karbohidrat, lipid, protein, fe, dna

17
yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829 KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT DEFINISI Suatu polyhidroxyaldehide atau polyhidroxyketone yang menghasilkan suatu senyawa ketika dihidrolisis FUNGSI Struktural Cadangan dan transfer energi Komponen penyusun KLASIFIKASI Monosakarida: Karbohidrat yang tidak dapat dihidroksi lagi. Disakarida: Karbohidrat yang ketika dihidrolisis menghasilkan 2 monosakarida. Oligosakarida: Karbohidrat yang ketika dihidrolisis menghasilkan 3-10 monosakarida. Polysakarida: Karbohidrat yang ketika dihidrolisis menghasilkan lebih dari 10 monosakarida. MONOSAKARIDA C n H 2n O n Atom C berjumlah 3-7 atom Klasifikasi berdasarkan mengikat gugus o Aldosa: Eritrosa, Ribosa, Glukosa o Heksosa: Fruktosa, Ribulosa, Eritrulosa Klasifikasi berdasarkan panjang kerangka karbon o Triosa: Contohnya Gliseraldehide Triose dibentuk dari pemecahan heksosa pada metabolisme otot. o Tetrosa: Contohnya Erythrose Sebagai intermediate untuk oksidasi glukosa o Pentosa: Contohnya Ribose Ribose pada RNA dan DNA, ATP, Koenzim NAD dan NADP. o Heksosa: Contohnya Glukosa, Galaktosa, Fruktosa. Glukosa berguna sebagai nutrisi utama sel, senyawa ini dapat diubah dalam bentuk lain seperti glikogen, pembentukan energi. Galaktosa dapat dijadikan glukosa melalui bantuan enzim epimerase. Fruktosa sebagai gula buah. o Heptosa: Contohnya Sedoheptulose. sebagai intermediate senyawa ketika metabolisme karbohidrat. Dalam air monosakarida yang memiliki lebih dari 3 atom karbon akan membentuk ikatan cincin. Penggambaran monosakarida o Proyeksi fischer: atom C no1 ditulis paling atas, atom H dan OH ditulis disamping kanan/kiri atom C. Penentuan dextro dan levo berdasarkan

Upload: liidyamaulidya

Post on 08-Feb-2016

96 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

karbohidrat adalah Suatu polyhidroxyaldehide atau polyhidroxyketone yang menghasilkan suatu senyawa ketika dihidrolisis lidip adalah Substansi yang larut dalam lemak atau pelarut non-polar tetapi tidak larut dalam air., Lipid disimpan dalam jaringan adipose, Untuk didistribusikan lipid harus berikatan dengan senyawa lain. Contoh: Lipoprotein (Lipid + Protein), untuk transport lipid dalam darah.

TRANSCRIPT

Page 1: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

KARBOHIDRATKARBOHIDRATKARBOHIDRATKARBOHIDRAT

DEFINISI Suatu polyhidroxyaldehide atau polyhidroxyketone yang menghasilkan suatu senyawa ketika dihidrolisis FUNGSI

• Struktural • Cadangan dan transfer energi • Komponen penyusun

KLASIFIKASI

• Monosakarida: Karbohidrat yang tidak dapat dihidroksi lagi. • Disakarida: Karbohidrat yang ketika dihidrolisis menghasilkan 2 monosakarida. • Oligosakarida: Karbohidrat yang ketika dihidrolisis menghasilkan 3-10

monosakarida. • Polysakarida: Karbohidrat yang ketika dihidrolisis menghasilkan lebih dari 10

monosakarida. MONOSAKARIDA

• CnH2nOn • Atom C berjumlah 3-7 atom • Klasifikasi berdasarkan mengikat gugus

o Aldosa: Eritrosa, Ribosa, Glukosa o Heksosa: Fruktosa, Ribulosa, Eritrulosa

• Klasifikasi berdasarkan panjang kerangka karbon o Triosa: Contohnya Gliseraldehide

Triose dibentuk dari pemecahan heksosa pada metabolisme otot. o Tetrosa: Contohnya Erythrose

Sebagai intermediate untuk oksidasi glukosa o Pentosa: Contohnya Ribose

Ribose pada RNA dan DNA, ATP, Koenzim NAD dan NADP. o Heksosa: Contohnya Glukosa, Galaktosa, Fruktosa.

Glukosa berguna sebagai nutrisi utama sel, senyawa ini dapat diubah dalam bentuk lain seperti glikogen, pembentukan energi. Galaktosa dapat dijadikan glukosa melalui bantuan enzim epimerase. Fruktosa sebagai gula buah.

o Heptosa: Contohnya Sedoheptulose. sebagai intermediate senyawa ketika metabolisme karbohidrat.

• Dalam air monosakarida yang memiliki lebih dari 3 atom karbon akan membentuk ikatan cincin.

• Penggambaran monosakarida o Proyeksi fischer: atom C no1 ditulis paling atas, atom H dan OH ditulis

disamping kanan/kiri atom C. Penentuan dextro dan levo berdasarkan

Page 2: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

posisi gugus OH yang ada pada atom C yang paling dekat dengan gugus alcohol primer.

o Proyeksi Haworth: atom C no1 ditulis paling kanan, digambar dalam bentuk cincin, untuk H, OH, dll ditulis diatas atau bawah. Penentuan α bila OH pada atom C anomer dibawah sedangkan β sebaliknya. Penentuan D & L berdasar jika H pada atom C yang dekat dengan gugus alcohol primer, D untuk H dibawah, L untuk H diatas.

o Struktur 3D: berbentuk kursi atau meja. DISAKARIDA

• 2 monosakarida diikat oleh ikatan glikosidik • Contoh:

o Sukrosa: Glukosa + Fruktosa Gula konsumsi. Terikat pada 1,2-Glycosidic. Memproduksi osazone yang tak dapat difermentasikan. Selain itu juga bersirkulasi pada tumbuhan.

o Lactosa: Glukosa + Galaktosa Gula susu. Terikat pada 1,4-Glycosidic. Membentuk osazone yang dapat difermentasi.

o Maltosa: Glukosa + Glukosa Terikat pada 1,4-Glycosidic. Bahan pembuat bir. Membentuk osazone yang dapat difermentasikan.

OLIGOSAKARIDA

• Rafinosa: Glukosa + Fruktosa + Galaktosa POLYSAKARIDA

• Memiliki masa yang besar, tidak larut dalam air, tidak berasa. • Contoh:

o Amylum: Disimpan dalam bentuk butir pati. Amylopectin memiliki ikatan rantai 1,4 sedangkan ikatan cabang 1,6. Dihidrolisis oleh asam menghasilkan glukosa. Dihidrolisis dengan amylase menghasilkan maltosa Urutan hidrolisis pati: Starch � Amylodextrin � Erythrodextrin � Achroodextrin � Maltosa � Glukosa

o Glycogen: Bentuk simpanan polisakarida pada hewan. Lebih banyak cabang daripada amilopectin.

o Selulosa: Komponen structural dari tumbuhan. Tidak dapat dicerna karena tidak ada enzim untuk memecah ikatan β-glikosida.

o Dextran: Produksi dari bakteri. Berguna untuk mencegah turunnya volume darah dan tekanan darah.

o Dextrins: Dihasilkan ketika hidrolisis amilum. o Inulin: Berguna untuk menentukan kecepatan filtrasi glomerolus. o Pentosan: Polimer pentosa. o Chitin: Struktural polisakarida hewan invertebrate. Mengandung N-

acetyl-D-Glucosamine.

Page 3: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

o Glycoprotein: Sebagai fraksi plasma globulin pada hormone, dan isoaglutinine pada eritrosit.

EKSPERIMEN KARBOHIDRAT

• Uji molisch (positif: ada cincin ungu) o Adanya gugus karbohidrat o Positif terhadap semua karbohidrat o Alpha-naphtol berfungsi sebagai indicator warna. o Asam sulfat untuk hidrolisis monosakarida menjadi furfural /

hydroksimethyl furfural. o Terbentuk cincin ungu karena kondensasi furfural / hydroksimethyl

furfural dengan alfa naphtol. Ungu karena hidrolisis sebagian asam sulfat. • Uji benedict (positif: larutan biru ada endapan merah)

o Adanya gugus karbonil o CuSO4 sebagai donor Cu2+ untuk direduksi o NaSitrat untuk mencegah endapan CuCO3 o Na2CO3 membentuk suasana alkali o Pemanasan untuk mempercepat hidrolisis

• Uji selliwanof (positif: larutan merah) o Adanya gugus ketosa o Yang dapat bereaksi dengan HCl encer hanya gugus ketosa, sedangkan

gugus aldosa tidak dapat (bisanya terhadap HCl pekat). o HCl untuk hidrolisis fruktosa menjadi hidroksimetil furfural.

• Uji tauber (positif: larutan merah anggur) o Adanya pentosa o CH3COOH untuk hidrolisis pentosa menjadi hidroksimetil furfural. o Benzidin: Indikator warna o Benzidin 4% hanya dapat bereaksi dengan furfural dari pentosa. o Benzidin 4% sangat mudah dioksidasi dalam suasana asam.

• Uji benedict pada Disakarida o Adanya gugus karbonil. o Sukrosa negative.

• Uji Selliwanof pada Disakarida o Sukrosa positif. o Tahap hidrolisis:

Sukrosa � Fruktosa � Hidroksimetil furfural • Hidrolisis sukrosa

o HCl: Untuk hidrolisis o Na2CO3: Untuk menghentikan hidrolisis HCl o Ada perbedaan karena ada tidaknya pemanasan, karena pemanasan

mempercepat hidrolisis. Sehingga hidrolisis yang dibantu pemanasan lebih sempurna daripada yang tidak dibantu.

• Hidrolisis amilum o HCl: Untuk hidrolisis o Iod: Indikator warna o Na2CO3: Menghentikan hidrolisis.

Page 4: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

o Tahap hidrolisis: Amilum � Erythrodextrin � Glukosa/akrodextrin

• Hidrolisis gummi arabicum o NaOH: mencegah hidrolisis lebih lanjut o Proses hidrolisis: Gummi arabicum � Arabinosa

LIPIDLIPIDLIPIDLIPID DEFINISI

• Substansi yang larut dalam lemak atau pelarut non-polar tetapi tidak larut dalam air.

• Lipid disimpan dalam jaringan adipose • Untuk didistribusikan lipid harus berikatan dengan senyawa lain. Contoh:

Lipoprotein (Lipid + Protein), untuk transport lipid dalam darah. FUNGSI

• Pelarut vitamin A,D,E,K • Komponen membrane sel • Sintesis hormone steroid dan sex • Sumber energi terbesar • Melindungi organ • Insulator panas (orang gemuk lebih hangat) • Insulator listrik (lemak tidak bermuatan, lemak tidak menghantarkan listrik) • Triasilgliserol (bentuk cadangan dalam jaringan adiposa) • Fosfoasilgliserol (prekusor 2nd messenger, pelapis surfaktan) • Sumber asam lemak esensial.

PELARUT LIPID

• Ether • Chloroform • Benzene • Boiling alcohol

KLASIFIKASI

• Lipid sederhana (ester asam lemak + alkohol) o Lemak (asam lemak + gliserol)

Dalam suhu kamar berbentuk padat. o Minyak

Sama seperti lemak namun dalam suhu kamar berbentuk cair. o Lilin (asam lemak + alcohol alifatik / siklik rantai panjang)

• Lipid majemuk (ester asam lemak + alcohol yang mengikat senyawa lipid) o Fosfolipid (asam lemak + alcohol + asam fosfat)

Page 5: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

o Gliserofosfolipid (asam lemak + gliserol + asam fosfat) o Sphingolipid (asam lemak + Sphingosine) o Glikolipid (asam lemak + karbohidrat) o Selain itu: Lipoprotein, Sulfolipid, Aminolipid.

• Lipid derivate (hidrolisis dari lipid sederhana atau majemuk) o Asam lemak o Alkohol

� Alifatik alcohol (setil, mirisil, staril) � Sterol � Alkohol yang mengandung cincin β-lonone (vitamin A)

o Hidrokarbon (tidak mengandung gugus karboksil dan alcohol. Tidak dapat mengalami proses penyabunan)

� Alifatik hidrokarbon � Carotenoid � Squalene

o Vitamin D o Vitamin E o Vitamin K o Gugus keton

• Lipid netral (lipid tanpa muatan) o Asilgliserol o Gliserida o Kolestrol o Ester kolestril

JENIS LIPID

• Asam lemak esensial: prekusor pada sintesa prostaglandin. • Asilgliserol: ester asam lemak + gliserol • Fosfogliserida:

o Komponen utama membrane sel. o Membentuk bilayer, bagian kepala (hidrofilik) polar sedangkan bagian

ekor (hidrofobik) non-polar • Plasmalogen: Sama seperti fosfogliserida hanya saja memiliki satu rantai asam

lemak. • Sfingolipida: Sfingosin + asam lemak + kepala polar

Komponen utama sel tanaman dan hewan. Pada jaringan otak dan syaraf.

• Sfingomyelin: Seramida dengan kepala polar. • Glikosfingolipida netral: terikat pada permukaan eritrosit.

Sebagai komponen permukaan sel hewan. • Glikosfingolipida asam: - Untuk penerusan impuls syaraf melalui synopsis.

- Ikut serta dalam pembentukan spesifitas golongan darah, golongan jaringan, dan organ. - Imunitas jaringan, pertumbuhan dan struktur jaringan. - Akumulasi menyebabkan penyakit Tay-Sache yang bersifat genetic.

Page 6: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

• Lilin: komponen utamanya asam palmitate dan alcohol. : Sebagai lapisan pelindung kulit, sayap, buah dan daun.

• Terpena: pada tanaman yang memiliki cita rasa khas. : sebagai transport electron pada fosforilasi oksidatif.

• Steroida: strukturnya memiliki 4 cincin. o Kolestrol: komponen pada membrane sel hewan. o Estradiol:hormone sex wanita, diproduksi ovarium o Testosteron: hormone sex pria, diproduksi testis o Vitamin D: Untuk metabolisme kalsium.

• Prostaglandin: Menunjukkan aktivitas hormonal atau regulator. Mampu menurunkan tekanan darah dan memacu kontraksi jaringan tertentu.

ASAM LEMAK

• JENUH (CnH2nOn atau CnH2n+1COOH) o Sistem penamaan: Nomor hidrokarbon + anoic/anoat. o Tidak memiliki ikatan rangkap. o Bentuknya padat dalam suhu ruang. o Diet yang dapat menyebabkan penyakit jantung. o Contoh: lemak babi, mentega.

• TAK JENUH (CnH2n-2xO2) o Sistem penamaan: Nomor hidrokarbon + enoic/enoat. o Memiliki ikatan rangkap (semakin banyak, semakin tak jenuh) o Bentuknya cair dalam suhu ruang o Diet sehat lemak. o Contoh: minyak nabati.

PENOMORAN

• Nomor 1 gugus karboksil (COO-) • Atom C yang terdekat bernomor 2 (α), 3 (β), dan selanjutnya. • Indikasi letak ikatan rangkap:

o ω9: ikatan rangkap ada pada atom C 9 dihitung dari atom C terakhir. o ∆9: ikatan rangkap pada antara atom C 9 dan C 10.

• Konvensi: o 18:1:9 = ada 18 atom C… 1 ikatan rangkap… terletak pada atom C 9… o ω9, C18:1 = ada 18 atom C… 1 ikatan rangkap… pada atom C9 dihitung

dari atom C terakhir… o ∆9, 18:1 = ada 18 atom C… 1 ikatan rangkap… antara atom C9 & C10…

• Penggunaan Cis: ikatan rangkap membentuk sudut 120o Trans: ikatan rangkap lurus

TITIK LELEH

• Semakin panjang ikatan karbon, semakin tinggi titik leleh. • Semakin banyak ikatan rangkap, semakin rendah titik leleh.

Page 7: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

RANCID • Ketika lemak dibiarkan melakukan kontak dengan udara dan kelembapan, selain

itu juga karena pengaruh panas dan cahaya, akan terjadi perubahan yang menjadikannya tengik (rancid).

• Lemak tengik tidak enak mengandung racun yang dapat merusak zat makanan seperti carotene vitamin A1 dan vitamin E.

EMULSI

• Bentuk dari dispersi air dengan lemak. • Membentuk misel (garam empedu, lesitin, kolestrol). • Agen emulsi: Garam empedu, protein, sabun.

SAPONIFIKASI

• Tripalmitin/Triasilgliserol + NaOH/KOH � Gliserol + Sabun • NaOH & KOH berguna untuk pembentuk suasana basa. • Garam yang terbentuk akan larut dalam air. • Jumlah NaOH yang dibutuhkan disebut sebagai angka penyabunan.

PEMBENTUKAN AKROLEIN

• Gliserol � Akrolein + 2 H2O • Gliserol akan mengalami dehidrasi membentuk akrolein.

EKSPERIMEN LIPID

• Kelarutan lemak o Lipid akan larut pada pelarut lipid o Lipid tidak larut dalam air o Penambahan Na2CO3 menyebabkan saponifikasi o Akan terjadi emulsi ketika penambahan cairan empedu.

• Sifat tak jenuh o Kloroform: pelarut lemak o HgCl2 (Hubl Iodine Reagen): Katalisator o Iod (Hubl Iodine Reagen): Untuk mengikat ikatan rangkap dan indicator

warna. o Semakin banyak ikatan rangkap semakin mudah berubah warna (semakin

sedikit tetes iod yang dibutuhkan). o Satu ikatan rangkap dapat mengikat 2 molekul I-.

• Pembentukan akrolein o Gliserol + KHSO4 � Akrolein o Cir khas baunya menyengat. o Fungsi KHSO4: Oksidator, Katalisator, Dehidrator.

• Grease spot test o Eter: penguap o Kertas setelah diusapkan menjadi transparan karena kertas merupakan

selulosa.

Page 8: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

o Adhesi lipid dengan selulosa lebih besar daripada kohesi lipid dengan lipid. Sehingga menyebabkan pori-pori kertas selulosa merenggang.

• Kristal kolestrol o Alkohol sebagai pelarut o Bentuk kristal kolestrol seperti tangga.

• Reaksi warna lipid o Uji salkowski

� Membentuk 3 lapisan warna: Ungu – Hijau Fluorescence – Kuning � Kloroform + Kolestrol � Kolestadiena (Ungu) � Kolestadiena + H2SO4 � Asam Sulfonat (Hijau Fluorescence) � Sisa H2SO4 berwarna kuning.

o Libermann Burchard � Berwarna hijau � Reaksi dari: Asam asetat glacial + Anhidrida cuka + H2SO4

PROTEINPROTEINPROTEINPROTEIN DEFINISI Protein adalah susunan dari 100 atau lebih asam amino yang saling mengikat pada ikatan peptide (ikatan antara gugus karboksil suatu asam amino dengan gugus amin suatu asam amino lainnya). Terdiri dari atom C, H, O, N. terkadang ada P dan S. KERANGKA Atom C pada protein mengikat:

1. Hidrogen 2. Rantai cabang 3. Amino (-NH2) 4. Karboksil (-COOH)

SIFAT Amfoter: Dapat mengikat H+ pada amino dan dapat melepas H+ pada karboksil. KLASIFIKASI

• Menurut jenis o Simple: dihidrolisis hasilnya asam-asam α amino. o Conjugated: dihidrolisis hasilnya asam α amino dan senyawa lain. o Derived: penggabungan dari 2 kelas protein (reaksi kimia, fisis, enzimatis)

� Protein Primer: Simple & Conjugated yang terdenaturasi (protean). � Protein sekunder: Protease primer & sekunder, peptone, peptide.

• Menurut kelarutan o Albumin o Globulin o Albuminoid o Histon

Page 9: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

• Menurut komposisi o Nucleoprotein (kromosom) o Glikoprotein (musin pada saliva) o Fosfoprotein (kasein) o Kromoprotein (Hb & Hemosianin) o Falvoprotein (Sitokrom) o Lipoprotein (fibrin) o Metaloprotein (Cu, Fe) o Glikoporin (membrane plasma) o Heparin (kolagen)

• Menurut struktur o Primer: asam amino – asam amino. o Sekuder: Ada ikatan hydrogen. Rantai berlekuk-lekuk. (alpha-helix dan

beta-sheet) o Tersier: Gabungan struktur sekunder dengan ikatan hydrogen, disulfide,

hidrofobik, dan jembatan garam. o Quartener: gabungan dari polypeptide-polypeptide.

• Menurut fungsi o Gerak (actin, myosin) o Struktur (kolagen, keratin) o Simpanan (ferritin) o Pengangkut (Hb) o Hormon (insulin) o Enzim (pepsin) o Proteksi (fibrinogen) o Toksin (venom)

• Menurut bentuk o Globular: Bulat, larut dalam air. (albumin, globulin, insulin, Hb). o Fibrous: Tidak larut dalam air. (keratin, myosin, kolagen, fibrin).

DENATURASI PROTEIN

• Ringan (protein bisa kembali ke bentuk semula/reversible) • Berat (irreversible)

FAKTOR DENATURASI PROTEIN

• Alkohol • Garam logam berat • Pemanasan • Reagen alkaloid • Radiasi UV & X-Ray • pH • Oksidator & reduktor • Penggaraman

Page 10: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

TITIK ISOELEKTRIK • Definisi: Titik dimana protein berada dalam medan magnet. • pH: 7,4 • Perbedaan TIE menyebabkan pemisahan asam amino. • Pada TIEnya, asam amino akan mengendap. • Titik diatas TIE menyebabkan suasana basa dan bermuatan negative. • Titik dibawah TIE menyebabkan suasana asam dan muatan positive.

HIDROLISIS PROTEIN

• Protein � Protean � Metaprotein � Proteosa � Pepton � Peptide � AA • Perbedaan Proteosa dan Pepton:

o Protease diendapkan dengan ammonium sulfat o Pepton diendapkan dengan asam fosfotungstat

ASAM AMINO

• Esensial: Tidak dapat disintesis tubuh. o Valin o Treonin o Lisin o Metionin o Leusin o Triptofan o Isoleusin o Fenilalanin

• Semi-Esensial: Dapat disintesis tubuh namun persediaan tidak cukup. o Arginin o Histidin

• Non-Esensial: Dapat disintesis dan persediaan banyak. o Glisin o Asam glutamic o Alanin o Cysteine o Serine o Asparagine o Tirosin o Proline o Asam aspartic o Hydroxyproline

KOMPOSISI ASAM AMINO (kepolaran)

• Polar (gugus R-nya OH, NH2, COOH) • Non polar (gugus R non-polar)

GUGUS FUNGSIONAL ASAM AMINO

• Gugus basa • Gugus asam

MACAM-MACAM ASAM AMINO PENYUSUN PROTEIN

• Rantai samping alifatik (lurus): glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin. • Rantai samping gugus hidroksil: serin, treonin • Rantai samping ato sulfur: sistein, metionin • Rantai asam gugus amida: aspartat, asparagin, asam glutamate, glutamine • Rantai samping gugus basa: arginin, hidroksi lisin, lisin, histidin)

Page 11: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

• Cincin aromatis: fenilalanin, tirosin, triptofan • Asam imino: prolin.

ASAM AMINO YANG BUKAN PENYUSUN PROTEIN

(penting untuk metabolisme) • Homeosistein • Asam sistein • Sulfinat • Sitrulin • Dopa

EKSPERIMEN

1. UJI BIURET • Adanya ikatan peptide. • Prinsip: kondensasi 2 molekul air yang dipanaskan. • Positif: Protein, Hidrolisat protein, Histidin, Gelatin. • Warna ungu (karena kompleks senyawa antara ik.peptide dengan O dari air) • CuSO4: Donor Cu2+, menghasilkan warna ungu. • NaOH: Katalisator, memberi suasana basa, mencegah endapan Cu(OH)2. • Semakin panjang ikatan peptide warna semakin ungu.

2. REAKSI MILLON NASSE

• Adanya gugus hidroksifenil • Prinsip: Pengikatan hidroksifenil dengan Hg. • Positif untuk tirosin, terbentuk endapan merah • HgSO4: Donor Hg2+. (reagen millon nasse) • H2SO4: Pemberi suasana asam. (reagen millon nasse) • NaNO2: Reduktor Hg2+

�Hg+.

3. REAKSI HOPKINS COLE • Prinsip: kondensasi 2 inti indol dari triptofan dengan aldehid. • Positif untuk triptofan, terbentuk cincin ungu.

4. REAKSI XANTHOPROTEIN

• Prinsip: Kondensasi 2 inti benzene • Positif untuk asam amino yang mengandung inti benzene (triptofan & tirosin). • Warna: Kuning (+HNO3 & dipanaskan) -- Orange (setelah ditambah alkali).

5. UJI SULFUR

• Prinsip: mengubah S organic menjadi S an-organic. • Positif: protein dan asam amino Sistein, metionin. (warnanya hitam dari PbS) • NaOH: mengubah S organic menjadi S an-organic.

6. REAKSI NINHIDRIN (triketohidrindene hidrat)

Page 12: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

• Adanya asam amino • Positif : (warna biru-ungu) • Ninhidrin: Oksidator. • Hasil oksidasi dari asam amino menghasilkan CO2, NH3, aldehid. Kemudian

tereduksi menjadi ninhidrin tereduksi yang akan mengikat NH3 membentuk warna biru.

1. GARAM METALIK

• Prinsip: Penetralan muatan. • Penetralan protein bermuatan – dengan ion + dari logam berat.

2. REAGEN ALKALOID • Prinsip: penetralan muatan. • Penetralan protein bermuatan + dengan ion – dari logam berat.

3. GARAM-ALKOHOL PEKAT • Prinsip: penarikan air oleh garam ammonium sulfat dan alcohol pekat. • Sifat alcohol dan garam sulfat yang menarik air sehingga protein tidak

mengikat air lagi dan kemudian terbentuk endapan. 4. ALBUMIN GLOBULIN

• Prinsip: Denaturasi protein. • Penyebab denaturasi:

o Penambahan HNO3 o penambahan CH3COOH + pemanasan

5. EFEK ASAM KUAT • Prinsip: Pengendapan protein karena denaturasi. • Denaturasi menyebabkan kelarutan protein mengecil, sehingga mengendap.

6. EFEK FORMALDEHIDE • Warna pink menunjukkan basa, warna bening menunjukkan asam • Bila kedua tabung dicampur maka warna menjadi bening, ini karena asam

amino kehilangan sifat basanya dan terbentuk derivate asam amino dimetilol. 7. TIMBULNYA GAS N2

• Adanya gugus amina • Natrium hipobromid mengakibatkan pelepasan gugus amin dari asam amino

menjadi NH2.

DETERMINATIONDETERMINATIONDETERMINATIONDETERMINATION OF SERUM IRON OF SERUM IRON OF SERUM IRON OF SERUM IRON DEFINISI Fe merupakan mikromineral yang disimpan dalam Hb 70%, dan 30% pada hati, limpa kecil, sumsum tulang belakang. KLASIFIKASI

• Besi Heme Besi yang terikat oleh heme. Bentuk besi ini adalah Fe2+.

Page 13: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

o Enzim sitokrom o Enzim peroksidase o Enzim katalase o Mioglobin o Hemoglobin

• Besi Non-Heme Besi yang tidak terikat heme. Bentuk besi ini adalah Fe3+.

o Ferritin o Hemosiderin o Transferrin

AKG

• Pria: 13 mg • Wanita: 26 mg

KADAR FE DARAH

• Pria: 65-175 mg/dL • Wanita: 60-170 mg/dL

TES KADAR FE

• TIBC • Tes Ferritin • Tes Saturasi Transferrin

FUNGSI

• Transpor O2 (Hb) • Transpor electron • Komponen enzim (metaloenzim) • Kofaktor dari enzim (sitokrom oksidase, peroksidase, katalase)

SUMBER FE

• Hewani (hati, daging, telur) Lebih mudah diserap karena besi dalam bentuk Fe2+.

• Nabati (Bayam, buah) Lebih lama diserap karena besi dalam bentuk Fe3+.

EXCESSIVE

• Hemosiderosis Meningkatnya cadangan besi jaringan tanpa kerusakan jaringan.

• Hemokromatosis Meningkatnya cadangan besi jaringan disertai kerusakan jaringan.

• Anemia sideroblastik

Page 14: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

Eritrosit imatur kekurangan enzim ALA sintase yang berfungsi mengambil Fe untuk dikirim ke Hb. Karena Fe tidak terpakai maka akan menumpuk di mitokondria.

DEFISIENSI

• Anemia defisinsi besi • Pucat, lemah, letih, lesu. • Konsentrasi menurun

ABSORBSI FE

• Fe hanya dapat diserap dalam bentuk Fe2+. • Untuk Fe3+ harus direduksi dulu oleh vitamin C / asam askorbat / asam lambung. • Fe diserap di usus halus (duodenum & jejunum proximal). • Mekanisme:

Besi masuk kedalam sel epitel � ditangkap ferritin � diedarkan dalam darah dalam bentuk transferrin.

• Yang mengganggu absorbsi besi: o Fosfat o Fitat

FERRITIN-HEMOSIDERIN

• Ferritin o Larut dalam air o Kandungan Fe lebih besar o Bentuk utama penyimpanan Fe.

• Hemosiderin o Tidak larut dalam air o Kandungan Fe kecil o Setelah Ferritin penuh maka Hemosiderin adalah tempat penyimpanannya.

EKSPERIMEN

• HCl: Melepas Fe3+ dari transferrin. • TCA: Mendeproteinasi transferrin. • Hidroquinon: Reduktor Fe3+ � Fe2+. • Orthophenantrolin: bersama Fe2+ membentuk kompleks yang dideteksi dengan

memberikan warna merah muda. • Kalium Asetat: Buffer larutan agar pH stabil. • Sentrifugasi: Memisahkan Fe3+ dengan endapan β-1 globulin. • Vorteks: menghomogenasi campuran. • Spektrofotometer 500 nm: untuk mengetahui nilai absorbansi.

Page 15: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

ISOLASI DNAISOLASI DNAISOLASI DNAISOLASI DNA DEFINISI DNA

• DNA adalah bahan penyusun gen. • DNA adalah unit penurunan sifat yang meneruskan informasi dari parental �

keturunan. PENYUSUN DNA

• Tersusun atas 2 rantai polinukleotida berbentuk spiral. • 2 rantai itu diikat oleh ikatan hydrogen.

PENYUSUN NUKLEOTIDA

• Fosfat • Gula • Basa

FUNGSI DNA

• Tempat penyimpanan info genetic • Mengontrol sintesis protein

PERBEDAAN DNA-RNA DNA PERBEDAAN RNA Sitosin & timin. BASA PIRIMIDIN Sitosin & urasil Nukleus & mitokondria PENYIMPANAN Ribosom & sitoplasma Deoxyribose SENYAWA GULA Ribose Rantai ganda STRUKTUR Rantai tunggal • Penyimpanan info genetic • Mengontrol sintesis protein

FUNGSI • Sintesis protein

KANDUNGAN KROMOSOM

• DNA • Protein histon: untuk konservasi • Protein non-histon: untuk ekspresi gen

KROMATIN

• DNA • Protein histon

FUNGSI ISOLASI DNA

• Identifikasi struktur DNA o Dengan metode sequencing dapat menentukan urutan basa nitrogen. o Dengan metode kristalografi sinar X, didapat struktur double helix DNA.

Page 16: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

• Pengobatan genetic o Menanamkan gen normal pada sel target yang memiliki sequence penyakit

• Rekayasa genetic o Pada produksi insulin: menyisipkan gen pengkode insulin ke plasma

bakteri, sehingga bakteri tersebut dapat menghasilkan insulin. • Box finger printing DNA

o Alat untuk identifikasi struktur DNA. KARIORHEXIS

• Pengkerutan sel hingga pecah akibat lingkungan yang hipertonis. KARIOLISIS

• Masuknya cairan ekstraseluler yang mengakibatkan pembengkakan sel hingga akhirnya lisis.

EKSPERIMEN: MENGAPA DIPILIH LIMPA (Jaringan limfoid: thimus)?

• Limpa mengandung banyak DNA. • Aktivitas enzim Deoxyribonuklease lemah.

BAGAIMANA AKSI ENZIM DEOXYRIBONUKLEASE TERHADAP DNA?

• DNA akan terpotong menjadi fragmen. MENGAPA LIMPA HARUS DIHALUSKAN?

• Memudahkan homogenasi • Agar hasil yang diperoleh bukan kumpulan sel melainkan sel per sel.

BAGAIMANA CARA MENGHALUSKAN?

• Digunting. • Tidak boleh ditumbuk karena akan merusak sel. • Dengan menggunting limpa akan memutuskan jaringan ikat antar sel.

MENGAPA DITAMBAH NaCl YANG DIBUFFER DENGAN Na-SITRAT pH 7,4?

• NaCl: Memberi suasana seperti pada tubuh agar sel tidak rusak. • pH 7,4: Menyamakan suasana dalam tubuh (pH: 7,35 – 7,45) • Na-Sitrat: Menghambat aktivitas deoxyribonuclease. (mengikat ion Mg dan Ca)

MENGAPA PROSEDUR EKSTRASI HARUS DALAM KEADAAN DINGIN?

• Menghambat aktivitas enzim Deoxyribonuklease. • Meminimalisir residu dari enzim Deoxyribonuklease. • Bahan kering akan mendenaturasi susunan protein DNA.

Page 17: Karbohidrat, Lipid, Protein, Fe, Dna

yudaherdantoproduction 06/195395/KU/11829

MENGAPA HARUS MEMAKAI ALAT DARI PLASTIK ATAU GELAS? • Agar DNA tidak rusak.

UNTUK APA SUSPENSI DIHOMOGENASI?

• Meratakan campuran untuk memperluas permukaan yang berkontak dengan NaCl UNTUK APA DISENTRIFUGASI I (7500rpm-15menit)?

• Memisahkan komponen yang memiliki berat molekul berbeda. APA HASIL DARI SENTRIFUGASI I?

• Sel mengendap. • Zat ekstrasel (protein-karbohidrat) pada supernatant.

MENGAPA DIHOMOGENASI (NaCl dibuffer Na-Sitrat) DAN DISENTRIFUGASI II?

• Melisiskan sel (organel-organel keluar). • Inti sel yang mengandung DNA mengendap.

MENGAPA KEMUDIAN ENDAPAN DITAMBAH NaCl 2M (larutan hipertonis)?

• Pada lingkungan hipertonis, cairan dalam inti sel akan keluar, sehingga membrane inti mengkerut dan lisis.

• DNA akan keluar dari inti sel. • NaCl: Dapat melarutkan DNA, untuk memisahkan DNA dengan protein lain.

MENGAPA SUSPENSI HARUS DIDINGINKAN SELAMA 24 JAM?

• Agar pelisisan inti lebih sempurna • Pelisisan ini disebut juga kariorhexis.

MENGAPA DISENTRIFUGASI III (14.900rpm)?

• DNA akan melarut pada supernatant, karena memiliki berat molekul lebih rendah. • Protein (histon & non-histon) lain akan mengendap.

MENGAPA SUPERNATAN KEMUDIAN DITAMBAH ETANOL ABSOLUT?

• Mengendapkan DNA karena sifat Etanol yang higroskopis (menarik air). APA STEP AKHIR DARI ISOLASI INI?

• Serat-serat putih hasil dari pengadukan kemudian dicuci dengan etanol 75%. BAGAIMANA PENYIMPANAN DNA?

• DNA disimpan dalam keadaan beku. • DNA kuat disimpan selama 3 bulan.