kasus cg pertemuan 7-compile
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
1/14
1 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
Makalah Tata Kelola Perusahaan
Kasus PT. Tekomsel Tentang Tanggung Komite Audit
Dan Komite Lainnya
Disusun oleh:
Dani Rachmat S.K.
Farisan W.
Miranti
Novita Wardhani
PROGRAM EKSTENSI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2015/2016
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
2/14
2 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas
terlampir merupakan murni hasil dari pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak adapekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum/tidak pernah dasajikan/digunakan sebagai bahan makalah/tugas
mataajaran lain kecuali makalah/tugas ini saya kumpulkan dapat diperbanyak
dan dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama : Farisan Wanaputra
NPM : 1406645304
Tanda Tangan :
Nama : Miranti
NPM : 1406645701
Tanda Tangan :
Nama : Novita Wardhani
NPM : 1406645872
Tanda Tangan :
Nama : Dani R
NPM : 1406645134
Tanda Tangan :
Mata Ajaran : Tata Kelola Perusahaan
Judul Makalah/Tugas :Kasus PT. Telkomsel
Tanggal : 15 Oktober 2015
Dosen : Aria Farahmita
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
3/14
3 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
Daftar Isi
Statement Of Authorship................................................................................ 2
Daftar Isi......................................................................................................... 3
Pendahuluan ................................................................................................... 4
Latar Belakang ............................................................................................... 4
Landasan Teori ............................................................................................... 5
Pofil Perusahaan ............................................................................................. 8
Tujuan dan Manajemen Perusahaan............................................................... 8
Kronologi Kasus PT. Askrindo ...................................................................... 9
Analisis Kasus .............................................................................................. 11
Kesimpulan .................................................................................................. 13
Daftar Pustaka .............................................................................................. 14
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
4/14
4 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Audit merupakan suatu kegiatan pemeriksaan untuk mengumpulkan bahan
bukti, tujuan akhirnya adalah untuk menghasilkan laporan audit yang dapat
digunakan untuk para pemakai yang berkepentingan dengan hasil audit tersebut.
Berdasar klasifikasi pelaksananya dapat dibagi menjadi: auditor eksternal, auditor
internal dan audit sektor publik (Abdul Halim, 2003: 7). Auditor eksternal
merupakan auditor pada suatu kantor akuntan publik yang memberikan jasa
kepada klien. Auditor internal merupakan auditor yang bekerja dalam suatu
perusahaan, dengan tugasnya adalah membantu manajemen dalam melaksanakan
pekerjaannya, sehingga tugas-tugas dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Auditor sektor publik merupakan auditor yang berada dalam organisasi
pemerintahan. Artikel ini lebih fokus kepada tugas dan fungsi dari auditor internal
dalam upayanya mewujudkan corporate governance. Ditinjau dari
perkembangannya profesi auditor internal ini sebenarnya bukan profesi baru, hal
ini didasarkan kebutuhan perusahaan selain dari peran auditor eksternal, karena
suatu perusahaan yang semakin berkembang maka perlu pihak-pihak yang mampu
mengendalikan kegiatan operasional perusahaannya, sehingga pelaksanaan
transaksi perusahaan dapat terkontrol, hal ini merupakan tugas dari seorang
internal auditor yang selain membantu manajemen dalam memberikan solusi juga
harus dapat mengontrol dan mengendalikan kegiatan operasional agar tetap sesuai
dengan tujuan semula.
Di Indonesia perkembangan peran internal auditor juga semakin dirasakan
pentingnya oleh pihak manajemen perusahaan di samping peran dari auditor
eksternal, tetapi dalam hal ini pandangan bahwa auditor internal ibarat orang yang
mencari-cari kesalahan semakin berubah karena pihak manajemen semakin
membutuhkan pihak yang dapat mengontrol dan mengendalikan tugas manajemen
dalam menjalankan perusahaan, karena perusahaan dengan sistem pengendalian
intern yang kuat maka setidaknya perusahaan tersebut dalam menjalankan
kegiatannya sudah berjalan secara efisien dan efektif, dan penyimpangan juga
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
5/14
5 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
dapat diminimumkan. Hal ini selaras dengan upaya perusahaan dalam
mewujudkan good corporate governance. Internal auditor bertugas menjamin agar
pengendalian intern dalam perusahaan dapat diterapkan, kemudian internal auditor
bertanggung jawab menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pihak
manajemen perusahaan. Dalam pelaksanaan tugasnya apabila dalam perusahaan
terdapat auditor eksternal maka auditor internal dan auditor eksternal harus dapat
bekerja sama sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing dengan
tidak menyimpang dari kode etik profesi masing-masing. Dengan demikian
semakin jelas bahwa auditor internal sangat berperan bagi perusahaan dalam
upaya mewujudkan good corporate governance
Landasan Teori
Prinsip VI Corporate Governance menurut OECD Mengenai Tanggung
Jawab Dewan Komisaris dan Direksi
Kerangka kerja corporate governance harus memastikan pedoman
strategis perusahaan, monitoring yang efektif terhadap manajemen oleh dewan,serta akuntabilitas dewan terhadap perusahaan dan pemegang saham.
a. Anggota dewan harus bertindak berdasarkan informasi yang jelas, dengan itikad
yang baik, berdasarkan due diligence dan kehati-hatian, serta demi kepentingan
perusahaan dan pemegang saham.
b. Apabila keputusan dewan dapat mempengaruhi suatu kelompok pemegang
saham secara berbeda dengan kelompok pemegang saham lain, maka dewan harus
memperlakukan seluruh pemegang saham secara adil.
c. Dewan harus menerapkan standar etika yang tinggi dan memperhatikan
kepentingan para pemangku kepentingan.
d. Fungsi-fungsi utama harus dimiliki oleh suatu dewan.
e. Dewan harus dapat melaksanakan penilaian yang obyektif dan independen
dalam melakukan pengurusan perusahaan.
f. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya, anggota dewan komisaris harus
memiliki akses terhadap infomasi yang akurat, relevan dan tepat waktu.
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
6/14
6 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.5 Tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit
Struktur dan Keanggotaan Komite Audit
a.
Komite Audit paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang
berasal dari Komisaris Independen dan Pihak dari luar Emiten atau
Perusahaan Publik.
b. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen.
c. Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1)
Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan,
atau mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut
dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;
2) Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut;
3)
Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan
Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang
Saham UtamaEmiten atau Perusahaan Publik tersebut; dan
4) Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau
Perusahaan Publik tersebut.
Persyaratan Keanggotaan Komite Audit Anggota Komite Audit:
a. Wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan,
pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya,
b.
Wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
7/14
7 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
c. Wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Emiten atau
Perusahaan Publik;
d.
Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melaluipendidikan dan pelatihan;
e. Wajib memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang
pendidikan dan keahlian akuntansi dan/atau keuangan;
f. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan
Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik
g.
Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau
mengawasi kegiatan Emiten atau
h. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Emiten
atau Perusahaan Publik;
i. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten atau PerusahaanPublik tersebut; dan
Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan dgn kegiatan usaha
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
8/14
8 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
PEMBAHASAN KASUS
Profil Perusahaan
Telkomsel merupakan penyelenggara jasa telekomunikasi selular terdepan
di Indonesia berdasarkan pangsa pasar. Pada akhir Maret 2008, Telkomsel telah
memiliki 51.3 juta pelanggan yang berdasarkan statistik industri mewakili
perkiraan pangsa pasar hampir 51%. Telkomsel menyediakan layanan selular
GSM di Indonesia, yang secara nasional melalui jaringan GSM dual band
900/1800 MHz dan yang secara internasional melalui 288 mitra roaminginternational di 155 negara (pada akhir 2007). Pada September 2006, Telkomsel
menjadi penyelenggara pertama di Indonesia dengan meluncurkan layanan 3G.
Perusahaan menyediakan pilihan bagi pelanggannya yaitu kartu prabayar
simPATI dan Kartu As, atau layaanan kartuHALO pasca bayar, serta berbagai
layanan dan program menguntungkan lainnya.Penyelenggaraan Telkomsel di
Indonesia telah berkembang sejak peluncuran layanan pasca bayar pada 26 Mei
1995. Pada November 1997, Telkomsel menjadi penyelenggara telekomunikasi
selular pertama di Asia dengan memperkenalkan layanan prabayar GSM
rechargeable.
Pendapatan kotor Telkomsel telah meningkat dari Rp 3.59 triliun tahun
2000 menjadi Rp 44.38 triliun tahun 2007. Pada periode yang sama, jumlah
seluruh pelanggan selular Telkomsel meningkat dari hampir 1.7 milyar pada 31
Desember 2000 menjadi 47.9 milyar pada 31 Desember 2007.
Tujuan & Manajemen Perusahaan
Tujuan dari perusahaan ini adalah menyediakan layanan komunikasi
terdepan bagi konsumen mereka agar mereka dapat berkomunikasi dimana saja
dan kapan saja. Telkomsel memiliki cakupan jaringan terbesar dari semua
penyelenggara selular di Indonesia, dengan menyediakan cakupan jaringan hingga
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
9/14
9 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
95% dari penduduk Indonesia dan merupakan satu-satunya penyelenggara di
Indonesia yang mencakup seluruh propinsi dan kabupaten serta seluruh
kecamatan di Sumatra, Jawa, dan Bali/Nusa Tenggara. Perusahaan menawarkan
GSM Dual Band (900 & 1800), GPRS, Wi-Fi, EDGE, dan Teknologi 3G yang
tidak hanya membantu komunikasi lewat telepon dan sms, tetapi juga lewat
internet maupun video call.
Berdasarkan fungsinya manajemennya termasuk umum karena ditujukan untuk
masyarakat luas bukan untuk kalangan terbatas.
Dari tingkatan dan keterampilan manajemennya termasuk dalam manajer
menengah dimana keterampilan konseptual dan teknis seimbang.
Saat ini perusahaan tidak hanya berorientasi keuntungan, tapi juga dituntut untuk
memberikan kontribusi yang bersifat sosial. Dalam hal ini Telkomsel juga turut
berpartisipasi dalam aksi sosial seperti sumbangan bantuan bagi korban-korban
bencana alam juga menyediakan tempat rest area atau tempat istirahat di
sepanjang jalur mudik lebaran bagi pengemudi yang lelah saat berkendara jauh.
Kronologi Kasus
Kasus berawal ketika pada tanggal 2 Mei 2011 seorang whistle blower
mengirimkan surat terbuka atas nama General Manager Special Audit Telkomsel
HM. Sukarni yang dikirim kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam
surat itu disebutkan bahwa Tim Audit Telkom tidak menindaklanjuti permintaan
whistle blower agar evaluasi terhadap sejumlah kasus yang melibatkan Telkom
dan Telkomsel ditindaklanjuti. Dalam surat tersebut, terdapat tiga dugaan kegiatan
yang terindikasi sebagai praktek korupsi yang dilakukan oleh direksi Telkom dan
Telkomsel.
Yang pertama adalah dalam pengadaan proyek renovasi gedung senilai Rp
35 miliar yang diindikasi telah menyelewengkan uang negara sebesar 10 miliar.
Pada proyek renovasi gedung tersebut tender dimenangkan oleh salah satu
perusahaan dimiliki oleh "Mr R" yang disebut-sebut merupakan penyokong dana
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
10/14
10 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
agar direksi Telkom dan Telkomsel tetap bisa mempertahankan jabatannya. Dana
pengadaan yang diperkirakan Rp35 miliar digelembungkan menjadi Rp 45 miliar.
Yang kedua adalah Proyek Swap Base Transceiver Station (BTS)Telkomsel. Perangkat BTS Telkomsel berkualitas tinggi diganti menjadi produk
berkualitas rendah yang diduga diusulkan oleh dua direksi di perusahaan tersebut
dan hasilnya digunakan untuk upeti kepada pejabat di Kementerian Negara
BUMN dan Direksi Telkom.
Dan yang ketiga adalah Pengadaan SIM Card RF untuk layanan mobile
wallet Telkomsel Cash (T-Cash). Biaya produksi 1 unit SIM card seharusnya
kurang dari 1 dolar AS, namun harganya ditetapkan sampai 12 dolar AS per unit.
Kemudian selanjutnya pada tanggal 3 Mei 2011 komite audit PT. Telkom
melakukan tindak lanjut atas berita mengenai surat dari whistle blower tersebut
dengan melakukan penyelidikan terhadap para direksi dan komisaris PT. Telkom
dan PT. Telkomsel dan juga pihak yang terkait dalam dugaan praktek korupsi.
Seluruh kasus korupsi ini diindikasikan melibatkan direksi Telkom-Telkomsel
dan mantan Komisaris Utama Telkom yang juga mantan Menteri Badan Usaha
Milik Negara (BUMN).
Kemudian esok harinya tanggal 4 Mei 2011, ketua komite audit PT. Telkom
melakukan sebuah klarifikasi bahwa surat dari whistle blower tersebut tidak
pernah diterima sebelumnya oleh pihak komite audit seperti yang diberitakan
dimedia. Dan setelah pihak komite memanggil General Manager Special Audit
Telkomsel HM. Sukarni untuk dimintai keterangan, HM Sukarni mengaku tidak
pernah menulis surat tersebut apalagi menyampaikannya kepada presiden. Namun
pihak komite audit mengaku akan tetap menindak lanjuti dugaan kasus tersebut
dengan melakukan audit investagi dan forensik terkait kasus ini.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar juga mendesak agar pihak yang
berwenang bertindak tegas terhadap kasus korupsi tersebut karena PT. Telkomsel
yang merupakan badan usaha milik negara dimana banyak dana pemerintah
disalurkan didalamnya harus sangat konsen menerapkan praktek GCG dan
berkomitmen melaksanakan integritas sebagai badan usaha yang menjunjung
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
11/14
11 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
tinggi kepentingan negara dan masyarakat dibanding kepentingan pribadi pihak
direksi maupun pihak-pihak tertentu.
Kemudian pada tanggal 11 Mei 2011, komite audit PT. Telkom dan KomiteAudit PT. Telkomsel mengadakan pertemuan guna menindaklanjuti kasus
tersebut. Hasil dari pertemuan tersebut disampaikan oleh Dirut PT. Telkomsel
Sarwoto yang menyatakan bahwa proyek pengadaan renovasi gedung tersebut
memang dilakukan dan pergantian perangkat pada Proyek Swap Base
Transceiver Station (BTS) Telkomsel juga benar terjadi namun kedua proyek
tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan secara transparan.
Sementara untuk proyek pengadaan SIM Card RF untuk layanan mobile wallet
Telkomsel Cash (T-Cash) tidak pernah dilakukan. Sarwoto juga menyatakan
bahwa bahwa kasus tersebut hanyalah isu-isu yang sengaja diciptakan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab mengingat akan dilaksanakannya RUPS pada 19
Mei 2011. Dan Arief Yahya selaku Ketua Komite Audit Telkomsel masih akan
mempelajari substansi dari isi surat tersebut.
Analisis Kasus
Terdapat beberapa analisis apa yang seharusnya PT Telkomsel lakukan
terkait adanya dugaan dan isu korupsi yang dihembuskan oleh HM Sukarni
tersebut. Yang sangat disayangkan adalah munculnya kabar dugaan korupsi yang
dilakukan PT Telkomsel ke publik, dalam peraturan Bapepam-LK nomor IX.I.5
disebutkan bahwa tugas komite audit adalah:
Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan
yang berkaitan dangan Emiten dan Perusahaan Publik.
Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.
Selain itu dalam riset dari PricewaterhouseCoopers (PWC) tahun 2010
mengenaiAudit Committee Effectiveness : What Works Bestdijelaskan bahwa:
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
12/14
12 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
ensure procedures are in place to receive, retain, and adress complaints
regarding accounting, internal control, or auditing matters. consider the
potential impact and resolution of any significant issues raised through the
whistleblower program
Dari kedua peraturan tersebut dijelaskan bahwa komite audit seharusnya
dapat menjaga kerahasiaan perusahaan, terutama mengenai laporan keuangan,
internal perusahaan, isu-isu dan kabar burung yang muncul. Terutama terhadap
isu-isu yang diangkat oleh whistleblower. Dan bagaimana cara komite audit untuk
mencegah informasi tersebut menyebar ke publik.
Dalam kasus PT. Telkomsel tersebut, sayangnya komite audit PT.
Telkomsel terkesan lamban dalam menanggapi respon atas informasi tersebut.
Pihak komite audit baru menanggapi hal tersebut setelah kabar burung tersebut
muncul di publik.
Terlepas dari benar atau tidaknya isu dan dugaan tersebut, karena kelanjutan
dari kasus tersebut tidak jelas dan kerugian negara dianggap kecil, seharusnya
komite audit PT. Telkomsel harus bisa mencegah kabar tersebut muncul ke
publik, dengan cara merespon kabar tersebut dengan melakukan tindakan
investigasi dengan cepat dan tanggap. Investigasi dilakukan untuk menilai apakah
kabar tersebut adalah benar adanya, karena bisa jadi kabar tersebut merupakan
upaya untuk menjatuhkan citra PT. Telkomsel sendiri. Diperlukan adanya deteksi
dini dari pihak PT. Telkomsel, khususnya komite audit untuk menindaklanjuti
adanya informasi-informasi serta kabar burung yang terjadi dalam internal
perusahaan agar tidak muncul ke publik terlebih dahulu.
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
13/14
13 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
KESIMPULAN
Munculnya kasus yang menerpa PT Telkomsel mengenai dugaan isu
korupsi yang dilakukan oleh para pejabat PT Telkom dan PT Telkomsel tersebutke publik merupakan satu kesalahan kecil/minor dari pihak komite audit, namun
berdampak besar karena dalam hal ini pihak whistleblower telah berhasil
membocorkan rahasia perusahaan ke publik. Komite audit PT Telkomsel dirasa
lambat menanggapi adanya isu tersebut sehingga memunculkan citra buruk
perusahaan. Entah isu tersebut benar atau tidaknya, yang jelas komite audit
harusnya dapat merespon isu tersebut untuk ditelaah dan diinvestigasi lebih lanjut
dalam internal perusahaan, karena sesuai dengan tugasnya, komite audit harus
menjaga kerahasiaan informasi internal perusahaan agar tidak sampai ke publik.
-
7/24/2019 Kasus CG Pertemuan 7-COMPILE
14/14
14 Kasus PT. Telkomsel Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit danKomite Lainnya
DAFTAR PUSTAKA
OECD. 2004. OECD Corporate Governance Principles.
Peraturan Bapepam-LK No IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan Kerja
Komite Audit
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate GovernanceBagi Bank Umum
PricewaterhouseCoopers. (2010). Audit Committee Effectiveness : What Works
Best
Antaranews. (2011). antaranews.com. Dipetik 3 Mei 2011
http://www.antaranews.com/berita/256884/ada-korupsi-di-telkom-dan-telkomsel-
Rakyat Merdeka Online. (2011). rakyatmerdekaonline.com. Dipetik 22 Juni 2011
http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=30803
http://www.antaranews.com/berita/256884/ada-korupsi-di-telkom-dan-telkomsel-http://www.antaranews.com/berita/256884/ada-korupsi-di-telkom-dan-telkomsel-http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=30803http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=30803http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=30803http://www.antaranews.com/berita/256884/ada-korupsi-di-telkom-dan-telkomsel-