kebijakan pemerintah terkini dalam ......peningkatan permintaan di akhir tahun (hbkn dan liburan)....
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKINI
DALAM MENINGKATKAN EKONOMI
SRI MULYANI INDRAWATIMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SEMINAR NASIONAL APINDO -KADIN
JAKARTA | 14 SEPTEMBER 2018
Perkembangan ekonomi terkini
Kebijakan Pemerintah
untuk mendorong
perekonomian
OUTLINE
a. moneter b. fiskal c. kegiatan
ekonomi d. neraca
pembayaran
4 pilar ekonomi
12
3
Perkembangan Ekonomi Indonesia Terkini
September
2018KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
�4Memasuki Tahun 2018normalisasi kebijakan moneter menyebabkan pembalikan arus modal dan keuangan dari negara emerging ke Amerika Serikat.
Kondisi ini menyebabkan Neraca Pembayaran tertekan karena arus modal ke Indonesia menurun dari di atas USD 29 miliar pada tahun 2016-2017, menjadi USD 6,5 miliar pada semester I 2018.
Penurunan ini dihadapkan pada defisit transaksi berjalan pada semester I 2018 yang justru
meningkat, yaitu sebesar USD 13,7 miliar, sehingga secara keseluruhan neraca pembayaran Indonesia
mengalami defisit sebesar USD -8,2 miliar.
Hal ini menggerus cadangan devisa dan menekan nilai tukar rupiah. Masalah
inilah yang sedang ditangani pemerintah
Perekonomian global mengalami pemulihan sejak tahun 2017, namun risiko tetap tinggi.
Normalisasi kebijakan moneter yang diterapkan AS membawa risiko pada pembalikan arus modal ke AS dan penguatan dolar
• Risiko dan tantangan global • Tekanan pasar keuangan akibat
normalisasi moneter AS • Moderasi Tiongkok • Proteksionisme • Perang Dagang AS-Tiongkok • Ketegangan geopolitik • Perubahan iklim/cuaca ekstrimSumber: Data IMF Juli 2018, diolah
Proyeksi Pertumbuhan Global (%, yoy)
0
2
4
5
7
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018p 2019p
Dunia NegaraMaju NegaraBerkembangASEAN-5
5.35.35.3
4.9374.8524.603
5.064
6.204
4.723
5.14.9
4.7
4.3274.257
4.654
5.063
5.414
6.319
2.202.402.40
1.66
2.231.95
1.321.18
1.72
3.93.93.7
3.2113.3983.4953.4353.533
4.233
4.723
6.204
5.064
4.6034.852 4.937
5.3 5.3 5.3
6.319
5.414
5.063
4.654
4.257 4.327
4.74.9
5.1
1.72
1.181.32
1.952.23
1.66
2.40 2.402.20
Sumber: Bloomberg, diolah
Sumber: Bloomberg, diolah
Indeks Dolar AS
80
85
90
95
100
Jan-18 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18
Pertumbuhan PDB AS Triwulanan (% yoy)
0
1
2
3
4
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
�5
Kenaikan Suku Bunga The Fed (FFR) Diperkirakan Akan Berlanjut Didorong oleh peningkatan pertumbuhan PDB dan kenaikan ingkat inflasi dari Amerika Serikat
0
2
4
6
8
Jan-20 Mar-20May-20 Jul-20 Oct-20 Dec-20 Feb-21 May-21 Jul-21 Sept-21 Dec-21 Feb-22 Apr-22 Jun-22
7DayRRBankIndonesiaAgustus2018:5.25%
FedFundRateAgustus2018:2%
SpreadbetweenBI7DRR&FFR
• SeiringperbaikanperekonomianglobaldimanaASmenjadisalahsatumotor utama, normalisasi kebijakan moneter telah mendorongkenaikan suku bunga acuan global. The Fed diperkirakan akanmeneruskan penyesuaian suku bunga acuannya. Hal ini akanmendorongadanyapenyesuaian (kenaikan)pada sukubungaacuanpadanegaralain.
• The Fed diproyeksikan masih akan melakukan 2 kali lagi kenaikanpada FFR (September dan Desember). Hal ini masih mungkinberubah dengan perkembangan kebijakan perdagangan AS sertaposisi Presiden Trump yang menyatakan tidak berpihak padapeningkatanFFR.
PerbandinganTingkatSukuBungaAcuan
1
2
3
4
5
Feb-21 Apr-21 Jun-21 Aug-21 Oct-21 Dec-21 Feb-22 Apr-22 Jun-22Sumber:BloombergSumber:Bloomberg
PertumbuhanPDB
InflasiAS
PerbandinganPertumbuhanPDBdanTingkatInflasiAS
�6
• Selama tahun 2018 Bank Indonesiamenaikkan suku bunga acuan7DRRselama3kali,sebanyak25bpske4.5%dan4.75%dibulanMei2018.KemudiandibulanJuni2018BIkembalimenaikkansukubungaacuanke5.25%.
• Jika melihat kondisi yang telah terjadi selama 2018, kenaikan 2tahapan dari FFR pada September dan Desember akanmendorongpenyesuaian kembali dari 7DRR Bank Indonesia. Hal ini dapatberdampakkepadapengetatan likuiditasdomestikdanpenurunanpertumbuhan kredit. Perbankan akanmembutuhkan waktu sekitarduahinggatigabulanuntukpenyesuaianbungakreditperbankan.
1
1.1
1.2
1.3
80
90
100
110
Jan-17 Mar-17 Jun-17 Sep-17 Nov-17 Feb-18 May-18 Jul-18
12,000
12,750
13,500
14,250
15,000
2015-J M M J S N 2016-J M M J S N 2017-J M M J S N 2018-J M M J
Min Max KurstengahBI(eop) AverageYtd
83
86.4
89.8
93.2
96.6
100
12,000
12,600
13,200
13,800
14,400
15,000
Feb-15 Aug-15 Feb-16 Aug-16 Feb-17 Aug-17 Feb-18 Aug-18
• Ketidakpastianarahkebijakanperdaganganglobal (tradewar),perhitunganbarudalamkebijakannilaitukarYuanolehotoritasTiongkokdanpernyataanPresidenASDonaldTrumpyangkurangmendukungkebijakanFederalReserveuntukmenaikansukubungaacuanmemberikantekanantambahanterhadappasarkeuanganglobalyangmasihvolatileditengahnormalisasikebijakanmoneterTheFed.
• Depresiasimata uang terhadapUS$ terjadi di banyak negara, khususnya negara berkembang, denganArgentina (109,1%) dan Turki (74,1%) mengalami depresiasi paling dalam. Kondisi ini dikhawatirkanberimbaskepadapemburukanpersepsiinvestorkepadanegaraberkembang.
• PengaruhterbesarpergerakannilaitukarRupiahmasihakanberasaldarikondisiglobalantaralaintrenpenguatanUS$ terhadapmata uang global. Dalam4 Bulan terakhir, IndexUS$ (DXY Index) serta nilaitukarUS$terhadapEURmenunjukanpeningkatan.
• Dengan masih tingginya tekanan sisi eksternal, tekanan terhadap Rupiah diperkirakan masih akanberlanjut.Kebijakanpenguatanneracapembayaranolehpemerintah,antaralainmelaluipengendalianimporbeberapabarangdiharapkanakanmenciptakanpergerakanRupiahyanglebihstabil.
PER7SEPTEMBER2018,RUPIAHPADATINGKATRP14.884/US$Rata-ratatahunanRupiahsampai7September2018mencapaiRp13.977/US$
PergerakanNilaiTukarRupiah
AverageYTD7September2018:Rp13.977/US$
JISDORBI7September2018:Rp14.884/US$
SPOTMarket31Agustus2018Rp14.710/US$
REER31Agustus2018:88,84
Januari2017:96,6
31Oktober2016Rp13.038/US$
KondisiRupiahsaatini(trendepresiasi)dapatdikatakantidakmencerminkanfundamentalekonomiIndonesiayangmasihkuatdanstabil
DepresiasiNilaiTukarterhadapUS$Ytd7September2018
PergerakanNilaiTukarUS$
DXYIndex
US$/EUR
REERVsSPOT
Depresiasiterbesar:Argentina109.1%
Turki74.1%
Sumber:BankIndonesia,diolah
Sumber:Bloomberg
Sumber:Bloomberg Sumber:Bloomberg
Apresiasi/DepresiasiMataUangDuniathdpDolar
BrazilSouthAfrica
RussiaIndia
IndonesiaPhilippines
ChinaKoreaEUR
SingaporeMalaysiaThailand
-1% 7% 15% 22% 30%
0.6%3.2%3.5%3.7%5.1%5.2%
7.8%10.5%
12.7%18.6%
23.8%27.1%
�7
�8
Moneter Fiskal Kegiatan Ekonomi
empat pilar ekonomi yang menopang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi
Neraca Pembayaran
INFLASI selama 3 thn terjaga di 3,5%. Sem.I 2018 sebesar 3,2%
CAR tingkat kecukupan modal perbankan (CAR) 22% di Q2 2018
NPL tingkat kredit macet yang menurun pada 2,7%
KREDIT tingkat pertumbuhan kredit : 10,7% dgn rerata 10-12%.
PENERIMAAN Sem I tercapai 44,0%, pajak tumbuh 14%
BELANJA sd Juli 2018 mencapai 51,5%. TKDD mencapai 58,6%
DEFISIT sd Juli 2018 1,02%,
KESEIMBANGAN PRIMER +46,4 triliun
PERTUMBUHAN EKONOMI sedang mengalami akselerasi
PENGANGGURAN pada posisi 5,13% (terendah dalam 2 dekade
KEMISKINAN pada tingkat 9,8% (terendah dalam dua dekade)
mencapai 5,17% di sem. I 2018 (tertinggi sejak 2014)
TRANSAKSI BERJALAN, 2016 US$ 17 miliar (-1,8% PDB), 2017: USD 17,3 miliar (-1,7% PDB)
ARUS MODAL & KEUANGAN YG MASUK 2016 US$ 29,3 miliar, 2017 : USD 29,2 miliar
NERACA PEMBAYARAN 2016 surplus US$ 12,1 miliar, 2017 : USD 11,6 miliar
CADANGAN DEVISA mencapai titik tertinggi di angka USD132 miliar
Kondisi Moneter
September
2018KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Sumber:BPS,diolah
Deflasi Agustus 2018 sebesar -0,05% (MTM) atau 3,20% (YOY) dan 2,13% (YTD)
• Deflasi pada bulan Agustus terutama dipengaruhi penurunan harga produk peternakan (telur dan daging ayam ras) dan hortikultura (aneka bawang, cabai, dan sayuran).
• Inflasi kumulatif Januari – Agustus 2018 mencapai 2,13%. Masih terdapat ruang gerak yang cukup sebesar 1,37% untuk mencapai target inflasi 3,5%.
• Tren perlambatan komponen administered price masih terus berlanjut.
• Risiko inflasi ke depan terutama dari tekanan eksternal, kenaikan harga pangan (gejala kekeringan), serta peningkatan permintaan di akhir tahun (HBKN dan Liburan).
Perkembangan Inflasi dan Komponennya InflasiAgustus2018(%)
YoY Ytd Rata-rataYoY
IHK 3,20 2,13 3,25
CoreInflation 2,90 2,09 2,74
AdministeredPrice 2,55 1,27 3,93
VolatileFood 4,97 3,30 4,27
Kesehatan Fundamental Ekonomi Juga Ditandai Oleh Inflasi yang Terkendali �10
LDR,PertumbuhanKredit,DPK
Pertumbuhan Kredit Disertai Perlambatan Pertumbuhan DPK Dapat Mengurangi Likuiditas Namun, tingkat kesehatan perbankan maupun posisi kredit dapat dikatakan relatif baik
• DengandidukungkonsumsidanpermintaanmasyarakatIndonesiayangterusmeningkat,pertumbuhankreditmasihcukuptinggi,totalkredittumbuh10,7%diBulanJuni2018.
• PertumbuhanKreditdisertaiperlambatanpertumbuhanDPKmenyebabkanpeningkatan LDR.Hal iniperludiwaspadai sebabbilatren tersebut berlanjut,maka pertumbuhan kredit dapat terhambat ketersediaan sumber pendanaan. Lebih jauh, pertumbuhankreditkedepannyaakanmendapattantanganapabilasukubungakreditperbankantelahmeresponpeningkatansukubungaacuan.Halinidapatberimplikasipadatekananpadapertumbuhanperekonomian.
• Namundemikian, tingkat kesehatan perbankandapat dikatakanmasih relatif baik.Hal ini terlihat dariNPL dalam trenmenurunsejak2016danCARyangcenderungmenurunditambahdengankualitaskredityangmembaik(penurunanNPL).
NPLvsCAR(%)
18
19.5
21
22.5
24
2
2.325
2.65
2.975
3.3
J A S O N D 2017-J F M A M J J A S O N D 2018-J F M A M J
Sumber:BankIndonesia,diolahSumber:BankIndonesia,diolah
87.0%
88.5%
90.0%
91.5%
93.0%
0.0%
3.0%
6.0%
9.0%
12.0%
Jul-16 Sep-16 Nov-16 Jan-17 Mar-17May-17 Jul-17 Sep-17 Nov-17 Jan-18 Mar-18May-18
LDR(RHS)
LDR
DPKCAR(RHS)
NPL
�11
Pertumbuhan Kredit Ditopang oleh Kredit Konsumsi, Investasi, dan Modal KerjaKetigajeniskreditinisecaraumummenunjukkantrenpertumbuhan
• Jumlah kredit konsumsi secara konstan menunjukkan trenpertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakatmemiliki confidence terhadap pasar, sehingga tingkatspendingmasihcukupkuat.Namun,kreditinibukanlahkreditproduktif,sehingganilaitambahyangdiperolehnegararelatifminim
• Sejalan dengan kredit konsumsi, baik kredit investasi danmodalkerja jugamenunjukkan trenpertumbuhanyangbaik.Hal ini menunjukkan bahwa iklim investasi dan usaha diIndonesia sedang dalam posisi yang bagus. Di samping itu,kredit investasi dan modal kerja merupakan kredit yangbersifat produktif, sehingga dapat menjadi salah satupenggerakbagipertumbuhanekonomiIndonesia
• Selama semester I 2018, pertumbuhan kredit perbankantertinggiterutamauntukkreditsektorutilitas(listrik,air,gas,pengolahan sampah), diikuti kredit sektor transportasi dantelekomunikasi,dansektorkonstruksidanJasaLainnya.Kreditpada sektor-sektor ini umumnya mengindikasikan tingginyaaktivitas pembangunan infrastruktur serta memberikanvalidasi bahwa kredit investasi dan modal kerja tumbuhdenganbaik.
PerkembanganKreditKonsumsi
KreditInvestasidanModalKerja(TriliunRpdanPertumbuhanyoy)
600
825
1,050
1,275
1,500
4%
6%
8%
10%
12%
Jul-'16
Ags-'16
Sept-'1
6
Okt-'1
6
Nov-'1
6
Des-'16
Jan-'17
Feb-'17
Mar-'1
7
Apr-'17
Mei-'1
7
Jun-'17
Jul-'17
Ags-'17
Sept-'1
7
Okt-'1
7
Nov-'1
7
Des-'17
Jan-'18
Feb-'18
Mar-'1
8
Apr-'18
Mei-'1
8
Jun-'18
KKtriliun KKyoy
0
600
1,200
1,800
2,400
0%
3%
6%
9%
12%
Jul-'16
Ags-'16
Sept-'1
6
Okt-'1
6
Nov-'1
6
Des-'16
Jan-'17
Feb-'17
Mar-'1
7
Apr-'17
Mei-'1
7
Jun-'17
Jul-'17
Ags-'17
Sept-'1
7
Okt-'1
7
Nov-'1
7
Des-'17
Jan-'18
Feb-'18
Mar-'1
8
Apr-'18
Mei-'1
8
Jun-'18
KItriliun KMKtriliun KIyoy KMKyoy
Sumber:BankIndonesia,diolah
Sumber:BankIndonesia,diolah
�12
Kinerja APBN 2018 dan RAPBN 2019
September
2018KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2017-2018
Pertumbuhan ekonomi (%, yoy)
Lifting minyak (ribu barel per hari)
Harga minyak mentah Indonesia (US$/barel)
Inflasi (%, yoy)
Tingkat bunga SPN 3 bulan (%)
Nilai tukar (Rp/US$)
Lifting gas (ribu barel setara minyak per hari)
5,4
3,5
5,2
13.400
48
800
1.200
5,17*
3,2
4,6
13.855
67
771**
1.146**
Indikator
5,2
4,3
5,2
13.400
48
815
1.150
APBN-P
5,01*
3,9
5,1
13.333
48
793
1.235
Realisasi s.d. 31 Juli
2017 2018
Realisasi s.d. 31 JuliAPBN
*angkas.d.SemesterI**angkas.d.Juni2018
�14
APBNPRealisasi s.d. 31
Agustus
% thd APBNP
Growth (%) APBNP
Growth(%) APBN
Realisasi s.d. 31
Agustus
Growth (%)
A. PENDAPATAN NEGARA 1.786,2 873,5 48,9 0,7 1.736,1 973,4 56,1 11,4 1.894,7 1.152,7 60,8 18,4
I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.784,2 872,3 48,9 0,6 1.733,0 972,0 56,1 11,4 1.893,5 1.147,8 60,6 18,11. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.539,2 711,4 46,2 1,8 1.472,7 778,7 52,9 9,5 1.618,1 907,5 56,1 16,5
a. PENDAPATAN DJP (include PPh migas) 1.355,2 622,8 46,0 4,1 1.283,6 686,1 53,5 10,2 1.424,0 799,5 56,1 16,5b. PENDAPATAN DJBC 184,0 88,6 48,2 (11,9) 189,1 92,6 49,0 4,5 194,1 108,1 55,7 16,7
2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 245,1 160,9 65,6 (4,3) 260,2 193,3 74,3 20,2 275,4 240,2 87,2 24,3
II. PENERIMAAN HIBAH 2,0 1,2 61,6 92,2 3,1 1,3 42,9 9,5 1,2 5,0 416,6 274,3
B. BELANJA NEGARA 2.082,9 1.135,0 54,5 7,7 2.133,3 1.198,3 56,2 5,6 2.220,7 1.303,5 58,7 8,8
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.306,7 644,7 49,3 3,8 1.367,0 695,7 50,9 7,9 1.454,5 802,2 55,2 15,3
1. Belanja K/L 767,8 364,5 47,5 13,7 798,6 392,2 49,1 7,6 847,4 441,8 52,1 12,7
2. Belanja Non K/L 538,9 280,2 52,0 (6,8) 568,4 303,5 53,4 8,3 607,1 360,3 59,4 18,7
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 776,3 490,3 63,2 13,2 766,3 502,6 65,6 2,5 766,2 501,3 65,4 (0,3)
1. Transfer ke Daerah 729,3 459,9 63,1 10,4 706,3 466,1 66,0 1,3 706,2 465,1 65,9 (0,2)
2. Dana Desa 47,0 30,4 64,7 0,0 60,0 36,5 60,9 0,0 60,0 36,2 60,4 0,0C. KESEIMBANGAN PRIMER (105,5) (145,5) 137,9 63,0 (178,0) (84,0) 47,2 (42,3) (87,3) 11,5 (13,2) (113,7)
D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A - B) (296,7) (261,5) 88,1 40,1 (397,2) (224,9) 56,6 (14,0) (325,9) (150,7) 46,2 (33,0)
% Surplus/ (Defisit) Anggaran terhadap PDB (2,35) (2,06) (2,92) (1,65) (2,19) (1,02)
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN 296,7 340,8 114,8 34,4 397,2 338,9 85,3 (0,6) 325,9 265,5 81,5 (21,7)
a.l. PEMBIAYAAN UTANG 371,6 345,5 93,0 31,3 461,3 336,6 73,0 (2,6) 399,2 274,1 68,7 (18,6)a.l - Surat Berharga Negara (neto) 364,9 357,0 97,8 26,3 467,3 347,6 74,4 (2,6) 414,5 270,5 65,2 (22,2)
KELEBIHAN/(KEKURANGAN) PEMBIAYAAN ANGGARAN 0,0 79,3 0,0 114,0 0,0 114,7
2018
% thd APBN
2017
% thd APBNP
APBN(triliun Rupiah)
2016
Realisasi s.d. 31
Agustus
Postur Realisasi APBN s.d. 31 Agustus 2018 �15
Indikator Ekonomi makro yang menjadi basis perhitungan RAPBN 2019
Realisasi 2017
5,3
3,5
14.400
5,3
70
750
1.250
5,2
3,5
13.973
5,0
70
775
1.116
5,1
3,6
13.384
5,0
51
804
1.142
Outlook 2018
RAPBN 2019
Fokus RAPBN 2019
Efisiensi dan kualitas belanja prioritas àpeningkatan SDM, perlindungan sosial, daya saing, investasi, dan infrastruktur
Mobilisasi Pendapatan secara realistis à Pajak untuk daya saing & investasiKesehatan fiskalàProduktif, Efisien, Daya Tahan, dan Sustainable
Mempertimbangkan perkembangan terkini kondisi ekonomi, outlook serta prospek ke depan
�16
�17
1. Peningkatan investasi di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM dengan memperkuat PIP, BOS, beasiswa, vokasi, dan mempercepat rehab sekolah.
2. Penguatan program perlindungan sosial melalui perluasan JKN, serta peningkatan besaran manfaat PKH.
3. Menjaga kesinambungan pembangunan infrastruktur untuk pemerataan pembangunan.
4. Memperkuat reformasi birokrasi dengan mempermudah pelayanan publik dan investasi.
5. Mensukseskan pelaksanaan pesta demokrasi.
RAPBN 2019 untuk Mendorong Investasi dan Daya Saing melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia
Fokus
Perbaikan
1. Penguatan perencanaan penganggaran yang didukung monev yang komprehensif dan terkoordinasi
2. Efisiensi melalui penghematan dan pembatasan kendaraan bermotor, gedung, dan perjalanan dinas
3. Pengelolaan yang lebih akuntabel (sejak 2016, LKPP mendapat predikat WTP)
Peningkatan kualitas belanja didukung penguatan akuntabilitas
�18
Fokus Belanja 2019
(52,8)
(98,6) (93,3)
(142,5)(125,6) (124,4)
(64,8)
(21,7)
(0,64)
(1,09)
(0,92)
(1,23)(1,01)
(0,92)
(0,44)
(0,13)
(1,40)
(1,20)
(1,00)
(0,80)
(0,60)
(0,40)
(0,20)
-
(160,0)
(140,0)
(120,0)
(100,0)
(80,0)
(60,0)
(40,0)
(20,0)
-2012 2013 2014 2015 2016 2017
Outlook2018
RAPBN2019
Keseimbangan primer (RHS)
Defisit Keseimbangan Primer terhadap PDB (%)
(153,3)(211,7)
(226,7)
(298,5) (308,3)(341,0)
(314,2) (297,2)
(1,86)
(2,33)
(2,25)
(2,59)(2,49) (2,51)
(2,12)(1,84)
(3,00)
(2,50)
(2,00)
(1,50)
(1,00)
(0,50)
-
(400,0)
(350,0)
(300,0)
(250,0)
(200,0)
(150,0)
(100,0)
(50,0)
-2012 2013 2014 2015 2016 2017
Outlook2018
RAPBN2019
Defisit Anggaran Defisit terhadap PDB (%) - RHS
APBN Sehat: Defisit APBN semakin turun, Keseimbangan Primer menuju arah positif
Triliun Rp
persen Triliun Rp persenDefisit APBN diturunkan dibawah 2% PDB, pertama kali sejak tahun 2013
Keseimbangan Primer mendekati Rp0 à konsisten turun sejak 2015
�19
APBN Adil: Keseimbangan antara Pembangunan Fisik dan SDM, Pembangunan Pusat dan Daerah, serta Pajak yang progresif
Pajak Menjadi Insentif Untuk Menjaga Daya Beli Masyarakat & Ekonomi
• Kenaikan PTKP
2013: Rp24,3 juta
2016: Rp54,0 juta
Insentif Pajak bagi Dunia Usaha secara targeted (tax holiday/allowance)
Industri PionirMempertimbangkan nilai investasi, orientasi ekspor, dan penyerapan tenaga kerja
Kriteria/syarat tertentu a.l.
Penguatan dan Keseimbangan Pembangunan Fisik dan SDM
anggaran Pendidikan2015 : Rp390,1 T 2019 : Rp487,9 T
anggaran Kesehatan2015 : Rp65,9 T 2019 : Rp122,0 T
anggaran Infrastruktur2015 : Rp256,1 T 2019 : Rp420,5 T• Penurunan tarif
PPh UMKM menjadi 0,5%
Memperkokoh keseimbangan pembangunan antara pusat dan daerah
Belanja K/L
2015: Rp732,1 T 2019 : Rp840,3 T
Transfer ke Daerah & Dana Desa
2015 : Rp623,1 T 2019 : Rp832,3 T
Hampir sama
anggaran perlindungan sosial2015 : Rp249,4 T 2019 : Rp381,0 T
Terdapat beberapa program yang beririsan
�20
APBN Mandiri: Penerimaan Pajak Menjadi Sumber Utama Belanja Negara
Triliun rupiah
Pembiayaan utang semakin menurun
140,8
223,2255,7
380,9403,0 429,1
387,4359,3
31,7
58,5
14,6
49,0
5,8
6,5 (9,7)
(7,3)
-20,0
0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
0,0
100,0
200,0
300,0
400,0
500,0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 outlook2018
RAPBN2019
Pembiayaan Utang Growth (RHS)
Kontribusi perpajakan terus meningkat menjadi 83,1% (2014: 74,0%)
Triliun rupiah
�21
2014 2015 2016 2017 outlook 2018RAPBN 2019
0.4
12.0
12.012.012.05.0
361.1
349.2311.2262.0255.6398.6
1781.01548.5
1343.51285.01240.41146.9
Penerimaan perpajakan PNBP Hibah
Belanja Pemerintah dalam Tahun 2019 difokuskan untuk mendukung peningkatan daya saing, ekspor dan investasi, diikuti dengan
penguatan value for money
PKH à 10 juta Keluarga dengan peningkatan Manfaat (Rp34,4 T)
Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) (Rp20,8 T)à untuk 15,6 juta keluarga dengan perbaikan penyaluran
Bidang Kesehatan, a.l. untuk: ▪ Jaminan
Kesehatan bagi 96,8 juta jiwa (PBI JKN) (Rp26,7 T)
Pembangunan SDM
Pembangunan /rekonstruksi/ pelebaran Jalan
2.007 km
Pembangunan dan rehabilitasi jaringan Irigasi 162 ribu Ha
Kesejahteraan aparatur dan pensiunan
Rumah susun dan khusus
10.742 unit
Rasio Elektrifikasi
99,9 %
Peningkatan reformasi birokrasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik
Pertahanan Pencapaian MEF tahap 2 dan pengembangan industri pertahanan
Keamanan penanggulangan terorisme dan konflik sosial politik
Agenda Demokrasi ▪ Penyelenggaran
pemilu Presiden dan Anggota Legislatif 2019
▪ Pengamanan Pemilu 2019
Penyelesaian Infrastruktur
Perlindungan Sosial
Pelaksanaan Agenda Demokrasi
Birokrasi yang efektif dan efisien
Antisipasi ketidakpastian
Bidang Pendidikan, a.l. untuk: ▪ 20,1 juta siswa
penerima KIP (Rp11,2T)
▪ 471,8 ribu mahasiswa penerima beasiswa Bidik misi (Rp4,9T)
▪ Penguatan pendidikan Vokasi
▪ Percepatan pembangunan sarpras
Mitigasi risiko bencana, pelestarian lingkungan, stabilitas ekonomi, keamanan
Subsidi Bunga (Rp16,7 T): ▪ Kredit usaha kecil
dan mikro ▪ PerumahanBendungan
48 unit
Pembangunan Jalur kereta api (tahap awal, penye- lesaian, peningkatan) 415,2 km’sp
Anggaran Kesehatan Rp 122 T
Anggaran Pendidikan Rp487,9 T
Anggaran Infrastruktur Rp420,5 T , a.l.
Anggaran Perlindungan Sosial Rp381,0 T, a.l.
Anggaran Pemilu Rp 24,8 T
Anggaran Hankam Rp220,5 T
Anggaran Rp368,6 T Anggaran Rp38,6 T
�22
Kegiatan Ekonomi
September
2018KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SEKTOR Q22016 Q22017 Q22018 DistribusiQ22018
Primer 2.56 2.81 3.81 21.55PertaniandanPertambangan
Sekunder 4.82 4.32 4.61 31.25Industri,Listrik,Gas,Air,danKonstruksi
Tersier 6.34 5.21 5.81 43.16Perdagangan,Transportasi,Infokom,JasaKeuangan,danJasa-JasaLainnya
KontribusiPDBSektoral(yoy)Sumber: BPS, Diolah
• Darisisiproduksi,pertumbuhandidukungolehsemuasektorprimer,sekunder,dantersieryangtumbuhlebihtinggidariQ22017,menandakanmembaiknyaaktivitasproduksibarangdanjasa.
• Walaupun mempunyai struktur PDB paling kecil sektor tersier secara rata-rata mengalamipeningkatanpertumbuhantertinggidibandingkansektorprimerdansekunder.
• PertumbuhanQ22018mencapai5,27%tertinggisejaktahun2014
• SisiPengeluaran:
• KontribusikonsumsiRTsemakinmeningkatdiQ22018.
• Kontribusi PMTB menurun tajam di Q2 dibandingkan Q1 2018,namuntetaplebihtinggidariQ22017.
• Komponen Lainnya meningkat tajam terkait dengan tingginyapertumbuhaninventori.
• Perdaganganinternasionalmasihmenunjukkankontribusinegatifsejalan dengan tingginya impor terkait aktivitas produksi dalamnegeri.
20
KontribusiPertumbuhanPDBPengeluaran
-1.8
0.0
1.8
3.5
5.3
7.0
Q22017 Q12018 Q22018
2.762.72
2.65
1.862.54
1.68 0.39
0.16
-0.15
1.370.680.18
0.100.090.09
-1.21-1.13
0.55
NetEkspor KonsumsiLNPRT Lainnya KonsumsiPemerintah PMTB KonsumsiRT
-2.0
23.5
49.0
74.5
100.0
DistribusiNominalQ22018
55.43
31.15
8.504.23
4.0
4.3
4.7
5.0
5.3
2016 2017 2018
PDB(%,yoy) Tahunan(%)5.1675.167
5.0675.0675.0675.0335.0335.0335.27
5.06
5.19
5.065.015.01
4.945.03
5.21
4.94
5.033 5.033 5.033 5.067 5.067 5.0675.167 5.167
Di tengah fluktuasi global, fundamental ekonomi domestik masih baik ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang sehat
�24
21
PERTUMBUHAN PDB MENURUT KOMPONEN PENGELUARANSeluruhkonsumsitumbuhtinggi,baikrumahtangga,LNPRTmaupunPemerintah
KomponenPengeluaran(yoy)
2016 2017 2018Q1 Q2 S1 Q3 Q4 Q1 Q2 S1 Q3 Q4 Q1 Q2 S1
PengeluaranKonsumsiRTdanLNPRT 4,98 5,10 5,04 5,04 5,03 5,00 5,02 5,01 4,95 4,98 5,01 5,22 5,11
RumahTangga 4,95 5,07 5,01 5,01 4,99 4,94 4,95 4,94 4,93 4,97 4,95 5,14 5,05
LNPRT 6,41 6,73 6,57 6,67 6,75 8,07 8,52 8,29 6,02 5,24 8,09 8,71 8,40
KonsumsiPemerintah 3,43 6,21 5,01 -2,95 -4,03 2,69 -1,92 0,04 3,48 3,81 2,74 5,26 4,17
PMTB 4,67 4,18 4,42 4,24 4,79 4,77 5,34 5,06 7,08 7,27 7,95 5,87 6,89Ekspor -3,10 -1,50 -2,30 -5,75 4,15 8,41 2,80 5,56 17,01 8,50 6,09 7,70 6,89
Impor -5,04 -3,47 -4,25 -4,13 2,72 4,81 0,20 2,47 15,46 11,81 12,66 15,17 13,90
PDB 4,94 5,21 5,08 5,03 4,94 5,01 5,01 5,01 5,06 5,19 5,06 5,27 5,17Sumber: BPS
• KonsumsiRumahTanggatumbuhtinggididukungolehperayaanharibesarBulanRamadhandan Idul Fitri beserta libur panjang yangdiiringi oleh tingkat inflasi yang terjaga. Selain itupelaksanaan bantuan sosial tunai dari pemerintah yang tepat waktu turut meningkatkanpenghasilandandayabelimasyarakat.
• KinerjaLNPRTyangtumbuhtinggiseiringdenganpelaksanaanPilkadapadaJuni2018.
• Konsumsi Pemerintah tumbuh positif didorong oleh tingginya realisasi belanja individuterkaitdenganpeningkatandanperluasanpemberianTHR, serta kenaikanbelanjabantuansosial.
• PMTB tumbuh lebih rendahdariQ12018,namum lebih tinggidariQ22017didorongolehpertumbuhanmesindanperlengkapan.KomponenbangunandankendaraanmasihtumbuhpositifmeskipunlebihrendahdariQ22017karenafaktorRamadhandanliburpanjang.
• Laju pertumbuhan ekspor masih lebih rendah dari impor karena masihtingginya peningkatan permintaan domestik baik untuk barang modal,bahanbaku,danbahanpenolongmaupunbarangkonsumsi.
• PadaQ22018,terdapatpolayangtidakbiasadimanapertumbuhanimportingginamunpadasaatyangsamapertumbuhanPMTBtidaktinggi.
• Faktoryangmempengaruhiadalahpertumbuhan inventori yang tinggi44,0%.
• Hal inimenunjukkan terdapat barang yang belum termanfaatkan danmemberikan sinyal terhadap persepsi positif terhadap kinerjaperekonomian pada kuartal ke depanmelalui peningkatan PMTB danataukonsumsi.
�25
Sumber:BPS,Diolah
PERTUMBUHANPDBMENURUTSISIPRODUKSIFaktorliburlebaranmendorongpermintaanpadasektorindustripengolahan,perdagangan,&transportasi
➢ Kinerja Sektor Pertanian tumbuh lebih baik terutama dukung kondisi cuaca yang lebihkondusif, berdampak pada peningkatan hasil panen tanamanpangan dan sayur-sayuran.Sementara,perkebunandanperikananrelatiftumbuhstabil.
➢ Sektor Pertambangan tumbuh positif ditopang peningkatan aktivitas produksi minerallogam dan pertambangan migas yang kembali tumbuh positif, sedangkan tambangbatubaramengalamipenurunanproduksi.
➢ Sektor Industri Pengolahan tumbuh lebih baik namun terbatas, terdapat doronganpeningkatan produksi untuk memenuhi permintaan lebaran terutama pada industrimakananminuman,tekstil,alaskaki,karet,danalatangkutan;namundisisi lain industrilainnyasepertiindustribarangelektronik&kimia-farmasirelatifstagnan.
KinerjaSektorTersier/Jasatetapmenunjukkantrenpertumbuhanygrelatiftinggimeskipunsebagianmengalamiperlambatan:➢ Transportasi&Pergudangantumbuhtinggisejalantingginyapermintaan
layanantransportasiterkaitdenganaktivitasmudiksaatlebaran.➢ Perdaganganmenunjukkanpeningkatanpertumbuhansejalandengan
penjualanritel&kendaraanbermotorsertaaktivitasekspordanimpor.➢ JasaKeuanganmengalamiperlambatanterkaitdenganturunnya
pendapatanoperasionalindustriperbankan.
22�26
➢ PertumbuhanseluruhwilayahmengalamipeningkatanpertumbuhankecualiwilayahKalimantan. • PertumbuhanJawadanSumateralebihtinggiterkaitdenganpeningkatankinerjasektorsekunderdantersier. • Pertumbuhanwilayahtimurmengalamikenaikantinggilebihdikarenakanfaktortambang.
➢ Secarastrukturekonomitidakbanyakmengalamiperubahan.WilayahJawadanSumateramasihmemberikankontribusiterbesaryaknisebesar58,61%dan21,54%.
PERTUMBUHANEKONOMISPASIALSeluruhkawasanmengalamipertumbuhanekonomipositifdikuartalIItahun2018
2018: 5,69%
2018:3,31%
2018:6,75%
2018:3,75%
2018:18,18%
2018:4,65%
Jawa:SharePDB58,61%
Sumatera:SharePDB21,54%
Kalimantan:SharePDB8,05% Sulawesi:
SharePDB6,20% Maluku&Papua:SharePDB2,54%
Bali&NusaTenggara:SharePDB3,06%
Sumber:BPS
2017:4,17%
2017:5,47%
2017:3,38%
2017:5,31%
2017:6,55%
2017:4,42%
23
�27
Dengan Perkembangan Ekonomi yang Terjaga Sehat, Kesejahteraan Masyarakat Secara Umum Terus Membaik
Rasio Gini Tingkat Kemiskinan (%) Tingkat Pengangguran (%)
Tantangan- Perubahan ekonomi à struktur
lapangan kerja- Skill mismatch- 4th Industrial Revolution (automasi,
artifical intelligence)
Tantangan- Akses pangan, kesehatan, dan
pendidikan bagi orang miskin- Perubahan iklim à harga pangan
Tantangan- Disparitas akses permodalan- Kondisi geografis
Target Gini ratio 2019 0,38 – 0,39
Target Kemiskinan 2019 8,5% - 9,5%
Target pengangguran 2019 4,8% - 5,2% IPM : 71,98
0
2.5
5
7.5
10
2007 2009 2011 2013 2015 2017
9.758.468.14
7.416.966.375.885.705.815.505.335.13
0
4
9
13
17
2007 2009 2011 2013 2015 2017
16.5815.42
14.1513.3312.4911.9611.3711.2511.2210.8610.649.82
0.35
0.368
0.385
0.403
0.42
2007 2009 2011 2013 2015 2017
0.3760.3680.367
0.378
0.4100.4100.4130.4060.408
0.3970.393
0.389
�28
Neraca Pembayaran
September
2018KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
• Dalam dua tahun terakhir (2016-2017), defist transaksi berjalan mencapai sekitar USD 17 miliar. Defisit tersebut mampu diimbangi oleh surplus neraca transaksi modal dan finansial pada kisaran USD 29 miliar.
• Selama semester I tahun 2018, defisit transaksi berjalan telah mencapai USD 13,7 miliar. ✴ Ekspor barang mencapai sekitar USD 88,2
miliar, namun impor cukup tinggi mencapai USD 85,6. Terjadi penurunan surplus neraca perdagangan barang.
• Sementara surplus neraca transaksi modal dan finansial hanya mencapai USD 6,5 miliar. ✴ Masih terdapat risiko capital outflow lebih
tinggi akibat kebijakan kenaikan FFR lebih lanjut
✴ Dibutuhkan strategi untuk pengendalian impor.
28
Sumber:BankIndonesia
Neraca Pembayaran IndonesiaNeracaPembayaranIndonesia(USDMiliar)
�30
SecaraKumulatifTerjadiArusModalPositifPadaPasarKeuanganIndonesiaKondisiaruskeluar(capitaloutflow)pasarsahamtelahterjadikonsistensejakFebruari2018
• Pergerakanarusmodalinvestorkeinstrumennegaramaju(savehaven)menjadipendorongkeluarnyadanaasingpadapasarsahamIndonesia.Namundemikian,perandariinvestordomestikpadapasarsahamIndonesiajugatelahmembantumenjagatingkatIndeksHargaSahamGabungan(IHSG)untukmasihrelatiftinggidibandingkan2016maupun2017.
• KinerjapasarSUNselamatahun2018menunjukanpergerakanyangcukupbaikdalammenarikdanainvestorasing.HaliniantaralainkarenapencapaianperingkatkreditIndonesiayangbaikmembuatpenerbitansuratutangpemerintahberdenominasivalasmasihdiminatiolehinvestorasing.
�31
-7.5%
6.8%
37.4%
14.3%
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
A S O N D2017-J F M A M J J A S O N D
2018-J F M A M J J
Pertumbuhan EksporSektoral(ytd)
Pertanian(ytd) Manufaktur(ytd) pertambangandll(ytd) Migas(ytd)
KinerjaeksporIndonesiaditahun2018cukupbaikWalauperannyarelatifkecil,perludiwaspadaikontraksipadaeksporsektorpertanianyangterjadiditahun2018
▪ LajupertumbuhaneksporIndonesiarelatifstabil,terutamadidorongkinerjasektorpertambangandanmigas
✓ Hargakomoditaspertambangandanmigasglobalyangnaik,sejakakhirtahun2017danadanyakebijakanrelaksasiminerbasehinggamendorongpeningkatannilaidanvolumeekspor
▪ EksporIndonesiatetapdidominasiprodukprodukmanufaktur,didikutiprodukpertambangan.
✓ Eksporprodukmanufakturmasihbertumpupadaindustriberbasissumberdayaalam,sepertikelapasawitdankaret
▪ SektorPertanianmengalamipenurunankontribusiatastotalekspor,seiringdenganproseshilirisasipadakomoditassehinggaberalihmenjadisektormanufaktur.
✓ BeberapakomoditaseksporpertanianyangmengalamiproseshilirisasiantaralainCoklat/kakaodanKelapa(sawitdankopra)
▪ DenganperkembangansampaidenganJuli2018,diperkirakaneksporterutamadarisektormanufakturdanpertambanganakanmenjadiduafaktorpendorongekspordi2018,danakanmencapainilaitertinggidalam5tahunterakhir.
Pertanian Manufaktur Pertambangan2014 17.1% 82.9% 1.9% 68.0% 13.0%2015 12.4% 87.6% 2.5% 72.2% 12.9%2016 9.0% 90.9% 2.3% 76.1% 12.5%2017 9.3% 90.7% 2.2% 74.1% 14.4%
Jan-Jul2018 9.6% 90.4% 1.8% 71.8% 16.8%
Migas NonMigas NonMigasKomposisiEksporIndonesia
�32
27.0%23.0%
30.1%-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
A S O N D
2017
-J F M A M J J A S O N D
2018
-J F M A M J J
Pertu
mbu
han
Br Kons (ytd)Bhn Baku (ytd)Br. Modal (ytd)
Imporper Penggunaan ▪ SelamaJanuarihinggaJuli2018,tercatatpertumbuhanimporbarangmodalyangpalingtinggi(30.1%,ytd)diikutiimporbarangkonsumsi(27.0%,ytd).Sementarapertumbuhanimporbahanbakurelatifstabil(23%,ytd)dengantrensedikitmeningkatdibandingtahunpergerakan2017.
✓ Pertumbuhankeduakomponenimpormeningkatpesatdibandingtahun2017
✓ Pertumbuhankomponenimporbahanbakumeningkat,namundengankecepatanyanglebihmoderat
▪ Peningkatanpertumbuhanimporbarang-barangtersebutdipengaruhioleh:
✓ Peningkatnyakonsumsimasyarakatdandomesticdemand,dankebutuhanselamaRamadhandanIdulFitri
✓ Kebutuhanbarangmodaluntukkegiataninvestasidanpembangunaninfrastruktur
✓ Peningkatanaktivitasekonomidankegiatanproduksidalamnegeri
▪ Peningkatanimporditahun2018terutamadidorongolehkomoditas✓ Mesinmesinpesawatmekanik(HS84),bendabendadaribesibaja
(HS73),besidanbaja(HS72),serealia(HS10)▪ Shareterbesarterhadaptotalimporantaralain:
✓ Mesinpesawatmekanik-HS84(14,2%),mesinpesawatlistrik-HS85(11,4%),Plastik&BarangdariPlasitik-HS39(4,8%)
Memasukitahun2018,terjadiakselerasiimporBarangModaldanBarangKonsumsiSecaraumumkomponenimporbahanbakumasihmemegangporsiterbesardalamstrukturimporIndonesia
BrKonsumsi BhnBaku BrModal2014 24.4% 75.6% 7.1% 76.4% 16.4%2015 17.2% 82.8% 11.1% 70.8% 18.1%2016 13.8% 86.2% 9.1% 74.4% 16.5%2017 15.5% 84.5% 9.0% 75.1% 15.9%
Jan-Jul2018 15.5% 84.5% 9.2% 74.8% 16.0%
PerPenggunaan(BEC)KomposisiImporIndonesia
NonMigasMigas
�33
DefisittransaksiberjalanmasihterjadididorongdefisitprimaryincomedanservicesFaktorstrukurekonomimenjadipemicuutamadefisittransaksiberjalansejakberakhirnyacommodityboomdangencarnyapenarikandividenataskegiataninvestasilangsung.
TransaksiBerjalan(USDMiliar)
KomponenPendapatanInvestasi(USDMiliar) EksporJs.PerjalanandanJumlahWisatawanAsing
NeracaJasa(USDMiliar)
18
• DefisitTransaksiBerjalantercatatUSD8,0miliar(3,0%PDB)padatriwulanII2018,lebihtinggidaridefisitpadatriwulanII tahun sebelumnya yang mencapai USD4,7 miliar (1,9%PDB).Tercatatsebagaidefisitterbesardalamempattahunterakhir.
• PosisiNeracaPerdaganganmasihmencatatsurplusUS$0,3miliar di Q3 2017, turun jika dibandingkan triwulansebelumnya (qtq) dan periode yang sama tahunsebelumnya (yoy) Sejalan dengan peningkatan aktivitasperdagangandanhargaminyakyangtinggi.
• Defisit pada neraca Jasa melebar seiring denganpeningkatan pada aktivitas perdagangan internasional(penggunaan jasa transportasi barang/freight) sertapeningkatanimporjasaperjalanan(outbond).
• Defisitneracapendapatanprimermenunjukkanterjadinyapeningkatan defisit di triwulan II 2018 yang dipengaruhioleh pembayaran imbal hasil investasi langsung daninvestasiportofoliokepadainvestorasing
• Surplus neraca jasa perjalanan (Pariwisata) di kuartal2-2018menurun
• Perlambatanjumlahkunjunganwisatawanasing• Pola musiman peningkatan Jemaah Umroh
(imporjasaperjalanan)
-18
-14
-9
-5
0
5
9
2015 2016 2017 2018
Currentaccount Goods Services PrimaryincomeSecondaryIncome
Thou
sand
s
-7
-5
-4
-2
0
2
4
2014 2015 2016 2017* 2018
NeracaJasa Transportasi Perjalanan JasaLainnya
-9
-7
-5
-2
0
2014 2015 2016 2017* 2018Pendapataninvestasilangsung PendapataninvestasiportofolioPendapataninvestasilainnya
�34
InvestasiLangsung InvestasiPortofolio InvestasiLainnya
KinerjaTMFtercatatsurplusUSD4miliarditengahketidakpastianpasarkeuanganglobal...membaiknyapersepsiinvestorasingterhadapkinerjaekonomidomestikmenjadipenopangutama…
‣ Kinerja TMF Tw II-2018 masih mampu mencatatkan surplus sebesar USD4,0miliar,meskipunturunjikadibandingkanTwI-2017(USD6,8miliar).
๏ Turunnya surplus terutama disebabkan oleh turunnya performa InvestasiPortofolio adanya capital ouflow di pasar saham serta penurunankepemilikanasingdipasarsahammaupunSBNsebagaiakibatdaritingginyaketidakpastianperekonomianglobal.
‣ KinerjaInvestasilangsungsurplusUSD2,5miliarsejalandengantetaptingginyakegiatan investasi di dalam negeri. Arus masuk terutama berasal dari modalekuitasyangmeningkat.Sektorpertaniandanperdaganganmenjadipendorongutamakhususnyamelaluikegiatanakuisisiolehperusahaanasing.
-14
-9
-5
0
5
9
14
18
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Aset Kewajiban InvestasiLangsung
-9
-5
0
5
9
14
18
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Aset Kewajiban InvestasiPortofolio
-16
-12
-8
-4
0
4
8
12
16
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Aset Kewajiban InvestasiLainnya
�35
‣ Kinerja Investasi Portofolio surplus USD 0,1 miliar, utamanya didorongpenerbitanglobalbondpemerintahdanpenerbitanobligasiswasta.
๏ TerjadiaruskeluarnonresidendipasarSBNsertapenurunankinerjasahamakibattingginyaketidakpastianperekonomianglobal,searahdenganpergerakanbursaregional.
๏ PenerbitanGlobalBondPemerintahsebesarUSD2,9miliar(DualcurrencyBondUSD2,0miliardanSamuraiBondUSD0,9miliar)danpenerbitanobligasiswastamasihmenarikbagiinvestorasing.
‣ Kinerja Investasi lainnya surplus USD 1,5 miliar, terutama dipengaruhi olehpenarikan simpanan di luar negeri guna pembiayaan di dalam negeri.Sementaraitu,terjadinetopembayaranpinjamanLuarNegeriPemerintahyangcukup besar, di tengah adanya penarikan pinjaman program dari IBRD danpinjamanproyekdariIBRD,ADB,JepangdanJerman.
RealisasiPenanamanModal
SektoryangDiminatiInvestorPadaQ22018 RealisasiPMABerdasarkanNegaraAsalQ22018
Sumber:NSWiBKPM,diolah7,2%
RealisasiQ12018 Q22018 S12018
RpTriliun %,yoy RpTriliun %,yoy RpTriliun %,yoy
PMDN 76,4 11,0 80,6 32,1 157,0 21,0
PMA 108,9 12,4 95,7 -12,9 204,6 -1,1
Total 185,3 11,8 176,3 3,2 361,6 7,4
• RealisasimodalpadakuartalII2018mencapaiRp176,3triliunatautumbuhmelambatmenjadihanya3,2%(yoy).• PMDNmasihtumbuhcukupbaik,yaitusebesar
32,1%lebihtinggidibandingkanperiodeyangsamatahunsebelumnya.
• PertumbuhanrealisasiPMAterkontraksisebesar12,9%.Dinamikapergerakannilaitukarrupiahsertadaniklimpolitikdalamnegerimenjelangpemilihanumumdidugamendorongbanyakinvestormengambilsikapwaitandsee.
• Selainitu,ketidakpastianperekonomianglobalsepertiadanyaperangdagangantaraAmerikadanTiongkokjugaturutmembuatinvestorglobalcenderungbersikaplebihhati-hati.
• InvestasidiSektorPertambanganmeningkat,utamanyapadaproyek-proyekpembangunansmelter.
• Negara-negaraAsiamasihmenjadipenyumbanginvestasiasingterbesarkeIndonesia.• Sepertigarealisasiinvestasiasingberasaldari
Singapura.• Terjadipeningkataninvestasiyangberasaldari
TiongkokdanMalaysia.
39%
9%
10%
12%15%
16%
PertambanganTransportasi,Gudang,danTelekomunikasiListrik,Gas,danAirIndustriMakananRealEstat,KawasanIndustri,danPerkantoranLainnya
Singapura
Jepang
Tiongkok
HongKong
Malaysia
Lainnya 29.2%
5.3%
9.4%
9.4%
14.4%
33.5%
�36REALISASIPENANAMANMODALKUARTALIIMELAMBATFaktoriklimpoliikdandinamikanilaitukardidugamembuatinvestormengambilsikapwaitandsee
Kebijakan Pemerintah untuk mendorong perekonomian
September
2018KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
�38APA YANG SUDAH DILAKUKAN PEMERINTAH3 cara mengatasi masalah defisit transaksi berjalan:
1. Pengenaan pajak impor barang konsumsi dan barang yang diproduksi dalam negeri (dampak langsung dan segera)
2. Penggunaan biodiesel B20 sebagai pengganti solar (untuk membatasi impor BBM)
3. Penggunaan komponen dalam negeri pada proyek infrastruktur
4. Menunda proyek infrastruktur dengab konten impor besar; dan
5. Insentif fiskal (tax holiday-tax allowance, bea masuk ditanggung Pemerintah) untuk investasi industri hulu dan substitusi impor.
mengendalikan impor
meningkatkan ekspor dan meningkatkan dayakompetisi industri Indonesia
meningkatkan arus modal dan keuangan
MENGENDALIKAN IMPOR
�39APA YANG SUDAH DILAKUKAN PEMERINTAHMENINGKATKAN EKSPOR DAN MENINGKATKAN DAYA KOMPETISI INDUSTRI INDONESIA
1. Perbaikan pendidikan dan vokasi, pemberian beasiswa, anggaran/insentif inovasi dan penelitian;
2. Pembangunan infrastruktur untuk konektivitas;3. Penyederhanaan perizinan melalui One Single
submission (OSS) serta perbaikan layanan kepabeanan untuk menunjang daya saing dunia usaha dan ekspor;
4. Insentif melalui instrumen fiskal dan pembiayaan melalui LPEI; dan
5. Mendorong produktivitas sektor industri, pertanian, perikanan, pertambangan,kehutanan, dan pariwisata
MENINGKATKAN ARUS MODAL DAN KEUANGAN
1. Menjaga stabilitas dan sustainabilitas pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi; dan
2. Pengembangan instrumen keuangan yang menarik dan berdaya saing
2015
2016
2017
20182019
Keringanan PPh Revaluasi Aset
Amnesti Pajak • Uang tebusan mencapai
1% PDB
• Penurunan tarif pajak UMKM 0,5%
• Percepatan Restitusi • Peningkatan Kepatuhan
Pasca TA • Compliance Risk
Management (roll-out)
• Implementasi AEoI • Insentif yg tepat
sasaran • Compliance Risk
Management (full) • Peningkatan IT
Reformasi perpajakan sudah dilakukan mulai tahun 2015 melalui penguatan kebijakan dan perbaikan organisasi...
SDM Organisasi Peraturan
Perundang-undangan
Teknologi Informasi dan Basis Data
Proses Bisnis
eformasi Perpajakan
Kenaikan PTKP • Menjadi Rp54 jt à
2013 Rp24,3jt
• Konfirmasi Status WP
�40
Insentif Pajak
Pemberian Allowance Pajak atas Investasi
Pemberian Fasilitas Bea
Masuk
Kawasan Khusus
Pengurangan PPh untuk
Industri Pionir
Fasilitas Ekspor
Mendorong Investasi Meningkatkan Ekspor
Kebijakan Insentif Pajak
• Tetap memberikan pengurangan pajak untuk mendukung perkembangan sektor tertentu (pionir),
• Pemberian allowance pajak untuk mendukung tambahan investasi,
• Pengurangan pajak untuk mendukung kegiatan litbang dan vokasi.
�41Insentif Pajak untuk Peningkatan Ekspor dan Investasi
Penajaman Fasilitas Tax Holiday (Revisi Peraturan)
Ketentuan PMK 105/2015 PMK 35/2018
Subjek Wajib Pajak Baru Penanaman Modal Baru
Persentase pengurangan 10-100% 100%
(single rate)
Jangka Waktu5-15 tahun
diperpanjang s.d. 20 tahun dgn diskresi Menkeu
Transisi Tidak diatur 50% selama 2 tahun
Cakupan Industri 8 cakupan Industri Pionir 17 cakupan Industri Pionir
No Jangka Waktu (tahun) Nilai Rencana Penanaman Modal
1 5 Rp500 miliar s.d. kurang dari Rp1 triliun
2 7 Rp1 triliun s.d. kurang dari Rp5 triliun
3 10 Rp5 triliun s.d. kurang dari Rp15 triliun
4 15 Rp15 triliun s.d. kurang dari Rp30 triliun
5 20 Minimal Rp30 triliun
Skema fasilitas pemberian pengurangan PPh Badan diperbaiki untuk mempermudah prosedur administrasi dan meningkatkan efektifitas daya tarik investasi
• Logam Dasar • Pemurnian dan Pengilangan Migas • Petrokimia • Kimia Dasar Anorganik • Kimia Dasar Organik
• Bahan Baku Farmasi • Semi konduktor • Alat Komunikasi • Alat Kesehatan • Mesin Industri
• Komponen Utama Mesin • Komponen Robotik • Komponen Utama Kapal • Komponen Utama Pesawat Terbang • Komponen Utama Kereta Api
• Pembangkit Tenaga Listrik
• Infrastruktur Ekonomi
�42
32
Penyesuaian PPh
atas 1147 Pos Tarif
719
218
210
2,5 %
2,5 %
7,5 %
7,5 %
10 %
10 %Tetap 2,5%
57
URGENSI
STRATEGI Penyesuaian tariff PPh
KenapaPPhimporDisesuaikan????
PERTIMBANGAN
Trf2,5%
Trf7,5%
Trf10%
Menjaga pertumbuhan industry DN yg butuh pasokan bahan baku impor
Mendorong penggunaan barang produksi DN
Urgensi perbaikan neraca perdagangan
➢ Perbaikan Neraca Perdagangan
➢ Kemandirian Ekonomi
Perbaikan Layanan Pajak & Bea Cukai
Percepatan restitusi pajak PPh dapat dikreditkan
Equal playing field (PPh Badan DN > 10%)
MANFAAT BAGI PELAKU USAHA
�43
PENGENDALIAN IMPOR BARANG KONSUMSI MELALUI PENYESUAIAN PPh
Neraca perdagangan defisit kronis (Impor > Ekspor)
33
�44Rincian Penyesuaian Tarif PPh 22• 210 item komoditas, tarif PPh 22 naik dari 7,5% menjadi 10%.
Termasuk dalam kategori ini adalah barang mewah Contoh mobil CBU dan motor besar.
• 218 item komoditas, tarif PPh 22 naik dari 2,5% menjadi 10%. Seluruh barang konsumsi yang sebagian besar telah dapat diproduksi di dalam negeri Contoh barang elektronik (dispenser air, pendingin ruangan, lampu), keperluan sehari hari seperti sabun, shampoo, dan kosmetik, serta peralatan masak/dapur.
• 719 item komoditas, tarif PPh 22 naik dari 2,5% menjadi 7,5%.
Seluruh barang yang digunakan dalam proses konsumsi dan keperluan lainnya. Contohnya bahan bangunan seperti keramik, peralatan elektronik audio-visual seperti kabel, box speaker, produk tekstil seperti overcoat, polo shirt, swim wear.
• Nilai impor keseluruhan total 1147 item komoditas • 2017 sebesar +USD6,6 miliar • 2018 sebesar +USD5,0 miliar (sd. Agustus) – Tanpa penyesuaian tarif, nilai impor setahun akan
signifikan
Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi UMKM
1% 0,5%
MANFAAT • Mendorong peran serta masyarakat dalam
kegiatan ekonomi formal • Lebih memberikan keadilan • Kemudahan dalam melaksanakan kewajiban
perpajakan • Memberi kesempatan berkontribusi bagi
negara • Pengetahuan tentang manfaat pajak
SUBJEK PAJAK • Orang Pribadi (jangka waktu 7 tahun) • Badan Usaha
• PT, 3 tahun • CV, Firma, & Koperasi, 4 tahun
OBJEK PAJAK • Penghasilan dari usaha • Omzet setahun tidak melebihi Rp4,8 miliar • Omzet ditotal dari seluruh gerai baik pusat
atau cabang
TARIF
�45
�46
98%
terus menjaga perekonomian melalui kebijakan fiskal dan kebijakan sektor riil lainnya untuk meningkatkan kerjasama dan kepercayaan dunia usaha.
tetap waspada dan memantau perkembangan situasi global dan perekonomian terkini yang terjadi di seluruh penjuru dunia untuk mencegah potensi spillover (efek pengaruh dan penularan) yang signifikan.
memonitor dampak dari kebijakan yang telah diambil dan menyesuaikan bauran kebijakan sesuai dengan perkembangan yang terjadi.
membangun fondasi ekonomi yang makin kokoh dan terus berupaya melindungi dan memperkuat kelompok masyarakat yang paling rentan dan miskin.
PEMERINTAH AKAN :
antisipasi ke depan
TERIMA KASIH
SRI MULYANI INDRAWATIMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SEMINAR NASIONAL APINDOJAKARTA | 14 SEPTEMBER 2018