kebenaran nov2014, bonggas lt

6
KEBENARAN 1. PENDAHULUAN Banyak orang yang tidak memahami arti kebenaran. Alkitab mencatat bahwa Pilatus ketika mengadili Tuhan Yesus, ia bertanya kepada Tuhan Yesus: “Apakah kebenaran itu?” (Yoh. 18:38). Artinya, aparat pengadilanpun, tidak memahami arti kebenaran. Banyak juga orang yang tidak dapat membedakan kebaikan dengan kebenaran. Sehingga mereka hanya menjadi manusia yang baik. Padahal kebaikan dengan kebenaran adalah dua hal yang berbeda. Berikut ini diberikan suatu ilustrasi untuk melihat perbedaan kebaikan dengan kebenaran. Ada seseorang yang sakit keras, bernama si Dangol. Sudah dibawa berobat ke beberapa dokter terkenal tetapi belum juga sembuh. Suatu waktu, datanglah si Burju menjenguknya. Hati si Burju baik, ia sangat prihatin melihat keadaan si Dangol, ia juga menginginkan si Dangol cepat sembuh dan ia selalu memikirkan bagaimana caranya supaya si Dangol cepat sembuh. Suatu waktu si Burju mendengar ada seorang dukun yang dapat mengobati orang sakit keras. Lalu dengan mobilnya sendiri, si Burju membawa si Dangol berobat ke dukun tersebut. Biaya perobatan untuk dukun itu pun ditanggung si Burju. Baik hatikah si Burju? Tentu Anda mengatakan dia orang baik. Tetapi ia tidak benar, karena ia meminta jasa dukun untuk mengobati si Dangol. Meminta jasa dukun adalah kekejian bagi Tuhan Yesus dan dukun sangat dibenci Tuhan Yesus. Perhatikanlah Firman TUHAN di bawah ini: Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, ………… (Ulangan 18: 10-12) Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya. (Imamat 20: 6) “….Celakalah dukun-dukun perempuan, yang mengikakan tali-tali azimat pada semua pergelangan dan mengenakan selubung pada kepala semua orang, tua atau muda, untuk menangkap jiwa orang………” (Yeh. 13 : 18) Kesimpulannya: Perbuatan Si Burju adalah baik, tetapi tidak benar, karena kebaikannya bertentangan dengan firman TUHAN! Tulisan kecil ini akan menguraikan tentang empat hal, yaitu: 1) Pentingnya kebenaran, 2) sumber kebenaran, 3) cara memperoleh kebenaran dan 4) tantangan yang dihadapi orang-orang yang berjalan dalam kebenaran.

Upload: bonggaslt

Post on 09-Aug-2015

28 views

Category:

Spiritual


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebenaran nov2014, bonggas lt

KEBENARAN

1. PENDAHULUAN

Banyak orang yang tidak memahami arti kebenaran. Alkitab mencatat bahwa Pilatus ketika

mengadili Tuhan Yesus, ia bertanya kepada Tuhan Yesus: “Apakah kebenaran itu?” (Yoh.

18:38). Artinya, aparat pengadilanpun, tidak memahami arti kebenaran.

Banyak juga orang yang tidak dapat membedakan kebaikan dengan kebenaran. Sehingga mereka

hanya menjadi manusia yang baik. Padahal kebaikan dengan kebenaran adalah dua hal yang

berbeda. Berikut ini diberikan suatu ilustrasi untuk melihat perbedaan kebaikan dengan

kebenaran.

Ada seseorang yang sakit keras, bernama si Dangol. Sudah dibawa berobat ke beberapa dokter

terkenal tetapi belum juga sembuh. Suatu waktu, datanglah si Burju menjenguknya. Hati si Burju

baik, ia sangat prihatin melihat keadaan si Dangol, ia juga menginginkan si Dangol cepat

sembuh dan ia selalu memikirkan bagaimana caranya supaya si Dangol cepat sembuh. Suatu

waktu si Burju mendengar ada seorang dukun yang dapat mengobati orang sakit keras. Lalu

dengan mobilnya sendiri, si Burju membawa si Dangol berobat ke dukun tersebut. Biaya

perobatan untuk dukun itu pun ditanggung si Burju.

Baik hatikah si Burju? Tentu Anda mengatakan dia orang baik. Tetapi ia tidak benar, karena ia

meminta jasa dukun untuk mengobati si Dangol. Meminta jasa dukun adalah kekejian bagi

Tuhan Yesus dan dukun sangat dibenci Tuhan Yesus. Perhatikanlah Firman TUHAN di bawah

ini:

Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau

anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung,

seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang

yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada

orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi

TUHAN, ………… (Ulangan 18: 10-12)

Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan

bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari

tengah-tengah bangsanya. (Imamat 20: 6)

“….Celakalah dukun-dukun perempuan, yang mengikakan tali-tali azimat pada semua

pergelangan dan mengenakan selubung pada kepala semua orang, tua atau muda, untuk

menangkap jiwa orang………” (Yeh. 13 : 18)

Kesimpulannya: Perbuatan Si Burju adalah baik, tetapi tidak benar, karena kebaikannya

bertentangan dengan firman TUHAN!

Tulisan kecil ini akan menguraikan tentang empat hal, yaitu: 1) Pentingnya kebenaran, 2) sumber

kebenaran, 3) cara memperoleh kebenaran dan 4) tantangan yang dihadapi orang-orang yang

berjalan dalam kebenaran.

Page 2: Kebenaran nov2014, bonggas lt

Kebenaran 2

2. PENTINGKAH KEBENARAN ITU?

Pengikut Tuhan Yesus harus hidup dalam kebenaran, tidak hanya sekedar memahami arti

kebenaran itu. Dengan mengacu kepada sabda-sabda Tuhan Yesus, berikut ini ditunjukkan

betapa pentingnya kebenaran itu.

1. Tuhan Yesus menegaskan bahwa yang terutama dalam kehidupan pengikutNya adalah

mencari kerajaan sorga dan kebenarannya.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan TUHAN dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.( Mat 6:33)

2. TuhanYesus merindukan agar murid-muridNya hidup dalam kebenaran.

Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diriKu bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.(Yoh. 17: 18-19)

3. Tuhan Yesus menegaskan bahwa ibadah pengikutNya harus dalam Roh dan kebenaran.

………. supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepadaNya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapanNya seumur hidup kita. (Luk 1:74-75)

Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. TUHAN itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran." (Yoh. 4:23-24)

4. Pada akhir zaman, orang benar yang memperoleh hidup kekal, bukan orang baik!

Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar (Mat. 13:49). Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." (Mat. 25:46)

5. Manusia berbahagia jika ia memiliki Kebenaran

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. (Mat. 5:6) Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (Mat.5:10)

6. Kebenaran akan memerdekakan seseorang dari hal-hal yang membelenggu kehidupan

rohaninya.

...……… dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yoh. 8:32)

Semua ayat-ayat di atas menyimpulkan bahwa pengikut Tuhan Yesus harus hidup dalam

kebenaran!

Page 3: Kebenaran nov2014, bonggas lt

Kebenaran 3

3. SUMBER KEBENARAN

Dari manakah sumber kebenaran itu? Mari kita baca ayat-ayat Alkitab di bawah ini:

Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh.14:6)

Maka kata Pilatus kepadaNya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraKu." (Yoh. 18:37)

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firmanMu adalah kebenaran (Yoh. 17:17).

Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepadaKu? (Yoh. 8:46).

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya seba-gai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yoh. 1:14)

Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhanNya kita semua telah menerima kasih karu-nia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. (Yoh. 1:15-17)

Kesimpulannya: Tuhan Yesuslah satu-satunya kebenaran dan sumber kebenaran!

4. BAGAIMANA CARANYA MEMILIKI KEBENARAN?

Tuhan Yesus yang adalah kebenaran itu menyatakan bahwa kebenaran akan kita peroleh jika kita

tetap dalam FirmanNya.

Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: "Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yoh. 8:31-32)

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. (Yoh. 16:13)

Dengan kata lain, tetaplah hidup dalam sabda-sabda Tuhan Yesus yang telah disampaikan

kepada murid-muridnya dahulu! Apapun yang kita laku-kan harus selalu mengacu kepada sabda

Tuhan Yesus. Kebaikan yang kita lakukan tidak boleh menyimpang dari sabda Tuhan Yesus.

Kebaikan yang kita lakukan harus merupakan ketaatan kita kepada sabda Tuhan Yesus.

Ilustrasi di bawah ini akan menggambarkan bagaimana seseorang masuk ke dalam kebenaran.

Page 4: Kebenaran nov2014, bonggas lt

Kebenaran 4

Ada seorang suku Tionghoa bernama Mr Lim. Leluhur orang Tionghoa mengajarkan bahwa

seorang anak harus hormat kepada orangtuanya. Mr Lim juga sangat hormat kepada orangtuanya.

Pada suatu waktu, Mr Lim dimarahi ibunya. Mr Lim duduk bersimpuh di depan ibunya dan tidak

mengucapkan suatu kata pun untuk melawan ibunya. Sikap Mr Lim ini adalah baik tetapi belum

benar, karena semuanya itu ia lakukan adalah untuk menaati pengajaran leluhurnya. Beberapa

tahun kemudian, Mr Lim menjadi pengikut Tuhan Yesus. Pada suatu waktu, Mr Lim kembali

dimarahi ibunya. Mr Lim teringat akan pengajaran Tuhan Yesus, bahwa ia harus menghormati

orangtuanya. Karena ketaatannya kepada Tuhan Yesus, Mr Lim duduk bersimpuh di depan

ibunya dan tidak mengucapkan suatu kata pun untuk melawan ibunya. Sekarang, Mr Lim masuk

ke dalam kebenaran, karena kebaikan yang dilakukannya adalah dalam rangka menaati Tuhan

Yesus.

Menghormati orangtua karena menaati ajaran leluhur adalah baik, tetapi kebaikan itu belum

merupakan kebenaran. Menghormati orangtua karena menaati ajaran Tuhan Yesus, itulah

kebenaran!

Melakukan sesuatu yang baik karena ketaatan kepada ajaran leluhur hanya mengantar kita

menjadi orang baik. Tetapi melakukan sesuatu yang baik karena ketaatan kepada ajaran Tuhan

Yesus akan membawa kita masuk dalam kebenaran! Oleh karena itu, lakukanlah segala sesuatu

yang baik karena ketaatanmu kepada Tuhan Yesus. Dengan demikianlah Anda akan masuk ke

dalam kebenaranNya.

Mungkin Anda beranggapan bahwa hal-hal baik yang diajarkan leluhur itu berasal dari Tuhan

yang benar, Tuhan Pencipta Alam Semesta, Tuhan yang telah menyatakan diriNya dalam nama

Yesus. Leluhur kita memang mempunyai tuhan, tetapi tuhan mereka tidak sama dengan Tuhan

Yesus, Tuhan yang benar itu. Tuhan Yesus, yang pada perjanjian lama disebut orang Israel

dengan nama YHWH, tidak pernah memberikan hukum-hukumNya kepada bangsa-bangsa lain

di luar bangsa Israel. Mari kita baca ayat di bawah ini:

Ia memberitakan firmanNya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukumNya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada sega-la bangsa, dan hukum-hukumNya tidak mereka kenal. (Maz. 147:19-20)

Ayat di atas menyatakan bahwa TUHAN yang disembah orang Israel tidak pernah memberikan

ketetapan-ketetapan maupun hukum kepada bangsa-bangsa lain di luar bangsa Israel. Jadi, hal-

hal baik yang diajarkan leluhur kita, penyembah berhala itu, semuanya itu tidak berasal dari

Tuhan Yesus. Sekalipun materi yang diajarkan mereka sama dengan yang diajarkan Tuhan

Yesus, pengajaran itu bukan dari Tuhan Yesus tetapi dari Iblis yang menjadi sesembahan mereka,

sebab Iblis suka meniru-niru TUHAN bahkan ingin menyamai TUHAN. Bukankah Iblis pernah

berkata: “Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!”(Yes. 14:14). Ketika TUHAN mengajar orang Israel agar menghormati orangtuanya,

maka Iblispun mengajar pengikutnya agar menghormati orangtuanya.

Jadi, hal-hal baik yang diajarkan leluhur bangsa-bangsa di luar Israel, adalah pengajaran yang

sumbernya dari Iblis sesembahan mereka. Pengajaran itu dikemas sedemikian rupa sehingga

kelihatannya baik dan mirip dengan pengajaran Tuhan Yesus. Pengajaran leluhur itu ada yang

baik tetapi bukan kebenaran, sebab sumbernya bukan dari Tuhan Yesus.

Page 5: Kebenaran nov2014, bonggas lt

Kebenaran 5

5. TANTANGAN BAGI PELAKU KEBENARAN

Ketika seseorang masuk ke dalam Kebenaran, ia akan mengalami tantangan dari orang banyak,

penguasa dan pemuka agama. Hal itu juga dialami Tuhan Yesus ketika Ia mengambil rupa

sebagai Anak Manusia. Pengikut-pengikutNya juga mengalami hal yang seperti itu. Rasul Paulus

juga dikecam sebagai orang gila ketika ia menyampaikan Kebenaran.

Sementara Paulus mengemukakan semuanya itu untuk mempertanggung-jawabkan pekerjaannya, berkatalah Festus dengan suara keras: "Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuat engkau gila." Tetapi Paulus menjawab: "Aku tidak gila, Festus yang mulia! Aku mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat!( Kis. 26:24-25) Alkitab juga mencatat, bahwa Kain, keturunan Adam yang pertama, juga menentang Habel

karena segala perbuatan Habel adalah benar (1 Yoh. 3: 11-12). Oleh karena itu, tidak usah heran

jika suatu waktu Anda dicap orang gila, orang sesat, pengacau karena Anda masuk dalam

Kebenaran. Hadapilah semuanya itu bersama dengan Tuhan Yesus, sebab dibalik kecaman itu

ada upah bagi Anda yaitu:

1. Hidup kekal bersama Bapa di sorga, karena hanya melalui kebenaranlah seseorang dapat

bertemu dengan Bapa Sorgawi (Yoh. 14:6).

2. Dimerdekakan dari segala belenggu, termasuk belenggu kuasa kegelapan dan belenggu tradisi

(Yoh. 8:31-32).

3. Dipakai TUHAN untuk melaksanakan rancanganNya, seperti Nuh, Zakaria dan Elizabet. Nuh,

Zakaria dan Elizabet adalah orang benar di hadapan TUHAN (baca Kej. 7:1 dan Luk. 1:6).

4. Disertai Tuhan Yesus (TUHAN menyertai orang benar, Maz. 14:5).

6. PENUTUP

Tuhan Yesus menginginkan pengikutnya menjadi orang benar, bukan menjadi orang baik. Sebab

orang baik belum tentu benar, tetapi orang benar pasti orang baik. Oleh karena itu, jadilah orang

benar di hadapan Tuhan Yesus, yaitu dengan melakukan segala sesuatu yang baik karena

ketaatan kepada Tuhan Yesus.

Periksalah kebaikan-kebaikan yang Anda lakukan selama ini. Jika kebaikan-kebaikan yang Anda

lakukan itu didorong oleh naluri kebaikan semata-mata atau hanya untuk memenuhi tuntutan

masyarakat, atau untuk menaati ajaran leluhur, maka kebaikan-kebaikan itu hanya membuat

Anda menjadi sekedar orang baik.

Anda harus percaya bahwa Tuhan Yesus adalah kebenaran. Dengan pengakuan ini, FirmanNya

akan menjadi kebenaran bagi Anda dan Firman itulah menjadi pusat acuan Anda dalam berpikir,

bertindak maupun dalam melakukan sesuatu yang baik.

Sudahkah Anda memiliki kebenaran?

Jika belum, sekaranglah saatnya. Datanglah kepada Tuhan Yesus dan dengan rendah hati berkata

demikian:

Tuhan Yesus, Pencipta Alam Semesta. Aku seorang berdosa yang harus dihukum dalam

kebinasaan kekal. Aku tidak dapat bebas dari hukuman itu dengan perbuatan baik, amal maupun

Page 6: Kebenaran nov2014, bonggas lt

Kebenaran 6

agamaku. Aku beroleh pembebasan dari hukuman itu, hanya karena anugerah TUHAN semata.

Engkau rela mengampuniku dan mengambil alih hukuman yang seharusnya kutanggung. Aku

percaya bahwa TUHAN telah menjadi manusia untuk mengambil alih hukuman yang seharusnya

kutanggung. Ketika Engkau menjadi manusia, Engkau memberitahu namaMu adalah Yesus,

dengan demikian Aku percaya bahwa Tuhan Pencipta Alam Semesta namaNya adalah Yesus.

Tuhan Yesus, aku adalah orang berdosa. Aku pernah melakukan perdukunan, meminta jasa

kepada arwah, menyebut namaMu sembarangan, malas mendengar FirmanMu, melawan orang-

tuaku, membenci seseorang, berzinah, mencuri, berdusta dan mengingini milik orang. Aku mau

bertobat dan meninggalkan semua dosa itu.

Tuhan Yesus, Engkau yang berfirman: “Jika aku mengaku dosaku, maka Engkau adalah setia

dan adil, sehingga Engkau akan mengampuni segala dosaku dan menyucikan aku dari segala

kejahatan”. Maka aku percaya, dosaku telah Engkau ampuni. Hukuman yang seharusnya

kutanggung telah Engkau ambil alih, sehingga aku tidak dihukum lagi. Karena itu, aku percaya

bahwa aku beroleh hidup kekal bersama Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus yang baik. Bimbinglah akau masuk ke dalam seluruh kebenaranMu. Banyak hal tak

kupahami, dalam masa menjelang. Namum terang bagiku kini, tanganMu Yesus yang memegang

aku. Terimakasih Tuhan Yesus. Amin!

Untuk Kalangan Sendiri Bonggas L Tobing, Jl. Perjuangan 9, Tj. Rejo Medan 20122