karies gigi merupakan masalah penyakit infeksi gigi dan mulut yang paling sering terjadi

14
GLASS IONOMER CEMENT SEBAGAI BAHAN RESTORASI KLAS V PADA GIGI ANAK Pendahuluan Karies gigi merupakan masalah penyakit infeksi gigi dan mulut yang paling sering terjadi. Penyakit ini dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dalam berbagai kelompok usia tanpa memandang jenis kelamin dan status sosial. Masalah kesehatan gigi di Indonesia masih termasuk masalah yang menarik dan yang sering terjadi pada anak usia sekolah adalah gigi berlubang (karies gigi). Karies gigi dapat menyerang anak usia sekolah dan dewasa baik gigi susu maupun permanen. Survey Kesehatan Rumah Tangga-Survey Kesehatan Nasional (SKRT-SURKESNAS) 1995, 90% anak Indonesia menderita penyakit gigi dan mulut, 2001 sekitar 76,2% mengalami penurunan 13,8%, 2005 mencapai 90,05%, kejadian meningkat 13,85% (Rejeki, 2008). Riset Kesehatan Dasar 2007, terdapat 72,1% mengalami penurunan 17,95%. Masalah karies gigi di Indonesia ditargetkan mengalami penurunan 75% karies inaktif (Rikesda, 2007). Survey Sekretaris Persatuan

Upload: idelia-gunawan

Post on 29-Jul-2015

209 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karies Gigi Merupakan Masalah Penyakit Infeksi Gigi Dan Mulut Yang Paling Sering Terjadi

GLASS IONOMER CEMENT SEBAGAI BAHAN RESTORASI KLAS V

PADA GIGI ANAK

Pendahuluan

Karies gigi merupakan masalah penyakit infeksi gigi dan mulut yang paling sering

terjadi. Penyakit ini dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dalam berbagai kelompok usia

tanpa memandang jenis kelamin dan status sosial. Masalah kesehatan gigi di Indonesia masih

termasuk masalah yang menarik dan yang sering terjadi pada anak usia sekolah adalah gigi

berlubang (karies gigi). Karies gigi dapat menyerang anak usia sekolah dan dewasa baik gigi

susu maupun permanen.

Survey Kesehatan Rumah Tangga-Survey Kesehatan Nasional (SKRT-SURKESNAS)

1995, 90% anak Indonesia menderita penyakit gigi dan mulut, 2001 sekitar 76,2% mengalami

penurunan 13,8%, 2005 mencapai 90,05%, kejadian meningkat 13,85% (Rejeki, 2008). Riset

Kesehatan Dasar 2007, terdapat 72,1% mengalami penurunan 17,95%. Masalah karies gigi di

Indonesia ditargetkan mengalami penurunan 75% karies inaktif (Rikesda, 2007). Survey

Sekretaris Persatuan Dokter Gigi (PDGI) Jawa Barat, Karjati (2011), sebanyak 87% anak usia 5-

6 tahun di Jawa Barat menderita karies gigi (Anonim, 2011).

Restorasi karies gigi adalah salah satu perawatan utama yang dibutuhkan untuk anak.

Restorasi pada gigi sulung berbeda dari restorasi gigi permanen disebabkan batas pemakaian gigi

tersebut dan lemahnya kekuatan pengunyahan anak. Bahan tambalan yang hampir memenuhi

kriteria biomaterial, yang akhir-akhir ini cukup populer digunakan adalah semen ionomer kaca,

yang penggunaannya dalam kedokteran gigi anak telah luas baik sebagai pelapik, basis tambalan

tetap, sementasi mahkota logam atau akrilik, bahan restorasi kavitas, dan sebagai pencegahan

Page 2: Karies Gigi Merupakan Masalah Penyakit Infeksi Gigi Dan Mulut Yang Paling Sering Terjadi

karies seperti lapisan penutup pit dan fisur atau restorasi pit dan fisur. Penggunaan semen

ionomer kaca sebagai bahan restorasi pada gigi anak dikaitkan dengan adanya kemampuan

melepaskan fluor dan dapat berikatan dengan jaringan keras gigi. Juga pengaplikasian bahan ini

membutuhkan waktu yang singkat, sehingga pemakaian semen ionomer kaca memberikan

keuntungan jika dipakai pada pasien anak-anak.

Komposisi Bahan

Semen ionomer kaca pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan oleh Wilson dan

Kent pada tahun 1965. Semen ionomer kaca merupakan bahan tumpatan gigi yang terdiri atas

campuran semen silikat yaitu bubuk aluminasilikat kaca yang mengandung fluor, dan cairan

semen polikarboksilat yaitu cairan asam poliakrilik kopolimer yang mengandung asam tartar.

Semen ionomer kaca diperoleh dari pencampuran powder dan liquid yaitu:

Powder : - Silika 41,9%

- Alumina 28,6%

- Aluminium fluoride 1,6%

- Calcium fluoride 17,7%

- Sodium fluoride 9,3%

- Aluminium phosphate 3,8%

Liquid

Cairan yang digunakan pada semen ionomer kaca adalah asam poliakrilik dengan

konsentrasi 40-50% dalam bentuk kopolimer, maleat dan asam akrilat.

Page 3: Karies Gigi Merupakan Masalah Penyakit Infeksi Gigi Dan Mulut Yang Paling Sering Terjadi

Mekanisme Perlekatan

Mekanisme perlekatan antara semen dan jaringan keras gigi dicapai dari pertukaran ion

antar permukaan. Perlekatan ini terutama melibatkan proses pertukaran gugus karboksil dari poli

asam dengan kalsium di Kristal apatit email dan dentin. Ikatan semen ionomer kaca dengan

email dan dentin merupakan ikatan kima antara ion kalsium yang berasal dari jaringan gigi dan

ion COOH dari semen ionomer kaca.

Perlekatan antara semen dengan jaringan keras gigi dicapai setelah melewati suatu

pertukaran ion diantara dua permukaan. Ikatan COOH- dari semen ionomer kaca masuk ke dalam

permukaan molekul dari dental apatit, menggantikan ion fosfat. Ion kalsium digantikan dengan

ion fosfat dan terjadi pengaturan keseimbangan elektrik. Hal ini merupakan awal perkembangan

lapisan kaya ion dari semen yang akan berikatan dengan gigi. Kekuatan perlekatan semen ini

lebih baik dibanding kekuatan tarik dari semen itu sendiri walaupun fraktur biasanya masih

ditemukan tetapi masih meninggalkan sisa bahan yang banyak yang dapat berikatan dengan gigi.

Ikatan antara semen ionomer kaca dengan email dua kali lebih besar daripada dengan

dentin karena email berisi unsur anorganik 96%; air 1%; dan organik 2% sehingga

termineralisasi lebih banyak dan lebih homogen dilihat dari segi morfologisnya. Untuk

menambah perlekatan semen dengan dentin maka dilakukan dentin conditioning dengan

menggunakan asam polikarboksilat 10% selama 10-15 detik yang akan memineralisasi email

dan membuka tubulus dentin.

Page 4: Karies Gigi Merupakan Masalah Penyakit Infeksi Gigi Dan Mulut Yang Paling Sering Terjadi

Indikasi dan Kontraindikasi

Indikasi dari penggunaan bahan restorasi Semen Ionomer Kaca antara lain:

- Lesi pada gigi yang tidak membutuhkan kekuatan (klas III, klas V, kals I yang tidak

berkontak dengan antagonis)

- Untuk karies gigi-gigi posterior yang kecil dan dangkal yang tidak membutuhkan tekanan yang

besar seperti klas I dan klas II superfisial.

- Lesi yang tidak membutuhkan estetis

- Restorasi erosi pada daerah gingival

- Restorasi gigi sulung

Kontraindikasi penggunaan bahan restorasi Semen Ionomer Kaca antara lain:

- Semen glass ionomer bersifat brittle sehingga tidak digunakan untuk tambalan di

bagian oklusal yang menahan daya kunyah yang besar atau berkontak dengan gigi antagonis.

- Semen glass ionomer memiliki compressive strength dan hardness lebih kecil dari semen

silikat sehingga mudah pecah

- Lesi yang memerlukan segi estetis untuk restorasi gigi anterior.

Klasifikasi Kavitas

Black mengklasifikasikan kavitas dalam beberapa Klas antara lain:

Klas I: Kavitas yang terjadi pada

- Pit dan fissure di dataran oklusal gigi posterior

- Daerah bukal, lingual atau groove palatinal gigi posterior

- Lingual atau palatinal gigi anterior (foramen caecum)

Page 5: Karies Gigi Merupakan Masalah Penyakit Infeksi Gigi Dan Mulut Yang Paling Sering Terjadi

Klas II: Kavitas pada dataran aproksimal gigi posterior

Klas III: Kavitas pada dataran aproksimal gigi insivus dan kaninus, memerlukan perbaikan tepi

insisal.

Klas IV : Kavitas pada dataran aproksimal gigi anterior dimana proses kariesnya telah sampai ke

tepi insisal.

Klas V: Kavitas yang didapatkan pada 1/3 servikal dalam bukal atau labial dan kadang-kadang

pada dataran lingual gigi anterior atau posterior.

Semen Ionomer Kaca sebagai bahan restorasi klas V

Restorasi klas V kebanyakan terjadi sebagai karies dini pada anak. Semen ionomer kaca

ini memiliki sifat perlekatan yang unggul sehingga banyak klinisi menggunakannya sebagai

basis sementara untuk merawat lesi awal dari karies botol dan rampan karies. Penggunaan semen

ioomer kaca banyak diindikasikan untuk merawat lesi karies klas V yang disertai dengan erosi,

karies, atau kombinasi keduanya yang disebabkan oleh konsumsi gula atau karbohidrat pada

anak. Kondisi ini menyebabkan semen ionomer kaca banyak digunakan karena mempunyai sifat

dapat melepaskan fluor sehingga lebih menguntungkan sebagai terapi dan restorasi.

Kelebihan dan Kekurangan Bahan

Kelebihan atau keuntungan bahan restorasi Semen Ionomer Kaca antara lain:

o Warna sesuai warna gigi

o Hasil tambalan halus dan licin, biokompatibel.

o Manipulasi sederhana dan singkat sehingga sangat baik digunakan bagi pasien anak.

o Pengerutan saat setting minimal.

Page 6: Karies Gigi Merupakan Masalah Penyakit Infeksi Gigi Dan Mulut Yang Paling Sering Terjadi

o Dapat digunakan tanpa melakukan preparasi kavitas terlebih dahulu karena retensi

diperoleh dari ikatan kimia dengan jaringan karies gigi.

o Mengandung fluor sehingga mampu melepas fluor untuk mencegah karies lebih lanjut.

o Panas yang terjadi pada waktu pengerasan sangat rendah, koefisien ekspansi thermalnya

sama dengan jaringan gigi.

o Daya larut rendah.

o Bersifat antibakteri, terutama terhadap koloni streptococcus mutans

Selain kelebihan yang dimiliki, bahan semen ionomer kaca juga memiliki kekurangan

antara lain:

o Nilai tensile strength rendah. Oleh karena itu harus cukup didukung oleh dentin yang

sehat.

o Nilai kekuatan kompresif rendah sehingga penggunaannya terbatas dengan tekanan

oklusi yang kecil.

o Estetis yang kurang baik jika dibandingkan dengan resin komposit.

o Kurangnya ketahanan terhadap abrasive terutama di bagian oklusal.

o Bersifat poreus dan sulit dipolis.

Preparasi dan Manipulasi Bahan

Lesi yang terdapat di daerah sepertiga servikal gigi anterior atau posterior pada anak,

sering dijumpai pada gigi sulung akibat minum susu botol atau asi saat menjelang tidur sampai

tertidur. Disebut sebagai nursing bottle atau nursing caries.

Page 7: Karies Gigi Merupakan Masalah Penyakit Infeksi Gigi Dan Mulut Yang Paling Sering Terjadi

Preparasi kavitas adalah tindakan membuang jaringan karies atau jaringan sehat gigi dan

membentuk kavitas sedemikian rupa sehingga siap menerima tumpatan. Preparasi kavitas klas V

dibuat melengkung sesuai garis servikal dengan kedalaman 1-2 mm. Retensi berupa undercut

sepanjang tepi kavitas. Preparasi memerlukan ketelitian terutama di daerah tepi gingival agar

tidak melukai jaringan gingiva. Bila jaringan karies lunak, pembersihan karies dilakukan dengan

ekskavator tajam. Bahan tumpat yang digunakan semen ionomer kaca mengingat keunggulan

bahan tersebut yakni mampu berikatan dengan jaringan gigi tanpa proses pengetsaan, sehingga

preparasi seminimal mungkin dan melepaskan fluor mencegah terjadinya sekunder karies.

Teknik restorasi klas V pada gigi anak:

1. Membuka daerah karies dengan bur no 330 sedalam 1-2 mm. hasil preparasi tidak boleh

meninggalkan enamel yang tidak terdukung oleh struktur gigi yang sehat.

2. Membentuk kavitas sejajar dengan garis servikal, dasar kavitas atau dinding pulpa

konveks sesuai kontur gigi, sudut kavitas membulat. Preparasi dilakukan sedemikian rupa

sehingga adaptasi bahan menjadi lebih baik serta untuk mengurangi kemungkinan fraktur

restorasi dan gigi akibat tekanan oklusal yang besar.

3. Dinding insisal dan gingival dipreparasi membentuk sudut 90 terhadap cavosurface untuk

memastikan tidak ada struktur gigi yang tidak terdukung.

4. Retensi mekanik berupa undercut dibuat dengan bur inverted cone pada sekeliling garis

tepi kavitas.

5. Membuat bevel pendek disekeliling tepi kavitas

6. Kavitas dibersihkan dan dikeringkan

7. Menumpat kavitas dengan semen ionomer kaca

8. Setelah polimerisasi selessai bila diperlukan dilakukan pemolesan.

Page 8: Karies Gigi Merupakan Masalah Penyakit Infeksi Gigi Dan Mulut Yang Paling Sering Terjadi

Kebanyakan aturn manipulasi yang dipakai untuk bahan semen ionomer kaca adalah

merupakan aturan manipulasi untuk semen polykarboksilat. Dalam hal ini gigi harus benar-benar

bersih dan kering agar diperoleh perlekatan yang baik antara semen dengan permukaan gigi.

Biasanya perbandingan bubuk dengan cairan yang digunakan bervariasi sesuai dengan merek

yang digunakan, tetapi ada yang membagi 1,25 – 1,5 gram bubuk dalam 1 gram cairan.

Prosedur manipulasi bahan restorasi Semen Ionomer Kaca secara umum yaitu:

1. Preparasi kavitas dan penyingkiran jaringan karies

2. Bersihkan permukaan gigi menggunakan bubuk pumice

3. Aplikasikan conditioner polyacrylic acid 10% selama 10 detik, yang bertujuan untuk

menghilangkan smear layer tanpa membuka tubulus dentin.

4. Cuci seluruh permukaan kavitas dengan semprotan air selama 10 detik

5. Kavitas dikeringkan perlahan

6. Powder dan liquid dicampur di atas slab yang bersih dan kering sesuai petunjuk pabrik

7. Aplikasikan GIC ke dalam kavitas, gunakan matriks untuk membantu adaptasi yang baik

antara GIC dengan enamel dan dentin.

8. Oleskan cocoa butter atau varnish, biarkan selama 1-2 menit, bertujuan untuk melindungi

GIC dari dessication dan moisture. Pengerasan dari GIC membutuhkan waktu 24 jam.

Page 9: Karies Gigi Merupakan Masalah Penyakit Infeksi Gigi Dan Mulut Yang Paling Sering Terjadi

Kegagalan dan penanggulangan