kasus 2 modul saluran nafas atas
TRANSCRIPT
KASUS 2
Ruang 16
Saluran Nafas Atas dan Gangguanya
Kasus
Seorang penderita wanita, 25 tahun datang ke Poliklinik THT dengan keluhan sesak napas. Pada anamnesis sesak napas baru sekitar 1 jam, ada nyeri telan dan panas badan 1 hari, tidak ada suara parau. Pada pemeriksaan rongga mulut dan faring tidak ditemukan kelainan. Ada stridor inspirasi
Kata Sulit
Kata Kunci
Wanita 25 tahunSesak napas 1 jamNyeri telanpanas badan 1 hari
Tanpa suara parauRongga mulut dan faring tidak ada kelainan Stridor inspirasi
Masalah Dasar
Wanita 25 tahun dengan keluhan sesak napas dan
tanpa parau
Pertanyaan
1) Jelaskan fisiologi sistem pernapasan bagian atas!
2) Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaat penunjang.
3) Diagnosis dan DD4) Etiologi5) Patofisiologi6) Penatalaksanaan7) Komplikasi8) Prognosis9) Edukasi dan pencegahan
PEMBAHASAN
1. Fisiologi sistem pernapasan bagian atas
Udara masuk ronga hidung, udara disaring, dihangatkan dan dilembabkan.
Partikel debu yang kasar disaring oleh rambut-rambut yang terdapat dalam lubang hidung, sedangkan partikel yang halus akan terjerat dalam lapisan mucus.
Gerakan silia mendorong lapisan mucus ke posterior didalam rongga hidung, dan ke superior didalam sistem pernafasan bagian bawah menuju ke faring
Lapisan mucus memberikan air untuk kelembaban
banyaknya jaringan pembuluh darah dibawahnya akan menyuplai panas ke udara inspirasi.
Udara mengalir dari faring menuju laring atau kotak suara
2. Anamnesis
Identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan, dll)
Keluhan utama (Kapan mulai terjadi stridor;Apakah pasien pernah mengalami sebelumnya; Apakah stridor disertai nyeri atau batuk?)
Riwayat penyakit dahulu Riwayat alergi Riwayat keluarga
Pemeriksaan Fisik
Melihat epiglotis dengan tongue spatel Laringoskopi direk dan indirek
(fiberoptik laringoskopi Golden standard)
Didapatkan epiglotis yang merah meradang dan udematus sperti gambaran‘Cherry red’
Plika ari epiglotika biasanya juga meradang
Laringoskopi Pemeriksaan penunjang ; Foto polos leher lateral Swab tenggorok BGA Pemeriksaan darah lengkap kultur darah dan sensivitas
3. Diagnosis dan Diagnosis banding
Diagnosis : Epiglotitis AkutDiagnosis Banding : Faringitis Laringitis Terhirup benda asing Croup Abses retrofaring
4. Etiologi
Haemophilus influenza tipe B (penyebab utama)
Streptococcus grup A Streptococcus pneumonia Staphylococcus aureus Virus paramyxo
5. Patofisiologi
Epiglotis dibungkus oleh lapisan epitel pipih berlapis yang longgar dan memiliki banyak pembuluh darah sehingga menciptakan ruang potensial untuk terjadinya infeksi.
ketika terjadi reaksi inflamasi,iritasi,dan respon alergi,dapat cepat terjadi edema dan menutupi saluran nafas sehingga terjadi obstruksi
Obstruksi mengakibatkan terjadinya sesak nafas dan stridor inspirasi
Tidak adanya suara parau pada kasus,karena edema terjadi di supraglotis dan tidak sampai ke epiglotis
6. Penatalaksaan
Prinsip penanganan dan pengobatan pasien dengan epiglotitis adalah semakin cepat penanganan prognosa semakin baik
pemasangan tuba endotrakeal air way
pemasangan iv line (cairan infus) meningkatkan hidrasi
trakeostomi
Ventilator Terapi Medikamentosa :antibiotikKortikosteroidantipiretik analgesik
7. Komplikasi
Pneumonia Infeksi konkomitan dengan
Haemophilus influenzae ; meningitis, adenitis servikal, perikarditis, dan otitis media
abses epiglotis
8. Prognosis
Anak-anak : menurun dari 7,1% menjadi 0,9%
dewasa : 1 – 7%, namun jika terjadi obstruksi, mortalitas menjadi 17,6%.
Sebagian besar pasien akan sembuh tanpa gejala jika pengobatan dilakukan dengan dini dan pengobatan yang tepat. Kematian dapat terjadi bila terjadi obstruksi jalan nafas yang tidak ditangani segera.
9. Edukasi dan pencegahan
imunisasi pertama untuk mencegah infeksi H. Influenzae, diberikan pada anak saat usia 2 tahun
Vaksinasi Haemophilus influenza type B (HIB)
Kesimpulan
Seorang wanita didiagnosa menderita epiglotitis akut yang merupakan kegawatdaruratan medik bila tidak ditangani dengan segera, sebab dapat menyebabkan obstruksi total jalan napas sehingga dapat menyebabkan kematian
Sumber :
Adams GL dkk, Laring, Buku Ajar Penyakit THT , Edisi 6 , Penerbit Buku Kedokteran EGC ,Jakarta 1997
Price A.Sylvia ,Patofisiologi Jilid 2 Edisi 6 , Penerbit Buku Kedokteran EGC , Jakarta 2003
Snell S.Richard, Anatomi Klinik Bagian 3 ,Edisi 3 Penerbit Buku Kedokteran EGC , Jakarta 1997
Pearce EC,System Pernafasan, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Penerbit PT Gramedia , Jakarta 2008
Internet