kebijakan pertanian dan pangan program kerja kementerian pertanian dan target 2014
DESCRIPTION
KEBIJAKAN PERTANIAN DAN PANGAN PROGRAM KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN DAN TARGET 2014. Lokakarya Nasional VI Manajemen Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Tahun 2013 Yogyakarta , 7-9 Nopember 201 3 KEMENTERIAN PERTANIAN. Bio Data. ISI PAPARAN. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Lokakarya Nasional VI Manajemen Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Tahun 2013
Yogyakarta, 7-9 Nopember 2013
KEMENTERIAN PERTANIAN
KEBIJAKAN PERTANIAN DAN PANGAN PROGRAM KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN
DAN TARGET 2014
Bio DataNama Hasil SembiringNIP/Golongan 19600210 198803 1 001/Pembina Utama (IVE)Jabatan
sekarangKepala Pusat litbang TPangan (2010-Sekarang)/Ahli Peneliti
UtamaSebelumnya • Peneliti P3HTA/FSR-UACP Puslitanah DAS Bratas (1984-
1995) • Peneliti /Koordinator Perencana BPTP Jatim (1995-1999)• Kepala IP2TP (BPTP) NTB, (1999-2001)• Kepala BPTP Sumut (2001-2005)• Kepala Balit Padi (2005-2006)• Kepala BB Padi (2006-2010)• Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Sumut (2001-2005)• SC-IRRC (2005-sekarang), SC-CURE (2011-sekarang),
Focal Poin CORRA (2012-sekarang)Luar Negri Amerika, Belanda, Jerman, Belgia, Perancis, Turki, Italia,
Australia, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Singapore, Brunei, Phillipine, Thailand, Vietnam, China, Myanmar, Laos, Nepal, India, Srilangka, Brazil, Venezuela, Peru, Mexico, Uganda, Tanzania, Saudi Arabia,
Pendidikan • S1 (IPB, 1983); S2 (1991) dan S3 (1997) OSU, USA.• SPAMA (2000) dan Lemhannas RI PPRA 49 (2013)
Status Kawin & 2 putri (dr. Sindy Sembiring, SpM & Tannia Sembiring)
ISI PAPARAN
3KEMENTERIAN PERTANIAN
• PERAN STRATEGIS SEKTOR PERTANIANI
• TARGET PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIANII
• PERMASALAHAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIANIII
• LANGKAH STRATEGIS PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN 2014IV
• DUKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAITV
4
PERAN STRATEGISSEKTOR PERTANIAN
I
KEMENTERIAN PERTANIAN
Penyedia pangan 245 juta penduduk Indonesia
Penyedia 87% bahan baku industri kecil dan menengah
Penyumbang 14,72% PDB
Penghasil devisa negara US$ 43,37 M
Menyerap 33,32% total tenaga kerja
Sumber utama (70%) pendapatan rumah tangga perdesaan
Berperan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 8 juta ton
(Perpres No.61 tahun 2011)
PERAN STRATEGIS SEKTOR
PERTANIAN
5KEMENTERIAN PERTANIAN
PERKEMBANGAN PANGSA PDB DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PERTANIAN
Penurunan kontribusi sektor pertanian tidak sebanding dengan penurunan beban penyerapan tenaga kerja sektor pertanian.
1970 1980 1990 2000 2010 20110
10
20
30
40
50
60
7064.16
33,32
53.92
14.72
Tenaga Kerja PDB
Pers
en
6KEMENTERIAN PERTANIAN
Kontribusi terbesar terhadap surplus adalah komoditas perkebunan
NERACA PERDAGANGAN
2006 2007 2008 2009 2010 20110.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
50.00
Nilai Ex-Im Pertanian, tahun 2006-2011 (US$ Milyar)
- Ekspor - Impor
8,90 22,7718,5413,1417,9612,62
Neraca
7KEMENTERIAN PERTANIAN
2007 2008 2009 2010 20110.0
2,000.0
4,000.0
6,000.0
8,000.0
10,000.0
12,000.0
3.6 T
1.2 T 2.5 T
8.8 T
9.6 T
0.2 M 0.1 M 0.1 M0,7 M 1.2 M
PMDN (Rp Miliar)PMA (US$ Juta)
1. Investasi PMDN maupun PMA terus meningkat dari tahun ke tahun2. Investasi terbesar pada sub sektor Perkebunan
Sumber: BKPM diolah oleh Pusdatin Kementan (2012)
INVESTASI DI BIDANG PERTANIAN
8KEMENTERIAN PERTANIAN
ARAHAN PRESIDEN “Produksi Beras Dalam Negeri harus ditingkatkan sehingga diperoleh cadangan yang cukup “ (Sidang Kabinet Paripurna 6 Januari 2011)
“Meskipun dalam sistem perdagangan kita bisa membeli atau menjual, tetapi untuk pangan kita harus menuju kemandirian pangan” (RAPIMNAS 10 Januari 2011 )
Dari swasembada ke surplus beras Dalam waktu 5-10 tahun Surplus beras minimal 10 juta ton per tahun
Program Prioritas “Surplus Beras” (Arahan Presiden 22 Pebruari 2011) :
“ Surplus Beras 10 juta ton harus dicapai pada tahun 2014” (Sidang Kabinet 6 September 2011 dan Pidato Pelantikan KIB II Hasil Reshuffle 19 Oktober 2011)
TARGET PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN
II
10KEMENTERIAN PERTANIAN
TARGET
PENCAPAIAN SWASEMBADA DAN SWASEMBADA BERKELANJUTAN
PENINGKATAN DIVERSIFIKASI PANGAN
PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING, DAN EKSPOR
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI
11KEMENTERIAN PERTANIAN
TARGET PRODUKSI UNTUK PENCAPAIAN SWASEMBADA DAN SWASEMBADA BERKELANJUTAN (5 KOMODITAS UTAMA)
KOMODITAS PRODUKSI 2011 (JUTA TON)
TARGET PRODUKSI 2014(JUTA TON)
Padi (GKG) 65,76 76,57Jagung (pipilan kering) 17,64 29,00
Kedelai (biji kering) 0,85 2,70Gula (GKP) 2,23 3,1Daging sapi 0,29 0,51
12KEMENTERIAN PERTANIAN
No Komoditas (ribu ton) 2011 *) 2012**)
1 Beras Produksi 36.969 38.564Kebutuhan 33.045 33.035Indeks swasembada 111,87 116,74
2 Jagung Produksi 17.643 18.945Kebutuhan 15.272 16.097Indeks swasembada 115,52 117,69
3 Kedelai Produksi 851 780Kebutuhan 2.122 2.246 Indeks swasembada 40,10 34,71
4 Daging Sapi Produksi 292,45 399,32Kebutuhan 449,31 484,07Indeks swasembada 65,09 82,49
5 Tebu/Gula Produksi 2.230 2.660Kebutuhan 2.790 2.850Indeks swasembada 79,93 93,33
Capaian Indeks Swasembada Komoditas Pangan Utama 2011-2012
Ket: *) ATAP 2011 **) ARAM 1 2012 (BPS)Indeks Swasembada : % produksi/kebutuhan
1. KINERJA TAHUN 2013 JAUH DI BAWAH TARGET
Absolut % Absolut %(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6)/(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8)/(4)1 Luas Panen (ha) 13,858,411 13,451,211 14,312,000 453,589 3.27 860,789 6.40 2 Produktivitas (Ku/Ha) 52.00 51.50 53.50 1.50 2.88 2.00 3.89 3 Produksi (Ton) 72,063,719 69,271,053 76,567,720 4,504,001 6.25 7,296,667 10.53
Thd Sasaran 2013SASARAN 2014
No Uraian SASARAN 2013
ARAM I 2013
Thd ARAM I 2013
3. PERLU TEROBOSAN LUAR BIASA!
PADI - SASARAN 2014 TERHADAP ARAM I 2013(Ditjen TP, 2013)
2. TARGET 2014 SANGAT AMBISIUS (10,53% DI ATAS ARAM)
Absolut % Absolut %(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6)/(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8)/(4)1 Luas Panen (ha) 4,038,272 3,890,974 4,150,919 112,647 2.79 259,945 6.68 2 Produktivitas (Ku/Ha) 49.11 48.42 50.16 1.05 2.14 1.74 3.60 3 Produksi (Ton) 19,831,047 18,838,529 20,822,599 991,552 5.00 1,984,070 10.53
Thd Sasaran 2013SASARAN 2014
No Uraian SASARAN 2013
ARAM I 2013
Thd ARAM I 2013
JAGUNG - SASARAN 2014 TERHADAP ARAM I 2013(Ditjen TP, 2013)
1. KINERJA TAHUN 2013 JAUH DI BAWAH TARGET
3. PERLU PENINGKATAN ADOPSI JAGUNG UNGGUL HIBRIDA MAUPUN KOMPOSIT
2. TARGET 2014 SANGAT AMBISIUS (10,53% DI ATAS ARAM)
Absolut % Absolut %(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6)/(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8)/(4)1 Luas Panen (ha) 970,000 571,564 1,541,000 571,000 58.87 969,436 169.61 2 Produktivitas (Ku/Ha) 15.46 14.82 17.52 2.06 13.32 2.70 18.22 3 Produksi (Ton) 1,500,000 847,157 2,700,000 1,200,000 80.00 1,852,843 218.71
Thd ARAM I 2013Thd Sasaran 2013SASARAN 2014
No Uraian SASARAN 2013
ARAM I 2013
KEDELAI - SASARAN 2014 TERHADAP ARAM I 2013(Ditjen TP, 2013)
1. KINERJA TAHUN 2013 JAUH DI BAWAH TARGET
3. PERLU INSENTIF PETANI UNTUK MENANAM KEDELAI!
2. TARGET 2014 IRASIONAL (218,71% DI ATAS ARAM)
1. Penurunan konsumsi beras minimal sebesar 1,5% per kapita/tahun
2. Penganekaragaman pangan berbasis sumberdaya lokal : PPH 77,3 (2011) -> 93,3 (2014)
TARGET DIVERSIFIKASI
KONSUMSI PANGAN
TARGET PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING, DAN EKSPOR
1. Meningkatnya produk olahan yang diperdagangkan dari 20% (2010) menjadi 50% (2014)
2. Pengembangan tepung-tepungan untuk mensubstitusi 20% gandum/terigu impor pada 2014
3. Meningkatnya surplus neraca perdagangan US$ 24,3 milyar (2010) menjadi US$ 54,5 milyar (2014)
KEMENTERIAN PERTANIAN 18
TARGET PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN PETANI
Nilai Tukar Petani (NTP) 105 – 110 di tahun 2014
KEMENTERIAN PERTANIAN 19
PERMASALAHAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN
III
20KEMENTERIAN PERTANIAN
Perbenihan dan
Perbibitan
Infrastruktur dan Sarana
Sumber Daya
Manusia
Pembiayaan Petani
Kelembagaan Petani
Teknologi dan Industri Hilir
Lahan
PERMASALAHAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN 2010-2014
21
• Konversi lahan• Kepemilikan lahan yang
sempit• Sulitnya akses petani ke
lahan terlantar/ Hutan
• Lemahnya sistem produksi dan distribusi benih
• Hambatan pengembangan benih transgenik
• Tingginya kerusakan jaringan irigasi
• Tingginya biaya produksi dan transportasi
• Sulitnya petani mendapatkan pinjaman
• Banyaknya petani gurem/kecil• Tunggakan KUT yang belum
diputihkan
• Masih menggunakan alat/teknologi tradisional
• Industri yang belum berkembang
• Lemahnya kelembagaan petani
• Kapasitas kelembagaan yang beragam • Terbatasnya
jumlah SDM• Masih rendahnya
kualitas SDM
TUJUH GEMA
REVITALISASI
POHON PERMASALAHAN
22
Produksi Padi dan Pendapatan Petani
Luas Panen Produktivitas
Benih OPT & strees Lingkungan
Manager Irigasi Pupuk Intensitas
Panen Luas
Tanah Gagal Panen Subsid/ Bantuan
benih Subsidi/ Bantuan Pupuk
Proteksi Rekayasa Ekologis
PTT
Ratun SL _PTT_PLUS (RiceCheck)
Luas Baku Tanah Gagal Tanam Intensitas Tanam
VU, Irigasi, Alsin, Sarana Insentif
Irigasi Proteksi Rekayasa Ekologis
Lahan Sub Optimal Sawah Irigasi Teknis
Sawah Tadah Hujan
Perhutanan & Perkebunan
Rawa Lebak dan Pasang Surut
Ladang
Percetakan Sawah dan Upgrading Irigasi
Optimalisasi (Pertamanan Baru)
Irigasi Proteksi
Rekayasa Ekologis
Pancar Simatupang
LANGKAH STRATEGIS PENCAPAIAN SWASEMBADA
PANGAN 2014
IV
23KEMENTERIAN PERTANIAN
SURPLUS BERAS 10 JUTA TON
Penurunan konsumsi
beras 1,5% per kapita/thn
Pengurangan susut panen 1,5 %/tahun
Perbaikan 18,8%/thn dari total
jaringan irigasi
Penggunaan pupuk
berimbang 70% dari total
luas tanam
Benih varietas unggul
bermutu minimal 60%
pengendalian OPT dengan PHT dan Spot
Stop mencapai 70%
Peningkatan intensitas
penyuluhan 50% dari total
desa
Penambahan Areal Sawah
seluas 130.000 ha
Peningkatan produktivitas dari
5,1 ton/ha menjadi 5,7
ton/ha dan IP dari 1,5 menjadi 1,7
KONDISI EKSISTING PRODUKSI BERAS SD 2014
Cetak Sawah Baru(ha/th)
50000
Lahan Rawa (ha/th)
0
Tahun
Bera
s (to
n)
Produksi_beras
Permintaan_beras
Surplus_atau_defisit
2.009 2.010 2.011 2.012 2.013 2.0140
3.000.000
6.000.000
9.000.000
12.000.000
15.000.000
18.000.000
21.000.000
24.000.000
27.000.000
30.000.000
33.000.000
36.000.000
39.000.000
42.000.000
45.000.000
48.000.000
Rekomendasibenih (%)
40,00
Rekomendasipupuk (%)
67,73
Penyuluhan (%)
20,00
Pengendalian OPT(%)
50,00
Produksi Beras (ton)
39.386.658,65Permintaan Beras (ton)
35.485.587,84Surplus Beras (ton)
3.901.070,81
Losses panen (%)
1,38
Losses pascapanen (%)
6,52
Konversi Lahan(ha/th)
65000
Lossesdistribusi (%)
2,92
Penurunankonsumsi (%/th)
0,65
PerbaikanJar.Irigasi (%)
12,00
PERSEN PENAMBAHAN TRAKTOR R2 (%)0,00
PERSEN PENGGUNAAN TRANSPLANTER (%)
0,00
KONDISI EKSISTING
PROGRAM PENCAPAIAN SURPLUS 10 JUTA TON BERAS
Cetak Sawah Baru(ha/th)
65000
Lahan Rawa (ha/th)
35000
Tahun
Bera
s (to
n)
Produksi_beras
Permintaan_beras
Surplus_atau_defisit
2.009 2.010 2.011 2.012 2.013 2.0140
3.000.000
6.000.000
9.000.000
12.000.000
15.000.000
18.000.000
21.000.000
24.000.000
27.000.000
30.000.000
33.000.000
36.000.000
39.000.000
42.000.000
45.000.000
48.000.000
Rekomendasibenih (%)
60,00
Rekomendasipupuk (%)
70,00
Penyuluhan (%)
50,00
Pengendalian OPT(%)
70,00
Produksi Beras (ton)
45.022.095,54Permintaan Beras (ton)
34.880.983,52Surplus Beras (ton)
10.141.112,02
Losses panen (%)
0,88
Losses pascapanen (%)
5,52
Konversi Lahan(ha/th)
65000
Lossesdistribusi (%)
2,92
Penurunankonsumsi (%/th)
1,50
PerbaikanJar.Irigasi (%)
18,80
PERSEN PENAMBAHAN TRAKTOR R2 (%)10,00
PERSEN PENGGUNAAN TRANSPLANTER (%)
1,00
Peningkatan ketersediaan air pada
25% lahanPeningkatan bantuan
benih hibrida mencapai 80%
Perbaikan penanganan pasca panen untuk penurunan susut 1%
Peningkatan penggunaan pupuk
menjadi 54% (organik dan anorganik)
Pengendalian OPT dan dampak perubahan iklim sehingga luas
pertanaman yang aman minimal 95% melalui pengendalian hama
terpadu (PHT) dan Spot Stop
Peningkatan intensitas
penyuluhan
Peningkatan produktivitas
dari 4,7 ton/ha menjadi 5,8
ton/ha dan IP dari 1,0
menjadi 1,2
Penambahan luas panen minimal 5% per tahun
SWASEMBADA JAGUNG 2014
SWASEMBADA KEDELAI 2014
Penambahan luas tanam dari
700 rb ha menjadi 2 juta ha
Peningkatan produktivitas dari 1,3 ton/ha
menjadi 1,54 ton/ha
Kebijakan harga dasar kedelai dan subsidi
sarana produksi
Penambahan luas lahan melalui
kemitraan dengan BUMN dan swasta
Penumbuhan industri perbenihan di lokasi
sentra produksi
Bantuan benih unggul 80% dari total luas pertanaman
Penggunaan pupuk sebesar 80% (organik
dan anorganik)
Pengendalian pertanaman dari gangguan OPT melalui hama terpadu (PHT) dan Spot Stop
Bantuan alat perontok untuk pengurangan losses (0,5%)
Peningkatan intensitas
penyuluhan
Peningkatan intensitas sistem surjan untuk lahan rawa 70%
Perluasan areal
tanam tebu 350
ribu hektar
SWASEMBADAGULA 2014
Penyediaan benih tepat waktu, jumlah dan mutu melalui penerapan kultur jaringan dan pembinaan penangkar
Pendampingan penerapan teknologi
Benih varietas unggul produktivitas >100
ton/ha/tahun, potensi rendemen >9% dan
toleran terhadap perubahan iklim
Distribusi Benih sesuai kebutuhan varietas di wilayah PG
Rekomendasi pemupukan
dengan tipologi lahan
Rawat Ratoon
Peningkatan produktivitas dan rendemen
tebu
Bongkar ratoon pada tanaman tebu yang sudah dikepras > 4 kali
Klentek/kelupas daun kering tebu
Pupuk Berimbang
Pengairan
SWASEMBADA DAGING
SAPI/KERBAU 2014
Penambahan berat badan
harian sapi lokal 0,4-0,8 kg
Penurunan alokasi impor sapi/daging sapi
dari 53,05% (2010) menjadi 34,91%
(2011), 20% (2012), 15% (2013) dan 10%
(2014)
Penanggulangan penyakit gangguan
reproduksi terhadap 91.000 ekor
Pengembangan sumber benih/bibit
HPT 36 UPTD dan 41 kelompok
integrasi ternak-
tanaman 333
kelompok
pengembangan lumbung pakan 111 kelompok
pengembangan unit pengolah
HPT 77 kelompok
Pemanfaatan hasil samping
tan/bun 9 jenis.
Peningkatan Hijauan Pakan Ternak
(HPT)
Rumah Potong Hewan (RPH) yang
menjalankan butchering system
31KEMENTERIAN PERTANIAN
DUKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
UNTUK PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN
V
NO. INSTANSITERKAIT
DUKUNGAN
1 Kementerian Kehutanan
• Pengembangan Lahan Pertanian (Food Estate) dari lahan Hutan Produksi Konversi (HPK) seluas 307 ribu ha
• Jaminan ketersediaan dan status lahan utk pengembangan padang penggembalaan dan hijauan ternak
• Pemanfaatan lahan hutan produksi untuk tumpangsari (terutama kedelai dan tebu)
2 BPN • Perluasan lahan dan redistribusi lahan terlantar• Jaminan ketersediaan dan status lahan utk pengembangan padang
penggembalaan dan hijauan ternak• Dukungan bagi pengembangan food estate oleh BUMN
3 Kementerian PU
• Revitalisasi jaringan irigasi (primer dan sekunder) • Revitalisasi Kelembagaan Pengelola Air (Mantri Air)• Pengembangan Embung di daerah rawan air
DUKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA UNTUK PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN
NO. INSTANSITERKAIT
DUKUNGAN
4 Kementerian Keuangan
• Pemenuhan kekurangan kebutuhan anggaran pupuk bersubsidi tahun 2012 sebesar Rp 3 triliun
• Revisi Perpres No. 54/2010 ttg prosedur pengadaan benih dan pupuk yang sebaiknya dengan PSO
• Penyediaan dana untuk tambahan tenaga lapangan POPT-PHP 3.060 orang, Penyuluh 13.929 orang, Pengawas Benih 800 orang, petugas Karantina 5.000 orang
• Penyediaan dana Insentif bagi tenaga peneliti (saat ini masih sangat rendah)
• Pengembangan Lembaga Pembiayaan Pertanian (Skim Khusus Pembiayaan Pertanian)• Keterpaduan pemeriksaan produk pertanian di
Bandara dan Pelabuhan (Bea Cukai dan Karantina Pertanian)
• Pembebasan PPN aneka tepung untuk subsitusi terigu
NO. INSTANSITERKAIT
DUKUNGAN
5 Kementerian BUMN
• Dukungan bagi pengembangan food estate oleh BUMN
• Peningkatan Program GP3K• Revitalisasi Pabrik Gula
6 Kementerian Dalam Negeri
Penerbitan Perda menindak lanjuti UU No. 41/2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan 4 PP turunannya
7 Kementerian PAN & RB
• Penambahan tenaga lapangan POPT-PHP 3.060 orang, Penyuluh 13.929 orang, Pengawas Benih 800 orang, petugas Karantina 5.000 orang
• Insentif bagi tenaga peneliti (saat ini masih sangat rendah)
8 Kementerian Perhubungan
Perbaikan moda transportasi & distribusi ternak berupa kereta api, kapal dan prasarana pelabuhan
NO. INSTANSITERKAIT
URAIAN
9 Kementerian Perindustrian
Revitalisasi Pabrik Gula
10 Bank Indonesia
Pengembangan Lembaga Pembiayaan Pertanian (Skim Khusus Pembiayaan Pertanian)
11 LKPP Revisi Perpres No. 54/2010 ttg prosedur pengadaan benih dan pupuk dengan mekanisme PSO
12 Pemerintah Daerah
• Penerbitan Perda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Tindak lanjut UU 41/2009 dan PP turunannya)
• Penerbitan Perda tentang pelarangan pemotongan sapi betina produktif
• Jaminan ketersediaan dan status lahan untuk investasi pangan, pengembangan padang penggembalaan dan hijauan makanan ternak
Kerja Sama Litbang Pertanian1. Konsorsium Penelitian2. Kerja Sama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan
Perguruan Tinggi (KKP3T)3. Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan
Perekayasa (PKPP)4. Kerja Sama Kemitraan dengan Instansi Pemerintah/LSM5. Hibah Luar negri6. Kerja Sama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Nasional (KKP3N)7. Kerja Sama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Internasional (KKP3I)8. Kerja Sama Kompetitif Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi (KKP2TPSL)
Perbedaan KKP3T dan KKP3N No Persyaratan KKP3T KKP3N1. Lembaga yg
terlibatPT dan Litbang Pertanian
PT, Litbang Pertanian danLembaga Penelitian Nasional
2. Penanggung jawab Dosen PT • Dosen PT• Peneliti lembaga penelitian nasional• Peneliti Balitbang Pertanian
3. Anggota tim • Maksimal 4 orang• Minimal 2 institusi
• Maksimal 5 orang• Minimal 3 institusi berbeda
4. Topik Penelitian Fokus komoditas dan bidang masalah
Isu utama/masalah pencapaian program utama kementerian pertanian
5. Publikasi Publikasi dalam jurnal yg diterbitkan Badan Litbang Pertanian atau jurnal internasional
Publikasi dalam jurnal nasional atau jurnal internasional, dgn menuliskan Badan Litbang sebagai sumber biaya
6. HKI (hak paten/hak cipta/PVT)
Milik Balitbang Pertanian
Milik bersama
7. Pembiayaan Maksimal usulan 150 jt Maksimal usulan 200 jt
TERIMA KASIH