“kebijakan abdullah ahmad badawi dalam …
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI MALAYSIA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)
Oleh :
Mohd Ikram Bin Othman
NIM: 105045203553
KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1429 H / 2008 M
KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI MALAYSIA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)
Oleh :
Mohd Ikram Bin Othman
NIM : 105045203553
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I : Pembimbing II :
Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA Drs. Heldi, MPd
NIP : 150 270 614 NIP : 150 262 877
KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1429 H / 2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI MALAYSIA” telah diuji dalam Sidang Munaqasyah Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Juni 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam pada Jurusan Jinayah Siyasah, Konsenterasi Ketatanegaraan Islam.
Jakarta, 12 Juni 2008
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,
MA, MM
Nip: 150 210 422
PANITIA UJIAN
Ketua : Asmawi, M.Ag.
(..................................)
Nip : 150 282 394
Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag.
(..................................)
Nip : 150 282 403
Pembimbing I : Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA.
(..................................)
Nip : 150 270 614
Pembimbang II : Drs. Heldi, M.Pd.
(..................................)
Nip : 150 262 877
Penguji I : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM.
(..................................)
Nip : 150 210 422
Penguji II : H. Abdul Wahab Abd Muhaimin, Lc, MA.
(..................................)
Nip : 150 238 774
بسم االله الرحمن الرحيم
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur adalah milik Allah swt, yang telah menjadikan
manusia sebagai makhluk yang sempurna. Diantara salah satu kesempurnaan manusia
tersebut adalah karunia pikiran dan kecerdasan. Shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi Muhammad saw dan keluarga serta sahabat Baginda.Kerana baginda
adalah sosok yang telah berjasa memberi bimbingan terhadap aktualisasi pikiran dan
kecerdasan manusia yang sesuai dengan kehendak Allah swt.
Sesungguhnya di dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menghadapi
ujian dan rintangan akibat dari beratnya topik perbahasan yang diteliti, namun penulis
akhirnya memperolehi inspirasi dari beberapa individu yang sepanjang penulisan
skripsi ini banyak membantu dalam memberikan masukan yang berharga kepada
penulis guna menyempurnakan skripsi ini.
Justeru itu, dikesempatan yang berharga ini penulis ingin mengungkapkan
rasa hormat yang dalam serta terima kasih kepada :
1. Bapak Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Prof. Dr.H.Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM dengan kewenangan yang dimiliki
beliau telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.
2. Bapak Asmawi M.Ag Ketua Jurusan Jinayah Siyasah, Fakultas Syariah dan
Hukum (UIN) dan Ibu Sri Hidayati M.Ag Seketaris Jurusan Jiyanah Siyasah,
Fakultas Syariah dan Hukum (UIN), dengan sabar memberikan bantuan kepada
penulis sepanjang perkuliahan.
3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA. selaku dosen pembimbing I, dan
Bapak Drs. Heldi, M.Pd selaku dosen pembimbing II, dengan sabar memberikan
sepenuh arahan dan masukan dalm menyelesaikan skripsi ini. Hanya Allah swt
yang memberikan ganjaran berlipat ganda atas jasa baiknya kepada penulis.
4. Seluruh dosen Jurusan Jinayah Siyasah, Fakultas Syariah dan Hukum , serta
karyawan-karyawan yang telah memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
5. Teristimewa buat Ayahanda, Othman Bin Jamal dan Bonda Yaminah Binti Yahya
serta tidak ketinggalan kakak kandungku Mohd Najhan Bin Othman serta seluruh
ahli keluarga tercinta. Terima kasih di atas segala doa dan kesabarannya atas jerih
payah dan pengorbanan yang tidak terhingga serta senantiasa memberikan
semangat tanpa jemu hingga anakanda dapat menyelesaikan pengajian. Jasa kalian
dalam ingatan. Tidak ada yang dapat dipersembahkan sebagai balasan, melainkan
hanya sebuah kejayaan yang cemerlang. Hanya Allah SWT yang melipat gandakan
segala pengorbanan yang dilakukan.
6. Kepada Encik Anuar Zaki Bakar, dan Keluarga (Pegawai di Kedutaan Besar
Malaysia Jakarta), Tuan H. Elyas Jafary dan Keluarga (Pegawai JPMI di Kedutaan
Besar Malaysia Jakarta), Ustaz Tuan Ismail (Pegawai Atse Agama di Kedutaan
Besar Malaysia Jakarta), yang banyak membantu memberi masukan ke dalam judul
skripsi ini. Semoga segala pengorbanan yang telah diberikan akan beroleh ganjaran
pahala daripada Allah swt. Serta beberapa individu yang banyak memberi
kerjasama samada berupa kritikan mahupun saran-saran yaitu Mohd Hafiz Halim,
Aizat Yahya Arif, Khairul Anam Yazid, Khairul Anuar Amin Khir (Presiden Kelab
Umno Jakarta) Hidayah (Mantan YDP PKMI-CJ) dan yang membantu
memasukkan bahan bagi skripsi terima kasih atas partisipasinya serta beberapa
individu yang tidak dapat penulis sebut satu persatu diruangan ini, terima kasih atas
partisipasinya.
7. Teman-teman sahabat seperjuangan, khusunya Buat Haswadi Mat Husin, Imran
Taha, Azmil Atiman, dan Amar, jutaan terima kasih penulis ucapkan kepada
saudara yang mendoakan kejayaan dan memberi semangat kepada saya demi
keberhasilan penulisan karya ilmiah ini. Dan tidak lupa pada teman-teman Malaysia
yang berada di Indonesia maupun di Malaysia, dan tidak lupa juga kepada teman-
teman yang berada di Indonesia, semoga perkenalan ini dirahmati dan diberkati
olehNya. Terima kasih atas kebersamaan kalian dalam menemani penulis selama
kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Akhirnya, Dan akhirnya semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan
kontribusi yang positif kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan ini banyak kekurangan, kekhilafan dan kesalahan, maka kritik dan saran
yang bersifat konstruktif sangat diharapkan dalam rangka perbaikan dan
kesempurnaan tulisan ini. Semoga skripsi ini bermanfaat buat sekelian pembaca,
semoga setiap bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari
Allah SWT. Kepada Allah jualah penulis memohon, semoga jasa baik yang mereka
sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan yang baik dari Allah SWT.
Amin
Jakarta, 30 Mei 2008M 24 Jamadil Awwal 1429H
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….... i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….......v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 5
D. Tinjauan Kepustakaan.....................................................................6
E. Metode Penelitian ...........................................................................9
F. Sistematika Penulisan ...................................................................11
BAB II SEKILAS TENTANG ABDULLAH AHAMAD BADAWI DAN
PEMERINTAHAN DI MALAYSIA ...............................................13
A. Riwayat Hidup ..............................................................................13
B. Karir Politik Dalam Kerajaan dan UMNO ...................................15
C. Gelar Yang Diterima .....................................................................19
D. Sekilas tentang Pemerintahan Malaysia ........................................19
BAB III SEKILAS TENTANG RANCANGAN PEMBANGUNAN DI
MALAYSIA, MISI NASIONAL, DAN RMK-9 ............................25
A. Sejarah Ringkas Rancangan Pembangunan Di Malaysia ........... 26
B. Tantangan Pembangunan Negara ................................................ 29
C. Misi Nasional ............................................................................... 34
D. Rancangan Malaysia Kesembilan (RMK-9) ................................ 38
BAB IV SUMBER DAYA MANUSIA (MODAL INSAN) ..........................43
A. Pengertian Sumber Daya Manusia ................................................43
B. Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia ................................48
C. Pembangunan Sumber Daya Manusia Menurut Islam .................52
D. Latar Belakang Timbulnya Gagasan Pembangunan Sumber Daya
Manusia di Malaysia ................................................................... 62
E. Konsep Pembangunan Sumber Daya Manusia di Malaysia ........ 66
BAB V PENUTUP .........................................................................................75
A. Kesimpulan ...................................................................................75
B. Saran-saran ................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 78
LAMPIRAN ..............................................................................................................81
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dato’ Seri Abdullah Haji Ahmad Badawi atau yang dikenal dengan
panggilan Pak Lah adalah orang yang menggantikan Tun Dr. Mahathir Mohamad
untuk jabatan Perdana Menteri Malaysia yang kelima, pada 31 Oktober 20031. Beliau
telah membawa suatu kebijakan dan pemikiran politik yang baru dalam pemerintahan
Malaysia pada awal pemerintahnya, di antaranya yaitu prinsip “kepemimpinan
melalui teladan” yang bersifat “cemerlang, gemilang, dan terbilang”. Melalui prinsip
itu beliau berjanji akan memerangi korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dalam
jabatan Kerajaan. Hal ini telah mendapat dukungan dan pujian dari masyarakat.
Selanjutnya di bawah pemerintahnya beliau telah memberi tumpuan pada
pemulihan sektor pertanian, terutama pendapatan para petani dalam rangka
meningkatkan ekonomi dalam negeri. Beliau juga telah memperkenalkan gagasan
"Islam Hadhari" sebagai satu visi baru dalam pemerintahan Malaysia, karena
pendekatan ini dapat mengembalikan umat Islam khususnya di Malaysia kepada
ajaran yang sebenar dan mengubah pola fikir masyarakat, yang kemudian mengubah
persepsi masyarakat Barat terhadap Agama Islam.
Gagasan Islam Hadhari adalah juga untuk memberi tumpuan terhadap
pembangunan dan pembinanaan peradaban serta menaikkan taraf hidup dengan
1 Tajudin Bin Hussein, ed., Malaysia Negara Kita, (Kuala Lumpur: MDC Publishers Sdn
Bhd, 2007), h. 309-311
penguasaan ilmu pengetahuan, kualitas hidup masyarakat dan ekonomi2. Beliau juga
telah mencetuskan ide Rencana Pembangunan Negara yaitu; “Misi Nasional”, Misi
Nasional merupakan kerangka dasar program dan perlaksanaan pembangunan negara
yang menjadi tumpuan, dalam tempo lima belas tahun ke depan 2005-2020. Misi ini
terdiri dari lima prinsip yaitu; 1. meningkatkan ekonomi ke arah yang lebih tinggi,
2. meningkatkan kemampuan pengetahuan dan inovasi negara dalam meningkatkan
pola fikir bangsa, 3. menangani masalah keseimbangan sosial ekonomi secara
pengorganisasian produksi dan kosumsi, 4. meningkatkan taraf kualitas hidup
masyarakat, 5. meningkatkan kemampuan institusi dan perlaksanaan. Misi ini Sebagai
keseinambungan dari RMK-9 (Rancangan Malaysia ke Sembilan). RMK-9 2006-
2010. Ia merupakan Rencana Pembangunan Negara untuk tempo lima tahun pertama,
dalam Misi Nasional. Misi ini secara keseluruhan berdasarkan dari prinsip Islam
Hadhari.
Pada pembahasan pembentangan RMK-9 di Parlemen Abdullah Ahmad
Badawi telah memperkenalkan istilah Modal Insan (Human Capital), walau istilah ini
telah lama ada, menurut beliau faktor kemanusian dan kemasyarakatan merupakan
dua perkara penting di dalam pembangunan modal insan3. Oleh karena itu,
kepemimpinan Abdullah Ahmad Badawi telah memberi tumpuan yang lebih kepada
pembangunan Modal Insan tersebut. Hal ini karena faktor modal insan sebagai
2 Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Islam Hadhari Satu Penjelasan, (Kuala Lumpur;
Pecetakan Nasional Malaysia Behad, Cetakan Kedua, 2005), h. 2 3 Istilah "Modal Insan" sama artinya dengan Sumber Daya Manusia.
pengerak roda ekonomi, pembangunan dan kemajuan negara, menuju visi 2020 yaitu
menjadikan negara Malaysia sebagai negara yang maju, dan berdaya saing dengan
mempertahankan nilai luhur bangsa. Dengan demikian, pembangunan modal insan
harus sejalan dengan pembangunan dan kemajuan negara, agar terdapat
keseimbangan antara keduanya.
Untuk mencapai sebuah negara yang maju sudah seharusnya faktor
pembangunan modal insan menjadi bagian dari instrumen penting yang perlu diberi
tumpuan untuk mencapai pembangunan yang bersifat sustainable developmen4t. Oleh
karena itu, pembangunan modal insan merupakan tumpuan dalam RMK-9.
Pembangunan modal insan yang bakal dilaksanakan adalah secara
holistik5, yaitu mencakup pembangunan ilmu pengetahuaan, kemahiran, keupayaan
keusahawanan, pengetahuan sains dan teknologi, membudayakan sikap positif dan
progresif dengan cara pendidikan dan latihan, dan moralitas yang tinggi.
Pembentukan sebuah negara yang hanya mementingkan elemen material
akan melahirkan manusia yang bersifat individual. Hal ini mengakibatkan manusia
selalu melakukan kerusakan dan pemusnahkan sumber daya alam demi mencapai
keuntungan pribadi. Sifat demikian berlawanan dengan semangat dan falsafah
pembangunan menurut persepektif Islam. Model pembangunan menurut pandangan
4 Aminin Amir Abdullah, "Pembangunan dan Kemajuan Modal Insan Dalam RMK-9:
Satu Penelitian" Dalam Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 ( Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 133
5 Ibid., h. 131
Islam berbeda dengan konsep pembangunan di Barat. Islam menganjurkan
penganutnya agar menjaga dan memelihara segala ciptaan Allah swt di bumi ini dari
kerusakan. Oleh karena itu, pembangunan yang dibawa oleh Islam cenderung kepada
melahirkan insan yang berakhlak, berkualitas dan mempunyai kekuatan pola fikir.
Dengan demikian, kepemimpinan Abdullah Ahmad badawi telah merencana semula
dasar-dasar untuk membangunkan bangsa dan negara, yaitu dengan memberi
tumpuan kepada pembangunan modal insan karena ini merupakan asas kepada
kejayaan bangsa dan negara, disamping pembinaan tamadun manusia itu sendiri.
Untuk itu beliau telah menekankan kepada lima Departemen untuk melaksanakan
pembangunan modal insan antaranya; Departemen Pendidikan, Departemen
Pengajian Tinggi, Departement Sumber Daya Manusia, Departeman Pembangunan
Usahawan dan Koperasi dan Departemen Belia dan Sukan
Akhirnya, berdasarkan uruaian tersebut penulis memilih judul Kebijakan
Abdullah Ahmad badawi Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Di Malaysia”,
sebagai judul skripsi untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar S1.
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
Agar perbahasan tidak terlalu luar, maka penulisan hanya dilakukan
sekitar inti pembangunan modal insan di Malaysia menurut kaca mata Abdullah
Ahmad Badawi. Pandangan NGO seperti JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia)
YADIM (Yayasan Dakwah Islam Malaysia) dan juga para akademis dan intelektual
di Malaysia. Juga dibahaskan apakah acuan yang digunakan untuk melaksanakan
pembangunan modal insan ini sebagai sebuah kebijakan kepemimpinan Abdullah
Ahmad Badawi dalam rencana pembangunan di Malaysia.
Penulis membuat rumusan dengan menimbulkan beberapa persoalan
berkenaan tajuk skripsi yang telah diajukan yaitu;
1. Bagaimanakah gagasan modal insan menurut pandangan perintisnya Abdullah
Ahmad Badawi.?
2. Bagaimanakah konsep pembangunan modal insan di Malaysia.?
3. Apa tumpuan yang utama dalam pembangunan modal insan di Malaysia.?
4. Bagaimankah Dampak kebijakan tersebut terhadap masyarakat.?
C. Tujuan dan Manafaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum, kajian ini bertujuan, menjelaskan gagasan Abdullah Ahmad Badawi
dalam konsep pembangunan modal insan di Malaysia. Secara spesifik, kajian ini
bertujuan :
a) Mengetahui bagaimana sebenarnya pembangunan modal insan yang coba
dibawa oleh Abdullah Ahmad Badawi.
b) Mengetahui konsep pembangunan modal insan di Malaysia dan
penerapanya di Malaysia.
c) Tumpuan yang utama dalam pembangunan modal insan.
d) Dampak dari kebijakan tersebut
2. Manfaat Penelitian
a) Hasil dari penelitian atau kajian ini dapat memberikan masukan, dan
menambah wawasan kepada yang berminat untuk membuat penelitian tentang
pembangunan modal insan di Malaysia dengan lebih terperinci.
b) Hasil Penelitan ini, dapat memberi gambaran tumpuan yang harus diberikan
kepada pembangunan modal insan dalam sesebuah negara.
c) Hasil penelitain ini juga dapat memberi gambaran tentang tokoh yang membawa
gagasan pembangunan modal insan.
D. Tinjauan Pustaka
Penulis telah menemukan sejumlah penelitian tentang topik yang telah
dilakukan, baik yang mengkaji secara spesifik maupun yang menyingung secara
umum dengan tema Pembangunan Sumber Daya Manusia dan kajian terhadap
pembawa gagasan Abdullah Ahmad Badawi. Berikut temuan umum sebagian buku-
buku penelitian, adalah seperti berikut.
Karya Abdullah Ahmad Badawi yang berjudul Pembangunan Modal
Insan: koleksi ucapan Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi.6 Ini merupakan hasil
ucapan beliau dari November 2003 hingga Mei 2005 yang dikumpulkan, dan
dibukukan kemudian diterbitkan oleh Institut Tadbir Awam Negara. Buku ini
merangkumi ide dan pemikiran Abdullah Ahmad Badawi dalam usaha untuk
membentuk sebuah masyarakat bertamadun dalam sebuah negara pada tahun 2020.
6 Dato seri Abdullah Ahmad Badawi, Pembangunan Modal Insan: Koleksi Ucapan Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi, (Kuala Lumpur: Di Terbitkan oleh Insitut Tadbir Awam Negara(INTAN),Malaysia, 2006)
Tema pokok buku ini seperti berikut, pertama pembangunan modal insan. kedua,
Islam Hadhari. ketiga, peranan negara dalam isu-isu global.
Buku yang diterbitkan oleh Unit Perancang Ekonomi Jabatan Perdana
Menteri yang berjudul Rancangan Malaysia kesembilan (RMK-9)7 merupakan buku
membahaskan tentang agenda dasar dan rancangan pembangunan di Malaysia. Tema
pokok buku ini, antara lain, untuk mencapai tahap ekonomi yang kukuh, tumpuan
kepada isu sosioekonomi, meningkatkan mutu hidup rakyat keseluruhan, infrastruktur
yang berkualitas, memperkukuhkan modal insan dan membaik pulih kinerja
pelayanan masyarakat. Segala agenda pembangunan yang dilaksanakan mengukuti
acuan Islam Hadhari
Karya Wan Mohd Nor Wan Daud, yang bertajuk Pembangunan di
Malaysia ke Arah Satu Kefahaman Baru yang Lebih Sempurna.8 Tema pokok
pembahasan ini, antara lain, arti pembangunan, adalah pembangunan yang
menghasilkan kebaikan, keharmonian, keadilan dan kebahgian duniawi dan ukhrawi
bukan pembangunan dalam arti kata barat yang hanya tumpuan kepada material
semata-mata. Dan juga beliau berpendapat bahwa, institut pengajian beperan sebagai
tempat merubah pola fikir dan sikap dalam mewujudkan perubahan masyarakat dan
tamadun sebuah bangsa dengan meningkatkan kualitas ilmiah, akhlak dan
profesionalisme. Juga pemikiran kritis dan kreatif digalakkan kepada para pelajar.
7 Rancangan Malaysia Kesembilan RMK-9, (Putrajaya: Unit Perancang Ekonomi,
Jabatan Perdana Menteri), 2006. 8 Wan Nor Wan Daud, Pembangunan Di Malaysia ke Arah Satu Kefahaman Baru yang
Lebih Sempurna,, (Petaling Jaya: Institut Perkembangan Minda (INMIND), 2003.
Karya Dr. M. Din Syamsudin,9 yang bertajuk etika Agama dalam
Membangun Masyarakat Madani, tema pembahasan ini, anatara lain. Dalam
perspektif pembangunan masyarakat madani, kemandirian merupakan unsur yang
paling menentukan. Untuk itu yang penting adalah bagaimana membentuk
kemandirian itu, sehingga mampu melahirkan kecenderungan psikologis yang positif,
seperti kreativitas, dinamika, prakarsa, dan inovasi yang menjadi ciri dominan dari
kemandirian. Dalam membangun sistem kepribadian diperlukan kesadaran akan
eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kebebasan berkehendak,
kebebasan berbuat, dan bertanggungjawab, untuk itu perlunya etika agama yang dapat
membimbing manusia pada kesadaran akan adanya sifat-sifat Tuhan pada dirinya
yang kreatif (al-khaliq), mandiri (al-qiyam binafsihi), inovatif (al-mushawwir),
percaya diri (al-qohhar) dan lain-lain. Sayangnya etika agama seringkali dilupakan
dalam proses pembangunan.
Karya Dr. Wahyu MS10 yang bertajuk Perubahan Sosial dan
Pembangunan, tema pembahasan tentang perubahan pesat di bidang ekonomi, politik,
hukum dan sosial budaya, buku ini juga membahaskan tentang teori tentang ilmu
sosial, pokok pada pembahasan buku ini pada teori perubahan sosial, dinamika
pembangunan Indonesia, pendidikan suatu tinjauan sosiokultural, kepemimpinan dan
generasi muda, partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
9 Dr. M. Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani,
(Jakarta; Pt Logos Wacana Ilmu, Cetakan Pertama, 2000). 10 Wahyu, Perubahan Sosial dan Pembangunan, (Jakarta: Pt. Hecca Mitra Utama, 2005)
Karya Muhammad Tholhah Hasan11 yang bertajuk Islam dan Masalah
Sumber Daya Manusia, tema pembahasan tentang kesiapan sumber daya manusia
yang mempunyai kemampuan dan keahlian dalam mengembangkan dan menerapkan
ilmu pengetahuan dan teknologi maju yang diperlukan memasuki era globalisai,
melakukan pengenalan, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknoligi canggih tanpa mengasingkan mereka dari jati diri dan kepribadianya,
kesiapan masyarakat dalam bereaksi secara proporsional (menangkal dan
menyeimbang) tata- nilai tersebut, yang merupakan ikutan proses transformasi
tersebut, yang tidak sejalan dengan keyakinan agama, serta moral dan jati diri bangsa.
Keseluruhannya buku-buku tadi merupakan sumber kepada pembahasan
pembangunan sumber daya manusia secara umum atau pun khusus yaitu
pembangunan sumber daya manusia di Malaysia. Dari itu penulis melakukan analisis
dari buku-buku yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia dan
mengutip pembahasan yang terkait dengan pembahasan ini.
E. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan (library research)
dengan pendekatan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah dengan
melihat pandangan Abdullah Ahmad Badawi dan UMNO terkait pandangan
11 Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, (Jakarta:
Lantabora Press, Cetakan Pertaman, 2003)
mereka tentang konsep pembangunan Modal Insan di Malaysia. Dan kebijakan
beliau dalam penerapan kebijakan modal insan di Malaysia.
2. Tehnik Pengumpulan Data
Dengan kaidah pengumpulan data-data kualitatif melalui studi
kepustakaan. Data-data kualitatif diperoleh melalui bahan primer, misalnya buku
RMK-9, Koleksi ucapan Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, buku Pentadbiran
dan Pengurusan Awam Malaysia, dan Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia.
Data sekunder yaitu, diperoleh lewat internet melalui situs-situs pemerintah
http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html, Jabatan Kemajuan Islam Juga dan
Blog yang berkaitan dengan pembahasan. Dan juga, melalui Koran-koran seperti
Kompas, Utusan Malaysia Online, dan penulisan ilmiah di dalam majalah-majalah,
Dewan Masyarakat dan Dewan Siswa.
3. Tehnik Analisis Data
Dalam menganalisis data, diterapkan tehnik analisis isi secara kualitatif,
nantinya data-data yang ada dibaca, diselektif dan dianalisis mengikut kesesuaian
tajuk atau bab yang terkait. Analisis yang dilakukan adalah analisis kualitatif.
4. Tehnik Penulisan
Adapun teknik penulisan skripsi ini adalah merujuk kepada Buku
Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah Dan Hukum, UIN Syarif
Hidayatullah, 2007, Jakarta
F. Sistematika Penulisan
Bab I membicarakan tentang latar belakang masalah yang menjadi
penelitian yang dilakukan oleh penulis. Juga menceritakan tentang tujuan penelitian
masalah, perbatasan serta perumusan masalah, serta metode penelitian yang dilakukan
Bab II ini, penulis akan menulis beberapa riwayat kehidupan Perdana
Menteri Malaysia yang kelima ini yaitu Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi. Juga
riwayat pendidikan, karir politik serta anugerah-anugerah yang diterima oleh beliau
sebelum menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia sehingga sekarang. Juga penulis
membicarakan sejarah Malaysia, bentuk pemerintahan, sistem pemerintahan, dan
sistem politik di Malaysia.
Dalam bab III ini, penulis akan membahas tentang historis pembangunan
di Malaysia, dasar-dasar negara dan konsep-konsep pembangunan, juga penulis akan
membahaskan tentang RMK-9 (Rangcangan Malaysia kesembilan) dan Misi
Nasional, penulis juga kan menjelaskan apa yang terkandung di dalam RMK-9 dan
Misi Nasional.
Dalam bab IV ini akan membicarakan inti dari penulisan skripsi ini
berkenaan yang dibawa oleh pemerintah Malaysia sekalian kebijakan Abdullah
Ahmad Badawi. Dalam bab ini juga akan membicarakan pengertian Sumber daya
Manusia dan Modal Insan, Visi dan Misi Pembangunan di Malaysia, konsep
pembangunan modal insan di Malaysia, kenapa tumpuan diberikan kepada
pembangunan modal insan, asas dan ciri pembangunan modal insan di Malaysia, Dan
juga penulis membahas tentang pembangunan modal insan menurut perspektif Islam.
Bab IV ini akan membicarakan tentang kesimpulan serta penulis akan
memberikan saran-saran berkenaan kebijakan pembangunan modal insan yang
menjadi kebijakan pemerintah di Malaysia.
BAB II
SEKILAS TENTANG ABDULLAH AHMAD BADAWI DAN
PEMERINTAHAN DI MALAYSIA
Kemajuan dan pembangunan yang telah dialami oleh Malaysia adalah
hasil kepemimpinan dari beberapa Perdana Menteri Malaysia yang telah mengepalai
kepemimpinan negara. Malaysia yang telah mengalami beberapa proses transisi
kepemimpinan yang merubah corak pandang mereka yang sehinggakan setiap
Perdana Menteri Malaysia itu menyumbangkan pemikiran, dasar dan visi yang
berbeda-beda namun mempunyai satu hala tuju yang sama yaitu menjadikan Malaysia
menjadi salah sebuah negara yang mampu berdaya bersaing dengan negara-negara
maju yang lain dalam bidang sains, teknologi, industri dan ekonomi mengikut acuan
sendiri.
A. Riwayat Hidup dan Pendidikan
Dato’ Seri Abdullah bin Haji Ahmad Badawi, merupakan Perdana Menteri
Malaysia yang kelima yang dijangkakan akan meneruskan kecemerlang dari segi
pembangunan serta peningkatan taraf ekonomi rakyat Malaysia selama
kepimpinannya. Beliau di lahirkan pada tanggal 26 November 1939 di Kampung
Perlis, Bayan Lepas, Pulau Pinang. Semasa mudanya, beliau menempuh pendidikan
di Sekolah Tinggi Bukit Mertajam dan kemudian melanjutkan ke sekolah Inggeris
yaitu Penang Methodist Boys School, Pulau Pinang. Beliau menamatkan pendidikan
sekolah menengah pada tahun 1959. Selepas menamatkan pendidikan peringkat
menengah, beliau meneruskan kuliahnya di Universitas Malaya dalam jurusan
Pengajian Islam. Beliau memperoleh gelar Sarjana Muda (Strata satu) Sastra dalam
Pengajian Islam setelah selesai kuliah pada tahun 196412.
Setelah selesai menamatkan pendidikannya, beliau bekerja di pejabat
kerajaan sebagai wakil seketaris di Jabatan Perkhidmatan awam13 selama lima tahun.
Kemudian beliau dialihkan ke Jabatan Perdana Menteri sebagai Ketua Wakil
Seketaris Majelis Operasional Negara. Beliau menjabat jawatan tersebut hanya
selama dua tahun di mana beliau dinaikan pangkat sebagai Ketua Pengarah,
Kementerian Kebudayaan, Pemuda Dan Olahraga. Beliau terus cemerlang dalam
kerjayanya sehingga pada tahun 1974, beliau dilantik sebagai Ketua Seketaris
Kementerian Kebudayaan, Belia Dan Sukan. Itulah karir beliau dalam pemerintahan
sebelum memasuki dunia politik UMNO.14
Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi lebih dikenal dengan panggilan Pak
Lah dikalangan teman dan rakyat Malaysia. Beliau mempunyai seorang isteri yaitu
Datin Paduka Seri Endon binti Dato’ Mahmood, wafat pada 2005 dan dua orang anak,
12 Robiah binti Alias dan Jiyana binti Jibril, Malaysia Negara Kita, (Kuala Lumpur;
MDC Publisher Sdn Bhd, Cet Pertama, 2007), h. 309 13 Jabatan Perkhidmatan Awam sama artinya dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara 14 Ibid., h. 310
seorang putera dan seorang puteri, yaitu Kamaluddin dan Nori. Pak Lah juga
mempunyai empat orang cucu.15
B. Karir Politik dalam Kerajaan dan UMNO
1. Karir Politik dalam Kerajaan
Karir politik Dato’ seri Abdullah Ahmad Badawi diawali dengan
keikutsertaannya dalam Partai United Malayan National Organization atau
(UMNO) pada awal tahun 1964. Sepanjang keikutsertaannya dalam UMNO
sebelum tahun 1978, beliau hanya anggota biasa sahaja. Beliau aktif di dalam
UMNO ketika beliau menjadi calon Anggota Parlemen Kepala Batas dan
bertanding atas platform UMNO untuk pertama kali pada tahun 1978. Dalam
pemilu tersebut, beliau menang dan dilantik menjadi Anggota Parlemen
Kepala Batas. Dari sinilah, karir politik beliau dimulai dalam UMNO.
Sepanjang keterlibatan beliau dalam politik, beliau tidak pernah
tewas kepada sesiapapun dalam pemilu di kawasan Kepala batas. Beliau telah
memenangkan setiap pemilihan di kawasan tersebut sehingga kini. Setelah
memenangkan pemilu yang pertama kalinya, yaitu pada tahun 1978, beliau
diamanahkan untuk memegang jabatan Seketaris Parlemen di Kementerian
Wilayah Persekutuan dari tahun 1979 hingga 1980. Setelah itu, beliau
diangkat menjadi Wakil Menteri di Kementerian Wilayah Persekutuan pada
15 Diakses pada 20 Mei 2008 jam 8.00 pm Artikel ini dari
http://www.pmo.gov.my/website/webdb.nsf/pmomalay?openframeset
tahun 1980 hingga tahun 1981. Pada tahun 1981, beliau telah memasuki
dimensi baru dalam karir politiknya, diangkat sebagai Menteri di Jabatan
Perdana Menteri sekaligus menjadi salah seorang Anggota Majlis Tertinggi
UMNO pada saat itu.
Setelah menjabat sebagai Menteri di Jabatan Perdana Menteri dari
tahun 1981 sehingga tahun 1984, beliau juga sempat menjabat dua jabatan
menteri yaitu Menteri Pendidikan Malaysia pada tahun 1984 hingga tahun
1986 dan Menteri Pertahanan Malaysia dari tahun 1986 hingga 1987. Jabatan
yang paling lama di jabat oleh beliau adalah Menteri Luar Negeri, beliau
memegang jabatan tersebut dari tahun 1991 hingga 1999. yaitu kira-kira lapan
tahun. Pasca krisis pemecatan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri
Anwar Ibrahim pada tahun 1998, Jabatan Wakil Perdana Menteri tersebut
tidak ada yang menjabatnya hingga awal tahun 1999. Pada waktu itu, beliau
memegang jawatan wakil Pengurus Majlis Tindakan Ekonomi Negara
(MTEN) telah diangkat oleh Perdana Menteri Malaysia pada waktu itu, Dato’
Seri Dr. Mahathir Mohamad sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia,
menggantikan Dato’ Seri Anwar Ibrahim yang telah dipecat pada 2 September
1998.
Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi memegang jawatan Wakil
Perdana Menteri Malaysia selama empat tahun yaitu dari tahun 1999 hingga
30 Oktober 2003. Pada 31 Oktober 2003, Dato’ Seri Dr. Mahathir Mohamad
telah meletakan jawatannya untuk berhenti dan menyerahkan kepepimpinan
kerajaan Malaysia kepada wakilnya, Dato’ Seri Abdullah Ahhmad Badawi
dan dia menjabat Perdana Menteri sehingga hari ini16.
Dilihat kepada karir politik dalam pemerintahan Dato' Seri Abdullah
Ahmad Badawi, boleh dianggap sosok yang sukses, ini terlihat dari segi
penampilan dirinya yang sederhana, tidak terlalu menonjol di awal
keterlibatan di dalam politik pemerintahan, sehingga ramai dikalangan ahli
politik tidak menyangka beliau diangkat oleh mantan Perdana Menteri Dr.
Mahathir, mengantikan posisi beliau sebagai Perdana Menteri Malaysia yang
kelima.
2. Karir Politik dalam UMNO
Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi telah menceburkan diri dalam
politik UMNO kira-kira 41 tahun dari tahun 1964 hingga tahun 2005. Beliau
amat kometmen dalam UMNO sehingga menghantar beliau menempati posisi
sebagai Perdana Menteri Malaysia kelima sekarang ini. Sebelumnya, beliau
telah menempati berbagai posisi dalam jabatan pemerintahan, dan beliau
sekarang menjabat sebagai Presiden Partai UMNO.
16 Chamil Wariya, Kesinambungan dan Perubahan Malaysia di Bawah Pentadbiran
Abdullah Ahmad Badawi, Utusan Publications & Distributors Sdn Bhd, 2004, h. 19-25
Pada awal keterlibatannya dalam dunia politik, yaitu pada tahun
1964 hingga tahun 1977, beliau hanya sebagi ahli UMNO biasa serta berkerja
di dalam pemerintahan sepanjang tempo tersebut. Beliau bergerak aktif pada
tahun 1978, saat itu beliau adalah calon parlemen untuk partai UMNO yaitu
Anggota Parlemen Kepala Batas, Pulau Pinang. Beliau memenagkan pemilu
tersebut dan terus menjadi Anggota Parlemen Kepala Batas. Pada tahun 1979,
beliau dilantik menjadi ketua UMNO-cawangan Kepala Batas dan Bertam.
Karena prestasi yang cemerlang, beliau kemudian dipilih untuk menempati
salah satu posisi dalam Majlis Tertinggi UMNO pada tahun 1981.
Selanjutnya, beliau dilantik menjadi Naib Presiden UMNO. Pada
tahun 1987 hingga akhir jabatannya tahun 2000, beliau juga sempat menjadi
ketua Delegasi UMNO ke Jawatan Kuasa Perundingan Ekonomi Negara dan
juga sempat menjadi Pengerusi Jawatankuasa Penyusunan Semula Masyarakat
pada tahun 1990. beliau juga diamanahkan untuk menjadi Pengerusi Badan
Perhubungan UMNO Provinsi Pulau Pinang pada tahun 1999. Dari tahun
1978 hingga sekarang, beliau terus terpilih menjadi Anggota Parlemen Kepala
Batas di Pulau Pinang, sebab beliau selalu memenangkan pemilu di kawasan
tersebut dengan mendapat dukungan penuh masyarakat selama
keterlibatannya dalam UMNO.
Setelah kasus pemecatan Dato’ Seri Anwar Ibrahim, Dato’ Seri
Abdullah Ahmad Badawi telah dilantik oleh Dato’ Seri Dr. Mahathir
Mohamad sebagai wakilnya yaitu sebagai wakil Presiden UMNO pada bulan
Mei 2000. Beliau menjabat sebagai wakil Presiden UMNO selama tiga tahun
dari tahun 2000 sehingga oktober 2003. Selanjutnya, beliau mengantikan
Dato’ Seri Dr. Mahathir Mohamad sebagai Presiden UMNO pada 31 Oktober
2003.17
Sebagaimana karir beliau dalam pemerintahan dan partai, beliau
boleh dikatakan sosok yang mempunyai pribadi yang terkenal, terutama
dikampung halaman beliau Kepala Batas, ini karena faktor kakeknya seorang
Kiyai yang dikenali oleh masyarakat, oleh karena itu diawal penglibatan
beliau dalam dunia politk, terutama ketika kali pertama ikut pemilu, beliau
tidak pernah kalah hingga kini.disamping sosok pribadi yang sederhana.
C. Gelar yang diperoleh
Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi telah menerima banyak gelar
daripada berbagai pihak yang mengakui dasar kepemimpinannya dan sepanjang
keterlibatan dalam pemerintahan dan politik. Antaranya18.
D. Sekilas Tentang Pemerintahan di Malaysia
Malaysia merupakan sebuah negara yang telah mengalami proses
kemerdekaan lebih 50 tahun dari penjajahan Inggeris. Persekutuan Malaysia
17 Chamil Wariya, Pentadbiran Abdullah Ahmad Badawi, h. 26-28 18 http://www.pmo.gov.my/website/webdb.nsf/pmomalay?openframeset dan lihat pada
lampiran 1, halaman, 81, dari skripsi ini.
mencakup Semenanjung Malaysia dan Negara Bagian Sabah dan Serawak, letak
Geografis terletak antara dua dan tujuh derajat lintang utara, Semenanjung Malaysia
terpisah dari Negara Bagian Sabah dan Serawak oleh Laut Cina Selatan, bagian utara
Semenanjung Malaysia adalah Thailand sementara tetangga selatan adalah Singapora,
Sabah dan Serawak berbatasan dengan Indonesia, sementara Sarawak juga berbagi
batas dengan Brunei Darussalam19. Malaysia merupakan sebuah negara yang
demokratis yang bersandarkan kepada Perlembagaan20 Malaysia. Malaysia
mempunyai suatu nasional code of conduct atau semacam ideologi negara yang di
namakan Rukun Negara, sebagai usaha mempersatukan penduduk yang bermacam-
macam ras ke dalam suatu wadah sehingga tercapai satu bangsa, yaitu bangsa
Malaysia. Rukun Negara mempunyai lima prinsip utama yaitu: pertama, Kepercayaan
kepada Tuhan. Kedua, Kesetiaan Kepada Raja dan Negara. Ketiga, Keluhuran
Perlembagaan (menjunjung tinggi Undang-undang Dasar) Keempat, Kedaulatan
Undang-undang. Kelima, Kesopanan dan Kesusilaan21.
Proklamasi Malaysia dinyatakan pada tanggal 31 Agustus 1957, tapi pada
waktu itu, Malaysia belum dinamakan Malaysia. Ia dikenal sebagai Malaya di mana
pada waktu itu Malaya dikenal dengan nama Tanah Melayu. Ia hanya dikenal sebagai
Malaysia setelah Malaya bergabung dengan Singapura, Sabah dan Sarawak yang
19 Buku Petunjuk Perjalanan, Malaysia Cermin Asia, Tourism Malaysia, Cetakan Bahasa
Indonesia, 2003, h. 203 20 Perlembangaan sama arti dengan Konstitusi 21 C.S.T Kansil dan Christine S.T. Kansil, Hukum Tata Negara Republik Indonesia 2
(Jakarta; Reneka cipta, Cetakan Kedua, 2003), h. 185
berada di pulau Borneo. Hampir saja Brunei juga ikut serta bergabung, namun Brunei
menarik diri dari pengabungan pada saat-saat akhir atas sebab yang tertentu. Setelah
pengabungan, barulah Malaya dikenal dengan nama Malaysia pada 16 September
1963.22
Demokrasi di Malaysia adalah demokrasi parlementer dan Raja sebagai
Kepala Negara23, dan Perdana Menteri adalah Kepala Pemerintahan. Parlemen di
Malaysia terdiri dua badan yaitu Dewan Negara (Senate) beranggotakan 68 orang,
dan Dewan Rakyat (House of Representative) beranggotakan 192 orang24. Anggota
Dewan Rakyat akan dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Tetapi,
pemilihan Perdana Menteri adalah melalui Ahli Dewan Rakyat yang dipilih oleh
rakyat. Demokrasi parlementer Malaysia adalah di mana anggota-anggota yang telah
dipilih oleh rakyat melalui pemilu pada setiap empat tahun, akan menjabat kursi di
parlemen, atau disebut dengan "ahli parlemen". Wewenang seorang Anggota Dewan
Rakyat adalah menyampaikan aspirasi rakyat dan, membahas persoalan dan
permasalahan rakyat, serta membuat keputusan kebijakan dan, undang-undang
dengan persetujuan satu pertiga dari Anggota Dewan Rakyat. Setiap kebijakan yang
dilakukan harus mengikuti perlembagaan persekutuan dan tidak sama sekali boleh
menyalahi apa yang terdapat dalam perlembagaan persekutuan (UUD).
22 Asnarrulkhadi Abu Samah dan Jayum A. Jawan, Kenegaraan Malaysia, (Selangor:
Penerbitan Universiti Putra Malaysia, Cet Kesepuluh, 2006), h. 76. 23 Ibid, h. 92. 24 Ibid, h. 95-96.
Sebagai sebuah negara demokrasi, Malaysia masih lagi mengamalkan
sistem monarki yaitu masih mengekalkan institusi Raja, sebagai ketua negara dan
simbol bagi identitas negara Malaysia. Pemilihan Raja atau Yang Di Pertuan Agung
setiap lima tahun sekali, proses pemilihan raja akan dibuat mengikut giliran yang
sudah di tentukan oleh Majelis Raja-Raja. Yaitu dengan dipilih dari setiap Negara
bagian.
Sejak Malaysia ditubuhkan sebagai sebuah negara yang mandiri, Malaysia
telah dikepalai oleh lima orang perdana menteri (Prime Minister) yang masing-
masing memainkan peran dan jasa yang besar dalam pembangunan negara Malaysia.
Masing-masing mempunyai peran dan jasa yang besar sehingga menjadikan Malaysia
seperti sekarang. perdana menteri Malaysia dari pasca kemerdekaan sehingga
sekarang ada lima orang semuanya yaitu; YTM (Yang Termulia) Tunku Abdul
Rahman al-Haj ibni Sultan Abdul Hamid Halim Shah. Beliu merupakan perdana
menteri Malaysia yang pertama, beliau menjabat dari tahun 31 Agustus sehingga 22
September 1970. Beliau juga dikenal dengan panggilan “Bapak Kemerdekaan” dan
“Bapak Malaysia”, karena kebijakan dan jasa beliau dalam pembentukan negara
Malaysia25. Setelahnya, Perdana Menteri dijabat oleh Tun Abdul Razak Dato’
Hussein Onn yang memerintah dari tanggal 22 September 1970 sehingga 14 Januari
1976. Beliau dikenal dengan “Bapak Pembangunan Malaysia”, karena kebijakan
25 Robiah dan Jiyana, Malaysia Negara Kita, h, 301.
beliau dalam mengatasi masalah ekonomi dan sosial. Semasa pemerintahnya beliau
telah memperkenalkan DEB (Dasar Ekonomi Baru) untuk membasmi kemiskinan
tanpa mengira kaum dan menghapuskan ekonomi berasaskan kaum, dan pembagian
kekayaan negara yang lebih adil, Beliau berhenti menjabat sebagai Perdana Menteri
disebabkan sakit yang akhirnya membawa kepada kewafatannya26. Selanjutnya,
pemerintahan perdana menteri dijabat oleh Tun Hussein Bin Dato’ onn. Beliau
menjabat sebagai Perdana Menteri pada tanggal 15 Januari 1976 sehingga 16 Juli
1981, beliau dikenal dengan “Bapak Perpaduan Malaysia” karena usahanya
menyatukan pelbagai etnik di Malaysia27.
Kemudian pemerintahan digantikan oleh Tun Dr. Mahathir Bin Mohamad,
beliau menjabat perdana menteri pada 18 Juli 1981 sehingga 31 Oktober 2003. Beliau
dikenal dengan “Bapak Pemodernan Malaysia”28 karena selama beliau menjabat
Perdana Menteri beliau telah membawa pembaharuan terhadap negara Malaysia,
dalam menjadi negara yang lebih maju dan berdaya saing. Semasa pemerintahnya
Malaysia mengalami anjakan paradikma dari segi ekonomi dan infrastruktur
pembangunan negara. Banyak pembangunan serta stabilitas ekonomi yang terjadi di
Malaysia sepanjang pemerintahan beliau termasuk lolosnya Malaysia dari krisis
ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 dengan sukses, di mana sehingga sekarang
26 Robiah dan Jiyana, Malaysia Negara Kita, h. 303-304. 27 Ibid., h. 305-307. 28 Ibid., h. 307.
masih ada negara yang berhadapan dengan masalah ekonomi sebagai dampak dari
krisis ekonomi tersebut. Masa jabatannya berakhir pada 31 Oktober 2003. beliau
mengambil keputusan untuk turun dan memberikan peluang kepada wakilnya, Dato’
Seri Abdullah Ahmad Badawi untuk mengantikan beliau sebagai Perdana Menteri
Malaysia.
Sepanjang sejarah pemerintahan Malaysia yang dikepalai oleh lima
Perdana Menteri, kelima- lima Perdana Menteri ini telah memainkan peran yang
besar dalam memakmurkan dan memajukan Malaysia. Ini karena, setiap peralihan
kepemimpinan Negara, dasar dan rancangan pembangunan negara tetap diteruskan
dengan membawa pendekatan yang berbeda, namun tujuannya adalah sama yaitu
meningkatkan kesejahteraan rakyat, pengembangan SDM, kestabilan sosioekonomi,
kemakmuran, dan kemajuan negara.
BAB III
SEKILAS TENTANG RANCANGAN PEMBANGUNAN DI MALAYSIA,
RMK-9 DAN MISI NASIONAL
Malaysia telah memperoleh kemerdekaan lebih daripada lima puluh
tahun, negara Malaysia telah menjalani pembangunan dan juga pembaharuan dari
segala segi kehidupan yang begitu pesat29. Namun, bagi negara masyarakat Malaysia
mendambakan sesuatu yang baru untuk pemerintahan yang telah mengalami
kemajuan dari segi pembangunan suprastruktur dan infrastruktur. Dan ini dapat
menjadi landasan yang cukup kuat untuk melanjutkan pembangunan pada tahun
berikutnya.
Oleh Karena itu, Malaysia dibawah kepemimpinan Dato’ Seri Abdullah
Ahmad Badawi, beliau telah menggagaskan suatu gagasan yang baru dalam
pembangunan Malaysia, gagasan ini dikemukakan ketika beliau membentangkan
Rancangan Malaysia Kesembilan, yaitu dengan menggagaskan pembangunan Modal
Insan atau sumber daya manusia sebagai prioritas dalam Rancangan Malaysia
Kesembilan ini30. Karena beliau melihat pembangunan sumber daya manusia sebagai
pembangunan yang harus dijadikan tumpuan, untuk beralih kepada pembangunan
Negara yang berasaskan ilmu pengetahuan (knowledge economy)31, dengan demikian
29 Laporan Khusus, “Malaysia Sudah Berjalan Jauh”, Kompas, 22 September 2007, h. 33 30 Laporan Khusus Koran Persidangan UMNO, "Menambah Nilai Perjuangan", Medan
Ilmu, Menjulang Perjuangan Bangsa, " November 2006, h. 2- 5 31 Laporan Khusus Persidangan UMNO, "Menambah Nilai Perjuangan", h. 8
pemerintah telah memberikan tumpuan yang utama kepada pendidikan dengan
anggaran pendidikan sebanyak 20% dari APBN untuk Rancangan Malaysia
Kesembilan
Sebelum dibahasakan racangan pembangunan yang telah dirancangkan
oleh pemerintah Malaysia. Dalam bab III ini, akan dibahas tentang sejarah ringkas
rancangan permbangunan yang telah pernah dilaksanakan oleh pemerintahan
Malaysia selama 50 tahun berdirinya Negara Malaysia.
A. Sejarah Ringkas Rancangan Pembangunan Di Malaysia
Upaya untuk memicu kehidupan bangsa atau masyarakat yang lebih baik
ini adalah hasil dari program dan strategi pembangunan yang sudah dimulai pasca
kemerdekaan Malaysia. Secara umumnya jika ditinjau pada historis perancangan
pembangunan Malaysia, ada tiga tahapan yaitu; perancangan sebelum kemerdekaan,
perancangan selepas kemerdekan hingga tahun 1970 dan perancangan pembangunan
selepas pemerintah menjalankan Dasar Ekonomi Baru pada tahun 197132, Pasca
kemerdekaan. Pemerintah Malaysia telah merancang dan melaksanakan beberapa
usaha pembangunan negara untuk mengatasi masalah sosio-ekonomi dan politik,
sebagai wewenang utama pemerintah untuk membangunkan negara dan menjamin
supaya hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Malaysia. Rancangan
pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah mempunyai tiga fase, fase
32 Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, (Kuala Lumpur: Terbitan Institut
Tadbiran Awam Negara, 2006), h. 260
pertama, Rangka Rancangan Pembangunan Persekutuan Tanah Melayu (1950-1955)
dan Rancangan Malaya Pertama (1950-1960). Fase kedua, Rancangan Malaya Kedua
(1961-1965) dan Rancangan Malaysia Pertama (1966-1970). Fase ketiga, Rancangan
Malaysia Kedua (1971-1975) sehingga Rancangan Malaysia Kelapan (2001-2005)
juga termasuk Dasar Ekonomi Baru (1971-1990) dan Rangka Rancangan Jangka
Panjang Pertma (1971-1990), Rangka Rancangan Jangka Panjang Kedua (1991-2000)
dan Rangka Rancangan Jangka Panjang Ketiga (2001-2010) dan Visi 2020 (1991-
2020)33.
Rancangan program pembangunan yang telah dilaksnakan oleh
pemerintah Malaysia dari pasca kemerdekaan hingga sekarang di antaranya seperti
berikut34:
1. Rancangan Malaya Pertama (1956- 1960)
2. Rancangan Malaya Kedua (1961- 1965)
3. Rancangan Malaysia Pertama (1966 hingga 1970) Selepas bergabung Sabah dan
Serawak ke dalam Malaysia.
4. Rancangan Malaysia Kedua (1970- 1975)
5. Rancangan Malaysia Ketiga (1976- 1980)
6. Rancangan Malaysia Keempat (1981- 1985)
7. Rancangan Malaysia Kelima (1986-1990)
8. Rancangan Malaysia Keenam ( 1991- 1995)
33 Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 261 34 Ibid., h. 260
9. Rancangan Malaysia Ketujuh ( 1996- 2000)
10. Rancangan Malaysia Kedelapan (2001- 2005)
Rancangan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini
adalah rancangan pembangunan secara bertahap mengikut tahun yang tertentu atau
dikenali dengan Rancangan Pembangunan Lima Tahun Negara (RMK). Dari segi
perkembangan pemerintah Malaysia dari dulu hingga kini telah melaksanakan
delapan rancangan pembangunan Malaysia mulai dari rancangan Malaya pertama
hingga rancangan Malaysia ke delapan, setiap perancangan pembangunan yang di
rancang oleh pemerintah tidak lepas dari beberapa tumpuan yang utama dalam
rancangan pembangunan di Malaysia di antaranya; peningkatan ekonomi, sosial,
kestabilan politik, pengurangan penganguran, pembasmian kemiskinan dan
kesejahteraan Masyarakat, biar pun kepemimpinan Malaysia bertukar ganti namun
program pembangunan ini tetap diteruskan pemerintah.
Oleh karena itu, dalam program pembangunan RMK-9 ini pemerintah
telah memberikan tumpuan yang khusus kepada pembangunan sumber daya manusia,
sebagai upaya keseimbangan dari program pembangunan yang telah dilaksanakan
oleh pemerintah sebelum ini. Namum dalam menjayakan tujuan ini pelbagai
tantangan yang harus dilalui oleh pemerintah, untuk keberhasilan RMK-9 dan Misi
Nasional yang telah digagaskan oleh Dato' Seri Abdullah Ahamad Badawi.
B. Tantangan Pembangunan Negara
Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohammad, ketika mana
beliau memberi pidato pada acara peresmian Kamar Dagang Malaysia, pada 28
Februari 199135. dalam Majelis tersebut beliau telah membentangkan kertas kerjanya
yang berjudul “Malaysia Melangkah ke Hadapan” dalam kertas kerjanya beliau telah
mengemukakan beberapa pendekatan yang harus diambil dalam menjadikan Malaysia
negara industri yang maju. Dalam kertas kerjanya beliau memberi tumpuan tidak
hanya pada ekonomi namun meliputi aspek politik, sosial, budaya, psikologi, dan
kerohanian. Beliau beranggapan bahawa, tujuan menjadikan Malaysia negara industri
yang maju, masyarakat dan negara harus mengatasi tantangan era globalisasi, yaitu
dengan memberikan sembilan cabaran yang harus dibenahi seperti berikut36.;
1. Membentuk Sebuah Negara Bangsa yang Bersatu Padu
2. Melahirkan Sebuah Masyarakat Malaysia yang Bebas, Teguh, dan Mempunyai
Keyakinan diri
3. Membangunkan Masyarakat Demokrasi yang Matang
4. Membentuk Sebuah Masyarakat yang Kukuh Moral dan Ektikanya, dan Utuh nilai
Ke Agamanya
5. Mewujudkan Masyarakat yang Matang dan Bersifat Toleran
6. Membentuk Masyarakat yang bersifat Sains Serta Progresif
35 Asnarrulkhadi Abu Samah dan Jayum A. Jawan, Kenegaraan Malaysia, (Selangor: Penerbitan Universiti Putra Malaysia, Cet Kesepuluh, 2006), h. 254.
36 Ibid., h. 254.
7. Mewujudkan Masyarakat Berbudi dan Berbudaya Penyayang
8. Menjamin Pembentukan Sebuah Masyarakat yang Adil Ekonominya
9. Mewujudkan Masyarakat yang Makmur
Pertama membentuk sebuah negara bangsa yang bersatu padu. Cabaran
yang pertama ini merupakan cabaran yang asas dan utama, ini karena dalam
membentuk sebuah negara yang maju, tidak ada tercapai tanpa adanya perpaduaan di
kalangan masyarakat Malaysia. Perpaduan dimaksudkan yaitu mewujudkan integrasi
di kalangan kelompok etnik dan wilayah, dengan memberi kesejahteraan kepada
rakyat untuk dinikmati bersama-sama. Dengan itu proses pembentukan "bangsa
Malaysia" akan terwujudkan37.
Kedua Melahirkan Sebuah Masyarakat Malaysia Yang Bebas, Teguh,dan
Mempunyai Keyakinan Diri. Untuk memenuhi cabaran yang kedua ini, anggota
masyarakat mestilah yakin dengan kebolehan atau prestasi diri sendiri. Dan negara
harus memberikan program latihan, pengetahuan, kemahiran dan pendidikan yang
baik kepada masyarakat, anggota Masyarakat sebagai sumber manusia yang harus di
kembangkan, dengan program latihan seumpanya itu dapat mewujudkan masyarakat
Malaysia yang dinamis serta mampu menghadapai segala cabaran dan halangan38.
Ketiga Membangunkan Masyarakat Demokrasi yang Matang. Kemajuan
negara bukan hanya dilihat pada segi pendapatan dan perbelanjaan saja, namum ia
harus seimbang dari segi sosio politik. Yaitu dengan memjamin hak rakyat untuk ikut
37 Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 256 38 Ibid., h., 256-257
serta dalam administrasi dan pemerintahan negara. Oleh karena itu, masyarakat
Malaysia harus dibentuk dengan nilai-nilai demokrasi, tapi bukan cara bentuk
demokrasi yang terdapat di Barat, tetapi mewujudkan suatu bentuk demokrasi
Malaysia yang unggul yang berasaskan muafakat dan musyawarah.
Keempat Membentuk Sebuah Masyarakat yang Kukuh Moral dan
Etikanya, dan Utuh Nilai Ke Agamanya. Budi pekerti yang luhur, nilai-nilai moral,
etika, keagamaan, dan kerohanian yang utuh adalah asas kepada pembentukan sebuah
negara bangsa yang bersatu. Ia juga dapat membantu proses pembentukan masyarakat
yang demokrasi. Oleh karena itu, nilai-nilai ini harus diperkembangkan dikalangan
masyarakat, tanpa mengira latar belakang budaya dan agama39.
Kelima Mewujudkan Masyarakat Yang Matang dan Bersifat Toleran.
Dalam masyarakat yang berbilang kaum dan berbudaya seperti Malaysia, sifat toleran
merupakan prasyarat utama untuk mengekalkan perpaduan dikalangan kelompok atau
etnik, yaitu hak setiap warga bangsa Malaysia untuk mengamalkan adat resam,
budaya, serta kepercayaan masing-masing, yang di lindungi oleh konsitutsi negara.
Tapi perkara yang utama dalah masyarakat yang berbilang kaum itu sendiri harus
ikhlas dan toleran menerima dan melingdungi hak mereka yang bukan seagama dan
sebudaya dengannya40.
39 Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 257 40 Ibid., h., 257.
Keenam Membentuk Masyarakat Yang Bersifat Sains Serta Progresif.
Dalam era globalisasi dan perkembangan dunia sains dan teknologi, merupakan asa
utama dalam membawa kemajuaan ekonomi dan material ke dalam masyarakat. Oleh
karena itu, usaha untuk mewujudkan negara yang maju harus mengambil berat
tentang pekembangan sains dan teknologi, dalam usaha ini pemerintah akan
mewujudkan progaram-program dan latihan yang berkait dengan sains dan teknologi,
dalam upaya mewujudkan "masyarakat sains" yang progresif41.
Ketujuah Mewujudkan Masyarakat Berbudi dan Berbudaya Penyayang.
Sistem sosial yaitu pembangunan keluarga yang berdasarkan kepada keluarga, karena
ia merupakan asa kepada pembentukan masyarakat, dan masyarakat merupakan asas
kepada pembentukan negara. Oleh karena itu, kekuatan dan kemajuaan negara
bermula dari keluarga dan masyarakat, ini karena keluarga dan masyarakatlah yang
mencorakkan kualitas individu yang menjadi rakyat dan pemimpin sebuah negara.
Dengan demikian perlunya menanam sifat berbudi bahasa dan berbudaya penyayang
kepada setiap masyarakat dalam hal ini institusi keluarga memainkan peranan dalam
mewujudkan sifat ini. Dan hal ini harus dimulai dari awal (keluarga) dalam upaya
mewujudkan masyarakat yang maju, berbudi bahasa dan penyayang42.
Kedelapan Menjamin Pembentukan Sebuah Masyarakat Yang Adil
ekonominya. Pertumbuhan ekonomi negara, tanpa pengagihan kekayaan negara
41 Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 258 42 Ibid., h., 258
secara adil bukanlah ciri-ciri negara yang maju. Sebuah negara industri tidak boleh
dianggap maju selagi wujud kelompok-kelompok miskin. Oleh karena itu, pemerintah
harus membahagikan kekayaan ekonomi dengan secara adil yaitu dengan pembagian
kepada kekayaan negara kepada semua masyarakat, tanpa diskriminasi kepada
kelompok-kelompok atau etnik. Di samping juga pemerintah harus mewujudkan
program latihan kepada rakyat dalam meningkatkan kualitas kerja43.
Kesembilan Mewujudkan Masyarakat Yang Makmur. Membentuk
masyarakat yang makmur bukanlah satu usaha yang mudah, terutamanya dalam era
globalisasi ekonomi dunia. Malaysia sebagai sebuah negara Kapitalis di dalam
"global village", "trading block" yang wujud sekarang, terpaksa berdaya saing dengan
negara-negara lain yang berusaha untuk menjadi negara maju. Dengan perkembangan
ini Malaysia terpaksa berdaya saing dengan negara-negara lain, dalam mencapai
kemakmuran untuk rakyat. Untuk memenuhi sifat ini ekonomi negara harus melalui
tranfomasi struktural, dengan melakukan perubahan seperti penurunan sumbangan
subsidi sektor pertanian, kenaikan sumbangan sektor pembuatan, dengan struktur
pengeluaran mesti berubah ke arah pertambahan nilai (value added) yang tinggi, dan
kemahiran yang tinggi bagi aktivitas-aktivitas teknologi dan pengetahuan. Oleh
karena itu, pemerintah melaksanakan program Swastanisi Malaysia (Malaysia
Incorporation) sebagian dari usaha untuk mencapai tujuan ini, yaitu mewujudkan
43 Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 259
ekonomi berdaya saing, dinamis, tangkas, sebagai prasyarat kepada pembentukan
masyarakat yang makmur44.
C. Misi Nasional
Malaysia kini telah memasuki fase kedua ke arah mencapai visi 2020 yaitu
menjadikan sebuah negara maju dengan ciri atau acuan yang tersendiri, dengan
Malaysia kini di bawah kepemimpinan Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi, beliau
telah mengagaskan Misi Nasional (2006-2020) dalam rangka persediaan Malaysia
mencapai visi 2020 dan menjadi negara modern, yang digagaskan oleh mantan
perdana menteri Dr Mahathir Muhammad. Sebagaimana ucapan Dato' Seri Abdullah
Ahmad Badawi, ketika membentangkan Misi Nasional;
" Misi Nasional akan menumpukan usaha negara kepada bidang-bidang utama yang akan membawa kepada pencapaian wawasan 2020. Bidang-bidang utama ini meliputi keupayaan negara untuk bersaing di peringkat global, pembangunan modal insan, integrasi nasional, hubungan antara kaum, pengagihan pendapatan dan kekayaan, serta mutu hidup rakyat. Dengan menumpukan usaha kepada bidang-bidang tersebut, kita dapat memperoleh hasil lebih baik dan impak pembangunan lebih ketara"45.
Bagi mencapai tujuan ini pemerintah telah memberi lima prioritas yang
harus dibenahi dalam tempoh lima belas tahun akan datang. Kelima prioritas dalam
pembangunan Misi Nasional tersebut yaitu;
44 Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 260 45 Membina Tamadun Menjulang Martabat Negara, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri
Abdullah Ahmad Badawi, semasa membentangkan RMK-9 di Parlemen, Di terbitkan oleh Jabatan Penerangan Malaysia, 2006.h., 10
1. Meningkatkan Nilai Tambah Dalam Ekonomi Negara. Dalam upaya globalisasi
dan persaingan pasaran peringkat global pemerintah telah mengariskan berapa
keutamaan dalam meningkatkan ekonomi negara dengan merumuskan berapa
kebijakan yang bersumberkan sumber daya manusia yaitu dengan meningkatkan
produktivitas, daya saing dan aktivitas pertaniaan dan pembuatan yang sedia ada.
Pemerintah juga mendorong penerokaan dalam sektor aktivitas yang berasaskan
teknologi dan pengetahuan seperti ICT, bioteknologi dan kemahiran, disamping
menyediakan lapangan pekerjaan yang baru dalam bidang teknologi, tidak
ketinggalan juga pengembangan pasaran bagi barangan buatan Malaysia46.
2. Meningkatkan Keupayaan Pengetahuan, Kreativitas Dan Inovasi Negara Serta
Mendidik Pola Fikir Yang Maju. Masyarakat merupakan aset yang amat berharga
bagi sebuah negara, dan merupakan asas kepada kemajuaan sesebuah bangsa,
dalam rangka menuju pembangunan ekonomi berasaskan pengetahuan pemerintah
telah memberi tumpuan yang lebih kepada pemgembangan sumber daya manusia,
pendekatan ini di lakukan dengan secara Holistik yaitu; dengan memberi tumpuan
kepada pembangunan ilmu pengetahuan, kemahiran, modal intelektual termasuk
sains, teknologi, dan keusahawanan di samping itu pembudayaan sikap progresif
serta nilai etika dan moral yang tinggi47.
46 Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 279 47 Ibid., h.280
Senada dengan itu pemerintah telah memberi empat perhatian dalam
pembangunan sumber daya manusia yaitu; pertama, meningkatkan keupayaan dan
penguasaan ilmu pengetahuan dengan membaikpulih dan menambah akses
pendidikan dan latihan yang berkualitas kepada semua golongan masyarakat,
menjadikan sekolah milik pemerintah menjadi sekolah pilihan masyarakat, dan
mewujudkan institusi pengajian tinggi dan universitas bertaraf antara bangsa.
Kedua memberi tumpuan yang utama kepada R&D (Reserch and development),
sains, dan inovasi. Ketiga membentuk masyarakat yang berbudaya dan memiliki
kekuatan moral. Keempat memberi perhatian kepada pemuda dan wanita48.
3. Menangani Masalah Sosioekonomi Secara Pembinaan Dan Produktif. Dalam
menangani masalah sosioekonomi, pemerintah telah melakukan analisis untuk
menangani masalah sosioekonomi dengan itu pemerintah telah melakukan
kebijakan yang harus dicapai dalam misi nasional ini di antaranya; membasmi
kemiskinan tanpa mengira etnis dan kawasan menjelang 2010 serta
menguranginya secara keseluruhan. Pembagian pembangunan yang seimbang
yaitu dengan tumpuan kepada kawasan atau desa yang kurang dari segi
pembangunan, serta membuka peluang pelaburan ekonomi kepada kawasan yang
tertinggal. Supaya dengan kebijakan ini pembangunan ekonomi dapat dinikmati
dengan adil dan dirasakan oleh semua golongan masyarakat49.
48 Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 280 49 Ibid., h. 281
4. Meningkatkan Tahap Dan Kualitas Hidup. Dalam usaha pemerintah memberikan
pelayanan yang semaksimal mungkin kepada masyarakat, supaya semua
masyarakat dapat menikmati dari hasil program pembangunan ini, maka
pemerintah telah membaikpulih pelayanan, fasalitas dan infrastruktur kepada
masyarakat terutama dari segi pelayanan dan sarana kesehatan, pembaikan
fasilitas angkutan umum, penyaluran bekalan air bersih dan sarana pengendalian
banjir, keamanan di tempat-tempat umum dan lingkungan tempat tinggal, serta
program pemulihan alam sekitar. Dalam usaha meningkatkan kualitas hidup
pemerintah telah memperbaik kualitas pendidikan dengan meningkatkan akses
pendidikan yang berkualitas kepada semua masyarakat, menjadikan sekolah SD,
SMP, dan SMA milik pemerintah, menjadi sekolah pilihan, dan mewujudkan
institusi pengajian tinggi dan universitas yang bertaraf internasional. Di samping
itu, pemerintah membangunkan fasilitas olahraga dan usaha pembangunan
olahraga di dalam negeri dan di peringkat antarabangasa50.
5. Memperkasakan Keupayaan Institusi Pemerintah Dan Pelaksanaan. Dalam upaya
menjayakan program pembangunan ini, pemerintah telah melakukan
penambahbaikan dalam sistem pelayanan kepada masyarakat dalam upaya
memberikan pelayanan yang terbaik dan efisien buat masyarakat. Dengan ini
pemerintah telah menfokuskan berapa pembaikan dalam sistem pemerintahan dan
50 Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 282
memperbaik sistem undang-undang, sistem administrasi dan birokrasi, dan
memerangi korupsi51.
Lima prioritas ini menjadi target yang harus di capai dalam jangka masa
lima belas tahun yang akan datang, karena itu pemerintah telah menyusun pelbagai
program dalam usaha mencapai lima prioritas dalam Misi Nasional ini. semua
program ini dirangka di dalam Rancangan Malaysia Ke Sembilan,
D. Rancangan Malaysia Kesembilan (RMK-9)
Dalam upaya untuk merealilasikan Misi Nasional, pemerintahan Abdullah
Ahmad Badawi telah mengagaskan Rancangan Malaysia Kesembilan, rancangan ini
merupakan fase pertama dalam Misi Nasional yaitu rancangan pembangunan jangka
masa lima tahun. Sebagaimana kenyataan beliau semasa membentangkan RMK-9 di
parlemen;
"Rancangan Malaysia Kesembilan, adalah rancangan lima tahun pertama daripada tiga rancangan lima tahun yang akan memacu Misi Nasional ke arah mencapai Wawasan 2020. rancangan ini merupakan kesinambungan perancangan kerajaan membentuk sebuah negara yang maju ekonominya, seimbang pembangunan sosialnya, memiliki warga yang bersatu padu, berbudaya, berpekerti mulia, berkemahiran, berfikiran maju dan berpandangan juah…"52.
51 Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 282 52 Membina Tamadun Menjulang Martabat Negara, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri
Abdullah Ahmad Badawi, h. 3
Secara keseluruhanya Rancangan Malaysia KeSembilan ini berdasarkan
kepada lima prioritas yang terdapat dalam Misi Nasional. Lima prioritas menjadi
dasar dalam RMK-9 yaitu53;
1. Meningkatkan nilai tambah dalam ekonomi negara.
2. Meningkatkan keupayaan pengetahuaan, kreativitas dan inovasi negara serta
memupuk minda kelas pertama
3. Menangani masalah ketidaksamaan sosioekonomi secara membina dan produktif
4. Meningkatkan tahap dan kemampuan kualitas hidup
5. Mengukuh keupayaan Institusi dan pelaksanaan negara.
Pelbagai prioritas telah fokuskan dalam rancangan Malaysia kesembilan
ini, diantaranya meningkatkan ekonomi, sosioekonomi, politik, dan membasmi
kemiskinan. Prioritas yang menjadi tumpuan semasa membentang Rancangan
Malaysia Kesembilan ini yaitu, pembangunan sumber daya manusia atau dikenali
dengan pembangunan Modal Insan (Human Resource and Development). Istilah ini
dipopularkan semula oleh Abdullah Ahmad Badawi karena faktor modal insan
sebagai keberhasilan kepada ekonomi, pembangunan dan kemajuaan negara, sesuai
dengan hasrat beliau menjadikan Malaysia sebagai negara maju yang berasaskan ilmu
pengetahuaan (knowledge economy).
53 Rancangan Malaysia Kesembilan, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri Abdullah
Ahmad Badawi, Semasa Membentangkan Usul Mengenai RMK-9 2006-2010, Diterbitkan oleh Jabatan Penerangan Malaysia, 2006, h. 10-12.
Dalam Rancangan Malaysia Ke Sembilan, pemerintah telah
memperuntukkan sebanyak RM 200 Miliyar bagi program pembangunan. Dari
jumlah keseluruan tersebut 44.9%, dibahagikan kepada proyek pembangunan di
bawah Sektor Ekonomi, 37.5% Sektor Sosial, 10.6% Sektor Keselamatan dan 6.9 %
Sektor perlayanan dan administrasi. Pembagian berdasarkan persenatse seperti
berikut:
SUBSEKTOR PERSENTASE
Pendidikan dan Latihan
Pengangkutan
Kemudahan awam dan Tenaga
Perdagangan dan Perindustrian
Pertanian
Kesihatan
Perumahan
20.6
15.9
10.9
9.9
5.7
5.4
5.0
Sumber: Buku Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia,2006
Dari hasil persentase diatas dilihat bahwa pemerintah Malaysia telah
mealokasikan peruntukan yang besar bagi semua subsektor yang menjadi tumpuan.
Namum dari sepuluh subsektor ini diharapkan pemerintah dapat menaikkan lagi
peruntukan bagi sektor pertanian, kesehatan, dan perumahan, terutama kepada sektor
kesehatan dengan menaiktaraf fasilitas Rumah Sakit dan penambahbaikkan. Selain
sektor kesehatan, sektor pertanian juga harus menjadi tumpuan pemerintah, karena
kebanyakan yang banyak terlibat dengan sektor pertanian, golongan miskin. Oleh
karena itu, pemerintah seharusnya membuka peluang lebih besar lagi bagi
menggalakkan masyarakat mengikuti sektor pertanian, karena mampu memberikan
sumbangan yang besar kepada Negara, disamping membantu bagi golongan
masyarakat yang miskin.
Pelbagai program telah di rancang dalam RMK-9, di antaranya seperti
berikut54:
1. Penguatan sektor pertanian dan industri pertanian
2. Peningkatan teknologi infomasi dan komunikasi
3. Pendayagunaan industri bioteknologi
4. Peningkatan potensi perwisataan
5. Peningkatan kualitas Modal Insan (human capital)
6. Pemanfaatan sains, teknologi dan inovasi
7. wanita dan pembangunan
8. Peningkatan peran pemuda untuk masa depan
9. Pembangunan keluarga dan masyarakat.
10. Pertumbuhan dan pembangian ekonomi yang adil
11. Pembangunan kota dan desa yang seimbang
12. Peningkatan infrastruktur dan alat transportasi
13. Pembangunan tenaga kerja semua lapangan
14. Peningkatan taraf kesehatan
54 Rancangan Malaysia Ke Sembilan Di Terbitkan Oleh Unit Ekonomi, Putrajaya 2006,
h. 1
15. Penyediaan perumahan dan administrasi kota yang berkualitas
16. Pemeliharaan lingkungan hidup
17. Peningkatan kesenian dan warisan budaya
18. Memasyarakatkan semua bidang olah raga
Dalam memastikan kesuksesan RMK-9, pemerintah menyarankan kepada
semua pihak memberikan kerjasama dalam pembangunan negara dalam
merealisasikan Misi Nasional dan RMK-9. Ini karena jangka waktu lima belas tahun
akan datang, persaingan yang lebih menantang dengan memasuki era globalisai. Oleh
karena itu, pemerintah merancang Misi Nasional bersama dengan RMK-9. Ini
merupakan langkah yang tepat untuk mencapat Visi 2020. Misi Nasional dirancang
untuk meningkatkan kemampuan negara untuk bersaing di peringkat global, dan
memberikan tumpuan kepada pembangunan Modal Insan (Sumber Daya Manusia),
integrasi Nasional, dan pendistribusian pendapatan dan kekayaan secara adil. Dengan
demikian, pemerintah melaksanakan program pembangunan yang seimbang di antara
pembangunan fisik dan pembangunan insani, dalam rangka membentuk negara yang
maju.
BAB IV
SUMBER DAYA MANUSIA (MODAL INSAN)
A. Pengertian Sumber Daya Manusia
Sebenarnya suku kata yang terdapat pada sumber daya manusia (SDM),
yaitu sumber, daya, dan manusia tidak ada satu kata pun yang sulit untuk dipahami.
Ketiga suku kata itu tentu ada artinya dan semua dengan mudah dapat dipahami apa
artinya, secara sederhana pengertian SDM menurut Prof. Dr. Buchari Zainun
disimpulkan bahwa yang dimaskudkan dengan SDM adalah Daya yang bersumber
dari Manusia55. Dalam Web Wikipedia Indonesia SDM diartikan seperti berikut56;
“Sumber daya manusia (kadang disingkat SDM) adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan”
Menurut Taliziduhu Nadraha, Sumber Daya Manusia adalah Manusia
dapat diartikan sebagai konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau sebuah
55 Buchari Zainun, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia ( Jakarta: Toko Gunung
Agung, Cetakan Keenam, 2001), h. 64. 56 Sumber Daya Manusia, Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa
Indonesia, artikel diakses pada 21 Maret 2007,jam 4.05pm, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu57. Menurut William b.
Werther
dan Keith, Sumber Daya Manusia (Human resoure), "the people who are ready,
willing and able to contribute to organizational goals"58.
Kata modal dalam Kamus Dewan berarti "sesuatu yang digunakan untuk
mendapatkan atau mencapai sesuatu yang lain. Modal juga berarti idea atau buah
fikiran59. Namum menurut Dr. Ratna Roshida60, modal insan adalah "keupayaan
Manusia memaksimalkan penggunaan diri mereka dalam mencapai yang terbaik
dalam segala aspek kehidupan mereka berlandaskan nilai-nilai kemanusian"61. Dan
dia beranggapan bahwa manusia dijadikan dengan dua unsur yaitu jasmani dan
rohani. Oleh karena itu, dalam membangunkan manusia yang berkualitas harus
berdasarkan kepada kedua unsur ini.
Menurut Dr. Hasan Ahamad, kata-kata modal dalam pembangunan modal
insan memberi makna kapitalistik, ini karena menurut ekonomi klasik manusia adalah
faktor pengeluaran, selain tanah dan uang. Namun manusia tidak boleh disamakan
57 Taliziduhu Ndraha, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia ( Jakarta:
PT Rineka Cipta, Cet Pertama, 2002), h. 8. 58 Taliziduhu, Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia, h.9. 59 Kamus Dewan Bahasa Malaysia, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Cet
Ketujuh, 2002), h. 894 60 Dosen di Pusat Pegajian Kemanusia, Universitas Sains Malaysia. 61 Ratna Roshida Abd Razak, "Modal Insan Aset Utama Pembentukan Tamadun Bangsa"
Dalam Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 (Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 173
dengan modal uang, karena manusia adalah sumber pembangunan ekonomi Negara,
sosial budaya, dan akhlak62.
Modal Insan atau human capital merupakan konsep dari teori ekonomi
gunaan. Dalam teori ekonomi klasik menurut Adam Smith, Richard Ricardo, Karl
Marx dan John Stuart Mill sumber pengeluaran utama adalah menghasilkan suatu
komoditas adalah tanah, buruh, dan modal. Dalam ekonomi liberal-kapitalis yang
berasaskan ekonomi pengetahuan (knowledge economy) elemen utama adalah 'modal
manusia'., banyak sarjana barat yang membincangkan modal manusia sebagai salah
satu dari investasi bagi sebuah organisasi dan negara, ini dibahaskan oleh Jacob
Mincer dalam artikelnya "Investment In Human Capital Dan Personal Income
Distribution"63.
Definisi Modal Insan (human capital) menurut sarjana Barat64.;
"The knowledge, skill, and competencies of people in an organization. Unlike structural capital,human capital is always onwed by individuals who have it. Human capital is valuable as the renewable part of intellectual capital. It's constant soure of creativity, innovation dan ability to change"
"The Knowledge And Skill That Are Embodied In Labor, Human Capital Is Acquired Through Education And Training"
62 Hasan Ahmad, Kaca di Jendela, Modal Insan Membawa Makna Kapitalistik, Dewan
Masyarakat, Ogos 2006, h. 56-57 63 Mohd Azhar Abd. Hamid dkk,"Memperkasa Budaya Ilmu Dalam Pembangunan Modal
Insan Di Kalangan Mahasiswa" Dalam Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 ( Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 205
64 Ibid., h. 206
Secara umumnya konsep 'modal manusia' dari perspektif barat fokusnya
modal manusia dalah bentuk investasi jangka panjang yang dapat membawa
keuntungan pada ekonomi. Perspektif Barat menilai manusia sebagai modal karena
dalam diri manusia ada pelbagai potensi seperti intelektual, kemahiran, kreativitas
dan inovatif. Potensi ini yang akan membawa sebuah kejayaan dan keuntungan buat
organisasi dan Negara.
Dalam mengdefinisikan manusia, George Gamow menyatakan bahawa
betapa rumitnya manusia itu dalam buku The Creation Of The Universe, “It took less
than an hour to make the atoms, a few hundred years to make the star and planets,
but three billion years to make man65!”. Ini karena, manusia dalam hubungannya
dengan lingkungan, ia merupakan suatu organisme hidup (living organisme).
Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungannya bahkan secara
ekstrem dapat dikatakan setiap orang berasal dari suatu lingkungan, baik lingkungan
genetik, tradisi, maupun geografik, fisik, sosial, maupun lingkungan sejarah.
Sebagaimana digambarkan oleh Stahrl Edmunds dan John Letey dalam Enviromental
Administration. Dalam hubungan ini ada dua hal yang terpenting: Pertama, terjadi
siklus pendukung kehidupan atau "life support cycles". Kedua, terjadi dampak
kegiatan manusia terhadap lingkungan atau "man's impact on environment"66. Jika di
perhatikan kepada kedua hal ini, daya dukung lingkungan merupakan aspek yang
65 Taliziduhu, Pengembangan Sumber Daya Manusia, h. 8. 66 Ibid., h. 9.
terpenting. Ini karena kemerosotan daya dukung lingkungan amat mempengaruhi
terhadap proses pembangunan SDM.
Dalam fenomena sosial pada masa kini dan masa depan dalam era
globalisasi ini, yang sangat menentukan adalah pembangunan sumber daya manusia.
Sumber daya manusia merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap
kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak dianalisis, dikembangkan
dan kemampuan yang dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan
organisasi, individu dan maupun bagi sebuah negara. Pembangunan suatu bangsa
memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (resource), baik sumber daya alam
(natural resource), maupun sumber daya manusia (human resource). Di antara kedua
sumber daya tersebut, maka sumber daya manusialah yang lebih penting, hal ini
karena jika diamati dari kemajuan-kemajuan suatu negera sebagai indikator
keberhasilan pembangunan bangsa tersebut. Sebagai contoh negara jepang, potensi
sumberdaya alamnya yang kurang, tetapi karena usaha peningkatan kualitas SDMnya
begitu hebat, maka kemajuan bangsa tersebut dapat kita saksikan dewasa ini.
Sumber Daya Manusia atau Modal Insan adalah proses peningkatan
kualitas atau kemampuan dan potensi yang ada pada manusia dalam rangka mencapai
suatu tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan ini mencakup perencanaan,
pengembangan, kemandirian, kretivitas, inovasi dan pengelolahan. Menurut Dr
Wahyu Sumber Daya Manusia adalah upaya untuk mewujudkan dan
mengembangkan seluruh daya manusia terpadu yaitu; (1) Peningkatan kualitas
(kesejahteraan hidup), (2) Pengembangan tenaga dan kesempatan kerja, (3)
Pengembangan potensi insani, dan (4) Pengembangan (kemampuan menguasai,
memanfaatkan dan mengembangkan) teknologi67. Oleh karena itu, pengembangan
SDM perlu diimbangi dengan sesuatu yang utuh integral, yang mencakup kesehatan
jasmani dan rohani, menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, iman, takwa
kepada Yang Maha Esa dan berbudi luhur, keperibadian yang mantap dan mandiri,
dan terakhir adalah mempunyai tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Demikian luas pengertian SDM dan Modal Insan. Dengan ini, dapat
diambil kesimpulan, bahwa kualitas SDM ini juga mencakut dua aspek, yakni aspek
fisik (kualitas fisik) kesehatan, kebugaran jasmani dan kenormalan fungsi tubuh, dan
aspek non-fisik (kualitas non-fisik) solidaritas, etos kerja, displin, patriotisme, dan
yang menyangkut kemampuan kerja, berpikir, dan ketrampilan-ketrampilan lain.
B. Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia
Dalam rangka menciptakan pembangunan SDM yang utuh yaitu kualitas
fisik dan kualitas non-fisik, maka pembangunan SDM dapat dilakukan melalui tiga
jalur utama, yaitu jalur pendidikan formal, jalur latihan kerja, dan jalur
pengembangan lingkungan kerja68. Ketiga jalur tersebut saling melengkapi dan saling
mengisi serta terkait yang satu dengan yang lain, dan ini merupakan sub-sistem dari
67 Wahyu, Perubahan Sosial dan Pembangunan, (Jakarta: Pt.Hecca Mitra Utama, 2005),
h. 153. 68 Ibid., h. 153.
pembangunan SDM. Pembangunan SDM yang berkualitas tidak akan semata-mata
muncul dari forum seminar ataupun dengan ungkapan-ungkapan pidato melalui kata-
kata sloganis, melainkan harus disiapkan dengan sadar dan terarah, terutamanya
melalui pendidikan dan pelatihan. Ini karena dari pendirikan dan pelatihan itulah akan
dibekali pengetahuan, ketrampilan, profesionalisme, intelektual, sikap kiritis dan
yang teratur dan terarah. Senada dengan itu Plato beranggapan bahawa pentingnya
lembaga pendidikan bagi kehidupan negara, hal ini karena, menurut Plato tidak ada
cara lain yang paling efektif mendidik warga negara untuk menguasai pengetahuan
kecuali dengan membangun lembaga-lembaga pendidikan69. Hasil kajian yang
dilakukan oleh Inkeles dan Smith, menjumpai bahwa pendidikan adalah yang paling
efektif untuk mengubah manusia, dampak pendidikan tiga kali lebih kuat
dibandingkan dengan usaha-usaha lainya70.
Menurut Dr. Wahyu dalam pengembangan SDM baik dibidang
pendidikan formal, latihan kerja maupun lingkungan kerja, pengembangan SDM
harus mengacu kepada pemikiran ahli di bawah ini:
1) David McClelland
Beliau beranggapan bahwa dalam membuat sebuah pekerjaan yang
berhasil, yang paling penting adalah sikap terhadap pekerjaan tersebut. Dalam hal ini
beliau telah mengagaskan sebuah konsep yaitu, need for achievement, kebutuhan atau
69 Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat, Kajian Sejarah Perkembangan Pemikiran Negara Masyarakat dan Kekuasaan, (Jakarta; Pt Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 37-28 70 Wahyu, Perubahan Sosial, h. 156.
dorongan untuk berpretasi. Ini merupakan motivasi bagi seorang yang ingin
berpretasi, dalam arti lain ini juga menjadi determinan kepada keberhasilan
pembangunan. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa negara yang berhasil
membangun adalah negara yang mempunyai banyak masyarakat yang memiliki
dorongan untuk berpretasi.
2) Hagen Everrt
Hagen Everrt Sependapat dengan penyataan McClelland, yaitu kualitas
SDM sebagai determinan keberhasilan pembangunan suatu negara. Hagen juga
beranggapan bahwa SDM sebagai peranan sentral dalam menentukan keberhasilan
pembangunan, dengan demikian beliau telah merumuskan empat fokus utama dalam
SDM, 1. Need achievement, kebutuhan untuk selalu berperetasi. 2. Need autonomy,
kebutuhan untuk mandiri. 3. Need order, kebutuhan untuk hidup dalam lingkungan
yang serba teratur. 4. Need understanding, kebutuhan untuk selalu memahami
peristiwa yang terjadi71.
3) Park Chung Hee
Betapa pentingnya SDM dalam pembangunan negara, tidak hairan jika
seorang negarawan Korea selatan, Park Chung Hee beranggapan bahwa program
Sumuel Undong (pembangunan komunitas baru) merupakan program membentuk
kualitas SDM di korea selatan dengan empat cara; 1. Diligence, sikap rajin bekerja,
dapat menghargai penunaian kerja yang paling sederhana tetapi dengan sempurna. 2.
Thrifty, sikap hemat, yang timbul sebagai konsekwensi sikap diligence tadi. 3. Self-
71 Wahyu, Perubahan Sosial, h.157.
help, sikap mandiri. 4. Cooperation, cara untuk mencapai tujuaan secara efektiv dan
rasional serta mempersatukan individu dan masyarakat72.
3) Soewardi Herman
Soewardi beranggapan bahwa masyarakat sekarang ini mengalami
perubuhan sifat yaitu adab rendah atau karsa lemah, oleh karena itu masyarakat harus
berubah sifat kepada adab tinggi atau karsa tinggi. Ini karena adab tinggi
menunjukkan ketaatan masyarakat kepada perintah-perintah Tuhan. Adapun karsa
tinggi menunjukkan kekuatan psikologis yang tinggi. Oleh karena itu dalam
mewujudkan adab tinggi dan karsa tinggi, tidak lain harus melalui pendidikan, namun
pendidikan seutuhnya terdiri dari tiga, 1. Lurus, keperilakuan yang taat akan segala
peraturan. 2. Kuat, memiliki kekuatan psikis yang kuat. 3. Tinggi, ketrampilan dan
profesionalisme yang tinggi73.
Secara umum konseptual, peningkatan kualitas SDM di Negara mana pun
menjadi suatu keharusan, oleh karena program-program pembangunan sekarang ini
makin dinamis dan makin cepat berubah, dengan demikian perlu SDM yang
berkualitas. SDM yang berkualitas dengan muatan pengertian yang utuh-integratif
tidak akan muncul sekadar melalui kegiatan seminar atau pidato-pidato dengan
ungkapan-ungkapan sloganis, melainkan harus disiapkan secara sadar, terarah dan
bekerlanjutan, terutamanya melalui latihan dan pendidikan. SDM yang berkualitas
72 Wahyu, Perubahan Sosial, h. 158. 73 Ibid., h.158
bukan mitos melainkan etos, kiranya perlu pengembangan SDM yang berkualitas
diintruduksikan sebagai semboyan baru dalam pembangunan sebuah negara.
Pembangunan SDM di Malaysia yang dilakukan oleh pemerintah dengan
cara holistik yaitu dengan membangunkan modal intelektual, kemandirian, sains dan
teknologi, dan mempunyai moralitas yang tinggi, serta mempunyai sifat positif dan
progresif dalam diri manusia. Semua ini telah dirancangkan lewat Rancangan
Malaysia Kesembilan dan Misi Nasional, sebagai usaha mencapai Visi 2020
menjadikan Malaysia Negara yang maju dan modern.
C. Pembangunan Sumber Daya Manusia Menurut Islam
Dalam Islam, pembangunan sumber daya manusia, bukanlah suatu hal
yang baru, ini karena pembangunan manusia sebenarnya telah lama diperjuangkan
dan menjadi tujuan dakwah Islamiah. Ini karena Islam melihat betapa pentingnya
peran manusia dalam pembentukan sebuah negara. Dalam Al-Qur'an Allah swt telah
menetapkan dan mendeklarasikan manusia sebagai makhluk unggul, makhuk
istimewa, sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat At-tiin (95): 4
)٩٥:٤ /التين( . Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia Dalam bentuk Yang
sebaik-baiknya (dan berkelengkapan sesuai Dengan keadaannya)".
Dengan itu manusia dibekali berbagai potensi insani yang luar biasa,
apabila dikembangkan dengan tepat atau benar akan menjadi specius manusia itu
sebagai makhluk berbudaya, berperadaban dan siap memantapkan dirinya sebagai
mandataris Allah swt di bumi (khilfatullah fi al-ardl)74.Tetapi apabila pegembangan
potensi manusia tersebut tidak tepat dan tidak benar, maka manusia juga dapat
menjadi monster yang mengancam kedamaian dunia dan dapat menghancurkan
kehidupan dibumi dengan segala kekayaan dan keindahan.
Dalam Islam pada dasarnya manusia diciptakan dalam "fithrah". Fithrah
yang dibawa sejak penciptaanya itu mempunyai sifat yang cenderung religius,
memiliki dasar kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki naluri
menyukai kesalehan dan kebenaran. Namun dalam perjalanan hidup manusia di
tengah-tengah interaksinya dengan realitas lingkungannya, seringkali fithrah manusia
menghadapi gangguan, pencemaran, dan penyimpangan dari jalur kebenaran (as-
shiratul mustaqim). Dan untuk memberi rujukan kepada manusia, apakah sikap dan
prilakunya itu masih kosisten mengikuti jalan kebenaran atau justru sudah
menyimpang diluar jalur kebenaran tersebut. Maka Allah swt menurunkan wahyu
kepada para Nabi-Nya, mentapkan ajaran-ajaran agama dan nilai-nilai moral, sebagai
parameter sikap dan prilaku yang sesuai dengan fithrah tersebut.
Menurut Roslan Mohamed dosen jabatan Dakwah dan Pembangunan
Insan Universitas Malaya, melihat pembangunan Modal Insan, bukanlah satu perkara
yang baru dalam Islam, ini karena kedatangan Islam adalah pembangunan akal dan
minda, jiwa, dan akhlak. Pembangunan Modal Insan harus berdasarkan kepada
74 Muhammad Tholhah Hasan, Islam & Masalah Sumber Daya Manusia, (Jakarta:
Lantabora Press, Cet Pertaman, 2003), h. xiv.
perubahan dan pembinaan yaitu dengan melakukan perubahan pada pola fikir, dan
pembinaan iman yang kukuh. Dan menjadikan akidah dan akhlak sebagai asas bagi
kehidupan manusia75.
Manusia tidak kira apa pun bangsa sekalipun, merupakan salah satu
makhluk ciptaan Allah swt, yang diciptakan dengan dua unsur yaitu unsur rohani dan
jasmani. Untuk mengembangkan kedua unsur ini, maka Allah swt menganugerahkan
kepada manusia dengan akal, sebagai unsur untuk mengembangkan dan menjaga
rohani dan jasmani. Kesehatan jasmani, diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
yang memerlukan tenaga fisik, disamping juga berpengaruh besar terhadap
produktivitas psikisnya terutama dalam mengambilkan keputusan yang memerlukan
proses berfikir, kesehatan rohani, berupa kondisi mental yang bebas dari tekanan, rasa
takut, khawatir dan cemas, ini sangat berpengaruh pada produktivitas kerja manusia,
terutama bagi pekerjaan yang memerlukan kreativitas dan inisiatif76.
Oleh karena itu dalam pembangunan sumber daya manusia perspektif
Islam, harus mempunyai kekuatan dari segi rohani dan jasmani, karena dua hal ini
menjadi sangat penting dan besar pengaruhnyanya terhadap usaha mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas.
75 Diakses pada 21 Mei pada jam 9.30 pm dari
http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2007&dt=1120&pub=Utusan_Malaysia&sec=Bicara_Agama&pg=ba_01.htm
76 Ahmad Gazali, Menuju Masyarakat Industri Yang Islami, (Jakarta: PT. Nimas Multima, cet ketiga, 1997), h. 57
Menurut perspektif Islam, pembangunan Modal Insan Atau SDM tidak
hanya memberikan tumpuan kepada pembangunan intelektual dan emosional, tetapi
harus diimbangi dengan pembangunan spritual. Menurut Osman Bakar, PhD,
pembangunan manusia menurut Islam yaitu77:
1.Kemajuam keimanan
2.Kemajuan keilmuan
3.Kemajuan akhlak
4.Amr Makruf
5.Nahi Munkar
Kelima dasar ini menjadi asas kepada pembangunan sumber daya
manusia, disamping itu menurut beliau, bahwa pembangunan manusia harus sesuai
dengan Maqasid al-shari'ah yang lima, yaitu:
1.menjaga agama
2.menjaga akal
3.menjaga nyawa
4.menjaga keturunan dan,
5.menjaga harta
77 Osman Bakar, "Konsep Pembangunan Insan Dalam Islam" artikel ini diakses pada 5
februari 2008, jam 7.50 pm dari http://kakiblog.com/failasuf/2007/05/19/konsep-pembangunan-insan-dalam-islam/
Dalam kehidupan, manusia memiliki dua aspek yaitu, aspek positif dan
negatif. Menurut Prof. Murtaza Mutahhari78, manusia memiliki aspek-aspek positif
yang ada di dalam dirinya, seperti digambarkan Al-Qur'an sebagai berikut:
1. Khalifah Allah di bumi
2. Memiliki kapasitas ilmiah
3. Didasari oleh asal kejadian fithrah yang cenderung kepada kebenaran
4. mengandungi unsur-unsur langit langit (roh) dan unsur-unsur bumi (materi)
5. Memiliki kesadaran moral, dan bertanggungjawab
6. Pada ujungnya motivasi dari tindakan dan perbuatannya tidak terhenti hanya pada
tahap materi, melainkan sampai ke tahap mengusahakan keredhaan Allah
Aspek-aspek negativ meliputi:
1. Cenderung bersikap aniaya dan bodoh
2. Ingkar nikmat Allah swt
3. Tidak tahu berterima kasih
4. Anggapan diri serba cukup
5. Bersifat tergesa-gesa
6. Suka membantah dan suka berkeluh
Dengan demikian harus dibina ketetapan diri untuk memilih dan
mengembangkan aspek-aspek pisitif dari kepribadian dengan dilandasi keimanan
yang teguh kepada Allah swt, yang merupakan dasar kemasyarakatan yang harus
78 Gazali, Menuju Masyarakat Industri Yang Islami, h. 8
diletakkan sebagai suatu kesengajaan yang jelas dalam kebijakan pembangunan,
terutama pada pembangunan manusia itu sendiri.
Ini sesuai dengan salah satu sesi wawasan dasar Islam adalah "Rahamtan
lil 'Alamin" yaitu menjadi rahmat bagi seluruh kehidupan manusia di bumi. Oleh
karena itu ajaran Islam selalu mengacu kepada unsur manusia yaitu; mendidik
manusia sebagai elemen dasar masyarakat dengan kesadaran ibadah79. Sebagai upaya
perwujudan manusia yang berkualitas utuh, rohani dan jasmani, manusia yang
berprilaku religius.
Dalam pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas, Islam telah
menunjukan tiga dasar potensi yang dikurniakan oleh Allah swt kepada manusia
yaitu: Pertama, potensi jasmani. Kedua, akal. Ketiga, qalbu80. Ketiga potensi tersebut
secara utuh dan bersama-sama dijadikan sasaran dan garapan pembinaan dalam upaya
meningkatkan ethis, dan kualitas manusia.
Dikalangan pemikir-pemikir Muslim, seperti Al-ghazaly dan Ibnu Qayim,
secara eksplisit masalah religiusitas (at-tadayun bininil hanif) dan moralitas (at-
takholluq bil akhlaqi al-karimah) mendapat penekanan dalam pengembangan kualitas
manusia81. Ini karena manusia yang dikembangkan dengan keimanan dan ketaqwaan,
memberikan beberapa macam kesadaran dalam eksistensinya yaitu, apabila manusia
sadar akan hakikat kehidupannya yang terbatas, maka manusia akan lebih perihatan
79 Tholhah, Masalah Sumber Daya Manusia, h. 3 80 Ibid., h. 37 81 Ibid., h.114
terhadap hidupnya dengan pendayaguaan nikmat sebaik-baiknya serta mensyukuri
segala nikmat yang Allah kurniakan.
Pembangunan Modal Insan tidak hanya fokus kepada keperluan negara,
dalam bidang ekonomi, keuangan, keusahawanan, pedagangan, Sains, dan lain-lain.
Karena ini akan berdampak kepada manusia, hanya memahami pembangunan Modal
Insan terbatas kepada pengabdian kepada negara atau organisasi saja. Tanpa melihat
kepada keperluan dan kepentingan masyarakat umum, dan sosial. Oleh karena itu,
Aini Jaafar beranggapan bahwa pembangunan modal insan tujuannya adalah82 ;
1. Memberikan materi ilmu dan kemahiran yang memerhatikan kepada faktor
tanggungjawaban dan amanah. Dalam mewujudkan ummatan wasata'
2. Menggalakan setiap masyarakat ikutsertaan dan saling membantu tidak hanya
kepada perkara material saja, tapi juga kepada misi kemanusiaan.('ummatan
wahidah')
3. Peranan ilmu buat masyarakat dan lingkungan Alam.
4. Ilmu sebagai wasilah menjadikan seorang itu pemimpim yang adil.
5. Peka pada perkara kebaikan dan kemunkaran. ('amar ma'ruf nahi munkar)
Dalam kaitan ini, agama dapat dijadikan sebagai faktor pendamping dan
pendukung terhadap proses pembangunan. Jika pembangunan dilangsungkan atas
dasar agama, maka agama sebagai nilai-nilai yang hidup berkembang di kalangan
82 Aini Jaafar, "Islam dan Modal Insan" artikel diakses pada 5 April 2008 pada jam 7.00
pm dari http://www.yadim.com.my/Sosial/SosialFull.asp?SosialID=320
masyarakat dapat difungsikan sebagai nilai instrumental (instrumental values), yakni
dengan mengembangkan ektika dan moralitas keagamaan untuk dimanfatkan dalam
uapaya meningkatkan kualitas manusia yang merupakan pelaku dan pelangsung
pembangunan.
Ini karena agama Islam terutamanya, sangat kaya dengan nilai ektika dan
moral. Secara konseptual agama membawa pradigma etika dan moral (hudan linnas)
untuk keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian umat manusia (rahmatan lil
'alamin). Maka keberagaman lewat peribadatan dalam Islam mengandung makna
jalan untuk mengembangkan kualitas manusia untuk mengahmpiri kualitas paripuna
(insan kamil atau manusia seutuhnya)83.
Oleh karena itu untuk mencapai paripurna seorang manusia, harus mampu
mengembangkan "potensi-potensi ketuhanan" dalam dirinya dengan jalan
menginternalisasikan "sifat-sifat Tuhan". Dalam konteks perkembangan potensi-
potensi yang mendukung lahirnya kemandirian, maka beberapa ektika keagamaan
dapat ditemukan pada sifat-sifat ketuhanan, serperti nilai penciptaan atau kreativitas
(al-khalik), nilai inovasi (al-mushawwir), nilai kepercayaan diri (al-qahhar), dan lain-
lain84.Lalu bagaimana mau mengembangkan potensi-potensi dalam diri manusia itu,
tidak lain adalah melalui pendidikan, karena tujuan, wawasan, sistem dan
kelembagaan pendidikan yang dilaksanakan oleh dan untuk masyarakat untuk
83 M. Din Syamsudin, Ektika Agama dalam Membangunkan Masyarakat Madani,
(Jakarta: Pt Logos Wacana Ilmu, Cet Pertaman, 2000), h. 218 84 Ibid., h. 219
masalah penting yang mempunyai tanggungjawab langsung terhadapt umat Islam. Ini
karena terminologi pendidikan Islam berarti suatu proses yang komprehensif dan
pengembangan kepribadian manusia secara keseluruhan, yang meliputi intelektual,
spritual, emosi, dan fisik85. Ini bertujuan untuk menjadikan pribadi muslim yang baik
untuk melaksanakan tujuannya sebagai hamba Allah swt dan wakil-Nya (Khalifah-
Nya) di dunia. Proses ini melibatkan saluran-saluran formal maupun informal yang
dapat digunakan untuk mengembangkan kualitas manusia itu.
Dalam Konfrensi Dunia tentang pendidikan Islam yang pertama di
Makkah pada tahun 199786, dirumuskan beberapa rekomendasi yang terkait dengan
konsep pendidikan Islam dalm menjadikan pribadi Muslim yang utuh yaitu:
1. Konsep Islam tentang manusia mempunyai keluasan dan jarak yang tidak dimiliki
oleh konsep-konsep lain manapun tentang manusia. Karena manusia dalam
konsep Islam dapat menjadi "khalifatullah", dengan menanmkan dan
mengakutualisasikan sifat-sifat Allah swt dalam dirinya.
2. Pengetahuan adalah sumber kemajuan dan pembangunan umat manusia, oleh
karenanya Islam tidak tidak meletakkan hambatan apapun terhadap upaya
pencapaian pengetahuan itu.
3. Jangkauan penyampaian dan penguasaan pengetahuan ini harus seutuhnya, dalam
dimensi intelektual, spritual maupun fisik, karena tanpa demikian seseorang tidak
dapat mempertahankan pertumbuhan yang seimbang.
85 Tholhah, Masalah Sumber Daya Manusia, h. 128 86 Ibid., h. 128-129
4. Aspek-aspek spritual, intelektual, moral, imajinatif, emosional dan fisikal, harus
tetap diperhatikan dalam membentuk interrelasi diantara disiplin-disiplin
keilmuan, secara sistematis, programatis, dan berjenjang.
5. Pengembangan pribadi dilihat dalam konteks hubungan manusia dengan Tuhan,
manusia dengan sesamanya dan manusia dengan alam. Karena itu,
pengorganisasian disiplin ilmu dan pengaturan subyek direncanakan dengan
acuan manusia sebagai individu, manusia sebagai makhluk sosial, dan manusia
sebagai makhluk yang harus hidup dalam harmoni dengan alam sekitarnya.
Kelima aspek, ini merupakan bertujuan mengembangkan pertumbuhan
yang seimbang, dari potensi dan kepribadian total manusia, melalui latihan spritual,
intelektual, rasional diri, perasaan, dan kepekaan fisik. Oleh karena itu pendidikan
Islam seharusnya menyediakan wahana dan sarana bagi perkembangan manusia dari
segala aspek. Bertujuan mencapai kebaikan dan kesempurnaan, dan tujuan yang
terakhir adalah perwujudan "penyerahan mutlak" manusia kepada Allah swt, pada
individul, masyarakat dan kemanusian pada umumnya. Oleh karena itu pembangunan
sebuah negara itu harus menghasilkan sumber daya manusia yang mampu
memberikan sumbangan kepada agama, negara, dan bangsa yakni dengan miliki
pribadi yang utuh, spritual, intelektual, dan moralitas yang tinggi.
Menurut Prof. Dr. Sidek Baba, beranggapan bahwa pembangunan Modal
Insan yang digagaskan oleh pemerintah Malaysia sekarang yang memberikan
tumpuan kepada keilmuan, intelektual, profesionalisme, tidak sempurna jika tidak
memberikan tumpuan kepada sahsiah manusia itu sendiri. Dengan memberikan
tumpuan kepada pembangunan akhlak yaitu dengan menanamkan nilai-nilai yang
baik, jujur, telus, amanah, adil, dan tulus pada diri sendiri87. Dalam menghasilkan
manusia yang mempunyai sahsiah yang tinggi, manusia itu harus menanamkan
keyakinan bahwa Allah swt melihat dan menyaksikan segala perbuatan yang
dilakukannya.
D. Latar Belakang Gagasan Pembangunan Sumber Daya Manusia di Malaysia
Aset yang utama dalam sebuah negara adalah sumber daya manusia, yang
mempunyai kualitas, menjadi penggerak kepada pembangunan, pendidikan yang
baik, berdaya saing, profesional dan produktivitas yang tinggi, dapat menyumbang
kepada pembangunan negara. Malaysia sebagai sebuah negara yang berkembang, dan
mempunyai daya saing yang tinggi, maka perubuhan yang dinamis harus dilakukan
dari segi pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia. Perkembangan
penduduk yang dinamis mampu menyediakan sumber daya manusia yang
mempunyai potensi untuk kemajuan dan kesejahteraan kepada negara88.
Ekonomi modern pada abad yang ke 21 ini, tidak lagi berdasarkan kepada
pembangunan fisik, seperti keuangan, investasi, teknologi dan sebagainya. Akan
tetapi ada yang lebih utama adalah, pembangunan sumber daya manusia yang
mempunyai potensi, intelektual, kreatif, inovatif, dan profesional, menjadi indikator
87 Sidek Baba, "Modal Insan Bermutu Tinggi Tuntut Sahsiah Tinggi", artikel diakses
pada 5 februari 2008, jam 7.35 pm dari http://www.myqalam.net/myqalam/news.php?extend.382 88 Mohd Ali Rustam, Wawasan Kenegaraan Ke arah Pembinaan Negara Bangsa,
(Melaka: Pejabat Ketua Menteri Melaka, Cet petama, 2007), h. 66
perubahan kepada sebuah bangsa negara dalam usaha membina sebuah tamadun yang
baru89.
Malaysia di bawah kepemimpinan Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi,
beliau telah menggagaskan sebuah perubuhan atau kebijakan yang baru dalam
pemerintah Malaysia. Ini terlihat ketika mana beliau membentangkan RMK-9 dan
Misi Nasional pada tanggal 31 Maret 2006 di parlemen, beliau berulang kali
menyebut tentang Modal Insan (human capital) atau dikenali dengan pembangunan
sumber daya manusia. Meski pun istilah ini telah lama wujud, istilah ini kembali
dipopularkan oleh Dato' Seri Abdullah Ahmad badawi, karena Modal Insan sebagai
penyumbang kepada ekonomi, pembangunan dan kemajuan negara. Ini karena faktor
kemanusian dan kemasyarakatan merupakan dua hal yang utama dalam pembangunan
sumber daya manusia. Beliau beranggapan bahwa Modal Insan sebagai satu aspek
utama dalam pembangunan, karena insan atau manusia merupakan faktor utama
dalam semua strategi, rangka penggerak kepada aktivitas dan program pembangunan
negara, ini karena hasil kemajuan negara tergantung kepada baik atau buruk
pengelolaan pembangunan sumber daya manusia. Ini terlihat ketika mana ucapan
beliau di parlemen;
"Rakyat adalah aset negara paling berharga, pembangunan modal insan dan anjakan minda dan pemikiran warga merupakan salah satu cabaran terbesar. Sekiranya kita ingin melangkah ke era ekonomi berpaksikan pengetahuan. Jika kita mahu menjadi negara maju dan kekal pada tahap
89 Rustam, Wawasan Kenegaraan, h. 67
tersebut, pembangunan modal insan haru diutamakan. Dalam konteks dunia global, modal insan bermutu tinggi adalah satu keperluan, bukan lagi satu kemewahan"90.
Oleh karena itu, pemerintah Malaysia berusaha merealisasikan
pembangunan sumber daya manusia sebagai gagasan atau kebijakan yang baru dalam
pemerintahan, di bawah kepemimpinan Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi. Ini
sesuai dengan tanggungjawab pemerintah sebagai fungsi khalifah dalam
memakmurkan dan mengurus alam ini.
Kenyataan ini sebagaimana firman Allah swt dalam surah Hud (11):64
☺ )٦٤: ١١ /هود ........(
Artinya: "Dia telah menciptakan kamu dari bumi dan menjadikan kamu
memakmurkannnya"91.
Prof M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah mengatakan bahwa, kata
"ansya'kum" menciptakan kamu mengandung makna mewujudkan serta mendidik
dan mengembangkan. Objek kata ini biasanya adalah manusia dan binatang.
Sedangkan kata "ista'mara" terambil dari kata "'amara" yang berarti memakmurkan,
90 Membina Tamadun Menjulang Martabat Negara, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, semasa membentangkan RMK-9 di Parlemen, Di terbitkan oleh Jabatan Penerangan Malaysia, 2006,h. 27.
91 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan kesan dan Keserasian al-Qur'an, (Jakarta; Lentera Hati, Cet Pertama, 2002), h. 227
dengan menggunakan kata perintah ini, dapat kita fahami bahawa Allah
memerintahkan untuk memakmurkan bumi dan ada juga yang memahami sebagai
fungsi penguat yakni menjadikan kamu benar-benar mampu memakmurkan dan
membangun bumi. Ibnu katsir memahaminya dalam arti menjadikan kamu
pemakmur-pemakmur dan pengelola-pengelolanya.
Thabathaba'i memahami kata "ista'marakum fil ardh" dalam arti mengolah
bumi sehingga beralih menjadi suatu tempat dan kondisi yang memungkinkan
manfaatnya dapat dipetik seperti membangun pemukiman, mesjid, tanah, taman, dan
rekreasi92. Prof M.Quraish Shihab beranggapan bahawa Allah swt, telah mewujudkan
melalui bahan bumi ini, manusia yang Dia sempurnakan dengan mendidik tahap demi
tahap dan menganugerahkan fitrah berupa potensi yang menjadikan ia mampu
mengolah bumi dengan mengalihkan ke suatu kondisi di mana ia dapat
menanfaatkannya untuk kepentingan hidup93.
Dari penafsiran yang dijelaskan dalam Tafsir al-Misbah, dapat
disimpulkan bahwa, manusia diciptakan oleh Allah swt, di bumi ini selain beribadah
kepada Nya, juga sebagai pemakmur di bumi, namun dalam konteks bernegara,
tanggung jawab ini menjadi wewenang pemerintah dalam memberikan kesejahteraan
dan kemakmurkan kepada masyarakat. Tidak dapat tidak pemerintah sebagai
pemegang otaritas tertinggi dalam sebuah negara, menjadi satu kewajiban untuk
92 Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, h. 228 93 Ibid., h. 279
merencanakan program pembangunan baik dari pembangunan materil dan manusia.
Dengan demikian, akan terwujudnya sebuah tatanan negara yang makmur dan
sejahtera.
E. Konsep Pembangunan Sumber Daya Manusia di Malaysia
Dalam upaya pemerintah Malaysia menggagaskan pembangunan yang
berdasarkan pembangunan sumber daya manusia, pelbagai program dan pelatihan
telah dirancang di bawah pembangunan sumber daya manusia. Tumpuan ini tidak
hanya diberikan kepada pembangunan sumber daya manusia saja, namun aspek
kualitas manusia itu sendiri. Sebagaimana ucapan Dato' Seri Abdullah Ahmad badawi
ketika membentangkan upaya pemerintah dalam memberikan tumpuan kepada
pembangunan sumber daya manusia;
"Usaha membangunkan modal insan berkualiti akan digiatkan. Pendekatan kepada pembangunan modal insan haruslah secara holistik, menekankan pembangunan ilmu pengetahuan, kemahiran, modal intelektual, termasuk sains, teknologi, dan keushawanan, dan juga pembudayaan sikap progresif serta nilai etika dan moral yang tinggi. Inilah yang dikatakan modal insan berminda kelas pertama"94.
Kata modal insan berminda kelas pertama, berarti perubahan pola fakir
masyarakat atau "mindset" merupakan suatau gagasan yang menjadi dasar kepada
pembangunan sumber daya manusia di Malaysia. Dengan demikian perubahan pola
94 Membina Tamadun, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi,
h.27
fikir berarti masyarakat yang mempunyai ilmu pengetahuan, intelaktual, mampu
berdaya saing, mandiri, progresif dan mempunyai moralitas yang tinggi95.
Tumpuan pembangunan sumber daya manusia secara holistik yang
berdasarkan ilmu pengetahuan, merupakan upaya yang seharusnya diberikan
tumpuan. Terutamanya dari segi perlaksanaan yang akan dilakukan oleh pemerintah
Malaysia. Ini karena faktor ilmu merupakan penyumbang kepada pembangunan
tamadun sebuah bangsa. Sebagaimana kejayaan pemerintah Islam Abbasiyah dalam
upaya mereka menyumbang kepada tamadun Islam, faktor kejayaan pemerintahan
Abbasiyah juga karena banyaknya melahirkan ilmuan-ilmuan dan intelektual Islam di
masa pemerintahanya. Keberhasilan pemerintahan abbasiyah inilah yang cuba di
gagaskan oleh Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi dalam pemerintahan Malaysia.
Dalam merencanakan pembangunan sumber daya manusia di Malaysia,
lima prinsip yang utama, menjadi dasar dalam pembangunan sumber daya manusia di
Malaysia, sebagaimana terkandung dalam RMK-9 yaitu; pertama, pembangunan
modal insan secara holistik. Kedua, pembudayaan sikap progresif. Ketiga, ilmu
pengetahuan. Keempat, kemahiran. Kelima, modal intelektual dan nilai akhlak yang
tinggi. Kelima prinsip ini merupakan upaya pemerintah dalam melahirkan sumber
daya manusia yang tangguh, atau difahami dengan sumber daya manusia yang
95 Aimin Amir Abdullah, "Pembangunan dan Kemajuan Modal Insan Dalam RMK-9
Satu penelitian." Dalam Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 ( Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 134
mempunyai "towering personality"96, mempunyai inisiaitif, daya berfikir yang tinggi,
bersemangat dan mempunyai kualitas.
Sebagaimana ucapan Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, beliau telah
memberi tiga strategi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh;
"Tiga strategi utama untuk melahirkan modal insan kelas pertama akan dilaksanakan: pertama, meningkatkan keupayaan dan penguasaan ilmu pengetahuan, kedua, memperkukuhkan keupayaan sains, R&D (research and development) dan inovasi, ketiga, memupuk masyarakat berbudaya dan memiliki kekuatan moral"97. Ketiga acuan ini menjadi prioritas pemerintah melaksanakan pelbagi
program-program dan latihan untuk pembangunan sumber daya manusia. Oleh karena
itu pemerintah Malaysia di bawah RMK-9 telah mengalokasikan kurang lebih 20.6%
dari anggaran untuk pendidikan kepada rakyat. Meliputi usaha memperbaiki mutu
pendidikan dan latihan di semua tingkat pendidikan dasar, menengah dan pendidikan
tinggi untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Di bawah RMK-9 tumpuan yang lebih diberikan kepada usaha
pembangunan sumber daya manusia yang holistik. Bagi tujuan itu pemerintah telah
melakukan penambahbaikan secara komprehensif kepada sistem penyampaian,
pendidikan, latihan dan menggalakkan pembelajaran sepanjang hayat untuk
mewujudkan tingkat kesadaran kepada masyarakat untuk menambah baik kualitas diri
96 Fadzli Adam dkk, "Memperkasa Modal Insan Antara Peranan dan Cabaran," Dalam
Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 (Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 373
97 Membina Tamadun, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, h. 28.
dengan ilmu pengetahuan dan kemahiran berkelanjutan. Di samping menggalakkan
kemahiran keusahawanan bagi semua peringkat pendidikan dan latihan, ini bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat ushawanan dan berdaya saing.
Oleh karena itu pemerintah telah menetapkan lapan prioritas yang
merupakan dasar kepada pembangunan sumber daya manusia yaitu98:
1. Melaksanakan peningkatan secara komprehensif sistem pendidikan dan latihan.
2. Menggalakkan rakyat untuk bersekolah di SD, SMP, SMA milik pemerintah,
3. Mengurangi perbedaan kualitas sekolah di kota dan desa, dengan perbaikan
prasarana sekolah, dan fasilitas serta guru-guru yang handal
4. Mewujudkan universitas yang bertaraf internasional dengan pendidikan yang
sistematik dan berkualiltas, menuhi standar internasional
5. Memberi fasilitas, peluang, dan akses kepada pembelajaran sepanjang hidup yang
berkualitas kepada semua.
6. Membangunkan masyarakat yang inovatif dengan menggunakan sains dan
teknologi serta memiliki kemampuan berdasarkan ilmu pengetahuan.
7. Memperkuatkan kesatuan nasional dan membangunkan masyarakat yang
mempunyai sifat progresif, dengan sistem nilai yang boleh diteladani dan budaya
yang mengutamakan prestasi tinggi,serta memiliki kesadaran tentang tradisi dan
warisan leluhur.
98 Rustam, Wawasan Kenegaraan, h.70.
8. memperkuatkan dan perbaikan forum perbincangan dan perundingan antara
pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan orang tua dalam memahami
pembangunan sumber daya manusia.
Kedelapan dasar ini menjadi acauan kepada program-program pemerintah,
ini karena pentingnya pendidikan sebagai wahana kepada pembangunan sumber daya
manusia, baik pendidikan yang berlangsung di dalam keluarga, sekolah-sekolah,
pusat pengajian tinggi, pelayanan masyarakat, dan dalam pemerintahan dengan upaya
pengembangan semua potensi yang dimiliki manusia itu. Maka akan lahirlah sumber
daya manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, dan juga mempunyai
moralitas yang tinggi.
Program pembangunan Modal Insan yang telah dirancang oleh
pemerintah, hasil dari RMK-9. program ini terfokus kepada tujuh yaitu99.;
1. Pelayanan
2. Pendidikan
3. Sains dan Teknologi
4. Sosial
5. Politik dan,
6. Kerohanian
99 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari
http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html
Pertama sektor pelayanan, pemerintah mewujudkan Pasukan Petugas Khas
Pemudah Cara Peniagaan (The Spesial Taskforce To Ficilitate Business) bertujuan
memberikan pelayanan yang semaksimal kepada masyarakat dan mengurangi
birokasi dalam sektor perdagangan100. Pemerintah juga telah menubuhkan Institut
Integriti Negara, sebagai upaya pemerintah untuk membentuk masyarakat yang
mempunyai moralitas, kode etik, berdaya saing, daya tahan, dan integriti rakyat
Malaysia, khusunya buat pegawai negeri sipil101. Bagi memberikan pelayanan yang
semaksimal kepada masyarakat, pemerintah telah mengurangi pelbagai birokrasi
dalam pemerintah, dengan mewujudkan e-pemerintah yaitu masyarakat boleh
berurusan lewat internet online (end to end online servis)102.
Kedua sektor pendidikan, pemerintah akan melakukan penambahbaikan
infrastruktur, dan prastruktur disemua bidang pengajian secara holistik, progresif dan
mempunyai moralitas yang tinggi, mulai TK, SD, SMP, SMA, dan pusat pengajian
tinggi negeri dan swasta. Demikian pemerintah telah mengggaskan Plan Induk
Pendidikan 2006-2010 (PIN) dan Plan Strategi Pengajian Tinggi Negara (PSTN)
100 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 9.00 pm dari
http://www.pemudah.gov.my/topindex_bm.asp 101 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 9.10 pm dari
http://www.iim.com.my/v3/st_corporate/index.php 102 Diakses pada 21 Mie 2008 jam 9.10 pm dari
http://www.pmo.gov.my/WebNotesApp/KSNMain.nsf/suratarahanKSNView/55C8A66A3A9DC0B8482573DA0003E272
sebagai upaya meningakatkan kualitas mahasiswa, tenaga pengajar dan menjalin
hungan dengan institusi ternama di dunia103.
Ketiga sektor ekonomi, pemerintah mewujudkan Coridor Economic
Region atau Coridor Development di tiga negara bagian, selatan (Iskandar
Development Region), timur (Eastern Coridor economic Region)104, utara (Northen
Coridor economic region). Ketiga kawasan akan disulap menjadi manufaktur dan jasa
sebagai pilar utama pembangunan ekomoni. Misalnya, produk listrik dan elektronik,
kima, dan pengolahan siap saji, dan halal hub. Kawasan ini juga akan menjadi pusat
jasa, yakni pendidikan, industri kreatif, keuangan, logistik, dan pariwisata105. Semua
ini sebagian usaha pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja dan mewujudkan
pekerja yang berkualitas. Pemerintah juga telah mewujudkan program tranformasi
atau Permodalan Nasional Berhad, di Indonesia dikenali dengan PT badan usaha
milik negara (BUMN), agar menggalakkan usaha pengembangan strategi
perdagangan dan investasi bagi BUMN106.
Keempat sains dan teknologi, pemerintah membangunkan Knowledge
Workers Developments Institute, untuk mewujudkan tenaga kerja ICT yang
profesional. Pemerintah juga akan menggalakkan Human Capital Developments
103 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari
http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html# 104 Ibid., 105 "Manufaktur Berkembang Pesat", Kompas, 22 September 2007, h. 35. 106 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 7.30 pm dari
http://www.pcg.gov.my/about_us_overview.asp
dalam bidang sains, teknologi dan inovasi sebagai upaya menggalakkan dan
peningkatan resit107. Sebagai hasilnya Malaysia telah berjaya mengirimkan buat kali
pertama astronot negara ke ISS pada 10 Oktober yang lalu108.
Kelima sosial, sebagai meningkatkan kesadaran sosial kepada masyarakat
Malaysia, pemerinatah telah mewujudkan program khidmat negara. Program
pengabdian kepada negara untuk membentuk semangat nasionalisme, daya tahan,
displin, dan melatih kepemimpinan buat generasi pemuda. Program ini diwajibkan
bagi setiap individu yang berumur 18 tahun, selepas selesai mengikuti ujian nasional.
Pemerintah juga menggagaskan slogan 3k, kepepimpinan, kemahiran, dan
keusahawanan untuk generasi pemuda. Disamping itu juga, pemerintah telah
membuat satu kebijakan yaitu dengan menggagaskan Dasar Sosial Negara, sebagai
usaha pemerintah untuk menggalakkan ikutsertaan semua masyarakat, individu, dan
keluarga ikutserta dalam menyumbang kepada pembangunan negara agar dinikmati
kesejahteraan buat semua masyarakat. Dan juga pemerintah telah melaksanakan
program tanggungjawab sosial korporat atau Corporate Social Responsibility (CSR)
bertujuan agar golongan korporat ikutserta membantu masyarakat yang kurang
berkemampuan109.
107 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari
http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html# 108 Metra Syahril Mohamed "Syabas Malaysia", artikel diakses pada 21 mei 2008, jam
11.00 pm dari http://www.utusan.com.my/utusan/arkib.asp?y=2007&dt=1011&pub=utusan_malaysia&sec= muka%5Fhadapan&pg=mh_01.htm&arc=hive
109 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html#
Keenam kesadaran politik, yaitu melahirkan personal politisi yang
berketrampilan, dikagumi, dihormati, dan dipercayai110.
Ketujuh kerohanian, dalam memperkasakan kerohanian masyarakat
Malaysia sebagai upaya mewujudkan tamadun ummah yang seimbang (ummatan
wasata')111. Ini semua berdasarkan sepuluh prinsip Islam Hadhari112. ;
Oleh karena itu pemerintah mengajak semua lapisan rakyat ikut
berpatisipasi dalam pembangunan sumber daya manusia di Malaysia, disamping
pemerintah memberikan sepenuh tumpuan kepada institut pengajian rendah, atas dan
tinggi karena pembangunan Modal Insan harus dimulai dari peringkat pemuda,
sebagai pewaris kepimpinan Negara masa depan. Dengan demikian, pemerintah juga
telah menggagaskan pelbagai program pembangunan Modal Insan sebagai mana yang
terkandung dalam Misi Nasional dan RMK-9, sebagai upaya pemerintah mewujudkan
keamanan, stabilitas negara, kesejahteraan sosioekonomi, dan politik, untuk bangsa
Malaysia dan mewujudkan impian menjadikan Malaysia modern mengikut acuan
sendiri.
110 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html#
111 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html#
112 Konsep Islam Hadhari, Diterbitkan oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Pusat Pentadbiran Kerajaan, Putrajaya, 2004, h. 7-8