karya tulis ilmiah

28
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur atas ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya pada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ini dengan baik. Kaum Gay adalah kaum penyuka sesama jenis yaitu antara laki-laki dengan laki-laki. Di satu sisi mereka ingin juga menjadi normal seperti manusia normal lainnya. Namun di sisi lain mereka tidak bisa menolak apa yang telah ditetapkan pada mereka. Banyaknya masyarakat yang rata-rata mengecam kehadiran mereka dikarenakan berbagai faktor,antara lain faktor agama dan sosial. Maka, penulis mengangkat topik ini agar para pembaca dapat mengetahui pandangan masyarakat terhadap keberadaan kaum gay dan bagaimana sebenarnya kehidupan kaum gay dalam bermasyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.Untuk itu mohon kritik dan saran yang memotivasikan untuk perbaikan penulis di masa yang akan datang. Batam, 18 Mei 2009

Upload: agung-kurniawan

Post on 27-Jun-2015

486 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas ke hadirat Tuhan YME yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya pada kita semua sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan karya tulis ini dengan baik.

Kaum Gay adalah kaum penyuka sesama jenis yaitu antara laki-laki dengan

laki-laki. Di satu sisi mereka ingin juga menjadi normal seperti manusia normal

lainnya. Namun di sisi lain mereka tidak bisa menolak apa yang telah ditetapkan pada

mereka. Banyaknya masyarakat yang rata-rata mengecam kehadiran mereka

dikarenakan berbagai faktor,antara lain faktor agama dan sosial. Maka, penulis

mengangkat topik ini agar para pembaca dapat mengetahui pandangan masyarakat

terhadap keberadaan kaum gay dan bagaimana sebenarnya kehidupan kaum gay dalam

bermasyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis

sendiri.Untuk itu mohon kritik dan saran yang memotivasikan untuk perbaikan penulis

di masa yang akan datang.

Batam, 18 Mei 2009

Penulis

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang1

I.2 Rumusan Masalah2

I.3 Tujuan Penelitian2

I.4 Manfaat2

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian Homoseksual3

II.2 Faktor Terjadinya Homoseksual3

BAB III METODE PENULISAN5

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Pandangan Masyarakat terhadap Keberadaan Kaum Gay di Kota Batam 6

IV.2 Pandangan Gay terhadap Masyarakat yang Tidak Menerima Mereka 6

IV.3 Bagaimana Merubah Pandangan Masyarakat terhadap Kaum Gay 7

BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan 8

V.2 Saran 9

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tentu saja kita mengetahui banyak sekali permasalahan-permasalahan dalam

menjadi seorang pemimpin, dalam karya ilmiah kali ini kami mengangkat tema tentang

“POSISI DAN PERAN MAHASISWA SEBAGAI PENENTU MASA DEPAN INDONESIA” dan dalam

karya ini kami akan mengulas lebih detail sesuai dengan apa yang ada di sekitar kita,entah

itu dalam ruang lingkup kemasyarakatan maupun kemahasaiswaan.

Rumit sekali dalam membahas permasalahan ini,oleh karena itu berbagai cara yang

kami lakukan untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. Dalam penyebaran

angket hingga sampai ke permintaan para pendapat-pendapat dari berbagai dosen,

Mengapa? Itu di karenakan dosen adalah seorang yang memberikan ilmu untuk menjadi

bekal dari apa hasil yang akan di peroleh.

Mahasiswa menjadi salah satu pembelajaran awal dari titik seorang pemimpin yang

akan memimpin suatu substansi di masa depan. Namun banyak pertanyaan mengenai

“pantaskah mahasiswa menjadi seorang pemimpin?” dari ini mahasiswa yang memegang

peranan untuk mendapatkan sebuah hasil dari beberapa pemikiran yang menjadi subjeknya

yaitu “MAHASISWA”.

Mengapa dalam pembahasan yang mengenai pantaskah mahasiswa menjadi seorang

pemimpin masa depan yang baik itu dipertanyakan? karena banyak sekali contoh yang

bersangkutan mahasiswa menjadi pemimpin yang baik bahkan adapula mahasiswa menjadi

pemimpin yang kurang baik dalam memimpin perannya menjadi seorang pemimpin.

Dalam pertanyaan tersebut dapat kita lihat dari peran serta karakteristik orang

tersebut,mampu atau tidakkah dia menggunakan perannya dengan baik untuk

menyongsong masa depan.

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH

Oleh karena hal ini menjadi salah satu pembicaraan yang begitu penting,maka kami

akan mengangkat serta memberikan instrumen yang fakta sesuai dengan apa yang kami

peroleh mengenai “POSISI DAN PERAN MAHASISWA SEBAGAI PENENTU MASA DEPAN

INDONESIA” dari berbagai sumber,sumber yang kami ambil dari kalangan mahasiswa,para

dosen serta masyarakat yang memberikan pandangannya dalam pokok pembahasan kami.

Dari hasil pernyataan sumber yang kami miliki tersebut kami mengembangkan di dalam bab

selanjutnya untuk lebih luas dibahas.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Kurangnya ketidakpedulian mahasiswa terhadap kondisi indonesia pada saat ini

2. Mahasiswa saat ini lebih memprioritaskan livestyle dari pada liveskill

3. Kurangnya empati dan simpati mahasiswa saat ini terhadap jati diri terhadap

mahasiswa itu sendiri.

4. Lemahnya motivasi dan keinginan mahasiswa untuk menjadi lebih baik karena

keadaan sosial yang kurang mendukung

C. PEMBATASAN MASALAH

1. Banyaknya mahasiswa ataupun masyarakat luas yang terkecoh dalam sebuah

kepemimpinan yang bertolok ukur tittle yang diraih.

2. Keaktifan yang di tunjukan oleh para mahasiswa cenderung berfikir yang instansi

saja.

3. Pemanfaat pengetahuan yang tidak di ukur dengan hasil serta potensi yang

dimiliki.

4. Pengembangan untuk terjunnya para mahasiswa menjadi pemimpin yang baik

memiliki batasan-batasab yang kurang terpadu.

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH

D. PERUMUSAN MASALAH

1. Proses peranan mahasiswa menjadi pemimpin yang baik.

2. Faktor lingkungan yang berperan untuk memilih para pemimpin.

3. Pendidikan yang pernah di raih,apakah telah semaksimal mungkin agar

dapatnya menjadi yang terbaik untuk memimpin.

4. Peran para pemerintah yang harus turun untuk mendidik dan mengawasi

calon seorang pemimpin yang baik.

E. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui proses kegiatan para calon pemimpin yang baik.

2. Untuk mengetahui aktifitasi yang di lakukan untuk mendapatkan bekal

ataupun pegangan yang kokoh dalam memimpin.

3. Untuk mengetahui peranan bantu dari pembimbing dalam menyongsong

kepemimpinan yang terikat dalam memperbaiki sebuah kepemimpinan

dari kader di kalangan mahasiswa.

4. Untuk mengetahui pengaruh masyarakat ataupun mahasiswa didalam

lingkungan sekitar maupun di luar, untuk memiliki lintasan-lintasan yang

baik dalam memimpin.

F. MANFAAT MASALAH

1. Sebagai pengetahuan baik dalam dunia pendidikan maupun dunia luar dari

pendidikan.

2. Sebagai acuan untuk mengetahui tatacara pemimpin yang di inginkan para

masyarakat.

3. Sebagai tambahan dalam penentuan seorang pemimpin yang memiliki

karakteristik pemimpin yang baik.

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH

4. Mengetahui berbagai pendapat dari berbagai kalangan

masyarakat,mahasiswa,maupun pembimbing mahasiswa dalam artian

dosen.

5. Sebagai resensi untuk mempertahatikan berbagai faktualis yang terjadi

dalam kepemimpinan saat ini yang kuarng efisiensi,dan mengubahnya

menjadi lebih bagus lagi.

G. SISTEMATIKA MASALAH

Malah ini disusun menjadi lima bab, masing-masing bab terdiri dari bebera sub bab,

yaitu :

BAB I. PENDAHULUAN: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah,perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,sistematika penulisan

BAB II. LANDASAN TEORI: pegertian mahasiswa, peran mahasiswa, strategi

Mahasiswa dalam menentukan masa depan masa depan bangsa.

BAB III. METODE PENELITIAN :

A. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

2. waktu penelitian

B. Metode penelitian

C. Teknik mengambil sampel

D. Teknik mengumpulkan data

E. Teknik analisis dan interpretasi data

BAB IV. HASIL PENELITIAN :

A. Deskripsi hasil penelitian

1. tanggapan beberapa mahasiswa dan pengajar terhadap posisi dan peran

mahasiswa sebagai pentu masa depan bangsa

2. alasan dan solusi beberapa mahasiswa dan pengajar dalam institusi

pendidikan, menyikapi realita mahasiswa saat ini;

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN :

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH

A. KESIMPULAN

B. SARAN

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Mahasiswa

1. Pengertian

Mahasiswa adalah sebagai pelaku utama dan agent of change dalam gerakan gerakan

pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia Intelektual,memandang segala

sesuatu dengan pikiran jernih,positif,kritis yang bertanggung jawab serta dewasa secara

moril,karena mahasiswa akan dituntut tanggung jawab akademisnya,dalam menghasilkan

buah karya yang berguna bagi kehidupan lingkungan.Mahasiswa dalam peraturan

pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di

perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap

orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan

batas usia sekitar 18-30 tahun.

Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh

statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon

intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat

dengan berbagai predikat.

Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insan-

insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi ( yang makin

menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.

Mahasiswa menurut A.Malik Fadjar dan Muhadjir Effendy adalah mereka merupakan

aset masa depan bangsa,karena merekalah yang paling berpeluang untuk menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi,dimana keduanya menjadi alat penyelesai utama bagi tantangan

kehidupan berbangsa masa kini dan mendatang, juga mahasiswa sebagai kelompok strategis

yang memiliki peluang untuk mengembangkan Idealismenya, karena dengan Idealisme yang

berkembanglah jiwa semangat Nasionalismenya itu bisa tumbuh dengan subur dan

menyadarkan upaya membangun solidaritas bersama memikirkan dan memenuhi kebutuhan

bersama dan rela mengorbankan kepentingannya sendiri

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH

Dari pendapat di atas bisa dijelaskan bahwa mahasiswa adalah status yang disandang

oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan menjadi

calon-calon intelektual dan cendekiawan muda.

2. Peran Mahasiswa

Menurut Drs.M.Achmad Icksan bahwa mahasiswa pasti berhubungan dengan

universitas namun mahasiswa di dalam universitas tidak hanya sebagai anggota masyarakat

kampus, tapi mahasiswa harus ikut berperan dalam menentukan program-program, aturan-

aturan dan kesejahteraan dari lembaga yang ada di kampus

Mahasiswa sebagai salah satu wadah pemikiran demi kemajuan masa depan

bangsa,dalam hal ini seorang mahasiswa harus dituntut untuk mempunyai pemikiran yang

sifatnya holistik* dan ofensif* demi masa depan indonesia yang lebih baik,yang dapat

digalinya pemikiran tersebut dengan penanganan masalah-masalah kecil,sehingga dari

pengalaman masalah kecil tersebut dapat membentuk seorang mahasiswa menjadi kritis.

Sebagai Agent of change mahasiswa dengan upayanya yang merupakan ujung

tombak pembangunan masa depan bangsa,mempunyai relasi kontribusi yang mendalam dan

strategis, hal ini tercermin dari ide-ide dan karyanya dalam pembangunan nasional. Sejak

masa perjuangan hingga masa sekarang sejarah mencatat bahwa pemudalah yang menyusun

dasar negara,membangunnya dan sebagai pembawa perubahan secara Global dan

eksistensinya,yang berkeahlian kritis, aktif dan inovatif serta berkemampuan multidisipliner

ilmu dalam berbagai bidang kehidupan nasional indonesia.

3. Strategi Mahasiswa dalam menentukan masa depan masa depan bangsa

Apabila pikiran kita pusatkan pada soal masa depan kita akan segera menyadari

betapa tetap segar dan baru soal ini,betapa ia tak kunjung basi,walaupun semenjak dahulu

kala orang sudah menjadikannya bahan renungan.sudah semenjak dahulu kala ia menjadi

bahan kerja tukang tenung,menjadi bahan pembahasan ilmu bintang,dijadikan bahan

ramalan,bahan ideologi dan bahan impian,demikian rupa sehingga semua itu dapat

dikatakan sudah melembaga.Atas lembaga-lembaga inilah,yang kadangkala ternyata

keliru,seringkali didasarkan putusan-putusan yang di ambil demi memanfaatkan perspektif

yang diramalkan atau guna mengelakkan fatalitas yang ditenungkan.

Strategi itu adalah:

1. mahasiswa berusaha membawa kenyataan kearah pemikiran tidak kalah pentingnya

dengan usaha membawa atau menerapkan pemikiran kearah kenyataan.meskipun

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH

kadang tindakan pragmatis kadang perlu di ambil oleh mahasiswa tetapi kiranya

tidak dapat dipungkiri kenyataan bahwa apabila tindakan pragmatis tersebut

dituntun oleh pandangan(konsep)masa depan yang jelas,tindakan tersebut

mempunyai bentuk dan akibat yang jauh berbeda.Inillah yang pada dasarnya

membedakan antara tindakan mahasiswa dengan tindakan negarawan maupun

tindakan politisi biasa

2. Mahasiswa melakukan perubahan dalam cara berfikir ilmiah,lebih-lebih bila cara

berpikir seperti ini hendak diterapkan pada usaha pembangunan masa depan,baik

nasional,regional,ekonomi,sosial ataupun apa saja.Didalam masyarakat

primitif,masa depan memang semata-mata ulangan dari masa sekarang,dan masa

sekarang adalah lanjutan belaka dari masa lampau.Sampai sekarang memang selalu

ada kebutuhan untuk menggunakan”Pengalaman” masa lampau sebagai dasar

tindakan dibidang politik,sosial maupun ekonomi.Tetapi kenyataannya

membuktikan bahwa pengalaman masa lampau saja tidak cukup,tidak mencukupi

lagi,karena Evolusi berjalan begitu cepat,berhubung perubahan-perubahan saling

beruntun begitu cepat sehingga pengetahuan ,masa lampau tidak lagi sanggup

menuntun kita seperti dulu dilakukannya.Dengan merombak cara berpikir ke arah

yang lebih ilmiah mahasiswa berharap tidak akan ada lagi kesenjangan

sosial,ekonomi dan politik yang selama ini menyengsarakan rakyat indonesia dalam

kurungan kemiskinan,kriminalitas dan ketidakberdayaan dalam menuju kehidupan

yang adil,sejahtera dan makmur.

3. Semua mahasiswa sekarang tiba pada saat persimpangan jalan sejarah yang

penting.mahasiswa tidak saja dipaksa untuk membangun secara sadar masa depan

bangsa kita sendiri,tetapi juga dimana kita dipaksa mencari tuntunan pada cara

berpikir anticipatrice,jadi mempergunakan sebanyak mungkin nalar dan

insting.Tetapi kita juga kini berada ditengah-tengah krisis penalaran.

Mahasiswa seharusnya mampu memegang tanggung jawab sebagai pengembang

masa depan bangsa ini.Bangsa ini ini sudah terlalu rindu dengan kemakmuran,kebahagiaan

dan kelayakan hidup sebagai manusia.Bangsa ini sudah bosan dengan balutan kemiskinan

yang menghimpit kehidupan dan inilah saatnya mahasiswa bangkit dan maju untuk masa

depan bangsa yang lebih baik

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH

*Drs.M.Achmad Icksan. Mahasiswa dan Akademik hlm 24-25

*holistik (menyeluruh,selaras)

*ofensif (memajukan)

BAB. III

METODE PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi atau objek yang dijadikan sebagai tempat untuk

meneliti sesuatu untuk dijadikan sebagai bahan bagi peneliti dalam membatasi

ruang lingkup hal-hal yang ingin diteliti. Uraian lokasi penelitian diisi dengan

identifikasi, karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana

peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas,

misalnya letak geografis, bangunan fisik, struktur organisasi, program, dan

suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan, kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih.

Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan hal-hal yang

bermakna dan baru. Penelitian kurang tepat jika mengutarakan alasan-alasan

seperti dekat dengan rumah, peneliti pernah bekerja disitu atau peneliti telah

mengenal orang kunci.

Dalam melakukan proses penelitian, penulis mengambil ruang lingkup dikalangan

mahasiswa Universitas Muhammadyah Malang. Ruang lingkup ini penulis ambil

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH

agar penelitian dapat berjalan dengan lancar, cepat dan tepat untuk memanfaatkan

waktu yang ada secara efisien.

2. Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, penulis memerlukan waktu sekitar satu

hari, dan berharap dapat memperoleh hasil yang memuaskan sehingga penulis

dapat membuat laporan penelitian yang sesuai dengan yang diharapkan.

B. METODE PENELITIAN

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metoda penelitian deskriptif

argumentatif, yakni suatu metode yang mengumpulkan, mengklasifikasikan,

menganalisis, dan menginterprestasikan data yang diambil dari data koesioner

responden, observasi dilapangan.

Semua objek tersebut sangat berkaitan dengan penelitian tentang posisi dan peran

mahasiswa sebagai penentu masa depan bangsa.

C. TEKNIK MENGAMBIL SAMPEL

1. populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi pusat penelitian atau seluruh

unsur atau alasan yang menjadi anggota dalam suatu kesatuan yang akan diteliti.

Pada penelitian kali ini, penulis memilih Mahasiswa Muhammadyah Malang

sebagai populasi atau objek pusat penelitiannya, dikarenakan populasi tersebut

sangat erat kaitan dan pengaruhnya dengan judul yang diambil penulis.

2. sampel

Sementara sampel adalah bagian yang mewakili populasi yang diteliti baik dari

aspek sifat maupun bentuknya, sehingga hasil penelitian dengan menggunakan

sampel dapat menggeneralisasikan populasi. Keunggulan penelitian dengan

subjek sampel dibandingkan dengan populasi adalah menghemat biaya, tenaga,

waktu, memudahkan proses pengambilan data dan memungkinkan untuk dapat

mengambil data seluruh responden. Terdapat beberapa macam rancangan

pengambilan sampel yaitu sebagai berikut:

a. Rancangan sampel probabilitas, bahwa seluruh anggota populasi yang

diteliti memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sapel. Teknik

yang digunakan adalah secara acak (random).

b. Rancangan sampel nonprobabilitas, bahwa tidak semua populasi

penelitian mendapatkan kemungkinan menjadi sampel. Teknik yang

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH

digunakan untuk menentukan sampel tidak dengan cara acak sehingga

disebut teknik nonrandom. Terdapat beberapa teknik dalam rancangan

simpel nonprobabilitas, yaitu:

1. Sampel ditetapkan dengan alasan atau tujuan tertentu yang menjadi

pertimbangan

2. Penentuan sampel dengan cara asal pilih

3. Teknik penentuan sampel dengan cara jatah

D. TEKNIK MENGUMPULKAN DATA

untuk mendapatkan dan informasi yang vaild, penulis menggunakanbeberapa

teknik pengumpulkan data diantaranya:

a) Penelitian kepustakan, bertujuan untuk menganalisa suatu pengertian yang

bersifat teoritis, dan untuk itu penulis menggunakan literatur yang mendukung

pelaksanaan penelitian , penelitian kepustakaan dilakukan dan mengacu pada

teori-teori yang berlaku yg dapat ditemukan pada buku teks atau pada hasil

penelitian dengan lain, baik yang sudah terbitkan maupun yang belum

b) Angket, yaitu teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dengan memberikan

beberapa pertanyaan untuk memperoleh sejumlah data tertulis kepada

mahasiswa di Universitas Muhammadyah malang. Angket ini berisi sepuluh

pertanyaan yang disebarkan kepada 45 mahasiswa dan 5 dosen di Universitas

Muhammadyah Malang yang menjadi responden.

E. TEKNIK ANALISIS DAN INTERPRESTASI DATA

Interprestasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang

lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan.

Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitien secara

kritis dengan teori yang relauan dan informasi akurat yang diperoleh dilapangan.

Karena itu dalam menganalisis data-data yang sudah terkumpul, penulis mengunakan

metode statistik deskriptif, dengan cara menggambarkan keadaan objek penelitien

pada saat sekarang berdasarkan fakta dan data yang tampak sebagaimana adanya,

yang kemudian data tersebut dianalisis dan diolah untuk mengambil sebuah

kesimpulan. Sehubungan dengan hal ini semua hasil data penelitian penulis dapatkan

dianalisis dan di interprestasikan di bab empat dengan menggunakan rumus

prosentase (distribusi frekuensi) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH

P= FN

× 100%

P= Prosentasi yang dicari

F= Frekuensi yang dicari

N= Number of poin (jumlah atau banyaknya individu)

BAB IV

ANALAISIS DATA

Untuk melihat posisis dan peran mahasiswa sebagai penentu masa depan bangasa

indonesia bisa di liohat dari data kkuesioner. Dari hasil 50 responden yang menjawab angket

yang telah kami sebarkan dapat diketahui hasilnya, untuk lebih mengetahui jawaban

responden maka peneliti menampilkan variabel informasi yang telah di dapat.

Berdasarkan hasil observasi dengan responden maka hasilnya dapat diketaui dalam

tabel berikut ini:

Tabel I

Pantaskah mahasiswa menjadi seorang pemimpin masa depan

Jawaban responden F %

Setuju 38 76

Ragu-ragu 11 22

Tidak setuju 1 2

jumlah 50 100

Sumber data : kuesioner 1

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH

Berdasarka tabel 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 50 responden yang

diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju sejumlah 38 responden atau 76%.

Untuk responden yang menjawab ragu-ragu sejumlah 11 responden atau 22%. Sedangkan

untuk responden yang menjawab tidak setuju sejumlah 1 responden atau 2%.

Berdasarkan perincian data tersebut maka sebagian besar respionden yang setuju

dengan pernyataan tersebut, jadi mahasiswa panatas menjadi seorang pemimpin.

Tabel 2

Mahasiswa meruoakan penentu bangasa yang baik

Jawaban responden F %

Setuju 31 62

Ragu-ragu 15 30

Tidak setuju 4 8

jumlah 50 100

Sumber data : kuesioner 2

Berdasarkan tabel 2 tersebut maka dapat diketahhui dari jumlah 50 responden yang

diteliti ternyata untuk responden yang menjawab setuju sejumlah 31 responden atau 62%.

Untuk responden yang menjawab ragu-ragu sejumlah 15 responden atau 30%. Sedangkan

responden yang menjawab tidak setuju sejumlah 4 responden atau 8%.

Berdasarkan perincian data tersebut maka sebagian besar reponden setuju dengan

pernyataan mahasiswa merupakan penentu bangsa yang baik, jadi dapat diketahui bahwa

mahasiwa adalah salah satu penentu bangsa yang baik.

Tabel 3

Sudahkah pendidikan di indonesia saat ini membuat mahasiswa lebih baik

Jawaban responden F %

Setuju 3 6

Ragu-ragu 31 62

Tidak setuju 16 32

jumlah 50 100

Sumber data : kuesioner 3

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH

Berdasarkan tabel 3 tersebut maka dapat di ketahui dari jumlah 50 responden yang

di teliti ternyata untuk reponden yang menjawab setuju sejumlah 3 responden atau 6%.

Untuk responden yang menjawab ragu – ragu sejumlah 31 responden atau 62%. Sedangkan

responden yang menjawab tidak setuju sejumlah 16 responden atau 32%.

Berdasarkan perincian data tersebut maka sebagian besar responden ragu ragu

dengan pernyataan “ sudahkan pendidikan di Indonesia saat ini membuat mahasiswa lebih

baik, dari jawaban yang di berikan responden tersebut maka dapat diambil kesimpulan

bahwa pendidikan di indonesia ini masih kurang baik.

Tabel 4

Pemimpin bangsa saat ini menjadi pedoman mahasiswa untuk menjadi pemimpin

masa depan yang baik

Jawaban responden F %

Setuju 6 12

Ragu-ragu 24 48

Tidak setuju 20 40

jumlah 50 100

Sumber data : kuesioner 3

Berdasarkan tabel 4 tersebut maka dapat di ketahui dari jumlah 50 responden yang

di teliti ternyata untuk reponden yang menjawab setuju sejumlah 6 responden atau 12%.

Untuk responden yang menjawab ragu – ragu sejumlah 24 responden atau 48%. Sedangkan

responden yang menjawab tidak setuju sejumlah 20 responden atau 40%.

Berdasarkan perincian tersebut maka seluruh responden ragu ragu atas pernyataan

pemimpin bangsa saat ini menjadi pedoman mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa

depan yang baik, dari banyak responden yang menjawab ragu ragu dapat di simpulkan

bahwa pemimpin bangsa sekarang belum tentu bisa di jadikan sebagai pedoman menjadi

seorang pemimpin. Hal ini di sebabkan karena kondisi bangsa Indonesia dengan pemin

sekarang masih kurang baik.

Tabel 5

Mahasiswa dengan IPK diatas rata – rata mampu menjadi pemimpin bangsa yang

baik.

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH

Jawaban responden F %

Setuju 6 12

Ragu-ragu 31 62

Tidak setuju 13 26

jumlah 50 100

Sumber data : kuesioner 5

Berdasarkan tabel 5 tersebut maka dapat di ketahui dari jumlah 50 responden yang

di teliti ternyata untuk reponden yang menjawab setuju sejumlah 6 responden atau 12%.

Untuk responden yang menjawab ragu – ragu sejumlah 31 responden atau 62%. Sedangkan

responden yang menjawab tidak setuju sejumlah 13 responden atau 26%.

Berdasarkan perincian tersebut maka seluruh responden ragu ragu atas pernyataan

bahwa mahasiswa dengan IPK di atas rata rata mampu menjadi pemimpin bangsa yang baik,

dari pernyataan tersebut dapat di ketahui bahwa belum tentu mahasiswa dengan IPK di atas

rata rata menjadi pemimpin yang baik.

Tabel 6

Saat ini hubungan mahasiswa dan pemerintah berjalan dengan baik

Jawaban responden F %

Setuju 6 12

Ragu-ragu 26 52

Tidak setuju 17 34

Jumlah 50 100

Sumber data : kuesioner 6

Berdasarkan tabel 6 tersebut maka dapat di ketahui dari jumlah 50 responden yang

di teliti ternyata untuk reponden yang menjawab setuju sejumlah 6 responden atau 12%.

Untuk responden yang menjawab ragu – ragu sejumlah 26 responden atau 52%. Sedangkan

responden yang menjawab tidak setuju sejumlah 17 responden atau 34%.

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH

Berdasarkan perincian tersebut maka seluruh responden menjawab lebih banyak

ragu-ragu terhadap hubungan mahasiswa dengan pemerintah berjalan dengan baik . maka

mahasiswa belum mengetahui secara pasti hubungan antara mahasiswa dengan pemerintah

berjalan dengan baik.

Tabel 7

Mahasiswa dengan IPK di bawah rata – rata dapat menjadi pemimpin bangsa yang baik

Jawaban responden F %

Setuju 7 14

Ragu-ragu 32 64

Tidak setuju 11 22

jumlah 50 100

Sumber data : kuesioner 7

Berdasarkan tabel 7 tersebut maka dapat di ketahui dari jumlah 50 responden yang

di teliti ternyata untuk reponden yang menjawab setuju sejumlah 7 responden atau 14%.

Untuk responden yang menjawab ragu – ragu sejumlah 32 responden atau 64%. Sedangkan

responden yang menjawab tidak setuju sejumlah 11 responden atau 22%.

Berdasarkan perincian tersebut maka seluruh kebanyakan responden menjawab

ragu-ragu dalam menjawab apakah IPK di bawah rata-rata dapat menjadi pemimpin bangsa

yang baik. jadi, dapat disimpulkan bahwa IPK di bawah rata-rata belum tentu dapat

menjadi tolak ukur sebagai pemimpin yang baik dimasa akan datang.

Tabel 8

Seorang mahasiswa yang aktif di organisasi (aktivis) dapat menjadi pemimpin bangasa yang

baik

Jawaban responden F %

Setuju 24 48

Ragu-ragu 23 46

Tidak setuju 3 6

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH

jumlah 50 100

Sumber data : kuesioner 8

Berdasarkan tabel 8 tersebut maka dapat di ketahui dari jumlah 50 responden yang

di teliti ternyata untuk reponden yang menjawab setuju sejumlah 24 responden atau 48%.

Untuk responden yang menjawab ragu – ragu sejumlah 23 responden atau 46%. Sedangkan

responden yang menjawab tidak setuju sejumlah 3 responden atau 6%.

Berdasarkan perincian tersebut maka seluruh responden kebanyakan menjawab

setuju bahwa organisasi bisa membawa seorang mahasiswa menjadi pemimpin bangsa yang

baik.

Tabel 9

Mahasiswa indonesia sekarang, sudah mampu dan pantas menjadi seorang pemimpin

indonesia

Jawaban responden F %

Setuju 8 16

Ragu-ragu 36 72

Tidak setuju 6 12

jumlah 50 100

Sumber data : kuesioner 9

Berdasarkan tabel 9 tersebut maka dapat di ketahui dari jumlah 50 responden yang

di teliti ternyata untuk reponden yang menjawab setuju sejumlah 8 responden atau 16%.

Untuk responden yang menjawab ragu – ragu sejumlah 36 responden atau 72%. Sedangkan

responden yang menjawab tidak setuju sejumlah 6 responden atau 12%.

Bedasarkan perincian tersebut maka seluruh responden menjawab ragu ragu. jadi,

responden ragu ragu/belum bisa memastikan apakah mahasiswa sudah mampu menjadi

pemimpin indonesia yang akan datang.

Tabel 10

Mahasiswa indonesia sekarang sudah menjadi seorang intelektual sejati

Jawaban responden F %

Setuju 7 14

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH

Ragu-ragu 32 64

Tidak setuju 11 22

jumlah 50 100

Sumber data : kuesioner 10

Berdasarkan tabel 10 tersebut maka dapat di ketahui dari jumlah 50 responden yang

di teliti ternyata untuk reponden yang menjawab setuju sejumlah 7 responden atau 14%.

Untuk responden yang menjawab ragu – ragu sejumlah 32 responden atau 64%. Sedangkan

responden yang menjawab tidak setuju sejumlah 11 responden atau 22%.

Berdasarkan perincian tersebut maka seluruh responden menjawab semua

keseluruhan kebanyakkan responden memilih ragu ragu. Jadi, dari pernyataan tersebut

dapat diketahui bahwa tidak semua mahasiswa indonesia sekarang ini belom pasti menjadi

seorang intelektual sejati.

Selain mendeskripsikan respon tentang realita ini , penulis juga mengambil alasan

dari para responden tenteng mampukah mahasiswa indonesia saat ini berperan dan

berposisi menjadi penentu masa depan Indonesia.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH

DAFTAR PUSTAKA