kata kerja 33

17
JENIS KATA BAHASA INDONESIA 1. KATA BENDA Kata benda adalah kata yang menyatakan nama semua benda atau segala sesuatu yang dibendakan. Menurut fungsinya (jabatannya) dalam kalimat, kata benda adalah kata yang lazimnya subjek (S) atau (O) objek. Contoh : Ibu membeli buku tulis S O O Pembagian Kata Benda Menurut fungsi dan jabatannya dalam kalimat, kata benda dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kata benda konkret dan kata benda abstrak. 1) Kata Benda Konkret, adalah kata benda yang tertangkap oleh pancaindra atau dapat dirupakan. Yang termasuk kata benda konkret adalah: a) Nama diri : nama-nama benda tertentu, misalnya Alfian, Bantaeng, Tolitoli dan sebagainya. b) Nama jens : benda-benda tertentu yang jenisnya bersamaan, misalnya : mobil, rumah, orang, binantang, dan sebagainya.

Upload: sacha-meliala

Post on 05-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bahasa indonesia

TRANSCRIPT

JENIS KATA BAHASA INDONESIA

1.  KATA BENDA  

Kata benda adalah kata yang menyatakan nama semua benda atau segala sesuatu yang

dibendakan. Menurut fungsinya (jabatannya) dalam kalimat, kata benda adalah kata yang

lazimnya subjek (S) atau (O) objek.

Contoh :

Ibu membeli buku tulis

S                     O     O

Pembagian Kata Benda

Menurut fungsi dan jabatannya dalam kalimat, kata benda dapat dibagi menjadi 2 bagian,

yaitu kata benda konkret dan kata benda abstrak.

1)  Kata Benda Konkret, adalah kata benda yang tertangkap oleh pancaindra atau dapat

dirupakan. Yang termasuk kata benda konkret adalah:

a) Nama diri              : nama-nama benda tertentu, misalnya Alfian, Bantaeng, Tolitoli

dan sebagainya.

b) Nama jens             : benda-benda tertentu yang jenisnya bersamaan, misalnya : mobil,

rumah, orang, binantang, dan sebagainya.

c) Nama zat               : benda-benda yang berarti bahan, misalnya: air, tanah, besi,

minyak, emas, dan sebagainya.

d) Nama kumpulan    : misalnya, pegunungan, lautan, daratan, dan sebagainya.

2)  Kata Benda Abstrak, yaitu kata benda yang tidak dapat diungkapakan oleh pancaindera.

Yang termasuk kata benda abstrak adalah:

a) Nama keadaan  : misalnya kebahagian, kemakmuran, kemiskinan, dan sebagainya.

b) Nama pekerjaan : misalnya tugasnya, lainnya, kerjanya, suaranya,dan sebagainya.

c) Nama sifat        : misalnya kemiskinan, kekayaan, kecurangan, kegemaran, dll.

d) Nama ukuran    : misalnya, volume, isi, panjang, luas, beratnya, dan sebagainya.

e) Nama panggilan  : misalnya, keyakinan, kepercayaan, keuntungan, kerugian, dll.

Bentuk Kata Benda

Bentuk kata benda dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 bagian. Yaitu:

1) Kata dasar,  irama benda yang terdiri atas kata dasar, kata yang tidak berimbuhan

ataupun kata ulang.

Contoh: buku, pensil, orang, laut, air,dan sebagainya.

2) Kata jadian, kata benda yang merupakan kata jadian, yaitu nama benda yang terdiri

atas:

a) Kata jadian yang sebenarnya, misalnya; penulis, kedududkan, kelahiran,

kecurangan, dan sebagainya.

b) Kata ulang, misalnya: rawa-rawa, pulau-pulau,rumah-rumah, dan sebagainya.

c) Kata majemuk, misalnya : rumah makan, papan tulis, mata air, dan sebagainya.

2. KATA GANTI

Kata ganti adalah kata yang menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan.

Pembagian Kata Ganti

Kata ganti dapat dibedakan menjadi:

a. Kata ganti orang, yaitu kata yang menggantikan orang atau benda penggantinya.

Contoh :

Kata ganti orang 1 :  orang yang berbicara, yaitu:

Kata ganti orang  I tunggal : aku , saya, hamba

Kata ganti orang I jamak    : kita , kami

Kata ganti orang II : orang yang diajak berbicara, yaitu:

Kata ganti orang II tunggal : kamu, engkau, tuan

Kata ganti orang II jamak    : anda , kalian

Kata ganti orang III : orang yang dibicarakan, yaitu:

Kata ganti orang III tunggal : ia, dia, beliau

Kata ganti orang III jamak   : mereka

Fungsi kata ganti orang, antara lain:

Penunjuk pelaku, sebagai subjek;

Penunjuk milik/kepunyaan, selaku mengikuti kata benda miliknya;

Menyatakan objek penderita (O1);

Menyatakan objek penyerta (O2);

Menyatakan objek pelaku (O3);

Menyatakan pertalian maksud, ditempatkan dibelakang kata tugas/depan.

b. Kata ganti kepunyaan, yaitu kata ganti yang menunjukkan milik, biasanya terletak

dibelakang kata benda yang diterangkan,dan bentuknya diringkaskan.

Contoh : aku, ku, mu, nya.

c. Kata ganti penunjuk, yaitu kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu :

biasanya ditempatkan dibelakang kata benda, waktu, keadaan, dan kejadian-kejadian

yang ditunjukkan.

Contoh : ini, itu.

Fungsi kata ganti penunjuk, antara lain:

Menunjuk waktu, dan

Sebagai kata sandang.

d. Kata ganti penghubung, yaitu kata yang menghubungkan suatu kata benda  dengan

sifat-sifatnya atau dengan kata yang menerangkannya.

Contoh : yang, tempat, dimana

Fungsi kata ganti penghubung, antara lain:

Sebagai penghubung kata benda dengan kata lain;

Pengantar anak kalimat;

e. Kata ganti tanya, yaitu kata yang menanyakan benda atau yang dibendakan serta

keterangannya.

Contoh : apa, siapa, mana, bagaimana, berapa

Fungsi kata ganti tanya, antara lain:

Menanyakan benda;

Menanyakan sifat;

Menanyakan waktu;

Menanyakan situasi,dan sebagainya.

3. KATA KERJA

Kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan atau pekerjaan.

Contoh;

Ibu memasak di dapur.

Adik bermain-main di halaman.

Matahari hampir terbenam.

Ciri – ciri kata kerja

Biasanya bukan kata pertama dalam kalimat;

Dapat didahului leh kata-kata, seperti; akan, hendak, sedang, sudah, hampir.

Contoh : akan pulang, hendak makan, sedang bekerja, sudah berangkat, hampir jatuh.

Tidak dapat didahului oleh awalan ter- yang berarti paling.

Pembagian Kata Kerja

Berikut ini adalah pembagian kata kerj berdasarkan bentuknya, yaitu :

Bentuk kata dasar, misalnya: makan, minum. Pulang, pergi. Dan sebagainya.

Bentuk kata berimbuhan, misalnya: menulis, bekerja, memakan, menari, dan

sebagainya.

Bentuk kata ulang, misalnya: berjalan-jalan, memukul-mukul, menari-nari, berteriak-

teriak, dan sebagainya.

Bentuk kata majemuk, misalnya: berkeras hati, bermain api, memeras keringat, dan

sebagainya.

Fungsi Kata Kerja

1) Subtantiva (sebagai subjek/S)

Contoh :

Memahat/ memerlukan/ keahlian       S              P                  O

2) Predikatif (sebagai predikat)

Contoh

Ibu /  sedang memasak

 S               P

3) Atributif ( sebagai kata sifat menerangkan S/ Ket.S)

Contoh

Anak /  belajar / jangan disuruh

S        ket.S              P

4.  KATA SIFAT

Kata sift adalah kata yang menyatakan/menerangkan sifat khusus, watak, atau menyifatkan

benda atau yang dibendakan.

Contoh:

Pekarangan luas.

Barang mahal biasanya tahan lama.

Ciri-ciri Kata Sifat

Kata sifat umumnya berada sesudah kata benda, tetapi tidak semua kata yang menerangkan

kata benda merupakan kata sifat.

Contoh

Rumah kayu

Buku bacaan

Kayu dan bacaan bukan kata sifat

Pembagian Kata Sifat

1) Kata sifat yang berbentuk dari kata dasar.

Contoh: cerdik, pintar, bodoh, tua, muda, cantik, kurus, gemuk, dan sebagainya.

2) Kata sifat yang berbentuk dari kata ulang.

Contoh: cantik-cantik, warna-warni,berlubang-lubang,dan sebagainya.

3) Kata sifat yang berbentuk dari frase.

Contoh: berhati mulia, berjiwa besar, berpikiran maju, baik hati, dan sebagainya.

4) Kata sifat yang berbentuk dari kata serapan/punggut

Contoh: primer, sekunder, amoral, produktif, asosial, aktivitas, dan sebagainya.

Fungsi Kata Sifat

1)  Subtantif (sebagai subjek/S)

Contoh : putih / tanda suci

                 S            P

2)  Predikatif (sebagai predikat/ P)

Contoh : Barang itu / mahal

                   S                P

3)  Atributif ( Sebagai keterangan Subjek. Ket. S)

Contoh : mobil mewah itu sangat mahal

                  S      ket. S                P

Tingkat Perbandingan Kata Sifat

Tingkat perbandingan adalah tingkat-tingkat sifat suatu benda yang dibentuk dengan kata

lain/ imbuhan sehingga membentuk frase. Ada 4 jenis tingkat perbandingan, yaitu:

1) Tingkat kurang             =  kurang pandai, kurang tinggi

2) Tingkat sama                =  sama pintar, sama pendek

3) Tingkat lebih                = lebih baik, lebih makmur

4) Tingkat sangat/paling  = sangat rajin, paling kaya, sangat sederhana, paling mewah

Perluasan Kata Sifat

Kata sifat dapat diperluas dengan cara sebagai berikut:

1) Kata sifat didahulu dengan kata kurang,sama, lebih sangat/paling, atau ditambah

dengan kata sekali.

Contoh:

Kurang pandai, sama pandai, lebih pandai, sangat/paling, dan pandai sekali.

2) Menambah awalan se- dan akhiran –nya

Contoh :

Setinggi-tingginya, sedalam-dalamnya, secepat-cepatnya.

Perubahan Jenis Kata

Kata sifat dapat dirubah menjadi kata benda dengan cara sebagai berikut :

Menambahkan akhiran –nya.

Contoh :

Manis  = manisnya

Tinggi  = tingginya

Menambahkan awalan pe-

Contoh :

Takut   = penakut

Malas   = pemalas

Mabuk = pemabuk

Menambahkan konfiks ke-an

Contoh :

Indah   = keindahan

Ramai  = keramaian

Mewah = kemewahan

5.  KATA KETERANGAN

Kata keterangan adalah kata yang menerangkan kata yang bukan kata benda. Jadi kata

keterangan dapat menerangkan kata kerja, kata sifat, kata bilangan, dan sebagainya.

Contoh :

Menerangkan kata kerja : berlari cepat

Menerangkan kata sifat : lahan yang sangat subur

Menerangkan kata bilangan : hampir satu bulan

Pembagian Kata Keterangan

Menurut artinya, kata keterangan dapat dibagi menjadi:

a.  Keterangan Waktu

Masih berlaku, misalnya : sedang, sekarang, lagi, baru, tengah, dan sebagainya.

Sudah lalu, misalnya : telah, baru-baru ini, sudah, habis, dan sebagainya.

Akan datang, misalnya: besok, lusa, nanti, kemudian, dan sebagainya.

Frekuensi, misalnya: kadang-kadang, jarang, sering, pernah, dan sebagainya.

Lamanya perbuatan, misalnya : berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, dll.

b. Kata Keterangan Tempat

Kata keterangan tempat umumnya ditambah dengan kata depan : di, ke, dari, ke sana, ke sini,

hingga, sampai, dan sebagainya.

c. Kata Modalitas

Kata keterangan modalitas adalah kata keterangan yang menyatakan:

Kepastian, misalnya ; tentu, pasti, misalnya, benar, dan sebagainya

Kesangsian, misalnya : mungkin, barangkali, entah, dan sebagainya.

Ingkaran, misalnya: tidak, jangan, mustahil, bukan, dan sebagainya.

Keinginan, misalnya : semoga, mudah-mudahan, sebaiknya, seharusnya, dll.

Ajakan, misalnya : mari, ayo, baik, dan sebagainya.

Pengakuan, misalnya : betul, benar, uya, dan sebagainya.

d. Kata Keterangan Tekanan

Kata keterangan tekanan memberi tekanan atau penegasan pada kata atau kelompok kata

dalam kalimat. Misalnya: pun, lah, kah, dan sebagainya.

e.  Kata Keterangan Sifat dan Jumlah

Kata keterangan sifat dan jumlah terdiri atas kata-kata seperti : sangat, amat, terlalu, makin,

hampir, hanya, dan sebagainya.

6. KATA BILANGAN

Kata bilangan adalah kata-kata yang menyatakan/menunjukkan bilangan atau jumlah suatu

benda.

a. Kata Bilangan Utama, yakni:

Kata bilangan utama tentu, misalnya: satu, dua, tiga, seratus, seribu, dan sebagainya.

Kata bilangan utama tak tentu, misalnya: sedikit, banyak, semua, dan sebagainya.

b. Kata Bilangan Tingkat, yakni:

Kata bilangan tingkat tentu, misalnya: kesatu, kedua, orang kedua, soal keempat, dan

sebagainya.

Kata bilangan tingkat tak tentu, misalnya: kesekian, beberapa yang terakhir, dan

sebagainya.

c.  Kata Bantu Bilangan

Misalnya: sebatang...., sebilah....., seutas...., secarik..., dan sebagainya.

Pembagian Kata Bilangan

a. Kata bilangan asal, misalnya: satu, sepuluh, ratus, ribu, juta, dan sebagainya.

b. Kata bilangan bersambungan, misalnya: kesatu, kedua, perempat, persepuluh, dan

sebagainya.

c. Kata bilangan berulang, misalnya: satu-satu, dua-dua, empat-empat, dan sebagainya.

d. Kata bilangan majemuk, misalnya: dua ratus, tiga ratus, dua juta, lma belas, dan

sebagainya.

7.  KATA DEPAN

Kata depan atau kata perangkai adalah kata yang menghubungkan kata benda dengan kata

lainnya. Pada umumnya terletak di depan kata benda, dan kata-kata yang dihubungkannya

berlainan jabatannya. Contoh kata depan: dari, di, ke, dengan, karena, sebab, oleh karena,

untuk, perihal, guna, sampai, hingga, dan sebagainya.

Pembagian Kata Depan

Jenis kata depan ada dua, yaitu: kata depan sejati dan kata depan tak sejati.

a. Kata depan sejati (Asli) : di, ke, dan dari

Di     : menunjukkan pada suatu tempat.

Ke     : menunjukkan temapt yang dituju

Dari  : menunjukkan tempat yang ditinggalkan/asal.

b.  Kata depan tak sejati (Tak asli) : dapat dibedakan menjadi 3 macam, yakni:

Kata depan tunggal (tak Majemuk), misalnya: akan, demi, dengan, untuk, antara,

serta, pada, tentang, karena, atas, bagi, guna, dan sebagainya.

Kata depan majemuk, selalu diawali dengan kata depan sejati: misalnya: daripada,

dari luar, dari dalam, dari atas, ke atas, ke dalam.

Kata depanyang berupa kata kerja, misalnya: hendak, sampai, menjelang, melayang.

Contoh:

Niatnya hendak pergi jauh (untuk)

Menunggu sampai malam (hingga)

8. KATA SAMBUNG

Kata sambung atau kata penghubung adalah kata yang bertugas menghubungkan dua kalimat

menjadi satu kalimat yang utuh.

Contoh :

a. Ibu membeli sayur, ikan

Ibu membeli sayur dan ikan

b. Badar bekerja sampai malam, badannya pegal-pegal.

Badar bekerja sampai malam hingga badannya pegal-pegal.

Berdasarkan sifat-sifat hubungan yang dilakukan oleh kata penghubung, maka kata sambung

dapat menjadi beberapa macam:

a. Menyatakan gabungan, misalnya : dan, serta, lagi, lagi pula.

b. Menyatakan pilihan, misalnya: atau, baik......, maupun, atau.....atau.

c. Menyatakan waktu, misalnya: waktu, bila ketika, sambil.

d. Menyatakan sebab/akibat: karena, oleh karena itu, maka, sehingga, sebab.

e. Menyatakan tujuan/maksud: agar, dengan, demikian, supaya, bila.

f. Menyatakan penentangan: tetapi, pdahal, melainkan, sedangkan.

g. Menyatakan pengandaian: seandainya, andaikata, andaikan.

h. Menyatakan syarat: asal.asalkan, kecuali.

i. Menyatakan kesertaan: bersama, dengan, beserta.

j. Menyatakan perlawanan: walaupun, meskipun, sungguhpun, namun.

k. Menyatakan perbandingan: seperti, sebagai, laksana.

l. Menyatakan peningkatan: makin, semakin, makin.....makin, kian.....kian.

m. Menyatakan penjelasan: adalah, ialah, yaitu, yakni.

n. Menyatakan kesinambungan: mula-mula......, akhirnya......., setelah itu......

Untuk menentukan perbedaan jenis kata sambung, kata depan, kata keterangan, dll kadang-

kadang agak sulit, hal ini karena belum ada batas tertentu untuk menentukan jenis kata

tersebut. Perhatikan perbedaan kata sambung dengan kata depan berikut!

Ibu memotong sayur dengan pisau (dengan=kata depan)

Ibu pergi dengan adik (dengan kata sambung)

9. KATA SANDANG

Kata sandang adalah kata yang menentukan atau membatasi kata benda. Kata sandang

umumnya terletak didepan (sebelum) kata benda.

Pengguna kata sandang

a. Menjadikan kata-kata atau bagian kalimat bersifat kata benda.

b. Memberikan kententuan kepada kata benda.

Pembagian Kata Sandang

Kata sandang terdiri atas 8 macam, yakni : si, sang, hang, dang, para, yang, se, nya.

a. Kata sandang si

Dipakai untuk nama diri, orang, atau binantang, misalnya si manis, si ana, si juara, dll.

b. Kata sandang sang

Dibakai sebagai berikut:

Di depan nama-nama dewa : sang Siwa, sang Surya, sang Candra.

Sebagai gelar raja: sang Prabu.

Di depan jenis hewan dalam dongeng : sang Kancil, sang Gajah.

Di depan benda yang dihormati: sang merah-putih, sang Dwi Warna.

c. Kata sandang hang

Hanya dipakai dalam bahasa melayu klasik, untuk gelar laki-laki yang mulia,

misalnya: hang tuah, hang jabat.

d. Kata sandang dang

Dipakai sebagai penunjuk wanita yang mulia, misalnya: Dang Sutinah.

e. Kata sandang para

Digunakan penunjuk yang lebh terhormat dan penunjuk jamak, misalnya: para

undangan, para pendengar, para hadirin.

f. Kata sandang yang

Dipakai sebagai berikut

Di muka kata benda: kamera yang mahal, siswa yang baik.

Di muka kata keadaan: yang suka, yang gembira, yang senang, yang elok.

Di muka kata ganti benda: yang itu, yang ini.

Di muka kata bilangan: yang kedua, yang kesepuluh.

Kata sandang juga berfungsi sebagai kata ganti penghubung. Contoh:

Siswa yang berkelahi.......

Buku yang dibeli.......

g. Kata sandang se

Dipakai sebagai kata sandang tak tentu, misalnya: seorang, seekor, seutas.

h. Kata sandang nya

Dipakai sebagai kata sandang penentu dan dipakai sebagai akhiran, misalnya:

bukunya, saatnya,kerjanya, waktunya.

10.  KATA SERU

Kata seru adalah kata yang menyatakan luapan perasaan atau emosi. Kata seru, mempunyai

ragam dan variasi.

Pembagian Kata Seru

a. Kata seru yang berdiri sendiri

Contoh:

Wah! Astafirullah!

b. Kata seru yang rangkaiannya berbeda, kedudukan terpisah, dan tidak mempunyai

jabatan dalam kalimat.

Contoh:

Ah kamu jangan berbuat kejam!

Hei/ mau /  kemana  /engkau!

       P           K          S