karbohidrat 2

9
Pendahuluan Karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Mengidentifikasi karbohidrat dapat dilakukan dengan beberapa uji, yaitu uji Seliwanoff dan uji Osazon (Chambel 2002). Uji Seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat golongan ketosa. Uji ini didasarkan atas terjadinya perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asam levulenat dan 4-hidroksimetil furfural, yang selanjutnya terjadi kondensasi 4-hidroksimetil furfural dengan resorsinol 1,3-dihidroksibenzena yang dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa memberi reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan karbohidrat lain dalam jumlah banyak dapat juga memberi warna yang sama (Lehninger 1982)

Upload: ganis-andriani

Post on 13-Aug-2015

29 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

laporan praktikum biokimia - KARBOHIDRAT 2

TRANSCRIPT

Page 1: KARBOHIDRAT 2

Pendahuluan

Karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau

senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.Karbohidrat

mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak

gugus hidroksil. Istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang

mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya

tampak terhidrasi oleh n molekul air, terdapat pula karbohidrat yang tidak

memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau

sulfur. Mengidentifikasi karbohidrat dapat dilakukan dengan beberapa uji, yaitu

uji Seliwanoff dan uji Osazon (Chambel 2002).

Uji Seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat golongan ketosa.

Uji ini didasarkan atas terjadinya perubahan fruktosa oleh asam klorida panas

menjadi asam levulenat dan 4-hidroksimetil furfural, yang selanjutnya terjadi

kondensasi 4-hidroksimetil furfural dengan resorsinol 1,3-dihidroksibenzena yang

dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa memberi reaksi positif dengan uji

Seliwanoff. Glukosa dan karbohidrat lain dalam jumlah banyak dapat juga

memberi warna yang sama (Lehninger 1982)

Pada uji iodine, kondensasi iodine dengan karbohidrat, selain

monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas. Amilum dengan iodine dapat

membentuk kompleks biru, sedangkan dengan glikogen akan membentuk warna

merah. Oleh karena itu uji iod ini juga dapat membedakan amilum dan glikogen

(Hart 1983).

Tujuan

Praktikum bertujuan mengidentifikasi karbohidrat dengan uji kualitatif dan

mengamati struktur beberapa karbohidrat melalui sifat reaksinya dengan uji

Seliwanoff untuk menentukan adanya ketoheksosa pada karbohidrat dan uji iod

untuk menentukan adanya amilum/pati pada karbohidrat.

Page 2: KARBOHIDRAT 2

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan saat praktikum ialah tabung reaksi, plat tetes,

pipet tetes, gelas piala 250 mL, pembakar Bunsen, pipet mohr 10 mL,sudip dan

gegep kayu.

Bahan-bahan yang digunakan saat praktikum ialah larutan glukosa, larutan

fruktosa, larutan sukrosa, larutan laktosa, larutan maltosa, larutan pati, tepung

pati, tepung gum arab, tepung agar-agar, pereaksi seliwanoff, larutan iodin encer,

aquades,

Metode Percobaan

Uji Seliwanoff

Sebanyak 3 mL pereaksi Seliwanoff dimasukan kedalam tabung reaksi dan

ditambahkan 10 tetes bahan yang diuji. Tabung reaksi tersebut dipanaskan dalam

air mendidih sampai terjadi perubahan warna, kemudian warna yang terbentuk

diamati. Uji ini dilakukan untuk larutan glukosa, larutan fruktosa, larutan sukrosa,

larutan laktosa, larutan maltosa dan larutan pati.

Uji iod

Tepung yang akan diuji dimasukkan ke dalam plat tetes sebanyak ujung

sudip, kemudian diteteskan 1 tetes larutan iod encer, lalu dicampurkan dan

diamati perubahan warna yang terbentuk. Uji ini dilakukan untuk tepung pati,

larutan pati, tepung gum arab dan tepung agar-agar.

Page 3: KARBOHIDRAT 2

Hasil Pengamatan

Tabel 1 Hasil uji Seliwanoff

Bahan Uji Hasil Pengamatan

(+/-)

Perubahan Warna Larutan

Glukosa - Tidak berwarna – tidak berwarna

Fruktosa + Tidak berwarna – kuning

Sukrosa + Tidak berwarna – kuning

Laktosa - Tidak berwarna – tidak berwarna

Maltosa - Tidak berwarna – tidak berwarna

Pati - Tidak berwarna – tidak berwarna

Keterangan : + mengandung ketosa

- Tidak mengandung ketosa

Gambar 1 Hasil uji Seliwanoff

Tabel 2 Hasil uji iod

Bahan UjiHasil Pengamatan

(+/-)

Perubahan warna

larutan

Tepung gum arab - Kuning

Tepung agar-agar + Biru hitam

Tepung pati + Biru hitam

Larutan pati + Biru hitam

Glukosa - Kuning

Fruktosa - Kuning

Sukrosa - Kuning

Page 4: KARBOHIDRAT 2

Lanjutan Tabel 2 Hasil uji iod

Bahan ujiHasil pengamatan

(+/-)

Perubahan warna

larutan

Laktosa - Kuning

Maltosa - Kuning

Keterangan : + mengandung pati

- tidak mengandung pati

Gambar 2 Hasil uji iod

Pembahasan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan uji karbohidrat dilakukan melalui

uji kualitatif.  Pada percobaan diuji beberapa jenis karbohidrat untuk mengetahui

sifat-sifat dari jenis karbohidrat tersebut. Karbohidrat yang akan diuji adalah

glukosa dan fruktosa yang merupakan monosakarida, sukrosa, laktosa dan maltosa

yang merupakan disakarida dan pati yang merupakan polisakarida. Uji yang

dilakukan yaitu uji Seliwanoff dan uji iod pada karbohidrat.

Pada percobaan yang dilakukan, larutan fruktosa yang direaksikan dengan

pereaksi Seliwanoff dan dididihkan larutan menjadi berwarna kuning dan

menunjukkan reaksi yang positif. Adanya warna kuning merupakan hasil

kondensasi dari resorsinol yang sebelumnya didahului dengan pembentukan

Page 5: KARBOHIDRAT 2

hidroksimetilfurfural. Proses pembentukan hidroksimetilfurfural berasal dari

konversi dari fruktosa oleh asam klorik panas yang kemudian menghasilkan asam

livulenik dan hidroksi metil furfural (Harrow 1946). Uji Seliwanoff juga dapat

dipakai untuk membedakan sukrosa dari fruktosa.Fruktosa mempunyai gugus

keton, sedangkan sukrosa merupakan disakarida yang terdiri dari glukosa dan

fruktosa. Gugus aldehid dari sukrosa yang bereaksi dengan pereaksi Seliwanoff,

sehingga percobaan yang terjadi lebih lambat, dibandingkan dengan fruktosa.

Gambar 3 Reaksi Seliwanoff (Harrow 1946)

Pada uji iod, didapatkan pada larutan pati, tepung pati dan tepung agar-

agar yang menunjukkan reaksi positif bila direaksikan dengan iodium. Hal ini

disebabkan karena dalam bahan uji tersebut terdapat unit-unit glukosa yang

membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit

glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan

molekul iodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan

warna biru pada kompleks tersebut. Menurut literatur warna biru yang dihasilkan

diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum denganiodin. Ikatan

antara pati dan iodium ini belum diketahui dengan jelas, ada teori

yangmenyebutkan bahwa terbentuk kompleks adsorpsi pati-iodium, ada pula teori

lain yang menyebutkan bahwa pati iodium membentuk suatu senyawa

(McGilvery&Goldstein 1996).

fruktosa

Page 6: KARBOHIDRAT 2

Gambar 4 Struktur amylose dan amylopectin (pati) (Hart 1983)

Simpulan

Berdasarkan percobaan uji Seliwanoff positif untuk larutan fruktosa dan

sukrosa karena mengandung gugus ketosa dan uji iod positif untuk larutan pati,

tepung pati dan tepung agar-agar.

Daftar Pustaka

Chambell, N.A.2002. Biologi. R. Lestari dkk, Penerjemah; Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari : Biology. ISBN 9796884682, 9789796884681.

Harrow, Benjamin. 1946. Textbook of Biochemistry. London: W. B. Saunder Company

Hart Harold. 1983. Kimia Organik. Achmadi S, Penerjemah; Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Organic Chemistry.

Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Thenawijaya M, Penerjemah; Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari:Principles Of  Biochemistry.

McGilvery, R.W.1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional edisi 3. Tri Martini Sumarno, Penerjemah ; Surabaya : Airlangga University Press. Terjemahan dari Biochemistry, A functional edition III