kel 1
TRANSCRIPT
By : Kelompok I
LIZA FEBBY KURNIANTI 1507 100 012
LUSIA HARDIANA 1507 100 003
DINI YULIANSARI 1507 100 068
AUFA IMILYANA 1508 100 020
ELITA SRI AMBARNINGTYAS 1508 100 040
SYAMSUL ARIFUDIN 1508 100 043
ACHMAD CHUSNUN NI‘AM 1508 100 049
MENGHITUNG ERITROSIT dan LEUKOSIT
PENDAHULUANDarah adalah jaringan penyambung khusus yang terdiri dari sl-sel dan banyak interstrial eksternal. Eleman darah meliputi eritrosit, leukosit, dan trombosit. Praktikum menghitung eritrosit dan leukosit dilakukan dengan mengambil darah praktikan laki-laki dan perempuan yang memiliki berat badan tidak jauh berbeda. Perhitungan eritrosit dan leukosit dilakukan dengan haemocytometer. Penghitungan eritrosit pada haemocytometer dilakukan pada ruang R, dan pada leukosit dihitung di ruang W pada haemocytometer.
TINJAUAN PUSTAKADarah
Darah merupakan jaringan penyambung khusus yang terdiri dari sel-sel dan banyak interstitial ekstrasel tempat pembentukan sumsum merah dari tulang. Darah tersusun atas elemen atau sel-sel darah yang meliputi eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah) serta plasma darah yang merupakan cairan bening dengan pH ± 7,4 (Hidayati, 2005).
Darah manusia mencakup 8% dari bobot badan. Biasanya laki-laki dengan bobot badan 70 kg mempunyai volume darah kurang lebih sebanyak 4,5 liter (Kimball, 1999).
Fungsi darah : Mengangkut bahan-bahan (dan panas) ke dan dari
semua jaringan-jaringan badan. Mempertahankan tubuh terhadap penyakit menular. Air adalah sebagai pelarut yang terbaik di dalam
plasma darah yang menyebabkan darah sebagai medium transport yang efektif.
Mengangkut glukosa, asam-asam, asam lemak berantai pendek, vitamin, hormon, limbah nitrogen (seperti urea) dan banyak ion-ion, dalam plasma darah
Berperan dalam pengangkutan O2 dan CO2 yaitu oleh eritrosit.
(Kimball, 1999)
• Sel Darah Merah (Eritrosit) Eritrosit merupkana elemen darah yang bercirikan:
Diskus bikonkaf, diameter 7.65 µm, mengandung ± 300 juta molekul hemoglobin yang dapat mengikat oksigen.
Volume rata-rata sel darah merah adalah 90-95 mikrometer kubik.
Bentuk sel darah merah dapat berubah-ubah ketika sel berjalan melewati kapiler.
Pada pria normal, jumlah rata-rata sel darah merah per millimeter kubik adalah 5.200.000 (± 300.000) dan pada wanita normal yaitu 4.700.000 (± 300.000).
Fungsi eritrosit antara lain mentranspor oksigen melalui pengikatan oksihemoglobin dan mentranspor karbondioksida melalui pengikatan karbominohemoglobin serta mengatur pH darah (Hidayati, 2005).
• Sel Darah Putih (Leukosit)Leukosit bersifat fagositosit yaitu memakan
kuman-kuman penyakit dalam tubuh. Dapat bergerak amoeboid dan dapat menembus dinding pembuluh darah yang disebut diapedesis.
Jumlah leukosit jauh lebih kurang dari pada sel-sel darah merah, dan rasio antara kedua tipe kira-kira 1 : 700.
Pada manusia dewasa dapat dijumpai sekitar 7000 sel darah putih per darah.
Sel darah putih terdiri dari 2 macam yaitu : Granulosit : memiliki granula sitoplasma. Terdiri dari
neutrofil, eusinofil, dan basofil. Agranulosit : tanpa granula sitoplasma. Terdiri dari
limfosit dan monosit (Hidayati, 2005).
Haemocytometer Improved Neubauer (Counting Chamber)
Haemacytometer ditemukan oleh Louis Charles Malassez
Haemocytometer Improved Neubaeur merupakan lempeng kokoh yang dirancang untuk mendapatkan suspensi sel dalam lapisan tipis di atas guratan yang digoreskan pada lempeng
Counting Chamber adalah alat pengukuran yang presisi yang terbuat dari kaca optik, digunakan untuk menghitung sel atau partikel lain dalam suatu suspensi dibawah mikroskop.
Guratan-guratan terdiri dari segiempat dan bujur sangkar yang besar tersusun dalam baris dan kolom.
Satu kelompok yang terdiri dari 25 bujur sangkar di pusatnya dipisahkan lebih jauh menjadi 16 bujur sangkar kecil.
Counting Chamber sering digunakan dalam analisis darah (menghitung eritrosit, leukosit, dan trombosit) dan menghitung sel dari suatu usapan lendir misalnya sel sperma dan vaginal smear serta menghitung spora bakteri dan jamur.
Perhitungan eritrosit/sel darah merah (SDM) menggunakan rumus :
Jumlah SDM = nJumlah SDM = ne e x p x 50x p x 50
Keterangan : ne : Jumlah SDM dalam 5 kotak R
p : Besarnya pengenceran50 : 1/volume kotak R (4000) dibagi jumlah
bujur sangkar (5 kotak R = 80)Pengamatan dilakukan pada 5 kotak R yaitu 4
kotak ditiap ujung dan 1 kotak paling tengah
Perhitungan leukosit Sel Darah Putih (SDP) menggunakan rumus:
Jumlah SDP = nJumlah SDP = nL L x p x 2,5x p x 2,5
Keterangan :nL : Jumlah SDP dalam 4 kotak W
p : Besarnya pengenceran2,5 : 1/volume kotak W (160) dibagi jumlah
bujur sangkar (4 kotak R = 64)Pengamatan dilakukan pada 5 kotak W yaitu 4
kotak ditiap ujung dan 1 kotak di tengah.
METODOLOGI
Jari tengah tangan kiri probandus
Menyiapkan bahan dan alat berupa mikroskop
Meletakan counting chamber pada mikroskop
Counting chamber dan pipet pengencer dibilas dengan NaCl 0,9%
Ujung counting chamber yang akan ditutupi kaca diberi air, didorong perlahan hingga
tertutup sempurnaUjung jari diolesi alkohol 70%, lalu ditusuk
dengan lanset sterilDarah dihisap dengan pipet pengencer hingga skala 1,0, dibersihkan ujung pipet dengan kertas saring,
dihisap larutan hayem hingga skala 101Pipet dikocok selama 2
menitDibuang 3-4 tetes pertama larutan tadi, lalu letakan ujung pipet ke counting chamber dana
kaca penutup hemositometerDidiamkan selama 1-2 menit
Dihitung jumlah leukosit di bawah mikroskop
Hasil
Skema
Kerja
Penghitung
an Eritrosit
Jari tengah tangan kiri probandus
Menyiapkan bahan dan alat berupa mikroskop
Meletakan counting chamber pada mikroskop
Counting chamber dan pipet pengencer dibilas dengan NaCl 0,9%
Ujung counting chamber yang akan ditutupi kaca diberi air, didorong perlahan hingga
tertutup sempurnaUjung jari diolesi alkohol 70%, lalu ditusuk
dengan lanset sterilDarah dihisap dengan pipet pengencer hingga skala 1,0, dibersihkan ujung pipet dengan kertas saring,
dihisap larutan turk hingga skala 11Pipet dikocok selama 2
menitDibuang 3-4 tetes pertama larutan tadi, lalu letakan ujung pipet ke counting chamber dana
kaca penutup hemositometerDidiamkan selama 1-2 menit
Dihitung jumlah leukosit di bawah mikroskop
Hasil
Skema
Kerja
Penghitung
an Leukosit
Pipet thoma Eritosit Pipet thoma
Leukosit
Hasil dan Pembahasan
Nama Jenis Kelamin Berat Badan (kg)
Umur Eritrosit Oligocythemia/Normal/
Polycythemia
Leukosit (5.000-11.000)
Leucocytosis/Normal/
Leucopenia
Fita Perempuan
50 20 5.460.000 sel/mm3
Normal 42.500 sel/mm3
Leucocytosis
Marko
Laki-laki 68 20 2.125.000 sel/mm3
Oligochytemia
6.500 sel/mm3
Normal
Dana Laki-laki 60 21 7.280.000 sel/mm3
Polycythemia
9.400 sel/mm3
Normal
Eka Perempuan
64 20 8.010.000 sel/mm3
Polycythemia
8.750 sel/mm3
Normal
Wawan
Laki-laki 59 22 4.850.000 sel/mm3
Oligochytemia
7.100 sel/mm3
Normal
Rika Perempuan
59 21 4.590.000 sel/mm3
Normal 5.000 sel/mm3
Normal
Riska Perempuan
46 21 1.110.000 sel/mm3
Oligochytemia
- -
Yuli Perempuan
48 21 - - 4.300sel/mm3
Leucopenia
Elita Perempuan
55 21 2.285.000
sel/mm3
Oligochytemia
275 sel/mm3
Leucopenia
Ni’am Laki-laki 56 21 1.735.000
sel/mm3
Oligochytemia
1.250 sel/mm3
Leucopenia
Nama Jenis Kelamin Berat Badan (kg)
Umur Eritrosit Anemia/Normal/
Polycythemia
Leukosit Leucocytosis/Normal/
Leucopenia
Sulfahri
Laki-laki 75 22 5.420.000 sel/mm3
Normal 200 sel/mm3
Leucopenia
Hutami
Perempuan
69 21 2.720.000 sel/mm3
Oligochytemia
1.850 sel/mm3
Leucopenia
Yulianto
Laki-laki 59 21 5.550.000 sel/mm3
Normal 850 sel/mm3
Leucopenia
Aisyah Perempuan
56 22 2.885.000 sel/mm3
Oligochytemia
2.125 sel/mm3
Leucopenia
Samsul
Laki-laki 56 21 7.380.000 sel/mm3
Polycythemia
1.075 sel/mm3
Leucopenia
Selvi Perempuan
55 21 3.835.000 sel/mm3
Oligochytemia
550 sel/mm3
Leucopenia
Rosyid Laki-laki 61 22 560.000 sel/mm3
Oligochytemia
2.675 sel/mm3
Leucopenia
Eva Perempuan
63 22 485.000 sel/mm3
Oligochytemia
2.350 sel/mm3
Leucopenia
Devi Perempuan
46 21 2.440.000 sel/mm3
Oligochytemia
6.900 sel/mm3
Normal
Acik Laki-laki 53 21 2.020.000 sel/mm3
Oligochytemia
4.600 sel/mm3
Leucopenia
GAMBAR PENGAMATAN
Eritrosit
GAMBAR PENGAMATAN
Leukosit
HASILBerdasarkan hasil perhitungan masing-masing
probandus pada SDM dan presentasi hasilnya,
probandus sebanyak 60% termasuk dalam
oligochytemia, 20% termasuk dalam normal, dan
15% termasuk dalam polychytemia. Sedangkan
untuk perhitungan SDP didapatkan hasil sebanyak
60% termasuk dalam leucopenia, 30% termasuk
dalam normal, dan 5% termasuk dalam
leucocytosis.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Banyak Sedikitnya Jumlah Sel Darah
1. Nutrisi, bila seseorang diberikan nutrisi yang banyak maka orang tersebut akan memiliki jumlah sel darah lebih besar dibandingkan orang yang kekurangan nutrisi.
2. Jenis Kelamin, pada umumnya jumlah sel darah (eritrosit dan leukosit) pada laki-laki jumlahnya lebih tinggi dari pada perempuan. Jumlah eritrosit pada pria normal sebesar 4,2 – 5,5 juta sel/mm3 dan pada wanita normal sebesar 3,2 – 5,2 juta sel/mm3 sedangkan jumlah leukosit kira-kira 4000-11000 sel/mm3.
3. Aktivitas fisik yang berkepanjangan dapat meningkatkan jumlah sel darah
4. Faktor lingkungan, di daerah dataran tinggi orang akan lebih banyak memiliki sel darah
5. Usia/umur, pada saat bayi baru lahir jumlah eritrosit yaitu sekitar 6,83 juta/ml, kemudian pada saat bayi tumbuh menurun sampai sekitar 4 juta/ml, kemudian naik lagi pada orang dewasa sehat kira-kira 4,5 juta/ml
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nomal atau Tidaknya Darah1. Kekurangan zat besi2. Pendarahan3. Genetik4. Kekurangan vitamin B125. Kekurangan asam folat6. Pecahnya dinding sel darah merah7. Gangguan sumsum tulang
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan SDM dan presentasi
hasilnya, probandus sebanyak 60% termasuk
dalam oligochytemia, 20% termasuk dalam
normal, dan 15% termasuk dalam
polychytemia. Sedangkan untuk perhitungan
SDP didapatkan hasil sebanyak 60% termasuk
dalam leucopenia, 30% termasuk dalam
normal, dan 5% termasuk dalam leucocytosis.