kala antm bergerak ke hilir ekspansi bisnis strategi...

1

Upload: buithuan

Post on 22-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kala ANTM Bergerak ke Hilir EKSPANSI BISNIS STRATEGI ...bigcms.bisnis.com/file-data/1/2547/705a88aa_Mar18-BankDanamon... · di Pomalaa, PT Aneka Tambang Tbk. ... ekspor mineral logam

15 Jumat, 11 Mei 2018

�STRATEGI EMITEN TAMBANG

Kala ANTM Bergerak ke HilirSetelah memiliki fasilitas pengolahan feronikel di Pomalaa, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) berencana memacu penghiliran produk nikel

lainnya, yakni mengembangkan pabrik stainless steel pertama di Indonesia.

Hafi yyanhafi [email protected]

Area penambangan dan pengolahan nikel seluas 6.000 hektare (ha) di Pomalaa, Kab. Kolaka, termasuk ke dalam Unit Bisnis

Pertambangan Nikel Sulawesi Teng-gara (UPBN Sultra) Antam. Wila-yah penambangan lainnya yakni di Kabupaten Konawe Utara dengan area sebesar 22.000 ha.

Deputy General Manager Antam Nilus Rahmat menyampaikan, di Pomalaa perusahaan melakukan dua aktivitas inti, yakni penam-bangan bijih nikel dan pengolahan bijih nikel feronikel. Bijih nikel untuk pabrik feronikel tidak hanya berasal dari tambang Pomalaa, tetapi juga bersumber dari tambang Antam yang lain, salah satunya Maluku Utara.

Saat ini, Pomalaa mengoperasikan empat pabrik pengolahan dengan kapasitas 27.000—30.000 ton dalam feronikel (TNi) per tahun. Pada 2018, volume produksi dan penju-al an ditargetkan mencapai 26.000 TNi, naik 19% dari realisasi 2017 se jumlah 21.762 TNi.

Adapun, produksi nikel kadar rendah ditargetkan naik 18% yoy menjadi 3 juta ton pada 2018. Komposisi pasar nikel kadar rendah ialah 2,7 juta ton ke pasar ekspor, dan sisanya domestik. Di sisi lain, ANTM mempertahankan volume produksi nikel kadar tinggi stabil di level 650.000 ton pada tahun ini.

“Kalau feronikel semua diekspor ke pasar Asia, seperti China, India, dan Korea Selatan,” tuturnya saat acara kunjungan media di UPBN Sultra, Rabu (9/5).

Menurutnya, Antam akan lebih fokus menggenjot produk hilir nikel karena memiliki nilai tambah dan

keekonomisan yang lebih tinggi. Pada tahun ini, perusahaan dalam tahap mengembangkan pabrik fero-nikel di Halmahera Timur berkapa-sitas 13.500 TNi per tahun.

Dalam upaya bisnis penghiliran komoditas tambang, Sekretaris Pe-rusahaan Antam Aprilandi H. Setia mengungkapkan perusahaan saat ini sedang mengembangkan dua proyek strategis yakni Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) dan Proyek Smelter Grade Alumina Refi nery (SGAR) di Mem-pawah, Kalimantan Barat.

Pengembangan P3FH saat ini telah mencapai 55% dan direncana-kan konstruksi pabrik tersebut akan selesai pada akhir tahun 2018. Jika P3FH rampung, kapasitas produk-si feronikel Antam akan menjadi 40.500 TNi per tahun.

“Keberadaan P3FH ini juga turut mendukung program pembangunan industri dasar logam stainless steel dan mendorong hilirisasi di Tanah Air,” paparnya.

Berkat smelter feronikel di Poma-laa, Antam mencatatkan pening-katan volume produksi feronikel sebesar 107% year-on-year (yoy) menjadi 6.088 ton pada kuartal I/2018. Volume penjualan juga tum-buh 109% yoy menuju 5.363 TNi.

“Penjualan feronikel pada kuartal I/2018 adalah kontributor terbesar ke -dua dari total penjualan bersih Antam, dengan kontribusi sebesar Rp972,38 miliar atau 17% dari total pen jualan perusahaan,” ungkap Aprilandi.

Pada Januari–Maret 2018, ANTM mengantongi pendapatan sebesar Rp5,73 triliun, naik 247% dari periode yang sama tahun sebelum-nya sebesar Rp1,65 triliun. Ada-pun, laba bersih yang dikantongi anak usaha PT Inalum (Persero) ini meroket 3.603% yoy menjadi Rp245,68 miliar.

Sementara itu, kontribusi penda-patan dari penjualan bijih nikel dan feronikel mencapai Rp1,53 triliun atau 26,78% dari total pendapatan perseroan. Dalam 3 tahun tera-khir, kontribusi dua produk nikel terhadap pendapatan ANTM terus meningkat. Tercatat, sumbangannya mencapai 26% pada 2015, 34% pada 2016, dan 36% pada 2017.

STAINLESS STEELDalam jangka panjang, perusa-

haan akan mengembangkan pabrik stainlees steel, sebagai produk akhir dari feronikel. Hal ini masih dalam tahap kajian di bagian pengem-bangan bisnis.

“Lokasinya bisa di Pomalaa, Konawe Utara, atau Haltim, masih dalam kajian. [Rampungnya kajian] bisa tahun ini atau tahun depan. Ini akan menjadi pabrik stainlees steel pertama di Indonesia,” papar Nilus.

Deputy General Manager Antam itu menyampaikan, stainless steel sebagai produk akhir feronikel dapat meningkatkan margin penda-patan perusahaan. Namun, tentunya dibutuhkan bahan-bahan pemben-tuk lain seperti fero mangan, fero silikon, scrap, dan lainnya.

Dalam riset yang dipublikasikan Bloomberg, analis BCA Sekuritas Aditya Eka Prakasa dan Willy Su-wanto mengatakan perolehan kuota ekspor mineral logam mendorong lonjakan penjualan bijih nikel ANTM. Perusahaan BUMN itu di-

proyeksi bakal mendapat tambahan kuota ekspor pada tahun ini.

Adapun, produksi feronikel ANTM diproyeksi berjalan dengan mulus menuju target volume pro-duksi sebanyak 23.000 TNi pada 2018 lantaran tidak ada jadwal perawatan fasilitas blast furnance pada tahun ini.

“Ditambah faktor kenaikan harga nikel global, kami meningkatkan proyeksi pendapatan ANTM pada 2018 menjadi Rp16,25 triliun dan Rp17,55 triliun pada 2019,” tulisnya dalam riset baru-baru ini.

Dalam periode tersebut, BCA Se-kuritas memperkirakan laba bersih ANTM terus meningkat menjadi Rp664 miliar pada tahun ini dan Rp950 miliar pada tahun depan.

Analis NH Korindo Sekuritas Yuni mengatakan meningkatnya harga jual rerata feronikel ANTM sejalan dengan mengilapnya harga nikel global. Pada kuartal I/2018, harga acuan nikel melesat dari kisaran US$10.000 per TNi pada kuartal I/2017 menembus US$12.000 per TNi.

Tahun ini, penjualan ANTM di -proyeksi tumbuh 90,3% menjadi Rp24,08 triliun dan laba bersih mening kat menjadi Rp1,01 triliun.

NH Korindo Sekuritas menetap-kan target harga saham ANTM sebesar Rp985 yang mencerminkan proyeksi EV/EBITDA 2018 sebesar 10,8 kali. Adapun, BCA Sekuritas mengerek target harga ANTM ke level Rp1.140 per saham.

�PROYEKSI LABA

JSKY Bidik Kenaikan 45%

JAKARTA — PT Sky Energy Indonesia Tbk. membidik kenaikan laba sebesar 45% pada tahun ini terdorong oleh peningkatan kinerja ekspor panel surya perseroan.

Berdasarkan data perseroan, emiten berkode saham JSKY itu telah berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 20% pada kuartal I/2018 menjadi Rp5,97 miliar. Total penjual-an mencapai Rp104 miliar dengan kontribusi penjualan luar negeri sebesar 44% dari total pendapatan pada Januari–Maret 2018.

Secara total, perusahaan tersebut mengincar penjualan sebesar Rp539 miliar sepanjang ta-hun ini. Angka tersebut naik sebesar 28,63% dibandingkan dengan penjualan pada tahun lalu yang tercatat hanya senilai Rp419,89 miliar.

“Laba tahun lalu kami di Rp22 miliar dan tahun ini target laba naik sekitar 40% atau di kisaran Rp32 miliar,” kata General Manager Finance & Accounting Sky Energy Indonesia Christoper Liawan di Jakarta, Rabu (9/5).

Dia menambahkan, kontribusi ekspor pada tahun ini diyakini akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya sebesar 34%. Secara total, hingga pengujung tahun menda-tang perseroan membidik kontribusi ekspor mencapai 50%.

Adapun, destinasi ekspor yang akan disasar oleh perseroan pada tahun ini adalah negara-negara di kawasan Eropa terutama Turki, Amerika Serikat, Jepang, serta dua negara di kawasan Asia Tenggara, yakni Thailand dan Filipina.

Direktur Utama Sky Energy Indonesia Jackson Tandiono optimistis peningkatan ekspor akan mendongkrak laba perseroan. Apalagi, JSKY juga mengikuti berbagai proyek pemerintah dan berperan sebagai pemasok solar panel.

“Kami yakin bisa meningkat. Pendapatan dan laba paling besar akan ada pada kuartal III/2018 dan kuartal IV/2018 karena di saat itulah ber-bagai proyek pemerintah mulai berjalan,” kata Jackson. (Tegar Arief)

�EKSPANSI BISNIS

HITS Siapkan Belanja Modal US$63,8 Juta

JAKARTA — PT Humpuss Intermoda Trans-portasi Tbk. menyiapkan belanja modal senilai US$63,8 juta pada tahun ini untuk membeli empat kapal baru guna memperluas dan mem-perkuat bisnis perseroan.

Komisaris Utama Humpuss Intermoda Trans-portasi Theo Lekatompessy mengungkapkan pada tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan dua kali di atas pertumbuhan ekonomi nasional, atau minimum sebesar 10%.

“Kami memprediksi bisa di atas 10% [per-tumbuhan pendapatan 2018] namun tidak lebih dari 12%. Perseroan bukannya tidak mampu, namun memang kondisi pasarnya [tidak me-mungkinkan]. Kondisi seperti ini tampaknya akan bertahan sampai 2020,” ungkap Theo di Jakarta, Rabu (9/5).

Theo mengungkapkan meski harga komoditas dunia berangsur meningkat, investasi di sektor migas belum agresif tumbuh. Selain itu, akan ada Pilkada dan Pilpres pada 2018-2019.

Di tengah kondisi tersebut, perseroan opti-mistis pertumbuhan laba bersih pada tahun ini akan meningkat dua kali lipat dari tingkat pertumbuhan pendapatan. Artinya, HITS me-nargetkan pertumbuhan laba bersih minimum 20% pada 2018.

Theo memaparkan perseroan akan mengalo-kasikan capital expenditure sebesar US$63,8 juta pada tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli kapal pengangkut LNG, minyak, LPG, kapal untuk dredging, serta akuisisi peru-sahaan penyedia SDM sektor kelautan.

Belanja modal itu lebih tinggi dari realisasi arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi yang tercatat sebesar US$18,98 juta pada 2016 dan US$31,98 juta pada 2017. “Dananya akan berasal dari pinjaman perbankan sebesar US$50 juta dan sisanya akan berasal dari kas internal,” ucapnya.

Dalam RUPS Luar Biasa, HITS merombak jajaran direksi dan komisaris. Posisi Theo Le-katompessy sebagai Direktur Utama digantikan oleh Budi Haryono yang sebelumnya menduduki jabatan Direktur Keuangan. Adapun, Theo kini menjabat sebagai Komisaris Utama.(Dara Aziliya)

Produksi Komoditas Tambang ANTM Komoditas Produksi Q1/2017 Produksi Q1/2018Feronikel (TNi) 2.934 6.087Bijih Nikel Kadar Tinggi (Wmt) 525.468 952.836Bijih Nikel Kadar Rendah (Wmt) - 1.157.370TOTAL Bijih Nikel (Wmt) 525.648 2.110.228Emas (Kg) 602 538Perak (Kg) 3.546 3.716Bauksit (Wmt) 92.724 200.300

Sumber: Perseroan, laporan keuangan kuartal I/2018, Laporan Tahunan 2017, diolah.

26

72

2

2015

Feronikel & Bijih Besi

Emas, Perak & Jasa pemurnian logam mulia

Bauksit & Batu bara

Kontribusi Penjualan ANTM (%)

34

63

3

201635

61

3

2017

Bisnis/Amri Hidayat

K O R P O R A S I

pusdok
Typewritten Text
11 Mei 2018, Bisnis Indonesia | Hal. 15