kamus kompetensi sgh

22
Kamus Kompetensi SOHO Global Health

Upload: m-farhan-ajar-gemilang

Post on 08-Dec-2015

151 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Kamus Kompetensi SGH

TRANSCRIPT

Page 1: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi SOHO Global Health

Page 2: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

0

KOMPETENSI HALAMAN

1 Pemikiran Analitis (AT) 2

2 Kepemimpinan Perubahan (CL) 3

3 Pemikiran Konseptual (CT) 4

4 Kepedulian Akan Kesehatan, Keamanan dan Lingkungan (CHSE) 5

5 Kepedulian Akan Keteraturan (CO) 6

6 Kreatifitas (CRT) 7

7 Mengembangkan Orang Lain (DEV) 8

8 Mendorong Untuk Yang Terbaik (EXC) 9

9 Fleksibilitas (FLX) 10

10 Dampak dan Pengaruh (IMP) 11

11 Pencarian Informasi (INF) 12

12 Inisiatif (INT) 13

13 Integritas (ING) 14

14 Komitmen Organisasi (OC) 15

15 Membina Hubungan (RB) 16

16 Paradigma Pelayanan (SRV) 17

17 Orientasi Strategis (SO) 18

18 Kepemimpinan (TL) 19

19 Kerjasama (TW) 20

Page 3: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

1

Tingkat Kecakapan Kompetensi

Setiap kompetensi memiliki tingkat kecakapan tersendiri. Tingkat kecakapan ini dikelompokkan berdasarkan job grade masing-masing karyawan, sebagai berikut :

Level 1 : Untuk Karyawan dengan Job Grade 1 – 3

Level 2 : Untuk Karyawan dengan Job Grade 4 – 5

Level 3 : Untuk Karyawan dengan Job Grade 6 – 9

Level 4 : Untuk Karyawan dengan Job Grade 10 – 13

Level 5 : Untuk Karyawan dengan Job Grade 14 - 17

Page 4: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

2

Pemikiran Analitis (AT)

Definisi

Pemikiran Analitis adalah kemampuan pemahaman situasi/masalah dengan menguraikannya menjadi bagian-bagian kecil secara logis, atau

melacak implikasi dari masalah atau situasi tersebut secara bertahap. Termasuk di dalamnya menyusun bagian-bagian tersebut secara sistematis;

membuat perbandingan dari aspek-aspek yang berbeda; menetapkan prioritas secara rasional; mengidentifikasi urutan waktu kejadian,

hubungan Sebab-Akibat atau hubungan Jika-Maka. Pemikiran Analitis merupakan hal yang sangat penting dalam mengambil keputusan yang

efektif and menetapkan prioritas dengan sumber daya dan waktu yang terbatas untuk mencapai sasaran bisnis.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Menguraikan masalah Melihat hubungan dasar Melihat hubungan ganda Membuat analisa yang

kompleks

Membuat rencana yang

kompleks

Menguraikan suatu

masalah atau situasi

menjadi daftar tugas

atau kegiatan

sederhana

Menyusun daftar

masalah tanpa urutan

prioritas atau bobot

Melihat hubungan

sebab akibat yang

sederhana antar dua

bagian, misalnya A

mengakibatkan B

Memisahkan situasi

menjadi dua bagian:

pro dan kontra.

Mengurutkan daftar

tugas berdasarkan

urutan kepentingannya/

prioritas

Membuat hubungan

ganda (multiple),

mengidentifikasi

beberapa faktor

penyebab yang

potensial atau

konsekuensi-konsekuensi

dari berbagai tindakan

misalnya: A

menyebabkan B, B

menyebabkan C dan C

menyebabkan D

Menganalisa hubungan

antara beberapa

bagian dari suatu

masalah atau situasi

Mengidentifikasi bagian-

bagian dari suatu

permasalahan yang

kompleks dan

menguraikannya

menjadi bagian yang

detil, serta menunjukkan

hubungan sebab akibat

untuk masing-masing

bagian

Mengupas akar

permasalahan secara

sangat detil dan kompleks

Menggunakan

beberapa teknik analisa

untuk menguraikan

permasalahan yang

kompleks

Menggunakan

beberapa teknik analisa

untuk mengidentifikasi

beberapa solusi dan

memberi bobot untuk

setiap solusi

Dimensi: Tingkat kesulitan dalam menguraikan masalah dan pemikiran sebab akibat

Page 5: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

3

Kepemimpinan Perubahan (CL)

Definisi

Kepemimpinan Perubahan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan menyiapkan tindakan untuk kebutuhan perubahan. Perubahan dapat

berupa cara kerja dan organisasi.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Menjelaskan Kebutuhan

Umum untuk Berubah

Mendefinisikan Area

Perubahan

Mendefinisikan Visi

Perubahan

Memastikan Pesan

Perubahan Didengar

Menantang Status Quo &

Menekankan Perubahan

Visi Secara Dramatis

• Menjelaskan secara

publik kebutuhan untuk

berubah di organisasi

tetapi tidak

memberikan secara

detail

Mendefinisikan

spesifik area yang

memerlukan

perubahan

Tidak menjelaskan

perubahan seperti

apa

Mendefinisikan visi

perubahan secara

eksplisit

Dapat

menyederhanakan,

memodifikasi dan

meredefinisi visi

sebelumnya dengan

cara yang spesifik

Melakukan usaha untuk

menyampaikan pesan

atau visi perubahan

kepada orang yang

terkena perubahan

Mengulang pesan

dimana dimungkinkan

Menentukan pesan

seperti banner, plakat

atau alat fisik lainnya

Menantang secara

publik status quo

dengan

membandingkannya

dengan perubahan

atau visi yang ideal

Menciptakan sense of

crisis untuk menyiapkan

dasar atau basis

perubahan

Melakukan tindakan

yang dramatis (lebih

dari memberikan

pidato) untuk

menekankan usaha

perubahan

Membuat contoh

perubahan yang

diinginkan melalui

tindakan yang kuat,

tegas dan konsisten

terhadap perubahan

Dimensi:

Kelengkapan/ketelitian dari tindakan yang diambil untuk berakibat terhadap perubahan

Page 6: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

4

Pemikiran Konseptual (CT)

Definisi

Pemikiran Konseptual adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau hubungan antar situasi yang tidak nampak dengan jelas kaitannya

satu dengan yang lain. Ini termasuk kemampuan untuk mengidentifikasi isu mendasar pada permasalahan yang rumit, menyimpulkan informasi

yang beragam dan tidak lengkap menjadi sesuatu yang jelas, serta menciptakan konsep-konsep baru. Termasuk dalam hal ini adalah

penggunaan kreativitas, penalaran konseptual atau induktif. Pemikiran Konseptual dapat dibentuk dari pengalaman kerja serta pengetahuan

teknis dan bisnis, yang mengakibatkan karyawan dapat melihat kejelasan dalam situasi bisnis untuk menentukan langkah berikutnya.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Menggunakan aturan-

aturan dasar

Mengenali pola Menerapkan rencana

yang kompleks

Menyederhanakan data

atau situasi yang kompleks

Menciptakan konsep-

konsep baru

Menggunakan aturan

sederhana, nalar dan

pengalaman masa

lampau dalam

mengenali suatu

masalah atau situasi

Mengenali jika suatu

peristiwa sekarang sama

persis dengan peristiwa

yang pernah terjadi di

masa lampau (”Hal ini

mengingatkan saya

pada ...”)

Mampu mengenali pola,

tren atau

ketidaksesuaian, ketika

melihat suatu informasi

atau situasi; dapat

menggunakan analogi

untuk membantu

pemahaman

Mengenali jika suatu

peristiwa yang sekarang

terjadi mempunyai

kesamaan atau

berbeda dengan

peristiwa yang pernah

terjadi di masa lampau;

dapat mengidentifikasi

persamaan dan

perbedaannya

Menerapkan

pengetahuan dari teori

atau tren masa lalu

dalam melihat situasi

sekarang

Mengaplikasi dan

memodifikasi

konsep/metode

kompleks yang telah

dipelajari secara tepat

Membuat situasi atau ide

yang kompleks menjadi

jelas, sederhana dan

mudah dimengerti

Menggabungkan ide,

permasalahan dan

observasi menjadi

penjelasan yang jelas dan

berguna sehingga dapat

dimengerti orang lain

Menyampaikan observasi

atau pengetahuan yang

kompleks dengan cara

yang lebih sederhana

Memadukan ide-ide dan

informasi serta membuat

data dari beberapa

sumber menjadi lebih

lengkap dan jelas

Membuat konsep baru

(yang tidak tampak jelas

bagi orang lain dan

yang tidak dipelajari dari

pendidikan atau

pengalaman kerja

sebelumnya) untuk

menjelaskan situasi atau

memecahkan masalah

Memikirkan sesuatu

dengan cara yang

sama sekali baru

(Breakthrough thinking)

Merubah paradigma

dan memulai cara

pemikiran yang baru

Dimensi:

Pemahaman atau inovasi dalam mengenali pola (pattern recognition)

Page 7: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

5

Kepedulian Akan Keteraturan (CO)

Definisi

Kepedulian akan keteraturan adalah dorongan untuk mengurangi ketidakpastian di lingkungannya. Ini dilakukan dengan memantau dan

mengecek pekerjaan atau informasi, dan menekankan pada kejelasan peran, fungsi dan lain-lain.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Menunjukkan kepedulian

terhadap keteraturan

dan kejelasan

Memeriksa pekerjaan

sendiri

Memeriksa pekerjaan

sendiri atau pekerjaan

orang lain

Memonitor data atau

proyek-proyek

Mencari kekurangan

dalam Informasi

Memperlihatkan disiplin

diri terhadap peraturan

dan regulasi

perusahaan

Bekerja untuk kejelasan

(dalam bentuk

kebijakan, manual,

prosedur)

Mengusahakan

kejelasan peran, tugas,

data, informasi,

seringkali dalam bentuk

tertulis

Memeriksa ulang

akurasi, ketepatan

data, informasi, atau

hasil kerja sendiri

Memastikan bahwa

pekerjaan selaras

dengan peraturan,

regulasi dan SOP

perusahaan

Memonitor kualitas hasil

kerja dan pekerjaan

orang lain

Melakukan

pemeriksaan untuk

memastikan apakah

prosedur telah diikuti

Mendokumentasikan

dengan jelas dan rinci

mengenai aktivitas diri

sendiri dan orang lain

Memonitor kemajuan

dari suatu proyek

terhadap milestones

dan batasan waktu

(deadlines)

Memonitor data,

menemukan

kelemahan atau data

yang hilang dan

mencari informasi untuk

melengkapinya

Menemukan

kekurangan atau data

yang hilang dan

mencari informasi yang

dibutuhkan

Dimensi:

Besarnya/lingkup/banyaknya hal yang harus dimonitor

Page 8: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

6

Kepedulian Akan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan (CHSE)

Definisi

Merefleksikan dorongan yang mendasar untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman untuk mencegah kecelakaan di lingkungan

sekitar

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Mengerti dan

mengaplikasikan

kebijakan perusahaan

terhadap keselamatan

dan lingkungan

Mengobservasi metode

kerja pegawai untuk

mendeteksi dan

mengoreksi tindakan dan

kondisi yang tidak aman

Mengkonsiderasi potensi

bahaya dalam

membuat dan

mengaplikasikan

konsep teknis dan

mencari cara untuk

menghindari dari

kejadian

Mengimplementasikan

Program Safety dan

Environment dalam

perusahaan

Secara aktif

mempromosikan dan

membuat Program Safety

dan Environment di

perusahaan

Mengerti dan

mengikuti aturan dan

regulasi Safety dan

Environment

Menunjukkan

keahlian dan

pengetahuan

tentang prosedur

kerja yang aman

Mengenali dan

memperingatkan

individu yang

menunjukkan perilaku

yang dapat

mengakibatkan

bahaya

Menekankan

problem safety dan

environment ketika

muncul, dan

memecahkan

masalah dengan

cepat

Mengenali potensi

bahaya sebelum

mengaplikasikan

konsep atau metode

baru dan mengambil

tindakan untuk

menghidari sebelum

kejadian

Mengambil tindakan

untuk memastikan

implementasi dari

program safety dan

environment

Membuat dan

menekankan progam

safety dan

environment dengan

ucapan dan tindakan

Mengulangi pesan

penting untuk

memastikan semua

pegawai mengikuti

prosedur safety dan

environment

Dimensi:

Tingkat perhatian dan intensitas dari tindakan untuk menciptakan lingkungan aman

Page 9: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

7

Kreatifitas (CRT)

Definisi

Kreatifitas adalah kemampuan untuk menyadari, mencari atau menciptakan produk atau proses baru atau inovatif yang meningkatkan kinerja

perusahaan. Fokusnya adalah pada merubah cara-cara yang diterima selama ini dalam melakukan sesuatu untuk memperoleh hasil yang

diinginkan. Hal ini meliputi menuntut dan mengkontribusikan pemikiran terbaru yang akan mendefinisi aturan yang menunjukkan karakter

pendekatan perusahaan baik kepada pasar maupun kompetisi itu sendiri.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Menunjang inovasi Membuat solusi yang

kreatif

Menantang status quo Berpikir secara kreatif Mengaplikasikan kreatifitas

untuk perbaikan

Mencari masukan ide

dari pihak lain dalam

rangka membuat solusi

yang lebih kreatif.

Mengembangkan dan

memelihara lingkungan

yang kreatif di antara

karyawan untuk

membantu

menghasilkan ide,

pandangan, dan

kesempatan baru.

Bekerja dengan pihak

lain untuk

merencanakan

langkah-langkah yang

dibutuhkan dalam

mengimplementasikan

ide baru.

Menunjukkan kreatifitas

dengan melakukan sesuatu

atau mengembangkan

pendekatan-pendekatan baru

yang unik, cutting-edge, dan

baru bagi organisasi atau

industri

Menyeimbangkan kreatifitas

dan penilaian; mau mencoba

solusi baru yang belum dicoba

sebelumnya - tapi

menggunakan penilaian

seseorang untuk mengevaluasi

dan meminimalisasi resiko

yang ditimbulkan

Menggunakan konsep baru

dalam membuat strategi

pemasaran yang baru

Berpikir akan biaya dan

manfaat jangka pendek dan

jangka panjang dalam

mengimplementasikan ide

kreatif

Secara terus menerus

bertanya dan

menantang kecukupan

dan kualitas berpikir

yang tradisional dengan

berdialog secara aktif

dan bertanggung jawab

Mengenali kesempatan

untuk membuat

perbaikan, dan secara

proaktif menawarkan

ide-ide perbaikan

Berdebat atas masukan-

masukan untuk

memperoleh

bermacam-macam

alternatif tindakan dan

konsekuensi (melakukan

analisa sebab-akibat).

Menerapkan beragam

teknik dalam

menghasilkan ide-ide

(misal, analisa

kebutuhan, identifikasi

masalah, dan

brainstorming).

Mengambil inisiatif

untuk memahami

produk, proses, dan

teknologi baru;

mengidentifikasi

kesempatan untuk

menerapkannya di

perusahaan

Beradaptasi atau

memodifikasi

pendekatan-

pendekatan

konvensional untuk

memperoleh hasil yang

lebih baik

Mengevaluasi kualitas

pendekatan baru

terhadap criteria untuk

menentukan apakah

pendekatan tersebut

menjanjikan atau

sebaiknya ditolak

Dimension:

Secara konsisten berpikir kreatif dan mengembangkan produk atau proses yang inovatif

Page 10: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

8

Mengembangkan Orang Lain (DEV)

Definisi

Mengembangkan Orang Lain adalah keinginan tulus untuk mendorong proses belajar dan pengembangan orang lain untuk jangka panjang

sesuai dengan kebutuhannya. Inti dari kompetensi ini terletak pada niat untuk mengembangkan orang lain, bukan pengembangan yang

memang seharusnya dilakukan dalam posisi formalnya. Biasanya pengembangan ini ditujukan secara spesifik pada satu orang tetapi bisa juga

pada sekelompok orang dengan tujuan yang spesifik. Karyawan yang mempunyai kompetensi ini menciptakan lingkungan kerja yang

mendukung proses belajar dan memberikan kesempatan serta umpan balik dan bimbingan untuk pengembangan pribadi.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Menyatakan harapan

positif terhadap orang lain

Memberikan instruksi

secara detail dan/atau

memberikan contoh

Memberikan alasan dan

dukungan Memberikan umpan balik

dan dukungan untuk

pengembangan

Melakukan pembinaan

dan pelatihan jangka

panjang

Memberikan

pandangan atau

menyatakan harapan

yang positif tentang

pengembangan masa

depan seseorang yang

mungkin dilihat orang

lain tidak potensial

Percaya bahwa pada

dasarnya orang lain

memiliki keinginan dan

kemampuan untuk

belajar atau

meningkatkan kinerja

mereka

Memberi instruksi rinci

dan/atau on-the-job

demonstration

Memberitahukan cara

mengerjakan sesuatu,

memberi saran yang

spesifik dan bermanfaat

Memberi arahan dan

demonstrasi dengan

penjelasan atau rasional

sebagai strategi pelatihan

Memberi dukungan praktis

untuk memudahkan

pekerjaan bawahan

(memberi tambahan

sumber daya, alat,

informasi, saran ahli)

Mengajukan pertanyaan,

memberi tes atau

menggunakan metode lain

untuk memastikan bahwa

orang tersebut telah

memahami penjelasan

yang diberikan

Memberi umpan balik

yang spesifik, baik positif

maupun negatif untuk

tujuan pengembangan

orang lain

Memberikan umpan

balik negatif tentang

perilaku bukan tentang

pribadi

Memberikan harapan

positif untuk kinerja di

masa datang ketika

memberikan umpan

balik untuk perbaikan

Memberikan saran

pribadi untuk perbaikan

Mengatur penugasan yang

sesuai, pelatihan formal

atau pengalaman lain

yang berguna untuk

membantu proses

pembelajaran dan

pengembangan karir

seseorang

Memahami dan

mengidentifikasi kebutuhan

pelatihan dan

pengembangan seseorang

dan merancang atau

membuat program/materi

baru untuk memenuhi

kebutuhan tersebut

Dimensi:

Kedalaman dan intensitas dari usaha untuk mengembangkan orang lain

Page 11: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

9

Mendorong Untuk Yang Terbaik (EXC)

Definisi

Sebuah kepedulian untuk bekerja dengan baik atau untuk melebihi dari standar yang terbaik. Standar tersebut bisa menjadi kinerja masa lalu

seseorang (menuju perbaikan); sebuah obyektif pengukuran (orientasi hasil); melebihi kinerja orang lain (kompetitif); menantang tujuan seseorang;

atau bahkan apa belum pernah dilakukan oleh seseorang (inovasi)

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Keinginan untuk

melakukan pekerjaan

dengan baik;

Mengekspresikan perasan

tentang kinerja

Menciptakan pengukuran

diri sendiri dari yang

terbaik

Memperbaiki kinerja

Menetapkan dan bekerja

untuk memenuhi tujuan

yang menantang

Membuat analisa cost-

benefit dan melakukan

tindakan dengan resiko

yang terkalkulasi

Mencoba melalukan

pekerjaan dengan baik

atau benar

Mengekspresikan

keinginan untuk

bekerja dengan lebih

baik

Menunjukkan keinginan

untuk belajar hal baru

dan memperbaiki

keahlian

Menunjukkan frustasi

atas kesiasiaan atau

ketidak efisiensian

Mengikuti dan

mengukur hasil

terhadap standar yang

terbaik yang bukan

paksaan dari orang lain

Focus kepada cara

yang tepat atau baru

dalam memenuhi

tujuan yang ditetapkan

oleh manajemen

Membuat perubahan

yang spesifik dalam

sistem atau dalam

metode kerja sendiri

untuk memperbaiki

kinerja

Contoh seperti

melakukan sesuatu

lebih baik, cepat,

dengan biaya yang

lebih rendah, lebih

efisien; atau

memperbaiki kualitas,

kepuasan pelanggan,

moral, revenue, tanpa

menetapkan tujuan

yang spesifik

„Menantang‟ berarti

sesuatu yang jelas,

bukan tidak realistis

atau tidak mungkin

Merujuk kepada

pengukuran yang

spesifik dari kinerja

dasar dibandingkan

dengan kinerja yang

lebih baik di kemudian

hari (contoh: „ketika

saya yang

mengerjakan, efisiensi

20%-sekarang naik

menjadi 85%‟)

Mengejar pencapaian

suatu standar yang unik

(contoh: „tidak

seorangpun pernah

melakukannya

sebelumnya‟)

Membuat keputusan,

menetapkan prioritas

atau memilih masukan

dan hasil yang

terkalkulasi (contoh:

konsiderasi yang

eksplisit dari profit yang

potensial, dan risk atau

return-on-investment)

Menganalisa hasil bisnis

Berkomitmen terhadap

sumber daya dan/atau

waktu yang besar

(dalam situasi

ketidakpastian) untuk

meningkatkan

keuntungan (contoh:

memperbaiki kinerja,

menuju tujuan yang

menantang, dll

Dimensi:

Kecanggihan dan kelengkapan dimana seseorang berpikiran untuk memenuhi dan/atau melebihi standar kinerja

Page 12: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

10

Fleksibilitas (FLX)

Definisi

Fleksibilitas adalah kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam situasi yang berbeda, dan dengan berbagai individu atau

kelompok. Kompetensi ini membutuhkan kemampuan memahami dan menghargai pandangan yang berbeda dan bertentangan mengenai

suatu isu, menyesuaikan pendekatan karena suatu perubahan lingkungan, dan dapat menerima dengan mudah perubahan dalam organisasi

atau persyaratan jabatan. Termasuk di dalamnya kemauan untuk mengubah perilaku dan bekerja secara efektif di dalam situasi yang berbeda

dan dengan individu-individu yang berbeda-beda.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Melihat situasi secara

obyektif

Mengaplikasikan peraturan

atau prosedur dengan

luwes

Menyesuaikan taktik

dengan situasi atau reaksi

orang lain

Menyesuaikan strategi

sendiri

Membuat perubahan

Bersedia untuk

mengubah gagasan

atau pandangan

berdasarkan informasi

baru atau bukti baru

yang bertentangan

Menghargai sudut

pandang orang lain

Pada situasi yang

spesifik, dapat

menyesuaikan

peraturan atau

prosedur normal secara

luwes untuk dapat

menyelesaikan suatu

pekerjaan dan/atau

mencapai tujuan

organisasi; sepanjang

tidak menyimpang dari

kebijakan perusahaan

Mengubah perilaku atau

pendekatan supaya

sesuai dengan situasi yang

ada dan orang lain

Sambil mempertahankan

rencana atau strategi

secara keseluruhan,

merubah pendekatan

mengenai bagaimana

mencapai rencana

tersebut

Melakukan penyesuaian

tindakan atau perilaku

berdasarkan situasi; sensitif

terhadap perbedaan

budaya

Mengubah keseluruhan

rencana, sasaran, atau

proyek (misalnya

mengenai apa yang

ingin dicapai)

menyesuaikan dengan

situasi

Membuat perubahan

sementara atau

berjangka pendek

pada perusahaan atau

pelanggan untuk

menyelaraskan dengan

kebutuhan situasi

Dimension: Besarnya perubahan yang dilakukan

Page 13: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

11

Dampak dan Pengaruh (IMP)

Definisi

Dampak dan Pengaruh adalah usaha untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan

agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya. Kompetensi ini didasarkan pada keinginan untuk mempengaruhi atau menimbulkan

dampak pada orang lain dimana ia memiliki tujuan pribadi tertentu, kesan tertentu yang ingin ditampilkan dan tindakan tertentu yang ia ingin

orang lain lakukan. Termasuk di dalamnya adalah penggunaan pendekatan yang paling tepat untuk mendapatkan dukungan dan kerjasama

untuk mencapai sasaran bisnis tertentu.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Menyatakan niat tetapi

tidak melakukan

tindakan tertentu

Melakukan tindakan untuk

membujuk Melakukan beberapa

tindakan untuk

membujuk

Memperhitungkan

dampak dari tindakan

atau perkataan

Menggunakan pengaruh

tidak langsung &

Menggunakan strategi

mempengaruhi yang

kompleks

Berniat membuat

pengaruh tertentu

Menyatakan perhatian

akan reputasi, status,

penampilan, dll., tetapi

tidak melakukan

tindakan apapun

Membujuk secara

langsung dalam diskusi

atau presentasi dengan

menggunakan alasan,

data, minat pihak lain

dan dengan

menggunakan contoh,

alat peraga,

demonstrasi, dll

Menggunakan solusi

alternatif; memberikan

pros and cons untuk

setiap alternatif

Tidak melakukan tindakan

nyata untuk

mengadaptasi perilaku

atau pembicaraan sesuai

dengan minat dan

tingkatan hadirin

Melakukan beberapa

tindakan untuk

membujuk tanpa

berusaha

menyesuaikan

dengan tingkatan

dan minat hadirin

Ini termasuk persiapan

seksama atas data

untuk presentasi

Memberikan dua

atau lebih argumen

yang berbeda dalam

presentasi atau diskusi

Mengadaptasi perilaku

atau pembicaraan agar

sesuai dengan minat

dan tingkatan hadirin

Mengantisipasi dampak

dari tindakan diri sendiri

terhadap pandangan

orang lain

Berpikir atau bertindak

secara dramatis atau

tidak biasa dalam

rangka untuk

memperoleh pengaruh

khusus

Mengantisipasi reaksi

orang lain

Menggunakan serangkaian

pengaruh tidak langsung:

“mempengaruhi A supaya ia

mempengaruhi B sehingga B

akan mempengaruhi C”.

Mengambil tindakan untuk

mempengaruhi, setiap langkah

disesuaikan dengan hadirin

Menggunakan ahli atau pihak

ketiga untuk mempengaruhi

Menggunakan hubungan formal

dan tidak formal untuk

mendapatkan dukungan

terhadap ide

Menggunakan strategi koalisi

dan memadukan unsur politis

untuk mendukung

pengambilan keputusan

Menggunakan pemahaman

mendalam dalam berinteraksi

di dalam kelompok untuk

keperluan tertentu (misalnya

memberikan atau menahan

informasi untuk memperoleh

pengaruh tertentu)

Dimension:

Kompleksitas dari usaha untuk mempengaruhi orang lain

Page 14: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

12

Pencarian Informasi (INF)

Definisi

Pencarian Informasi adalah dorongan rasa ingin tahu dan minat yang mendasar untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu, orang atau

permasalahan. Ini meliputi usaha-usaha di luar pertanyaan rutin yang diperlukan dalam pekerjaan. Termasuk „menggali‟ untuk mendapatkan

informasi yang lebih dalam dan pasti; mencari inti permasalahan; atau mencari informasi untuk mendapatkan kesempatan potensial atau

berbagai informasi yang mungkin bermanfaat pada masa yang akan datang.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Mengajukan pertanyaan Melakukan penyelidikan

secara pribadi

Menggali lebih dalam Melakukan riset Menggunakan sistemnya

sendiri

Mengajukan

pertanyaan langsung

kepada orang yang

ada, atau orang yang

seharusnya

memberikan jawaban

atas situasi yang terjadi,

seperti misalnya orang

yang terlibat langsung

sekalipun tidak hadir

secara fisik

Menggunakan

informasi yang tersedia,

atau konsultasi dengan

nara sumber yang ada

Menginvestigasi

terhadap suatu

permasalahan atau

situasi dan mencari

tahu apa yang

sebenarnya terjadi

Mencari dan bertanya

kepada orang yang

paling mengetahui

permasalahan

(misalnya bertanya

“apa yang sebenarnya

terjadi”)

Mengajukan serangkaian

pertanyaan yang bersifat

menyelidik untuk

menggali akar

permasalahan, atau hal

yang tersembunyi di balik

informasi yang diutarakan

Menghubungi orang lain

yang tidak secara

langsung terlibat,

meminta pendapat,

informasi pendukung,

pengalaman, dll

Tidak berhenti pada

jawaban pertama,

mencari tahu mengapa

sesuatu terjadi

Melakukan upaya

sistematik dalam waktu

yang terbatas untuk

memperoleh umpan balik

atau informasi yang

diperlukan

Melakukan investigasi

mendalam dari sumber

yang tidak biasa

Melakukan riset formal

melalui surat kabar,

majalah, jaringan

komputer, atau sumber

lainnya. Hal ini bisa

termasuk riset pasar,

keuangan, atau pesaing.

Memiliki sistem atau

kebiasaan yang

dikembangkan sendiri

untuk mendapatkan

informasi secara

berkesinambungan

(“management by

walking around”,

pertemuan informal

secara periodik, atau

penelusuran informasi dari

suatu penerbitan, dsb.)

Melibatkan orang-orang

yang secara normal tidak

akan dilibatkan dan

meminta mereka untuk

mengumpulkan informasi

yang dibutuhkan secara

teratur

Dimensi:

Besarnya waktu dan usaha yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi

Page 15: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

13

Inisiatif (INT)

Definisi

Inisiatif adalah dorongan untuk melakukan sesuatu yang melebihi tuntutan tugas, melakukan hal-hal yang tidak diminta oleh siapapun, yang

dapat meningkatkan hasil kerja dan mencegah terjadinya masalah, atau menemukan/menciptakan peluang-peluang baru. Termasuk di

dalamnya adalah keinginan untuk mengidentifikasi permasalahan dan peluang bisnis dan mengambil keputusan untuk bertindak. Dengan

demikian, Inisiatif dapat dilihat dalam konteks bertindak proaktif dan bukan sekedar berpikir tentang suatu tindakan yang harus diambil di masa

datang. Kerangka waktunya berkisar dari menyelesaikan program kerja yang sudah lampau atau saat ini sampai ke bertindak atas masalah atau

peluang masa datang. Perencanaan strategis secara rutin/formal tidak termasuk dalam kompetensi ini.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Menjawab masalah atau

peluang saat ini

Sigap dalam situasi kritis Bertindak sampai 1 – 3

bulan ke depan

Bertindak sampai 4 – 12

bulan ke depan

Bertindak lebih dari 1 tahun

ke depan

Mengenali dan

bertindak atas

peluang saat ini

Mengatasi hambatan

untuk menjawab

masalah yang ada,

biasanya selesai dalam

waktu sehari atau dua

hari

Bekerja untuk

mengidentifikasi solusi

atas permasalahan

yang ada saat ini

Bertindak cepat dan

sigap dalam situasi

krisis atau situasi yang

sangat mendesak

karena waktu yang

pendek

Bertindak dengan sense

of urgency di mana

orang lain cenderung

untuk menunggu,

mempelajari dulu

situasinya dan berharap

masalah akan

terselesaikan dengan

sendirinya

Mengantisipasi dan

mengidentifikasi

permasalahan atau

peluang di 3 bulan ke

depan; memikirkan

langkah-langkah yang

perlu dilakukan untuk

mengantisipasinya

Mengantisipasi,

bertindak dan bersiap

untuk masalah atau

peluang spesifik yang

mungkin muncul dalam

kurun waktu 4-12 bulan

ke depan; yang tidak

nampak oleh orang lain

Mengantisipasi masalah

yang mungkin muncul

dalam kurun waktu lebih

dari 1 tahun ke depan

Dimension:

Jangka waktu dalam mengidentifikasi masalah atau peluang untuk mengambil keputusan tindakan

Page 16: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

14

Integritas (ING)

Definisi

Integritas adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini.

Integritas menunjukkan bahwa tindakan seseorang sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya. Dengan kata lain, “satunya kata dengan

perbuatan”. Nilai-nilai ini dapat berupa nilai moral, nilai masyarakat, nilai kode etik profesi atau bisnis. Termasuk di dalamnya mengkomunikasikan

maksud, ide dan perasaan secara terbuka dan langsung, dan dapat menerima keterbukaan dan kejujuran sekalipun dalam negosiasi yang sulit

dengan pihak lain.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Terbuka dan jujur

mengenai situasi

pekerjaan dengan

konsisten

Menyelaraskan tindakan

agar konsisten dengan

nilai-nilai dan keyakinan

Bertindak sesuai nilai-nilai

saat hal tersebut sulit untuk

dilakukan

Bertindak berdasarkan

nilai-nilai

Bertindak berdasarkan

nilai-nilai sekalipun hal

tersebut mengandung

biaya dan risiko yang

besar

Mengungkapkan apa

yang dipikirkan

sekalipun tidak diminta

atau pada situasi yang

tidak memungkinkan

Berbagi wawasan,

komentar mengenai

pekerjaan walau saat itu

mungkin lebih mudah

untuk tidak bicara

secara jujur mengenai

sebuah situasi

Bangga menjadi

orang yang dapat

dipercaya

Jujur dalam

berhubungan dengan

pelanggan

Memperlakukan

semua orang dengan

adil

Mengakui secara

terbuka kepada orang

lain bahwa telah

melakukan kesalahan,

dikaitkan dengan nilai-

nilai pribadi dan

perusahaan

Berbicara terang-

terangan walaupun

mungkin dapat

menyinggung perasaan

orang lain

Tidak bersikap kompromi

jika berhubungan

dengan kode etik profesi

dan bisnis

Memastikan adanya

keterbukaan dalam

transaksi bisnis,

mengungkapkan

biaya dan kekurangan

yang ada, selain juga

keuntungannya.

Menghindari

mempekerjakan atau,

memecat seseorang

yang memiliki

produktifitas tinggi

karena ia memiliki

reputasi ‟kurang bersih‟

Mempertimbangkan

untuk berhenti dari

pekerjaan

(menghentikan suatu

produk atau jasa, dll)

karena terkait dengan

praktek bisnis yang

tidak etis

Mempengaruhi orang

yang lebih berkuasa

dan berpengaruh

untuk bertindak sesuai

dengan nilai-nilai

perusahaan

Dimensi:

Tingkat risiko yang dihadapi dalam menjaga konsistensi antara pembicaraan dan tindakan

Page 17: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

15

Komitmen Organisasi (OC)

Definisi

Komitment Organisasi adalah kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan sasaran

organisasi. Ini mencakup cara-cara mengembangkan tujuan organisasi atau memenuhi kebutuhan organisasi. Intinya adalah mendahulukan misi

organisasi dari kepentingan pribadi. “Organisasi” dapat berarti organisasi yang lebih besar atau unit kerja dimana seseorang menjadi

anggotanya.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Melakukan Upaya

Penyesuaian

Meneladani kesetiaan Mendukung organisasi

secara aktif

Melakukan pengorbanan

pribadi

Mengorbankan

kepentingan unit demi

kepentingan organisasi

Menghormati nilai-nilai

organisasi, menuruti

peraturan dan

ketentuan yang berlaku

Mengikuti peraturan

dan melakukan apa-

apa yang diharapkan

oleh jabatannya

Membantu yang

lainnya untuk

menyelesaikan

pekerjaan.

Menghormati dan

menerima apa yang

atasan lihat sebagai

sesuatu yang penting

Menunjukkan

kebanggaan,

kesenangan,

kesetiaan dan/atau

dedikasi sebagai

anggota dari

organisasi

Mempromosikan

dan/atau membela

citra organisasi

Bertindak untuk

mendukung misi dan

tujuan organisasi

Menyelaraskan

kegiatan dan prioritas

pribadi untuk

memenuhi

kebutuhan/misi

organisasi dan

menyesuaikan diri

dengan misi organisasi

Memahami kebutuhan

untuk bekerja sama

dengan orang lain

untuk mencapai

sasaran/tujuan

organisasi

Menempatkan

kepentingan

organisasi di atas

kepentingan sendiri.

Ini meliputi

pengorbanan dalam

hal identitas profesi,

pilihan pribadi atau

urusan keluarga

Mengorbankan

kepentingan jangka

pendek unit kerja

untuk kepentingan

jangka panjang

perusahaan (misalnya

mempelopori

pemotongan

anggaran atau

pengurangan tenaga

kerja di unit sendiri)

Dimensi: Besarnya komitmen yang ditunjukkan untuk mendukung organisasi

Page 18: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

16

Membina Hubungan (RB)

Definisi

Membina Hubungan adalah berusaha membangun atau membina hubungan akrab, timbal-balik, dan hangat atau membina jaringan kontak

dengan orang lain yang mungkin pada suatu saat dapat bermanfaat dalam pencapaian sasaran kerja atau akan berguna dalam bisnis di masa

depan. Pembinaan hubungan ini selalu melibatkan maksud-maksud yang berkaitan dengan pekerjaan.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Membuat kontak informal Membangun hubungan

baik

Melakukan kontak sosial Membina hubungan

pribadi

Membuat persahabatan

yang akrab

Memulai hubungan

informal/santai di

tempat kerja,

berbincang mengenai

keluarga, olah raga,

berita, dsb

Melakukan obrolan

ringan tentang hal-hal

yang berhubungan

dengan keluarga,

olahraga, berita koran,

dsb.

Membina hubungan

persahabatan

(informal/santai)

dengan mitra kerja,

pelanggan, atau

pihak lain melalui

kegiatan-kegiatan di

luar kantor

Secara sadar

berusaha membina

atau memelihara

hubungan baik

dengan kenalan atau

pelanggan

Berpartisipasi secara

aktif dalam kegiatan

sosial

Memprakarsai atau

berpartisipasi dalam

kegiatan atau

pertemuan khusus

untuk meningkatkan

hubungan baik dengan

pihak lain

Menciptakan

persahabatan yang

erat

Bisa termasuk

didalamnya

mengutarakan hal-hal

yang bersifat pribadi

demi menjalin dan

memelihara hubungan

Membina atau

meyokong

persahabatan yang

erat (misalnya

bersosialisasi secara

intensif dengannya

termasuk keluarganya)

Didukung oleh

pernyataan dari orang

lain yang mendukung

adanya persahabatan

yang erat

Dimension:

Kedekatan dalam menjalin hubungan

Page 19: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

17

Paradigma Melayani (SRV)

Definisi

Orientasi Pelayanan Pelanggan adalah keinginan untuk membantu atau melayani pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Artinya

berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelanggan dapat diartikan secara luas, yaitu meliputi pelanggan eksternal

(customer dalam arti sebenarnya) atau pelanggan internal (end-user di dalam organisasi). Fokus dari kompetensi ini adalah berusaha memahami

kebutuhan orang lain, bukan untuk pemahaman mengenai pikiran/perasaan orang secara umum (kompetensi Pengertian Antar Pribadi – IU) dan

melakukan sesuatu untuk membantu atau memberikan pelayanan pada orang tersebut, bukan mempengaruhi mereka untuk mendukung tujuan

pribadi (kompetensi Dampak dan Pengaruh – IMP).

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Menindaklanjuti kebutuhan

pelanggan

Mempertahankan

komunikasi yang jelas

dengan pelanggan

Mengambil tanggung

jawab pribadi

Menyediakan diri

sepenuhnya untuk

pelanggan

Memusatkan perhatian

pada kebutuhan dasar

pelanggan &

Menggunakan perspektif

jangka panjang

Menindaklanjuti

permintaan, pertanyaan,

dan keluhan pelanggan

Mengusahakan agar

pelanggan selalu

mengetahui kemajuan dari

penyelesaian

permasalahan yang

dikeluhkan

Memantau kepuasan

pelanggan

Memberikan informasi

terkini tentang segala

sesuatu yang relevan

kepada pelanggan

Memberikan pelayanan

yang ramah dan

menyenangkan

Memelihara komunikasi

dua arah yang jelas

mengenai apa yang

diharapkan ke dua belah

pihak

Dengan segera

memperbaiki masalah

pelayanan yang terjadi

tanpa menunjukkan sikap

membela diri

Mengambil tanggung

jawab untuk

menyelesaikan masalah

pelayanan

Menyediakan diri setiap

saat untuk membantu

pelanggan, terutama

pada saat pelanggan

sedang dalam masa kritis

(misalnya, menyediakan

waktu dan usaha yang

lebih untuk pelanggan

pada saat dibutuhkan)

Melakukan tindakan konkrit

yang memberi nilai

tambah bagi pelanggan

Bertindak lebih dari yang

biasa diharapkan

pelanggan

Mengetahui bisnis

pelanggan dan/atau

mencari informasi

mengenai kebutuhan

mendasar yang

sesungguhnya dari

pelanggan, lebih dari apa

yang pernah diutarakan

pelanggan tersebut

Menyesuaikan jasa atau

produk yang ada dengan

kebutuhan mendasar

pelanggan (memakai

perspektif pelanggan)

Mencari cara untuk

mengidentifikasi dan

mengakomodasi hal-hal

yang sesungguhnya

dibutuhkan oleh

pelanggan

Dimensi: Tingkat kedalaman untuk memahami atau melayani kebutuhan pelanggan

Page 20: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

18

Orientasi Strategis (SO)

Definisi

Orientasi Strategis menunjukkan pemahaman yang menyeluruh dalam pengambilan keputusan berdasarkan risiko yang terkalkulasi mengenai

kondisi sosial, ekonomi, pasar, isu dan tren politis serta proses dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan arah strategis departemen dan

organisasi.

BEHAVIORAL INDICATORS

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Memahami Strategi

Menyelaraskan Tindakan

dengan Sasaran Strategis

Berfungsi Sesuai dengan

Lingkungan Eksternal

Berkontribusi Terhadap

Arahan Strategis

Memformulasikan Strategi

Mampu menganalisa dan

memahami sasaran dan

strategi departemen yang

dibuat oleh orang lain

serta dan memahami

hubungannya dengan

kemampuan departemen

Memprioritaskan

pekerjaan dan bertindak

sesuai dengan strategi,

tujuan dan sasaran

organisasi

Melakukan tindakan untuk

menyelesaikan

permasalahan yang

disebabkan oleh kondisi

sosial dan budaya kerja

Memahami bagaimana

berinteraksi dengan

lingkungan eksternal:

komunitas, stakeholders,

dll

Menganalisa

bagaimana perubahan

dapat mempengaruhi

komunitas dan

departemennya, serta

melakukan penyesuaian

yang perlu untuk

mencapai tujuan

departemen

Berkontribusi terhadap

pengembangan visi dan

strategi jangka panjang

departemen

Mengembangkan dan

mengimplementasikan

alternatif strategi untuk

mencapai keberhasilan

departemen

Secara aktif mengelola isu,

peluang dan kemampuan

internal yang

mempengaruhi

departemen dan

organisasi dengan

lingkungan eksternal

Melakukan

pengembangan strategi

dan menggunakan aliansi

strategis untuk menghindari

batasan organisasi

Dimensi:

Lingkup dan pengaruh tindakan dalam penentuan sasaran strategis

Page 21: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

19

Kepemimpinan (TL)

Definisi

Kepemimpinan adalah keinginan untuk mengambil peran sebagai pemimpin dalam suatu kelompok dan memastikan adanya kejelasan di antara

anggota kelompok. Suatu keinginan untuk memimpin orang lain. Kepemimpinan umumnya (tetapi tidak selalu) muncul dari posisi atau otoritas

formal. Kelompok juga dapat diartikan secara luas sebagai kelompok apapun dimana seseorang mengambil peran sebagai pemimpin.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Memimpin pertemuan

dengan baik

Menjaga agar orang-

orang tetap terinformasi

Meningkatkan efektivitas

tim

Menjaga reputasi

kelompok

Menempatkan diri sebagai

pemimpin &

Mengkomunikasikan visi

yang menarik

Mengemukakan tujuan

dan agenda,

mengendalikan waktu,

memberi tugas, dll.

Membuat orang-orang

yang terkait atas suatu

keputusan mengetahui

informasi atau apa yang

sedang terjadi

Memastikan anggota

kelompok mendapatkan

informasi yang diperlukan

atau latar belakang dari

situasi sebelum memulai

suatu pekerjaan (misalnya

rencana proyek, prioritas,

tugas dan tanggung jawab)

Menjelaskan alasan dari

suatu keputusan yang

diambil

Memberikan informasi

sehingga orang-orang

menyadari adanya suatu

permasalahan atau situasi

(misalnya dalam sesi

pertemuan mingguan)

Melakukan tindakan spesifik

dengan tujuan mendorong

anggota kelompok

berfungsi secara optimal

Menciptakan kondisi yang

memungkinkan tim untuk

berkinerja terbaik (seperti

menetapkan arah yang

jelas, struktur yang sesuai,

dan orang yang tepat)

Mencari masukan dari

orang lain untuk

meningkatkan efektivitas

kelompok

Menggunakan strategi

yang kompleks untuk

membangun semangat

dan produktivitas tim

(seperti dalam merekrut

atau memberhentikan

seseorang, pelatihan,

penugasan kelompok)

Melindungi kelompok dan

reputasinya di mata

organisasi yang lebih besar

atau di hadapan

masyarakat

Memastikan kebutuhan

praktis kelompok terpenuhi:

mendapatkan orang yang

tepat, sumber daya,

informasi

Memberikan atau

memastikan dukungan dan

pengembangan untuk

anggota kelompok dan

kelompok secara

keseluruhan

Menetapkan norma-norma

perilaku untuk groupnya (“rule

engagement) and

memberikan sanksi yang telah

melanggarnya

Memberikan contoh yang baik

(misalnya dengan

menunjukkan perilaku yang

diharapkan sebagai

pemimpin, pemimpin yang

dapat diandalkan)

Memastikan penerimaan

anggota kelompok tentang

visi, sasaran, dan kebijakan tim

Membangkitkan kepercayaan

anggota kelompok terhadap

visi organisasi

Memacu kegembiraan,

antusiasme dan

menginspirasikan komitmen

kepada visi, misi dan nilai-nilai

kelompok

Dimensi:

Kekuatan dan kesempurnaan peran seorang pemimpin

Page 22: Kamus Kompetensi SGH

Kamus Kompetensi – SOHO Global Health

20

Kerjasama (TW)

Definisi

Kerjasama adalah kehendak untuk bekerja secara kooperatif dengan orang lain, menjadi bagian dari suatu kelompok, memiliki tujuan bersama,

komitmen untuk mencapai tujuan kelompok dan bekerja bersama. Merupakan kebalikan dari bekerja sendiri-sendiri atau berkompetisi.

Kompetensi ini perlu menjadi perhatian bila seseorang menjadi anggota dari sekelompok orang yang berfungsi sebagai suatu tim. Tim, seperti

halnya dalam Kepemimpinan (TL), secara luas didefinisikan sebagai kelompok kerja atau kelompok yang melakukan suatu proses secara

bersama-sama.

INDIKATOR PERILAKU

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Bekerjasama dan

membagi informasi

Mengungkapkan

pengharapan yang positif

Meminta masukan Memberdayakan orang

lain

Membangun suasana yang

akrab dalam kelompok

Membagi informasi yang

relevan atau bermanfaat

pada anggota lain

Berpartisipasi atas

kemauan sendiri, sebagai

anggota kelompok yang

baik – melakukan

tugas/bagiannya,

mendukung keputusan

kelompok

Sebagai anggota tim,

mengupayakan agar

semua anggota

memperoleh informasi

yang diperlukan serta up

to date mengenai

perkembangan kelompok

Menerima kritik dari orang

lain dengan sikap yang

positif

Mengungkapkan

pengharapan yang positif

tentang orang lain dalam

hal kemampuan dan

kontribusi yang

diharapkan, dsb

Membicarakan anggota

tim secara positif; dengan

anggota kelompok

maupun dengan pihak di

luar tim

Sungguh-sungguh

menghargai masukan dan

keahlian orang lain

Mau belajar dan

menunjukan kemauan

untuk belajar dari orang

lain termasuk dari

bawahan maupun teman

sejawat

Meminta ide dan

pendapat dari orang lain

untuk membantu

mengambil sebuah

keputusan tertentu atau

membantu menyusun

rencana

Secara terbuka (di depan

publik) memuji orang lain

yang berprestasi baik dan

memang sudah bekerja

dengan baik

Memberikan dukungan

dan memberdayakan

orang lain sehingga

mereka merasa kuat dan

penting

Bertindak untuk

menciptakan suasana

kerjasama yang baik dan

akrab dalam tim, terlepas

dari suka atau tidak suka

pada seseorang

Menciptakan kerjasama

dan moral yang baik di

dalam suatu kelompok,

termasuk menciptakan ciri

khas kelompok atau hal

lainnya untuk

menciptakan kesatuan.

Membawa ke permukaan

konflik yang terjadi di

dalam kelompok dan

berusaha menyelesaikan

konflik dengan cara yang

saling menguntungkan

Dimensi:

Tingkatan dan/atau kedalaman dukungan yang diberikan untuk bekerja sama dengan orang lain