kata pengantar - · pdf fileangka kematian balita..... 17 5. angka kematian ibu
TRANSCRIPT
Profil Kesehatan Kabupaten Bireuen tahun 2011 data tahun 2010 i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT ,akhirnya buku “
Profil Kesehatan Kabupaten Bireuen tahun 2010 telah dapat diterbitkan dengan baik
dari rangkaian penyajian data dan informasi yang diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan dasar yaitu Puskesmas dan instansi terkait lainya .Profil kesehatan Kabupaten
Bireuen tahun 2010 diterbitkan secara berkala dan setiap tahun dengan harapan dapat
digunakan sebagai bahan dan salah satu sumber informasi dari pelaksanaan program
kesehatan,yang sekaligus juga dapat digunakan sebagai bahan untuk merencanakan
program-progran kesehatan kedepan.
Profil kesehatan Kabupaten Bireuen tahun 2010 ini di disajikan dan dihimpun
berdasarkan data 2010 yang diambil dari laporan 17 Puskesmas dalam wilayah kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen.
Dalam penyusunan Profil kesehatan masih terdapat data-data yang belum dapat
disajiakan secara sempurna mengingat keterbatasan ilmu yang kami miliki.Untuk
kesempurnaan dari buku Profil Kesehatan tahun 2011 perlu adanya masukan ,kritkan
dan saran-saran serta partisipasi dari semua pihak yang bersifat membangun dalam
upaya meningkatkan dan mendapatkan data,informasi yang akurat demi kesempurnaan
penyusunan penyusunan dimasa mendatang.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaga
serta telah berpatisipasi dalam penyusunan buku profil Kesehatan kabupaten Bireuen
tahun 2010 kami ucapkan terima kasih.
Kepala Dinas KesehatanKabupaten Bireuen
Dr. Amir Addani,M.KesPembina TK I
NIP. 19640907 199903 1 002
Profil Kesehatan Kabupaten Bireuen tahun 2011 data tahun 2010 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
BAB II SITUASI UMUM DAN PRILAKU PENDUDUK ..................... 5
A. GEOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN ................................ 5
1. Geografi ............................................................................ 5
2. Kependudukan ................................................................... 5
Jumlah pertumbuhan penduduk & Kepadatan ....................... 5
B. KEADAAN LINGKUNGAN .................................................. 8
1. Rumah Tangga Sehat ........................................................... 8
2. Sarana Air Minum .............................................................. 9
3. Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar ........... 10
4. Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM) .............. 11
C. KEADAAN PRILAKU MASYARAKAT .............................. 12
1. Rumah Tangga Ber PHBS ................................................. 13
2. Posyandu ........................................................................... 14
BAB III SITUASI UPAYA KESEHATAN ............................................... 15
A. MORTALITAS ................................................................ 15
3. Angka Kematian Bayi ...................................................... 15
4. Angka Kematian Balita........................................................ 17
5. Angka Kematian Ibu........................................................... 18
B . MORBIDITAS ................................................................. 19
1 .KONDISI PENYAKIT MENULAR ................................. 19
A. Diare ................................................................................... 20
B. Demam Berdarah................................................................... 21
C. Malaria................................................................................... 22
D. Penyakit Tuberculosis............................................................ 24
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ............................................... 25
A. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN ................................... 25
B. PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK......................... . 25
C. PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN........................... . 25
D. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT.................. 24
E. PROGRAM PENGOBATAN.................................................... 26
Profil Kesehatan Kabupaten Bireuen tahun 2011 data tahun 2010 iii
F. PROGRAM UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT DAN..........
PENDERITA CACAT............................................................. 27
G. PROGRAM UPAYA KESEHATAN KHUSUS........................ 27
H. PROGRAM UPAYA KESEHATAN JIWA.............................. 28
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ................................ 29
A. TENAGA KESEHATAN .................................................. 29
B. PEMBIAYAAN KESEHATAN........................................... 30
C. FASILITAS KESEHATAN...... .......................................... 30
a. Puskesmas.................................................................. 30
b. Sarana Kesehatan Masyarakat................................... 31
c. Rumah Sakit.............................................................. 31
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... . 32
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BIREUEN
TABEL PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BIREUEN
Profil Kesehatan Kabupaten Bireuen tahun 2011 data tahun 2010 iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan nasional yaitu bertujuan meningkatkan derajat Kesehatan dalam rangka
mewujudkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam
rangka terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang sebaik-baiknya. Pembangunan
kesehatan juga merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak rakyat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan amanat Undang-undang dasar 1945 dan undang-
undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan .
Profil Kesehatan Kabupaten Bireuen tahun 2011 ini merupakan gambaran umum
tentang kondisi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan faktor-faktor
yang lainnya.
Dalam penyusunan profil kesehatan Kabupaten Bireuen menggunakan metode
validasi data, analisis, data korelasi antar tabel dan program,serta cheks and balance dari
seluruh kegiatan program pemutakhiran data di tingkat kabupaten sehingga di dapatkan data
yang seakurat mungkin sesuai dengan kondisi yang ada di Kabupaten. Penyajian data profil
kesehatan Kabupaten Bireuen tahun 2011 di sajikan dalam bentuk tabel, grafik serta
pencapaian indikator standart pelayanan minimum ( SPM ). Untuk memperoleh data tersebut
dilakukan crosschek dengan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik ( BPS ) ,Dinas
Kependudukan Pencatatan sipil dan Badan Perencanaan Daerah ( BAPPEDA ) serta
dukungan informasi dari Puskesmas.
Profil kesehatan Kabupaten Bireuen Tahun 2011 dapat memberikan gambaran secara
umum tentang kondisi derajat kesehatan , upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan faktor
2
faktor yang terkait lainnya. Profil kesehatan kabupaten Bireuen tahun 2011 terdiri dari 5
( lima ) bab yaitu :
Bab I = Pendahuluan.
Bab ini menyajikan tentang latar belakang diterbitkannya profil kesehatan Kabupaten
Bireuen tahun 2011 didalamnya terdapat sistematika penyajian profil
Bab II = Situasi umum dan perilaku penduduk.
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum yaitu meliputi : Topografi,
Kependudukan ,perekonomian, pendidikan dan lingkungan fisik serta perilaku yang terkait
dengan kesehatan.
Bab III = Situasi Derajat Kesehatan.
Bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil pembangunan kesehatan dimana mencakup
tentang angka kematian , umur harapan hidup, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.
Bab IV = Situasi Upaya kesehatan.
Bab ini menyajikan tentang upaya –upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh
masing – masing bidang kesehatan sampai tahun 2011. Untuk melihat Gambaran tentang
tercapainya dan berhasilnya program-program pembangunan di bidang kesehatan.
Bab V = Situasi Sumber daya Kesehatan.
Bab ini menyajikan tentang sumber daya pembangunan kesehatan dimana mencakup
tentang keadaan tenaga, sarana kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
3
BAB II
SITUASI UMUM DAN
PERILAKU PENDUDUK
A. GEOGRAFIS DAN KEPENDUDUKAN
1. Geografis
Kabupaten Bireuen merupakan salah satu dari 23 Kabupaten/Kota yang ada dalam wilayah
kerja Pemerintah Aceh. Kabupaten Bireuen memiliki luas wilayah 1.901,21 km2 (190.122 Ha) yang
terdiri dari 17 Kecamatan, 18 Puskesmas , 69 Pemukiman, dan 609 Gampong.
Secara Giografis Kabupaten Bireuen terletak dibagian pantai timur Sumatera dengan letak
koordinat pada garis 4º - 54º-5º.21’ menit Lintang Utara dan 96º. 20º - 97º. 21º Bujur Timur.
Wilayah Kabupaten Bireuen berbatasan dengan 3 ( tiga ) Kabupaten Tetangga dengan batas-batas
wilayah :
- Sebelah Utara dengan Selat Malaka
- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bener Meriah
- Sebelah Timur dengan Kabupaten Aceh Utara
- Sebelah Barat dengan Kabupaten Pidie Jaya
Topografi Kabupaten Bireuen terdiri dari pantai/ dataran rendah di sebelah utara dan daerah
pegunungan di sebelah selatan
2. Kependudukan
a. Jumlah dan pertumbuhan Penduduk.
Jumlah penduduk di Kabupaten Bireuen tahun 2010 sebanyak 408,387 jiwa. Dan pada tahun
2011 sebanyak 439.169, sedangkan untuk jumlah penduduk yang berdasarkan jenis kelamin
yaitu laki laki sebanyak : 217.079 jiwa dan jenis kelamin perempuan sebanyak : 222.090
jiwa ( Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab Bireuen tahun 2011 )
4
Grafik II.1Penyebaran Penduduk Menurut Kecamatan/Puskesmas di Kabupaten Bireuen
Tahun 2011
Berdasarkan grafik tersebut diatas menunjukkan bahwa jumlah presentase penyebaran
penduduk yang paling padat terdapat di Kecamatan Kota Juang yaitu sebesar 12,31 % , kemudian
disusul Kecamatan Peusangan 12,05 %.
Bila dilihat tingkat kepadatan penduduk perkecamatan di Kabupaten Bireuen, bahwa
Kecamatan yang penduduknya terpadat adalah Kecamatan Kota Juang dengan jumlah 54.073
jiwa, yang kemudian disusul kecamatan Peusangan dengan jumlah 52.945 jiwa. Untuk jumlah
penduduk terendah adalah kecamatan Pandrah dengan jumlah 8.650 dengan persentase penduduk
sebesar 1,96 % dan kecamatan Plimbang 11.800 jiwa dengan persentase sebesar 3 %.
Kepadatan dan penyebaran penduduk dengan luas wilayah Kabupaten Bireuen sekitar
1.901,2 km2, yang dihuni oleh 439.169 penduduk ,maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk
Kabupaten Bireuen adalah sebesar 231 orang per kilometer persegi. Kecamatan yang paling tinggi
tingkat kepadatan penduduk adalah Kecamatan Kota Juang sebesar 1.713 orang perkilometer persegi
sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Peudada sebesar 70 orang perkilometer persegi.
5
Kepadatan penduduk Kabupaten Bireuen menurut Kecamatan pada tahun 2011 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel II.2Kepadatan Dan Penyebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Bireuen
Tahun 2009 – 2011
No Kecamatan/ PuskesmasKepadatan Penduduk Per / Km2
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
1 Samalanga 158 158 171
2 Simpang Mamplam 124 116 126
3 Pandrah 90 92 96
4 Jeunieb 215 210 223
5 Plimbang 167 167 183
6 Peudada 64 64 70
7 Jeumpa 467 467 509
8 Kota Juang 1.485 1.550 1713
9 Juli 145 144 67
10 Kuala 754 740 785
11 Peusangan 388 395 432
12 Peusangan Siblah Krueng 199 142 156
13 Peusangan Selatan 105 127 141
14 Jangka 340 341 358
15 Kuta Blang 517 518 546
16 Makmur 225 227 235
17 Gandapura 613 668 651
Jumlah 213 215 231
Dari tabel tesebut diatas menunjukan bahwa tingkat penyebaran dan kepadatan penduduk
dipengaruhi oleh besarnya wilayah pada masing-masing Kecamatan.
6
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Gambaran derajat kesehatan masyarakat di kabupaten Bireuen dapat dipaparkan
dengan cara 2 garis besar, dimana aspek tersebut yaitu Mortalitas dan Morbiditas. Pada Bab
ini kondisi derajat kesehatan masyarakat dengan memberikan gambaran sebagai berikut :
A. MORTALITAS.
Kejadian kematian dalam suatu kelompok populasi dimana dapat mencerminkan
kondisi kesehatan dan berbagai program pembangunan kesehatan lainnya.Perkembangan
derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian angka kematian bayi dalam
masyarakat pada suatu daerah dari waktu kewaktu. Disamping itu kejadian kematian juga
dapat digunakan sebagi indicator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan..
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi ( AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah tingginya
angka kematian bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun dimana merupakan
salah satu indicator yang paling penting untuk dapat menentukan derajat kesehatan pada
suatu daerah.
Data kematian yang terdapat pada suatu daerah atau komunitas dari fasilitas
pelayanan kesehatan dapat diperoleh melaui laporan masyarakat , kader dan survey karena
sebagian besar kematian terjadi dirumah.Tabel berikut ini menggambarkan jumlah angka
kematian bayi pada setiap kecamatan pada tahun 2009 , 2010 dan 2011.
7
Tabel . III.1Jumlah Angka Kematian Bayi ( AKB )Kabupaten Bireuen Tahun 2009 – 2011
No Kecamatan/PuskesmasAngka Kematian Bayi
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
1 Samalanga 1 0 02 Simpang Mamplam 3 1 13 Pandrah 0 2 04 Jeunieb 8 2 15 Plimbang 2 3 06 Peudada 1 2 57 Jeumpa 4 1 08 Kota Juang 2 7 09 Juli 0 1 010 Juli II - - 011 Kuala 0 2 012 Peusangan 2 3 013 Peusangan Siblah Krueng 1 1 114 Peusangan Selatan 1 2 115 Jangka 1 2 016 Kuta Blang 10 1 117 Makmur 2 1 1
18 Gandapura 0 0 0
Jumlah 38 31 11
Bila di lihat dari tabel angka kematian Bayi (AKB) di setiap kecamatan terlihat ada
terjadi peningkatan angka kematian bayi dan ada juga penurunan angka kematian bayi
.Angka kematian bayi pada tahun 2009 berjumlah 38 orang dan pada tahun 2010 sebanyak
31 orang sedangkan pada tahun 2011 angka kematian bayi berjumalh 11 orang ini terjadi
penurunan . Angka kematian bayi tersebut menurun bila dibandingkan dengan tahun 2010 .
Penurunan angka kematian bayi (AKB) ini tidak terlepas dari upaya Dinas Kesehatan yang
terus menerus menerapkan dan meningkatkan kedisiplinan,Ketrampilan untuk para Bidan
8
Desa untuk tinggal dan menetap didesa dalam memberikan pelayanan kesehatan ,terutama di
daerah yang sangat terpencil. Disamping itu juga peran tenaga kesehatan lainya serta peran
serta kader desa juga sangat besar terhadap penurunan angka kemataian bayi.
2. Angka Kematian Balita.
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun
tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1000
kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-
faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti Gizi, sanitasi,
Penyakit menular dan kecelakaan. Berdasarkan Laporan Bidang pelayanan Kesehatan Dinas
Kesehatan Pada tahun 2011 di Kabupaten Bireuen terdapat jumlah kematian balita.Berikut
tabel angka kematian balita di Kabupaten Bireuen tahun 2011.
Grafik . III.2Angka Kematian Balita ( AKABA)
Kabupaten Bireuen Tahun 2011
9
3. Angka Kematian Ibu.
Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan indicator keberhasilan pembangunan pada
sektor kesehatan . AKI meliputi kematian yang terkait dengan masa kehamilan,persalinan dan
nifas. Pada tahun 2011 tercatat sebayak 12 orang yang meninggal dunia. Berikut ini adalah
tabel gambaran jumlah kematian ibu hamil, kematian ibu bersalin dan kematian ibu nifas
pada tahun 2011 di Kabupaten Bireuen.
Tabel III.3Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Bireuen Tahun 2011
No KecamatanTahun 2011
Kematian Ibu Hamil
Kematian Ibu Bersalin
Kematian Ibu Nifas
1 Samalanga 0 0 0
2 Simpang Mamplam 0 2 0
3 Cot Glungku 1 0 0
4 Jeunieb 0 1 0
5 Plimbang 0 0 0
6 Peudada 0 1 0
7 Jeumpa 1 0 0
8 Kota Juang 0 1 0
9 Juli 1 1 0
9 Juli II 0 2 0
10 Kuala 0 0 0
11 Peusangan 1 1 0
12Peusangan Siblah Krueng 0 1 0
13 Peusangan Selatan 0 0 0
14 Jangka 0 0 0
15 Kuta Blang 0 1 0
16 Makmur 0 0 0
17 Gandapura 1 1 0
Jumlah 4 12 0
10
Tabel diatas menunjukkan jumlah angka kematian ibu di Kabupaten Bireuen pada
Tahun 2011.
B. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan ( insidensi atau prevalensi ) suatu penyakit yang
terjadi pada suatu populasi dalam kurun waktu tertentu. Gambaran morbiditas penyakit
menular dan tidak menular dimana dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat
di Kabupaten Bireuen sepanjang tahun 2011.
1. PENYAKIT MENULAR.
Penyakit menular yang seringkali menyebabkan penderita berobat ke Puskesmas
.Dalam rangka penanggulangan penyakit menular Dinas kesehatan telah melakukan berbagai
kegiatan antara lain :
a. Gebrak Malaria yaitu memberantas malaria dengan dukungan sektor lain
dan masyarakat.
b. Gerakan penaggulangan tuberkulosis melalui penggalangan kemitraan
dengan sektor terkait dan masyarakat.
c. Pemberantasan demam berdarah dengue melalui gotong royong bersama
dengan sektor lain dan masyarakat.
d. Pemberantasan penyakit kusta dengan cara mencari penderita sampai ke
masing masing kecamatan.
e. Pemberantasan Penyakit yang dapat dicegah dengan Immunisasi ( PD3I)
Berikut ini merupakan penyajian dan informasi mengenai program pemberantasan penyakit
menular yang disajikan sebagai berikut :
11
A. Diare.
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya
defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan
perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan
tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten. Sedangkan
menurut menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya
perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari . Penyakit
Diare adalah penyakit yang banyak menyerang kelompok umur terutama pada anak-anak dan
balita. Dalam hal ini juga dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan status gizi
anak. Upaya program pemberantasan melalui pendidikan tentang diare kepada masyarakat
dengan penyuluhan dan pelatihan kader desa. Di Kabupaten Bireuen kasus diare pada tahun
2011 berjumlah 9009 kasus.
Grafik III.4Kasus diare Di Kabupaten Bireuen
Tahun 2011
12
Dari Grafik diatas dapat menunjukan bahwa jumlah kasus penderita diare masih
tinggi. Di Kecamatan Plimbang Kasus diare mencapai 994 kasus ,dan beberapa Kecamatan
seperti , Peusangan, Kota juang angka penderita Diare juga masih tinggi.
B. Demam Berdarah Dengue ( DBD )
Penyakit demam berdarah dengue atau yang disingkat sebagai DBD adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina
lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.Selama nyamuk aides aigypti tidak
terkontaminasi virus dengue maka gigitan nyamuk dbd tersebut tidak berbahaya. Jika nyamuk
tersebut menghisap darah penderita demam berdarah dengue maka nyamuk menjadi
berbahaya karena bisa menularkan virus dengue yang mematikan. Untuk itu perlu
pengendalian nyamuk jenis aedes aegypti agar virus dengue tidak menular dari orang yang
satu ke orang yang lain
Berdasarkan data jumlah kasus DBD dikabupaten Bireuen tahun 2011 sebanyak 357
penderita . Angka insiden DBD menurut Kecamatan dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik III.5Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
Di Kabupaten Bireuen Tahun 2011
13
Dari grafik diatas menunjukkan Kecamatan Kota Juang merupakan angka yang
paling tinggi kasus DBD dengan jumlah 149 Kasus, kemudian di ikuti kecamatan
Peusangan dengan jumlah 94 Kasus .Kasus DBD selain terjadi di Kabupaten Bireuen juga
ada yang dibawa oleh pendatang yang sudah terinfeksi dari daerah lain.
C. Malaria.
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit plasmodium
antara lain plasmodium malariae, plasmodium vivax, plasmodium falciparum, plasmodium
ovale yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop yang ditularkan oleh nyamuk malaia
(anopheles)/, penyakit malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun
perempuan, pada semua golongan umur (dari bayi, anak-anak, sampai dewasa), apapun
pekerjaannya, penyakit malaria biasanya menyerang yang tinggal didaerah yang mempunyai
banyak genangan air yang sesuai untuk tempat perkembangbiakan nyamuk malaria seperti
persawahan, pantai, perbukitan dan pinggiran hutan (Depkes RI, 2004).
Salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan malaria antara
lain :
1. Kepatuhan penderita dalam mengkomsumsi obat anti malaria agar setiap penderita
dapat minum obat secara tuntas.
2. Pencegahan gigitan nyamuk melalui pemakaian kelambu, pemasangan kawat kasa
dirumah, pemakaian obat gosok penolak nyamuk ( repillent )
3. Pencegahan terbentunya sarang nyamuk malaria melalui pembersihan lumut,
menghindari penebangan hutan bakau, pencegahan terbentuknya genangan air.
Malaria merupakan penyakit endemis di beberapa Kecamatan Di Kabupaten Bireuen.
Pada Tahun 2011 jumlah penderita positif malaria ( Dengan Pemeriksaan sedian darah )
sebanyak 85 kasus dan kasus gejala malaria klinis ( tanpa pemeriksaan sedian darah ) stidak
14
ditemukan kasus. Berikut ini grafik proporsi penderita malaria positif setiap kecamatan di
dalam Kabupaten Bireuen Tahun 2011.
Grafik. III.6Proporsi Malaria Positif
Kabupaten Bireuen Tahun 2011
Dari tabel diatas menunjukkan kasus Malaria Positif paling tinggi di Kecamatan
Samalanga dengan jumlah kasus 24 kasus dan disusul Kecamatan Pandrah dengan jumlah
12 kasus .
D. Penyakit Tuberculosis (TB)
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium
tuberculosis yang bersifat sistemik, yang dapat bermanifestasi pada hampir semua organ
tubuh dengan lokasi terbanya di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer.
Penyakit Tuberculosis merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah di
Kabupaten Bireuen.
15
Sebagai gambaran dapat dilihat jumlah penderita TB Paru klinis dan TB paru BTA + masing
–masing Kecamatan dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik III.7Kasus TB Paru Klinis dan TB Paru BTA + Perkecamatan
Di Kabupaten Bireuen Tahun 2011
16
BAB IVSITUASI UPAYA KESEHATAN
A. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
Program promosi kesehatan bertujuan memberdayakan masyarakat , keluarga dan individu
dalam menumbuhkan perilaku hidup bersih ,sehat dalam upaya mengembangkan kesehatan bersumber
masyarakat. Sasaran promosi kesehatan adalah meningkatkan presentase masyarakat yang berperilaku
hidup bersih dan sehat( PHBS ) , meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan desa
siaga. Pelaksanaan pengembangan Desa siaga termasuk menggalakkan upaya masyarakat peduli dan
siaga dalam menaggulangi masalah kesehatan.
B. PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK
Bidang kesehatan ibu dan anak sudah berjalan dengan baik di Kabupaten Bireuen, hal ini
ditandai dengan terjadinya peningkatan angka kunjungan ibu hamil, ibu bersalin, neonatus, bayi dan
pasangan usia subur ke tempat-tempat pelayanan kesehatan. Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik
karena didukung oleh fasilitas kesehatan yang sudah merata keseluruh pelosok, serta penempatan
pemerataan penempat bidan dihampir seluruh desa yang ada.
Disamping itu pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan juga terus berupaya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dengan bermacam bentuk pelatihan dan kursus singkat. Tingkat
keberhasilan bidang Kehatan Ibu Anak maupun Keluarga Berencana di Kabupaten Bireuen sudah
memenuhi target Standar Pelayanan Minimal.
C. PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
Program kesehatan lingkungan bertujuan mewujudkan lingkungan hidup yang bersih dan
sehat. Keberhasilan penyehatan lingkungan dapat dilihat dari peningkatan cakupan sarana air bersih,
sanitasi dasar, peningkatan kewaspadaan dini terhadap penyakit yang berpotensi KLB dan
pengendalian terhadap pencemaran lingkungan. Sedangkan kegiatan pengawasan lingkungan
pemukiman dapat dilakukan melalui pendataan rumah sehat, serta sosialisasi wilayah sehat yang akan
17
terwujud apabila dimulai dari perilaku hidup bersih dan sehat dalam lingkungan rumah tangga serta
tempat-tempat umum ,sekolah dan institusi.
D. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat terutama ibu hamil , bayi
dan balita. Melalui peningkatan kesadaran gizi ditengah keluarga.Sasran program adalah keluarga,
institusi pelayanan kesehatan, posyandu dan kader. Program perbaikan gizi juga melakukan berbagai
kegiatan Distribusi Vitamin A dan Distribusi Tablet Besi untuk ibu hamil :
1. Cakupan Distribusi Vit. A
Jumlah balita pada tahun 2011 sebanyak 34.415 yang menjadi sasaran pemberian Vit. A
dosis tinggi sebanyak 25.586 , terdapat cakupan 74,35 % balita sudah memperoleh vitamin A.
2. Cakupan Distribusi Tablet Besi (Fe)
Cakupan distribusi Fe1 kepada ibu hamil yang ada di Kabupaten Bireuen selama tahun 2011
jumlah ibu hamil yang mendapat Fe1 mencapai 100 % atau 9628 ibu hamil , sedangkan yang
mendapat Fe3 mencapai 90,61 % atau 8724 ibu hamil.
E. PROGRAM PENGOBATAN
Program bidang pengobatan dan perawatan kesehatan masyarakat di Kabupaten Bireuen
sudah berjalan dengan baik, khususnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat miskin. Dengan
adanya 1 unit Rumah Sakit Umum Daerah,4 unit Rumah Sakit Swasta 18 Puskesmas diantaranya
8 unit Puskesmas perawatan & Poned , 5 unit Puskesmas rawatan, 5 unit Puskesmas rawat jalan,
Puskesmas pembantu 44 unit dan poskesdes / Polindes sebanyak 198 unit dan Poskestren sebanyak
4 unit , maka untuk pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di Kabupaten Bireuen sudah terlaksana
dengan baik. Disamping itu hal ini juga didukung lagi oleh tersedianya sumber daya manusia yang
memadai dari berbagai disiplin ilmu di bidang pelayanan kesehatan, termasuk penempatan bidan desa
di semua desa yang ada dalam wilayah Kabupaten Bireuen.
18
Dengan adanya fasilitas pelayanan yang memadai, jumlah tenaga atau SDM yang mencukupi
dan berkualitas serta ditambah dengan ketersediaan obat-obatan yang lengkap, maka pelayanan
pengobatan kesehatan masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan.
F. PROGRAM UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT DAN PENDERITA CACAT.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan yang bersifat khusus dan
rehabilitasi bagi kelompok penderita cacat , meningkatkan umur harapan hidup dan terlaksnanya
pelayanan kesehatan bagi masyarakat usia lanjut dan penderita cacat.
Untuk mengatasi maslah tersebut, upaya pembinaan usia lanjut dan penderita cacat telah
dilakukan melalui puskesmas yang meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
PROGRAM UPAYA KESEHATAN KHUSUS
Program upaya kesehatan khusus yang dikembangkan di Kabupaten Bireuen merupakan
program-program inovasi dari pemerintah daerah Kabupaten Bireuen dalam hal pembangunan
kesehatan. Program inovasi ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan beserta jajarannya yang meliputi
puskesmas, puskesmas pembantu dan polindes maupun poskesdes. Adapun program-program tersebut
adalah :
a. Pengembangan lingkungan Sehat
b. Pengembangan manajemen kinerja klinis untuk peningkatan kwalitas SDM
c. Pengembangan manajemen terpadu balita sehat sakit
d. Pengembangan program rehabilitasi bersumber daya masyarakat
e. Pengembangan pelayanan di puskesmas dengan metode pelayanan puskesmas masa depan.
G. PROGRAM UPAYA KESEHATAN JIWA
Stigma yang ada, kasus gangguan kesehatan jiwa dianggap sebagai orang yang tidak berguna
dalam masyarakat, sehingga ada ketakutan dan sikap memilih untuk menjauh dari penderita tersebut.
Padahal dilain pihak para penderita gangguan jiwa justru membutuhkan perhatian dan kasih sayang
dari kita semua. Pengembangan ilmu kesehatan jiwa masyarakat yang dikemas dengan implementasi
19
serta kasih sayang tulus untuk membantu sesama telah memberikan dampak yang luar biasa bagi
kehidupan saudara-saudara kita yang mengalami gangguan kesehatan jiwa. Rasa percaya diri yang
dimunculkan secara perlahan dan penuh kesabaran telah membuktikan mampu mengangkat kasus
gangguan kesehatan jiwa untuk kembali pada kehidupan normal atau mandiri.
20
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Pembangunan bidang kesehatan dapat berhasil dan berdaya guna bila sumber daya tenaga,
pembiayaan dan sarana kesehatan memadai, proporsional dan seimbang dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan masyarakat. Untuk mengetahui hal tersebut dapat diukur dari beberapa indikator antara lain
A. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan adalah merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan pelayanan
kesehatan. Kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas utama yang harus terus mendapat
perhatian baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Secara umum sumber daya
kesehatan di Kabupaten Bireuen sudah baik, hal ini dapat kita lihat dari tingkat pendidikan yang
ditamatkan mulai dari Diploma III sampai ketingkat strata satu (S-1), srata dua ( S2 ) dan jenjang
lainnya . Disamping itu para tenaga kesehatan juga memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
B. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Faktor utama dan terutama yang diperlukan dalam peningkatan pelayanan kesehatan adalah
tersedianya pembiayaan kesehatan, baik untuk belanja modal maupun belanja barang dan jasa.
Peningkatan pembiayaan terhadap sektor kesehatan dianggarkan melalui dana APBD, APBN dan
dana bantuan lainnya.
Dalam rangka memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu, pemerintah telah
melakukan bantuan biaya pengobatan bagi masyarakat miskin melalui bantuan dana Askeskin
,Jamkesmas ,Jampersal dan Jaminan Kesehatan Aceh .
21
C. FASILITAS KESEHATAN
a. Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas )
Tahun 2009 jumlah Puskesmas yang ada di Kabupaten Bireuen berjumlah 17 Puskesmas yang
terdiri dari 12 Puskesmas dengan status rawat inap dan 5 Puskesmas dengan status rawat jalan dan
pada tahun 2011 jumlah Puskesmas yang ada di Kabupaten Bireuen bertambah menjadi 18
Puskesmas dengan kriteria Puskesmas rawat inap dengan Poned 8 , Puskesmas dengan rawat inap 5
unit . dan Puskesmas dengan rawat jalan 5 unit Sementara untuk fasilitas Puskesmas Pembantu
sebanyak 44 unit, Puskesmas Keliling sebanyak 23 unit , poskestren sebanyak 4 unit serta
Poskesdes/Polindes sebanyak 198 unit .
Berikut ini adalah grafik memperlihatkan jumlah fasilitas pelayanan Kesehatan Dasar di
Kabupaten Bireuen Tahun 2011
b. Sarana Kesehatan Masyarakat.
Peran serta masyarakat didalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di desa sangat besar
dimana keaktifan dari masyarakat sangat berdampak langsung dalam rangka peningkatan kesehatan
masyarakat.Indikator dari penilaiana tersebut adalah ketersediaan dan keaktifan kegiatan seperti
ketersediaan sarana poskesdes sebagai syarat dalam pengembangan Desa siaga.
22
c. Rumah Sakit.
Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan upaya kesehatan .
Pelayanan yang diberikan Di Rumah Sakit meliputi Pelayanan Rawat Inap,Rawat jalan, gawat
darurat/rawat darurat dan pelayanan tindakan medik serta sebagai tempat pendidikan bagi seriap
tenaga kesehatan sebagai sarana Penelitian. Rumah sakit juga merupakan salah satu sarana kesehatan
yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang.Di
kabupaten Bireuen terdapat beberapa Rumah Sakit diantaranya 1 unit Rumah Sakit Pemerintah yaitu
RSU dr Fauziah dan 4 unit Rumah sakit yang dikelola oleh swasta yaitu RSU Telaga Bunda, RSU
BMC, RSU Malahyati dan RSU Avicena .
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN BIREUENTAHUN 2011
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km 2) TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Samalanga 156,22 46 0 46 26.791 6.329 4,23 171,50
2 Simpang Mamplam 218,49 41 0 41 27.635 5.783 4,78 126,48
3 Pandrah 89,33 19 0 19 8.650 1.803 4,80 96,83
4 Jeunieb 114,52 43 0 43 25.570 4.918 5,20 223,28
5 Plimbang 64,15 22 0 22 11.800 2.305 5,12 183,94
6 Peudada 391,33 52 0 52 27.416 5.444 5,04 70,06
7 Jeumpa 69,42 42 0 42 35.397 6.305 5,61 509,90
8 Kota Juang 31,56 23 0 23 54.073 9.424 5,74 1713,34
9 Juli 212,08 17 0 17 14.246 3.061 4,65 67,17
10 Juli'-2 19 0 19 18.157 3.484 5,21 #DIV/0!
11 Kuala 23,72 20 0 20 18.629 4.053 4,60 785,37
12 Peusangan 122,48 69 0 69 52.945 11.267 4,70 432,27
13 Peusangan Siblah Krueng 76,62 21 0 21 11.966 2.726 4,39 156,17
14 Peusangan Selatan 106,33 21 0 21 15.073 3.180 4,74 141,76
15 Jangka 81,18 46 0 46 29.139 5.569 5,23 358,94
16 Kuta Blang 41,1 41 0 41 22.476 4.603 4,88 546,86
17 Makmur 66,53 27 0 27 15.644 3.344 4,68 235,14
18 Gandapura 36,15 40 0 40 23.562 5.177 4,55 651,78
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.901,2 609 0 609 439.169 88.775 4,95 231
Sumber: - Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bireuen Tahun 2011
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAHNO KECAMATAN
DESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
KABUPATEN BIREUENTAHUN 2011
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Samalanga 26.791 1.065 2.220 6.785 2.238 983 13.291 1.184 2.658 6.593 2.020 1.045 13.500 51,91 98,45
2 Simpang Mamplam 27.635 1.251 2.408 6.954 2.730 591 13.934 1.232 2.362 6.996 2.495 616 13.701 44,12 101,70
3 Pandrah 8.650 431 788 2.261 486 269 4.235 379 757 2.316 637 326 4.415 51,75 95,92
4 Jeunieb 25.570 1.132 2.216 6.456 2.197 590 12.591 1.143 2.362 6.393 2.412 669 12.979 46,47 97,01
5 Plimbang 11.800 441 1.327 3.027 687 359 5.841 451 1.338 3.067 667 436 5.959 58,43 98,02
6 Peudada 27.416 1.137 2.726 6.823 2.098 758 13.542 1.135 2.850 6.845 2.093 951 13.874 53,51 97,61
7 Jeumpa 35.397 1.451 3.059 8.975 3.274 902 17.661 1.453 3.163 8.927 3.199 994 17.736 45,22 99,58
8 Kota Juang 54.073 2.316 4.771 13.578 5.223 1.229 27.117 2.104 4.230 14.354 5.041 1.227 26.956 41,57 100,60
9 Juli 14.246 706 1.399 3.624 1.199 355 7.283 609 1.265 3.619 1.119 351 6.963 49,00 104,60
10 Juli'-2 18.157 655 1.472 4.392 1.851 597 8.967 678 1.441 4.639 1.906 526 9.190 41,98 97,57
11 Kuala 18.629 688 1.513 5.071 1.401 438 9.111 678 1.544 5.300 1.518 478 9.518 40,17 95,72
12 Peusangan 52.945 2.477 4.657 12.591 4.787 1.526 26.038 2.594 4.757 13.069 4.906 1.581 26.907 49,76 96,77
13 Peusangan Siblah Krueng 11.966 524 1.140 2.898 933 333 5.828 539 1.162 3.039 1.068 330 6.138 50,74 94,95
14 Peusangan Selatan 15.073 650 1.449 3.857 1.006 478 7.440 745 1.356 3.846 1.036 650 7.633 54,67 97,47
15 Jangka 29.139 1.239 2.513 7.385 2.381 778 14.296 1.299 2.562 7.570 2.462 950 14.843 47,18 96,31
16 Kuta Blang 22.476 841 1.940 5.719 1.769 694 10.963 859 1.956 5.967 1.821 910 11.513 47,13 95,22
17 Makmur 15.644 746 1.648 3.638 1.166 403 7.601 775 1.706 3.597 1.470 495 8.043 58,48 94,50
18 Gandapura 23.562 901 1.849 5.869 2.089 632 11.340 933 1.856 6.366 2.250 817 12.222 42,16 92,78
JUMLAH (KAB/KOTA) 439.169 18.651 39.095 109.903 37.515 11.915 217.079 18.790 39.325 112.503 38.120 13.352 222.090 47,35 97,74
Sumber: - Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bireuen Tahun 2011
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 439.169
RASIO BEBAN TANG
GUNGAN
RASIO JENIS
KELAMINNO KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 17.633 16.207 33.840
2 5 - 9 21.695 20.464 42.159
3 10 - 14 22.142 20.814 42.956
4 15 - 19 20.835 20.467 41.302
5 20 - 24 22.346 22.910 45.256
6 25 - 29 22.409 23.476 45.885
7 30 - 34 19.066 19.148 38.214
8 35 - 39 16.731 17.020 33.751
9 40 - 44 13.804 13.689 27.493
10 45 - 49 10.783 11.657 22.440
11 50 - 54 4.537 5.007 9.544
12 55 - 59 4.300 4.530 8.830
13 60 - 64 6.854 7.439 14.293
14 65 - 69 4.908 5.745 10.653
15 70 - 74 3.600 4.786 8.386
16 75+ 5.436 8.731 14.167
Sumber: - Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bireuen Tahun 2011410.840 data dari propinsi
BIREUEN2011
439.169JUMLAH 217.079 222.090
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
KABUPATEN BIREUENTAHUN 2011
JUMLAHMELEK HURUF
% JUMLAHMELEK HURUF
% JUMLAHMELEK HURUF
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Samalanga 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
2 Simpang Mamplam 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
3 Pandrah 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
4 Jeunieb 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
5 Plimbang 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
6 Peudada 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7 Jeumpa 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
8 Kota Juang 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
9 Juli 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
10 Juli'-2 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
11 Kuala 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
12 Peusangan 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
13 Peusangan Siblah Krueng 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
14 Peusangan Selatan 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
15 Jangka 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
16 Kuta Blang 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
17 Makmur 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
18 Gandapura 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
Sumber:
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATASLAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KABUPATEN BIREUENTAHUN 2011
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN TIDAK/ BELUM
PERNAH SEKOLA
H
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MISMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLOMA
UNIVERSITAS
JUMLAH
TIDAK/ BELUM
PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MISMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO
MA
UNIVERSITAS
JUMLAH
TIDAK/ BELUM
PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MISMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO MA
UNIVERSITAS
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Samalanga 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
2 Simpang Mamplam 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
3 Pandrah 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
4 Jeunieb 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
5 Plimbang 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
6 Peudada 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
7 Jeumpa 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
8 Kota Juang 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
9 Juli 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
10 Juli'-2 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
11 Kuala 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
12 Peusangan 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
13 Peusangan Siblah Krueng 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
14 Peusangan Selatan 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
15 Jangka 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
16 Kuta Blang 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
17 Makmur 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
18 Gandapura 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
- 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
Sumber :
NO KECAMATAN
TABEL 6
KABUPATEN BIREUENTAHUN 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Samalanga Samalanga 227 0 227 257 1 258 484 1 485
2 Simpang Mamplam Simpang Mamplam 254 2 256 287 4 291 541 6 547
3 Pandrah Cot Glungku 77 1 78 86 0 86 163 1 164
4 Jeunieb Jeunieb 208 3 211 234 2 236 442 5 447
5 Plimbang Plimbang 105 2 107 119 1 120 224 3 227
6 Peudada Peudada 264 4 268 297 1 298 561 5 566
7 Jeumpa Jeumpa 351 1 352 395 2 397 746 3 749
8 Kota Juang Kota Juang 287 4 291 323 4 327 610 8 618
9 Juli Juli 141 2 143 158 1 159 299 3 302
10 Juli Juli'-2 184 2 186 207 2 209 391 4 395
11 Kuala Kuala 170 1 171 191 1 192 361 2 363
12 Peusangan Peusangan 472 2 474 533 0 533 1.005 2 1.007
13 Peusangan Siblah Krueng Peusangan Siblah Krueng 114 0 114 128 1 129 242 1 243
14 Peusangan Selatan Peusangan Selatan 127 1 128 144 1 145 271 2 273
15 Jangka Jangka 266 3 269 299 3 302 565 6 571
16 Kuta Blang Kuta Blang 193 2 195 218 4 222 411 6 417
17 Makmur Makmur 155 4 159 175 2 177 330 6 336
18 Gandapura Gandapura 385 2 387 434 1 435 819 3 822
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.980 36 4.016 4.485 31 4.516 8.465 67 8.532
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 9,0 6,9 7,9
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar 2011
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATIHIDUP +
MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI