kata pengantar€¦ · seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill), (c) seni sebagai...
TRANSCRIPT
Kata Pengantar . .
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul Seni Kriya Keramik untuk Mahasiswa Sendratasik UMTAS. Modul ini disusun berdasarkan Silabus dan RPP yang lebih menempatkan Mahasiswa sebagai pusat kegiatan belajar (Student Center). Modul ini juga dilengkapi dengan latihan soal untuk menguji pemahaman siswa terkait dengan materi yang terdapat pada modul.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesain modul ini, Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik.
Tasikmalaya, 26 Mei 2019
Penyusun
Cover
Kata pengantar
Daftar isi .............................................................................
Materi 1 ..............................................................................
Seni Rupa ..........................................................................
Latihan 1 ............................................................................
Materi 2 ..............................................................................
Fungsi Seni Rupa ...............................................................
Latihan 2 ............................................................................
Materi 3 ..............................................................................
jenis-jenis seni rupa. ........................................................ Latihan 3 ............................................................................
Materi 4 ..............................................................................
Cabang seni rupa ........................................................... Latihan 4 ............................................................................
Materi 5 ..............................................................................
Unsur-unsur Seni Rupa .....................................................
Latihan 5 ............................................................................
Materi 6 ..............................................................................
Alat Dan Bahan .................................................................
Latihan 6 ............................................................................
Seni Rupa
Istilah seni bersumber dari beberapa pendapat
di antaranya bahwa kata seni berasal dari “sani” dalam
bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, pelayanan,
donasi, permintaan atau pencarian dengan hormat dan
jujur. Ada yang mengatakan seni berasal dari bahasa
Belanda “genie” atau jenius. Atau versi yang lain, seni
disebut cilpa yang berarti berwarna (kata sifat) atau
pewarna (kata benda), kemudian berkembang menjadi
cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan (hasil
keterampilan tangan) yang artistic. Dalam
perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul
berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni sebagai karya
seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill), (c)
seni sebagai kegiatan manusia (human activity).
Seni Rupa merupakan cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang ditangkap
oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. diartikan
sebagai hasil ciptaan kualitas, hasil, ekspresi, atau alam
keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya
serta klasifikasi objek-objek terhadap kriteria tertentu
yang diciptakan menjadi suatu struktur sehingga dapat
dinikmati menggunakan indera mata dan peraba.
Dalam bahasa Inggris, seni rupa disebut visual
arts , Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam
Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai
perkembangan dunia seni modern, istilah fine
art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa
murni untuk kemudian menggabungkannya dengan
desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
Seni rupa merupakan cabang seni yang umum
disebut dengan seni visual, hal ini disebabkan seni rupa
berwujud bentuk - bentuk yang divisualisasikan melalui
indra penglihatan (garis, bidang, warna, ruang, gelap
dan terang). Juga seni yang diciptakan manusia
dengan menggunakan rupa sebagai medium
penggungkapan gagasan seni. Karena perbedaan
rupa yang dijadikan medium inilah kemudian dikenal
cabang - cabang seni rupa seperti seni lukis, seni patung,
seni grafis, seni desain, dan sebagainya.
Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang
dalam berbagai bentuk karya seni. Refleksi kehidupan
manusia dituangkan melalui media seni dalm bentuk
karya seni. Semua cabang seni (tari, musik, seni rupa,
teater, dan sastra) memiliki nilai yang dapat
ditransformasikan dalam kehidupan sehari-hari. Atau
sebaliknya. Di dalam seni terdapat simbol-simbol
kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang
hakikat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan
bunyi dan suara manusia, teater dengan ungkapan
ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan berbagai
media visual - semuanya memiliki gaya dan aliran yang
beragam - merupakan ungkapan ekspresi yang di
dalamnya sarat dengan simbol. Memaknai cabang–
cabang seni ini menjadi penting artinya untuk
mengawali sebuah proses pengenalan tentang apa seni
itu.
Buat sebuah resume mengeni apa yang dimaksud
dengan:
Seni, Seni rupa, Estetika, apresiasi, proses estetis
Fungsi Seni Rupa
1. Fungsi Individu
Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik dan Fungsi
pemenuhan kebutuhan emosional.
2. Fungsi Sosial
Selain berdasarkan dimensi dan fungsinya, karya seni
rupa dapat juga diketegorikan berdasarkan temanya.
Tema dapat dikatakan sebagai pokok pikiran atau
persoalan yang mendasari kegiatan (dalam hal ini
kegiatan berkesenian). Dalam penciptaan seni rupa
misalnya, dikenal tema “perjuangan”, “kemanusiaan”,
“keagamaan”, “lingkungan hidup”, “kelautan”,
“kesehatan”, “sosial” dll. Dari tema-tema itu dapat
diuraikan menjadi judul-judul, misalnya “ibu dan anak”,
“pengemis”, “bunga mawar”, dll.
Adapun yang dimaksud dengan ”gaya” dalam
karya seni rupa, adalah model penampilan dari suatu
karya. Contohnya antara lain:
• Gaya dekoratif, yaitu penampilan karya yang
lebih mengutamakan keindahan garis, bidang
warna. Warna pada bidang tidak memiliki
kesan terang gelap, tetapi rata/datar saja.
Garis diusahakan lancar, rapi. Bentuk tidak
menuruti benda aslinya, tetapi direkayasa
demi keindahan.
• Gaya naturalis, yaitu penampilan karya yang
memperlihatkan ketelitian seniman dalam
menggambarkan objek secara rinci, sesuai
dengan bentuk aslinya (haslinya menyerupai
hasil pemotretan).
• Gaya abstrak, yaitu karya yang tidak-
mengingatkan kepada bentuk atau objek
yang ada di alam. Yang tampak pada lukisan
misalnya hanya komposisi warna-warna atau
bidang;
• Gaya stilasi, yaitu penampilan objek dengan
menggayakan atau membuat indah, dengan
garis meliuk-liuk, melingkar-lingkar agar tampak
indah (dalam hal ini, stilasi dapat dipandang
bagian dari dekorasi). Gaya stilasi lazim dibuat
pada hiasan atau ornamen seni hias Indonesia
klasik (perhatikan motif batik, hiasan pinggir
bingkai Al- Qur’an, ukiran pada mebel)
Buat kelompok kemudian carilah benda seni rupa dan
fungsinya Untuk kemudian d presentasikan dan
didiskusikan d depan kelas !!!
jenis-jenis seni rupa.
Seni rupa ditinjau dari segi fungsinya dibagi menjadi dua
yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.
• Seni rupa murni (fine art), karya seni yang
diciptakan untuk dinikmati keindahan atau
keunikannya;
• seni rupa terapan (applied art), yaitu seni rupa
yang memiliki nilai kegunaan (fungsional)
sekaligus memiliki nilai seni. Atau karya seni rupa
yang prinsip pembentukannya mengikuti fungsi
tertentu dalam kehidupan sehari-hari
Seni rupa ditinjau dari wujudnya dibagi menjadi dua
yaitu seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi.
• Karya seni rupa dua dimensi (dwimatra), yaitu
karya seni rupa yang mempunyai ukuran
panjang dan lebar
• Karya seni rupa tiga dimensi (trimatra), yaitu
karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala
arah dan memiliki volume (ruang).
Seni rupa ditinjau berdasarkan masanya terbagi menjadi
seni Seni Rupa Tradisional Seni Rupa Modern, seni Rupa
Kontemporer.
• Seni Rupa Tradisional, adalah seni rupa yang
dibuat dengan pola, aturan, atau pakem
tertentu sebagai pedoman dalam berkarya seni
dan dibuat berulang-ulang tanpa merubah
bentuk aslinya; . Aturan-aturan umum terkait
dengan penciptaan bentuk, pola, corak,
penggunaan warna, bahan dan ukuran, Aspek-
aspek berkarya seni seni rupa tradisional misalnya
masih dipertahankan secara turun-temurun, dari
generasi ke generasi sampai sekarang. Sehingga
seni rupa bersifat statis, sejak dulu hingga
sekarang bentuk dan coraknya tidak mengalami
perubahan.
• Seni Rupa Modern, adalah karya seni yang
ditandai dengan munculnya kreativitas untuk
mencitakan hal yang baru yang belum pernah
ada sebelumnya; Unsur kebaharuan menjadi
sangat penting dan harus ada untuk
memberikan karya seni rupa modern yang
mengutamakan aspek kreativitas dalam
berkarya sehingga tercipta suatu karya yang
baru. Sehingga seni rupa modern bersifat lebih
individualis. Contoh seni rupa modern berupa
lukisan, grafis, patung dan kriya.
• Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang
pemunculannya dipengaruhi oleh waktu dimana
karya seni tersebut diciptakan. . Seni rupa
kontemporer bersifat kekinian dan temporer
yang diangkat dari seni rupa kontemporer
mengenai situasi dan kondisi saat karya tersebut
diciptakan yang biasa untuk ekspresi pribadi
seniman dan mengungkapkan daya fantasi,
imajinasi, maupun dengan cita-cita harapan
yang dikaitkan mengenai situasi dan kondisi
kapan karya tersebut diciptakan.
Buat kelompok kemudian carilah contoh benda seni
rupa menurut :
➢ Fungsi
➢ Masa
➢ Wujud
Untuk kemudian d presentasikan dan didiskusikan d
depan kelas
Cabang seni rupa :
A. Seni Lukis
Seni Lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. seni
lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi
atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk
mendapat kesan tertentu.
Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas
kertas papan, dan bahkan fotografi bisa dianggap
sebagai media seni lukis. Alat yang digunakan juga bisa
bermacam-macam, Seni lukis merupakan kegiatan
pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti garis, bidang,
warna dan tekstur pada bidang dua dimensi. Kegiatan
yang menyerupai seni lukis sudah lama dikenal di
Indonesia, tetapi penamaan atau istilah seni lukis
merupakan istilah yang datang dari Barat.
Kegiatan yang menyerupai seni lukis itu dapat juga
disebut seni lukis tradisonal. Beberapa contoh dari karya
seni lukis tradisional dapat kita lihat di berbagai daerah
di Indonesia seperti seni lukis kaca di Cirebon, seni lukis
Kamasan di Bali, lukisan pada kulit kayu yang dibuat
masyarakat di Irian Jaya dsb. Adapun seni lukis yang kita
kenal saat ini dibuat pada kanvas, dapat disebut seni
lukis modern. Beberapa Lukisan merupakan sebuah
karya seni lukis yang dibuat dengan cara memulaskan
cat menggunakan alat kuas lukis, pisau palet atau
peralatan lain, pemulasan cat dengan berbagai warna
dan nuansa gradasi warna, dengan kedalaman warna
yang tertentu dan juga komposisi warna tertentu dari
bahan warna pigmen warna dalam pelarut dan gen
pengikat untuk pengencer air. Gen pengikat dapat
berupa
Tehnik dalam berkarya seni lukis
• Lukisan cat minyak (oil painting ) adalah lukisan
cat yang berupa tepung atau pasta yang
dicampurkan oleh minyak atau lin oil . alat yang
digunakan adalah kuas atau pisau palet .
• Lukisan cat air (water color ) adalah lukisan yang
mengunakan media cat cair yang memiloki sifat
trasparan (tembus pandang )
• Lukisan pastel , ( oil pastel ) adalah lukisan yang
menggunakan butiran pigmen warna yang telah di
padatkan seperti batang kapur
• Lukisan pensil/ arang(conte),dapat
menghasilkan lukisan yang berkesan gelap terang.
Pengaturan nuansa betuk dan cahaya sangat
menonjol dari lukisan ini dibentuk dengan teknik arsir,
dusel atau blok, sehingga dapat memunculkan
modulasi atau kesan tiga dimensi.
• lukisan dinding (mural/tempera). Fresco sendiri
mengandung arti fresh/segar, biasanya di lukiskan
pada atap bangunan. Lukisan secco,media yang
digunakan untuk lukisan al secco sama dengan
lukisan fresco,namun lukisan secco dilukis setelah
temboknya telah kering.
• Lukisan azalejo lukisan yang dikarjakan dengan
cara menempel potongan dari suatu bentuk tertentu
sesuai dengan pola gambar.
• lukisan menggunakan bahan alam, seperti kulit
bawang, bulu ayam, pasir dsb. Lukisan ini dibuat
dengan cara menempelkan bahan bahan dari alam
menggunakan perekat tertentu untuk mewujudkan
gagasan penciptanya.
Aliran-aliran dalam seni rupa yang muncul ada yang
selaras, saling meneruskan, atau menentang aliran
sebelumnya diantaranya adalah:
(a). Klasisis, (b) Neo-Klasisis, (c) Romantis (d) Naturalis, (e)
Impresionis, (f) Post-Impresionis, (g) Ekspresionis, (h)
Fauvis, (i) Kubis, (j) Futuris, (k) Abstraksionis, (l) Dadais, (m)
Surealis, (n) Pop-Art
o Klasisis : Aliran Klasikisme adalah salah satu aliran
dalam seni lukis yang akan memberikan tampilan
gambar lebih klasik dan memiliki karakter dan ciri ciri
tersendiri.Aliran ini banyak ditemukan di nusantara dan
mancanegara. Aliran ini biasanya mengacu pada
Romawi dan Yunani.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Klasikisme:
➢ Berisi cerita lingkungan istana.
➢ Lukisan terikat pada norma-norma intelektual
akademis.
➢ Objek yang dilukis dalam wujud hiperbolis.
➢ Menggunakan batasan-batasan warna yang
bersih dan statis.
➢ Raut muka tenang dan berkesan agung.
➢ Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Klasikisme:
• Bartholome Vignon
• Jan Ingles
• Jaques Lovis David
o Gotik : Aliran Gotik adalah salah satu aliran dalam
seni lukis yang akan menggambarkan sebuah objek
dengan menggunakan garis tebal dan memiliki bentuk
ramping serta menegaskan sesuatu lukisan dengan
berdasarkan warna.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Gotik:
▪ Objek yang dilukis biasanya adalah tokoh suci,
ksatria, raja, dan ratu.
▪ Lukisan gaya seperti ini banyak terdapat di
kerajaan-kerajaan, rumah ibadah, dan juga
kastil atau bangunan klasik.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Gotik:
▪ Albert Durer
▪ Jan Van Eyck
▪ Mathias Grunnewald
▪ Pieter Droughel
o Realisme adalah salah satu aliran seni yang memiliki
karya seni lukis dengan apa adanya yang ada di
dalam kehidupan sehari – hari dan lukisan tersebut
seperti nyata tanpa ada tambahan.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Realisme:
• Kebanyakan menampilkan tentang kehidupan
sehari-hari.
• Lukisannya apa adanya.
• Lukisannya juga terlihat menyatu antara objek
satu dengan objek lainnya.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Realisme:
• Fransisco de Goya
• Gustove Corbert
• Honore Umier
o Romantisme: Merupakan aliran tertua di dalam sejarah
seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini
berusaha membangkitkan kenangan romantis dan
keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam
adalah objek yang sering diambil sebagai latar
belakang lukisan. Romantisme dirintis oleh pelukis-
pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan
ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi
dan galeri di zaman kolonial. Aliran Romantisme
adalah salah satu aliran seni lukis yang akan
menampilkan salah satu lukisan dengan fantastik dan
indah. Aliran ini melukiskan tentang suatu hal yang
bersifat romance, seperti sebuah tragedi, sejarah,
pemandangan alam, dan tentunya ditampilkan
dengan lukisan yang fantastik.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Romantisme:
o Kedahsyatan melebihi kenyataan
o Penuh gerak dan dinamis
o Memiliki cerita yang emosional dan dahsyat
o Mengandung kegetiran
o Menyentuh perasaan
o Pengaturan komposisi dinamis
o Warna bersifat kontras dan meriah
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Romantisme:
• Eugene Delacroix
• Jean Baptiste
• Raden Saleh
• Theodore Gericault
o Naturalis : aliran Naturalisme yakni aliran seni lukis yang
berusha menyampaikan suatu objek lukisan secara
alami. Aliran naturalisme ini memiliki kemiripan dengan
realisme akan tetapi naturalisme ini memiliki salah satu
tambahan agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Naturalisme:
➢ Kebanyakan bertemakan alam.
➢ Memiliki teknik gradasi warna.
➢ Memiliki susunan perbandingan, perspektif,
tekstur, perwarnaan, serta gelap terang
dikerjakan seteliti mungkin.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Naturalisme:
➢ Abdullah Sudrio Subroto
➢ Basuki Abdullah
➢ Gambir Anom
➢ Raden Saleh
➢ Trubus
o Konstruktivisme : Konstruktivisme adalah salah satu
aliran yang ada di dalam seni lukis, dalam aliran ini
lebih menekankan pada gambaran dengan fokus di
sebuah bangunan.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Konstruktivisme:
➢ Objek utama yang dilukis adalah bangunan dan
latar yang berada di sekitar bangunan dari satu
sudut lukis.
➢ Objek bisa berupa bangunan kuno, klasik,
modern atau bangunan apa pun.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Konstruktivisme:
• Jim Nyoman Nuarta
• Laszlo Moholy-Nagy
• Liubov Popova
• Naum Gabo
• Sprinka
• Victor Pasmore
o Impresionis : Aliran Impresionisme adalah aliran seni
lukis yang berusaha memperlihat kesan yang
ditangkap oleh objek. Aliran dalam seni lukis ini memiliki
gambar yang kurang detail sehingga terlihat bahwa
hasil lukisan sedikit kabur.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Impresionisme:
• Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya
seperti sketsa, hal ini dengan alasan untuk
memberikan kemudahan pelukis menangkap
esensi subjek ketimbang detailnya.
• Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya
dari sebuah objek untuk kemudian diterapkan ke
dalam lukisan.
• Lukisan ini dibuat di luar ruangan atau en plein air.
• Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan
warna berikutnya.
• Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna
komplementer (hitam tidak digunakan sebagai
bayangan.
• Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
• Warna didapatkan dengan sesedikit mungkin
pencampuran pigmen cat yang digunakan. Hal
ini diharapkan, warna tercampur secara optis oleh
retina.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Impresionisme:
• Aguste Renoir
• Casmile Pissaro
• Claude Monet
• Edward Degas
• Mary Cassat
• Sisley
o Pointilisme adalah salah satu aliran dalam seni lukis
yang memberikan gambaran suatu objek dan
penggambarannya dengan menggunakan titik titik.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Pointilisme:
➢ Objek yang dilukis akan terlihat sangat jelas dari
kejauhan dan agak baur jika dinikmati dari
dekat.
➢ Titik yang digunakan terdiri dari berbagai macam
variasi, baik besar-kecil, tebal-tipis, maupun
berwarna-hitam putih.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Pointilisme:
• Keo Budi Harijanto
• Rijaman
• Seurat’s La Parade
o Ekspresionis :Aliran Ekspresionisme adalah salah satu
aliran dalam seni lukis yang memberikan kebebasan
distorsi bentuk dan warna agar bisa melahirkan emosi
atau menyatakan sensasi dari dalam, baik dari objek
maupun senimannya. Ciri-ciri Aliran Seni Lukis
Ekspresionisme:
▪ Lebih banyak mengungkapkan emosi kemarahan
dan depresi daripada emosi bahagia seseorang.
▪ Ungkapan isi hati seseorang.
▪ Pemilihan warna juga yang diutamakan.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Ekspresionisme:
• Affandi
• Ernast Ludwig
• Paul Gaugiuin
• Popo Iskandar
• Vincent Van Gogh
• Zaini
o Fauvisme : adalah aliran seni lukis yang memberikan
kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan
yang dibuat kontras dengan aslinya.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Fauvisme:
➢ Lukisan yang dihasilkan adalah lukisan yang
menggunakan warna-warna yang liar dan
kontras.
➢ Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi
disesuaikan dengan warna aslinya.
➢ Penggunaan garis dalam lukisan ini
disederhanakan. Sehingga, penikmat lukisan ini
bisa mendeteksi keberadaan gais yang jelas dan
kuat.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Fauvisme
• Andre Dirrain
• Henry Matisse
• Kess Van Dongen
• Maurice de Vlamink
• Rauol Dufi
o Kubisme: Adalah aliran yang cenderung melakukan
usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-
bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu.
Aliran Kubisme merupakan aliran seni lukis yang
mempunyai bentuk-bentuk geometris seperti :
➢ Segitiga
➢ Kubus
➢ Segiempat
➢ Silinder
➢ Lingkaran
➢ Kerucut
➢ Kotak-kotak, dan sebagainya.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Kubisme:
• Memiliki bentuk geometris.
• Memiliki perpaduan warna yang sangat
perspektif.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Kubisme:
• Braque
• Fernand Leger
• Gezanne
• Metzinger
• Pablo Picasso
• Robert Delaunay
o Futurisme : aliran Futurisme merupakan aliran seni lukis
yang menggambarkan objek lukisan yang terlihat
seperti bergerak. Sebuah objek digambarkan dengan
beberapa kali secara perspektif, secara sama. aliran
ini menekankan pada :
▪ Keindahan gerak
▪ Garis
▪ Visual
▪ Warna sebagai seni lukis anti-kubisme yang statis.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Futurisme:
▪ Karya seni menangkap unsur gerak dan
kecepatan
▪ Memperhatikan tentang kedisiplinan,
kedinamisan, dan gaya untuk
mengekspresikan kecepatan dan kesamaan
waktu.
▪ Menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi
dalam desain.
▪ Memanfaatkan prinsip aneka tampak atau
multiple viewpoints.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Futurisme:
• Carlo Carrà
• Giacomo Balla
• Sculptor
• Umberto Boccioni
o Abstrak : Aliran Abstraksionisme merupakan aliran seni
lukis yang menggunakan bentuk dan warna dalam
cara non-representasional. Aliran ini juga dikenal
dengan aliran seni lukis yang menghindari peniruan
objek secara mentah, memberikan sensasi
keberadaan objek dan menggantikan Unsur Seni
Lukis seperti bentuk dan porsinya. Aliran ini dibedakan
menjadi 2 jenis:
• Non-figuratif
• Abstark kubistis.
o Dadaisme :Aliran Dadaisme adalah aliran yang
menyajikan karya artistik dari bentuk yang seram,
magis, mengerikan, kekanak-kanakan atau naive, dan
terkadang mengesankan. Ciri-ciri Aliran Seni Lukis
Dadaisme:
o Seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi.
o Dominasi warna hitam, merah, dan hijau dengan
pewarnaan primer, tajam serta kontras.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Dadaisme:
• Duchamp
• Hans Arp
• Roull Haussmann
o Surrealisme: Lukisan dengan aliran ini kebanyakan
menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di
dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan
bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah
setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan
sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa
harus mengerti bentuk aslinya. Aliran
Surealisme adalah salah satu aliran yang memiliki
hubungan yang erat dengan dunia fantasi. Sehingga
seakan akan pelukis berada di dalam dunia mimpi.
Lukisan aliran ini seringkali memiliki bentuk atau lukisan
seperti khayalan atau yang tidak logis.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Surealisme:
▪ Penuh dengan khayalan dan fantasi.
▪ Lukisan aneh dan asing.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Surealisme:
▪ Amang Rahman
▪ Andre Masson
▪ Joan Miro
▪ Salvador Dali
▪ Sudiardjo
B. Seni patung
Karya seni patung Merupakan seni rupa yang hasil
karyanya berbentuk tiga dimensi. Biasanya dikerjakan
dengan cara memahat / casting (dengan
menggunakan cetakan). Seni patung diwujudkan
melalui pengolahan unsur-unsur seni rupa pada bidang
tiga dimensi. Bahan dan teknik perwujudan pada karya
seni patung beraneka ragam. Bahan yang digunakan
dapat berupa bahan alami seperti kayu dan batu,
bahan logam seperti besi dan perunggu atau bahan
sintetis seperti plastik resin dan fibre glass (serat kaca).
Sedangkan teknik yang digunakan disesuaikan dengan
bahan yang dipakai seperti teknik pahat, ukir, cor dsb.
Seperti halnya seni lukis, seni patung juga sudah
dikenal di Indonesia sejak zaman prasejarah. Hampir
setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi pembuatan
karya seni patung. Pada masyarakat tradisional,
pembuatan karya patung seringkali dihubungkan
dengan kegiatan religi seperti pemujaan kepada dewa
atau arwah nenek moyang. Pada karya-karya seni
patung modern, pembuatan karya seni patung
merupakan ekspresi individu seorang seniman.
Beberapa seniman patung modern Indonesia
diantaranya: Sunaryo, Sidharta, dan Nyoman Nuarta
C. Seni Grafis (Cetak)
• Seni grafis adalah merupakan cabang seni dimana
pembuatannya menggunakan alat atau teknik cetak
yang umumnya dan biasanya diatas kertas seperti pada
poster dan sablon, cabang seni rupa grafis tergolong ke
dalam bentuk dua dimensi. Berbeda dengan seni lukis
yang umumnya merupakan karya-karya tunggal,
kekhasan dari karya grafis adalah sifatnya yang bisa
direproduksi atau diperbanyak. Pada awalnya Seni
grafis merupakan keterampilan untuk mencetak atau
memperbanyak tulisan. Sesuai dengan proses
pencetakannya karya seni grafis terbagi menjadi empat
jenis:
➢ Cetak tinggi
Prinsip cetak ini adalah bagian yang bertinta adalah
bagian yang paling tinggi. Bagian ini bila diterakan atau
dicetakkan, tinta atau gambar akan berpindah ke atas
permukaan kertas. Berdasarkan bahan dan alat yang
dipergunakan dalam cetak tinggi dikenal beberapa
jenis cetakan seperti cukil kayu (wood cut), cukilan lino
(lino cut), tera kayu (wood engraving) serta cukilan
bahan lain seperti karet atau plastik.
➢ Cetak dalam
Prinsip cetak dalam adalah hasil cetakan yang
diperoleh dari celah garis bagian dalam dari plat
klisenya bukan bagian tingginya seperti stempel atau
cap. Teknik cetak ini merupakan kebalikan dari teknik
cetak tinggi. Acuan cetak yang dipergunakan adalah
lempengan tembaga atau seng yang ditoreh atau
diberi kedalaman untuk tempat tinta. Kedalaman dibuat
menggunakan alat penoreh yang tajam dan kuat dan
atau menggunakan zat kimiawi.
Beberapa jenis cetak yang termasuk cetak dalam:
goresan langsung (drypoint), akuatin (aquatint), dan
mezzotin (mezzotint engraving). Seorang penggrafis
kadang-kadang memadukan berbagai teknik sekaligus
dalam proses pembuatannya untuk memperoleh efek
khusus yang diinginkannya.
➢ Cetak saring
Cetak saring disebut juga serigrafi atau sablon.
Sesuai dengan namanya prinsip cetak ini adalah
mencetak gambar melalui saringan yang diberi
batasan-batasan tertentu. Cetak saring dikenal luas di
masyarakat melalui benda-benda yang sering dijumpai
sehari hari seperti aplikasinya pada pembuatan kaos,
spanduk, bendera, dsb.
➢ Cetak datar
Proses cetak datar atau planografi adalah
memanfaatkan perbedaan sifat minyak dan air serta
acuan cetakan yang terbuat dari batu (litografi) atau
seng. Tinta hanya terkumpul pada bagian cetakan yang
sudah digambari dengan pinsil berlemak dan
pemindahan gambar dilakukan dengan alat khusus.
Teknik litografi inilah yang mengilhami prinsip dasar mesin
cetak modern.
D. Seni Kriya
Seni kriya adalah hasil kebudayaan fisik yang lahir
karena adanya tantangan dari lingkungan dan diri
kriyawan. Seni kriya diartikan sebagai hasil daya cipta
manusia melalui keterampilan tangan untuk memenuhi
kebutuhan jasmani dan rohaninya, serta umumnya
dibuat dari bahan-bahan alam. Seni kriya merupakan
karya seni yang dibuat dengan keterampilan tangan
(hand skill) dengan memperhatikan aspek fungsional
dan nilai seni. Seperti contoh batik, hiasan dinding,
parabot, keramik, dll.
Pengertian seni Kriya yang lain adalah jenis karya
seni yang dihasilkan dengan memanfaatkan
keterampilan tangan manusia dimana karya tersebut
memperhatikan nilai estetika/ keindahan dan juga
aspek fungsional.
Penciptaan karya kriya yang baik didasarkan pada
syarat kegunaan (utility) dan keindahan (estetika).
Syarat keindahan terdiri atas aspek kenyamanan,
keluwesan dan kenyamanan. Hubungan antara bentuk,
fungsi dan keindahan juga merupakan asas penciptaan
yang harus dimiliki seorang kriyawan. Karya seni kriya
memiliki karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
keterampilan dan kreativitas kriyawan, materi, alat,
fungsi dan teknik penciptaanya. Aspek-aspek tersebut
saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Kriya tumbuh dan berkembang dipengaruhi pula
oleh faktor kekayaan flora dan fauna serta bahan-
bahan alam lainnya. Hasil-hasil utama seni kriya
Indonesia terdiri atas kriya tekstil dan serat meliputi batik
dan tenun, anyaman serta tumbuhan, kriya bambu,
kriya gerabah dan tembikar (keramik) kriya kayu, logam,
kulit, kaca dll.
Secara etimologis, istilah “Kriya” diambil dari bahasa
Sansekerta, yaitu “Krya” yang mengandung arti
mengerjakan. Pada perkembangannya, kata dari istilah
ini menjadi bertambah, diantaranya karya, kerja, dan
kriya. Namun ketiga kata tersebut masih mengandung
makna yang sama.
Jadi, pengertian seni Kriya adalah seni kerajinan
tangan dimana proses pembuatannya menggunakan
tangan manusia ( hand made) dan membutuhkan
keterampilan khusus. Jenis seni ini merupakan salah satu
bentuk seni rupa terapan nusantara yang sudah dikenal
sejak jaman nenek moyang.
Tanpa kita sadari sebenarnya seni Kriya ada banyak
di sekitar kita dan sudah sering kita gunakan sehari-hari.
Misalnya saja barang perhiasan, kursi kayu, pakaian, dan
lain sebagainya.
Perkembangan seni kriya sejalan dengan
pertumbuhan seni rupa pada umumnya. Seni kriya
dimulai sejak zaman Batu dan Logam, kemudian
disambung dengan berkembangnya kebudayaan
Hindu di Indonesia, munculnya kekuasaan kerajaan
Islam, masuknya zaman kolonialisme bangsa-bangsa
Eropa hingga abad modern saat ini.
Menurut informasi dari berbagai sumber, seni Kriya
sudah ditemukan sejak jaman prasejarah. Hal ini
dibuktikan dari adanya penemuan benda-benda dari
zaman Neolithikum (zaman batu muda) yang
bentuknya seperti yang ada pada seni Kriya.
Pada zaman prasejarah, benda-benda tersebut
dibuat dari bahan tanah liat, batu, dan logam dengan
beragam fungsi dan manfaat. Ada yang digunakan
sebagai alat untuk berburu, wadah, dan juga untuk
bertani.
Pada masa itu, seni Kriya dibuat secara sederhana
dan lebih mengedepankan aspek fungsional atau untuk
kebutuhan fisik. Namun, manusia zaman prasejarah
sudah mulai mengerti tentang seni, hal ini terlihat dari
penemuan tembikar yang sudah terdapat hiasan
berupa simbol-simbol kehidupan spiritual yang mereka
percaya.
1. Seni Kriya Tradisional Klasik
Pada masa kerajaan Hindu-Budha telah banyak
menghasilkan karya seni kerajinan tangan. Teknik dan
hasil karya seni yang dibuat pada masa itu berdasarkan
pemikiran falsafah hidup agama Hindu, Budha, dan
Islam.
Beberapa contoh Kriya pada masa klasik
diantaranya ;
• Wayang kulit
• Pandai perak dan emas
• Ukiran-ukiran kayu
• Keris dan senjata lainnya
• Kerajinan topeng
• Dan lain-lain
2. Seni Kriya Tradisional Rakyat
Karya seni Kriya tradisional disesuaikan dengan
watak, adab, serta lingkungan pada masa itu. Adapun
jenis dan teknik pembuatan Kriya ditentukan oleh bahan
dan alat yang ada di sekitar tempat tinggal masyarakat.
3. Seni Kriya Indonesia Baru
Pada zaman kolonial, masyarakat Indonesia
mendapatkan pendidikan yang mengedapankan nilai-
nilai rasional dan kehidupan jasmaniah. Hal ini
mengakibatkan kesadaran masarakat akan nilai-nilai
tradisional seni Kriya menjadi luntur.
Beberapa orang menggabungkan Kriya seni
tradisional dengan kriya baru dengan menggunakan
bahan-bahan industri. Proses komersialisasi ini akhirnya
membuat para seniman tidak bisa mewariskan keahlian
mereka kepada generasi penerus.
Pada zaman modern seperti sekarang ini, seni Kriya
digunakan sebagai benda terapan, dekorasi, hiasan,
dan mainan.
Fungsi Seni Kriya
Pada masa sekarang, jenis karya seni ini banyak
dipakai sebagai hiasan/ dekorasi, benda mainan, dan
juga sebagai benda terapan.
1. Sebagai Hiasan/ Dekorasi
Produk-produk kerajinan tangan banyak dipakai
sebagai benda pajangan, hiasan, atau dekorasi
ruangan. Dalam hal ini, seni Kriya lebih mengutamakan
fungsi estetika sehingga dapat memperindah suatu
ruangan. Beberapa contoh karya seni jenis ini yang
dipakai sebagai hiasan/ dekorasi;
• Patung
• Hiasan dinding
• Seni ukir
• Benda cinderamata
• Tembikar
• Dan lain-lain
2. Sebagai Benda Mainan
Selain sebagai hiasan/ dekorasi, jenis karya seni ini
juga banyak dipakai sebagai alat permainan. Umumnya
jenis kriya seperti ini bentuknya sederhana dengan
bahan yang cukup mudah didapatkan dan dikerjakan,
serta harganya terjangkau.
Beberapa contoh karya seni jenis ini yang dipakai
sebagai alat permainan;
• Boneka
• Congklak
• Kipas kertas
• Dan lain-lain
3. Sebagai Benda Terapan
Jenis Kriya yang dipakai sebagai benda terapan
(siap pakai) adalah benda yang lebih mengutamakan
fungsinya ketimbang estetikanya. Umumnya seni Kriya
sebagai benda terapan ini dapat digunakan dengan
nyaman tanpa menghilangkan unsur estetikanya.
Beberapa contoh karya seni jenis ini yang digunakan
sebagai benda terapan;
• Kursi kayu
• Lemari hias
• Tempat tidur kayu
• Keramik
• Dan lain-lain
Jenis Kriya berdasarkan bahannya dapat dibagi
menjadi beberapa macam, yaitu; kayu, tekstil, keramik,
logam, batu, dan kulit.
1. Kriya Kayu
Kriya kayu adalah jenis seni kerajinan tangan yang
bahan dasarnya dari kayu dimana proses
pembuatannya biasanya menggabungkan unsur
estetika dan fungsional.
Contohnya;
• Patung kayu
• Tempat tidur kayu dengan ukiran
• Meja rias dengan ukiran
• Topeng kayu
• Dan lain-lain
2. Kriya Tekstil
Kriya tekstil adalah seni Kriya yang menggunakan
bahan dasar kain yang pembuatannya biasanya
menggabungkan unsur keindahan dan fungsional. Kriya
tekstil dapat dibagi dua macam, yaitu;
• Karya kain batik
• Karya kain tenun
3. Kriya Keramik
Kriya keramik adalah kerajinan tangan yang dibuat
dari bahan dasar tanah liat dengan menggunakan
teknik tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan. Pembuatan Kriya keramik ini biasanya
menggunakan beberapa teknik, yaitu;
• Teknik slab
• Teknik putar
• Teknik pilin
• Teknik cetak tuang
4. Kriya Logam
Kriya logam adalah seni kerajinan tangan yang
menggunakan bahan dasar logam dan teknik tertentu
sehingga menghasilkan bentuk logam yang
diinginkan. Teknik pembuatan kriya logam dilakukan
dengan dua cara, yaitu;
• Teknik Cetak lilin
• Teknik bivalve
5. Kriya Batu
Kriya batu adalah jenis kerajinan tangan yang
memakai bahan dasar batu dan membentuknya
sedemikian rupa sehingga memiliki nilai estetika dan
bernilai jual. Beberapa contoh Kriya batu diantaranya;
• Cincin batu akik
• Cincin batu permata
• Patung dari batu
• Dan lain-lain
6. Kriya Kulit
Kriya kulit adalah jenis kerajinan tangan yang
menggunakan kulit sebagai bahan dasarnya. Dalam hal
ini, kulit yang dipakai adalah kulit sapi, kerbau, buaya,
ular, dan lain-lain.
Kulit tersebut harus melalui proses dan bahan
tertentu untuk mengghasilkan bahan kulit yang siap
diolah. Beberapa contoh seni Kriya kulit diantaranya;
• Tas kulit
• Gesper kulit
• Dompet kulit
• Jacket kulit
• Wayang kulit
• Dan lain-lain
Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Teknik
Pembuatannya
1. Kriya Pahat/ Ukir
Kriya pahat/ ukir adalah jenis kerajinan tangan yang
dibuat dengan cara memahat atau mengukir suatu
bahan (kayu, logam, batu) sehingga menghasilkan
bentuk yang dinginkan. Beberapa contoh hasil Kriya
pahat/ ukir diantaranya;
• Topeng kayu
• Ukiran furnitur
• Dan lain-lain
2. Kriya Batik
Kriya batik adalah kerajinan tangan yang dibuat
dengan memberikan pola atau gambar pada sebuah
kain memakai bahan pewarna tertentu sehingga
menghasilkan pola sesuai dengan yang diinginkan.
Adapun teknik batik yang biasa dipakai adalah;
• Teknik tulis
• Teknik lukis
• Teknik cap
3. Kriya Tenun
Kriya tenun adalah jenis kerajinan tangan yang
dibuat dengan cara mengolah jalinan benang
beragam warna sehingga menjadi suatu kain dengan
pola tertentu. Ada dua jenis Kriya tenun, yaitu tenun
songket dan tenun ikat dimana masing-masing daerah
memiliki corak yang unik sesuai dengan tradisi masing-
masing.
4. Kriya Anyaman
Kriya anyaman adalah jenis kerajinan tangan yang
dibuat dengan cara mengolah bahan dasar sehingga
membentu sebuah pola tertentu. Adapun bahan
anyaman yang sering digunakan diantaranya;
• Anyaman rotan
• Anyaman bambu
• Anyaman tali
• Anyaman pandan
• Dan lain-lain
5. Kriya Bordir
Kriya bordir adalah jenis kerajinan tangan yang
dibuat dengan cara menempatkan hiasan dari benang
dan dijahit pada kain untuk menambah keindahan kain
tersebut.
E. Desain
Desain merupakan kegiatan reka letak atau
perancangan. Hampir semua karya seni rupa melalui
proses perancangan sebelum diproduksi atau
diwujudkan dalam bentuk jadi yang sesungguhnya.
Tetapi, pengertian desain saat ini lebih sering digunakan
untuk menunjukkan proses perancangan karya-karya
seni rupa terapan .
Beberapa jenis desain yang dikenal di Indonesia
antara lain:
➢ Desain Komunikasi Visual
Desain ini awalnya lebih dikenal dengan istilah
desain grafis, yaitu kegiatan seni rupa yang menyusun
unsur-unsur grafis pada sebuah benda pakai. Karena
lingkupnya yang dirasakan terbatas, pada
perkembangan selanjutnya seni grafis menjadi bagian
dari kegiatan desain komunikasi visual, yaitu kegiatan
perancangan pada media komunikasi baik media
cetak sederhana seperti buku, poster atau majalah
maupun media elektronik seperti televisi, neon sign dan
sebagainya. Unsur-unsur grafis yang menjadi perhatian
dalam desain komunikasi visual diantaranya tipografi
(huruf), garis, logo, warna, ilustrasi dan foto.
➢ Desain Interior
Desain interior adalah kegiatan merancang tata
letak sebuah ruangan atau eksterior bangunan.
Kegiatan perancangan ini dimaksudkan agar sebuah
ruangan selain sesuai dengan fungsinya juga menjadi
indah dan nyaman. Benda-benda yang ada dalam
ruangan tersebut dipilih dan ditata sedemikian rupa
sehingga menjadi satu kesatuan, serasi dan harmonis
Yang menjadi perhatian dalam perancangan
interior berdasarkan fungsinya, termasuk juga pemilihan
warna dinding, hiasan-hiasan yang menempel di
dinding, mebelair (kursi, meja, tempat tidur dsb.), lampu
(pencahayaan), akustik (suara), lantai, langit-langit dan
lain sebagainya.
Sejalan dengan perkembangan desain interior
berkembang juga jenis desain yang lain seperti desain
produk untuk merancang bentuk meubel, lampu, alat-
alat rumah tangga, alat-alat elektronik dsb.; desain
tekstil untuk merancang jenis kain tirai yang digunakan
dalam ruangan, sarung bantal, karpet dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, saat ini desain interior
tidak hanya menata ruangan sebuah bangunan, tetapi
ruang-ruang lainnya yang digunakan untuk kegiatan
manusia seperti: eksterior mobil, pesawat udara, kapal
laut bahkan kapal ruang angkasa.
Selain jenis-jenis disain yang sudah disebutkan di atas
masih ada jenis-jenis desain lainnya seperti desain mode
(fashion) yang merancang corak dan bentuk pakaian.
Dengan adanya kegiatan perancangan ini kita
mengenal berbagai bentuk dan corak pakaian seperti
yang kita lihat dan kita kenakan sehari-hari atau yang
digunakan dalam acara-acara dan kegiatan khusus
seperti: pakaian untuk resepsi, pakaian olah raga,
pakaian untuk bekerja, dan sebagainya.
➢ Diskusikan dengan teman kelompok anda
mengenai masing-masing cabang seni
rupa kemudian presentasikan mengenai
pembagian seni dan aplikasinya!
Seni rupa dalam bentuknya terdiri atas unsur-unsur
/elemen seni rupa yaitu: titik, garis, bidang, bentuk,
warna, tekstur, ruang, cahaya.
• Titik, adalah unsur seni rupa yang paling dasar,
yang paling kecil, yang melahirkan yang melahirkan
garis, bentuk, bidang, warna, tekstur, ruang, maupun
gelap terang. Artinya semua wujud terbentuk dari titik.
Titik yang besar disebut bintik. Teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi dari berbagai variasi ukuran
dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme
• Garis, sebagai unsur seni rupa yang terbentuk
karena penggabungan unsur titik, yang merupakan
batas limit dari bidang, ruang, warna maupun tekstur.
Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan dari garis lurus,
panjang, pendek, lengkung, miring, vertikal, horizontal,
diagonal, berombak, patah-patah, spiral, putus-putus,
tebal tipis dan lain-lain.
Macam-macam garis tersebut akan menimbulkan
kesan-kesan tertentu seperti garis lurus berkesan tegak
dan keras, garis patah-patah terkesan kaku, garis
lengkung berkesan lembut dan lentur, dan garis spiral
berkesan lentur. Selain itu, garis juga memberikan kesan
watak sehingga dapat digunakan sebagai lambang
atau simbol misalnya garis tegak melambangkan
keagungan, kestabilan; garis halus, melengkung-
melengkung berirama mengesankan kelembutan
kewanitaan; garis miring, melam bangkan
kegoncangan, gerak, tidak stabil; garis tegas, kuat,
terpatah-patah mengesankan atau melambangkan
kekuasaan. Sedangkan, berdasarkan wujud garisnya
ada garis nyata dan garis maya/semu.Garis nyata, ialah
garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan
lengkung. Garis semu, yaitu garis yang muncul karena
terdapat kesan balance pada bidang, warna atau
ruang.
Garis adalah bentuk geometri yang dilukiskan oleh
sebuah titik yang bergerak. Garis hanya mempunyai
satu dimensi yaitu panjang.
Ada 3 jenis garis yaitu:
1. garis lurus, garis penghubung terpendek antara
dua titik yang tidak bertepatan.
2. garis lengkung datar, garis yang sama sekali
tidak mempunyai bagian lurus atau menyiku dan
semua titik-titiknya terletak pada sebuah bidang
datar.
3. garis lengkung ruang, garis lengung yang
terletak dalam ruang.
• Bidang, adalah perkembangan dari
penampilan garis yang membatasi suatu bentuk
sehingga dapat membentuk bidang yang melingkupi
beberapa sisi. Bidang terbentuk dari pertemuan ujung
ujung garis dan bisa juga karena sapuan warna,
wujudnya adalah bidang datar dua dimensi. Titik adalah
nol dimensi, garis satu dimensi, bidang dua dimensi dan
ruang 3 dimensi. Oleh karena itu bidang hanya memiliki
sisi panjang, dan lebar. Berdasarkan bentuknya ada
bidang biomorfis, geometris, bersudut dan tak
beraturan.
• Bentuk, adalah unsur seni rupa dari gabungan
berbagai bidang. Bentuk merupakan wujud nyata
dikenal dengan istilah shape. Sedangan bentuk nyata
yang bersifat plastis serta mempunyai nilai benda
disebut Form, seperti pot, tempat duduk, patung dsb.
Bentuk dikelompokkan dalam 2 macam yaitu bentuk
geometris dan non geometris.
o Bentuk Geometris,
adalah bentuk yang terdapat dalam ilmu ukur
seperti
▪ Bentuk kubistis, contohnya bulat panjang, kubus
dan balok
▪ Bentuk silindris, contohnya tabung, bola dan
kerucut.
o Bentuk Non geometris,
adalah bentuk yang meniru bentuk alam, seperti
hewan, manusia, tumbuhan. Bentuk non geometris
bisa berupa bentuk ornamental yang tak beraturan
• Tekstur, adalah sifat dan keadaan suatu
permukaan bidang atau permukaan benda pada
sebuah karya seni rupa yang bisa dilihat maupun diraba.
Setiap benda memiliki sifat permukaan yang berbeda.
Tekstur dapat dibedakan menjadi tekstur nyata dan
tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama
antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan teksur
semu adalah kesan yang tidak sama antara penglihatan
dan perabaan. Artinya sifat tektur dapat dirasakan
melalui indera penglihatan maupun perabaan. Sifatnya
bis ahalus, kusam, mengkilat, kasar, licin. Tekstur berfungsi
untuk memberikan karakter untuk memunculkan nilai
estetik pada sebuah karya.
• Ruang, adalah unsur seni rupa dengan dua sifat.
Dalam seni rupa dua dimensi, ruang bersifat semu
sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat
nyata. Oleh karena itu ruang dapat digolongkan
menjadi dua yaitu ruang dalam bentuk nyata dan ruang
semu/ maya. Ruang nyata yaitu bisa langsung dirasakan
oleh penikmat seperti ruangan kamar, ruangan dalam
gedung, patung. Sedangkan ruangan dalam bentuk
khayalan (ilusi) adalah ruangan yang terkesan dari
lukisan. Bisa terkesan cekung, datar, pipih, cembung
dsb.
• Cahaya, Tanpa cahaya semua unsur tidak akan
kelihatan. Cahaya dapat juga muncul sebagai
perwujudan dalam karya yang disebut gelap terang.
Gelap terang berfungsi untuk menggambarkan kesan
tiga dimensi, memberikan kesan kemeruangan, juga
kontras pada gambar. Teknik pencahayaan tau gelap
terang ada dua yaitu chiaroscuro yaitu peralihan
gradasinya bertahap dan silhouette yaitu gradasi
bayangannya tidak bertahap.
Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu
dalam sebuah pola tertentu. Penataan unsur memiliki
prinsip yaitu :
a) kesatuan, b) keselarasan, c) aksen/penekanan,
d) irama, e) proporsi, f) komposisi, dan g) keseimbangan.
a) Kesatuan atau unity merupakan prinsip yng
mengatur bagaimana unsur unsur seni rupa saling
terpadu untuk membentuk sebuah bentuk yang
menyatu, tidak berdiri sendiri sendiri. Satu unsur dengan
unsur lainnya saling terikat dalam sebuah komposisi yang
utuh, yang menjadikan sebuah karya seni yang estetik
dan artistik.
b) Keselarasan merupakan prinsip yang mengatur
agar unsur unsur seni rupa tertata dalam sebuah
kesatuan yang terpadu dengan selaras. Keselarasan
atau harmoni yang dimunculkan akan menciptakan
sesuatu yang enak dipandang juga indah.
c) Aksen atau penekanaan. Aksen adalah sesuatu
yang lain dari pada yang lain yang membuat mata
tertuju ke obyek yang menjadi aksen karena menjadi
pusat perhatian. Pusat perhatian ini dapat karena
warna, shape, garis atau kontras, yang secara spontan
juga memberikan kesan tidak monotone. Aksen akan
membuat karya seni rupa menjaddi lebih menarik.
d) Irama atau ritme. Unsur yang diulang ulang
tanpa variasi akan terasa monotone dan statis.
Sedangkan unsur yang di ulang dengan beberapa
variasi akan terasa lebih dinamis. Pengulangan unsur
inilah yang menimbulkan ritme/irama. Ritme yang
harmonis dapat meningkatkan nillai estetik sebuah karya
seni rupa.
e) Proporsi adalah perbandingan atau ukuran
antara bagian bagian dari karya seni rupa. Proporsi akan
mengatur kesebandingan yang sesuai dengan wujud
karya yang dihasilkan segingga tidaak membentuk
perbandinagn yang ganjil. Untuk melukis mata orang
ukurannya harus sesuai dengan bentuk wajah, hidung
serta mulutnya, sehingga menjadi sebanding atau
selaras. Untuk melukis bidang yang luas, maka bentuk
gambar yang dibuat juga paling tidak tiga perempat
luas kertas, sehingga tidak terkesan tidak sebanding,
lebih tepatnya disebut proporsional.
f) Komposisi adalah prinsip yang mengatur
organisasi penempatan unsur unsur yang digunakan.
Bagaimana mengatur agar teratur, serasi, seimbang,
menyatu, harmonis. Ada komposisi simetris dan asimetris.
Simetris jika antara belahan kanan dan kirinya sama
bentuknya, dan asimetris jika belahan antara kiri dan
kanan tidak sama bentuknya.
g) Keseimbangan atau balance menjadi prinsip
yang membuat perasaan pengamat merasa tidak
terganggu. Jika unsur unsur seni rupa diatur dengan
prinsip keseimbangan yang baik, akan membuat karya
seni menjadi lebih menarik.
Buatlah 9 kolom dalam kertas A3 macam-macam
teknik arsir !
alat dan bahan, Media kering dan media basah &
Pewarna alam.
Alat atau media kering maksudnya adalah
penggunaan alat atau medianya tanpa menggunakan
air atau tanpa harus di campuri air.
1. arang adalah media atau bahan yang paling
sederhana dibuat dengan cara membakar kayu
setengah kering, selain itu kita bisa menggunakan
anggus.
2. Pensil terbuat dari campur5an grafit dan tanah
liat,pensil terdiri dari 4 seri:1).seri H(jenis pensil keras)
biasanya untuk sketsa agar mudah saat di hapus. 2).seri
HB(tidak keras dan tidak lunak). 3).seri B(jenis pensil
lunak).4) seri EE dan EB(jenis pensil yang paling lunak dan
warnanya paling pekat)
3. pastel/ crayon pastel terbuat dari pigmen
warna dicampur dengan lem dan getah tumbuhan,
ada dua macam pastel yaitu: 1)pastel kapur=dalam
praktiknya dapat dicampur dengan arang atau konte
kertas.untuk mencampur pastel digunakan kain atai
kertqas lembut. 2) pastel minyak=mirip dengan pastel
kapur tapi dicampur minyak untuk memberikan efek
seperti cat minyak.
Alat atau media basah
maksudnya adalah penggunaan alat atau
medianya denggan menggunakan air atau harus di
campuri pengencer.
1. tinta yang sering digunakan untuk
menggambar atau melukis adalah tinta cina digunakan
jika kita inggin efek kesan pekat, tinta juga bisa dicampur
air jika kita ingin efek warna tipis.
2. Cat air adalah cat lukis yang memiliki sifat
tembus cahaya/ transparan. Cara pewarnaannya
adalah dilapiskan secara perlahan jika mengginginkan
warna yang lebih gelap.
3. Cat poster adalah cat pelakat yang memiliki
sifat pekat dapat digunakan seperti cat minyak, sifat
warnanya datar cocok untuk gambar dekoratif.
4. Cat akrilik terbuat dari pigmen fantatik yaitu
akrilik evis qatau polyvinylacetate. Cat ini mudah kering
pengencernya menggunakan air dapat dipakai
dengan media kertas.
Buatlah beberapa karya menggunakan
➢ Media kering
➢ Media basah
➢ Pewarna alam.
Dalam kertas A3 masing-masing 3 !
Warna, adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan
dari pantulan cahaya pada mata.
PENGERTIAN DAN SEJARAH WARNA
Warna adalah Warna adalah spektrum tertentu
yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (warna
putih) yang merupakan pantulan tertentu dari cahaya
yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di
permukaan benda.
Ilmu tentang warna disebut chromatics. Teori warna
sudah dikembangkan oleh Alberti (1435) dan diikuti
oleh Leonardo da Vinci (1490). Teori warna mulai
mendapat perhatian serius setelah dikembangkan
oleh Sir Isac Newton (1704).[2] Pada awalnya teori
warna dikembangkan dengan warna dasar merah,
kuning dan biru (Red, Yellow, Blue atau RYB).
Pencampuran warna dari warna dasar tersebut banyak
dipakai oleh para pelukis, percetakan dan lain-lain.
Sir Isaac Newton Percobaan yang dilakukan oleh
Isaac Newton dengan prisma kaca bahwa cahaya
putih terdiri dari warna pelangi (warna spektrum).
J. C. Le Blon Menemukan warna utama merah,
kuning dan biru dari pigmen. Hal tersebut merupakan
permulaan teori RYB atau “merah kuning biru” sebagai
warna utama.
Hermann von helmholzt dan James Clerk
Maxwell Mendasarkan warna pada cahaya matahari
dan bertumpu pada hukum-hukum fisika. Johann
Wolfgang von Goethe Penggolongan warna menjadi
dua warna utama yaitu kuning (berhubungan dengan
kecerahan) dan biru (dengan kegelapan)
Michel Eugene Chevreul Direktur utama perusahaan
permadani di prancis ini mengembangkan teori ’merah
kuning biru’. –The laws of simultaneous Contrast of
color (1839). mencetuskan teori harmoni khususnya
pada warna tekstil.
Sir David Brewster Teori ini menyederhanakan warna-
warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna,
yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. –
Lingkaran warna brewster dapat menjelaskan teori
kontras warna (komplementer), split komplementer,
triad, dan tetrad.
Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik
sebagai sifat cahaya yang diapancarkan, atau secara
subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman
indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna
dapat diberikan oleh panajang gelombang. Dilihat dari
panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata
merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang
merupakan bagian yang sempit dari gelombang
elektromagnetik.
Warna merupakan pelengkap gambar serta
mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam
berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang
sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan
sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru,
sedih, gembira, mood atau semangat, dll.
Pemilihan warna adalah satu hal yang sangat
penting alam menentukan respons dari calon
pemakai/siswa. Warna dalah hal yang pertama dilihat
oleh seseorang (terutama warna background). Warna
akan membuat kesan atau mood untuk keseluruhan
gambar/grafis. Warna merupakan unsur penting dalam
grafis karena dapat memberikan dampak psikologis
kepada orang yang melihat. Warna mampu
memberikan sugesti yang mendalam kepada manusia.
Dalam komunikasi grafis, penggunaan warna perlu
ditata dan disusun dengan tepat sehingga
menimbulkan suasana, mempengaruhi luas kehidupan
manusia sekaligus sebagai lambing psikologis. Warna
juga bersifat case sensitive meskipun secara universal
penggunaan warna-warna di bidang komunikasi grafis
telah diakui namaun warna erat kaitannya dengan latar
belakang budaya bangsa atau komunitas tertentu yang
mungkin memberikan penilaian berbeda untuk
penggunaan warna-warna berbeda. Sebagai contoh,
warna merah jarang digunakan untuk kemasan produk
yang dijual di Saudi Arabia karena nilai budaya
setempat meyakini bahwa warna merah adlah haram
karena identik dengan darah.
Untuk mencapai desain warna yang efektif bisa
dimulai dengan memilih warna yang bisa
merepresentasikan tujuan daripada media komunikasi
grafis yang dibuat. Pallet warna yang dibuat sebaiknya
cocok dengan tujuan atau pesan yang ingin
disampaikan. Sebagaimana misalnya Anda ingin
mendesain media grafis untuk anak-anak TK, maka ada
baiknya Anda memilih warna-warna serah untuk
mebuat suasana ceria. Sementara untuk membuat situs
komunitas dapat dipergunakan warna-warna hangat
agar menimbulkan suasana yang lebih santai.
Sebaliknya jika Anda bermaksud untuk menonjolkan
penyajian informasi, di mana content akan
mendominasi, maka sebaiknya dipergunakan warna-
warna sederhana dan tidak mengganggu. Misalnya,
jangan menggunakan background kembang-kembang
dengan warna yang mencolok.
Dalam sebuah desain, komposisi warna sangat
penting. Komposisi berarti to compose, yang berarti
mengarang, menyusun atau mengubah. Johannes Itten
dalam buku The Elements of Color 1970 pada halaman
91 menyatakan :
“Efek sebuah warna dalam komposisinya
ditentukan oleh situasi karena warna selalu dilihat
dalam hubungannya dengan lingkaran. Warna
yang dikeluarkan dari lingkarannya akan memiliki
kekuatan sendiri. Nilai-nilai kepentingan sebuah
warna dalam komposisi tidak berdiri sendiri. Kualitas
dan kuantitas keluasannya merupakan factor yang
sangat menunjang.”
B. TEORI TENTANG WARNA
Dalam seni rupa, warna merupakan unsur yang
sangat penting karena warna bisa menjadi alat untuk
berekpresi. Bicara tentang warna, banyak sekali ilmu
yang bisa kita pelajari darinya. Oleh karena itu, pada
bahasan ini kita akan mengupas beberapa hal dasar
mengenai warna.
1. Teori Sir Isaac Newton (1642-1727)
Dari percobaannya, Newton menyimpulkan bahwa
apabila dilakukan pemecahan warna spectrum dari
sinar matahari, akan dihasikan warna merah, jingga,
kuning, hijau, biru, dan ungu alias mejikuhibiniu. Warna-
warna itu bisa ditangkap mata manusia pada saat ada
pelangi.
2. Teori Kesehatan menyatakan bahwa semua
warna yang dapat ditangkap oleh mata manusia
adalah warna pokok.
3. Teori Brewster menyatakan bahwa warna pokok
(primer) adalah warna yang dapat berdiri sendiri dan
bukan merupakan hasil percampuran dengan warna
lain. Sementara itu, warna yang berasal dari
percampuran antara dua warna pokok deisebut warna
sekunder. Warna pokok teridir dari warna merah, kuning,
dan biru. Warna sekunder adalah warna hijau, jingga
dan ungu. Warna hijau dihasilkan dari campuran warna
biru dan kuning, sedangkan warna ungu diperoleh dari
campuran warna merah dan biru.
Warna yang diperoleh dari percampuran antara warna
primer dan warna sekunder disebut warna tertier. Rumus
yang diperoleh dari Teori Brewster tersebut
memampukan Herbert Ives untuk menciptakan
lingkaran warna. Teori tersebut kemudian banyak diikuti
orang, terutama mereka yang berkecimpung dalam
bidang seni rupa.
4. Teori Munsell Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki
warna dengan standar warna untuk aspek fisik dan psikis.
Teorinya menyatakan bahwa warna pokok terdiri dari
merah, kuning, hijau, biru, dan jingga. Sementara warna
sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua,
biru tua, dan nila.
C. PENGELOMPOKAN WARNA
Orang mengenal warna primer dan warna
sekunder. Tiryssae Newton (1642-1727) menemukan
hubungan antara cahaya matahari dan warna. Ia
berhasil menguraikan cahaya matahari menjadi warna
merah, jingga, kuning, biru, nilai, dan ungu. Di atas
merah ada warna infra merah dan dibawah warna
merah warna ungu ada ultra violet. Uraian warna
tersebut dinamakan spectrum. Ahli grafis Jerman Le
Blond (1730) menyederhanakan temuan Newton
menjadi 3 warna pokok, yaitu merah, kuning dan biru
yang dinamakan warna primer.
Percampuran dua warna pokok disebut warna
sekunder, yaitu merah dan biru menjadi ungu, merah
dan kuning menjadi oranye, hijau dan ungu menjadi
hijau ungu. Percampuran warna sekunder disebut
dengan warna tersier, yaitu orange dan ungu menjadi
orange ungu, orange dan hijau menjadi orange hijau,
hijau dan ungu menjadi hijau ungu.
1. Warna Pokok (primer)
Warna primer adalah warna yang menjadi pedoman
setiap orang untuk menggunkannya. Dalam
penggunaannya warna pokok ada dua macam. Untuk
grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari biru
(cyan), merah (magenta), dan kuning (yellow). Pada
foto dan grafis komputer, warna pokok cahaya terdiri
dari red, green, dan blue (RGB). Dalam komputer,
warna-warna yang pertama cyan, magenta dan yellow
masih ditambahkan warna key (hitam) sehingga dikenal
istilash CMYK.
2. Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan percampuran antara
warna primer.
a. Merah + biru = ungu/violet
b. Merah +kuning = oranye/jingga
c. Kuning + biru = hijau
3. Warna Tersier
Warna tersier merupakan percampuran antara warna
sekunder dengan primer.
a. Merah + ungu = merah ungu
b. Ungu + biru = ungu biru
c. Biru + hijau hijau biru
d. Hijau + kuning = kuning hijau
e . Kuning + oranye = oranye kuning
TEORI BREWSTER
Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan
warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna.
Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer,
sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali
dikemukakan pada tahun 1831. Kelompok warna ini
sering disusun dalam lingkaran warna brewster.
Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori
kontras warna (komplementer), split komplementer,
triad, dan tetrad.
WARNA NETRAL
Warna netral merupakan hasil campuran
ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering
muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di
alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju
hitam.
WARNA KOMPLEMENTER
Warna komplementer adalah dua warna yang
saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran
warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer
menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya
jingga dengan biru.
WARNA SPLIT KOMPLEMENTER
Warna split komplementer adalah dua warna
yang saling agak berseberangan (memiliki sudut
mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan
split komplemen dengan hijau kebiruan
WARNA TRIAD KOMPLEMENTER
Warna triad komplementer adalah tiga warna
di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki
dengan sudut 60°.
WARNA TETRAD KOMPLEMENTER Warna tetrad
komplementer disebut juga dengan double
komplementer, adalah empat warna yang membentuk
bangun segi empat (dengan sudut 90°).
WARNA MONOKROMATIK
Warna monokromatik merupakan perpaduan
beberapa warna yang bersumber dari satu warna
dengan nilai dan intensitas yang berbeda. Misal : hijau
jika dikombinasikan dengan warna hijau dengan nilai
dan intensitas yang berbeda akan menciptakan suatu
perpaduan yang harmonis dan menciptakan kesatuan
yang utuh pada desain.
WARNA POLIKROMATIK
Warna polikromatik artinya beberapa warna
yang digradasikan sampai putih.akromatik, artinya
pergerakan warna dari hitam ke putih.
WARNA ANALOGUS
Warna analogus merupakan kombinasi dari
warna-warna terdekat. Misal : warna merah akan serasi
dengan warna oranye, dan oranye akan terlihat
harmonis dengan warna kuning. Begitu juga jika kuning
dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan
dengan ungu, dan ungu jika dikombinasikan dengan
pink.
D. DIMENSI WARNA
Dimensi warna merupakan sifat-sifat dasar dari warna itu
sendiri. Menurut The Prang System, warna dibagi menjadi
tiga dimesi, yaitu :
1. Hue, berkait dengan panas-dinginya warna, termasuk
didalamnya warna primer, sekunder dan tersier.
2. Value, berkait dengan terang-gelapnya warna,
menunjukkan kulitas sinar yang direfleksikan oleh sebuah
warna atau menunjukkan gelasp terangnya warna,
dilakukan dengan menambahkan warna putih atau
hitam.
3. Intensity, berkait dengan cerah-suramnya warna,
menunjukkan kuat-lemahnya warna. Pengurangan
intensitas dicapai dengan mencampur atau
menambah warna murni dengan warna-warna setral
seperti putih, hitam, abu-abu atau dengan warna-warna
komplemen.
E. WARNA DALAM KOMPUTER
Di layar komputer mungkin terlihat warna yang menarik,
saat dicetak/print mungkin warna tidak sesuai tampil di
layar. Karena untuk aplikasi cetak hanya dipakai
gabungan warna CMYK, sedangkan di layar monitor
menggunakan RGB, HLS, Hexadesimal dll.
Di dunia komputer grafis banyak sistem/model warna,
antara lain:
a. RGB (Red Green Blue)
b. CMYK (Cyan Magenta Yellow Black)
c. HLS (Hue Lightness Saturation)
d. LAB Color (Lightness A (green-red axis) B (blue-yellow
axis)
e. RGB Hexadecimal: missal :#FF0000
Dalam kebutuhan cetak dan printing, warna yang
dipakai adalah sistem/model CMYK, sedangkan untuk
tampil di layar monitor saja (missal :web, wallpaper,
game, video) warna yang bisaa digunakan adalah RGB
dan RGB Hexadecimal. Saking banyaknya warna, maka
kita sulit mendapatkan warna yang sesuai dan
disepakati banyak pihak. Oleh karena itu muncullah
standar warna seperti Pantone, DIC, Toyo, Trumatch dll,
untuk menyamakan persepsi warna dengan
menggunakan kode angka.
G. RESPON PSIKOLOGI TERHADAP WARNA
Color express moods of nature, ungkapan Walter
Sargent dalam bukunya The Enjoyment and use of color,
mengatakan bahwa warna itu mengungkapkan
keadaan/suasana alam.
Menurut Maitland Graves, dalam bukunya “The Art of
color and design”, diketahui bahwa:
a. Warna panas/hangat adalah: keluarga kuning,
jingga, merah.
Sifat: positif, agresif, aktif, merangsang.
b. Warna dingin/sejuk: keluarga hijau, biru, ungu
Sifatnya: negative, mundur, tenang, tersisih, aman.
c. Warna yang disukai mempunyai urutan seperti
berikut: merah, biru, ungu, hijau, jingga, kuning.
Menurut F.S. Breeds dan SE, Katz warna merah lebih
popular untuk wanita dan biru untuk pria. Wanita lebih
sensitive daripada pria. Hal tersebut kemungkinan
karena lebih banyak pria yang buta warna
dibandingkan dengan wanita. Warna murni dan hangat
disukai untuk ruangan sempit, sementara warna gelap n
pastel digunakan untuk ruangan luas. Kombinasi warna
yang disukai adalah warna kontras/komplemen, selaras
analog atau nada, monokromatik.
I. WARNA DAN BUDAYA
a. Spanyol dan Venesia Kaum elite dikuasai warna biru
dan hitam
b. Cina Lambang dinasti di Cina berbeda-beda. Warna
dinasti Sung: coklat, dinasti Ming: hijau, Ching: kuning.
Kaisarnya memakai warna biru bila sedang memuja
langit, kuning waktu menyembah tanah, dan tinta
merah waktu menandatangani surat-
surat perintah.Warna kuning dianggap
warna suci.Saatpertunjukan teater, orang suci
ditampilkan dengan muka merah, orang jahat
dengan warna putih, dan orang udik dengan
warna hitam.Putih dilambangkan sebagai warna duka
cita .Warna merah digunakan saat perayaan
pernikahan dan pengantin wanitanya mengenakan
pakaian berwarna merah.
c. Barat Di Barat warna putih digunakan untuk mempelai
wanita, ketika pernikahan, sama hal nya dengan suku
sunda.
d. Yunani Phytagoras melambangkan patung-patung
wanita berpita. Pita putih melambangkan kesucian,
pita merah melambanagkan cinta dan pengorbanan,
pita biru melambangkan social dan integritas. Pada
cerita Odyssey, baju ungu kemerahan
melambangkan pengembaraan Odysseus.Pada
lakon Illias, warna merah merupakan lambing
peperangan berdarah dalam cerita tersebut. Mitologi
yunani mengatakan, bahwa warna hijau
melambangkan dewa Hermes (lambangnya biru),
dan dewi Aphrodite(lambangnya kuning menjadi
dewa Hermaphrodite(hijau)
e. Indonesia Warna bendera Indonesia berasal dari
konsep, getah dan getih yang berwarna merah dan
putih, yaitu zat cair yang mengalir dalm tubuh makhluk
yang memberikan kehidupan. Lambang kehidupan
yang menaglir terus menerusWarna merah keunguan
disukai oleh raja-raja di masa lampau. Warna simbolik
sifatnya dan tokoh pewayanangan kulit
f. Sunda Di sunda warna hijau identik dengan warna
tokokh yang jahat dalam suatu cerita, salah satu
contohnya adalh buta hejo (tokokh raksasa)
g. Yogya Di Yogya, kuning dipakai sebagai warna
paying kebesaran Sultan Yogyakarta
h. Mesir Pada zaman mesir kuno, mahkota putih
menghiasi osaris. Pendetra-pendeta menguunakan
jubah putih untuk menyembah deewa Jupiter. Kuning
dan emas melambangkan matahari, merah
melambangkan pria, hijau lambing keabadian, ungu
warna tanah, biru lambang akhirat dan keabadian.
Biru dipakai oleh para pendeta, sebagai lambing
kesucian dalam peradilan hokum. Osiris dilambangkan
dengan warna hijau. Horus (anaknya) dilambangkan
dengan warna putih. Set, dewa kejahatan berwarna
hitam), Shu dewa yang emmisahkan langit dan bumi
berwarna merah, dan Amen, dewa kehidupan
berwarna biru.
i. Asia Di India, dewa brahmana dilambangkan dengan
kuning, Siwa, dewa perusak dilambangkan dengan
waermna hitam. Kuning merupakan lambang budha,
Arah mata angin di cina dilambangkan dengan:
Utaraà hitam, Selatan à merah, timur à hijau,
baratà putih.Warna hijau abadi menunjukkan waktu,
bangsa–bangsa dilambangkan dengan dengan
empat warna, merah (mesir), kuning (asia), putih
(bangsa dari utara), hitam (negro).
K. Fungsi Warna
a. Warna pada karya seni rupa memiliki fungsi
1) estetik
2) simbolik
3) ekspresi
4) ungkapan perasaan
5) Personal expression
b. Warna pada karya desain:
1) Fungsi praktis
2) estetik
3) simbolik
4) Personal taste
Buat lah lingkaran warna seperti diatas
menggunakan cat poster dalam kerlas A3 !
Masunah, Juju & Narawati. 2003. Seni dan Pendidikan
Seni (Sebuah Bunga Rampai). Bandung : Pusat
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni
Tradisional (P4ST) Universitas Pendidikan Indonesia
Latifah, Diah dan Sulastianto, Harry. (1994). Penuntun
Belajar Pendidikan Seni I, Rasjoyo, Pendidikan Seni
Rupa Untuk SMU kelas I. Jakarta: Erlangga.
Syafii, dkk. (2002). Materi Pembelajaran Kertakes SD.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Sukimin et al (2012) Seni Budaya, PT Tig Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo
Herawati, I, S, & Iriaji (1999) Pendidikan Seni Rupa,
Jakarta. DEPDIKBUD
Munandar, U. (2009) Pengembangan Kreativitas Anak
Berbakat, Jakarta. Rineka Cipta.
Tocharman, M. Soeteja, Z. S., Sobandi, S. (2006)
Pendidikan Seni Rupa, Bandung. UPI Press.
Cut Kamari, et al, (1999) Pendidikan Seni Rupa dan
Kerajinan, Universitas Terbuka, Jakarta,
Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna Teori dan
Kreativitas Penggunaannya. Bandung: Penerbit ITB.
Dermawan, Budiman. (1988). Pendidikan Seni Rupa
untuk SMA Kelas 1 Semester 1 dan 2. Bandung:
Ganeca Exact Bandung.
Ganda Prawira, N., (ed.). (2005). Seni Rupa dan
Kerajinan, Buku Ajar mahasiswa PGSD/PGTK, Guru
SD/TK. Bandung: Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Universitas Pendidikan Indonesia.
Iskandar, P, (2002), Alam Pikiran Seniman,
penerbit Yayasan Popo Iskandar, Bandung,
Jazuli, Prof. Dr. M,Hum. (2008). Paradigma Kontekstual
Pendidikan Seni , Penerbit Unesa University Press,
Semarang,
Latifah, Diah dan Sulastianto, Harry. (1994). Penuntun
Belajar Pendidikan Seni I, Rasjoyo, Pendidikan Seni
Rupa Untuk SMU kelas I. Jakarta: Erlangga.
Riyanto, Didik. (2002). Proses Batik: Batik Tulis-Batik Cap
Batik Printing. Solo: CV.Aneka.
Sahman, Humar. (1993). Mengenali Dunia Seni Rupa,
Tentang Seni, Karya Seni, Aktivitas Kreatif, Apresiasi,
Kritik dan Estetika. Semarang: IKIP Semarang Press.
Setyobudi, et.al., (2003). Kerajinan Tangan dan
Kesenian Untuk SLTP Kelas 3. Jakarta: Erlangga.
Soedarso Sp. (2000). Sejarah Perkembangan Seni Rupa
Modern. Yogyakarta: CV Studio Delapan puluh
Enterprise & BP ISI Yogyakarta.
Syafii, dkk. (2002). Materi Pembelajaran Kertakes SD.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Sumardjo,J , (2010), Filsafat seni, Penerbit ITB, Bandung
Sukimin et al (2012) Seni Budaya, PT Tig Serangkai Pustaka
Mandiri, Solo
Wawasan Seni dan desain, kementerian pendidikan dan
kebudayaan direktorat pembinaan sekolah
menengah kejuruan 2013
Purwatiningsih, Sumber Belajar Penunjang Plpg 2017
Mata Pelajaran/Paket Keahlian [Seni Budaya],
Pengembangan Materi Seni Budaya Cabang Seni
Rupa
https://indahayupratiwixiimm.wordpress.com/2016/09/03/definisi-warna/