keefektifan penggunaan internet sebagai ......2020/06/09 · pesan atau sumber belajar. pola pikir...
TRANSCRIPT
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017
87 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019
Jurnal Ilmu Pendidikan
LPMP Kalimantan Timur
Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur
Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 87-98
ISSN: 1858-3105
BORNEO
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI SUMBER
BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DI SMA NEGERI 9 SAMARINDA
Trisnawati
SMA Negeri 9 Samarinda
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan penggunaan
internet sebagai sumber belajar pada pembelajaran matematika.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Jenis data dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yang dihasilkan melalui tes hasil belajar dan angket, data
kualitatif yang berupa hasil wawancara. Data penelitian ini berupa
hasil tes belajar siswa, hasil angket motivasi, hasil angket respon
belajar siswa, dan hasil wawancara, sedangkan metode yang
digunakan adalah tes, angket, wawancara. Subyek penelitian ini
adalah siswa kelas XI IPA dengan jumlah 65 siswa. Dalam
penelitian diperoleh hasil tes belajar menunjukkan prosentase
ketuntasan pada kelas XI IPA-1 adalah 87,10% dan kelas XI IPA-2
adalah 85,25% dari kriteria pencampaian hasil belajar kedua kelas
menghasilkan kriteria amat baik. Hasil angket motivasi siswa dalam
pembelajaran matematika dan respon siswa terhadap internet
tergolong tinggi. Dengan rata-rata persentase angket motivasi
sebesar 78,89 % dan rata- rata persentase respon sebesar 79,80 %,
hasil wawancara menyimpulkan bahwa siswa senang jika internet
digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran karena
dengan internet siswa bisa mengerjakan tugas-tugas mereka dengan
cepat tanpa harus membuang waktu lama.
Kata kunci: Keefektifan, Internet, Sumber Belajar, Pembelajaran
matematika
PENDAHULUAN
Pembelajaran pada hakekatnya adalah kegiatan yang bertujuan untuk
membelajarkan siswa dan upaya untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan
siswa untuk belajar. Tujuan umum pembelajaran matematika yakni belajar
berkomunikasi, belajar bernalar, dan belajar memecahkan masalah. Pembelajaran
sebagai suatu sistem tidak terlepas dari beberapa komponen yang saling
berinteraksi, salah satunya adalah sumber belajar.
Sumber belajar merupakan semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai kompetensi tertentu
(Astuti,2011). Kebiasaan guru yang menempatkan diri sebagai sumber utama
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017
88 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019
Jurnal Ilmu Pendidikan
LPMP Kalimantan Timur
Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur
Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 87-98
ISSN: 1858-3105
BORNEO
dalam belajar, menjadikan guru mengalami kesulitan dalam menggunakan sumber
belajar. Kegiatan belajar yang hanya berpusat pada guru (teacher center)
mengakibatkan siswa sebagai penerima dan guru hanya satu-satunya penyampai
pesan atau sumber belajar. Pola pikir guru harus diubah yang semula sebagai satu-
satunya sumber belajar menjadi fasilitator (As’ari, 2014). Sebagian guru
cenderung memanfaatkan buku teks sebagai satu-satunya sumber belajar. Masih
banyak guru- guru di Indonesia yang menjadikan buku teks sebagai satu- satunya
patokan dalam mengajar. Padahal banyak sumber belajar selain buku yang justru
sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa seperti lingkungan sekitar
dan benda lain (Nur, 2012).
Kemajuan teknologi sekarang ini sangat tinggi dalam menggunakan internet
tidak harus selalu menggunakan komputer maupun notebook tetapi bisa
menggunakan smartphone yang digunakan setiap hari. Keadaan ini dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran yaitu untuk pencarian sumber belajar.
Perkembangan teknologi dan informasi membawa dampak terhadap berbagai
aspek kehidupan dengan pemanfaatan komputer dan internet juga berdampak
positif bagi dunia pendidikan. Dalam pembelajaran matematika internet sangat
bermanfaat bagi guru dan siswa (Okigbo & Okoli, 2013).
Melalui internet, seseorang dapat mengunjungi perpustakaan sebanyak yang
dikehendakai, bahkan lebih banyak jumlahnya, dibadingkan dengan jumlah
perpusatakaan yang secara fisik memang ada. Berkaitan dengan pemanfaatan
internet untuk pembelajaran, ada satu temuan yang menarik dari hasil studi
eksperimen tentang pemanfaatan internet untuk kegiatan pembelajaran remidial
yang diselenggarakan oleh the Southeast Asian Ministers of Education
Organization (SEAMEO) , menyebutkan bahwa internet merupakan perpustakaan
raksasa dunia, sebab didalam internet terdapat milyaran sumber informasi,
sehingga pengguna dapat menggunakan informasi sesuai dengan kebutuhan
(Munir, 2013; Hernawati, 2012).
Website merupakan perpustakaan terbesar didunia karena website dapat
berfungsi sebagai sumber belajar dan sekaligus media pembelajaran bagi siswa.
Keberadaan website saat ini sangat diharapkan dan dapat dimanfaatkan secara
maksimal oleh guru matematika sebagai media alternatif penyampaian
pengetahuan, media pembelajaran on-line, serta solusi untuk masalah kurangnya
jam pembelajaran konvernsional di kelas (Arifin dkk, 2010). Berkembangnya
kemajuan teknologi informasi menuntut dunia pendidikan berkembang pula,
dengan harapan kemajuan teknologi dapat membantu proses pembelajaran,
sehingga siswa mampu memecahkan masalah dan bisa meningkatkan partisipasi
peserta didik, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan sikap positif terhadap
belajar (Nguyen& Kulm, 2005).
Menurut Sadiman dalam Purnama (2009) media website merupakan media
komunikasi yang dapat menyampaikan pesan secara visual dan audio secara
interaktif, yakni dapat menggabungkan unsur teks, gambar, dan suara sebagai satu
kesatuan yang disebut multimedia. Kemajuan bidang teknologi informasi
(internet) telah memberikan kontribusi nyata terhadap dunia pendidikan,
khususnya dalam proses pembelajaran di sekolah menengah atas. Buku yang ada
di SMA Negeri 9 Samarinda yang selama ini di gunakan sebagai sumber belajar
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017
89 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019
Jurnal Ilmu Pendidikan
LPMP Kalimantan Timur
Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur
Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 87-98
ISSN: 1858-3105
BORNEO
yang berada di perpustakaan sangat tidak mencukupi dari kebutuhan siswa,
kadang- kadang siswa mendapatkan buku satu bangku hanya mendapatkan satu
buku. Berdasarkan uraian hal tersebut diatas dan pengalaman peneliti , maka
peneliti ingin mengetahui keefektifan penggunaan internet sebagai sumber belajar
dalam pembelajaran matematika.
Tujuan secara umum dalam pelaksanaan penelitian ini adalah untuk
mendapatkan informasi secara lengkap mengenai keefektifan penggunaan sumber
belajar internet dalam pembelajaran matematika pada materi turunan di Sekolah
Menengah Atas Negeri 9 Samarinda.
KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran Matematika
Terjadinya belajar pada diri siswa dipengaruhi oleh serangkaian kondisi
yang dapat merangsang belajar pada diri peserta didik. UU No 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas Pasal 1 ayat 20 menyebutkan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi siswa dan sumber belajar. Pembelajaran juga didefinisikan
sebagai proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dengan siswa
dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang menjadi kebiasaan bagi peserta
didik yang bersangkutan (Suherman,2003). Pembelajaran merupakan suatu proses
yang sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya aktivitas belajar dalam diri
peserta didik. Dalam kata lain, pembelajaran merupakan suatu hal yang bersifat
eksternal dan sengaja dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar
internal dalam diri individu (Pribadi,2011).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang melibatkan
pengembangan pola berfikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan belajar
yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai metode agar program belajar
matematika tumbuh dan berkembang secara optimal dan siswa dapat melakukan
kegiatan belajar secara efektif dan efisien yang didukung dengan berbagai sumber
belajar.
Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan hal yang sangat penting bagi guru. Sumber
belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu seorang guru
dalam pembelajaran dan menampilkan kompetensinya. Sumber belajar dapat
berfungsi sebagai saluran komunikasi dan mampu berinteraksi dengan siswa
dalam suatu kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Sumber belajar meliputi
segala sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajar, serta dapat digunakan
oleh peserta didik untuk mempermudah proses pembelajaran, dan memberikan
manfaat bagi peserta didik dan pendidik untuk memperoleh sebuah informasi
yang mendudukung proses pembelajaran (Syaputri,dkk.2013).
Kriteria umum dalam memilih sumber belajar diantaranya: 1) ekonomis,
dalam artian murah, namun tidak terpatok pada harga yang selalu rendah, tapi
dapat juga pemanfaatannya dalam jangka waktu yang panjang; 2) praktis dan
sederhana, artinya tidak memerlukan pelayanan sampingan yang sulit dan
langkah; 3) mudah diperoleh, dalam artian sumber belajar itu dekat, tersedia
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017
90 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019
Jurnal Ilmu Pendidikan
LPMP Kalimantan Timur
Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur
Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 87-98
ISSN: 1858-3105
BORNEO
dimana-mana dan tidak perlu diadakan dan dibeli; 4) bersifat fleksibel, artinya
dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan tidak dipengaruhi
oleh faktor luar misalnya kemajuan teknologi, nilai, budaya dan lainnya; dan
5) komponen-komponennya sesuai dengan tujuan, hal ini untuk menghindari hal-
hal yang ada di luar kemampuan guru (Nur, 2012).
Sumber belajar matematika yang dimaksud saat ini adalah sekumpulan
bahan yang diciptakan agar memungkinkan siswa belajar sendiri secara
individual, sumber belajar pada pembelajaran turunan kelas XI menggunakan
sumber belajar dari internet yang dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam
pembelajaran matematika.
Internet
Internet, singkatan dari Interconnected Network, adalah jaringan informasi
global atau “the largest global network of computers, that enables people that
enables people throughout the world to connect with each other”. Istilah internet
sudah tidak asing bagi masyarakat umum. Internet menghubungkan komputer
pribadi (PC), telepon bergerak (hand phone) (Sumarto, 2007). Internet merupakan
jaringan global yang menghubungakan dengan beribu bahkan berjuta jaringan
komputer (local/wide are network) yang satu dengan yang lainnya diseluruh
dunia. Dengan internet, komputer dapat saling terhubung untuk berkomunikasi.
Internet merupakan suatu media untuk berbagi informasi dan berinteraksi kapan
dan di mana saja, dengan begitu maraknya informasi dan kegiatan di internet
menjadikan internet seakan- akan sebagai dunia tersediri tanpa batasi (Abdullah,
2005; Munir, 2013).
Internet Sebagai Sumber Belajar Pembelajaran Matematika, dalam
pemanfatan sumber, guru mempunyai tanggung jawab membantu siswa agar
belajar lebih mudah, lebih lancar, dan lebih terarah. Beberapa situs dalam
pembelajaran matematika yang bisa di gunakan seperti www.e-dukasi.net,
www.belajar-gratis.com, www.matemati-kaku, dll, selain situs tersebut siswa juga
bisa memanfaatkan sumber belajar berupa Web Blog sebagai alternatif sumber
belajar.
Efektifitas Pembelajaran
Efektifitas adalah produk akhir kegiatan dan telah mencapai tujuan baik
ditinjau dari segi kualitas hasil, kualitas kerja, maupun batas waktu yang
ditargetkan, efektifitas dapat tercapai sesuai dengan yang direncanakan
ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengurus pembelajaran serta respon
siswa dalam mengikuti pembelajaran (Makmur, 2015; In’am, 2009)
Eefektifitas pembelajaran terdiri dari empat indikator, kualitas
pembelajaran, kesesuaian tingkat pembelajaran, insentif dan waktu (Slavin,1994).
Kualitas pembelajaran adalah banyaknya informasi yang disajikan sehingga
peserta didik dapat mempelajarinya dengan tingkat kesalahan yang kecil.
Sedangkan penentuan efektifitas tingkat pembelajaran dapat dikaji dari ketuntasan
belajar. Kesesuaian tingkat pembelajaran adalah sejauh mana guru memastikan
kesiapan siswa untuk mempelajari materi pelajaran yang baru. Insentif adalah
seberapa besar usaha guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
menyelesaikan tugas‐tugas belajar dan mempelajari materi yang diberikan.
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017
91 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019
Jurnal Ilmu Pendidikan
LPMP Kalimantan Timur
Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur
Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 87-98
ISSN: 1858-3105
BORNEO
Sedangkan waktu yang dimaksud adalah seberapa banyak waktu yang diberikan
kepada peserta didik untuk mempelajari materi yang disampaikan.
Pembelajaran akan efektif jika peserta didik dapat menyelesaikan
pembelajaran sesuai dengan waktu yang disediakan. Efektifitas merupakan suatu
pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya,
maka efektifitas dapat didefinisikan dengan melakukan pekerjaan yang benar.
Indikator efektivitas dalam hal ini berupa hasil belajar menggunakan internet
dalam pembelajaran, adanya peningkatan yang hasil belajar yang signifikan,
keaktifan belajar peserta didik baik dan hasil belajar tersebut dapat mencapai
KKM (Izzudin,2013). Dari beberapa uraian diatas bahwa indikator efektifitas
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jika hasil belajar, motivasi, dan respon
siswa baik.
Hasil Belajar
Hasil belajar matematika adalah perolehan yang didapat dari hasil
pembelajaran matematika melalui penilaian pembelajaran yang dapat dituangkan
dengan angka atau huruf (Retnaningtyas,2012). Hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar siswa yang
dipengaruhi besarnya usaha anak, itelengensi, penguasaan materi dan faktor
lingkungan yang dapat dilihat dalam bentuk kebiasaan. Ada tiga ranah dalam hasil
belajar adalah 1) kognitif; 2) afektif; dan 3) psikomotorik (Abdurrahman, 2012;
Supardi, 2015).
Indikator keberhasilan belajar dapat dilihat dari daya serap siswa
yaitu:1) tingkat penguasaan bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru dan
dikuasai oleh siswa; 2) hasil belajar siswa tercapai; 3)perubahan pencapaian
tingkah laku; dan 4)ada perubahan prestasi belajar (Supardi,2015). Berdasarkan
penjelasan beberapa diatas hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah ketuntasan belajar siswa dari ranah kognitif yang diatas kriteria ketuntasan
minimum (KKM) dengan nilai ketuntasan minimum pada pelajaran matematika
adalah 75.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian Diskriptif dengan pendekatan kualitatif
dan kuantitatif, untuk pendekatan kualitatif berupa wawancara sedangkan
pendekatan kuantitatif berupa angket dan hasil tes belajar siswa, dari pendekatan
tersebut penelitian ini berusaha menggambarkan secara jelas yang terjadi pada
subyek untuk menganalisis keefektifan penggunaan internet sebagai sumber
belajar. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 9
Samarinda. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA dengan
jumlah siswa 65. Data pada penelitian ini adalah hasil belajar diambil dari nilai tes
siswa, hasil angket untuk mengetahui motivasi dan respon belajar siswa, hasil
wawancara untuk melengkapi data angket yang diperoleh langsung oleh peneliti
studi dan dokumen sebagai pendukung dalam penelitian ini.
Metode pengumpul data dalam penelitian adalah: 1) tes adalah tes tertulis
yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti
pembelajaran matematika; 2) angket digunakan untuk mengetahui motivasi dan
respon belajar siswa pada pembelajaran materi logika, angket ini diberikan setelah
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017
92 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019
Jurnal Ilmu Pendidikan
LPMP Kalimantan Timur
Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur
Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 87-98
ISSN: 1858-3105
BORNEO
akhir pembelajaran; 3) wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur
dimana peneliti sudah menyiapkan daftar pertanyaan yang dijawab langsung oleh
subyek penelitian; dan 4)Studi dokumenter adalah teknik pengumpulan data
dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen seperti RPP, LAS,
website yang sering digunakan siswa dalam proses pembelajaran, dan data lain
sebagai pendukung yang berkenaan dengan penelitian ini.
Penelitian ini bersifat adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan nilai
rata-rata. Data penelitian ini berupa:
1. Data keefektifan diperoleh dari tes hasil belajar. Hasil tes belajar dikoreksi dan
dinilai berdasarkan penskoran yang telah ditentukan,untuk menghitung
prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus sebagai
berikut:
𝑃 =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑘𝑢𝑡 𝑡𝑒𝑠× 100%
Keterangan:
P : Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal
(Purboningsih, 2015)
Tabel 1. Kriteria tingkat pencapaian hasil belajar
Presentasi Kategori
81% ≤ - ≤100%
61% ≤ - ≤ 80%
41% ≤ - ≤60%
21% ≤ - ≤40%
0 ≤ - ≤20%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
2. Data mengenai motivasi dan respon siswa dalam pembelajaran menggunakan
sumber belajar internet diperoleh dari hasil angket, motivasi dan respon belajar
siswa ditentukan berdasarkan prosentase. Adapun rumus untuk mencari
prosentase adalah sebagai berikut:
Persentasi motivasi dan respon belajar siswa = skor seluruh siswa
skor maksimal seluruh siswa× 100%
(Sukinah, 2015)
Tabel 2. Kriteria Motivasi dan Respon Siswa dalam Pembelajaran
Presentasi Kategori
85% ≤ Q ≤100%
70% ≤ Q < 85%
55% ≤ Q <70%
40% ≤Q <55%
0 ≤Q < 40%
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
3. Data hasil wawancara diambil kesimpulan secara garis besarnya dengan cara
membuat transkip hasil wawancara, dengan cara memutar kembali hasil
wawancara, mendengarkan dengan seksama, kemudian menuliskan kata - kata
yang sesuai hasil rekaman.
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017
93 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019
Jurnal Ilmu Pendidikan
LPMP Kalimantan Timur
Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur
Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 87-98
ISSN: 1858-3105
BORNEO
HASIL PENELITIAN
Diskripsi Waktu Pembelajaran
Penelitian ini menggunakan internet sebagai sumber belajar, yang
dilaksanakan pada tanggal 20 April sampai tanggal 17 Mei 2016. Dalam
pelaksanaan penelitian dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan setiap kelasnya,
yang masing- masing kelas mempunyai materi yang sama. Pada waktu proses
pembelajaran siswa menggunakan internet sebagai sumber belajar dalam mencari
materi, contoh soal dan mendiskusikan latihan soal. Dalam pembelajaran siswa
dibagi dalam 8 kelompok sehingga memudahkan untuk mendapat jaringan, tiap-
tiap kelompok menyediakan 1 buah labtob atau HP Android. Di tempat penelitian
belum tersedia Wifi sehingga peneliti menggunakan Hotspot dan SpeedUP untuk
melaksanakan penelitian.
Dalam proses pembelajaran antar siswa terjadi interaksi, sehingga siswa
sangat aktif. Pada tiap-tiap kelompok mendapat penekanan bahwa siswa belajar
untuk menemukan, memahami, mendiskusikan, dan menyampaikan materi yang
dibahas. Guru berfungsi memfasilitasi agar interaksi antar siswa dalam proses
pembelajaran berjalan dengan lancar.
Beberapa website atau blok yang digunakan siswa pada setiap pembelajaran.
Dari website dan blok yang digunakan banyak memberikan penjelasan materi dan
contoh soal serta cara mengerjakannya, sehingga siswa hanya memahami proses
penyelesaian dari contoh soal yang diberikan siswa harus mampu memilah
sumber belajar yang sesuai dengan indikator yang akan dipelajari.
Diskripsi Hasil Penelitian
Diskripsi data bertujuan untuk memperoleh data yang mendukung hasil
penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 9 Samarinda yaitu pada
siswa kelas XI IPA 1 dengan jumlah siswa 31 siswa dan XI IPA 2 dengan jumlah
34 siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitif yang diperoleh dari tes hasil belajar dan angket siswa,
sedangkan data kualitatif data yang diperoleh dari hasil wawancara pada siswa
diambil secara acak dengan jumlah 7 siswa.
Data Tes Hasil Belajar
Analisis data kuantitatif dilakukan dengan cara memeriksa lembar tes hasil
belajar dilanjutkan dengan prosentase hasil belajar siswa. Setelah proses
pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar internet siswa diberi soal tes
sebanyak 10 soal yang dikerjakan secara individu. Data hasil tes belajar secara
ringkas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Data Tes Hasil Belajar Siswa
Kelas Nilai Rata-
Rata
Jumlah Siswa
mencapai nilai KKM
Jumlah Siswa tidak
mencapai nilai KKM
Presen-
tase
XI IPA -1 82,10 28 3 90,32%
XI IPA -2 78,94 29 5 85,25%
Jumlah 161,04 57 8 175,57
Rata-rata 80,52 87,79%
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017
94 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019
Jurnal Ilmu Pendidikan
LPMP Kalimantan Timur
Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur
Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 87-98
ISSN: 1858-3105
BORNEO
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa presentase
ketuntasan pada kelas XI IPA-1 adalah 90,32% dengan kriteria sangat baik dan
kelas XI IPA-2 adalah 85,25% dengan kriteria sangat baik.Sedangkan dari rekap
kedua kelas memperoleh rata - rata nilai 80,52 dengan rata- rata presentase
87,79 %, dari kriteria pencapaian hasil belajar kedua kelas tersebut
menghasilkan sangat baik.
Data Hasil Angket Motivasi Belajar dan Respon Siswa
Angket motivasi siswa terhadap pembelajaran menggunakan internet
sebagai sumber belajar. Data hasil angket motivasi belajar matematika dalam
penelitian ini diambil dari seluruh siswa kelas XI IPA-1 dan kelas XI IPA-2
dengan total 65 siswa. Angket motivasi siswa terhadap pembelajaran
matematika ada 30 item pertanyaan yang diajukan, meliputi 21 item respon
positif dan 9 item respon negatif. Hasil angket motivasi siswa dalam belajar
matematika yang menghasilkan kriteria tinggi dengan indikator motivasi
sebagai berikut: 1) Siswa senang dan tertarik terhadap pelajaran matematika;
2) Siswa mempunyai keinginan untuk mencari tahu dan menyelesaikan
masalah secara mandiri; 3) Siswa terdorong untuk mengerjakan soal
matematika selain tugas- tugas yang diberikan; 4) Siswa mempunyai rasa
kepercayaan yang tinggi dalam menyelesaikan masalah; 5) Siswa tidak
bermalas-malasan dalam belajar matematika.
Hasil angket motivasi siswa dalam belajar matematika yang menghasilkan
kriteria sangat tinggi dengan indikator motivasi sebagai berikut: 1) Siswa selalu
bertanya kepada guru jika siswa mempunyai kendala dalam memahami materi dan
menyelesaikan masalah; 2) Siswa yakin belajar materi turunan dengan baik jika
menggunakan internet sebagai sumber belajar; 3) Siswa memiliki target nilai yang
tinggi setiap menghadapi ulangan; dan 4) Siswa menyukai lingkungan yang tidak
bising atau nyaman untuk belajar.
Data hasil angket respon siswa terhadap internet sebagai sumber belajar,
angket diberikan kepada seluruh siswa kelas XI IPA -1 dan XI IPA -2 dengan
Jumlah 65 Siswa. Angket respon siswa ada 22 item pertanyaan yang diajukan,
meliputi 15 item respon positif dan 7 item respon negatif. Hasil angket respon
siswa terhadap internet digunakan sebagai sumber belajar yang menyatakan
ktiteria tinggi dengan indikator sebagai berikut:
1. Materi yang disampaikan di blok atau web lebih mudah dipahami
2. Materi di internet bisa mendukung proses pembelajaran matematika di kelas.
3. Pengetahuan siswa bertambah jika menggunakan internet sebagai sumber
belajar.
4. Dengan menggunakan sumber belajar internet siswa lebih interaktif dan sangat
tidak membosankan.
5. Siswa lebih mudah mencari materi turunan melalui internet.
Hasil angket repon siswa terhadap internet sebagai sumber belajar yang
menghasilkan kriteria sangat tinggi dengan indikator respon sebagai berikut:
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017
95 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019
Jurnal Ilmu Pendidikan
LPMP Kalimantan Timur
Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur
Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 87-98
ISSN: 1858-3105
BORNEO
1. Siswa sangat puas internet bisa digunakan sebagai sumber belajar matematika.
2. Siswa senang menggunakan internet sebagai sumber belajar
3. Siswa menggunakan internet sebagi perpustakaan digital.
4. Siswa menggunakan fasilitas google search atau search engine untuk menje-
lajah situs- situs dalam mencari informasi tentang materi turunan.
Dari hasil rekapitulasi kreteria analisis deskripsi data angket tentang
motivasi siswa dalam pembelajaran matematika dan respon siswa terhadap
internet sebagai sumber belajar tergolong tinggi. Dengan rata- rata persentase
angket motivasi sebesar 78,89% dan rata- rata persentase respon sebesar 79,80%.
Data Hasil Wawancara
Hasil wawancara adalah untuk melengkapi data angket untuk
mempermudah wawancara maka peneliti membuat kisi-kisi, wawancara
dilaksanakan setelah pembelajaran selesai dengan jumlah 11 pertanyaan,
disampaikan ke tujuh siswa yang diambil secara acak dari kedua kelas tersebut.
Kutipan hasil wawancara dengan para subyek terhadap motivasi siswa dalam
pelajaran matematika dan respon siswa dalam penggunaan internet sebagai
sumber belajar adalah sebagai berikut:
Siswa senang terhadap pelajaran matematika, adapun kutipan
wawancaranya sebagai berikut: “Saya suka matematika bu karena banyak
tantangannya dalam mengerjakan soal, walaupun ada kendala dalam
mengerjakan soal”
Dalam mengerjakan soal yang diberi oleh guru siswa selalu mengerjakan
sendiri, adapun kutipan wawancara sebagai berikut: “Jika ibu memberi soal saya
kerjakan terlebih dahulu jika saya tersebut tidak bisa baru dia mengerjakan
secara berkelompok dan jika ada kesulitan saya bertanya kepada ibu”
Dalam kepuasan penggunaan internet sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran matematika dengan materi turunan, kutipan wawancara sebagai
berikut: “Ya saya puas bu internet digunakan sebagai sumber belajar, karena
cara mencari materinya cepat dan tidak membutukan waktu lama”.
Untuk pemahaman materi dalam internet siswa tidak merasa kesulitan,
kutipan wawancara sebagai berikut: “Untuk pemahaman materi ada yang susah
ada yang tidak bu, tetapi ibu juga harus mendampingi biar lebih mengerti”.
Suasana pembelajaran menggunakan internet sebagai sumber belajar,seperti
kutipan wawancara sebagai berikut: “Menurut saya penggunaan internet sebagai
sumber belajar dalam pembelajaran matematika tidak terasa membosankan
teman- teman terasa enjoy dan ramai, karena dari internet kita bisa banyak
pengetahuan yang kita dapat”.
Penggunaan internet sebagai sumber belajar apakah bisa digunakan pada
mata pelajaran lain, seperti kutipan wawancara berikut ini: “Saya senang jika
bapak/ibu guru menggunakan internet sebagai sumber belajar apalagi buku yang
ada di perpustakaan sekolah tidak cukup untuk dipinjam teman- teman, apalagi di
internet kita bisa banyak pengetahuan yang kita dapat dan tidak membutuhkan
waktu lama untuk mencari materinya”.
Dari beberapa wawancara pada responden dapat disimpulkan bahwa internet
bisa digunakan sebagai sumber belajar tetapi Bapak/ Ibu Guru masih
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017
96 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019
Jurnal Ilmu Pendidikan
LPMP Kalimantan Timur
Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur
Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 87-98
ISSN: 1858-3105
BORNEO
mendampingi siswa dalam belajar agar siswa lebih terarah dalam memahami
materi dan karena dengan internet siswa bisa mengerjakan tugas-tugas mereka
dengan cepat tanpa harus membuang waktu lama.
Jawaban Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan diskripsi kajian diatas, dapat menjawab pertanyaan dari
penelitian ini.
1. Presentase hasil belajar kelas XI IPA-1 adalah 90,32% dan kelas XI IPA-2
adalah 85,25% dari kriteria pencampaian kedua kelas menghasilkan kategori
sangat baik.
2. Hasil sedangkan angket motivasi siswa dalam pembelajaran matematika dan
respon siswa terhadap internet sebagai sumber belajar tergolong tinggi. Dengan
rata- rata persentase angket motivasi sebesar 78,89 % dan rata- rata persentase
respon sebesar 79,80 %.
3. Hasil dari wawancara dapat disimpulkan bahwa internet dapat digunakan
sebagai sumber belajar tetapi harus didampingi Bapak/Ibu Guru.
Dari ketiga deskripsi tersebut dapat menjawab pertanyaan keefektifan
penggunaan internet sebagai sumber belajar dalam pembelajaran matematika,
karena dikatakan efektif jika hasil tes belajar siswa baik, motivasi dan respon
belajar siswa tinggi. Berdasarkan beberapa hasil penelitian Handayani (2010)
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis internet pada mata kuliah pengolahan
masakan oriental dapat lebih menambah wawasan dan mahasiswa lebih kreatif.
Hasil penelitian dari Nguyen (2005) menyatakan bahwa dalam penggunaan
website siswa lebih interaktif dalam pembelajaran.
Hasil penelitian dari Hernawati (2012) menyatakan bahwa sumber belajar
internet bisa meningkatkan prestasi belajar siswa dan motivasi belajar siswa, hasil
penelitian dari Hadjerouit (2010) menyatakan bahwa sumber belajar berbasis
web(WBLRs) dapat meningkatkan pengajaran dan pembelajaran lebih efektif,
sedangkan hasil penelitian Afgani (2008) menyakan bahwa dengan menggunakan
internet tingkat motivasi dan hasil belajar siswa sangat baik. Berdasarkan hasil
beberapa penelitian seseorang tersebut di atas dan hasil penelitian saya dapat
disimpulkan bahwa internet sangat efektif digunakan sebagai sumber belajar
dalam pembelajaran matematika.
KESIMPULAN
Guru selalu menjadi jantung perubahan pada pendidikan dan pengembangan
profesi guru, secara umum diakui sebagai strategi yang paling efektif untuk
mempromosikan kemampuan guru. Integrasi teknologi yang efektif dalam
pendidikan adalah masalah yang kompleks. Penggunaan sumber belajar dari
internet sebagai sumber belajar dalam pembelajaran matematika memang menarik
dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya ketika siswa belajar
tentang konsep-konsep dengan matematika. Secara umum dapat disimpulkan
bahwa Sebagian besar siswa lebih suka menggunakan internet untuk memenuhi
tugas mereka dari pada dengan menggunakan buku sebagai sumber. Melihat
kondisi siswa yang disibukan oleh banyak tugas sekolah yang harus diselesaikan
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017
97 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019
Jurnal Ilmu Pendidikan
LPMP Kalimantan Timur
Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur
Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 87-98
ISSN: 1858-3105
BORNEO
sehingga dengan adanya internet ini siswa bisa mengerjakan tugas-tugas mereka
dengan cepat tanpa harus membuang waktu lama.
SARAN
Mengacu pada hasil penelitian tentang efektifitas penggunaan internet untuk
mencari sumber belajaran dalam pembelajaran matematika, maka dapat
disarankan sebagai berikut:
1. Hendaknya para pendidik pelajaran matematika menyadari bahwa begitu
banyak ilmu yang didapat dari internet yang digunakan sebagai sumber belajar.
2. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sebaiknya para pendidik
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar terutama dalam pembelajaran
matematika.
3. Untuk siswa diharapkan lebih tertarik belajar matematika menggunakan
internet
4. Hendaknya pihak sekolah menyadari pentingnya internet dalam pembelajan
serta memfasilitasi pembelajaran di sekolah dengan layanan internet yang
berkualitas sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah bt S, dkk. 2005. Internet Sebagai Media dalam Pengajaran dan
Pembelajaran Ciri-Ciri Dan Aplikasinya. Seminar Pendidikan Peningkatan
Kualitas Keguruan.
Abdurrahman M. 2012. Anak Berkesulitan Belajar Teori, Diagnosis, dan
Remidiasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahsanul In’am. 2009. Efektifitas Pembelajaran Aljabar dengan Pendekatan
Metakognisi, artikel disampaikan dalam “Seminar Nasional Aljabar,
pengajaran dan terapannya” pada tanggal 31 Januari.
Arifin S dkk. 2010. Jurnal pendidikan matematika. Volume 4 No 1.
As’ari, A.R. 2014. Perspektif Global Tentang Kurikulum 2013 Secara umum dan
Pembelajaran Matematika secara Khusus. Artikel di sampaikan dalam
“Seminar Internasional Unversitas Muhammadiyah Ponorogo, pada 08
Maret 2014: Implementation from Global Perspective” .
Astuti. 2011. Pengaruh pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi dengan Prestasi
Belajar Mata Kuliah Askeb II mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Kusuma
Surakarta, Tesis: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Hernawati K. 2012. Pemanfaatan Belajar Internet Berbasis Edutainment Dalam
Pembelajaran Matematika Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Prosiding
Seminar Nasional Matematika.
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017
98 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019
Jurnal Ilmu Pendidikan
LPMP Kalimantan Timur
Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur
Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 87-98
ISSN: 1858-3105
BORNEO
Izzudin A.M,dkk. 2013. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Video
Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Praktik Service Engine dan
Komponen-Komponennya, Automotive Science and Education Journal 2 (2).
Munir, 2013. Multimedia Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Makmur A. 2015. Efektifitas Penggunaan Metode Base Method Dalam
Meningkatkan Kreativitas dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMP N
10 Padangsidimpuan, Jurnal Edu Tech Vol.1 No.1.
Nguyen, D.M & Kulm G. 2005. Using Web-based Practice to Enchange
Mathematics Learning and Achievent, Journal Of Interactive Online
Learning, Vol 3 (3).
Nur, F.M, 2012. Pemanfaatan sumber Belajar Dalam Pembelajaran Sains Kelas V
SD Pada Pokok Bahasan Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan, Jurnal
Penelitian Pendidikan Vol.13 No.1.
Okigbo E C & Okoli J N, 2013, Use of Internet Facilities in Learning among
Science Education Undergraduates in South Eastern Nigerian Universities,
Asian Journal Of Education and e- Learning Vol 01-Issue 04 ISSN:2321-
2454.
Pribadi B.A. 2011. Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta :Dian Rakyat.
Purboningsih, D. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan
Pendekatan Guided Discovery pada Meteri Barisan dan Deret untuk Siswa
Kelas X, Seminar Nasional Matematika dan pendidikan Matematika UNY,
14 November, ISBN 978-602-73403-0-5.
Retnaningtyas, I.K. 2012. Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Matematika
melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dengan Media
Batik Sliding Book dan Macromedia Flash 8 Pro, Jurnal Manajemen
Pendidikan Vol 7 No.2.
Sumarto E.P, 2007. Pengenalan Internet dan Website Matematika Sebagai
Pelengkap Pembelajaran Matematika, Pelatihan Jardiknas ICT Sampit.
Suherman, E. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI.
Supardi. 2015. Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan
Psikomotorik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.