kdpk cairan
TRANSCRIPT
PERISTIWA DIFUSI, OSMOSIS, FILTRASI DAN
KESEIMBANGAN ASAM BASA
BY :
Hj suprihatin
masuk
keluar
sampah
Transport pasif
dif os fil
1. difusiNa o
o
o
fMembranpermiabel
Kons.tinggiKe kons. rendah
Batu sungai
Difusi dalam tubuh melalui :MEMBRAN KAPILER (pori-pori)-Air-Elektrolit-Zat-zat lainnya
Pertukaran bahan gizi/ zat lain
• Difusi mell membran kapiler antara darah & cairan intersisial
Zat larut dalam lipid Zat tak larut dalam
lipid
Difusi : gerak bolak-balik, disebabkan olehgerakan termal mol. Air & zat terlarut
dlm cairan tsb
• Difusi zat-zat larut dalam lipid
Lgsung b’difusi mell membran sel kapiler (tanpa mesti melewati pori-pori) t.u O2 & CO2
Kcptan transpor mell membran kapiler : 2x kecptn air & berkali-2 kecptn bag. T’bsr zat tak larut dalam lipid
Bakal kena marah nih, t’lmbat plg….Ku lwt sampg aja ah…
• Difusi zat-zat larut dalam air & tak larut dalam lipid
difusi diantara plasma & cairan intersisial (mell pori-pori) cont :ion Na+& Cl-, glukosa, dll
Kcptan transpor : lebih lambat
Kecepatan difusi
Konsistensicairan
Pialadifusi
Luaspermukaan
Temp.cairan
Jaraktempuh
Ukuran/ Beratmol
2. osmosis• Pengaturan
• Bergerak –> mol (zat terlarut) membran semi permiabel
• Larutan Dari kadar rendah ke kadar lebih tinggi
CIS CES
Membran sel & ddg kapiler permiabel thdp air
kebelet
kebeletkebelet
osmosis
• Tekanan osmotik• Osmolalitas• tonisitas
Tekanan osmotiklarutan• Tek. utk
m’hntikan osmosis air
• Daya tarik larutan terhadp mol. air
• smkin > kons.zat terlarut, smkin > tek.osmosis-nya
MOBIL AIR
AIRAIR
% KONS. DALAM
LARUTAN
JML PARTIKELZAT TERLARUT
ELEKTROLITNON
ELEKTROLIT
OSMOLARITAS
• Kadar partikel zat terlarut dalam cairan
• Cara u megukur kepekatan larutan satuan mol
• Cairan tubuh 300 mOsm
• Jenis : isoosmotik, hipoosmotik, hiperosmotik
Tonisitas
• Menjelaskan pengaruh larutan thdp bentuk / tonus sel
• Jenis : isotonik, hipotonik, hipertonik
3. FILTRASI• KEKUATAN GRK AIR & MOL. UNTUK
DPT B’DIFUSI MELWTI MEMBRAN PLASMA, AKBT TEK.CAIRAN YG TINGGI (spt : tek.darah)
• TJD AKBT P’BEDAAN TEK. 2 RUANG DIBTASI MEMBRAN
• CAIRAN KELUAR DARI DAERAH B’TEKANAN TINGGI KE TEKANAN RNDAH
a) Efek p’bedaan tek.hidrostatik atas pergerakan zat-zat molekul mell membran
• Tekanan yg > bsr pd satu sisi mybabkan sdkit pngktn difusi zat-zat kearah sisi yg lain
• Tapi jauh > byk air & zat-zat terlarut yg b’grk mell membran kapiler drpd disebabkan olh difusi
• Ketrgnnya adl : bhw air & zat lainnya sbnarnya hanya “mengalir scr borongan”, mell pori-pori kapiler bila tjd p’bedaan tek.hidrostatik
b) Efek p’bedaan tek.osmotik atas perpndahan zat-zat molekul mell membran kapiler aliran borongan
• Bila zat mpyai brt molekul lbih besar u melewati pori-pori ,embran kapiler ia membentuk tek.osmo diujung celah ini tempat grkan molekul ini terintangi
• Sbnrnya tek.ini b’lku sbg p’bdaan tek.hirdrosttik antar kedua ujg pori u mybabkan alirabn borong mell pori-pori ini
• Zat osmotik yg dl keadaan normal plg ptg mybabkan aliran borongan mell membran kapiler adal protein plasma
Distribusi volume cairan diantara plasma & cairan interseluler
• Meski kcpatan difusi zat keluar masuk kapiler (sebaliknya) ke dalam ruang CI sgt luar biasa seimbang
• Tp jika abnormal cairan dpt keluar dgn cpt dari sirkulasi kedlm ruangan intersisial, kdg-kdg tjd syok sirkulasikrn pnrunan vol. darah & edema jaringan akbt penumpukan cairan dlm ruang intersisial
edema
KESEIMBANGAN ASAM BASA
ASAM ASAM/BASA
LEMAH
BUFFERBASAASAM KUAT
ASAM BASA
pHpH
[H[H++]]
Acid Base
Normal = 7.40 (7.35-7.45)Normal = 7.40 (7.35-7.45)
Viable range = 6.80 - 7.80Viable range = 6.80 - 7.80
Regulator pH
1. Buffer kimiawi dlm cairan ekstra dan intra selluler.
2. Pemindahan karbondioksida oleh paru-paru.
3. Regulasi konsentrasi ion hidrogen oleh ginjal
SISTEM BUFFER KIMIAWI
• Sistem buffer asam karbonat-bikarbonat
• Sistem buffer phosphat
• Sistem buffer protein
a. Sistem buffer asam karbonat-bikarbonat
• Derajat pH ditentukan oleh perbandingan sodium bikarbonat (NaHCO3) dg asam karbonat (H2CO3).
• Normal; NaHCO3 : H2CO3 = 20 : 1
b. Sistem buffer phosphat
• Berperan penting dlm mempertahankan derajat asam basa cairan dlm tubula ginjal.
• Derajat pH ditentukan oleh naik atau turunnya ekskresi ion hidrogen.
c. Sistem buffer protein
• Mrpkan sistem buffer terbesar dan terkuat
• Dijumpai dlm Hb, plasma protein dan protein intraseluler.
• Protein dlm Hb, plasma & intraseluler akan mempertahankan derajat asam basa dg mempertahankan ion hidrogen & CO2 ketika berdifusi mell membran sel ke dlm sel.
REGULASI SISTEM PERNAPASAN
• CO2 + H2O H2 CO3
Jk konsentrasi CO2 pH darah asidosis
Jk konsentrasi CO2 pH darah alkalosis
• Jk H2 CO3 terurai mk CO2 akan berdifusi ke alveoli paru-paru & dikeluarkan saat exhalasi. Shg respiratory rate (RR) mempengaruhi konsentrasi ion hidrogen.
• Jk RR CO2 dikeluarkan pH
• Jk RR CO2 tertahan pH
REGULASI SISTEM PERKEMIHAN
• Derajat pH dipengaruhi oleh naik turunnya konsentrasi ion hidrogen dlm cairan.
• Hidrogen disekresikan ke dlm tubula ginjal & dikeluarkan dlm urin.
• Pd saat yg sama, Sodium di re-absorpsi dr cairan tubula ginjal ke dlm ECF utk m’gantikan hidrogen.
• Kemudian Sodium berikatan dg ion HCO3 utk m’bentuk NaHCO3.
NILAI NORMAL
• PCO2 : 35 – 45 mmHg
• PO2 : 75 – 100 mmHg
• pH : 7.35 – 7.45
• HCO3 : 22 – 26 mEq/L
MENGAPA MENGAPA PENGATURAN pH PENGATURAN pH
SANGAT PENTING ?SANGAT PENTING ?
AKIBAT DARI ASIDOSIS BERATAKIBAT DARI ASIDOSIS BERAT• KardiovaskularKardiovaskular• Gangguan kontraksi otot jantungGangguan kontraksi otot jantung
• Dilatasi Arteri,konstriksi vena, Dilatasi Arteri,konstriksi vena, dan sentralisasi volume darahdan sentralisasi volume darah
•• Peningkatan tahanan vaskular Peningkatan tahanan vaskular
paruparu•• Penurunan curah jantung, Penurunan curah jantung,
tekanan darah arteri, dan aliran tekanan darah arteri, dan aliran darah hati dan ginjaldarah hati dan ginjal
•• Sensitif thd Sensitif thd reentrant arrhythmiareentrant arrhythmia
dan penurunan ambang fibrilasi dan penurunan ambang fibrilasi ventrikelventrikel
•• Menghambat respon Menghambat respon
kardiovaskular terhadap kardiovaskular terhadap katekolaminkatekolamin
RespirasiRespirasiHiperventilasiHiperventilasiPenurunan kekuatan otot nafas dan Penurunan kekuatan otot nafas dan
menyebabkan kelelahan menyebabkan kelelahan ototototSesakSesak
MetabolikMetabolikPeningkatan kebutuhan Peningkatan kebutuhan metabolismemetabolismeResistensi insulinResistensi insulinMenghambat glikolisis anaerobMenghambat glikolisis anaerobPenurunan sintesis ATPPenurunan sintesis ATPHiperkalemiaHiperkalemiaPeningkatan degradasi proteinPeningkatan degradasi protein
OtakOtakPenghambatan metabolisme dan Penghambatan metabolisme dan
regulasi volume sel otakregulasi volume sel otakKomaKoma
AKIBAT DARI ALKALOSIS BERATAKIBAT DARI ALKALOSIS BERAT• KardiovaskularKardiovaskular• Konstriksi arteriKonstriksi arteri• Penurunan aliran darah koronerPenurunan aliran darah koroner• Penurunan ambang anginaPenurunan ambang angina• Predisposisi terjadinya supraventrikel dan ventrikel aritmia yg Predisposisi terjadinya supraventrikel dan ventrikel aritmia yg
refrakterrefrakter• RespirasiRespirasi• Hipoventilasi yang akan menjadi hiperkarbi dan hipoksemiaHipoventilasi yang akan menjadi hiperkarbi dan hipoksemia• MetabolicMetabolic• Stimulasi glikolisis anaerob dan produksi asam organikStimulasi glikolisis anaerob dan produksi asam organik• HipokalemiaHipokalemia• Penurunan konsentrasi Ca terionisasi plasmaPenurunan konsentrasi Ca terionisasi plasma• Hipomagnesemia and hipophosphatemiaHipomagnesemia and hipophosphatemia• OtakOtak• Penurunan aliran darah otakPenurunan aliran darah otak• Tetani, kejang, lemah delirium dan stuporTetani, kejang, lemah delirium dan stupor
• PENILAIAN STATUS ASAM BASAPENILAIAN STATUS ASAM BASA
AGDAGD
RANGKUMAN GANGGUAN RANGKUMAN GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA KESEIMBANGAN ASAM BASA
TRADISIONALTRADISIONALDISORDER pH PRIMER RESPON
KOMPENSASI
ASIDOSIS ASIDOSIS METABOLIKMETABOLIK
HCO3- pCO2
ALKALOSIS ALKALOSIS METABOLIKMETABOLIK
HCO3- pCO2
ASIDOSIS ASIDOSIS RESPIRATORIRESPIRATORI
pCO2 HCO3-
ALKALOSIS ALKALOSIS RESPIRATORIRESPIRATORI
pCO2 HCO3-