kdm memberi penguatan
TRANSCRIPT
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 1/13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin
menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai sumbstansi
bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan
penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar.
Sari dari keterampilan dasar mengajar ini diambil dari berbagai sumber dimana bahan
ini digunakan untuk para mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di sekolah sebelum
dia bekerja sepenuhnya sebagai seorang guru.
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola
tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini.
Keterampilan dasar mengajar ini adalah merupakan panduan pengajaran mikro dengan
menggunakan perangkat Sydney Micro Skills (1973).
Keterampilan Dasar Mengajar ini adalah :
1. Keterampilan Bertanya
2. Keterampilan Memberi Penguatan
3. Keterampilan Mengadakan variasi
4. Keterampilan Menjelaskan
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
6. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
7. Keterampilan Mengelola Kelas
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
B. TUJUAN
1. Memberikan gambaran bagaimana menentukan keterampilan dasar mengajar yang cocok
dalam pembelajaran salah satunya dengan keterampilan dasar mengajar member
penguatan
2. Memperkenalkan yang dimaksud dengan keterampilan dasar mengajar memberi
penguatan
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 2/13
3.Mengetahui guna dan prinsip pengunaan keterampilan dasar mengajar memberi
penguatan
C. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini akan dibahas tentang keterampilan dasar mengajar memberi
penguatan, meliputi pengertian , tujuan , jenis , prinsip , cara pengunaan keterampilan dasar
mengajar member penguatan.
D. METODE
1.Studi Pustaka
2.Studi Internet
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 3/13
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal
ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikaninformasi atau umpan balik (feed back) bagi
si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga
merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan
berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Penggunaan penguatan dalam kelas dapat mencapai atau mempunyai pengaruh sikap
positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa
terhadap pelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan
kegiatan belajar serta membina tingkah laku siswa yang produktif. Ketrampilan memberikan
penguatan terdiri dari beberapa komponen yang perlu dipahami dan dikuasai penggunaannya
oleh mahasiswa calon guru agar dapat memberikan penguatan secara bijaksana dan
sistematis.
B. Tujuan Penguatan
Pemberian penguatan tidak hanya untuk memberikan motivasi, tapi juga mempunyai
tujuan lain. Ada empat tujuan dalam hal penguatan pembelajaran.
1. Penguatan dapat meningkatkan perhatian peserta didik pada matakuliah yang
diajarkan.
Ketika memberikan penguatan terhadap prestasi peserta didik sebenarnya
telah mencoba menarik perhatian mereka untuk lebih memperhatikan, meskipun
sejenak terhadap materi yang sedang diajarkan.
2. Penguatan dapat meningkatkan motivasi belajar.
Dalam konteks pembelajaran, tentu peserta didik akan lebih termotivasi untuk
meningkatkan diri dalam menambah wawasan dan lebih aktif di kelas jika pendapat
yang dikemukakan dihargai.
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 4/13
3. Memudahkan peserta didik belajar
Dengan memberikan penguatan diharapkan peserta didik lebih mudah dalam
belajar sebab ketika mereka dihargai akan muncul perasaan senang yang lebih
mendorongnya untuk belajar hal-hal baru.Sebagaimana dalam paradigma baru
pendidikan, belajar yang paling baik adalah yang paling menyenangkan. Bagi peserta
didik yang senang suasana hatinya, tentu belajar akan lebih mudah ketimbang belajar
dalam kondisi tertekan
4. Mengurangi tingkah laku yang negatif serta membina tingkah laku positif
Dengan memberikan penguatan dan apresiasi terhadap peserta didik pada
dasarnya berusaha menciptakan budaya positif kepada peserta didik, bahwa siapa pun
yang melakukan hal baik atau berprestasi akan mendapatkan penghargaan. Sebaliknya
bagi yang melakukan tindakan tercela atau negatif tidak akan mendapatkan
penghargaan. Hal ini sangat diperlukan di tengah maraknya permasalahan bangsa
yang cenderung kurang menghargai pandangan pihak lain yang berbeda. Dengan
melatih di kelas diharapkan tradisi saling menghargai ini juga berkembang di
masyarakat agar budaya kekerasan semakin berkurang.
C. Jenis Penguatan
1) Penguatan verbal
Suatu bentuk respons atau apresiasi dalam pembelajaran yang dilakukan secara lisan,
biasanya diutarakan dengan menggunakan kata-kata pujian, pengahargaan, persetujuan, dan
sebagainya, misalnya: bagus; bagus sekali; betul; pintar; ya, seratus buat kamu.
2) Penguatan non verbal
Suatu bentuk apresiasi terhadap peserta didik selain menggunakan lisan.
Adapun bentuknya :
a) Penguatan gerak isyarat
misalnya memberikan acungan jempol, dengan senyuman, kerut kening tanda lebih
memperhatikan, atau wajah cerah. Senyuman saja sangat berarti bagi mereka dalam
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 5/13
hal penciptaan suasana nyaman belajar di kelas, apalagi senyuman kita juga dapat
berarti shadaqah.
b) Penguatan pendekatan
misalnya guru duduk dekat dengan siswa, berdiri di samping siswa atau berjalan di
sisi siswa. Mungkin sering menjumpai seorang guru yang hanya duduk di satu
tempat secara statis dan cenderung mematung, padahal mengajar dengan cara
sambil berjalan-jalan di kelas akan lebih membuat suasana kelas lebih nyaman
secara psikis
c) Penguatan dengan sentuhan (contact) : berjabat tangan, menepuk-nepuk pundak
siswa
d) Penguatan dengan kegiatan menyenangkan
Dalam hal ini sebagai pendidik dapat menggunakan kegiatan-kegiatan yang disenangi
siswa sebagai penguatan, misalnya apabila ada siswa yang lebih memahami sebuah materi,
dia diminta maju memberikan penjelasan kepada teman-temannya yang belum bisa. Cara
seperti ini akan mendorong hatinya bunga (Jawa-red.). Dalam pandangan David McClelland,
orang yang berprestasi dan merasa senang dia akan meningkat terus prestasinya. Ini disebut
virus nAch [need for achievement].
e) Penguatan berupa symbol-simbol: seperti kartu bergambar, lencana, ataupun
komentar tertulis
f) Tidak langsung menyalahkan siswa
D. Prinsip – Prinsip Penguatan
Beberapa prinsip penguatan yang perlu diperhatikan dalam penguatan :
a).Kehangatan dan antusias
Penguatan harus di lakukan dengan tulus, tidak dibuat-buat atau ada kesan asal melakukan
penguatan. Jika demikian, maka tujuan penguatan yang di lakukan tidak tercapai misalnya
meningkatkan motivasi atau meningkatkan prestasi peserta didik. Karena itu, dalam
melakukan penguatan harus lebih bersemangat.
b).KebermaknaanPenguatan yang di berikan hendaknya yang dapat meningkatkan motivasi peserta didik,
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 6/13
meningkatkan prestasi belajar, dan menarik perhatian siswa. Untuk itu, perlu diperhatikan
konteks saat penguatan dilakukan, sebab jangan sampai penguatan dilakukan pada saat yang
kurang tepat. Perlu diingat, bahwa penguatan dilakukan justru ketika perhatian peserta didik
mulai berkurang, motivasi rendah, dan mereka belum fokus ke pembelajaran.
c).Menghindari respons yang negatif
Sebelum memberikan penguatan, perlu diperhatikan konteks agar penguatan yang di lakukan
justru tidak kontraproduktif. Seharusnya meningkatkan motivasi tapi malah menurunkan
motivasi. Seharusnya membuat peserta didik lebih bersemangat belajar tapi malah
tersinggung atau menyepelekan. Ini mungkin saja terjadi jika tidak mempertimbangkan
konteks audiens. Sebagai contoh, cara memberikan penguatan verbal di sekolah Jawa tentu
berbeda dengan ketika berada di luar Jawa. Begitu juga, tentu berbeda bentuk penguatan yang
kita berikan di sekolah daerah pedesaan dengan di perkotaan.
d).Penguatan pada perseorangan
Penguatan akan lebih tepat sasaran dan bermakna jika mempertimbangkan siapa audiensnya.
Jika tujuan memberikan penguatan untuk peserta didik secara perseorangan tentu berbeda
dengan jika memberikan penguatan untuk kelompok. Karena itu, sasaran perlakuan akan
mempengaruhi bentuk penguatan yang kita berikan. Jika secara perseorangan, maka
penguatan juga harus khusus perseorangan.
e).Penguatan pada sebuah kelompok
Terkait dengan audiens poin sebelumnya, dalam hal ini jika penguatan ditujukan pada
kelompok, maka bentuk penguatan juga harus mengikuti.
f).Penguatan yang diberikan dengan segera
Penguatan akan lebih tepat sesaat setelah peserta didik menunjukkan prestasi, tidak diselingi.
Sebab, jika diselingi, konteksnya sudah berbeda, dan sangat mungkin peserta didik sudah lain
perhatian dan fokusnya. Dengan kata lain, jika akan memberikan penguatan, jangan di tunda-
ditunda
g).Penguatan yang diberikan secara variatif
Dalam memberikan penguatan pembelajaran, seharusnya menggunakan variasi bentuk,
verbal maupun non-verbal. Bayangkan respons peserta didik jika dari pertemuan pertama
sampai pertemuan terakhir hanya memberikan penguatan verbal saja, itupan hanya kata
”Hebat!!”. Apa yang terjadi? Sangat mungkin peserta didik kita akan mendahului
mengatakan ”Hebat!!” sebelum kita mengatakannya, sebab mereka sudah hafal. Di samping
itu, hal ini juga sebagai bentuk kebosanan. Yang terjadi malah semacam olok-olok kepada
kita, bukan memotivasi mereka. Untuk itu, dalam hal penguatan harus melakukan variasi
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 7/13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas , dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar
mengajar member penguatan merupakan proses pembelajaran yang menrangkan
bagaiman memberikan penguatan pada siswa terhadap suatu tingkah laku siswa .
Tindakan ini dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar
mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi pembelajaran.
Keterampilan dasar mengajar memberi penguatan dalam belajar adalahmeningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran ,merangsang dan meningkatkan
motivasi belajar siswa dan meningkatjan kegiatan belajar siswa dan membina tingkah
laku siswa yang produktif .
Kehangatan dan keantusian guru sangat membantu siswa dalam mengiktuti
proses belajar siswa , karena dengan hanya senyuman yang hangat dari guru membuat
siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
B. SARAN
Saran yang dapat diambil mengenai keterampilan dasar mengajar memberi
penguatan adalah dalam proses pembelajaran siswa harusnya diberi dorongan-
dorongan atau semangat agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
dan pemberian penguatan pada siswa tidak monoton , yang mengakibatkan kebosanan
pada siswa.
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 8/13
DAFTAR PUSTAKA
Muqowin.2009.http://kampungblog.com.online.diakses.12 April 2011.
Jaka.2010.http://blogspot.com.online.diakses.12April 2011.
Onaldx.2010.http://blogspot.com .online.diakses.12April 2011.
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 9/13
LAMPIRAN
Jaka.2010.http://blogspot.com.online.diakses.12April 2011.
Keterampilan Dasar Memberikan Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non
verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku
siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima
atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respons
terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali
perilaku itu.
Agar memberi pengaruh yang efektif, semua bentuk penguatan harus diberikan dengan
memperhatikan siapa sasarannya dan bagaimana teknik pelaksanaannya. Di samping itu juga
perlu diingat bahwa penguatan harus diberikan dengan hangat dan penuh semangat, harus
bermakna bagi siswa, dan jangan menggunakan kata-kata yang tidak pada tempatnya.
Sedangkan, keterampilan dasar memberikan penguatan itu sendiri adalah salah satu
keterampilan dasar mengajar dengan menggunakan penguatan sebagai teknik mengajar ketikaproses pembelajaran berlangsung.
Keterampilan dasar memberikan penguatan perlu dimiliki oleh seorang guru, karena
terkadang guru suka bersikap dingin terhadap respons siswa yang memberikan pemikiran
ketika di kelas. Sepertinya pemikiran tersebut tidak kita hargai. Tentu hal ini dapat
mengakibatkan melemahnya motivasi dalam belajar. Sedangkan, kita ketahui sendiri, bahwa
motivasi itu merupakan modal dasar seorang siswa dalam belajar. Tanpa motivasi, mungkin
tidak akan tercipta pembelajaran yang kondusif.
Dengan demikian, seorang guru harus mampu untuk menjaga motivasi belajar siswa-siswinya
agar dapat mencapai suatu hasil yang optimal ketika melakukan suatu proses pembelajaran.
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 10/13
Muqowin.2009. http://kampungblog.com .online.diakses.12 April 2011
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR [5]
KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Muqowim
A. Pengantar
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang keterampilan dasar memberi penguatan yang
mencakup pengertian, tujuan, komponen dalam bertanya dan prinsip bertanya. Hal ini penting kita
miliki sebagai pendidik karena kadang kita bersikap dingin terhadap respons peserta didik yang
memberikan pemikiran ketika di kelas. Sepertinya pemikiran tersebut tidak kita hargai. Tentu hal ini
dapat mengakibatkan melemahnya motivasi dalam belajar.
B. Pengertian
Pernahkah Anda memberikan apresiasi dengan mengatakan “Yah, sebuah pemikiran yang brilian
dalam diskusi kita ini, hebat!!”, memberikan isyarat acungan jempol kepada peserta didik yang
mempunyai ide cemerlang dalam sebuah diskusi atau memberikan aplaus dengan tepuk tangan setelah
seorang peserta didik selesai mempresentasikan makalahnya di kelas? Kalau pernah, berarti Anda
telah melakukan proses yang disebut penguatan dalam pembelajaran. Yang dimaksud dengan
penguatan di sini adalah sebuah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkankemungkinan berulangnya tingkah laku tersebut. Dengan penguatan diharapkan akan muncul motivasi
meningkatkan diri bagi yang diberi penguatan serta mendorong orang lain di sekitarnya melakukan
hal yang sama atau lebih baik lagi.
C. Tujuan Penguatan
Pemberian penguatan tidak hanya untuk memberikan motivasi, tapi juga mempunyai tujuan lain.
Paling tidak ada empat tujuan dalam hal penguatan pembelajaran. Pertama, penguatan dapat
meningkatkan perhatian peserta didik pada matakuliah yang diajarkan. Ketika Anda memberikan
penguatan terhadap prestasi peserta didik sebenarnya Anda telah mencoba menarik perhatian mereka
untuk lebih memperhatikan, meskipun sejenak terhadap materi yang sedang Anda ajarkan. Coba
bayangkan, jika apa pun pendapat peserta didik terhadap materi tidak diapresiasi, tentu mereka akan
merasa bosan dan kelihatan monoton.
Kedua, penguatan dapat meningkatkan motivasi belajar. Coba kita refleksikan pada diri sendiri, ketika
kita berhasil menyelesaikan sebuah pekerjaan tanpa dihargai atau diapresiasi, bagaimana perasaan kita
ketika diberi pekerjaan yang lain? Apakah kita lebih bersemangat mengerjakan tugas baru ataukah
kita mengerjakan asal-asalan? Dalam konteks pembelajaran, tentu peserta didik akan lebih termotivasi
untuk meningkatkan diri dalam menambah wawasan dan lebih aktif di kelas jika pendapat yang
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 11/13
dikemukakan kita hargai.
Ketiga, tujuan pemberian penguatan adalah untuk memudahkan peserta didik belajar. Dengan Anda
memberikan penguatan diharapkan peserta didik lebih mudah dalam belajar sebab ketika mereka
dihargai akan muncul perasaan senang yang lebih mendorongnya untuk belajar hal-hal baru. Ingat,
dalam paradigma baru pendidikan, belajar yang paling baik adalah yang paling menyenangkan. Bagi
peserta didik yang senang suasana hatinya, tentu belajar akan lebih mudah ketimbang belajar dalam
kondisi tertekan.
Keempat, penguatan bertujuan untuk mengurangi tingkah laku yang negatif serta membina tingkah
laku positif. Dengan kita memberikan penguatan dan apresiasi terhadap peserta didik pada dasarnya
kita berusaha menciptakan budaya positif kepada peserta didik, bahwa siapa pun yang melakukan hal
baik atau berprestasi akan mendapatkan penghargaan. Sebaliknya bagi yang melakukan tindakan
tercela atau negatif tidak akan mendapatkan penghargaan. Hal ini sangat diperlukan di tengah
maraknya permasalahan bangsa yang cenderung kurang menghargai pandangan pihak lain yang
berbeda. Dengan melatih di kelas diharapkan tradisi saling menghargai ini juga berkembang di
masyarakat agar budaya kekerasan semakin berkurang.
D. Bentuk Penguatan
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa memberikan ucapat ”Hebat!” dan ”Wah, sebuah ide yang
bagus!” atau memberikan acungan jempol dan tepuk tangan bersama adalah bagian dari bentuk
penguatan. Secara umum ada dua bentuk penguatan dalam pembelajaran, yaitu penguatan verbal danpenguatan non-verbal.
Yang dimaksud dengan penguatan verbal adalah sebuah bentuk respons atau apresiasi dalam
pembelajaran yang dilakukan secara lisan dengan memberikan kata pujian, penghargaan, persetujuan
dan sebagainya. Sementara itu, penguatan non-verbal adalah sebuah bentuk apresiasi terhadap peserta
didik selain menggunakan lisan. Adapun di antara bentuk penguatan non-verbal adalah:
Penguatan berupa gerakan mimik dan badan, misalnya memberikan acungan jempol, dengan
senyuman, kerut kening tanda lebih memperhatikan, atau wajah cerah. Pada kenyataannya, banyak di
antara kita yang jual senyum kepada siswa. Padahal senyuman kita sangat berarti bagi mereka dalam
hal penciptaan suasana nyaman belajar di kelas, apalagi senyuman kita juga dapat berarti shadaqah.
Maka, ternyumlah kepada peserta didik kita!
Penguatan dengan cara mendekati, misalnya guru duduk dekat dengan siswa, berdiri di samping siswa
atau berjalan di sisi siswa. Kita mungkin sering menjumpai seorang guru yang hanya duduk di satu
tempat secara statis dan cenderung mematung, padahal mengajar dengan cara sambil berjalan-jalan di
kelas akan lebih membuat suasana kelas lebih nyaman secara psikis.
Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. Dalam hal ini sebagai pendidik kita dapat
menggunakan kegiatan-kegiatan yang disenangi siswa sebagai penguatan, misalnya apabila ada siswa
yang lebih memahami sebuah materi, dia diminta maju memberikan penjelasan kepada teman-
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 12/13
temannya yang belum bisa. Cara seperti ini akan mendorong hatinya bungah (Jawa-red.). Dalam
pandangan David McClelland, orang yang berprestasi dan merasa senang dia akan meningkat terus
prestasinya. Ini disebut virus nAch [need for achievement].
Penguatan dengan menggunakan simbol dan benda, misalnya lencana, bintang, atau kartu bergambar.
Pernahkah nggak kita memberikan tanda bintang kepada siswa kita yang berprestasi? Jika belum,
cobalah kita lakukan, sebab hal ini akan membuat mereka dihargai dan lebih termotivasi.
5/14/2018 KDM Memberi Penguatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kdm-memberi-penguatan 13/13
Onaldx.2010. http://blogspot.com .online.diakses.12April 2011.
2. Ketrampilan Memberikan Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non
verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku
siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima
atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon
terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali
tingkah laku tersebut.
Penggunaan penguatan dalam kelas dapat mencapai atau mempunyai pengaruh sikap positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap
pelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan kegiatan belajar
serta membina tingkah laku siswa yang produktif. Ketrampilan memberikan penguatan terdiri
dari beberapa komponen yang perlu dipahami dan dikuasai penggunaannya oleh mahasiswa
calon guru agar dapat memberikan penguatan secara bijaksana dan sistematis.
Komponen-komponen itu adalah : Penguatan verbal, diungkapkan dengan menggunakan
kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya. Dan penguatan non-verbal, terdiri
dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati,
penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan,
penguatan berupa simbol atau benda dan penguatan tak penuh. Penggunaan penguatan secara
evektif harus memperhatikan tiga hal, yaitu kehangatan dan evektifitas, kebermaknaan, dan
menghindari penggunaan respons yang negatif.