kasadhar • no. 6/th. vi/desember 2007

45
Kasadhar No. 6/Th. VI/Desember 2007 3 Pelindung Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta P. Wiryono Priyatamtama, S.J. Penanggung Jawab Wakil Rektor III P. Kuswandono Pemimpin Redaksi Ign Adjie R. Primantoro Redaktur V. Rumadi M. Martono Tjita Singo Alamat Universitas Sanata Dharma Mrican, Tromol Pos Yogyakarta 55002 Telp. (0274) 513301 e-mail: [email protected] Contact Person Alumni: Ibu Nova (HP: 081804116007) DAFTAR ISI Sekapur sirih ......................................................................................................................................... 4 Fokus: Apakah Anda lulusan Sanata Dharma? ...................................................................... 5 Tetap menjalin relasi meski telah berjarak ................................................................. 6 Be Mathematician, Be Social.................................................................................................... 8 Terima kasih USD .............................................................................................................................. 10 Kuliah di USD lebih kepada pembentukan karakter ....................................... 11 Tantangan, Peluang dan Harapan Menjalani Pilihan.................................. 13 Berita dari USD: Memaknai keikutsertaan USD dalam PHK Dikti ................................................................................................................................. 16 Profil Dosen ........................................................................................................................................... 20 Profil Karyawan .............................................................................................................................. 23 Sharing: Mengundang alumni berbagi (Tjita Singo) ............................................................. 25 Berita dari Prodi: Ajakan berkomunikasi bagi alumni Teknik Mesin ............................................ 28 Berita untuk Alumni Teknik Informatika................................................................... 30 Opini: Di Tengah ”Bandung Lautan Asmara” Ada Kedisiplinan dan Kemandirian (St. Kartono) ............................................ 31 Resensi Buku ....................................................................................................................................... 34 Dari USD Rm H. van Opzeeland, S.J. ........................................................................................................ 36 Surat Terbuka Fundraising....................................................................................................... 39 Update Data Alumni ....................................................................................................................... 41 Redaksi menerima kiriman naskah (opini, profil, resensi buku, atau berita) dan foto-foto dari Alumni Sanata Dharma. Naskah diketik dalam kertas quarto spasi satu setengah maksimal 4 halaman. Naskah dapat dikirim via e-mail atau pos. Naskah dan foto yang tidak dimuat akan dikembalikan.

Upload: vubao

Post on 30-Dec-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 3

FOKUS

PelindungRektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

P. Wiryono Priyatamtama, S.J.

Penanggung JawabWakil Rektor IIIP. Kuswandono

Pemimpin RedaksiIgn Adjie R. Primantoro

Redaktur V. Rumadi

M. MartonoTjita Singo

AlamatUniversitas Sanata Dharma

Mrican, Tromol Pos Yogyakarta 55002Telp. (0274) 513301

e-mail: [email protected] Person Alumni:

Ibu Nova (HP: 081804116007)

Daftar IsISekapur sirih ......................................................................................................................................... 4

Fokus:

Apakah Anda lulusan Sanata Dharma? ...................................................................... 5

Tetap menjalin relasi meski telah berjarak ................................................................. 6

Be Mathematician, Be Social .................................................................................................... 8

Terima kasih USD .............................................................................................................................. 10

Kuliah di USD lebih kepada pembentukan karakter ....................................... 11

Tantangan, Peluang dan Harapan Menjalani Pilihan .................................. 13

Berita dari USD:

Memaknai keikutsertaan USD dalam PHK Dikti ................................................................................................................................. 16

Profil Dosen ........................................................................................................................................... 20

Profil Karyawan .............................................................................................................................. 23

Sharing:

Mengundang alumni berbagi (Tjita Singo) ............................................................. 25

Berita dari Prodi:

Ajakan berkomunikasi bagi alumni Teknik Mesin ............................................ 28

Berita untuk Alumni Teknik Informatika ................................................................... 30

Opini:

Di Tengah ”Bandung Lautan Asmara” Ada Kedisiplinan dan Kemandirian (St. Kartono) ............................................ 31

Resensi Buku ....................................................................................................................................... 34

Dari USD

Rm H. van Opzeeland, S.J. ........................................................................................................ 36

Surat Terbuka Fundraising ....................................................................................................... 39

Update Data Alumni ....................................................................................................................... 41

Redaksi menerima kiriman naskah (opini, profil, resensi buku, atau berita) dan foto-foto dari Alumni Sanata Dharma. Naskah diketik

dalam kertas quarto spasi satu setengah maksimal 4 halaman. Naskah dapat dikirim via e-mail atau pos. Naskah dan foto yang

tidak dimuat akan dikembalikan.

Page 2: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

4 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

Salam Jumpa,

“Kasadhar” (singkatan dari Keluarga Alumni Sanata Dharma) begitulah nama Majalah yang dikhususkan bagi keluarga besar alum­ni IKIP/Universitas Sanata Dharma ini. Karena ini merupakan edisi pembaharuan, perkenankan pertama­tama kami, para redak­si, yang se muanya adalah alumni Sanata Dharma, mengucapkan Salam Jumpa, semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua.

Majalah Kasadhar ini diterbitkan dengan tujuan menjadi arena dialog antar alumni dan almamater kita, Universitas Sanata Dharma (USD). Sejak berdiri hingga sekarang USD telah melahirkan ribuan sarjana, di manakah kini mereka berada? Harapan kita semua, di manapun tempatnya, para alumni USD tetap eksis di tengah masyarakat dan dengan kiprah dan karyanya memberi “arti” bagi bangsa dan negaranya.

Dalam kaitan dengan kiprah dan karya kita di masyarakat, menjadi menarik catatan salah satu alumni kita Lilin Indrayani yang dimuat pada edisi perdana ini. Bertajuk “Apakah Anda lulusan Sanata Dharma?”, alumni kita dari Program Studi Fisika ini menulis, di tengah banyak universitas tampil dengan semboyan­semboyan yang menunjukkan sebuah lembaga atau institusi yang mengedepankan kemajuan teknologi, mencetak para pemimpin, atau mendidik calon pengusaha yang sukses untuk kehidupan di masa yang akan datang, sungguh bangga rasanya menimba ilmu di Sanata Dharma yang memiliki semboyan Humanisme. Kata Humanisme terasa menyentuh, sesuatu yang hakiki tanpa mengenal kasta dan keadaan, tidak hanya apa yang dapat dilihat orang lain

dari luar, tetapi dirasakan dan bermanfaat bagi orang lain dalam kehidupan. Bila kehangatan, kesederhanaan dan humanisme itu masih menjadi pilar Kampus Sanata Dharma sampai detik ini mungkin banyak persoalan di negara kita, misalnya korupsi, kesewenang­wenangan, kekerasan, dan ketidakadilan perlahan akan menyusut.

Di edisi ini pembaca juga dapat mengobati kerinduan terhadap sosok dosen dan karyawan yang dulu tentu diakrabinya selama menuntut studi di USD, maka simaklah dua tulisan profil tentang Pak Purba (dosen PBI) dan Pak Jito karyawan di Fakultas Teknik.

Sebagai bahan sharing pemikiran, Kasadhar edisi ini juga memuat dua tulisan alumni kita yang juga menarik disimak : ”Mengundang Alumni Berbagi” (Tjita Singo) dan ”Di Tengah ’Bandung Lautan Asmara’ Ada Kedisplinan dan Kemandirian (St Kartono). Tentu masih banyak informasi menarik yang tersaji di edisi ini yang sayang untuk dilewatkan para pembaca.

Akhirnya, redaksi berharap, melalui Majalah Kasadhar ini para alumni dapat memanfaatkannya dengan sebaik­baiknya. Akan lebih baik, bukan hanya sebagai pembaca, namun juga memberi sumbang saran, mengirim tulisan, dan se ba gai­nya. Pendek kata, jadikanlah Majalah Kasadhar ini menjadi media dialog para alumni, bahan inspirasi agar karya kita semakin memberi ”arti” bagi masyarakat dan bangsa serta memberi du­kungan (secara moril maupun material) ba gi almamater kita USD dalam mewujudkan peran­nya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang turut mencerdaskan bangsa.

Sampai bertemu kembali di edisi depan.

Sekapur Sirih

Page 3: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 5

FOKUS

“Apakah Anda lulusan Sanata Dharma?”

Lilin Indrayani*)

Mengingat Universitas Sanata Dharma ,teringat bangunan dengan arsitek kuno yang indah ter letak di Jl

Gejayan. Kampus yang bersih, hijau, hangat, dan sederhana. Kehangatan dan kesederhana -an itu mewarnai disetiap sudut ke hidupan kampus Sanata Dharma. Kehangatan nampak jelas pada setiap hubungan timbal balik antara mahasiswa, dosen dan karyawan. Hal ini ter-bukti ketika terpisah lama dari sekian banyak mahasiswa pasti para dosen dan karyawan ma-sih mengingat beberapa mahasiswa yang per -nah belajar di sana, sebaliknya walaupun status ma ha siswa telah berubah menjadi ber bagai ma-cam profesi pasti masih mengingat beberapa dosen dan karyawan.

Serupa dengan kehangatan, kesederhanaan ha-dir di mana-mana walaupun waktu menjadi perbedaan. Ketika masih bersama-sama antara dosen dan mahasiswa berada dalam ruangan yang sama, kedua belah pihak menunjukkan sifat sederhana, baik dalam berpenampilan, bergaul, berpikir tidak neko-neko, berkehendak tidak aneh-aneh. Kalaupun ada yang sedikit aneh, seringkali mereka kita anggap “alien” dari luar angkasa. Ketika ruang dan waktu me-misahkan kedua belah pihak, apabila ada yang bertemu dengan seorang karyawan, seniman,

dosen, apalagi seorang guru, baik hati, cakap, apalagi penampilannya sederhana, pasti ada yang mencoba bertanya: “Apakah Anda lulusan Sanata Dharma?”

Di tengah-tengah banyak universitas tam pil de ngan semboyan-semboyan yang menunjuk-kan sebuah lembaga atau institusi yang meng-edepankan kemajuan teknologi, mencetak para pemimpin, atau mendidik calon pengusaha yang sukses untuk kehidupan di masa yang akan datang, sungguh bangga rasanya menimba ilmu di Sanata Dharma yang memiliki sembo - yan Humanisme. Kata Humanisme terasa sangat me nyentuh amat dalam, sesuatu yang hakiki tan pa mengenal kasta dan keadaan, tidak hanya apa yang dapat dilihat orang lain dari luar, te -tapi dirasakan dan bermanfaat bagi orang lain da lam kehidupan. Kata Humanisme tidak ha nya mewakili kata air tetapi lebih pada kata mata air.

Sebuah harapan, bila kehangatan, kesederha-na an dan humanisme itu masih menjadi pilar Kampus Sanata Dharma sampai detik ini mung-kin banyak persoalan di negara kita, misalnya korupsi, kesewenang-wenangan, kekerasan, dan ketidakadilan perlahan akan menyusut. Viva Sanata Dharma!!!!!

*) Lilin Indrayani, Lulusan Pertama Fisika

Page 4: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

6 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

Alumni Fakultas Psikologi : Tetap Menjalin Relasi meski telah Berjarak

Titik Kristiyani *)

F akultas Psikologi, yang merupakan fakultas yang relatif baru di lingkungan Universitas Sanata Dharma tidak terasa

telah menghasilkan lulusan selama kurang lebih 7 tahun. Artinya, sudah banyak warga yang memiliki status se bagai alumni. Mereka kini tersebar di berbagai daerah di dalam maupun luar Indonesia, dengan berbagai aktivitas. Be-berapa alumni pulang ke daerah asalnya untuk menyumbangkan ilmu yang telah diperoleh dari Sanata Dharma di sana. Yang lainnya jus tru merantau di tempat lain untuk mengembang-kan diri bersama sesama manusia di daerah rantauan mereka. Yang lain nya lagi tetap setia dengan kota Yogyakarta.

Sesuai dengan bidang yang digeluti selama rata-rata 5 tahun di Universitas Sanata Dharma, alumni Fakultas Psikologi kini telah mencoba menerapkan ilmunya ke berbagai bidang ke-hidupan. Berbagai tempat yang kini diterjuni alum ni psikologi Universitas Sanata Dharma ini antara lain Rumah Sakit (sebagai personalia atau psikolog rumah sakit), dunia pendidikan di seluruh Indonesia (guru pengajar atau guru BK di tingkat playgroup, TK, SD, pendidikan khusus, hingga perguruan tinggi sebagai do-

sen di Maumere, Universitas Bina Nusantara Jakarta, Madiun, USD Yogya). Di perusahaan lokal sampai perusahaan taraf internasional seperti Toyota, Astra, Freeport sebagian besar sebagai HRD, sebagai PNS sampai jadi Tim Kreatif suatu produksi TV dan banyak pula yang kerja sebagai konsultan HRD. Alumni bekerja tidak sesuai bidang ilmunya juga tidak sedikit ada yang berwiraswasta ataupun kerja di perusahaan yang tidak menuntut banyak ilmu psikologi. Beberapa alumni juga sedang melanjutkan studi S-2 di beberapa perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri. Kendati tersebar di berbagai wilayah di dalam maupun luar tanah air, komunikasi antar ang-gota alumni tidak putus. Bahkan, ada beberapa alum ni yang sewaktu masih berstatus sebagai mahasiswa tidak saling kenal akrab, tetapi ke tika menjadi alumni justru menjadi akrab. Semakin berjarak jauh secara fisik, rupanya para alumni semakin merasa rindu untuk menjalin relasi. Salah satu sarana yang mengikat para alum ni ini adalah mailinglist. Di mailinglist alumni Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yang memiliki alamat [email protected] ini, setiap hari selalu

Page 5: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 7

FOKUS

terjadi komunikasi, dengan aneka berita mu lai dari sekedar bertanya dan memberitakan kabar pribadi, memberi tips-tips menarik untuk pe-ngem bangan diri ataupun karir, berbagi info lowongan kerja, hingga berdiskusi seputar per kembangan ilmu psikologi. Di samping alum ni, mailinglist ini juga beranggotakan para dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yang tak kalah aktif memberi kabar perkembangan fakultas ke seluruh alumni se-hingga tetap terjalin hubungan antara alumni dan fakultas. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari mailinglist ini, baik bagi alumni maupun fakultas, yang intinya supaya masing-masing pihak tetap merasa saling memiliki. Kerjasama yang sudah terjalin selama ini masih sebatas rekruitmen dari perusahaan para alumni berada di Fakultas Psikologi Sanata Dharma dan selain itu kalau ada event­event seperti seminar para alumni juga sangat mendukung dengan ikut serta aktif mempublikasikan serta ikut se-bagai peserta.

Pertemuan antar alumni secara langsung baru pertama dilakukan, yakni sekitar 2 tahun yang lalu di kampus III Universitas Sanata Dharma. Pada temu alumni yang didukung para dosen dan mahasiswa yang masih aktif tersebut, semua yang hadir saling berkomunikasi lewat dina-mika kelompok dengan game­game keakraban. Selain game­game, antara alumni, dosen, dan mahasiswa aktif bertemu dalam kelompok ke-cil guna men-sharing-kan segala pengalaman mereka masing-masing, yang akhirnya diurai-kan kembali dalam kelompok besar dan saling berbagi tips sukses dalam hidup. Acara ditutup

dengan pentas seni yang menyuguhkan berba -gai kreativitas mahasiswa, untuk hiburan se kali-gus mengingatkan para alumni pada aktivitas kam pus yang telah ditinggalkan. Selain temu alum ni dalam skala besar tersebut, banyak juga di lakukan temu alumni dalam skala kecil yang dihadiri oleh alumni dalam satu daerah.

Dari beberapa sharing yang muncul, terdapat beberapa masukan berharga yang sangat mem-bangun perkembangan baik bagi alumni, ma-ha siswa yang masih aktif, serta para dosen. Masukan tersebut antara lain kentalnya pem-ben tukan watak positif dari para alumni se-per ti kedisiplinan, kejujuran, tanggung ja wab, serta integritas. Rupanya watak-watak ter se-but dirasakan sebagai bekal berharga dari Uni-versitas Sanata Dharma dan cukup menonjol dalam dunia kerja mereka kini. Sementara hal yang perlu ditingkatkan adalah rasa kepercaya-an diri yang dirasa kurang dimiliki para alumni, sehingga mereka seringkali merasa terhambat dalam berkarir dan menghadapi kompetisi du-nia kerja.

Kini, alumni fakultas psikologi sedang terus berupaya membuat ikatan yang lebih berdaya guna. Kendati banyak rintangan karena akti-vitas masing-masing, namun pembentukan ikat -an alumni yang lebih kuat ini kiranya perlu di-lakukan karena terbukti banyak manfaatnya.

*) Titik Kristiyani(alumni Fakultas Psikologi angkatan 1996,

bekerja sebagai staf pengajar di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogya)

Temui seorang untuk pertama kalinya sambil tersenyum, maka orang itu akan merasa telah mengenal Anda

selama puluhan tahun.

Page 6: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

8 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

S aat seorang calon mahasiswa mendaf- tarkan diri untuk menjadi mahasiswa Universitas Sanata Dharma, ia di hadap-

kan pada beberapa pilihan program studi yang tersedia. Dalam formulir pendaftaran, biasanya seorang calon mahasiswa hanya boleh memilih dua sampai tiga program studi yang diminati. Pengisian program studi tersebut diurutkan dari yang paling diminati ke mudian diikuti program studi cadangan. Pro gram studi cadangan berfungsi sebagai alter natif jika calon mahasiswa tidak diterima pada program studi yang diinginkannya.

Pengalaman saya, sebagian besar mahasiswa yang diterima di program studi Matematika, ti-dak memilih program studi Matematika sebagai pilihan pertama. Hal ini berarti sebagian besar calon mahasiswa yang kemudian menjadi ma-ha siswa program studi Matematika awalnya tidak sungguh-sungguh meminati matematika. Saat ini saya tidak menyoroti alasan seorang mahasiswa tetap belajar pada program studi yang kurang diminatinya. Saya akan membagi-kan pengalaman dan fakta-fakta yang saya jumpai selama menimba ilmu pada program studi Matematika.

Sebagian besar mahasiswa menyadari bahwa dalam proses perkuliahan, seorang mahasiswa dituntut untuk lebih proaktif dibandingkan de-ngan pelajar pada umumnya. Hal ini pun saya alami selama kuliah. Tugas-tugas yang diberikan tidaklah bisa dibilang sedikit. Tentu saja ini bu-kan merupakan hal yang positif menurut versi mahasiswa.

Sebagai mahasiswi yang pada waktu itu ti-dak tergolong rajin belajar, saya pun merasa keberatan dengan adanya banyak tugas dari dosen. Waktu main dan nongkrong bersama teman-teman tentu akan berkurang. Suatu hal yang menjengkelkan buat saya. Kalau sudah begitu, jalan ke luar konvensional adalah ‘copy­paste’ pekerjaan teman. Bukan hal yang baik memang. Dari pada tidak mendapat nilai dan bahkan diberi sanksi tertentu, bagi saya lebih baik ‘copy­paste’. Dalam proses kuliah pun tidaklah jauh berbeda. Pinjam-meminjam catatan sudah merupakan makanan harian mahasiswa. Yang sering menjadi korban tentu saja mahasiswa yang terkenal rajin kuliah dan mencatat. Tanpa saya sadari, saya telah membuang satu kesempatan emas.

Be Mathematician,Be Social

Magdalena S. Maggie Key *)

Page 7: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 9

FOKUS

Setelah lulus dan terjun dalam dunia kerja, sa-ya barulah menyadari kesempatan emas yang hilang itu. Tugas-tugas yang dianggap sebagai beban itu ternyata adalah kesempatan yang diberikan dosen untuk mahasiswa agar lebih memahami materi. Mencari jawaban untuk se-tiap pertanyaan yang muncul. Apalagi untuk golongan mahasiswa yang tidak menyukai ke-teraturan waktu belajar. Tugas merupakan suatu ‘paksaan’ untuk belajar.

Demikian juga dalam bekerja saya dituntut un-tuk bekerja dan belajar secara bersama-sama. Bekerja menyelesaikan apa yang menjadi tugas saya sehari-hari di kantor dan juga belajar untuk setiap hal baru yang selalu saja saya temui se tiap hari saat bekerja. Apabila hal baru itu belum bisa saya mengerti di kantor, saya akan mencari jawabannya sepulang dari kantor. Cara-nya bermacam-macam. Menghubungi orang yang sekiranya memahami permasalahan sa-ya atau pun dapat juga membeli buku-buku yang diperkirakan dapat memberi jawaban. De ngan sendirinya kita lebih mengenal banyak orang dan menambah cakrawala wawasan ki-ta. Tidak semua permasalahan dapat dengan mu dah ditemukan jalan keluarnya. Tergantung kegigihan masing-masing orang untuk me ne-mukan jawaban dari setiap pembelajaran. Jika saya sudah terlatih untuk menyelesaikan sesuatu dan menemukan jawaban dari setiap persoalan dalam tugas-tugas yang diberikan, saya yakin akan lebih tekun dan tangguh dalam pekerjaan saya sekarang.

Tidak hanya itu saja, dalam proses belajar pun para dosen program studi Matematika seringkali tidak menjelaskan ‘semua hal’ secara gamblang. Pada waktu itu saya tidak mengerti mengapa hal itu dilakukan. Dalam pikiran saya, dosen di program studi Matematika terkena semacam sindrom malas yang memang telah lama menyebar. Sekarang barulah saya pahami maksudnya. Jika semua hal diberitahukan se-cara terang-terangan, keingintahuan saya sa-ma sekali tidak akan terpancing. Saya tidak akan menjadi mahasiswa yang kritis, pantang me nyerah dan selalu penuh semangat untuk me nemukan hal baru. Kreativitas saya akan men jadi kerdil. Dengan banyaknya pertanyaan di kepala dan materi kuliah yang masih agak ‘kabur’, bukanlah menjadi alasan untuk tidak belajar dan memahami materi kuliah. Saya masih punya teman-teman seperjuangan yang bisa ber-bagi ilmu untuk menjelaskan ketidaktahuan saya. Masih ada dosen yang menyediakan waktu konsultasi bagi mahasiswa yang membutuhkan. Ternyata semuanya memang terkait.

Usaha-usaha untuk mencari tahu seperti itu-lah yang dapat membawa saya lebih dekat ke pada sesama dan juga mengingatkan saya se bagai makhluk sosial yang tidak tahan pada ke sendirian. Saya punya jawaban jika suatu saat nanti ada bertanya ‘Apakah seorang ma -te matikawan dapat bersosialisasi?’. Be Mathe­matician, Be Social!

*) Magdalena S Maggie Key, S.Si,(Mahasiswi Prodi Matematika USD

Agustus 2000 ­ April 2005)

Jangan sekali-kali mengecilkan diri sendiri.Di sekitar kita, banyak orang yang saling menjatuhkan.

Jangan melakukan pada diri sendiri.

Page 8: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

10 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

Namaku Fransiskus Tri Haryatmo, S.S. Aku biasa dipanggil dengan na ma Tri. Pada tahun 1999 aku mu-

lai memasuki dunia pendidikan tinggi dan aku kuliah di Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Jika aku ditanya tentang kesanku selama belajar di USD, hanya satu kata yang dapat kuucapkan yaitu “mengasyikkan”. Aku kesulitan menemu-kan kata-kata lain yang paling pas untuk me-wakili segala hal yang telah kualami ketika belajar di USD. Kata “mengasyikkan” itu saja yang spontan dapat ke luar dari mulutku.

Meskipun belajar di USD “mengasyikkan”, aku tidak mau berlama-lama menikmatinya. Pada tahun 2004, aku meninggalkan dunia yang “mengasyikkan” itu. Berbekal tambahan nama Sarjana Sastra, aku memasuki dunia kerja. Beberapa instansi aku coba untuk memasukkan lamaran, dan di beberapa tempat aku menimba pengalaman bekerja.

Ada satu tempat yang begitu berkesan bagiku ketika aku menimba pengalaman kerja, yaitu SMA Pius Bayan Purworejo. Di SMA Pius Bayan Purworejo ini aku bekerja sebagai guru merangkap Kepala Perpustakaan selama satu tahun. Yaaa, hanya satu tahun aku bekerja. Berat

memang ketika meninggalkan sekolah itu. Aku melanggar kata-kata orang tua “cah lanang kuwi ora entuk nangis”. Aku sangat mencintai murid-muridku dan mereka juga sangat mencintaiku. Namun ada yang lebih berat untuk kutinggalkan saat itu, ayah tercinta yang sedang sakit yang berada di Jambi. Kini, aku tinggal di Jl. KH Wahid Hasyim 47, Solo.

Dunia kerja yang aku rasakan sangat menye-nangkan. Suasananya tidak jauh berbeda dengan suasana yang aku rasakan ketika kuliah di USD, sangat guyub dan akrab. “Terima kasih USD” itu lah kata-kata sederhana yang selalu ingin kuucapkan bagi almamaterku ini. Kata-kata yang mungkin tidak dapat merangkum semua yang sudah kuperoleh ketika aku belajar di USD. Yang jelas bekal yang kuterima dari USD sangat bermanfaat ketika aku memasuki dunia kerja. Suasana yang “mengasyikkan” di USD tanpa kusadari membuatku mudah bergaul di lingkungan yang baru Khusus mata kuliah yang sering menjadi “momok” bagi mahasiswa Prodi Sastra Indonesia yaitu Arab Melayu ternyata sangat bermanfaat bagiku. Ini tidak kuduga. Oleh karena itu, secara khusus aku berterima kasih pada Pak San. Sekali lagi “ Terima kasih USD, I love you”.

*) Fransiskus Tri Haryatmo,alumni Fak. Sastra, Jurusan Sastra Indonesia

Universitas Sanata Dharma

Kesan Alumni

Terima Kasih USDFransiskus Tri Haryatmo *)

Page 9: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 11

FOKUS

Tahun 1999 saya mulai masuk kuliah di Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Banyak referensi positif ten-

tang USD yang membuat saya akhirnya mantap menentukan pilihan untuk kuliah di situ. Dan karena kegemaran saya adalah di bidang IT (Information Technology), maka saya kemudian memilih jurusan Teknik Informatika.

Tentu banyak godaan dan tantangan ketika mendalami IT. Saat internet mulai berkembang, dan saat itu belum ada (hampir tidak ada) mata kuliah yang membahas internet dan ling-kungannya, saya justru belajar sendiri di luar kampus. Ketertarikan saya di bidang webdesign dan webcoding yang kemudian membuat saya be-lajar mendalami aspek-aspek pembuatan web.

Bagi saya, kuliah di USD lebih kepada pem-bentukan karakter dan kesiapan mental dalam menentukan pola berpikir yang baik. Apalagi bi-dang yang saya tekuni adalah sesuatu yang terus berkembang setiap harinya. Maka sebenarnya kurikulum (materi kuliah) selalu dikejar-kejar oleh perkembangan materinya itu sendiri. Oleh karena itu kesiapan mahasiswa dalam meng-hadapi perkembangan hal-hal baru sangat di-butuhkan.

Selain materi dasar yang me mang di-per lu kan, kuliah ju ga memberikan peng alaman ten-tang ba gai mana ca ra ber pikir yang taktis dan cerdas. Namun untuk ma - teri yang ber sing-gungan de ngan penerapan se hari-ha ri memang masih harus dipelajari sendiri mengingat perkembangan dunia IT yang sangat agresif.

Alasan itulah yang membuat saya terus mem-pelajari hal-hal praktis yang sebenarnya sudah bisa disentuh oleh banyak orang tapi belum banyak yang berani menuangkan konsepnya untuk aplikasi sehari-hari,terutama dalam ling-kungan saya. Apalagi setelah saya diminta untuk membantu mengajar di tempat saya kuliah dulu, saya terus mencoba menerapkan pemanfaatan - kalau boleh saya bilang - IT praktis. Misalnya pemanfaatan website untuk mengumpulkan tugas-tugas studi, pemanfaatan WAP untuk mengakses pengumuman, dan lain-

Kuliah di USD Lebih kepada Pembentukan Karakter

Cosmas Bramono *)

myPhoto@borobudur, magelang

Page 10: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

12 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

nya. Ruang lingkup penerapannya sudah saya coba di kampus maupun di sekolah tempat saya sekolah dulu.

Keberanian saya dalam menerapkan hal-hal ter-sebut yang kemudian membuat saya merasa semakin diamati; dan kemudian berdampak pa-da rekan-rekan yang banyak meminta saya untuk membuatkan sistem informasi berbasis web.

Bagi saya, di atas langit masih ada langit; tapi di bawah tanah juga masih ada tanah. Maka saya akan berusaha terus untuk belajar dan tidak lu pa selalu mengaplikasikan ilmu yang saya per oleh untuk pihak-pihak yang masih butuh bimbingan.

*) Cosmas Bramono, S.T., alumnus Teknik Informatika USD1999

Sepanjang Semester Gasal Tahun Akademik 2007 - 2008USD disemarakkan oleh aneka kegiatan, di antaranya:

Insadha, Menjadi Tuan Rumah 100 Tahun Affandi, Pendampingan Bea Siswa, dan lain-lain.Berikut ini beberapa foto yang menggambarkan aktivitas tersebut.

Page 11: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 13

FOKUS

Beberapa hari yang lalu saya menda-pat email balasan dari Ibu Rosa, dosen Ilmu Komputer USD yang

sangat saya hormati dan kagumi, beliau mem-beri kesempatan untuk menuliskan refleksi dan pengalaman kecil saya selama kurang lebih 3 tahun bekerja dalam bidang Teknologi Informasi (TI). Jujur, saya merasa tersanjung untuk kesempatan yang sangat baik ini. Te-tapi, sebelumnya saya ingin menyampaikan PROFICIAT kepada semua pihak khususnya civitas akademika Ilmu Komputer USD, untuk berdirinya fakultas baru Ilmu Komputer USD, Fakultas Sains dan Teknologi. Kerja keras dan keberhasilan semua pihak yang membuat saya bersyukur dan bangga sebagai alumni. Selain karena hal ini akan sangat bermanfaat dan membantu bagi para mahasiswa, alumni, dan masyarakat umum, berdirinya Fakultas baru tersebut juga sebagai wujud kontribusi USD untuk dunia pendidikan TI di Indonesia.

Sebagai lulusan Ilmu Komputer Universitas Sanata Dharma (Ikom USD) 1996, menjadi mahasiswa Ikom USD adalah sebuah PILIHAN hidup untuk karir saya, meski pada awalnya sekedar pilihan jurusan kuliah. Tetapi paling

Tantangan, Peluang dan Harapan Menjalani Pilihan

Sebagai Alumni Ilmu Komputer USD

FX. Eko Budi Kristanto *)

tidak sejak awal masuk kuliah saya sudah me-miliki gambaran tentang bagaimana karir saya setelah lulus (menjadi orang IT). Kala sebagai mahasiswa, saya sangat jauh dari predikat ber-prestasi, bahkan saya sering mengulang 1 mata kuliah berkali-kali. Masa perkuliahan yang se-harusnya normal ditempuh 4 tahun, saya baru bisa lulus setelah 8 tahun. Diantara teman-teman satu angkatan yang berjumlah 37 orang, saya ter-masuk dalam lulusan terakhir bersama 4 rekan saya. Jadi dapat disimpulkan bahwa saya adalah alumni dengan kemampuan programming pas-pasan, bahkan mungkin kurang.. Hehe Saya sendiri bingung bagaimana mencerita- kan pengalaman saya selama ini. Jadi saya ceri-takan saja situasi lingkungan kerja saya. Saat ini saya bekerja di Yayasan Bunda Hati Kudus Jakarta, sebuah lembaga pendidikan yang me miliki 22 sekolah (jenjang TK-SMA) yang ter sebar di Jakarta (Persekolahan Tarsisius 1, Damai, Tarsisius 2, dan Vianney), Tangerang (Per sekolahan Tarsisius Vireta) dan Semarang (BHK Semarang). Memiliki 500 komputer lebih, dengan 350 diantaranya telah terhubung ke Internet. Terdapat 17 guru komputer dan 3 orang IT (termasuk saya). Bidang kerja saya dan rekan-

Page 12: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

14 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

rekan meliputi: main­tenance (hardware, software, jaringan), pengembangan infra-struk tur jaringan internet/intranet , pengembangan sis-tem informasi, dan pe ningkatan kualitas SDM terhadap pe - nguasaan TI. Peng- alaman saya mung-

kin hal yang biasa bagi mahasiswa Ikom, hanya saja saya melakukan yang biasa terse but dengan cara yang luar biasa (menurut saya lho).

Selama 3 tahun ini (saya baru lulus tahun 2004), saya melihat bahwa dalam kecenderungan per-kembangan TI saat ini, ada permasalahan men-dasar di banyak perusahaan/lembaga di mana memberikan PELUANG untuk ba nyak SDM TI (Ikom USD) yang memiliki ke mampuan:

1 Programming dan Design grafis. Dalam bidang apapun SDM dengan kemampuan ini sangat dicari perusahaan/lembaga.

2 Analisa sistem yang kuat, melihat per-ma salahan yang terjadi untuk dapat di-pe cahkan dengan bantuan TI. Saya me-ra sakan mata kuliah Sistem Informasi sa ngat penting. Dibutuhkan kemampuan membuat konsep perencanaan yang matang (proposal, makalah, program kerja, rencana operasional dan kemampuan belajar mana-jemen organisasi).

3 Mencari solusi alternatif. Penguasaan Ja-ring an dan Software Open Source (salah satunya Linux). Dengan kemampuan logika programming yang pas-pasan seperti saya, solusi alternatif itulah yang harus dipilih. Trend ini mulai berkembang dari pemerintah (melalui 5 kementerian) dengan program IGOS, dimana pada perjalananannya

hing ga sekarang sudah banyak lembaga pemerintahan, baik pusat maupun daerah menggunakan software dan aplikasi hasil karya anak bangsa. Pemerintah juga sangat mendukung kebijakan dari lembaga yang mau dengan serius memberdayakan OSS.

4 Memegang teguh kode etik, komitmen dan prinsip sebagai orang IT. Motivasi kerja karena mencintai pilihan profesi sebagai orang IT. Menjadi orang IT kadangkala le bih mengutamakan logika daripada hal-hal rohaniah. Pandangan ini harus di-rubah. Bahwa Tuhan berkuasa atas segala rancangan dalam hidup kita.

HARAPAN saya sebagai alumni:

Untuk adik­adik yang masih kuliah:

Pada masa kuliah perlu juga mempersiap - kan rancangan design karir agar siap me-masuki dunia kerja. Banyak HRD lembaga yang menyeleksi calon karyawannya ber-dasar portofolio, banyaknya sertifikat pela-tihan, seminar, dan workshop yang dimiliki. Dan satu lagi, masih banyak dijumpai per-sepsi lembaga di Indonesia yang tidak tepat tentang lulusan Ikom, bahwa seorang IT dianggap menguasai banyak bidang IT.

Untuk sesama alumni:

Bagaimana caranya kita bisa membuka la-pangan kerja baru?

Untuk Manajemen USD:

• Mempersiapkan kematangan lulusan (keahlian profesional). Cara yang da pat ditempuh, salah duanya adalah Serti-fikasi bagi mahasiswa (bekerjasama de ngan lembaga pemberi sertifikat di bi dang TI skala nasional/internasional (Linux, Cisco) dan membuat kebijakan baru dimana setiap mahasiswa baru Ilmu

Page 13: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 15

FOKUS

Komputer akan otomatis memiliki do-main internet sendiri (bisa bekerja sama dengan perusahaan penyedia layanan Webhosting). Dengan demikian setiap mahasiswa dapat belajar sisi praktis TI, selain yang dipelajari dari kuliah.

• Meningkatkan jalinan kerjasama dengan lembaga yang dapat menampung lulusan Ikom USD, barangkali dengan kerja prak-tek mahasiswa ke lembaga tersebut.

• Dan harapan terakhir, menurut pan-dangan dan pengalaman saya sebaiknya gelar lulusan Ilmu Komputer adalah Sarjana Komputer (S.Kom.), bukan Sarjana Sains (S.Si).

Dan sebagai komitmen serta tanggung jawab moral saya sebagai alumni serta saudara jauh, saya bersama lembaga (YBHK) dengan tangan terbuka membuka kesempatan bagi setiap adik-adik yang masih kuliah di Ikom USD dan mau jalan-jalan ke Jakarta untuk melihat-lihat dan mengamati TI dan permasalahannya di tempat kerja saya tersebut secara langsung. Syaratnya dengan biaya sendiri. Hehe...

Semoga Ilmu Komputer USD semakin mendapat perhatian dan diperhitungkan dalam dunia pendidikan TI di Indonesia...

Salam dan doa saya,*) FX. Eko Budi Kristanto, alumni Ikom 1996

Kasadhar

Keluarga Alumni Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

mengucapkan

Selamat Dies Natalis ke-52Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Page 14: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

16 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

Memaknai Keikutsertaan USD dalam Program Hibah Kompetisi (PHK) Dikti

S ejak tahun 2004 Universitas Sanata Dharma (USD) selalu ikut ambil bagian dalam arena kompetisi antar perguruan

tinggi untuk mendapatkan dana hibah Dikti. Kesempatan berkompetisi ditawarkan baik ke-pada PTN (Perguruan Tinggi Negeri) maupun PTS (Perguruan Tinggi Swasta). Mengingat per-syaratan-persyaratan yang cukup berat antara lain harus mampu melakukan evaluasi diri, me-nyediakan dana pendamping, menyusun pro-posal yang berbobot, tidak menyelenggarakan kelas jauh, dll, tidak semua perguruan tinggi di Indonesia yang jumlah seluruhnya sekitar 2100, bisa ikut.

Beruntunglah USD, bisa ikut terus-menerus. Dari 30 kali ikut, USD berhasil lolos 21 kali. Dengan demikian tingkat keberhasilan USD ada-

lah 70 %. Dana yang terserap lewat keberhasilan ini tercatat sekitar 20 milyar rupiah. Tingkat keberhasilan ini sangatlah tinggi. Yang pantas dicatat adalah kesetiaan USD mengikuti te-rus Program Hibah Kompetisi (PHK) yang di-tawarkan Dikti setiap tahun.

Mengapa USD begitu rajin ikut PHK ini? Karena tujuan akhir program ini adalah kepentingan masa depan bangsa. Program Hibah Kompetisi terkait erat dengan HELTS 2003-2010. HELTS merupakan singkatan dari Higher Education Longterm Strategies atau Strategi Jangka Pan -jang Pendidikan Tinggi di Indonesia. Strategi jangka panjang ini dimaksudkan untuk meng-ajak se luruh perguruan tinggi di Indonesia, baik ne geri maupun swasta, untuk bersama-sama meningkatkan daya saing bangsa. Cara yang

Berita dari USd

P. Wiryono P., SJ

Page 15: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 17

FOKUS

ditempuh melalui beberapa langkah. Pertama adalah masing-masing perguruan tinggi me-ningkatkan daya saing dirinya sendiri. Kedua perguruan tinggi bersangkutan menjalin kerja-sama dengan dunia industri, perguruan tinggi lain, dan mitra-mitra di luar negeri untuk me-ningkatkan daya saing dirinya sendiri. Ketiga lewat jaringan kerjasama di tingkat nasional dan global menjadikan dirinya perguruan ting -gi bertaraf internasional. Istilah yang di guna-kan pemerintah: menjadikan diri world-class university. Pada saat sejumlah perguruan ting-gi di Indonesia mampu menjadi world­class universities, diharapkan daya saing bangsa bisa meningkat cepat.

Berkat keberhasilan USD memenangi sejumlah PHK, di mata Dikti dan mudah-mudahan ma-syarakat umum nama USD semakin dikenal. Pemerintah semakin memperhitungkan USD dari sudut kemampuannya untuk bisa diajak memperjuangkan kepentingan-kepentingan na-sio nal lainnya di bidang pendidikan. Itulah yang dirasakan pimpinan USD saat ini terkait de ngan beberapa pengalaman di bawah ini:

1. Pada tahun 2007 ini USD dimasukkan ke dalam kelompok apa yang disebut 50 Promising Universities in Indonesia. Ada buku khusus yang diterbitkan oleh Dikti menyangkut hal ini. Penerbitannya di mak-sud sebagai promosi keluar dan pen dorong ke dalam.

2. Rektor USD telah ditunjuk oleh Menteri Pendidikan Nasional sebagai anggota Kon-sortium Nasional Sertifikasi Guru. Tugas badan baru ini adalah mengamankan pe laksanaan kebijakan pemerintah di bi-dang sertifikasi guru dengan melakukan monitoring & evaluasi, harmonisasi, dan standardisasi.

3. USD ditunjuk sebagai LPTK Mitra dalam pe nyelenggaraan sertifikasi guru untuk

wilayah DIY dan beberapa kabupaten Jawa Tengah.

4. USD mendapatkan izin operasional untuk menyelenggarakan program studi PGSD S-1 mulai tahun 2007 ini.

5. USD diajak untuk melakukan promosi di luar negeri bersama-sama perguruan-per-guruan tinggi lain di bawah koordinasi Dikti.

Mungkin di antara pembaca majalah alumni Sadhar ini muncul berbagai pertanyaan seper ti diajukan pula oleh sejumlah teman dosen di USD seperti ini : (1) Apakah tidak ada bahaya tenaga USD akan terserap habis untuk mengerjakan PHK dan melalaikan kegiatan-kegiatan pokok di bidang pembelajaran?(2) Apakah PHK tidak justru menciptakan men talitas proyek bagi USD? (3) Apakah USD tidak menyadari bahaya sedang ditarik oleh pemerintah ikut mendu-kung kebijakan liberalisasi dunia pendidikan di Indonesia dukungan WTO yang dikecam di mana-mana saat ini? Pertanyaan-pertanyaan ini baiklah kami coba jawab satu persatu seperti di bawah ini:

(1) Apakah tidak ada bahaya tenaga USD akan terserap habis untuk mengerjakan PHK dan melalaikan kegiatan-kegiatan pokok di bidang pembelajaran? Penyusunan propo-sal PHK memang memeras tenaga. Kadang-kadang dosen yang dilibatkan dalam tim penyusun merasakan tekanan psikologis cukup berat di saat-saat harus menyelesai-kan proposal dan mengirim ke Dikti tepat waktu tanpa boleh meninggalkan tugas pokok mengajar. Mengingat beratnya beban tugas ini, rektorat mencoba mendampingi kerja tim-tim ini sebaik-baiknya. Untung lah tim-tim yang terbentuk umumnya tersusun dari pribadi-pribadi yang telah mengenal satu sama lain secara dekat dan sering be ker-ja sama. Alhasil, tugas-tugas penyusunan

Berita dari USd

Page 16: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

18 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

proposal PHK bisa dilaksanakan dalam suasana tim kerja yang kompak, penuh se-mangat, disertai dengan banyak kelakar dan efektif.

Ketika PHK telah dimenangkan, dan imple-mentasi dipercayakan kepada unit-unit ter kait, unit-unit tersebut umumnya telah siap menanggung segala konsekuensinya. Berarti harus kerja keras. Namun karena PHK pada hakikatnya adalah program yang dimaksudkan sebagai usaha melakukan streamlining (= perampingan) sistem kerja unit dalam mewujudkan visi-misi serta tujuan-tujuan unit, kerja keras teman-teman di unit dinilai tidak sia-sia. Ada kepuasan yang bisa dinikmati bersama, karena sistem kerja unit terasa semakin efisien serta efektif.

(2) Apakah PHK tidak justru menciptakan

mentalitas proyek bagi USD? Apa yang dimaksud dengan mentalitas proyek adalah bekerja ala pasar malam. Kerja keras dan ramai untuk sementara kemudian setelah selesai situasi kembali seperti biasa. Tidak terjadi perubahan atau perkembangan. Me mang ada bahaya PHK menciptakan mentalitas proyek kalau hakekat PHK tidak dipahami dan dicerna maknanya se-cara mendalam. Namun dari mendalami sungguh-sungguh isi pedoman PHK, tuju-an yang mau diperjuangkan, dan strategi-strategi yang ditawarkan, pimpinan per-guruan tinggi yang pernah memenangkan PHK akan berkesimpulan bahwa program ini tidak main-main. Ada mekanisme per-tanggungjawabannya yang ketat. Dalam prak tik jumlah uang yang diajukan adalah persis dengan jumlah yang diterima. Dengan kata lain tidak ada penyunatan. Program ini pantas dikompetisikan karena tujuannya sung guh-sungguh ingin membantu per-

guruan tinggi agar semakin sehat serta mandiri. Maka salah besar kalau masih ada pendapat dari sementara teman dari USD maupun luar USD yang menganggap PHK ini sekedar proyek bagi-bagi uang.

(3) Apakah USD tidak menyadari bahaya se-dang ditarik oleh pemerintah ikut men-dukung kebijakan liberalisasi dunia pen-didikan di Indonesia dukungan WTO yang dikecam di mana-mana saat ini? Terus terang pertanyaan ini tidak mudah dijawab apalagi kalau jawabannya diharapkan mem-berikan gambaran yang terang benderang. Namun kami, rektorat, akan tetap ingin mencoba menjawabnya. Harus diakui bahwa kebijakan liberalisasi dunia pendidikan di Indonesia tengah berlangsung. Asal muasal-nya adalah penandatanganan Indonesia atas pasal-pasal menyangkut perdagangan bebas jasa pendidikan yang disodorkan oleh WTO kepada para anggotanya. Pasal-pasal itu mengisyaratkan kebebasan harus diberikan kepada investor manapun di du-nia untuk ikut menanamkan modalnya di Indonesia di bidang usaha pendidikan ini. Indonesia melakukan penandatanganan se bagai anggota WTO yang harus ikut ber-tanggungjawab terhadap kelangsungan ope-rasional badan dunia ini. Tindakan ini harus diterima oleh kalangan perguruan tinggi di Indonesia sebagai kenyataan nasi telah menjadi bubur. Bubur sulit dikembalikan ke wujud aslinya yakni nasi.

Apa yang masih bisa dilakukan oleh pe-merintah dan perguruan-perguruan tinggi di Indonesia menghadapi situasi di atas? Menolak implementasi persetujuan rasa nya bukan tindakan kesatria. Kebebasan sebaik-nya tetap diberikan kepada katakan lembaga perguruan tinggi asing dari manapun un-tuk ikut menginvestasikan dananya di

Berita dari USd

Page 17: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 19

FOKUS

Indo nesia. Menghadapi terjadinya kom-petisi bebas, tidak ada cara lain bagi per-guruan-perguruan tinggi milik bangsa Indonesia sendiri (= nasional) kecuali ikut bermain. Berarti harus ikut berkompetisi. Maka melalui PHK pemerintah merasa perlu membantu meningkatkan daya saing perguruan-perguruan tinggi nasional agar bisa bersaing secara bebas nantinya dengan perguruan-perguruan tinggi asing.

Ada suatu kekhawatiran yang layak men-dapat perhatian kita semua yakni bahwa dalam situasi persaingan bebas, pasti akan muncul kelompok losser dan kelompok winner. Bisa diduga kelompok losser adalah perguruan-perguruan tinggi kecil, lemah, dan berlokasi di daerah-daerah pinggiran. Kelompok winner adalah perguruan-per-guruan tinggi besar, kuat, dan berlokasi di kota-kota besar. Kelompok losser akan semakin terpinggirkan, sementara kelom-pok winner akan semakin mendominasi di mana-mana. Bagaimana nasib masyarakat miskin pengguna jasa perguruan-perguruan tinggi dari kelompok losser? Pasti akan ikut terpinggirkan. Situasi ini agaknya telah men-jadi perhatian pemerintah. Namun belum tampak kebijakan-kebijakan macam apa dipilih pemerintah untuk menghalangi ter-jadinya proses peminggiran masyarakat

miskin pengguna jasa pelayanan perguruan-perguruan tinggi kecil yang akan tergusur.

Harus diakui masih banyak tantangan-tan tangan yang akan dihadapi oleh USD dalam ikut mewujudkan daya saing bang sa. Semoga dalam usaha raksasa ini, USD mampu untuk tetap menunjukkan keberpihakannya pada mereka yang miskin. Saat ini USD masih melayani mahasiswa yang sekitar 80 % berasal dari keluarga da-ri klas ekonomi menengah ke bawah. Ke-lompok kelas ekonomi ini dapat dikatakan sebagai kelompok masyarakat yang rentan terhadap kemungkinan peminggiran dalam persaingan pasar bebas. Katakan rentan untuk menjadi kelompok losser. Kepada kelompok inilah USD dipanggil untuk bisa memberikan pelayanan pendidikan yang sebaik-baiknya. Karena dana PHK diarahkan untuk pengembangan institusi dan tidak untuk peringanan beban mahasiswa miskin, Wakil Rektor (WK) III telah berusaha me-ningkatkan secara terus menerus dana bea siswa mahasiswa yang berasal dari ba-nyak sumber. Ada berbagai sumber dana beasiswa yang saat ini ia kelola. Harapan kami, semoga semakin banyak alumni USD ikut bergabung dalam usaha peningkatan dana beasiswa mahasiswa yang dikelola oleh WR III.

Mrican, 23 September 2007

Berita dari USd

Saya mencari sahabat,tetapi tidak menemukan seorang pun.

Saya menjadi sahabat, dan sahabat punberada di mana-mana.

Page 18: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

20 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

Drs. PG. Purba, M.Pd.

Pribadi yang unik, sederhana dan rendah hati

“Saya senang dan merasa menjadi kaya karena dapat berguna bagi orang lain, terutama para anak muda, penerus bangsa dan dunia ini.”

Dosen senior PBI yang akrab disapa Pak Purba ini terlihat sibuk melayani kon-seli skripsi di ruangannya pada Kamis

6 Agustus 2007. Ia terlihat cukup lelah karena waktu telah menunjukan jam istirahat siang, namun ia menyempatkan waktu diwawancarai sebagai tokoh profil majalah alumni edisi ini. Ketika disampaikan bahwa para alumni ingin mengetahui kabarnya, dengan ringan ia berkata, “kan mereka yang menginginkan saya diwawancara jadi ya saya ikut saja.” Dosen yang lahir pada 17 November 1943 ini berbagi ceritanya tentang suka duka yang ia alami selama mengajar khususnya di Universitas Sanata Dharma. Pak Purba telah mengajar sejak tahun 1967, sehingga tahun ini ia telah memasuki usia 40 tahun mengabdi di Sanata Dharma. Melihat betapa setia dan betahnya beliau mengajar, tentu banyak yang berpikir bahwa beliau memang bercita-cita menjadi seorang guru. Pak Purba sendiri menyatakan bahwa menjadi seorang guru sebenarnya bukanlah cita-citanya, namun ia merasa senang mengajar dan membagikan

ilmunya bagi sesama. Hal itulah yang me-ngukuhkan niatnya menjadi seorang guru dan menguatkannya untuk terus mengajar.

Mengajar di Sanata Dharma memberi kesan ter sendiri baginya. Ia merasa bangga dan se-nang dapat diangkat dan dipercaya sebagai do sen di kampus ini. Baginya guru adalah ka rakter yang memegang peranan penting da lam kemajuan suatu generasi dan bangsa. “Guru itu tidak sembarangan orang, ia yang mem bantu kaum muda menjadi manusia yang mandiri secara psikologis dan ekonomis, itu meliputi juga kemandirian mental, emosional dan rohani. Apalagi kalau saya dan dosen-dosen yang mendidik para calon guru, apa ti-dak bangga dapat menjadi guru untuk para guru yang nantinya akan mengajar murid-mu-rid dan anak mereka sendiri?” Jelas beliau de-ngan logat khasnya. Beliau juga berbagi rasa sukanya ketika para alumni merasa bahwa be-liau menjadi bagian yang berguna bagi hidup alum ni tersebut. “Saya senang jika mahasiswa

prOFil dOSen

Page 19: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 21

FOKUS

saya merasa beruntung pernah saya ajar. Seperti para alumni yang sering, kalau ketemu saya, cerita dan menyapa saya.”

Suka duka tentu beriringan dalam menjalani suatu proses. Hal ini juga dialami Pak Purba dalam mengabdi di Sanata Dharma. Perubahan zaman dan budaya yang mempengaruhi generasi muda saat ini yang diwarnai dengan ke - biasaan instant dan k o n s u m e r i s m e yang tinggi menjadi kekhawatiran beliau. Menurutnya per-ubahan-perubahan ini juga memberi pengaruh pada ma-hasiswa-mahasiswi didiknya dewasa ini. “Ak hir-akhir ini saya agak prihatin dengan anak-anak muda, karena mereka tidak seperti orang-orang zaman dulu yang mem persiapkan ma-sa depan mereka dengan matang. Saya jadi merasa tidak terlalu berguna untuk mereka. Kemungkinan saya ti - dak lagi dirasa seberguna dulu ketika saya mengajar generasi tua.” Ucap nya dengan pe-rasaan iba. Cara mengajar Pak Purba yang aku-nya dikenal sebagai penggemar tes mingguan menurut beliau kurang sesuai dengan mahasiswa sekarang ini. “Mungkin me reka berpikir untuk apa kerja keras kalau bisa memperoleh hasil atau mencapai tujuan secara menghalalkan cara yang enak, sementara saya mengajar secara tegas dan eksplisit.” Sedikit menyinggung salah satu proses dalam mengajar, beliau menambahkan, ”Saya membiasakan kuliah yang serius, yang mungkin berbeda dengan sistem dosen yang

lain. Seperti yang kita tahu dalam TEFL bahwa harus ada motivasi dalam belajar dan salah satu cara untuk memotivasi dan mendapatkan feed back adalah dengan memberi tes yang reguler. Saya pernah menjadi mahasiswa, maka saya tahu kalo tidak karena ada tes, kebanyakan mahasiswa juga tidak belajar dan mengulang. Saya tetap bertahan dengan sistem saya karena

saya tahu itu ber- guna untuk mereka. Kalo tidak ada teaching learning process un tuk apa lagi saya hadir.” “Saya tidak butuh disukai oleh mereka, yang saya penting kan adalah saya berguna bagi mere-ka.” Tambahnya.

“Kurang dari satu setengah tahun lagi saya sudah pensiun karena umur saya sudah 65. Jujur saja, belum luntur kesenangan saya

untuk berkarya dengan tujuan menjadikan orang muda yang mandiri.” Mendengarkan curahan hati beliau yang panjang lebar, dapat disimpulkan bahwa beliau adalah karakter yang sangat peduli dengan orang lain, khusus-nya generasi muda penerus bangsa yang menurut beliau adalah aset penting yang harus dididik secara benar.

Ketika dimintai tips sukses sebagai seorang pendidik, beliau memberi definisi sukses yang berbeda, versi seorang Pak Purba. “Mungkin ada yang bilang, sampai umur segini menjadi dosen, dapat apa? Tapi bagi saya orang tidak harus menjadi bahagia karena menjadi kaya,

prOFil dOSen

Pak Purba dan vespa kesayangannya. DOK

Page 20: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

22 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

namun karena dapat berguna bagi sesama. Bagi saya sukses adalah seperti itu, orang melihat saya bahagia bukan karena saya kaya tapi ka-rena saya manusia biasa.” Menjelaskan hal ter sebut, beliau memberi ilustrasi. Jika beliau membeli mobil, tentu bisa, namun hal itu akan menyusahkan cukup banyak orang dan mungkin juga menyusahkan dirinya sendiri, ”Dalam satu jam, saya bisa beli mobil, nanti dipotong cicilan dari gaji saya, tapi tentu setiap bulannya saya akan kepikiran dan fokus untuk cari uang untuk bayar cicilan, saya tidak akan fokus ngajar lagi. Lagipula kalau saya ke gereja dan memberi kolekte, mungkin saya akan me-rasa berat menyumbang 5000 karena itu bisa untuk membeli satu liter premium. Hidup saya mungkin akan menjadi sangat duniawi. Lebih baik kalau saya cukup memakai vespa saja, toh saya tetap bisa mengajar dengan baik”

Ditanyai mengenai motto hidupnya, beliau de ngan tegas menyebutkan, “kalau bisa jadi se berguna mungkin bagi sesama, yang pasti dimulai dari keluarga, istri dan anak-anak sa-

ya, siswa-siswi saya, sampai sejauh mungkin yang dapat saya jangkau.” Sejalan dengan itu, ternyata dosen kita ini pernah menjadi seorang prodiakon pada tahun 80 an yang pada waktu itu diminta oleh seorang perwakilan paroki. Hal lainnya yang jarang diketahui adalah bahwa beliau suka lupa mengambil gaji bulanannya sehingga sering diingatkan istrinya. “Sering itu. Saya diingatkan, untungnya sekarang sudah ada ATM jadi tidak terlalu susah.” Ujarnya sambil tersenyum.

Menutup percakapan ini, Pak Purba yang te - lah senior dalam bidang pendidikan menyam-paikan pesan bagi para anak muda dan alum-ni yang memegang andil besar bagi kemajuan bangsa untuk tetap memberi diri bagi orang lain. “Meski pun mungkin kadang kita sedih kalau orang lain kurang menanggapi, tapi tetap bagi kebahagiaan dan hal-hal baik untuk yang lain. Selain itu juga penting untuk menerap-kan spiritualitas hidup yang teguh.” “Semoga percakapan ini dapat berguna.” Tutupnya.

Maria Stephani Taju

prOFil dOSen

Terkadang tidak ada salahnya melakukan kesalahan,tetapi jangan hanya mengumpulkan kesalahan itu,

lakukan perbaikan.

Page 21: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 23

FOKUS

Namanya selalu tercantum di setiap lembar ucapan terima kasih skripsi mahasiswa. Sosok ini memang layak

me nerimanya karena kesabaran, keramahan dan kesetiaannya dalam memberikan layanan akademik di Sekretariat Fakultas Teknik. Dia adalah Bapak Aris Sukarjito atau sering disapa Pak Jito.

Dilahirkan di Musirawas, Sumatera Selatan, pada tanggal cantik 3-4-’56. Demi cita-cita, selepas SMA beliau memberanikan diri me-rantau ke Jawa untuk menuntut ilmu sampai kemudian bekerja di Sanata Dharma tahun 1982, menikah dan dianugerahi 2 putra 2 putri dan tinggal di Macanan DN VIII no 410 Yogyakarta. Saat itu beliau ditempatkan se-

ba gai staf sekretariat FMIPA. Meskipun Pak Jito adalah seorang mu-slim yang taat, beliau me rasa krasan bekerja di lingkungan Sanata Dharma karena beliau merasa iklim dan ling-kungan kerja di Sanata Dharma memberikan ke - leluasaan baginya untuk tetap men jalankan ke-wajiban ke agamaan. Tahun 1993 Fakultas Tek-nik dibuka pertama kali dan beliau ditugaskan un tuk menjadi staf se kre-tariat prodi Teknik Elektro menempati ge dung 3 lantai di sebelah Timur Aula di Mrican. Mahasiswa ang -

PaK JiTo ikut Mengantar 300 lebih Alumni Teknik Elektro

prOFil Karyawan

Pak Jito (kedua dari kiri) bersama para karyawan Fakultas Teknik USD. DOK

Page 22: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

24 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

katan pertama yang berjumlah 46 merupakan maha siswa yang tidak pernah bisa dilupakan oleh Pak Jito. Ada Dwi Hartoko, si gemuk yang selalu tersenyum, Iwan, Heri, Naryo, Pur, Yusvik dan teman-teman yang ramai-ramai ke rumah beliau selepas lulus dengan membawa oleh-oleh kerupuk. Bagi Pak Jito perhatian kecil ini terasa menyentuh dan menjadi sebuah kenangan yang indah.

Tahun 1996 Fakultas Teknik mulai menempati gedung baru di Paingan. Paingan tahun 1996 adalah Paingan yang terasa jauh, terpencil, gersang dan sepi. Meskipun demikian Pak Jito tidak mengeluh dan tetap semangat bekerja melayani mahasiswa. Termasuk memberi tum-

pangan beberapa mahasiswa dari ring road ke kampus dan sebaliknya setiap hari. Maklum waktu itu belum ada angkutan umum ke sana.

Setelah 25 tahun berkarya di Sanata Dharma, bertemu setiap hari dengan para mahasiswa, me rasakan kegembiraan bersama mereka yang berprestasi, menyemangati mereka yang ter-ancam DO, mengomeli mereka yang melalai kan tugas, Pak Jito merasakan bahwa inilah jalan hidupku. Jalan hidup sederhana yang jika dijalani dengan penuh kesetiaan akan membuahkan hasil yang baik. Pak Jito puas dan bangga bisa ikut mengantar 300 lebih alumni Teknik Elektro USD berkarya di seluruh Indonesia. (Yth)

prOFil Karyawan

Agenda Acara Dies Natalis ke-52Sanata Dharma

28 Oktober 2007 Pembukaan Rangkaian Kegiatan Dies Natalis ke-52 Sanata Dharma * Jalan Sehat * Lomba Mewarnai (Kampus III, Paingan)16 November 2007 Hari Ilmiah Mahasiswa

17 November 2007 Refleksi Karya Pejabat Struktural

17 November 2007 * Pentas Seni & Ketoprak (Maeso Jenar: Alap-Alap Jenthik Manis) (Kampus III, Paingan) * Seminar Ilmiah Mahasiswa (R. Koendjono, Kampus II) * Kegiatan Pengabdian Masyarakat: Lokakarya & Penyuluhan Diabetes Mellitus) (R. Kadarman, Kampus II)November 2007 * Pertandingan Sepak Bola (Lapangan Realino) * Pertandingan Bulu tangkis (Aula Kampus I, Mrican)30 November 2007 Misa Akhir Semester & Dies Natalis ke-52 Sanata Dharma (Hall Kampus III Paingan & Kapel Kampus I Mrican)24 November &1 Desember 2007 Pertemuan Pegawai Administrasi USD (Wisma Pentingsari)15 Desember 2007 Seminar Ilmiah bagi Dosen dan Alumni (R. Koendjono, Kampus II)22 Desember 2007 Puncak Perayaan Dies Natalis ke-52 Sanata Dharma (Kampus III, Paingan)

Page 23: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 25

FOKUS

K ampus identik dengan teori. Dunia kerja identik dengan praktik. Saat ini, belajar di kampus saja tidaklah cu-

kup membekali mahasiswa menjadi sarjana siap pakai karena dunia usaha (kerja) lebih senang menerima calon pegawai yang siap pakai.

Dunia teori yang ada di kampus bukanlah do-sa karena kampus memang tempat berteori. Dan, ini menghasilkan sarjana yang penuh teo ri sedangkan di luar sana, dunia yang di-hadapi pencari kerja (sarjana) punya tuntutan yang lain. Kedua hal ini tak pernah hidup ber-dampingan karena masing-masing berhak “mem pertahankan pendapat”nya.

Seorang teman di Human Resources (SDM) me ngatakan, perusahaan lebih senang calon karyawan yang lebih matang kepribadiannya dan tidak teoritis. Mereka berpendapat, tak terlalu lama bagi calon karyawan untuk me nye-suaikan diri dibanding calon karyawan yang tak punya pengalaman kerja (dan tak matang ke-pribadiannya).

Apakah tak tertarik dengan IPK (indeks pres tasi komulatif) yang tinggi, misalnya 3,1 (tiga koma satu)? Beberapa tahun lalu, sarjana dengan IPK

tinggi sangatlah menggiurkan calon perusahaan karena generalisasi asumsi “pandai”. Sekarang, perusahaan lebih melirik pelamar yang siap pa -kai karena menurut mereka, IPK bukanlah satu-satunya indikasi keberhasilan dalam dunia kerja. Saat ini sarjana yang memiliki IPK tinggi bukan-lah barang langka karena kualitas gizi ma nusia Indonesia yang sudah meningkat. Asumsi lain, IPK tinggi bisa “dibuat” karena sekarang be-berapa dosen perguruan tinggi (PT) murah dalam pemberian nilai. Entah karena malas koreksi tugas dan ujian mahasiswa atau demi mengangkat citra PT tersebut sebagai sekolah yang baik karena terkait dengan akreditasi.

Industrialisasi dan komersialisasi kehidupan telah menggerakkan roda perekonomian ber pu-tar jauh lebih cepat. Kesempatan bekerja paruh waktu bagi mahasiswa tak lagi sesulit 20 tahun yang lalu. Masalahnya, tak semua mahasiswa “sudi” menggembleng diri mereka untuk men-jadi matang dengan cara bekerja sambil ku liah. Ongkang­ongkang, kongkow­kongkow, udat­udut masih menjadi prioritas karena men dapatkan teori dari bangku kuliah dirasa cukup untuk men cetak mereka menjadi sarjana. Ketika ti-ba saatnya mencari kerja, mengeluh karena tidak diterima di perusahaan, menjadi hymne.

Mengundang alumni ”Berbagi”Tj Singo *)

Sharing

Page 24: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

26 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

Kesalahan ditimpakan pada perusahaan atau PT tempat dulu menuntut ilmu. “Mengapa PT tak menjadikan saya sebagai sarjana yang dengan gampang duduk di singgasana dunia kerja?” begitu kira-kira keluhannya.

Merenungi kesalahan bukanlah tindakan bijak. Tindakan nyata agar mahasiswa kita punya visi tentang kehidupan (berkarakter) dan men-dapat gambaran tentang dunia kerja lebih baik dilakukan untuk menjembatani jurang per bedaan teori dan praktik. Apa yang bisa di-lakukan? Salah satu jawabnya adalah “belajar” dari dunia praktisi. Belajar di sini bisa berarti mencari sendiri sumber-sumber di luar teori yang didapat dari dosen (media massa, seminar, dll) maupun mendengarkan para praktisi ber-cerita tentang karier mereka.

Diilhami oleh salah satu mata kuliah di Prodi PBI yang mengajarkan entrepreneurship, beberapa alumni PBI diundang untuk membagikan (sharing) keahliannya kepada para mahasiswa PBI agar mereka mendapat bekal tambahan dan menambah cakrawala mereka. Ini hanyalah satu hal kecil yang bisa saya lakukan terhadap almamater khususnya prodi. Workshop yang awalnya dinamakan Success Stories ini kemudian diubah menjadi Upward Mobility, yang baru mengandung harapan agar mahasiswa lebih “maju” setelah mendapat sharing ini.

Kesempatan awal mendatangkan Agus Sutikno (angkatan 1984) pada tanggal 23 Oktober 2004 yang menyampaikan Positive Thinking, the Power of Dreams. Dalam workshop tersebut, diharapkan mahasiswa menjadi lebih sadar akan pentingnya sikap-sikap positif dan kekuatan mimpi serta membuat mereka memiliki sikap yang baik agar dapat bersaing dan meraih kesuksesan sebagai lulusan PBI.

Setelah itu, tanggal 2 Mei 2005, alumni yang diundang adalah N Hapsari (1980), pendiri dan pemilik Mitra Laras Sekarya (MLS) Consulting, Jakarta, Perusahaan Jasa Rekrutmen dan Head Hunting untuk berbicara pada workshop bertema Job Seeking Strategies. Dengan pengalaman di bidang rekrutmen selama hampir dua dasawarsa, apa yang dipresentasikan dapat menjadi bekal yang berguna bagi peserta workshop untuk mencari kerja.

Pada tanggal 17 September 2005, Arthur Frans Eric Adi Arif Wijana (1970), pensiunan Public Relations assistant to The Corporate Secretary PT Badak Natural Gas Liquefaction, Jakarta dan Damianus Priyatmono (1968), Public Affairs Manager PT Unilever Indonesia (saat itu), berbagi cerita dalam workshop yang bertema Where Are PBI Graduates Going, Growing and Roaming. Kedua alumni yang memiliki segudang pengalaman dalam dunia kerja ditampilkan bersama untuk memberi gambaran yang sangat luas kepada para mahasiswa tentang dunia kerja yang bisa dijelajahi oleh lulusan prodi PBI.

Pada 26 November 2005, workshop menampilkan Kesna Yudianto (1972), seorang trainer 7 Habits of Highly Effective People yang bersertifikat. Tujuan workshop adalah mahasiswa mendapat nilai tambah sebagai mahasiswa yang bisa me-nerapkan manajemen waktu dan akan memiliki kepribadian plus sehingga dapat menjadi maha-siswa yang efektif.

Tanggal 4 November 2006, Raphael Warsita (1968), VP HR & Support PT. Energi Mega Persada Tbk., Jakarta dan Widiharta (1973), EVP Human Resources & General Affairs PT. TRI POLYTA INDONESIA, Jakarta, berbagi pengalaman dengan tema Get Your Job Interview A Success!!! Workshop ini ditujukan pada para

Sharing

Page 25: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 27

FOKUS

calon wisudawan agar mereka memiliki strategi supaya berhasil tidak hanya dalam mencari kerja namun juga dalam dunia kerja.

19 April 2007, Teddy Prasetyo (1968), seorang penterjemah yang bekerja di American Embassy di Bangkok, Thailand, menyajikan topik The Advantage of Learning A Foreign Language dan memberikan gambaran betapa belajar bahasa asing bisa menjadi modal untuk berkarya.

Workshop selanjutnya tanggal 23 April 2007 di isi oleh Dani Darudana (1973) dengan tema Mind Mapping. Mind­mapping adalah kemampu an mengorganisasi dan menata pikiran. Kemampu-an ini berguna bagi mahasiswa karena bisa membantu mereka untuk menjadi lebih fokus dalam menata kegiatan belajar dan menyusun kehidupan mereka dengan meletakkan skala prioritas pada kehidupan mereka.

Secara garis besar, workshop seperti ini bertujuan untuk: (1) memberikan pembelajaran dalam bentuk interaksi dengan para alumni yang ahli di bidangnya; (2) Mengintegrasikan kegiatan akademik dengan pengalaman dalam dunia nyata; (3) Memotivasi dan memberi inspirasi mahasiswa tentang kegunaan mata kuliah yang sedang diikutinya; (4) Mahasiswa mendapatkan nilai tambah atas mata kuliah yang sedang diikutinya; dan yang tak kalah pentingnya

(5) Menciptakan semangat dialogal dan hubungan dialogis antara dosen, mahasiswa dan alumni prodi PBI.

Alumni yang menjadi pembicara pada work-shop semacam ini pada umumnya sangat se-nang karena bisa membagikan keahliannya demi memajukan USD. Acara seperti ini bisa di-lakukan untuk membuka cakrawala para maha-siswa agar mereka tidak hanya menjadi sarjana teori tapi juga tahu dunia praktis.

Harapan saya, kegiatan ini benar-benar menjadi masukan yang berguna bagi semua mahasiswa dan dosen, bukannya dipandang sebagai sesuatu yang “ngrepoti” atau “menyaingi” kedigdayaan dosen karena dari beberapa kali mengadakan acara ini, beberapa dosen tidak antusias, tidak mendukung dan bahkan mempertanyakan kegiatan seperti ini.

Jika alumni sukarela datang untuk membagikan keahliannya, maukah dosen secara sukarela ber pikir bahwa kegiatan ini juga berguna bagi semuanya untuk ikut membuka cakrawala? Bukankah di atas langit masih ada langit? Para-digma bahwa dosen adalah maha tahu mungkin harus diubah karena kesombongan adalah awal kehancuran.

*) Tj Singo, PBI 1985

Sharing

Motivasi terkuatadalah motivasi yang berlandaskanperasaan cinta atau kasih sayang.

Page 26: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

28 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

S ejak berdiri mulai tahun 1993, Jurusan Teknik Mesin FT USD sudah memiliki sekitar 700 alumni yang sudah tersebar

di mana mana. Bagaimana kabar para alumni? Sebagai sarjana S1 Teknik Mesin, sebagian ada yang bekerja di Industri dan sebagian ada yang melanjutkan studi lanjut. Ada yang studi lanjut di pascasarjana Teknik Mesin UGM, dan ada yang studi lanjut di perguruan tinggi lain dengan mengambil program MM. Ada alumni yang menjadi dosen di Universitas Indonesia dan ada alumni yang menjadi pengusaha.

Bagi para alumni, jurusan Teknik Mesin FT USD mengajak para alumni untuk saling ber -komunikasi. Bagi yang belum, silahkan me-manfaatkan mailing list yang telah disedia kan: [email protected]. Mailling list ini juga dipergunakan jurusan untuk me -nyam paikan berbagai informasi, seperti infor-masi lowongan pekerjaan di industri. Para alumni juga diijinkan untuk berkomunikasi tentang masalah apapun dengan jurusan. Jika ada kesulitan atau perlu pertolongan, jurusan akan berusaha membantu sekuat tenaga. Jika berkeinginan untuk berkomunikasi dengan teman alumni (misalnya secara pribadi), jurusan juga menyediakan alamat email bagi para alumni beserta dengan no HP. Alumni juga diijinkan

untuk memberikan masukkan ide, gagasan, dan saran demi kemajuan dan perkembangan jurusan.

Beberapa alumni juga sudah memberikan infor-masi tentang tempat di mana bekerja. Jurusan berkeinginan agar para alumni, adik-adik ke-las yang belum lulus, dan para dosen Teknik Mesin dapat membentuk satu keluarga yang utuh, dapat saling bekerja sama dan saling mendukung. Diharapkan ada ikatan batin yang tetap hidup dan tetap terjaga sepanjang masa. Bagi para alumni yang sudah bekerja, informasi adanya lowongan bekerja di tempat di mana alum ni bekerja, penting untuk diinformasikan ke jurusan. Informasi akan diteruskan jurusan ke pada yang memerlukan atau kepada para alumni baru.

Beberapa tahun terakhir ini, jurusan Teknik Mesin FT USD telah mencoba untuk mengadakan kegiatan temu alumni. Sampai tahun-tahun ke depan kegiatan temu alumni ini tetap diren-canakan untuk dilangsungkan. Saling bertemu, berbagi cerita, berbagi pengalaman dan ajang untuk memunculkan gagasan baru. Agak di-sayang kan, belum banyak alumni yang me man-faatkan kesempatan ini.

ajakan Berkomunikasi bagi

alumni Teknik Mesin

Berita dari prOdi

Page 27: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 29

FOKUS

Dari para alumni, jurusan memperoleh banyak informasi yang diperlukan untuk perbaikan kurikulum yang secara periodik dilakukan se tiap 5 tahun sekali. Seperti kebutuhan-ke-butuhan apa saja yang diperlukan di industri pada saat mendatang. Bidikan yang tepat ten-tang kebutuhan saat bekerja tentu akan dapat membuat para alumni baru dapat bekerja di industri dengan kepercayaan diri yang besar. Gambaran yang jelas setelah kuliah di jurusan, juga akan dapat memompa motivasi para adik kelas yang belum lulus untuk menghadapi hidup yang lebih dinamis. Tidak mudah memang

mengumpulkan para alumni dalam satu waktu untuk bertemu, tetapi bagaimanapun untuk masa mendatang diharapkan para alumni me-nyempatkan diri. Ini demi kebaikan kita ber-sama. Hidup Teknik Mesin USD.

Akhir kata Jurusan Teknik Mesin FT USD meng ajak seluruh alumni untuk tidak sungkan-sungkan terlibat dalam kemajuan jurusan, agar nantinya jurusan memiliki para alumni yang memiliki motivasi, kreativitas, inovasi dan daya saing yang tinggi.

(Kiriman dari Prodi Teknik Mesin USD)

Berita dari prOdi

Page 28: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

30 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

Alumni Teknik Informatika USD yang ter kasih…..

T ak terasa usia Jurusan T e k n i k

Informatika USD saat ini memasuki usia yang ke-12 (1995-2007), dengan alumni mulai dari angkatan pertama (1995) sam pai dengan yang termuda

(2003) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam usia yang relatif muda untuk sebuah program studi, Prodi TI USD terus senantiasa berbenah untuk meningkatkan kualitas. Salah satu upaya yang saat ini sedang dilakukan ada lah mengevaluasi Kurikulum 2003 untuk menyusun Kurikulum 2008 dengan melibatkan pihak dosen, alumni, dan pihak pengguna (in dustri, dll). Kurikulum 2008 yang akan ber -laku 1 Agustus 2008 diharapkan nantinya da-pat membekali lulusan TI USD agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pi-hak pengguna dan mengikuti perkembangan IT (Information Technology). Berkaitan dengan hal tersebut di atas, keter-libatan segenap alumni TI USD sangat kami harapkan untuk dapat memberikan masukan Draft Kurikulum Berbasis Kompetensi 2008

yang akan kami kirimkan sekitar bulan Februari 2008 melalui [email protected]. Bagi alumni TI USD yang belum tergabung dalam e­group alumni TI USD, silakan segera subscribe ke e­group tsb dengan cara mengirim email ke [email protected]. Me-lalui media ini semua alumni dapat berbagi pengalaman, menginformasikan lowongan pe-kerjaan, mencari lowongan pekerjaan, diskusi seputar perkembangan IT, dan juga cerita-cerita kondisi saat ini maupun bernostalgia ketika masih sebagai mahasiswa TI USD.

Sekedar informasi, saat ini TI USD didukung 12 dosen tetap, 1 dosen hampir menyelesaikan S3 (Rm. Kuntoro Adi-Marquette Universitas USA), 7 dosen telah selesai S2 ( Pak Wawan & Bu Polina – Salford Universitas, Bu Rido-UGM, Pak Albert-UGM, Rm.Hari-Australia University, Pak Wisnu–ITB, Pak Antok-Delft University), dan 4 dosen sedang S2 (Pak Yudi-UGM, Pak Agung-UGM, Bu Merry-UGM, Pak Puspa-ITB). Mulai 1 Agustus 2008 nanti akan diperkuat dengan 8 dosen dari Prodi Ilmu Komputer, yang mana penggabungan mahasiswa Prodi TI dan Ikom sudah dilakukan mulai mahasiswa angkatan 2005 dan diikuti penggabungan Fakultas Tek-nik dan FMIPA menjadi Fakultas Sains dan Tek-nologi pada 1 Agustus 2007.

(Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc)

BERiTa untuk aLUMNi TEKNiK iNFoRMaTiKa USD

Berita dari prOdi

Page 29: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 31

FOKUS

Ketika karya nekad sejumlah maha-siswa yang berupa tontonan hot dengan adegan dahsyat “Bandung

Lautan Asmara” sedang merebak, saya mendapat kiriman e-mail (bukan sequel adegannya, lho!) dari seorang mantan murid yang sedang me-nempuh kuliah di Bandung, yang tiga tahun kemudian menjadi salah satu bintang Indone-sian Idol 2. Atas izinnya, sebagian isi suratnya saya hadirkan di sini.

“…jadi mahasiswa di sebuah universitas negeri ter nyata tidak senikmat yang saya bayangkan se­belumnya. Terus terang saya merasa lebih kritis dan berani bicara saat sekolah di De Britto dulu. Tapi, saya rasa ini cuma butuh adaptasi saja. Saya rasa, this is the time for me to implement it ... apa yang sudah saya dapat di SMA, saya praktikkan di kampus.Kemandirian sangat ditekankan kalau menjadi maha­siswa ya, Pak? Untung, di SMA sudah ditanamkan sejak kelas 1. Jadi, sementara teman­teman yang lain kewalahan, saya termasuk yang sedikit kewalahan,

tidak sebanyak teman­teman saya. Paling kesal kalau ada teman yang kerjaannya ngeluuuh terus kalau diberi tugas “paper”. Rasanya pengin saya masukin dia ke De Britto aja biar “mendem” sekalian ngerjain tugas­tugas yang berjibun banyaknya…”

Kesadaran yang muncul di kemudian hari, se-perti yang dialami mantan siswa di atas, terjadi karena benturan keadaan dan realitas hidup di masyarakat yang harus dihadapinya. Tugas yang bertubi-tubi semasa SMA, tidak mengeluh dengan setiap pekerjaan, atau berani bicara, akan menjadi modal penting ketika harus ber-tarung dengan pekerjaan dan tugas-tugas di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Adakah pengalaman yang didapat sewaktu SMA ha-nya bersifat kebetulan? Ataukah ada sistem yang mampu membangun kemandirian dan kedisiplinan orang-orang muda seperti di atas? Sekolah diposisikan sebagai tempat sosialisasi berbagai keutamaan dalam hidup bersama. Istilah “sosialisasi” merujuk pada proses yang

Di tengah “Bandung Lautan asmara”

Ada Kedisiplinan dan Kemandirian

St. Kartono *)

Opini

Page 30: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

32 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

mungkin terencana secara rinci dan proses yang serta-merta terjadi.

Pengalaman nilai dan keteladananAda kesepakatan diam-diam sampai sejauh ini bahwa kesadaran dan penghayatan akan nilai-nilai luhur diyakini sebagai energizer peng gerak perkembangan anak didik menjadi lebih manusiawi. Penguasaan siswa akan nilai-nilai hanya bersifat kognitif, bahkan sekedar menghafal, tidak terjadi proses internalisasi nilai pada siswa. Ruang bagi siswa untuk mengalami kesalahan penting pula diciptakan. Di sisi lain mesti juga diingatkan kepada siswa untuk tidak nekat berbuat kalau tahu bahwa tindakan itu salah. Berbagai kesalahan siswa ditempatkan dalam konteks sifat manusiawi. Acapkali ber -bagai kesalahan siswa diletakkan dalam bing-kai melanggar aturan dan tidak disiplin. Se-orang siswa yang ketahuan membolos akan diposisikan sebagai melanggar aturan. Padahal, kalau mau mengembalikan risiko membolos sebagai tanggung jawab sosial, pastilah akan di-dapat pemahaman yang tidak jatuh dalam sikap legalistis.

Memberikan ruang kebebasan dan kesempatan berbuat salah berarti berani pula terus-menerus mengajak siswa untuk merefleksikan setiap pengalaman. Yang lebih berat lagi adalah usaha keras bersedia memaafkan dan menimbang-nimbang untuk tidak begitu saja menyalahkan siswa. Betapa gampang menyalahkan dan me - nim pakan setiap kesalahan kepada siswa se-bagai biang utama. Semakin hilang dari peng-alam an hidup para siswa kesempatan untuk me nunjukkan keberanian menanggung risiko, konsekuen, dan dituntunkan cara berpikir yang lurus. Cap mematikan adalah pilihan populer yang diambil untuk memupus kebebasan sis wa.

Pemberian pengalaman akan kebebasan tetap saja membutuhkan aturan dan tertib hukum. Menjamin adanya kebebasan tidak bisa di sa-maartikan dengan anarki. Aturan bersama tetap menjadi bagian yang utuh suatu kebebasan. Meskipun demikian, tetap perlu ditimbang-tim-bang agar aturan tersebut tidak menghambat apalagi mematikan perkembangan pribadi yang khas yang sedang bertumbuh. Bukankah lebih mudah untuk mendidik anak dengan aturan-aturan keras dan hukuman-hukuman yang langsung membuat anak jera membuat ke-salahan dan kekeliruan?

Pemanusiaan orang-orang muda di sekolah me n syaratkan keteladanan profesional dan ke teladanan personal para gurunya. Pro fesio-nalitas ini berkait dengan penguasaan ilmu dan penguasaan didik-mendidik. Kecukupan ilmu dan terus-menerus membarui diri akan mem-bawa siswa kepada penguasaan materi yang melebihi sekedar yang disyaratkan kuri kulum. Yang tidak bisa diabaikan adalah ke teladanan personal dari para guru. Jika siswa belajar dari contoh, maka keteladanan para guru akan sangat berarti sebagai sebuah model. Siswa da-pat mengalami teladan konkret dan mencoba menginternalisasi nilai-nilai yang dialami ter-sebut bagi dirinya sendiri.

Keteladanan para guru akan menjadikan guru sebagai pendidik yang mampu memberikan ke-sempatan siswa untuk mengembangkan se mua dimensi kemanusiaannya, sedangkan peng ajar hanya mengembangkan dimensi intelektual. Bisa jadi memang lebih mudah mencari tenaga pendidik yang hanya dapat memberikan pe la-jaran daripada tenaga yang selain mam pu mem-berikan pelajaran juga mampu mendengar kan dan memberi keleluasaan anak didik untuk ber - kembang sesuai bakat dan dinamikanya sendiri.

Opini

Page 31: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 33

FOKUS

Mendidik (calon) guruKeandalan guru dalam menyampaikan nilai-nilai dan menghadirkan keteladanan untuk siswa, salah satunya dibentuk oleh IKIP atau lembaga keguruan yang mendidiknya. Guru yang disiplin bisa jadi dibentuk oleh ke-biasaan semasa kuliah dengan bunyi bel setiap pergantian jam. Yang kreatif, mandiri, dan demokratis, tentu semasa mahasiswa meng-alami demikian proses pelayanan lembaga beserta seluruh anasir di dalamnya. Guru yang cerewet perihal kebersihan di depan siswa, tentu pernah merasakan dan melihat betapa kebersihan sebuah lembaga pendidikan men -jadi nilai penting yang mendukung dalam pro-ses bersama. Jadi, lembaga pendidik calon guru membentuk kebiasaan (habits) menghidupi nilai-nilai yang kelak akan diteladankan kepada siswa. Mendidik guru tidak cukup dengan mo-dul tanpa bersemuka.

Pelayanan lembaga, relasi dosen dan mah a-siswa, dan semangat pendidikan yang dihi-dupi sebuah IKIP akan sangat mungkin di se-rap dan menginspirasi para calon guru ke tika kelak sungguh-sungguh memasuki lapang an pekerjaan. Siswa sedikit mengingat yang di-ajarkan oleh gurunya, lebih banyak me ngingat yang dilakukan oleh sang guru. Dengan kata

lain, siswa tidak melihat pertama-tama guru-nya sebagai orang yang pintar dengan ilmunya. Yang mampu mengelola kelas dan membumi-kan ilmunya sesuai tingkatan berpikir siswa itulah yang mendatangkan kesan mendalam. Ketika mendidik calon guru tanpa disertakan di nami ka dan habitat keguruan yang intensif, yang dihasilkan masih sebatas ilmuwan yang bisa jadi akan gamang menghadapi orang-orang mu da yang membutuhkan kiblat dalam memilih nilai-nilai dalam hidup bersama.

Menunggu hasil

Sebuah pendidikan bukanlah proses instant te tapi sebuah proses yang panjang, yang ka-dang salah dimengerti atau ditolak. Akan te tapi sebuah keutamaan hidup tentu mempu-nyai sifat-sifat yang universal. Menjadi sebuah pembuktian ketika bertemu seorang mantan siswa yang telah menyelesaikan kesarjanaan-nya “Pak, saya sudah rajin mandi!”, atau yang lain “Pak, saya tahu artinya berpakaian sopan sekarang!”. Tentu saja mereka telah terbentur pada pengalaman yang lebih luas di masyarakat. Akhirnya, masihkah banyak pendidik yang mau bertekun menyemai nilai-nilai, yang tidak segera dapat disaksikan hasilnya, bahkan ka-dang terasa sia-sia? Jawabnya: masih! ***

*) St. Kartono, Alumnus PBSI, Guru dan Kolomnis Pendidikan

Opini

Tidak akan ada langkah keseribujika langkah pertama tidak dilakukan.

maka, melangkahlah, jangan tunda-tunda lagi.

Page 32: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

34 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

Memiliki kemampuan tulis-menulis telah lama diyakini banyak orang memberi manfaat besar. Manfaat

yang sudah pasti selain bakat tersalurkan adalah popularitas atau ketenaran karena kalau tulisan kita dipajang di media massa dan dibaca publik, nama kita pun akan terbaca dan diketahui banyak orang. Tapi bisakah dengan menulis kita menjadi kaya, misalnya mendapat penghasilan jutaan hanya dengan menulis di media massa?

Rs Rudatan, pengarang buku “Menjadi Kaya dengan Menulis” ini dengan tegas menyatakan, beroleh penghasilan besar dengan menulis di media massa adalah bukan isapan jempol belaka. Caranya, kita hanya perlu mengguna-kan alat yang sudah kita miliki yakni otak, ilmu pengetahuan ditambah pengalaman hidup. Namun, disarankan pula oleh si pengarang, kita perlu memperbarui sikap. Sebab sikap inilah yang sesungguhnya menentukan apa-

Meraih Penghasilan Besar dari Menulis

reSenSi BUKU

Judul Buku : Menjadi Kaya dengan Menulis Pengarang : Rs. Rudatan Editor : FL. Sigit Suyantoro Penerbit : ANDI Yogyakarta Tahun Terbit : 2006 Tebal : 204 halaman Harga : Rp 27.500,00

Page 33: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 35

FOKUS

kah kita akan berhasil dalam menulis atau tidak. Keberhasilan seseorang ditentukan oleh sebagian besar sikap, termasuk cara pandang dan pola berpikirnya (hlm 8).

Bagaimana cara menemukan ide sebagai bahan tulisan? Dengan membaca. Kita juga bisa mem-perhatikan lingkungan dan orang-orang di se-kitar kita dengan segala kejadian yang ada. Di situ terdapat sumber tulisan, sumber ilham, sumber ide, dan apa saja yang dibutuhkan se-orang penulis (hlm 19).

Kalau keinginan menulis sudah ada, ide sudah punya, gambaran tulisan sudah membayang, kemudian naskah sudah dibuat, ke mana tulisan itu harus dikirim?

Pengarang ini kembali menunjukkan, di Indo-nesia ada lebih dari 500 media cetak yang dengan senang hati mau membayar honorarium untuk tulisan kita yang dimuat. Tetapi tidak usahlah kita menulis untuk semua media cetak itu. Pilih beberapa saja untuk lahan tulisan kita karena jumlah yang kita pilih itu sudah cukup untuk memperoleh penghasilan yang sangat layak (hlm 41­42).

Pengarang tak lupa menyarankan kiat praktis menulis yang bagus. Menurut dia, jika sudah

merampungkan sebuah tulisan, simpanlah dulu tulisan tersebut satu-dua hari. Mengapa ? Karena begitu kita telah menyelesaikan tulisan dan lang sung mengoreksinya, kita tidak akan dapat melihat kejangggalan-kejanggalan yang ada. Jadi tunggu, endapkan sementara, baru setelah itu kita perlu membacanya dengan cermat (hlm 154­155).

Di bagian akhir buku ini pengarang menyarankan kepada kita, tidak berlebihan jika menulis dapat dijadikan sebagai sebuah pekerjaan sama dengan pekerjaan kita di kantor. Meski menulis kita lakukan sebagai kerja sampingan namun perlakukanlah ia sebagai pekerjaan atau sebagai profesi. Sebagai imbalannya, menulis akan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi kita (hlm 197).

Buku ini layak dibaca bukan saja oleh orang yang suka menulis namun juga siapa pun yang memiliki niat bisa menulis di media massa. Dengan gaya bahasanya yang cair, ringan dan komunikatif, kita dapat menangkap maksud dan gagasan sang pengarangnya dengan baik. Di sisi lain, buku ini juga memiliki keunggulan yakni isinya mampu memotivasi kita untuk tidak ragu-ragu terjun di dunia penulisan yang jelas-jelas memberi manfaat kepada pelakunya sendiri maupun para pembacanya.

Ign. Adjie

reSenSi BUKU

Hampir tidak satu hal pundapat berhasil dengan baik,

apabila pelaksanaannya tidak disertaidengan kesungguhan yang kuat.

reSenSi BUKU

Page 34: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

36 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

“Sejak lama masyarakat yang peduli terhadap USD, termasuk mahasiswa, orang tua maha-siswa, alumni, dosen dan para stakeholders, memimpikan sebuah AUDITORIUM. Mela-lui AUDITORIUM ini, USD ingin tampil lebih nyata sebagai perguruan tinggi yang ber orien-tasi kepada pengembangan humaniora dan pengangkatan budaya bangsa”. Demikian per-nya taan Rektor Universitas Sanata Dharma, Dr.Ir.Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. dalam majalan SADAR edisi no.5 Th.V Desember 2006, halaman 70.

Kebutuhan akan sebuah auditorium yang me-madai memang sudah lama dirasakan. Pertama oleh para orang tua dan wisudawan-wisudawati yang setiap kali ada upacara wisuda terpaksa berlindung di bawah tenda di lapangan terbuka, entah di bawah terik matahari entah di tengah curahan hujan. Memang sampai sekarang USD belum memiliki fasilitas gedung yang mampu menampung k.l. 2000 orang. Ruang paling besar hanya bisa menampung sekitar 350 orang. Hambatan ini juga dirasakan bila diadakan kuliah umum atau temu alumni, seminar atau pertemuan nasional seperti APTIK.

Tetapi lebih-lebih dirasakan kebutuhan akan sebuah pusat kebudayaan yang dapat mendu-kung realisasi cita-cita seperti dirumuskan oleh Rektor USD. Sebagai Universitas Yesuit USD amat mementingkan humaniora yang bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, a.l. lebih berbudaya. Dalam rangka ini ditekankan peran kesenian: paduan suara, konsert musik baik yang klasik maupun modern, sendratari, pertunjuk -an drama dan lain sebagainya. Dengan demikian sebuah auditorium bukan sebuah kemewahan, melainkan fasilitas yang dituntut oleh cita-cita humaniora.

Kini ‘mimpi’ ini sudah mendapat wujud di atas kertas gambar arsitek. Gambar itu mem-perlihatkan sebuah bangunan yang kokoh, satu lantai di atas tanah dan dua lantai di bawah tanah (basement). Lantai atas terdiri dari sebuah ruang besar lengkap dengan balkon yang dapat memuat sekitar 1900 kursi. Bila perlu sebagian kursi itu dapat diganti meja umpama untuk seminar besar. Semua kursi mengarah ke sebuah panggung profesional yang lebar yang dilengkapi dengan segala fasilitas untuk aneka performance.

reSenSi BUKUdari USd

Realisasi SEBUaH MiMPi……

Oleh: Romo H. van Opzeeland, S.J., Bendahara Yayasan Universitas Sanata Dharma

Page 35: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 37

FOKUS

Ruang besar itu sendiri memakai air conditioning, penerangan dan tata suara yang baik. Soal akustik amat diperhatikan. Untuk para penyandang cacat yang harus memakai kursi roda disediakan pintu masuk khusus. Baik di lantai dasar maupun di balkon tersedia fasilitas ‘kamar kecil’.

Pintu masuk diberi wujud hall luas. Di hall ini sebelah kiri dan kanan ter - dapat fasilitas kantin dan toko bu ku (Sanata Dharma University Press). Kedua basement terutama diper untukkan parkir mobil. Pada hari biasa dapat menjadi tempat parkir sepeda motor pula.

Seluruh konstruksi dibuat kokoh tahan gempa yang kuat. Diharapkan auditorium ini sekaligus menjadi semacam ‘land mark’ USD.

Kini arsitek sedang menyelesaikan perhitung - an konstruksi dan gambar konstruksi. Di-harapkan gambar-gambar ini awal 2008 sudah selesai. Dan diharapkan pula ... konstruksi fisik dapat dimulai pertengahan tahun 2008. Dengan demi kian mimpi tidak akan tinggal mimpi asal ... dana yang diperlukan dapat dikumpulkan!

Berapa dana yang diperlukan? Menurut per-hitungan sementara untuk seluruh gedung dan instalasinya (tidak termasuk inventaris) diperlukan sekitar limabelas milyar rupiah. Kesulitan utama yang dialami Pengurus Yayasan dalam mengumpulkan dana ialah para dermawan di luar negeri, yang amat be-sar hati membantu realisasi kampus Paingan dan pembangunan Gedung Pusat di Mrican, kini sudah tidak bersedia membantu. Alasan utama adalah perubahan kebijakan organisasi bantuan, yang disebabkan penyusutan dana. Kini mereka membatasi pemberian dana pada proyek upgrading personalia dan proyek sosial. Mereka juga telah menghapus Indonesia dari daftar prioritas mereka disebabkan Indonesia

sudah dianggap kaya. Akibatnya fund raising itu harus digalakkan di Indonesia sendiri. Dari penerimaan DPP diharapkan Pengurus Yayasan dapat menyisihkan tiga milyar dalam dua atau tiga tahun.Penjajagan kemungkinan mendekati dunia bisnis memperlihatkan bahwa kebanyakan per-usahaan tidak mampu membantu dan mereka yang mampu tidak berminat.

Kini para sahabat USD di dunia bisnis telah mengusulkan untuk menggalang kekuatan para alumni! Ada tokoh-tokoh USD yang langsung mengomentarinya: “Ah, tidak mungkin! Kan para alumni USD semuanya guru atau pegawai kecil”. Tetapi usul para sahabat itu didasarkan atas perhitungan yang amat realistis. Sejak Sanata Dharma didirikan sampai tahun 2007 ini jumlah alumni sudah mencapai 30.000, tersebar di seluruh Indonesia, tetapi dengan konsentrasi kuat di kota-kota besar, terutama Jakarta. Cukup banyak di antara mereka yang sudah bukan guru atau pegawai ‘biasa’. Jika bertitik tolak dari ‘sedikit-sedikit menjadi bukit’ dapat dibuat perhitungan sederhana sebagai berikut. Seandainya 10.000 alumni pencinta Alma Mater selama satu tahun bersedia menyisihkan 25.000 sampai 100.000 per bulan untuk realisasi auditorium ini (atau rata-rata 62.500), dana

reSenSi BUKUdari USd

Page 36: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

38 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

Bila ide ini dapat disetujui, Pengurus Yayasan akan membuka rekening bank khusus untuk proyek ini untuk memudahkan per tang gung-jawaban dana yang masuk dan keluar.

Semoga mimpi ini tidak tinggal mimpi, melain-kan menjadi realitas kebanggaan seluruh keluar-ga besar Sanata Dharma dan para sahabatnya.

CATATAN:Tambahan informasi, untuk menampung sum-bangan-sumbangan bagi pembangunan audi-torium Pengurus Yayasan Sanata Dharma akan membuka rekening bank khusus. Selama belum dibuka sumbangan dapat dikirim ke rekening bank Yayasan Sanata Dharma yang biasa, ialah:

1. Account no.018.01.02301.00.5 pada Bank Niaga, Jalan Sudirman, Yogyakarta atas nama Yayasan Sanata Dharma dengan berita ‘untuk auditorium’.

2. Account no.787.30.00730.5 pada Bank Lippo, Jalan Sudirman, Yogyakarta atas nama Yayasan Sanata Dharma dengan berita ‘untuk auditorium’.

Untuk memudahkan sumbangan berkala, yang akan dikirim lewat bank, orang dapat memberikan kepada bank ‘standing order’. Istilah ini merupakan permintaan atau perintah tetap untuk selama masa tertentu (umpama satu tahun) secara berkala (umpama setiap bulan) memindahkan jumlah uang tertentu dari rekeningnya sendiri kepada rekening bank ‘auditorium’. Dengan demikian, donatur tidak perlu setiap bulan repot mengadakan transfer dan ada jaminan juga tidak akan lupa.

yang akan terkumpul adalah 7.5 milyar! Bila itu diperpanjang menjadi satu setengah tahun akan terkumpul 11.25 milyar! Bukan main! Jadi ternyata para alumni mempunyai kekuatan eko-nomis yang besar sekali bila bergerak menabung bersama. Maka ide para sahabat ini sungguh berharga dan pantas dicoba.

Tentu pelaksanaannya memerlukan organisasi dan kerja sama yang baik. Kiranya diperlukan sejumlah ‘penggerak’ di aneka kota yang ber-sedia ‘mengglundungkan’ realisasinya.

reSenSi BUKUdari USd

Page 37: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 39

FOKUS

Situasi perekonomian di Indonesia yang belum membaik dan semakin beratnya beban kehidupan masyarakat pada saat

ini membuat langkah kemajuan pendidikan terasa semakin tersendat. Padahal kunci suk-ses kemajuan suatu bangsa adalah akses se-luas-luasnya terhadap pendidikan. Banyak orang mengeluhkan biaya pendidikan baik di perguruan tinggi negeri dan swasta saat ini yang semakin sulit dijangkau. Di sisi lain, perguruan tinggi khususnya swasta juga tidak bisa semerta-merta menurunkan biaya pendidikan semurah-murahnya sehingga menjangkau masyarakat dari kalangan paling bawah mengingat bahwa fasilitas dan operasional pendidikan saat ini juga terkena imbas tingginya inflasi. Jalan tengah yang memungkinkan masyarakat dari kalangan kurang mampu untuk mengakses pendidikan adalah dengan menyediakan fasilitas beasiswa. Yang menjadi masalah adalah, saat ini donatur beasiswa dari pemerintah juga belum mampu untuk menyediakan bantuan yang menutup biaya pendidikan (tuition fees) sedangkan dona-tur dari pihak-pihak lain belum bisa menutup kekurangan tersebut. Beasiswa yang ada di USD saat ini terbatas pada bantuan biaya hidup yang berkisar antara Rp. 100.000,-- sampai dengan Rp. 250.000,-- per bulan. Untuk itu sejak tahun 2003 USD memprakarsai fundraising untuk biaya kuliah mahasiwa kurang mampu melalui pengumpulan sumbangan dari para orang tua

reSenSi BUKUdari USd

Surat Terbuka Untuk Alumni:

Fundraising to Promote a Better Nation

mahasiswa. Program ini kemudian dinamakan SDSF (Sanata Dharma Student Fund; keterangan lebih lanjut bisa dilihat dalam website: www.usd.ac.id.).

Kalau melihat latar belakang orang tua, 80% mahasiswa USD berasal dari golongan mene-ngah ke bawah dengan penghasilan rata-rata per bulan kurang dari dua juta rupiah dan secara total hanya 56% jumlah permohonan beasiswa yang bisa dikabulkan. Mengingat kebutuhan tersebut, kami mengetuk hati para alumni untuk berpartisipasi dalam program fundraising yang dikelola USD bersama pengurus alumni.

Meminjam kata PMI, Setetes darah Anda menye­lamatkan nyawa, dalam program ini kami juga memegang prinsip yang sama: bukan pada banyaknya jumlah nominal yang kami terima, melainkan keikhlasan sumbangan tersebut. Untuk itu, kami selanjutnya menerima saran agar fundraising ini bisa diterima dengan baik dan didukung oleh semua pihak, tidak ada yang merasa terpaksa ataupun ditodong untuk memberikan sumbangan.

Seandainya Bapak/Ibu berkenan memberi - kan sumbangan, kami mohon sumbangan bisa diberi kan minimal Rp. 5.000,-- (Lima ribu rupiah) yang kami terima secara rutin melalui rekening giro SDSF di Bank Niaga kas Sanata

Page 38: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

40 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

Dharma atas nama:

Universitas Sanata Dharma: 018.01.29099.00.3.

Kami mohon masukan dari segenap alumni me-ngenai metode yang memudahkan dan praktis, apakah melalui transfer atau bentuk lain.

Rencana pengelolaan dana sumbangan tersebut adalah untuk biaya studi mahasiswa dan se-

bagian kecil disisihkan untuk mencetak dan mendistribusikan majalah “Kasadhar”. Per-tangungjawaban dari penggunaan dana sum-bangan dari para alumni untuk dua tujuan tersebut akan kami laporkan di dalam majalah “Kasadhar” dan juga dalam website: www.usd.ac.id.

Atas segala bentuk dukungan berupa doa, saran, dan sumbangan dalam bentuk apapun kami mengucapkan terima kasih.

(Kus)

reSenSi BUKUdari USd

Apabila saya bertugas membuat sebuah gunungdan berhenti bekerja sebelum tumpukan tanah terakhir

saya taruh di puncak gunung itu,itu artinya saya telah gagal di dalam tugas tersebut.

  Â

Jika rencana pertama Anda gagalbangkitlah dan berdirilah tegak,

serta melangkahlah lagi.Ingatlah selalu bahwa satu kekalahan

bukanlah kesalahan yang tidak terhapuskan.

Page 39: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 41

FOKUS

W ebsite USD memungkinkan akses bagi para alumni sebagai sarana ko- munikasi dan kangen-kangenan an-

tar alumni. Tidak jarang teman lama ke hilangan lacak dan tidak tahu keberadaan Anda saat ini. Sebagai sebuah keluarga, tidak ada salahnya bagi kita untuk saling berbagi cerita dan pengalaman demi kemajuan diri kita masing-masing. Kalau diri kita maju, masyarakat banyak tentu juga ikut maju.

Ada langkah yang sangat mudah yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan ini: perbaharuilah

data Anda melalui website. Dalam hal ini USD juga memiliki kepentingan melacak para alum ni untuk mengetahui kemajuan mereka. Dengan cara ini diharapkan USD mampu me-ningkatkan kerjasama dengan alumni, misalnya melalui penyelenggaraan program upgrading, workshop, sarasehan, temu alumni. Selain itu, melalui masukan dari alumni, USD mampu meningkatkan kualitas pendidikan bagi para mahasiswanya.

Berikut ini data-data yang bisa dimasukkan da-lam update alumni:

Update data alumni? Mengapa tidak?

reSenSi BUKUdari USd

Page 40: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

42 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

Nama :

Program Studi :

Nomor Mahasiswa :

Jenis Kelamin :

Tempat Lahir :

Tanggal Lahir : contoh 1970-04-23

Alamat Sekarang :

Kode Pos :

reSenSi BUKUdari USd

Page 41: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 43

FOKUS

Nama Orang Tua :

Tanggal Lulus : contoh 1996-04-23

Predikat Lulus :

Wisuda :

Tanggal Wisuda : contoh 1995-04-23

Agama :

Pekerjaan Sekarang :

Jabatan di Kantor :

Alamat Kantor :

Telp Kantor :

Status Perkawinan :

Nama Suami/Istri :

Nama Anak :

Foto Terbaru Anda : max 80 Kb.

Email :

Kesan Selama di USD :

Keterangan:

Catatan: mohon diperhatikan bahwa maximum size foto adalah 80 kb. Lebih dari itu foto Anda tidak dapat ditayangkan.

Selamat meng­update data. Semoga Tuhan selalu memberkati langkah Anda bersama orang-orang yang Anda cintai. (Kus)

reSenSi BUKUdari USd

Page 42: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

44 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS

Mengisi Pojok “Rerasanan”

Dari : (Nama Alumni, Asal Fakultas/Program Studi, lulus tahun...)

Isi Pertanyaan :

Tanggapan Pengurus Alumni :

Pojok “Rerasanan” ini masih kosong karena memang ini rubrik baru, yang diharapkan dapat diisi dan dimanfaatkan oleh para Alumni sebagai ajang dialog, memberi saran, masukan ataupun kritik terhadap Majalah Kasadhar maupun bagi almamater kita, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Kirimkan saran, masukan, tanggapan ataupun kritik Anda melalui:

- sms ke Ibu Nova, No HP : 081804116007

- email : [email protected]

Page 43: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 45

FOKUS INfOrMasI PENErIMaaN MaHasIsWa BarU t.a. 2008 / 2009 PrOGraM s1 DaN DIPLOMa UNIVErsItas saNata DHarMa Mrican tomol Pos 29 Yogyakarta 55002 telp. 0274-513301, 515352 fax. 0274-562383 Email: [email protected] Website: www.usd.ac.id

I. JaLUr-JaLUr PENErIMaaN MaHasIsWa BarUa. JaLUr PrEstasI 1. syarat a. Saat ini duduk di kelas 12 SMA/SMK b. Nilai rata-rata “Pengetahuan dan Pemahaman Konsep” dalam Rapor Kelas 11 Semester I dan II minimal 6.7 2. Prosedur Pendaftaran di Sekolah a. Membeli Formulir Pendaftaran di SMA-SMA yang bekerja sama dengan USD seharga Rp 100.000 b. Mengisi Formulir Pendaftaran c. Mengirim Formulir Pendaftaran dan Foto Kopi Rapor Kelas 11 Semester I dan II yang telah dilegalisir oleh sekolah, lalu se-

kolah mengirimkannya secara kolektif ke ke Biro Administrasi Akademik (BAA) Universitas Sanata Dharma d/a Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002

Pendaftaran di USD a. Membeli Formulir Pendaftaran di Bank Lippo/Niaga/Mandiri kantor kas Universitas Sanata Dharma seharga Rp 100.000

(untuk hari Senin – Jumat) atau di kantor BAA Kampus Mrican (untuk hari Sabtu) b. Mengisi Formulir Pendaftaran c. Mengirim Formulir Pendaftaran dan Foto Kopi Rapor Kelas 11 Semester I dan II yang telah dilegalisir oleh sekolah ke Biro

Administrasi Akademik (BAA) Universitas Sanata Dharma d/a Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002 Pendaftaran di Internet a. Men-download dan mencetak Formulir Pendaftaran Jalur Prestasi dari website www.usd.ac.id b. Mentransfer uang pendaftaran Rp 100.000 ke Bank Lippo dengan No. Rek. 787-30-03201-6 atau Bank Mandiri dengan

No. Rek. 137-00-0421493-4 atau Bank Niaga dengan No. Rek. 018-01-24169-00-7 dengan berita Nama Pendaftar, Jalur Prestasi, dan Tiga Program Studi yang dipilih.

c. Mengisi Formulir Pendaftaran d. Mengirim Formulir Pendaftaran, foto kopi Rapor Kelas 11 Semester I dan II yang telah dilegalisir oleh sekolah, dan fotokopi

bukti transfer pembelian Formulir Pendaftaran dari Bank Lippo/Niaga/Mandiri ke Biro Administrasi Akademik (BAA) Universi-tas Sanata Dharma d/a Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002

3. fasilitas Calon mahasiswa yang diterima di Jalur Prestasi akan mendapatkan keringanan biaya berupa potongan 25% Dana Pengembang-

an Pendidikan (DPP) 4. Waktu Pendaftaran

Pendaftaran Pengumuman di www.usd.ac.id Pembayaran Daftar Ulang Periode I 1 – 29 Sept 07 8 Okt 07 8 – 31 Okt 07 Periode II 1 – 27 Okt 07 5 Nov 07 5 Nov – 5 Des 07 Periode III 29 Okt – 30 Nov 07 10 Des 07 10 Des 07 – 30 Jan 08 16 Juni Periode IV 30 Nov 07 – 26 Jan 08 4 Feb 08 4 – 27 Feb 08 s/d Periode V 28 Jan – 23 Feb 08 3 Mar 08 3 Mar – 2 Apr 08 4 Juli 08 Periode VI 25 Feb – 31 Maret 08 7 April 08 7 – 30 Apr 08 Periode VII 1 – 30 April 08 5 Mei 08 5 Mei – 6 Juni 08

B. JaLUr tEs 1. Jalur tes Kerja sama dengan sekolah a. syarat dan Prosedur • DudukdiKelas12SMA/SMKataululusSMA/SMK/Sederajat/PaketC • MembeliFormulirPendaftarandiSekolahsehargaRp150.000 • Mengikutitesseleksidisekolah b. Waktu Pendaftaran Pendaftaran 1 September 07 – 30 April 2008 Tes Waktu diatur sesuai kesepakatan dengan sekolah Pengumuman 8 Okt 07, 5 Nov 07, 10 Des 07, 4 Feb 08, 3 Mar 08, 7 Apr 08, dan 5 Mei 08 Pembayaran Sesuai Surat Keputusan Daftar Ulang 16 Juni – 4 Juli 08 c. Materi tes Tes Potensi Akademik yang meliputi Penalaran Verbal, Kemampuan Numerik, Penalaran Mekanik, Hubungan Ruang, dan

Bahasa Inggris (Peserta tes diharap membawa pensil 2B)

Page 44: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

46 Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

FOKUS 2. JaLUr tEs rEGULEr a. syarat • DudukdiKelas12SMA/SMKataululusSMA/SMK/Sederajat/PaketC b. Prosedur: Pendaftaran di USD • MembeliFormulirPendaftaransehargaRp150.000diUSDataudiBankLippo,Jl.Jend.Sudirman50Yogyakarta,Jl.A.Yani

61 Cilacap, Ruko Tumenggungan Blok 12-13 Kebumen, Jl. Hayamwuruk 3 Pekalongan, Jl. Jend. Sudirman 605 Purwokerto, Jl. Jend. Sudirman A.4-6 Kios PJKA Magelang, Jl. Jend. Sudirman 93 Atrium Plaza Kav 9 Salatiga, Jl. Pemuda 102-13 Sema-rang, Jl. Slamet Riyadi 136 Solo, Jl. Jend. Sudirman 34 Tegal, dan Jl. Agil Kusumadya 5A Kudus

• MengisiFormulirdanmengembalikannyakeSekretariatPendaftarandengandilampiripasfotohitamputih2x3dualembar • Mengikutitesseleksi Pendaftaran Online (via Internet) • MentransferuangRp150.000keBankLippoNo.Rek.787-30-03201-6atauBankMandiriNo.Rek.137-00-0421493-4atau

Bank Niaga No. Rek. 018-01-24169-00-7 untuk pembelian Formulir Pendaftaran dengan berita Nama Pendaftar dan Tiga Pilihan Program Studi

• Membukasitusinternetwww.usd.ac.id,meng-klikmenuPendaftaranOnLine,mengisidata,danmendaftar • Sebelumpelaksanaantes,pendaftardatangkeSekretariatPendaftaranuntukmenyerahkanfotohitamputih2x3dualembar

dan mengambil Kartu Tes • Mengikutitesseleksi Pendaftaran via Fax • MentransferuangRp150.000keBankLippoNo.Rek.787-30-03201-6atauBankMandiriNo.Rek.137-00-0421493-4atau

Bank Niaga No. Rek. 018-01-24169-00-7 untuk pembelian Formulir Pendaftaran berita Nama Pendaftar dan Tiga Pilihan Program Studi

• Mem-faxBuktiTransferdisertaiinformasiNamaPendaftardan3pilihanProgramStudikeBAANo.Fax.0274-562383 • Sebelumpelaksanaantes,pendaftardatangkeSekretariatPendaftaranuntukmenyerahkanfotohitam2x3dualembardan

mengambil Kartu Tes • Mengikutitesseleksi c. Waktu Pendaftaran Keterangan Gelombang I Gelombang II Gelombang III Pendaftaran 2 Mei – 5 Juni 2008 9 Juni – 3 Juli 2008 7 – 31 Juli 2008 Tes 7 Juni 2008 (07.30-11.00 WIB) 5 Juli 2008 (07.30-11.00 WIB) 2 Agustus 2008 (07.30-11.00 WIB) Pengumuman 11 Juni 2008 9 Juli 2008 6 Agustus 2008 Pembayaran/Daftar Ulang 11 Juni – 4 Juli 08 9 Juli – 1 Ags 6 – 9 Agst d. Materi tes Tes Potensi Akademik yang meliputi Penalaran Verbal, Kemampuan Numerik, Penalaran Mekanik, Hubungan Ruang, dan Ba-

hasa Inggris (Peserta tes diharap membawa pensil 2B)

II. BIaYa stUDIa. Komponen Biaya studi 1. DPP(DanaPengembanganPendidikan)yangdibayarkanpadasemesterIdandapatdiangsur3x,masing-masing20%,40%,

dan 40 % 2. SPP (Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan) per semester yang terdiri dari: • UKT(UangKuliahTetap)yangdibayarkansetiapawalsemester • SKS(SatuanKreditSemester)yangdibayarkansetiapakhirsemester 3. UangKemahasiswaanyangdibayar1xdiawalsemesteryangterdiridari • BiayaPelatihanPengembanganKepribadian(PPKM) • BiayaPembuatanJasAlmamater • BiayaInisiasi(INSADHA) • IuranKegiatanKemahasiswaan 4. Iuran Kesehatan dan Sosial yang dibayar setiap awal semester bersama UKTB. tarif Biaya studi No Program studi DPP sPP Uang UKt Per sKs Ke-Mhs-an* 01 Farmasi 15.000.000 2.500.000 125.000 600.000 02 Psikologi 03 Sastra Inggris 12.000.000 1.500.000 100.000 600.000 04 Pendidikan Bahasa Inggris 05 Teknik Informatika 10.000.000 1.500.000 100.000 600.000 06 Teknik Elektro 07 Teknik Mesin 9.000.000 1.300.000 100.000 600.000 08 Akuntansi 8.000.000 1.500.000 100.000 600.000 09 Manajemen 8.000.000 1.300.000 100.000 600.000 10 Mekatronika D3 6.500.000 1.000.000 90.000 550.000 11 Pendidikan Akuntansi 6.000.000 1.000.000 90.000 600.000 12 Bimbingan dan Konseling 13 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah 14 Pendidikan Sejarah 15 Pendidikan Ekonomi

Page 45: Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007

Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007 47

FOKUS 16 Pendidikan Matematika 17 Pendidikan Fisika 6.000.000 1.000.000 90.000 600.000 18 Matematika 19 Fisika 20 Sastra Indonesia 21 Ilmu Sejarah 22 PGSD S1 23 PGSD D2 4.000.000 1.000.000 90.000 500.000 24 Pendidikan Agama Katolik 4.000.000 1.000.000 90.000 600.000

*rincian Uang Kemahasiswaan: Keterangan D2 D3 S1 Biaya Pelatihan Pengembangan Kepribadian (PPKM) 125.000 125.000 125.000 Biaya Pembuatan Jas Almamater 50.000 50.000 50.000 Biaya Inisiasi (INSADHA) 150.000 150.000 150.000 Iuran Kegiatan Kemahasiswaan 150.000 200.000 250.000 Iuran Kesehatan dan Sosial 25.000 25.000 25.000 Jumlah 500.000 550.000 600.000

C. Keringanan Biaya studi Universitas Sanata Dharma memberikan keringanan biaya studi, khusus Dana Pengembangan Pendidikan (DPP), kepada pen-

daftar JalurTes yang orang tua/walinya kurangmampu secara finansial. Pendaftar yang inginmengajukan keringananDPPdiharapmemberitanda(√)padaFormulirPendaftaranpoinDdanmelampirkansyarat:

1. Daftar Gaji Ayah dan Ibu / Wali (jika bekerja pada suatu lembaga) atau Surat Keterangan Penghasilan Ayah dan Ibu / Wali yang disahkan RT (jika wiraswasta)

2. Bukti Pembayaran Rekening Listrik 3. Surat Keterangan Tidak Mampu dari RT

D. Pengembalian Biaya studi Bagi Yang Mengundurkan Diri 1. Pendaftar yang mengundurkan diri karena diterima di Perguruan Tinggi lain dapat mengajukan permohonan pengembalian

sebagian biaya studi yang telah dibayarkan 2. Biaya studi yang dapat ditarik kembali adalah Uang Kuliah Tetap (UKT) dan Uang Kemahasiswaan yang belum digunakan.

Sedang angsuran pertama 20 % Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) tidak dapat ditarik kembali. 3. Penarikan kembali dilakukan selambat-lambatnya seminggu setelah pengumuman penerimaan perguruan tinggi lain. 4. Mekanisme pengembalian uang diatur sbb: a. Pendaftar mengambil Formulir Penarikan Biaya Studi di Biro Administrasi Akademik (BAA) dengan menunjukkan bukti

penerimaan dari Perguruan Tinggi lain b. Formulir Penarikan Biaya Studi yang sudah diisi dilampiri dengan: • FotokopibuktipenerimaandariPerguruanTinggilain/pengumumanpenerimaandimediamassa • FotokopikartutesdiPerguruanTinggilain • SKPenerimaandariUSD • BuktipembayaranSPPdanUangKemahasiswaan • KartuMahasiswaUSD c. Mengambil uang di Biro Keuangan dengan menyerahkan Formulir Pendaftaran dan lampiran-lampiran tersebut 5. Pendaftar yang diterima di USD tetapi tidak lulus Ujian Nasional (UN) maupun Ujian Penyetaraan (Paket C) dapat menarik

kembali semua uang yang telah dibayarkan (DPP, UKT, dan Uang Kemahasiswaan) dengan menunjukkan bukti ketidaklulus-an. Namun demikian, pendaftar tersebut masih memiliki hak untuk menjadi mahasiswa USD di tahun akademik berikutnya.

III. sUMBaNGaN BEasIsWaUSDmenghimpundanadariorang tua/walimahasiswauntukdiberikankepadamahasiswaUSDyangmengalamikesulitanfinansialdalam bentuk beasiswa. Untuk itu USD mengajak orang tua/wali untuk turut membantu usaha ini dengan cara menyumbangkan uang yang akan dikelola oleh USD. Orang tua/wali yang menyumbang akan diberi laporan penggunaan dana tersebut. Pemberian sumbangan untuk beasiswa ini dilakukan bersamaan dengan pembayaran keuangan lainnya. Isian sumbangan beasiswa terdapat dalam Formulir Pendaftaran. Jika calon mahasiswa mengundurkan diri karena diterima di Perguruan Tinggi lain dan orang tua/walinya ingin menarik kembali, Sumbangan Beasiswa akan dikembalikan 100 %. Penarikan beasiswa selambat-lambatnya satu minggu setelah pengumuman penerimaan di Perguruan Tinggi lain.

IV. PENDaftar YaNG tIDaK LULUs UJIaN NasIONaL (UN) / PaKEt C1. Pendaftar yang diterima tetapi tidak lulus Ujian Nasional (UN) tetap dapat menjadi mahasiswa baru dengan cara menempuh ujian

PaketCdanmemilikisertifikattandalulusPaketCselambat-lambatnyaduaminggusetelahperkuliahandimulai.2. Pendaftar yang diterima di USD tetapi tidak lulus Ujian Nasional (UN) maupun Paket C tetap memiliki hak untuk menjadi mahasiswa

USD di tahun akademik berikutnya. Jika pendaftar tersebut telah membayar, uang tersebut dapat digunakan untuk membayar di tahun akademik berikutnya dengan penyesuaian tarif yang baru.

V. sYarat KHUsUs1. Pendaftar bebas dari tindak kriminal2. Pendaftar bebas dari pemakaian/kecanduan narkoba dan alkohol3. Pendaftar yang menderita buta warna tidak diperkenankan mengambil program studi yang mensyaratkan kemampuan membedakan

warna, seperti Farmasi, Psikologi, dan Teknik Elektro