kebijakan dan manajemen iptek & inovasi filemelalui mekanisme ini, lipi diharapkan mampu...

8
1 LIPI Policy Memo POLICY BRIEF Policy Memo Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, menghasilkan kajian ilmiah dibidang kebijakan dan manajemen ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. PAPPIPTEK-LIPI KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN IPTEK & INOVASI ISSN : 2502 - 5015 Program Kompetitif LIPI dimulai pada tahun 2002 sampai dengan 2014. Program ini mendapatkan perhatian khusus (dari sisi sumber daya dan kebijakan) pimpinan LIPI karena merupakan program korporat LIPI dan bersifat top-down, multi-dimensi, multi-disiplin, multi-institusi, dan multi-years. Target dampak yang harus dicapai program ini adalah memberikan solusi alternatif bagi masyarakat/stakeholders, membangkitkan sikap tanggap dan proaktif dari pemerintah pusat dan daerah. Secara lebih spesifik, dampak yang terukur selain indeks kutipan (citation index) untuk hasil karya tulis ilmiah, adalah pengembangan ilmu dan teknologi, peningkatan pendapatan masyarakat/industri dan penciptaan lapangan kerja. Dalam Program Kompetitif yang berakhir tahun 2010 – 2014, tercatat ada 188 proyek penelitian yang dikelompokkan menjadi 7 sub penelitian, tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Sekitar 20 satuan kerja LIPI telah berpartisipasi dalam program penelitian ini. Namun dari sejumlah proyek penelitian tersebut, hanya 3 proyek penelitan yang menghasilkan dampak terhadap pengguna. Berbagai permasalah muncul dalam skema penelitian kompetitif LIPI, mulai dari masalah dalam tata kelola (manajemen), kejelasan disain program penelitian ini, sampai pada masalah yang terkait dengan kebijakan nasional dan LIPI. Permasalahan tersebut diduga menyumbangkan kekurang-berhasilan dalam memperoleh dampak yang signifikan. Policy Memo ini menjelaskan beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh LIPI dan memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan Program Penelitian Kompetitif dalam menghasikan dampak. Pesan kebijakan : Tata kelola riset sebaiknya diperbaiki agar mengurangi birokratisasi dan tidak berorientasi administrasi. Grand design penelitian harus jelas dan diarahkan pada pencapaian dampak terhadap pengguna (masyarakat/stakeholders/pemerintah pusat dan daerah). Kebijakan dan instrumennya yang mendukung pencapaian dampak penelitian terhadap pengguna sangat dibutuhkan. No. 2017-03.PAPPIPTEK Program kompetitif LIPI dimulai tahun 2002. Berbagai tema proyek penelitian ditetapkan oleh Pimpinan LIPI berdasarkan analisis atas isu-isu strategis dan mendesak untuk ditangani secepatnya. Salah satu tujuan Program Kompetitif adalah meningkatkan peran LIPI dalam pembangunan di bidang Iptek baik di tingkat nasional maupun internasional (LIPI, 2009a; 2010a; 2011a; 2012a; 2013a). Esensi utama yang ingin diangkat melalui Program Kompetitif adalah mensinergikan berbagai kemampuan yang dimiliki LIPI, baik secara lintas satuan kerja maupun lintas Kedeputian, dalam menjawab suatu permasalahan atau menghasilkan berbagai produk/luaran yang signifikan ataupun monumental. Melalui mekanisme ini, LIPI diharapkan mampu mengharmoniskan antara integritas keilmuan dan tanggung jawab sosial, karena LIPI merupakan salah satu lembaga pemerintah yang bergerak di bidang riset dan memiliki spektrum disiplin keilmuan yang luas. Proyek penelitian kompetitif LIPI tahun 2010-2014 berjumlah 477 proyek, yang terbagi menjadi 7 (tujuh) sub program seperti terlihat pada Tabel 1 PERBAIKAN TATA KELOLA DAN INSTRUMEN KEBIJAKAN UNTUK RISET BERORIENTASI DAMPAK DI LIPI Studi Kasus KOMPETITIF LIPI Pendahuluan

Upload: doxuyen

Post on 24-Aug-2019

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN IPTEK & INOVASI fileMelalui mekanisme ini, LIPI diharapkan mampu mengharmoniskan antara integritas keilmuan dan tanggung jawab sosial, karena LIPI merupakan

1 LIPIPolicy Memo

POLICY BRIEF

Po l i c y M e m o

Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, menghasilkan kajian ilmiah dibidang kebijakan dan manajemen ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi.

PAPPIPTEK-LIPI

KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN IPTEK & INOVASI

ISSN : 2502 - 5015

Program Kompetitif LIPI dimulai pada tahun 2002 sampai dengan 2014. Program

ini mendapatkan perhatian khusus (dari sisi sumber daya dan kebijakan) pimpinan

LIPI karena merupakan program korporat LIPI dan bersifat top-down, multi-dimensi,

multi-disiplin, multi-institusi, dan multi-years. Target dampak yang harus dicapai

program ini adalah memberikan solusi alternatif bagi masyarakat/stakeholders,

membangkitkan sikap tanggap dan proaktif dari pemerintah pusat dan daerah.

Secara lebih spesifik, dampak yang terukur selain indeks kutipan (citation index)

untuk hasil karya tulis ilmiah, adalah pengembangan ilmu dan teknologi,

peningkatan pendapatan masyarakat/industri dan penciptaan lapangan kerja.

Dalam Program Kompetitif yang berakhir tahun 2010 – 2014, tercatat ada 188 proyek penelitian yang dikelompokkan menjadi 7 sub penelitian, tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Sekitar 20 satuan kerja LIPI telah berpartisipasi dalam program penelitian ini. Namun dari sejumlah proyek penelitian tersebut, hanya 3 proyek penelitan yang menghasilkan dampak terhadap pengguna. Berbagai permasalah muncul dalam skema penelitian kompetitif LIPI, mulai dari masalah dalam tata kelola (manajemen), kejelasan disain program penelitian ini, sampai pada masalah yang terkait dengan kebijakan nasional dan LIPI. Permasalahan tersebut diduga menyumbangkan kekurang-berhasilan dalam memperoleh dampak yang signifikan. Policy Memo ini menjelaskan beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh LIPI dan memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan Program Penelitian Kompetitif dalam menghasikan dampak.

Pesan kebijakan :

► Tata kelola riset sebaiknya diperbaiki agar mengurangi birokratisasi dan tidak berorientasi administrasi.

► Grand design penelitian harus jelas dan diarahkan pada pencapaian dampak t e r h a d a p p e n g g u n a (masyarakat/stakeholders/pemerintah pusat dan daerah).

► Kebijakan dan instrumennya yang mendukung pencapaian dampak penelitian terhadap pengguna sangat dibutuhkan.

No. 2017-03.PAPPIPTEK

Program kompetitif LIPI dimulai tahun 2002. Berbagai tema proyek penelitian ditetapkan oleh Pimpinan LIPI berdasarkan analisis atas isu-isu strategis dan mendesak untuk ditangani secepatnya. Salah satu tujuan Program Kompetitif adalah meningkatkan peran LIPI dalam pembangunan di bidang Iptek baik di tingkat nasional maupun internasional (LIPI, 2009a; 2010a; 2011a; 2012a; 2013a). Esensi utama yang ingin diangkat melalui Program Kompetitif adalah mensinergikan berbagai kemampuan yang dimiliki LIPI, baik secara lintas satuan kerja maupun lintas Kedeputian, dalam menjawab suatu permasalahan atau menghasilkan berbagai produk/luaran yang signifikan ataupun monumental. Melalui mekanisme ini, LIPI diharapkan mampu mengharmoniskan antara integritas keilmuan dan tanggung jawab sosial, karena LIPI merupakan salah satu lembaga pemerintah yang bergerak di bidang riset dan memiliki spektrum disiplin keilmuan yang luas. Proyek penelitian kompetitif LIPI tahun 2010-2014 berjumlah 477 proyek, yang terbagi menjadi 7 (tujuh) sub program seperti terlihat pada Tabel 1

PERBAIKAN TATA KELOLA DAN INSTRUMEN KEBIJAKAN UNTUK RISET BERORIENTASI DAMPAK DI LIPIStudi Kasus KOMPETITIF LIPI

Pendahuluan

Page 2: KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN IPTEK & INOVASI fileMelalui mekanisme ini, LIPI diharapkan mampu mengharmoniskan antara integritas keilmuan dan tanggung jawab sosial, karena LIPI merupakan

2 LIPI

Tabel 1. Proyek Penelitian Kompetitif Berdasarkan Sub Program Penelitian, 2010 - 2014

Sumber: LIPI (2009b; 2010c; 2011a; 2012b; 2013b) - diolah dari SK Kepala LIPI

Proyek penelitian yang berakhir antara tahun 2010 sampai 2014 berjumlah 188 proyek (Gambar 1). Setiap sub program penelitian memiliki seorang koordinator yang diangkat dengan Surat Keputusan Pimpinan LIPI. Koordinator ini memiliki kewenangan penuh dalam mengelola proyek penelitian yang berada di bawah kewenangannya.

Keterangan I – VII nama sub program KompetitifSumber: diolah dari Laporan Kompetitif yang berakhir tahun 2010-2014Gambar 1.1 Jumlah proyek kompetitif LIPI per sub program, yang berakhir tahun 2010 sampai 2014

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti Pappiptek-LIPI (2017), dari sejumlah proyek yang berakhir tahun 2010-2014, teridentifikasi dihasilkan 728 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang terbit dalam berbagai publikasi (Buku/Jurnal/Prosiding), 26 Paten terdaftar serta 1 Paten telah terbit dan dilisensi oleh 2 perusahaan. Dari sejumlah proyek yang telah selesai ini, sekitar 25 proyek penelitian berpotensi menghasilkan dampak. Dari jumlah tersebut juga diketahui ada 5 proyek penelitian yang telah menghasilkan dampak terhadap penggunanya (masyarakat, industri dan pemerintah daerah), baik berupa dampak ekonomi, pengembangan iptek, perubahan kebijakan dan sosial budaya. Namun, kemudahan akses untuk penelusuran lebih jauh terhadap dampak ini hanya didapat pada 3 proyek saja. Dampak yang dihasilkan oleh ketiga proyek penelitian ini masih berjalan secara berkesinambungan sampai saat ini dan mendapatkan dukungan pemerintah kabupaten.

Ketiga proyek yang menghasilkan dampak tersebut adalah: (1) Pemberdayaan Masyarakat Melalui Aplikasi Bioteknologi Peternakan Sapi dan Kerbau di Wilayah Perbatasan Malinau Kalimantan Timur; (2) Pemberdayaan Eknonomi Masyarakat Pesisir Melalui Pengembangan Poduk Unggulan Daerah Agro Marine di Kabupaten Belitung Propinsi Kepulauan Bangka Belitung; (3) Mikroba tanah terseleksi sebagai Pendukung Pertanian Berwawasan Lingkungan di Malinau Kalimantan Timur. Implementasi ketiga penelitian tersebut khusus dilakukan di tingkat masyarakat petani, peternak dan pengrajin makanan olahan skala mikro dan UKM (usaha kecil dan menengah).

Policy Memo

Sub Program Tahun Jumlah

2010 2011 2012 2013 2014 Eksplorasi dan Pemanfaatan Terukur Sumber Daya Hayati (darat dan laut) Indonesia (01)

18 14 16 16 15 79

Molecular Farming dan Bahan Baku Obat (02) 14 13 14 14 14 69 Material Maju (Advanced Materials) (03) 12 14 15 18 18 77

Energi Bersih Terbarukan dam Pasokan Air Berkelanjutan (04)

17 13 11 12 9 62

Ketahanan Daya Saing Wilayah dan Masyarakat Pesisir(05)

21 16 16 19 19 91

Kebencanaan dan Lingkungan (06) 12 8 8 10 10 48 Critical Strategic Social Issues (CSSI). (07) 10 13 8 11 9 51

Jumlah 104 91 88 100 94 477

Page 3: KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN IPTEK & INOVASI fileMelalui mekanisme ini, LIPI diharapkan mampu mengharmoniskan antara integritas keilmuan dan tanggung jawab sosial, karena LIPI merupakan

3 LIPI

Kecilnya jumlah penelitian yang menghasilkan dampak ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang harus dibenahi oleh LIPI. Hasil diskusi terfokus dengan para peneliti kepala, koordinator sub penelitian dan kepala satuan kerja menunjukkan faktor-faktor terkait dengan manajemen atau tata kelola penelitian termasuk penanganan dan kelengkapan dokumen dalam proses penelitian, tindak lanjut hasil penelitian termasuk peran satuan kerja (Satker), Grand design penelitian yang belum diarahkan kepada pencapaian dampak, belum efektifnya mekanisme tindak lanjut hasil penelitian, serta kebijakan (nasional dan institusi) dan instrumennya belum mendukung.

Hasil diskusi pakar juga menegaskan bahwa dampak dari program penelitian LIPI yang dapat memicu kesinambungan adopsi teknologi, harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi, peningkatan kemampuan atau inovasi teknologi, perbaikan organisasi dan kebijakan, serta perbaikan sosial, budaya dan lingkungan. Kontribusi dampak penelitian ini sebaiknya dibedakan antara penelitian teknik atau hard science dan sosial. Misalnya dalam penelitian teknik, kontribusi terhadap pengembangan ekonomi minimal 30%, peningkatan kemampuan teknologi 30%, pernaikan organisasi dan kebijakan minimal 20% dan perbaikan sosial, budaya dan lingkungan minimal 20%.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian Pappiptek-LIPI (2017) memperlihatkan adanya beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Kompetitif LIPI (2010-2014), seperti terlihat pada Gambar 2.

Kelengkapan dan

syarat sahnya

Dokumen

Kebijakan lembaga

dan nasional

Tata kelola riset

(tidak birokratis dengan tekanan pada administrasi)

· Metodologi lengkap

·

Ada penilaian sarpras

·

Ada penilaian sumber daya

·

Laporan sesuai hasil

lapangan

·

Ada penilaian

sumber daya

·

Standar penilaian

proposal yang

diterima

·

Ada nilai tambah

· Keseragaman pengelolaan antar

korsub

Faktor yang

ber-

pengaruh meng-

hasilkan dampak

·

Aturan administrasi fleksibel (block grand )

·

Korsub memiliki kewenangan

menghentikan penelitian

·

Sosialisasi

peran

Satker pelaksana

·

Korsub

Memerlukan

asisten

·

Kejelasan

sinergi proyek dalam

subprogram

·

Kebijakan PNBP

sulit di imple-mentasikan

·

SBU tidak

sesuai, sebaiknya

menggunakan SBKU

·

Perbedaaan

Kepentingan

LIPI dan industri

·

Perlunya penilaian

TRL pada pe -

nerimaan

proposal

·

Acuan proyek

penelitian

kompetitif

berbeda

dengan tematik

·

Pemilihan

tingkat

penerimaan

proposal

berdasarkan

TRL

Grand design

penelitian

(diarahkan

kepada

dampak)

Tindak lanjut hasil

penelitian

·

Membangun

kerjasama formal untuk penerapan teknologi

·

Mendorong terbitnya paten

·

Dukungan Satker untuk komersialisasi hasil penelitian

·

Implementasi PNBP

·

Perlu tim valuasi teknologi

Gambar 2. Faktor yang berpengaruh untuk menghasilkan dampak penelitian

Hasil penelitian Pappiptek-LIPI (2017) memperlihatkan adanya beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Kompetitif LIPI (2010-2014). Permasalahan tersebut menyebabkan pencapaian dampak dari Program Kompetitif relatif kecil. Dari 188 proyek yang selesai antara tahun 2010-2014, hanya 3 proyek penelitian yang memiliki dampak berkesinambungan terhadap penggunanya. Beberapa permasalah tersebut antara lain menyangkut:

1) Tata kelola riset yang birokratis dan berorientasi administrasi. Tata kelola masing-masing sub kelompok penelitian berbeda, sehingga capaian akhir proyek penelitian tidak semua mengarah kepada dampak tehadap pengguna. Selain itu, kelengkapan dokumen dalam proses penelitian kurang diperhatikan, termasuk pada tahap awal proses pemilihan proposal dan disain riset, laporan tengah dan akhir kegiatan.

Policy Memo

Page 4: KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN IPTEK & INOVASI fileMelalui mekanisme ini, LIPI diharapkan mampu mengharmoniskan antara integritas keilmuan dan tanggung jawab sosial, karena LIPI merupakan

4 LIPI

Dengan kata lain proses penilaian (proposal, tengah kegiatan dan laporan akhir) menjadi tidak ketat.

Aturan administrasi terutama yang menyangkut pengunaan dan pertanggung-jawaban dana penelitian (DIPA) 'sulit' untuk dilakukan penyesuaian, termasuk menghentikan proyek yang tidak kurang berhasil di tengah tahun. Alokasi anggaran per proyek penelitian sudah ditetapkan besarannya dan harus habis terbagi. Aturan dari sisi administrasi tidak memungkinkan untuk menambah dana lebih besar pada satu proyek penelitian sesuai dengan kebutuhannya, kecuali ada tambahan dana dari kerjasama dengan industri atau pihak ke tiga lainnya.

Selain itu, komitmen dan solidaritas kelompok peneliti, serta intensitas interaksi dengan pengguna (stakeholders seperti industri, pemerintah dan masyarakat) turut menentukan keberhasilan penelitian. Monitoring & Evaluasi (Monev) tengah dan akhir kegiatan, prinsip multi years, multi institusi, dan multi kepakaran, serta kerjasama penelitian belum dijalankan dengan konsisten dan komitmen (kesadaran) tinggi akan target dampak yang dituju. Korsub dan Tim Panel Penilai (Panel Reviewer) belum mendapat fasilitasi yang memadai, terutama untuk melihat dan menilai target dampak dari penelitian. Dukungan satuan kerja dalam pelaksanaan penelitian kompetitif belum maksimal, terutama dalam mendapatkan akses terhadap dana pendamping, sarana prasarana, serta kerjasama implementasi hasil penelitian dengan pihak lain (seperti industri dan pemerintah daerah) termasuk dalam sosialisasi dan promosi hasil penelitian.

2) Grand design penelitian kurang jelas meskipun diarahkan k e p a d a d a m p a k t e r h a d a p p e n g g u n a (masyarakat/stakeholders/pemerintah pusat dan daerah).

'Grand Design' dari riset ini belum terbangun dengan baik, sehingga proyek penelitian yang ada pada setiap sub program tidak bersinergi dan tidak menyumbangkan dampak yang besar dan signifikan.

Pembentukan 'Grand Design' penelitian adalah untuk membangun penelitian yang saling terkoneksi dan sinergi sehingga mendorong munculnya hasil penelitian yang besar dan siap untuk diimplementasikan. Pendekatan top-down dalam menyampaikan 'payung' dengan isu besar penelitian seharusnya lebih mendominasi dalam proyek ini ketimbang pendekatan bottom-up. Tidak ada acuan teknis yang jelas agar tidak terjadi tumpang tindih dengan program penelitian lain. Program Tematik dan Kompetitif harusnya berbeda, termasuk capaian output dari penelitian juga berbeda, apalagi saat ini sudah mulai digaungkan pemilahan dengan konsep TRL (Technology Readiness Level), IRL (Innovation Readiness Level) dan DRL (Demand Readiness Level) untuk diteruskan implementasinya ke tingkat industri. Keberadaan tim verifikator sangat penting.

3) Adanya kebutuan akan kebijakan dan instrumennya untuk menghasilkan dampak terhadap pengguna. Beberapa aspek kebijakan baik skala nasional maupun institusi (LIPI) dibutuhkan terutama yang terkait dengan pencapaian dampak dari program penelitian, termasuk permasalahan (a) Kebijakan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) masih sulit diimplementasikan oleh beberapa satuan kerja; (b) SBU (Standar Biaya Umum) tidak sesuai untuk proyek penelitian kompetitif yang diarahkan lebih ke hilir dan menghasilkan dampak, kemungkinan pengunaan sistem block grant dapat dijadikan alternatif; (c) Kebijakan atau aturan LIPI dalam alokasi anggaran per proyek (anggaran tiap proyek di batasi besarannya); (d) Masih adanya kepentingan yang berbeda antara LIPI dan industri dalam implementasi hasil penelitian; (e) Aturan awal dalam penerimaan proposal tidak mensyaratkan output yang dihasilkan dengan nilai tingkat kesiapan teknologi (TRL –Technology Readiness Level) tertentu; (f) Masih adanya pemungutan pajak berganda (double taxation).

Kesimpulan

Program penelitian Kompetitif LIPI merupakan program korporat LIPI dan bersifat top-down, multi-dimensi, multi-disiplin, multi-institusi, dan multi-years. Namun, target dampak yang dicapai program ini dalam memberikan solusi alternatif bagi masyarakat/stakeholders, masih sangat kecil, hanya 3 proyek dari 188 proyek penelitian yang selesai antara tahun 2010-2014. Untuk mencapai dampak yang ditargetkan dalam penelitian Kompetitif LIPI perlu dilakukan beberapa perubahan termasuk kebijakan dan tata kelola penelitian. Tidak kalah pentingnya adalah tindak lanjut hasil penelitian dimana peran satker pelaksana dari proyek penelitian kompetitif memegang kunci untuk pencapaian dampak, mengingat sarana dan prasarana tersedia di satker, termasuk peran BDHP satker untuk menjembatani peneliti dengan mitra pengguna/mitra penelitian, indutri dan stakeholders lainnya (terutama untuk kepentingan diseminasi). Selain itu, optimalisasi peran Pusinov-LIPI sebagai lembaga penilai atau tim verifikator TRL (Technology Readiness Level) perlu dilakukan.

Policy Memo

Page 5: KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN IPTEK & INOVASI fileMelalui mekanisme ini, LIPI diharapkan mampu mengharmoniskan antara integritas keilmuan dan tanggung jawab sosial, karena LIPI merupakan

5 LIPI

Rekomendasi Kebijakan

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi yang diusulkan untuk mendapatkan perhatian LIPI.Ÿ Membongkar tata kelola riset birokratis yang berorientasi

administrasi menjadi riset yang berorientasi dampak.Tata kelola riset yang semula berbeda diantara sub kelompok penelitian, sebaiknya di buat standar baku dengan mengurangi tingkat birokrasi dan setiap program/proyek penelitian diarahkan kepada pencapaian dampak. Kinerja administrasi harus mendukung pencapaian kualitas dan dampak riset, bukan sebaliknya.

Ÿ Grand design penelitian dibuat lebih jelas (agar tidak terjadi tumpang tindih dengan program penelitian lain) dan diarahkan kepada dampak terhadap pengguna (masyarakat/stakeholders/pemerintah pusat dan daerah). Pendekatan top-down dalam menyampaikan 'payung' dengan isu besar penelitian seharusnya lebih mendominasi dalam proyek ini ketimbang pendekatan bottom-up.

Diperlukan kebijakan dan instrumennya untuk menghasilkan dampak terhadap pengguna. Beberapa aspek kebijakan yang kurang mendukung perlu di perjelas seperti:Ÿ Sinergi proyek penelitian dalam subprogram

diperjelas. Ÿ Kebijakan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)

harus dikomunikasikan dengan pihak terkait (Kementerian Keuangan) untuk memudahkan implementasinya bagi program penelitian kompetitif (serupa).

Ÿ Penerapan SBU (Standar Biaya Umum) dirasa sulit bagi para peneliti. Apakah pengunaan sistem block grant dapat dijadikan alternatif mendukung penelitian yang menghasilkan dampak?.

Ÿ Perbaikan kebijakan atau aturan LIPI dalam alokasi anggaran per proyek (anggaran tiap proyek di batasi besarannya) agar setiap penelitian dapat menghasilkan dampak yang diinginkan.

Ÿ Penyamaan visi LIPI dan Industri dalam kesepakatan kerjasama implementasi hasil penelitian.

Ÿ Hasil penelitian sebaiknya memiliki nilai tingkat kesiapan teknologi (TRL – Technology Readiness Level) tertentu, atau melalui kajian valuasi teknologi, agar implementasi hasil penelitian lebih fokus. Diperlukan Pusat tertentu untuk melakukan kegiatan ini.

Daftar Pustaka

LIPI. (2009a). Panduan Penyusunan dan Seleksi Proposal Kegiatan Kompetitif LIPI Tahun 2010. Biro Perencanaan dan Keuangan - Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia. Jakarta.

LIPI. (2009b). Salinan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 999/F/2009 Tentang Kegiatan Program Kompet i t i f Lembaga I lmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2010. Lembaga ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta

LIPI. (2010a). Panduan Penyusunan dan Seleksi Proposal Kegiatan Kompetitif LIPI Tahun 2011. Biro Perencanaan dan Keuangan - Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia. Jakarta.

LIPI. (2010b). Renstra LIPI 2010-2014. Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia. Jakarta.

LIPI. (2010c). Salinan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1052/F/2010 Tentang Kegiatan Program Kompet i t i f Lembaga I lmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2011. Lembaga ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta

LIPI. (2011a). Panduan Penyusunan dan Seleksi Proposal Kegiatan Kompetitif LIPI Tahun 2012. Biro Perencanaan dan Keuangan - Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia. Jakarta.

LIPI. (2011a). Salinan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1014/F/2011 Tentang Kegiatan Program Kompet i t i f Lembaga I lmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2012. Lembaga ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta

LIPI. (2012a). Panduan Penyusunan dan Seleksi Proposal Kegiatan Kompetitif LIPI Tahun 2013. Biro Perencanaan dan Keuangan - Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia. Jakarta.

LIPI. (2012b). Salinan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 900/F/2012 Tentang Kegiatan Program Kompet i t i f Lembaga I lmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2013. Lembga ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta

LIPI. (2013a). Panduan Penyusunan dan Seleksi Proposal Kegiatan Kompetitif LIPI Tahun 2014. Biro Perencanaan dan Keuangan - Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia. Jakarta.

LIPI. (2013b). Salinan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1000/F/2013 Tentang Kegiatan Program Kompet i t i f Lembaga I lmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2014. Lembga ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta

Tim Peneliti PAPPPTEK-LIPI. (2017). Analisis Evaluasi Program Kompetitif LIPI, 2010-2014. Laporan Penelitian Tematik. PAPPIPTEK-LIPI.

Policy Memo

Page 6: KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN IPTEK & INOVASI fileMelalui mekanisme ini, LIPI diharapkan mampu mengharmoniskan antara integritas keilmuan dan tanggung jawab sosial, karena LIPI merupakan

6 LIPIPolicy Memo

Page 7: KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN IPTEK & INOVASI fileMelalui mekanisme ini, LIPI diharapkan mampu mengharmoniskan antara integritas keilmuan dan tanggung jawab sosial, karena LIPI merupakan

7 LIPIPolicy Memo

Page 8: KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN IPTEK & INOVASI fileMelalui mekanisme ini, LIPI diharapkan mampu mengharmoniskan antara integritas keilmuan dan tanggung jawab sosial, karena LIPI merupakan

8 LIPI

PenulisWati Hermawati | Saut Siahaan | Ishelina R

Radot Manalu | Agus Santoso

Pandangan yang dikemukakan dalam kertas kebijakan ini adalah pendapat individu dari penulis dan tidak menyiratkan pandangan lembaga dari PAPPIPTEK-LIPI.

Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(PAPPIPTEK)Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Gd. A (PDII) LIPI lt. 4Jln. Jend. Gatot Subroto 10, Jakarta 12710

e-mail: [email protected]. (021) 5225206, Faks. (021) 5225206

Policy Memo