kasus tentang euthanasia terri schiavo

4
Kasus Tentang Euthanasia Terri Schiavo Terri Schiavo (usia 41 tahun) meninggal dunia di negara bagian Florida, 13 harisetelah Mahkamah Agung Amerika memberi izin mencabut pipa makanan (feeding tube)yang selama ini memungkinkan pasien dalam koma ini masih dapat hidup. Komanya mulai pada tahun 1990 saat Terri jatuh di rumahnya dan ditemukan oleh suaminya, MichaelSchiavo, dalam keadaan gagal jantung. Setelah ambulans tim medis langsung dipanggil, Terridapat diresusitasi lagi, tetapi karena cukup lama ia tidak bernapas, ia mengalami kerusakanotak yang berat, akibat kekurangan oksigen. Menurut kalangan medis, gagal jantung itudisebabkan oleh ketidakseimbangan unsure potasium dalam tubuhnya. Oleh karena itu,dokternya kemudian dituduh malapraktek dan harus membayar ganti rugi cukup besar karenadinilai lalai dalam tidak menemukan kondisi yangmembahayakan ini pada pasiennya.Setelah Terri Schiavo selama 8 tahun berada dalam keadaan koma, maka pada bulanMei 1998 suaminya yang bernama Michael Schiavo mengajukan permohonan ke pengadilanagar pipa alat bantu makanan pada istrinya bisa dicabut agar istrinya dapat meninggal dengantenang, namun orang tua Terri Schiavo yaitu Robert dan Mary Schindler menyatakankeberatan dan menempuh langkah hukum guna menentang niat menantu mereka tersebut.Dua kali pipa makanan Terri dilepaskan dengan izin pengadilan, tetapi sesudah beberapa hariharus dipasang kembali atas perintah hakim yang lebih tinggi. Ketika akhirnya hakimmemutuskan bahwa pipa makanan boleh dilepaskan, maka para pendukung keluargaSchindler melakukan upaya-upaya guna menggerakkan Senat Amerika Serikat agar membuat undang-undang yang memerintahkan pengadilan federal untuk meninjau kembali keputusanhakim tersebut. Undang-undang ini langsung didukung oleh Dewan Perwakilan AmerikaSerikat dan ditandatangani oleh Presiden George Walker Bush. Tetapi, berdasarkan hukum diAmerika kekuasaan kehakiman adalah independen, yang pada akhirnya ternyata hakimfederal membenarkan keputusan hakim terdahulu.A. PERTANYAAN1.

Upload: airinjuntak

Post on 05-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Terri Schiavo

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Tentang Euthanasia Terri Schiavo

Kasus Tentang Euthanasia Terri Schiavo

Terri Schiavo (usia 41 tahun) meninggal dunia di negara bagian Florida, 13 harisetelah Mahkamah Agung Amerika memberi izin mencabut pipa makanan (feeding tube)yang selama ini memungkinkan pasien dalam koma ini masih dapat hidup. Komanya mulai pada tahun 1990 saat Terri jatuh di rumahnya dan ditemukan oleh suaminya, MichaelSchiavo, dalam keadaan gagal jantung. Setelah ambulans tim medis langsung dipanggil, Terridapat diresusitasi lagi, tetapi karena cukup lama ia tidak bernapas, ia mengalami kerusakanotak yang berat, akibat kekurangan oksigen. Menurut kalangan medis, gagal jantung itudisebabkan oleh ketidakseimbangan unsure potasium dalam tubuhnya. Oleh karena itu,dokternya kemudian dituduh malapraktek dan harus membayar ganti rugi cukup besar karenadinilai lalai dalam tidak menemukan kondisi yangmembahayakan ini pada pasiennya.Setelah Terri Schiavo selama 8 tahun berada dalam keadaan koma, maka pada bulanMei 1998 suaminya yang bernama Michael Schiavo mengajukan permohonan ke pengadilanagar pipa alat bantu makanan pada istrinya bisa dicabut agar istrinya dapat meninggal dengantenang, namun orang tua Terri Schiavo yaitu Robert dan Mary Schindler menyatakankeberatan dan menempuh langkah hukum guna menentang niat menantu mereka tersebut.Dua kali pipa makanan Terri dilepaskan dengan izin pengadilan, tetapi sesudah beberapa hariharus dipasang kembali atas perintah hakim yang lebih tinggi. Ketika akhirnya hakimmemutuskan bahwa pipa makanan boleh dilepaskan, maka para pendukung keluargaSchindler melakukan upaya-upaya guna menggerakkan Senat Amerika Serikat agar membuat

undang-undang yang memerintahkan pengadilan federal untuk meninjau kembali keputusanhakim tersebut. Undang-undang ini langsung didukung oleh Dewan Perwakilan AmerikaSerikat dan ditandatangani oleh Presiden George Walker Bush. Tetapi, berdasarkan hukum diAmerika kekuasaan kehakiman adalah independen, yang pada akhirnya ternyata hakimfederal membenarkan keputusan hakim terdahulu.A.

PERTANYAAN1.

Pada tahun berapa kejadian itu terjadi?2.

Apakah kejadian tersebut termasuk dalam euthanasia?3.

Atas ijin siapa euthanasia tersebut di lakukan?4.

Bagaimana proses hukum euthanasia tersebut berlangsung?B.

Page 2: Kasus Tentang Euthanasia Terri Schiavo

JAWAB :1.

Pada tahun 1990 saat Terri jatuh di rumahnya dan ditemukan oleh suaminya,Michael Schiavo.2.

Iya,karena euthanasianya dilakukan dengan cara melepas alat bantu medis yangdigunakan pasien.3.

Atas ijin suaminya walaupun pada awalnya keluarga dari pasian tidak setuju.4.

Setelah Terri Schiavo selama 8 tahun berada dalam keadaan koma, maka pada bulan Mei 1998 suaminya yang bernama Michael Schiavo mengajukan permohonan ke pengadilan agar pipa alat bantu makanan pada istrinya bisadicabut agar istrinya dapat meninggal dengan tenang, namun orang tua TerriSchiavo yaitu Robert dan Mary Schindler menyatakan keberatan dan menempuhlangkah hukum guna menentang niat menantu mereka tersebut. Dua kali pipamakanan Terri dilepaskan dengan izin pengadilan, tetapi sesudah beberapa hariharus dipasang kembali atas perintah hakim yang lebih tinggi. Ketika akhirnyahakim memutuskan bahwa pipa makanan boleh dilepaskan, maka para pendukungkeluarga Schindler melakukan upaya-upaya guna menggerakkan Senat AmerikaSerikat agar membuat undang-undang yang memerintahkan pengadilan federaluntuk meninjau kembali keputusan hakim tersebut. Undang-undang ini langsungdidukung oleh Dewan Perwakilan Amerika Serikat dan ditandatangani olehPresiden George Walker Bush. Tetapi, berdasarkan hukum di Amerika kekuasaan

kehakiman adalah independen, yang pada akhirnya ternyata hakim federalmembenarkan keputusan hakim terdahulu.C.

TUJUAN PEMBELAJARANAgar mahasiswa memahami dan mengetahui tentang uethanasia

Page 3: Kasus Tentang Euthanasia Terri Schiavo

Terri Schiavo (usia 41 tahun) meninggal dunia di negara bagian Florida, 13 hari setelah Mahkamah Agung Amerika memberi izin mencabut pipa makanan (feeding tube) yang selama ini memungkinkan pasien dalam koma ini masih dapat hidup. Komanya mulai pada tahun 1990 saat Terri jatuh di rumahnya dan ditemukan oleh suaminya, Michael Schiavo, dalam keadaan gagal jantung. Setelah ambulans tim medis langsung dipanggil, Terri dapat diresusitasi lagi, tetapi karena cukup lama ia tidak bernapas, ia mengalami kerusakan otak yang berat, akibat kekurangan oksigen. Menurut kalangan medis, gagal jantung itu disebabkan oleh ketidakseimbangan unsur potasium dalam tubuhnya. Oleh karena itu, dokternya kemudian dituduh malapraktik dan harus membayar ganti rugi cukup besar karena dinilai lalai dalam tidak menemukan kondisi yang membahayakan ini pada pasiennya.

Setelah Terri Schiavo selama 8 tahun berada dalam keadaan koma, maka pada bulan Mei 1998 suaminya yang bernama Michael Schiavo mengajukan permohonan ke pengadilan agar pipa alat bantu makanan pada istrinya bisa dicabut agar istrinya dapat meninggal dengan tenang, namun orang tua Terri Schiavo yaitu Robert dan Mary Schindler menyatakan keberatan dan menempuh langkah hukum guna menentang niat menantu mereka tersebut. Dua kali pipa makanan Terri dilepaskan dengan izin pengadilan, tetapi sesudah beberapa hari harus dipasang kembali atas perintah hakim yang lebih tinggi. Ketika akhirnya hakim memutuskan bahwa pipa makanan boleh dilepaskan, maka para pendukung keluarga Schindler melakukan upaya-upaya guna menggerakkan Senat Amerika Serikat agar membuat undang-undang yang memerintahkan pengadilan federal untuk meninjau kembali keputusan hakim tersebut. Undang-undang ini langsung didukung oleh Dewan Perwakilan Amerika Serikat dan ditandatangani oleh Presiden George Walker Bush. Tetapi, berdasarkan hukum di Amerika kekuasaan kehakiman adalah independen, yang pada akhirnya ternyata hakim federal membenarkan keputusan hakim terdahulu.