kasus kulit 1- ari
DESCRIPTION
hhhTRANSCRIPT
PEMBAHASAN KASUS
TINEA KRURIS
Oleh :
Ari Filologus Sugiarto
( 11-2013-204 )
Pembimbing : Dr. Chadijah R, Sp.KK
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. M• Umur : 44 tahun• Pekerjaan : Ibu rumah tangga• Status Pernikahan : Menikah• Alamat : jl. Swasembada barat no 17a
ANAMNESA
Autoanamnesa pada tanggal 30 September 2015
•Keluhan Utama : gatal dan kemerahan pada sela paha, bokong dan sebagian kedua paha atas•Keluhan Tambahan : tidak ada
RPS
• Pada tanggal 30 September 2015 pasien dirujuk dari bangsal ke bagian kulit karena mengeluh gatal dan kemerahan pada lipat paha, bokong, dan sebagian kedua paha
RPD
• Hipertensi : -• Kencing manis : +• Sakit paru : -• Sakit Jantung : -• Sakit Alergi : -
STATUS GENERALIS
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan• Kesadaran : Compos mentis• Status gizi : Gizi cukup• Tensi : 110/70 mmHg• Berat Badan : 64 Kg• Mata : tidak ada kelainan• Gigi : tidak ada kelainan• THT : tidak ada kelainan
STATUS DERMATOLOGIS
• KU: gatal dan timbul kemerahan pada lipat paha dan bokong
• Efloresensi: makula eritem berbatas tegas dengan hiperpigmentasi disertai skuama
PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSIS
WD : Tinea Kruris
DD : •Eritrasma•kandidiasis
PENATALAKSANAAN
Sistemik• Griseofulvin 10-15mh/kgBB/hari• Ketokonazole 1x200mg/ 3 minggu• Itrakonazole 1x100mg/ 2minggu• Terbinafin 1x1/ 2minggu
Topikal • Tolsiklat 1% - lotion, krim• Haloprogin• Gol imidazole – mikonazole krim, clotrimazole 1%,
ketokonazole
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
• Tinea Kruris adalah dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus
• Dapat bersifat akut atau menahun• Lesi kulit dapat terbatas pada daerah genito-krural atau meluas
kedaerah anus, gluteus, perut bawah dan tubuh lainnya• Efloresensi terdiri dari macam-macam bentuk primer dan
sekunder• Bila menahun – berupa bercak hitam disertai sisik
ETIOLOGI
Penyebab utama : •Trichopyton Rubrum (90%) dan Trichophyton mentagrophytes (4%)
PATOFISIOLOGI
• Penularan langsung dapat secara fomitis, epitel, rambut yang mengandung jamur baik dari manusia, binatang, atau tanah
• Penularan tidak langsung dapat melaluitanaman, kayu yang dihinggapi jamur, pakaian debu
PATOFISIOLOGI
• Jamur menghasilkan keratinase - mencerna keratin, memudahkan invasi ke stratum korneum
• Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau cabang-cabangnya didalam jaringan keratin yang mati
• Hifa menghasilkan enzim keratolitik yang berdifusi ke jaringan epidermis menimbulkan reaksi peradangan.
• Reaksi kulit semula berbentuk papula yang berkembang menjadisuatu reaksi peradangan
EPIDEMIOLOGI
• paling banyak di daerahtropis• lebih sering pada orang dewasa• laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan• terjadi pada orang yang kurang memperhatikan kebersihan
diri atau lingkungan sekitar yang kotor dan lembab
GEJALA KLINIS
• Keluhan penderita adalah rasa gatal dan kemerahan di regio inguinalis dan dapat meluas ke sekitar anus, intergluteal sampai ke gluteus.
• Dapat pula meluas ke supra pubis dan abdomen bagian bawah. • Rasa gatal akan semakin meningkat jika banyak berkeringat. • Riwayat pasien sebelumnya adalah pernah memiliki
keluhan yang sama. • Pasien berada pada tempat yang beriklim
agak lembab,memakai pakaian ketat, bertukar pakaian dengan orang lain, aktif berolahraga,menderita diabetes mellitus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kerokan kulit dengan KOH • MIKROSKOPIS: Hifa panjang, bersekat, spora didalam hifa• Dengan lampu WOOD : fluoresensi berwarna kuning
kehijauan
PENATALAKSANAAN
• Anti fungus• antihistamin