karakteristik struktur bahasa tulis pemelajar …
TRANSCRIPT
KARAKTERISTIK STRUKTUR BAHASA TULIS PEMELAJAR BIPA
PROGRAM DARMASISWA UNISMA 2019
SKRIPSI
Oleh
Nafisatul Mursidah
NPM 21601071001
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2020
i
KARAKTERISTIK STRUKTUR BAHASA TULIS PEMELAJAR BIPA
PROGRAM DARMASISWA UNISMA 2019
SKRIPSI
Diajukan kepada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Malang
Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
OLEH
NAFISATUL MURSIDAH
NPM 216.01.07.1.001
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JULI 2020
ABSTRAK
Mursidah, Nafisatul. 2020. Karakteristik Struktur Bahasa Tulis Pemelajar BIPA
Program Darmasiswa 2019. Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam
Malang. Pembimbing I: Dr. Hasan Busri, M.Pd; Pembimbing II: Dr. Ari
Ambarwati, SS., M.Pd.
Kata Kunci: bentukan kata, stuktur kalimat, pemelajar BIPA Unisma.
Bahasa Indonesia mempunyai peranan penting untuk saat ini. perkembangan
bahasa Indonesia yang pesat menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa
internasional. Dibuktikan dengan banyaknya minat pemelajar untuk belajar bahasa
Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa
Indonesia dipelajari diberbagai negara, terutama di Indonesia. Untuk itu,
pembelajaran BIPA harus mendapatkan perhatian khusus. Mengingat bahasa
Indonesia telah diajarkan dan dipelajari di mana-mana. BIPA di Unisma telah
menjadi salah satu lembaga institusional yang memiliki program Darmasiswa.
Program yang diberikan oleh pemerintah Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pada tahun 2020 merupakan tahun kedua, BIPA Unisma mendapatkan
mahasiswa Darmasiswa sebagai pemelajar BIPA Unisma. Hal ini menunjukkan
bahwa BIPA Unisma mempunyai program yang dapat menarik minat pemelajar
BIPA. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang berhubungan dengan BIPA di
Unisma, agar perbaikan maupun pembaruan serta perkembangan program di BIPA
Unisma dapat menjadikan Unisma sebagai salah satu universitas kelas Internasional.
Sesuai dengan penelitian, pembelajaran bahasa tidak terlepas dari
keterampilan bahasa yang dimiliki oleh seseorang. Pembelajaran bahasa termasuk
pembelajaran BIPA mempunyai empat keterampilan yang meliputi: menyimak,
berbicara, membaca dan menulis. Melalui empat keterampilan tersebut dapat
diketahui karakteristik bahasa seseorang. Seperti pada karakteristik bahasa tulis.
Melalui tulisan dapat diketahui bentukan kata, struktur kalimat bahkan juga bentuk
interferensi dan penyimpangan baik dalam proses pembentukan kata maupun dalam
kalimat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik
struktur bahasa tulis pemelajar BIPA Program Darmasiswa 2019.
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian yaitu (1)
mendeskripsikan bentukan kata dalam bahasa tulis pemelajar BIPA Program
Darmasiswa 2019, dan (2) mendeskripsikan struktur kalimat dalam bahasa tulis
pemelajar BIPA Program Darmasiswa 2019.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan jenis studi
kasus. Dikatakan penelitian kualitatif karena (1) pendekatan kualitatif dipilih karena
data diambil dari latar alamiah, yang berarti penelitian dilakukan dengan tidak
manipulasi dan kontrol ketat. (2) peneliti bertindak sebagai instrument kunci dalam
penelitian, yang mana peneliti menjadi faktor penentu dalam analisis data. Prosedur
pengumpulan data dilakukan melalui lima tahapan. (1) menghubungi kepala BIPA,
(2) melakukan studi dokumentasi, (3) membaca karangan pemelajar BIPA, (4)
memilih data berdasarkan landasan teori, dan (5) memasukkan data ke dalam
intrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) tabel
penjaring data, dan (2) tabel panduan analisis data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik bahasa tulis pemelajar
BIPA dalam proses pembentukan kata afiksasi, reduplikasi, abreviasi, dan komposisi.
Selain itu, afiksasi lebih didominasi oleh bentukan kata dengan prefiks meN- dan
klofiks meN-kan berkategori verba. Kemudian struktur kalimat pemelajar BIPA lebih
banyak menggunakan kalimat dalam bentuk aktif, baik aktif transitif maupun
intransitif. Selain itu, dalam kalimat majemuk lebih dominan pada majemuk setara
denga ditandai konjungi dan, tetapi.
Selain bentukan kata dan struktur kalimat, juga terdapat interferensi yang disebabkan
masih adanya pengaruh bahasa ibu atau bahasa asing selain bahasa Indonesia. Faktor
yang menjadikan pemelajar BIPA mengalami masalah berupa penyimpangan dalam
pembentukan kata dan struktur kalimat dipicu oleh (1) pemelajar yang sering lupa
atau belum memahami bentukan kata maupun struktur kalimat bahasa Indonesia, (2)
pengaruh bahasa ibu dan lingkungan, (3) keterbatasan kosakata bahasa Indonesia
yang diketahui dan penyesuaian perbedaan bahasa Indonesia dengan bahasa asing
(bahasa ibu), serta faktor-faktor yang memengaruhi proses pembentukan kata maupun
stuktur kalimat
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian bab ini dipaparkan ada lima hal, yaitu (1) konteks penelitan, (2)
fokus penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) kegunaan penelitian, (5) penegasan istilah.
1.1 Konteks Penelitian
Indonesia merupakan negara yang mempunyai keragaman bahasa daerah dan
budaya. Menurut Ambarwati (2018:2) Indonesia merupakan bangsa multikultur yang
memiliki keragaman etnis dan budaya yang relatif kaya. Selain itu, berdasarkan
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ada 633 kelompok suku besar yang tentunya
memberikan kontribusi keragaman bahasa daerah. Bangsa Indonesia juga mempunyai
bahasa nasional yang berfungsi sebagai pemersatu bangsa dan juga bahasa negara,
yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai
penghubung untuk komunikasi antarsuku maupun antarbudaya.
Bahasa Indonesia mempunyai peranan penting, terlebih untuk saat ini. Bahasa
Indonesia tidak hanya berkedudukan sebagai bahasa nasional tetapi telah berkembang
menjadi bahasa Internasional. Hal tersebut dijelaskan dalam undang-undang Republik
Indonesia nomor 24 pasal 44 tahun 2009 yang menyatakan bahwa “(1) Pemerintah
meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap,
sistematis dan berkelanjutan, (2) Peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi
2
bahasa internasional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikoordinasi oleh lembaga
kebahasaan”. Seiring berjalannya waktu, bahasa Indonesia semakin diminati dan
mulai dipelajari di beberapa negara. Muliastuti (2017:1) berpendapat bahwa bahasa
Indonesia telah banyak digunakan di negara yang berbahasa Melayu, seperti
Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan beberapa benua lain. Selain itu,
diperkirakan ada 45 negara yang mengajarkan bahasa Indonesia kepada siswa atau
mahasiswa, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, Rusia, Korea, Jepang dan
Jerman. Bahkan di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa asing terpopuler
keempat. Menurut kompas.com (2009) pilihan Bahasa Indonesia ternyata cukup
diminati siswa Australia, di samping bahasa Perancis, Jerman, dan Mandarin.
Pembelajaran BIPA tidak hanya dilakukan di luar negeri saja, tapi juga
dilakukan di dalam negeri atau di Indonesia. Pembelajaran BIPA di dalam negeri
telah dilaksanakan hampir di seluruh Indonesia, mulai dari lembaga kursus hingga
universitas. Hal ini dibuktikan dengan adanya program-program dalam negeri yang
tidak lepas dari usaha pemerintah. Muliastuti (2017:3) menyatakan bahwa hingga
tahun 2013 telah ada 54 universitas di Indonesia yang menjadi tempat orang asing
belajar bahasa Indonesia.
Salah satu program yang memberikan beasiswa kepada siswa asing untuk
belajar budaya dan bahasa Indonesia yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) yaitu beasiswa program Darmasiswa. Darmasiswa
merupakan program yang diselenggarakan oleh Kemendikbud yang bekerja sama
dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Darmasiswa ini merupakan program
3
yang menawarkan kepada mahasiswa asing dari negara-negara yang memiliki
hubungan diplomatik dengan Indonesia untuk belajar bahasa, seni, musik dan
kerajinan Indonesia. Muliastuti (2017:2) menjelaskan bahwa tujuan utama dari
program Darmasiswa adalah mempromosikan dan meningkatkan minat kalangan
pemuda dari negara lain terhadap bahasa dan budaya Indonesia. Selain itu,
diharapkan juga dapat membentuk jejaring budaya yang kuat untuk membina
pengertian antara negara peserta. Berdasarkan kutipan tersebut menunjukkan bahwa
program Darmasiswa banyak diminati oleh mahasiswa asing, baik di perguruan tinggi
negeri maupun swasta.
BIPA di Unisma telah menjadi salah satu lembaga yang memiliki program
BIPA di Indonesia. Berdasarkan informasi dalam Website BIPA Unisma, program
BIPA Unisma telah berdiri sejak tahun 2005. Program BIPA Unisma merupakan
hasil kerja sama dengan Kementerian Agama untuk program pembelajaran bahasa
Indonesia bagi siswa asing dari Thailand, Myanmar dan Vietnam yang akan belajar
agama di Indonesia. Pada tahun 2018 BIPA Unisma membuka program Summer
Course Schoolarship Uzbekistan 2018 yang merupakan bentuk implementasi nyata
dari kunjungan Rektor Unisma bersama jajarannya ke Tashkent, Uzbekistan pada 3-5
Maret 2018 lalu. Selain itu, program Darmasiswa di Unisma telah dibuka pada tahun
2019 dengan jumlah empat orang mahasiswa asing dua orang berasal dari negara
Mesir, satu dari Syria, dan satu dari Thailand. Pada tahun 2020 merupakan tahun
kedua BIPA Unisma menyelenggarakan program Darmasiswa dengan jumlah
mahasiswa yang sama seperti tahun sebelumnya. Masing-masing berasal dari Syria,
4
Palestina, Tajikistan dan Jepang. Laksono (2017) menyatakan bahwa perkembangan
positif minat dan jumlah pebelajar asing terhadap bahasa dan budaya Indonesia atau
Indonesia studies dewasa ini telah memberikan pengaruh pada keberadaan program
BIPA. Sehingga sudah selayaknya program tersebut mendapatkan tuntutan untuk
meningkatkan peranan dan kinerjanya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa program BIPA di Unisma terus
mengalami kemajuan dengan semakin banyaknya mahasiswa asing yang belajar
bahasa dan kebudayaan Indonesia di Unisma. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian yang berhubungan dengan BIPA di Unisma untuk melakukan perbaikan
dan pembaruan serta mengembangkan BIPA di Unisma agar menjadi universitas
yang mempunyai kelas Internasional. Fakta lain yang membuktikan minat mahasiswa
asing yang belajar bahasa dan budaya Indonesia di BIPA Unisma yaitu dengan
adanya mahasiswa asing yang mengikuti program reguler. Berdasarkan data yang
diperoleh dari BIPA Unisma, pada 2018 sampai 2020 mengalami peningkatakan.
Dari berjumlah 4 orang, kini menjadi 28 orang dengan level yang berbeda.
Mahasiswa tersebut mengikuti program reguler, baik program reguler mandiri
ataupun program reguler beasiswa yang bekerja sama dengan KUI Unisma. Program
reguler adalah salah satu program lain yang ada di BIPA Unisma. Berkaca pada minat
tersebut, menunjukkan besarnya perhatian dunia internasional terhadap Indonesia saat
ini maupun nanti di masa depan.
BIPA di Unisma mempunyai program atau tujuan yang disesuaikan dengan
kebutuhan pemelajar BIPA yang belajar di Unisma. Pemelajar BIPA datang pada
5
umumnya untuk belajar bahasa Indonesia. Selain itu, ada yang bertujuan untuk
melakukan penelitian, pekerjaan, pengembangan diri dan lain-lain. Sama halnya
seperti perguruan tinggi lainnya, BIPA Unisma juga mengelompokkan para pemelajar
berdasarkan kemampuannya. Dalam BIPA ada tiga tingkatan, yaitu pemula
(beginning), menengah (intermediate), dan mahir (advance). Sementara itu, dalam
pembelajaran bahasa tentunya akan mempelajari empat aspek keterampilan
berbahasa. Keempat keterampilan tersebut tentunya juga dipelajari oleh pemelajar
BIPA, yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Sesuai yang
disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang
Sunendar (dalam kata pengantar buku ajar BIPA:2016) bahwa materi dan tugas
dikembangkan agar pemelajar secara integrasi dapat mengembangkan kompetensi
berbahasanya dalam keempat keterampilan: menyimak, berbicara, membaca dan
menulis. Selain itu, materi dan tugas belajar secara terpadu dirancang untuk dapat
mengembangkan wawasan keindonesiaan. Untuk keperluan evaluasi, setiap unit
dilengkapi dengan tugas terstruktur berupa latihan-latihan.
Oleh karena itu, BIPA Unisma dalam menyusun kurikulum atau silabus untuk
pembelajaran bagi mahasiswa asing mengacu pada buku yang diterbitkan oleh Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, melalui Pusat Pengembangan Strategi dan
Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan untuk
mempermudah pemahaman pemelajar BIPA Unisma.
Sehubungan dengan penelitian tentang kalimat dalam bahasa tulis pemelajar
BIPA, Darsita (2013) pernah melakukan penelitian berjudul “Penggunaan Kalimat
6
Bahasa Indonesia Oleh Mahasiswa Penutur Asing”. Penelitian tersebut mengkaji
tentang penggunaan kalimat dalam karangan eksposisi dan deskripsi. Data penelitian
berupa karangan eksposisi dan deskripsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus yang menghasilkan data deskriptif. Dari
hasil penelitian tersebut Darsita menemukan kesalahan penggunaan kalimat dalam
karangan eksposisi dan deskripsi dipaparkan sebagai berikut: (1) kesalahan pada
pembentukan kata yaitu kesalahan pembentukan kata pada afiksasi, kesalahan
pemenggalan kata, penulisan kata dan kesalahan penulisan kata bentukan. (2)
kesalahan sintaksis: struktur kalimat bahasa Indonesia berupa adanya kesalahan
penggunaan kata depan yang ada di depan subjek, tidak lengkapnya struktur.
Terdapat kalimat yang tidak memiliki subjek, predikat. (3) kesalahan dalam semantik
berdasarkan yang diteliti karena adanya kesalahan struktur kalimat yang dipengaruhi
oleh bahasa ibu, sehingga susunan struktur kalimat tidak sesuai dengan kaidah. Selain
itu, penggunaan kosakata yang tidak tepat dan tata urutan kalimat dapat menyebabkan
perbedaan makna.
Selanjutnya Isnani (2015) pernah melakukan penelitian dengan judul
“Struktur Kalimat Tunggal Dalam Karangan Bahasa Indonesia Mahasiswa Asing
Tingkat Pemula Di BIPA UMM”. Penelitian ini mengkaji tentang struktur kalimat
tunggal dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif eksploratif. Melalui
penelitian ini, Isnani menemukan struktur kalimat tunggal karangan mahasiswa asing
tingkat pemula BIPA UMM berdasarkan kegramatikalan, kelaziman, dan
keterpahaman yang digolongan menjadi empat golongan yaitu: (1) tidak gramatikal-
7
tidak lazim-dipahami, (2) tidak gramatikal-lazim-dipahami, (3) gramatikal-tidak
lazim-dipahami, dan (4) gramatikal-lazim-dipahami. Berdasarkan kategori
kegramatikalan, hasil penelitian menunjukkan penyimpangan gramatikal pada
kalimat tunggal mengenai tidak samanya pembentukan kata yang menyangkut
tentang afiksasi, reduplikasi, dan kata majemuk. Selain itu, struktur atau pola kalimat,
penggunaan D-M (diterangkan-menerangkan), pemilihan diksi, aturan gramatikal
bahasa Inggris,preposisi dan konjungsi. Bentuk penyimpangan banyak terjadi pada
proses afiksasi, yakni pada penerapan alomorf meN-, ber-, di- dan –an. Berdasarkan
kategori kelaziman, penyimpangan sebagian besar disebabkan oleh penyimpangan
gramatikal dalam kalimat, berupa penggunaan kosa kata tidak baku. Bentuk
penyimpangan kelaziman umumnya masih banyak terlihat pada afiksasi. Berdasarkan
kategori keterpahaman, kalimat tunggal yang ditulis para pemelajar tingkat pemula
sebagian besar dapat dipahami meskipun kalimat masuk dalam kategori menyimpang
secara gramatikal dan tidak lazim.
Meskipun sama-sama membahas tentang kalimat, penelitian tentang
karakteristik struktur bahasa tulis pemelajar BIPA program Darmasiswa Unisma
2019 ini fokus pada struktur bahasa tulis mahasiswa program Darmasiswa. Penelitian
lebih fokus membahas bagaimana kalimat yang ditulis oleh pemelajar, proses
pembentukan kata, kesalahan dan struktur bahasa tulis pemelajar BIPA. Oleh karena
itu, penelitian ini sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini bisa menjadi wawasan
baru dalam pembelajaran BIPA di Unisma.
8
1.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini berupaya mendeskripsikan
karakteristik struktur bahasa tulis pemelajar BIPA program Darmasiswa Unisma
2019. Secara khusus fokus penelitian ini mencakup:
1. Bagaimana bentukan kata dalam bahasa tulis pemelajar BIPA program
Darmasiswa Unisma 2019?
2. Bagaimana stuktur kalimat dalam bahasa tulis pemelajar BIPA program
Darmasiswa Unisma 2019?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian, maka tujuan penelitian ini dijabarkan menjadi
dua. Ada tujuan umum dan ada tujuan khusus.
1.3.1 Tujuan Umum
Secara umum, penelitian ini menjelaskan atau mendeskripsikan tentang
karakteristik bentukan kalimat dalam bahasa tulis pemelajar BIPA program
Darmasiswa Unisma 2019.
1.3.2 Tujuan Khusus
Sesuai dengan ranah fokus di atas maka tujuan penelitian ini juga memiliki
rumusan sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan bentukan kata dalam bahasa tulis pemelajar BIPA
program Darmasiswa 2019.
9
2. Mendeskripsikan stuktur kalimat dalam bahasa tulis pemelajar BIPA
program Darmasiswa 2019.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang diharapkan dari penelitian tentang karakteristik
struktur bahasa tulis pemelajar BIPA terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperkaya khasanah kepustakaan
dalam bidang BIPA maupun sintaksis. Serta dapat dijadikan bahan pengembangan
pengajaran bahasa Indonesia, terutama secara khusus bagi mahasiswa asing yang
mempelajari bahasa Indonesia secara akademik. Selain itu, penelitian juga dapat
digunakan sebagai bahan dalam mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan
menulis.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut.
a. Bagi program studi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia agar dapat memahami karakteristik struktur bahasa tulis
pemelajar BIPA.
b. Bagi pengajar BIPA, penelitian ini diharapkan dapat mengetahui letak
kesulitan pemelajar sehingga dapat menentukan aspek yang dijadikan
10
fokus dalam proses pembelajaran bahasa. Selain itu, pengajar juga dapat
menyusun materi khusus yang berhubungan dengan tata bahasa yang
masih terdapat kesalahan. Pengajar BIPA juga dapat mengambil manfaat
sebagai bahan rujukan pembelajaran menulis.
c. Bagi pemelajar BIPA diharapkan dapat digunakan sebagai refleksi untuk
mengembangan gagasan melalui kalimat dan pemerolehan kosa kata
sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa
Indonesia. Berkaitan dengan pemerolehan bahasa, penelitian ini
bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pemelajar lain tentang
karakteristik kalimat, baik dari proses pembentukan kata sampai pada
struktur kalimat yang tepat.
d. Bagi penyelenggara BIPA, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
gambaran tentang karakteristik struktur bahasa tulis dalam pembelajaran
bahasa Indonesia dan juga sebagai pengembang teori bahasa asing.
e. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan bisa berguna untuk dijadikan
acuan, referensi, atau dokumentasi pada penelitian karakteristik struktur
bahasa tulis pemelajar BIPA. Sedangkan untuk hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai tambahan wawasan dan informasi tentang karakteristik
struktur bahasa tulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi pemelajar
BIPA Unisma.
11
1.5 Penegasan Istilah
Penelitian ini memiliki penegesan istilah sebagai berikut.
1) BIPA adalah singkatan dari “Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing”.
2) Mahasiswa BIPA merupakan orang asing yang belajar bahasa Indonesia untuk
kepentingan tertentu.
3) Bentukan kata merupakan hasil dari proses pembentukan kata.
4) Afiksasi merupakan suatu proses pembentukan kata dengan mengimbuhkan
afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun
kompleks.
5) Stuktur kalimat merupakan rangkaian kata yang membentuk sebuah kalimat
dan dibangun oleh unsur-unsur yang sifatnya relatif tetap, berupa subjek,
predikat, objek, pelengkap dan keterangan.
6) Bahasa tulis ialah ragam bahasa baku yang digunakan sebagai sarana
komunikasi secara tertulis.
101
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini dideskripsikan (1) simpulan, dan (2) saran. Pemaparan simpulan
dan saran hasil penelitian berkaitan dengan karakteristik struktur bahasa tulis
pemelajar BIPA program Darmasiswa 2019. Berikut pemaparan kesimpulan dan
saran.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik struktur bahasa tulis
pemelajar BIPA program Darmasiswa 2019 maka disimpulkan sebagai berikut.
Pertama, pembentukan kata yang terdapat dalam hasil tulisan pemelajar BIPA
Unisma antara lain pembentukan afiksasi, reduplikasi, abreviasi dan komposisi.
5.1 Hasil Bentukan Kata
No. Bentukan Kata Data yang ditemukan
1. Afiksasi Prefiks meN-,di-, peN-, ber,dan ter.
Sufiks -an dan –kan
Konfiks peN-i, ke-an,
Klofiks meN-kan, meN-i, ter-kan, di-
kan, di-i.
2. Reduplaksi Singkatan UMM, BJBR
Akronim Ikip, Unisma
102
No. Bentukan Kata Data yang ditemukan
3. Kata Ulang Utuh Barang-barang, jalan-jalan,
mahasiswa-mahasiswa, teman-
teman, orang-orang, hari-hari,
macam-macam, undang-udang,
prinsip-prinsip dan keluarga-
keluarga.
Berimbuhan Bersama-sama, satu-satunya,
buah-buahan, sehari-hari,
tempat-tempatnya.
4. Komposisi (Kata
Majemuk)
Daur Ulang dan Kerja bakti,
Berdasarkan hasil temuan data disimpulkan bahwa afiksasi pada hasil tulisan
pemelajar BIPA Unisma menunjukkan bahwa bentukan kata yang mendominasi
adalah prefiks meN- dan klofiks meN-kan berkategori verba. Selain itu, bentukan kata
yang ditemukan ada abreviasi, berupa singkatan dan akronim. Singkatan dan akronim
tidak banyak ditemukan dalam hasil penelitian.selain itu, ditemukan pula reduplikasi
yang digunakan oleh pemelajar dan lebih banyak menggunakan reduplikasi atau kata
ulang utuh. Kemudian kata majemuk atau komposisi juga tidak banyak ditemukan.
Selain afiksasi, reduplikasi, abreviasi dan komposisi juga temukan interferensi bahasa
Indonesia dalam hasil tulisan pemelajar BIPA. Seperti pada kata campung, group,
canteen, goring, traditional, history sejarah dan sepirti. Selain itu, juga ditemukan
penyimpangan bentukan kata dan penggunaan dalam konteks kalimat. Munculnya
bentukan kata dari hasil tulisan pemelajar berbeda-beda dari masing-masing
pemelajar, hal ini dikarena perbedaan kemampuan, kebiasaan menggunakan bahasa
103
Indonesia, pengaruh bahasa ibu atau bahasa lain yang dipelajari pemelajar dan juga
latar belakang pemalajar.
Kedua, struktur kalimat yang ditemukan ada kalimat tunggal yang terdiri dari
kalimat aktif transitif dan aktif intransitif , kalimat pasif dan kalimat majemuk baik
kalimat majemuk setara maupun majemuk bertingkat dengan 84 macam pola. Pola-
pola pada kalimat tersebut menjadi tanda kalimat aktif dan pasif pada fungsi predikat
yang mendudukinya. Selain itu, pada kalimat majemuk yang ditemukan penggunaan
konjungsi yang menjadi tanda kalimat majemuk yang dihasilkan pemelajar.
Kemudian muncul penyimpangan berupa kesalahan susunan kata yang membentuk
frasa ataupun kalimat. Selain struktur kalimat bahasa Indonesia juga ditemukan
struktur bahasa asing, seperti strukur M-D (menerangkan-diterangkan) seperti pada
Indonesia makanan, dan khusus tempat. Hal ini menunjukkan bahwa masih kuatnya
pengaruh bahasa ibu (B1) yang biasa digunakan oleh pemelajar BIPA selain bahasa
Indonesia. Struktur kalimat yang digunakan oleh pemelajar dalam hasik tulisannya
menunjukkan bahwa adanya perbedaan dari masing-masing pemelajar.
Kecenderungan kalimat dan kalimat yang mendominasi menjadi karakteristik
pemelajar dalam hasil tulisan yang ditemukan.
Banyak faktor yang membuat pemelajar BIPA Unisma Program Darmasiswa
2019 mengalami masalah berupa penyimpangan dalam pembentukan kata dan
struktur kalimat yang dipicu oleh (1) pemelajar yang sering lupa atau belum
memahami bentukan kata maupun stuktur kalimat bahasa Indonesia, (2) pengaruh
bahasa ibu (B1) dan lingkungan, (3) keterbatasan kosakata bahasa Indonesia yang
104
diketahui dan penyesuaian perbedaan bahasa Indonesia dengan bahasa asing (bahasa
ibu), serta faktor-faktor yang memengaruhi proses pembentukan kata maupun stuktur
kalimat.
5.2 Saran
Sesuai hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan
sehubungan dengan penelitian yang dilakukan. Saran tersebut diajukan kepada
pengajar BIPA, pemelajar BIPA dan penelitian selanjutnya.
1) Bagi Pengajar BIPA
Bagi pengajar BIPA dengan ditemukannya karakteristik struktur bahasa tulis
pemelajar BIPA program Darmasiswa 2019 pada hasil tulisan pemelajar, pengajar
hendaknya lebih memperhatikan pembentukan kata dan struktur kalimat yang
digunakan oleh pemelajar. Hal ini agar menjadikan hasi penelitian ini sebagai
pedoman penyusunan materi pembelajaran untuk menjadikan pemelajar lebih
baik dalam menulis dan ketidaktepatan dapat dikurangi. Selain itu, pengajar
sebaiknya lebih menyeimbangan materi ajar, agar tidak ada salah satu materi saja
yang mendominasi.
2) Bagi Pemelajar BIPA
Bagi pemelajar BIPA, diharapkan untuk lebih giat belajar dalam menulis dengan
memperhatikan afiksasi, pilihan kata dan stuktur kalimat beserta keefektifannya.
Selain itu, pemelajar diharapkan lebih aktif dengan seering bertanya kepada tutor,
105
pengajar atau siapapun yang terlibat dalam program tentang materi dan kesulitan
yang dialami tentang materi pembelajaran.
3) Bagi Penyelenggara BIPA
Bagi penyelenggara BIPA, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahasan
dalam pengembangan materi tentang menulis yang berhubungan dengan tata
bahasa.
4) Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
referensi atau rujukan yang sejenis namun dengan fokus penelitian, objek dan
tingkatan yang berbeda.
106
DAFTAR RUJUKAN
Alwi, Hasan, dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ambarwati, Ari. 2018. Merayakan Kemajemukan Indonesia Melalui Penulisan Buku
Elektronik Nonteks Pelajaran Berbasis Keragaman Makanan Pokok.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Arifin. 2010. Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Lilin Persada Press.
Busri, Hasan dan Badrih, Moh. 2015. Linguistik Indonesia. Malang: Worldwide
Readers.
Chaer, Abdul. 2015. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta:
Rineka Cipta.
Hertiki. (2017). Pengajaran dan Pembelajaran BIPA di Perguruan Tinggi Polandia.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.Vol. 6. 1-5.
Isnaini, M. (2015). Struktur Kalimat Tunggal Dalam Karangan Bahasa Indonesia
Mahasiswa Asing Tingkat Pemula Di BIPA UMM. Jurnal Keilmuan, Bahasa,
Sastra dan Pengajarannya. Vol. 1. 43-53.
Khoiruddin, A. 2009. Buku Pintar Bahasa Indonesia. Lamongan: Pustaka Ilalang.
Laksono, Prayitno Tri. 2017. Korelasi Antara Keterampilan Berbicara Dengan
Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia Penutur Asing Dalam Program Bipa
Di Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan. Vol. 1. 29-36.
Maharany, Elva Riezky. 2018. Kebutuhan Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi
Penutur Asing Thailand. Ed-Humanistics. Vol. 3 no. 2. 348-354.
107
Maharany, Elva Riezky. 2017. Karakteristik Kosakata Bahasa Tulis Pemelajar BIPA
Thailand. Vol. 1 no. 2. 41-47.
Mulisatuti, Liliana. 2017. Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing: Acuan Teori dan
Pendekatan Pengajaran. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Muliastuti, dkk. 2016. Sahabatku Indonesia untuk anak sekolah Tingkat A1: Buku
Ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Jakarta: Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa.
Mustakim. 2015. Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta. Pusat Pembinaan dan
Pemasyarakatan. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Mutoharoh, dkk. 2018. Interferensi Morfologi Dalam Karangan Narasi Mahasiswa
Thailand Semester IV. Jurnal Penelitian Pendidikan Bahas Indonesia,
Daerah dan Asing. Vol.1 no. 1. 84-97.
Ningrum, Rifqia. Dkk. 2017. Bipa (Bahasa Indonesia Penutur Asing) Sebagai Upaya
Internasionalisasi Universitas Di Indonesia. The 1st Education and Language
International Conference Proceedings Center for International Language
Development of Unissula. p. 726-732.
Purnami, Bentukan kata dalam Bahasa Lisan Pemelajar Bahasa Indonesia bagi
Penutur Asing (BIPA) Program In Country Tahun 2015-2016. Skripsi tidak
diterbitkan. Malang.
108
Puspita, R. 2017. Bentukan Kata Dalam Jurnal Harian Mahasiswa In Country
Tingkat Menengah Universitas Negeri Malang Tahun 2015/2016. Skripis
tidak diterbitkan. Malang.
Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Analisis Kalimat Fungsi, Kategori dan Peran. Bandung.
PT. Refika Aditama.
Ramlan, M. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.
Rohimah, Dya F. 2018. Internasionalisasi Bahasa Indonesia Dan Internalisasi Budaya
Indonesia Melalui Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (Bipa). An-Nas:
Jurnal Humaniora. Vol. 2. 199-211.
S, Darsita. 2013. Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia oleh Mahasiswa Penutur
Asing. Jurnal Al-Turas Mimbar Sejarah, Sastra, Budaya dan Agama. Vol.
XX. 11-21.
Website BIPA UNISMA. 2017. Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing. (Online),
(http://bipa.UNISMA.ac.id/statis-profil.html)
Koran Kompas Edisi Rabu, 1 Juli 2009. Bahasa Indonesia, Pilihan Bahasa di
Australia. (Diakses pada 10 Mei 2020)
Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).