kata pengantar - badan lingkungan hidup diyblh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/lakip-2014.pdf ·...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa
Yogyakarta telah dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2014. Dalam laporan kinerja ini memuat data dan informasi mengenai capaian
kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY, evaluasi dan analisis capaian kinerja yang
ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja BLH DIY Tahun 2014, dan realisasi
penggunaan anggaran tahun 2014.
Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.
Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran
kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis
terhadap pengukuran kinerja.
Dalam penyusunan laporan kinerja ini tentunya masih banyak kekurangan maupun
kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik dan masukan yang konstruktif
guna menyempurnakan penyusunan laporan di waktu mendatang.
Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak atas bantuannya
sehingga Laporan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY TA 2014 dapat terselesaikan.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan
Yogyakarta, Maret 2015
Kepala
Badan Lingkungan Hidup DIY
Ir. Joko Wuryantoro, M.Si.NIP.19580101 198603 1 011
i
LAMPIRAN
A. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)BADAN LINGKUNGAN HIDUP DIYTAHUN 2013
B. PERJANJIAN KINERJA (PK)BADAN LINGKUNGAN HIDUP DIYTAHUN 2014
C. PENGUKURAN KINERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUPDIY TAHUN 2014
iv
IKHTISAR EKSEKUTIF
Visi .jangka menengah Badan Lingkungan Hidup DIY yang tertuang dalam
Rencana Strategis instansi Tahun 2012-2017 adalah “Sebagai Institusi Yang Handal
Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya
dan Berwawasan Lingkungan”
Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui 4 (empat) misi, yaitu (a)
Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan
Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
badan; (b) Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya
alam melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan
budaya kearifan lokal; (c) Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas
pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
yang berkeadilan gender; dan (d) Memantapkan sarana prasarana dan akses
informasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil,
merata dan berkualitas.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Lingkungan Hidup DIY ini
merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Badan
Lingkungan Hidup DIY yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator
kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam dalam
Renstra Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2012-2017. Untuk mencapai
sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program
dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.
A. Capaian KinerjaRingkasan prestasi kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY yang dihasilkan dari
pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2014, dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Sasaran 1: Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat, dengan indikatornya 1:
Prosentase peningkatan kualitas lingkungan dengan target 6,29 %, capaian kinerja
sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah 6,29 % (100 %),
b. Sasaran 2: Peningkatan Kualitas Air Sungai, dengan indikatornya 1. Parameter BOD
<9mg/l, 2. Parameter COD <45 mg/l, 3. Parameter Bakteri Coli <175.000 MPN/ 100
ml, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah parameter
iv
BOD : 8,02 mg/l, parameter COD : 18,21 mg/l, parameter Bakteri Coli : 141.363,64
MPN/100 ml (100 %)
c. Sasaran 3: Peningkatan Kualitas Udara, dengan indikatornya 1. Parameter CO
<10.000 µg/m3, 2. Parameter HC <135 µg/m3, capaian kinerja sampai dengan akhir
Bulan Desember 2014, untuk Parameter CO : 1.042,43 µg/m3, Parameter HC : 72,99
µg/m (100 %).
d. Sasaran 4: Peningkatan kualitas air sungai, dengan indikatornya 1: Luas Lahan yang
terkonservasi dengan target 18 Ha, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan
Desember 2014 adalah 24 Ha (133,33%).
e. Sasaran 5: Terwujudnya Konservasi Sumberdaya Air Tanah, dengan indikatornya 1:
Fluktuasi Muka Air Tanah dengan target <2,50 M, capaian kinerja sampai dengan
akhir Bulan Desember 2014 adalah 2,86 M (86 %)
f. Sasaran 6: Terwujudnya Peningkatan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH),
dengan indikatornya 1: Prosentase pemenuhan penyediaan RTH di kawasan
perkotaan dengan target 23,33 % realisasi 26,94 %, 2. Jumlah Kampung Hijau
dengan target 15 lokasi realisasi 17 lokasi, capaian kinerja sampai dengan akhir
Bulan Desember 2014 adalah 370 unit usaha (100%).
g. Sasaran 7: Peningkatan Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, dengan indikatornya
1: Jumlah penghasil limbah B3 yang melakukan pengolahan limbah B3 sesuai aturan
dengan target 3 usaha/kegiatan realisasi 4 usaha/kegiatan, 2. Jumlah kelompok
pengelola sampah mandiri dengan target 30 kelompok realisasi 32 kelompok, capaian
kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah (100%)
h. Sasaran 8: Terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli
lingkungan, dengan indikatornya 1: Jumlah sekolah berwawasan dengan target 20
sekolah realisasi 20 sekolah, 2. Jumlah kelompok peduli lingkungan dengan target
40 kelompok realisasi 40 kelompok, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan
Desember 2014 adalah (100%)
i. Sasaran 9: Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan
dengan indikatornya 1: Jumlah unit usaha yang melaksanakan kewajiban pelaporan
yang tertuang dalam dokumen AMDAL dengan target 100 unit usaha realisasi 110
unit usaha, 2. Prosentase unit usaha yang mentaati hukum lingkungan dengan target
8 % realisasi 10,6 %, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014
adalah (100%)
j. Sasaran 10: Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial
menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan, dengan indikatornya 1:
iv
Sumber pencemar lingkungan yang dibina, dengan target 370 unit usaha, capaian
kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah 370 unit usaha (100%).
k. Sasaran 11: Terwujudnya peningkatan system dan aksesibilitas informasi lingkungan,
dengan indikatornya 1: Tersedianya data lingkungan hidup secara digital dengan
target 8 jenis data, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014
adalah 8 jenis data (100%).
l. Sasaran 12: Meningkatnya jumlah studi/kajian lingkungan hidup, dengan indikatornya
1: Jumlah Dokumen AMDAL yang sudah dinilai dengan target 10 dokumen, capaian
kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah 12 dokumen (120%).
B. Kinerja KeuanganUntuk kinerja keuangan realisasi keuangan Badan Lingkungan Hidup DIY di tahun
2014 sebesar Rp 15.355.782.636,- aau mencapai 91,48 % dari anggaran sebesar Rp
16.604.081.305,- dan lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi di tahun 2013 yang
realisasinya sebesar 91,28%.
C. PermasalahanYang menjadi permasalahan pelaksanaan program Badan Lingkungan Hidup DIY
di tahun 2014 adalah pada kegiatan:
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, pada kegiatan Bimbingan
Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan.
Ke depannya untuk mengatasi permasalahan tersebut akan ditempuh langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Melakukan upaya koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait,membangun komitmen bersama dan sinergisitas dalam pelaksanaan programpengelolaan lingkungan.
2. Meningkatkan pengawasan internal dan koordinasi dengan instansi terkait baik diProvinsi maupun Kabupaten/kota agar pelaksanaan program dan kegiatan dapatberjalan sesuai perencanaan.
------------------------------------
LAKIP BLH DIY TAHUN 2014 I v
DAFTAR ISI
HalamanKATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
IKHTISAR EKSEKUTIF . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
DAFTAR ISI . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . v
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1 Struktur Organisasi . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 1
I.2 Fungsi dan Tugas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
I.3 Keadaan Pegawai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 17
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
I.5 Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . .. . . . 21
I.6 Sistematika Penyajian LAKIP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 21
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA . . . . . . . . . . . . . . . .. 23
II.1 Perencanaan Strategis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 23
II.1.1 Visi dan Misi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 24
II.1.2 Tujuan dan Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
II.1.3 Strategi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . 28
II.1.3.1 Misi 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . .. . . 29
II.1.3.2 Misi 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . 29
II.1.3.3 Misi 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. ... . . 30
II.1.3.3 Misi 4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. ... . . 30
II.1.3 Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) . . .. . . . . . . . . . . . 35
II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2014 . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 37
II.3 Rencana Anggaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 42
II.3.1 Target Belanja BLH DIY . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis . . . . . . .. . . . 42
II.4 Instrumen Pendukung . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 47
III.1 Capaian Kinerja Tahun 2014 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47
LAKIP BLH DIY TAHUN 2014 I v
III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja . . . . .. . . . . . . . .. . . . 50
III.3 Akuntabilitas Anggaran . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 80
BAB IV PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 86
LAMPIRAN - LAMPIRAN :
BAB I
PENDAHULUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Lingkungan
Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan
bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna
mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance)
di Indonesia.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan
Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 diharapkan dapat:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Badan Lingkungan Hidup
Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Mendorong Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta didalam
melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan
pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Badan LingkunganHidup Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan kinerjanya.
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat.terhadap Badan Lingkungan
Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta di dalam pelaksanaan program/kegiatan
dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
I.1 Struktur OrganisasiBadan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnya termasuk
Badan Lingkungan Hidup Daerah istimewa Yogyakarta.
Badan Lingkungan Hidup Daerah istimewa Yogyakarta merupakan
unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan
organisasi sebagai berikut:
Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah istimewa Yogyakarta,
berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008
sebagai berikut:
a. Kepala
b. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris, terdiri dari:
1). Sub Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi
2). Sub Bagian Keuangan
3). Sub Bagian Umum
c. Bidang Pengembangan Kapasitas yang dipimpin oleh seorang kepala
bidang, terdiri dari:
1). Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Kelembagaan Lingkungan
2). Sub Bidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan
c. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan yang
dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari:
1). Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan
2). Sub Bidang Konservasi Lingkungan
d. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan yang dipimpin oleh
seorang kepala bidang dan terdiri dari:
1). Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Udara
2). Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Air dan Tanah
serta Bahan Berbahaya dan Beracun
e. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan yang dipimpin oleh seorang
kepala bidang dan terdiri dari:
1). Sub Bidang Penaatan Lingkungan
2). Sub Bidang Kajian Lingkungan
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional merupakan kelompok jabatan dengan
keahlian khusus yaitu Jabatan Fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan.
Ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan dalam pembentukan
kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:
Keputusan Presiden No. 100 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional.
Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.
47/KEP/MENPAAN/8/2002 tentang jabatan Fungsional Pengendali
Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya.
Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 145 Tahun 2004
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali
Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya.
Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 146 Tahun 2004
tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional
Pengendali Dampak Lingkungan.
Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 147 Tahun 2004
tentang Kode Etik Profesi Pengendali Dampak Lingkungan.
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 62 Tahun 2004
tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian
Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan.
I.2 Fungsi dan TugasPeraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun
2008 menetapkan bahwa Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa
Yogyakarta mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Lingkungan
Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program di bidang lingkungan hidup;
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup;
c. Pengendalian pencemaran dan/kerusakan lingkungan, pemulihan kualitas
lingkungan hidup, konservasi lingkungan;
d. Penyelenggaraan pembinaan pengendalian lingkungan;
e. Penyelenggaraan koordinasi perijinan bidang lingkungan hidup;
f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan;
g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup;
h. Pemberian fasilitasi penyelenggaraan pengendalian lingkungan hidup
Pemerintah Kabupaten/Kota;
i. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup;
j. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;
k. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup DIY dapat dilihat pada tugas
unit kerja Sekretariat, Bidang dan Sub Bidang, Sub Bagian, sebagai berikut :
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program,
pengelolaan data dan sistem informasi, ketatausahaan, monitoring,
evaluasi dan pelaporan Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Sekretariat;
b. Penyusunan program Badan;
c. Koordinasi dan fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang
lingkungan hidup;
d. Penyelenggaraan urusan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan,
kepustakaan, serta efisiensi dan tatalaksana Badan;
e. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian Badan;
f. Pengelolaan keuangan dan barang Badan;
g. Pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi;
h. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program Badan;
i. Fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;
j. Evaluasi dan penyusunan laporan program Sekretariat;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Tugas dan fungsi Sekretariat didistribusikan ke seluruh Subbag yang ada
di bawah Sekretariat sebagai berikut:
1.1. Sub Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi
Sub Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai
tugas penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi program,
pengembangan data dan sistem teknologi informasi. Untuk
melaksanaan tugas tersebut, Sub Bagian Program, Data dan
Teknologi Informasi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Sub Bagian Program, Data dan Teknologi
Informasi ;
b. Penyusunan program Badan;
c. Pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan
sistem informasi;
d. Penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;
e. Pengendalian, monitoring dan evaluasi program Badan;
f. Penyusunan laporan program Badan;
g. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Sub
Bagian Program Data, dan Teknologi Informasi.
1.2. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan
Badan. Untuk melaksanaan tugas tersebut Sub Bagian Keuangan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Subbagian Keuangan;
b. Penyusunan rencana anggaran Badan;
c. Pelaksanaan perbendaharaan keuangan Badan;
d. Pelaksanaan akuntansi keuangan Badan;
e. Pelaksanaan verifikasi anggaran Badan;
f. Penyusunan pertanggungjawaban anggaran Badan;
g. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Sub
Bagian Keuangan.
1.3. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kearsipan,
kerumahtanggaan, pengelolaan barang, kepegawaian, kehumasan,
kepustakaan, efisiensi dan tatalaksana Badan. Untuk
melaksanakan tugas tersebut Sub Bagian Umum mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan program Subbagian Umum;
b. Pengelolaan kearsipan;
c. Penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan;
d. Pengelolaan barang Badan;
e. Pengelolaan data kepegawaian Badan;
f. Penyiapan bahan mutasi pegawai Badan;
g. Penyiapan kesejahteraan pegawai Badan;
h. Penyiapan bahan pembinaan pegawai Badan;
i. Penyelenggaraan kehumasan Badan;
j. Pengelolaan kepustakaan Badan;
k. Penyiapan bahan efisiensi dan tatalaksana Badan;
l. Evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Umum
2. Bidang Pengembangan Kapasitas
Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan
Kelembagaan bidang lingkungan hidup serta pengembangan kapasitas
laboratorium lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang
Pengembangan Kapasitas mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Bidang Pengembangan Kapasitas;
b. Penyusunan bahan kebijakan teknis pengembangan dan
penyelenggaraan pembinaan/peningkatan kapasitas SDM,
kelembagaan dan laboratorium bidang lingkungan hidup;
c. Pengelolaan data SDM dan kelembagaan serta laboratorium
lingkungan hidup;
d. Pembinaan dan fasilitasi pengembangan kapasitas sumber daya
manusia dan kelembagaan lingkungan hidup serta pengembangan
laboratorium lingkungan;
e. Fasilitasi pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup;
f. Evaluasi dan monitoring pengelolaan laboratorium lingkungan;
g. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan
lingkungan;
h. Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan konvensi internasional dan
protokol;
i. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program program
Bidang Pengembangan Kapasitas;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Bidang Pengembangan Kapasitas didistribusikan ke
seluruh Subbid yang ada di bawah Bidang Pengembangan Kapasitas
sebagai berikut:
2.1. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan
Lingkungan;
Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan
Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan
sumberdaya manusia di bidang lingkungan hidup serta pemberdayaan
dan fasilitasi organisasi/lembaga masyarakat yang bergerak di bidang
lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Subbidang Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Kelembagaan Lingkungan;
b. Pembinaan dan pengawasan penerapan Standar Nasional
Indonesia (SNI) dan standar kompetensi personil di bidang
pengelolaan lingkungan hidup;
c. Pembinaan dan pengembangan kapasitas dan kelembagaan
lingkungan hidup;
d. Penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kapasitas dan
kelembagaan lingkungan hidup;
e. Pelaksanaan pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan lingkungan hidup;
f. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang
pengendalian dampak lingkungan;
g. Penyiapan bahan kebijakan penerapan instrumen ekonomi
pengelolaan lingkungan hidup;
h. Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan penerapan sistem
manajemen lingkungan hidup;
i. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan
Lingkungan hidup.
2.2. Sub Bidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan.
Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan
hidup. Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan
laboratorium lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan program Subbidang Pengembangan Laboratorium
Lingkungan;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis pengembangan
laboratorium lingkungan hidup;
c. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan terhadap
laboratorium lingkungan hidup;
d. Penyiapan bahan rekomendasi laboratorium lingkungan hidup;
e. Pelaksanaan pembinaan pemanfaatan dan pengelolaan
laboratorium lingkungan hidup;
f. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan
perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan
hidup;
g. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan
lingkungan;
h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Pengembangan Laboratorium Lingkungan;
3. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi lingkungan
Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyai
tugas melaksanakan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Perusakan
dan Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi
Lingkungan;
b. Penyusunan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan;
c. Penyusunan bahan kebijakan teknis pengendalian perusakan dan
konservasi lingkungan;
d. Pembinaan dan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan;
e. Monitoring dan evaluasi pengendalian perusakan serta konservasi
lingkungan;
f. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang
konservasi sumber daya alam;
g. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi
internasional dan protokol;
h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang
Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi
Lingkungan didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah
Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan sebagai
berikut:
3.1 Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan
Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai tugas
melaksanakan pengendalian kerusakan lingkungan. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Sub Bidang Pengendalian Perusakan
Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Sub Bidang Pengendalian Perusakan
Lingkungan;
b. Penyiapan bahan kebijakan teknis pengendalian dan evaluasi
kerusakan lingkungan;
c. Penyiapan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan
pesisir dan laut, kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan
dan/atau lahan, serta akibat kegiatan produksi biomassa;
d. Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengendalian
kerusakan lingkungan;
e. Penyelenggaraan pelayanan pengendalian kerusakan lingkungan;
f. Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan perjanjian
internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan;
g. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan
konvensi internasional dan protokol;
h. Penyiapan bahan koordinasi penanggulangan kebakaran hutan
dan/atau lahan;
i. Pelaksanaan pengaturan pengendalian kerusakan wilayah pesisir
dan laut;
j. Pelaksanaan pelayanan penunjang terhadap penyelenggaraan
pengendalian kerusakan lingkungan oleh satuan kerja pemerintah
daerah.
k. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program
Subbidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan.
3.2. Sub Bidang Konservasi Lingkungan
Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
Konservasi Lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub
Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Subbidang Konservasi Lingkungan;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis konservasi dan
pemanfaatan sumber daya alam;
c. Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan konservasi dan
pemanfaatan sumber daya alam;
d. Penyiapan bahan penetapan lokasi konservasi sumber daya alam;
e. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang
konservasi sumberdaya alam;
f. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan
konvensi internasional dan protokol;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan konservasi sumber daya
alam;
h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Konservasi Lingkungan.
5. Bidang Pengendalian Pencemaran lingkungan
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas
melaksanakan pengendalian pencemaran udara, air, tanah serta Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
b. Penyusunan kebijakan teknis pengendalian pencemaran lingkungan;
c. Pembinaan dan pengendalian pencemaran udara, air, tanah dan B3;
d. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi
internasional dan protokol;
e. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan
protokol;
f. Pemberian rekomendasi perizinan dalam rangka pengendalian
pencemaran lingkungan;
g. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang
Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan
didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang
Pengendalian Pencemaran Lingkungan sebagai berikut:
4.1. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Udara
Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara mempunyai tugas
melaksanakan pengendalian pencemaran udara.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bidang Pengendalian
Pencemaran Udara mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara;
b. Penyiapan bahan penetapan dan penyusunan kebijakan teknis serta
pedoman pengendalian pencemaran udara;
c. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan evaluasi
pencemaran udara;
d. Pelaksanaan pemantauan dampak deposisi asam;
e. Penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional
di bidang pengendalian dampak lingkungan;
f. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan
konvensi internasional dan protokol;
g. Penyiapan bahan rekomendasi izin lembaga pengujian emisi;
h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Pengendalian Pencemaran Udara.
4.2.Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan
Berbahaya dan Beracun.
Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan
Berbahaya dan Beracun mempunyai tugas melaksanakan pengendalian
pencemaran air, tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengendalian Pencemaran Air
dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan
Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun ;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pedoman
pengendalian pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan
laut;
c. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi kualitas
lingkungan dan pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan
laut;
d. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi kualitas air dan tanah;
e. Penyiapan bahan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan pemberian
izin pembuangan limbah cair;
f. Penyiapan bahan pembinaan pelaksanaan pengelolaan B3;
g. Penyiapan bahan pemberian izin dan rekomendasi ijin pengumpulan
limbah B3 kecuali minyak pelumas dan oli bekas;
h. Penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional
di bidang pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta B3;
i. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan
konvensi internasional dan protokol;
j. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya
dan Beracun.
5. Bidang Penaatan dan Kajian lingkungan
Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan mempunyai tugas
melaksanakan penaatan hukum dan kajian lingkungan. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan;
b. Penyusunan bahan kebijakan penaatan dan kajian lingkungan;
c. Pelaksanaan koordinasi penilaian dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), menanggapi Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) serta menilai Dokumen
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) sesuai norma,
standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan;
d. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penaatan hukum dan kajian
lingkungan;
e. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang
pengendalian dampak lingkungan;
f. Pembinaan, pemantauan dan pengawasan pelaksanaan dokumen
pengelolaan lingkungan;
g. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang
Penaatan dan Kajian Lingkungan.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan didistribusikan ke
seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Penaatan dan
kajian Lingkungan sebagai berikut:
5.1. Sub Bidang Penaatan Lingkungan;
Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan dan fasilitasi penaatan lingkungan. Untuk melaksanakan
tugas tersebut, Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Subbidang Penaatan Lingkungan;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis
penaatan lingkungan;
c. Pelaksanaan pengawasan sistem tanggap darurat pencemaran/
kerusakan lingkungan;
d. Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengawasan
lingkungan hidup;
e. Penyiapan bahan pelaksanaan penyelesaian kasus lingkungan;
f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Penaatan Lingkungan.
5.2. Sub Bidang Kajian Lingkungan;
Subbidang Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Subbidang Kajian Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Subbidang Kajian Lingkungan;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis
pengkajian lingkungan hidup;
c. Penyiapan bahan pengkajian lingkungan;
d. Penyiapan bahan penyelenggaraan penilaian dokumen lingkungan
hidup;
e. Pembinaan dan evaluasi pelaksanaan dokumen lingkungan hidup;
f. Penyiapan bahan pelaksanaan pemberian lisensi komisi AMDAL
Kabupaten/Kota;
g. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang
pengendalian dampak lingkungan;
h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Kajian Lingkungan.
I.3 Keadaan PegawaiKondisi riil pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta
sampai dengan akhir Desember 2014 berjumlah 55 orang pegawai (PNS)
dengan rincian 28 orang pegawai laki-laki dan 27 orang pegawai
perempuan.
Kondisi riil pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta
yang menduduki jabatan struktural dan fungsional tertentu seperti pada tabel
sebagai berikut :
Tabel .I.3.1.
Kondisi riil pegawai BLH DIY berdasarkan Jabatan
sampai dengan 31 Desember 2014
NO JabatanStruktural/Fungsional Jumlah Pendidikan
1. Eselon II 1 orang Pendidikan Pasca Sarjana (S2)
2. Eselon III 5 orangPendidikan S2 : 4 orang,
Pendidikan S1 : 1 orang
3. Eselon IV 11 orangPendidikan S2 : 6 orang,
Pendidikan S1 : 5 orang
4. Fungsional PengendaliDampak Lingkungan 2 orang Pendidikan S2 : 2 orang
Berdasarkan pangkat dan golongan, pegawai Badan Lingkungan Hidup DIY
sampai dengan 31 Desember, seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel .I.3.1.
Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2014
dilihat dari Golongan/Ruang Kepangkatan
NO Golongan/Ruang Kepangkatan Tahun 2013 Tahun 2014
1. Pembina Utama Madya – IV/d 1 orang 1 orang
2. Pembina Utama Muda – IV/c 1 orang 1 orang
3. Pembina Tk. I - IV/b 4 orang 4 orang
4. Pembina - IV/a 5 orang 6 orang
5. Penata Tk. I - III/d 13 orang 12 orang
6. Penata - III/c 5 orang 4 orang
7. Penata Muda Tk.I - III/b 7 orang 13 orang
8. Penata Muda - III/a 15 orang 10 orang
9. Pengatur Tk.I - II/d 1 orang 1 orang
10. Pengatur – II/c 1 orang 1 orang
11. Pengatur Muda Tk.I – II/b - orang - orang
12. Pengatur Muda – II/a 1 orang - orang
13. Juru Tk. I – I/d - orang - orang
14. Juru – I/c - orang - orang
15. Juru Muda Tk. I – I/b 1 orang - orang
16. Juru Muda – I/a 1 orang 1 orang
JUMLAH 54 orang 55 orang
Berdasarkan kualifikasi pendidikan, pegawai Badan Lingkungan Hidup
Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2014
seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel .I.3.2.
Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2014
dilihat dari tingkat pendidikannya
NO Uraian Tahun 2013 Tahun 2014
1. Pendidikan Pasca Sarjana (S2) 13 orang 14 orang
2. Pendidikan Sarjana (S1) 26 orang 26 orang
3. Pendidikan Sarjana Muda/ D3 1 orang 1 orang
4. Pendidikan SLTA 11 orang 12 orang
5. Pendidikan SLTP 0 orang 0 orang
6. Pendidikan SD 2 orang 2 orang
Kondisi jumlah ideal pegawai dibandingkan dengan beban pekerjaan masih
terdapat kekurangan, apabila dilihat dari bezetting formasi kebutuhan
pegawai BLH DIY sejumlah 82 formasi, sedangkan kondisi riil jumlah
pegawai sebanyak 55 sehingga ada kekurangan sejumlah 27 pegawai.
Dengan jumlah personil yang ada semua beban pekerjaan dapat
dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan masing-masing.
Dalam upaya untuk meningkatkan kwalitas kemampuan teknis bidang
lingkungan hidup, BLH DIY telah mengikut sertakan sejumlah pegawai
dalam diklat umum maupun teknis seperti kursus AMDAL, Audit Lingkungan
dan PPNS/PPLHD.
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana
Kelengkapan sarana dan prasarana kerja berupa aset tetap maupun aset
lainnya, merupakan salah satu faktor pendukung tercapainya target kinerja
kegiatan yang telah direncanakan. Aset tetap Badan Lingkungan Hidup
Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2014,
sejumlah Rp. 6.807.772.068,00 secara rinci seperti pada tabel berikut :
Tabel .I.4.1 :
Rekapitulasi Aset Tetap Badan Lingkungan Hidup DIY
s.d 31 Desember 2014
NO UraianJumlah
Barang
Jumlah Harga(Rp.)
1. Tanah 1 1.392.000.000
2. Alat-alat besar 1 96.890.000
3. Alat-alat Angkutan 15 826.482.000
4. Alat-alat bengkel dan alat ukur 4 19.000.000
5. Alat-alat pertanian dan alat peternakan 0 0
6. Alat-alat kantor dan rumah tangga 885 1.200.690.425
7. Alat-alat studio dan komunikasi 31 99.715.000
8. Alat-alat Kedokteran 0 0
9. Alat-alat Laboratorium 149 1.267.764.000
10. Alat Keamanan 0 0
11. Bangunan gedung 9 1.754.161.893
12. Bangunan monument 0 0
13. Jalan dan jembatan 0 0
14. Bangunan air (irigasi) 0 0
15. Instalasi 1 65.525.000
16. Jaringan 1 3.600.000
17. Buku dan perpustakaan 479 81.943.750
18. Barang bercorak kesenian, kebudayaan 0 0
19. Hewan, ternak, serta tanaman 0 0
20. Kostruksi dalam pengerjaan 0 0
JUMLAH 1.576 6.807.772.068
I.5 KeuanganJumlah anggaran yang dikelola Badan Lingkungan Hidup DIY pada TA 2014
berdasarkan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA-SKPD)
Tahun 2014, sebesar Rp. 16.604.081.305,- dengan realisasi sebesar Rp.
15.355.782.636,- atau 92,48 persen, yang terdiri dari anggaran belanja tidak
langsung dan anggaran belanja langsung, sebagai berikut :
a. BelanjaTidakLangsungAnggaran Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai, ditetapkan
sebesar Rp 3.016.783.756,- realisasinya sebesar Rp 3.011.391.975,-
atau 99,82 % sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp 5.391.781,-.
b. Belanja LangsungAnggaran Belanja Langsung yang terbagi kedalam 10 (sepuluh)
Program dan 70 (tujuh puluh) kegiatan, ditetapkan sebesar Rp
13.587.297.549,- realisasinya Rp 12.344.390.661,- atau 90,85%
sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp 1.242.906.888,-. Belanja
Langsung tersebut masing-masing terbagi lagi dalam Belanja Pegawai
anggaran ditetapkan sebesar Rp 2.211.339.000,- dengan realisasi
sebesar Rp 2.066.344.000,- atau 93,44% sehingga kurang dari
anggaran sebesar Rp 144.995.000,-. Belanja Barang Jasa anggaran
ditetapkan sebesar Rp 10.659.487.300,- dengan realisasi sebesar Rp
9.575.832.361,- atau 89,83 % sehingga kurang dari anggaran sebesar
Rp 1.083.684.939,-. Belanja Modal anggaran ditetapkan sebesar Rp.
716.471.249,- dengan realisasi sebesar Rp 702.214.300,- atau 98,01%
sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp 14.259.949,-.
I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi PemerintahLaporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan informasi pencapaian kinerja
Badan Lingkungan Hidup DIY selama tahun 2014. Sebagai tolok ukur
keberhasilan dalam pelaksanaan program/kegiatan tahun 2014 adalah
dengan membandingkan antara target dan hasil pencapaian kinerja yang
telah ditetapkan didalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan
Hidup DIY Tahun 2014. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja
Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang alasan
penyusunan lakip, struktur organisasi, fungsi, tugas dan
wewenang, potensi yang menjadi ruang lingkup SKPD Badan
Lingkungan Hidup DIY.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang visi dan
misi, tujuan dan sasaran, strategi, program/kegiatan, penetapan
kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014.
Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang Capaian Indikator
Kinerja Utama, Analisis Pengukuran Kinerja, Analisis dan
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Anggaran, dan uraian secara
sistematis keberhasilan dan kegagalan dan langkah- langkah
antisipatif yang diambil
Bab IV Penutup, berisi uraian keberhasilan dan kegagalan, permasalahan
atau kendala dalam pencapaian kinerja dan strategi yang
dilakukan dalam mengatasi kendala.
BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
II.1 Perencanaan StrategisII.1.1 Visi dan Misi
Dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
seperti tercantum dalam RPJMD DIY tahun 2012 - 2017 adalah Hamemayu
Hayuning Bawana, sebagai cita-cita luhur untuk mewujudkan tata nilai
kehidupan masyarakat Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang
perlu dilestarikan dan dikembangkan. Hamemayu Hayuning Bawono
bermakna suatu filosofi kepemimpinan yang selalu mengupayakan
peningkatan kesejahtaraan rakyat dan mendorong terciptanya sikap serta
perilaku hidup individu yang menekankan keselarasan dan keserasian
antara sesama manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Illahi
dalam melaksanakan hidup dan kehidupannya. Filosofi ini juga mengandung
magna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina
keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat dari
pada kepentingan pribadi maupun kelompok. Hamemayu Hayuning Bawana
bermakna sangat luas, karena Bawana sendiri dipahami sebagai yang
tangible dan intangible serta sebagai bawana alit dan bawana ageng. Dalam
pemahaman seperti itu, maka konsep ini memiliki kapasitas luas menjadi
rujukan hidup bermasyarakat baik bagi lingkungan keluarga, masyarakat
maupun lingkungan yang lebih luas (negara). Konsep ini mengandung
makna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina
keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat
daripada kepentingan pribadi maupun kelompok. Hakikat budaya adalah
hasil cipta, rasa dan karsa yang diyakini masyarakat sebagai sesuatu yang
benar dan indah. Demikian pula budaya Ngayogyakarta Hadiningrat, yang
diyakini sebagai salah satu acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Secara
filosofis, budaya Jawa, khususnya budaya Ngayogyakarto Hadiningrat dapat
digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat ayom, ayem, tata,
titi tentrem, kerta raharja. Dengan perkataan lain, budaya tersebut akan
bermuara pada kehidupan masyarakat yang penuh dengan kedamaian,
keamanan, keteraturan dan sejahtera.
II.1.1.1. Visi SKPD
Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta seperti tersebut di atas, sesuai kondisi pada saat ini
Badan Lingkungan Hidup DIY melakukan analisis kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan dalam lima tahun kedepan, tahapan dalam rencana
pembangunan jangka panjang, dan aspek-aspek potensial yang
berkembang selama ini serta mempertimbangkan isu-isu lingkunga hidup
strategis dan perkembangan pengelolaan lingkungan hidup global yang
cukup pesat perlu diwujudkan suatu kondisi dinamis masyarakat yang maju,
namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang adiluhung.
Visi Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta disusun
dengan memperhatikan dasar filosofi tersebut serta memperhatikan visi yang
hendak dicapai dalam RPJMD DIY tahun 2012 – 2017, maka rumusan visiBadan Lingkungan Hidup DIY yang ingin dicapai selama lima tahun
mendatang adalah sebagai berikut:
“Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan BerwawasanLingkungan”
II.1.1.2. Misi SKPD
Sesuai dengan Misi Keempat RPJMD DIY (memantapkan prasarana
dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang), maka
tujuan yang hendak dicapai oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa
Yogyakarta selama kurun waktu 5 (lima) tahun adalah menjaga kelestarian
lingkungan dan kesesuaian tata ruang pada sasaran kualitas lingkungan
hidup meningkat dengan indikator sasaran Prosentase Peningkatan Kualitas
Lingkungan.
Dengan memperhatikan misi, tujuan, sasaran dalam RPJMD DIY
Tahun 2012–2017 serta visi SKPD yang telah ditetapkan, maka misi yang
akan dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY dalam kurun waktu 5
(lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan
Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi badan;
2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya
alam melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta
mengembangan budaya kearifan lokal;
3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku
kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
yang berkeadilan gender;
4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata
dan berkualitas.
II.1.2 Tujuan dan SasaranII.1.2.1. Tujuan
Dengan mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan
jangka menengah yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun
waktu 5 tahun adalah, sebagai berikut :
a. Mengoptimalkan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dalam
melaksanakan program dan kegiatan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, dengan :
- Memfasilitasi upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan
wawasan sumber daya manusia BLH DIY dalam perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
- Peningkatan sarana prasarana yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan secara profesional
dengan menyesuaikan kemajuan pengetahuan, ketrampilan dan
teknologi yang ada
b. Meningkatkan sinergisitas, intensitas, dan efektifitas dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan
oleh lintas pemangku kepentingan, dengan :
- Mengembangkan budaya kearifan lokal dalam bidang lingkungan
Hidup
- Mendorong kerjasama yang efektif, efisien dan berkeadilan lintas
pemangku kepentingan dalam bidang lingkungan hidup
- Mendorong dan fasilitasi upaya peningkatan kualitas lingkungan
hidup dan perlindungan sumber daya alam yang dilakukan oleh
Pemerintah
c. Meningkatkan kapasitas, kesadaran, partisipasi, dan kepedulian
serta tingkat ketaatan para pemangku kepentingan dalam upaya
pelestarian fungsi lingkungan hidup, dengan :
- Mendorong advokasi kepada para pemangku kepentingan dalam
bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam
- Memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap para
pemangku kepentingan akan kewajiban di dalam pengelolaan
lingkungan
- Mengembangkan jejaring kerja lintas pemangku kepentingan
dalam bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam
- Mendorong dan memfasilitasi peranserta berbagai kelompok
masyarakat untuk berperan aktif dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan
d. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana serta piranti keras
dan lunak untuk pengelolaan data dan informasi bidang lingkungan
hidup, dengan :
- Mendorong penyusunan berbagai peraturan hukum dalam
bidang lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam
- Peningkatan kuantitas maupun kualitas berbagai demplot
fasilitas pengelolaan lingkungan hidup dan mendorong
pengembangan dan replikasinya sampai di tingkat masyarakat
- Mengembangan sistem dan akses data informasi lingkungan
hidup
II.1.2.2. Sasaran Strategis
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-
sasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun
waktu lima tahun adalah sebagai berikut :
Tabel II.1.1.2.1
Sasaran dan Indikator Sasaran Badan Lingkungan Hidup DIY
Tahun 2012-2017
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJASASARAN SATUAN
KONDISIAWAL
(Th. 2012)
TARGETAKHIR
(Th 2017)
1. Kualitas LingkunganHidup Meningkat
Prosentase PeningkatanKualitas Lingkungan
persen 3,14 15,72
2. Peningkatan kualitas airsungai
Penurunan PencemaranAir Sungai :
1) BOD
2) COD
3) Bakteri Coli
mg/l
mg/l
MPN/ 100ml
< 8
<40
175.000
< 7,5
< 37,5
< 175.000
3. Peningkatan kualitasudara ambien
Penurunan PencemaranUdara Ambien :
1) CO
2) HCµg/m3
µg/m3
< 13
< 140
< 7
<120
4. Menurunnya luasanlahan yang rusak
Luas lahan yangterkonservasi
Ha 9 45
5. Terwujudnyapeningkatan konservasisumberdaya air tanah
Fluktuasi Muka AirTanah
Meter 2,53 2,20
6. Terwujudnyapeningkatan pengelolaanRuang Terbuka Hijau(RTH
1). Prosentasepemenuhan penyediaanruang terbuka hijau dikawasan perkotaan
2) Jumlah KampungHijau
Persen
kampung
11,67
10
58,33%
30
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJASASARAN SATUAN
KONDISIAWAL
(Th. 2012)
TARGETAKHIR
(Th 2017)
7. Peningkatanpengelolaan sampah,dan limbah B3
1). Jumlah penghasillimbah B3 yangmelakukan pengolahanlimbah B3 sesuai aturan
2). Jumlah kelompokpengelola sampahmandiri
Unitusaha
kelompok
2
20
6
60
8. Terwujudnyapeningkatan jumlahkelompok masyarakatpeduli lingkunga
1). Jumlah Sekolahberwawasan lingkungan
2). Jumlah kelompokpeduli lingkungan hidup
Sekolah
kelompok
15
30
35
55
9. Terwujudnyapeningkatan penaatandan penegakan hukumlingkungan
1). Jumlah unit usahayang melasanakankewajiban pelaporanyang tertuang dalamdokumen AMDAL
2). Prosentase UnitUsaha yang mentaatihukum lingkungan
Unitusaha
persen
90
8
130
15
10. Meningkatnyapembinaan bagiusaha/kegiatan yangpotensial menimbulkanpencemaran dankerusakan lingkungan.
Sumber pencemar yangdibina
Unitusaha
360 400
11. Terwujudnyapeningkatan pengelolaandan aksesibilitasinformasi lingkungan
Tersedianya datalingkungan hidup secaradigital
Jenisdata
8 11
10. Meningkatnya jumlahstudi/kajian lingkunganhidup
Jumlah dokumenAMDAL yang sudahdinilai
dokumen 5 25
II.1.3 StrategiDalam mewujudkan pencapaian sasaran, diperlukan strategi
yang mendasarkan pada misi instansi yang dijabarkan secara
sistematis melalui perumusan strategi dan arah kebijakan, program
dan kegiatan sebagai berikut :
II.1.3.1. Misi 1 :
Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas
Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan, sebagai berikut :
1. Pengembangan potensi sumber daya manusia Badan Lingkungan
Hidup
2. Penambahan jumlah sumber daya manusia serta sarana dan
prasarana untuk meningkatkan kinerja Badan Lingkungan Hidup
3. Peningkatan peran Badan Lingkungan Hidup dalam
mengoptimalkan peran para pemangku kepentingan dalam upaya
peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam
4. Peningkatan jejaring kerja lintas sektor dan lintas pemangku
kepentingan dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi badan
5. Peningkatan peran BLH DIY dalam mengoptimalkan peran
pemangku kepentingan dalam upaya pengendalian pencemaran air
sungai
II.1.3.2. Misi 2 :
Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber
daya alam melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta
mengembangan budaya kearifan lokal
1. Pengoptimalan pemanfatan potensi SDM untuk meningkatkan
komitmen para pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas
lingkungan hidup dan sumber daya alam
2. Peningkatan kerjasama dengan para pemangku kepentingan
dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam
3. Fasilitasi pembentukan kader lingkungan
4. Fasilitasi pembentukan kampung hijau dan mendorong kader
lingkungan hidup lokal sebagai motivator
5. Mendorong dan fasilitasi konservasi air tanah di daerah resapan
6. Peningkatan kerjasama pengelolaan Taman KEHATI dengan
Kabupaten/Kota
7. Peningkatan peran para pemangku kepentingan dalam
pengendalian pencemaran udara
8. Rehabilitasi kerusakan lahan berbasis masyarakat
9. Peningkatan efektifias penegakan hukum terhadap pelanggaran
regulasi di bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam
II.1.3.3. Misi 3 :
Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas
pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang berkeadilan gender adalah :
1. Pengembangan kebijakan operasional untuk memanfaatkan
kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan
2. Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan untuk mewujudkan
Provinsi DIY sebagai tujuan wisata dan pusat pendidikan terkemuka
3. Fasilitasi Pembentukan Kelompok pengelola sampah mandiri di
tingkat komunitas.
4. Meningkatkan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce,
Reuse, Recycle) berbasis masyarakat.
5. Pembinaan dan penaatan hukum lingkungan bagi para pelaku
usaha/kegiatan.
6. Peningkatan pembinaan kepada para pelaku penambangan dan
mengintensifkan monitoring pelaksanaan dokumen lingkungan
(UKL/UPL/AMDAL/RKL/RPL)
II.1.3.4. Misi 4 :
Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata
dan berkualitas
1. Peningkatan peran mitra kerja untuk mengatasi keterbatasan basis
data.
2. Peningkatan perangkat keras dan lunak dalam pengelolaan
lingkungan hidup
3. Peningkatan pengelolaan data dan informasi lingkungan hidup
4. Peningkatan kemudahan akses informasi kepada publik secara
lebih luas
5. Peningkatan penggunaan berbagai media publikasi dalam
penyampaian data dan informasi lingkungan hidup.
6. Peningkatan peraturan perundangan terkait lingkungan hidup
7. Peningkatan instrumen pendukung pengelolaan dan perlindungan
lingkungan hidup
Program dan KegiatanProgram prioritas bidang lingkungan hidup di DIY yang tertuang
dalam RPJMD DIY Tahun 2012 – 2017 ditetapkan ada 5 program
prioritas, sebagai berikut:
1). Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Indikator Kinerja Program : Sumber pencemar lingkungan yang
dibina
Kelompok Sasaran : a) Kelompok masyarakat peduli lingkungan
baik yang ada di perkotaan dan di pedesaan, b) Sekolah-sekolah
baik dari tingkat SD, SMP, SLTA/ sederajat dan Pondok
Pesantren.
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a) Pengembangan Teknologi Pengelolaan Persampahan
b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
persampahan
2). Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
Indikator Kinerja Program : Luas Lahan yang terkonservasi
Kelompok Sasaran : a) Kelompok masyarakat peduli lingkungan; b)
Masyarakat terutama yang tinggal di daerah resapan air, melalui
kegiatan bantuan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH), Biopori,
Bantuan untuk penghijauan
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a). Konservasi Sumberdaya Air dan Pengendalian Kerusakan
Sumber-sumber Air
b). Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
c). Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumbe -
sumber Air
d). Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA
e). Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati) dan Ekosistem
f). Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam perlindungan dan
konservasi SDA
g). Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut
3). Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup.
Indikator Kinerja Program : Prosentase Peningkatan Akses
Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Kelompok Sasaran : a) Institusi pemrintah, swasta pengelola,
pemerhati lingkungan; b). Mahasiswa, peneliti, pelajar, masyrakat
umum; c). Mahasiswa, peneliti, pelajar, masyarakat umum dan
LSM.
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang
Lingkungan
2. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan
3. Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah
4. Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru
5. Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kawasan Karst
DIY
6. Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah
7. Penyampain informasi lingkungan hidup
4).Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Indikator Kinerja Program : Peningkatan penaatan lingkungan bagi
kegiatan usaha. Kelompok Sasaran : Para pelaku usaha/kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor
2) Pengujian Emisi /Polusi Akibat Aktifitas Produksi
3) Pengujian Kadar Polusi limbah Padat dan Limbah Cair
4) Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran
5). Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Indikator Kinerja Program : Prosentase pemenuhan penyediaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan perkotaan. Kelompok
Sasaran : Kabupaten dan Kota
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
1) Penataan RTH
Program pendukung/reguler Badan Lingkungan Hidup DIY yang
tertuang dalam RPJMD DIY Tahun 2012 – 2017 sebanyak 4 (empat)
program sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Indikator Kinerja Program : Terwujudnya administrasi perkantoran
yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD.
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Pelayanan Jasa Surat Menyurat
2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraaan
Dinas/ Operasional
4) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
5) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
6) Penyediaan Alat Tulis Kantor
7) Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan
8) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
9) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
10) Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-
undangan
11) Penyediaan Makanan dan Minuman
12) Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Indikator Kinerja Program : Meningkatkan sarana dan prasarana
aparatur yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD.
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Pengadaan Mobil Operasional
2) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
3) Pengadaan Mebeleur
4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
6) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
7) Terlaksananya rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Indikator Kinerja Program : Terwujudnya peningkatan manajemen
program, SDM aparatur untuk mendukung kelancaran tugas dan
fungsi SKPD
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan dan Pelatihan Formal
2) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Indikator Kinerja Program : Terwujudnya penata usahaan keuangan
dan manajemen pencapaian kinerja program yang mendukung
kelancaran tugas dan fungsi SKPD
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Penyusunan Laporan Kinerja SKPD
2) Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
3) Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta
Pengembangan Data dan Informasi
4) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan SKPD
Program Keistimewaan BLH DIY 2013 - 2017
Untuk rencana program/kegiatan pengelolaan lingkungan hidup terkait
dengan Keistimewaaan DIY adalah Program Pengembangan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Sumber Daya Alam Berbasis
Kearifan Lokal dengan kegiatan sebagai berikut :
1). Pembuatan Telaga Desa Konservasi
2). Pembuatan Demplot Lahan Konservsi Abadi Wana Desa
3). Penyelenggaraan Merti Desa
4). Penyelenggaran Gerakan Gemi Nastiti. Ngati ati
II.1.4. Rencana Kegiatan Tahunan (RKT)
Tabel II.1.4.
Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Badan Lingkungan
Hidup DIYTahun 2014
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Kualitas Lingkungan HidupMeningkat
Prosentase Peningkatan KualitasLingkungan
6,29 persen
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2. Peningkatan kualitas airsungai
Penurunan Pencemaran Air Sungai :
1) BOD
2) COD
3) Bakteri Coli
< 8 mg/l
<40 mg/l
< 175.000 MPN/100 ml
3. Peningkatan kualitas udaraambien
Penurunan Pencemaran Udara Ambien :
1) CO
2) HC
< 10.000 µg/m3
< 135 µg/m3
4. Tercapainya luas lahantutupan vegetasi
Luas lahan yang terkonservasi 18 Ha
5. Terwujudnya konservasisumberdaya air tanah
Fluktuasi Muka Air Tanah 2,50 meter
6. Terwujudnya peningkatanpengelolaan RuangTerbuka Hijau (RTH)
Jumlah kampung hijau 15 lokasi
7. Peningkatan pengelolaansampah, dan limbah B3
1) Jumlah penghasil limbah B3 yangmelakukan pengolahan limbah B3 sesuaiaturan
2) Jumlah kelompok pengelola sampahmandiri
3 Unit usaha
30 kelompok
8. Peningkatan jumlahkelompok masyarakatpeduli lingkungan
1). Jumlah Sekolah berwawasan lingkungan
2). Jumlah kelompok peduli lingkunganhidup
20 Sekolah
40 kelompok
9. Terwujudnya peningkatanpenaatan dan penegakanhukum lingkungan
1). Jumlah unit usaha yang melaksanakankewajiban pelaporan yang tertuang dalamdokumen AMDAL
2). Prosentase Unit Usaha yang mentaatihukum lingkungan
100 unit usaha
8 %
10. Meningkatnya pembinaanbagi usaha/kegiatan yangpotensial menimbulkanpencemaran dan kerusakanlingkungan.
Sumber pencemar yang dibina 370 Unit usaha
11. Terwujudnya peningkatanpengelolaan danaksesibilitas informasilingkungan
Tersedianya data lingkungan hidup dalambasis data digital
8 Jenis data
12. Meningkatnya studi/kajianlingkungan hidup yangsudah dinilai
Jumlah dokumen AMDAL yang sudah dinilai 10 dokumen
II.2. Penetapan Kinerja/ Perjanjian Kinerja Tahun 2014
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada
pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur
tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya
yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator
kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.
Dalam penyusunan perjanjian kinerja mengacu pada Renstra, RKT, IKU,
dan anggaran atau DPA, sperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel II.2
Penetapan Kinerja Tahun 2014
NO SASARANSTRATEGIS
INDIKATORKINERJA TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp)
1. KualitasLingkungan HidupMeningkat
ProsentasePeningkatan KualitasLingkungan
6,29 persen ProgramPengendalianPencemaran danPerusakanLingkungan.
3.183.491.100
2. Peningkatankualitas air sungai
PenurunanPencemaran AirSungai :
1) BOD
2) COD
3) Bakteri Coli
< 8 mg/l
<40 mg/l
< 175.000MPN/ 100ml
ProgramPengendalianPencemaran danPerusakanLingkungan.
Kegiatan :
1. PemantauanKualitas Air
2. PengendalianPencemaran Air
3. KoordinasiPengelolaanProkasih /Superkasih
4. PeningkatanKapasitasLaboratoriumPenguji Lingkungan
5. Pengembangan
249.979.100
1.206.852.000
393.384.500
150.000.000
NO SASARANSTRATEGIS
INDIKATORKINERJA TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp)
Sarana PrasaranaLaboratoriumLingkungan Hidup
6. PengembanganKelembagaanPengelolaanLingkungan HidupKawasan Sungai
7. PengendalianPencemaran Tanah
322.500.000
65.000.000
74.934.500
3. Peningkatankualitas udaraambien
PenurunanPencemaran UdaraAmbien :
1) CO
2) HC < 10.000µg/m3
< 135µg/m3
ProgramPengendalianPencemaran danPerusakanLingkungan.
Kegiatan :
1. KoordinasiPenilaian Langit Biru(Cukai)
2. PemantauanKualitas UdaraAmbien
Program PeningkatanPengendalian Polusi
Kegiatan :1. Pengujian Emisi
Kendaraan Bermotor2. Pengujian Emisi/
Polusi Udara AkibatAkfivitas Produksi
3. Pengujian KadarPolusi Limbah Padatdan Limbah Cair
1. n
248.382.500
101.721.000
87.061.000
118.651.500
85.025.000
4. Tercapainya luaslahan tutupanvegetasi
Luas lahan yangterkonservasi
18 Ha ProgramPerlindungan danKonservasi SumberDaya Alam
Kegiatan :
1. Konservasi SumberDaya Air danPengendalianKerusakan Sumber-Sumber Air
2. PengendalianKerusakan Hutandan Lahan
3. Pengendalian danPengawasanPemanfaatan SDA
1.194.993.100
726.000.000
253.993.100
215.000.000
NO SASARANSTRATEGIS
INDIKATORKINERJA TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp)
5. Terwujudnyakonservasisumberdaya airtanah
Fluktuasi Muka AirTanah
2,50 meter ProgramPerlindungan danKonservasi SumberDaya Alam
Kegiatan :
1. PeningkatanKonservasi DaerahTangkapan Air danSumber-Sumber Air
2. PengelolaanKeanekaragamanHayati dan Ekosistem
3. Peningkatan Peranserta masyarakatdalam perlindungandan konservasi SDA
4. PengendalianKerusakan Pesisir,Pantai dan Laut
730.975.400
149.975.400
250.000.000
200.000.000
131.000.000
6. Terwujudnyapeningkatanpengelolaan RuangTerbuka Hijau(RTH)
Jumlah kampunghijau
15 lokasi Program PengelolaanRuang Terbuka Hijau(RTH).
Kegiatan :
1. Penataan ruangterbuka hijau (RTH)
769.000.000
769.000.000
7. Peningkatanpengelolaansampah, danlimbah B3
1). Jumlah penghasillimbah B3 yangmelakukanpengolahan limbahB3 sesuai aturan
2). Jumlah kelompokpengelola sampahmandiri
3 Unitusaha
30kelompok
ProgramPengendalianPencemaran danPerusakanLingkungan.
Kegiatan :
1. Pengendalian B3dan limbah B3
2. Penerapan EkoEfisiensi
ProgramPengembanganKinerja PengelolaanPersampahan.
Kegiatan :1. Pengembangan
TeknologiPengolahanPersampahan
2. Peningkatan peranserta masyarakatdalam pengelolaanpersampahan
605.770.500
56.190.500
99.775.000
384.805.000
65.000.000
NO SASARANSTRATEGIS
INDIKATORKINERJA TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp)
8. Peningkatan jumlahkelompokmasyarakat pedulilingkungan
1). Jumlah Sekolahberwawasanlingkungan
2). Jumlah kelompokpeduli lingkunganhidup
20 Sekolah
40kelompok
ProgramPengendalianPencemaran danPerusakanLingkungan.
Kegiatan :
1. Pemantan ProgramAdiwiyata
2. KoordinasiPenilaian KotaSehat Adipura
3. Pondok Pesantrenberwawasanlingkungan hidup.
4. PembentukanKader LingkunganHidup
5. Ekspose hasilpengelolaanlingkungan hidup
6. Peringatan haripenting terkaitlingkungan hidup
3.061.776.000
139.964.000
84.973.000
79.639.000
2.442.200.000
65.000.000
250.000.000
9. Terwujudnyapeningkatanpenaatan danpenegakan hukumlingkungan
1). Jumlah unitusaha yangmelaksanakankewajiban pelaporanyang tertuang dalamdokumen AMDAL
2). Prosentase UnitUsaha yangmentaati hukumlingkungan
100 unitusaha
8 %
ProgramPengendalianPencemaran danPerusakanLingkungan.
Kegiatan :
1. Penegakan HukumLingkungan Hidup
2. PengawasanPelaksanaanKebijakan BidangLingkungan Hidup
3. PenyusunanPeraturan LH
4. Pengkajian DampakLingkungan
578.737.000
89.972.000
95.818.000
247.586.000
145.361.000
10. Meningkatnyapembinaan bagiusaha/kegiatanyang potensialmenimbulkanpencemaran dankerusakanlingkungan.
Sumber pencemaryang dibina
370 Unitusaha
ProgramPengendalianPencemaran danPerusakanLingkungan.
Kegiatan :
1. Fasilitasipengembanganteknologi berwawasanlingkungan
2. Pengendaliansistem manajemen
378.400.000
280.000.000
98.400.000
NO SASARANSTRATEGIS
INDIKATORKINERJA TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp)
mutu laboratorium
11. Terwujudnyapeningkatanpengelolaan danaksesibilitasinformasilingkungan
Tersedianya datalingkungan hidupdalam basis datadigital
8 Jenis data Program PeningkatanKualitas dan AksesInformasi SumberdayaAlam dan Lingkungan.
Kegiatan :
1. Pengembangandata dan informasilingkungan
2. Penguatan jejaringinformasi lingkunganPusat dan Daerah
3. PeningkatanEdukasi danKomunikasiMasyarakat dibidangLingkungan Hidup
4. Penyusunanlaporan StatusLingkungan HidupDaerah
5. Penyusunan KLHS
6. Penyusunan danpenerbitan buletinKalpataru
7. Penyusunan SPMbidang LingkunganHidup
915.005.000
230.647.500
50.000.000
100.000.000
70.000.000
349.730.000
64.627.500
50.000.000
12. Meningkatnyastudi/kajianlingkungan hidupyang sudah dinilai
Jumlah dokumenAMDAL yang sudahdinilai
10 dokumen ProgramPengendalianPencemaran danPerusakanLingkungan.
Kegiatan :
1. Pembinaan TeknisPelaksannaanAMDAL, UKL-UPLdan DPL.
100.000.000
100.000.000
II.3 RencanaAnggaranPada Tahun Anggaran 2014 Badan Lingkungan Hidup DIY
melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp.
18.591.509.192,-.dan setelah melalui mekanisme perubahan APBD 2014
menjadi Rp. 16.604.081.305,-,-dengan rincian Belanja Tidak Langsung
sebesar Rp. 3.016.783.756,- dan anggaran Belanja Langsung sebesar Rp
13.587.297.549,-. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp 15.355.782.636,-
(92,48 %) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp 3.011.391.975,-
(99,82 %) belanja langsung sebesar Rp 12.344.390.661,- (90,85%).
II.3.1 Target Belanja Badan Lingkungan Hidup DIYTabel II.3.1 Target Belanja Badan Lingkungan Hidup DIY
Uraian Target Prosentase
Belanja Tidak Langsung Rp. 3. 016.783.756,- 100%
Belanja Langsung Rp. 13.587.297.549,- 100%
Jumlah Rp. 16.604.081.305,- 100 %
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran StrategisAnggaran belanja langsung Tahun 2014 Badan Badan Lingkungan
Hidup DIY yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis
adalah sebagai berikut:
Tabel II.3.2
Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
1. Kualitas LingkunganHidup Meningkat
3.183.491.100 100% Program/kegiatanyang mendukungpencapaian sasaranadalah :
(1) ProgramPengendalian
No Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
Pencemaran danPerusakan LingkunganHidup (8 kegiatan)
(2) ProgramPeningkatanPengendalian Polusi(3 kegiatan)
2. Peningkatan kualitasair sungai
2.542.650.100 100% Program/kegiatanyang mendukungpencapaian sasaranadalah :
(1) ProgramPengendalianPencemaran danPerusakan LingkunganHidup (8 kegiatan)
3. Peningkatan kualitasudara ambien
640.841.000 100% (1) ProgramPengendalianPencemaran danPerusakan LingkunganHidup (2 kegiatan)
(2) ProgramPeningkatanPengendalian Polusi(3 kegiatan)
4. Tercapainya LuasanLahan TutupanVegetasi.
1.194.993.100 100% (1) ProgramPerlindungan danKonservasi SDA(3 kegiatan)
5. Terwujudnyakonservasisumberdaya airtanah
730.975.400 100% (1) ProgramPengelolaan RuangTerbuka Hijau(4 kegiatan)
No Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
6. Terwujudnyapeningkatanpengelolaan RuangTerbuka Hijau (RTH)
769.000.000 100% (1) ProgramPengelolaan RuangTerbuka Hijau(1 kegiatan)
7. Peningkatanpengelolaansampah, dan limbahB3
605.770.500 100% (1) ProgramPengembanganKinerja PengelolaanPersampahan (2 keg.)
(2) ProgramPengendalianPencemaran danPerusakan LingkunganHidup (2 kegiatan)
8. Peningkatan jumlahkelompokmasyarakat pedulilingkungan
3.061.776.000 100% (1) ProgramPengendalianPencemaran danPerusakan LingkunganHidup (6 kegiatan)
9. Terwujudnyapeningkatanpenaatan danpenegakan hukumlingkungan
578.737.000 100% (1) ProgramPengendalianPencemaran danPerusakan LingkunganHidup (4 kegiatan)
10. Meningkatnyapembinaan bagiusaha/kegiatan yangpotensialmenimbulkanpencemaran dankerusakanlingkungan.
378.400.000 100% (1) ProgramPengendalianPencemaran danPerusakan LingkunganHidup (2 kegiatan)
11. Terwujudnyapeningkatanpengelolaan danaksesibilitasinformasi lingkungan
915.005.000 100% (1)ProgramPeningkatan Kualitasdan Akses InformasiSDA dan LingkunganHidup (7 kegiatan)
No Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
12. Meningkanyastudi/kajianlingkungan hidupyang sudah dinilai
100.000.000 (1) ProgramPengendalianPencemaran danPerusakan LingkunganHidup (1 kegiatan)
II.4 Instrumen Pendukung
Untuk menunjang kelancaran tugas Badan Lingkungan Hidup DIY di
dukung dengan beberapa perangkat Sistem Informasi yaitu Sistem Informasi
Lingkungan (SIL), Web BLH DIY, SIPKD, Web Monev –E Sakip, Database
BLH DIY, sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Lingkungan (SIL) Badan Lingkungan Hidup DIY untuk
membuat basis data lingkungan yang dihubungkan dengan lokasi atau
letak geografis, diharapkan setiap data lingkungan yang dipakai dapat
lansung dilihat dalam peta lingkungan, dengan alamat
http://sil.jogjaprov.go.id.
2. Web Site SKPD untuk menginformasikan kegiatan Badan Lingkungan
Hidup DIY dengan alamat www.blh.jogjaprov.go.id.
3. Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Monev
APBD DIY, E-SAKIP.
4. Sistem Informasi SLHD Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa
Yogyakarta, memuat data dan informasikan status lingkungan hidup
daerah di DIY, dengan alamat : www.slhddiy.com
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2014Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta telah
melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja
Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2014 yang telah disepakati. Penilaian
ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur
dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan
gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan
sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisas
kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja seperti
pada tabel skala nilai peringkat kinerja sebagai berikut :
Tabel Skala Nilai Peringkat Kinerja
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah
ditetapkan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY dilakukan dengan
membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator
kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis
Badan Lingkungan Hidup DIY beserta target dan capaian realisasinya
dirinci sebagai berikut :
Tabel III.1 : Capaian Kinerja Tahun 2014
No.Interval Nilai
Realisasi KinerjaKriteria PenilaianRealisasi Kinerja
Kode
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI
PERSENTASE
KRITERIA/ KODE
1.KualitasLingkungan HidupMeningkat
Prosentasepeningkatan kualitaslingkungan
Persen 6,29 6,29 100 % Hijau Tua
2. Terwujudnyapeningkatankualitas air sungai
Penurunan PencemaranAir Sungai :
1) BOD mg/l <9 8,02 100% Hijau Tua
2) COD mg/l <45 18,21 100% Hijau Tua
3) Bakteri Coli MPN/100 ml
<175.000 141.363,64
100% Hijau Tua
3. Terwujudnyapeningkatankualitas udaraambien
Penurunan PencemaranUdara Ambien :
1) CO µg/m3 <10.000 1.042,43 100% Hijau Tua
2) HC µg/m3 < 135 72,99 100% Hijau Tua
4. MenurunnyaLuasan Lahanyang rusak
1) Luas lahan yangterkonservasi
Ha 18 24 133,33% Hijau Tua
2) PenurunanFluktuasi Muka AirTanah
M <2,5 2,86 86% HijauMuda
5. TerwujudnyapeningkatanpengelolaanRuang TerbukaHijau (RTH)
1) Prosentasepemenuhanpenyediaan ruangterbuka hijau dikawasan perkotaan
persen 23,33 26,94 115,47% Hijau Tua
2) Jumlah kampunghijau
Lokasi 15 17 113% Hijau Tua
6. Peningkatanpengelolaansampah, danlimbah B3
1) Jumlah penghasillimbah B3 yangmelakukanpengolahan limbahB3 sesuai aturan
Unitusaha
3 4 133% Hijau Tua
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI
PERSENTASE
KRITERIA/ KODE
2) Jumlah kelompokpengelola sampahmandiri
kelompok 30 32 106% Hijau Tua
7. Terwujudnyapeningkatanjumlah kelompokmasyarakat pedulilingkungan
1) Jumlah Sekolahberwawasanlingkungan
Sekolah 20 20 100% Hijau Tua
2) Jumlah kelompokpeduli lingkunganhidup
kelompok 40 40 100% Hijau Tua
8. Terwujudnyapeningkatanpenaatan danpenegakan hukumlingkungan
1) Prosentase UnitUsaha yangmentaati hukumlingkungan
persen 8 10,6 133% Hijau Tua
2) Jumlah unit usahayangmelaksanakankewajibanpelaporan yangtertuang dalamdokumen AMDAL
Unitusaha
100 140 140% Hijau Tua
9. Meningkatnyapembinaan bagiusaha/kegiatanyang potensialmenimbulkanpencemaran dankerusakanlingkungan.
Sumberpencemar yangdibina
Unitusaha
370 370 100% Hijau Tua
10. Terwujudnyapeningkatanpengelolaan danaksesibilitasinformasilingkungan
Tersedianya datalingkungan hidupdalam basis datadigital
Jenisdata
8 Jenisdata
8 Jenisdata
100% Hijau Tua
11. Meningkatnyajumlah studi/kajianlingkungan hidup
Jumlah dukumenAMDAL yangsudah dinilai
dokumen 10 12 120% Hijau Tua
Dari tabel di atas, terdapat 1 (satu) indikator kinerja utama dan 18
(delapan belas) indikator pendukung yang terbagi ke dalam 9 (Sembilan)
sasaran strategis. Pada tahun 2014, terdapat 18 (delapan belas) indikator
telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100 persen dari total
indikator. Sementara itu, sebanyak 1 (dua) indikator belum memenuhi
target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala.
Capaian yang tertinggi pada indikator persentase luas lahan yang
terkonservasi dari target 18 Ha realisasi capaian sebesar 24 Ha atau
133,33 persen. Sementara indikator yang mengalami capaian dibawah
target adalah indikator fluktuasi muka air tanah dari target <2,5 meter
dengan capaian sebesar 2,86 meter atau sebesar 86 persen.
III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian KinerjaDalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis
Badan Lingkungan Hidup DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator
Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut
sasaran stategis diuraikan sebagai berikut :
III.2.1. Sasaran Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat
Tolok ukur capaian sasaran kualitas lingkungan hidup meningkat
terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu Prosentase peningkatan kualitas
lingkungan dengan target sebesar 6,29%, sebagai berikut :
Tabel III.2.1
Target dan Realisasi Kinerja Prosentase Peningkatan KualitasLingkungan
No Indikator Capaian 2013
2014TargetAkhir
Renstra(2017)
Capaians/d 2014terhadap2017 (%)
TargetRealisa
si
%Realisa
si
1. Prosentasepeningkatan kualitaslingkungan
3.14 % 6,29 % 6,29 % 100 % 15,72% 40,01 %
Angka prosentase peningkatan kualitas lingkungan pada tahun 2014
tersebut dihitung berdasarkan peningkatan kumulatif dari data kualitas air
sungai (parameter BOD, COD) dan kualitas udara ambien (parameter CO,
HC). Berdasarkan data hasil uji kualitas kualitas air sungai maupun udara
ambien dengan beberapa parameter tersebut diatas, menunjukkan bahwa
konsentrasi zat-zat pencemar lingkungan masih berada dibawah ambang
batas, sehingga dapat dijelaskan bahwa akumulatif angka hasil uji kualitas
air sungai dan kualitas udara ambien dengan beberapa parameter,
menunjukkan hasil sesuai yang ditargetkan 100%.
Pada tabel diatas terdapat indikator kinerja utama yaitu prosentase
peningkatan kualitas lingkungan dengan target 6,29 persen dan
realisasinya sesuai target sebesar 6,29 persen (100%). Apabila
dibandingkan dengan capaian tahun 2013 mengalami peningkatan, pada
tahun 2013 target sebesar 3,14 % realisasinya sesuai target sebesar
3,14%. Dan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2017
sebesar 15,72%, maka capaian indikator kinerja utama BLH DIY
(prosentase peningkatan kualitas lingkungan) terhadap capaian RPJMD
2017 adalah sebesar 40,01%.
Tercapainya target peningkatan kualitas lingkungan didukung adanya
upaya memperbaiki kwalitas udara ambien dan kualitas air sungai, yaitu
melalui pembinaan dan pengawasan kepada para pelaku usaha/kegiatan
maupun masyarakat untuk tidak melakukan pembuangan sampah/limbah
ke sungai, adanya fasilitasi pengembangan kelompok masyarakat peduli
sungai, serta pemberian percontohan Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Upaya
memperbaiki kwalitas udara ambien dilaksanakan dengan penanaman
pohon perindang di perkotaan, penyadaran publik melalui uji emisi
kendaraan bermotor serta pembinaan kepada pelaku usaha yang potensial
menimbulkan pencemaran udara dan potensi perusakan lapisan ozon.
III.2.2. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Air Sungai
Tolok ukur capaian sasaran terwujudnya peningkatan kualitas air
sungai terdiri dari 3 (tiga) indikator yaitu indikator parameter Biological
Oxygen Demand (BOD), parameter Chemical Oxygen Demand (COD) dan
Bakteri Coli, seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.2.1.1
Target dan Realisasi Kinerja Penurunan Pencemaran Air Sungai
No Indikator Capaian2013
2014 TargetAkhir
Renstra(2017)
Capaians/d 2014terhadap2017 (%)
Target Realisasi%
Realisasi
1. Penurunanpencemaranair
1.1
.
BiologicalOxygenDemand(BOD)
9,96mg/lt <9mg/lt 8,02mg/lt 100% <7,5 mg/lt 80%
1.2
.
ChemicalOxygenDemand(COD)
20,28mg/lt <45mg/lt 18,21mg/lt 100% <37,5mg/lt 80%
1.3
.
Bakteri Coli 60.139MPN/100 ml
<175.000MPN/100 ml
141.363,64MPN/100 ml
100% <175.000MPN/100 ml
100%
Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014
Pada tabel diatas menunjukkan hasil yang baik, yakni pada tahun
2014 penurunan tingkat pencemaran kualitas air untuk parameter BOD,
COD dan Bakteri Koli air sungai realisasi capaiannya sesuai target.
Angka prosentase Kualitas air sungai dihitung berdasarkan dua
parmeter kunci yaitu BOD, COD dan Bakteri Koli. Untuk Parameter BOD,
COD dan Bakteri Koli perhitungannya mendasarkan rerata hasil uji dari
titik sampling pada 11 sungai yang ada di DIY. Titik sampling pada
masing-masing sungai mewakili baik daerah hulu, tengah maupun hilir
sungai. Pemantauan air sungai dilakukan 3 kali dalam setahun pada
bulan Februari, Juni dan September tahun 2014 baik pada saat musim
kemarau maupun musim penghujan.
Mendasarkan hasil uji kwalitas air sungai pada periode akhir bulan
September 2014 untuk parameter BOD dengan target <9mg/lt, realisasinya
sebesar 8,02 mg/l (memenuhi target). Untuk parameter COD dengan target
<45mg/l realisasinya sebesar 18,21 mg/l (memenuhi target). Dan untuk
parameter Bakteri Coli air sungai ditargetkan <175.000 MPN/100 ml
realisasi capaian sebesar 141.363,64 MPN/100 ml. (memenuhi target).
Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra BLH DIY tahun 2017
sebesar 15,72%, maka capaian indikator penurunan tingkat pencemaran
kualitas air (parameter BOD, COD dan Bakteri Koli) terhadap capaian
RPJMD 2017 sesuai target, yaitu : untuk parameter BOD sebesar 80%,
parameter COD sebesar 80%, dan parameter Bakteri Koli air sungai
sebesar 100%.
Keberhasilan capaian sasaran terwujudnya peningkatan kualitas
air sungai didukung dengan berhasilnya pelaksanaan program dan
kegiatan Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2014, sebagai berikut :
III.2.2.1. Pemantauan Kualitas Air
Kegiatan pemantauan kualitas air merupakan bagian dari program
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang dibiayai
dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 229.919.100,- realisasi
anggaran sebesar Rp. 203.264.900,- atau sebesar 88,40 %, realisasi fisik
100 %, sedangkan capaian indikatornya pada tabel sebagai berikut :
Tabel : III.2.1.1.1.
Target dan Realisasi Pemantauan Kualitas Air Tahun 2014
Indikator Kinerja2014
Target Realisasi Capaian
a. Terlaksananya PemantauanKualitas Air Sungai
3 periode/150 titik
3 periode/150 titik 100%
b. Pemantauan Kualitas Air Laut2 periode/14 titik
2 periode/14 titik 100%
c. Terlaksananya Pemantauan AirTanah
2 periode/68 titik
2 periode/68 titik 100%
Indikator Kinerja2014
Target Realisasi Capaian
d. Terlaksananya Rapat KoordinasiStatus Mutu Air
2 kali/30 orang
2 kali/30 orang 100%
Data kualitas air sungai ini didasarkan pada hasil pemantauan
kualitas air sungai Tahun 2014, yang dilaksanakan di 11 (sebelas) sungai
di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu : Sungai Winongo, Sungai
Code, Sungai Gajahwong, Sungai Bedog, Sungai Tambakbayan, Sungai
Oyo, Sungai Kuning, Sungai Konteng, Sungai Belik,sungi Bulus dan sungai
Opak, dengan jumlah titik yang dipantau sebanyak 50 titik, dilaksanakan
tiga periode dalam setahun yaitu pada Bulan Februari, Juni dan September
2014. Adapun realisasi capaian indikator pemantauan kualitas air sungai
sesuai target.
Data kualitas air laut ini didasarkan pada hasil pemantauan kualitas
air laut Tahun 2014, yang dilaksanakan pada dua periode pada bulan April
dan Agustus 2014 di pantai selatan Kabupaten Gunungkidul dengan lokasi
pemantauan di Pantai Ngrenehan, Pantai Ngobaran, Pantai Gesing, Pantai
Baron, Pantai Krakal dan Indrayanti. Lokasi pemantauan kualitas air laut di
Kabupaten Bantul yaitu Pantai Depok, Kuwaru, Samas dan Pandansimo. ,
di Kabupaten Kulonprogo dengan lokasi pemantauan di Pantai Glagah dan
Trisik. Adapun realisasi capaian angka indikator pemantauan kualitas air
laut sesuai target.
Data kualitas air tanah ini didasarkan pada hasil pemantauan
kualitas air tanah Tahun 2014, dengan sasaran kegiatan pemantauan
dilokasi 68 sumur warga yang terletak di Kabupaten Sleman diambil 14
sampel, Kabupaten Kulonprogo diambil 12 sampel, Kabupaten Bantul
diambul 11 sampel, Kabupaten Gunungkidul diambil 9 sampel dan dari
Kota Yogyakarta diambil 22 sampel air tanah. Adapun realisasi capaian
angka indikator pemantauan kualitas air tanah sesuai target.
III.2.1.1.2. Pengendalian Pencemaran Air
Kegiatan pengendalian pencemaran air merupakan bagian dari
program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang
dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 1.202.852.000,-
realisasi anggaran sebesar Rp. 1.145.405.700,- atau sebesar 95,22%,
realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian indikatornya pada tabel sebagai
berikut :
Tabel : III.2.1.1.2.
Target dan Realisasi Pengendalian Pencemaran Air Tahun 2014
Indikator Kinerja 2014Target Realisasi Capaian
a. Workshop PengendalianPencemaran Air
4 kali/@30 orang
2 kali/50 orang
100%
b. Evaluasi W2M bagi pelakuusaha/kegiatan 5 kab/kota 5 kab/kota 100%
c. Pembinaan PengendalianPencemaran Air
3 kali/@30 orang
2 kali/50 orang
100%
d. Sosialisasi peraturan perundanganPerda Limbah Domestik
5 kali/@25 orang
2 kali/50 orang 100%
e. Sosialisasi Biogas kepadamasyarakat
4 kali/ @30 orang
4 kali/ @30 orang 100%
f. Workshop Monev PPSPusaha/kegiatan
2 kali/ @30 orang
2 kali/ @30 orang 100%
g. Penyusunan Profil Sungai 1 dokumen 1 dokumen 100%
h. Penyusunan Kajian DayaTampung Sungai 1 dokumen 1 dokumen 100%
i. Pembuatan biogas dariPeternakan Sapi Kelompok 4 unit 4 unit 100%
j. DED pengolahan IPAL komunalpenangkap sampah 3 dokumen 3 dokumen 100%
Indikator Kinerja 2014Target Realisasi Capaian
k. Bantuan IPAL kegiatan Batik. 2 unit 2 unit 100%
l. Naskah akademik Perda BakuMutu Limbah Cair bagi kegiatanIndustri, Pelayanan Kesehatan danJasa Pariwisata
1 dokumen 1 dokumen 100%
m. Sosialisasi hasil kajian dayatampung beban pencemaransungai.
1 kali/ @30 orang
1 kali/ @30 orang 100%
Dari tabel target dan capaian kinerja pengendalian pencemaran air pada
menunjukkan hasil yang baik. Pada tahun 2014, target dan realisasi semua
indikator kinerja pengendalian pencemaran air dapat tercapai seratus
persen.
III.2.1.1.3. Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih
Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih merupakan
bagian dari program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp.
393.384.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp. 325.668.200,- atau sebesar
82,78%, realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian indikatornya pada tabel
sebagai berikut :
Tabel : III.2.1.1.3.
Target dan Realisasi Koordinasi Pengelolaan Prokasih/ Superkasih
Tahun 2014
Indikator Kinerja 2014Target Realisasi Capaian
a. Terlaksananya Rapat KoordinasiPengelolaan Prokasih/Superkasih
2 kali/30orang
4 kali/30orang 100%
b. Terlaksananya Pembinaan Teknis bagiPelaku Usaha/Kegiatan
2 kali/30orang
2 kali/30orang 100%
c. Serasehan Prokasih bagi masyarakat 8 kali/30orang
8 kali/30orang 100%
Indikator Kinerja 2014Target Realisasi Capaian
d. Sosialisasi kajian daya tampung bebanpencemaran sungai Winongo.
1 kali/30orang
1 kali/30orang 100%
e. Pedoman Teknologi PengolahanLimbah 5 kab./kota 5 kab./kota 100%
f. Inventarisasi Sumber Pencemar 1 dokumen 1 dokumen 100%
g. Pembuatan IPAL Puskesmas RawatInap.
1 unit 1 unit 100%
h. Pembuatan perangkat lunak aplikasisistem informasi sungai di sasaransungai prokasih.
1 unit 1 unit 100%
Pelaksanaan Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih
didasarkan Peraturan Gubernur No. 32 Tahun 2011 tentang Rencana
Kerja Program Kali Bersih tahun 2012-2016. Pada tahun 2014, angka
indikator kegiatan Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih dapat
tercapai sesuai target.
III.2.1.4. Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair
Kegiatan Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair
merupakan bagian dari program Pengendalian Peningkatan
Pengendalian Polusi yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014
sebesar Rp. 85.025.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp. 69.646.000,-
atau sebesar 81,91%, realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian
indikatornya pada tabel sebagai berikut :
Tabel : III-B.1.4.
Target dan Realisasi Koordinas Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat
dan Limbah Cair Tahun 2014
Indikator Kinerja 2014Target Realisasi Capaian
Indikator Kinerja 2014Target Realisasi Capaian
a. Terlaksananya Pengujian MutuLimbah Padat 20 sampel 20 sampel 100%
b.Terlaksananya Pengujian Mutu LimbahCair 60 sampel 60 sampel 100%
c.Terlaksananya Workshop Mutu LimbahPadat
1 kali/ 20orang
1 kali/ 20orang 100%
c.Terlaksananya Workshop Mutu LimbahCair
2 kali/ 30orang
1 kali/ 30orang 100%
Pada tahun 2014, target dan realisasi capaian indikator Kegiatan Pengujian
Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair dapat memenuhi target.
Program/kegiatan lain yang menunjang tercapainya sasaran
peningkatan kualitas air sungai, sebagai berikut :
1). Program/kegiatan Peningkatan Kapasitas Laboratorium Penguji
Lingkungan, dengan capaian sebesar 95,03%, realisasi fisik 100 %.
2). Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium
Lingkungan Hidup, capaian sebesar 95,87%, realisasi fisik 100%.
3). Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kawasan Sungai, capaian sebesar 99,37 %, realisasi fisik 100%,
4). Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Pedoman Pengelolaan Laboratorium
di Lingkungan Pendidikan SMA/SMK, dan PT, dengan capaian sebesar
97.45%, realisasi fisik 100 %.
III.2.2. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Udara Ambien
Tolok ukur untuk mengetahui capaian sasaran terwujudnya
peningkatan kualitas udara ambien yaitu indikator penurunan pencemaran
udara ambien yang dinilai berdasarkan parameter : Carbon Monoksida
(CO) dan Hidro Carbon (HC), realisasinya seperti pada tabel sebagai
berikut :
Tabel III.2.2.
Target dan Realisasi Kinerja Peningkatan Kualitas Udara Ambien
No Indikator Capaian2013
2014 TargetAkhir
Renstra(2017)
Capaians/d 2014terhadap2017 (%)
Target Realisasi%
Realisasi
1. CarbonMonoksida(CO)
716,15µg/m3
< 10.000µg/m3
1.042,43µg/m
100% < 7.000µg/m3 57,14%
2. Hidro Carbon(HC)
67,95µg/m3
< 135µg/m3
72,99µg/m3 100%
<120
µg/m87,5%
Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014
Data kualitas udara ambien untuk kedua parameter tersebut
didasarkan pada hasil pemantauan yang dilakukan BLH DIY dengan obyek
pemantauan sebanyak 55 lokasi yang terbagi 2 grid (lokasi roadside dan
lokasi grid di jalan-jalan protokol, tersebar di 4 kabupaten/kota se- DIY
yakni Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, dan Kulonprogo. Dari data pada
tabel diatas menunjukan hasil yang baik, dimana parameter CO maupun
HC memenuhi target yang ditetapkan, yaitu untuk capaian parameter CO
sebesar 1.042,43 µg/m3, dari target yang ditetapkan <10.000 µg/m3,
sedangkan capaian parameter HC sebesar 72,99 µg/m3 dari target yang
ditetapkan sebesar <135 µg/m3. Apabila dibandingkan dengan target akhir
Renstra BLH DIY terhadap capaian RPJMD 2017, bahwa capaian target
Renstra BLH DIY sampai dengan tahun 2014, untuk CO sebesar 57,14%,
dan HC sebesar 87,50%.
Tercapainya target dan realisasi karena didukung program/kegiatan
langit biru, kegiatan uji emisi/polusi akibat aktivitas produksi, kegiatan
pengujian emisi kendaraan bermotor dan sosialisasi yang mendukung
pengendalian pencemaran udara, seperti sosialisasi Peraturan Daerah DIY
No. 5 Tahun 2007 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Pergub
No.51 Tahun 2011, serta peningkatan dan pengembangan Ruang Terbuka
Hijau.
Adapun program/kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung tercapainya
target indikator Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Udara Ambien,
sebagai berikut :
III.2.2.1. Pemantauan Kualitas Udara Ambien
Kegiatan pemantauan kualitas udara merupakan bagian dari
program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang
dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 101.721.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp. 93.559.500,- atau sebesar 91,97 %,
realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian indikatornya pada tabel sebagai
berikut :
Tabel : III.2.2.1
Target dan Realisasi Pemantauan Kualitas Udara Ambien Tahun 2014
Indikator Kinerja 2014Target Realisasi Capaian
a.Data dan informasi kualitas udara di DIY 300 sampel 300 sampel 100 %
b.Data dan informasi kualitas udara dalamruangan
10 sampel 10 sampel 100 %
Data pemantauan kualitas udara tersebut didasarkan pada hasil
pemantauan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY
bekerjasama dengan Laboratorium Penguji Balai Labkes Dinas Kesehatan
Provinsi DIY, Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Dinas Nakertrans DIY,
dengan obyek pemantauan sebanyak 55 lokasi yang terbagi 2 grid (lokasi
roadside dan lokasi grid Hasil pemantauan kualitas udara ambien secara
umum masih memenuhi baku mutu.
Untuk kualitas udara ambien dihitung berdasarkan parameter Carbon
Monoksida (CO) dan Hidro Carbon (HC). Parameter CO dihitung dari hasil
pemantauan CO tertinggi di masing-masing Kabupaten/Kota yang dipantau
kualitas udara ambiennya (nilai kisaran) dibagi dengan jumlah titik pantau di
Kabupaten/Kota yang dilakukan pemantauan. Data realisasi kinerja untuk
kualitas udara ambien (parameter CO dan HC) menunjukan hasil yang
sangat baik (100%), yakni untuk realisasi capaian parameter CO sebesar
1.042,43 µg/m3, dari target <10.000 µg/m3, sedangkan capaian parameter
HC sebesar 72,99 µg/m3, dari target sebesar <135 µg/m3. Jadi untuk
parameter CO dan HC pada tahun 2013, dengan indikator penurunan
pencemaran udara ambien dapat tercapai seratus persen.
III.2.2.2. Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor
Kegiatan Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor (Program
Peningkatan Pengendalian Polusi) yang dibiayai dengan anggaran APBD
tahun 2014 sebesar Rp. 87.061.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.
86.561.000,- atau sebesar 99.42%, realisasi fisik 100 %, sedangkan
capaian indikator pengujian emisi kendaraan bermotor pada tabel sebagai
berikut :
Tabel III.2.2.2
Target dan Realisasi Kegiatan Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor
Tahun 2014
Indikator Kinerja2014
Target Realisasi Capaian
Data hasil uji petik emisikendaraan bermotor
2.000sampel
2.000sampel
100%
Pada tahun 2014, hasil uji petik Baku Mutu Emisi Gas Buang Sumber
Bergerak Kendaraan Bermotor sebanyak 2440 kendaraan bermotor.
Pelaksanaan uji petik tersebut menggunakan parameter Parameter CO
dan HC (untuk bahan bakar bensin) dan Opasitas (bahan bakar solar). Dari
hasil uji petik sebanyak 2.089 kendaraan bermotor, terdapat 1883
kendaraan yang emisi gas buangnya dinyatakan lulus uji emisi memenuhi
baku mutu yang dipersyaratkan Pergub No. 39 Tahun 2010 tentang Baku
Mutu Emisi Gas Buang Sumber Bergerak Kendaraan Bermotor.
III.2.2.3. Pengujian Emisi/Polusi Akibat Aktivitas Produksi
Kegiatan Pengujian Emisi/Polusi Akibat Aktivitas Produksi merupakan
bagian dari program Peningkatan Pengendalian Polusi yang dibiayai
dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 71.151.500,- realisasinya
anggaran sebesar Rp. 67.462.500,- atau sebesar 94,81 %, realisasi fisik
100 % , sedangkan capaian indikatornya pada tabel sebagai berikut :
Tabel : III.2.2.3.
Target dan Realisasi Kegiatan Pengujian Emisi/Polusi
Akibat Aktivitas Produksi Tahun 2014
Indikator Kinerja2014
Target Realisasi Capaian
Data emisi akibat aktivitas industri 46 sampel 46 sampel 100 %
Data emisi akibat aktivitas industri tersebut didasarkan pada hasil uji
petik yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY bekerja sama
dengan Laboratorium Penguji Balai Hiperkes dan KK Dinas Nakertrans DIY
dengan obyek uji petik 46 Cerobong Emisi dari 36 usaha/kegiatan yang ada
di wilayah Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, dan Kulonprogo. Dari hasil uji
petik tersebut disimpulkan bahwa parameter di semua titik pantau masih
memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan sesuai dengan Keputusan
Gubernur DIY Nomor 169 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Emisi Sumber
Tidak Bergerak.
III.2.3. Sasaran Menurunnya Luasan Lahan Yang Rusak
Tolok ukur untuk mengetahui capaian sasaran menurunnya luasan
lahan yang rusak terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu Luas lahan yang
terkonservasi dan Penurunan Fluktuasi Muka Air Tanah, Adapun target
dan realisasinya seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.2.2.
Target dan realisasi menurunnya luasan lahan yang rusak
No IndikatorCapaian
2013
2014 TargetAkhir
Renstra
(2017)
Capaians/d 2014terhadap
2017 (%)Target Realisasi
%
Realisasi
1. Luas lahanyangterkonservasi
15 Ha 18 Ha 32,50 Ha 180,55% 45 Ha 77,22 %
2. PenurunanFluktuasi MukaAir Tanah
1,82 Cm <2,50Cm
2,86 Cm 86% <2,20Cm
86,36 %
Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014
Luas kerusakan lahan pada tahun 2014 target yang ditetapkan
adalah 18 ha sedangkan realisasinya sebesar 32,50 Ha. yang merupakan
akumulasi capaian tahun 2013 sebesar 17 Ha (dari target 9 Ha), dan pada
tahun 2014 luas lahan terkonservasi bertambah 15,50 Ha. Apabila
dibandingkan dengan target akhir RPJMD tahun 2017 untuk indikator luas
lahan yang terkonservasi capaian sampai dengan tahun 2014 sebesar
77,22 % atau seluas 32, 5 Ha dari target seluas 45Ha.
Upaya pencapaian jumlah luas lahan terkonservasi tahun 2014
dilaksanakan dengan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam, melalui kegiatan berikut :
1. Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
2. Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air
3. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA
4. Pengedalian Kerusukan Pesisir, Pantai dan Laut
Pelaksanaan konservasi lahan pada tahun 2014 tersebar di berbagai lokasi
sebagai berikut :
1. Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, seluas
4,0 Ha
2. Desa Potorono, Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul, seluas
4Ha
3. Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, 3,5 Ha
4. Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, seluas
3,0 Ha
5. Desa Purwodadi, kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, seluas
1,0 Ha
Bibit tanaman yang digunakan untuk konservasi umunya merupakan jenis
tanaman lokal baik berupa tanaman buah, tanaman kayu, tanaman pantai
maupun tanaman khusus/langka
Untuk mengetahui angka penurunan fluktuasi muka air tanah,
adalah menggunakan parameter yang didasarkan pada perbedaan
kedalaman dari hasil pengukuran muka air tanah (sumur) dari permukaan
tanah pada saat musim kemarau dibandingkan dengan pada saat musim
penghujan. Semakin kecil selisih kedalaman air tanah pada saat musim
kemarau dan musim penghujan berarti ketersediaan air tanah secara
kuantitatif semakin stabil (membaik), Ini berarti terjadi peningkatan
kuantitas air tanah yang cukup signifikan.
Data perhitungan pada tabel mendasarkan hasil pemantauan muka
air tanah tahun 2014 pada 33 titik lokasi pemantauan, yang tersebar di
Kabupan Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta, terutama di sekitar Sungai
Code, Sungai Winongo dan Sungai Gadjahwong. Adapun hasil capaian
kinerja penurunan fluktuasi muka air tanah pada tahun 2014 menunjukkan
hasil belum sesuai target, yaitu dari target 2,50 Cm realisasi sebesar 2,86
Cm (86%).
Kegiatan yang mendukung tercapainya penurunan fluktuasi muka
air tanah dan konservasi luasan lahan yang rusak, sebagai berikut :
1). Program/kegiatan Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian
Kerusakan Sumber-Sumber Air, dengan capaian sebesar 88,80%,
realisasi fisik 100 %.
2). Program/kegiatan Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan dengan
capaian sebesar 99.51%, realisasi fisik 100 %.
3). Program/kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA,
dengan capaian sebesar 98,13%, realisasi fisik 100 %.
4). Program/kegiatan Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam
Perlindungan dan Konservasi SDA, dengan capaian sebesar 99,01%,
realisasi fisik 100 %.
5) Program/kegiatan Peningkatan Derah Tangkapan Air dan Sumber-
Sumber Air, dengan capaian sebesar 99,59%, realisasi fisik 100 %.
4). Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, dengan capaian sebesar
99,03%, realisasi fisik 100 %.
5). Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai, dan Laut, dengan capaian
sebesar 98.73%, realisasi fisik 100 %.
III.2.4. Sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau(RTH)
Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan
pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah angka indikator kinerja
yang ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan
Hidup DIY Tahun 2014. Adapun target dan sasaran terwujudnya
Peningkatan Pengelolaan RTH, sebagai berikut:
Tabel III.2.4.
Target dan realisasi peningkatan pengelolaan RTH
No IndikatorCapaian
2013
2014 TargetAkhir
Renstra(2017)
Capaians/d 2014terhadap2017 (%)
Target Realisasi%
Realisasi
1. ProsentasepemenuhanpenyediaanRuang TerbukaHijau di kawasanperkotaan
10% 23,33% 28,06% 120,40% 58,33% 48,16%
2. JumlahKampung Hijau
12 15 17 113% 30 50%
Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014
Capaian kinerja sasaran terwujudnya peningkatan Pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tahun 2014 menunjukkan hasil yang baik. Hal
ini ditunjukkan dengan angka capaian prosentase pemenuhan penyediaan
Ruang Terbuka Hijau di kawasan perkotaan baru tercapai 28,06 % dari
target 23,33%, sedangkan untuk realisasi jumlah kampung hijau melebihi
target (113%).
Untuk indikator persentase pemenuhan penyediaan ruang terbuka
hijau di kawasan perkotaan, mendasarkan data inventarisasi dari
kabupaten/kota pada tahun 2014 secara akumulatif realisasinya sebesar
28,09 %. Target kinerja untuk indikator ini pada 2014 sebesar 23,33%. Jadi
realisasi 5,76 % lebih tinggi dari target yang ditetapkan pada tahun 2014.
Adapun sebaran luasan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan adalah
sebagai berikut :
- Kota Yogyakarta sebesar 31,65 % (seluas 1.028,79 Ha),
- Kabupaten Bantul sebesar 13,65 persen (seluas 1.695,5 Ha),
- Kabupaten Gunungkidul sebesar 30,00 % (seluas 2.982,31 Ha),
- Kabupaten Kulon Progo sebesar 19,51 % (seluas 982,90 Ha)
- Kabupaten Sleman sebesar 45,58 % (seluas 12.804,49 Ha),
Program/Kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung tercapainya
target sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
(RTH), yaitu Kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dibiayai
dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 769.000.000,-,
realisasinya anggaran sebesar Rp. 755.799.200,- atau sebesar 98,28%,
realisasi fisik 100 %.
III.2.5. Sasaran Peningkatan Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan
pengelolaan sampah, limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
adalah angka indikator kinerja yang ditetapkan dalam Dokumen Penetapan
Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014. Adapun target dan
realisasi sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan sampah, limbah
B3, sebagai berikut:
Tabel III.2.5.1
Target dan realisasi Peningkatan Pengelolaan Sampah,dan Limbah B3
No IndikatorCapaian
2013
2014 TargetAkhir
Renstra
(2017)
Capaians/d 2014terhadap
2017 (%)Target Realisasi
%
Realisasi
1. ProsentasePenghasilLimbah B3 yangmelakukanPengolahanLimbah B3
2 % 3 4% 133% 6 66,67%
2. JumlahKelompokMasyarakatPengelolaSampah Mandiri
15kelompok
30kelompok
32kelompok
106,67% 60 53,33%
Perhitungan untuk mengetahui tingkat capaian indikator Prosentase
Penghasil Limbah B3 yang melakukan Pengolahan Limbah B3 didasarkan
jumlah usaha/kegiatan yang telah melakukan pengelolaan limbah B3 dibagi
dengan jumlah usaha/kegiatan yang telah dibina dikalikan seratus.
Sedangkan untuk Jumlah Kelompok Masyarakat Pengelola Sampah
Mandiri dihitung berdasarkan hasil peningkatan kinerja komunitas Jaringan
Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Merti Bumi Lestari DIY yang diadakan
setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Pada tahun 2014, capaian indikator kinerja terbentuknya Kelompok
Masyarakat Pengelola Sampah Mandiri dari target 30 kelompok pengelola
sampah mandiri terealisasi 32 kelompok (106,106%). Data tersebut
diperoleh dari hasil pelaksanaan kegiatan Pengembangan Jejaring
Pengelola Sampah Mandiri yang dilaksanakan dengan cara
mempertemukan forum/kelompok peduli lingkungan/ pengelola sampah
mandiri yang ada di DIY.
Sedangkan untuk capaian indikator Penghasil Limbah B3 yang
melakukan Pengolahan Limbah B3, pada tahun 2014 ditargetkan 3 persen
realisasinya sebesar 4 persen (133%). Data tersebut diperoleh dari hasil
kegiatan Pengendalian Ijin Pengelolaan B3 dan Limbah B3, yaitu dari
jumlah usaha/kegiatan yang telah didata, terdapat 19 usaha/kegiatan yang
sudah melaksanakan pengelolaan B3 dan Limbah B3.
Adapun Program/Kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung
tercapainya Sasaran Terwujudnya Peningkatan Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3), sebagai berikut :
1). Program/kegiatan Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam
Pengelolaan Persampahan, dengan capaian sebesar 99,23%, realisasi
fisik 100 %.
2). Pengembangan Teknologi Persampahan, dengan capaian sebesar
97,48%, realisasi fisik 100 %.
2). Program/kegiatan Pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
dan Limbah B3, dengan capaian sebesar 98.75%, realisasi fisik 100 %.
III.2.6. Sasaran Peningkatan jumlah kelompok masyarakat pedulilingkungan
Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan jumlah
kelompok masyarakat peduli lingkungan adalah angka indikator kinerja
yang ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan
Hidup DIY Tahun 2014. Adapun target dan realisasi sasaran terwujudnya
peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan, seperti pada
tabel sebagai berikut :
Tabel III.2.6. Target dan Realisasi Peningkatan
Jumlah Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan
No IndikatorCapaian
2013
2014 TargetAkhir
Renstra
(2017)
Capaians/d 2014terhadap
2017 (%)Target Realisasi
%
Realisasi
1. JumlahSekolahBerwawasanLingkungan.
15sekolah
20sekolah
20sekolah 100% 35 57,14%
2. JumlahKelompokPeduliLingkunganHidup
30kelompok
40kelompok
40kelompok 100% 55 72,72%
Angka capaian indikator Jumlah Sekolah yang Berwawasan
Lingkungan, didasarkan pada hasil seleksi sekolah-sekolah yang di jadikan
nominator sebagai sekolah Adiwiyata baik di Tingkat Provinsi maupun
Nasional. Pada tahun 2014 realisasi Jumlah sekolah yang berwawasan
lingkungan menunjukkan hasil yang sangat baik, yakni dari target 20
sekolah realisasinya 20 sekolah (100 %) sesuai target yang ditetapkan.
Angka capaian indikator Jumlah Sekolah yang Berwawasan
Lingkungan, didasarkan pada hasil seleksi sekolah-sekolah yang di jadikan
nominator sebagai sekolah Adiwiyata baik di Tingkat Provinsi maupun
Nasional. Pada tahun 2014 realisasi Jumlah sekolah yang berwawasan
lingkungan menunjukkan hasil yang sangat baik, dari target 20 sekolah
realisasinya 20 sekolah (100 %) sesuai target yang ditetapkan. Sedangkan
untuk realisasi Jumlah Kelompok Peduli Lingkungan Hidup menunjukkan
hasil yang baik, dari target 40 kelompok realisasinya 40 kelompok (100 %)
sesuai target yang ditetapkan.
Perhitungan angka capaian Jumlah Kelompok Peduli Lingkungan
Hidup didasarkan pada hasil kegiatan BLH DIY Tahun 2014 seperti seleksi
lomba Kalpataru dalam empat kategori, jumlah kelompok masyarakat yang
tergabung dalam Jejaring Pengelolaan Sampah Mandiri (JPSM) dan masih
aktif dalam melakukan pengelolaan persampahan, serta kelompok
masyarakat yang terpilih menjadi percontohan pelaksanaan pengelolaan
lingkungan melalui kegiatan Ekspose Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan
seleksi Kehati Award tahun 2014.
Program/Kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung sasaran
terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan,
sebagai berikut :
1) Program/kegiatan Pemantapan Program Adiwiyata, dibiayai dengan
anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 139.064.000,-, realisasinya
anggaran sebesar Rp. 132.794.000,- atau sebesar 95,49%, realisasi
fisik 100 %.
2) Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura, dibiayai dengan
anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp.84.123.000,-dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 78.973.000,- atau sebesar 93.88% realisasi fisik
100%.
3) Program/kegiatan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan, dibiayai
dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp.79.639.000,-dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 79.639.000,- dengan capaian sebesar
100%, realisasi fisik 100%.
4) Pengembangan Kapasitas Kader Lingkungan, dibiayai dengan anggaran
APBD tahun 2014 sebesar Rp. 2.442.200.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 2.050.015.000,- atau 92,15 %, realisasi fisik
100%.
III.2.7. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Penaatan dan Penegakan HukumLingkungan
Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan
penaatan dan penegakan hukum lingkungan adalah angka indikator kinerja
yang ditetapkan didalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan
Hidup DIY Tahun 2013. Adapun target dan sasaran terwujudnya
peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan, seperti pada
tabel sebagai berikut :
Tabel III.2.7.
Target dan realisasi Peningkatan Penaatan
dan Penegakan Hukum Lingkungan
No IndikatorCapaian
2013
2014 TargetAkhir
Renstra(2017)
Capaians/d 2014terhadap2017 (%)
Target Realisasi%
Realisasi
1. PersentaseUnit Usahayang mentaatiHukumLingkungan
6,6 % 8 % 10,6 % 133 % 15% 53,33%
2. Jumlah UnitUsaha yangmelaksanakankewajibanyang tertuangdalamDokumenAMDAL
90 unitusaha
100 unitusaha
110 unitusaha
110% 130 unitusaha
76,92%
Data prosentase Unit Usaha yang mentaati Hukum Lingkungan
realisasinya menunjukkan hasil yang baik, yakni dari target 8 %
realisasinya sebesar 10,6%. Pada tahun 2014 dilakukan pengawasan
penaatan lingkungan bagi 80 usaha/kegiatan yang meliputi 3 jenis
usaha/kegiatan : Industri manufactur (industri kulit, pangan, tambang, agro
industri), jasa layanan kesehatan (rumah sakit, klinik, puskesmas rawat
inap), dan jasa pariwisata (hotel dan tempat rekreasi). Untuk mendorong
peningkatan ketaatan terus dlakukan upaya pembinaan melalui ekspose
hasil pengawasan, peneguran kepada penanggungjawab kegiatan usaha,
dan mengupayakan perusahaan untuk membuat surat kesanggupan
kesediaan untuk menaati dokumen lingkungan yang telah dibuat.
Persentase Unit Usaha yang melaksanakan kewajiban yang tertuang
dalam Dokumen AMDAL didasarkan pada perhitungan jumlah
usaha/kegiatan yang dibina dengan jumlah unit usaha/kegiatan yang sudah
melaksanakan kewajiban yang tertuang dalam Dokumen AMDAL. Angka
capaian indikator kinerja Dokumen AMDAL tahun 2014, realisasinya sesuai
target, yakni dari target 100 unit usaha realisasinya sebesar 110 unit usaha
(110%).
Program/kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung Sasaran
Terwujudnya Peningkatan Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan
adalah sebagai berikut :
III.2.7.1. Penegakan Hukum Lingkungan
Program/Kegiatan Penegakan Hukum Lingkungan, merupakan
bagian dari program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp.
89.972.000,- realisasinya sebesar Rp. 50.646.618,- atau sebesar 56,29%,
sedangkan capaian indikatornya seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel : III.2.7.1.
Target dan Realisasi Kegiatan Penegakan Hukum Lingkungan Tahun
2014
Indikator Kinerja 2014Target Realisasi Capaian
a. Terlaksananya Penegakan hukumlingkungan melalui Pengadilan dan di luarPengadilan
8 kasus 5 kasus 62,50 %
a. Terlaksananya Bimbingan TeknisPenegakan Hukum
35 orang 35 orang 100
Pada tahun 2014, capaian angka penanganan kasus lingkungan hidup
menunjukkan hasil belum sesuai target, dikarenakan jumlah kasus
lingkungan hidup yang muncul lebih sedikit dari target. Dan semua kasus
tersebut telah diselesaikan melalui jalur di luar pengadilan dengan
musyawarah mufakat melalui Tim Penegakan hukum lingkungan di BLH
DIY. Pada tahun 2014 permasalahan yang muncul dan ditangani oleh
Badan Lingkungan Hidup DIY bersama instansi terkait dan Tim
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Terpadu adalah 5 ( lima ) kasus
sebagai berikut :
1. Pencemaran air sungai, air sumur dan kolam ikan akibat Pengolahan
Tailing ( sisa pemrosesan tambang emas ) di Desa Plampang II,
Kalirejo, Kokap, Kulonprogo.
2. Pencemaran Air akibat limbah cair dari IPAL komunal Limbah
Domestik di Desa Sidoagung, Godean, Sleman.
3. Pencemaran Air dan udara akibat dari limbah cair dan cerobong dari
usaha pembuatan tahu di desa Nitipuran, Kasihan Bantul.
4. Pencemaran Air akibat usaha perdagangan Ikan di Desa kadangan,
Garon, panggungharjo, Sewon, Bantul Piyungan, Bantul.
5. Pencemaran udara akibat usaha pembuatan asesoris taman(air
mancur ) dari batu di Desa bangi, timbulharjo, Sewon, Bantul
III.2.7.2. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang LingkunganHidup
Program/Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang
Lingkungan Hidup, merupakan bagian dari program Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang dibiayai dengan anggaran
APBD tahun 2014 sebesar Rp. 95.818.000,-, realisasinya sebesar Rp.
88.833.500,- atau sebesar 92,71 %, sedangkan capaian indikatornya
sesuai target, seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel : III.2.7.2.
Target dan Realisasi Kegiatan
Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup
Tahun 2014
Indikator Kinerja Tahun 2014Target Realisasi Capaian
Indikator Kinerja Tahun 2014Target Realisasi Capaian
a. Pengawasan terhadap usaha/kegiatan yang berpotensi sebagaisumber pencemaran dari sumberBahan Perusak Ozon (BPO)
160usaha/keg
160usaha /keg 100 %
b. Ekspose hasil Pengawasan 80 orang 80 orang 100
Pada tahun 2014, capaian angka Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan
Bidang Lingkungan Hidup menunjukkan kinerja yang sangat baik, sesuai
target yang telah ditetapkan. Kegiatan pengawasan pada tahun anggaran
2014 ditargetkan sebanyak 160 usaha/kegiatan dan realisasinya dapat
memenuhi target sasaran. Dari 160 usaha dan atau kegiatan yang
diawasi sebagian besar sudah melakukan pengelolaan lingkungan
walaupun kualitas hasil pengelolaan sebagian besar belum memenuhi
baku mutu yang dipersyaratkan. Sebagian besar usaha dan/ atau
kegiatan sudah melaporkan hasil pengelolaan dan pemantauan sesuai
yang tertuang dalam dokumen RKL-RPL atau UKL-UPL maupun
pelaporan swapantau limbah cair tiap 3 (tiga) bulan sekali. Prosentase
ketaatan pelaporan dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami
kenaikan.
III.2.8. Sasaran meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yangpotensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan
Tolok ukur untuk mencapai sasaran meningkatnya pembinaan bagi
usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan
lingkungan adalah angka indikator kinerja yang ditetapkan didalam
Dokumen Penetapan Kinerja BLH DIY Tahun 2014, seperti pada tabel
sebagai berikut :
Tabel III.2.8.
Target dan realisasi Meningkatnya Pembinaan Bagi Usaha/Kegiatan
Yang Potensial Menimbulkan Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan
No IndikatorCapaian
2013
2014 TargetAkhir
Renstra(2017)
Capaians/d 2014terhadap2017 (%)
Target Realisasi%
Realisasi
1. Sumber
Pencemar
Lingkungan
yang dibina
360 unitusaha
370 unitusaha
370 unitusaha
100% 400 92,50%
Target yang ditetapkan dalam menangani sumber pencemar
lingkungan di DIY tahun 2014 sebanyak 370 unit usaha, sedangkan
realisasi jumlah sumber pencemar lingkungan yang dibina sebanyak 370
unit usaha, prosentase capaian sebesar 100%. Jumlah capaian sumber
pencemar lingkungan yang tertangani dari tahun 2014 menunjukkan hasil
sesuai target, dan apabila dibandingkan yang tertangani pada tahun 2013
mengalami peningkatan. Sumber pencemar yang dibina tersebut
didasarkan pada jumlah usaha/kegiatan yang potensial mencemari
lingkungan yang tersebar di kabupaten/kota se-Daerah Istimewa
Yogyakarta, umumnya merupakan kegiatan usaha seperti hotel, rumah
sakit, industri dan UMKM yang potensial menimbulkan pencemaran baik
air sungai akibat buangan limbah cairnya maupun pencemaran udara
akibat emisi dari cerobong asapnya.
III.2.9. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Sistem dan AksesibilitasInformasi Lingkungan
Tolak ukur untuk mencapai Sasaran Terwujudnya Peningkatan
Sistem dan Aksesibilitas Informasi Lingkungan adalah angka indikator yang
ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup
DIY Tahun 2014, seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.2.8. Target dan realisasiTerwujudnya Peningkatan Sistem dan Aksesibilitas Informasi Lingkungan
NoIndikator
Capaian
2013
2014 TargetAkhir
Renstra
(2017)
Capaians/d 2014terhadap
2017 (%)Target Realisasi
%
Realisasi
1. Tersedianyadatalingkunganhidup dalambasis datadigital
8 jenisdata
8 jenisdata
8 jenisdata
100% 11 jenisdata
72,73%
Jumlah data lingkungan hidup didasarkan pada tersedianya data
kualitas lingkungan yang terdiri data kualitas udara, data kualitas air
sungai, data kualitas air laut, data kualitas air sumur, data kualitas tanah
dan data kualitas limbah padat, (8 jenis data). Pada tahun 2014 angka
capaian jumlah data lingkungan hidup menunjukkan hasil yang baik, yaitu
dari target 8 jenis data realisasinya sesuai target. Data kualitas lingkungan
hidup ini dilaksanakan melalui program peningkatan kualitas dan akses
informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Program/Kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung tercapainya
target Sasaran Terwujudnya Peningkatan Sistem dan Aksesibilitas
Informasi Lingkungan, sebagai berikut :
1).Program/kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan,
dengan capaian sebesar 98,04%, realisasi fisik 100 %.
2).Program/kegiatan Penguatan Jejaring Informasi Lingkungan Pusat Dan
Daerah, dengan capaian sebesar 97,45%, realisasi fisik 100 %.
3).Program/kegiatan Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup
Daerah, dengan capaian sebesar 96,48%, realisasi fisik 100 %.
4).Program/kegiatan Penyusunan SPM Bidang Lingkungan Hidup, dengan
capaian sebesar 96,85%, realisasi fisik 100 %.
5) Program/kegiatan Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di
Bidang Lingkungan, dengan capaian sebesar 99,56%, realisasi fisik
100%.
6) Program/kegiatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dengan
capaian sebesar 84,40%, realisasi fisik 100 %.
III.2.12. Sasaran Meningkatnya Jumlah Studi/Kajian Lingkungan Hidup
Tolak ukur untuk mencapai Sasaran Meningkatnya Jumlah
Studi/Kajian Lingkungan Hidup adalah angka indikator yang ditetapkan
dalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun
2014, seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.2.12. Target dan realisasiSasaran Meningkatnya Jumlah Studi/Kajian Lingkungan Hidup
NoIndikator
Capaian2013
2014 TargetAkhir
Renstra(2017)
Capaians/d 2014terhadap2017 (%)
Target Realisasi%
Realisasi
1. Jumlah
dokumen
AMDAL yang
sudah dinilai
5dokumen
10dokumen
16dokumen
160% 25dokumen
64%
Pada tahun 2014 jumlah dokumen AMDAL yang sudah dinilai
menunjukkan hasil yang baik, yaitu dari target 10 dokumen realisasinya
melebihi target. Angka capaian tersebut berdasarkan hasil penilaian
dokumen AMDAL yang masuk dan telah dilakukan penilaian oleh Komisi
Amdal DIY. Pada tahun 2014 terdapat 16 dokumen Amdal yang masuk
dan sudah mendapatkan rekomendasi kelayakan lingkungan dan izin
lingkungan, sebagai berikut :
Tabel III.2.13
Rekapan Hasil Penilaian Dokumen Amdal oleh Komisi Penilai Amda DIY
NoJenis
DokumenKegiatan Pemrakarsa
RekomendasiLayak
Lingkungan
1. AMDAL Rencana Kawasan Wisata JogjaEco Park
PT. Jogja EcoWisata
RekomendasiSKKL
2. AMDAL Rencana Pembangunan MalioboroCity
oleh PT. INTIHOSMED
IzinLingkungan
3. AMDAL Rencana PengembanganUniversitas Negeri YogyakartaKampus Wates
LPPM UNY RekomendasiSKKL
4. AMDAL Addendum Andal, RKL-RPLPembangunan Hartono Lifestyle(Hotel JW. Mariot)
PT. Delta MerlinDunia Properti.
IzinLingkungan
5. AMDAL Rencana PembangunanINDOLUXE YOGJA HOTEL
PT. AnugerahSuryoPropertindo
RekomendasiSKKL
6. AMDAL Rencana Pembangunan KampusUniversitas Ahmad Dahlan
UniversitasAhmad Dahlan
PersetujuanKA
7. AMDAL Rencana PembangunanApartemen Student Castle
PT.JOGJAKARTAARTHAMAKMUR
IzinLingkungan
8. AMDAL Rencana Pembangunan Hotel,Restoran dan Jembatan (MIXEDUSED)
PT. PUTERAMATARAMINDAH SEJATI
IzinLingkungan
9. AMDAL Rencana Pengembangan RumahSakit ‘JIH’
PT. Unisia MediaFarma
RekomendasiSKKL
10. AMDAL Rencana Pengembangan PasarPrambanan
Dinas PasarKabupatenSleman
PersetujuanKA
11. AMDAL Rencana Pengembangan RSUDPanembahan Senopati KabupatenBantul
RSUDPanembahanSenopatiKabupatenBantul
PersetujuanKA
12. AMDAL Rencana Penataan danPengembangan Kawasan WisataDesa Bejiharjo, KecamatanKarangmojo, Kabupaten GunungKidul
DinasKebudayan danKepariwisataanKabupatenGunung Kidul.
PersetujuanKA
13. AMDAL Rencana Pembangunan Moya VidiCondotel
PT. GrhaSuryamasVinandito
Pengajuandraf KA
14. AMDAL Rencana Pengelolaan TamanHutan Raya (TAHURA) Bunder,Playen, Gunung Kidul.
Dinas Kehutanandan PerkebunanDIY
PembahasanKA
15. AMDAL Rencana Pembangunan MuseumBudaya Merapi DIY
DinasKebudayaan DIY
PembahasanKA
16. AMDAL The Palace Apartemen danCondotel
PT. FunaruBerkah
PembahasanKA
Sumber : Sekretariat Komisi Amdal DIY-2014
Program/Kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung tercapainya
target Sasaran jumlah dokumen AMDAL yang sudah dinilai, sebagai
berikut :
1).Program/kegiatan Pengkajian Dampak Lingkungan dengan anggaran
sebesar Rp. 145.361.000,- realisasinya Rp. 119.534.000,- (82,23),
realisasi fisik 100 %.
2) Program/kegiatan Pembinaan Teknis Pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL
dan DPL, dengan capaian sebesar 97,56%, realisasi fisik 100 %.
III.3 Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2014 sebesar
90,85%. dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk
program/kegiatan utama sebesar 91,%, sedangkan realisasi untuk
program/kegiatan pendukung sebesar 87,42%.
Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan
anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran Terwujudnya
konservasi sumberdaya air tanah (99.09%). Sedangkan penyerapan
terkecil pada program/kegiatan di sasaran Terwujudnya peningkatan
penaatan dan penegakan hukum lingkungan (82.60%). Jika dikaitkan antara
kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian
sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang
dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian
sasaran pembangunan tahun 2014 telah mencukupi.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2014 yang dialokasikan
untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan
pada tabel berikut:
Tabel III.3
Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2014
No Sasaran
KinerjaAnggaran
Target Realisasi
%
Realisasi Target Realisasi
%
Realisasi
1. Kualitas LingkunganHidup Meningkat
6,29 % 6,29 % 100 % 3,077,192,600 2,829,995,400 91.97
2 Peningkatan kualitasair sungai
<9 mg/l 8,02 mg/l 100 % 2,494,830,100 2,301,565,800 92.25
<45 mg/l 18,21 mg/l 100 %
<175.000
MPN/
100 ml
141.363,64
MPN/100
ml
100 %
3 Peningkatan kualitasudara ambien
<10.000µg/m3
1.042,43µg/m3
100 % 582,362,500 528,429,600 90.74
<135µg/m3
72,99
µg/m3
100 %
No Sasaran
KinerjaAnggaran
Target Realisasi
%
Realisasi Target Realisasi
%
Realisasi
4 Tercapainya LuasanLahan TutupanVegetasi.
18 Ha 24 Ha 100 % 1,194,993,100 1,112,464,100 93.09
5 Terwujudnyakonservasisumberdaya airtanah
< 2,50 M 2,02 M 86 % 730,975,400 724,318,760 99.09
6 Terwujudnyapeningkatanpengelolaan RuangTerbuka Hijau (RTH)
23,33 % 26,94 % 115,47 % 769,000,000 755,799,200 98.28
15 lokasi 17 lokasi 113 %
7 Peningkatanpengelolaansampah, dan limbahB3
3 % 4 % 133 % 597,570,500 586,060,500 98.07
30
kelompok
32
kelompok
106 %
8 Peningkatan jumlahkelompokmasyarakat pedulilingkungan
20
sekolah
20
sekolah
100 % 3,060,026,000 2,637,653,500 86.20
40
kelompok
40
kelompok
100 %
9 Terwujudnyapeningkatanpenaatan danpenegakan hukumlingkungan
100
usaha/
kegiatan
110 usaha/
kegiatan
110 % 578,737,000 478,043,518 82.60
8 % 10,6 % 133 %
10 Meningkatnyapembinaan bagiusaha/kegiatan yangpotensialmenimbulkanpencemaran dankerusakanlingkungan.
370
usaha/
kegiatan
370 usaha/
kegiatan
100 % 392,347,100 373,090,100 95.09
11 Terwujudnyapeningkatanpengelolaan danaksesibilitasinformasi lingkungan
8 jenis
data
8 jenis
data
100 % 950,130,000 885,850,800 93.23
12 Meningkanyastudi/kajianlingkungan hidupyang sudah dinilai
10
dokumen
12
dokumen
120 % 100,000,000 97,562,500 97.56
Jumlah 11,450,971,700 10,476,819,778 91.49
Belanja LangsungPendukung
2,136,325,849 1,867,570,883 87.42
Total Belanja Langsung 13.587.297.549 12.344.390.661 90,85
Adapun pencapaian target kinerja keuangan dan fisik BLH DIY
Tahun Anggaran 2014 untuk program/kegiatan utama dan
program/kegiatan pendukung adalah sebagai berikut :
a. Program/Kegiatan Utama
No Program/KegiatanAnggaran Fisik
Pagu Realisasi Prosentase Target Realisasi
(Rp) (Rp) (%) (%) (%)
Kegiatan Prioritas11,450,971,700 10,476,819,778 91.49 100 100
1 Program PengembanganKinerja PengelolaanPersampahaan
449,805,000 439,615,000 97.73 100 100
1.1 Pengembangan TeknologiPengolahan Persampahan
384,805,000 375,115,000 97.48 100 100
1.2 Peningkatan Peran SertaMasyarakat DalamPengelolaan Persampahan
65,000,000 64,500,000 99.23 100 100
2 Program PengendalianPencemaran dan KerusakanLingkungan Hidup
7,156,505,700 6,381,421,418 89.17 100 100
2.1 Koordinasi Penilaian KotaSehat/Adipura
84,123,000 78,973,000 93.88 100 100
2.2 Koordinasi Penilaian LangitBiru
237,404,000 211,200,600 88.96 100 100
2.3 Pengawasan PelaksanaanKebijakan Bidang LingkunganHidup
95,818,000 88,833,500 92.71 100 100
2.4 Pengkajian DampakLingkungan
145,361,000 119,534,000 82.23 100 100
2.5 Koordinasi PengelolaanProkasih/Superkasih
393,384,500 325,668,200 82.79 100 100
2.6 Ekspos Hasil Pengelolaan LH 65,000,000 64,500,000 99.23 100 100
2.7 Pemantauan Kualitas UdaraAmbien
101,721,000 93,559,500 91.98 100 100
2.8 Pemantapan ProgramAdiwiyata
139,064,000 132,794,000 95.49 100 100
2.9 Pemantauan Kualitas Air 229,919,100 203,264,900 88.41 100 100
2.10 Pembinaan TeknisPelaksanaan AMDAL, UKL-UPL dan DPL
100,000,000 97,562,500 97.56 100 100
2.11 Penegakan Hukum LingkunganHidup
89,972,000 50,646,618 56.29 100 100
2.12 Penerapan Eko Efisiensi 91,575,000 90,955,000 99.32 100 100
2.13 Pengembangan KelembagaanPengelolaan Lingkungan HidupKawasan Sungai
65,000,000 64,700,000 99.54 100 100
2.14 Pengembangan Sarana danPrasarana LaboratoriumLingkungan Hidup
319,000,000 305,830,300 95.87 100 100
2.15 Peningkatan KapasitasLaboratorium PengujiLingkungan
129,740,000 123,300,000 95.04 100 100
2.16 Penyusunan Peraturan LH 247,586,000 219,029,400 88.47 100 100
2.17 Peringatan Hari Penting TerkaitLingkungan Hidup
250,000,000 231,732,500 92.69 100 100
2.18 Pondok PesantrenBerwawasan LingkunganHidup
79,639,000 79,639,000 100.00 100 100
2.19 Fasilitasi/PengembanganTeknologi BerwawasanLingkungan
293,947,100 282,412,100 96.08 100 100
2.20 Pembinaan PelaksanaanPedoman PengelolaanLaboratorium di LingkunganPendidikan SMA/SMK dan PT
80,000,000 77,960,000 97.45 100 100
2.21 Pengendalian Pencemaran Air 1,202,852,000 1,145,405,700 95.22 100 100
2.22 Pengendalian B3 dan LimbahB3
56,190,500 55,490,500 98.75 100 100
2.23 Penyusunan SPM Bidang LH 43,675,000 42,300,400 96.85 100 100
2.24 Pengendalian PencemaranTanah
74,934,500 55,436,700 73.98 100 100
2.25 Pengembangan KapasitasKader Lingkungan Hidup
2,442,200,000 2,050,015,000 83.94 100 100
2.26 Pengendalian SistemManajemen Mutu Laboratorium
98,400,000 90,678,000 92.15 100 100
3 Program Perlindungan danKonservasi Sumber DayaAlam
1,925,968,500 1,832,764,260 95.16 100 100
3.1 Konservasi Sumber Daya Airdan Pengendalian KerusakanSumber-Sumber Air
726,000,000 644,708,000 88.80 100 100
3.2 Pegendalian Kerusakan Hutandan Lahan
253,993,100 252,756,100 99.51 100 100
3.3 Peningkatan KonservasiDaerah Tangkapan Air danSumber-Sumber Air
149,975,400 149,362,900 99.59 100 100
3.4 Pengendalian danPengawasan PemanfaatanSDA
215,000,000 210,981,400 98.13 100 100
3.5 Pengelolaan KeanekaragamanHayati dan Ekosistem
250,000,000 247,588,200 99.04 100 100
3.6 Peningkatan Peran SertaMasyarakat DalamPerlindungan Konservasi SDA
200,000,000 198,028,700 99.01 100 100
3.7 Pengendalian KerusakanPesisir, Pantai dan Laut
131,000,000 129,338,960 98.73 100 100
4 Program PeningkatanKualitas dan Akses InformasiSumber Daya Alam danLingkungan Hidup
906,455,000 843,550,400 93.06 100 100
4.1 Peningkatan Edukasi danKomunikasi Masyarakat diBidang Lingkungan
150,000,000 149,350,000 99.57 100 100
4.2 Pengembangan Data danInformasi Lingkungan
230,647,500 226,145,900 98.05 100 100
4.3 Penguatan Jejaring InformasiLingkungan Pusat dan Daerah
50,000,000 48,725,625 97.45 100 100
4.4 Penyusunan dan PenerbitanBuletin Kalpataru
64,627,500 64,417,500 99.68 100 100
4.5 Penyusunan Laporan StatusLingkungan Hidup Daerah
61,450,000 59,707,375 97.16 100 100
4.6 Penyusunan KLHS 349,730,000 295,204,000 84.41 100 100
5 Program PeningkatanPengendalian Polusi
243,237,500 223,669,500 91.96 100 100
5.1 Pengujian Emisi KendaraanBermotor
87,061,000 86,561,000 99.43 100 100
5.2 Pengujian Emisi /Polusi UdaraAkibat Aktifitas Produksi
71,151,500 67,462,500 94.82 100 100
5.3 Pengujian Kadar Polusi LimbahPadat dan Limbah Cair
85,025,000 69,646,000 81.91 100 100
6 Program Pengelolaan RuangTerbuka hijau (RTH)
769,000,000 755,799,200 98.28 100 100
6.1 Penataan RTH 769,000,000 755,799,200 98.28 100 100
Program PengelolaanLingkungan BerbasisBudaya
2,000,000,000 1,311,762,260 65.59 100 100
b. Program/Kegiatan Pendukung
No Program/KegiatanAnggaran Fisik
Pagu Realisasi Prosentase Target Realisasi
(Rp) (Rp) (%) (%) (%)
Kegiatan Pendukung 2,136,325,849 1,867,570,88387.42
100 1001 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran851,050,000 716,574,083 84.20 100 100
1.1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat
8,000,000 8,000,000 100 100 100
1.2 Penyedia Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air & Listrik
200,000,000 154,195,724 77.10 100 100
1.3 Penyediaan JasaPemeliharaan dan PerizinanKendaraan Dinas/Operasional
11,000,000 5,895,000 53.59 100 100
1.4 Penyediaan Jasa AdministrasiKeuangan
34,550,000 34,500,000 99.86 100 100
1.5 Penyediaan Jasa KebersihanKantor
80,000,000 79,798,900 99.75 100 100
1.6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 27,500,000 27,500,000 100 100 100
1.7 Penyediaan Barang Cetakandan Penggandaan
25,000,000 25,000,000 100 100 100
1.8 Penyediaan KomponenInstalasi Listrik/PeneranganBangunan Kantor
10,000,000 10,000,000 100 100 100
1.9 Penyediaan Peralatan RumahTangga
10,000,000 10,000,000 100 100 100
1.10 Penyediaan Bahan Bacaandan Peraturan Perundang-Undangan
10,000,000 10,000,000 100 100 100
1.11 Penyediaan Makanan danMinuman
35,000,000 34,480,000 98.51 100 100
1.12 Rapat-Rapat Koordinasi danKonsultasi Ke Luar Daerah
400,000,000 317,204,459 79.30 100 100
2 Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur
1,023,694,749 948,645,000 92.67 100 100
2.1 Pengadaan Peralatan GedungKantor
177,500,000 173,875,000 97.96 100 100
2.2 Pengadaan Mebeleur 50,000,000 48,320,000 96.64 100 100
2.3 Pemeliharaan Rutin/BerkalaGedung Kantor
108,800,000 108,688,000 99.90 100 100
2.4 Pemeliharaan Rutin/BerkalaKendaraan Dinas/Operasional
350,000,000 290,805,000 83.09 100 100
2.5 Pemeliharaan Rutin/BerkalaPerlengkapan Gedung Kantor
80,000,000 76,589,000 95.74 100 100
2.6 Rehabilitasi Sedang/BeratGedung Kantor
257,394,749 250,368,000 97.27 100 100
3 Program PeningkatanKapasitas SumberdayaAparatur
169,100,000 116,538,000 68.92 100 100
3.1 Pendidikan dan PelatihanFormal
109,100,000 66,850,000 61.27 100 100
3.2 Bimbingan TeknisImplementasi PeraturanPerundang-Undangan
10,000,000 0 0 100 100
3.3 Pengembangan ISO 50,000,000 49,688,000 99.38 100 100
4 Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan Capaian Kinerjadan Keuangan
92,481,100 85,813,800 92.79 100 100
4.1 Penyusunan Laporan KinerjaSKPD
10,425,000 10,425,000 100 100 100
4.2 Penyusunan LaporanKeuangan SKPD
31,246,100 25,384,950 81.24 100 100
4.3 Penyusunan RencanaProgram Kegiatan SKPD SertaPengembangan Data danInformasi
41,400,000 41,093,850 99.26 100 100
4.4 Monitoring dan EvaluasiPelaksanaan ProgramKegiatan SKPD
9,410,000 8,910,000 94.69 100 100
BAB IVPENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Lingkungan Hidup DIY
disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2014,
serta Penetapan KinerjaTahun 2014 dan merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpentig yang diperlukan dalam
penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta
pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran
kinerja.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi,
misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan
yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 12 (dua belas)
sasaran, ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 19 (Sembilan belas)
indikator
Penyelenggaraan kegiatan di Badan Lingkungan Hidup DIY pada Tahun
Anggaran 2014 merupakan tahun ke 2 (dua) dari Rencana strategis Badan
Lingkungan Hidup DIY Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja
sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta
ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu
diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.
Hasil laporan kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2014 dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian
indikator kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber
daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana.
2. Dari analisis 12 (dua belas) sasaran, terdapat 1 (satu) indikator kinerja
utama yang dipilih sebagai tolak ukur. Pada tahun 2014, 18 (delapan belas)
indikator yang telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100%
dari total indikator. Sementara itu, sebanyak 1 (satu) indikator atau sebesar
86% belum memenuhi target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh
berbagai faktor kendala.
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah dirumuskan saran-saran sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis
dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat
terwujudnya pemerintahan yang akuntabel;
2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi
pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik
dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas
pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Perjanjian Kinerja (PK).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014 ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang
membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan
datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang,
serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN: Struktur Organisasi
Perencanaan Strategis
Penetapan Kinerja/ Perjanjian Kinerja
Penghargaan yang pernah diterima