kosmetika secukupnya, baik banyaknya maupu
lamanya.
o menjauhi terpacunya kelenjar minyak; misalnya minuman keras,
pedas, rokok, lingkungan yang tidak sehat, dan sebagainya.
o menghindari polusi debu, pemecahan lesi yang tidak lege artis,
yang memperberat lesi yang telah terjadi.
memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai penyakit,
pencegahan, dan cara maupun lama pengobatan, serta prognosisnya.
Pengobatan :
A. pengobatan topikal ; untuk mencegah pembentukan komedo, menekan
peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi.
a) bahan iritan dapat mengelupas kulit (peeling), misalnya sulfur (4-8%),
resosinol (1-5%), asam salsilat (2-5%), peroksida benzoil (2,5-10%), akhir
ini digunakan asam alfa hidroksi (AHA), misalnya sam glikolat (3-8%).
Efek samping dapat dikurangi dengan pemakaian berhati-hati dimulai
dengan konsentrasi paling rendah.
b) antibiotika topikal yang dapat mengurangi jumlah mikroba, oksi
tetrasiklin (1%), eritromisin (1%), klindamisin fosfat (1%).
c) antiperadangan topikal, salap/krim kortikosteroid kekuatan
ringan/sedang (hidrokortison 1-2,5%) / suntikan intralesi
kortikosteroid kuat (triamsinolon asetonid 10 mg/cc)
d) lainnya, misalnya etil laktat 10 % untuk menghambat pertumbuhan
jasad renik.
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 18/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 18
B. pengobatan sistemik ; ditujukan untuk menekan aktivitas jasad renik,
disamping mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum, dan
mempengaruhi keseimbangan hormonal.
a) anti bakteri sistemik ; tetrasiklin (250 mg – 1,0 g/hari), eritromisin (4
× 250 mg/hari), doksisiklin 50 mg/hari, trimetoprin 3 × 100
mg/hari.
b) obat hormonal untuk menekan produksi androgen dan secara
kompetitif menduduki organ target di kelenjar sebasea, misal
estrogen (50 mg/hari selama 21 hari dalam sebulan) atau
antiandrogen siproteron asetat (2 mg/hari) pengobatan ini
ditujukan pada wanita dewasa yang gagal terapi lain.
c) kortikosteroid sistemik diberikan untuk menekan peradangan dan
menekan keenjar adrenal, misal prednison (7,5 mg/hari) atau
deksametason (0,25 – 0,5 mg/hari).
d) Vitamin A dan retinoid oral. Vitamin A untuk antikeratinasi
(50.000 ui – 150.000 ui/hari) jarang digunakan karena efek
sampingnya.
e) isotretinoin (0,5 – 1 mg/kgBB/hari) merupakan derivate retinoid
yang menghambat produksi sebum sabagai pilihan pada akne
nodulistik/konglobata yang tidak sembuh dengan pengobatan lain.
f) obat lainnya, misalnya antiinflamasi non steroid ibuprofen (600
mg/hari) dapson (2 × 100 mg/hari), seng sulfat (2 × 200 mg/hari).
C. Bedah kulit ;
untuk memperbaiki jaringan parut akibat akne vulgaris berat.
1. bedah skapel untuk meratakan sisi jaringan parut yang menonjol atau
melakukakan eksisi elips pada jaringan parut hipotrofik yang dalam.
2. bedah listrik pada komedo tertutup untuk mempermudah pengeluaran
sebum / pada nodula-kistik untuk drainase cairan isi yang dapat
mempercepat penyembuhan.
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 19/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 19
3. bedah kimia (asam triklor asetat/fenol) untuk meratakan jaringan parut
yang berbenjol.
4. bedah beku dengan bubur CO2 beku / N2 cair untuk mempercepat
penyembuhan radang.
5. dermabrasi untuk meratakan jaringan parut hipo dan hipertrofi pasca akne
yang luas.
Prognosis
umumnya pronosis penyakit baik. akne vulgaris sembuh sebelum mencapai usia30-40an.
Klasifikasi menurut menurut Plewig dan kligman :
Pada akne vulgaris terjadi perubahan jumlah dan konsistensi lemak kelenjar
akibat multifaktorial
Varietasnya : Akne tropikalis
Akne fulminan
Pioderma fasiale
Akne Mekanika
Akne venenata akibat kontaktan eksternal
Pada akne venenata terjadi penutupan folikel sebasea oleh massa eksternal.
Varietasnya : akne kosmetika
Pomade akne
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 20/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 20
Akne klor
Akne akibat kerja
Akne deterjen
A. Akne komedonal akibat agen fisik Pada akne fisis saluran folikel sebasea
menyempit akibat radiasi sinar ultraviolet, sinar matahari atau sinar radioaktif
Varietasnya : Solar comedones
Rosasea
Definisi :
Penyakit kronis pada sentral wajah akibat kelainan kelenjar pilosebasea pada
daerah wajah berupa akne yang meradang disertai peningkatan reaktivitas
kapiler sehingga terjadi flushing dan teleangiektasis.
Etiopatogenesis
Makanan : alkohol merupakan penyebabkan rosasea yang diutarakan sejak
zaman Shakespeare dan pernah ditulis dalam salah satu bukunya. Konstipasi,
diare penyakit gastrointestinal dan bahkan penyakit kelenjar empedu telah
pula dianggap sebagai faktor penyebab
Psikis
Obat : adanya peningkatan bradikinin yang dilepas oleh adrenalin pada saat
kemerahan kulit flushing menimbulkan dugaan adanya peran berbagai obat,
baiksebagai penyebab maupun yang dapat digunakan sebagai terapi rosasea
Infeksi : Demodex folliculorum, salah satu parasit dahulu dianggap
berperan pada etiologi rosasea, namun akhir2 ini mulai ditinggalkan
Musim : peran musin panas atau dingin, termasuk didalamnya peran sinar
utraviolet matahari yang dapat menimbulkan kerusakan pembuluh darah
kulit penyebab eritema persisten masih terus diselidiki karena belum jelas
dan bertentangan hasilnya
Imunologis : dari alpisan dermo-epidermal penderita rosasea ditemukan
adanya deposit imunologis oleh beberapa peneliti, sedang dikolagen papiler
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 21/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 21
ditemukan antibodi antikolagen dan antinuklear antibodi sehingga ada
dugaan faktor imunologis pada rosasea
Lainnya : defisiensi vitamin, hormonal dan sebore pernah disangka berperan
pada etiologi rosasea namun tidak dapat dibuktikan
Klinis: Adanya eritem dan teleangiektasis yang persisten dan tidak nyeri, papul, edema,
pustul dengan komedo biasanya tidak ditemukan jika ada mungkin
kombinasi dengan kelainan akne (akne solaris, akne kosmetika)
Gradasi
Stadium I : timbul eritema akibat sengatan matahari/tanpa sebab yg menetap
diikuti telangektasia
Stadium II : episode akut yg menyebabkan timbulnya papul, pustul, dan
edema. Terjadi eritempersisten yg banyak telangeksia, papul, pustul
Stadium III : eritema persisten yg dalam, banyak telangektasia, papul, pustul,
nodus, dan edema komplikasi rinofima / peradangan okuler
Predileksi :
pada sentral wajah yaitu hidung, pipi, dagu, kening dan alis, meluas ke leher
bahkan pergelangan tangan atau kaki. Lesi umumnya simetris.
Px. Histopatologi :
ektasia vaskular, edema dermis, disorganisasi jaringan konektif dermis, solar
elastosis. Derajat peradangan tergantung kondisi dan stadium lesi. Edema lama
ada sel radang limfosit dan histiosit, sel raksasa pd dermis dan perivaskular,
sel plasma, sel mast. Pustul sebaran sel PMN di sekitar folikel. Demodex
folliculorum dalam folikel infundibulum dan duktus sebasea.
DD :
akne vulgaris, dermatitis seboroik, dermatitis perioral, SLE
Penatalaksanaan :
Pengobatan
Topikal :
Tetrasiklin, klindamisin, eritromisin dlm salap 0,5-2% (lebih baik
dibanding yg lain)
Metronidasol 0,75% gel atau krim 2% efektif utk lesi papul dan pustul
Imidasol sendiri / dg ketokonasol / sulfur 2-5%
Isotretinoin krim 0,2 %Antiparasit untuk membunuh D. follikulorum, misal: lindane, krotamiton
atau bensoil bensoat
Kortikosteroid kekuatan rendah (krim hidrokortison 1%) hanya dianjurkan
pd stadium berat.
Sistemik :
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 22/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 22
Tetrasiklin, eritromisin, doksisiklin, minosiklin dosis sama dg dosis akne
vulgaris beradang hasil baik karena efek anti mikroba dan anti
inflamasinya
Isotretinoin (13 cis retinoat) 0,5-1/kgBB sehari kecuali bila ada
rosasea pd mata. Penggunaannya hrs diamati dg ketat
Metronidasol 2x500 mg/hariLainnya
Sunblock dg SPF15 atau lebih dianjurkan dipakai penderita untuk
menahan sinar UVA dan UVB
Masase fasial : hasilnya tdk jelas
Diet rokok,alcohol,kopi,pedas mengurangi rangsangan eritem
Bedah kulit : scalpel atau demarbrasi untuk rinofima dan bedah listrik
untuk telangeksia
Djuanda S, Sularsito S Adi, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Ed 5, 2010 : FKUI
Pencegahan
Hindari faktor yang menimbulkan panas di wajah. Kebersihan kulit dijaga.
Siregar, RS. Saripati Penyakit Kulit. Atlas berwarna. 2005 : EGC
Antiparasit (lindane,krotamiton,benzoil benzoate)
Sumber:Buku ILMU PENYAKIT KULIT dan KELAMIN
Dermatitis seboroik
Sudah lazim untuk dermatitis seboroik dapat muncul bersamaan dengan rosacea.
e. Seborrhea bermanifestasi sebagai scaling berminyak kemerahan-kuning di ketiga
pusat wajah. Kulit kepala, alis dan jenggot mungkin memiliki serpihan halus putih,
ketombe skala atau bercak tebal, skala kuning berminyak. Letusan juga dapat
muncul di luar wajah.
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 23/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 23
definisi : intilah dermatitis seboroik dipakai untuk golongan kelainan kulit yang
didasari oleh factor konstitusi dan bertempat predileksi di tempat-tempat seboroik.
Etiopastogenesis :
Penyebabnya belum diketahui pasti. Faktor predisposisinya ialah kelainan konstitusi
berupa status seboroik yang rupanya diturunkan. Banyak percobaan telah dilakukan
utnuk menguhubungkan penyakit ini dengan infeksi oleh bakteri atau pityrosporum
ovale yang merupakan flora normal kulit manusia. Pertumbuhan P.Ovale yang
berlebihan dapat mengakitbakan reaksi inflamasi, baik akibat produl metabolitnya yang
masuk ke dalam epidermis, maupun Karen sel jamur itu sendiri, melalui aktivasi del
limfosit T dan sel langerhans. Status seboroik sering berasosiasi dengan meningginya
suseptibilitas terhadap infeksi piogenik, tetapi tidak terbukti bahawa mikroorganismemenyebabkan D.S.
berhubungan dengan keaktivan glandula sebasea. Glandula sebasea aktif pada bayi
yg batru lahir tidak aktif (9-12 tahun) krna stimulasi hormon androgen dari ibu
berhenti.
D.S pada bayi : umur bulan2 pertama, jarang pada usia sebelum akil balik. Insidennya
mencapai umur 18-40 tahun,kadang2 pada umur tua, D.S sering terjadi pada pria
disbanding wanita.
kematangan kelenjar sebasea factor timbulnya D.S, tetapi tidak ada hubungan
langusng secara kuantitatif antara keaktifan kelenjar tersebut dengan suseptibilitas
(kemampuan untuk dng mudah memberikan respons thd kerja atau gaya; kerentanan)
utk peroleh D.S. D.S diakibatkan oleh Proliferasi epidermis yang meningkat.seperti
pada psoriasis,
Gejala klinis : eritema dan skuama berminyak dan agak kekuningan batasnya agak
kurang tegas. D.S yang ringan hanya mengenai kulit kepala berupa skuama2 yang
halus, mulai sebagai bercak kecil yg kemudian mengenai seluruh kulit kepala dengan
skuama2 yg halus dan kasar. Kelainan tersebut disebut pitiriasis sika (ketombe).
Bentuk berminyak disebut pitiriasis steatoides yg dapat disetai eritema dan krusta-
krusta yg tebal. Rambut punya kecendrungan rontok.
Pitiriasis sika
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 24/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 24
(Terjadi karena pembentukan lapisan tanduk yang berlangsung sangat cepat
sehingga lapisan ini mengelupas membentuk sisik.)
(http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6701410 )
Pitiriasis steatoides
(Merupakan kelainan kulit yang menahun ditandai dengan terjadi bercak-
bercak yang berwarna kelabu karena penumpukan zat tanduk.)
(http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6701410 )
Dermatitis perioral
SLEsudah di LBM 2
Yang kemudian dokter berpikir ke arah kelenjar sebasea, predileksi di sentral wajah, dari
gejala klinis: papul, pustule, edema
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 25/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 25
5. Apakah ada kelainan adneksa kulit selain pd kelenjar pilosebasea? Jika ada jelaskan!
Ada.
a. Kelenjar keringat (glandula sudorifera)Keringat mengandung :
- air - asam laktat- glukosa- pH 4-6,8
Aspek ekrin apokrin
Besar kecil Besar
Letak Terletak dangkal di dermis Terletak lebih dalam
Sekret encer Lebih kental
Muara Langsung di permukaan kulit
Letak
Seluruh permukaan kulitTerutama :
Telapak tangan dan kaki Dahi
aksila
Aksila
Areola mamae
Pubis Labia minor
Saluran telinga luar
Dipengaruhi
Saraf kolinergik (berhubungandengan suhu)
Panas
Stres emosional
Saraf adrenergik
kelainan
Ekrin
Miliaria=biang keringat=keringat buntet=liken tropikus= prickle heat
Adalah kelainan kulit akibat retensi keringat , ditandai dengan adanyavesikel miliar
Klasifikasi
a. Miliaria kristalina
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 26/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 26
• Vesikel berukuran 1-2mm terutama pada bandan setelah
banyak berkeringat misal karena hawa panas
• Vesikel bergerombol tanpa tanda radang pada bagian badan
yang tertutup pakaian
• Tidak member keluhan dan sembuh dengan sisik yang halus
• Pada gambaran histopatologik gelembung intra
/subkorneal.
• Pengobatan tidak perlu dilakukan cukup menghindari
panas yang berlebihan, mengusahakan ventilasi baik, pakaian
tipis dan menyerap keringat
b. Miliaria Rubra
• Penyakit ini lebih berat daripada miliaria kristalina
terdapat pada badan dan tempat2 tekanan atau gesekanpakaian
• Terlihat papul merah atau papul vesicular ekstrafolikular
yang sangat gatal dan pedih
• Terjadi pada orang yang tidak biasa pada daerah tropic
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 27/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 27
• Pada gambaran histopatologinya gelembung terjadi pada
stratum spinosum sehingga menyebabkan peradangan pada
kulit dan perifer kulit di epidermis
• Terapi : pakaian yang tipis dan dapat mengisap keringat.
Dapat diberikan bedak salisil 2% dibubuhi menthol ¼-2%• Losio Faberi dapat pula digunakan,
c. Miliaria profunda
• Bentuk ini agak jarang kecuali di daerah tropis
• Kelainan ini biasanya timbul setelah miliaria rubra
• Ditandai dengan papul putih, keras, berukuran 1-3mm
terutama terdapat di badan dan ekstermitas
• Letak retensi keringat lebih dalam maka secara klinis lebih
banyak berupa papul daripada vesikel
• Tidak gatal dan tidak terdapat eritema
• Pada gambaran histopatoologik tampak saluran kelenjar
keringat yang pecah pada dermis bagian atas dengan atau
tanpa infiltrasi sel radang
Apokrin
Bromhidrosis
keadaan dimana bau yang menusuk hidung keluar dari kulit. Bromhidrosisapokrin (akibat penguraian keringat apokrin oleh bakteri Gram negatif)
Bromhidrosis ekrin (akibat degradasi mikrobiologik stratum korneum yangmelunak karena produksi keringat ekrin yang berlebihan)
Kromhidrosis Kelainan dimana sekresi keringat apokrin berwarna
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 28/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 28
Bentuk klinis : fasial dan aksiler. diduga akibat peningkatan ekskresi keringat apokrin diikuti oleh oksidasi
yang meningkat pada lipofuchsin (pigmen bentuk granuler yang normalterdapat pada kelenjar apokrin)
Hidradenitis Supurativa Definisi : merupakan penyakit kronis supuratif dan sikatrikal pada kulit
lokasi kelenjar apokrin, terutama di aksila dan anogenital. Etiopatogenesis : terjadi sumbatan keratin pada duktus apokrin distal
karena trauma selanjutnya terjadi pelebaran duktus → masuknya bakteri(stapilokokus, streptokokus dan e. Coli) →terjebak di dalam lumen duktus.Bakteri tumbuh dan berkembang dengan nutrisi dalam duktus apokrin → peradangan.
Manifestasi klinik Hidradenitis supurativa Awal : Papul eritem nyeri dengan/tanpa adanya pustul di puncaknya, pada
daerah apokrin. Soliter/multiple jarang lebih dari tiga. Beberapahari berubah menjadi abses, tanpa terapi akan pecah dan padapenyembuhan terjadi fibrosis.
Stadium I Abses soliter / multipel tanpa ada jaringan parut atau sinus. Stadium II Abses rekuren dengan sinus dan sikatrik Stadium III Abses difus dengan sinus multipel dan saling berhubungan.
6. Apa diagnose dari gejala klinis dr scenario, etiologi, pathogenesis, stadium atau fase, DD, dan
penatalaksanaan?
Definisi :
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 29/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 29
Penyakit kronis pada sentral wajah akibat kelainan kelenjar pilosebasea pada
daerah wajah berupa akne yang meradang disertai peningkatan reaktivitas
kapiler sehingga terjadi flushing dan teleangiektasis.
Etiopatogenesis
Makanan : alkohol merupakan penyebabkan rosasea yang diutarakan sejakzaman Shakespeare dan pernah ditulis dalam salah satu bukunya. Konstipasi,
diare penyakit gastrointestinal dan bahkan penyakit kelenjar empedu telah
pula dianggap sebagai faktor penyebab
Psikis
Obat : adanya peningkatan bradikinin yang dilepas oleh adrenalin pada saat
kemerahan kulit flushing menimbulkan dugaan adanya peran berbagai obat,
baiksebagai penyebab maupun yang dapat digunakan sebagai terapi rosasea
Infeksi : Demodex folliculorum, salah satu parasit dahulu dianggap
berperan pada etiologi rosasea, namun akhir2 ini mulai ditinggalkan
Musim : peran musin panas atau dingin, termasuk didalamnya peran sinar
utraviolet matahari yang dapat menimbulkan kerusakan pembuluh darahkulit penyebab eritema persisten masih terus diselidiki karena belum jelas
dan bertentangan hasilnya
Imunologis : dari alpisan dermo-epidermal penderita rosasea ditemukan
adanya deposit imunologis oleh beberapa peneliti, sedang dikolagen papiler
ditemukan antibodi antikolagen dan antinuklear antibodi sehingga ada
dugaan faktor imunologis pada rosasea
Lainnya : defisiensi vitamin, hormonal dan sebore pernah disangka berperan
pada etiologi rosasea namun tidak dapat dibuktikan
Klinis:
Adanya eritem dan teleangiektasis yang persisten dan tidak nyeri, papul, edema,pustul dengan komedo biasanya tidak ditemukan jika ada mungkin
kombinasi dengan kelainan akne (akne solaris, akne kosmetika)
Gradasi
Stadium I : timbul eritema akibat sengatan matahari/tanpa sebab yg menetap
diikuti telangektasia
Stadium II : episode akut yg menyebabkan timbulnya papul, pustul, dan
edema. Terjadi eritempersisten yg banyak telangeksia, papul, pustul
Stadium III : eritema persisten yg dalam, banyak telangektasia, papul, pustul,
nodus, dan edema komplikasi rinofima / peradangan okuler
Predileksi :
pada sentral wajah yaitu hidung, pipi, dagu, kening dan alis, meluas ke leher
bahkan pergelangan tangan atau kaki. Lesi umumnya simetris.
Px. Histopatologi :
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 30/31
SGD 9_2010
LBM 5
MODUL IMUN DAN KULIT Page 30
ektasia vaskular, edema dermis, disorganisasi jaringan konektif dermis, solar
elastosis. Derajat peradangan tergantung kondisi dan stadium lesi. Edema lama
ada sel radang limfosit dan histiosit, sel raksasa pd dermis dan perivaskular,
sel plasma, sel mast. Pustul sebaran sel PMN di sekitar folikel. Demodex
folliculorum dalam folikel infundibulum dan duktus sebasea.
DD :
akne vulgaris, dermatitis seboroik, dermatitis perioral, SLE
Penatalaksanaan :
Pengobatan
Topikal :
Tetrasiklin, klindamisin, eritromisin dlm salap 0,5-2% (lebih baik
dibanding yg lain)
Metronidasol 0,75% gel atau krim 2% efektif utk lesi papul dan pustul
Imidasol sendiri / dg ketokonasol / sulfur 2-5%
Isotretinoin krim 0,2 %
Antiparasit untuk membunuh D. follikulorum, misal: lindane, krotamitonatau bensoil bensoat
Kortikosteroid kekuatan rendah (krim hidrokortison 1%) hanya dianjurkan
pd stadium berat.
Sistemik :
Tetrasiklin, eritromisin, doksisiklin, minosiklin dosis sama dg dosis akne
vulgaris beradang hasil baik karena efek anti mikroba dan anti
inflamasinya
Isotretinoin (13 cis retinoat) 0,5-1/kgBB sehari kecuali bila ada
rosasea pd mata. Penggunaannya hrs diamati dg ketat
Metronidasol 2x500 mg/hari
LainnyaSunblock dg SPF15 atau lebih dianjurkan dipakai penderita untuk
menahan sinar UVA dan UVB
Masase fasial : hasilnya tdk jelas
Diet rokok,alcohol,kopi,pedas mengurangi rangsangan eritem
Bedah kulit : scalpel atau demarbrasi untuk rinofima dan bedah listrik
untuk telangeksia
Djuanda S, Sularsito S Adi, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Ed 5, 2010 : FKUI
Pencegahan
Hindari faktor yang menimbulkan panas di wajah.
Kebersihan kulit dijaga.Siregar, RS. Saripati Penyakit Kulit. Atlas berwarna. 2005 : EGC
Antiparasit (lindane,krotamiton,benzoil benzoate)
Sumber:Buku ILMU PENYAKIT KULIT dan KELAMIN
7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 31/31
SGD 9_2010