kal bear 2009

228
www.kalbe.co.id LAPORAN TAHUNAN 2009 ANNUAL REPORT PELAKSANAAN YANG PRIMA EXCELLENCE IN EXECUTION

Upload: amanda-esther

Post on 03-Jan-2016

196 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Kal Bear 2009

www.kalbe.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2009 ANNUAL REPORT

PELAKSANAAN YANG PRIMAEXCELLENCE IN EXECUTION

Page 2: Kal Bear 2009

Daftar IsiContents

08 Visi, Misi dan Nilai Vision, Mission and

Values

• DivisiObatResep Prescription

Pharmaceuticals Division

•DivisiProdukKesehatan Consumer Health Division

• DivisiNutrisi Nutritionals Division

• DivisiDistribusidanKemasan

Distribution and Packaging Division

• LaporanTataKelolaPerusahaan

Corporate Governance Report

• TanggungJawabSosialPerusahaan

Corporate Social Responsibility

• AnalisisdanDiskusiManajemenManagement Discussion and Analysis

•LaporanKeuanganKonsolidasiConsolidated Financial Statements

•RisetdanPengembangan

Research and Development

• PengelolaanRantaiPasokan

Supply Chain Management

• PortofolioBisnisyangDisempurnakan

Enhanced Business Portfolio

• SumberDayaManusia Human Resources

09 SekilasKalbe Kalbe at a Glance

10 TonggakSejarah Milestones

11 Prestasi& Penghargaan Recognitions &

Awards

12 PeristiwaPentingTahun2009

Event Highlights in 2009

16 IkhtisarKeuangan Financial Highlights

18 IkhtisarSaham Stock Highlights

20 LaporanDewanKomisaris

Report from the Board of Commissioners

24 LaporanDireksi Report from the

Board of Directors

30 Tinjauan Usaha Business Review

48 Tinjauan Operasional

Operational Review

64 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

• DewanKomisaris Board of Commissioners

• Direksi Board of Directors

• KomiteAudit Audit Committee

• KepalaUnitAudit Internal Head of Internal Audit Unit

• SekretarisPerusahaan Corporate Secretary

• StrukturOrganisasi Organization Structure

• StrukturGrupKalbe Kalbe Group Organization Structure

• AnakPerusahaan Subsidiaries

• TanggungJawabPelaporanTahunan

Responsibility for Annual Reporting

• InformasiPerseroan Corporate Information

96 213 Tinjauan Keuangan Financial Review

Data Perseroan Corporate Data

Page 3: Kal Bear 2009

1PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

“Pelaksanaan yang Prima” menggambarkan tema utama kegiatan Kalbe di tahun 2009 dalam melaksanakan program kerja dan rencana jangka panjang yang telah ditetapkan. Dengan semangat “ONE Kalbe”, seluruh unit bisnis strategis PT Kalbe Farma Tbk kini telah beroperasi sebagai satu entitas bisnis yang mampu bekerja sama dengan selaras dan terpadu. Meskipun masih terpengaruh krisis keuangan global di semester pertama tahun 2009, Kalbe mampu melaksanakan strategi peningkatan produktivitas dan inovasi guna memperkuat arus kas (Productivity-Innovation-Cash Flow) sehingga memberikan hasil yang sangat mengesankan.

“Excellence in Execution” portrays the key theme and represents Kalbe’s 2009 initiatives to implement a long-term development plan and program. With our “ONE Kalbe” spirit, the strategic business units at PT Kalbe Farma Tbk presently operate as a single cohesive business entity and work with perfect alignment and integration. While the shadows of the global financial crunch dominated throughout the first semester of 2009, Kalbe was able to execute a strategy designed to improve productivity and innovation to strengthen cash flow (Productivity-Innovation-Cash Flow), yielding impressive results in spite of all.

Pelaksanaan yang PrimaExcellence in Execution

Page 4: Kal Bear 2009

2 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Page 5: Kal Bear 2009

3PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Meningkatkan ProduktivitasPromoting Productivity

Langkah perbaikan dalam pengelolaan rantai pasokan yang telah dimulai di Grup Kalbe sejak tahun 2008 serta implementasi Continuous Improvement, 5R dan Lean Manufacturing secara menyeluruh telah menjadikan Kalbe mampu melakukan perencanaan dan proses produksi yang lebih efektif dan efisien. Hasilnya, Kalbe mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan di tahun 2009 tanpa melakukan investasi fasilitas produksi maupun penambahan karyawan secara besar-besaran.Improvements in supply chain management, initially introduced in 2008, and comprehensive implementation of Continuous Improvement, 5R and Lean Manufacturing have enabled Kalbe to do planning and production processes more effectively and efficiently. Kalbe was consequently able to drive productivity higher in 2009 without substantial investments in new production facilities or staff recruitment.

Page 6: Kal Bear 2009

4 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Page 7: Kal Bear 2009

5PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Melanjutkan tradisi inovasi yang telah melekat semenjak Grup Kalbe berdiri empat dasawarsa lalu, di tahun 2009 kami terus meningkatkan riset dan pengembangan produk-produk kesehatan baru dengan nilai tambah yang tinggi. Saat ini Kalbe adalah pelopor riset teknologi medis tingkat lanjut, seperti riset molekular dan sel punca di Indonesia.To build on the tradition of innovation, which has been integral to the identity of Kalbe Group since its inception four decades ago, in 2009 we continued to progress in research and development efforts toward new and high-added-value products. Today, Kalbe is a pioneer in the research of advanced medical technology in Indonesia, particularly in molecular and stem cell research.

Inovasi BerkelanjutanSustainable Innovation

Page 8: Kal Bear 2009

6 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Page 9: Kal Bear 2009

7PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Kerja keras dan ketekunan dalam membenahi alur produksi dan distribusi Grup Kalbe yang melibatkan seluruh karyawan, telah memberikan hasil yang menggembirakan dalam bentuk peningkatan arus kas secara signifikan sehingga memperkuat kondisi keuangan Grup Kalbe. Hard work and perseverance of our employees in revamping production and distribution flows at Kalbe Group yielded an outstanding financial performance in terms of optimal cash flow generation, building the overall soundness of our business.

Memperkuat Arus KasStrengthening Cash Flow

Page 10: Kal Bear 2009

8 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Visi, Misi dan NilaiVision, Mission and Values

Menjadi Perusahaan yang dominan dalam bidang kesehatan di Indonesia dan memiliki eksistensi di pasar global dengan merek dagang yang kuat, didasarkan oleh manajemen, ilmu dan teknologi yang unggul

To be dominant in the healthcare business in Indonesia and exist in the global market with strong brands, enabled by excellent management, science and technology

Meningkatkan Kesehatan untuk Kehidupan yang Lebih Baik

To Improve Health for a Better Life

Visi

Misi

The Scientific Pursuit of Health for a Better Life

Motto

Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan

Gigih Untuk Mencapai yang Terbaik

Kerjasama yang Kokoh

Inovasi

Lincah

Integritas

Giving the Best to Customer

Striving for Excellence

Strong Team Work

Innovation

Agility

Integrity

Nilai Values

Vision

Mission

Page 11: Kal Bear 2009

9PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Sekilas KalbeKalbe at a Glance

PT Kalbe Farma Tbk (“the Company” or “Kalbe”) was incorporated in 1966 and emerged as a public company in 1991 upon listing of its shares in the Indonesia Stock Exchange. Today, total market capitalization is over US$ 1.4 billion while total sales exceed Rp 9 trillion. Headquartered in Jakarta, Kalbe is the largest publicly-listed pharmaceutical manufacturer in Southeast Asia with market coverage in 9 countries having combined total population of 570 million people.

Kalbe Group has focused its business in 4 product and health service categories which provide relatively balanced contribution to the Group’s total earnings in 2009: prescription pharmaceutical (contribution of 25%), consumer health products (contribution of 19%), nutritionals (contribution of 21%) and distribution & packaging (contribution of 35%).

Supported by over than 10,000 employees inclusive of 4,000 sales and marketing professionals, Kalbe maintains its coverage over 70% of general practitioners, 90% of specialists, 100% of hospitals and 100% pharmacies in Indonesia for prescription pharmaceuticals market and 80% of consumer health market or amounting to 150,000 outlets throughout Indonesia.

PT Kalbe Farma Tbk (“Perseroan” atau “Kalbe”) didirikan pada tahun 1966 dan menjadi perusahaan publik sejak tahun 1991 di Bursa Efek Indonesia, dengan nilai kapitalisasi pasar pada saat ini di atas US$ 1,4 miliar dan penjualan melebihi Rp 9 triliun. Berkantor pusat di Jakarta, Kalbe adalah perusahaan publik farmasi terbesar di Asia Tenggara dengan pasar yang tersebar di 9 negara yang memiliki total populasi mencapai 570 juta jiwa.

Grup Kalbe memiliki fokus bisnis di 4 kategori produk dan jasa kesehatan yang masing-masing memberikan kontribusi yang relatif seimbang terhadap total pendapatan Grup di tahun 2009, yaitu kategori obat resep (kontribusi 25%), produk kesehatan (kontribusi 19%), produk nutrisi (kontribusi 21%) serta bisnis distribusi & kemasan (kontribusi 35%).

Didukung lebih dari 10.000 karyawan termasuk 4.000 tenaga pemasaran dan penjualan, Kalbe mampu mencakup 70% dokter umum, 90% dokter spesialis, 100% rumah sakit dan 100% apotek untuk pasar obat-obat resep serta 80% pasar produk kesehatan atau sejumlah 150.000 outlet di seluruh wilayah Indonesia.

Expansion in alliances with international partners has grown Kalbe’s businesses into international markets and its participation in sophisticated research and development projects as well as delivering meaningful benefits in new health and pharmaceutical discoveries, including stem cell and cancer research.

Excellent execution of PIC (Productivity-Innovation-Cash Flow) strategy in 2009 has successfully driven sustainable productivity and innovation, thus eventually maximizing the Company’s cash flow. At present, Kalbe’s optimal cash reserves enable extensive flexibility in its business development initiatives for many years to come.

Pengembangan aliansi dengan mitra kerja internasional telah mendorong bisnis Kalbe di pasar internasional dan partisipasi dalam proyek-proyek riset dan pengembangan yang canggih serta memberi kontribusi dalam penemuan terbaru di dalam bidang kesehatan dan farmasi termasuk riset sel punca dan kanker.

Pelaksanaan secara prima strategi PIC (Productivity -Innovation- Cash Flow) pada tahun 2009 berhasil meningkatkan produktivitas dan inovasi secara berkesinambungan, yang pada akhirnya telah memperkuat arus kas Perseroan. Posisi kas yang sangat baik saat ini memberikan fleksibilitas yang luas dalam pengembangan bisnis Kalbe di masa mendatang.

Page 12: Kal Bear 2009

10 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tonggak SejarahMilestones

Pendirian Perseroan dengan nama PT Kalbe Farma

Incorporation of the Company under the name PT Kalbe Farma

PT Igar Jaya dan PT Dankos Laboratories melakukan Penawaran Umum Perdana

PT Igar Jaya and PT Dankos Laboratories conducted their Initial Public Offering

Penjualan sisa 50% kepemilikan pada PT Helios Arnott’s Indonesia

Divestment of remaining 50% ownership in PT Helios Arnott’s Indonesia

Penjualan divisi pengemasan gelas kepada Schott Glasswerke Beteiligungs GmbH

Divestment of glass packaging division to Schott Glasswerke Beteiligungs GmbH

Akuisisi merek Woods’

Acquisition of Woods’ brand

Akuisisi 80% saham PT Saka Farma Laboratories

Acquisition of 80% ownership in PT Saka Farma Laboratories

1966

1994

2005

2006

1995

1997

2007

2008

1977

1989

Akuisisi PT Dankos Laboratories

Acquisition of PT Dankos Laboratories

PT Kalbe Farma melakukan Penawaran Umum Perdana

PT Kalbe Farma conducted its Initial Public Offering

Pengalihan bisnis distribusi kepada PT Enseval sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah

Spin-off the distribution business to PT Enseval to comply with government regulations

Akuisisi PT Sanghiang Perkasa dan konsolidasi bisnis nutrisi ke dalam anak perusahaan ini

Acquisition of PT Sanghiang Perkasa and consolidation of nutritional business into this subsidiary

Konsolidasi Grup Kalbe

Consolidation of Kalbe Group

Memperluas cakupan regional

Expand regional footprint

Membangun merek dan infrastruktur global

Build global brands and infrastructure

Meningkatkan fokus bisnis melalui penggabungan usaha dan akuisisi

Scale up through mergers and acquisitions

Meluncurkan logo perusahaan yang baru sebagai bagian dari proses transformasi

Launch of new corporate logo as part of transformation process

Produk-produk memasuki semua negara ASEAN kecuali Laos

Products enter all ASEAN countries except Laos

Pembukaan Stem Cell dan Cancer Institute

Opening of the Stem Cell and Cancer Institute

Implementasi perbaikan pengelolaan rantai pasokan secara menyeluruh

End-to-end supply chain management improvements implemented

Sistem teknologi informasi yang terintegrasi

Information technology systems integrated

1981

1991

1985

1993

Akuisisi PT Bintang Toedjoe dan PT Hexpharm Jaya

Acquisition of PT Bintang Toedjoe and PT Hexpharm Jaya

Memulai bisnis minuman energi dengan peluncuran Extra Joss

Entry into energy drink market with the launching of Extra Joss

Dilusi 50% kepemilikan pada PT Helios Arnott’s Indonesia yang bergerak dalam bisnis makanan

Dilution of 50% ownership in PT Helios Arnott’s Indonesia which engaged in the food business

PT Enseval Putera Megatrading melakukan Penawaran Umum Perdana

PT Enseval Putera Megatrading conducted its Initial Public Offering

Meningkatkan pengembangan penemuan obat

Intensify proprietary drug development

Membangun jaringan dan kemitraan global

Establish global partnerships and networks

Pendirian PT Renalmed Tiara Utama yang bergerak di bidang perdagangan peralatan kesehatan

Establishment of PT Renalmed Tiara Utama which engaged in trading of medical devices

Perolehan izin edar TheraCIM di Indonesia dan Filipina

TheraCIM secured its registration approval in Indonesia and the Philippines

Peresmian outlet pertama Klinik Mitrasana di Cikarang

Inauguration of the first outlet of Mitrasana Clinic in Cikarang

Page 13: Kal Bear 2009

11PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Prestasi dan PenghargaanRecognitions & Awards

2009 Asia Pacific Excellence in Growth Award dari Frost & Sullivan

2009 Asia Pacific Excellence in Growth Award from Frost & Sullivan

Asia’s 200 Most-Admired Companies and The Indonesia’s Top 10 Companies dari The Wall Street Journal Asia

Asia’s 200 Most-Admired Companies and The Indonesia’s Top 10 Companies from The Wall Street Journal Asia

Top Brand Award 2009 dari Frontier dan Majalah Marketing untuk Promag, Mixagrip, Fatigon, Neo Entrostop, Komix dan Extra Joss

Top Brand Award 2009 from Frontier and Marketing Magazine for Promag, Mixagrip, Fatigon, Neo Entrostop, Komix and Extra Joss

Top Brand Award For Kids 2009 dari Frontier dan Majalah Marketing untuk Entrostop

Top Brand Award For Kids 2009 from Frontier and Marketing Magazine for Entrostop

Indonesia Best Brand Award – Best Brand Platinum dari SWA dan MARS untuk Promag, Cerebrovit dan Cerebrofort

Indonesia Best Brand Award – Best Brand Platinum from SWA and MARS for Promag, Cerebrovit and Cerebrofort

Indonesia Best Brand Award – Best Brand Golden dari SWA dan MARS untuk Milna dan Prenagen

Indonesia Best Brand Award – Best Brand Golden from SWA and MARS for Milna and Prenagen

Indonesia Best Brand Award – The Prospective Brand dari SWA dan MARS untuk Neo Entrostop

Indonesia Best Brand Award – The Prospective Brand from SWA and MARS for Neo Entrostop

Indonesia Best Brand Award – The Challenger Brand dari SWA dan MARS untuk Mixagrip dan Fatigon

Indonesia Best Brand Award – The Challenger Brand from SWA and MARS for Mixagrip and Fatigon

Indonesia Best Brand Award dari SWA dan MARS untuk Komix dan Extra Joss

Indonesia Best Brand Award from SWA and MARS for Komix and Extra Joss

Indonesia Customer Satisfaction Award dari Frontier dan SWA untuk Promag, Komix dan Extra Joss

Indonesia Customer Satisfaction Award from Frontier and SWA for Promag, Komix and Extra Joss

The Most Powerful Distribution Performance – Distribution Performance dari SWA, MIX, QASA untuk Mixagrip, Komix dan Extra Joss

The Most Powerful Distribution Performance – Distribution Performance from SWA, MIX, QASA for Mixagrip, Komix and Extra Joss

The Most Powerful Distribution Performance – Brand Index dari SWA, MIX, QASA untuk Mixagrip

The Most Powerful Distribution Performance – Brand Index from SWA, MIX, QASA for Mixagrip

Word of Mouth Marketing - #1 Most Recommended Brand dari Onbee Marketing Research dan SWA untuk Promag dan Fatigon

Word of Mouth Marketing - #1 Most Recommended Brand from Onbee Marketing Research and SWA for Promag and Fatigon

The 3rd Best of the Best Packaging untuk Woods’ Sirup Obat Batuk

The 3rd Best of the Best Packaging for Woods’ Cough Syrup

Gold Medal TKMPN XIII - International Quality & Productivity Convention 2009 dari WKM – AMMPI untuk QCP Teartep – Bintang Toedjoe

Gold Medal TKMPN XIII - International Quality & Productivity Convention 2009 from WKM – AMMPI for QCP Teartep – Bintang Toedjoe

Silver Medal TKMPN XIII - International Quality & Productivity Convention 2009 dari WKM – AMMPI untuk SS Super Mixer – Bintang Toedjoe

Silver Medal TKMPN XIII - International Quality & Productivity Convention 2009 from WKM – AMMPI for SS Super Mixer – Bintang Toedjoe

Gold Medal Indonesia Quality Convention 2009 dari PMMI – IQMA untuk QCC Flavettes – Bintang Toedjoe

Gold Medal Indonesia Quality Convention 2009 from PMMI – IQMA for QCC Flavettes – Bintang Toedjoe

Page 14: Kal Bear 2009

12 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Peristiwa Penting Tahun 2009Event Highlights in 2009

PT Bintang Toedjoe memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA), sebuah institusi pemberi sertifikasi terbesar yang telah diakui di dunia.

PT Bintang Toedjoe obtained ISO 9001:2000 certification from Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA), one of the world’s largest and most reputable certification agencies.

January04:

21:Kalbe Berbagi mengadakan kegiatan sosial membangun infrastruktur berupa jalan dan talud di Nepen, Yogyakarta.

Kalbe Cares held a social program for building infrastructure, including roads and talud in Nepen, Yogyakarta.

February02:Penandatanganan kerja sama antara Kalbe dengan Universitas Indonesia dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Signing of agreement between Kalbe and the University of Indonesia in the areas of education, research and social services.

February12:Kegiatan sosial Kalbe Berbagi Gesit Entrostop untuk membantu korban banjir di Kelurahan Sawah Besar, Semarang.

Social program named Gesit Entrostop by Kalbe Cares helped flood victims in Sawah Besar, Semarang.

29:PT Bintang Toedjoe memperoleh sertifikasi ISO 14001:2004 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).

PT Bintang Toedjoe obtained ISO 14001:2004 certification from Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).

March01:PT Bintang Toedjoe memperoleh sertifikasi OHSAS 18001:2007 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).

PT Bintang Toedjoe obtained OHSAS 18001:2007 certification from Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).

March28-31:Kalbe membuka posko bersama untuk membantu korban jebolnya tanggul di Situ Gintung, yang terletak di Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Kegiatan ini didukung oleh segenap tim Gerakan Simpatik Entrostop, PT Hexpharm Jaya (anak perusahaan Kalbe) dan tim dokter dari Kalbe.

Kalbe and other parties jointly operate a relief center to assist victims of a collapsed dam in Situ Gintung, located in Cirendeu, East Ciputat, South Tangerang. This activity was supported by the teams from Gerakan

Simpatik Entrostop, PT Hexpharm Jaya (a Kalbe’s subsidiary) and the medical staff team from Kalbe.

February 12

March 28-31

January 21

Page 15: Kal Bear 2009

13PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

August12:Kalbe meningkatkan kepemilikan atas PT Enseval Putera Megatrading Tbk sebesar 25,45% melalui Penawaran Tender.

Kalbe increased share ownership in PT Enseval Putera Megatrading Tbk by 25.45% through a Tender Offer.

31:Kalbe melakukan pembelian saham PT Saka Farma Laboratories sebesar 20% melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Toedjoe.

Kalbe completed the purchase of 20% shares of PT Saka Farma Laboratories through its subsidiary company PT Bintang Toedjoe.June

05:Kalbe menerima enam penghargaan dalam The Most Powerful Distribution Performance 2009 dari SWA Magazine.

Kalbe received six awards in The Most Powerful Distribution Performance 2009 from SWA Magazine.

June28:Kalbe melunasi Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 sejumlah Rp 300 miliar.

Kalbe has repaid Kalbe Farma I Bonds 2006 amounting to Rp 300 billion.

14:Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

The holding of Annual General Shareholders’ Meeting.

May04:Peluncuran E-Juss di Gedung Bintang Toedjoe.

Launching of E-Juss at the Bintang Toedjoe Building.

April03-05:Kalbe melalui Innogene Kalbiotech berpartisipasi dalam 1st Asian Oncology Summit (AOS) 2009 yang diselenggarakan di Suntec Singapore International Convention & Exhibition Center, Singapura dengan mengedepankan produk Nimotuzumab (telah dipasarkan di Indonesia dengan nama dagang TheraCIM®).

Kalbe through Innogene Kalbiotech participated in the 1st Asian Oncology Summit (AOS) 2009 which was held in Suntec Singapore International Convention & Exhibition Center, Singapore by showcasing Nimotuzumab (which is marketed in Indonesia under the brand name TheraCIM®).

02:PT Bintang Toedjoe memperoleh sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).

PT Bintang Toedjoe received Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) certification from Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).

April01:Mead Johnson telah kembali menyetujui dan memperpanjang kontrak distribusi dengan PT Enseval Putera Megatrading Tbk untuk mendistribusikan produk susu bayi dan anak-anak milik mereka di Indonesia.

Mead Johnson has agreed and executed an extension of its distribution contract with PT Enseval Putera Megatrading Tbk for the distribution of its baby formula and children milk products in Indonesia.

May 04 June 05

May 14

Page 16: Kal Bear 2009

14 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

29:Kalbe menerima penghargaan Asia’s 200 Most Admired Companies and Top 10 Indonesia Companies oleh The Wall Street Journal Asia di Beijing, Cina.

Kalbe was awarded as Asia’s 200 Most Admired Companies and Top 10 Indonesia Companies by The Wall Street Journal Asia in Beijing, China.

31:Grand launching produk RG Choline® & Cationorm® di Hotel Borobudur, Jakarta.

Grand launching of RG Choline® & Cationorm® products at Borobudur Hotel, Jakarta.

October07:Penyelenggaraan Customer Day Kalbe Farma dimana para manager beserta Direktur Kalbe dari Divisi Obat Resep turun menyapa para pelanggan Kalbe di beberapa rumah sakit dan apotek.

The holding of Kalbe Farma Customer Day in which the Director and managers of Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals Division meet and greet Kalbe’s consumers in hospitals and pharmacies.

October13:Penyelenggaraan Program Donor Darah dengan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia untuk memberikan kepedulian kepada sesama manusia yang membutuhkan darah, khususnya bagi para korban gempa Padang di Sumatera Barat.

The Blood Donor Program was held in cooperation with the Red Cross of Indonesia in order to provide assistance for those in need of blood supply, particularly for the victims of the earthquake in Padang, West Sumatera.

October01:PT Enseval Putera Megatrading Tbk dengan PT Nyonya Meneer dan PT Meredian Investara menandatangani perjanjian untuk mendistribusikan produk-produk mereka.

PT Enseval Putera Megatrading Tbk signed an agreement with PT Nyonya Meneer and PT Meredian Investara to distribute their products.

03-10:Kalbe Berbagi memberikan bantuan bagi warga korban bencana alam di Padang, Sumatera Barat.

Kalbe Cares distributed relief for victims of natural disasters in Padang, West Sumatera.

September10:Memperingati Ulang Tahun Kalbe ke-43 dengan menyelenggarakan Public Expose 2009 dan Acara Buka Puasa Bersama di Bursa Efek Indonesia.

Commemorating the 43rd Anniversary of Kalbe by holding Public Expose 2009 and Fast-Breaking Gathering at the Indonesia Stock Exchange.

September 10

October 07

12-15:Kalbe menerima penghargaan 2009 Asia Pacific Excellence in Growth Award dari Frost & Sullivan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Kalbe obtained 2009 Asia Pacific Excellence in Growth Award from Frost & Sullivan in Kuala Lumpur, Malaysia.

Peristiwa Penting Tahun 2009Event Highlights in 2009

Page 17: Kal Bear 2009

15PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Kalbe ikut berpartisipasi dalam Investor Summit and Capital Market Expo 2009.

Kalbe participated in the Investor Summit and Capital Market Expo 2009.

December02: 31:

PT Enseval Putera Megatrading Tbk memperoleh sertifikasi Good Distribution

Practice untuk Regional Distribution Center serta gudang bahan baku di Jakarta dan Surabaya.

PT Enseval Putera Megatrading Tbk received certification for Good Distribution Practice for Regional Distribution Center and raw material warehousing facilities in Jakarta and Surabaya.

October 3-10 October 31

October 29

04-06:Stand Grup Kalbe, Juara Harapan 1 Pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-45.

Kalbe Group’s booth, 1st runner up at the Exhibition of the 45th National Health Day.

30:Stem Cell and Cancer Institute (SCI), unit riset di bawah naungan Kalbe yang fokus pada penelitian sel punca dan kanker, menerima sertifikasi United Kingdom National External Quality Assessment Service (UKNEQAS).

Stem Cell and Cancer Institute (SCI), a research unit under Kalbe with focus on stem cell and cancer research, received certification of United Kingdom National External Quality Assessment Service (UKNEQAS).

December 02

Page 18: Kal Bear 2009

16 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa InggrisNumerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English

Juta Rupiah, kecuali bila disebutkan lain 2009 2008 2007 2006 2005 Million Rupiah, except stated otherwise

Laporan Laba Rugi Statements of Income

Penjualan Bersih 9,087,347 7,877,366 7,004,910 6,071,550 5,870,939 Net Sales

Beban Pokok Penjualan 4,575,407 4,073,726 3,453,279 2,972,908 2,907,625 Cost of Good Sold

Laba Kotor 4,511,940 3,803,640 3,551,631 3,098,642 2,963,314 Gross Profit

Beban Usaha 2,946,065 2,660,928 2,422,276 2,027,371 1,903,300 Operating Expenses

Laba Usaha 1,565,875 1,142,712 1,129,355 1,071,271 1,060,014 Operating Profit

Penghasilan (Beban) Lain-lain (94,803) 35,309 29,313 18,810 (44,449) Other Income (Charges)

Laba Bersih 929,004 706,822 705,694 676,582 626,117 Net Income

Jumlah Saham yang Beredar 9,577.2 9,755.3 10,090.0 10,156.0 10,156.0 Number of Shares Outstanding

Laba Bersih per Saham (Rp) 97 72 70 67 62 Earnings per Share (Rp)

Neraca Balance Sheets

Aktiva Lancar 4,701,893 4,168,055 3,760,008 3,321,278 3,559,836 Current Assets

Jumlah Aktiva 6,482,447 5,703,832 5,138,212 4,624,619 4,633,399 Total Assets

Kewajiban Lancar 1,574,137 1,250,372 754,629 658,760 903,516 Current Liabilities

Jumlah Pinjaman 340,678 405,504 314,118 378,590 1,019,747 Total Debts

Jumlah Kewajiban 1,691,512 1,358,990 1,121,188 1,080,171 1,821,584 Total Liabilities

Modal Kerja Bersih 3,127,755 2,917,683 3,005,379 2,662,518 2,656,320 Net Working Capital

Jumlah Ekuitas 4,310,438 3,622,399 3,386,862 2,994,817 2,333,172 Total Equity

Rasio-rasio Keuangan (%) Financial Ratios (%)

Marjin Laba Kotor 49.65 48.29 50.70 51.04 50.47 Gross Profit Margin

Rasio Laba terhadap Aktiva 14.33 12.39 13.73 14.63 13.51 Return on Assets

Rasio Laba terhadap Ekuitas 21.55 19.51 20.84 22.59 26.84 Return on Equity

Rasio Lancar 298.70 333.35 498.26 504.17 394.00 Current Ratio

Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas 7.88 11.19 9.27 12.64 43.71 Debt to Equity

Rasio Pinjaman terhadap Aktiva 5.24 7.11 6.11 8.19 22.01 Debt to Assets

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Page 19: Kal Bear 2009

17PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Penjualan BersihNet SalesMiliar Rupiah Billion Rupiah

9,087

7,877

7,005

6,0725,871

05

05

05

05

05

05

05

05

06

06

06

06

06

06

06

06

07

07

07

07

07

07

07

07

08

08

08

08

08

08

08

08

09

09

09

09

09

09

09

09

Laba Bersih per SahamEarnings per ShareRupiah

97

727067

62

1,566

1,1431,1291,0711,060

Laba UsahaOperating ProfitMiliar Rupiah Billion Rupiah

%

Rasio Laba terhadap EkuitasReturn on Equity

26.84

21.5519.51

20.8422.59

929

707706677

626

Laba BersihNet IncomeMiliar Rupiah Billion Rupiah

%

Rasio Pinjaman terhadap EkuitasDebt to Equity

7.8811.19

9.27

12.64

43.71

05

05

06

06

07

07

08

08

09

09

Page 20: Kal Bear 2009

18 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Kalbe di Bursa Efek Indonesia Kalbe on the Indonesia Stock Exchange

Dividen untuk Tahun Buku 2008 2007 Dividend for Financial Year

Dividen Tunai (Rp) 12.5 10 Cash Dividend (Rp)

Harga SahamShare Price

Volume yang DiperdagangkanTrading Volume

RpLembar SahamShares

Ikhtisar SahamStock Highlights

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

DecNovOctSepAugJulJunMayAprMarFebJan0

20,000,000

40,000,000

60,000,000

80,000,000

100,000,000

120,000,000

140,000,000

Harga Saham dan Volume Perdagangan per Triwulan 2008-2009 2008-2009 Quarterly Share Price and Trading Volume

Tertinggi Highest

(Rp)

Terendah Lowest

(Rp)

Penutupan Closing

(Rp)

Volume Rata-rata Transaksi Harian Average Daily Trading Volume

(Unit)

2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008

Triwulan Pertama First Quarter

680 1,270 405 950 620 980 11,911,122 11,433,005

Triwulan KeduaSecond Quarter

1,100 970 610 850 1,010 850 12,374,950 6,447,872

Triwulan KetigaThird Quarter

1,380 850 970 630 1,330 650 8,512,294 4,268,239

Triwulan KeempatFourth Quarter

1,350 620 1,200 355 1,300 400 12,015,017 9,438,867

Page 21: Kal Bear 2009

19PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

2009 2008

Jumlah Lembar Saham % Jumlah Lembar Saham %

PT Gira Sole Prima 953,574,577 10.17 952,184,979 9.94

PT Santa Seha Sanadi 901,929,368 9.62 901,929,368 9.43

PT Diptanala Bahana 899,594,088 9.49 875,004,088 9.13

PT Lucasta Murni Cemerlang 887,979,088 9.47 887,979,088 9.27

PT Ladang Ira Panen 864,590,588 9.22 863,540,588 9.01

PT Bina Arta Charisma 821,674,808 8.77 822,924,808 8.59

Publik / Public 4,054,181,905 43.26 4,275,653,003 44.63

Saham yang Diperoleh Kembali / Treasury Stock 782,490,000 - 576,798,500 -

Total 10,156,014,422 100.00 10,156,014,422 100.00

Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Surabaya)

Jumlah SahamNumber of Shares

Listing on the Indonesia Stock Exchange(previously Jakarta and Surabaya Stock Exchange)

30 Juli 1991Penawaran Umum dan Pencatatan Terbatas

20,000,000 July 30, 1991Initial Public Offering and Partial Listing

23 April 1992 - BEJ22 Mei 1992 - BESPencatatan Seluruh Saham

30,000,000 JSX - April 23, 1992SSX - May 22, 1992

Company Listing

10 November 1992 - BES17 November 1992 - BEJSaham Bonus

50,000,000 SSX - November 10, 1992JSX - November 17, 1992

Bonus Shares

4 Mei 1993Penawaran Umum Terbatas

8,000,000 May 4, 1993Right Issue

15 Juli 1994 - BES18 Juli 1994 - BEJSaham BonusDividen Saham

75,600,00032,400,000

SSX - July 15, 1994JSX - July 18, 1994

Bonus SharesDividend Stock

7 Oktober 1996Pemecahan saham dari nilai nominal Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham

216,000,000 October 7, 1996Change in the nominal value of shares

from Rp 1,000 to Rp 500 per share (Stock Split)

24 Agustus 1999Pemecahan saham dari nilai nominal Rp 500 menjadi Rp 100 per saham 1,728,000,000

August 24, 1999Change in the nominal value of shares

from Rp 500 to Rp 100 per share (Stock Split)

6 Desember 2000Saham Bonus 1,900,800,000

December 6, 2000Bonus Shares

19 Desember 2003Pemecahan saham dari nilai nominalRp 100 menjadi Rp 50 per saham 4,060,800,000

December 19, 2003Change in the nominal value of shares

from Rp 100 to Rp 50 per share (Stock Split)

16 Desember 2005Tambahan penempatan saham sehubungan dengan penggabungan usaha 2,034,414,422

December 16, 2005Additional issuance of shares in connection with the merger

Kronologis Pencatatan Saham Chronological Share Overview

Pemegang Saham Shareholders (Per 31 Desember / As of December 31)

Kronologis Pencatatan Obligasi Chronological Bonds Overview

Tanggal PenerbitanListing Date

Jumlah (Rp)Amount (Rp)

Bunga / Jangka WaktuInterest / Period

Obligasi Kalbe Farma I Kalbe Farma Bonds I

June 28, 2006 Rp 300,000,000,000 13.625% p.a / 3 years

Page 22: Kal Bear 2009

20 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

Kami melihat proses transformasi Kalbe sejak tahun 2005 terus berjalan semakin lama semakin baik dan kini telah mewujudkan hasil kinerja operasional yang mengesankan pada tahun 2009.

We have witnessed Kalbe’s transformation: initiated in 2005 and rolled out through subsequent higher platforms, the benefits are now evident as seen in the achievement of impressive operating performance in 2009.

Johannes SetijonoPresiden KomisarisPresident Commissioner

The Board of Commissioners is pleased to report the achievement

of a favorable level of performance by Kalbe for 2009. Net sales

grew to Rp 9,087.3 billion in 2009, a 15.4% growth over that of

2008, while net profit recorded was Rp 929.0 billion, increasing by

31.4% relative to the previous year.

Going into 2009, the global economic recession continued to cast

a shadow over businesses in Indonesia brought on by the financial

crisis in the United States. We are fortunate in that the Indonesian

economy is relatively isolated from the negative developments of

global economies, and instead recorded a modest growth figure

of 4.5% in 2009.

Supporting factors for economic growth in 2009 included domestic

consumption from households, along with sustained purchasing

power, thanks to a stabilized inflation rate which was controlled at

an average of 2.78% in 2009.

This favorable economic climate also influenced Kalbe’s

performance as the leader in the pharmaceutical industry and

health products producer in Indonesia, with 95% of its sales

Dewan Komisaris berbesar hati dapat melaporkan pencapaian

yang mengesankan Kalbe pada tahun 2009. Penjualan bersih

tumbuh 15,4% dibandingkan tahun 2008, menjadi Rp 9.087,3

miliar pada tahun 2009, sementara laba bersih tercatat sebesar

Rp 929,0 miliar, meningkat 31,4% dibandingkan tahun

sebelumnya.

Memasuki tahun 2009, dunia usaha di Indonesia berada di

bawah bayang-bayang berlanjutnya resesi perekonomian global

yang dipicu oleh krisis sektor keuangan di Amerika Serikat. Patut

kita syukuri bahwa perekonomian Indonesia relatif terisolasi dari

perkembangan negatif perekonomian global dan mampu tumbuh

sebesar 4,5% pada tahun 2009.

Faktor penunjang pertumbuhan ekonomi tahun 2009 antara lain

adalah konsumsi domestik dari sektor rumah tangga dan daya

beli masyarakat yang terpelihara, dikarenakan tingkat inflasi yang

mampu dijaga di kisaran 2,78% pada tahun 2009.

Kinerja perekonomian nasional yang baik tersebut juga berimbas

pada pencapaian Kalbe sebagai pemuka dalam industri farmasi

dan produsen kesehatan di Indonesia yang 95% penjualannya

Page 23: Kal Bear 2009

21PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

bertumpu pada konsumsi domestik. Ada dua faktor penting yang

menunjang pencapaian ini. Faktor pertama bersifat eksternal yaitu

harga bahan baku, termasuk bahan kimia dan susu, di pasar

internasional yang mengalami tren penurunan selama tahun 2009,

setelah terus menerus naik mencapai puncaknya di akhir tahun

2008, serta penguatan mata uang Rupiah terhadap mata uang

asing pada semester kedua tahun 2009. Faktor kedua, yang lebih

penting, bersifat internal yaitu pelaksanaan secara prima oleh

Direksi atas rencana-rencana perbaikan menyeluruh Perseroan

di tahun 2009, baik dalam segi struktur organisasi, sistem

manajemen, kegiatan operasional hingga peningkatan kualitas

sumber daya manusia.

Kami melihat proses transformasi Kalbe sejak tahun 2005 terus

berjalan semakin lama semakin baik dan kini telah mewujudkan

hasil. Direksi pada tahun 2009 secara serius melakukan

perbaikan Pengelolaan Rantai Pasokan secara end-to-end dari

tahap pembelian bahan baku, persediaan bahan jadi, produksi,

pengaturan persediaan produk hingga distribusi. Hasilnya adalah

peningkatan arus kas yang signifikan dan berkurangnya rata-rata

perputaran persediaan, tanpa mengurangi standar layanan kepada

pelanggan dan insiden out-of-stock.

sourced from domestic consumption. There are two critical

supporting factors to such performance. The first factor is

external in nature: the prices of raw materials, including chemicals

and milk, in the international markets experienced a downward

trend throughout 2009 after continuously climbing to a peak at

year-end 2008, a result of the relative strength of the Indonesian

Rupiah during the second semester of 2009, compared to other

currencies. The second, and more important factor, is internal

and represents the excellent execution by the Board of Directors

of the comprehensive corporate improvement plans for 2009,

in the areas of organizational structure, management systems,

operational activities and quality upgrading of human resources.

We have witnessed Kalbe’s transformation: initiated in 2005 and

rolled out through subsequent higher platforms, the benefits

are now evident. In 2009, the Board of Directors made serious

efforts to fine-tune the end-to-end Supply Chain Management,

proceeding from raw material procurement, inventory, production,

product inventory management and distribution. The result has

been a significant increase in cash flow and reduction of average

days of inventory, all without compromising service standards and

out-of-stock incidents.

Page 24: Kal Bear 2009

22 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Farid Anfasa MoeloekKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Jozef Darmawan AngkasaKomisarisCommissioner

Kiri ke Kanan Left to Right

Tonggak keberhasilan lain adalah dalam bidang inovasi. Selama

ini Kalbe dikenal sebagai perusahaan yang inovatif dalam

pengembangan produk farmasi dan kesehatan. Untuk melangkah

lebih jauh, sekaligus menjamin keberlanjutan Perseroan di masa

depan, Direksi mencanangkan prakarsa inovasi di lingkungan

Perseroan. Melalui mobilisasi Conim (Continuous Improvement)

seluruh karyawan dirangsang dan dipacu untuk mengusulkan

gagasan dan inovasi di proses kerja setiap karyawan.

Peran Komisaris dalam mengawasi tugas-tugas Direksi berjalan

dengan baik di tahun 2009 yang secara garis besar mencakup dua

fungsi, yaitu pengawasan kegiatan yang berjalan saat ini melalui

tim audit, serta pengawasan kegiatan di masa depan melalui

keterlibatan dalam proses perencanaan jangka menengah dan

panjang, antara lain dalam penentuan anggaran tahun 2010.

Sebagai wakil pemegang saham, termasuk juga pemegang saham

publik, Dewan Komisaris berupaya agar segala sesuatu yang

disajikan Direksi adalah benar dan akurat, demi menjamin asas

transparansi sebagai salah satu pilar Tata Kelola Perusahaan yang

Baik (GCG).

Another milestone is that of innovation. To date, Kalbe has been

identified as an innovative company in developing health and

pharmaceutical products. To advance further whilst ensuring

the Company’s sustainable operation in the future, the Board

of Directors has formulated an ‘Innovation Initiative’ within the

Company. Through the mobilization of Conim (for Continuous

Improvement), all employees are encouraged and driven to propose

suggestions and innovation in their respective work processes.

The role of the Commissioners in supervising the duties of the Board

of Directors progressed well in 2009, which in a broad coverage

included two basic functions: oversight of current activities

performed by audit teams, and supervising future activities through

involvement in the process of medium and long-term corporate

planning, including formulating a budget for 2010.

As representatives of the shareholders (including public

shareholders), the Board of Commissioners functions to ensure

that all information presented by the Board of Directors is fair and

accurate, as an assurance of the implementation of the principle of

transparency, one of the pillars of Good Corporate Governance.

Johannes SetijonoPresiden KomisarisPresident Commissioner

Ferdinand AryantoKomisarisCommissioner

Santoso OenKomisaris Commissioner

John Aristianto PrasetioKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Page 25: Kal Bear 2009

23PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Pada tahun 2009, kami mencanangkan tonggak penting di bidang

pengawasan melalui penandatanganan Piagam Audit Internal

antara Dewan Komisaris dan Direksi yang memberi wewenang

kepada Komite Audit untuk melakukan pemeriksaan tanpa dibatasi

dan menyampaikan laporan audit secara berkala langsung kepada

Dewan Komisaris. Dengan peran Komite Audit yang lebih luas

lagi, kami berupaya untuk meningkatkan kualitas pengawasan

mengingat bertambahnya kompleksitas di Grup Kalbe yang kini

telah menaungi lebih dari 20 entitas bisnis.

Langkah maju lain pada tahun 2009 adalah dimulainya aktivitas

manajemen risiko di seluruh lingkungan Grup Kalbe. Seluruh

departemen dan subsidiari telah selesai melakukan identifikasi

risiko-risiko dan menyusun Risk Profile, yang akan dilanjutkan

di tahun 2010 dengan penyusunan program antisipasi untuk

mengurangi risiko-risiko tersebut

Pencanangan Piagam Audit Internal dan manajemen risiko

merupakan aspek penting dalam langkah besar Kalbe menerapkan

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik yang tidak sekedar untuk

konsumsi publik, namun harus sungguh-sungguh melebur dan

tertanam dalam budaya internal dan nilai-nilai perusahaan. Kalbe

meyakini bahwa praktik bisnis yang sehat adalah kunci keberhasilan

yang telah diraih dan prasyarat pertumbuhan yang berkelanjutan.

Fungsi komite-komite yang dimiliki Perseroan, meliputi Komite

Audit, Komite Nominasi, Komite Remunerasi, Komite Risiko Usaha

dan Komite Good Corporate Governance (GCG) telah berjalan

baik dan terus meningkat cakupan perannya, sebagaimana

tercermin dari dua perkembangan yang kami sampaikan di atas.

Tidak terdapat perubahan di jajaran Dewan Komisaris pada

tahun 2009.

Memasuki tahun 2010, kami optimis bahwa kondisi perekonomian

global dan Indonesia akan lebih baik. Namun tantangannya, dunia

kini bergerak dan berubah sangat cepat, dan bila tidak direspon

dengan cepat, niscaya kita akan tertinggal di dalam perubahan.

Kami menaruh kepercayaan yang tinggi, bahwa Kalbe akan mampu

mengolah peluang-peluang masa depan, dan membangun titik

pertumbuhan baru di luar pasar yang dikuasai di Indonesia.

Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan yang tulus dan

mengucapkan terima kasih kepada Direksi dan segenap karyawan

Perseroan atas dedikasi dan kerja keras mereka di tahun 2009.

Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan, kepercayaan

dan kerja sama dari pemegang saham dan segenap pemangku

kepentingan. Kami meyakini bahwa kebersamaan di antara kita

dapat terus ditingkatkan demi memacu prestasi dan pertumbuhan

di masa mendatang.

In 2009, we have reached an important turning point in our

supervisory function with the signing of the Internal Audit Charter by

the Board of Commissioners and the Board of Directors, granting

authority to the Audit Committee to conduct reviews without

limits and to submit periodic audit reports directly to the Board

of Commissioners. With this broader role of the Audit Committee,

we have strived to improve oversight quality given the increasing

complexity of Kalbe Group, with its current engagement in more

than 20 business entities.

Another highlight in 2009 has been the roll out of risk management

initiatives throughout the entire Kalbe Group. All departments and

subsidiaries have completed the risk identification process and

formulated a Risk Profile, which will be followed up in 2010 by

setting up anticipatory programs to mitigate these risks.

The Internal Audit Charter and risk management initiatives represent

major steps by Kalbe in the implementation of Good Corporate

Governance, not merely for public consumption but rather truly

ingraining and embedding the Group’s corporate culture and

values. Kalbe believes that exercising sound business practices is

the key to the success that we have thus far attained and also a

prerequisite to sustainable growth.

Committees of the Company, consisting of the Audit Committee,

the Nomination Committee, the Remuneration Committee, the

Business Risk Committee and the Good Corporate Governance

(GCG) Committee, have functioned effectively and continue to

improve working coverage, as reflected in the two developments

mentioned above. During 2009, there were no changes in the

composition of the Board of Commissioners.

Going into 2010, we are optimistic that the global and local

economic landscape will be more conducive. Nonetheless, the

challenge now is a world which moves and changes with speed,

dynamism and unpredictability. An untimely response may cause

us to be left behind in the march of progress. We strongly believe

that Kalbe will be able to work on future opportunities and build

new growth areas outside of the Indonesian market.

Finally, we would like to express our sincere gratitude and

appreciation to the Board of Directors and employees for their

dedication and hard work throughout 2009. We also wish to

thank the shareholders and other stakeholders for their continued

support, trust and cooperation. We are confident that together we

shall continue to build on our present achievements and growth for

many years to come.

Johannes SetijonoPresiden KomisarisPresident Commissioner

Atas nama dan mewakili Dewan Komisaris For and on behalf of the Board of Commissioners

Page 26: Kal Bear 2009

24 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Melalui pelaksanaan yang prima atas strategi usaha yang berbasis pada peningkatan produktivitas dan inovasi berkesinambungan untuk meningkatkan arus kas, kinerja operasional Kalbe menjadi semakin mantap.

Through excellence in execution, business strategies are directed to improve productivity, sustainable innovation and optimal cash flow, Kalbe’s operational performance has never been stronger.

Bernadette Ruth Irawati SetiadyPresiden DirekturPresident Director

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang atas

karuniaNya, diiringi kerja keras dan ketekunan seluruh

karyawan, Kalbe dapat memperoleh hasil dan pencapaian yang

mengesankan serta mempertahankan posisi pemimpin pasar

dengan produk-produk farmasi dan kesehatan yang senantiasa

menjadi unggulan.

Pada tahun 2009, penjualan bersih Kalbe tumbuh sebesar

15,4% menjadi Rp 9.087,3 miliar, sementara laba usaha dan laba

bersih tercatat sebesar Rp 1.565,9 miliar dan Rp 929,0 miliar,

atau meningkat 37,0% dan 31,4% berturut-turut dibandingkan

tahun 2008. Pencapaian ini diiringi dengan peningkatan di aspek

operasional dan manajemen seperti tercermin dari membaiknya

marjin laba operasional dari 14,5% menjadi 17,2% di tahun 2009,

serta penurunan rata-rata perputaran persediaan yang signifikan

menjadi 123 hari, dari rata-rata 142 hari di tahun 2008. Peningkatan

kualitas aspek operasional ini secara langsung berdampak positif

dalam memperkuat posisi keuangan Kalbe sehingga mampu

menghasilkan arus kas bersih dari aktivitas operasi senilai

Rp 1.363,6 miliar pada akhir tahun 2009 atau meningkat 68,8%

dari Rp 807,7 miliar di akhir tahun 2008.

With grateful thanks and by the grace of God, we are pleased to

report that through the hard work and commitment of all employees,

Kalbe has achieved impressive results and achievements, as well

as sustaining its position as a market leader, with a lineup of

winning pharmaceutical and health brands.

In 2009, Kalbe’s net sales grew by 15.4% to Rp 9,087.3 billion,

while operating profit and net profit were respectively Rp 1,565.9

billion and Rp 929.0 billion, for an increase of 37.0% and 31.4%,

respectively, over 2008 results. This accomplishment was

combined with improvements in operations and management as

reflected in a higher operating margin, increasing from 14.5% in

2008 to 17.2% in 2009, and in the significant reduction in average

days of inventory to 123, from an average of 142 days in 2008.

Such operational improvement had a direct positive impact on

Kalbe’s financial position and enabled it to generate a net operating

cash flow of Rp 1,363.6 billion at end of 2009, up by 68.8% from

Rp 807.7 billion at year-end 2008.

Page 27: Kal Bear 2009

25PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Kinerja membanggakan yang dicapai dalam bayang-bayang

krisis keuangan global di semester pertama ini secara tepat

menggambarkan “Pelaksanaan Yang Prima” yang menjadi tema

Kalbe selama tahun 2009. Beragam program penyelarasan

organisasi, kegiatan operasional, sistem manajemen dan sumber

daya manusia yang dilakukan sejak konsolidasi Grup Kalbe pada

akhir tahun 2005 kini semakin memperlihatkan hasilnya. Melalui

pelaksanaan yang prima atas strategi usaha yang berbasis pada

peningkatan produktivitas dan inovasi berkesinambungan untuk

meningkatkan arus kas – atau yang dikenal sebagai strategi

Productivity, Innovation and Cash Flow (PIC) – kinerja operasional

Kalbe menjadi semakin mantap.

Pada tahun 2009, keempat divisi usaha Kalbe yaitu Divisi

Obat Resep, Divisi Produk Kesehatan, Divisi Nutrisi serta

Divisi Distribusi dan Kemasan terus mengalami pertumbuhan

yang menggembirakan. Untuk produk farmasi, Kalbe berhasil

mempertahankan pangsa pasar dominan sebesar 14% di pasar

yang terfragmentasi oleh banyaknya pemain. Peningkatan

penjualan tertinggi dicapai oleh Divisi Obat Resep sebesar 17,5%.

Di pasar produk konsumer kesehatan, penjualan Kalbe tumbuh

sekitar 17,1% dan kini menguasai 15% pangsa pasar obat bebas

This outstanding performance, which was achieved in the shadows

of the global financial crisis in the first semester, rightly depicts

the “Excellence in Execution” which is Kalbe’s chosen theme for

2009. Various programs, initiated following the consolidation of

Kalbe Group at the end of 2005 (the objective of which was the

alignment of the organization, operations, management systems

and human resources), have now shown promising results.

Through excellence in execution, business strategies are directed

to improve productivity, sustainable innovation and optimal cash

flow – better known as the Productivity, Innovation and Cash Flow

(PIC) Strategy: Kalbe’s operational performance has never been

stronger.

In 2009, Kalbe’s four business lines – Prescription Pharmaceuticals,

Consumer Health, Nutritionals and Distribution and Packaging –

continued to record favorable growth rates. For pharmaceutical

products, Kalbe successfully sustained its dominance, with a 14%

share in a market that is fragmented into many players. The highest

sales growth was recorded by Prescription Pharmaceuticals

Division at 17.5%. In Consumer Health, Kalbe sales grew by about

Page 28: Kal Bear 2009

26 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Herman WidjajaDirektur Director

Budi Dharma WreksoatmodjoDirektur Director

VidjongtiusDirektur Director

Johannes Berchman Apik IbrahimWakil Presiden Direktur Vice President Director

serta 31% pangsa pasar minuman energi. Penjualan produk

nutrisi meningkat sekitar 12,0% di tengah kompetisi yang semakin

ketat. Pada bidang Distribusi dan Kemasan tercatat pertumbuhan

sebesar 15,1%, didorong oleh penjualan alat kesehatan dan

diagnostik yang mengalami pertumbuhan pesat mencapai 34,0%

di tahun 2009.

Melanjutkan tradisi kesempurnaan tahun-tahun yang lalu, pada

tahun 2009 beberapa produk Kalbe seperti Extra Joss, Promag,

Cerebrovit dan Cerebrofort kembali meraih penghargaan Best

Brand Platinum dari Indonesia Best Brand Award yang diakui

sebagai merek-merek yang memiliki posisi yang dominan di pasar

dan benak konsumen, berdasar survei lembaga independen dan

majalah pemasaran terkemuka.

Untuk memperkuat keunggulannya, Kalbe telah melakukan upaya-

upaya perluasan dan penajaman portofolio bisnis menjadi 10 unit

bisnis strategis. Dengan adanya portofolio yang lebih lengkap,

17.1%, with control of 15% of the over-the-counter market and

31% of energy drinks. Sales of nutritional products increased by

about 12.0%, despite more intensive competition in the industry.

For Distribution and Packaging, growth reached 15.1%, partially

driven by sales of diagnostic and medical devices – which grew

rapidly, by 34.0%, in 2009.

Carrying on the tradition of excellence of past years, for 2009

a number of Kalbe products were again awarded “Best Brand

Platinum” certification from Indonesia Best Brands Awards, as an

acknowledgement of these leading trademarks, long dominating

the market and the minds of consumers. Kalbe winners included

Extra Joss, Promag, Cerebrovit and Cerebrofort, and their

supremacy was confirmed by a survey from a leading marketing

publication and an independent agency.

To further strengthen its competitive advantage, Kalbe has

undertaken efforts for the expansion and focus of its business

portfolio, into 10 strategic business units. With such a

Kiri ke Kanan Left to Right

Bernadette Ruth Irawati SetiadyPresiden Direktur President Director

Page 29: Kal Bear 2009

27PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

maka Kalbe dapat memantapkan posisinya sebagai perusahaan

kesehatan kelas dunia.

Sebagai bagian dari strategi peningkatan portofolio bisnis,

Perseroan pada tahun 2009 telah melakukan proses Penawaran

Tender atas saham PT Enseval Putera Megatrading Tbk yang

dimiliki publik, sehingga berhasil meningkatkan kepemilikannya

dari 58,19% menjadi 83,75%. Selain itu, Kalbe kini memiliki,

secara langsung dan tidak langsung, 100% saham PT Saka

Farma Laboratories (“Saka Farma”), menyusul pembelian 20%

saham Saka Farma oleh PT Bintang Toedjoe, anak perusahaan

yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan. Saka Farma mempunyai

beberapa produk unggulan yaitu Mextril, Mikorex, Sakatonik Liver

dan Sakatonik ABC.

Dalam menjalankan misi Kalbe untuk menyalurkan produk

kesehatan yang dapat dijangkau secara ekonomis oleh semua

strata masyarakat, sejak tahun 2008 Kalbe telah memulai

sebuah bisnis baru dengan nama “Klinik Mitrasana” yakni fasilitas

pelayanan kesehatan yang meliputi klinik, apotek, laboratorium,

dan mini market dengan harga terjangkau. Dalam waktu lima

tahun mendatang, Kalbe telah menargetkan pengembangan

fasilitas pelayanan kesehatan ini dalam konsep jaringan (chain

multi-service medical facility) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kalbe memiliki komitmen tinggi pada bidang inovasi serta riset dan

pengembangan karena meyakini bahwa inovasi selalu dibutuhkan

untuk membawa Kalbe bertumbuh, selain juga karena secara

historis, inovasi merupakan perhatian utama pendiri Kalbe. Pada

tahun 2009 Kalbe mengeluarkan Rp 78,8 miliar untuk riset dan

pengembangan (R&D) yang bila dibandingkan dengan total

penjualan Rp 9.087,3 miliar maka persentase R&D terhadap

penjualan bersih Kalbe adalah 0,9%.

Dalam bidang R&D farmasi Kalbe menganut prinsip kolaborasi

dengan institusi yang memiliki keahlian khusus atau telah lebih

dulu merintis riset bidang tertentu, sehingga dapat mempercepat

proses komersialisasi produk baru. Hasil dari kolaborasi bidang

R&D tersebut antara lain adalah obat anti kanker dengan merek

dagang TheraCIM yang telah dipasarkan di tiga negara.

Tim Kerja Pengelolaan Rantai Pasokan (Supply Chain Task Force)

yang dibentuk tahun 2008 untuk merevitalisasi strategi rantai

pasokan Grup Kalbe telah memberikan hasil menggembirakan

pada tahun 2009. Penyelarasan rantai pasokan dari penyediaan

bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, distribusi dan

logistik ini memiliki dampak besar mengingat Kalbe memiliki lebih

dari 2.000 jenis produk yang disalurkan melalui 64 cabang yang

melayani langsung sekitar 150.000 outlet di seluruh Indonesia.

comprehensive business portfolio, Kalbe can strengthen its

position as a world-class healthcare enterprise.

As part of its business portfolio improvement strategy, in 2009 the

Company completed the Tender Offer for publicly-owned shares of

PT Enseval Putera Megatrading Tbk, thus increasing its ownership

from 58.19% to 83.75%. Also, Kalbe now controls, directly and

indirectly, 100% of the shares in PT Saka Farma Laboratories

(“Saka Farma”), following the takeover of 20% ownership in Saka

Farma by PT Bintang Toedjoe, a wholly-owned subsidiary of the

Company. Saka Farma has a number of leading brands, including

Mextril, Mikorex, Sakatonik Liver and Sakatonik ABC.

In realizing its mission to distribute healthcare products affordable

for all levels of society, Kalbe has since 2008 established a new

business model of a multi-service economical medical facility,

comprised of a clinic, pharmacy, laboratory and mini market called

“Mitrasana Clinic”. Within the next five years, Kalbe has targeted

the development of this business model into a chain of multi-

service medical facilities, located all over Indonesia.

Kalbe maintains its full commitment to innovation and research &

development because we believe that innovation is essential to

constantly drive Kalbe’s growth, a belief which is also a legacy, as

innovation has been a constant focus of Kalbe’s founders. In 2009,

Kalbe spent a total of Rp 78.8 billion for research & development

(R&D). This figure for R&D represents approximately 0.9% of

Kalbe’s Rp 9,087.3 billion in net sales.

For pharmaceutical R&D, Kalbe applies collaborative efforts

with other institutions known for their specialized expertise or

acknowledged experience in a particular area of research, so Kalbe

can accelerate the process of commercialization of new products.

The R&D collaboration resulted in TheraCIM, an anti-cancer drug

that has been marketed in three countries.

The Supply Chain Task Force, which was established in 2008

to revitalize the supply chain strategy of Kalbe Group, has

generated positive results in 2009. Alignment of the supply chain

– from provision of raw materials, production, marketing, sales,

distribution and logistics – has had a substantial impact, especially

considering that Kalbe has more than 2,000 items distributed

through 64 branches, which directly serve 150,000 outlets

throughout Indonesia.

Page 30: Kal Bear 2009

28 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Peningkatan kapabilitas manajemen risiko untuk meningkatkan Tata

Kelola Perusahaan yang Baik pada tahun 2009 telah menghasilkan

dokumen Risk Profile dan Risk Register dari seluruh unit bisnis

Grup Kalbe. Dokumen ini menjadi landasan bagi pengembangan

program-program antisipatif untuk mengurangi risiko dan

mengendalikan dampak negatif yang potensial menghambat

kegiatan operasional dan kinerja Perseroan di masa depan. Upaya

kini diarahkan untuk melibatkan 15.000 karyawan Grup Kalbe

untuk lebih sadar dan peduli terhadap aspek risiko dalam bekerja,

demi membangun budaya kerja yang lebih produktif dan efisien,

yang selaras dengan misi dan tujuan Perseroan dalam kerangka

dan semangat “One Big Kalbe Family”.

Sebagai bagian inti dari pelaksanaan kebijakan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik, Perseroan terus meningkatkan program

Corporate Social Reponsibility (CSR) sebagai wujud tanggung

jawab sosial perusahaan di bawah payung program Kalbe

Berbagi. Selama tahun 2009, Kalbe Berbagi melakukan berbagai

inisiatif untuk menyalurkan bantuan bagi warga masyarakat yang

tertimpa bencana, antara lain korban bencana banjir di Semarang,

musibah Situ Gintung, Tangerang Selatan serta bencana gempa

di Padang, Sumatera Barat. Fokus Kalbe dalam meningkatkan

pemeliharaan lingkungan juga tercermin dalam berbagai inovasi

yang berkelanjutan di bidang pengurangan limbah pabrik.

Kalbe melakukan beberapa aksi korporasi pada tahun 2009 untuk

terus meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Diantaranya

adalah pembagian dividen tunai sebesar Rp 12,5 per lembar

saham pada tanggal 14 Agustus 2009, pelunasan Obligasi Kalbe

Farma I Tahun 2006 yang telah jatuh tempo senilai Rp 300 miliar,

dan pelaksanaan Pembelian Kembali Saham.

Kami optimistis menghadapi tahun 2010 yang diprediksi oleh

berbagai kalangan sebagai tahun kebangkitan dengan stabilitas

perekonomian yang terjaga di tingkat global dan di Indonesia.

Momentum keberhasilan di tahun 2009 akan terus dijaga dan

dikembangkan lebih optimum. Peningkatan produktivitas melalui

penyempurnaan proses kerja serta inovasi produk dan layanan

baru akan tetap menjadi strategi pertumbuhan dan daya saing

Perseroan sebagai perusahaan farmasi dan produk kesehatan

Enhancements in risk management capabilities as part of the

Good Corporate Governance implementation agenda in 2009

have produced a Risk Profile and Risk Register, submitted by all

business units within Kalbe Group. These documents serve as the

reference for developing anticipatory programs to mitigate risks

and to control potential adverse effects, ones that could threaten

the continuity of operations and performance of the Company in

the future. Efforts are currently directed to involve approximately

15,000 employees of Kalbe Group, with the aim of increasing

awareness and attention to risks in their working environment, all

in order to nurture a more productive and efficient work culture, in

line with the corporate mission and objectives within the framework

and in the spirit of “One Big Kalbe Family”.

As a core part of the implementation of Good Corporate

Governance, the Company continued to enhance Corporate Social

Responsibility under the umbrella program of ‘Kalbe Berbagi’

(Kalbe Cares). During 2009, Kalbe Cares undertook various

initiatives to channel assistance to natural disaster victims, such as

flood victims in Semarang, the Situ Gintung disaster of Tangerang,

and earthquake victims in Padang, West Sumatra. Kalbe’s focus

on efforts in environmental sustainability and improvement were

highlighted by continuous innovation to reduce waste from

manufacturing.

Kalbe completed a number of corporate actions during 2009

with the objective of continuously enhancing shareholder value.

These exercises included: a cash dividend payment of Rp 12.5 per

share on 14 August 2009, repayment of the matured Kalbe Farma

Bonds I Year 2006, with a principal amount of Rp 300 billion, and

continuation of the Share Buyback program.

We are optimistic in welcoming the year 2010, which has been

projected by many as the year of revival, accompanied with

economic stability throughout the world and in Indonesia. The

momentum of success in 2009 shall be maintained and further

optimized. Productivity improvement through better work

processes and innovation in products and services will remain as

the Company’s growth and competitive strategy, set forth by a

Company which is unmatched as a pharmaceutical and healthcare

Page 31: Kal Bear 2009

29PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

yang sulit ditandingi dalam mewujudkan misinya yaitu

“meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik”.

Sebagai penutup, kami menyampaikan terima kasih kepada

seluruh pemegang saham, para mitra, pelanggan dan segenap

karyawan Kalbe, kepada segenap pemangku kepentingan atas

kepercayaan, kontribusi dan dukungan selama tahun 2009

sehingga Kalbe mampu meningkatkan kinerja dan meraih hasil

dan pencapaian yang membanggakan. Mari kita terus berkarya

bersama untuk menjadi “perusahaan produk kesehatan Indonesia

terbaik yang unggul dalam daya inovasi dan merek yang kuat serta

didukung manajemen yang prima.”

company, all toward attaining our mission of “improving health for

a better life”.

In closing, the Board of Directors would like to convey many thanks

to the shareholders, partners, customers and employees of Kalbe,

as well as to other stakeholders, for their trust, contributions and

support throughout 2009, allowing Kalbe to improve performance

and attain results and achievements that we can all be proud of.

Let us continue to work together to become “the best Indonesian

healthcare company, leading in innovation with strong brand value

and empowered by excellent management.”

Bernadette Ruth Irawati SetiadyPresiden DirekturPresident Director

Atas nama dan mewakili DireksiFor and on behalf of the Board of Directors

Page 32: Kal Bear 2009

30 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan UsahaBusiness Review

Page 33: Kal Bear 2009

31PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

inovatif untuk memberi

Innovative solution to provide best results

Solusi

hasil terbaik

Page 34: Kal Bear 2009

32 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Membuat Lebih Terjangkau

Divisi Obat ResepPrescription Pharmaceuticals Division

Kalbe memproduksi lebih dari 30 produk obat generik yang lengkap, berkualitas dan ekonomis dengan berbagai bentuk sediaan dan kemasan.Kalbe produces a comprehensive line of more than 30 high-quality and affordable generic drug products in various dosages and packaging.

Driving Affordability

Page 35: Kal Bear 2009

33PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

General Review

The prescription pharmaceutical market in Indonesia experienced

a 13.3% growth rate in 2009, based on data from IMS Health

2009. Market growth is dominated by the pharmacy segment,

though in nominal terms the growth of the hospital segment is

comparatively higher. The prescription pharmaceutical market

is highly fragmented, with over 200 competing pharmaceutical

companies.

Operational Performance

Net sales of the Prescription Pharmaceuticals Division grew 17.5%,

rising from Rp 1,884.3 billion in 2008 to Rp 2,213.8 billion in 2009.

This reflected a contribution of 24.4% to total sales of the Company

in 2009, up from 23.9% in 2008.

In 2009, the Prescription Pharmaceuticals Division, fully-equipped

with organizational infrastructure and a sales force specifically

focused in each individual segment, was able to serve all market

segments for prescription pharmaceutical products. Kalbe offered

a fully array, starting from the generic segment up to highly-

specialized drugs, such as novel ones for cancer treatment. By

the end of 2009, the Company had launched 14 new products in 5

therapeutic categories, thus creating a full-fledged portfolio of 359

prescription pharmaceutical labels in 16 therapeutic classes.

Tinjauan Umum

Pasar obat resep Indonesia mengalami pertumbuhan 13,3% di

tahun 2009 berdasarkan data IMS Health 2009. Pertumbuhan

pasar ini didominasi dari segmen apotek, walaupun nilai nominal

pertumbuhan segmen rumah sakit lebih tinggi dibandingkan

segmen apotek. Pasar obat resep sangat terfragmentasi dengan

lebih dari 200 perusahaan farmasi.

Kinerja Operasional

Penjualan bersih Divisi Obat Resep meningkat 17,5% dari

Rp 1.884,3 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 2.213,8 miliar di

tahun 2009, yang mencerminkan kontribusi sebesar 24,4% dari

total pendapatan Perseroan di tahun 2009, meningkat dari 23,9%

di tahun 2008.

Pada tahun 2009, Divisi Obat Resep telah mampu untuk melayani

seluruh segmen pasar untuk obat-obatan resep, mulai dari

segmen obat generik hingga obat khusus seperti obat kanker,

lengkap dengan infrastruktur organisasi dan tenaga penjualan yang

fokus di masing-masing segmen. Hingga akhir 2009, Perseroan

meluncurkan 14 produk baru di 5 kelas terapi, sehingga Perseroan

secara total kini memproduksi 359 produk obat resep di 16 kelas

terapi.

dr. Hanun Ernatyaswati, MARSDirektur Rumah Sakit Swasta di JakartaDirector of Private Hospital in Jakarta

“Variasi obat generik dari Kalbe cukup lengkap, selalu tersedia dan harganya ekonomis sehingga dapat memenuhi kebutuhan persediaan obat rumah sakit secara tepat waktu dalam melayani baik pasien umum maupun pasien dari perusahaan-perusahaan pelanggan.”

“The variety of Kalbe’s generic drugs is complete – they’re always available and the price is affordable, so they can meet the needs for hospital medications in a timely manner, in serving both public patients and patients from corporate customers.”

Page 36: Kal Bear 2009

34 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Beberapa produk baru seperti Nocid, obat penderita gagal ginjal

kronik untuk pemakaian jangka panjang serta Pionix, obat oral

anti diabetik, memiliki prospek cerah mengingat tren peningkatan

prevelansi penyakit diabetes di Indonesia.

Kalbe Vision, unit bisnis bidang perawatan mata meluncurkan

produk baru diantaranya RG Choline dan Cationorm; sementara

Innogene Kalbiotech, unit bisnis pengembangan obat bidang

onkologi juga meluncurkan TheraCIM, sejenis anti-EGFR

monoclonal antibody untuk terapi kanker kepala dan leher serta

tumor otak dan sedang dikembangkan untuk terapi tumor lainnya.

Disamping di Indonesia, Filipina dan Kamboja, TheraCIM telah

disetujui di 20 lebih negara termasuk Jepang, Korea dan beberapa

negara di Eropa. Kedua unit bisnis Perseroan berlokasi di Singapura

ini, yang didirikan untuk menembus pasar dunia melalui kerja sama

dengan perusahaan riset dunia, telah memperlihatkan hasil-hasil

yang menjanjikan di tahun 2009.

Kalbe turut mendukung program pemerintah dalam penyediaan

obat-obatan generik untuk meningkatkan taraf kesehatan

masyarakat. Melalui Divisi Generik, Kalbe memproduksi lebih dari

30 produk obat generik yang lengkap, berkualitas dan ekonomis

dengan berbagai bentuk sediaan dan kemasan. Dengan adanya

program pemerintah tersebut, permintaan masyarakat akan obat

generik terus meningkat, sehingga penjualan obat Generik Kalbe

di tahun 2009 tumbuh dengan pesat. Obat Generik Kalbe memiliki

distribusi yang luas dan tersebar di rumah sakit, apotek, puskemas

dan klinik di seluruh Indonesia, sehingga lebih mudah terjangkau

oleh seluruh lapisan masyarakat.

Several new products, such as Nocid, a long-term drug for

treatment of chronic kidney failure, and Pionix, an oral anti-diabetic

medicine, are expected to have lasting prospects, considering the

increasing prevalence of diabetes in Indonesia.

Kalbe Vision, the Group’s eye care business arm, launched new

products, among others being RG Choline and Cationorm; at the

same time, Innogene Kalbiotech, the business unit charged with

developing oncological treatments, also introduced TheraCIM,

an anti-EGFR monoclonal antibody for the therapy of head and

neck cancers and brain tumors, with a number of expanded

applications for other tumors in process. In addition to Indonesia,

the Philippines and Cambodia, TheraCIM has been approved in

20 other nations, including Japan, Korea and several other countries

in Europe. These two business units are located in Singapore

and charged with the mission to penetrate international markets

through collaboration with world-class research companies; they

already showed promising results in 2009.

Kalbe is supporting government programs in the provision of

generic medicines to improve the health of the general population.

Through its Generic Division, Kalbe produces a comprehensive line

of more than 30 high-quality and affordable generic drug products

in various dosages and packaging. Through such government

programs, demand for generic medicines continues to rise: thus,

sales of the Generic Division grew rapidly in 2009. Kalbe’s generic

drugs maintain a wide distribution of its products in hospitals,

pharmacies, health centers and clinics throughout Indonesia, and

are thus more affordable by all levels of society.

Page 37: Kal Bear 2009

35PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Dengan portofolio produk yang lebih lengkap yang ditargetkan

kepada seluruh lapisan masyarakat, Divisi Obat Resep Kalbe

mampu mempertahankan posisi dominan peringkat pertama

di pasar obat resep di Indonesia, dengan pangsa pasar 13% di

tahun 2009. Di samping itu, pertumbuhan Divisi Obat Resep Kalbe

tercatat lebih tinggi 4,2% di atas pertumbuhan pasar obat resep

di Indonesia.

Menghadapi dinamika perkembangan bisnis farmasi yang diwarnai

semakin ketatnya persaingan dan perubahan perilaku konsumen,

Divisi Obat Resep di tahun 2009 mulai merintis bentuk pelayanan

komprehensif atau holistik kepada konsumen. Pengobatan holistik

tak hanya mencakup obat-obatan saja, namun secara lengkap

mulai dari diagnostik, obat-obatan, produk nutrisi hingga suplemen

untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien, serta disertai

program edukasi dan konseling untuk para pasien. Sampai saat ini,

Kalbe telah mulai menyediakan layanan pengobatan holistik untuk

penyakit mata, kanker, ginjal, dan anti-penuaan.

Strategi promosi untuk meningkatkan penjualan pada tahun

2009 antara lain adalah mengembangkan merek dagang yang

kuat melalui kegiatan ilmiah seperti seminar dan pameran, serta

kerjasama lebih erat antara Divisi Obat Resep dengan unit bisnis

Kalbe lainnya melalui pembentukan pelayanan komprehensif atau

holistik kepada konsumen.

Prospek Masa Depan

Pada tahun 2010, pasar farmasi Indonesia terutama obat resep

diprediksi masih cukup baik. Pengembangan produk-produk baru

akan diarahkan ke produk-produk penyembuhan luka dan produk

dasar seperti cairan untuk infus. Strategi meningkatkan penjualan

akan tetap dilanjutkan melalui kegiatan ilmiah serta peluncuran

produk baru.

With a comprehensive product portfolio targeted to all different

market segments, the Prescription Pharmaceuticals Division in

Kalbe is able to sustain its top-ranking position in the prescription

pharmaceuticals market in Indonesia, holding a market share of

13% in 2009. Further, the growth of this Division was recorded

4.2% higher than the growth of the Indonesian prescription

pharmaceuticals market in general.

In response to the increasing dynamics of the pharmaceutical

business, particularly responding to more intense competition

and shifting consumer behavior, the Prescription Pharmaceuticals

Division began to initiate comprehensive (or holistic) care service to

consumers in 2009. Holistic healthcare is not limited to providing

medicine, but extends coverage across a more comprehensive

level, starting with diagnostics, drugs, nutritional and supplemental

products – all to increase the quality of patient care, as well as

supporting educational and counseling programs for patients.

Today, Kalbe offers a lineup of holistic care for eye conditions,

cancer, kidney problems and anti-aging.

The promotional strategy to increase sales in 2009 included

developing strong brand values through scientific activities such

as seminars and exhibitions, as well as nurturing closer working

relationships between the Prescription Pharmaceuticals Division

and other Kalbe business units. This was accomplished through

the initiation of comprehensive (or holistic) care to consumers.

Future Prospects

In 2010, the pharmaceuticals industry in Indonesia is projected to

remain favorable – particularly the prescription pharmaceuticals

segment. The development of new products is directed towards

wound management and basic products such as intravenous

solutions. Strategies to push sales will continue to proceed with

scientific activities as well as through new product launches.

Page 38: Kal Bear 2009

36 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Divisi Produk Kesehatan Consumer Health Division

Memanjakan Konsumen dengan Produk yang Sehat dan Praktis Pampering Consumers with Healthy and Convenient Products

Kalbe terus melakukan inovasi produk-produk kesehatan baru yaitu produk yang menyehatkan, mudah dan praktis untuk dikonsumsi, serta memiliki cita rasa yang enak.Kalbe will continue its innovation in developing and marketing new consumer health products that are easy and convenient to consume in a wide variety of delicious flavors.

Page 39: Kal Bear 2009

37PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

When I first try E-Juss, it really taste of grape. It turns out that they use real grapes... No wonder it is so refreshing... E-Juss is also good for my stamina... It’s really refreshing.”

Armando SiallaganBrand Manager Perusahaan Swasta di JakartaBrand Manager of Private Company in Jakarta

General Review

The pharmaceutical market in Indonesia is made up of two product

categories: prescription pharmaceuticals and over-the-counter

(OTC) drugs, each of which is nearly equivalent in market size.

While prescription pharmaceuticals’ market size is still larger than

that of OTC drugs, the growth rate of the OTC market has in fact

tended to be higher than that for prescription pharmaceuticals:

from 2005 to 2009, OTC sales grew by approximately 13.2%.

Operational Performance

Kalbe’s Consumer Health Division consists of two product

categories: OTC and energy drinks. In each market segment,

Kalbe is a market leader with a lineup of strong brands.

Sales of the Consumer Health Division reached a turning point in

2009, following a downward trend over the past few years, and

regained positive growth of 17.1%, rising from Rp 1,475.0 billion

in 2008 to Rp 1,727.2 billion in 2009. Consumer Health Division

accounted for 19.0% of the Company’s total sales for 2009.

In the OTC market, Kalbe occupied the top-ranked position, with

control of a 16% share of the market in Indonesia.

The Company produces 6 therapeutic classes for OTC. These

products consist of self-medication alternatives (available without a

doctor’s prescription) that are used for treatment of minor illnesses

and enhancement of one’s general well-being, effectively but at

an affordable cost. For treatment of dyspepsia, Kalbe’s Promag

Tinjauan Umum

Di pasar farmasi Indonesia terdapat dua kategori produk yaitu

obat resep dan obat bebas (OTC) yang hampir berimbang porsi

nilai pasarnya. Walau nilai pasar obat resep lebih besar dari

pasar obat bebas, namun sejak tahun 2005 tren menunjukkan

bahwa pertumbuhan obat bebas selalu lebih tinggi dibanding

pertumbuhan obat resep. Selama periode tahun 2005 hingga

2009, pertumbuhan pasar obat bebas tercatat sekitar 13,2%.

Kinerja Operasional

Divisi Produk Kesehatan Kalbe terdiri dari dua kategori produk

yaitu obat bebas dan minuman energi, yang di masing-masing

kategori selama ini merupakan pemimpin di pasar dengan merek

dagang kuat.

Penjualan Divisi Produk Kesehatan di tahun 2009 mengalami titik

balik mulai bertumbuh kembali setelah beberapa tahun terakhir

mengalami tren penurunan, yaitu tumbuh 17,1% dari Rp 1.475,0

miliar di tahun 2008 menjadi Rp 1.727,2 miliar di tahun 2009.

Divisi Produk Kesehatan menyumbang 19,0% dari total penjualan

Perseroan pada tahun 2009.

Dalam pasar obat bebas, Kalbe berada di urutan pertama dengan

penguasaan 16% pangsa pasar di Indonesia.

Perseroan memproduksi 6 kelas terapi obat bebas, jenis obat-

obatan yang bebas tersedia dan dijual tanpa resep dokter

dan digunakan untuk menyembuhkan penyakit ringan serta

meningkatkan kesehatan masyarakat luas secara efektif dengan

biaya terjangkau. Di kelas terapi obat maag dengan produk

“Waktu pertama kali minum E-Juss, rasa anggurnya kok jauh lebih terasa. Setelah saya tanya, ternyata anggurnya asli... pantesan seger bener. E-Juss juga menambah stamina... benar-benar menyegarkan.”

Page 40: Kal Bear 2009

38 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

and Waisan brands dominate a combined 84% of the market; for

therapy of diarrhea, Neo Entrostop has 45% of the market share; a

selection of cough medications, including Komix, Woods’, Mextril

and Mixadin, account for 41% of the market; and for alleviation

of symptoms of the common cold with Mixagrip, Mixagrip Flu &

Batuk and Procold, Kalbe controls 37% of the market. These four

therapeutic classes are the major base in supporting the sales

of over-the-counter products. In anti fungi therapeutic class, the

Company has Kalpanax and Mikorex as top products that are

dominant in their respective markets. Further, the Company offers

health supplement products, including multivitamins and vitamin

C, under Cerebrovit, Fatigon, Sakatonik and Xon-Ce brands, with

45% of market share in this category.

To promote sales, the Company has taken measures to revitalize a

number of OTC brands in 2009, among others with the launching

of Cerebrofort Strawberry, a new flavor of Cerebrofort, multivitamins

for children, as well as introducing new packaging for Neo

Entrostop, a solid and leading diarrhea therapy for over 25 years.

Product revitalization through technology upgrading led to Kalbe

replacing ginseng in Fatigon Spirit with nano ginseng, which can be

absorbed faster by the human body and benefits from Branched-

Chain Amino Acids or BCAA and L-Carnitine to supply and reserve

more energy. In response to the threat of avian influenza in 2009,

Kalbe has relaunched and marketed Handy Clean, an easy-to-

use antiseptic product. In the effort to strengthen its healthy drink

portfolio, in 2008 Kalbe also introduced a new isotonic drink

product, known as Fatigon Hydro+, made from natural coconut

water with delicious flavor.

In recent years, Extra Joss has faced major challenges and suffered

a setback in market share figures, due to sharp competition

and higher growth of the ready-to-drink energy drink market.

Kalbe’s overall performance has now increased as the result of

improvements and enhancements in various aspects of products,

distribution and marketing in 2009. Extra Joss still ranks among

the best sellers in the energy drink market, holding a market share

of 31%.

Promag dan Waisan, Kalbe menguasai 84% pangsa pasar; di

kelas terapi obat diare Perseroan memiliki produk Neo Entrostop

dengan 45% pangsa pasar; sementara di kelas terapi obat batuk

terdapat produk Komix, Woods’, Mextril dan Mixadin dengan 41%

pangsa pasar; serta kelas terapi obat flu dengan produk Mixagrip,

Mixagrip Flu & Batuk dan Procold, Kalbe menguasai 37% pangsa

pasar. Empat kelas terapi tersebut merupakan penopang utama

dari penjualan produk obat bebas. Pada kelas terapi anti jamur,

Perseroan memiliki Kalpanax dan Mikorex yang merupakan

produk unggulan yang dominan di pasarnya. Selain itu, Perseroan

mempunyai produk suplemen kesehatan seperti multivitamin dan

vitamin C dengan produk Cerebrovit, Fatigon, Sakatonik dan Xon-

Ce yang menguasai 45% pangsa pasar di kategorinya.

Untuk meningkatkan tingkat penjualan, Perseroan melakukan

revitalitasi atas beberapa merek obat bebas di tahun 2009 antara

lain melalui peluncuran produk Cerebrofort Strawberry, varian

rasa baru dari Cerebrofort, multivitamin untuk anak-anak; serta

peluncuran kemasan baru Neo Entrostop, obat diare yang kokoh

selama lebih 25 tahun berjaya di pasar. Revitalisasi produk melalui

pemanfaatan teknologi formulasi juga dilakukan yaitu dengan

mengganti kandungan ginseng dalam Fatigon Spirit dengan

nano ginseng sehingga lebih cepat terabsorpsi oleh tubuh dan

penambahan kandungan Branched-Chain Amino Acids atau BCAA

untuk menjaga tenaga tahan lebih lama serta tambahan L-Carnitine

untuk menyiapkan cadangan tenaga. Menjawab peningkatan

risiko endemi flu burung pada tahun 2009 telah diluncurkan

dan dipasarkan kembali Handy Clean, produk antiseptik yang

praktis digunakan. Upaya untuk memperkuat portofolio minuman

kesehatan juga dilakukan pada tahun 2008 dengan meluncurkan

produk baru minuman isotonik Fatigon Hydro+ yang terbuat dari

air kelapa alami dengan cita rasa yang enak.

Di segmen minuman energi, Extra Joss yang dalam tahun-tahun

terakhir mengalami tekanan dan penurunan pangsa pasar akibat

meningkatnya persaingan dan pertumbuhan pasar minuman energi

siap minum, mulai bertumbuh kembali sebagai hasil perbaikan

dan pembenahan di tahun 2009 dalam berbagai aspek produk,

distribusi dan pemasaran. Extra Joss masih menduduki jajaran

posisi atas dalam pasar minuman energi dengan pangsa pasar

sebesar 31%.

Page 41: Kal Bear 2009

39PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

To capitalize on its growth momentum in 2009, Kalbe launched a

new extension of Extra Joss called E-Juss, a powdered version of

the energy drink made with real fruit extract. Kalbe will continue

its innovation in developing and marketing new consumer health

products in line with developments in health trends for consumers,

which has included health products that are easy and convenient

to consume in a wide variety of delicious flavors.

Future Prospects

Going up against even tighter competition in 2010, Kalbe will

continue to pursue innovation and development of the consumer

health portfolio. On top of launching new products and engaging

effective promotional programs, Kalbe will take strategic measures

through collaboration with a number of international-caliber

companies as necessary steps to support growth of the consumer

health business inside and outside of Indonesia.

In line with the herbal medical treatment trend, the Company

continues to develop consumer health products created with all-

natural ingredients. The Company believes that in the future these

products will be able to be the growth drivers of the Consumer

Health Division. The Company’s several brands with natural

ingredients are Bintangin, Mensana and Remufit.

Continuous improvement in internal process was also evident

in the optimization of supply chain management, beginning with

the supply of raw materials, the production process to product

distribution – so product penetration will become more effective

(deeper) and appeal to a broader target market. In product

development, the Company will continue to apply Product Life

Cycle Management to improve its product development process

and in monitoring new products.

Memanfaatkan momentum pertumbuhan tahun 2009, diluncurkan

produk baru ekstensi Extra Joss yaitu E-Juss berupa serbuk

minuman energi yang dibuat dengan kandungan sari buah asli.

Perseroan akan terus melakukan inovasi produk-produk kesehatan

baru sesuai dengan tren kesehatan masyarakat dewasa ini yaitu

produk yang menyehatkan, mudah dan praktis untuk dikonsumsi,

serta memiliki cita rasa yang enak.

Prospek Masa Depan

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di tahun 2010,

Perseroan akan terus melakukan inovasi dan pengembangan

portofolio produk kesehatan. Di samping akan meluncurkan

produk-produk baru dan kegiatan promosi yang efektif, Perseroan

mengambil langkah strategis melalui kolaborasi dengan perusahaan

bertaraf internasional sebagai langkah nyata Perseroan untuk

menunjang pertumbuhan bisnis produk kesehatan Kalbe di dalam

maupun luar Indonesia.

Pengembangan produk kesehatan berbasis natural juga terus

dikembangkan seiring dengan meningkatnya tren pengobatan

herbal. Perseroan berharap di masa mendatang hal tersebut

mampu menjadi salah satu motor pertumbuhan yang menjanjikan

di Divisi Produk Kesehatan. Merek-merek yang telah dimiliki oleh

Perseroan dengan bahan baku herbal antara lain adalah Bintangin,

Mensana, dan Remufit.

Pembenahan proses internal juga dilaksanakan secara

berkesinambungan antara lain optimalisasi pengelolaan rantai

pasokan mulai dari pasokan bahan baku, proses produksi, hingga

distribusi produk sehingga penetrasi produk dapat ditingkatkan

dan lebih menyebar. Dalam hal pengembangan produk, Perseroan

akan terus menerapkan Product Life Cycle Management untuk

memperbaiki proses pengembangan produk dan memantau

produk baru.

Page 42: Kal Bear 2009

40 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Divisi Nutrisi Nutritionals Division

Menciptakan Keluarga SehatMaking Families Healthy

Produk Kalbe meliputi seluruh lifecycle dengan brand architecture yang kuat disertai pemberian edukasi akan pentingnya hidup sehat kepada setiap pelanggan dan masyarakat.Kalbe portfolio covers the entire lifecycle with strong brand architecture and is combined with public education on the importance of a healthy life, speaking to each customer and to the general public.

Page 43: Kal Bear 2009

41PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Emilya Chua Relationship Manager Bank Swasta di JakartaRelationship Manager of Private Bank in Jakarta

“Dari sejak bayi hingga kini berusia 4 tahun, anak saya selalu mengkonsumsi produk-produk Kalbe Morinaga yang berkualitas untuk mendukung pertumbuhannya menjadi lebih sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat.”

“From infancy up to the age of 4, my son has always consumed Kalbe Morinaga products; we give them to him because of their high quality in supporting healthier growth and strengthening his immune system.”

General Review

A healthy lifestyle is now becoming more appealing to the people,

and has become an acceptable ritual, including adopting an active

and selective preference for high-nutrition food and drinks. The

nutritionals market in 2009 expanded by 6.1%, based on AC

Nielsen 2009 estimates, and as a newcomer Kalbe Nutritionals has

managed to compete strongly with multinational producers who

have had longer exposure in the nutrition market.

Operational Performance

Sales of products from the Nutritionals Division increased by

12.0%, rising to Rp 1,935.8 billion in 2009 from Rp 1,728.2 billion

in the previous year. In aggregate terms, the Nutritionals Division

accounted for 21.3% of total sales of the Company in 2009.

Today, Kalbe showcases a complete range of nutritional products,

including milk formula for all age groups, starting from infants,

toddlers, children, teenagers, pregnant and lactating women

as well as offerings for special-needs consumer groups. Kalbe

dominates the segment of pregnant and lactating mothers through

its Prenagen brand, with a total market share of 52%, diabetic

foods and beverages with Diabetasol products, which make up

71% of the market, as well as infant and toddler foods with its Milna

lineup taking 68% of the market.

Tinjauan Umum

Gaya hidup sehat kini semakin menguat dan telah menjadi

keseharian, termasuk dalam sikap aktif dan selektif memilih

makanan dan minuman bernutrisi tinggi. Pasar nutrisi di tahun

2009 tumbuh sebesar 6,1% berdasarkan data AC Nielsen 2009,

dimana Kalbe Nutritionals sebagai pendatang baru telah mampu

bersaing dengan produsen-produsen multinasional yang sudah

lebih awal menggarap pasar nutrisi.

Kinerja Operasional

Penjualan Divisi Nutrisi meningkat sebesar 12,0% menjadi

Rp 1.935,8 miliar pada tahun 2009 dari Rp 1.728,2 miliar pada

periode sebelumnya. Secara agregat Divisi Nutrisi menyumbang

21,3% terhadap total pendapatan Perseroan pada tahun 2009.

Saat ini Kalbe memiliki rangkaian lengkap produk nutrisi, terutama

produk susu bubuk, untuk seluruh lapisan usia mulai dari bayi,

balita, anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui serta konsumen

berkebutuhan khusus. Kalbe mendominasi pasar susu ibu hamil

dan menyusui melalui produk Prenagen dengan pangsa 52%;

pasar makanan-minuman diabetik melalui produk Diabetasol yang

memiliki pangsa 71% serta makanan bayi dan balita melalui produk

Milna dengan pangsa 68%.

Page 44: Kal Bear 2009

42 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Portofolio produk nutrisi Perseroan mencakup 12 merek yang

dipasarkan di bawah payung merek Kalbe Nutritionals guna lebih

mendekatkan diri dengan konsumen dan mempertegas posisi

setiap merek di kategori masing-masing sebagai bagian dari

Kalbe, perusahaan yang memiliki reputasi dan komitmen tinggi

dalam bidang kesehatan. Untuk mempromosikan misi Kalbe

Nutritionals telah dibuka gerai Nutrition for Life (NFL) Center

di Pondok Indah Mall 2 sebagai wahana untuk meningkatkan

pengetahuan konsumen terhadap masalah kesehatan. NFL secara

rutin mengadakan berbagai kegiatan berbagi pengetahuan dan

gaya hidup sehat yang dikemas secara menarik. Di samping NFL,

Kalbe Nutritionals juga mempunyai aktivitas pemasaran dengan

gerakan “Aku Bisa”. Aktivitas pemasaran tersebut melibatkan

seluruh anggota keluarga dan dapat memberikan semangat bagi

setiap keluarga Indonesia untuk hidup sehat dan selalu berpikir

positif. Penyelenggaraan berbagai kegiatan edukasi ke pelanggan

untuk meningkatkan kesadaran akan hidup sehat yang berkualitas

tersebut dinilai sangat penting bagi Kalbe Nutritionals.

Divisi Nutrisi memfokuskan pertumbuhan pada produk-produk

premium dengan tujuan meningkatkan pendapatan. Untuk itu

Perseroan harus bersaing ketat dengan perusahaan-perusahaan

multinasional yang telah lebih memiliki pangsa pasar kuat di segmen

produk nutrisi premium. Setelah melalui tahap pengembangan

secara matang, pada tahun 2009 Kalbe meluncurkan susu

Prenagen siap minum dalam kemasan siap saji dengan tujuan

memudahkan para konsumen untuk meminum susu Prenagen

tersebut. Produk baru yang juga diluncurkan pada akhir tahun

2009 adalah produk minuman susu merek KidZee dan Zee

yang ditujukan untuk segmen anak-anak dan remaja, sekaligus

melengkapi portofolio produk susu Perseroan dari segmen bayi,

anak, remaja, dewasa dan usia tua.

Kalbe’s nutritional portfolio encompasses 12 distinct brands,

marketed under the umbrella brand of Kalbe Nutritionals, in order

to nurture closer relationships with consumers and to emphasize

the positioning of each brand as distinguishing attributes of Kalbe,

a company with solid reputation and commitment to health and

healthcare. To promote Kalbe Nutritionals’ missions, the Nutrition

for Life (NFL) Center has opened in Pondok Indah Mall 2, serving

as the base for increasing consumer knowledge of health issues.

NFL routinely holds a wide variety of interesting events for sharing

information and promoting a healthy lifestyle. In addition to NFL,

Kalbe Nutritionals also consolidated marketing activities under the

“I Can” campaign, a marketing initiative that seeks the involvement

of all family members and encourages all families in Indonesia to

maintain a healthy lifestyle and positive thinking. Kalbe Nutritionals

views these educational gatherings with consumers as vital in

increasing awareness for a high-quality and healthy life.

The Nutritionals Division focuses growth within the segment of

premium products with the aim of driving its revenue. For this

purpose, Kalbe must compete rigorously with multi-national

corporations who have secured strong market share with their

premium nutrition products. After firmly completing its development

stage, in 2009 Kalbe launched its ready-to-drink Prenagen milk

in handy packaging that provide ease and convenience for

consumers. Other new launchings completed in the end of 2009

were milk products under the KidZee and Zee brands, targeted

for children and teenagers, simultaneously complementing Kalbe’s

comprehensive milk portfolio from infancy through children and

teenagers to adults and senior consumers.

Page 45: Kal Bear 2009

43PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Prospek Masa Depan

Pada tahun 2010, Divisi Nutrisi akan terus berinovasi dalam

meluncurkan produk-produk baru untuk melengkapi produk

Kalbe Nutritionals yang meliputi seluruh lifecycle dengan brand

architecture yang kuat disertai pemberian edukasi akan pentingnya

hidup sehat kepada setiap pelanggan dan masyarakat. Perseroan

juga akan terus memperluas kemitraan dengan pihak-pihak

prinsipal dan vendor penyedia bahan baku, serta membuka

peluang bagi inovasi dari pihak luar untuk bekerja sama dalam

mengembangkan inovasi.

Future Prospects

In 2010, the Nutritionals Division will forge ahead with innovation

in new products designed to further complete the Kalbe

Nutritionals portfolio, which covers the entire lifecycle with strong

brand architecture and is combined with public education on the

importance of a healthy life, speaking to each customer and to

the general public. Kalbe will also continue to expand partnership

with principals and vendors of raw materials, as well as opening

innovation for third parties to collaborate in advancing the

innovation.

Page 46: Kal Bear 2009

44 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Divisi Distribusi dan KemasanDistribution and Packaging Division

Meningkatkan Pelayanan dan Perluasan Jaringan DistribusiImproving Services and Expansion of Network Distribution

Pertumbuhan yang berkesinambungan Kalbe dalam bisnis distribusi farmasi dicapai melalui pelayanan prima kepada prinsipal dan pelanggan.Sustained growth in Kalbe’s pharmaceuticals distribution business relies on delivering excellent service for principals and customers.

Page 47: Kal Bear 2009

45PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Priyanti Sartika PurbaAsisten Apoteker di JakartaAssistant Pharmacist in Jakarta

“Selama ini pelayanan dari Enseval cukup bagus dan memuaskan. Pihak Enseval sigap dalam merespon permintaan pengiriman obat-obatan sehingga dapat kita terima tepat pada waktunya.”

“Enseval has always provided good and satisfying service level. They responded promptly to our item ordering so that we receive the required drugs on time. “

General Review

The geography of the Indonesian archipelago presents its own

challenges for the distribution of pharmaceutical products. A strong

distribution capability covering millions of outlets – from hospitals,

clinics, community health centers, drugstores, shops and down to

conventional stalls – is as important as the quality of the products

themselves.

Operational Performance

Revenues for the Distribution and Packaging Division in 2009

reached Rp 3,210.5 billion, increasing 15.1% from Rp 2,789.9

billion in the previous year, which represents a total contribution of

35.3% to overall Company revenues for 2009. For the distribution

segment, approximately 72% of the revenue was generated from

the sale of principal products of the Kalbe Group, whereas revenues

for packaging were mostly received from third party principals.

As the largest pharmaceutical corporation, Kalbe, through

PT Enseval Putera Megatrading Tbk (“Enseval”) and its

subsidiaries, has the most extensive distribution reach in all of

Indonesia, supported by 2 Regional Distribution Centers in Jakarta

and Surabaya as well as by 64 branches with direct and indirect

coverage of 1,000,000 outlets throughout Indonesia. Apart from the

distribution of Kalbe Group products, the Company also handles

logistic requirements for some of the most formidable international

health corporations. To further enhance access to consumers,

Enseval has opened 4 new branches during 2009, located in South

Jakarta, Bengkulu, Gorontalo and Palangkaraya. This move has

established Enseval as the largest distribution and logistic provider

for health products in Indonesia.

Tinjauan Umum

Kondisi geografis negara kepulauan Indonesia adalah tantangan

dalam distribusi produk farmasi. Kemampuan distribusi yang

tangguh ke jutaan outlet – dari rumah sakit, klinik, puskesmas,

apotek, toko hingga warung – sama pentingnya dengan kualitas

produk yang disalurkan.

Kinerja Operasional

Pendapatan Divisi Distribusi & Kemasan pada tahun 2009

mencapai Rp 3.210,5 miliar atau meningkat 15,1% dari Rp 2.789,9

miliar pada tahun sebelumnya, yang secara total menyumbang

35,3% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun 2009. Untuk

segmen distribusi, 72% dari pendapatan diperoleh dari penjualan

produk-produk prinsipal dari Grup Kalbe, sedangkan pada

segmen kemasan, pendapatan terutama diperoleh dari prinsipal

pihak ketiga.

Sebagai perusahaan farmasi terbesar, melalui PT Enseval Putera

Megatrading Tbk (“Enseval”) dan anak perusahaannya, Kalbe

memiliki jaringan distribusi paling luas di Indonesia didukung

oleh 2 Pusat Distribusi Regional di kota Jakarta dan Surabaya,

serta 64 cabang sehingga mampu menjangkau 1.000.000

outlet di seluruh Indonesia secara langsung dan tidak langsung.

Selain mendistribusikan produk-produk Grup Kalbe, Perseroan

juga mendistribusikan produk-produk perusahaan kesehatan

terkemuka bertaraf internasional. Dalam rangka mendekatkan diri

ke konsumen, selama tahun 2009 Enseval membuka 4 cabang baru

yaitu di Jakarta Selatan, Bengkulu, Gorontalo dan Palangkaraya.

Hal tersebut menjadikan Enseval sebagai perusahaan distribusi

dan logistik produk kesehatan yang terbesar di Indonesia.

Page 48: Kal Bear 2009

46 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Selama tahun 2009, Kalbe melakukan berbagai perbaikan

sistem manajemen, perluasan dan perbaikan infastruktur dan

sarana pergudangan guna menjaga komitmen Perseroan

dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada seluruh

prinsipal dan pelanggan, yang hasilnya berdampak positif pada

pertumbuhan Perseroan. Selain itu, Perseroan juga melakukan

peremajaan armada distribusi dan peningkatan sistem teknologi

informasi dengan memperbarui fitur-fitur sistem Oracle sehingga

dapat menampung peningkatan kapasitas dan kompleksitas bisnis

Perseroan. Kalbe juga mulai merintis integrasi sistem teknologi

informasi di salah satu pelanggan di cabang Solo.

Pemasaran dan distribusi peralatan kesehatan dan diagnostik telah

dipisahkan menjadi unit bisnis tersendiri karena potensi pasar yang

sangat besar, dan di tahun 2009 telah menjadi motor pertumbuhan

baru dengan pertumbuhan sekitar 34,0%. Dalam model bisnis

yang baru ini, Kalbe tidak sekedar melakukan penjualan namun

juga melakukan pemasaran secara aktif, termasuk di kemudian hari

akan mengeluarkan merek dagang untuk peralatan diagnostik.

Komitmen Kalbe untuk meningkatkan pelayanan kepada prinsipal

semakin nyata di tahun 2009 dengan bergabungnya beberapa

prinsipal baru alat kesehatan dan diagnostik antara lain GE

Healthcare, 3M, Bellco, Boston Scientific, Cardinal dan Covidien.

Langkah memperluas kemitraan juga terus berkembang di tahun

2009 dengan bergabungnya produk-produk Ny Meneer, produsen

herbal berkualitas buatan Indonesia dalam distribusi Kalbe. Selain

itu dua prinsipal kami, yaitu produsen perawatan pribadi L’Oreal

dan produsen farmasi Interbat, telah menambah portofolio produk-

produk untuk ditangani distribusinya oleh Kalbe.

Pertumbuhan yang berkesinambungan Kalbe dalam bisnis

distribusi farmasi dicapai melalui pelayanan prima kepada prinsipal

dan pelanggan. Melalui perluasan jaringan distribusi, peningkatan

ketersediaan produk dan pemenuhan pesanan secara tepat waktu

di tahun 2009, telah semakin memantapkan posisi Kalbe sebagai

jaringan distribusi dan tenaga pemasaran produk farmasi terbesar

di Indonesia.

Throughout the year, Kalbe made significant improvements in

management system, expanding and improving infrastructure

and warehouse facilities in order to maintain its commitment to

providing quality services to all principals and customers which

result in positive impact towards the Company’s growth. In addition,

the Company also refurbished its distribution fleet and improved

its information technology systems by updating the features of

its Oracle systems to accommodate the increased capacity and

complexity of the Company’s business. Kalbe has also began

pioneering the integration of its information technology system with

its customers in Solo branch.

Marketing and distribution of diagnostic and medical devices have

been separated into an independent business unit because of the

large market potential, as indicated in 2009 when it became the

newest growth driver, with around 34.0% increase. Within the new

business model, Kalbe not only engages in sales, but also handles

marketing more actively, including projecting future expansion

plans into its own brand of diagnostic equipment.

In line with Kalbe’s commitment to improve services to principals,

the year 2009 saw the entry of a number of new medical device

and diagnostic principals, including GE Healthcare, 3M, Boston

Scientific, Cardinal and Covidien.

Business collaboration was also expanded in 2009 with Ny Meneer,

one of Indonesia’s quality herbal producers, joined the list of Kalbe’s

distribution principals. In addition, two existing principals, L’Oreal

personal-care producer and Interbat pharmaceuticals, have added

a number of new product lines from their portfolios for distribution

by Kalbe.

Sustained growth in Kalbe’s pharmaceuticals distribution business

relies on delivering excellent service for principals and customers.

Through expansion in distribution network coverage, increased

product availability, and on-time delivery of orders, Kalbe in 2009

succeeded in maintaining and further strengthening its position as

the largest pharmaceuticals distribution and marketing company

in Indonesia.

Page 49: Kal Bear 2009

47PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Portofolio bisnis baru yang terus dikembangkan adalah fasilitas

pelayanan kesehatan terintegrasi terdiri dari klinik, apotek,

laboratorium dan mini market, yaitu Klinik Mitrasana, yang pada

tahun 2009 telah dibuka di 14 lokasi di wilayah Jabodetabek,

meningkat dari 4 lokasi di tahun 2008. Salah satu tujuan

pembangunan klinik Mitrasana adalah penyediaan perawatan

kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat yang berada di sekitar

lokasi klinik.

Divisi Kemasan Kalbe memiliki kemampuan memasok kebutuhan

kemasan kotak, kemasan fleksibel, kemasan stripping, kemasan

blister serta composite can. Selain memenuhi kebutuhan internal

Grup Kalbe, Divisi Kemasan juga mendukung kebutuhan kemasan

untuk industri farmasi, makanan dan kosmetik serta industri bahan

bangunan, obat hewan dan makanan ternak.

Prospek Masa Depan

Menghadapi persaingan yang semakin tinggi di masa mendatang,

Divisi Distribusi dan Kemasan akan melakukan berbagai program

peningkatan fasilitas serta teknologi informasi di setiap Pusat

Distribusi guna memberi pelayanan yang lebih baik dan cepat.

Perseroan juga akan melakukan ekspansi bisnis secara selektif

serta menjalin kerja sama strategis dengan prinsipal-prinsipal

baru.

A new business model currently under development is the integrated

health care facility, made up of a clinic, pharmacy, laboratory and

minimarket, namely Mitrasana Clinic, which in 2009 was operated

in 14 locations spread throughout Jabodetabek, increasing from its

network of 4 locations in 2008. One of the missions for Mitrasana

clinics is to provide affordable health care, for people in the vicinity

of the clinics’ service coverage.

Kalbe’s Packaging Division has the ability to supply boxed and

flexible packaging as well as stripping and blister packages and

composite cans. In addition to providing internal service to the

entire Kalbe Group, the Packaging Division also caters to packaging

requirements for the pharmaceutical, food and cosmetics sectors

as well as construction materials, veterinary pharmaceutical and

feedstock industries.

Future Prospects

To more effectively counter increasing competition in the future,

the Distribution and Packaging Division will continuously implement

programs for improvement of facilities and information technology

in each Distribution Center, thus delivering better and faster service

for customers. Business expansion will also be pursued more

selectively through strategic collaboration with new principals.

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Page 50: Kal Bear 2009

48 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan OperasionalOperational Review

Selaras dalam

Harmony in a solid teamwork

kerja sama yang kokoh

Page 51: Kal Bear 2009

49PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Page 52: Kal Bear 2009

50 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Riset dan Pengembangan Research and Development

Kalbe terus melanjutkan langkah-langkah strategis menjadi inovator dalam penciptaan produk baru yang semakin canggih dan bernilai tinggi.Kalbe continued its strategic pursuit as an innovator in the development of new products which are more advanced and highly-valued.

Mengembangkan Teknologi Kesehatan Masa DepanDeveloping the Future of Healthcare Technology

Page 53: Kal Bear 2009

51PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Innovation and entrepreneurial spirit have formed the characteristic

identity of Kalbe since its incorporation more than 40 years ago.

In 2009, Kalbe continued its strategic pursuit as an innovator in

the development of new products, which are more advanced

and highly-valued. Advances in strategic capability are intensively

pursued by the Company through internal research, under license

from third parties or in collaboration and alliance with local and

international partners, such as research institutions, universities

and other companies, or, in other words, covering academic,

business and government aspects.

Kalbe’s investment in research and development (R&D) for 2009

amounted to Rp 78.8 billion, for an increase of 8.4% over total

investment of Rp 72.7 billion incurred in 2008. The Company’s

R&D costs in 2009 are equivalent to approximately 0.9% of total

consolidated sales.

In its research, Kalbe independently develops products to

take advantage of market opportunities. In 2009, a total of 24

prescription pharmaceutical products were launched, of which 3

work via a Drug Delivery System. Kalbe has successfully developed

several medications that use fast dispersible tablet technology to

facilitate ingestion, where the tablet will easily dissolve in water

before getting swallowed, oral dispersible tablet technology to

make the tablet easily dissolved in the oral cavity without the use

of drinking water, enhanced dissolution formulation technology to

increase the dissolution rate of the effective substance for higher

effectiveness and lower toxicity, as well as controlled released

formulation technology to release the substances at specific times

or locations for longer effective treatment.

A significant breakthrough was also accomplished by the Stem

Cell and Cancer Institute (SCI), a specialized research unit under

Kalbe. Stem cells have vast potential as therapy in the future, in

place of conventional drugs that are currently widely-prescribed.

In 2009, SCI Research in stem cells proceeded into clinical

testing for therapy to alleviate burn injuries and chronic wounds,

myocardial infarction, osteoarthritis as well as critical limb ischemia

or deficiencies in the blood circulation to the tibia (which may result

in damage to the tibia’s tissues). In fact, SCI has successfully

obtained a patent for “CellGrow”, a complete medium to stimulate

production of peripheral blood mononuclear-derived endothelial

progenitor cells.

Inovasi dan semangat wirausaha telah menjadi ciri khas Kalbe

sejak berdirinya lebih dari 40 tahun yang lalu. Di tahun 2009, Kalbe

terus melanjutkan langkah-langkah strategis menjadi inovator

dalam penciptaan produk baru yang semakin canggih dan bernilai

tinggi. Pengembangan kapabilitas strategis ini dilakukan Perseroan

melalui riset sendiri, di bawah lisensi pihak ketiga atau kerja sama

dan aliansi dengan mitra-mitra lokal maupun internasional, seperti

institusi riset, universitas dan perusahaan lain, atau dengan kata

lain meliputi unsur akademis, bisnis dan pemerintahan.

Investasi Kalbe dalam riset dan pengembangan (R&D) pada

tahun 2009 mencapai Rp 78,8 miliar atau meningkat 8,4% dari

investasi Rp 72,7 miliar yang dilakukan pada tahun 2008. Biaya

R&D Perseroan tahun 2009 setara dengan sekitar 0,9% dari total

penjualan konsolidasi.

Dalam riset secara mandiri, Kalbe mengembangkan produk-produk

untuk mengisi peluang pasar. Pada tahun 2009 telah diluncurkan

total 24 produk resep dimana 3 produk diantaranya menggunakan

Teknologi Penghantaran Obat (Drug Delivery System). Kalbe telah

berhasil mengembangkan beberapa produk yang menggunakan

teknologi fast dispersible tablet untuk memudahkan dalam

mengkonsumsi dimana tablet akan cepat terdispersi dalam air

sebelum ditelan, teknologi oral dispersible tablet dimana tablet

dengan cepat akan terdisolusi di dalam rongga mulut sehingga

memudahkan menelan tanpa menggunakan air minum, teknologi

enhanced dissolution formulation untuk meningkatkan laju disolusi

zat efektif obat sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan

menurunkan kadar toksin, dan teknologi controlled released

formulation dimana zat dilepaskan pada waktu atau lokasi yang

spesifik sehingga pengobatan menjadi lebih efektif.

Pencapaian signifikan dicapai oleh Stem Cell and Cancer Institute

(SCI), unit riset di bawah naungan Kalbe yang fokus pada riset

sel punca dan kanker. Sel punca memiliki potensi yang sangat

besar menjadi terapi masa depan, menggantikan peran obat-

obatan konvensional saat ini. Riset SCI dalam bidang sel punca

di tahun 2009 telah memasuki uji klinis terapi pengobatan luka

bakar dan luka kronis, infark miokard, osteoartritis serta critical

limb ischemia atau kurangnya peredaran darah ke tungkai yang

dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada tungkai. Bahkan,

SCI berhasil memperoleh paten untuk produk penumbuh sel

progenitor endotel dari sel darah tepi mononuklear yang dinamakan

“CellGrow”.

Page 54: Kal Bear 2009

52 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Dalam riset penyakit kanker, SCI mendapatkan 3 paten yang

berhubungan dengan bahan anti kanker dari artocarpin,

ekstrak daun Cassia alata dan Piper crocatum. Penemuan ini

memperlihatkan bahwa Indonesia dengan keragaman hayatinya

dapat digunakan sebagai pengobatan kanker. Dalam kegiatan

riset genetik kanker, SCI telah mempelajari beberapa oncogene

dan tumor suppressor gene pada pasien kanker Indonesia.

Kemudian pada tahun 2009, SCI membentuk unit bisnis Kalbe

Genomics (KalGen) sebagai laboratorium diagnostik molekular

canggih yang pertama di Indonesia. KalGen kini memfokuskan

pada layanan pemeriksaan molekular untuk melihat profil gen dari

sel kanker pada pasien sehingga bisa diberikan obat dengan tepat

(Farmakogenetik). KalGen telah memiliki 13 layanan pemeriksaan

farmakogenetik hingga akhir 2009. Pemeriksaan genetik ini akan

terus dikembangkan, tidak hanya pada kanker saja, tapi pada

penyakit-penyakit lain juga. Dalam kegiatannya, KalGen selalu

berkolaborasi dengan berbagai laboratorium, lembaga-lembaga

riset dan perguruan tinggi serta akan mengembangkan layanan ke

tingkat regional.

Pada tahun 2009 SCI telah mendapatkan sertifikasi United Kingdom

National External Quality Assessment Service (UKNEQAS) untuk

pemeriksaan gen K-Ras. Pemeriksaan gen K-Ras sangat penting

dalam kaitannya dengan pemilihan obat untuk terapi beberapa

kanker, terutama pada kanker kolorektal dan paru. Sertifikasi

tersebut menunjukkan bahwa pemeriksaan yang dilakukan di

SCI untuk gen K-Ras tersebut telah dapat dilakukan dengan

prosedur dan hasil yang tepat. Sertifikasi ini akan mendukung

KalGen, sehingga unit usaha yang menjual layanan pemeriksaan

gen ini dapat kemudian menyatakan pemeriksaan telah tervalidasi.

Di samping itu, untuk memperkuat bisnisnya, KalGen juga akan

membangun kerjasama yang erat dengan beberapa perusahaan

diagnostik yang ternama.

Selain TheraCIM, Kalbe juga melakukan pengembangan produk

berbasis riset dan teknologi di bidang bioteknologi. Berkolaborasi

dengan perusahaan pengembangan obat di Spanyol, Kalbe tengah

mempersiapkan pengujian klinis tahap III terhadap Racotumomab

yang ditujukan untuk terapi beberapa jenis kanker seperti non-

small cell lung cancer (NSCLC), small cell lung cancer (SCLC),

kanker payudara dan melanoma, sejenis kanker kulit. Pengujian

klinis tahap III akan melibatkan lebih dari 1.000 pasien di delapan

negara di Asia dan Amerika Latin. Kalbe akan melaksanakan

pengujian klinis di Singapura, Korea Selatan, Taiwan dan India.

Sebaliknya, Kalbe memiliki hak pemasaran atas Racotumomab di

Asia Tenggara (kecuali Vietnam), Korea Selatan, Taiwan dan India.

For cancer research, SCI obtained 3 patents regarding the anti-

cancer properties of artocarpin, leaf extracts of Cassia alata

and Piper crocatum. These findings show that Indonesia’s huge

biological diversity can be utilized for the treatment of cancers. In

cancer genetic research, SCI has investigated some oncogenes

and tumor suppressor genes in Indonesian patients. Then, in 2009,

SCI established Kalbe Genomics (KalGen), as the first sophisticated

molecular diagnostic laboratory in Indonesia. Today, KalGen focuses

on its molecular detection services to identify the genetic profile of

cancer cells, in order to confirm appropriate treatment and select

effective medication (Pharmacogenetics). As of end-2009, KalGen

maintains thirteen pharmacogenetic detection services. KalGen

continues to actively expand capabilities into other diagnoses, not

only for cancer, but for other diseases as well. In its activity, KalGen

always collaborates with laboratories, research institutions and

universities; Kalgen also steadily develops its operational coverage

on a regional level.

In 2009, SCI obtained certification from the United Kingdom National

External Quality Assessment Service (UKNEQAS) for K-Ras gene.

K-Ras gene examination is important in relation to the selection of

medication for the treatment of cancer, especially colorectal and lung

cancers. This certifies that the K-Ras genetic detection procedures

conducted by SCI have been carried out according to accepted

procedures with correct results. The certification will support

KalGen until such future time that this gene detection business

unit can declare its service validated. In addition, to strengthen its

business, KalGen will establish close working relationships with a

number of well-known diagnostic companies.

In addition to TheraCIM, Kalbe also pursued research and

developed technology-based products in the field of biotechnology.

In collaboration with a drug development company based in

Spain, Kalbe has been preparing to conduct phase III clinical trials

for Racotumomab, which is intended for the treatment of some

cancers, such as non-small cell lung cancer (NSCLC), small cell

lung cancer (SCLC), breast cancer, and melanoma, a type of skin

cancer. Phase III clinical trials will involve more than 1,000 patients

in eight countries in Asia and Latin America. Kalbe will conduct the

clinical trial at various sites in Singapore, South Korea, Taiwan and

India. In return, Kalbe has the right to commercialize Racotumomab

in Southeast Asia (excluding Vietnam), South Korea, Taiwan, and

India.

Page 55: Kal Bear 2009

53PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Sejak tahun 2008, Kalbe telah merintis riset kerja sama dengan

para peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (“FKUI”)

dan RS Kanker Dharmais, Jakarta dalam mengembangkan

formulasi produk dan uji klinis atas produk nutrisi yang ditujukan

bagi penderita kanker.

Banyak penderita kanker menderita malnutrisi dan penurunan

kualitas hidup sebagai dampak dari pengobatan-pengobatan

yang harus dijalankan, sehingga diperlukan tambahan asupan gizi

yang memiliki nilai protein yang tinggi dan juga zat-zat tertentu

dalam jumlah yang tepat untuk dapat meningkatkan nafsu makan

penderita kanker. Dengan asupan yang baik, diharapkan organ-

organ tubuh yang sakit bisa lebih berfungsi dan tubuh dapat

merespon lebih baik atas pengobatan yang diberikan.

Dengan mengandalkan pengalaman Kalbe dalam riset dan

pengembangan produk dan para peneliti FKUI serta didukung

dengan pengalaman dan jaringan RS Kanker Dharmais dalam

uji klinis produk, Kalbe akan meluncurkan produk baru hasil

kerjasama, NutriCan pada awal tahun 2010. Produk ini sedianya

akan melengkapi portofolio produk-produk onkologi Kalbe di Divisi

Obat Resep sebagai bagian dari strategi Divisi Obat Resep untuk

menyediakan solusi lengkap (holistic solution) bagi pasien yang

meliputi obat-obatan yang bersifat kuratif, suplemen dan nutrisi

yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Pada tahun 2010, Kalbe merencanakan untuk meluncurkan unit

bisnis baru di bidang sel punca yaitu “Regenerative and Cell

Therapy” atau ReGeniC. ReGeniC adalah suatu unit usaha yang

nantinya ditempatkan untuk memberikan layanan pemrosesan sel

punca ataupun sel lainnya dalam kaitannya untuk terapi berbagai

penyakit. Studi klinis sel punca untuk pengobatan osteoartritis dan

infark miokard akan menjadi portofolio pengolah sel di ReGeniC.

Dalam dunia bioteknologi serta kedokteran yang semakin

berkembang maju, melalui SCI, KalGen dan unit bisnis lain yang

akan dikembangkan di masa depan, Kalbe mendukung kalangan

ilmuwan dan dokter di Indonesia untuk mengambil peran aktif

dalam memajukan perkembangan riset dan teknologi medis di

tingkat nasional, regional dan internasional. Sehingga dengan

demikian Indonesia dapat tampil sebagai salah satu pelaku utama

dalam perkembangan teknologi pengobatan masa depan.

Starting in 2008, Kalbe has pioneered research in collaboration

with researchers from the Medicine Faculty of Universitas Indonesia

(“FKUI”) and Dharmais Cancer Hospital, Jakarta, in developing and

embarking on clinical trials of a nutritional product dedicated to

treatment of cancer patients.

As a result of the therapy undertaken by cancer patients, many

suffer malnutrition and deterioration of their quality of life, and

therefore require additional high-protein nutrition ; a specific

amount of certain vitamins and minerals must be consumed by

patients. Through a proper and nutritious intake, damaged internal

organs can perform better and the overall body can respond to the

treatment.

Exploiting Kalbe’s experience in research and development, FKUI

scientists, together with Dharmais Cancer Hospital’s experience

and networking in clinical trials, collaborate with Kalbe in launching

a new joint research product, called ‘NutriCan’, in early 2010. This

product will expand Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals Division

oncology portfolio products as part of the Division’s strategy to

provide holistic / comprehensive solutions to patients, covering

curative drugs to supplements and nutritional products dedicated

to increase a patient’s quality of life.

In 2010, Kalbe has plans to launch a new stem cell business unit

called “Regenerative and Cell Therapy” or ReGeniC; it would later

be positioned to provide service in processing stem cells or even

other cell types for the benefit of treatment of various illnesses.

Stem cell clinical studies for the medication of osteoarthritis and

myocardial infarction will complement the cell processing portfolio

of ReGeniC.

In the world of biotechnology and medicine, where developments

continue to accelerate, Kalbe, through SCI, KalGen and other

businesses that it intends to develop in the future, continues to

support scientists and doctors in Indonesia to take an active role

in promoting the development of research and medical technology

at national, regional and international levels. Hence, Indonesia can

participate as one of the major initiators in therapeutic technological

advances for the future.

Page 56: Kal Bear 2009

54 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Pengelolaan Rantai Pasokan Supply Chain Management

Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan

Arus Produk yangLancar dan EfisienEfficient and Smooth Product Flow

Implementasi pengelolaan rantai pasokan Kalbe secara menyeluruh yang intensif adalah bagian dari strategi meningkatkan produktivitas Kalbe dalam jangka panjang.Intensive implementation of the end-to-end supply chain management is a part of Kalbe’s strategy to optimize productivity over the long term.

Page 57: Kal Bear 2009

55PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data

Pengelolaan rantai pasokan merupakan salah satu aktivitas kunci dalam menunjang keberhasilan bisnis di era ekonomi terbuka dan persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Aspek ini juga menjadi perhatian utama bagi Perseroan, yang memiliki lebih dari 2.000 item produk serta proses dan fasilitas produksi yang beragam. Sejalan dengan strategi Perseroan yaitu strategi PIC – Productivity, Innovation and Cash Flow, fokus Perseroan dalam memperbaiki pengelolaan rantai pasokan telah membuahkan hasil dalam peningkatan arus kas secara signifikan. Pada tahun 2009, Kalbe menghasilkan aliran dana tunai operasional sebesar Rp 555,9 miliar atau meningkat 68,8% dibandingkan dengan tahun 2008.

Tim Kerja Pengelolaan Rantai Pasokan (Supply Chain Task Force) yang dibentuk pada awal tahun 2008 terus meningkatkan cakupan dan intensitas kegiatannya selama tahun 2009. Upaya merevitalisasi strategi rantai pasokan Grup Kalbe secara menyeluruh (end-to-end) dan menyelaraskan setiap komponen rantai pasokan yang dimulai dari bagian penyediaan bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, hingga distribusi dan logistik, telah memberikan hasil-hasil yang menggembirakan.

Rata-rata perputaran persediaan Kalbe menurun 19 hari dari 142 hari di tahun 2008 menjadi 123 hari di tahun 2009, sementara siklus operasional bersih menurun 25 hari dari 158 hari di tahun 2008 menjadi 133 hari di 2009. Perbaikan kinerja operasional ini secara nyata telah meningkatkan aliran dana tunai dari aktivitas operasi sebesar 68,8% dari Rp 807,7 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 1.363,6 miliar pada akhir 2009.

Perbaikan rata-rata perputaran persediaan selama 19 hari di tahun 2009 dapat dicapai tanpa mengurangi kualitas layanan, dimana Perseroan bahkan mampu meningkatkan pemenuhan pemesanan, pengantaran tepat waktu, dan mengeliminasi terjadinya kondisi stock-out.

Penyempurnaan pengelolaan rantai pasokan di tahun 2009 dilakukan di sejumlah aspek penting melalui sentralisasi pembelian bahan baku terutama dengan pemasok-pemasok besar melalui metode VMI (Vendor Managed Inventory) yang lebih efisien; sentralisasi PPIC (Production Planning Inventory Control); serta penataan proses produksi obat-obat bervolume tinggi yang difokuskan di satu lini atau pabrik tertentu, sementara obat-obat yang volume produksinya relatif sedikit diproduksi di lini atau pabrik lain. Selain itu, dilakukan pula sentralisasi dan perbaikan perencanaan permintaan dari cabang-cabang, serta peningkatan pengelolaan gudang dan transportasi.

Implementasi pengelolaan rantai pasokan Perseroan secara menyeluruh atau end-to-end yang telah dilakukan secara intensif di tahun 2009 akan terus dilanjutkan di masa-masa mendatang sebagai bagian dari strategi meningkatkan produktivitas Kalbe dalam jangka panjang.

Supply chain management is a key initiative in supporting business success in an era of deregulated economies and tighter competition; it is consequently accorded constant concern by the Company as Kalbe carries over 2,000 items on its product list and a wide range of production facilities and processes for its operational activities. In line with the Company’s PIC strategy - Productivity, Innovation and Cash Flow, the focus of the Company to improve supply chain management has resulted in significant increase of cash flow. In 2009, Kalbe has generated operating cash flow amounted to USD 555.9 billion, an increase of 68.8% compared to 2008.

The Supply Chain Task Force was established in early 2008 and was actively engaged in fine-tuning the coverage and intensity of activities throughout 2009. Overall, efforts to both revitalize the supply chain from end-to-end within Kalbe Group as well as to align every component of the supply chain – starting from procurement of raw materials, production, marketing, sales, and up to distribution and logistics – have added to streamlining processes.

Kalbe’s average days of inventory dropped by 19 days, going from 142 days in 2008 to 123 days in 2009, whereas its net operating cycle was reduced by 25 days, from 158 days in 2008 to 133 days in 2009. Better operational performance has clearly accounted for higher net operating cash flow, swelling by 68.8%, from Rp 807.7 billion in 2008 to Rp 1,363.6 billion in 2009.

Improvement in the average days of inventory by 19 days for 2009 was achieved without any compromise to overall service quality. In fact, the Company managed to increase fulfillment of orders, on-time delivery and elimination of stock-out incidents.

Enhancements in supply chain management during 2009 were applied on several critical aspects, including centralized raw material procurement, especially with large suppliers through the more efficient VMI (Vendor Managed Inventory) mechanism; we also implemented centralization of PPIC (Production Planning Inventory Control), and production management of high-volume drugs into one particular line or factory, as against products with a relatively low production volume which are pooled in another line or manufacturing facility. Also, Kalbe has instituted centralization and upgrades in the order planning process for branches, as well as upgrading warehousing and transportation management.

Intensive implementation of the end-to-end supply chain management in 2009 will be continuously refined in coming years as part of Kalbe’s strategy to optimize productivity over the long term.

Page 58: Kal Bear 2009

56 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan

Portofolio Bisnis yang DisempurnakanEnhanced Business Portfolio

Menyediakan Solusi Kesehatan Lengkap Provide Comprehensive Healthcare Solution

Kalbe menyediakan solusi kesehatan yang lengkap mulai dari produk obat-obatan, nutrisi, suplemen, makanan dan minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan.Kalbe provides comprehensive healthcare solutions, starting with drugs, nutritional products, supplemental products, healthy foods and beverages, proceeding up to medical devices.

Page 59: Kal Bear 2009

57PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data

In maintaining its position as the nation’s largest pharmaceutical company, Kalbe must uphold continual innovation in its business to achieve competitive advantage over the long run. As such, Kalbe has developed and enhanced its business portfolios in line with the strategic corporate objective to remain focused on the business of healthcare. The goal is to offer comprehensive healthcare solutions, starting with drugs, nutritional products, supplemental products, healthy foods and beverages, proceeding up to medical devices, including primary medical services.

Kalbe’s main business portfolio is prescription pharmaceuticals, the nucleus of the Company’s operations established in 1966. The second portfolio is consumer health products, encompassing over-the-counter medications, energy drinks and health drinks. The third is made up of nutritional products, mainly baby formula and milk for expectant as well as lactating mothers, and also special-need products for particular illnesses such as diabetes, liver malfunction and heart problems. The fourth is the business of marketing diagnostic and medical devices, one with impressive growth prospects.

The fifth and sixth portfolios cover Kalbe’s service businesses, specifically the health product distribution operation (a competitive advantage of the Company), as well as trading in pharmaceutical raw materials; finally, there is the health service unit, called the Mitrasana Clinic, incorporating four services under one roof: a clinic, pharmacy, laboratory and mini market.

The seventh portfolio is the pioneering business built by Kalbe to anticipate the development of medical technology and biopharmacy as the new paradigm of future targeted therapy. Within the scope of the new business is stem cell research, which holds promise for the cure of various diseases, as well as a molecular diagnostic service for treatment of cancer – which leads to Personalized Medicine.

The eighth portfolio is the holistic eye care service, under Singapore-based Kalbe Vision, Pte. Ltd., which markets eye solutions, contact lenses, surgical equipment and eye care support products.

The ninth portfolio is the packaging business, one which was initially started for the internal requirements of Kalbe Group but today has expanded to serve external principals engaged in the food, cosmetics and numerous other sectors.

The tenth portfolio is Kalbe International, Pte. Ltd., based in Singapore, which spearheads activities in regional markets. Through this international business unit, Kalbe has spread its wings through ASEAN nations, Nigeria and Sri Lanka and simultaneously established a joint venture company in the Philippines.

Through these 10 enhanced business portfolios, the Company is correctly positioned to develop strategic capabilities and advantages for the present whilst expanding growth opportunities and exploring potential for the future, in line with the rapid development of medical technology.

Untuk mempertahankan posisinya sebagai perusahaan farmasi nasional terbesar di Indonesia, Kalbe dituntut untuk terus melakukan inovasi bisnis dalam rangka meraih keunggulan kompetitif jangka panjang. Untuk itu, Kalbe telah mengembangkan dan menyempurnakan portofolio bisnis, sejalan dengan sasaran strategis Perseroan untuk tetap fokus di bisnis kesehatan (healthcare) dalam pengertian yang luas melalui penyediaan solusi kesehatan yang lengkap mulai dari produk obat-obatan, nutrisi, suplemen, makanan dan minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan termasuk pelayanan kesehatan primer.

Portofolio bisnis utama Kalbe adalah bisnis obat resep, yang merupakan awal mula bisnis Perseroan di tahun 1966. Portofolio kedua adalah produk kesehatan konsumer meliputi obat-obatan bebas, minuman energi serta minuman kesehatan. Yang ketiga adalah produk-produk nutrisi, terutama susu untuk bayi dan ibu hamil menyusui, dan produk khusus penderita penyakit tertentu seperti diabetes, penyakit ginjal, hati dan lain-lain. Yang keempat yaitu pemasaran peralatan kesehatan dan diagnostik, yang memiliki potensi pertumbuhan besar.

Portofolio kelima dan keenam mencakup bisnis layanan (service) yaitu bisnis distribusi produk kesehatan yang juga merupakan keunggulan Perseroan serta perdagangan bahan baku industri farmasi; kemudian bisnis pelayanan kesehatan melalui Klinik Mitrasana yang menggabungkan 4 layanan di bawah satu atap yaitu klinik, apotek, laboratorium dan mini market.

Portofolio ketujuh adalah bisnis pionir yang dikembangkan Kalbe sebagai antisipasi perkembangan teknologi medis dan paradigma pengobatan masa depan targeted therapy, yaitu bisnis biofarmasi. Di dalam lanskap bisnis baru ini tercakup penelitian sel punca untuk pengobatan berbagai penyakit, serta layanan diagnostik molekular untuk pengobatan kanker yang mengarah ke Personalized Medicine.

Portofolio kedelapan adalah layanan holistik perawatan mata, dengan wadah perusahaan Kalbe Vision, Pte. Ltd. berbasis di Singapura, yang memasarkan obat mata, lensa kontak, peralatan operasi dan produk-produk penunjang kesehatan mata.

Portofolio kesembilan adalah bisnis kemasan yang mulanya dibangun untuk kebutuhan internal Grup Kalbe, dan kini juga melayani kebutuhan eksternal Kalbe seperti industri makanan, kosmetik dan lain sebagainya.

Portofolio kesepuluh adalah Kalbe International, Pte. Ltd. berbasis di Singapura yang merupakan ujung tombak untuk melangkah ke pasar regional. Melalui unit bisnis internasional ini, Kalbe telah mengembangkan pasar di negara-negara ASEAN, Nigeria dan Sri Lanka serta membentuk perusahaan patungan di Filipina.

Melalui 10 portofolio bisnis yang telah disempurnakan ini, Perseroan berada dalam posisi strategis yang tepat untuk mengembangkan kapabilitas dan keunggulan saat ini serta di saat bersamaan mengembangkan potensi-potensi dan peluang pertumbuhan masa depan yang hadir seiring berkembangnya teknologi medis.

Page 60: Kal Bear 2009

58 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan

Sumber Daya ManusiaHuman Resources Development

Menyiapkan Pemimpin untuk Pertumbuhan Bisnis Masa DepanBuilding Leaders for Future Business Growth

Kalbe mengembangkan sumber daya manusia dengan menerapkan pendekatan “a Leader creates Leaders” melalui proses pendampingan, pelatihan dan konseling.Human resource development at Kalbe applies the approach of “a Leader creates Leaders” through the processes of mentoring, training and counseling.

Page 61: Kal Bear 2009

59PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data

In line with Kalbe’s development and the increasing challenges

faced by the organization, people hold a critical role in supporting

business sustainability. Kalbe’s Human Resource Development

(HRD) Division is a strategic partner, supporting management in

formulating corporate strategies to prepare future leaders as well

as developing and implementing an HRD system consistent with

corporate strategies.

Furthermore, Kalbe continues to roll out improvements in

organizational capabilities to recruit, retain and develop employees.

This is accomplished with a balanced nurturing of a conducive

working environment, based on trust and open communication at

every level within the organizational structure.

Corporate Management System

Kalbe encourages involvement of all employees through the

implementation of a Corporate Management System. Based on

the basic principles of structured organizational management,

the work mechanism and framework provide functions to

support the alignment of business strategies with horizontal and

vertical implementation. This Management System facilitates the

formulation and development of corporate strategies, as well as

translating them into clearly-defined individual work plans that can

be easily comprehended and implemented by each employee.

A Management System activity that has been successfully

implemented is the “Continuous Improvement” or Conim program.

Through various Conim initiatives, which include Individual

Improvement/Suggestion System (SS), Team Improvement/

Quality Control Circle (QCC) and Cross Functional Improvement/

Quality Control Projects (QCP), Kalbe has carried out its corporate

strategies and competency improvement of the people and

the organization through fine-tuning of process performance

and productivity; the Company seeks active participation of all

employees, on an individual basis as well as in groups.

During 2009, Kalbe Group has intensively implemented a total of

6,831 improvement initiatives, consisting of 6,592 in the Suggestion

System, 188 Quality Control Circles and 51 Quality Control

Projects. Furthermore, Kalbe also held the Conim convention as

a competitive medium, as well as a formal appreciation ceremony

for participating employees, whilst at the same time establishing

Conim as an essential element of Kalbe Group culture.

Seiring perkembangan Kalbe dan meningkatnya tantangan yang

dihadapi, sumber daya manusia memegang peranan penting dalam

mendukung kesinambungan usaha. Divisi pengembangan Sumber

Daya Manusia (SDM) Kalbe adalah mitra strategis yang membantu

manajemen menyusun strategi korporasi untuk mempersiapkan

kader-kader pemimpin serta mengembangkan dan menerapkan

sistem SDM yang selaras dengan strategi perusahaan.

Selain itu, Kalbe terus berupaya meningkatkan kemampuan untuk

merekrut, mempertahankan dan mengembangkan karyawan. Hal

tersebut juga diimbangi dengan membina lingkungan kerja yang

kondusif berlandaskan kepercayaan dan komunikasi yang terbuka

pada setiap jenjang organisasi.

Sistem Manajemen Perusahaan

Kalbe mendorong keterlibatan seluruh karyawan melalui penerapan

Sistem Manajemen Perusahaan. Berbasis prinsip-prinsip dasar

pengelolaan organisasi yang terstruktur, kerangka dan mekanisme

kerja tersebut menunjang keselarasan strategi bisnis dengan

implementasi secara horizontal maupun vertikal. Sistem Manajemen

memfasilitasi proses penyusunan dan pengembangan strategi

perusahaan sekaligus penjabarannya dalam bentuk rencana kerja

individu yang jelas sehingga mudah dimengerti dan diterapkan

oleh setiap karyawan.

Salah satu kegiatan Sistem Manajemen yang telah berhasil

diterapkan adalah Continuous Improvement (Conim), yaitu program

perbaikan yang berkesinambungan. Melalui beragam inisiatif

Conim yang terdiri dari Individual Improvement/Suggestion System

(SS), Team Improvement/Quality Control Circle (QCC) dan Cross

Functional Improvement/Quality Control Project (QCP), Kalbe

merealisasikan strategi perusahaan dan peningkatan kompetensi

SDM dan organisasi melalui penyempurnaan kinerja proses dan

produktivitas yang melibatkan partisipasi aktif semua karyawan,

baik secara individu maupun kelompok.

Sepanjang tahun 2009, Grup Kalbe secara intensif melakukan

implementasi sejumlah 6.831 inisiatif perbaikan, yang terdiri dari

6.592 Suggestion System, 188 Quality Control Circle dan 51 Quality

Control Project. Selanjutnya, Kalbe juga melaksanakan konvensi

Conim sebagai ajang kompetisi dan apresiasi bagi karyawan yang

turut berpartisipasi, sekaligus mengukuhkan Conim sebagai salah

satu elemen penting dalam budaya Grup Kalbe.

Page 62: Kal Bear 2009

60 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan

Program Pelatihan dan Pengembangan

Kalbe beraspirasi untuk senantiasa meraih tingkat kompetensi

dan kinerja sumber daya manusia yang optimal dalam rangka

membentuk generasi penerus yang mampu melanjutkan

keberhasilan Kalbe di masa mendatang. Pengembangan SDM di

Kalbe menerapkan pendekatan “a Leader creates Leaders” melalui

proses pendampingan, pelatihan dan konseling. Hal tersebut

dicapai melalui pelaksanaan program yang terstruktur serta

mekanisme People Review yang diselenggarakan setiap tahun

untuk mengidentifikasi talenta berdasarkan kinerja dan potensi

karyawan yang ada.

Komitmen Kalbe untuk terus mengembangkan kompetensi

karyawan juga diwujudkan dengan senantiasa mengikutsertakan

karyawan dalam program pelatihan internal maupun eksternal.

Fokus pengembangan yang ditekankan mencakup tiga bidang yaitu

kompetensi dasar, kemampuan fungsional dan kepemimpinan.

Sepanjang tahun 2009, total biaya pelatihan dan pengembangan

Perseroan mencapai Rp 14,2 miliar.

Kalbe mengaplikasikan best practice sharing untuk membangun

budaya belajar di lingkungan perusahaan. Hal ini dilakukan secara

internal antar perusahaan dan antar karyawan Grup Kalbe. Selain

itu, Perseroan juga mengundang pihak luar yang memiliki keahlian

khusus atau menyelenggarakan studi banding dengan berbagai

perusahaan lain. Seluruh inisiatif pembelajaran tersebut dilakukan

dalam rangka berbagi pengetahuan, pengalaman kerja terbaik,

pertukaran ide dan inovasi terbaru yang digunakan sebagai acuan

bagi karyawan dan Perseroan untuk menjadi yang terbaik di

bidangnya.

Training and Development Program

Kalbe aspires to continually optimize the competency and

performance of its people in order to build a future generation of

leaders, individuals who will drive Kalbe’s continued success in

coming years. HR development at Kalbe applies the approach of

“a Leader creates Leaders” through the processes of mentoring,

training and counselling. This is applied through a structured

program and a People Review approach that is carried out on an

annual basis, to identify talent based on performance and potential

of each employee.

Kalbe’s commitment to continually develop this competency is

also realized by encouraging active employee participation in

internal and external training programs. Focus for development is

emphasized in three areas: basic competency, functional capability

and leadership. Throughout 2009, the Company’s total training

and development costs reached Rp 14.2 billion.

Kalbe implements best-practice sharing to nurture a learning

culture within the Group’s environment. This is conducted internally

among companies as well as among employees of Kalbe Group.

Further, the Company also invites external experts in particular

areas and hosts comparative studies in conjunction with many other

companies. All learning initiatives are designed for sharing both

knowledge and best working experience, as well as exchanges of

ideas and latest innovations for use as references by employees

and the Company in order to be the best in the field.

Data Karyawan Berdasarkan PendidikanEmployee Statistic by Education

SD | Elementary S1 I UndergraduateSMP | Junior High School S2 | Post GraduateSMA | Senior High School S3 | DoctorateDiploma

2008 2009

1,922 1,853

3,129 3,102

145 1469 8

4,455 4,366

401 385188 175

Data Karyawan Berdasarkan GolonganEmployee Statistic by Position

Staf dan Non Staf | Staff and Non StaffOfficer/SupervisorManagerJajaran Eksekutif | Executives

2008 2009

71 90519 532

1,638 1,655

7,553 7,300

Page 63: Kal Bear 2009

61PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data

Kompensasi dan Kesejahteraan Karyawan

Setiap tahun Kalbe melakukan evaluasi sistem kompensasi

yang terdiri dari gaji, tunjangan dan komponen lainnya. Dengan

menggunakan laporan survei kompensasi dari konsultan

independen sebagai referensi, diharapkan sistem kompensasi

yang diberikan kepada karyawan senantiasa kompetitif dan sejalan

dengan perkembangan pasar.

Secara berkala Perseroan juga menyelenggarakan Employee and

Family Gathering sebagai wadah untuk mempererat hubungan

antara manajemen, karyawan dan keluarga karyawan.

Sebagai penghargaan terhadap karyawan atas masa baktinya,

Kalbe juga memberikan pembekalan kepada karyawan yang akan

memasuki masa pensiun melalui program Masa Persiapan Pensiun

berupa pelatihan yang mencakup persiapan mental menjelang

pensiun, pengelolaan keuangan keluarga, hidup sehat di masa

pensiun, info usaha dan kiat-kiat berwirausaha.

Compensation and Employee Welfare

Each year, Kalbe performs an evaluation of its compensation

system, which consists of salaries, benefits and other components.

Using a compensation survey from an independent consultant as

a reference, the compensation package provided to employees

is maintained as competitive and consistent with changes in the

market.

On a regular basis, the Company also holds Employee and Family

Gatherings to foster a closer relationship between Management,

employees and their families.

As a token of appreciation to employees for their service to

the Company, Kalbe also provides training for those who are

approaching retirement, through the Pre-Retirement Preparation

program, which consists of life-adjustment training as pre-retirement

preparation, management of household finances, healthy living in

retirement, as well as information and tips on entrepreneurship.

Data Karyawan Berdasarkan UsiaEmployee Statistic by Age

18 – < 25 Tahun | Year> 55 Tahun | Year26 – < 35 Tahun | Year

36 – < 45 Tahun | Year

46 – < 55 Tahun | Year

2008 2009

846 853

17 19

2,6032,773

5,526 5,257

1,257 1,133

Data Karyawan Berdasarkan StatusEmployee Statistic by Status

Tetap | PermanentNon Tetap | Non Permanent

2008 2009

3,6563,938

9,466 9,309

Page 64: Kal Bear 2009

62 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Daftar Pelatihan Karyawan di Tahun 2009 | Employee Training Programs List in 2009

Tanggal PelatihanDate

PenyelenggaraInstitution

TopikProgram

TempatPlace

15 January Gapmmi Seminar Outlook Industri Pangan 2009 Jakarta

16 - 17 January PERMI, PATPI, UGM Seminar International Lactic Acid Bacteria & Culture Collection Yogyakarta

20 January GPFI Seminar Tantangan Bisnis Farmasi & Pengadaan Bahan Baku Tahun 2009

Jakarta

23 - 24 January Markplus Marketing Plan for Pharmaceutical Industry Jakarta

29 January PPM Seminar Developing Capital in Challenging Jakarta

25 - 28 February People Sight Couching & Counseling Effectively Bandung

10 - 12 March PPM Training for Trainer Jakarta

20 - 21 March Value Consult Strategic Performance Management Jakarta

23 - 25 March Iverson Technology Open Office Training Jakarta

31 March Isicom Legal Aspect of Governance for BOD and BOC Jakarta

15 April - 1 July Dale Carnigie Fundamental Leadership Jakarta

29 - 30 April Ms. ExpertGym LAB BI (Bisnis Intellegence) Jakarta

16 May - 8 August Dale Carnigie Fundamental Leadership Jakarta

19 - 20 May SGS Indonesia Sustainability Report Assurance (SRA) Jakarta

25 - 26 May YPIA Enterprise Risk Management (ERM) Jakarta

26 - 28 May Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI)

Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak Jakarta

27 - 28 May PT. Softindo - Exac Tax Treaty dan International Tax Planning Jakarta

30 May Ortax Manajemen dan Pemeriksaan PPN Jakarta

12 - 14 May SHP Kalbe Nutritionals Management System Jakarta

1 - 12 June SHP HRODP Jakarta

1 - 12 June NUS General Management Programme Singapura

4 June PPM Enriching Secretary’s Competencies Jakarta

5 June - 18 September

GML Performance Consulting Certified Strategy Execution Professional (CSEP) Jakarta

8 - 10 June YPIA Psikologi dan Komunikasi Audit Jakarta

8 - 19 June YPIA Pelatihan Audit Intern Tingkat Dasar II Jakarta

9 - 10 June Palladium Executing Strategy with The Balanced Score Card Jakarta

11 June LKDI Effective Whistle Blowing System (WBS) Jakarta

16 - 18 June YPIA Seminar Nasional Internal Audit 2009 Jakarta

22 - 26 June Oracle Oracle R12 Financial Application Overview Jakarta

1 - 3 July Nettrain Informatika IT Project Management Jakarta

6 - 16 July PPAK (Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan)

Dasar-dasar Audit Jakarta

13 - 17 July PT. Mitra Integrasi Informatika Customize Implementing Windows Server 2003 Clustering, SQL Server 2005 and IIS 6.0

Jakarta

14 - 16 July IIRI Certified Investor Relations (CIR) Jakarta

1 August PT Integral Data Prima (ORTAX) Kupas Tuntas Pemotongan dan Pelaporan PPH Ps 21 Jakarta

10 - 11 August Value Consult Strategic ManPower Planning Jakarta

13 August RS Gading Seminar Hukum Medik (Apa yg akan terjadi apabila hukum memasuki kedokteran)

Jakarta

13 - 14 August PT Samchad Consulting Indonesia

Project Management Jakarta

13 - 14 August IIA Indonesia Internal Auditing for Fraud Workshop Jakarta

15 - 16 August Nusantara Professional Education

Pelatihan Hukum Penyusunan Kontrak Bisnis Jakarta

19 - 20 August Prasetya Mulya Winning Marketing Strategies Jakarta

20 August PB & Co Wajah Baru PPh Jakarta

26 - 27 August Prima Target Training Creative Accounting & Tax Management Jakarta

1 - 2 September Prasetya Mulya Building Powerful Brand Jakarta

7 - 8 September Formasi Updated Peraturan Pajak 2009 Konsep dan Aplikasi bagi Wajib Pajak

Jakarta

29 - 30 September Singapore Human Capital Summit

Singapore Economic Development Board Singapura

Page 65: Kal Bear 2009

63PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Daftar Pelatihan Karyawan di Tahun 2009 | Employee Training Programs List in 2009

Tanggal PelatihanDate

PenyelenggaraInstitution

TopikProgram

TempatPlace

5 - 6 October Palladium Climbing Out: How to Turn Your Management System Jakarta

5 - 9 October Terradata Computindo Sysbase System and Database Admininstration ASE 11.x Jakarta

5 - 10 October PPM Project Management Jakarta

6 - 7 October JFPS HR Revolution Jakarta

12 - 13 October Prima Target Training Tax Management & Creative Accounting Jakarta

13 - 14 October Dunamis Knowledge Management Jakarta

13 - 15 October Marcus Evans 3-Days MBA Jakarta

16 - 17 October Universitas Gadjah Mada International Conference On Biological Yogyakarta

16 - 21 October PPAK (Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan)

Diklat Khusus bagi Kepala SPI Sukabumi

17 October - 21 November

Dale Carnigie Fundamental Leadership Jakarta

20 - 22 October PPM Strategic Planning Jakarta

21 - 23 October Dunamis Leadership Greatness Ciawi

28 October Value Consult Assertive Communication Skills Jakarta

28 - 29 October Jakarta Consulting Group Holding Company Management Jakarta

2 - 3 November IIA Indonesia IIA Indonesia 2009 National Conference Bandung

5 November Prima Target Training Grey Area Dalam Fokus Pemeriksaan Tahun 2009 Jakarta

7 - 8 November MUC Smart Strategy for 360 degree GCG: How to build GCG Culture

Jakarta

9 - 13 November AIM Strategic Finance Manila

9 - 20 November YPIA Pelatihan Audit Intern Tingkat Dasar II Jakarta

9 - 20 November NUS General Management Programme Singapura

10 - 11 November Prasetya Mulya Integrated New Product Development & Innovation Jakarta

23 November Propero Creative Accounting & Tax Management Jakarta

24 - 25 November GML Performance Consulting World Class E-learning Design Jakarta

24 - 26 November USJP Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak – C Jakarta

24 - 26 November USJP Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak – A Jakarta

28 - 30 November Universitas Diponegoro International Seminar and Workshop on Modern Biology and Its Applications

Semarang

3 - 4 December Human Capital Indonesia Treasury Risk Management: An Introduction to the Best in Managing Treasury Risk

Jakarta

4 - 6 December RSUP Dr. Sardjito Workshop & Symposium Toward Personalized Medicine in Oncology

Yogyakarta

7 December PT Kaba Media Internusa Workshop Menulis News Release Bandung

7 - 8 December Insight Consulting Penggunaan Software IDEA Jakarta

8 December Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal

Perkembangan Praktik UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Dalam Dunia Usaha

Jakarta

10 - 11 December Human Capital Indonesia Integrated Enterprise Risk Management Jakarta

11, 14 - 17 December

Iverson Technology IT Project Management Jakarta

11 - 17 December PPAK (Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan)

Diklat Risk Based Audit Sukabumi

14 - 17 December Nettrain Informatika Microsoft Certified Desktop Technician (MCDST) Jakarta

15 - 16 December Warta Training Peran dan Kontribusi In-House Legal Counsel Bagi Perusahaan

Jakarta

15 - 17 December Advanced NLP Approach High Impact Supervisory Jakarta

15 - 22 December PT. Silka Teguh Sejahtera (SCIENCOM)

Linux Full Package Administrator Jakarta

15 December ISPE Indonesia Seminar Practical ERP System Validation Jakarta

22 - 23 December PT Phitagoras Global Duta Principles of Good Laboratory Practices (GLP) Jakarta

Page 66: Kal Bear 2009

64 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Page 67: Kal Bear 2009

65PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Peduli dalam menjaga

Caring in maintaining trust

kepercayaan

Page 68: Kal Bear 2009

66 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Landasan PertumbuhanBerkelanjutanA Platform for Sustainable Growth

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan bekal utama untuk memperkokoh pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan dalam jangka panjang.Good Corporate Governance implementation is a key asset that promotes the Company’s continuous growth over the long term.

Page 69: Kal Bear 2009

67PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data

Good Corporate Governance implementation has been a critical

element of the culture that has been embedded within Kalbe

Group. Kalbe is strongly committed to ensure that all risks and

challenges are handled and mitigated through a comprehensive,

efficient and effective mechanism, particularly in serving its role

and responsibility as part of the pharmaceutical and healthcare

industries that affect the general public.

Implementation of Good Corporate Governance practices is a

means to facilitate comprehensive and optimal management of

risks through a framework, infrastructure, systems and working

procedures. For its governance practices, Kalbe continually upholds

5 basic principles of Good Corporate Governance implementation,

which encompass:

a. Transparency: that is, establishing communication with all

stakeholders in an accurate, timely, clear and consistent

manner.

b. Accountability: that is, demanding that all parties act in

accordance with their designated rights, responsibilities and

authority.

c. Responsibility: that is, complying with all Standard Operating

Procedures and corporate policies as well as applicable law

and regulations.

d. Independence: that is, acting independently without

compromise for maintaining cooperation; and

e. Fairness: that is, constantly upholding equity for all.

Furthermore, improvement in Good Corporate Governance

implementation is a permanent agenda which is addressed by

benchmarking against best international practices. In 2009,

Kalbe realizes its commitment for continual improvement of Good

Corporate Governance principles and practices through the

following work programs:

1. Evaluating and assessing the application of corporate

governance principles by the Company’s employees,

2. Publishing and distributing Pocket Book of Corporate

Governance Guidelines to each employee,

3. Increasing the effectiveness of work by the Committees under

the Board of Commissioners, and

4. Formally establishing the Internal Audit Charter based on

stipulations of Bapepam and LK Regulation No. IX.I.7.

At Kalbe, we believe that Good Corporate Governance

implementation is a key asset that promotes trust of consumers,

sharpens the competitive advantage of our business operations,

increases value for shareholders and stakeholders alike, as well as

driving growth over the long term.

Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah menjadi bagian penting dari

budaya yang dibangun dalam lingkungan Grup Kalbe. Komitmen

Kalbe senantiasa menjaga agar berbagai risiko dan tantangan

yang dihadapi dapat dikelola secara lebih komprehensif, efisien

dan efektif, terutama tanggung jawab sebagai bagian dari industri

farmasi dan kesehatan yang melibatkan hajat hidup masyarakat

yang amat luas.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik memberikan

wadah pengelolaan setiap risiko secara optimal melalui kerangka,

infrastruktur, sistem dan prosedur kerja yang komprehensif dan

kuat. Dalam pelaksanaan praktek tata kelola, Kalbe senantiasa

berpedoman pada 5 dasar pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

yang Baik terkait:

a. Transparansi, yaitu menyelenggarakan komunikasi dengan

pihak yang berkepentingan secara akurat, tepat waktu, jelas

dan konsisten.

b. Akuntabilitas, yaitu menuntut agar masing-masing pihak

bertindak sesuai hak, kewajiban dan wewenang yang telah

ditetapkan.

c. Responsibilitas, yaitu mematuhi Standar Prosedur Operasional

dan aturan Perusahaan serta ketentuan perundangan yang

berlaku.

d. Independensi, yaitu bertindak secara mandiri tanpa

mengabaikan kerjasama yang baik; dan

e. Kewajaran, yaitu selalu mengutamakan keadilan.

Selain itu penyempurnaan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

yang Baik menjadi agenda yang berkesinambungan dengan

mengacu pada praktik-praktik terbaik tingkat internasional.

Pada tahun 2009, komitmen Kalbe untuk terus meningkatkan

implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik

diwujudkan melalui berbagai program kerja, antara lain:

1. Melaksanakan penilaian dan evaluasi atas penerapan prinsip-

prinsip tata kelola oleh seluruh karyawan Perseroan,

2. Menerbitkan dan mendistribusikan Buku Saku Panduan Tata

Kelola Perusahaan kepada seluruh karyawan,

3. Meningkatkan efektivitas kerja komite-komite yang berada

dibawah Dewan Komisaris, dan

4. Mengesahkan Piagam Audit Internal sesuai dengan ketentuan

dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.I.7.

Kalbe memandang bahwa pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

yang Baik merupakan bekal utama yang akan mengantarkan

Perseroan dalam memperkokoh kepercayaan konsumen,

meningkatkan daya saing operasional, meningkatkan nilai bagi

pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dan

pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan dalam jangka

panjang.

Page 70: Kal Bear 2009

68 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Governance Structure

General Meeting of Shareholders (GMS)

The General Meeting of Shareholders (GMS) has the highest

authority within the governance structure of Kalbe. The GMS has

the right to approve amendments to the Articles of Association, to

appoint and dismiss the Commissioners and Directors, to endorse

the Board of Directors’ annual report, to appoint the Company’s

external auditor and to make other decisions related to corporate

action, conflict of interest and other strategic decisions submitted

by the Board of Directors.

In 2009, Kalbe convened the Annual General Meeting of

Shareholders (AGM) on May 14, 2009, which approved the

following resolutions:

1. Approved and received the Company’s Annual Report for the

financial year of 2008;

2. Ratified and endorsed the Financial Statements for the financial

year of 2008, comprising of the Balance Sheet and Statements

of Income for the financial year of 2008 and discharged members

of the Board of Directors and the Board of Commissioners from

all their responsibilities (acquit et decharge) for performance

of their management and supervisory duties for the financial

year of 2008, for as long as their actions are reflected in the

Financial Statements and Annual Report for the financial year

of 2008;

3. a. Approved the appropriation of the Company’s net profit for

the financial year of 2008 as follows:

i. Distributed as a cash dividend the amount of Rp 12.5

(twelve point five rupiah) per share to the shareholders

whose names are recorded in the Company’s register

of shareholders on the recording date to be determined

by the Board of Directors, not inclusive of shares which

have been repurchased by the Company.

ii. The amount of Rp 7,068,221,462 is allocated and

recorded as reserve funds.

iii. The remaining amount is recorded as retained

earnings to be used as additional working capital for

the Company.

b. Delegated authority upon the Board of Directors to take

all necessary actions with respect to the resolutions above

and in accordance with prevailing rules and regulations.

4. Authorized the Board of Commissioners, with due consideration

to recommendations of the Remuneration Committee, to

determine the salaries and other benefits for the members of

the Board of Directors and the Board of Commissioners of the

Company.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki otoritas tertinggi

dalam susunan tata kelola perusahaan di Kalbe. RUPS berhak

memutuskan perubahan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan,

pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dan Direksi

perusahaan, pelaporan kinerja tahunan Direksi, penetapan auditor

Perseroan serta pengambilan keputusan terkait aksi korporasi,

benturan kepentingan dan keputusan-keputusan strategis lainnya

yang diajukan oleh Direksi.

Pada tahun 2009, Kalbe telah melaksanakan Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 14 Mei 2009,

dengan menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:

1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan

tahun buku 2008;

2. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan tahun buku

2008 yang diantaranya meliputi Neraca dan Perhitungan

Laba Rugi Perseroan tahun buku 2008 serta memberikan

pembebasan dan pelepasan tanggung jawab sepenuhnya

(acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris

Perseroan atas tindakan pengurusan dan tindakan pengawasan

yang dilakukan pada tahun buku 2008, sepanjang tindakan-

tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan dan

Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2008;

3. a. Menyetujui penggunaan keuntungan/laba bersih Perseroan

tahun buku 2008 sebagai berikut:

i. Dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp 12,5,-

(duabelas koma lima rupiah) per saham kepada para

pemegang saham, tidak termasuk saham yang telah

dibeli kembali oleh Perseroan, yang tercatat pada

daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal

pencatatan (recording date) yang akan ditetapkan

oleh Direksi.

ii. Sebesar Rp 7.068.221.462,- dialokasikan dan

dibukukan sebagai dana cadangan.

iii. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan yang akan

digunakan untuk menambah modal kerja Perseroan.

b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi

Perseroan untuk melakukan setiap dan semua tindakan

yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut

diatas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

4. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan

dengan memperhatikan masukan/rekomendasi Komite

Remunerasi Perseroan, untuk menetapkan jumlah gaji dan/

atau tunjangan lainnya anggota Direksi dan anggota Dewan

Komisaris Perseroan.

Page 71: Kal Bear 2009

69PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

5. Authorized the Board of Directors, subject to approval of the

Board of Commissioners, to appoint an Independent Public

Accountant to audit the Company’s financial statements for

the financial year of 2009, and to determine the fees and terms

for such appointment.

Board of Commissioners

The Board of Commissioners is charged with duties to oversee

management of the Company by the Board of Directors. The Board

of Commissioners also provides input to the Board of Directors

pertaining to their management of the Company, particularly

related to good corporate governance practices, internal control

and compliance with applicable rules and regulations.

Duties and Responsibilities

The duties and responsibilities of the Board of Commissioners

include:

1. To perform oversight on the management of the Company

by the Board of Directors and to approve and endorse the

Company’s annual budget and business plan.

2. To meet periodically and discuss the management of the

Company’s business operation.

3. To oversee the management of the Company based on policies

set forth by the Board of Directors and to provide advice as

required.

4. To appoint nominees for the Board of Commissioners and the

Board of Directors to be proposed to and approved by the

AGM.

5. To determine the remuneration package for members of the

Board of Commissioners and the Board of Directors, with the

authority delegated by the AGM.

6. To appoint members of the Audit Committee.

Composition of the Board of Commissioners

As at December 31, 2009, the members of the Board of

Commissioners of Kalbe are the following:

President Commissioner : Johannes Setijono

Commissioners : Santoso Oen

Jozef Darmawan Angkasa

Ferdinand Aryanto

Independent Commissioners : John Aristianto Prasetio

Farid Anfasa Moeloek

Independent Commissioners

From a total of 6 (six) members of the Board of Commissioners,

approximately 33% or 2 (two) are Independent Commissioners.

Board of Directors

The Board of Directors undertakes to manage the Company by

formulating a set of policies and by carrying out implementation

and monitoring of the execution of these policies.

5. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan

persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk

Akuntan Publik Independen yang akan mengaudit laporan

keuangan Perseroan untuk tahun buku 2009, dan menetapkan

honorarium berikut syarat-syarat penunjukannya.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan atas

pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi. Dewan

Komisaris juga memberikan saran kepada Direksi sehubungan

pengelolaan yang dijalankan, khususnya terkait tata kelola

perusahaan, implementasi pengendalian internal dan kepatuhan

perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain

mencakup:

1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan

oleh Direksi serta memberikan persetujuan dan pengesahan

atas rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan.

2. Mengadakan rapat atau pertemuan secara berkala untuk

membahas pengelolaan operasional Perseroan.

3. Mengawasi pengelolaan Perseroan atas kebijakan yang

telah ditetapkan oleh Direksi dan memberikan masukan jika

diperlukan.

4. Menominasikan dan menunjuk calon anggota Dewan Komisaris

dan Direksi untuk diajukan dan disetujui dalam RUPST.

5. Menentukan jumlah remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris

dan Direksi, berlandaskan pada wewenang yang diberikan

dalam RUPST.

6. Menunjuk dan menetapkan anggota Komite Audit.

Komposisi Dewan Komisaris

Sampai pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Dewan

Komisaris Kalbe adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Johannes Setijono

Komisaris : Santoso Oen

Jozef Darmawan Angkasa

Ferdinand Aryanto

Komisaris Independen : John Aristianto Prasetio

Farid Anfasa Moeloek

Komisaris Independen

Dari 6 (enam) anggota Dewan Komisaris Kalbe, sekitar 33% atau 2

(dua) adalah Komisaris Independen.

Direksi

Direksi melaksanakan pengelolaan atas Perseroan dengan

merumuskan berbagai kebijakan dan melakukan implementasi dan

monitoring atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut.

Page 72: Kal Bear 2009

70 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Tugas dan Tanggung Jawab

Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab dengan pembagian

tugas dan tanggung jawab tersebut sesuai yang ditetapkan oleh

Dewan Komisaris dan Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan

wewenang yang diberikan oleh RUPS.

Komposisi Direksi

Sampai pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Direksi Kalbe

adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur : Bernadette Ruth Irawati Setiady

Wakil Presiden Direktur : Johanes Berchman Apik Ibrahim

Direktur : Budi Dharma Wreksoatmodjo

Herman Widjaja

Vidjongtius

Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi secara terpisah mengadakan rapat

Dewan Komisaris dan rapat Direksi secara rutin dalam rangka

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab atas fungsi pengawasan

dan pengelolaan perusahaan yang dijalankan. Rapat Dewan

Komisaris diselenggarakan minimal satu kali dalam setiap tiga

bulan, sedangkan Rapat Direksi dilakukan setidaknya satu kali

dalam satu bulan. Selain itu, secara bersama-sama juga diadakan

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebagai wadah

untuk melakukan koordinasi dan pembahasan hal-hal yang bersifat

lebih strategis serta evaluasi kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris.

Duties and Responsibilities

The Board of Directors has duties and responsibilities which

have been assigned to them based on a decision of the Board

of Commissioners and the Company’s Articles of Association as

authorized by the GMS.

Composition of the Board of Directors

As at December 31, 2009, the members of the Board of Directors

of Kalbe are the following:

Presiden Director : Bernadette Ruth Irawati Setiady

Vice President Director : Johanes Berchman Apik Ibrahim

Director : Budi Dharma Wreksoatmodjo

Herman Widjaja

Vidjongtius

Meeting of the Board of Commissioners and the Board of

Directors

The Board of Commissioners and the Board of Directors separately

convene routine meetings of the Board of Commissioners and

meetings of the Board of Directors in discharging their oversight

and management duties respectively. A meeting of the Board of

Commissioners is convened at least once in three months, whereas

a meeting of the Board of Directors is convened at least once every

month. In addition, there are also Joint Meetings of the Boards

which serve as the medium for coordination and discussion of

issues that are predominantly strategic in nature and for the Board

of Commissioners to assess the Board of Directors’ performance.

Kehadiran dalam Rapat Komisaris-Direksi | Attendance in BOC-BOD Meetings

NamaName

Rapat KomisarisBOC Meeting

Rapat DireksiBOD Meeting

Rapat Komisaris-Direksi BOC-BOD Meeting

Jumlah Rapat | Number of Meetings

4 24 4

Dewan Komisaris | Board of Commissioners

Johannes Setijono 4 4

Santoso Oen 1 1

Jozef Darmawan Angkasa 4 4

Ferdinand Aryanto 3 3

John Aristianto Prasetio 3 3

Farid Anfasa Moeloek 4 4

Direksi | Board of Directors

Bernadette Ruth Irawati Setiady 22 4

Johannes Berchman Apik Ibrahim 22 4

Budi Dharma Wreksoatmodjo 18 4

Herman Widjaja 24 4

Vidjongtius 23 4Catatan: ketidakhadiran dalam rapat terutama disebabkan oleh perjalanan dinas.Note: non-attendance in meetings is normally due to participants being out of town on assignment

Page 73: Kal Bear 2009

71PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Remuneration for the Boards

The Board of Commissioners and the Board of Directors receive

remuneration for their service to the Company. For 2009, the

remuneration for the Boards was determined by the Board of

Commissioners, under the authority provided by the Company’s

GMS.

Training for the Boards

The Board of Commissioners and the Board of Directors at

Kalbe actively participate in training and education programs and

seminars to promote consistent alignment of knowledge and

competency with the latest developments in the pharmaceutical

industry, in technology and in the current regulatory framework. In

2009, the training programs included the following:

1. General Management Programme, January 1-12 and

November 9-20, 2009 in Singapore

2. Singapore Economic Development Board, September 29-30,

2009 in Singapore

3. Strategic Finance, November 9-13, 2009 in Manila

4. Couching & Counseling Effectively, February 25-28, 2009 in

Bandung

Share Option

At present, the Company does not offer share options to the Board

of Commissioners and the Board of Directors, executive officers

nor to other employees.

Committees

Audit Committee

The Audit Committee functions to support the Board of

Commissioners in performing its oversight duties on the

Company’s management. The duties and responsibilities of the

Audit Committee are:

1. To support the implementation of an effective internal control

system.

2. To carry out an evaluation of the financial statements based on

accounting principles and applicable regulations.

3. To review the scope and consistency of the external audit, the

honorarium for the external audit as well as the independency

and objectivity of the external auditor.

4. To prepare a description of the duties and responsibilities of

the Audit Committee for the current fiscal year, as required by

the external auditor.

The members of the Audit Committee at the end of 2009 are as

follows:

Chairman : Farid Anfasa Moeloek

Members : Ichsan Gunawan

Dianawati Sugiarto

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi atas jasanya

kepada Perseroan. Pada tahun 2009, jumlah remunerasi yang

diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan oleh Dewan

Komisaris, sesuai wewenang yang diberikan dalam RUPS.

Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi Kalbe secara aktif mengikuti

berbagai seminar dan program pelatihan dan pembelajaran untuk

senantiasa menyelaraskan pengetahuan dan kompetensi dengan

perkembangan dalam industri farmasi, teknologi serta ketentuan

dan peraturan perundangan yang berlaku. Selama tahun 2009,

program pelatihan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. General Management Programme, 1-12 Januari dan 9-20

November 2009 di Singapura

2. Singapore Economic Development Board, 29-30 September

2009 di Singapura

3. Strategic Finance, 9-13 November 2009 di Manila

4. Couching & Counseling Effectively, 25-28 Februari 2009 di

Bandung

Opsi Saham

Saat ini, Perseroan tidak memberlakukan opsi saham yang

ditawarkan kepada Dewan Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif

maupun pegawai lainnya.

Komite-Komite

Komite Audit

Peran Komite Audit adalah untuk menunjang kinerja Dewan

Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas

pengelolaan Perseroan. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit

adalah:

1. Mendukung implementasi sistem pengendalian internal yang

baik.

2. Melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan berdasarkan

peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.

3. Melakukan kajian atas lingkup dan kesesuaian audit eksternal,

honorarium audit eksternal serta kemandirian dan obyektivitas

auditor eksternal.

4. Memberikan penjabaran tugas dan tanggung jawab Komite

Audit untuk tahun buku yang bersangkutan sesuai dengan

kebutuhan auditor eksternal.

Susunan keanggotaan Komite Audit sampai pada akhir tahun

2009 adalah sebagai berikut:

Ketua : Farid Anfasa Moeloek

Anggota : Ichsan Gunawan

Dianawati Sugiarto

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi (Rp miliar) | Remuneration of the Board of Commissioners and Directors (Rp billion)

2009 2008

Rp 22.22 Rp 39.15

Page 74: Kal Bear 2009

72 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Seluruh keanggotaan Komite Audit telah memenuhi kriteria

independensi, keahlian, dan integritas yang dipersyaratkan dalam

berbagai peraturan yang berlaku.

Selama tahun 2009, Komite Audit menyelenggarakan Rapat

Komite Audit sebanyak 4 (empat) kali, yang keseluruhannya telah

dihadiri secara lengkap oleh ketua dan anggota Komite.

Dalam rapat Komite Audit telah dibahas antara lain mengenai laporan

keuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan dan hasil

dari proses pengendalian internal, manajemen risiko, kepatuhan

terhadap hukum dan peraturan, sistem dan implementasi Tata

Kelola Perusahaan yang Baik.

Biografi anggota Komite Audit dapat dilihat pada bagian Data

Perseroan.

Komite Remunerasi

Komite Remunerasi bertanggung jawab untuk menentukan

kebijakan remunerasi serta menentukan jumlah remunerasi yang

diberikan kepada para Komisaris dan Direktur Perseroan.

Susunan keanggotaan Komite Remunerasi sampai pada akhir

tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Ketua : Johannes Setijono

Anggota : Bernadette Ruth Irawati Setiady

Johanes Berchman Apik Ibrahim

All members of the Audit Committee have fulfilled criteria of

independency, professional experience, and integrity as prescribed

by applicable laws and regulations.

During 2009, the Audit Committee convened a total of 4 (four) Audit

Committee Meetings, which were attended in full by the chairman

and all members of the Committee.

In the meetings, the Committee discussed issues related to

the Company’s financial statements, internal control system,

implementation and results of the internal control processes, risk

management, compliance with the law and other regulations, as well

as Good Corporate Governance system and its implementation.

For biographies of the members of the Audit Committee, refer to

the Corporate Data section.

Remuneration Committee

The Remuneration Committee is responsible for formulating

remuneration policies and determining the appropriate remuneration

provided to the Company’s Commissioners and Directors.

The members of the Remuneration Committee at the end of 2009

are as follows:

Chairman : Johannes Setijono

Members : Bernadette Ruth Irawati Setiady

Johanes Berchman Apik Ibrahim

Kehadiran dalam Rapat Komite Audit | Attendance in Audit Committee Meetings

Nama | Name Jumlah Rapat | Number of Meetings Kehadiran | Attendance

Farid Anfasa Moeloek 4 4

Ichsan Gunawan 4 4

Dianawati Sugiarto 4 4

Farid Anfasa MoeloekKetua Chairman

Dianawati SugiartoAnggota Member

Ichsan GunawanAnggota Member

Kiri ke Kanan Left to Right

Page 75: Kal Bear 2009

73PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

For biographies of the members of the Remuneration Committee,

refer to the section Corporate Data.

Nomination Committee

The Nomination Committee is responsible for assisting the Board of

Commissioners in developing nomination policies for the Boards.

The members of the Nomination Committee at the end of 2009

are as follows:

Chairman : Johannes Setijono

Members : Bernadette Ruth Irawati Setiady

Johanes Berchman Apik Ibrahim

For biographies of the members of the Nomination Committee,

refer to the Corporate Data section.

Business Risk Committee

The Business Risk Committee is responsible for overseeing the

system and methods for the identification, analysis and mitigation

of risks to which the Company is exposed.

The members of the Business Risk Committee at the end of 2009

are as follows:

Chairman : Johannes Setijono

Members : Jozef Darmawan Angkasa

Budi Dharma Wreksoatmodjo

Vidjongtius

For biographies of the members of the Business Risk Committee,

refer to the Corporate Data section.

GCG Committee

The GCG Committee is responsible for the implementation of GCG

practices at the Company.

The members of the GCG Committee at the end of 2009 are as

follows:

Chairman : Vidjongtius

Vice Chairman : Agustinus Haryono

Members : Bernadus Karmin Winata

Joyce V. Handajani

Febiana Rinasari

Corporate Action

1. Kalbe Farma Bonds I Year 2006

On June 28, 2006, Kalbe issued Kalbe Farma Bonds I Year

2006, which are non-convertible bonds with a fixed interest

rate. The bonds mature over a period of three (3) years, and

on June 28, 2009, Kalbe has made payment on the fixed rate

bonds with total nominal value of Rp 300 billion.

Biografi anggota Komite Remunerasi dapat dilihat pada bagian

Data Perseroan.

Komite Nominasi

Komite Nominasi bertugas dalam membantu Dewan Komisaris

untuk menentukan kebijakan nominasi bagi Dewan Komisaris dan

Direksi.

Susunan keanggotaan Komite Nominasi sampai pada akhir tahun

2009 adalah sebagai berikut:

Ketua : Johannes Setijono

Anggota : Bernadette Ruth Irawati Setiady

Johanes Berchman Apik Ibrahim

Biografi anggota Komite Nominasi dapat dilihat pada bagian Data

Perseroan.

Komite Risiko Usaha

Komite Risiko Usaha bertanggung jawab mengawasi sistem dan

pendekatan yang dilakukan untuk melakukan identifikasi, kajian

dan penanganan berbagai risiko yang dihadapi oleh Perseroan.

Susunan keanggotaan Komite Risiko Usaha sampai pada akhir

tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Ketua : Johannes Setijono

Anggota : Jozef Darmawan Angkasa

Budi Dharma Wreksoatmodjo

Vidjongtius

Biografi anggota Komite Risiko Usaha dapat dilihat pada bagian

Data Perseroan.

Komite GCG

Komite GCG bertanggung jawab atas pelaksanaan GCG di

lingkungan Perseroan.

Susunan keanggotaan Komite GCG pada akhir tahun 2009 adalah

sebagai berikut:

Ketua : Vidjongtius

Wakil Ketua : Agustinus Haryono

Anggota : Bernadus Karmin Winata

Joyce V. Handajani

Febiana Rinasari

Aksi Korporasi

1. Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006

Pada tanggal 28 Juni 2006, Kalbe menerbitkan Obligasi

Kalbe Farma I Tahun 2006, yang merupakan obligasi tanpa

hak konversi serta tingkat bunga tetap. Obligasi tersebut jatuh

tempo dalam waktu tiga (3) tahun dan tepat pada tanggal 28

Juni 2009, Kalbe telah melakukan pelunasan atas seluruh

obligasi dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok

sebesar Rp 300 miliar.

Page 76: Kal Bear 2009

74 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Peringkat : idAA

Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Tercatat di : Bursa Efek Indonesia

2. Program Pembelian Kembali Saham Tahap I

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada

tanggal 8 Februari 2007 telah menyetujui program pembelian

kembali saham yang diusulkan Perseroan. Jadwal pelaksanaan

disetujui selama 18 bulan, dan berakhir pada tanggal 7 Agustus

2008. Pembelian saham ditetapkan tidak lebih dari 10% dari

jumlah saham Perseroan yang ditempatkan atau sejumlah

1.015.601.442 saham. Dana yang digunakan untuk transaksi

pembelian saham serta biaya lain terkait transaksi tersebut

berasal dari dana internal Perseroan dengan biaya keseluruhan

pembelian saham ditetapkan tidak melebihi Rp 1,23 triliun.

Perseroan menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai pihak

pelaksana transaksi pembelian saham. Seluruh saham

yang diperoleh kembali akan dicatat sebagai Modal Saham

yang Diperoleh Kembali dan dapat dijual kembali pada saat

harganya berada di atas harga perolehannya. Sampai dengan

tanggal 7 Agustus 2008, jumlah saham yang telah diperoleh

kembali oleh Perseroan adalah 497.262.000 saham.

3. Pembelian Kembali Saham Tahap II

Dengan berakhirnya program Pembelian Kembali Saham

Tahap I pada tanggal 7 Agustus 2008 berdasarkan hasil

RUPSLB pada tanggal 8 Februari 2007, Perseroan

menyelenggarakan RUPSLB pada tanggal 17 September 2008

dengan agenda program Pembelian Kembali Saham Tahap

II. Pembelian Kembali Saham Tahap II dilakukan mengingat

tidak tercapainya jumlah saham yang akan dibeli kembali

oleh Perseroan dalam Pembelian Kembali Saham Tahap I.

Selama Pembelian Kembali Saham Tahap II, Perseroan dapat

melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah sampai

dengan 5,1% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan

disetor Perseroan, sehingga total dari keseluruhan adalah

10% atau sejumlah 1.015.601.442 saham. Perseroan kembali

menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai pihak pelaksana

transaksi pembelian saham. Masa Pembelian Kembali Saham

Tahap II adalah 17 September 2008 sampai dengan 16

Maret 2010 dengan jumlah dana yang dicadangkan sebesar

Rp 419.855.000.000.

4. Pembelian Kembali Saham Berdasarkan Peraturan

No.XI.B.3

Merujuk kepada Peraturan Bapepam-LK No.XI.B.3, Lampiran

Keputusan Bapepam-LK No.KEP-401/BL/2008 tanggal

9 Oktober 2008 tentang Pembelian Kembali Saham Yang

Dikeluarkan Oleh Emiten Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi

Krisis, sejak akhir tahun 2008 hingga bulan November 2009

Kalbe telah melakukan Pembelian Kembali Saham Tahap A, B,

C dan D berdasarkan Peraturan Bapepam-LK tersebut dengan

maksimal pembelian kembali saham sampai 20% dari jumlah

Rating : idAA

Trustee : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Listing : Indonesia Stock Exchange

2. Share Buy Back Program Phase I

The Company’s Extraordinary General Meetings of Shareholders

(EGM) on February 8, 2007 approved the share buy back

program proposed by the Company. The permitted term for the

share buy back would be 18 months, terminating on August 7,

2008. The maximum amount of shares to be purchased was

set at 10% of the Company’s total issued shares or equivalent

to a total of 1,015,601,442 shares. The funds used for the

share buy back as well as other costs related to the share

transactions would be sourced from the Company’s internal

funds and the total costs for the share purchase should not

exceed Rp 1.23 trillion. The Company appointed PT Danareksa

Sekuritas to execute the share purchase transactions. All

repurchased shares would be treated as Treasury Stock and

could be resold at any time when the price would be higher

that the purchase price. Up to August 7, 2008, the Company

has repurchased a total of 497,262,000 shares.

3. Share Buy Back Program Phase II

With the expiration of the Share Buy Back Program Phase I on

August 7, 2008 pursuant to the resolutions of the Company’s

EGM on February 8, 2007, the Company convened an EGM on

September 17, 2008 to seek approval for the Share Buy Back

Program Phase II. The new program was deemed necessary

considing that the Company did not purchase the targeted

number of shares in the Share Buy Back Program Phase I.

In the Share Buy Back Program Phase II, the Company is

permitted to repurchase shares up to a maximum limit of

5.1% of total issued and fully paid shares of the Company,

such that the entire amount of repurchased shares is 10% or

a total of 1,015,601,442 shares. The Company reappointed

PT Danareksa Sekuritas for the execution of the share purchase

transactions. The term for the Share Buy Back Program Phase

II was from September 17, 2008 to March 16, 2010 with a total

fund allocation of Rp 419,855,000,000.

4. Share Buy Back Exercise Based on Bapepam-LK Regulation

No.XI.B.3

Pursuant to Bapepam-LK Regulation No.XI.B.3, Attachment

to Bapepam-LK Decree No.KEP-401/BL/2008 dated October

9, 2008 regarding Buy Back of Shares Issued by a Listed

Company During Market Conditions under Crisis, for the

period between the end of 2008 and November 2009, Kalbe

has completed Share Buy Back Programs Phases A, B, C and

D based on this Bapepam-LK Regulation with a prescribed

Page 77: Kal Bear 2009

75PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

saham ditempatkan dan disetor Perseroan. Sampai dengan

Pembelian Kembali Saham Tahap D, jumlah saham yang dibeli

oleh Perseroan belum mencapai 10% dari seluruh saham yang

telah ditempatkan dan disetor Perseroan, sehingga Perseroan

melanjutkan kembali Program Pembelian Kembali Saham

Tahap II. Hingga tanggal 31 Desember 2009, saham yang

telah diperoleh Perseroan sebesar 782.490.000 saham atau

setara dengan 7,70% dengan total biaya sebesar Rp 688,6

miliar.

Audit Eksternal

Laporan Keuangan konsolidasian Kalbe tahun 2009 diaudit oleh

Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja. Tahun 2009

merupakan tahun keempat bagi Akuntan Publik Purwantono,

Sarwoko dan Sandjaja untuk melakukan audit terhadap Laporan

Keuangan Konsolidasi Kalbe dan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku, penggantian signing partner telah dilakukan pada tahun

buku 2009.

Audit Internal dan Pengendalian Internal

Unit Audit Internal (UAI) merupakan mitra kerja manajemen

dalam membantu organisasi mencapai tujuannya, melalui suatu

pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan

meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan

proses tata kelola perusahaan. Hasil kerja UAI adalah memberikan

keyakinan atas kecukupan pengendalian dan konsultasi yang

independen serta objektif, yang memberikan nilai tambah dan

meningkatkan kegiatan operasi Perseroan.

UAI membantu Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit

dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan

melakukan kajian dan evaluasi terhadap proses pengelolaan

operasional unit bisnis secara berkala dengan penekanan pada

ketaatan dalam pelaksanaan kegiatan operasional sesuai dengan

sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Manajemen,

kesesuaian dengan peraturan perundangan yang berlaku serta

didukung oleh pengendalian internal yang memadai.

UAI memberikan pendapat atas kecukupan pengendalian, saran

perbaikan yang diperlukan dan informasi yang objektif atas unit bisnis

yang telah dikaji dan dievaluasinya tersebut. UAI juga memberikan

jasa konsultasi atas kegiatan operasional dalam rangka membantu

manajemen Perseroan dan unit bisnis guna mencapai sasaran dan

tujuannya, mendorong pelaksanaan pengelolaan manajemen risiko

yang baik bagi Perseroan dan unit bisnis dengan berperan sebagai

fasilitator agar dapat mempercepat penerapannya diseluruh unit

bisnis.

UAI bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur

Perseroan, serta bertindak sebagai mitra kerja yang berkompeten

guna membantu Komite Audit dalam menjalankan fungsi

pengawasan pemantauan dan tindak lanjut temuan audit serta

perkembangan proses audit.

buy back limit of 20% of all issued and fully paid shares in

the Company. Upon completion of the Share Buy Back

Program Phase D, the total number of shares purchased by

the Company has not reached the permitted limit of 10% of the

Company’s issued and fully paid shares. Thus, the Company

proceeded with its Share Buy Back Program Phase II. Up to

December 31, 2009, the Company has accumulated a total

of 782,490,000 shares or equivalent to 7.70% with total share

buy back costs of Rp 688.6 billion.

External Audit

Kalbe’s consolidated Financial Statements 2009 have been audited

by Public Accountant Purwantono, Sarwoko and Sandjaja. The

year 2009 was the fourth consecutive year that Public Accountant

Purwantono, Sarwoko and Sandjaja has conducted an audit of

Kalbe’s Consolidated Financial Statements and in accordance with

prevailing provisions, the change in the signing partner was applied

in financial year of 2009.

Internal Audit and Internal Control

The Internal Audit Unit (UAI) works alongside management to

support the organization in achieving its goals, through a systematic

and structured approach to evaluate and enhance the effectiveness

of risk management, control and governance processes. The

result achieved by UAI is to provide adequate assurance as well as

independent and objective consultation, hence contributing added

value and improving the Company’s operational activities.

UAI assists the Board of Directors, the Board of Commissioners

and/or the Audit Committee in the implementation of Good

Corporate Governance practices by performing periodic reviews

and assessments of the operational management of the business

units, with emphasis on operational compliance with the guidelines

on systems and procedures established by the management,

consistency to prevailing rules and regulations and backed up by

adequate internal controls.

UAI provides an opinion on the adequacy of controls, inputs on

necessary improvement measures and objective information on

business units which have undergone review and evaluation. UAI

also provides consultative assistance on operational aspects in

order to support the Company’s management and business units

in achieving targets and objectives, promoting the implementation

of sound risk management practices across the Company and

business units by assuming the role of facilitator tasked with

accelerating its execution in all business units.

UAI is directly responsible to the President Director and serves as

a competent partner to assist the Audit Committee in discharging

its oversight duties and supervision of audit findings and progress

of the audit process.

Page 78: Kal Bear 2009

76 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

UAI bekerja sama dengan eksternal auditor dalam melakukan

evaluasi terhadap penyajian laporan keuangan tahunan

Perseroan.

Pada tahun 2009, posisi Kepala UAI dijabat oleh Kurniawan Tedjo.

Biografi Kepala UAI dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.

Piagam Audit Internal

Pada tanggal 14 Agustus 2009, Kalbe telah memperbaharui dan

mengesahkan Piagam Audit Internal sesuai ketentuan dalam

Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.7. Piagam Audit Internal antara

lain memberikan penjabaran terkait pedoman pelaksanaan Tata

Kelola Perusahaan Yang Baik dan disusun sebagai norma-norma

acuan kerja bagi UAI dalam rangka menyelenggarakan program

kerja secara profesional sesuai dengan penugasan yang telah

ditetapkan.

Piagam Audit Internal juga sekaligus berfungsi sebagai sarana

komunikasi dan realisasi atas komitmen dan pengakuan Direksi

dalam menetapkan fungsi dan peran unit kerja UAI sebagai

komponen penting dalam tatanan organisasi Perseroan dalam

rangka mendapatkan dukungan unit kerja lainnya dalam

pelaksanaan tugas UAI. Dengan berbekal persetujuan Direksi dan

Dewan Komisaris dalam bentuk Piagam Audit Internal tersebut,

UAI dapat bekerja secara independen, obyektif dan transparan

serta hasil kerjanya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal sesuai dengan Piagam

Audit Internal adalah sebagai berikut:

a. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala UAI yang

dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung

kepada Presiden Direktur Perseroan.

b. Kepala UAI diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur

atas persetujuan Dewan Komisaris.

c. Presiden Direktur dapat memberhentikan Kepala UAI setelah

mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala UAI tidak

memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan

ini dan/atau tidak cakap menjalankan tugas.

d. Auditor dan jajaran Unit Audit Internal bertanggung jawab

secara langsung kepada Kepala UAI.

Selama tahun 2009, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh

UAI dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai

dengan Piagam Audit Internal, antara lain mencakup:

a. Membantu Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit

dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik melalui

kajian dan evaluasi terhadap setiap unit kerja.

b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal

dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan

Perseroan.

UAI cooperates with the external auditor in assessing fair

presentation of the Company’s financial statements.

In 2009, Kurniawan Tedjo served as the Head of UAI. For a

biography of the Head of UAI, refer to the section Corporate Data.

Internal Audit Charter

On August 14, 2009, Kalbe has formally renewed and established

the Internal Audit Charter in accordance with Bapepam-LK

Regulation No. IX.I.7. The Internal Audit Charter also provides

a description of the guidelines for Good Corporate Governance

practices and is prepared as a reference for operational norms for

UAI in order to professionally carry out work programs based on

the established assignments.

The Internal Audit Charter simultaneously functions to

communicate and affirm the Board of Directors’ commitment in

establishing the role of UAI as an integral component within the

Company’s organizational structure, hence promoting support

from other working units to ensure satisfactory completion of UAI

assignments. With certification from the Boards with the Internal

Audit Charter, UAI is able to fully work in an independent, objective

and transparent manner and accountability of its reviews is

consistent with applicable regulations.

Pursuant to the Internal Audit Charter, the structure and position of

the Internal Audit Unit is as follows:

a. The Internal Audit Unit is headed by the Head of UAI who is

directly responsible to the President Director of the Company.

b. The Head of UAI is appointed and dismissed by the

President Director subject to the approval of the Board of

Commissioners.

c. The President Director may dismiss the Head of UAI after

obtaining prior approval of the Board of Commissioners, in the

event that the Head of UAI has not fulfilled the terms of his

appointment as stipulated in applicable rules and regulations or

if his performance is considered to be less than satisfactory.

d. The auditors and the entire Internal Audit Unit are directly

responsible to the Head of UAI.

In 2009, the activities which have been carried out by UAI in

discharging its duties and responsibilities based on the Internal

Audit Charter include:

a. Assisting the Board of Directors, the Board of Commissioners

and/or the Audit Committee in implementing GCG practices

through reviews and assessment of all working units.

b. Testing and evaluating the implementation of internal control

and risk management systems in accordance with relevant

corporate policies.

Page 79: Kal Bear 2009

77PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

c. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif pada

setiap kegiatan yang telah dievaluasi.

d. Menyusun hasil audit dan menyampaikannya kepada Presiden

Direktur, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit.

e. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan

tindakan perbaikan (corrective action) yang telah disarankan.

Manajemen Risiko

Kalbe menghadapi berbagai risiko penting dalam menjalankan

kegiatan bisnis baik risiko terkait aspek operasional maupun

aspek organisasi. Sebagai bagian dari komitmen Kalbe dalam

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, telah diterapkan

proses manajemen risiko yang menyeluruh pada setiap unit kerja

dalam lingkup Grup.

Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertanggung jawab kepada

Direksi berfungsi untuk memfasilitasi penyempurnaan kemampuan

pengungkapan risiko dan mendorong efektivitas pengembangan

dan implementasi strategi pengendalian risiko secara keseluruhan.

Melalui mekanisme konsultasi dan evaluasi, Satuan Kerja

Manajemen Risiko menangani identifikasi faktor-faktor risiko utama

dan pelaksanaan kebijakan pengendalian untuk memitigasi risiko-

risiko tersebut secara organisasional.

Kegiatan Pengelolaan Risiko

Guna menjalankan fungsinya secara maksimal, Satuan Kerja

Manajemen Risiko melaksanakan beberapa kegiatan pengelolaan

risiko sebagai berikut:

a. Menjadi fasilitator dalam sosialisasi dan implementasi kebijakan

pengelolaan risiko dan kebijakan lainnya di seluruh unit usaha.

b. Membantu mengembangkan manajemen risiko pada setiap unit

usaha dalam mengidentifikasi risiko serta mengambil langkah

mitigasi sebagai antisipasi terhadap setiap risiko melalui self

assessment sesuai dengan standar praktik terbaik.

c. Melakukan kajian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan

risiko setiap unit usaha secara periodik.

Dalam upaya menemukan dan mengenali setiap risiko yang

dihadapi serta langkah-langkah yang optimal untuk mengurangi

dampak risiko-risiko tersebut, pada tahun 2009, proses identifikasi

risiko dilaksanakan dengan menggunakan mekanisme yang lebih

sistematis, melalui penyusunan Risk Register sebagai laporan risiko

dari Perseroan dan seluruh unit bisnis, yang sekaligus memuat

kajian atas kecukupan pengendalian internal atas risiko-risiko

tersebut. Beberapa risiko penting yang dihadapi serta langkah-

langkah penanggulangannya antara lain sebagai berikut:

• Fluktuasinilaitukarmatauangasing

Kalbe masih cenderung rentan terhadap ketergantungan

atas bahan baku impor untuk kelangsungan kegiatan bisnis,

sehingga masih perlu memperhitungkan penyediaan dana

mata uang asing yang memadai dan dampak yang mungkin

timbul akibat fluktuasi mata uang asing terhadap biaya

produksi.

c. Giving input on improvements and objective information on all

activities that have been evaluated.

d. Preparing and reporting audit results to the President Director,

the Board of Commissioners and/or the Audit Committee.

e. Monitoring, analyzing and reporting the implementation of

corrective actions that have been recommended.

Risk Management

Kalbe faces a number of risk factors in running its business

operation, both in terms of operation-related risks as well as

organizational risks. As part of Kalbe’s commitment to implementing

Good Corporate Governance practices, a comprehensive risk

management process has been applied in all units within the

Group.

The Risk Management Unit which is responsible to the Board of

Directors serves to facilitate the improvement of the ability of risk

disclosure and to encourage the development and implementation

effectiveness of the overall risk control strategy. Through consultation

and evaluation mechanism, the Risk Management Unit handles the

identification of major risk factors and implementation of controls to

mitigate those risks organizationally.

Risk Management Activities

In order to perform its functions optimally, the Risk Management

Unit carries out several risk management activities as follows:

a. Being a facilitator in the dissemination and implementation of

risk management policies and other policies across business

units.

b. Helping to develop risk management in all business units in

identifying risks and taking mitigation measures to anticipate

every risk through self-assessment in accordance with best

practice standards.

c. Reviewing the implementation of risk management activities of

each business unit periodically.

As part of its efforts to identify risk factors and determine measures

for optimal mitigation of these risks, in 2009 Kalbe used a more

systematic mechanism in its risk identification process with the

formulation of the Risk Register as a comprehensive risk report for

the Company and all its business units. It simultaneously contains

a review of the adequacy of internal control of these risks. The

following is a brief description of several major risks to which

the Company is exposed and the corresponding measures for

mitigation:

• Fluctuationsintheexchangerates

Kalbe remains significantly susceptible to a dependence on

imported raw materials for continuity of its business operation,

and hence must make adequate planning with respect to

foreign currency reserves allocation and potential impacts

on production cost that may arise from foreign exchange

fluctuations.

Page 80: Kal Bear 2009

78 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan melakukan

lindung nilai secara alamiah (natural hedging) yang cermat

dengan turut memperhatikan kondisi perekonomian lokal dan

internasional.

• Persainganbisnis

Persaingan dalam sektor farmasi dan produk kesehatan lainnya

semakin ketat dengan banyaknya produsen lokal maupun

internasional yang beroperasi. Persaingan tersebut timbul

dalam berbagai aspek, antara lain sumber daya keuangan dan

kemampuan operasional pesaing internasional yang lebih kuat,

serta inovasi produk, metode promosi dan pemasaran, daya

beli masyarakat yang terbatas serta kesiapan menghadapi

persaingan bisnis yang tidak sehat.

Penanganan risiko ini dilakukan dengan membangun

kemampuan riset dan pengembangan untuk meningkatkan

produk yang inovatif dan diversifikasi produk yang menjangkau

semua strata konsumen serta kegiatan intensif dalam

mengembangkan pasar domestik maupun internasional.

• Kualitas

Produk yang berkualitas merupakan andalan Perseroan.

Aspek kualitas meliputi hasil proses bisnis Perseroan yang

menyeluruh, yaitu sejak tahap riset dan pengembangan hingga

masa kadaluarsa produk, termasuk kewaspadaan terhadap

pemalsuan produk yang terus menjadi salah satu fokus

utama Kalbe sehingga dapat meningkatkan rasa kepercayaan

konsumen terhadap produk-produk Kalbe. Pengertian kualitas

diartikan secara luas, tidak hanya terbatas pada kualitas

produk, namun kualitas juga ditunjukkan dalam pelayanan

yang diberikan, sumber daya manusia maupun sumber daya

lainnya yang dibina, serta riset dan pengembangan yang

terus diupayakan. Penanganan risiko kualitas ini, antara lain,

dengan penerapan CPOB (Cara Pembuatan Obat Baik) yang

ketat, pengamanan fisik dan sistem informasi yang memadai,

serta monitoring secara berkelanjutan atas produk yang

akan maupun sudah beredar serta yang mendekati masa

kadaluarsa.

• KetentuanHukum,RegulasidanPerikatanPerjanjianLainnya

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Kalbe

menghadapi berbagai jenis peraturan hukum dan perubahan

regulasi yang terkait serta aturan yang dibuat dalam perjanjian

dengan pihak ketiga yang mengikat Kalbe, sehingga dapat

menimbulkan risiko hukum (legal risk) atau akibat hukum lainnya.

Proses registrasi atas merek dan produk, termasuk perolehan

hak paten, serta HAKI lainnya merupakan kewajiban secara

hukum yang harus dijalankan secara berkesinambungan untuk

menghindari klaim atau pengakuan dari pihak luar yang dapat

terjadi di kemudian hari. Perjanjian-perjanjian yang mengikat

Risk mitigation is, among others, achieved by undertaking

appropriate natural hedging contracts with due consideration

to the conditions of the local and global economies.

• Businesscompetition

Competition in the pharmaceutical and healthcare industries

has become more intensive in line with a growing number of

local and international producers in operation. The competition

arises with a number of aspects, among others financial

resource/capacity, a stronger operational advantage of

international competitors, product innovation, marketing and

promotional methods, limited consumer purchasing power

and the level of competitive ability within an unhealthy business

environment.

Risk mitigation occurs by building research and development

capability to improve product innovation and diversification of

products that cover all consumer classes as well as intensive

efforts in developing domestic and international markets.

• Quality

High quality products are the Company’s main forte. Quality

is in essence the Company’s business process, from the

research and development phase up to product expiration

period, including precaution against drug counterfeiting which

remains a key focus activity for Kalbe as part of its program for

promoting consumer trust of Kalbe products. The definition of

quality is made in a wide sense, as it is not limited to the quality

of products but is also reflected in service delivery, human

resources and other resources deployed, as well as continually

driven research and development capabilities. Mitigation of

the quality risk is, among other, by strict application of Good

Manufacturing Process Standards, adequate information

system and physical safety, as well as continual monitoring on

products which will be or are already in the market as well as

those that are approaching their expiration period.

• Legal,RegulationsandOtherAgreementCommitments

In running its operations, Kalbe is required to adhere to and

understand various types of laws and related regulatory

changes as well as rules made in agreements with third

parties that binds Kalbe: it can cause legal risks or other legal

consequences. The Company is legally responsible for the

registration process of products and trademarks, included

obtaining patents, and other inteIlectual/property rights, which

must be done on a continuous basis to avoid any potential

claims or recognition from an outside party that might occur in

the future. Material contractual agreements with third parties

Page 81: Kal Bear 2009

79PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

dengan pihak ketiga dapat membawa konsekuensi hukum,

sehingga dalam proses pembuatan dan pengesahannya

harus dilakukan pemeriksaan secara legal sehingga terbentuk

keseimbangan hak dan kewajiban. Selain itu, kegiatan ekspor

atau ekspansi ke luar negeri perlu dipertimbangkan, dipelajari

dan dipahami mengenai perbedaan hukum dan peraturan

yang berlaku di masing-masing negara.

Penanganan risiko ini antara lain dengan lebih menerapkan

aspek perlindungan serta kepatuhan terhadap hukum yang

berlaku, sehingga Perseroan dapat memenuhi perjanjian dan

peraturan yang berlaku sebagai langkah pencegahan, serta

kesiapan baik dari segi legalitas Perseroan maupun sumber

daya yang dibutuhkan dalam menghadapi tuntutan atau

gugatan dari pihak ketiga.

Kalbe terus mengkaji dan menyempurnakan kemampuan untuk

mengelola risiko-risiko baru yang berpotensi timbul dikemudian

hari. Penanganan risiko senantiasa disesuaikan dengan tingkat

toleransi risiko yang telah ditetapkan, namun demikian perlu

diingat bahwa tindakan penanganan lebih berfungsi meminimalisir

dampak negatif yang mungkin timbul tanpa dapat menghilangkan

risiko secara keseluruhan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Penjelasan terinci mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

dapat dilihat pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

pada Laporan Tahunan ini.

Laporan Kepatuhan

Perseroan sebagai emiten atau perusahaan terbuka senantiasa

mengutamakan kepatuhan terhadap peraturan Bapepam-LK,

Bursa Efek Indonesia serta peraturan perundangan lainnya yang

berlaku.

Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

Penjelasan terinci mengenai Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

dapat dilihat pada bagian Analisis dan Diskusi Manajemen pada

Laporan Tahunan ini.

Litigasi

Pada tanggal 16 Januari 2009, melalui surat keterbukaan

informasi Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia No.004/CSEC-

KF/I-09, Perseroan melaporkan bahwa JP Morgan Chase Bank,

N.A., London (“JP Morgan”) telah mengajukan klaim sejumlah

USD 19.194.206 yang menurut JP Morgan diakibatkan atas

pelanggaran pasal tertentu 2002 ISDA Master Agreement mengenai

transaksi derivatif. Perseroan menolak klaim tersebut karena

Perseroan belum pernah menyetujui maupun menandatangani

dokumen yang dimaksud.

Pada bulan Maret 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London

mengajukan gugatan perdata terhadap Perseroan di Pengadilan

may expose the Company to legal consequences, thus the

process of examination and approval must be legally forming

the balance of rights and obligations. In addition to export or

international expansion, all relevant laws and regulations of

destination countries are thoroughly considered.

Risk mitigation includes precision in implementing aspects

of protection and compliance with applicable laws, so it can

fulfill contractual agreements and applicable regulations as

anticipatory measures, and readiness in terms of Corporate

legality and resources necessary to respond to and face claims

by third parties.

Kalbe continually evaluates and improves its ability to manage

additional risks as they emerge in coming years. Its risk

management process is constantly aligned to the risk appetite

which has been established. However, Kalbe realizes that risk

management functions more appropriately to minimize potential

adverse impacts from these risks without fully eradicating the risk

factors in general.

Corporate Social Responsibility

Detailed information on Corporate Social Responsibility is

presented in the Corporate Social Responsibility section in this

Annual Report.

Compliance Reporting

As a publicly-listed corporation, the Company continually focuses

on compliance with rules of Bapepam-LK and the Indonesia Stock

Exchange as well as other applicable laws and regulations.

Subsequent Events

Detailed information on Subsequent Events is presented in the

Management Discussion and Analysis section in this Annual

Report.

Litigation

Pursuant to Letter No.004/CSEC-KF/I-09 on Disclosure of

Information by the Company to the Indonesia Stock Exchange, on

January 16, 2009, the Company reported that JP Morgan Chase

Bank, N.A., London (“JP Morgan”) has filed a claim amounting to

USD 19,194,206 related to, in the opinion of JP Morgan, a breach

of conditions of 2002 ISDA Master Agreement for a derivative

transaction. The Company has rejected such claim on the grounds

that the Company has neither approved nor signed the document

concerned.

In March 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London filed a lawsuit

in the Central Jakarta District Court. This lawsuit was not accepted

Page 82: Kal Bear 2009

80 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Negeri Jakarta Pusat. Gugatan tersebut tidak diterima oleh

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada bulan Juni 2009.

Berdasarkan keputusan tersebut, Perseroan mencabut gugatan

perdata terhadap JP Morgan Chase Bank N.A., Cabang Jakarta

yang sebelumnya diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

pada bulan Februari 2009.

Kemudian, JP Morgan Chase Bank N.A., London mengajukan

banding melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada bulan Juli

2009.

Sampai dengan akhir tahun 2009, gugatan tersebut masih dalam

status banding di Pengadilan Tinggi. Manajemen Perusahaan

menyatakan bahwa masalah tersebut tidak akan berdampak buruk

terhadap hasil usaha dan posisi keuangan Perseroan.

Benturan Kepentingan

Selama tahun 2009, tidak terdapat transaksi yang mengandung

benturan kepentingan Perseroan dengan kepentingan anggota

Dewan Komisaris dan Direksi yang berpotensi mempengaruhi

keseluruhan proses pengambilan keputusan operasional

Perseroan.

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi

Rincian kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi PT Kalbe

Farma Tbk per 31 Desember 2009 disampaikan sebagai berikut:

Sekretaris Perusahaan

Secara keseluruhan, Sekretaris Perusahaan merupakan pihak

penghubung yang menjembatani kepentingan antara Perseroan

dengan pihak eksternal, terutama dalam menjaga persepsi

publik atas citra Perseroan dan pemenuhan tanggung jawab oleh

Perseroan. Fungsi Sekretaris Perusahaan mencakup tugas-tugas

by the Central Jakarta District Court in June 2009. In accordance

with the decision, the Company withdrew the lawsuit against

JP Morgan Chase Bank N.A., Jakarta Branch which was previously

filed in the South Jakarta District Court in February 2009.

Afterward, in July 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London

submitted an appeal through Central Jakarta District Court.

As of end 2009, the case is under appeal. The Company’s

management has declared that this condition has no potential

adverse effects on the Company’s operational performance and

financial position.

Conflict of Interest

During 2009, the Company has not conducted transactions that

contain interests of the Company that conflict with those of the

members of the Boards, interests that would otherwise potentially

affect the overall process in making operational decisions for the

Company.

Share Ownership of the Board of Commissioners and the

Board of Directors

Detail on share ownership of the Board of Commissioners and

Directors in PT Kalbe Farma Tbk as of December 31, 2009 is as

follows:

Corporate Secretary

In general, the Corporate Secretary is the liaison between and

serves the interests of the Company and external parties, particularly

in protecting the public perception of the Company’s image and

fulfilling the Company’s obligations. The Corporate Secretary

manages secretariat duties for the Boards, public and investor

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi | Share Ownership of the Board of Commissioners and Directors

Nama | Name Posisi | Position Jumlah Saham | Total Share Persentase | Percentage

Dewan Komisaris | Board of Commissioners

Johannes Setijono Presiden Komisaris | President Commissioner - -

Santoso Oen Komisaris | Commissioner - -

Jozef Darmawan Angkasa Komisaris | Commissioner - -

Ferdinand Aryanto Komisaris | Commissioner - -

John Aristianto Prasetio Komisaris Independen | Independent Commissioner

- -

Farid Anfasa Moeloek Komisaris Independen | Independent Commissioner

- -

Direksi | Board of Directors

Bernadette Ruth Irawati Setiady Presiden Direktur | President Director 6,100,000 0.06

Johannes Berchman Apik Ibrahim Wakil Presiden Direktur | Vice President Director - -

Budi Dharma Wreksoatmodjo Direktur | Director - -

Herman Widjaja Direktur | Director - -

Vidjongtius Direktur | Director - -

Page 83: Kal Bear 2009

81PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

kesekretariatan Perseroan, hubungan investor dan masyarakat,

legal dan penegakan kepatuhan terhadap otoritas industri dan

pasar modal serta ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Melalui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan publik,

Sekretaris Perusahaan turut menjaga citra Kalbe dan mewakili

Direksi dalam setiap kegiatan komunikasi eksternal, khususnya

dengan pihak regulator, investor, komunitas pasar modal dan

para pemangku kepentingan lainnya. Pada tahun 2009, posisi

Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Vidjongtius. Biografi Sekretaris

Perusahaan dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.

Beberapa tugas-tugas utama yang dijalankan oleh Sekretaris

Perusahaan adalah sebagai berikut:

Hubungan dengan Pihak Regulator Pasar Modal

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk menjalin relasi

yang baik antara Perseroan dengan otoritas Pasar Modal. Hal

tersebut bertujuan untuk memfasilitasi efektivitas pemenuhan

kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku di

bursa efek dan pasar modal, termasuk UU Perseroan Terbatas.

Selanjutnya, Sekretaris Perusahaan juga berkewajiban mengawasi

perkembangan dan perubahan regulasi yang terjadi di bidang pasar

modal, serta memberikan rekomendasi dan masukan kepada

Direksi terkait dampak perkembangan perubahan-perubahan

tersebut pada Perseroan serta pelaksanaan implementasi

perubahan-perubahan tersebut di lingkungan perusahaan dalam

rangka pemenuhan kepatuhan oleh Perseroan secara konsisten.

Keterbukaan Informasi

Sebagai sebuah perusahaan publik, Kalbe juga bertanggung jawab

dalam pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan perundangan

yang berlaku di bursa efek dan pasar modal terkait keterbukaan

informasi. Hal tersebut dilaksanakan melalui penyebarluasan

informasi yang terkini terkait setiap perkembangan yang terjadi

di Perseroan yang disampaikan kepada pemegang saham dan

pihak otoritas pasar modal melalui berbagai jalur komunikasi

demi memastikan komunikasi yang efektif. Selain pelaporan

langsung kepada pihak otoritas pasar modal dan bursa, informasi

disampaikan kepada pemegang saham secara umum melalui

pengumuman Bursa Efek Indonesia dan di media massa.

Tugas Sekretariat Perusahaan

Dalam fungsi tata usaha Perseroan, Sekretaris Perusahaan

bertugas menyimpan Daftar Khusus dan Daftar Pemegang

Saham, bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPST dan

RUPSLB serta bertanggung jawab dalam melakukan pelaporan

dan korespondensi kepada pihak-pihak yang berkepentingan,

termasuk Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.

Hubungan Investor

Sekretaris Perusahaan juga menangani Hubungan Investor dalam

rangka menjaga dan meningkatkan komunikasi antara Perseroan

relations, legal matters and compliance with authoritative bodies

across the industry and the capital market as well as monitoring

Good Corporate Governance practices. Through various activities

intended to involve the public, the Corporate Secretary assists

in promoting the overall corporate image and in representing the

Board of Directors in all external communications, specifically

those of regulators, investors, the capital market community and

other stakeholders. In 2009, Vidjongtius held the position of Kalbe

Corporate Secretary. For a biography of the Corporate Secretary,

refer to the Corporate Data section.

Some of the key duties of the Corporate Secretary are as follows:

Relationship with Capital Market Authorities

The Corporate Secretary is responsible for fostering rapport

between the Company and capital market authorities. This

serves to facilitate effective compliance with applicable laws and

regulations of the capital market and the stock exchange, including

adherence to the Limited Liability Company Law. Furthermore, the

Corporate Secretary is charged with monitoring developments

and regulatory changes taking place in the capital markets while

providing advice and input to the Board of Directors, pertaining

to potential impacts of such changes on the Company, as well as

implementation of corresponding adjustments across the Company

in order to achieve consistency of compliance.

Information Disclosure

As a public company, Kalbe is required to adhere to rules and

regulations pertaining to information disclosure, rules that are

enforced by the stock exchange and capital markets. This is

fulfilled by disseminating up-to-date information related to every

development in the Company. The information is made available

to shareholders and capital market authorities through various

communication channels to ensure effective communication. In

addition to direct reporting to the capital market and stock exchange

authorities, information is widely conveyed to shareholders by

announcements in the Indonesia Stock Exchange and through

mass media.

Corporate Secretariat Duties

Within the Company’s governance structure, the Corporate

Secretary is assigned to maintain records for the Special Register

of Share and the Register of Shareholders, and for organizing the

Company’s AGM and EGM. He is also responsible for reporting to

and correspondence with relevant institutions, including Bapepam-

LK and the Indonesia Stock Exchange.

Investor Relations

The Corporate Secretary also handles Investor Relations in order

to maintain and enhance communication between the Company

Page 84: Kal Bear 2009

82 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

dengan para investor baik di tingkat lokal maupun internasional.

Fungsi Hubungan Investor antara lain menyediakan informasi

terkini terkait kinerja usaha Perseroan dan pandangan masa depan

yang membantu investor dalam keputusan investasi pada saham

Perseroan. Penyebarluasan informasi dilakukan langsung kepada

investor maupun kepada para analis pasar modal dalam bentuk

siaran pers (press release), presentasi dan penyelenggaraan

pertemuan analis dan investor secara berkala.

Pada tahun 2009, Hubungan Investor secara berkala bertemu

dengan analis, investor serta fund manager dalam rapat maupun

partisipasi Perseroan dalam Forum Investor yang diselenggarakan

di Jakarta, Singapura dan Hong Kong.

Tabel berikut memuat rincian siaran pers Perseroan selama tahun

2009.

Komunikasi Perusahaan

Perseroan senantiasa mengedepankan komunikasi yang efektif

dengan pemangku kepentingan lainnya sebagai salah satu faktor

pendukung dalam menjaga citra yang baik serta meningkatkan

kepercayaan kepada Perseroan.

and investors, both local and international. Investor Relations

aim to provide the latest information on the Company’s business

performance and future outlook, information that lends support

to investors in making decision about investing in the Company’s

shares. Information is directly distributed to investors and capital

market analysts in the form of press releases, presentations and

periodic analyst and investor meetings.

In 2009, Investor Relations conducted various meetings with

analysts, investors and fund managers in scheduled meetings

or Company participation in Investor Forums held in Jakarta,

Singapore and Hong Kong.

The following table describes press releases of the Company

throughout 2009.

Corporate Communication

The Company continually concentrates on promoting effective

communication with other stakeholders as a critical support factor

in securing a favorable image and raising the public’s trust in the

Company.

Siaran Pers Tahun 2009 | Press Releases in 2009

Tanggal | Date Topik | Topic

6 March PT Kalbe Farma Tbk Bertumbuh 11,7% Pada Akhir Tahun 2008(Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Tidak Diaudit)PT Kalbe Farma Tbk Grew 11.7% at end of 2008 (Based on Unaudited Financial Statements)

31 March PT Kalbe Farma Tbk Bertumbuh 12,5% Pada Tahun 2008 (Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Diaudit)PT Kalbe Farma Tbk Grew 12.5% in 2008 (Based on Audited Financial Statements)

30 April Penjualan Kalbe Tumbuh 14,1% Dengan Margin Yang Lebih BaikKalbe’s Sales Grew 14.1% Accompanied by Better Margins

29 June Kalbe Melunasi Pokok dan Bunga Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006Kalbe Made Repayment of Nominal and Interest on Kalbe Farma I Bonds Year 2006

19 June Rencana Penawaran Tender atas Saham PT Enseval Putera Megatrading TbkTender Offer Plan of PT Enseval Putera Megatrading Tbk Shares

31 July Laba Bersih PT Kalbe Farma Tbk Bertumbuh 15,6% Pada Semester Pertama Tahun 2009Net Profit of PT Kalbe Farma Tbk Grew 15.6% in the First Semester of 2009

13 August PT Kalbe Farma Tbk Berhasil Membeli 25,45% Saham PT Enseval Putera Megatrading Tbk Dalam Penawaran TenderPT Kalbe Farma Tbk Acquired 25.45% Shares of PT Enseval Putera Megatrading Tbk in the Tender Offer

10 September Kalbe menyelenggarakan Paparan Publik Tahun 2009 PT Kalbe Farma TbkKalbe conducts Public Expose 2009 of PT Kalbe Farma Tbk

30 October Laba Bersih Per Saham PT Kalbe Farma Tbk Meningkat 25,5% Pada Triwulan Ketiga Tahun 2009Net Profit Per Share of PT Kalbe Farma Tbk Up by 25.5% in Q3 2009

2 December Partisipasi Kalbe dalam Investor Summit and Capital Market Expo 2009Kalbe participates in Investor Summit and Capital Market Expo 2009

Page 85: Kal Bear 2009

83PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Kalbe juga menyediakan pelayanan kepada konsumen dalam

hal-hal terkait produk melalui layanan pelanggan kami. Untuk

kepentingan tersebut dan komunikasi umum, Kalbe juga terus

mengandalkan situs Perseroan pada www.kalbe.co.id, serta

membina jalur komunikasi yang terbuka melalui fungsi ‘contact us’

untuk mengakomodir berbagai pertanyaan mengenai Perseroan

ataupun produk. Dalam hal korespondensi dengan Perseroan

atau permintaan informasi lainnya, Perseroan telah menyediakan

penghubung sebagai berikut:

Vidjongtius

Sekretaris Perusahaan

Tel. 62-21-4287 3888

Fax. 62-21-4287 3680

Email: [email protected]

Pada tahun 2009, berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh

Sekretaris Perusahaan adalah:

1. Memberikan informasi bagi pemegang saham dan masyarakat

berkaitan dengan kondisi dan kinerja Perseroan, seperti

permintaan Laporan Tahunan, informasi terkait dengan aksi

korporasi dan informasi pelaksanaan Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan.

2. Menyampaikan laporan berkala dan laporan insidentil kepada

Bapepam-LK dan Bursa.

3. Menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik melalui

Bapepam-LK dan Bursa atas setiap informasi yang wajib

dipublikasikan ke pemegang saham dan masyarakat.

4. Menangani siaran pers, konferensi pers, pertemuan dan

peliputan media.

5. Mengikuti dan memperbarui perkembangan pasar modal dan

peraturan-peraturan baru yang ditetapkan oleh Bapepam-LK

dan Bursa Efek Indonesia.

6. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan sebanyak satu (1) kali pada tanggal 14 Mei

2009.

7. Menyelenggarakan paparan publik sebanyak satu (1) kali pada

tanggal 10 September 2009.

8. Mengikuti Investor Summit and Capital Market Expo 2009 yang

diselenggarakan oleh Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia,

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral

Efek Indonesia pada tanggal 2 Desember 2009.

Kalbe also provides service to consumers related to products

through the customer service hotline. For this purpose as well as

for general communication, Kalbe relies on the corporate website:

www.kalbe.co.id, and maintains an open channel of communication

through the ‘contact us’ function to accommodate questions on

the Company and its products. For general correspondence or

submitting requests for information to the Company, an information

portal has been put in place:

Vidjongtius

Corporate Secretary

Tel. 62-21-4287 3888

Fax. 62-21-4287 3680

Email: [email protected]

In 2009, various activities have been undertaken by the Corporate

Secretary, including:

1. Providing information concerning the Company’s conditions

and performance directed to shareholders and the general

public, including fulfilling requests for copies of the Annual

Report, information on corporate actions and information

related to the Company’s Annual General Shareholders

Meeting.

2. Submitting regular reports and other supplementary reports to

Bapepam-LK and the Stock Exchange.

3. Providing information disclosure to the public through

Bapepam-LK and the Stock Exchange for all information

required to be issued to shareholders and the public.

4. Handling press releases, press conferences, media gatherings

and media coverage.

5. Monitoring and updating developments in the capital market

and new regulations issued by Bapepam-LK and the Indonesia

Stock Exchange.

6. Organizing one (1) Annual General Meeting of Shareholders;

last year’s was held on May 14, 2009.

7. Holding one (1) Public Expose, held on September 10, 2009.

8. Participating in Investor Summit and Capital Market Expo

2009, an event coordinated by Bapepam-LK, the Indonesia

Stock Exchange, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia and

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. It took place on

December 2, 2009.

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Page 86: Kal Bear 2009

84 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Laporan Komite AuditAudit Committee Report

To:

The Board of Commissioners

PT Kalbe Farma Tbk

In Jakarta

In order to comply with regulations applicable to the Audit

Committee and considering the Audit Committee’s role in support

of the Board of Commissioners in performing its oversight function,

the following is a report on the activities of the Audit Committee for

the year ending December 31, 2009:

1. Basis of the Audit Committee

The Audit Committee was formed based on Law No. 40 Year

2007 on Limited Liability Companies, rules and regulations

on Good Corporate Governance issued by BAPEPAM, the

Indonesia Stock Exchange (PT Bursa Efek Indonesia) and

the National Committee on Good Corporate Governance

Policies (KNKCG), and the Decree of the Chairman of

Bapepam No. Kep-29/PM/2004 dated September 24, 2004,

on the Establishment and Working Guidelines for the Audit

Committee.

2. Membership of the Audit Committee

The membership of the Audit Committee, based on Decision

Letter of the Board of Commissioners No. 01/VIII/2008/Komite

Audit/KF-LD, dated August 5, 2008, which remains effective up

to the date of preparation of this Annual Report is as follows:

Chairman : Farid Anfasa Moeloek

Member : Ichsan Gunawan

Member : Dianawati Sugiarto

3. Duties and Responsibilities of the Audit Committee

In accordance with the function of the Audit Committee

that supports the Board of Commissioners in performing its

oversight duties, the duties and responsibilities of the Audit

Committee are:

a. To support the implementation of an effective internal

control system.

b. To carry out an evaluation of audited financial statements

based on applicable regulations.

c. To evaluate the scope and consistency of the external

audit, honoraria for the external audit as well as the

independency and objectivity of the external auditor.

d. To prepare a description of the duties and responsibilities of

the Audit Committee for the current fiscal year, as required

by the external auditor.

Kepada Yth.

Dewan Komisaris

PT Kalbe Farma Tbk

Di Jakarta

Untuk memenuhi ketentuan yang berlaku tentang Komite Audit

dan mengingat Komite Audit berperan menunjang kinerja Dewan

Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, maka

bersama ini perkenankan kami menyampaikan Laporan Tahunan

kegiatan Komite Audit untuk periode yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2009 sebagai berikut:

1. Dasar Pembentukan Komite Audit

Pembentukan Komite Audit ini didasarkan pada Undang-

Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

Peraturan-peraturan mengenai Good Corporate Governance

yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal

(BAPEPAM), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Komite

Nasional Kebijakan Good Corporate Governance (KNKCG);

dan Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/

PM/2004, tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan

dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

2. Keanggotaan

Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan berdasarkan

Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 01/

VIII/2008/Komite Audit/KF-LD, tanggal 5 Agustus 2008 yang

masih berlaku hingga laporan tahunan ini dibuat adalah

sebagai berikut:

Ketua : Farid Anfansa Moeloek

Anggota : Ichsan Gunawan

Anggota : Dianawati Sugiarto

3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Sesuai dengan fungsi Komite Audit yang mendampingi Dewan

Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, maka

tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai

berikut:

a. Mendukung implementasi sistem pengendalian internal

yang baik.

b. Melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan teraudit

berdasarkan peraturan yang berlaku.

c. Melakukan kajian atas lingkup dan kesesuaian audit

eksternal, honorarium audit eksternal serta kemandirian

dan obyektivitas auditor eksternal.

d. Memberikan penjabaran tugas dan tanggung jawab

Komite Audit untuk Tahun buku yang bersangkutan sesuai

dengan kebutuhan auditor eksternal.

Page 87: Kal Bear 2009

85PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

4. Meeting of the Committee Audit

For the year 2009, the Audit Committee has held 4 (four)

meetings which were scheduled on a regular basis and

attended in full by the chairman and the members of the Audit

Committee. The agenda of said meetings included discussions

with management on the following issues:

a. The Financial Statements;

b. Internal Control System;

c. Implementation and results of the internal control process;

d. Risk Management;

e. Compliance with laws and regulations;

f. The practice and implementation of Good Corporate

Governance.

Following these meetings, the Audit Committee prepared reports

for the Board of Commissioners, through the Independent

Commissioner as the Chairman of the Audit Committee. Based

on these reports from the Audit Committee, the Board of

Commissioners will provide recommendations and inputs to the

Board of Directors related to the improvements in the Company’s

operational and corporate aspects.

One of the results of the discussions in the Audit Committee

meetings with Management and the Board of Commissioners was

the Internal Audit Charter which was formalized on August 14, 2009

by the President Commissioner and the President Director. The

Internal Audit Charter sets forth the authority and responsibilities of

the Internal Audit Unit as part of the Company’s efforts to improve

the Internal Audit organization. The Internal Audit Unit serves as a

facilitator for the Audit Committee in performing its duties.

The Audit Committee supports Management’s efforts for continual

strengthening of Risk Management systems within the Company

and its subsidiaries as an element of Good Corporate Governance

practices.

Jakarta, February 10, 2010

Farid Anfasa Moeloek Ichsan Gunawan Dianawati Sugiarto

Ketua | Chairman Anggota | Member Anggota | Member

4. Rapat Komite Audit

Selama periode tahun 2009, Komite Audit telah melakukan

4 (empat) kali rapat yang telah dijadwalkan secara reguler

dan dihadiri lengkap oleh ketua dan anggota Komite Audit.

Agenda rapat tersebut antara lain adalah membahas dengan

Manajemen hal-hal sebagi berikut:

a. Laporan Keuangan;

b. Sistem Pengendalian Internal;

c. Pelaksanaan dan hasil dari proses pengendalian internal;

d. Manajemen Risiko;

e. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan;

f. Sistem dan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang

Baik (Good Corporate Governance).

Setelah mengadakan rapat tersebut, Komite Audit membuat

laporan kepada Dewan Komisaris, melalui Komisaris Independen

sebagai Ketua Komite Audit. Berdasarkan hasil laporan dari

Komite Audit, Dewan Komisaris akan memberikan rekomendasi

dan masukan kepada Direksi sehubungan dengan peningkatan

aspek operasional dan korporasi Perseroan.

Hasil nyata pembahasan dalam rapat Komite Audit bersama

jajaran Manajemen dan Dewan Komisaris adalah pada tanggal

14 Agustus 2009 telah disahkan Piagam Audit Internal oleh

Presiden Komisaris dan Presiden Direktur. Piagam Audit Internal

ini menjelaskan wewenang dan tanggung jawab Unit Audit Internal

sebagai bagian upaya Perseroan untuk meningkatkan organisasi

Audit Internal. Unit Audit Internal berfungsi sebagai fasilitator bagi

Komite Audit dalam melaksanakan tugasnya.

Komite Audit mendukung langkah Manajemen untuk lebih

memperkuat aktivitas Manajemen Risiko dalam Perseroan dan

anak perusahaan sebagai bagian dari implementasi lebih lanjut

Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam Perseroan.

Jakarta, 10 Februari 2010

Page 88: Kal Bear 2009

86 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Johannes Setijono B.R. Irawati Setiady J.B. Apik Ibrahim

Ketua | Chairman Anggota | Member Anggota | Member

Laporan Komite NominasiNomination Committee Report

To:

The Board of Commissioners

PT Kalbe Farma Tbk

Jakarta

The Nomination Committee Report for the Year Ending

December 31, 2009

The Nomination Committee plays a role and is vested with the

responsibility to assist the Board of Commissioners in determining

nomination policies for both the Board of Commissioners and the

Board of Directors.

Members of the Nomination Committee are appointed by the

Board of Commissioners and number three members. Membership

composition of the Nomination Committee as of end 2009 is as

follows:

Chairman : Johannes Setijono

Members : Bernadette Ruth Irawati Setiady

Johanes Berchman Apik Ibrahim

The principle activity undertaken in the year 2009 was to

conduct assessment on the performance of each of the Board of

Directors.

In performing its role and fulfilling its responsibility as the Nomination

Committee, and in line with the implementation of Good Corporate

Governance principles, the Nomination Committee held one

(1) meeting throughout 2009, which was fully attended by the

chairman and members of the Nomination Committee.

Jakarta, February 17, 2010

Kepada Yth.

Dewan Komisaris

PT Kalbe Farma Tbk

Jakarta

Laporan Tahunan Komite Nominasi Untuk Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2009

Komite Nominasi mempunyai peran dan tanggung jawab dalam

membantu Dewan Komisaris untuk menentukan kebijakan

nominasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

Anggota Komite Nominasi ditunjuk oleh Dewan Komisaris dengan

keanggotaan berjumlah tiga anggota. Susunan keanggotaan

Komite Nominasi sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai

berikut:

Ketua : Johannes Setijono

Anggota : Bernadette Ruth Irawati Setiady

Johanes Berchman Apik Ibrahim

Kegiatan utama yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 adalah

memberikan evaluasi dan masukan terkait dengan kinerja Direksi

Perseroan.

Dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai Komite

Nominasi serta sejalan dengan penerapan prinsip Tata Kelola

Perusahaan yang Baik, sepanjang tahun 2009 Komite Nominasi

telah menyelenggarakan rapat sebanyak satu (1) kali yang dihadiri

lengkap oleh ketua dan anggota Komite Nominasi.

Jakarta, 17 Februari 2010

Page 89: Kal Bear 2009

87PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Laporan Komite RemunerasiRemuneration Committee Report

To:

The Board of Commissioners

PT Kalbe Farma Tbk

Jakarta

The Remuneration Committee Report for the Year Ending

December 31, 2009

In accordance with the principles of Good Corporate Governance,

the Remuneration Committee is responsible for providing

direction and guidelines on remuneration policy and the amount

of remuneration paid to the Board of Commissioners and to the

Board of Directors of the Company.

Members of the Remuneration Committee are appointed by the

Board of Commissioners and comprise of three members. The

membership composition of the Remuneration Committee as of

end-2009 is as follows:

Chairman : Johannes Setijono

Members : Bernadette Ruth Irawati Setiady

Johanes Berchman Apik Ibrahim

The principal activities undertaken in the year 2009 were to provide

evaluation and recommendations relating to remuneration for the

Board of Commissioners and the Board of Directors for the year

2009.

In performing its duties and responsibilities, the Remuneration

Committee held one (1) meeting during the year 2009, which was

fully attended by the chairman and members of the Remuneration

Committee.

Jakarta, February 17, 2010

Kepada Yth.

Dewan Komisaris

PT Kalbe Farma Tbk

Jakarta

Laporan Tahunan Komite Remunerasi Untuk Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2009

Sesuai dengan asas Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Komite

Remunerasi bertugas dan bertanggung jawab dalam pemberian

arah dan pedoman kebijakan remunerasi serta jumlah remunerasi

yang diberikan kepada para Dewan Komisaris dan Direktur

Perseroan.

Anggota Komite Remunerasi ditunjuk oleh Dewan Komisaris dengan

keanggotaan berjumlah tiga anggota. Susunan keanggotaan

Komite Remunerasi sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai

berikut:

Ketua : Johannes Setijono

Anggota : Bernadette Ruth Irawati Setiady

Johanes Berchman Apik Ibrahim

Kegiatan utama yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 adalah

memberikan evaluasi dan rekomendasi terkait dengan pemberian

remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2009.

Dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya, sepanjang

tahun 2009 Komite Remunerasi telah menyelenggarakan rapat

sebanyak satu (1) kali yang dihadiri lengkap oleh ketua dan anggota

Komite Remunerasi.

Jakarta, 17 Februari 2010

Johannes Setijono B.R. Irawati Setiady J.B. Apik Ibrahim

Ketua | Chairman Anggota | Member Anggota | Member

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Page 90: Kal Bear 2009

88 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Laporan Komite Risiko UsahaBusiness Risk Committee Report

To:

The Board of Commissioners

PT Kalbe Farma Tbk

Jakarta

Annual Report of the Business Risk Committee for the Year Ended

on December 31, 2009

The Business Risk Committee is directly responsible to the Board

of Commissioners for overseeing the implementation of the system

and methods for the identification, analysis and mitigation of risks

to which the Company is exposed. The Business Risk Committee

also provides opinions as to the Company’s general application of

risk management principles.

The members of the Business Risk Committee are appointed by the

Board of Commissioners, and there are a total of four Committee

members. The following is the membership composition of the

Business Risk Committee as of end 2009:

Chairman : Johannes Setijono

Members : Jozef Darmawan Angkasa

Budi Dharma Wreksoatmodjo

Vidjongtius

The Business Risk Committee has discussed risk factors that are

inherent within the Company and correspondingly measures for

mitigating such risks, including among others, the risk of exchange

rate fluctuations, the risk of business competition, the risk of quality

and the risk of legal and other regulatory framework.

A number of concrete actions which have been taken during 2009

consisted of monitoring the implementation and application of

risk management policies, conducting evaluation on the overall

performance of risk management implementation and reporting to

the Board of Commissioners on the results of monitoring, evaluation

and measures for mitigation related to risk management.

In 2009, the Business Risk Committee has held two (2) Committee

meetings with agenda as specified above.

Jakarta, February 17, 2010

Kepada Yth.

Dewan Komisaris

PT Kalbe Farma Tbk

Jakarta

Laporan Tahunan Komite Risiko Usaha Untuk Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2009

Komite Risiko Usaha bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris

dalam melakukan pengawasan terhadap penerapan sistem dan

pendekatan yang dilakukan atas pengidentifikasian, pengkajian

dan penanganan berbagai risiko yang dihadapi oleh Perseroan.

Komite Risiko Usaha juga memberikan pendapat atas pelaksanaan

prinsip-prinsip manajemen risiko Perseroan.

Anggota Komite Risiko Usaha ditunjuk oleh Dewan Komisaris

dengan keanggotaan berjumlah empat anggota. Susunan

keanggotaan Komite Risiko Usaha sampai pada akhir tahun 2009

adalah sebagai berikut:

Ketua : Johannes Setijono

Anggota : Jozef Darmawan Angkasa

Budi Dharma Wreksoatmodjo

Vidjongtius

Komite Risiko Usaha telah melakukan beberapa pembahasan

mengenai risiko yang terdapat di Perseroan beserta langkah-

langkah penanganannya antara lain adalah risiko dalam fluktuasi

nilai mata uang asing, persaingan bisnis, kualitas serta aspek

hukum dan peraturan lainnya.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 antara

lain adalah memantau penerapan dan pelaksanaan operasional

kebijakan manajemen risiko, melakukan evaluasi terhadap hasil

pelaksanaan kerja manajemen risiko dan menyampaikan hasil

pantauan, evaluasi dan langkah-langkah penanganannya terkait

pengelolaan risiko kepada Dewan Komisaris.

Sepanjang tahun 2009, Komite Risiko Usaha telah

menyelenggarakan dua (2) kali pertemuan dengan agenda seperti

yang telah disebutkan diatas.

Jakarta, 17 Februari 2010

Johannes Setijono Jozef Darmawan Angkasa Budi Dharma Wreksoatmodjo Vidjongtius

Ketua | Chairman Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member

Page 91: Kal Bear 2009

89PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Laporan Komite GCGGCG Committee Report

To:

The Board of Commissioners

PT Kalbe Farma Tbk

Jakarta

The GCG Committee Report for the Year Ended on December 31,

2009

The GCG Committee is responsible for the implementation of GCG

practices at the Company.

The membership composition of the GCG Committee as of end-

2009 is as follows:

Chairman : Vidjongtius

Vice Chairman : Agustinus Haryono

Members : Bernadus Karmin Winata

Joyce V. Handajani

Febiana Rinasari

A number of concrete actions which have been taken during 2009

consisted of evaluating and assessing the application of corporate

governance principles by the Company’s employees, publishing

and distributing a Pocket Book of Corporate Governance

Guidelines to each employee, increasing the effectiveness of work

by the Committees under the Board of Commissioners and formally

establishing the Internal Audit Charter, based on stipulations of

Bapepam-LK Regulation No. IX.I.7.

In performing its duties and responsibilities, the GCG Committee

held four (4) meetings during the year 2009, which was fully

attended by the chairman and members of the GCG Committee.

Jakarta, February 17, 2010

Kepada Yth.

Dewan Komisaris

PT Kalbe Farma Tbk

Jakarta

Laporan Tahunan Komite GCG Untuk Tahun yang Berakhir Pada

Tanggal 31 Desember 2009

Komite GCG mempunyai peran dan tanggung jawab atas

pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan.

Susunan keanggotaan Komite GCG sampai pada akhir tahun 2009

adalah sebagai berikut:

Ketua : Vidjongtius

Wakil Ketua : Agustinus Haryono

Anggota : Bernadus Karmin Winata

Joyce V. Handajani

Febiana Rinasari

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2009

antara lain melaksanakan penilaian dan evaluasi atas penerapan

prinsip-prinsip tata kelola oleh seluruh karyawan Perseroan,

menerbitkan dan mendistribusikan Buku Saku Panduan Tata Kelola

kepada seluruh karyawan, meningkatkan efektivitas kerja komite-

komite yang berada dibawah Dewan Komisaris dan mengesahkan

Piagam Audit Internal sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan

Bapepam-LK Nomor IX.I.7.

Dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai Komite

GCG, sepanjang tahun 2009 Komite GCG telah menyelenggarakan

rapat sebanyak empat (4) kali yang dihadiri lengkap oleh ketua dan

anggota Komite GCG.

Jakarta, 17 Februari 2010

Vidjongtius Agustinus Haryono

Ketua | Chairman Wakil Ketua | Vice Chairman

Page 92: Kal Bear 2009

90 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Meningkatkan Peran dan Manfaat bagi SemuaEnhancing Roles and Benefits for All

Sejalan dengan misinya, Kalbe senantiasa mengembangkan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.In line with its mission, Kalbe continuously develops its Corporate Social Responsibility programs for the general welfare of all people in Indonesia.

Page 93: Kal Bear 2009

91PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

In line with our mission “To Improve Health for a Better Life”,

Kalbe’s responsibility to society is not limited to the business of

pharmacy and health products that are evidently beneficial for the

general welfare of all people in Indonesia. Instead, this commitment

is extended to its Corporate Social Responsibility (CSR) program

which is developed as an integral part of Good Corporate

Governance practices at the Company.

Operational activities at Kalbe are continually developed with

simultaneous balance of improvements in its production processes,

facilities and infrastructure in order to support Kalbe operations

that are more environmentally-friendly.

Our role for the social community

Since its inception, Kalbe has consistently sponsored assistance

programs in response to natural disasters as floods and other

incidents, as well as supported cultural, sports, healthcare and

educational activities throughout Indonesia. In line with the

importance of Good Corporate Governance implementation,

in 2006 Kalbe Cares was initiated as the umbrella program for

corporate social responsibility activities of Kalbe Group.

The following are Kalbe Cares activities during 2009:

• GesitEntrostopbyKalbeCares:Reliefforvictimsoffloods

in Semarang

In early 2009, through Gerakan Simpatik (Gesit) Entrostop,

Kalbe Cares provided donations to 400 flood victims located

in the area of Sawah Besar, Semarang in the form of basic

foodstuffs, medicine and free medical services. Anticipative

socialization on the prevention and care for diarrhea, to which

flood victims are generally susceptible, was also given by

Kalbe.

• KalbeCares:ReliefforvictimsinSituGintung

In response to the collapse of the Situ Gintung Dam in Cirendeu,

East Ciputat, South Tangerang, Kalbe once again coordinated

donations and medical teams to the on-site logistics center as

its contribution to post-disaster relief for the victims.

The joint logistics center functioned to identify the needs of

the victims, particularly related to healthcare; offered medical

services in health centers and through direct visits to the

community; and held medical assistance for the community

as well as helped in the rehabilitation efforts by distributing

donations, particularly for students.

Sejalan dengan misi dalam “Meningkatkan Kesehatan untuk

Kehidupan yang Lebih Baik”, tanggung jawab Kalbe pada

masyarakat tidak hanya melekat pada kegiatan bisnis farmasi dan

produk kesehatan yang bermanfaat bagi kesejahteraan seluruh

penduduk Indonesia secara luas. Namun komitmen tersebut

juga diperluas dengan program Corporate Social Responsibility

(CSR) yang senantiasa dikembangkan sebagai bagian inti dalam

pelaksanaan kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Kegiatan operasional Kalbe yang senantiasa berkembang juga

diimbangi dengan perbaikan proses serta fasilitas dan prasarana

produksi yang menunjang kegiatan operasional Kalbe yang lebih

ramah lingkungan.

Peran kita bagi komunitas sosial

Sejak didirikan Kalbe secara konsisten mensponsori program untuk

membantu dalam situasi seperti banjir dan bencana lainnya serta

dukungan untuk acara-acara kebudayaan, olahraga, kesehatan

dan pendidikan di seluruh Indonesia. Seiring dengan pentingnya

Tata Kelola Perusahaan yang Baik, pada tahun 2006 telah dibentuk

Kalbe Berbagi sebagai wadah kegiatan tanggung jawab sosial

Grup Kalbe.

Berbagai kegiatan Kalbe Berbagi selama tahun 2009:

• KalbeBerbagiGesitEntrostop:Bantuanbagikorbanbanjir

di Semarang

Pada awal tahun 2009, melalui Gerakan Simpatik (Gesit)

Entrostop, Kalbe Berbagi memberi bantuan bagi 400 korban

banjir di kelurahan Sawah Besar, Semarang berupa sembako,

obat-obatan dan pengobatan gratis bagi warga korban banjir.

Pengarahan untuk mencegah dan menangani sakit diare yang

rawan bagi korban banjir juga diberikan oleh Kalbe.

• KalbeBerbagi:BantuanbagikorbandiSituGintung

Menanggapi bencana jebolnya tanggul di Tanggul Situ Gintung,

di Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kalbe kembali

mengerahkan donasi dan tim medis pada posko bersama di

lokasi kejadian sebagai bantuan pasca bencana bagi para

korban.

Posko bersama menangani identifikasi kebutuhan korban,

terutama terkait kebutuhan kesehatan, melakukan pelayanan

kesehatan melalui posko kesehatan dan kunjungan langsung

ke masyarakat, dan melakukan pengobatan massal serta

membantu rehabilitasi dengan memberikan bantuan terutama

bagi anak-anak sekolah.

Page 94: Kal Bear 2009

92 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

• KalbeBerbagi:BantuanbagikorbangempadiPadang

Untuk mendapat hasil yang optimal, Kalbe juga menggandeng

mitra setempat dalam beberapa inisiatif CSR, seperti kerjasama

dengan stasiun radio di Padang untuk Posko Bantuan Gempa

yang tersedia untuk membantu korban gempa di Padang,

Sumatera Barat.

Posko Bantuan Gempa memberikan tiga pelayanan utama,

yaitu:

- Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat terutama

mengenai kesehatan.

- Melakukan pelayanan kesehatan dengan membuka Posko

Pelayanan Kesehatan, kunjungan langsung ke masyarakat

dan melakukan pemberian bantuan sembako.

- Membantu rehabilitasi dengan memberikan bantuan

sumur bor untuk desa yang kesulitan air bersih.

• KalbeBerbagi:Meningkatkangizianak-anakIndonesia

Sebagai bentuk follow-up event “Aku Bisa” yang diadakan

di beberapa kota, telah dapat dikumpulkan donasi untuk

disumbangkan melalui rangkaian kegiatan sosial dengan

tema “Aku Bisa Berbagi” berupa susu (ChilKid & ChilSchool)

dan bubur balita (Milna Bubur Khusus) untuk peningkatan gizi

anak-anak di pelosok Indonesia. Pada tahun 2009, “Aku Bisa

Berbagi” telah menyumbangkan susu dan bubur balita kepada

3.000 anak-anak di desa Oesao dan desa Oefono, Nusa

Tenggara Timur dan di desa Teluk Dalam, Nias.

• Kalbe Berbagi: Membangun jalan dan talud di Nepen,

Yogyakarta

Kepedulian Kalbe terhadap kualitas infrastruktur di masyarakat

juga dicerminkan dalam tindakan sosial Kalbe Berbagi dalam

jalan serta talud di daerah Nepen, Yogyakarta. Pembangunan

talud bertujuan untuk menahan tanah di daerah perbukitan

agar tidak longsor. Dengan pembangunan tersebut, Kalbe

secara tidak langsung memberikan rasa aman bagi para

penduduk dari bahaya tanah longsor.

Peran kita bagi lingkungan

Sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen dalam

menjaga lingkungan, beberapa anak perusahaan Kalbe telah

mengimplementasikan ISO 14001:2004 yang merupakan standar

internasional dalam sistem manajemen lingkungan pada hampir

semua fasilitas produksinya. Komitmen kami dalam implementasinya

diwujudkan dalam (1) pemenuhan perundangan, persyaratan

dan peraturan lain dalam bidang lingkungan, (2) pencegahan

pencemaran lingkungan, dan (3) perbaikan berkesinambungan

dalam bidang lingkungan.

• KalbeCares:ReliefforvictimsoftheearthquakeinPadang

Kalbe coordinated with local partners in a number of CSR

initiatives to obtain optimal results, including working with a

radio station in Padang for an Earthquake Assistance Center

that was held to help the victims in Padang, West Sumatera.

The Earthquake Assistance Center provided three main

services, including:

- Identifying the needs of the community, particularly for

health issues.

- Carrying out medical care services by opening a Medical

Center, direct visits to the local residents and distribution

of basic foodstuffs.

- Assisting in the rehabilitation efforts by donating drilled

wells for villages with limited clean water supply.

• KalbeCares:ImprovingnutritionforchildreninIndonesia

As a follow-up event to the “I Can” program that was held

in several cities, donation was collected to be distributed in a

series of social events under the theme “I Can Care” by giving

out powdered milk (ChilKid & ChilSchool) and toddler cereals

(Milna Special Cereal) to improve the nutrition of children in

remote areas throughout Indonesia. In 2009, “I Can Care” has

donated milk formula and baby cereals to 3,000 children in the

villages of Oesao and Oefono, East Nusa Tenggara and in the

village of Teluk Dalam, Nias.

• Kalbe Cares: Building roads and talud in Nepen,

Yogyakarta

Kalbe’s concern for the quality of infrastructure used by the

community is also reflected in Kalbe Cares social activities

related to roads and talud in the area of Nepen, Yogyakarta.

The construction of the talud was designed to retain the soil in

hilly contours to prevent landslides. With this structure, Kalbe

has indirectly contributed to the security and safety of the local

residents from the danger of landslides.

Our role for the environment

As a testimony to our responsibility and commitment to the

environment, several subsidiaries of Kalbe have implemented

ISO 14001:2004 as the international standards for environmental

management system in nearly all of production facilities used. Our

commitment in the implementation is shown by (1) compliance

with laws, stipulations and other regulations concerning the

environment, (2) control of environmental pollution, and (3) continual

improvement in environmental preservation.

Page 95: Kal Bear 2009

93PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Pemenuhan perundangan, persyaratan dan peraturan lain

dalam bidang lingkungan

Komitmen Kalbe untuk memenuhi peraturan dan perundangan

di bidang lingkungan, diwujudkan dalam pemenuhan semua

persyaratan industri dalam bidang lingkungan, mulai dari

pemenuhan persyaratan & pembuatan dokumen Upaya Kelola

Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL),

pengendalian pencemaran udara, pengendalian pencemaran air,

sampai pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Pencegahan pencemaran lingkungan

Untuk menjaga kinerja dalam bidang lingkungan, pemantauan dan

pengukuran senantiasa dilakukan secara periodik untuk menjamin

ketaatan terhadap Baku Mutu Lingkungan yang ditetapkan oleh

pemerintah maupun kawasan industri, dan mencegah pencemaran

lingkungan, baik air, udara, maupun limbah B3.

Air

Dalam hal pengendalian pencemaran air, Kalbe memproses

terlebih dahulu air limbah hasil operasional pabrik melalui Instalasi

Pengolahan Limbah Cair sehingga memenuhi kualifikasi Baku

Mutu Lingkungan pemerintah dan Pengelola Kawasan sebelum

pembuangan ke badan air atau Instalasi Pengolahan Limbah Cair

kawasan industri.

Udara

Upaya pengendalian pencemaran udara difokuskan pada

pemantauan dan pengukuran secara berkala emisi gas buang

seperti SO2, NO2, CO2 dan partikel lainnya ke udara baik dari

sumber emisi tidak bergerak seperti dari cerobong pabrik maupun

dari sumber bergerak seperti dari kendaraan operasional, agar

senantiasa dijaga dalam batas yang diperbolehkan peraturan dan

perundang-undangan.

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Untuk pengelolaan limbah B3 ditangani melalui prosedur

pengelolaan limbah. Perseroan mengoperasionalkan Tempat

Penampungan Sementara Limbah B3 yang diberi izin dan dipantau

oleh Kementerian Lingkungan Hidup berdasarkan Laporan Neraca

Limbah dalam rangka pemenuhan kewajiban lingkungan.

Perbaikan berkesinambungan dalam bidang lingkungan

Untuk optimalisasi inisiatif CSR terkait lingkungan,

Kalbe secara intensif juga mengimplementasikan inisiatif

perbaikan berkesinambungan. Beberapa proyek perbaikan

Compliance with laws, stipulations and other regulations

concering the environment

Kalbe’s commitment to comply with laws and regulations

concerning the environment is realized in the fulfillment of all

industrial requirements related to the environment, starting from

compliance with requirements & preparation of Environment

Management Program and Environment Monitoring Program

documents, air pollution control, water pollution control, and up to

management of Dangerous and Toxic Material (B3) waste.

Control of Environmental Pollution

To maintain performance in environmental standards, monitoring

and measurement are continually made on a periodic basis to

ensure strict compliance with the Environmental Quality Standards

set by the government and the industrial district and to prevent

pollution to the environment, in terms of water, air as well as B3

waste.

Water

In managing water pollution, Kalbe applies pretreatment of waste

water produced from the manufacturing processes through the

Waste Water Treatment Plant to fulfill the prescribed Environmental

Quality Standards specified by the government and the Industrial

District Management before disposal into the watercourse or the

Waste Water Treatment Plant used by the industrial district.

Air

Measures for air pollution control are concentrated on periodic

monitoring and measurement of emission gases as SO2, NO2,

CO2 and other particles to the atmosphere, both from stationary

sources as factory chimneys as well as mobile sources as

operational vehicles, to be consistently maintained within tolerable

limits as stipulated in applicable regulations and laws.

Dangerous and Toxic Material (B3) Waste

B3 waste is handled through waste management procedures. The

Company operates a Temporary Storage Facility for B3 Waste

which is licensed and monitored by the Ministry of the Environment

based on Waste’s Balance Sheet Reports as to the Company’s

fulfillment of environmental obligations.

Continuous improvement in environmental preservation

To optimize CSR initiatives related to the environment, Kalbe

has also intensively implemented its continuous improvement

program. A number of such projects have been carried out to

Page 96: Kal Bear 2009

94 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

berkesinambungan yang senantiasa dilakukan untuk terus

meningkatkan kinerja dalam menjaga lingkungan dan mencegah

pencemaran selama tahun 2009 antara lain adalah:

Program 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

Untuk memfasilitasi reduksi konsumsi air tanah, Kalbe telah

melaksanakan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu dengan

adanya pengolahan air limbah sehingga dapat dipergunakan

kembali untuk fungsi lainnya. Program 3R tersebut telah

menunjukkan hasil yang sangat signifikan, yaitu berkurangnya

tingkat konsumsi air tanah hingga 94% pada akhir tahun 2009 jika

dibandingkan dengan akhir tahun 2008.

Program Zero Emission

Perubahan iklim merupakan masalah serius yang dihadapi dunia

saat ini. Tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim tersebut

sangat signifikan, namun Kalbe berkomitmen untuk memberikan

yang terbaik dengan mengurangi emisi kami. Melalui Program Zero

Emission, Kalbe berhasil mensubstitusi solar dengan gas sebagai

bahan bakar boiler untuk proses produksi yang lebih ramah

lingkungan.

Program Pengurangan Limbah Melalui Teknologi Near Infrared

Dengan tingginya pertumbuhan yang telah dicapai, Perseroan

semakin terdorong untuk terus mencari perbaikan dalam

mengurangi limbah hasil produksi. Salah satu program pengurangan

limbah yang telah berhasil dilakukan adalah implementasi teknologi

Near Infrared dalam proses analisa bahan baku maupun produk

jadi untuk mengurangi limbah B3 baik dari zat reagen kimia

yang digunakan dalam proses analisa maupun sisa sampel

laboratorium. Melalui teknologi Near Infrared, proses analisa tidak

lagi menggunakan reagen kimia dan hasil sampel yang dianalisa

tidak rusak sehingga sampel masih dapat digunakan kembali.

enhance performance in environmental preservation and pollution

control during 2009, which included the following:

3R (Reduce, Reuse, Recycle) Program

To facilitate limited consumption of ground water, Kalbe has

implemented the 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Program by

processing waste water into reusable form for other purposes. The

3R Program has shown exceptionally outstanding result, with total

reduction in the consumption of ground water by as much as 94%

in the year 2009 as compared to 2008.

Zero Emission Program

Climate change has become a crucial problem facing the world

today. The challenges arising from climate changes have been

greatly substantial, nonetheless Kalbe is committed to exercise

its best efforts in reducing emission. Through the Zero Emission

Program, Kalbe has successfully substituted diesel with gas as the

fuel used for boilers in order to achieve production processes that

are friendlier to the environment.

Program for Waste Reduction through Near Infrared

Technology

With the high growth that Kalbe has attained, the Company is more

motivated to intensify its pursuit for greater reduction of production

wastes. One such program that has been successfully enforced

was the Near Infrared technology applied on the processes for raw

material and finished products analysis, designed to cutback B3

waste originating from chemical reagents in the analysis as well

as used/remnants of laboratory samples. With the Near Infrared

technology, the Company’s analytical processes no longer require

chemical reagents, and tested samples are not damaged so that

they may be reused.

Page 97: Kal Bear 2009

95PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Program Penggunaan Water-Based Formula

Pada tahap penelitian dan pengembangan produk pada bagian

Riset dan Pengembangan serta penyempurnaan produk yang

sudah ada pada bagian Process Development, Kalbe telah

menetapkan kebijakan untuk memprioritaskan penggunaan water-

based formula atau formula berbahan dasar air dibandingkan

penggunaan pelarut organik yang memiliki sejumlah dampak

negatif bagi lingkungan. Keberhasilan kebijakan ini telah terbukti

dengan substitusi pelarut organik dengan pelarut berbahan dasar

air pada sejumlah formula produk.

Pendirian Kalbe Green Data Center

Usaha Kalbe untuk memperbaiki lingkungan, terutama dalam

menekan emisi karbon dan krisis energi juga ditunjukkan melalui

perbaikan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi. Sejak

tahun 2008, Kalbe bekerja sama dengan IBM mendirikan pusat

data yang ramah energi atau disebut Green Data Center. Dengan

adanya fasilitas tersebut, konsumsi listrik data center Kalbe dapat

berkurang lebih dari 20%. Penghematan ini dapat dicapai antara

lain dengan mensirkulasikan panas yang dihasilkan sehingga

dapat dipakai kembali untuk mendinginkan data center tersebut,

penggantian perangkat lama yang menjadi penyebab pemborosan

energi dengan perangkat baru yang lebih hemat energi, dan efisiensi

dalam pemakaian jaringan. Kalbe adalah perusahaan pertama di

Indonesia yang telah memetik hasil dari Green Data Center.

Ke depan, Kalbe akan terus mendorong kegiatan CSR sebagai

komponen penting dari pengembangan usaha dan penyempurnaan

praktik tata kelola perusahaan.

Program for Utilization of Water-Based Formula

In the research and product development phase at the Research

and Development Division as well as the process for improvement

of existing products at the Process Development, Kalbe has applied

a policy to prioritize the use of water-based formula as against

using organic solvents which may cause adverse effects on the

environment. The success achieved by this policy is evident with

the substitution of water-based solvents from previously organic

solvents in a number of product formulas.

Establishing Kalbe Green Data Center

Kalbe’s efforts to better the environment, particularly related

to carbon emission control and the energy crisis are clearly

visible through improvements in the management of information

technology infrastructure. Since 2008, Kalbe has cooperated with

IBM in setting up a data center that is energy-friendly or called Green

Data Center. With such facility in operation, electricity consumption

at Kalbe’s data center can be reduced by more than 20%. The

savings were obtained among others by circulation of heat that is

produced for reuse in cooling the data center, replacement of old

equipments which are the source of energy wastage with newer

energy-saving successors, and efficiency in network utilization.

Kalbe is the first company in Indonesia to have successfully gained

the benefits of a Green Data Center.

Going forward, Kalbe shall continually boost CSR activities as a core

component of business development and corporate governance

practices improvement.

Page 98: Kal Bear 2009

96 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Page 99: Kal Bear 2009

97PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

mencapai yangPersevere to achieve the best

terbaikGigih untuk

Page 100: Kal Bear 2009

98 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis

Membukukan Kinerjayang SolidAchieving Solid Performance

Pelaksanaan strategi PIC disertai dengan kedisiplinan akan keselarasan sumber daya manusia telah menuntun Kalbe untuk mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba yang mantap.Together, the PIC strategy and a disciplined approach to human capital alignment have cemented Kalbe’s top line and bottom line growth.

Marjin Laba UsahaOperating Profit Margin(%)

17.2

14.5

16.1

17.618.1

Marjin Laba KotorGross Profit Margin(%)

49.748.3

50.751.050.5

Marjin Laba BersihNet Income Margin(%)

10.29.0

10.1

11.110.7

05 06 07 08 09 05 06 07 08 09 05 06 07 08 09

Page 101: Kal Bear 2009

99PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Kalbe recorded outstanding performance for the year 2009,

despite a cloud of uncertainties looming over the Indonesian

economy in the first semester as the aftermath of the global

financial turmoil. The economic recovery in the second semester,

which was accompanied by improved consumer confidence,

effectively worked in favor of Kalbe’s organic growth. In 2009, the

implementation of the business strategy to focus on sustainable

improvement in productivity and innovation, parallel with other

process enhancements, was designed to generate optimal

revenue, popularly referred to as the “Productivity, Innovation

and Cash Flow” (”PIC”) strategy. Together, the PIC strategy and a

disciplined approach to human capital alignment have cemented

Kalbe’s top line and bottom line growth.

Statements of Income

Net Sales

Kalbe recorded net sales of Rp 9,087.3 billion in 2009, higher by

15.4% than the Rp 7,877.4 billion of 2008, in line with improvement

in performance across all business units. In general, the Distribution

and Packaging Division provided the highest contribution with

35.3% of total net sales, followed by Prescription Pharmaceuticals

Division at 24.4 %, then Nutritionals and Consumer Health Divisions,

which accounted for 21.3% and 19.0% respectively to total net

sales. For 2009, approximately 96.3% of total sales originated with

the local market.

Net Sales of Prescription Pharmaceuticals Division

Prescription Pharmaceuticals Division contributed 24.4% to total

net sales of the Company, the 2009 figure of Rp 2,213.8 billion

growing by 17.5% from the Rp 1,884.3 billion of 2008. With

its intensive drive to market new and effective products in a

complete line of therapeutic classes and supported by research

& development to socialize the benefits of the products, Kalbe

constantly manages to embrace consumer needs and further

Kalbe membukukan kinerja yang sangat memuaskan selama tahun

2009, walaupun pada semester pertama 2009 perekonomian

Indonesia berada di bawah bayang-bayang krisis keuangan

global. Pemulihan ekonomi pada semester kedua tahun 2009

yang disertai peningkatan tingkat kepercayaan konsumen telah

memacu pertumbuhan organik Kalbe. Pada tahun 2009, Perseroan

menetapkan strategi berbasis peningkatan produktivitas dan

inovasi yang berkesinambungan, serta perbaikan lainnya yang

ditujukan untuk meningkatkan arus kas Perseroan atau yang

disingkat sebagai strategi Productivity, Innovation and Cash Flow

(”PIC”). Pelaksanaan strategi PIC disertai dengan kedisiplinan akan

keselarasan sumber daya manusia telah menuntun Kalbe untuk

mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba (top line and bottom

line) yang mantap.

Laporan Laba Rugi

Penjualan Bersih

Kalbe berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp 9.087,3

miliar pada tahun 2009, meningkat sebesar 15,4% dari

Rp 7.877,4 miliar pada tahun 2008 seiring dengan perbaikan kinerja

pada seluruh unit bisnis. Secara keseluruhan, Divisi Distribusi dan

Kemasan memberikan kontribusi yang tertinggi sebesar 35,3%

dari penjualan bersih, disusul oleh Divisi Obat Resep dengan

24,4 %, dan kemudian Divisi Nutrisi dan Divisi Produk Kesehatan,

yang masing-masing menyumbang 21,3% dan 19,0% pada total

pendapatan bersih. Untuk tahun 2009, sekitar 96,3% dari total

penjualan diperoleh dari pasar dalam negeri.

Penjualan Bersih Divisi Obat Resep

Divisi Obat Resep memberikan kontribusi sebesar 24,4% terhadap

total penjualan bersih Perseroan, dengan penjualan bersih sebesar

Rp 2.213,8 miliar pada tahun 2009, atau tumbuh sebesar 17,5%

dari Rp 1.884,3 miliar pada tahun 2008. Dengan terus gencar

memperkenalkan produk-produk andalan baru pada berbagai

kelas terapi yang komprehensif serta didukung oleh kegiatan ilmiah

dalam mensosialisasi manfaat produk-produk tersebut, Kalbe

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Penjualan Bersih berdasarkan Segmen Bisnis (Rp miliar) | Net Sales by Business Segment (Rp billion)

2008 2009 Naik/TurunIncrease/Decrease

PerubahanChange

(%)Rp miliarRp billion

% total Rp miliarRp billion

% total

Obat Resep | Prescription Pharmaceuticals 1.884,3 23,9% 2.213,8 24,4% 329,5 17,5%

Produk Kesehatan | Consumer Health 1.475,0 18,7% 1.727,2 19,0% 252,2 17,1%

Nutrisi | Nutritionals 1.728,2 21,9% 1.935,8 21,3% 207,6 12,0%

Distribusi & Kemasan | Distribution and Packaging 2.789,9 35,4% 3.210,5 35,3% 420,6 15,1%

Total Penjualan Bersih | Total Net Sales 7.877,4 100,0% 9.087,3 100,0% 1.209,9 15,4%

Page 102: Kal Bear 2009

100 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

reinforce its role as a trusted partner in the national and international

medical community.

Net Sales of Consumer Health Division

In 2009, a recovery in the performance of Consumer Health

Division began to emerge after prolonged pressures from tighter

competition over the past several years, particularly in the energy

drink segment. Net sales recorded a 17.1% climb in 2009, to reach

Rp 1,727.2 billion, from Rp 1,475.0 billion in 2008. In terms of the

ratio to total net sales, there was also an improvement, as it rose

from 18.7% in 2008 to 19.0% in 2009. Measures for consolidation

have successfully yielded favorable results for the energy drinks

operation. Today, Extra Joss remains as the undisputed leader

in the energy drink market in Indonesia, complementing Kalbe’s

comprehensive portfolio of such widely popular brands as Promag,

Mixagrip, Komix, Procold and Neo Entrostop, each of which similarly

occupy the top position in their respective product categories.

Net Sales of Nutritionals Division

The Nutritionals Division accounted for 21.3% of the Company’s

total net sales, with a contribution of Rp 1,935.8 billion in 2009

compared to Rp 1,728.2 billion in 2008 (a rise of 12.0%). With

Kalbe’s strong reputation and commitment in the health sector,

the Nutritionals Division has focused more on premium segment

products, which tend to be dominated by producers of international

caliber, and where market growth is dictated by product price

hikes.

Net Sales of Distribution and Packaging Division

In 2009, the Distribution and Packaging Division still accounted

for the largest portion of the Company’s total net sales at 35.3%.

Net sales from the Distribution and Packaging operation increased

by 15.1%, rising to Rp 3,210.5 billion in 2009 compared to

Rp 2,789.9 billion in 2008. The favorable performance was in

part due to Kalbe’s continued success in effectively fine tuning

its service and distribution network, which is now recognized for

the most extensive presence in Indonesia. Hence, the Company

is consistently entrusted by local and international suppliers and

principals of health products for their logistics and distribution

needs.

Gross Profit

The Company’s gross profit grew 18.6%, from Rp 3,803.6 billion in

2008 to Rp 4,511.9 billion in 2009. A reduction in the cost of goods

sold was the combined effect of product sales, tight cost control

(through a series of lean manufacturing initiatives in the production

processes), lower prices of pharmaceutical raw materials and milk

products, as well as the appreciation of the Indonesian Rupiah to

dapat terus merangkul konsumen dan semakin memantapkan

posisinya sebagai mitra yang terpercaya di kalangan medis lokal

maupun internasional.

Penjualan Bersih Divisi Produk Kesehatan

Pada tahun 2009, mulai terlihat pemulihan kinerja Divisi Produk

Kesehatan setelah terus didera tekanan persaingan yang tinggi

selama beberapa tahun terakhir, khususnya di segmen minuman

energi. Penjualan bersih mencatat peningkatan sebesar 17,1%

pada tahun 2009 menjadi Rp 1.727,2 miliar dari Rp 1.475,0 miliar

pada tahun 2008. Secara kontribusi terhadap total penjualan

bersih, terlihat peningkatan dibandingkan tahun 2008 sebesar

18,7% menjadi 19,0% di tahun 2009. Langkah-langkah konsolidasi

terbukti telah mampu menopang kinerja produk minuman energi.

Saat ini, Extra Joss tetap merupakan merek dagang terdepan

di jajaran produk minuman energi di seluruh Indonesia, yang

melengkapi merek-merek unggulan seperti Promag, Mixagrip,

Komix, Procold dan Neo Entrostop dalam portofolio Kalbe yang

juga memegang posisi pemimpin dalam setiap kategori produknya

masing-masing.

Penjualan Bersih Divisi Nutrisi

Divisi Nutrisi memberikan kontribusi sebesar 21,3% terhadap total

penjualan bersih Perseroan, dengan penjualan bersih sebesar

Rp 1.935,8 miliar pada tahun 2009 dibandingkan Rp 1.728,2

miliar pada tahun 2008, atau meningkat sebesar 12,0%. Dengan

kekuatan reputasi dan komitmen Kalbe di bidang kesehatan,

Divisi Nutrisi lebih fokus pada produk-produk dalam segmen

premium yang cenderung didominasi pesaing-pesaing berkaliber

internasional dimana pertumbuhan pasarnya lebih didorong oleh

kenaikan harga.

Penjualan Bersih Divisi Distribusi dan Kemasan

Pada tahun 2009, Divisi Distribusi dan Kemasan masih memberikan

kontribusi terbesar terhadap total penjualan bersih Perseroan, yaitu

sebesar 35,3%. Penjualan bersih Divisi Distribusi dan Kemasan

meningkat sebesar 15,1% menjadi Rp 3.210,5 miliar pada tahun

2009 dibandingkan dengan Rp 2.789,9 miliar pada tahun 2008.

Kinerja yang baik tersebut tidak terlepas dari kesuksesan Kalbe

untuk terus menyempurnakan pelayanan dan jaringan distribusi

yang memiliki jangkauan paling luas saat ini di Indonesia, sehingga

senantiasa dipercaya oleh pemasok dan prinsipal produk kesehatan

baik lokal maupun internasional untuk menangani kebutuhan

logistik dan distribusi mereka.

Laba Kotor

Laba kotor Perseroan meningkat 18,6% dari Rp 3.803,6 miliar

pada tahun 2008 menjadi Rp 4.511,9 miliar pada tahun 2009.

Penurunan beban pokok dihasilkan dari kombinasi penjualan

produk, pengendalian biaya produksi yang dicapai antara melalui

penerapan lean manufacturing dalam proses produksi, penurunan

harga bahan baku obat resep dan produk susu dan menguatnya

Page 103: Kal Bear 2009

101PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

USD in the second semester of 2009. Gross margin improved from

48.3% in 2008 to 49.7% in 2009.

Operating Expenses

For 2009, operating expenses amounted to Rp 2,946.1 billion,

whereas in 2008 the costs incurred totalled Rp 2,660.9 billion. In

line with the Company’s strategy highlighting PIC (“Productivity,

Innovation and Cash Flow”) in 2009, various programs for

alignment of the organization, operations, management system

and human resources were rolled out. One PIC strategy initiative

was to target improvement of operational efficiency through

synergy and alignment of work processes and production scale

within Kalbe Group, comprising Conim, 5R and lean manufacturing

programs. In general, these measures have managed to curb the

ratio of operating costs to net sales by 1.4%, yielding 32.4% in

2009 compared to 33.8% in 2008. This reduction was mostly

the contribution of lower marketing expenses relative to net

sales (which declined by 1.3% to 25.8%, from 27.1% in 2008).

Streamlining of the marketing expense ratio has not compromised

the effectiveness of the Company’s overall marketing programs,

as indicated by consistently favorable sales growth across all

business lines. Marketing activities through a direct approach to

consumers remain the Company’s strategic focus. At the same

time, the composition of general & administrative costs as well as

R&D costs remained relatively stable.

Operating Profit and Net Profit

The Company’s operating profit grew by 37.0%, going from

Rp 1,142.7 billion in 2008 to Rp 1,565.9 billion in 2009. Initiatives

for improvement and control of production expenses, combined

with efforts to increase productivity across the Company, have

strengthened the operating margin for 2009 (17.2%, from only

14.5% in 2008).

The Company’s net profit experienced a significant growth of

31.4% from Rp 706.8 billion in 2008 to Rp 929.0 billion in 2009.

Kalbe benefited from a lower tax rate, declining from 30.3% in 2008

to 28.3% in 2009 with the implementation of a new tax scheme for

domestic taxpayers going from 30% in 2008 to 28% in 2009.

nilai tukar Rupiah terhadap USD pada semester kedua tahun 2009.

Marjin laba kotor meningkat dari 48,3% pada tahun 2008 menjadi

49,7% pada tahun 2009.

Beban Usaha

Untuk tahun 2009, beban usaha mencapai Rp 2.946,1 miliar

sedangkan tahun 2008 sebesar Rp 2.660,9 miliar. Sesuai dengan

strategi Perseroan pada tahun 2009 yaitu strategi PIC – Productivity,

Innovation and Cash Flow – berbagai program penyelarasan di

bidang organisasi, kegiatan operasional, sistem manajemen dan

sumber daya manusia terus dilakukan. Salah satu wujud realisasi

strategi PIC tersebut adalah peningkatan efisiensi operasional melalui

sinergi dan penyelarasan berbagai proses kerja dan skala produksi

dalam Grup Kalbe, meliputi Conim, 5R dan lean manufacturing.

Secara keseluruhan, upaya-upaya tersebut telah mampu menekan

rasio beban usaha terhadap penjualan bersih sebesar 1.4% yaitu

pada level 32,4% di tahun 2009 dibandingkan 33,8% di tahun

2008. Penurunan tersebut sebagian besar berasal dari penurunan

rasio biaya pemasaran atas penjualan bersih yang mengalami

penurunan sebesar 1.3% yaitu menjadi 25,8% dari 27,1% pada

2008. Penurunan rasio biaya pemasaran tersebut dilakukan tanpa

mengurangi efektivitas dari kegiatan pemasaran Perseroan. Hal

ini terbukti dengan pertumbuhan penjualan yang baik setiap divisi

usaha Perseroan. Kegiatan pemasaran melalui pendekatan langsung

kepada pelanggan masih menjadi fokus strategi Perseroan.

Sementara komposisi biaya umum & administratif dan biaya R&D

relatif stabil.

Laba Usaha dan Laba Bersih

Laba usaha Perseroan tumbuh sebesar 37,0% dari Rp 1.142,7

miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 1.565,9 miliar pada tahun

2009. Perbaikan dan pengendalian biaya produksi disertai dengan

peningkatan produktivitas kinerja Perseroan telah meningkatkan

persentase laba usaha atas penjualan bersih pada tahun 2009

menjadi 17,2% dari 14,5% pada tahun 2008.

Laba bersih Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 31,4%

dari Rp 706,8 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 929,0 miliar pada

tahun 2009. Biaya pajak perusahaan mengalami penurunan dari

30,3% pada 2008 menjadi 28,3% pada 2009 sehubungan dengan

tarif pajak bagi wajib pajak badan dalam negeri yang turun dari

level 30% pada tahun 2008 menjadi 28% pada tahun 2009.

Laba Kotor berdasarkan Segmen Bisnis (Rp miliar) | Gross Profit by Business Segment (Rp billion)

2008 2009 Naik/TurunIncrease/Decrease

PerubahanChange

(%)Rp miliarRp billion

% total Rp miliarRp billion

% total

Obat Resep | Prescription Pharmaceuticals 1.148,8 30,2% 1.403,3 31,1% 254,5 22,2%

Produk Kesehatan | Consumer Health 885,3 23,3% 958,0 21,2% 72,7 8,2%

Nutrisi | Nutritionals 861,6 22,6% 1.021,6 22,6% 160,0 18,6%

Distribusi & Kemasan | Distribution and Packaging 907,9 23,9% 1.129,0 25,0% 221,1 24,4%

Total Laba Kotor | Total Gross Profit 3.803,6 100,0% 4.511,9 100,0% 708,3 18,6%

Page 104: Kal Bear 2009

102 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

The Company recorded net losses on foreign exchange of

Rp 94.9 billion, resulting from the appreciation of the Rupiah against

the United States Dollar on the Company’s foreign currency cash

holdings.

Financial Position

Given the tight liquidity environment within the banking sector, Kalbe

continues to emphasize maintaining a strong balance sheet, which

serves as the solid foundation for sustaining favorable performance

and aggressive expansion in many dynamic business segments.

Assets

The Company recorded total assets of Rp 6,482.4 billion as of

December 31, 2009, 13.7% higher compared to Rp 5,703.8 billion

in 2008. Current assets experienced a growth of 12.8%, going

from Rp 4,168.0 billion in 2008 to Rp 4,701.9 billion in 2009. This

increase was the result of a rise in cash and cash equivalents of

18.2%, trade receivables of 28.7% as well as other current assets.

Meanwhile, the growth in total non-current assets was 15.9%, from

Rp 1,535.8 billion in 2008 to Rp 1,780.5 billion in 2009.

Receivable Collectibility

Despite of 5 days increase in the average days of receivables from

43 days in 2008 to 48 days 2009, the Company’s management

believes that trade receivable could be collected on schedule and

the allowance for doubtful accounts amounting Rp 7.4 billion is

adequate to cover the possible losses that may arise from the non

collection of account.

Perseroan mencatat kerugian selisih kurs bersih sebesar Rp 94,9

miliar yang disebabkan terjadinya apresiasi mata uang rupiah

terhadap dolar Amerika Serikat atas saldo kas Perseroan dalam

mata uang asing.

Posisi Keuangan

Di tengah kondisi likuiditas perbankan yang sulit, Kalbe terus

menekankan pentingnya memiliki neraca yang kuat sebagai fondasi

yang kokoh untuk senantiasa menopang tercapainya kinerja yang

baik serta ekspansi usaha yang agresif di berbagai segmen bisnis

yang dinamis.

Aktiva

Perseroan mencatat total aktiva sebesar Rp 6.482,4 miliar pada

tanggal 31 Desember 2009, meningkat 13,7% dibandingkan

Rp 5.703,8 miliar pada tahun 2008. Aktiva lancar mengalami

pertumbuhan sebesar 12,8% dari Rp 4.168,0 miliar pada tahun

2008 menjadi Rp 4.701,9 miliar pada tahun 2009. Peningkatan

tersebut disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas

sebesar 18,2%, piutang usaha 28,7% serta aktiva lancar lainnya.

Sementara peningkatan total aktiva tidak lancar mencapai 15,9%

dari Rp 1.535,8 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 1.780,5 miliar

pada tahun 2009.

Kolektibilitas Piutang

Meskipun rata-rata perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar

5 hari, dari 43 hari di tahun 2008 menjadi 48 hari di tahun 2009,

Direksi Perseroan berkeyakinan bahwa piutang Perseroan dapat

ditagihkan sesuai jadwal dan jumlah penyisihan piutang ragu-ragu

senilai Rp 7,4 miliar cukup untuk menutup kemungkinan kerugian

atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Posisi Neraca (Rp miliar) | Balance Sheets (Rp billion)

2008 2009

Aktiva lancar | Current assets 4,168.0 4,701.9

Aktiva tidak lancar | Non-current assets 1,535.8 1,780.5

Jumlah Aktiva | Total Assets 5,703.8 6,482.4

Kewajiban lancar | Current liabilities 1,250.4 1,574.1

Kewajiban tidak lancar dan lain-lain | Non-current liabilities & others 831.1 597.9

Ekuitas | Equity 3,622.4 4,310.4

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas | Total Liabilities and Equity 5,703.8 6,482.4

Analisis Piutang Usaha berdasarkan Umur Piutang (Rp miliar) | Aging Analysis of the Trade Receivables (Rp billion)

2008 2009

Lancar | Current 662.5 941.1

Lewat jatuh tempo | Overdue

1 - 30 hari | 1 - 30 days 192.8 171.2

31 - 60 hari | 31 - 60 days 60.0 35.0

61 - 90 hari | 61 - 90 days 16.7 25.8

Lebih dari 90 hari | Over 90 days 8.9 38.2

Jumlah | Total 940.9 1,211.3

Dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu | Less allowance for doubtful accounts (5.5) (7.4)

Piutang Usaha Bersih | Net Trade Receivable 935.4 1,203.9

Page 105: Kal Bear 2009

103PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Liabilities

Total liabilities went up by 24.5% to Rp 1,691.5 billion in 2009 from

Rp 1,359.0 billion in 2008. The increase in the Company’s liabilities

was augmented by a higher balance in short-term bank loans, with

Rp 339.1 billion in 2009 compared to Rp 145.9 billion in 2008,

followed by trade payables which rose by 57.6% from Rp 305.6

billion in 2008 to Rp 481.5 billion in 2009, and tax payables, which

grew to Rp 273.2 billion from Rp 177.9 billion. At the end of June

2009, the Company repaid the Kalbe Farma Bonds I Year 2006

with a total nominal amount of Rp 300 billion.

Equity

The Company recorded an increase in retained earnings of 21.8%,

rising to Rp 4,529.3 billion in 2009 from Rp 3,717.5 billion in 2008. In

relation to the Share Buy Back Program executed by the Company,

as at 31 December 2009, the shares which have been repurchased

amounted to Rp 688.6 billion, or a total of 782,490,000 shares.

In 2009, total equity grew by 19.0% to Rp 4,310.4 billion, from

Rp 3,622.4 billion in 2008.

Liquidity and Capital Structure

Kalbe exercises prudent financial management to secure its overall

liquidity. The Company’s primary source of liquidity is cash inflow

from operating activities. Some of the concrete benefits of the

strategy concerning PIC and other such upgrading programs as

Continuous Improvement and supply chain management during

2009 became evident with a reduction of 19 days in the average

days of inventory to 123 days, thereby decreasing our net operating

cycle of 25 days to 133 days by year end 2009.

Kewajiban

Kewajiban Perseroan meningkat sebesar 24,5% menjadi Rp 1.691,5

miliar pada tahun 2009 dari Rp 1.359,0 miliar pada tahun 2008.

Kenaikan kewajiban Perseroan tersebut berasal dari pinjaman bank

jangka pendek yang naik menjadi Rp 339,1 miliar pada tahun 2009

dari Rp 145,9 miliar pada tahun 2008, disusul oleh hutang usaha

yang meningkat sebesar 57,6% dari Rp 305,6 miliar pada tahun

2008 menjadi Rp 481,5 miliar pada tahun 2009 dan hutang pajak

yang tumbuh menjadi Rp 273,2 miliar dari Rp 177,9 miliar. Pada

akhir Juni 2009, Perseroan telah melunasi Obligasi Kalbe Farma I

Tahun 2006 dengan jumlah pokok sebesar Rp 300 miliar.

Ekuitas

Saldo laba ditahan Perseroan meningkat sebesar 21,8% menjadi

Rp 4.529,3 miliar pada tahun 2009 dari Rp 3.717,5 miliar pada

tahun 2008. Terkait dengan Program Pembelian Kembali Saham,

sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, saham yang dibeli

kembali oleh Perseroan mencapai Rp 688,6 miliar atau sejumlah

782.490.000 saham. Pada tahun 2009, ekuitas Perseroan

meningkat sebesar 19,0% menjadi Rp 4.310,4 miliar dari

Rp 3.622,4 miliar pada tahun 2008.

Likuiditas dan Struktur Permodalan

Kalbe menganut prinsip manajemen keuangan yang hati-hati dalam

menjaga tingkat likuiditas Perseroan. Sumber utama likuiditas Kalbe

adalah dana tunai yang dihasilkan dari kegiatan operasional. Hasil

dari pelaksanaan strategi PIC dan program perbaikan lainnya seperti

Continuous Improvement dan pengelolaan rantai pasokan pada

tahun 2009 telah memperlihatkan penurunan rata-rata perputaran

persediaan sebanyak 19 hari menjadi 123 hari sehingga siklus

operasional bersih menurun sebesar 25 hari menjadi 133 hari pada

akhir tahun 2009.

05 06 07 08 09

Jumlah PinjamanTotal DebtsMiliar Rupiah Billion Rupiah

405

314 341379

1,020

Jumlah Kas dan Kas BersihTotal Cash and Net CashMiliar Rupiah Billion Rupiah

05 06 07 08 09

1,322

917

1,116

805

1,261

883918

-102

1,562

1,222

Cash & Cash Equivalents

Net Cash

Page 106: Kal Bear 2009

104 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Kalbe believes that internal cash flow are adequate to sustain all

cash necessary for working capital, debt payments, investments,

acquisitions, dividend payments and share buyback exercises on

a sustained basis. In the event our capital requirement becomes

greater than can be accommodated by internal funding, the

Company will seek alternative external financing with loans from

banks and other financial institutions, or will alternately issue

additional equity or debt securities through the capital market.

Following the repayment of Kalbe Farma Bonds I Year 2006 with a

total nominal amount of Rp 300 billion in June 2009, the Company

concentrated on borrowing facilities from banks to fulfill funding

needs. In 2009, the Company obtained facilities from a number

of banks, including Bank CIMB Niaga, Bank Central Asia, The

Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Jakarta, Bank

Permata and others. These facilities were utilized to strengthen

working capital needs. The interest rate for borrowing facilities

ranged from 10.15% up to 14.93% per annum for 2009.

By the end of 2009, the debt to equity ratio was recorded at 7.9%,

which improved compared to 11.2% at end-2008. The interest

coverage ratio was recorded at 33.0x, or 29.9% higher than that

of 2008. This higher ratio provided a positive indication of the

Company’s superior ability to service its financial obligations.

In terms of liquidity, Kalbe was in a very strong position at the

end of 2009 with total cash and cash equivalents amounted to

Rp 1,562.6 billion.

Cash Flow

Cash flow from operating activities jumped significantly in 2009 and

management believes that the Company’s net cash flow is one of

the key financial measures in assessing the Company’s financial

performance.

Kalbe memandang aliran dana tunai yang dihasilkan secara internal

akan memadai untuk terus mendukung kebutuhan dana operasional,

pelunasan hutang, belanja modal, akuisisi, pembayaran dividen

serta pembelian kembali saham perusahaan. Apabila kebutuhan

pengeluaran modal besar dan tidak dapat dipenuhi secara internal,

maka Perseroan dapat mencari sumber pembiayaan eksternal baik

melalui pinjaman bank atau institusi keuangan lainnya maupun

melakukan emisi ekuitas tambahan atau obligasi di pasar modal.

Setelah pelunasan obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 sebesar

Rp 300 miliar pada bulan Juni 2009, maka selanjutnya Perseroan

mengandalkan fasilitas perbankan sebagai salah satu sumber

likuiditas Perseroan. Selama tahun 2009, Perseroan mendapatkan

fasilitas perbankan dari beberapa Bank, seperti Bank CIMB

Niaga, Bank Central Asia, The Hong Kong and Shanghai Banking

Corporation Ltd. Jakarta, Bank Permata dan lainnya. Fasilitas

perbankan tersebut digunakan untuk memperkuat modal kerja

Perseroan. Suku bunga per tahun untuk fasilitas pinjaman adalah

berkisar antara 10,15% sampai dengan 14,93% pada tahun 2009.

Pada akhir tahun 2009, rasio pinjaman terhadap ekuitas tercatat

sebesar 7,9% yang membaik dibandingkan 11,2% pada posisi akhir

tahun 2008. Rasio EBITDA terhadap beban bunga pinjaman juga

tercatat sebesar 33,0x atau meningkat sebesar 29,9% dari tahun

2008. Semakin tingginya rasio tersebut menunjukkan semakin

baiknya kemampuan Perseroan dalam melunasi bunga pinjaman.

Dalam aspek likuiditas, Kalbe berada dalam posisi yang sangat kuat

pada akhir tahun 2009 dengan jumlah kas dan setara kas sebesar

Rp 1.562,6 miliar.

Arus Kas

Arus kas dari aktivitas operasi Perseroan meningkat secara

signifikan pada tahun 2009 dan manajemen Perseroan percaya

bahwa arus kas bersih Perseroan merupakan salah satu tolok ukur

keuangan yang penting dalam melakukan evaluasi atas kinerja

finansial Perseroan.

Arus Kas (Rp miliar) | Cash Flow (Rp billion)

2008 2009

Arus kas dari aktivitas operasi | Cash flow from operating activities 807.7 1,363.6

Arus kas dari aktivitas investasi | Cash flow from investing activities (186.2) (645.4)

Arus kas dari aktivitas pendanaan | Cash flow from financing activities (439.7) (390.7)

Pengaruh bersih perubahan kurs pada kas dan setara kas yang didenominasi dalam mata uang asing | Net effect of changes in foreign exchange rates of foreign currency denominated cash and cash equivalents

23.7 (87.0)

Kenaikan (Penurunan) bersih kas dan setara kas | Net increase (decrease) in cash and cash equivalents

181.8 327.4

Page 107: Kal Bear 2009

105PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Operational Activities

In 2009, Kalbe generated operational cash flow moving

significantly upwards, to Rp 555.9 billion or 68.8% relative to its

2008 results, with full support of strong operational performance in

all business segments. The implementation of end-to-end supply

chain management and Conim programs further heightened the

efficiency of working capital.

Investment Activities

Kalbe’s investment activities in 2009 sharply escalated as indicated

by the rise in capital outflow of Rp 459.2 billion to mark Rp 645.4

billion, from only Rp 186.2 billion in 2008. With optimal management

of its cash flow, Kalbe continually realizes opportunities to

increase shareholder value. In 2009, Kalbe completed a tender

offer transaction on PT Enseval Putera Megatrading Tbk worth

Rp 504.7 billion, for the acquisition of additional share ownership

of 25.45%.

Financing Activities

In 2009, Kalbe disbursed a cash dividend payment of Rp 12.5 per

share, for a total dividend of Rp 117.2 billion, which was distributed

on 14 August 2009. Furthermore, the Company progressed with

Phase II of its Share Buy Back Program. With the achievement of

Phase I, Phase II as well as Share Buy Back Phase A, Phase B,

Phase C and Phase D of its share repurchase initiative through the

Company’s Share Buy Back Programs, the total number of shares

that have been accumulated by the Company as of 31 December

2009 was recorded at 782,490,000 shares or approximately 7.70%

of the Company’s total issued and paid-up capital. In addition to

the above, in June 2009, Kalbe also repaid the Kalbe Farma I

Bonds Year 2006 at a nominal value of Rp 300 billion.

Sales and Marketing

The Company’s business strategies can be carried out in a more

optimal manner with the support of a strong marketing team. The

Company emphasizes marketing as a critical aspect in selling its

products and has accordingly initiated much effort to innovate as

well as improve marketing programs. Today, Kalbe is known to

control the largest marketing and sales force in the prescription

pharmaceutical and consumer health industries, which provides

extensive coverage across the islands of Indonesia and drives

market leadership in various business segments.

Aktivitas Operasional

Pada tahun 2009, Kalbe menghasilkan arus kas dari aktivitas

operasi yang meningkat secara signifikan, yaitu sebesar Rp 555,9

miliar atau 68,8% dibandingkan dengan tahun 2008 oleh karena

dukungan kinerja operasional yang kuat di semua segmen bisnis.

Pengelolaan rantai pasokan secara end-to-end serta program-

program Conim (perbaikan berkesinambungan) juga semakin

memperkuat efisiensi modal kerja.

Aktivitas Investasi

Kegiatan investasi Kalbe pada tahun 2009 meningkat tajam seiring

dengan jumlah pengeluaran modal yang naik sebesar Rp 459,2

miliar menjadi Rp 645,4 miliar dibandingkan Rp 186,2 miliar pada

2008. Melalui pengelolaan arus kas yang optimal, Kalbe terus

mengambil peluang untuk meningkatkan nilai bagi pemegang

saham. Pada tahun 2009, Kalbe melakukan tender offer atas

saham anak perusahaan PT Enseval Putera Megatrading Tbk

senilai Rp 504,7 miliar sehingga mendapatkan penambahan

kepemilikan saham sebesar 25,45%.

Aktivitas Pendanaan

Pada tahun 2009, Kalbe melakukan pembayaran dividen tunai

senilai Rp 12,5 per saham atau total dividen senilai Rp 117,2 miliar

yang dibayarkan pada tanggal 14 Agustus 2009. Selain itu Kalbe

juga terus melanjutkan Program Pembelian Kembali Saham Tahap

II. Sejak dimulainya pembelian saham Perseroan melalui pembelian

kembali saham Perseroan Tahap I, Tahap II serta Pembelian

Kembali Saham Tahap A, Tahap B, Tahap C dan Tahap D, total

jumlah saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan hingga

31 Desember 2009 adalah sebesar 782.490.000 lembar saham

atau 7,70% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Selain

kedua hal tersebut diatas, pada bulan Juni 2009 Kalbe juga telah

melunasi Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 dengan nilai nominal

sebesar Rp 300 miliar.

Penjualan dan Pemasaran

Selain perumusan kebijakan operasional dan organisasi, strategi

usaha Perseroan dapat berjalan dengan optimal karena didukung

oleh tim pemasaran yang kuat. Kalbe memandang pemasaran

merupakan aspek penting dalam penjualan suatu produk

dan karenanya berbagai inovasi maupun perbaikan program

pemasaran terus dilakukan. Saat ini, Kalbe dikenal memiliki tenaga

pemasaran dan penjualan terbesar dalam industri obat resep dan

produk kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia

sehingga mampu menopang unggulnya pangsa pasar Perseroan

di berbagai segmen pasar.

Page 108: Kal Bear 2009

106 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

The Prescription Pharmaceuticals Division is supported by the

sector’s largest sales and marketing team with no less than 2,000

medical representatives, covering 70% of all general practitioners,

90% of the specialist market and 100% of all hospitals and

pharmacies in Indonesia. With its marketing team advantage,

Kalbe commanded 13% share of the nation’s highly fragmented

prescription market, with a portfolio encompassing 359 products

in 16 therapeutic classes.

Consumer Health Division has a sales force of more than 1,000

personnel managing direct coverage of 150,000 outlets and indirect

coverage of 1 million outlets. With a market share of 16% for OTC

drugs and 31% for energy drinks in the year 2009, the Company’s

household brands grabbed top positions within 4 OTC therapeutic

classes, health supplement and energy drink markets.

Nutritionals Division is handled by over 1,000 marketing personnel,

including the most expansive telemarketing team in the nutrition

market, facilitating coverage throughout the nation. Overall, Kalbe

Nutritionals accounted for 8% of the total market in Indonesia for

2009, with its portfolio of 12 brands with substantial domination

over competitors within specific market segments, including milk

products for all age groups and consumers with special needs.

The Company’s Distribution & Packaging Division commands

over 2,000 sales and marketing personnel as well as a distribution

network made up of 4,000 employees, 64 distribution branches,

equipped with 1,000 trucks and 500 motorcycles, covering 80%

of the Indonesian consumer health market as well as 100% of the

national prescription pharmaceuticals market.

Production

In 2009, the Company initiated efforts toward capacity expansion

with the construction of manufacturing facilities for generic

pharmaceuticals production (particularly tablets) in Cikarang.

The production center in Cikarang is targeted for completion

in September 2010, and the Company’s tablet manufacturing

facilities, which previously located in in Cipanas, will subsequently

be relocated to Cikarang, scheduled for mid of 2011. The operation

of the new production facilities is projected to contribute additional

production capacity of 9.8 million tablets or approximately 18.9%

of total production.

Divisi Obat Resep didukung oleh tim penjualan dan pemasaran

yang terbesar di sektor farmasi dengan memiliki tidak kurang

dari 2.000 medical representatives yang mencakup 70% dokter

umum, 90% dokter spesialis serta 100% rumah sakit dan apotek

di Indonesia. Dengan kekuatan tim pemasaran tersebut, Kalbe

telah menguasai sekitar 13% pangsa pasar obat resep nasional

yang terfragmentasi dengan portofolio yang mencakup 359 produk

pada 16 kelas terapi.

Divisi Produk Kesehatan memiliki lebih dari 1.000 tenaga pemasaran

yang menangani lebih dari 150.000 outlet secara langsung serta

1 juta outlet secara tidak langsung. Dengan pangsa pasar sebesar

16% untuk obat bebas dan 31% untuk minuman energi pada

tahun 2009, merek-merek terkenal Kalbe menempatkan diri di

posisi teratas pada 4 kelas terapi obat bebas, suplemen kesehatan

dan minuman energi.

Divisi Nutrisi memiliki lebih dari 1.000 tenaga pemasaran, termasuk

tim telemarketing yang terus berkembang untuk menangani pasar

nutrisi di Indonesia. Secara keseluruhan, Divisi Nutrisi mengambil

porsi sekitar 8% dari total pasar nutrisi Indonesia pada tahun 2009

dengan portofolio 12 merek yang memegang kendali yang signifikan

pada masing-masing sub-segmen yang digeluti, termasuk produk

susu bagi seluruh lapisan usia serta konsumen-konsumen dengan

kebutuhan khusus.

Divisi Distribusi & Kemasan diperkuat dengan lebih dari 2.000

tenaga pemasaran dan penjualan serta jaringan distribusi yang

terdiri dari 4.000 karyawan, 64 cabang distribusi serta dilengkapi

dengan 1.000 truk angkutan dan 500 sepeda motor, yang

mencakup 80% pangsa pasar produk kesehatan di Indonesia

serta 100% industri farmasi nasional.

Produksi

Pada tahun 2009, Perseroan melakukan penambahan kapasitas

produksi dengan membangun fasilitas produksi untuk obat generik,

khususnya untuk memproduksi obat tablet, yang berlokasi di

Cikarang.

Fasilitas produksi obat generik tersebut dijadwalkan selesai pada

akhir tahun 2010 dan selanjutnya seluruh fasilitas produksi tablet,

yang sebelumnya berlokasi di Cipanas, direncanakan akan pindah

ke Cikarang, pada pertengahan tahun 2011. Dengan beroperasinya

fasilitas produksi yang baru, diperkirakan akan mampu menambah

kapasitas produksi hingga 9,8 juta tablet atau sekitar 18,9% dari

total produksi.

Page 109: Kal Bear 2009

107PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Tinjauan Usaha Business ReviewTinjauan Operasional Operational ReviewTata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceTinjauan Keuangan Financial ReviewData Perseroan Corporate Data

Capital Expenditure

To sustain its business activities and process improvement over

the long run, the Company also prioritizes the need for operational

investments. Total 2009 capital expenditure was recorded at

Rp 277.6 billion: investment was mostly concentrated on additional

and restoration of production facilities, building new branches to

expand our distribution network, maintenance and upgrading of

production machinery and procurement of new production machines

and laboratory equipment for research and development needs.

There was also the expansion of fleet distribution, rejuvenation of

IT hardware, the broadening of business applications and integrated

IT infrastructure, and the purchase of additional office equipment.

Acquisition

In 2009, Kalbe also completed a tender offer to purchase publicly-

owned shares in PT Enseval Putera Megatrading Tbk (Enseval), a

subsidiary company, thus increasing Kalbe’s ownership in Enseval

to 83.75%.

Furthermore, Kalbe, through its subsidiary PT Bintang Toedjoe,

has successfully taken over full ownership of PT Saka Farma

Laboratories (“Saka Farma”), a company which controls leading

household brands such as Mextril, Mikorex, Sakatonik Liver and

Sakatonik ABC, following the execution of the purchase of a 20%

stake in Saka Farma in 2009.

Dividend Policy and Payment

As a public company, Kalbe abides by a policy to declare a cash

dividend payment each year, which is determined by, among

others, our profitability for the fiscal year and obligations to allocate

reserves in accordance with applicable laws and regulations, as

well as the Company’s financial condition.

The shareholders approve payment of dividends in the Annual

General Meeting of Shareholders based on the recommendation

of the Board of Directors. In 2009, the Board of Directors proposed

a cash dividend payment from retained earnings in the amount of

Rp 12.5 per share, or a total of Rp 117,234,055,275, which was

approved in the Annual General Shareholders Meeting on May 14,

2009. This reflected a dividend payout ratio of 17.4%. This amount

is higher than the cash dividend of Rp 10 per share which was paid

out for two consecutive years, in 2009 and 2008.

Investasi Barang Modal

Dalam rangka kesinambungan kegiatan usaha serta perbaikan

proses yang terus menerus, maka Perseroan juga perlu melakukan

investasi pembelian barang modal. Jumlah investasi barang modal

Perseroan adalah sebesar Rp 277,6 miliar untuk tahun 2009.

Pada tahun 2009, pembelanjaan barang modal adalah untuk

penambahan dan perbaikan sarana fasilitas produksi, pembangunan

cabang-cabang baru untuk memperluas jaringan distribusi,

perawatan serta memperbarui mesin-mesin produksi, pembelian

mesin-mesin dan peralatan laboratorium baru untuk kebutuhan

riset dan pengembangan, penambahan beberapa armada

distribusi, peremajaan perangkat TI, memperluas penerapan

aplikasi bisnis dan infrastruktur TI terpadu serta pembelian

perlengkapan kantor lainnya.

Akuisisi

Pada tahun 2009, Kalbe juga telah melaksanakan tender offer

untuk membeli di pasar saham anak perusahaan yaitu PT Enseval

Putera Megatrading Tbk (“Enseval”) sehingga kepemilikan Kalbe

atas Enseval meningkat menjadi 83,75%.

Selain itu, Kalbe melalui anak perusahaan PT Bintang Toedjoe

juga telah berhasil mengambil alih seluruh saham PT Saka Farma

Laboratories (“Saka Farma”), sebuah perusahaan yang menguasai

produk terkemuka Mextril, Mikorex, Sakatonik Liver dan Sakatonik

ABC, dengan diselesaikannya transaksi pembelian 20% saham

Saka Farma pada tahun 2009.

Kebijakan Dividen dan Pembayaran

Sebagai perusahaan terbuka, Kalbe merencanakan untuk

membayar dividen tunai setiap tahun yang dikaitkan, antara

lain dengan keuntungan yang didapat pada tahun fiskal serta

kewajiban Kalbe untuk mengalokasikan dana cadangan sesuai

dengan peraturan yang berlaku dan kondisi keuangan Perseroan.

Para pemegang saham menentukan pembayaran dividen di

dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan

rekomendasi dari Direksi. Pada tahun 2009, Direksi mengusulkan

pembagian dividen tunai yang berasal dari saldo laba sejumlah

Rp 12,5 per lembar saham atau sejumlah Rp 117.234.055.275

yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan Perseroan pada tanggal 14 Mei 2009. Pembagian dividen

tunai ini mencerminkan dividend payout ratio sebesar 17,4%.

Jumlah tersebut meningkat sebesar 25% dibandingkan dividen

tunai sebesar Rp 10 per lembar saham yang dibayarkan masing-

masing pada tahun 2009 dan 2008.

Page 110: Kal Bear 2009

108 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Share Buy Back

Since 2008, the Company has obtained shareholders’ approval

to resume the execution of plans under Phase II of the Share

Buy Back Program, for up to 5.1% of the total number of the

Company’s issued and paid-up shares, such that the full amount

(of the purchase) would be 10%, or 1,015,601,442 shares.

Pursuant to Bapepam-LK Regulation No.XI.B.3, Attachment

to the Decree of Bapepam-LK No.KEP-401/BL/2008 dated

October 9, 2008 concerning the Repurchase of Shares Issued by

the Company During Market Conditions under Crisis, since the end

of 2008 and up to November 2009 Kalbe has completed Phases

A, B, C and D of the Share Buy Back on the basis of the above-

mentioned Bapepam-LK Regulation, with the maximum allowable

number of buy back shares up to 20% of total shares issued and

paid up in the Company. Up to Phase D of the Share Buy Back,

the number of shares repurchased by the Company from the

market has not reached 10% of the Company’s total issued and

paid-up capital, such that the Company progressed into Phase II

of the Share Buy Back Program. As at December 31, 2009, the

number of shares accumulated by the Company was recorded

at 782,490,000 shares, equivalent to 7.70%, at a total cost of

Rp 688.6 billion.

Future Prospects

The pharmaceutical industry in Indonesia continues to register a

healthy growth rate, driven by the large population base as well

as technological advances in medicine which have supported the

quality of health and life in general. Such prospects are further

elevated by higher household spending, particularly with Indonesia

recording high GDP growth in 2009 and an increasing social trend

to shift towards modern medicine.

On a more micro platform, Kalbe’s widely-diversified business

has been built beyond the scope of conventional pharmaceutical

operation. With a comprehensive portfolio across therapeutic

categories and through its marketing prowess, Kalbe has improved

its capability in tapping into growth potentials across all market

sectors and consumer groups. Furthermore, its strong distribution

reach penetrates into rural markets, allowing Kalbe added

advantage in cementing its leadership over the pharmaceutical and

consumer health markets in Indonesia through consistent product

availability and consumer loyalty programs geared towards public

education and socialization of modern medicine, stressing the

importance of staying healthy.

Pembelian Kembali Saham Perseroan

Sejak tahun 2008, Perseroan telah mendapat persetujuan

pemegang saham untuk melanjutkan pembelian kembali saham

melalui Program Pembelian Kembali Saham Tahap II dengan jumlah

sampai dengan 5,1% dari seluruh saham yang telah ditempatkan

dan disetor Perseroan, sehingga total dari keseluruhan adalah 10%

atau 1.015.601.442 saham.

Merujuk kepada Peraturan Bapepam-LK No.XI.B.3, Lampiran

Keputusan Bapepam-LK No.KEP-401/BL/2008 tanggal 9 Oktober

2008 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh

Emiten Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis, sejak akhir

tahun 2008 hingga bulan November 2009 Kalbe telah melakukan

Pembelian Kembali Saham Tahap A, B, C dan D berdasarkan

Peraturan Bapepam-LK tersebut dengan maksimal pembelian

kembali saham sampai 20% dari jumlah saham ditempatkan

dan disetor Perseroan. Sampai dengan Pembelian Kembali

Saham Tahap D, jumlah saham yang dibeli oleh Perseroan belum

mencapai 10% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan

disetor Perseroan, sehingga Perseroan dapat melanjutkan kembali

Program Pembelian Kembali Saham Tahap II. Hingga tanggal

31 Desember 2009, saham yang telah diperoleh Perseroan sebesar

782.490.000 saham atau setara dengan 7,70% dengan total biaya

sebesar Rp 688,6 miliar.

Prospek Usaha Perseroan

Industri farmasi di Indonesia terus mencatat pertumbuhan yang

baik, seiring dengan jumlah penduduk yang besar serta kemajuan

teknologi di bidang pengobatan yang mendorong peningkatan

kualitas kesehatan dan hidup secara umum. Hal ini juga ditopang

oleh tingkat pembelanjaan rumah tangga yang terus meningkat,

sebagai akibat dari tingkat pertumbuhan PDB di Indonesia yang

tinggi pada tahun 2009, serta kecenderungan masyarakat untuk

beralih ke pengobatan modern.

Secara mikro, diversifikasi usaha yang telah dibangun oleh

manajemen Kalbe telah mencakup segmen-segmen yang telah

memperluas bisnis farmasi konvensional. Dengan portofolio

produk yang amat lengkap di berbagai kategori pengobatan serta

kemahiran pemasaran, Kalbe semakin mampu menikmati potensi

pertumbuhan pada seluruh segmen pasar serta segmen konsumen

secara lebih menyeluruh. Selain itu, kekuatan distribusi yang

menjangkau seluruh pelosok tanah air memungkinkan Kalbe untuk

mengukuhkan posisi yang baik sebagai pemimpin di pasar obat

dan produk kesehatan Indonesia melalui ketersediaan produk yang

konsisten serta mempererat loyalitas konsumen melalui program

sosialisasi dan edukasi terkait pengobatan modern dan pentingnya

menjaga kesehatan secara umum.

Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan

Page 111: Kal Bear 2009

109PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data

Nonetheless, Kalbe realizes that a key success factor for its

continued future success is dependent upon its ability for

innovation, both in terms of research and product development

capabilities as well as day-to-day operational processes. As such,

Kalbe continually pursues excellence in its business portfolio

through the development of new products and businesses,

which are achieved through internal efforts as well as through

collaboration with international specialists and experts. This

strategy has not merely presented better opportunities in both

local and international markets. Rather, Kalbe has made active

and tremendous contributions in technological advances for “the

medicine of the future”.

Since 2008 Kalbe has established a new business model of a

multi-service economical medical facility, comprised of a clinic,

pharmacy, laboratory and mini market called “Mitrasana Clinic”.

Within the next five years, Kalbe has targeted the development

of this business model into a chain of multi-service medical

facilities, selling quality products at minimal prices, located all over

Indonesia.

In its operational aspects, efficiency dictates the implementation

of improvement programs such as Conim and Supply Chain

Management throughout the entire Group. Relationships with

consumers are also intensively nurtured, among others through

the Direct to Customer (D2C) program and stronger distribution

channels. In tandem, the Company pays close attention to human

resources through leadership and competency development as

well as knowledge building in relation to excellent implementation

of work programs and expansion plans.

Changes in Laws and Regulations

In 2009, there were changes in the regulations put into effect by the

Ministry of Health; these proved to have a significant impact on the

Company’s business activities, and included the following:

- The Ministry of Health Regulation No. 302/Menkes/SK/III/2008

which stated the highest retail price of 455 items of generic

drugs and declared that any pharmacy, hospital and health

care facilities that facilitate the delivery of generic drugs must

use the highest retail price as the highest benchmark price in

accordance with statutory regulations.

- The Ministry of Health Regulation No. 1010/Menkes/PER/

XI/2008 which provided that foreign pharmaceutical companies

shall be prohibited from selling pharmaceutical products

unless they maintain local production facilities in Indonesia.

This ruling may lend greater control over the production and

quality aspects of the pharmaceutical sector for the interest

and safety of all consumers.

Namun demikian, Kalbe menyadari bahwa faktor kunci untuk

kelanjutan sukses di masa yang akan datang juga bertumpu pada

kemampuan inovasi, baik dalam hal penelitian dan pengembangan

produk maupun operasional sehari-hari. Karenanya, Kalbe

senantiasa menyempurnakan portofolio bisnis melalui produk-

produk baru dan pengembangan usaha baru, yang dilakukan secara

internal maupun melalui kolaborasi dengan pihak-pihak ahli di

mancanegara. Hal tersebut terbukti tidak hanya membuka peluang

pasar yang semakin baik di tingkat lokal dan internasional namun

Kalbe telah aktif memberi kontribusi konkrit dalam pengembangan

teknologi pengobatan canggih untuk masa depan.

Sejak tahun 2008 Kalbe telah memulai sebuah bisnis baru dengan

nama “Klinik Mitrasana”, yakni fasilitas pelayanan kesehatan yang

meliputi klinik, apotek, laboratorium, dan mini market dengan

harga terjangkau. Dalam waktu lima tahun mendatang, Kalbe telah

menargetkan pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan dalam

konsep jaringan (chain multi-service medical facility) yang tersebar

di seluruh Indonesia.

Di sisi operasional, efisiensi terus menjadi acuan dalam pelaksanaan

program-program perbaikan seperti Conim dan pengelolaan rantai

pasokan di seluruh lingkungan Grup. Hubungan dengan pelanggan

juga terus ditingkatkan, melalui program Direct to Customer (D2C)

serta penguatan cakupan distribusi. Tidak kalah penting, faktor

sumber daya manusia juga mendapat perhatian besar melalui

pengembangan kompetensi dan kepemimpinan serta peningkatan

modal pengetahuan dalam rangka pelaksanaan program kerja dan

rencana ekspansi yang sempurna.

Perubahan Peraturan Perundangan-undangan

Selama tahun 2009, terdapat beberapa perubahan peraturan

yang diberlakukan oleh Menteri Kesehatan yang memiliki dampak

penting bagi kegiatan usaha Perseroan, yaitu sebagai berikut:

- Peraturan Menteri Kesehatan No. 302/Menkes/SK/III/2008,

yang menetapkan harga eceran tertinggi untuk 455 item obat

generik dan menyatakan bahwa setiap apotek, rumah sakit dan

sarana pelayanan kesehatan yang melayani penyerahan obat

generik harus menggunakan harga eceran tertinggi sebagai

harga patokan tertinggi sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

- Peraturan Menteri Kesehatan No. 1010/Menkes/PER/XI/2008,

yang menetapkan bahwa perusahaan farmasi asing dilarang

menjual produk obat kecuali memiliki fasilitas produksi yang

berada di Indonesia. Peraturan tersebut dapat membantu

meningkatkan kontrol atas proses produksi dan kualitas produk

obat yang tersedia dalam rangka melindungi kepentingan dan

keselamatan banyak orang.

Page 112: Kal Bear 2009

110 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Changes in Accounting Policy

During 2009, there have not been any changes in accounting

policies put into effect by the Company.

Material Transactions, Extraordinary Transactions and Conflict

of Interest

During 2009, there were no material transactions or transactions

with conflict of interest undertaken.

Subsequent Events

In December 2009, Kalbe International, Pte. Ltd. signed an

agreement with a third party to establish a joint venture company in

the Philippines with Kalbe holding a 50% stake. The company will

be incorporated in January 2010.

Furthermore, based on notarial deed of Sugito Tedjamulja S.H.,

No. 55 dated January 26, 2010, the shareholders of PT Cordlife

Indonesia have approved and endorsed the sale and transfer of

ownership in PT Cordlife Indonesia to a third party, for a total of

192,000 shares.

Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Selama tahun 2009, tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi

yang dilakukan oleh Perseroan.

Transaksi Material, Transaksi Luar Biasa dan Benturan

Kepentingan

Selama tahun 2009, tidak ada transaksi material dan benturan

kepentingan yang dilakukan.

Kejadian Penting setelah Tanggal Neraca

Pada bulan Desember 2009. Kalbe International, Pte. Ltd.

menandatangani perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga untuk

membentuk perusahaan patungan di Filipina dengan tingkat

kepemilikan sebesar 50%. Perusahaan patungan tersebut akan

didirikan pada bulan Januari 2010.

Kemudian, berdasarkan akta Notaris Sugito Tedjamulja S.H.,

No. 55 tanggal 26 Januari 2010, segenap pemegang saham

PT Cordlife Indonesia telah menyetujui dan mensahkan penjualan

dan pengalihan seluruh kepemilikan PT Cordlife Indonesia atau

sejumlah 192.000 saham kepada pihak ketiga.

Page 113: Kal Bear 2009

PT KALBE FARMA Tbkdan Anak Perusahaan

PT KALBE FARMA Tbkand Subsidiaries

Laporan keuangan konsolidasibeserta laporan auditor independentahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2009 dan 2008

Consolidated financial statementswith independent auditor’s reportyears ended December 31, 2009 and 2008

Page 114: Kal Bear 2009

Daftar IsiContents

114 Laporan Auditor Independen

Independent Auditors’ Report

116 Neraca Konsolidasi

Consolidated Balance Sheets

119 Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Consolidated Statements of Income

121 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

Consolidated Statements of Changes in Shareholders’ Equity

122 Laporan Arus Kas Konsolidasi

Consolidated Statements of Cash Flows

124 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi

Notes to the Consolidated Financial Statements

Page 115: Kal Bear 2009
Page 116: Kal Bear 2009
Page 117: Kal Bear 2009
Page 118: Kal Bear 2009

116 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

1

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)

Catatan/ 2009 Notes 2008

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.562.664.177.408 2c,3 1.321.797.625.299 Cash and cash equivalents 2d,4,12, Investasi jangka pendek, bersih 62.596.260.106 27b 124.748.588.599 Short-term investments, net Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Trade receivables, net of sejumlah Rp7.379.112.880 pada allowance for doubtful accounts of tahun 2009 dan Rp5.520.542.958 Rp7,379,112,880 in 2009 and pada tahun 2008 1.203.940.830.063 2e,5,12 935.357.382.409 Rp5,520,542,958 in 2008 Piutang lain-lain 114.138.739.079 65.803.613.758 Other receivables 2f,2g,6, Persediaan, bersih 1.561.382.418.796 7,12,22 1.606.123.881.887 Inventories, net Aset lancar lainnya 197.170.092.624 2h,8 114.223.744.576 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 4.701.892.518.076 4.168.054.836.528 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Piutang hubungan istimewa 3.941.724.499 2f,6 4.838.713.018 Due from related parties Aset pajak tangguhan, bersih 29.354.137.617 2t,15 33.063.849.878 Deferred tax assets, net Tagihan restitusi pajak penghasilan 35.133.127.194 2t,15 44.005.488.464 Claims for income tax refund Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Property, plant and equipment, Rp1.151.519.613.206 pada net of accumulated depreciation of tahun 2009 dan Rp1,151,519,613,206 in 2009 Rp992.780.795.541 pada 2f,2i,2j,6,10, and Rp992,780,795,541 tahun 2008 1.398.127.877.081 12,22,23 1.327.346.591.354 in 2008 2b,2m, Aset tidak berwujud, bersih 261.359.311.220 2o,11,23 82.407.284.714 Intangible assets, net Uang muka pembelian aset Advances for purchases of tetap 26.537.070.077 24.358.702.733 equipment Aset tidak lancar lainnya 26.100.904.408 2k,27a,27t 19.756.945.209 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.780.554.152.096 1.535.777.575.370 Total Non-current Assets

JUMLAH ASET 6.482.446.670.172 5.703.832.411.898 TOTAL ASSETS

Page 119: Kal Bear 2009

117PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

2

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)

Catatan/ 2009 Notes 2008

LIABILITIES AND KEWAJIBAN DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Pinjaman jangka pendek 339.131.952.804 4,5,7,10,12 145.888.622.451 Short-term loans Hutang usaha 481.511.454.167 13 305.567.569.948 Trade payables Hutang lain-lain 119.835.349.852 92.524.190.230 Other payables Biaya masih harus dibayar 359.976.797.639 14 269.366.487.438 Accrued expenses Hutang pajak 273.181.447.326 2t,15 177.900.635.770 Taxes payable Hutang jangka panjang yang jatuh Current maturities of tempo dalam waktu satu tahun: long-term debts: Hutang sewa pembiayaan 500.414.074 2j,10 574.290.696 Obligations under finance leases Hutang obligasi, bersih - 2n,16 258.550.034.422 Bonds payable, net

Jumlah Kewajiban Lancar 1.574.137.415.862 1.250.371.830.955 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES Kewajiban pajak tangguhan, bersih 8.326.437.947 2t,15 7.710.730.395 Deferred tax liabilities, net Hutang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam Obligations under finance leases - waktu satu tahun 1.045.834.600 2j,10 490.843.640 net of current maturities Estimasi kewajiban imbalan kerja Estimated liabilities for employees’ karyawan 108.002.706.839 2s,26 99.515.700.749 service entitlement benefits Selisih lebih akumulasi kerugian Accumulated loss of atas biaya perolehan investasi Associated company Perusahaan asosiasi - 2b,9 900.824.853 in excess of investment cost

Jumlah Kewajiban Tidak Total Non-current Lancar 117.374.979.386 108.618.099.637 Liabilities

JUMLAH KEWAJIBAN 1.691.512.395.248 1.358.989.930.592 TOTAL LIABILITIES

GOODWILL NEGATIF 262.431.783 2b 306.661.835 NEGATIVE GOODWILL

HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTERESTS IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 480.233.966.079 2b,17 722.136.665.972 ASSETS OF SUBSIDIARIES

Page 120: Kal Bear 2009

118 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

3

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)

Catatan/ 2009 Notes 2008

EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp50 par value Rp50 per saham per share Modal dasar - Authorized - 17.000.000.000 saham 17,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 10.156.014.422 saham 507.800.721.100 18 507.800.721.100 10,156,014,422 shares Agio saham 2.640.000.000 2.640.000.000 Additional paid-in capital Selisih transaksi perubahan Differences arising from changes ekuitas Anak perusahaan (7.067.833.816) 2b 290.923.253 in Subsidiaries’ equities Difference in values of restructuring Selisih transaksi restrukturisasi transactions among entities entitas sepengendali (36.758.673.814) (36.758.673.814) under common control Unrealized gains (losses) Laba (rugi) belum direalisasi atas on appreciation kenaikan (penurunan) nilai pasar (decline) in market values of investasi jangka pendek, bersih 102.392.500 2d,4 (4.649.401.679) short-term investments, net Selisih kurs atas penjabaran Differences arising from laporan keuangan 3.025.269.002 2b 5.056.658.788 foreign currency translations Saldo laba 18 Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 40.157.416.692 33.089.195.230 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 4.489.141.978.407 3.684.440.514.806 Unappropriated Modal saham yang diperoleh kembali - 782.490.000 saham pada tahun Treasury stock - 2009 dan 576.798.500 saham 782,490,000 shares in 2009 and pada tahun 2008 (688.603.393.009) 2l,18 (569.510.784.185) 576,798,500 shares in 2008

Ekuitas, Bersih 4.310.437.877.062 3.622.399.153.499 Shareholders’ Equity, Net

JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 6.482.446.670.172 5.703.832.411.898 SHAREHOLDERS’ EQUITY

Page 121: Kal Bear 2009

119PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

4

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah)

Catatan/ 2009 Notes 2008

2p,2u, PENJUALAN BERSIH 9.087.347.669.804 5,20,21 7.877.366.385.633 NET SALES 2f,2p,2s,2u,6, BEBAN POKOK PENJUALAN 4.575.407.367.444 7,10,20,22,26 4.073.725.872.514 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 4.511.940.302.360 3.803.640.513.119 GROSS PROFIT

2f,2p,2s,6,8, BEBAN USAHA 10,23,26,27c, OPERATING EXPENSES Penjualan 2.348.510.905.389 27h,27i,27j,33 2.138.018.506.030 Selling Umum dan administrasi 518.793.836.610 450.234.993.979 General and administrative Penelitian dan pengembangan 78.760.865.163 72.674.610.589 Research and development

Jumlah Beban Usaha 2.946.065.607.162 2.660.928.110.598 Total Operating Expenses

LABA USAHA 1.565.874.695.198 1.142.712.402.521 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES) Penghasilan bunga 65.471.863.530 3,4,24 54.020.602.978 Interest income Laba atas penjualan aset Gain on sale of property tetap 15.255.329.077 2i,10 6.481.675.348 and equipment Laba atas penjualan investasi Gain on sale of short-term jangka pendek 3.493.110.118 2d 8.134.033.652 investments Gain (loss) on foreign Laba (rugi) selisih kurs, bersih (94.920.355.285) 2q,2r,29 42.553.538.201 exchange, net Interest expense and Beban bunga dan keuangan (53.449.204.212) 12,16,25 (52.045.670.252) financial charges Rupa-rupa, bersih (30.653.243.507) 2n,11,15,30 (23.834.730.503) Miscellaneous, net

Penghasilan (Beban) Lain-lain, Bersih (94.802.500.279) 35.309.449.424 Other Income (Charges), Net

LABA SEBELUM MANFAAT INCOME BEFORE INCOME (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 1.471.072.194.919 1.178.021.851.945 TAX BENEFIT (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME TAX BENEFIT PENGHASILAN (EXPENSE) Tahun berjalan (416.782.713.956) 2t,15 (356.433.056.594) Current Tangguhan (4.622.364.415) 3.915.837.997 Deferred

Beban Pajak Penghasilan, Bersih (421.405.078.371) (352.517.218.597) Income Tax Expense, Net

Page 122: Kal Bear 2009

120 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

5

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan)

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS

OF INCOME (continued) Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah) Catatan/ 2009 Notes 2008

LABA SEBELUM HAK MINORITAS INCOME BEFORE MINORITY ATAS LABA BERSIH ANAK INTERESTS IN NET EARNINGS PERUSAHAAN 1.049.667.116.548 825.504.633.348 OF SUBSIDIARIES HAK MINORITAS ATAS LABA MINORITY INTERESTS IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN (120.663.376.210) 2b (118.682.487.158) EARNINGS OF SUBSIDIARIES

LABA BERSIH 929.003.740.338 706.822.146.190 NET INCOME

LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE Laba usaha 163 2v,18,28 117 Income from operations

Laba bersih 97 72 Net income

Page 123: Kal Bear 2009

121PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in In

done

sian

lang

uage

.

C

atat

an a

tas

lapo

ran

keua

ngan

kon

solid

asi t

erla

mpi

r mer

upak

an b

agia

n ya

ng ti

dak

terp

isah

kan

da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

i sec

ara

kese

luru

han.

The

acco

mpa

nyin

g no

tes

form

an

inte

gral

par

t of t

hese

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

.

6

PT K

ALB

E FA

RM

A T

bk. D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

LA

POR

AN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NSO

LID

ASI

Ta

hun

Yang

Ber

akhi

r Pad

a Ta

ngga

l-tan

ggal

31

Des

embe

r 200

9 da

n 20

08

(Dis

ajik

an d

alam

Rup

iah)

PT

KA

LBE

FAR

MA

Tbk

. AN

D S

UB

SID

IAR

IES

CO

NSO

LID

ATE

D S

TATE

MEN

TS O

F C

HA

NG

ES IN

SH

AR

EHO

LDER

S’ E

QU

ITY

Ye

ars

Ende

d D

ecem

ber 3

1, 2

009

and

2008

(E

xpre

ssed

in R

upia

h)

Laba

(Rug

i) B

elum

D

ireal

isas

i ata

s

K

enai

kan

Se

lisih

(P

enur

unan

)

Tran

saks

i

Nila

i Pas

ar

Selis

ih K

urs

R

estr

ukt u

risas

i

In

vest

asi

atas

En

titas

Ja

ngka

Pe

njab

aran

Se

lisih

S

epen

gend

ali/

P

ende

k, b

ersi

h/

Lapo

ran

Tran

saks

i

Se

lisih

D

iffer

ence

in

Unr

ealiz

ed

Keu

anga

n/

M

odal

Pe

ruba

han

Ekui

tas

Nila

i Rev

alua

si

Valu

es o

f

Gai

ns (L

osse

s) o

n

D

iffer

ence

s

Sa

ldo

Laba

/

Dite

mpa

tkan

dan

Ana

k Pe

rusa

haan

/

Ase

t Tet

ap/

R

estr

uctu

ring

A

ppre

ciat

ion

Aris

ing

R

etai

ned

Earn

ings

D

iset

or P

enuh

/

D

iffer

ence

s A

risin

g

Rev

alua

tion

Tran

sact

ions

(D

eclin

e) in

fr

om

Mod

al S

aham

Issu

ed a

nd

Agi

o Sa

ham

/

fr

om C

hang

es

Incr

emen

t in

a

mon

g En

titie

s

Mar

ket V

alue

s

Fo

reig

n

Tel

ah D

itent

ukan

B

elum

Dite

ntuk

an

Y

ang

Dip

erol

eh

Ekui

tas,

Ber

sih/

C

atat

an/

Fully

Pai

d

A

dditi

onal

in

Subs

idia

ries’

Pro

pert

y, P

lant

Und

er C

omm

on

of S

hort

-term

C

urre

ncy

P

engg

unaa

nnya

/

Pen

ggun

aann

ya/

Sub-

jum

lah/

K

emba

li/

S

hare

hold

ers’

Not

es

Cap

ital

P

aid-

in C

apita

l

Eq

uitie

s

and

Equ

ipm

ent

Con

trol

Inve

stm

ents

, net

Tr

ansl

atio

ns

App

ropr

iate

d

Una

ppro

pria

ted

Sub-

tota

l

Tre

asur

y St

ock

Equi

ty, N

et

Sald

o pa

da ta

ngga

l 31

Des

embe

r 200

7

50

7.80

0.72

1.10

0

2.

640.

000.

000

1.51

3.32

7.07

8

4.

153.

339.

938

(36.

758.

673.

814

)

21.8

34.3

67.4

49

2.

001.

247.

563

26.0

32.2

53.2

63

3.07

5.95

6.68

4.26

7

3.10

1.98

8.93

7.53

0

(21

8.31

1.32

5.61

6 )

3.38

6.86

1.94

1.22

8

Bal

ance

as

of D

ecem

ber 3

1, 2

007

Sald

o la

ba y

ang

tela

h di

tent

ukan

Appr

opria

tion

of re

tain

ed e

arni

ngs

for

pe

nggu

naan

nya

untu

k ca

dang

an u

mum

18

-

-

-

-

-

-

-

7.05

6.94

1.96

7

(7

.056

.941

.967

)

-

-

-

gene

ral r

eser

ve

Selis

ih k

urs

atas

pen

jaba

ran

Diff

eren

ces

aris

ing

from

lapo

ran

keua

ngan

-

-

-

-

-

-

3.05

5.41

1.22

5

-

-

-

-

3.

055.

411.

225

fore

ign

curr

ency

tran

sla t

ions

La

ba (r

ugi)

belu

m d

ireal

isas

i ata

s ke

naik

an

(pen

urun

an) n

ilai p

asar

inve

stas

i

Unr

ealiz

ed g

ains

(los

ses)

on

appr

ecia

tion

(dec

line)

jang

ka p

ende

k

2d

,4

in

mar

ket v

alue

s of

sho

rt-te

rm in

vest

men

ts

Pe

rusa

haan

-

-

-

-

-

(2

6.48

3.76

9.12

8 )

-

-

-

-

-

(26.

483.

769.

128 )

C

ompa

ny

Anak

per

usah

aan

-

-

50

.576

.772

-

-

-

-

-

-

-

-

50.5

76.7

72

Subs

idia

ries

Pem

belia

n ke

mba

li sa

ham

2l

,18

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

(

351.

199.

458.

569 )

(

351.

199.

458.

569 )

B

uy b

ack

of s

hare

s R

ekla

sifik

asi s

ehub

unga

n de

ngan

Rec

lass

ifica

tion

aris

ing

pene

rapa

n PS

AK N

o. 1

6 (R

evis

i 200

7)

2i

,19

-

-

(1

.272

.980

.597

)

(4.1

53.3

39.9

38 )

-

-

-

-

5.

426.

320.

535

5.42

6.32

0.53

5

-

-

from

ado

ptio

n of

PSA

K N

o. 1

6 (R

evis

ed 2

007)

Pe

mba

gian

div

iden

kas

18

-

-

-

-

-

-

-

-

(10

1.56

0.14

4.22

0 )

(10

1.56

0.14

4.22

0 )

-

(

101.

560.

144.

220 )

D

istri

butio

n of

cas

h di

vide

nds

Div

iden

ata

s pe

narik

an k

emba

li sa

ham

-

-

-

-

-

-

-

-

4.

852.

450.

001

4.85

2.45

0.00

1

-

4.85

2.45

0.00

1

Div

iden

ds fr

om tr

easu

ry s

tock

La

ba b

ersi

h ta

hun

2008

-

-

-

-

-

-

-

-

706.

822.

146.

190

706.

822.

146.

190

-

70

6.82

2.14

6.19

0

Net

inco

me

for 2

008

Sald

o pa

da ta

ngga

l 31

Des

embe

r 200

8

50

7.80

0.72

1.10

0

2.

640.

000.

000

290.

923.

253

-

(3

6.75

8.67

3.81

4 )

(4

.649

.401

.679

)

5.05

6.65

8.78

8

33

.089

.195

.230

3.

684.

440.

514.

806

3.

717.

529.

710.

036

(

569.

510.

784.

185 )

3.

622.

399.

153.

499

B

alan

ce a

s of

Dec

embe

r 31,

200

8

Sald

o la

ba y

ang

tela

h di

tent

ukan

Appr

opria

tion

of re

tain

ed e

arni

ngs

for

pe

nggu

naan

nya

untu

k ca

dang

an u

mum

18

-

-

-

-

-

-

-

7.06

8.22

1.46

2

(7

.068

.221

.462

)

-

-

-

gene

ral r

eser

ve

Selis

ih k

urs

atas

pen

jaba

ran

D

iffer

ence

s ar

isin

g fro

m

la

pora

n ke

uang

an

-

-

-

-

-

-

(2

.031

.389

.786

)

-

-

-

-

(2.0

31.3

89.7

86 )

fore

ign

curr

ency

tran

slat

ions

La

ba (r

ugi)

belu

m d

ireal

isas

i ata

s ke

naik

an

Unr

ealiz

ed g

ains

(los

ses)

on

appr

ecia

tion

(pen

urun

an) n

ilai p

asar

inve

stas

i

2d,4

(dec

line)

in m

arke

t val

ues

of

ja

ngka

pen

dek

shor

t-ter

m in

vest

men

ts

Peru

saha

an

-

-

-

-

-

4.75

1.79

4.17

9

-

-

-

-

-

4.75

1.79

4.17

9

Com

pany

An

ak p

erus

ahaa

n

-

-

(1.3

86.4

94.1

44 )

-

-

-

-

-

-

-

-

(1

.386

.494

.144

) Su

bsid

iarie

s Pe

mbe

lian

kem

bali

saha

m o

leh

Bu

y ba

ck o

f sha

res

Pe

rusa

haan

2l

,18

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

(

119.

092.

608.

824 )

(

119.

092.

608.

824 )

C

ompa

ny

Anak

per

usah

aan

2b

-

-

(5.9

72.2

62.9

25 )

-

-

-

-

-

-

-

-

(5

.972

.262

.925

)

Subs

idia

ries

Pem

bagi

an d

ivid

en k

as

18

-

-

-

-

-

-

-

-

(

126.

950.

180.

275 )

(

126.

950.

180.

275

)

-

(12

6.95

0.18

0.27

5 )

Dis

tribu

tion

of c

ash

divi

dend

s D

ivid

en a

tas

pena

rikan

kem

bali

saha

m

-

-

-

-

-

-

-

-

9.71

6.12

5.00

0

9.

716.

125.

000

-

9.

716.

125.

000

D

ivid

ends

from

trea

sury

sto

ck

Laba

ber

sih

tahu

n 20

09

-

-

-

-

-

-

-

-

92

9.00

3.74

0.33

8

92

9.00

3.74

0.33

8

-

929.

003.

740.

338

N

et in

com

e fo

r 200

9

Sald

o pa

da ta

ngga

l 31

Des

embe

r 200

9

50

7.80

0.72

1.10

0

2.

640.

000.

000

(7.0

67.8

33.8

16 )

-

(36.

758.

673.

814

)

102.

392.

500

3.02

5.26

9.00

2

40

.157

.416

.692

4.

489.

141.

978.

407

4.

529.

299.

395.

099

(

688.

603.

393.

009 )

4.

310.

437.

877.

062

B

alan

ce a

s of

Dec

embe

r 31,

200

9

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in In

done

sian

lang

uage

.

C

atat

an a

tas

lapo

ran

keua

ngan

kon

solid

asi t

erla

mpi

r mer

upak

an b

agia

n ya

ng ti

dak

terp

isah

kan

da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

i sec

ara

kese

luru

han.

The

acco

mpa

nyin

g no

tes

form

an

inte

gral

par

t of t

hese

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

.

6

PT K

ALB

E FA

RM

A T

bk. D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

LA

POR

AN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NSO

LID

ASI

Ta

hun

Yang

Ber

akhi

r Pad

a Ta

ngga

l-tan

ggal

31

Des

embe

r 200

9 da

n 20

08

(Dis

ajik

an d

alam

Rup

iah)

PT

KA

LBE

FAR

MA

Tbk

. AN

D S

UB

SID

IAR

IES

CO

NSO

LID

ATE

D S

TATE

MEN

TS O

F C

HA

NG

ES IN

SH

AR

EHO

LDER

S’ E

QU

ITY

Ye

ars

Ende

d D

ecem

ber 3

1, 2

009

and

2008

(E

xpre

ssed

in R

upia

h)

Laba

(Rug

i) B

elum

D

ireal

isas

i ata

s

K

enai

kan

Se

lisih

(P

enur

unan

)

Tran

saks

i

Nila

i Pas

ar

Selis

ih K

urs

R

estr

ukt u

risas

i

In

vest

asi

atas

En

titas

Ja

ngka

Pe

njab

aran

Se

lisih

S

epen

gend

ali/

P

ende

k, b

ersi

h/

Lapo

ran

Tran

saks

i

Se

lisih

D

iffer

ence

in

Unr

ealiz

ed

Keu

anga

n/

M

odal

Pe

ruba

han

Ekui

tas

Nila

i Rev

alua

si

Valu

es o

f

Gai

ns (L

osse

s) o

n

D

iffer

ence

s

Sa

ldo

Laba

/

Dite

mpa

tkan

dan

Ana

k Pe

rusa

haan

/

Ase

t Tet

ap/

R

estr

uctu

ring

A

ppre

ciat

ion

Aris

ing

R

etai

ned

Earn

ings

D

iset

or P

enuh

/

D

iffer

ence

s A

risin

g

Rev

alua

tion

Tran

sact

ions

(D

eclin

e) in

fr

om

Mod

al S

aham

Issu

ed a

nd

Agi

o Sa

ham

/

fr

om C

hang

es

Incr

emen

t in

a

mon

g En

titie

s

Mar

ket V

alue

s

Fo

reig

n

Tel

ah D

itent

ukan

B

elum

Dite

ntuk

an

Y

ang

Dip

erol

eh

Ekui

tas,

Ber

sih/

C

atat

an/

Fully

Pai

d

A

dditi

onal

in

Subs

idia

ries’

Pro

pert

y, P

lant

Und

er C

omm

on

of S

hort

-term

C

urre

ncy

P

engg

unaa

nnya

/

Pen

ggun

aann

ya/

Sub-

jum

lah/

K

emba

li/

S

hare

hold

ers’

Not

es

Cap

ital

P

aid-

in C

apita

l

Eq

uitie

s

and

Equ

ipm

ent

Con

tro l

Inve

stm

ents

, net

Tr

ansl

atio

ns

App

ropr

iate

d

Una

ppro

pria

ted

Sub-

tota

l

Tre

asur

y St

ock

Equi

ty, N

et

Sald

o pa

da ta

ngga

l 31

Des

embe

r 200

7

50

7.80

0.72

1.10

0

2.

640.

000.

000

1.51

3.32

7.07

8

4.

153.

339.

938

(36.

758.

673.

814

)

21.8

34.3

67.4

49

2.

001.

247.

563

26.0

32.2

53.2

63

3.07

5.95

6.68

4.26

7

3.10

1.98

8.93

7.53

0

(21

8.31

1.32

5.61

6 )

3.38

6.86

1.94

1.22

8

Bal

ance

as

of D

ecem

ber 3

1, 2

007

Sald

o la

ba y

ang

tela

h di

tent

ukan

Appr

opria

tion

of re

tain

ed e

arni

ngs

for

pe

nggu

naan

nya

untu

k ca

dang

an u

mum

18

-

-

-

-

-

-

-

7.05

6.94

1.96

7

(7

.056

.941

.967

)

-

-

-

gene

ral r

eser

ve

Sel is

ih k

urs

atas

pen

jaba

ran

Diff

eren

ces

aris

ing

from

lapo

ran

keua

ngan

-

-

-

-

-

-

3.05

5.41

1.22

5

-

-

-

-

3.

055.

411.

225

fore

ign

curr

ency

tran

slat

ions

La

ba (r

ugi)

belu

m d

ireal

isas

i ata

s ke

naik

an

(pen

urun

an) n

ilai p

asar

inve

stas

i

Unr

ealiz

ed g

ains

(los

ses)

on

appr

ecia

tion

(dec

line)

jang

ka p

ende

k

2d

,4

in

mar

ket v

alue

s of

sho

rt-te

rm in

vest

men

ts

Pe

rusa

haan

-

-

-

-

-

(2

6.48

3.76

9.12

8 )

-

-

-

-

-

(26.

483.

769.

128 )

C

ompa

ny

Anak

per

usah

aan

-

-

50

.576

.772

-

-

-

-

-

-

-

-

50.5

76.7

72

Subs

idia

ries

Pem

belia

n ke

mba

li sa

ham

2l

,18

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

(

351.

199.

458.

569 )

(

351.

199.

458.

569 )

B

uy b

ack

of s

hare

s R

ekla

sifik

asi s

ehub

unga

n de

ngan

Rec

lass

ifica

tion

aris

ing

pene

rapa

n PS

AK N

o. 1

6 (R

evis

i 200

7)

2i

,19

-

-

(1

.272

.980

.597

)

(4.1

53.3

39.9

38 )

-

-

-

-

5.

426.

320.

535

5.42

6.32

0.53

5

-

-

from

ado

ptio

n of

PSA

K N

o. 1

6 (R

evis

ed 2

007)

Pe

mba

gian

div

iden

kas

18

-

-

-

-

-

-

-

-

(10

1.56

0.14

4.22

0 )

(10

1.56

0.14

4.22

0 )

-

(

101.

560.

144.

220 )

D

istri

butio

n of

cas

h di

vide

nds

Div

iden

ata

s pe

narik

an k

emba

li sa

ham

-

-

-

-

-

-

-

-

4.

852.

450.

001

4.85

2.45

0.00

1

-

4.85

2.45

0.00

1

Div

iden

ds fr

om tr

easu

ry s

tock

La

ba b

ersi

h ta

hun

2008

-

-

-

-

-

-

-

-

706.

822.

146.

190

706.

822.

146.

190

-

70

6.82

2.14

6.19

0

Net

inco

me

for 2

008

Sald

o pa

da ta

ngga

l 31

Des

embe

r 200

8

50

7.80

0.72

1.10

0

2.

640.

000.

000

290.

923.

253

-

(3

6.75

8.67

3.81

4 )

(4

.649

.401

.679

)

5.05

6.65

8.78

8

33

.089

.195

.230

3.

684.

440.

514.

806

3.

717.

529.

710.

036

(

569.

510.

784.

185 )

3.

622.

399.

153.

499

B

alan

ce a

s of

Dec

embe

r 31,

200

8

Sald

o la

ba y

ang

tela

h di

tent

ukan

Appr

opria

tion

of re

tain

ed e

arni

ngs

for

pe

nggu

naan

nya

untu

k ca

dang

an u

mum

18

-

-

-

-

-

-

-

7.06

8.22

1.46

2

(7

.068

.221

.462

)

-

-

-

gene

ral r

eser

ve

Selis

ih k

urs

atas

pen

jaba

ran

D

iffer

ence

s ar

isin

g fro

m

la

pora

n ke

uang

an

-

-

-

-

-

-

(2

.031

.389

.786

)

-

-

-

-

(2.0

31.3

89.7

86 )

fore

ign

curr

ency

tran

slat

ions

La

ba (r

ugi)

belu

m d

ireal

isas

i ata

s ke

naik

an

Unr

ealiz

ed g

ains

(los

ses)

on

appr

ecia

tion

(pen

urun

an) n

ilai p

asar

inve

stas

i

2d,4

(dec

line)

in m

arke

t val

ues

of

ja

ngka

pen

dek

shor

t-ter

m in

vest

men

ts

Peru

saha

an

-

-

-

-

-

4.75

1.79

4.17

9

-

-

-

-

-

4.75

1.79

4.17

9

Com

pany

An

ak p

erus

ahaa

n

-

-

(1.3

86.4

94.1

44 )

-

-

-

-

-

-

-

-

(1

.386

.494

.144

) Su

bsid

iarie

s Pe

mbe

lian

kem

bali

saha

m o

leh

Bu

y ba

ck o

f sha

res

Pe

rusa

haan

2l

,18

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

(

119.

092.

608.

824 )

(

119.

092.

608.

824 )

C

ompa

ny

Anak

per

usah

aan

2b

-

-

(5.9

72.2

62.9

25 )

-

-

-

-

-

-

-

-

(5

.972

.262

.925

)

Subs

idia

ries

Pem

bagi

an d

ivid

en k

as

18

-

-

-

-

-

-

-

-

(

126.

950.

180.

275 )

(

126.

950.

180.

275

)

-

(12

6.95

0.18

0.27

5 )

Dis

tribu

tion

of c

ash

divi

dend

s D

ivid

en a

tas

pena

rikan

kem

bali

saha

m

-

-

-

-

-

-

-

-

9.71

6.12

5.00

0

9.

716.

125.

000

-

9.

716.

125.

000

D

ivid

ends

from

trea

sury

sto

ck

Laba

ber

sih

tahu

n 20

09

-

-

-

-

-

-

-

-

92

9.00

3.74

0.33

8

92

9.00

3.74

0.33

8

-

929.

003.

740.

338

N

et in

com

e fo

r 200

9

Sald

o pa

da ta

ngga

l 31

Des

embe

r 200

9

50

7.80

0.72

1.10

0

2.

640.

000.

000

(7.0

67.8

33.8

16 )

-

(36.

758.

673.

814

)

102.

392.

500

3.02

5.26

9.00

2

40

.157

.416

.692

4.

489.

141.

978.

407

4.

529.

299.

395.

099

(

688.

603.

393.

009 )

4.

310.

437.

877.

062

B

alan

ce a

s of

Dec

embe

r 31,

200

9

Page 124: Kal Bear 2009

122 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

7

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)

Catatan/ 2009 Notes 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 9.686.123.840.590 8.599.393.140.955 Cash received from customers Pembayaran kas untuk pemasok Cash paid to suppliers and dan karyawan (6.048.673.889.076) (5.830.831.596.364) employees

Kas yang dihasilkan dari operasi 3.637.449.951.514 2.768.561.544.591 Cash provided by operations Penerimaan tagihan restitusi pajak Receipts of claims for penghasilan 12.928.224.377 8.049.202.297 income tax refund Pembayaran pajak penghasilan (389.941.951.209) (356.142.206.993) Payments of income taxes Pembayaran untuk beban operasi Payments for other operating lainnya, bersih (1.896.852.784.081) (1.612.768.004.551) expenses, net

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Net Cash Provided by Operating Operasi 1.363.583.440.601 807.700.535.344 Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Hasil penjualan investasi jangka Proceeds from sale of short-term pendek dan deposito berjangka 149.516.929.663 187.963.817.622 investments and time deposits Penerimaan penghasilan bunga 66.981.541.962 56.492.357.164 Interest income received Proceeds from sale of property Hasil penjualan aset tetap 20.331.354.930 10.172.535.153 and equipment Penerimaan uang muka penjualan Advance for sale of long-term investasi jangka panjang 1.263.900.400 - investment received Perolehan saham Anak perusahaan Acquisitions of Subsidiaries’ dari pihak ketiga (522.124.829.650) - shares from third parties Acquisitions of property, plant Perolehan aset tetap (277.596.519.508) (305.198.137.295) and equipment Penempatan pada investasi jangka Placements in short-term pendek dan deposito berjangka (84.443.721.852) (135.870.696.543) investments and time deposits Penerimaan dari aktivitas investasi Proceeds from other investing lainnya, bersih 631.147.163 215.179.709 activities, net

Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Used in Aktivitas Investasi (645.440.196.892) (186.224.944.190) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan hutang bank 2.432.741.994.739 292.853.342.945 Proceeds from bank loans Penerimaan setoran modal saham Receipts of capital contributions dari pemegang saham minoritas from Subsidiaries’ minority Anak perusahaan 1.036.000.000 500.000.000 shareholders Pembayaran hutang bank (2.239.498.664.386) (190.681.390.174) Payments of bank loans Pembayaran obligasi (259.319.000.000) - Payment of bonds Pembayaran dividen kas Payments of cash dividends Perusahaan (117.234.055.275) (96.707.694.218) Company Anak perusahaan (34.511.737.170) (26.731.845.186) Subsidiaries Penarikan kembali saham Buy back of shares Perusahaan (119.092.608.824) (351.199.458.569) Company Anak perusahaan (5.972.262.925) - Subsidiaries Pembayaran beban bunga (48.150.013.121) (55.354.893.471) Payments of interest expense Pembayaran hutang sewa Payments of obligations under pembiayaan (741.355.797) (2.526.845.665) finance leases Pembelian kembali obligasi - (9.851.000.000) Re-purchase of bonds

Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Used in Financing Aktivitas Pendanaan (390.741.702.759) (439.699.784.338) Activities

Page 125: Kal Bear 2009

123PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

8

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

(continued) Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah) Catatan/ 2009 Notes 2008

KENAIKAN BERSIH NET INCREASE IN KAS DAN SETARA KAS 327.401.540.950 181.775.806.816 CASH AND CASH EQUIVALENTS Pengaruh Bersih Perubahan Net Effect of Changes in Foreign Kurs pada Kas dan Setara Kas Exchange Rates of Foreign yang Didenominasi dalam Currency Denominated Mata Uang Asing (86.958.582.016) 23.675.684.286 Cash and Cash Equivalents KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 1.321.797.625.299 3 1.116.346.134.197 AT BEGINNING OF YEAR

ditambah: Add: Saldo awal tahun kas dan setara kas Beginning balance of cash and milik PML 423.593.175 9 - cash equivalents of PML

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 1.562.664.177.408 3 1.321.797.625.299 AT END OF YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ADDITIONAL DISCLOSURES Aktivitas Investasi dan Investing and Financing Pendanaan Yang Tidak Activities Not Affecting Mempengaruhi Kas: Cash Flows: Reklasifikasi aset dalam Reclassification of pengerjaan 211.600.719.417 10 50.719.332.153 constructions in progress Reclassification of advances for purchases of property, Reklasifikasi uang muka aset tetap 4.931.323.305 3.476.333.551 and equipment Penambahan aset sewa pembiayaan Additions to assets under finance melalui hutang sewa leases through incurrence of pembiayaan 1.327.421.000 10 275.885.250 obligations under finance leases

Page 126: Kal Bear 2009

124 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company

PT Kalbe Farma Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Negara Republik Indonesia, dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970 berdasarkan akta notaris Raden Imam Soesetyo Prawirokoesoemo No. 3 pada tanggal 10 September 1966. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman (Menkeh) Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/72/23 tanggal 12 September 1967 dan diumumkan dalam Tambahan No. 234, Berita Negara Republik Indonesia No. 102 pada tanggal 22 Desember 1967. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 309, tanggal 25 Juni 2008, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Perubahan terakhir ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-70062.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 26 September 2008.

PT Kalbe Farma Tbk. (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia, within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 Year 1968, as amended by Law No. 12 Year 1970, based on notarial deed No. 3 of Raden Imam Soesetyo Prawirokoesoemo dated September 10, 1966. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice (MOJ) of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/72/23 dated September 12, 1967, and was published in Supplement No. 234 of State Gazette No. 102 dated December 22, 1967. The Company’s articles of association has been amended from time to time, the last amendment of which was drawn up in notarial deed No. 309 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., dated June 25, 2008, concerning the changes of the Company’s articles of association to conform with Law No. 40 Year 2007 of Limited Liability Company and prevailing regulations in the Capital Market. These latest amendments have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-70062.AH.01.02.Tahun 2008 dated September 26, 2008.

Seperti yang dinyatakan dalam anggaran

dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi, antara lain usaha dalam bidang industri dan distribusi produk farmasi (obat-obatan bagi manusia dan hewan). Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi. Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1966.

As stated in its articles of association, the scope of activities of the Company comprises, among others, manufacture and distribution of pharmaceutical products (human and animal healthcare). Currently, the Company is primarily engaged in the production and development of pharmaceutical products. The Company started its commercial operations in 1966.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dimana

kantor pusat berada di Gedung KALBE, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 sedangkan fasilitas pabriknya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

The Company is domiciled in Jakarta, with its head office located at KALBE Building Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 while its production plant is located at Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Block A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, West Java.

Page 127: Kal Bear 2009

125PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran umum saham Perusahaan dan kegiatan Perusahaan lainnya

b. Public offering of the Company’s shares and other corporate actions

Ringkasan kegiatan Perusahaan (corporate

actions) yang mempengaruhi efek yang diterbitkan Perusahaan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

A summary of the Company’s corporate actions that affect the issued shares of the Company from the date of the initial public offering of its shares up to December 31, 2009 is as follows:

Jumlah Saham/ Number of Tanggal/ Kegiatan Perusahaan Shares Date Nature of Corporate Actions

Penawaran umum perdana dan pencatatan sebagian saham Initial public offering and partial listing of Perusahaan 20.000.000 30 Juli 1991/ the Company’s shares July 30, 1991 Pencatatan saham Perusahaan 30.000.000 Listing of the Company’s shares in Bursa Efek Jakarta 23 April 1992/ Jakarta Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) April 23, 1992 (currently Indonesia Stock Exchange) Bursa Efek Surabaya 22 Mei 1992/ Surabaya Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) May 22, 1992 (currently Indonesia Stock Exchange) Pembagian saham bonus 50.000.000 Distribution of bonus shares Bursa Efek Surabaya 10 November 1992/ Surabaya Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) November 10, 1992 (currently Indonesia Stock Exchange) Bursa Efek Jakarta 17 November 1992/ Jakarta Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) November 17, 1992 (currently Indonesia Stock Exchange) Penawaran umum terbatas 8.000.000 4 Mei 1993/ Rights issue May 4, 1993 Pembagian saham bonus 75.600.000 Distribution of bonus shares Bursa Efek Surabaya 15 Juli 1994/ Surabaya Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) July 15, 1994 (currently Indonesia Stock Exchange) Bursa Efek Jakarta 18 Juli 1994/ Jakarta Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) July 18, 1994 (currently Indonesia Stock Exchange) Pembagian dividen saham 32.400.000 Distribution of share dividends Bursa Efek Surabaya 15 Juli 1994/ Surabaya Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) July 15, 1994 (currently Indonesia Stock Exchange) Bursa Efek Jakarta 18 Juli 1994/ Jakarta Stock Exchange (sekarang Bursa Efek Indonesia) July 18, 1994 (currently Indonesia Stock Exchange) Perubahan nilai nominal saham dari Change in the nominal value of shares Rp1.000 menjadi Rp500 per from Rp1,000 to Rp500 per share saham (stock split) 216.000.000 7 Oktober 1996/ (stock split) October 7, 1996 Perubahan nilai nominal saham dari Change in the nominal value of shares Rp500 menjadi Rp100 per saham from Rp500 to Rp100 per share (stock split) 1.728.000.000 24 Agustus 1999/ (stock split) August 24, 1999 Pembagian saham bonus 1.900.800.000 6 Desember 2000/ Distribution of bonus shares December 6, 2000 Perubahan nilai nominal saham dari Change in the nominal value of shares Rp100 menjadi Rp50 per saham from Rp100 to Rp50 per share (stock split) 4.060.800.000 19 Desember 2003/ (stock split) December 19, 2003

Page 128: Kal Bear 2009

126 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran umum saham Perusahaan dan kegiatan Perusahaan lainnya (lanjutan)

b. Public offering of the Company’s shares and other corporate actions (continued)

Jumlah Saham/ Number of Tanggal/ Kegiatan Perusahaan Shares Date Nature of Corporate Actions

Tambahan penempatan saham sehubungan dengan Additional issuance of shares in penggabungan usaha 2.034.414.422 16 Desember 2005/ connection with the merger December 16, 2005

Jumlah 10.156.014.422 (*) Total

(*) Jumlah ini termasuk 782.490.000 saham yang dibeli kembali.

(*) This amount includes 782,490,000 shares which have been obtained as treasury stock.

c. Susunan dewan komisaris dan direksi, dan karyawan

c. Boards of commissioners and directors, and employees

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,

susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009 and 2008, the members of the Company’s board of commissioners and board of directors are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris Johannes Setijono President Commissioner Komisaris Santoso Oen Commissioner Komisaris Yozef Darmawan Angkasa Commissioner Komisaris Ferdinand Aryanto Commissioner Komisaris Independen John Aristianto Prasetio Independent Commissioner Komisaris Independen Farid Anfasa Moeloek Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors

Presiden Direktur Bernadette Ruth Irawati Setiady President Director Wakil Presiden Direktur Johanes Berchman Apik Ibrahim Vice President Director Direktur Budi Dharma Wreksoatmodjo Director Direktur Herman Widjaja Director Direktur Vidjongtius Director

Page 129: Kal Bear 2009

127PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Susunan dewan komisaris dan direksi, dan karyawan (lanjutan)

c. Boards of commissioners and directors, and employees (continued)

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada

dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sejumlah Rp22,22 miliar dan Rp39,15 miliar masing-masing pada tahun 2009 dan 2008.

The salaries and compensation benefits incurred for the Company’s commissioners and directors totaled to Rp22.22 billion and Rp39.15 billion in 2009 and 2008, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,

Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 10.444 karyawan dan 10.257 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries have a combined total of 10,444 and 10,257 permanent employees, respectively (unaudited).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang

dipergunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai Grup) disusun berdasarkan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The accounting and reporting policies adopted by the Company and Subsidiaries (collectively hereinafter referred to as the “Group”) conform to generally accepted accounting principles and practices in Indonesia. The following significant accounting policies were applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2009 and 2008 are as follows:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasi a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements

Laporan keuangan konsolidasi, disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bagi emiten atau perusahaan publik.

The consolidated financial statements, presented in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, that is, the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS), and the Regulations and Established Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) for public-listed companies.

Page 130: Kal Bear 2009

128 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasi (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements (continued)

Laporan keuangan konsolidasi, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai pasar wajar (Catatan 2d) dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (Catatan 2g).

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using historical cost concept, except for certain short-term investments which are stated at their fair market values (Note 2d) and inventories which are stated at the lower of cost or net realizable value (Note 2g).

Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan

menggunakan metode langsung, yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.

Secara umum, mata uang fungsional dan

pelaporan yang digunakan oleh Grup adalah Rupiah.

Generally, the functional and reporting currency used by the Group is Rupiah.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasi meliputi

laporan keuangan Grup. Anak perusahaan yang secara langsung dan/atau tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:

The consolidated financial statements include the accounts of the Group. The Subsidiaries, in which the Company directly and/or indirectly owns more than 50% of the voting shares, are as follows:

Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Kegiatan Mulai Persentase Pemilikan (Dalam Jutaan)/

Usaha/ Beroperasi Efektif/ Total Assets Produk/ Komersial/ Effective Percentage Before Elimination Nama Nature of Commencement of Ownership (In Millions) Anak Perusahaan/ Business Tempat of

Names of Activities/ Kedudukan/ Commercial 2009 2008 Subsidiaries Products Domicile Operations % % 2009 2008

Farmasi:/ Pharmaceutical: PT Bintang Toedjoe Farmasi/ Jakarta 1949 100,00 100,00 575.151 622.438 - Bintang Pharmaceutical Toedjoe (1) PT Hexpharm Jaya Farmasi/ Jakarta 1995 100,00 100,00 172.469 140.408 Laboratories Pharmaceutical - Hexpharm (1)

Page 131: Kal Bear 2009

129PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Kegiatan Mulai Persentase Pemilikan (Dalam Jutaan)/

Usaha/ Beroperasi Efektif/ Total Assets Produk/ Komersial/ Effective Percentage Before Elimination Nama Nature of Commencement of Ownership (In Millions) Anak Perusahaan/ Business Tempat of

Names of Activities/ Kedudukan/ Commercial 2009 2008 Subsidiaries Products Domicile Operations % % 2009 2008

PT Saka Farma Farmasi/ Jakarta 1997 100,00 80,00 53.549 53.462 Laboratories Pharmaceutical - Saka (1) (a) PT Finusolprima Farma Farmasi/ Jakarta 1981 100,00 100,00 112.867 99.623 Internasional Pharmaceutical - Finusolprima (1) PT Bifarma Adiluhung Farmasi/ Jakarta 1997 100,00 100,00 2.868 2.629 - Bifarma (1) Pharmaceutical Innogene Kalbiotech Farmasi/ Singapura/ 2004 93,01 91,89 35.995 36.846 Pte. Ltd. Pharmaceutical Singapore - Innogene (1) PT Dankos Farma Farmasi/ Jakarta 2006 100,00 100,00 136.218 107.084 - Danfar (1) Pharmaceutical PT Pharma Metric Labs. Farmasi/ Jakarta 2006 79,82 34,45 7.704 - - PML (1) (b) Pharmaceutical Makanan Kesehatan:/ Health Food: PT Sanghiang Perkasa Makanan Jakarta 1982 100,00 100,00 1.104.068 1.169.613 - Sanghiang (1) Kesehatan/ Health Foods PT Kalbe Morinaga (1) Makanan Jakarta 2007 70,00 70,00 299.901 324.479 Indonesia Kesehatan/ - KMI Health Foods Kemasan:/ Packaging: PT Kageo Igar Jaya Tbk. Kemasan/ Bekasi, 1977 67,51 63,10 317.809 305.783 - Kageo Igar (1) (c) Packaging Jawa Barat/ Bekasi, West Java PT Avesta Continental Kemasan/ Bekasi, 1976 51,62 48,25 195.629 192.426 Pack Packaging Jawa Barat/ - Avesta (3) Bekasi West Java PT Indogravure Kemasan/ Tangerang, 1985 26,33 24,61 63.646 65.208 - Indogravure (4) Packaging Banten

Penjualan dan distribusi:/ Sale and Distribution: PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Distributor Jakarta 1993 83,75 58,19 2.986.182 2.513.339 (EPMT) (1) (d) Obat-obatan/ Pharmaceutical Distributor PT Tri Sapta Jaya Distributor Jakarta 1980 83,75 58,19 103.565 78.111 (TSJ) (2) Obat-obatan/ Pharmaceutical Distributor

Page 132: Kal Bear 2009

130 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Kegiatan Mulai Persentase Pemilikan (Dalam Jutaan)/

Usaha/ Beroperasi Efektif/ Total Assets Produk/ Komersial/ Effective Percentage Before Elimination Nama Nature of Commencement of Ownership (In Millions) Anak Perusahaan/ Business Tempat of

Names of Activities/ Kedudukan/ Commercial 2009 2008 Subsidiaries Products Domicile Operations % % 2009 2008

PT Millenia Dharma Penjualan Jakarta 2003 83,75 58,19 14.659 8.304 Insani (MDI) (2) Obat-obatan dan Peralatan Kedokteran/ Sales of Pharmaceuticals and Medical

Equipment

PT Enseval Medika Distributor Jakarta 2008 83,75 58,19 217.813 26.096 Prima (EMP) (2) peralatan kesehatan/ Distribution of medical instruments PT Global Chemindo Penjualan Jakarta 2008 83,75 58,19 213.429 68.778 Megatrading bahan baku (GCM) (2) obat-obatan/ Trading of raw materials for pharmaceutical products

PT Renalmed Tiara Perdagangan Jakarta 2008 81,66 55,30 30.901 11.393 Utama peralatan (RTU) (2) (e) kesehatan dan barang habis pakai/ Trading of medical instruments and consumable products

Kalbe Vision Pte. Ltd. Pengembangan, Singapura/ 2008 100,00 100,00 9.950 5.072 (KV) (1) Produksi, Singapore Pemasaran dan Distribusi produk Kesehatan mata/ Development, Production, Marketing and Distribution of Eye health Products

Kalbe International Pemasaran Singapura/ 2007 100,00 100,00 166.328 135.752 Pte. Ltd. Produk Singapore (KI) (1) Kesehatan dan Farmasi/ Wholesale of Medical and Pharmaceutical Products

Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh: The Subsidiary is directly owned by: (1) Perusahaan (1) Company

(2) EPMT (2) EPMT (3) Kageo Igar (3) Kageo Igar (4) Avesta (4) Avesta

Page 133: Kal Bear 2009

131PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

(a) Pada tanggal 31 Agustus 2009, Saka menerbitkan

tambahan saham sejumlah 130.000 saham atau Rp13.000.000.000 yang disetor oleh Perusahaan sebanyak 104.000 saham atau Rp10.400.000.000 dan Bintang Toedjoe sebanyak 26.000 saham atau Rp2.600.000.000. Kemudian, pada tanggal yang sama, Bintang Toedjoe juga membeli dari pihak ketiga sebanyak 26.000 saham Saka. Sebagai akibat dari transaksi ekuitas tersebut di atas, persentase pemilikan efektif Grup di Saka mengalami peningkatan dari 80% menjadi 100%.

(a) On August 31, 2009, Saka issued additional shares amounting to 130,000 shares or Rp13,000,000,000, which were subscribed and paid for by the Company, for 104,000 shares or Rp10,400,000,000 and Bintang Toedjoe for 26,000 shares or Rp2,600,000,000. Furthermore, on the same date, Bintang Toedjoe also purchased from a third party the remaining outstanding 26,000 shares of Saka. As a result of the said equity transactions, the Group’s effective percentage of ownership in Saka increased from 80% to 100%.

(b) Pada tanggal 1 Desember 2009, Perusahaan membeli

dari pihak ketiga 1.625 saham PML. Kemudian, pada tanggal yang sama, PML menerbitkan tambahan 4.000 saham yang disetor oleh Perusahaan dan pihak ketiga masing-masing sebanyak 3.484 saham dan 516 saham. Setelah transaksi ekuitas tersebut di atas, persentase pemilikan efektif Perusahaan di PML mengalami peningkatan dari 34,45% menjadi 79,82% (Catatan 9).

(b) On December 1, 2009, the Company purchased from a third party 1,625 shares of PML. Furthermore, on the same date, PML issued additional 4,000 shares which were subscribed and paid for by the Company and third parties amounting to 3,484 shares and 516 shares, respectively. After such equity transactions, the Company’s effective percentage of ownership in PML increased from 34.45% to 79.82% (Note 9).

(c) Berdasarkan surat manajemen PT Kageo Igar Tbk.

(Kageo Igar) kepada Ketua BAPEPAM-LK tanggal 27 Januari 2009, Kageo Igar akan melakukan pembelian kembali saham Kageo Igar yang dimiliki publik. Transaksi ini sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. XI.B.3. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 perihal Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Kageo Igar telah melakukan pembelian kembali sebanyak 68.576.000 saham dengan harga perolehan sejumlah Rp5.972.262.925.

(c) Based on the letter sent by the management of PT Kageo Igar Tbk. (Kageo Igar) to the Chairman of BAPEPAM-LK dated January 27, 2009, Kageo Igar will buy back its shares held by the public. This transaction is in accordance with BAPEPAM-LK Regulation No. XI.B.3. Attachment to the Decision No. Kep401/BL/2008 dated October 9, 2008 of the Capital Market Supervisory Board and Financial Institutions Regarding Publicly-listed Company Share Buy Back or Publicly-listed Company in a Potential Market Crisis Condition. Until December 31, 2009, Kageo Igar had already repurchased 68,576,000 shares with total cost amounting to Rp5,972,262,925.

(d) Pada tanggal 19 Juni 2009, Perusahaan

mengumumkan rencana penawaran tender atas 725.239.000 saham yang mewakili sekitar 31,81% dari seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor dalam PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPMT), Anak perusahaan, dan diikuti dengan pernyataan penawaran tender kepada Bapepam-LK pada tanggal 24 Juni 2009. Pernyataan penawaran tender menjadi efektif berdasarkan surat Bapepam-LK No. S-6012/BL/2009 tertanggal 13 Juli 2009. Periode penawaran tender dilakukan dari tanggal 14 Juli 2009 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2009. Selama periode tersebut, Perusahaan telah membeli sebanyak 580.161.820 saham EPMT dengan harga penawaran tender sebesar Rp870 per saham. Sebagai akibat atas penambahan saham tersebut, persentase pemilikan efektif Perusahaan di EPMT mengalami peningkatan dari 58,19% menjadi 83,64%. Kemudian, pada tanggal 12 Oktober 2009, Perusahaan membeli kembali dari pihak ketiga tambahan 2.550.000 saham EPMT. Setelah transaksi ekuitas tersebut, persentase pemilikan efektif Perusahaan di EPMT mengalami peningkatan menjadi 83,75%.

(d) On June 19, 2009, the Company made a public announcement on a tender offer for 725,239,000 shares of PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPMT), a Subsidiary, which represents 31.81% of EPMT’s total issued and fully paid shares which was followed by a tender offer declaration to Bapepam-LK on June 24, 2009. The tender offer became effective based on Bapepam-LK letter No. S-6012/BL/2009 dated July 13, 2009. The tender offer period was conducted from July 14, 2009 until August 12, 2009. During the period, the Company purchased 580,161,820 EPMT’s shares for a tender offer price of Rp870 per share. As a result of the said additional equity acquisition, the Company’s effective percentage of ownership in EPMT increased from 58.19% to 83.64%. Furthermore, on October 12, 2009, the Company purchased from a third party additional 2,550,000 shares of EPMT. After the said equity transaction, the Company’s effective percentage of ownership in EPMT increased to 83.75%.

(e) Anak perusahaan yang berdiri di tahun 2008.

(e) A subsidiary that was established in 2008.

Page 134: Kal Bear 2009

132 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Pada bulan Desember 2008, Perusahaan melakukan penambahan setoran modal sejumlah US$282.250 ke Kalbe Vision Pte. Ltd. (KV) untuk modal kerja. Kemudian, pada bulan Januari, Maret dan Oktober 2009, KV menerbitkan tambahan saham masing-masing sejumlah US$250.000, US$465.750 dan US$425.000. Seluruh saham tambahan tersebut disetor oleh Perusahaan.

In December 2008, the Company made additional capital injection of US$282,250 for working capital of Kalbe Vision Pte. Ltd. (KV). In January, March and October, 2009, KV issued additional shares amounting to US$250,000, US$465,750 and US$425,000, respectively, which were all subscribed and paid by the Company.

Pada tanggal 29 Januari dan 14 November 2008, Perusahaan melakukan tambahan setoran modal masing-masing sejumlah US$2.000.000 dan US$750.000 untuk dana ekspansi KI.

On January 29 and November 14, 2008, the Company made additional capital contribution to KI amounting to US$2,000,000 and US$750,000, respectively, to provide funds for the expansion of KI’s operations.

Pada tahun 2008, Perusahaan telah

melakukan penyetoran tambahan modal sejumlah Rp65 milliar ke Finusolprima, Anak perusahaan, berkaitan dengan perluasan pabrik Finusolprima. Kemudian, pada bulan Juni 2009, Perusahaan kembali melakukan penyetoran tambahan modal sejumlah Rp15 miliar.

In 2008, the Company made additional capital contribution to Finusolprima, a Subsidiary, totaling Rp65 billion in connection with Finusolprima’s factory expansion. In June 2009, the Company further made additional capital contribution amounting to Rp15 billion.

Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan telah

melakukan tambahan setoran modal masing-masing sejumlah US$3.050.000 dan US$2.260.000 ke Innogene untuk modal kerja. Dengan melakukan tambahan setoran modal tersebut, kepemilikan Perusahaan di Innogene meningkat menjadi 93,01% dan 91,89% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

In 2009 and 2008, the Company made additional capital contributions of US$3,050,000 and US$2,260,000, respectively, for Innogene’s working capital. As a result of these additional capital contributions, the Company’s share ownership in Innogene increased and as of December 31, 2009 and 2008 was 93.01% and 91.89%, respectively.

Pada bulan April 2008, Perusahaan telah

melakukan penambahan setoran modal sejumlah Rp6.100.000 ke Bifarma. Kemudian, pada bulan Desember 2008, Bifarma meningkatkan modal disetor dan ditempatkan penuh sejumlah Rp487.500.000. Seluruh penambahan modal tersebut disetor oleh Perusahaan.

In April 2008, the Company also made additional capital contribution of Rp6,100,000 to Bifarma. Furthermore, in December 2008, Bifarma had increased its paid-up capital amounting to Rp487,500,000. The additional paid-up capital was subscribed by the Company.

Page 135: Kal Bear 2009

133PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Akun-akun Anak perusahaan yang

berkedudukan di luar negeri dijabarkan dalam mata uang Rupiah untuk tujuan konsolidasi dengan dasar sebagai berikut:

For consolidation purposes, the accounts of foreign Subsidiaries are translated into Rupiah amounts on the following basis:

Akun-akun neraca - kurs tengah pada tanggal neraca (Rp9.400 per US$1 pada

tanggal 31 Desember 2009 dan Rp10.950 per US$1 pada tanggal 31 Desember 2008)/

Balance sheet accounts - middle rate of exchange at balance sheet date (Rp9,400 to US$1 as of December 31, 2009 and Rp10,950 to US$1 as of December 31, 2008)

Akun-akun laporan laba rugi - kurs rata-rata selama tahun berjalan (Rp10.356 per US$1

pada tahun 2009 dan Rp9.757 per US$1 pada tahun 2008)/ Statement of income accounts - average exchange rates during the year (Rp10,356 to US$1 in

2009 and Rp9,757 to US$1 in 2008)

Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing yang terjadi pada Anak perusahaan luar negeri dicatat dalam “Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan”.

Difference resulting from translation made at foreign Subsidiaries is recorded as part of “Differences Arising from Foreign Currency Translations”.

Semua saldo akun dan transaksi yang

signifikan antar-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

All significant inter-company accounts and transactions have been eliminated in the consolidation.

Bagian proporsional dari pemegang saham

minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi.

The proportionate shares of the minority shareholders in the net assets of non-wholly owned Subsidiaries are reflected as “Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated balance sheets.

Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan

antara biaya perolehan investasi dengan proporsi pemilikan atas nilai wajar aset bersih (dan sebaliknya) Anak perusahaan yang diakuisisi pada tanggal perolehan (goodwill/goodwill negatif), diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima (5) sampai dengan dua puluh (20) tahun. Manajemen Grup berpendapat bahwa periode amortisasi selama lima (5) sampai dengan dua puluh (20) tahun tersebut adalah wajar untuk goodwill mengingat prospek masa mendatang yang baik dari Anak perusahaan yang diakuisisi. Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan tersebut disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Berwujud”, sedangkan selisih kurang yang tidak dapat diidentifikasi disajikan sebagai “Goodwill Negatif” pada neraca konsolidasi.

The unidentifiable excess of the cost of investment over the proportionate share in fair value of the underlying net assets of an acquired Subsidiary (and vice-versa) at the date of acquisition (goodwill/negative goodwill), is being amortized using the straight-line method over five (5) to twenty (20) - year. The Group’s management is of the opinion that the said period of five (5) to twenty (20) years amortization period is appropriate for goodwill in view of the good future operating prospects of the acquired Subsidiaries. The unidentifiable positive excess is presented as part of “Intangible Assets”, whereas the unidentifiable negative excess is presented as “Negative Goodwill” in the consolidated balance sheets.

Page 136: Kal Bear 2009

134 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi

Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat investasi Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan yang bersangkutan sebagai akibat adanya perubahan ekuitas Anak perusahaan yang bukan berasal dari transaksi antara Grup tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

In compliance with SFAS No. 40, “Accounting for Changes in Equity of Subsidiary/ Associated Company”, the differences between the carrying amounts of the Company’s investments, and its proportionate shares in fair values of the underlying net assets of the investees due to changes in the latter’s equity, which are not resulting from transactions between the Group and the said investees, are recorded and presented as “Differences Arising from Changes in Subsidiaries’ Equities” under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets.

Pada tanggal 25 September 2006,

Perusahaan menandatangani perjanjian ”Subscription and Shareholders” dengan Cordlife International Pte. Ltd., Singapura (“Cordlife”) dan PT Cordlife Indonesia (“CI”), dimana Perusahaan setuju untuk menempatkan sejumlah 192.000 saham atau sebesar 48,98% kepemilikan saham pada CI. Harga pemesanan saham adalah sejumlah US$1 atau setara dengan Rp9.605, sehingga dengan demikian, jumlah keseluruhan harga penempatan saham adalah sejumlah US$192.000 atau setara dengan Rp1.844.160.000. Pada tahun 2007, CI sudah memulai kegiatan komersial.

On September 25, 2006, the Company entered into a Subscription and Shareholders Agreement with Cordlife International Pte. Ltd., Singapore (“Cordlife”) and PT Cordlife Indonesia (“CI”), whereas the Company agreed to subscribe for a total of 192,000 shares or 48.98% shares equity in CI. The subscription price is US$1 or equal to Rp9,605, and accordingly, the total subscription price amounted to US$192,000 or equivalent to Rp1,844,160,000. CI has commenced commercial operations in 2007.

Penyertaan saham pada CI tersebut di atas

dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (Catatan 31b).

The above-mentioned investment in shares of stock of CI, is accounted for using the equity method of accounting (Note 31b).

Berdasarkan metode ekuitas, nilai perolehan

penyertaan ditambah atau dikurangi sesuai dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal pengambilalihan. Bagian laba atau rugi bersih disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus atas selisih antara nilai perolehan penyertaan dengan bagian proporsional Grup atas taksiran nilai wajar dari aset bersih perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi pada tanggal pengambilalihan.

Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition. Equity in net earnings or losses is being adjusted for the straight-line amortization, of the difference between the cost of such investment and the Group’s proportionate share in the estimated fair values of the identifiable net assets of the investee at acquisition date.

Page 137: Kal Bear 2009

135PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Penyertaan saham dengan persentase

pemilikan Grup di bawah 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).

Investments in shares of stock, in which the Group maintains ownership interests below 20% are carried at cost (cost method).

c. Setara kas

Call deposit dan deposito berjangka serta

investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal investasi atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan hutang lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

c. Cash equivalents

Call and time deposits and other short-term investments with maturities of three (3) months or less at the time of placement or purchase and not pledged as collateral for loans and other borrowings are considered as “Cash Equivalents”.

d. Investasi jangka pendek d. Short-term investments

Investasi jangka pendek terdiri dari deposito

berjangka dan surat berharga yang terdiri dari saham dan unit reksadana yang tercatat di bursa efek; wesel tagih dan dana kelolaan manajer investasi.

Short-term investments consist of time deposits and marketable securities, such as, shares of stock and mutual fund units listed in the stock exchanges; promissory notes and managed fund.

Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih

dari tiga (3) bulan namun tidak lebih dari satu (1) tahun sejak tanggal penempatan dicatat dengan nilai nominal.

Time deposits with maturities of more than three (3) months but not exceeding one (1) year at the time of placement are recorded at their nominal values.

Dana kelolaan manajer investasi dicatat

sebesar nilai pasar. Investments in managed funds are recorded

at their market values.

Sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek saham, wesel tagih dan unit reksadana, termasuk yang dikelola oleh manajer investasi, diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini:

In accordance with SFAS No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities”, investments in listed shares of stock, promissory notes and mutual fund units, including managed fund, are classified into one of the following categories:

(i) Dimiliki hingga jatuh tempo Efek utang yang diklasifikasikan dalam

kelompok ini disajikan sebesar biaya perolehan, setelah diamortisasi premi atau diskonto hingga jatuh tempo.

(i) Held to maturity Investments in traded debt securities

classified under this category are recorded at cost, inclusive of premium or net of discount, which is amortized up to maturity.

Page 138: Kal Bear 2009

136 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Investasi jangka pendek (lanjutan) d. Short-term investments (continued)

(ii) Diperdagangkan

Efek utang dan ekuitas yang

diperdagangkan dicatat dengan nilai pasar. Laba atau rugi yang timbul akibat kenaikan atau penurunan nilai pasar pada surat berharga tersebut disajikan pada laporan laba rugi konsolidasi.

(ii) Trading Investments in traded debt and equity

classified as “trading” are recorded at their market values. Gains or losses arising from appreciation or decline in their market values are presented in the consolidated statements of income.

(iii) Tersedia untuk dijual Efek utang dan ekuitas yang

diklasifikasikan dalam kelompok “tersedia untuk dijual” dicatat dengan nilai pasar. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas kenaikan atau penurunan nilai pasar dari surat berharga tersebut disajikan dalam Ekuitas pada neraca konsolidasi.

(iii) Available-for-sale Investments in traded debt and equity

securities classified as “available-for-sale” are recorded at their market values. Unrealized gains or losses arising from appreciation or decline in their market values are presented under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets.

Pengklasifikasian dari surat berharga yang

disebutkan di atas berdasar pada keputusan manajemen dan maksud penempatan atau pembelian dari surat berharga tersebut. Pengaruh yang timbul dari perubahan pengklasifikasian akan dilaporkan sesuai dengan PSAK No. 50. PSAK No. 50 (revisi) akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 (Catatan 32).

The above-mentioned classifications of investments in marketable securities are based on management’s decision and the purpose of placement in or purchase of the said marketable securities. The effects of changes in such classifications will be accounted for in accordance with SFAS No. 50. The revised SFAS No. 50 will be effective on January 1, 2010 (Note 32).

Biaya perolehan dari surat berharga yang

terjual dihitung dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving-average method).

Cost of commercial papers sold is calculated using the moving-average method.

Efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo

dengan jangka waktu lebih dari satu tahun disajikan sebagai “Investasi Jangka Panjang” pada neraca konsolidasi.

Investment in debt securities held to maturity with terms of more than one year is presented as “Long-term Investments” in the consolidated balance sheets.

Efek ekuitas yang tidak dimaksudkan untuk

dijual dalam waktu satu tahun pada saat perolehannya disajikan sebagai “Investasi Jangka Panjang”.

Equity shares not intended to be sold within one year at the time of acquisition are also presented as “Long-term Investments”.

e. Penyisihan piutang ragu-ragu Grup membentuk penyisihan piutang ragu-

ragu, jika diperlukan, berdasarkan hasil pengkajian ulang secara berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

e. Allowance for doubtful accounts

The Group provides allowance for doubtful accounts, if necessary, based upon a review of the status of the individual receivable accounts at end of year.

Page 139: Kal Bear 2009

137PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Transaksi dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa f. Transactions with related parties

Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Group has transactions with entities, which are regarded as having special relationships as defined under SFAS No. 7, “Related Parties Disclosures”.

Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.

Significant transactions with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those transacted with third parties, are disclosed in the appropriated notes herein.

g. Persediaan g. Inventories

Sebelum tanggal 1 Januari 2009, persediaan

dicatat berdasarkan PSAK No. 14 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1994.

Prior to January 1, 2009, inventories were recorded based on PSAK No. 14 which was issued by the Indonesian Institute of Accountants in 1994.

Efektif tanggal 1 Januari 2009, Grup

menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), ”Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), ”Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Grup.

Effective January 1, 2009, the Group applied SFAS No. 14 (Revised 2008), “Inventories”, which supersedes SFAS No. 14 (1994), “Inventories”. The adoption of this revised SFAS did not result in a significant effect on the Group consolidated financial statements.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang

lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (“the lower of cost or net realizable value”). Grup pada umumnya menentukan biaya perolehan dengan menerapkan metode rata-rata bergerak (“moving-average method”) atau metode rata-rata tertimbang (“weighted-average method”).

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The Group generally determines the cost of its inventories using the moving-average or weighted-average method.

Biaya perolehan persediaan Avesta,

Indogravure, KI, Kageo Igar (sebelum tahun 2009) dan PML (mulai tahun 2009) ditentukan dengan menerapkan metode FIFO. Nilai tercatat persediaan Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 1,01% dan 7,31% dari saldo persediaan konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

The cost of inventories of Avesta, Indogravure, KI, Kageo Igar (before 2009) and PML (starting 2009) are determined using the FIFO method. The combined carrying values of the inventories of these Subsidiaries accounted for about 1.01% and 7.31% of the consolidated balance of inventories as of December 31, 2009 and 2008, respectively.

Penyisihan untuk persediaan usang, jika

diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.

Allowance for inventory obsolence is provided, if necessary, based on the review of the physical conditions of inventories at the end of year.

Page 140: Kal Bear 2009

138 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada

operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (“straight-line method”).

h. Prepaid expenses Prepaid expenses are charged to operations

over the periods benefited using the straight-line method.

i. Aset tetap i. Property, plant and equipment

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup

menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Grup telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008 (Catatan 19).

Effective January 1, 2008, the Group applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. The Group had previously revalued its property, plant and equipment before the application of SFAS No. 16 (Revised 2007) and has chosen the cost model, thus, the revalued amount of property, plant and equipment is considered as the deemed cost and such cost is the value at the time SFAS No. 16 (Revised 2007) is applied. All the balance of the revaluation increment in property, plant and equipment that still exists at the initial application of SFAS No. 16 (Revised 2007) as presented in the equity section of the consolidated balance sheet had been reclassified to retained earnings in 2008 (Note 19).

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated profit and loss as incurred.

Page 141: Kal Bear 2009

139PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Aset tetap (lanjutan) i. Property, plant and equipment (continued)

Grup umumnya menghitung penyusutan

dengan menggunakan metode garis lurus (“straight-line method”), (kecuali untuk aset tetap tertentu Bintang Toedjoe dan TSJ), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:

The Group generally computes depreciation using the straight-line method (except for the certain fixed assets of Bintang Toedjoe and TSJ), based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/ Years

Bangunan dan prasarana 10 - 20 Buildings and improvements Perbaikan kantor disewa 3 - 8 Leasehold improvements Mesin dan peralatan 2 - 20 Machinery and equipment Perlengkapan kantor 2 - 8 Office equipment, furniture and fixtures Kendaraan dan alat transportasi 2 - 8 Vehicles and transportation equipment Peralatan kesehatan 5 Medical equipment

Bintang Toedjoe, selain untuk bangunan dan prasarana, menghitung penyusutan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (“double-declining balance method”). Nilai buku aset tetap yang dimiliki Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 3,05% dan 4,49% dari nilai buku aset tetap konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Bintang Toedjoe, except for building and improvements, computes depreciation using the double-declining balance method. The net book value of property, plant and equipment of the said Subsidiary accounted for about 3.05% and 4.49% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of December 31, 2009 and 2008, respectively.

TSJ menghitung penyusutan kendaraan dan

perlengkapan kantor dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (“double-declining balance method”). Nilai buku kendaraan dan perlengkapan kantor yang dimiliki Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 0,43% dan 0,57% dari nilai buku aset tetap konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

TSJ computes the depreciation of its vehicles and office equipment using the double-declining balance method. The net book value of the said fixed assets accounted for about 0.43% and 0.57% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of December 31, 2009 and 2008, respectively.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in consolidated profit or loss in the year the asset is derecognized.

Page 142: Kal Bear 2009

140 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Aset tetap (lanjutan) i. Property, plant and equipment (continued)

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,

umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi

Tanah”, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya tersebut, yang meliputi antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan perolehan tanah tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan, periode mana yang lebih pendek. PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa tanah tidak diamortisasi, kecuali dalam kondisi persyaratan tertentu.

In accordance with the provisions of SFAS No. 47, “Accounting for Land”, all incidental costs incurred in relation with the acquisitions of landrights are deferred and presented separately from the main acquisition costs of the landrights. Such costs, which include, among others, legal fees, area survey and re-measurement fees, notary fees, and related taxes, are amortized over the legal terms of the related landrights, whichever period is shorter. SFAS No. 47 also provides that landrights are not subject to amortization, except under certain defined conditions.

Selanjutnya, PSAK No. 48, “Penurunan Nilai

Aktiva”, mengharuskan nilai aset dikaji ulang atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatat aset mungkin tidak dapat dipulihkan.

In addition, SFAS No. 48, “Impairment of Asset Values”, requires the review of asset values for any impairment and write-down of asset values to their fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying values of the assets may not be fully recovered.

Aset dalam pengerjaan dinyatakan sebesar

biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” pada neraca konsolidasi. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.

Constructions in progress are stated at cost and presented as part of “Property, Plant and Equipment” account in the consolidated balance sheets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.

Page 143: Kal Bear 2009

141PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Sewa j. Leases

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30

(Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990). Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Effective January 1, 2008, SFAS No. 30 (Revised 2007), “Leases” supersedes SFAS No. 30 (1990). Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised SFAS, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased items are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased items are classified as operating leases.

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.

Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Group recognized assets and liabilities in its consolidated balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in consolidated profit and loss. Capitalized leased assets (presented as part of property, plant and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term. Under an operating lease, the Group recognized lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.

Page 144: Kal Bear 2009

142 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Properti investasi k. Investment property

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup

menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk Investasi” dimana Grup telah memilih model biaya.

Effective January 1, 2008, the Group applied SFAS No. 13 (Revised 2007), “Investment Property”, which supersedes SFAS No. 13 (Revised 1994), “Accounting for Investment”, whereby the Group has chosen the cost model.

Properti investasi Grup merupakan tanah

yang dikuasai Anak perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dalam bentuk tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

The Group’s investment property represents land which is held by a Subsidiary to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. Investment property in land is stated at cost which is not depreciated.

Properti investasi dihentikan pengakuannya

pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Investment property is derecognized when either it has been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in consolidated profit and loss in the year of retirement or disposal.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika,

dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfers are made to investment property when, and only when, there is a change in use as evidenced by among others the end of owner occupation, commencement of an operating lease to another party or completion of construction or development. Transfers are made from investment property when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sell.

Page 145: Kal Bear 2009

143PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Modal saham yang diperoleh kembali l. Treasury stock

Modal saham yang diperoleh kembali, yang

direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai pengurang Modal Saham di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang diperoleh kembali di masa yang akan datang atas biaya perolehan atau sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun agio saham.

Treasury stock, which is intended to be reissued and/or re-sold in the future, is stated at acquisition cost and presented as a deduction from Capital Stock under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets. The excess of proceeds from future re-sale of treasury stock over the related acquisition cost or vice-versa shall be accounted for as an addition to or deduction from additional paid-in capital.

m. Merek dagang, hak paten dan formula m. Trademarks, patents and formulas

Beban yang terjadi sehubungan dengan akuisisi/perolehan atas merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Berwujud, Bersih” pada neraca konsolidasi.

Cost incurred in connection with the acquisitions of trademarks, patents and formulas are amortized using the straight-line method over twenty (20) years. Trademarks, patents and formulas are presented as part of “Intangible Assets, Net” account in the consolidated balance sheets.

n. Biaya emisi obligasi n. Bond issuance costs

Biaya dan beban yang terjadi sehubungan

dengan penawaran emisi obligasi, disajikan sebagai pengurang langsung atas saldo hasil penawaran emisi obligasi. Selisih antara hasil penawaran bersih dari emisi obligasi dan nilai nominal obligasi tersebut diamortisasi selama jangka waktu hutang obligasi tersebut.

Costs and expenses incurred in connection with the issuance of bonds are directly offset against the related proceeds in determining the net bonds payable. The difference between the net proceeds from bond issuance and the related total nominal value of the bonds issued is amortized over the term of the bonds.

Penebusan obligasi secara permanen atau

temporer dikurangkan langsung terhadap kewajiban obligasi yang bersangkutan. Selisih antara nilai penebusan dengan nilai tercatat bagian kewajiban obligasi tersebut (setelah dikurangi dengan biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi) dikreditkan atau dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan.

Redemptions of bonds, whether permanent or temporary, are directly offset against the related bonds payable. The difference between the redemption value and the corresponding proportionate carrying value of the related bonds payable (net of the related unamortized deferred bond issuance costs) is credited or charged directly to current operations.

o. Beban piranti lunak Biaya perolehan perangkat lunak komputer

meliputi seluruh biaya yang dapat dikaitkan langsung dalam mempersiapkan aset tersebut hingga siap digunakan dan diamortisasi selama lima (5) tahun dengan metode garis lurus.

o. Software cost Cost incurred in connection with the

acquisitions of computer software, including all costs which are directly associated in preparing such assets until they are ready for use, is amortized using the straight-line method over five (5) years.

Page 146: Kal Bear 2009

144 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada

saat barang diterima pelanggan (“FOB Destination”). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada distributor/pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

p. Revenue and expense recognition

Revenue from export sales made under “FOB Destination” arrangement is recognized when the goods are received by customers. Revenue from domestic sales is recognized when the goods are delivered to the distributors/customers. Expenses are recognized when these are incurred.

q. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing q. Foreign currency transactions and

balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan nilai kurs rata-rata antara kurs jual dan kurs beli yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing on the date of the transactions. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Rupiah to reflect the average of the selling and buying rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the year. The resulting net foreign exchange gains or losses are credited or charged to current operations.

Kurs yang digunakan pada tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The exchange rates used for December 31, 2009 and 2008 were as follows:

2009 2008

1 Euro/Rupiah 13.510 15.432 EUR1/Rupiah 1 Dolar Amerika Serikat/Rupiah 9.400 10.950 U.S. Dollar 1/Rupiah 100 JP¥/Rupiah 10.170 12.123 JP¥100/Rupiah 1 SGD Dolar/Rupiah 6.699 7.607 SGD Dollar 1/Rupiah 1 MYR/Rupiah 2.747 3.153 MYR1/Rupiah

Transaksi dalam mata uang asing lainnya

dinilai tidak signifikan. Transactions in other foreign currencies are

considered not significant.

r. Instrumen derivatif r. Derivative instruments

Sebagai tambahan untuk lindung nilai “alamiah” yang normal terjadi (“natural hedges”), Perusahaan juga melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari usaha, transaksi yang spesifik dan juga risiko penjabaran mata uang.

In addition to natural hedges, the Company also enters into and engages in foreign exchange contracts/transactions for the purpose of managing its foreign exchange rate exposures emanating from business, specific transaction, as well as currency translation risks.

Page 147: Kal Bear 2009

145PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Instrumen derivatif (lanjutan) r. Derivative instruments (continued)

Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan

menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 55 mengatur standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat) diakui sebagai aset atau kewajiban berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. PSAK No. 55 juga mengharuskan laba (rugi) yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dicatat pada operasi tahun berjalan, kecuali bila seluruh ketentuan khusus yang memperbolehkan penangguhan (sebagai “pendapatan komprehensif lainnya”) bagi beberapa jenis akuntansi lindung nilai yang diatur dalam PSAK tersebut terpenuhi. Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55, semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. PSAK No. 55 (revisi) akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 (Catatan 32).

Relative to the above, the Company applies the provisions of SFAS No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. SFAS No. 55 sets forth the accounting and reporting standards for derivative transactions and hedging activities, which requires that every derivative instrument (including embedded derivatives) be recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract. SFAS No. 55 also requires that gains (losses) arising from changes in fair values of derivative instruments be recognized currently in earnings, unless all the specific requirements to allow deferral (as “other comprehensive income”) under certain type of hedge accounting, as provided in the said SFAS, are met. In reference to such specific criteria for hedge accounting provided under SFAS No. 55, all of the aforementioned derivative instruments of the Company do not qualify and therefore are not designated as effective hedges for accounting purposes. The revised SFAS No. 55 will be effective on January 1, 2010 (Note 32).

s. Imbalan kerja karyawan s. Employees’ service entitlement benefits

Grup mencatat penyisihan untuk imbalan kerja

karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU). Berdasarkan UU tersebut, perusahaan-perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada UU terpenuhi. Seperti dijelaskan dalam paragraf berikut, Perusahaan, Bifarma, Fima, Danfar, Sanghiang, Avesta, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Kageo Igar, EPMT dan TSJ telah menyelenggarakan program dana pensiun untuk karyawannya. Namun, tambahan penyisihan imbalan kerja karyawan tetap dibuat agar imbalan kerja karyawan berdasarkan program dana pensiun tersebut dapat memenuhi dan menutupi batas minimum imbalan kerja karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan ketentuan UU. Tambahan penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan aktuaria independen. Perhitungan aktuaria tersebut menggunakan metode “Projected Unit of Credit”.

The Group recognizes provisions for employees’ service entitlement benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Under the Labor Law, companies are required to pay separation, gratuity and compensation benefits to their employees if the conditions specified in the Labor Law are met. As discussed in the following paragraph, the Company, Bifarma, Fima, Danfar, Sanghiang, Avesta, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Kageo Igar, EPMT and TSJ already maintain and operate formal pension plans for the benefit of their employees. Nevertheless, additional provisions for the estimated liabilities for employees’ service entitlement benefits are made on top of the benefits provided under their formal pension plans, in order to meet and cover the minimum benefits required to be paid to employees under the Labor Law. The additional provisions are estimated using actuarial calculations based on the reports prepared by an independent firm of actuaries. The said actuarial calculations are determined using the “Projected Unit of Credit” method.

Page 148: Kal Bear 2009

146 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Imbalan kerja karyawan (lanjutan) s. Employees’ service entitlement benefits

(continued)

Laba atau rugi aktuaria yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuaria yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui sebagai pendapatan atau beban selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya, akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama tahun rata-rata sampai imbalan tesebut menjadi vested. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional tahun berjalan.

Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of the plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are recognized as income or expense over the expected average remaining service years of the employees using the straight-line method. Past services cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, otherwise, it is amortized on a straight-line method over the average year until the benefits become vested. On the other hand, current service costs are charged directly to operations of the current year.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,

Perusahaan, Bifarma, Fima, Danfar, Sanghiang, Avesta, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Kageo Igar, EPMT dan TSJ menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang ditujukan untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Pendanaan dilakukan seluruhnya oleh Perusahaan dan Anak perusahaan tersebut yang iurannya ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria, termasuk biaya jasa lalu dan biaya jasa kini, yang diamortisasi selama sisa masa kerja untuk karyawan yang memenuhi syarat.

As previously discussed, the Company, Bifarma, Fima, Danfar, Sanghiang, Avesta, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Kageo Igar, EPMT and TSJ have defined benefit pension plans covering substantially all of their qualified permanent employees. Pension costs are fully funded by the Company and the said Subsidiaries and consist of actuarially computed contributions covering past service costs and current service costs, which are amortized over the average remaining service years of the qualified/covered employees.

t. Beban (manfaat) pajak penghasilan t. Income tax expense (benefits)

Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap

perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.

Corporate income tax is determined for each company as a separate legal entity.

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan

taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan yang berasal dari rugi fiskal yang dapat dikompensasikan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax is provided on all temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets relating to the carry-forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.

Pajak tangguhan dihitung dengan

menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Page 149: Kal Bear 2009

147PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Beban (manfaat) pajak penghasilan

(lanjutan) t. Income tax expense (benefits) (continued)

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan

diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.

u. Informasi segmen u. Segment information

Segmen merupakan komponen Grup yang

dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk atau jasa dalam suatu lingkungan ekonomi (segmen geografis).

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing products or services (business segment), or in providing products or services within a particular economic environment (geographical segment).

Segmen usaha menyajikan produk atau jasa

yang memiliki risiko dan hasil yang berbeda dengan risiko dan hasil segmen usaha yang lain. Segmen geografis menyajikan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan ekonomi (wilayah) lain.

Business segments provide products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Geographical segments provide products or services within a particular economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments (area).

v. Laba per saham Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per

Saham”, laba usaha dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi dengan saham yang dibeli kembali).

v. Earnings per share

In accordance with SFAS No. 56, “Earnings Per Share”, basic income from operations and net income per share are computed by dividing income from operations and net income, respectively, by the weighted-average number of shares outstanding during the year (less treasury stock).

w. Penggunaan estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi

berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

w. Use of estimates

The preparation of the consolidated financial statements, in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia, requires management to make estimations and assumptions that affect the amounts reported therein. Due to inherent uncertainties in making estimates, actual results to be reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.

Page 150: Kal Bear 2009

148 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of the

following: 2009 2008

Kas Cash on hand Rupiah 12.539.328.911 26.250.825.205 Rupiah Dolar A.S. 1.629.685.967 1.389.818.136 U.S. Dollar Mata uang lainnya 500.348.088 1.719.337.123 Other currencies

Sub-jumlah 14.669.362.966 29.359.980.464 Sub-total

Bank - pihak ketiga Cash in banks - third parties Rupiah Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. 130.141.835.462 1.096.874.655 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 52.391.980.321 33.953.048.945 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Permata Tbk. 24.504.755.663 7.387.855.673 PT Bank Permata Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 11.979.673.729 13.496.656.500 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 9.762.975.736 13.272.450.198 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Citibank N.A., Jakarta 8.726.137.098 4.530.475.526 Citibank N.A., Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 6.741.645.064 2.173.789.889 (Persero) Tbk. PT Bank DBS Indonesia 198.373.226 11.622.980.535 PT Bank DBS Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 15.745.389.677 10.958.767.357 Others (each below Rp5 billion) Dolar A.S. U.S. Dollar Citibank N.A., Jakarta 40.482.732.841 40.650.710.414 Citibank N.A., Jakarta PT Bank Permata Tbk. 11.496.200.946 6.524.467.610 PT Bank Permata Tbk. The Hong Kong and Shanghai The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta 9.025.815.610 8.626.172.385 Banking Corporation Ltd., Jakarta PT Bank Central Asia Tbk. 8.127.074.842 10.564.958.921 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 5.106.659.077 4.845.723.101 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank DBS Indonesia 620.406.109 26.005.821.198 PT Bank DBS Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 12.150.825.308 4.270.102.835 Others (each below Rp5 billion) Rand Afrika Selatan South African Rand Standard Bank, Afrika Selatan 11.306.855.800 7.093.201.950 Standard Bank, South Africa Mata uang lainnya Other currencies PT Bank Central Asia Tbk. 8.029.289.047 - PT Bank Central Asia Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 4.849.179.217 3.944.040.065 Others (each below Rp5 billion)

Sub-jumlah 371.387.804.773 211.018.097.757 Sub-total

Setara kas - call deposit dan deposito Cash equivalents - call and berjangka - pihak ketiga time deposits - third parties Rupiah Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. 176.250.000.000 41.700.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. 69.500.000.000 38.400.000.000 PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 67.440.168.596 - Nasional Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 56.500.000.000 60.000.000.000 (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten 51.000.000.000 - Jawa Barat dan Banten PT Bank Permata Tbk. 49.800.000.000 13.500.000.000 PT Bank Permata Tbk. PT Bank Pan Indonesia Tbk. 48.320.817.445 10.000.000.000 PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank UOB Indonesia 45.000.000.000 - PT Bank UOB Indonesia PT Bank Barclays Indonesia 36.107.679.631 - PT Bank Barclays Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 32.500.000.000 58.600.000.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 30.000.000.000 - (Persero) Tbk. PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 26.000.000.000 31.000.000.000 (Persero) Tbk. PT Bank Commonwealth 23.850.000.000 17.500.000.000 PT Bank Commonwealth PT Bank Mega Tbk. 20.000.000.000 - PT Bank Mega Tbk.

Page 151: Kal Bear 2009

149PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2009 2008

Setara kas - call deposit dan deposito Cash equivalents - call and berjangka - pihak ketiga (lanjutan) time deposits - third parties (continued) Rupiah (lanjutan) Rupiah (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 17.719.425.765 44.198.434.399 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. 15.900.000.000 17.000.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 8.500.000.000 10.000.000.000 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 3.200.000.000 73.900.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank ICB Bumiputera Tbk. - 6.000.000.000 PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) - 1.200.000.000 Others (each below Rp5 billion) Dolar A.S. U.S. Dollar PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 121.166.000.000 - (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 114.436.532.032 71.175.000.000 (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 70.688.000.000 64.276.500.000 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank UOB Buana Tbk. 29.140.000.000 37.830.379.534 PT Bank UOB Buana Tbk. PT Bank Permata Tbk. 28.199.859.000 120.811.474.833 PT Bank Permata Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 9.400.000.000 38.346.599.970 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 9.400.000.000 5.475.000.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Mega Tbk. 4.700.000.000 49.275.000.000 PT Bank Mega Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - 84.712.971.292 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT ANZ Panin Bank - 50.917.500.000 PT ANZ Panin Bank PT Bank UOB Indonesia - 27.375.000.000 PT Bank UOB Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. - 22.995.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Commonwealth - 21.900.000.000 PT Bank Commonwealth Euro Euro PT Bank Central Asia Tbk. 11.888.527.200 27.623.987.050 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. - 15.432.400.000 PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - 11.574.300.000 (Persero) Tbk.

Sub-jumlah 1.176.607.009.669 1.072.719.547.078 Sub-total

Certificates of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - Rupiah - 8.700.000.000 (SBIs) - Rupiah

Jumlah Kas dan Setara Kas 1.562.664.177.408 1.321.797.625.299 Total Cash and Cash Equivalents

Suku bunga per tahun untuk call deposit dan deposito berjangka serta SBI adalah sebagai berikut:

Interest rates per annum on call and time deposits and SBIs are as follows:

2009 2008

Call deposit dan deposito berjangka Call and time deposits Rupiah 5,75% - 14,00% 3,75% -14,00% Rupiah Dolar A.S. 1,25% - 6,25% 1,75% - 7,25% U.S. Dollar Euro 1,00% - 3,00% 1,00% - 2,50% Euro Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - 7,87% - 9,22% Certificates of Bank Indonesia (SBIs)

Page 152: Kal Bear 2009

150 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

4. INVESTASI JANGKA PENDEK, BERSIH 4. SHORT-TERM INVESTMENTS, NET Investasi jangka pendek terdiri dari deposito

berjangka, unit reksadana, obligasi, dana kelolaan manajer investasi dan surat berharga lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

Short-term investments consist of time deposits, mutual fund units, traded bonds, managed funds and other marketable securities. The details of this accounts are as follows:

2009 2008

Deposito berjangka - pihak ketiga Time deposits - third parties Rupiah Rupiah PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 52.000.000.000 - (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 10.000.000.000 20.157.957.787 PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Sub-jumlah 62.000.000.000 20.157.957.787 Sub-total

Surat-surat berharga Marketable securities Tersedia untuk dijual Available-for-sale Unit reksadana 300.000.000 77.959.612.482 Mutual fund units Dana kelolaan manajer investasi - 13.300.385.245 Managed funds Obligasi - 13.000.000.000 Bonds Surat berharga lainnya Other marketable securities (masing-masing di bawah Rp3 miliar) 40.395.000 2.161.679.000 (each below Rp3 billion) Laba (rugi) belum direalisasi atas kenaikan Unrealized gains (losses) on appreciation (penurunan) nilai pasar investasi jangka (decline) in market values of short-term pendek, bersih investments, net Perusahaan 102.392.500 (4.649.401.679) Company Anak perusahaan 153.472.606 2.818.355.764 Subsidiaries

Bersih 596.260.106 104.590.630.812 Net

Investasi Jangka Pendek, Bersih 62.596.260.106 124.748.588.599 Short-term Investments, Net

Suku bunga per tahun untuk call deposit dan

deposito berjangka adalah sebagai berikut: Interest rates per annum on call deposits and time

deposits are as follows:

2009 2008

Rupiah 7,00% - 8,00% 10,00% - 13,00% Rupiah

Pada tanggal 31 Desember 2008, rincian investasi jangka pendek obligasi tersedia untuk dijual dalam mata uang Rupiah adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2008, the details of the above available-for-sale short-term investments in traded bonds denominated in Rupiah currency are as follows:

2008

Harga Perolehan/ Rating Cost

Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Seri B AA+ 5.000.000.000 Seri B Federal International Finance VIII Federal International Finance VIII Tahun 2008 Seri A AA- 4.000.000.000 Tahun 2008 Seri A Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 Seri C AA- 4.000.000.000 Seri C

Jumlah 13.000.000.000 Total

Page 153: Kal Bear 2009

151PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

4. INVESTASI JANGKA PENDEK, BERSIH (lanjutan)

4. SHORT-TERM INVESTMENTS, NET (continued)

Dana kelolaan manajer investasi terdiri dari saham-

saham perusahaan publik.

Deposito berjangka sejumlah Rp10.000.000.000 dan Rp20.157.957.787 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh seperti yang dijelaskan pada Catatan 12.

Investment in managed funds comprises of shares of publicly-listed companies.

Time deposits with an aggregate amount of

Rp10,000,000,000 and Rp20,157,957,787 as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are pledged as collateral to certain loans as discussed in Note 12.

5. PIUTANG USAHA, BERSIH 5. TRADE RECEIVABLES, NET Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak

ketiga yang terdiri dari: This account consists of trade receivables from

third parties with details as follows:

2009 2008

Pelanggan dalam negeri 1.102.240.591.330 853.107.348.774 Domestic customers Pelanggan luar negeri 109.079.351.613 87.770.576.593 Foreign customers

Jumlah 1.211.319.942.943 940.877.925.367 Total Dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu (7.379.112.880) (5.520.542.958) Less allowance for doubtful accounts

Piutang Usaha, Bersih 1.203.940.830.063 935.357.382.409 Trade Receivables, Net

Analisis piutang usaha berdasarkan umur piutang

pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

An aging analysis of the trade receivables as of December 31, 2009 and 2008 is as follows:

2009 Mata Uang Asing (Setara dalam Rupiah)/ Foreign Currencies (Equivalent Jumlah/ Rupiah Rupiah) Total

Lancar 829.886.481.826 111.199.398.813 941.085.880.639 Current Lewat jatuh tempo Overdue 1 - 30 hari 145.925.593.982 25.328.469.902 171.254.063.884 1 - 30 days 31 - 60 hari 26.626.558.135 8.385.648.451 35.012.206.586 31 - 60 days 61 - 90 hari 20.904.436.590 4.896.869.837 25.801.306.427 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 7.087.047.365 31.079.438.042 38.166.485.407 Over 90 days

Jumlah 1.030.430.117.898 180.889.825.045 1.211.319.942.943 Total Dikurangi dengan penyisihan Less allowance for doubtful piutang ragu-ragu (5.400.328.280) (1.978.784.600) (7.379.112.880) accounts

Piutang Usaha, Bersih 1.025.029.789.618 178.911.040.445 1.203.940.830.063 Trade Receivables, Net

Page 154: Kal Bear 2009

152 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

5. PIUTANG USAHA, BERSIH (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES, NET (continued)

2008 Mata Uang Asing (Setara dalam Rupiah)/ Foreign Currencies (Equivalent Jumlah/ Rupiah Rupiah) Total

Lancar 590.077.408.008 72.413.333.234 662.490.741.242 Current Lewat jatuh tempo Overdue 1 - 30 hari 180.679.957.432 12.156.702.010 192.836.659.442 1 - 30 days 31 - 60 hari 21.070.493.837 38.932.850.908 60.003.344.745 31 - 60 days 61 - 90 hari 12.891.780.469 3.796.129.508 16.687.909.977 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 6.962.226.261 1.897.043.700 8.859.269.961 Over 90 days

Jumlah 811.681.866.007 129.196.059.360 940.877.925.367 Total Dikurangi dengan penyisihan Less allowance for doubtful piutang ragu-ragu (4.151.792.958) (1.368.750.000) (5.520.542.958) accounts

Piutang Usaha, Bersih 807.530.073.049 127.827.309.360 935.357.382.409 Trade Receivables, Net

Analisis mutasi saldo penyisihan piutang ragu-ragu

adalah sebagai berikut: An analysis of the movements in balance of

allowance for doubtful accounts is as follows: 2009 2008

Saldo awal tahun 5.520.542.958 3.693.765.727 Balance at beginning of year Mutasi tahun berjalan: Movements during the year: Penambahan penyisihan 6.224.251.905 5.037.867.375 Additional provisions Pemulihan penghapusan (4.365.681.983) (3.211.090.144) Reversal of Write-off

Saldo akhir tahun 7.379.112.880 5.520.542.958 Balance at end of year

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun

piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on the review of the status of the individual receivable accounts at end of year, the Group’s management is of the opinion that the above allowance for doubtful accounts is adequate to cover the possible losses that may arise from the non-collection of accounts.

Piutang usaha sebesar Rp53,5 miliar dan

Rp44,5 milliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 12.

Trade receivables with an aggregate amount of Rp53.5 billion and Rp44.5 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are pledged as collateral to certain loans as discussed in Note 12.

Page 155: Kal Bear 2009

153PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

6. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

6. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan

transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi keuangan, sewa ruang kantor dan asuransi dengan rincian sebagai berikut:

The Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with certain related parties, principally consisting of financing transactions, office space rentals and insurance, with details as follows:

a. Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu

membeli polis asuransi dari PT Asuransi Mitra Maparya (AMM) dengan jumlah keseluruhan nilai pertanggungan asuransi sejumlah Rp3.127 miliar, US$78 juta dan EUR807 ribu pada tanggal 31 Desember 2009 dan sejumlah Rp3.229 miliar, US$72,8 juta dan EUR817 ribu pada tanggal 31 Desember 2008. Polis asuransi tersebut untuk melindungi sebagian persediaan dan aset tetap dari risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (Catatan 7 dan 10).

a. The Company and certain Subsidiaries obtained insurance policies from PT Asuransi Mitra Maparya (AMM), with combined insurance coverage amounting to Rp3,127 billion, US$78 million and EUR807 thousand as of December 31, 2009, and Rp3,229 billion, US$72.8 million and EUR817 thousand as of December 31, 2008. The said insurance policies covered portions of inventories and property, plant and equipment against risks of losses by fire, flood and other risks, on a blanket basis (Notes 7 and 10).

AMM merupakan pihak hubungan istimewa

terhadap Grup yang tergolong sebagai entitas di bawah sepengendali.

AMM is considered as a related party to the Group in view of common control.

b. Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu

memberikan pinjaman kepada karyawan dengan kriteria dan syarat tertentu sesuai dengan jenjang kepegawaian masing-masing karyawan. Pinjaman kepada karyawan dilunasi melalui pemotongan gaji bulanan.

b. The Company and certain Subsidiaries provide loans to employees subject to certain criteria and conditions depending on their position/level. These employee loans are being collected through regular monthly salary deductions.

Rincian saldo piutang dan hutang yang timbul dari

transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The details of the balances of receivables and payables arising from transactions with related parties are as follows:

Persentase terhadap Jumlah/ Jumlah Aset/ Amount Percentage to Total Assets

2009 2008 2009 (%) 2008 (%)

Aset tidak lancar Non-current Assets Piutang hubungan istimewa Due from related parties Pinjaman karyawan 3.941.724.499 4.838.713.018 0,06 0,08 Loans to employees

Jumlah 3.941.724.499 4.838.713.018 0,06 0,08 Total

Page 156: Kal Bear 2009

154 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

7. PERSEDIAAN, BERSIH 7. INVENTORIES, NET Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:

2009 2008

Barang jadi (Catatan 22) 702.393.585.831 733.177.550.831 Finished goods (Note 22) Barang dagangan (Catatan 22) 495.371.962.712 340.302.603.855 Merchandise inventories (Note 22) Barang dalam proses (Catatan 22) 28.920.080.790 32.050.826.928 Work in-process (Note 22) Bahan baku dan kemasan 326.789.768.375 497.073.157.718 Raw and packaging materials Bahan baku dalam perjalanan 1.871.170.182 6.703.207.231 Materials in-transit Suku cadang dan lain-lain 11.998.752.002 13.161.590.706 Spare parts and others

Jumlah 1.567.345.319.892 1.622.468.937.269 Total Dikurangi penyisihan persediaan usang (5.962.901.096) (16.345.055.382) Less allowance for inventory obsolence

Bersih 1.561.382.418.796 1.606.123.881.887 Net

Analisis saldo penyisihan persediaan usang adalah

sebagai berikut: An analysis of the movements in balance of

allowance for inventory obsolence is as follows:

2009 2008

Saldo awal tahun 16.345.055.382 5.818.950.720 Balance at beginning of year Ditambah (dikurangi): Add (deduct): Penyisihan tahun berjalan 11.279.312.989 15.806.305.908 Provisions made during the year Penghapusan persediaan tahun berjalan (21.661.467.275) (5.280.201.246) Write-off of inventory during the year

Saldo akhir tahun 5.962.901.096 16.345.055.382 Balance at end of year

Persediaan dengan nilai tercatat keseluruhan sejumlah Rp13 miliar dan Rp21 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti dijelaskan dalam Catatan 12.

Inventories with an aggregate carrying amount of Rp13 billion and Rp21 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are pledged as collateral to certain loans, as discussed in Note 12.

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko

kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai keseluruhan pertanggungan sejumlah Rp1.897 miliar dan US$10,5 juta pada tanggal 31 Desember 2009, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan terhadap risiko yang dipertanggungkan (Catatan 6).

Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks under blanket policies with combined coverage amounting to about Rp1,897 billion and US$10.5 million as of December 31, 2009, which, in the Group management’s opinion, are adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks (Note 6).

8. ASET LANCAR LAINNYA 8. OTHER CURRENT ASSETS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Uang muka pembelian bahan baku Advances for purchase of raw material dan barang jadi 83.943.171.969 34.674.303.932 and finished goods Biaya dibayar di muka 54.949.600.308 36.694.460.452 Prepaid expenses Uang muka lain-lain 46.801.529.905 26.616.546.870 Other advances Pajak pertambahan nilai 8.338.863.224 12.520.176.248 Value added tax Lain-lain 3.136.927.218 3.718.257.074 Others

Jumlah 197.170.092.624 114.223.744.576 Total

Page 157: Kal Bear 2009

155PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

9. INVESTASI JANGKA PANJANG 9. LONG-TERM INVESTMENTS Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

2009

Akumulasi Bagian Atas Rugi Bersih/ Nilai Nilai Perolehan/ Accumulated Equity Tercatat/ Cost Share in Net Losses Carrying value

Metode Ekuitas At equity method

PT Cordlife Indonesia (CI) 1.844.160.000 (1.844.160.000) - PT Cordlife Indonesia (CI)

2008

Akumulasi Bagian Atas Rugi Bersih/ Nilai Nilai Perolehan/ Accumulated Equity Tercatat/ Cost Share in Net Losses Carrying value

Metode Ekuitas At equity method

PT Cordlife Indonesia (CI) 1.844.160.000 (1.844.160.000) - PT Cordlife Indonesia (CI) PT Pharma Metric Labs. (PML) 344.500.000 (1.245.324.853) (900.824.853) PT Pharma Metric Labs. (PML)

Berdasarkan hasil operasional PML, nilai tercatat investasi Perusahaan pada PML mengalami penurunan hingga bersaldo negatif sebesar Rp900.824.853 pada tanggal 31 Desember 2008, yang disajikan sebagai bagian dari “Selisih lebih akumulasi kerugian atas biaya perolehan investasi Perusahaan asosiasi” pada neraca konsolidasi tahun 2008.

Based on PML’s operational results, the net carrying value of the Company’s investment has been reduced and reflected as negative balance amounting to Rp900,824,853 as of December 31, 2008, which is presented as “Accumulated loss of Associated company in excess of investment cost” in the 2008 consolidated balance sheets.

Pada tanggal 1 Desember 2009, persentase pemilikan efektif Perusahaan di PML mengalami peningkatan dari 34,45% menjadi 79,82% (Catatan 2b). Sebagai dampak atas peningkatan persentase pemilikan efektif di PML tersebut, laporan keuangan konsolidasi Grup pada tahun 2009 mencakup laporan keuangan PML mulai dari tanggal 1 Desember 2009.

On December 1, 2009, the Company’s effective percentage of ownership in PML increased from 34.45% to 79.82% (Note 2b). As a result of such increase in PML’s percentage of ownership, the Group consolidated financial statements in 2009 include PML’s financial statements starting from December 1, 2009.

Page 158: Kal Bear 2009

156 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

10. ASET TETAP 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Aset tetap terdiri dari: Property, plant and equipment consist of:

2009

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Additions/ Deductions/ Ending Balance Reclassifications Reclassifications Balance

Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah dan hak atas tanah 231.337.478.196 34.315.703.126 - 265.653.181.322 Land and landrights Bangunan dan prasarana 457.651.372.503 99.734.591.770 322.986.257 557.062.978.016 Buildings and improvements Perbaikan kantor disewa 10.021.455.593 2.824.066.902 91.617.400 12.753.905.095 Leasehold improvements Mesin dan peralatan 832.344.475.189 92.426.196.584 4.842.354.170 919.928.317.603 Machinery and equipment Office equipment, furniture and Perlengkapan kantor 358.962.628.570 55.583.304.535 5.846.710.950 408.699.222.155 fixtures Kendaraan dan alat Vehicles and transportation transportasi 231.901.352.234 18.220.352.455 33.774.292.743 216.347.411.946 equipment Peralatan kesehatan 31.667.638.341 29.919.953.816 186.052.700 61.401.539.457 Medical equipment

Sub-jumlah 2.153.886.400.626 333.024.169.188 45.064.014.220 2.441.846.555.594 Sub-total

Aset Sewa Pembiayaan Assets Under FInance Lease Mesin dan peralatan 8.500.000.000 - - 8.500.000.000 Machinery and equipment Kendaraan 883.685.250 1.327.421.000 366.252.250 1.844.854.000 Vehicles

Sub-jumlah 9.383.685.250 1.327.421.000 366.252.250 10.344.854.000 Sub-total

Aset dalam Pengerjaan Constructions in Progress Bangunan dan prasarana 68.666.238.630 90.547.137.977 97.348.687.425 61.864.689.182 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 88.191.062.389 61.652.361.114 114.252.031.992 35.591.391.511 Machinery and equipment

Sub-jumlah 156.857.301.019 152.199.499.091 211.600.719.417 97.456.080.693 Sub-total

Jumlah Nilai Tercatat 2.320.127.386.895 486.551.089.279 257.030.985.887 2.549.647.490.287 Total Carrying Value

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah dan hak atas tanah 1.021.356.062 95.688.648 - 1.117.044.710 Land and landrights Bangunan dan prasarana 155.380.964.331 26.063.980.879 84.008.991 181.360.936.219 Buildings and improvements Perbaikan kantor disewa 5.678.975.633 1.349.688.652 85.047.910 6.943.616.375 Leasehold improvements Mesin dan peralatan 415.597.840.149 81.515.535.328 4.635.656.357 492.477.719.120 Machinery and equipment Office equipment, furniture Perlengkapan kantor 231.261.221.110 55.261.588.742 4.666.193.534 281.856.616.318 and fixtures Kendaraan dan alat Vehicles and transportation transportasi 165.190.469.533 25.369.855.788 29.091.902.196 161.468.423.125 equipment Peralatan kesehatan 16.615.952.041 6.295.453.077 74.287.194 22.837.117.924 Medical equipment

Sub-jumlah 990.746.778.859 195.951.791.114 38.637.096.182 1.148.061.473.791 Sub-total

Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Finance Lease Mesin dan peralatan 1.712.500.049 1.208.823.564 - 2.921.323.613 Machinery and equipment Kendaraan 321.516.633 380.272.475 164.973.306 536.815.802 Vehicles

Sub-jumlah 2.034.016.682 1.589.096.039 164.973.306 3.458.139.415 Sub-total

Jumlah Akumulasi Penyusutan 992.780.795.541 197.540.887.153 38.802.069.488 1.151.519.613.206 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 1.327.346.591.354 1.398.127.877.081 Net Book Value

Page 159: Kal Bear 2009

157PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

2008

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Additions/ Deductions/ Ending Balance Reclassifications Reclassifications Balance

Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah dan hak atas tanah 222.286.971.654 9.517.986.350 467.479.808 231.337.478.196 Land and landrights Bangunan dan prasarana 485.265.207.123 27.603.253.486 55.217.088.106 457.651.372.503 Buildings and improvements Perbaikan kantor disewa 8.037.068.147 2.359.292.886 374.905.440 10.021.455.593 Leasehold improvements Mesin dan peralatan 691.166.818.982 148.210.549.016 7.032.892.809 832.344.475.189 Machinery and equipment Office equipment, furniture and Perlengkapan kantor 303.820.683.265 74.100.553.383 18.958.608.078 358.962.628.570 fixtures Kendaraan dan alat Vehicles and transportation transportasi 220.780.230.908 27.878.578.963 16.757.457.637 231.901.352.234 equipment Peralatan kesehatan 21.789.977.391 10.014.760.950 137.100.000 31.667.638.341 Medical equipment

Sub-jumlah 1.953.146.957.470 299.684.975.034 98.945.531.878 2.153.886.400.626 Sub-total

Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Finance Lease Mesin dan peralatan 21.801.761.616 - 13.301.761.616 8.500.000.000 Machinery and equipment Kendaraan 2.967.825.000 275.885.250 2.360.025.000 883.685.250 Vehicles

Sub-jumlah 24.769.586.616 275.885.250 15.661.786.616 9.383.685.250 Sub-total

Aset dalam Pengerjaan Constructions in Progress Bangunan dan prasarana 19.692.409.916 57.444.104.062 8.470.275.348 68.666.238.630 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 43.484.908.121 86.955.211.073 42.249.056.805 88.191.062.389 Machinery and equipment

Sub-jumlah 63.177.318.037 144.399.315.135 50.719.332.153 156.857.301.019 Sub-total

Jumlah Nilai Tercatat 2.041.093.862.123 444.360.175.419 165.326.650.647 2.320.127.386.895 Total Carrying Value

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah dan hak atas tanah 1.159.280.494 95.688.648 233.613.080 1.021.356.062 Land and landrights Bangunan dan prasarana 136.608.195.456 22.502.228.507 3.729.459.632 155.380.964.331 Buildings and improvements Perbaikan kantor disewa 4.358.684.435 1.332.788.034 12.496.836 5.678.975.633 Leasehold improvements Mesin dan peralatan 335.192.672.256 87.239.917.087 6.834.749.194 415.597.840.149 Machinery and equipment Office equipment, furniture Perlengkapan kantor 189.689.273.574 44.263.814.818 2.691.867.282 231.261.221.110 and fixtures Kendaraan dan alat Vehicles and transportation transportasi 147.985.354.841 31.968.578.388 14.763.463.696 165.190.469.533 equipment Peralatan kesehatan 12.258.278.962 4.395.738.081 38.065.002 16.615.952.041 Medical equipment

Sub-jumlah 827.251.740.018 191.798.753.563 28.303.714.722 990.746.778.859 Sub-total

Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Finance Lease Mesin dan peralatan 8.179.513.073 2.052.775.808 8.519.788.832 1.712.500.049 Machinery and equipment Kendaraan 1.514.835.838 208.946.633 1.402.265.838 321.516.633 Vehicles

Sub-jumlah 9.694.348.911 2.261.722.441 9.922.054.670 2.034.016.682 Sub-total

Jumlah Akumulasi Penyusutan 836.946.088.929 194.060.476.004 38.225.769.392 992.780.795.541 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 1.204.147.773.194 1.327.346.591.354 Net Book Value

Page 160: Kal Bear 2009

158 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

Penyusutan Depreciation

Beban penyusutan sejumlah Rp196.345.491.096

dan Rp178.414.064.312 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 yang dibebankan ke operasi sebagai bagian dari berikut ini:

Depreciation expenses in 2009 and 2008 totaling Rp196,345,491,096 and Rp178,414,064,312, respectively, were charged to operations as part of the following:

2009 2008

Beban pabrikasi 91.473.545.839 85.791.208.743 Manufacturing overhead Beban penjualan (Catatan 23) 47.972.043.295 46.874.286.718 Selling expenses (Note 23) Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

(Catatan 23) 53.392.174.120 43.201.593.203 (Note 23) Beban penelitian dan pengembangan Research and development expenses (Catatan 23) 3.507.727.842 2.546.975.648 (Note 23)

Jumlah 196.345.491.096 178.414.064.312 Total

Penambahan dan Pengurangan Additions and Deductions Penambahan aset tetap pemilikan langsung

termasuk reklasifikasi dari aset dalam pengerjaan sejumlah Rp211.600.719.417 dan Rp50.719.332.153 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 dan reklasifikasi aset sewa pembiayaan dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sejumlah Rp366.252.250 dan Rp164.973.306 pada tahun 2009 serta Rp15.661.786.616 dan Rp9.922.054.670 pada tahun 2008 serta reklasifikasi lainnya dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing Rp3.679.624.340 dan Rp1.030.422.751 pada tahun 2009, serta Rp72.738.420.936 dan Rp5.724.357.022 pada tahun 2008.

Additions to property, plant and equipment under direct ownership include reclassifications from construction in progress with total carrying value amounting to Rp211,600,719,417 and Rp50,719,332,153 in 2009 and 2008, respectively, and reclassifications from assets under capital lease with total carrying value and accumulated depreciation amounting to Rp366,252,250 and Rp164,973,306 in 2009, respectively, and Rp15,661,786,616 and Rp9,922,054,670 in 2008, respectively, and other reclassifications with total carrying value and accumulated depreciation amounting to Rp3,679,624,340 and Rp1,030,422,751, respectively, in 2009 and Rp72,738,420,936 and Rp5,724,357,022, respectively, in 2008.

Analisis laba terkait yang timbul dari penjualan aset

tetap adalah sebagai berikut: An analysis of the related gains arising from those

sales of property and equipment is as follows: 2009 2008

Harga jual 20.331.354.930 10.172.535.153 Sales proceeds Nilai buku 5.076.025.853 3.690.859.805 Net book value

Gain on sale of property and Laba atas penjualan aset tetap 15.255.329.077 6.481.675.348 equipment

Page 161: Kal Bear 2009

159PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

Aset sewa pembiayaan Assets under finance lease

Beberapa Anak perusahaan, yaitu: Avesta (dengan

PT Orix Indonesia Finance), Bifarma (dengan PT Tunas Financindo Sarana dan PT Toyota Astra Financial Services) dan Kalbe International (dengan Toyota Financial Services dan Orix Metro Leasing and Finance Corporation) mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan jangka waktu antara tiga (3) sampai dengan lima (5) tahun untuk mesin dan peralatan serta kendaraan.

Certain subsidiaries, namely Avesta (with PT Orix Indonesia Finance, Bifarma (with PT Tunas Financindo Sarana and PT Toyota Astra Financial Services) and Kalbe International (with Toyota Financial Services and Orix Metro Leasing and Finance Corporation), have lease agreements with lease terms ranging from three (3) to five (5) years for machineries and equipment and vehicles.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,

pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

Future minimum lease payments of these subsidiaries under the above-mentioned lease commitments as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:

Tahun Jatuh Tempo 2009 2008 Year Due

Sampai dengan satu tahun 660.159.353 626.865.466 Within one year Lebih dari satu sampai lima tahun 1.280.778.200 545.864.519 Between one to five years

Jumlah 1.940.937.553 1.172.729.985 Total Bunga yang belum jatuh tempo (394.688.879) (107.595.649) Amount applicable to interest

Hutang sewa pembiayaan 1.546.248.674 1.065.134.336 Obligations under finance leases Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (500.414.074) (574.290.696) Currently maturing portion

Bagian jangka panjang 1.045.834.600 490.843.640 Long-term portion

Aset dalam pengerjaan Construction in progress Perusahaan Company Pada tanggal 31 Desember 2009, bangunan dan

prasarana dalam pengerjaan sejumlah Rp49.654.816.300 merupakan perluasan dan renovasi bangunan pabrik. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 49% dari nilai kontrak.

As of December 31, 2009, the buildings and improvements under construction with total carrying amount of Rp49,654,816,300 consist of extension and renovation of factory building. These projects are estimated to be completed in 2010. As of December 31, 2009, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 49% of the total contract value.

Mesin dan peralatan dalam pengerjaan sejumlah

Rp35.591.391.511 merupakan penambahan fasilitas pabrik. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 71% dari nilai kontrak.

Machinery and equipment under construction/ installation with total carrying amount of Rp35,591,391,511 consist of additions to factory facilities. These projects are estimated to be completed in 2010. As of December 31, 2009, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 71% of the total contract value.

Page 162: Kal Bear 2009

160 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

Anak perusahaan Subsidiaries EPMT EPMT Pada tanggal 31 Desember 2009, bangunan dan

prasarana dalam pengerjaan sejumlah Rp8.755.989.642 merupakan renovasi atas bangunan dan prasarana EPMT. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 65% dari nilai kontrak.

As of December 31, 2009, the buildings and improvements under construction with total carrying amount of Rp Rp8,755,989,642 consist of renovation of EPMT’s building and improvement. These projects are estimated to be completed in 2010. As of December 31, 2009, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 65% of the total contract value.

Finusolprima Finusolprima

Pada tanggal 31 Desember 2009, bangunan dan

prasarana dalam pengerjaan sejumlah Rp3.453.883.240 merupakan perluasan dan renovasi bangunan pabrik. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 90% dari nilai kontrak.

As of December 31, 2009, the buildings and improvements under construction with total carrying amount of Rp3,453,883,240 consist of extension and renovation of factory building. These projects are estimated to be completed in 2010. As of December 31, 2009, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 90% of the total contract value.

Hal lain-lain Other matters

Hak atas tanah Grup adalah dalam bentuk Hak

Guna Bangunan (“HGB”) dengan sisa masa manfaat yang berakhir berkisar antara tahun 2010 sampai dengan tahun 2038. Manajemen berpendapat bahwa masa manfaat hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

The titles of ownership of the Group on its landrights are all in the form of “Usage Rights for Building” (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”) with limited duration, which have remaining terms expiring on various dates between 2010 until 2038. Management is of the opinion that the terms of the said landrights can be renewed/extended upon expiration.

Aset tetap Anak perusahaan tertentu dengan nilai

buku keseluruhan sejumlah Rp104,2 miliar dan Rp91,5 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti dijelaskan dalam Catatan 12.

The property, plant and equipment of certain Subsidiaries with combined net book value of Rp104.2 billion and Rp91.5 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are pledged as collateral to certain loans as discussed in Note 12.

Aset tetap dengan pemilikan langsung seperti yang

terlihat pada tabel sebelumnya diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan keseluruhan sejumlah Rp1.231 miliar, US$67,5 juta, EUR807 ribu, SIN$39,12 ribu, JP¥750 ribu, dan ZAR275,93 ribu pada tanggal 31 Desember 2009, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap terhadap risiko yang dipertanggungkan (Catatan 6).

All of the property, plant and equipment under direct ownership, as shown in the previous tables, are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks under blanket policies with combined insurance coverage totaling Rp1,231 billion, US$67.5 million, EUR807 thousand, SIN$39.12 thousand, JP¥750 thousand and ZAR275.93 thousand as of December 31, 2009, which in the Group’s management opinion, is adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks (Note 6).

Page 163: Kal Bear 2009

161PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

Hal lain-lain (lanjutan) Other matters (continued)

Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat

aset tetap Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aset tersebut.

The Group’s management is of the opinion that the carrying values of the property, plant and equipment of the Group are fully recoverable, and hence, no write-down for impairment in value is necessary.

11. ASET TIDAK BERWUJUD, BERSIH 11. INTANGIBLE ASSETS, NET Aset tidak berwujud terdiri dari goodwill, merek

dagang, hak paten dan formula, serta piranti lunak komputer. Analisis saldo dari akun ini adalah sebagai berikut:

Intangible assets consist of goodwill, trademarks, patents and formulas, and computer software. An analysis of the balance of this account is as follows:

2009 2008

Biaya perolehan Cost Goodwill 263.011.258.602 68.358.738.863 Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula 55.102.612.283 56.754.730.783 Trademarks, patents and formulas Piranti lunak komputer 40.930.661.196 36.922.556.158 Computer software

Jumlah 359.044.532.081 162.036.025.804 Total

Akumulasi amortisasi Accumulated amortization Saldo awal tahun Balance at beginning of year Goodwill (44.094.135.012) (40.294.698.866) Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula (23.576.810.274) (20.497.000.387) Trademarks, patents and formulas Piranti lunak komputer (11.957.795.804) (7.086.364.151) Computer software

Sub-jumlah (79.628.741.090) (67.878.063.404) Sub-total

Amortisasi tahun berjalan Amortization during the year Goodwill (8.233.895.665) (3.799.436.146) Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula (2.818.790.073) (3.079.809.887) Trademarks, patents and formulas Piranti lunak komputer (7.003.794.033) (4.871.431.653) Computer software

Sub-jumlah (18.056.479.771) (11.750.677.686) Sub-total

Saldo akhir tahun (97.685.220.861) (79.628.741.090) Balance at end of year

Bersih 261.359.311.220 82.407.284.714 Net

Penambahan goodwill pada tahun 2009 terutama

merupakan selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai buku aset bersih EPMT sehubungan dengan akuisisi terhadap 25,45% pemilikan saham EPMT yang dilakukan oleh Perusahaan selama bulan Juli sampai dengan Agustus 2009 (Catatan 2b).

Additional goodwill in 2009 mainly represents the excess of investment costs over book values of the underlying net assets of EPMT in connection with the acquisition by the Company of EPMT’s shares accounting for 25.45% equity ownership during July to August 2009 (Note 2b).

Page 164: Kal Bear 2009

162 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

12. PINJAMAN JANGKA PENDEK 12. SHORT-TERM LOANS Rincian pinjaman jangka pendek adalah sebagai

berikut: The details of short-term loans are as follows:

2009 2008

Pinjaman Rupiah Rupiah loans Modal kerja Working capital PT Bank CIMB Niaga Tbk. 150.000.000.000 5.000.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 30.000.000.000 40.000.000.000 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. 1.150.000.000 10.300.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk. Pinjaman tetap Fixed loan PT Bank CIMB Niaga Tbk. 100.000.000.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk. Kredit Berjangka (Revolving) Revolving Credit The Hong Kong and Shanghai The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta 30.000.000.000 - Banking Corporation Ltd., Jakarta PT Bank Central Asia Tbk. 25.000.000.000 25.000.000.000 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Permata Tbk. - 10.000.000.000 PT Bank Permata Tbk. Cerukan Overdrafts PT Bank Permata Tbk. 2.154.273.990 - PT Bank Permata Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. 827.678.814 6.172.446.817 PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. - 49.416.175.634 PT Bank Central Asia Tbk.

Jumlah Pinjaman Jangka Pendek 339.131.952.804 145.888.622.451 Total Short-term Loans

Suku bunga per tahun untuk fasilitas pinjaman di atas adalah berkisar antara 10,15% sampai dengan 14,93% pada tahun 2009 dan dari 11,07% sampai dengan 16,00% pada tahun 2008.

Annual interest rates on the above loans range from 10.15% to 14.93% in 2009 and from 11.07% to 16.00% in 2008.

Seluruh pinjaman di atas merupakan penarikan dari fasilitas-fasilitas pinjaman terkait yang diperoleh Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu sebagai berikut:

All of the above loans represent drawdowns from the related credit facilities obtained by the Company and certain Subsidiaries as follows:

Perusahaan Company

Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp50 miliar, fasilitas time loan sejumlah Rp150 miliar, fasilitas USLC maksimum sejumlah US$2 juta dan fasilitas foreign exchange hedging maksimum sejumlah US$5 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 11 September 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman atas fasilitas time loan adalah masing-masing sebesar Rp30 miliar dan Rp40 miliar, sedangkan saldo pinjaman atas fasilitas cerukan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp9.356.017.140.

The Company obtained several credit facilities from PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), consisting of an overdraft facility amounting to Rp50 billion, time loan facility amounting to Rp150 billion, USLC facility with an aggregate limit of US$2 million and foreign exchange hedging facility with an aggregate limit of US$5 million. These facilities will mature on September 11, 2010. The outstanding balance from time loan facilities amounted to Rp30 billion and Rp40 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, while the outstanding balance of the overdraft as of December 31, 2008 amounted to Rp9,356,017,140.

Page 165: Kal Bear 2009

163PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM LOANS (continued)

Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas revolving loan dari PT Bank Permata Tbk. (Permata) sejumlah Rp50 miliar yang kemudian meningkat menjadi Rp100 miliar pada bulan Mei 2009. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman tersebut adalah sejumlah Rp10 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 April 2010.

In 2008, the Company obtained revolving loan facilities from PT Bank Permata Tbk. (Permata), amounting to Rp50 billion which increase to Rp100 billion in May 2009. As of December 31, 2008, the total outstanding loan balances amounted to Rp10 billion. As of December 31, 2009, there were no outstanding drawdowns from the said credit facility. These facilities will mature on April 19, 2010.

Pada bulan April 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga), yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp25 miliar dan fasilitas pinjaman tetap sejumlah Rp175 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman terdiri dari pencairan fasilitas pinjaman tetap sejumlah Rp150 miliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 8 April 2010.

In April 2009, the Company obtained working capital credit facilities from PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga), consisting of an overdraft facility amounting to Rp25 billion and fixed loan facility amounting to Rp175 billion. As of December 31, 2009, the total outstanding loan balances consisting of drawdowns from the fixed loan facility amounted to Rp150 billion. These facilities will mature on April 8, 2010.

Pada bulan Oktober 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC), yang terdiri dari fasilitas import dan export maksimum sejumlah US$7 juta, fasilitas revolving loan sejumlah Rp20 miliar dan exposure risk limit (weighted) sejumlah US$50 juta. Pada bulan September 2009, berdasarkan amandemen perjanjian terakhir, maksimum fasilitas import dan export serta fasilitas exposure risk limit (weighted) masing-masing menjadi sejumlah US$4 juta dan US$5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak ada saldo atas penggunaan fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2010.

In October 2008, the Company obtained credit facilities from The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC), consisting of an import and export facility maximum amounting to US$7 million, revolving loan facility amounting to Rp20 billion and exposure risk limit (weighted) amounting to US$50 million. In September 2009, based on the latest agreement amendment, the maximum limit amount of import and export facility and exposure risk limit (weighted) facility amounted to US$4 milllion and US$5 million, respectively. As of December 31, 2009 and 2008, there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities. These facilities will mature on June 30, 2010.

Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari The Royal Bank of Scotland, Jakarta (RBS), yang terdiri dari fasilitas money market loan sejumlah Rp100 miliar dan fasilitas foreign exchange hedging maksimum sejumlah US$5 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas pinjaman ini.

In 2009, the Company obtained several credit facilities from The Royal Bank of Scotland, Jakarta (RBS), consisting of a money market loan facility amounting to Rp100 billion and a foreign exchange hedging facility with an aggregate limit of US$5 million. As of December 31, 2009, there were no outstanding drawdown for these facilities. These facilities will mature on June 24, 2010.

Pada tahun 2009, Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit fixed loan on demand dari PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) maksimum sejumlah Rp50 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas pinjaman ini. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 29 Juli 2010.

In 2009, the Company also obtained fixed loan on demand credit facility from PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) with a maximum credit limit amounting to Rp50 billion. As of December 31, 2009, there was no outstanding drawdown for this facility. This facility will mature on July 29, 2010.

Page 166: Kal Bear 2009

164 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM LOANS (continued) Indogravure Indogravure

Indogravure memperoleh fasilitas kredit demand loan dari PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp12 miliar dan fasilitas cerukan sejumlah Rp2 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman adalah sejumlah Rp9.756.517.432 (terdiri atas pencairan kredit demand loan sejumlah Rp7,8 miliar dan penarikan fasilitas cerukan sejumlah Rp1.956.517.432). Fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas cerukan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2010 dan dijamin dengan piutang usaha sejumlah Rp13 miliar, persediaan sejumlah Rp9 miliar, mesin dan peralatan Indogravure serta tanah dan bangunan atas nama Indogravure (Catatan 5, 7 dan 10).

Indogravure obtained a demand loan facility from PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) with a maximum credit limit amounting to Rp12 billion and an overdraft facility amounting to Rp2 billion. As of December 31, 2009, there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities. The outstanding drawdown as of December 31, 2008 was Rp9,756,517,432 (consisting of drawdowns from the demand loan facility amounting to Rp7.8 billion and withdrawal from the overdraft facility amounting to Rp1,956,517,432). These loan facilities, which will mature on March 28, 2010, are secured by trade receivables amounting to Rp13 billion, inventories with carrying value of Rp9 billion, machinery and equipment of Indogravure and the land and buildings under the name of Indogravure (Notes 5, 7 and 10).

Saka Saka

Saka memperoleh fasilitas kredit dari NISP yang

terdiri dari fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp5 miliar dan demand loan masing-masing sejumlah Rp7,5 miliar dan Rp2,5 miliar pada tahun 2009 dan 2008. Fasilitas-fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Maret 2010. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sejumlah Rp1,15 miliar untuk kredit demand loan, sedangkan saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sejumlah Rp4.215.929.385 untuk fasilitas cerukan dan Rp2,5 miliar untuk kredit demand loan. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan aset tetap mesin dan peralatan, tanah Saka serta piutang usaha Saka sejumlah Rp7,5 miliar (Catatan 5 dan 10).

Saka obtained credit facilities from NISP, which consist of an overdraft facility with a maximum credit limit of Rp5 billion and demand loan facility of Rp7.5 billion and Rp2.5 billion in 2009 and 2008, respectively. These loan facilities have been extended and will mature on March 30, 2010. The total outstanding loan balances as of December 31, 2009 amounted to Rp1.15 billion for the demand loan facility while the outstanding balance as of December 31, 2008 amounted to Rp4,215,929,385 for the overdraft facility and Rp2.5 billion for the demand loan facility. These loan facilities were secured by Saka’s machinery and equipment, Saka’s land and accounts receivable amounting to Rp7.5 billion (Notes 5 and 10).

Finusolprima Finusolprima

Finusolprima memperoleh fasilitas cerukan dari NISP dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp1,5 miliar. Saldo pinjaman fasilitas cerukan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sejumlah Rp827.678.814, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas cerukan ini berlaku sampai dengan tanggal 28 Maret 2010 dan dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Finusolprima (Catatan 5 dan 7).

Finusolprima obtained overdraft credit facility from NISP, with a maximum credit limit amounting to Rp1.5 billion. The outstanding loan balance from overdraft facility amounted to Rp827,678,814 as of December 31, 2009, while as of December 31, 2008, there was no outstanding drawdowns from the said credit facility. This overdraft facility remains available until March 28, 2010, and is secured by trade receivables and inventories of Finusolprima (Notes 5 and 7).

Page 167: Kal Bear 2009

165PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM LOANS (continued)

Avesta Avesta

Avesta memperoleh fasilitas modal kerja Pinjaman Tetap 1 dan Tetap 2 dari CIMB Niaga yang merupakan pinjaman jangka pendek dengan batas kredit maksimum masing-masing sejumlah Rp5 miliar dan Rp15 miliar. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sejumlah Rp5 miliar yang berasal dari fasilitas Pinjaman Tetap 1, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas Pinjaman Tetap 1 dijamin dengan deposito berjangka milik Kageo Igar pada CIMB Niaga sejumlah Rp5.157.957.787 pada tahun 2008 (Catatan 4). Pada tanggal 27 Oktober 2009, Pinjaman Tetap 1 telah dilunasi dan tidak diperpanjang. Sehingga deposito berjangka tersebut di atas tidak lagi digunakan sebagai jaminan kepada CIMB Niaga. Fasilitas Pinjaman Tetap 2 dijamin dengan deposito berjangka milik Kageo Igar pada CIMB Niaga sejumlah Rp10 miliar dan Rp20 miliar masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 4). Fasilitas Pinjaman Tetap 2 berlaku sampai dengan tanggal 29 Oktober 2010.

Avesta obtained short-term working capital fixed loan facilities Term 1 and Term 2 from CIMB Niaga with maximum credit facility amounting to Rp5 billion and Rp15 billion, respectively. Outstanding loan balance as of December 31, 2008 amounted to Rp5 billion from fixed loan credit facilities Term 1, while there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities as of December 31, 2009.

Fixed loan facility Term 1 was secured by time

deposits owned by Kageo Igar placed in CIMB Niaga amounting to Rp5,157,957,787 in 2008 (Note 4). On October 27, 2009, the fixed loan facility Term 1 was fully paid and not extended. Accordingly, the aforesaid time deposits were released as security to CIMB Niaga.

Fixed loan facility Term 2 was secured by time

deposits owned by Kageo Igar placed in CIMB Niaga amounting to Rp10 billion and Rp20 billion in 2009 and 2008, respectively (Note 4). Fixed loan facility Term 2 will remain valid until October 29, 2010.

Pada tanggal 29 April 2008 dan terakhir diperbaharui pada tanggal 28 April 2009, Avesta memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Commonwealth (BC), yang terdiri dari fasilitas demand loan sejumlah Rp5 miliar dan Rp15 miliar masing-masing pada tahun 2009 dan 2008, fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp5 miliar pada tahun 2009 dan 2008 serta fasilitas Letters of Credit (L/C) dengan batas kredit maksimum sejumlah US$1.500.000 dan US$700.000 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008. Fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 30 April 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Avesta tidak mempunyai saldo pinjaman kepada BC. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan piutang usaha, sertifikat-sertifikat HGB, mesin dan peralatan milik Avesta, serta jaminan dari Kageo Igar (Catatan 5 dan 10).

On April 29, 2008 and with the latest renewal of the facility on April 28, 2009, Avesta obtained credit facilities from PT Bank Commonwealth (BC), which consist of demand loan facility in 2009 and 2008 amounting to Rp5 billion and Rp15 billion, respectively, overdraft facility with a maximum credit limit of Rp5 billion in 2009 and 2008 and Letters of Credit (L/C) facility amounting to US$1,500,000 and US$700,000 in 2009 and 2008, respectively. These loan facilities are valid until April 30, 2010. As of December 31, 2009 and 2008, Avesta has no outstanding loan due to BC. These loan facilities are secured by Avesta’s trade receivables, landright (HGB) certificates, machinery and equipment and guarantee from Kageo Igar (Notes 5 and 10).

Page 168: Kal Bear 2009

166 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM LOANS (continued)

Sanghiang Sanghiang

Sanghiang memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA, yang terdiri dari fasilitas bank garansi, fasilitas cerukan, dan fasilitas Usance/Sight Letters of Credit (USLC). Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali amandemen dan amandemen terakhir pada tanggal 8 Oktober 2009 mengenai perpanjangan jatuh tempo fasilitas kredit sampai dengan tanggal 12 Mei 2010. Fasilitas yang diperbaharui ini terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp50 miliar, fasilitas USLC maksimum sejumlah US$3 juta dan fasilitas bank garansi sejumlah Rp2 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo penarikan atas fasilitas kredit tersebut, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008, saldo fasilitas cerukan yang telah digunakan adalah sejumlah Rp23.494.812.690.

Sanghiang obtained several credit facilities from BCA, consisting of a bank guarantee facility, an overdraft facility, and Usance/Sight Letters of Credit (USLC) facility. These facilities have been amended several times with the latest amendment

on October 8, 2009 regarding extention of these facilities until May 12, 2010. The renewed facilities consists of overdraft facility amounting to Rp50 billion, USLC facility with an aggregate limit of US$3 million, and bank guarantee facility amounting to Rp2 billion. As of December 31, 2009, there were no outstanding drawdowns for these facilities, while as of December 31, 2008, the total outstanding loan balances amounted to Rp23,494,812,690 for overdraft facility.

EPMT EPMT

Pada tanggal 5 Maret 2007, EPMT memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp25 miliar, fasilitas pinjaman berjangka sejumlah Rp25 miliar, fasilitas omnibus L/C sejumlah US$3 juta dan fasilitas penerbitan bank garansi sejumlah Rp100 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sejumlah Rp25 miliar untuk fasilitas pinjaman berjangka, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008 saldo pinjaman adalah sejumlah Rp25 miliar untuk fasilitas pinjaman berjangka dan Rp16.565.345.804 untuk fasilitas cerukan.

On March 5, 2007, EPMT obtained several credit facilities from BCA, consisting of an overdraft facility amounting to Rp25 billion, revolving loan facility amounting to Rp25 billion, omnibus L/C facility amounting to US$3 million and bank guarantee issuance facility amounting to Rp100 billion. As of December 31, 2009, the total outstanding loan balances amounted to Rp25 billion for the revolving loan facility while as of December 31, 2008, the outstanding loan balance amounted to Rp25 billion for revolving loan facility and Rp16,565,345,804 for overdraft facility.

Dalam perjanjian disebutkan bahwa tujuan pemberian fasilitas untuk modal kerja dan pembiayaan impor. EPMT berhak mempergunakan kredit paling lama sampai dengan tanggal jatuh tempo. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 5 Juni 2010.

As specified in the agreement, the above facilities are intended for working capital and financing of EPMT’s imports. EPMT has the right to use such facilities until their expiry dates. The above-mentioned agreement is valid until June 5, 2010.

Pada tanggal 27 Juli 2006, EPMT dengan The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Cabang Jakarta (HSBC) menandatangani Perjanjian Kredit. Berdasarkan perjanjian, EPMT memperoleh fasilitas berupa fasilitas impor L/C dan penerbitan bank garansi dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp150 miliar, fasilitas revolving loan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp80 miliar dan fasilitas foreign exchange dengan batas kredit maksimum sejumlah US$2 juta.

On July 27, 2006, EPMT together with The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta Branch (HSBC) entered into Credit Agreement. Based on the said agreements, EPMT obtained import L/C and issuance of bank guarantee facilities with maximum credit limit of Rp150 billion, revolving loan with maximum credit limit of Rp80 billion and foreign exchange facility with maximum credit limit of US$2 million.

Page 169: Kal Bear 2009

167PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM LOANS (continued)

EPMT (lanjutan) EPMT (continued)

Selanjutnya, berdasarkan perubahan terakhir perjanjian No. JAK/090646/U/090701 tanggal 4 Agustus 2009, HSBC setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dengan fasilitas impor L/C dengan batas kredit maksimum sejumlah US$8 juta, penerbitan bank garansi dengan batas maksimum sejumlah Rp25 miliar, fasilitas revolving loan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp130 miliar dan fasilitas foreign exchange dengan batas kredit maksimum sejumlah US$2 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman sejumlah Rp30 miliar berasal dari penarikan fasilitas revolving loan.

Subsequently, based on the latest amendments No. JAK/090646/U/090701 dated August 4, 2009, HSBC agreed to extend its facilities period until June 30, 2010 consisting of import L/C with maximum credit limit amounting to US$8 million, issuance of bank guarantee facility with maximum credit limit amounting to Rp25 billion, revolving loan with maximum credit limit amounting to Rp130 billion and foreign exchange facility with maximum credit limit amounting to US$2 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp30 billion represents drawdowns from revolving loan facility.

Pada tanggal 15 April 2004, EPMT dengan Permata menandatangani Perjanjian Fasilitas Bank Garansi dan Letters of Credit. Berdasarkan perjanjian, EPMT memperoleh fasilitas berupa fasilitas impor L/C dengan batas maksimum sejumlah US$5 juta dan fasilitas penerbitan bank garansi dengan batas maksimum sejumlah Rp50 miliar.

On April 15, 2004, EPMT together with Permata signed the Bank Guarantee Facility and Letters of Credit Facility Agreements. Based on the said agreements, EPMT obtained L/C import facility with maximum credit limit of US$5 million and bank guarantee issuance facility with maximum credit limit of Rp50 billion.

Tujuan pemberian fasilitas hanya untuk modal kerja dan EPMT berhak mempergunakan fasilitas tersebut sampai dengan tanggal jatuh tempo.

The above-mentioned credit facilities, are intended for working capital only, and that EPMT has the right to use such credit facilities only until their expiry date.

Selanjutnya, berdasarkan perubahan perjanjian terakhir No. 219/BP/CRC-WB/BP/VI/2009 tanggal 12 Juni 2009, Permata setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 15 April 2010, dengan perubahan ketentuan berupa batas kredit maksimum fasilitas impor L/C sejumlah US$7,5 juta dalam multi currency, penerbitan Bank Garansi dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp75 miliar serta fasilitas kredit untuk cerukan dan revolving loan dengan batas maksimum masing-masing sejumlah Rp25 miliar dan Rp75 miliar.

Subsequently, based on the latest amendment No. 219/BP/CRC-WB/BP/VI/2009 dated June 12, 2009, Permata agreed to extend the facilities until April 15, 2010, along with the revisions, such as the maximum limit for L/C import totaling to US$7.5 million in multi currency, the issuance of Bank Guarantee with maximum credit limit amounting to Rp75 billion, overdraft and revolving loan facilities with maximum credit limit amounting to Rp25 billion and Rp75 billion, respectively.

Bintang Toedjoe Bintang Toedjoe

Pada tanggal 6 Oktober 2009, Bintang Toedjoe memperoleh fasilitas kredit dari CIMB Niaga berupa fasilitas pinjaman tetap dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp100 miliar. Fasilitas ini berlaku selama 1 (satu) tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman atas fasilitas tersebut adalah sejumlah Rp100 miliar.

On October 6, 2009, Bintang Toedjoe obtained fixed loan credit facility from CIMB Niaga with a maximum credit limit of Rp100 billion. This facility will remain valid for a periode of 1 (one) year. As of December 31, 2009, outstanding drawdowns for this facility amounted to Rp100 billion.

Page 170: Kal Bear 2009

168 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM LOANS (continued)

Tri Sapta Jaya Tri Sapta Jaya

Tri Sapta Jaya memperoleh fasilitas cerukan dari Permata dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp10 miliar. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 11 Desember 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman atas fasilitas cerukan ini adalah sejumlah Rp2.154.273.990.

Tri Sapta Jaya obtained overdraft facility from Permata with a maximum credit limit of Rp10 billion. This facility will remain valid until December 11, 2010. As of December 31, 2009, the outstanding drawdowns for this overdraft facility amounted to Rp2,154,273,990.

13. HUTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES

Hutang usaha timbul terutama dari pembelian bahan baku kepada pihak ketiga. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

Trade payables mainly arise from purchases of raw materials from third parties. The details of this account are as follows:

2009 2008

Pemasok lokal Local suppliers PT Mead Johnson Indonesia 49.440.888.175 34.452.332.978 PT Mead Johnson Indonesia PT L’oreal Indonesia 20.456.000.303 17.106.036.235 PT L’oreal Indonesia PT Kara Santan Pertama 12.684.171.554 23.832.765.028 PT Kara Santan Pertama PT 3M Indonesia 8.346.671.019 4.692.725.236 PT 3M Indonesia PT Mega Andalan Kalasan 7.345.946.280 1.044.322.884 PT Mega Andalan Kalasan PT Interbat 7.097.447.910 1.769.727.768 PT Interbat PT Panverta Cakrakencana 7.024.303.000 3.736.755.000 PT Panverta Cakrakencana PT Dian Cipta Perkasa PT Dian Cipta Perkasa (Rp1.540.381.358 dan US$567.260 (Rp1,540,381,358 and pada tahun 2009 dan US$567,260 in 2009 and US$23.265 pada tahun 2008) 6.872.625.358 262.794.465 US$23,265 in 2008) PT Roche Indonesia 6.154.860.963 8.759.969.349 PT Roche Indonesia PT Transfarma Medika Indah 5.785.637.818 6.406.250.135 PT Transfarma Medika Indah PT Impers Pratama 5.599.730.017 4.851.968.203 PT Impers Pratama PT United Can Company PT United Can Company (Rp426.406.409 dan US$451.555 (Rp426,406,409 and US$451,555 pada tahun 2009 in 2009 dan US$37.297 pada tahun 2008) 4.671.022.593 408.405.347 and US$37,297 in 2008) PT Anta Tirta Kirana PT Anta Tirta Kirana (Rp416.128.650 dan US$440.674 (Rp416,128,650 and US$440,674 pada tahun 2009 dan Rp293.900.151 in 2009 and Rp293,900,151 and dan US$250.168 pada tahun 2008) 4.558.464.250 3.033.239.751 US$250,168 in 2008)

PT Schott Igar Glass 3.876.503.938 2.298.215.260 PT Schott Igar Glass PT Gracia Alliance PT Gracia Alliance (Rp2.452.272.704, US$115.848 (Rp2,452,272,704, US$115,848 dan AUD10.855 pada tahun and AUD10,855 2009 dan Rp770.118.135, AUD6.345 in 2009 and Rp770,118,135, dan EUR4.905 pada AUD6,345 and EUR4,905 tahun 2008) 3.632.775.418 893.759.324 in 2008) PT Anugerah Pharmindo Lestari 3.270.231.972 2.935.051.113 PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Bersaudara Inti Corporation PT Bersaudara Inti Corporation (US$336.654 pada tahun 2009 dan (US$336,654 in 2009 and US$123.564 pada tahun 2008) 3.164.544.993 1.353.031.663 US$123,564 in 2008) PT Pulau Sambu 3.153.615.249 1.371.308.400 PT Pulau Sambu PT Osaki Medical Indonesia 3.130.634.569 - PT Osaki Medical Indonesia (US$333.046) (US$333,046) PT Toyo Ink PT Toyo Ink (US$210.761 pada tahun 2009 (US$210,761 in 2009 and dan US$330.498 pada tahun 2008) 1.981.156.291 3.618.957.348 US$330,498 in 2008) PT Arnotts 1.275.415.212 3.430.522.055 PT Arnotts PT Rajamas Wiratama 460.532.844 3.972.530.641 PT Rajamas Wiratama PT Eisai Indonesia - 3.666.669.690 PT Eisai Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar) 219.426.576.136 95.292.094.406 Others (each below Rp3 billion)

Sub-jumlah 389.409.755.862 229.189.432.279 Sub-total

Page 171: Kal Bear 2009

169PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

13. HUTANG USAHA (lanjutan) 13. TRADE PAYABLES (continued)

2009 2008

Pemasok luar negeri Foreign suppliers Biomerieux, Perancis Biomerieux, France (US$936.002 pada tahun 2009 (US$936,002 in 2009 and dan US$1.024.838 pada tahun 2008) 8.798.417.960 11.221.973.001 US$1,024,838 in 2008) Baxter Healthcare (Asia) Pte., Ltd., Baxter Healthcare (Asia) Pte., Ltd., Singapura (Rp3.887.622.384 dan Singapore (Rp3,887,622,384 and US$515.340 pada tahun 2009 US$515,340 in 2009 dan US$486.272 pada tahun 2008) 8.731.818.384 5.324.687.701 and US$486,272 in 2008) IDS Marketing Inc., Filipina IDS Marketing Inc., Philippines (Php36.726.076) 7.492.119.600 - (Php36,726,076)

Morinaga Milk Industry, Co. Ltd., Jepang Morinaga Milk Industry, Co. Ltd., Japan (¥68.996.493 pada tahun 2009 dan (¥68,996,493 in 2009 and ¥18.603.759 pada tahun 2008) 7.016.943.360 2.255.333.659 ¥18,603,759 in 2008) Friesland Foods B.V., Belanda Friesland Foods B.V., Netherlands

(EUR357.003) 4.823.111.314 - (EUR357,003) Hanmi Pharm, China Hanmi Pharm, China (US$351.635) 3.305.367.348 - (US$351,635) Becton Dickinson Pte., Ltd., Singapura Becton Dickinson Pte., Ltd., Singapore (US$251.182 pada tahun 2009 (US$251,182 in 2009 and dan US$1.057.557 pada tahun 2008) 2.361.109.927 11.580.250.776 US$1,057,557 in 2008) Eriochem, Argentina Eriochem, Argentina (Rp976.440.000 dan US$134.000 (Rp976,440,000 and pada tahun 2009 dan US$421.098 US$134,000 in 2009 and pada tahun 2008) 2.236.040.000 4.611.019.499 US$421,098 in 2008) UENO, Jepang UENO, Japan (US$165.652 pada tahun 2009 (US$165,652 in 2009 and dan US$387.863 pada tahun 2008) 1.557.130.528 4.247.102.813 US$387,863 in 2008) Cimab S.A., Kuba Cimab S.A., Cuba

(US$937.180) - 10.262.121.000 (US$937,180) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar) 45.779.639.884 26.875.649.220 Others (each below Rp3 billion)

Sub-jumlah 92.101.698.305 76.378.137.669 Sub-total

Jumlah Hutang Usaha 481.511.454.167 305.567.569.948 Total Trade Payables

Analisa umur hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:

An aging analysis of the above trade payables based on invoice date is as follows:

2009 2008

Lancar 307.169.612.038 217.554.125.558 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: Lebih 1 bulan sampai 3 bulan 163.324.151.926 82.629.149.511 Over 1 month up to 3 months Lebih 3 bulan sampai 6 bulan 10.323.876.556 3.610.133.109 Over 3 months up to 6 months Lebih 6 bulan 693.813.647 1.774.161.770 Over 6 months

Jumlah 481.511.454.167 305.567.569.948 Total

Page 172: Kal Bear 2009

170 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

13. HUTANG USAHA (lanjutan) 13. TRADE PAYABLES (continued) Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade payables by currency denomination are as follows:

2009 2008

Rupiah 335.798.935.259 208.336.870.704 Rupiah Dolar A.S. U.S. Dollar (US$11.741.585 pada tahun 2009 (US$11,741,585 in 2009 and dan US$7.456.182 pada tahun 2008) 110.370.896.268 81.645.195.799 US$7,456,182 in 2008) Mata uang asing lainnya 35.341.622.640 15.585.503.445 In other foreign currencies

Jumlah 481.511.454.167 305.567.569.948 Total

14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari akrual untuk biaya-biaya sebagai berikut:

This account consists of accruals for the following expenses:

2009 2008

Penjualan 295.624.236.446 204.297.207.029 Selling Royalti (Catatan 27c, 27h, 27i dan 27j) 18.931.097.497 13.866.533.724 Royalty fees (Notes 27c, 27h, 27i and 27j) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 45.421.463.696 51.202.746.685 Others (each below Rp5 billion)

Jumlah 359.976.797.639 269.366.487.438 Total

Akrual beban penjualan mencakup akrual promosi, perlengkapan penjualan dan lainnya.

Selling expense accrual includes accrual for promotions, selling supplies and others.

15. PERPAJAKAN 15. TAXATION

Hutang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of the following:

2009 2008

Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 11.490.192.201 16.192.421.112 Article 21 Pasal 23 2.771.647.902 1.553.455.677 Article 23 Pasal 25 26.260.428.434 22.678.745.533 Article 25 Pasal 26 2.335.219.139 1.850.389.482 Article 26 Pasal 29 82.117.111.997 54.531.230.559 Article 29 Pajak pertambahan nilai 144.491.873.137 79.392.036.215 Value added tax Lain-lain 3.714.974.516 1.702.357.192 Others

Jumlah 273.181.447.326 177.900.635.770 Total

Page 173: Kal Bear 2009

171PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before income tax benefit (expense), as shown in the consolidated statements of income, and the estimated taxable income for the years ended December 31, 2009 and 2008, is as follows:

2009 2008

Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan Income before income tax benefit (expense) laba rugi konsolidasi 1.471.072.194.919 1.178.021.851.945 per consolidated statements of income Dikurangi: Deduct: Laba Anak perusahaan sebelum manfaat Income of Subsidiaries before income (beban) pajak penghasilan, bersih 946.696.423.260 803.120.247.451 tax benefit (expense), net

Laba Perusahaan sebelum manfaat Income before income tax benefit (beban) pajak penghasilan 524.375.771.659 374.901.604.494 (expense) attributable to the Company

Beda temporer: Temporary differences: Depreciation of property, plant Penyusutan aset tetap 6.569.399.589 (4.928.382.129) and equipment Provision for employee service Penyisihan imbalan kerja karyawan 3.850.880.730 7.626.830.942 entitlement benefits Gain on sale of property and Laba penjualan aset tetap (1.368.767.719) (532.854.766) equipment Reversal of allowance for doubtful Pemulihan piutang ragu-ragu - (1.555.771.763) accounts Beda tetap: Permanent differences: Beban bunga 32.801.826.833 24.509.513.524 Interest expense Promosi 557.127.136 265.943.625 Promotions Sumbangan dan hubungan masyarakat 463.616.816 355.835.705 Donations and public relation expenses Penghasilan sewa yang telah Rent income already subjected dikenakan pajak final (17.732.642.172) (16.259.911.297) to final tax Penghasilan bunga dan investasi yang Interest and investment income telah dikenakan pajak final (13.919.891.482) (15.415.129.567) already subjected to final tax Beban dan denda pajak - 629.639.600 Tax charges and penalties Lain-lain 598.965.578 (1.070.643.557) Others

Taksiran penghasilan kena pajak 536.196.286.968 368.526.674.811 Estimated taxable income

Perhitungan beban pajak penghasilan (tahun berjalan) dan taksiran hutang (tagihan restitusi) pajak penghasilan Grup adalah sebagai berikut:

The income tax expense (current) and the computation of the estimated income tax payable (claims for tax refund) of the Group are as follows:

2009 2008

Taksiran penghasilan kena pajak - Estimated taxable income - dibulatkan rounded-off Perusahaan 536.196.286.000 368.526.674.000 Company

Anak perusahaan 1.062.497.832.000 883.883.099.000 Subsidiaries

Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Income tax expense - current year Perusahaan 123.325.145.780 92.119.168.500 Company Anak perusahaan 293.457.568.176 264.313.888.094 Subsidiaries

Jumlah menurut laporan laba Total per consolidated statements rugi konsolidasi 416.782.713.956 356.433.056.594 of income

Page 174: Kal Bear 2009

172 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

2009 2008

Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Less prepayments of income taxes Perusahaan Company Pasal 22 8.084.310.980 5.317.347.537 Article 22 Pasal 23 287.764.138 425.844.010 Article 23 Pasal 24 203.893.547 - Article 24 Pasal 25 88.350.509.706 69.455.767.538 Article 25

Sub-jumlah 96.926.478.371 75.198.959.085 Sub-total

Anak perusahaan Subsidiaries Pasal 22 37.859.876.829 34.022.252.162 Article 22 Pasal 23 1.388.502.155 5.239.768.252 Article 23 Pasal 24 72.127.047 87.897.300 Article 24 Pasal 25 204.931.550.409 216.051.692.324 Article 25

Sub-jumlah 244.252.056.440 255.401.610.038 Sub-total

Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 341.178.534.811 330.600.569.123 Total prepayments of income taxes

Taksiran hutang pajak penghasilan - Pasal 29 Estimated income tax payable - Article 29 Perusahaan 26.398.667.409 16.920.209.415 Company Anak perusahaan 55.718.444.588 37.611.021.144 Subsidiaries

Jumlah 82.117.111.997 54.531.230.559 Total

Taksiran tagihan restitusi Estimated claims for income pajak penghasilan - tahun berjalan tax refund - current year Perusahaan - - Company Anak perusahaan 6.512.932.852 28.698.743.088 Subsidiaries

Jumlah 6.512.932.852 28.698.743.088 Total

Rincian dari taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The details of the estimated claims for income tax refund as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:

Tahun fiskal 2009 2008 Fiscal Year 2009 6.512.932.852 - 2009 2008 28.598.264.342 28.698.743.088 2008 2007 6.480.000 14.754.453.280 2007 2006 15.450.000 446.989.086 2006

2002 - 105.303.010 2002

Jumlah 35.133.127.194 44.005.488.464 Total

Jumlah taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan disajikan di dalam “Aset Tidak Lancar” pada neraca konsolidasi.

The above estimated claims for income tax refund are presented under “Non-current Assets” in the consolidated balance sheets.

Pada tanggal 30 Desember 2008, Menteri Keuangan menandatangani Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008 (”PMK 238/2008”) tentang ”Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka” sehubungan dengan PP 81/2007 tertanggal 28 Desember 2007.

On December 30, 2008, the Minister of Finance signed Ministry of Finance Rule No. 238/PMK.03/2008 (“PMK 238/2008”) regarding the Guidelines on the Implementation and Supervision on the Tariff Reduction for Domestic Tax Payers in the Form of Public Companies in relation to PP 81/2007 dated December 28, 2007.

Page 175: Kal Bear 2009

173PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Berdasarkan PMK 238/2008 ini, perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, jika memenuhi kriteria yang ditentukan, sebagai berikut:

Under this rule, domestic tax payers in the form of public companies can avail of tax reduction at 5% lower than the highest income tax rate in the same manner as stated in subsection 1b of Article 17 on Income Tax Regulation (“Undang-undang Pajak Penghasilan”) if the following criteria are met:

1. Apabila jumlah kepemilikan saham publiknya

40% (empat puluh persen) atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) Pihak.

1. The total publicly-owned shares are 40% (forty percent) or more of the total paid-up shares and such shares are owned by at least 300 (three hundred) Parties.

2. Masing-masing Pihak hanya boleh memiliki

saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang disetor dalam waktu paling singkat 6 (enam) bulan atau 183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.

2. Each of the above-mentioned 300 parties can only own less than 5% (five percent) shares from the total paid-up shares, and should be fulfilled by the taxpayer within 6 (six) months or 183 (one hundred and eighty three) calendar days in 1 (one) tax/fiscal year.

3. Wajib Pajak harus melampirkan surat

keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh WP Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.

3. The taxpayer should attach the Declaration Letter ("Surat Keterangan") from the Securities Administration Agency ("Biro Administrasi Efek") on the Annual Income Tax Return of the Taxpayer with the form X.H.1-6 as provided in BAPEPAM-LK Regulation No. X.H.1 for each concerned tax/fiscal year.

Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 30 Desember 2008 dan mempunyai daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2008.

This MOF Rule is effective on December 30, 2008 and shall be applicable retroactively on January 1, 2008.

Berdasarkan surat dari Biro Administrasi Efek tertanggal 7 Januari 2010 dan 18 Februari 2009, Perusahaan telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut di atas dan oleh karena itu Perusahaan telah menerapkan penurunan tarif pajak dalam perhitungan pajak penghasilan tahun 2009 dan 2008.

Based on letter from Security Administration Agency dated January 7, 2010 and February 18, 2009, the Company has complied with the above criteria and accordingly, has applied the tax reduction in its 2009 and 2008 income tax calculation.

Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2009 akan dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2009 berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.

The amount of estimated taxable income for 2009 that will be reported by the Company in its 2009 Annual Income Tax Return will be based on the related amount stated in the foregoing.

Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2008 telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2008 berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.

The amount of estimated taxable income for 2008 that was reported by the Company in its 2008 Annual Income Tax Return conformed with the related amount stated in the foregoing.

Page 176: Kal Bear 2009

174 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk laba komersial sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan dengan jumlah beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the commercial income before income tax benefit (expense) and the total income tax expense as shown in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2009 and 2008 is as follows:

2009 2008

Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan Income before income tax benefit (expense) laba rugi konsolidasi 1.471.072.194.919 1.178.021.851.945 per consolidated statements of income Dikurangi: Deduct: Laba Anak perusahaan sebelum manfaat Income of Subsidiaries before income (beban) pajak penghasilan, bersih 946.696.423.260 803.120.247.451 tax benefit (expense), net

Income before income tax benefit Laba Perusahaan sebelum manfaat (expense) attributable to the (beban) pajak penghasilan 524.375.771.659 374.901.604.494 Company

Beban pajak penghasilan dengan Income tax expense based tarif pajak yang berlaku 120.606.427.482 93.712.900.921 on prevailing tax rates Pengaruh pajak atas beda tetap: Permanent differences: Beban bunga 7.544.420.172 6.127.378.381 Interest expense Promosi 128.139.241 66.485.906 Promotions Sumbangan dan hubungan masyarakat 106.631.868 88.958.926 Donations and public relation expenses Penghasilan sewa yang telah Rent income already subjected dikenakan pajak final (4.078.507.700) (4.064.977.824) to final tax Penghasilan bunga dan investasi yang Interest and investment income telah dikenakan pajak final (3.201.575.041) (3.853.782.392) already subjected to final tax Beban dan denda pajak - 157.409.900 Tax charges and penalties Lain-lain 137.762.083 (267.660.890) Others Dampak perubahan tarif pajak berdasarkan Undang-undang No. 36 Impact on changes in tax rates under Tahun 2008 dan PMK 238/2008 (181.030.475) 606.091.474 Law No. 36 Year 2008 and PMK 238/2008

Jumlah 121.062.267.630 92.572.804.402 Total

Beban pajak penghasilan - Anak perusahaan 300.342.810.741 259.944.414.195 Income tax expense - Subsidiaries

Beban pajak penghasilan menurut Income tax expense per consolidated laporan laba rugi konsolidasi 421.405.078.371 352.517.218.597 statements of income

Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Grup mencatat dampak perubahan tarif pajak tangguhan sebagai bagian dari beban pajak pada tahun 2009 dan 2008.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate income tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Group recorded the impact of the changes in tax rates as part of tax expense in the 2009 and 2008 operations.

Page 177: Kal Bear 2009

175PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak atas aset dan kewajiban Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The deferred tax effects of the temporary differences between the financial and the tax bases of the Company’s assets and liabilities as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:

2009 2008

Penyisihan imbalan kerja Provision for employee karyawan 8.771.236.722 7.808.516.539 service entitlement benefits Aset tetap (3.525.814.006) (4.825.971.973) Property, plant and equipment Lain-lain 200.368.373 200.368.373 Others

Aset Pajak Tangguhan, Bersih 5.445.791.089 3.182.912.939 Deferred Tax Assets, Net

Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan, seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets and liabilities, as presented in the consolidated balance sheets, are as follows:

2009 2008

Aset pajak tangguhan, bersih Deferred tax assets, net Perusahaan 5.445.791.089 3.182.912.939 Company

Anak perusahaan Subsidiaries EPMT 16.915.040.866 18.107.531.762 EPMT Saka 1.619.653.933 2.023.656.593 Saka Danfar 1.245.621.327 1.125.922.566 Danfar MDI 1.234.919.495 349.144.335 MDI KMI 904.279.680 4.035.109.706 KMI RTU 404.211.983 - RTU Indogravure 374.826.992 564.865.486 Indogravure Kageo Igar 364.462.895 837.985.490 Kageo Igar EMP 360.038.857 371.246.911 EMP GCM 224.579.940 - GCM Finusolprima 139.803.668 167.309.830 Finusolprima TSJ 96.483.945 83.363.959 TSJ PML 24.422.947 - PML Sanghiang - 1.504.687.125 Sanghiang Hexpharm - 710.113.176 Hexpharm

Sub-jumlah Anak perusahaan 23.908.346.528 29.880.936.939 Sub-total Subsidiaries

Jumlah 29.354.137.617 33.063.849.878 Total Kewajiban pajak tangguhan, bersih Deferred tax liabilities, net Anak perusahaan Subsidiaries Bintang Toedjoe 4.345.199.875 4.018.211.909 Bintang Toedjoe Avesta 3.474.412.768 3.636.047.023 Avesta Hexpharm 388.433.052 - Hexpharm Sanghiang 83.910.977 - Sanghiang Bifarma 34.481.275 28.539.312 Bifarma GCM - 18.594.382 GCM RTU - 9.337.769 RTU

Jumlah 8.326.437.947 7.710.730.395 Total

Manajemen Grup berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya terhadap penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

The Group’s management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.

Page 178: Kal Bear 2009

176 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Berikut adalah ringkasan pemeriksaan pajak signifikan yang diterima oleh Grup pada tahun 2009 dan 2008.

Following is the summary of the significant tax assessments received by the Group in 2009 and 2008.

Perusahaan Company

Pada tahun 2008, Perusahaan memanfaatkan kebijakan sunset policy untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2001, 2004 dan 2006. Jumlah pajak kurang bayar adalah sejumlah Rp629.639.600 yang terdiri dari Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Tahun 2001, 2004 dan 2006 masing-masing sejumlah Rp166.278.200, Rp257.852.400 dan Rp205.509.000. Jumlah kurang bayar tersebut telah dibayarkan dan dilaporkan kepada Kantor Pajak pada bulan Desember 2008 serta dibebankan pada operasi tahun 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Rupa-rupa, bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.

In 2008, the Company made a revision to its annual tax returns for fiscal years 2001, 2004 and 2006 in connection with the Tax Office’s sunset policy. Tax underpayments declared totaling to Rp629,639,600 consist of Rp166,278,200, Rp257,852,400 and Rp205,509,000 for annual tax returns for fiscal years 2001, 2004 and 2006, respectively. The amount was paid and reported to the Tax Office in December 2008 and was charged directly to 2008 operations and reported as part of “Other Income (Charges) - Miscellaneous, net” account in the 2008 consolidated statements of income.

Anak perusahaan Subsidiaries

Bintang Toedjoe Bintang Toedjoe

Pada tanggal 25 Maret 2009, Bintang Toedjoe menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Direktorat Jenderal Pajak yang menyatakan bahwa Bintang Toedjoe lebih bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp10.394.630.157. Lebih bayar tersebut telah diterima oleh Bintang Toedjoe pada tanggal 17 April 2009. Selisih antara hasil SKPLB tahun 2007 dengan jumlah yang dilaporkan oleh Bintang Toedjoe sebesar Rp1.778.200.239 dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.

On March 25, 2009, Bintang Toedjoe received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) from the Directorate General of Taxes declaring Bintang Toedjoe’s overpayment for corporate income tax fiscal year 2007 amounting to Rp10,394,630,157. On April 17, 2009, Bintang Toedjoe received the said overpayment. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2007 with SKPLB amounting to Rp1,778,200,239 was charged to 2009 consolidated statements of income.

Finusolprima Finusolprima

Pada tanggal 31 Desember 2009, Finusolprima menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPN dari Kantor Pajak untuk tahun pajak 2008 sejumlah Rp5.302.565.006.

On December 31, 2009, Finusolprima received Value Added Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) from Tax Office for fiscal year 2008 amounting to Rp5,302,565,066.

Page 179: Kal Bear 2009

177PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Anak perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

Indogravure Indogravure

Pada tanggal 27 Januari 2006, Indogravure menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2002 yang terdiri dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan sejumlah Rp2.673.671.875, SKPKB PPN sejumlah Rp764.040.957 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN sejumlah Rp106.484.025, termasuk di dalamnya denda dan bunga.

On January 27, 2006, in respect of fiscal year 2002, Indogravure received Tax Underpayment Assessment Letter (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) for underpayment of corporate income tax amounting to Rp2,673,671,875, and underpayment of Value Added Tax (VAT) amounting to Rp764,040,957 and Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak) for VAT amounting to Rp106,484,025, which included the related penalty and interest.

Pada tanggal 7 Februari 2006, Indogravure mengajukan keberatan atas SKPKB PPh Badan, SKPKB PPN dan STP PPN tersebut. Kemudian pada tanggal 17 Februari 2006, Indogravure mengajukan permohonan cicilan pembayaran atas SKPKB PPh Badan, SKPKB PPN dan STP PPN masing-masing sejumlah Rp200 juta, Rp60 juta dan Rp10 juta per bulan. Pada tanggal 4 April 2006, Indogravure menerima Surat Paksa atas pajak kurang bayar tersebut di atas sejumlah Rp3.247.196.857.

On February 7, 2006, Indogravure submitted a tax objection letter to the Tax Office in relation to the foregoing Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) for corporate income tax and value added tax (VAT), and Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak) for VAT. Furthermore, on February 17, 2006, Indogravure submitted a request for the monthly installment settlement of the said tax assessments for corporate income tax and value added tax (VAT), and the Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak) for VAT amounting to Rp200 million, Rp60 million and Rp10 million, respectively. On April 4, 2006, Indogravure received a tax enforcement letter (Surat Paksa) for those tax liabilities amounting to Rp3,247,196,857.

Pada tanggal 13 April 2006, Indogravure mengajukan tanggapan atas surat paksa tersebut dan membayar pajak kurang bayar sejumlah Rp1.294.608.601. Pada tanggal 16 Oktober 2006, Indogravure mengirimkan surat kesanggupan mengangsur atas SKPKB PPh Badan, SKPKB PPN dan STP PPN masing-masing sejumlah Rp75 juta, Rp15 juta dan Rp10 juta per bulan.

On April 13, 2006, Indogravure filed a letter responding to the tax enforcement letter and paid underpayment of tax amounting to Rp1,294,608,601. On October 16, 2006, Indogravure submitted a letter declaring its ability to pay monthly installment settlement for corporate income tax and Value Added Tax (VAT), and the Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak - STP) for VAT amounting to Rp75 million, Rp15 million and Rp10 million, respectively.

Pada tanggal 15 Desember 2006, Indogravure menerima surat penolakan dari Kantor Pelayanan Pajak atas surat keberatan yang telah diajukan. Kemudian, Indogravure mengajukan surat banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 8 Januari 2007. Pengajuan banding atas STP PPN telah ditolak Pengadilan Pajak pada tanggal 29 Juni 2007. Sampai dengan 31 Desember 2007, Indogravure telah melakukan pembayaran atas pajak-pajak kurang bayar tersebut sejumlah Rp2.130.021.021. Pada tanggal 9 September 2008, Pengadilan Pajak menerima sebagian banding Indogravure sehingga kurang bayar PPh badan menjadi sejumlah Rp55.504.663, SKPKB PPN menjadi lebih bayar sejumlah Rp34.123.818 dan menghapus sanksi bunga atas SKPKB PPh badan dan SKPKB PPN.

On December 15, 2006, Indogravure received the decision from the Tax office declining Indogravure’s appeal on the tax correction. On January 8, 2007, Indogravure submitted an appeal letter to the Tax Court. The tax appeal for Tax Collection Letter for VAT was declined on June 29, 2007. As of December 31, 2007, Indogravure has paid underpayment of taxes totaling Rp2,130,021,021. On September 9, 2008, the Tax Court accepted a part of Indogravure’s appeal resulting to underpayment for corporate income tax to become Rp55,504,663, SKPKB for VAT to become Rp34,123,818 and the waiver of interests previously calculated on both SKPKB.

Page 180: Kal Bear 2009

178 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Anak perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

Indogravure (lanjutan) Indogravure (continued)

Pada bulan November 2008, Indogravure telah menerima hasil restitusi pajak beserta bunga sejumlah Rp2.922.761.176. Pada tanggal 29 Januari 2009, Kantor Pajak mengkoreksi STP PPN dari Rp106.484.025 dikoreksi menjadi Rp1.181.014. Pada bulan Januari 2009, Indogravure telah menerima hasil restitusi tersebut.

In November 2008, Indogravure received tax refund including interest amounting to Rp2,922,761,176. On January 29, 2009, the Tax Office corrected the Tax Collection Letter (STP) for VAT from Rp106,484,025 to Rp1,181,014. In January 2009, Indogravure has received the said refunds.

Pada tanggal 5 Maret 2008, Indogravure menerima hasil pemeriksaaan pajak untuk tahun pajak 2006 yang terdiri dari SKPLB PPh badan sejumlah Rp580.939.353, SKPKB PPN sejumlah Rp90.688.946, dan STP PPN sejumlah Rp23.694.319. Kelebihan pembayaran pajak sejumlah Rp580.939.353, setelah dikompensasi dengan SKPKB PPN dan STP PPN, telah diterima Indogravure pada bulan November 2008.

On March 5, 2008, Indogravure, in respect of fiscal year 2006, received several tax assessment letters consisting of Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax amounting to Rp580,939,353, Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax (VAT) amounting to Rp90,688,946, and Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak) for VAT amounting to Rp23,694,319. The said approved claims were paid to and received by Indogravure in November 2008 amounting to Rp580,939,353 after offsetting Indogravure’s outstanding underpayment of value added tax.

Kageo Igar Kageo Igar

Pada tanggal 3 April 2008, Kageo Igar menerima hasil keputusan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak mengenai restitusi SKPLB PPh badan sejumlah Rp1.006.791.531 setelah dikurangi SKPKB PPh 21, PPh 23, PPh 26, PPN, dan STP PPN. Seluruh hasil pemeriksaan pajak tahun 2006 tersebut telah diterima Kageo Igar pada tanggal 12 Maret 2008. Selisih antara tagihan restitusi pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2006 dengan SKPLB PPh badan dan tambahan kewajiban pajak telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.

On April 3, 2008, Kageo Igar received claims for tax refund from the Directorate General of Taxes (DGT) for Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax amounting to Rp1,006,791,531 after offsetting Kageo Igar’s outstanding payable from Tax Assessment Letter (SKPKB) for income tax Art. 21, Art. 23, Art. 26, VAT and Tax Collection Letter (STP) VAT. All results of tax assessments for fiscal year 2006 have been received by Kageo Igar on March 12, 2008. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2006 with the SKPLB and additional tax liabilities was charged to 2008 consolidated statements of income.

Avesta Avesta

Pada tanggal 15 April 2008, Avesta menerima restitusi atas SKPLB PPh badan sejumlah Rp1.153.923.756 setelah dikompensasi dengan SKPKB dan STP PPN untuk tahun pajak 2006. Selisih antara tagihan restitusi pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2006 dengan SKPLB PPh badan dan tambahan kewajiban pajak telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.

On April 15, 2008, Avesta received refund from Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax amounting to Rp1,153,923,756 after offsetting with Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) for VAT fiscal year 2006. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2006 with the SKPLB and additional tax liabilities was charged to 2008 consolidated statements of income.

Page 181: Kal Bear 2009

179PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Anak perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

Avesta (lanjutan) Avesta (continued)

Pada tanggal 13 Januari 2010, Avesta menerima SKPLB PPh Badan sebesar Rp1.028.326.041 untuk tahun pajak 2008. Hasil pemeriksaan pajak tahun 2008 tersebut telah diterima Avesta pada bulan Februari 2010. Selisih antara tagihan restitusi pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2008 dengan SKPLB PPh Badan telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.

On January 13, 2010, Avesta received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax fiscal year 2008 amounting to Rp1,028,326,041. Avesta received the refund from the above-mentioned SKPLB in February 2010. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2008 with SKPLB was charged to 2009 consolidated statements of income.

Tri Sapta Jaya Tri Sapta Jaya

Pada tahun 2008, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Lebih Bayar Pajak Penghasilan (PPh) Badan untuk tahun pajak 2006 sejumlah Rp446.989.086. Selanjutnya, selama tahun 2008 dan 2009, Tri Sapta Jaya juga telah menerima SKP Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak PPh dan PPN untuk tahun pajak 2006, 2007 dan 2008. Seluruh tambahan kewajiban perpajakan tersebut telah dilunasi serta telah dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

In 2008, the Tax Office issued Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for fiscal year 2006 amounting to Rp446,989,086. Furthermore, during 2008 and 2009, Tri Sapta Jaya also received Tax Underpayment Assessment Letters (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) for income tax and Value Added Tax (VAT) for fiscal years 2006, 2007 and 2008. All additional tax liabilities has been fully paid and recorded as part of “Other Income (Charges)” in the consolidated statements of income.

KMI KMI

Pada tahun 2008, KMI menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2006 sejumlah Rp2.178.600.612. KMI telah menerima seluruh kelebihan pembayaran pajak tersebut.

In 2008, KMI received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for fiscal year 2006 amounting to Rp2,178,600,612, which was eventually collected by KMI.

Pada bulan April 2009, KMI telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp1.860.682.375. KMI telah menerima seluruh kelebihan pembayaran pajak tersebut.

In April 2009, KMI received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for fiscal year 2007 amounting to Rp1,860,682,375, which was eventually collected by KMI.

Sanghiang Sanghiang

Pada tahun 2008, Sanghiang memanfaatkan kebijakan sunset policy untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2004 dan 2006. Jumlah pajak kurang bayar sejumlah Rp645.528.000 terdiri dari SPT Tahun 2004 dan 2006 masing-masing sejumlah Rp216.904.500 dan Rp428.623.500. Jumlah kekurangan pembayaran pajak penghasilan tersebut telah dibayarkan dan dilaporkan kepada kantor pajak pada bulan Desember 2008 serta dibebankan pada operasi tahun 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Rupa-rupa, bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.

In 2008, Sanghiang made a revision to its annual tax returns for fiscal years 2004 and 2006 in connection with the Tax Office’s sunset policy. The tax underpayment declared totaling to Rp645,528,000 consist of Rp216,904,500 and Rp428,623,500 for annual tax returns for fiscal years 2004 and 2006, respectively. The amount was paid and reported to the Tax Office in December 2008 and was charged directly to 2008 operations and recorded as part of “Other Income (Charges) - Miscellaneous, net” account in the 2008 consolidated statements of income.

Page 182: Kal Bear 2009

180 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

16. HUTANG OBLIGASI, BERSIH 16. BONDS PAYABLE, NET Analisis saldo akun ini pada tanggal 31 Desember

2008 adalah sebagai berikut: The analysis of the balance of this account as of

December 31, 2008 is as follows: 2008

Nilai nominal 259.149.000.000 Nominal Value Dikurangi beban emisi

yang ditangguhkan: Less deferred issuance cost: Jumlah beban yang ditangguhkan 3.593.793.532 Total deferred cost Akumulasi amortisasi (2.994.827.954) Accumulated amortization

Saldo yang belum diamortisasi Unamortized balance pada akhir tahun 598.965.578 at end of year

Hutang obligasi, bersih 258.550.034.422 Bonds payable, net Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 258.550.034.422 Less current maturities

Bagian jangka panjang - Long-term portion

Pada tanggal 28 Juni 2006, Perusahaan

menerbitkan Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 (“Obligasi”) dengan nilai nominal sejumlah Rp300 miliar, yang merupakan obligasi tanpa hak konversi dan dengan tingkat bunga tetap. Sehubungan dengan penerbitan obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh peringkat “IdAA-”, dengan “Stable Outlook”, dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Berdasarkan peringkat terakhir dari Pefindo pada tanggal 28 Februari 2009, untuk periode dari tanggal 8 Juli 2008 sampai dengan tanggal 28 Juni 2009, Perusahaan memperoleh peringkat “IdAA”, dengan “Stable Outlook” untuk Obligasi. Obligasi tersebut, yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) tahun sampai dengan tanggal 28 Juni 2009, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 13,625% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Wali amanat untuk Obligasi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., pihak ketiga. Obligasi tersebut terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

On June 28, 2006, the Company issued non-convertible, fixed rate Kalbe Farma Bonds I Year 2006 (the “Bonds”) with a total nominal value of Rp300 billion. In relation to the said bond issuance, the Company obtained a rating of “IdAA-“, with “Stable Outlook” from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Based on the latest credit rating from Pefindo on February 28, 2009, covering the period from July 8, 2008 until June 28, 2009, the Company again obtained a rating of “IdAA“, with “Stable Outlook” for the Bonds. The Bonds, which have a maturity term of three (3) years up to June 28, 2009, are unsecured and subject to fixed interest rate of 13.625% per annum, payable quarterly. The trustee for the Bonds is PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., a third party. The Bonds are listed at the Indonesia Stock Exchange.

Page 183: Kal Bear 2009

181PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

16. HUTANG OBLIGASI, BERSIH (lanjutan) 16. BONDS PAYABLE, NET (continued) Hasil penerimaan dari penerbitan obligasi tersebut

di atas, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dipergunakan seluruhnya untuk membayar sebagian hutang Perusahaan dalam mata uang Dolar AS kepada kreditur-kreditur bank sebagaimana diungkapkan pada prospektus penawaran yang diterbitkan tanggal 19 Juni 2006.

The net proceeds realized from the above-mentioned bond issuance were used solely to partly refinance/settle the Company’s U.S. Dollar denominated debts, as disclosed in the related offering prospectus issued on June 19, 2006.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam

perjanjian obligasi tersebut, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati antara lain, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu berdasarkan laporan keuangan konsolidasi triwulanan, mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, dan dilarang untuk melakukan kegiatan-kegiatan berikut tanpa mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, antara lain, memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, kecuali pinjaman kepada karyawan, atau pun pihak ketiga kecuali dilakukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha Perusahaan yang dilakukan dengan syarat-syarat yang wajar, dan melakukan penurunan modal dasar dan atau modal ditempatkan dan disetor Perusahaan.

Under the terms of the covering bond agreement, the Company is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include, among others, the requirements to maintain certain financial ratios based on the quarterly consolidated financial statements, compliance with the provisions of the Trustee Agreement, and obtaining prior written approval from the Trustee with respect to, among others, granting of loans or credits to related parties, except for loans to employees, or to third parties, unless it is done based on an arm’s length basis in the ordinary course of the Company’s business; and reduction in the Company’s authorized and/or issued and fully paid shares.

Pada bulan Juni 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang obligasi tersebut saat jatuh temponya.

In June 2009, the Company has redeemed the bonds when they matured.

17. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK

PERUSAHAAN 17. MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF

SUBSIDIARIES

Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya oleh Grup (Catatan 2b), dengan rincian sebagai berikut:

This account represents the equity shares of minority shareholders in the net assets of the Subsidiaries that are not wholly-owned by the Group (Note 2b), the details of which are as follows:

2009 2008

EPMT 260.917.913.434 515.229.157.592 EPMT KMI 88.360.384.569 86.879.005.743 KMI Kageo Igar 77.694.897.017 70.666.410.471 Kageo Igar Avesta 30.045.194.919 26.238.125.403 Avesta Indogravure 19.736.793.949 15.265.513.143 Indogravure Innogene 2.440.139.718 1.975.247.412 Innogene PML 1.038.642.473 - PML Saka - 5.883.206.208 Saka

Jumlah 480.233.966.079 722.136.665.972 Total

Page 184: Kal Bear 2009

182 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

18. MODAL SAHAM 18. CAPITAL STOCK Rincian pemilikan saham pada tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The details of share ownerships as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:

2009

Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Penuh/ Pemilikan/ Number of Percentage Shares Issued of Jumlah/ Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholders

PT Gira Sole Prima 953.574.577 10,17% 47.678.728.850 PT Gira Sole Prima PT Santa Seha Sanadi 901.929.368 9,62 45.096.468.400 PT Santa Seha Sanadi PT Diptanala Bahana 889.594.088 9,49 44.479.704.400 PT Diptanala Bahana PT Lucasta Murni Cemerlang 887.979.088 9,47 44.398.954.400 PT Lucasta Murni Cemerlang PT Ladang Ira Panen 864.590.588 9,22 43.229.529.400 PT Ladang Ira Panen PT Bina Artha Charisma 821.674.808 8,77 41.083.740.400 PT Bina Artha Charisma Masyarakat (masing-masing Public (each below pemilikan di bawah 5%) 4.054.181.905 43,26 202.709.095.250 5% ownership)

Sub-jumlah 9.373.524.422 100,00% 468.676.221.100 Sub-total Saham yang diperoleh kembali 782.490.000 39.124.500.000 Treasury stock

Jumlah 10.156.014.422 507.800.721.100 Total

2008

Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Penuh/ Pemilikan/ Number of Percentage Shares Issued of Jumlah/ Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholders

PT Gira Sole Prima 952.184.979 9,94% 47.609.248.950 PT Gira Sole Prima PT Santa Seha Sanadi 901.929.368 9,43 45.096.468.400 PT Santa Seha Sanadi PT Lucasta Murni Cemerlang 887.979.088 9,27 44.398.954.400 PT Lucasta Murni Cemerlang PT Diptanala Bahana 875.004.088 9,13 43.750.204.400 PT Diptanala Bahana PT Ladang Ira Panen 863.540.588 9,01 43.177.029.400 PT Ladang Ira Panen PT Bina Artha Charisma 822.924.808 8,59 41.146.240.400 PT Bina Artha Charisma Masyarakat (masing-masing Public (each below pemilikan di bawah 5%) 4.275.653.003 44,63 213.782.650.150 5% ownership)

Sub-jumlah 9.579.215.922 100,00% 478.960.796.100 Sub-total Saham yang diperoleh kembali 576.798.500 28.839.925.000 Treasury stock

Jumlah 10.156.014.422 507.800.721.100 Total

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan yang diselenggarakan masing-masing pada tanggal 14 Mei 2009 dan 26 Mei 2008, yang diaktakan dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 106 dan 132, para pemegang saham memutuskan hal-hal sebagai berikut:

Based on the Shareholders’ Annual General Meetings held on May 14, 2009 and May 26, 2008, which were covered by notarial deeds No. 106 and 132 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., respectively, the shareholders approved the following:

i. Penambahan cadangan umum atas saldo laba

yang telah ditentukan penggunaannya masing-masing sejumlah Rp7.068.221.462 dan Rp7.056.941.967 pada tahun 2009 dan 2008.

i. Additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp7,068,221,462 and Rp7,056,941,967 in 2009 and 2008, respectively.

Page 185: Kal Bear 2009

183PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

18. MODAL SAHAM (lanjutan) 18. CAPITAL STOCK (continued)

ii. Pembagian dividen kas yang berasal dari saldo laba sejumlah Rp12,5 per lembar saham atau Rp126.950.180.275 pada tahun 2009 dan sejumlah Rp10 per lembar saham atau Rp101.560.144.220 pada tahun 2008.

ii. Distribution of cash dividends from the retained earnings totaling Rp12.5 per share or amounting to Rp126,950,180,275 in 2009 and Rp10 per share or amounting to Rp101,560,144,220 in 2008.

iii. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, untuk

disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.J.1 tentang pokok-pokok anggaran dasar perseroan yang melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas dan perusahaan publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tertanggal 14 Mei 2008 No. Kep-179/BL/2008.

iii. Amendment of the Company’s Articles of Association, to comply with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies, and prevailing regulations No. IX.J.1 in Capital Market and Financial Institutions regarding points of articles of association of the Company which made public offering of its equity shares and publicly listed company and Attachment of the decision of Capital Market Supervisions Board and Financial Institutions dated May 14, 2008, No. Kep-179/BL/2008.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 17 September 2008, yang diaktakan dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 149, para pemegang saham memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik tahap II, dengan jumlah tidak lebih dari 5,1% dari jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh atau maksimum 518.339.442 saham atau tidak melebihi Rp419,855 miliar.

Based on the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on September 17, 2008, which was covered by notarial deed No. 149 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., the shareholders approved to buy back the Company’s shares held by the public (batch II), which shall not be more than 5.1% of the total number of existing issued and fully paid shares of the Company or at a maximum of 518,339,442 shares or not exceeding Rp419.855 billion.

Periode pembelian kembali saham adalah delapan belas (18) bulan dimulai dari tanggal 17 September 2008 sampai dengan tanggal 16 Maret 2010.

The period of the shares buy back shall be for eighteen (18) months starting on September 17, 2008 until March 16, 2010.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 8 Februari 2007, yang diaktakan dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 24, para pemegang saham memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik tahap I, dengan jumlah tidak lebih dari 10% dari jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh atau maksimum 1.015.601.442 saham atau tidak melebihi Rp1.230 miliar.

Based on the Shareholders’ Extraordinary General Meetings held on February 8, 2007, which was covered by notarial deed No. 24 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., the shareholders approved the buy back of the Company’s shares held by the public (batch I), which shall not be more than 10% of the total number of existing issued and fully paid shares of the Company or at a maximum of 1,015,601,442 shares or not exceeding Rp1,230 billion.

Periode pembelian kembali saham adalah delapan

belas (18) bulan dimulai dari tanggal 8 Februari 2007 sampai dengan tanggal 7 Agustus 2008.

The period of the shares buy back shall be for eighteen (18) months starting on February 8, 2007 until August 7, 2008.

Page 186: Kal Bear 2009

184 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

18. MODAL SAHAM (lanjutan) 18. CAPITAL STOCK (continued) Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas,

Perusahaan telah membeli kembali sebanyak 205.691.500 dan 406.044.000 lembar saham dari jumlah maksimum sebesar 518.339.442 lembar saham dan 1.015.601.442 lembar saham yang diperbolehkan untuk diperoleh kembali masing-masing pada periode tahap II dan I dengan nilai perolehan sejumlah Rp119.092.608.824 dan Rp351.199.458.569 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta sebanyak 170.754.500 lembar saham dari jumlah maksimum sebesar 1.015.601.442 lembar saham yang diperbolehkan untuk diperoleh kembali pada periode tahap I dengan nilai perolehan sejumlah Rp218.311.325.616 pada tahun 2007. Seluruh saham yang diperoleh kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Modal Saham yang Diperoleh Kembali” pada bagian “Ekuitas” dalam neraca konsolidasi. Tergantung pada kondisi usaha Perusahaan di masa yang akan datang, Perusahaan dapat menjual kembali saham yang telah dibeli tersebut melalui bursa efek sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang relevan.

Relative to the above, the Company had already repurchased shares of 205,691,500 and 406,044,000 out of the maximum allowable number of 518,339,442 shares and 1,015,601,442 shares in shares buy back batch II and I, respectively, with total cost amounting to Rp119,092,608,824 and Rp351,199,458,569, for the years ended December 31, 2009 and 2008 respectively, and 170,754,500 shares out of the maximum allowable number of 1,015,601,442 shares in shares buy back batch I with total cost amounting to Rp218,311,325,616 in 2007. The said repurchased shares are accounted for and presented as “Treasury Stock” under the “Shareholders’ Equity” section of the consolidated balance sheets. Depending on the Company’s future business needs, it is possible for the Company to reissue the repurchased shares through the stock exchange in compliance with the relevant rules and regulations.

Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa

Efek Indonesia. All of the Company’s shares are now listed in the

Indonesia Stock Exchange. Pada tanggal 31 Desember 2009, Direksi

Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan adalah Ibu Bernadette Ruth Irawati Setiady sebanyak 6.100.000 saham.

As of December 31, 2009, the Company’s Director who is also shareholder of the Company is Ms. Bernadette Ruth Irawati Setiady owning 6,100,000 shares.

19. SELISIH NILAI REVALUASI ASET TETAP 19. REVALUATION INCREMENT IN PROPERTY,

PLANT AND EQUIPMENT Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2i atas

laporan keuangan konsolidasi, Grup telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” dan pada tahun 2008 mereklasifikasi seluruh saldo “Selisih Nilai Revaluasi Aset Tetap” sejumlah Rp4.153.339.938 dan Rp1.272.980.597 masing-masing milik Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 ke saldo laba pada tahun 2008.

As discussed in Note 2i to the consolidated financial statements, the Group has chosen the cost model as the accounting policy for the measurement of its property, plant and equipment in accordance with SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, and in 2008 reclassified to Retained Earnings all of the balance of “Revaluation Increment in Property, Plant and Equipment” belonging to the Company and certain Subsidiaries amounting to Rp4,153,339,938 and Rp1,272,980,597, respectively, as presented in the equity section of the 2007 consolidated balance sheet to retained earnings in 2008.

Page 187: Kal Bear 2009

185PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

20. INFORMASI SEGMEN 20. SEGMENT INFORMATION Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000),

“Pelaporan Segmen”, informasi keuangan berikut ini disajikan berdasarkan informasi yang digunakan manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya.

In accordance with SFAS No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”, the following financial information is presented based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and in determining allocations of resources.

a. Informasi Segmen Primer a. Primary Segment Information

Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi

empat (4) segmen usaha yaitu: obat resep, produk kesehatan, nutrisi serta distribusi dan kemasan. Informasi mengenai segmen usaha tersebut pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The Group classifies its businesses into four (4) core business segments, namely: prescription pharmaceutical, consumer health, nutritionals, distribution and packaging. Information about these business segments as of December 31, 2009 and 2008 is as follows:

Page 188: Kal Bear 2009

186 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in In

done

sian

lang

uage

.

PT K

ALB

E FA

RM

A T

bk. D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

C

ATAT

AN

ATA

S LA

POR

AN

KEU

AN

GA

N K

ON

SOLI

DA

SI

Tahu

n Ya

ng B

erak

hir P

ada

Tang

gal-t

angg

al 3

1 D

esem

ber 2

009

dan

2008

(D

isaj

ikan

dal

am R

upia

h, k

ecua

li di

nyat

akan

lain

)

PT

KA

LBE

FAR

MA

Tbk

. AN

D S

UB

SID

IAR

IES

NO

TES

TO T

HE

CO

NSO

LID

ATE

D F

INA

NC

IAL

STA

TEM

ENTS

Ye

ars

Ende

d D

ecem

ber 3

1, 2

009

and

2008

(E

xpre

ssed

in R

upia

h, u

nles

s ot

herw

ise

stat

ed)

71

20.

INFO

RM

ASI

SEG

MEN

(lan

juta

n)

20

. SE

GM

ENT

INFO

RM

ATI

ON

(con

tinue

d)

a.

In

form

asi S

egm

en P

rimer

(lan

juta

n)

a.

Prim

ary

Segm

ent I

nfor

mat

ion

(con

tinue

d)

20

09

Pr

oduk

Dis

trib

usi d

an

Oba

t Res

ep/

Kes

ehat

an/

K

emas

an/

Pres

crip

tion

Con

sum

er

Nut

risi/

Dis

trib

utio

n an

d

K

onso

lidas

i/

Ph

arm

aceu

tical

Hea

lth

Nut

ritio

nals

Pa

ckag

ing

Con

solid

ated

Pen

jual

an b

ersi

h

2.2

13.7

50.7

15.1

40

1.7

27.2

29.0

60.7

25

1.9

35.8

27.0

10.5

06

3.2

10.5

40.8

83.4

33

9.08

7.34

7.66

9.80

4

N

et s

ales

Beb

an p

okok

pen

jual

an

810.

442.

459.

877

769.

238.

975.

480

914.

220.

146.

054

2

.081

.505

.786

.033

4.

575.

407.

367.

444

Cos

ts o

f goo

ds s

old

Laba

kot

or

1

.403

.308

.255

.263

957.

990.

085.

245

1

.021

.606

.864

.452

1

.129

.035

.097

.400

4.

511.

940.

302.

360

Gro

ss p

rofit

Laba

usa

ha

1.

565.

874.

695.

198

Inco

me

from

ope

ratio

ns

Pen

ghas

ilan

bung

a

65

.471

.863

.530

Inte

rest

inco

me

Laba

ata

s pe

njua

lan

aset

teta

p

15

.255

.329

.077

Gai

n on

sal

e of

pro

perty

and

equ

ipm

ent

Laba

ata

s pe

njua

lan

inve

stas

i

G

ain

on s

ale

of

ja

ngka

pen

dek

3.49

3.11

0.11

8

sh

ort-t

erm

inve

stm

ents

R

ugi s

elis

ih k

urs,

ber

sih

(94.

920.

355.

285)

Loss

on

fore

ign

exch

ange

, net

B

eban

bun

ga d

an k

euan

gan

(53.

449.

204.

212)

Inte

rest

exp

ense

and

fina

ncia

l cha

rges

R

upa-

rupa

, ber

sih

(30.

653.

243.

507)

Mis

cella

neou

s, n

et

Beb

an p

ajak

pen

ghas

ilan,

ber

sih

(

421.

405.

078.

371)

Inco

me

tax

expe

nse,

net

H

ak m

inor

itas

atas

laba

M

inor

ity in

tere

sts

in n

et e

arni

ngs

be

rsih

Ana

k pe

rusa

haan

(12

0.66

3.37

6.21

0)

of

Sub

sidi

arie

s

Laba

ber

sih

929.

003.

740.

338

Net

inco

me

Jum

lah

aset

6.48

2.44

6.67

0.17

2

To

tal a

sset

s

Jum

lah

kew

ajib

an

1.

691.

512.

395.

248

Tota

l lia

bilit

ies

Pen

yusu

tan

196.

345.

491.

096

Dep

reci

atio

n

Pen

gelu

aran

unt

uk b

aran

g m

odal

27

7.59

6.51

9.50

8

C

apita

l exp

endi

ture

s

Page 189: Kal Bear 2009

187PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in In

done

sian

lang

uage

.

PT K

ALB

E FA

RM

A T

bk. D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

C

ATAT

AN

ATA

S LA

POR

AN

KEU

AN

GA

N K

ON

SOLI

DA

SI

Tahu

n Ya

ng B

erak

hir P

ada

Tang

gal-t

angg

al 3

1 D

esem

ber 2

009

dan

2008

(D

isaj

ikan

dal

am R

upia

h, k

ecua

li di

nyat

akan

lain

)

PT

KA

LBE

FAR

MA

Tbk

. AN

D S

UB

SID

IAR

IES

NO

TES

TO T

HE

CO

NSO

LID

ATE

D F

INA

NC

IAL

STA

TEM

ENTS

Ye

ars

Ende

d D

ecem

ber 3

1, 2

009

and

2008

(E

xpre

ssed

in R

upia

h, u

nles

s ot

herw

ise

stat

ed)

72

20.

INFO

RM

ASI

SEG

MEN

(lan

juta

n)

20

. SE

GM

ENT

INFO

RM

ATI

ON

(con

tinue

d)

a.

In

form

asi S

egm

en P

rimer

(lan

juta

n)

a.

Prim

ary

Segm

ent I

nfor

mat

ion

(con

tinue

d)

20

08

Pr

oduk

Dis

trib

usi d

an

Oba

t Res

ep/

Kes

ehat

an/

K

emas

an/

Pres

crip

tion

Con

sum

er

Nut

risi/

Dis

trib

utio

n an

d

K

onso

lidas

i/

Ph

arm

aceu

tical

Hea

lth

Nut

ritio

nals

Pa

ckag

ing

Con

solid

ated

Pen

jual

an b

ersi

h

1.8

84.2

99.1

18.4

34

1.4

74.9

72.5

78.1

47

1.7

28.1

70.9

18.9

18

2.7

89.9

23.7

70.1

34

7.87

7.36

6.38

5.63

3

N

et s

ales

Beb

an p

okok

pen

jual

an

735.

461.

808.

722

589.

619.

999.

872

866.

605.

487.

668

1

.882

.038

.576

.252

4.

073.

725.

872.

514

Cos

ts o

f goo

ds s

old

Laba

kot

or

1

.148

.837

.309

.712

885.

352.

578.

275

861.

565.

431.

250

907.

885.

193.

882

3.

803.

640.

513.

119

Gro

ss p

rofit

Laba

usa

ha

1.

142.

712.

402.

521

Inco

me

from

ope

ratio

ns

Pen

ghas

ilan

bung

a

54

.020

.602

.978

Inte

rest

inco

me

Laba

sel

isih

kur

s, b

ersi

h

42

.553

.538

.201

Gai

n on

fore

ign

exch

ange

, net

La

ba a

tas

penj

uala

n as

et te

tap

6.48

1.67

5.34

8

G

ain

on s

ale

of p

rope

rty a

nd e

quip

men

t

La

ba a

tas

penj

uala

n in

vest

asi

Gai

n on

sal

e of

jang

ka p

ende

k

8.

134.

033.

652

shor

t-ter

m in

vest

men

ts

Beb

an b

unga

dan

keu

anga

n

(5

2.04

5.67

0.25

2)

In

tere

st e

xpen

se a

nd fi

nanc

ial c

harg

es

Rup

a-ru

pa, b

ersi

h

(2

3.83

4.73

0.50

3)

M

isce

llane

ous,

net

B

eban

paj

ak p

engh

asila

n, b

ersi

h

(35

2.51

7.21

8.59

7)

In

com

e ta

x ex

pens

e, n

et

Hak

min

orita

s at

as la

ba

Min

ority

inte

rest

s in

net

ear

ning

s

bers

ih A

nak

peru

saha

an

(

118.

682.

487.

158)

of S

ubsi

diar

ies

Laba

ber

sih

706.

822.

146.

190

Net

inco

me

Jum

lah

aset

5.70

3.83

2.41

1.89

8

To

tal a

sset

s

Jum

lah

kew

ajib

an

1.

358.

989.

930.

592

Tota

l lia

bilit

ies

Pen

yusu

tan

178.

414.

064.

312

Dep

reci

atio

n

Pen

gelu

aran

unt

uk b

aran

g m

odal

30

5.19

8.13

7.29

5

C

apita

l exp

endi

ture

s

Page 190: Kal Bear 2009

188 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

73

20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 20. SEGMENT INFORMATION (continued)

b. Informasi Segmen Sekunder b. Secondary Segment Information

Informasi mengenai segmen usaha Grup berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:

Information about the Group’s business segments by geographical location is as follows:

2009 2008

Penjualan bersih Net sales Domestik 8.754.157.580.220 7.586.191.007.456 Domestic Ekspor 333.190.089.584 291.175.378.177 Export

Jumlah 9.087.347.669.804 7.877.366.385.633 Total

Aset Assets Domestik 6.270.173.229.900 5.526.162.617.498 Domestic

Pengeluaran untuk barang modal Capital expenditures Domestik 274.198.898.908 294.742.209.836 Domestic

21. PENJUALAN BERSIH 21. NET SALES Rincian penjualan bersih kepada pihak ketiga

diklasifikasi berdasarkan segmen usaha Grup seperti yang dijelaskan pada Catatan 20a di atas, adalah sebagai berikut:

The details of net sales to third parties classified according to the Group’s core business segments, as explained in Note 20a above, are as follows:

2009 2008

Domestik Domestic Obat resep 2.108.036.593.724 1.768.732.878.751 Prescription pharmaceutical Produk kesehatan 1.524.069.587.835 1.318.155.509.320 Consumer health Nutrisi 1.918.873.681.657 1.715.219.460.257 Nutritionals Distribusi dan kemasan 3.203.177.717.004 2.784.083.159.128 Distribution and packaging

Sub-jumlah 8.754.157.580.220 7.586.191.007.456 Sub-total

Ekspor Export Obat resep 105.714.121.416 115.566.239.683 Prescription pharmaceutical Produk kesehatan 203.159.472.890 156.817.068.827 Consumer health Nutrisi 16.953.328.849 12.951.458.661 Nutritionals Distribusi dan kemasan 7.363.166.429 5.840.611.006 Distribution and packaging

Sub-jumlah 333.190.089.584 291.175.378.177 Sub-total

Jumlah 9.087.347.669.804 7.877.366.385.633 Total

Pada tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan selama setahun melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi.

In 2009 and 2008, there were no sales to any single customer with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales.

Page 191: Kal Bear 2009

189PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

74

22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

The details of cost of goods sold are as follows:

2009 2008

Bahan baku dan kemasan yang digunakan 1.623.769.212.642 1.391.826.595.511 Raw and packaging materials used Upah buruh langsung 118.164.518.732 112.371.395.652 Direct labor Beban pabrikasi 514.305.487.730 498.630.029.722 Manufacturing overhead

Jumlah Beban Produksi 2.256.239.219.104 2.002.828.020.885 Total Manufacturing Cost Persediaan Barang Dalam Proses Work in Process Inventories Awal tahun 32.050.826.928 53.950.317.891 At beginning of year Akhir tahun (Catatan 7) (28.920.080.790) (32.050.826.928) At end of year (Note 7)

Beban Pokok Produksi 2.259.369.965.242 2.024.727.511.848 Cost of Goods Manufactured Persediaan Barang Jadi Finished Goods Inventories Awal tahun 402.573.776.105 307.618.919.554 At beginning of year Pembelian 126.695.888.952 195.659.015.728 Purchases Akhir tahun (Catatan 7) (428.329.768.202) (402.573.776.105) At end of year (Note 7)

Beban Pokok Penjualan - produksi 2.360.309.862.097 2.125.431.671.025 Cost of Goods Sold - manufacturing

Distribusi Distribution Persediaan barang jadi Finished Goods Inventories Awal tahun 670.906.378.581 606.090.880.907 At beginning of year Pembelian 2.313.626.907.107 2.013.109.699.163 Purchases

Persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual 2.984.533.285.688 2.619.200.580.070 Finished goods available for sale Persediaan barang jadi akhir tahun (Catatan 7) (769.435.780.341) (670.906.378.581) Finished goods at end of year (Note 7)

Beban pokok penjualan - distribusi 2.215.097.505.347 1.948.294.201.489 Cost of goods sold - distribution

Jumlah Beban Pokok Penjualan 4.575.407.367.444 4.073.725.872.514 Total Cost of Goods Sold

Pada tahun 2009 dan 2008, tidak ada pembelian

dari satu pihak pemasok dengan jumlah akumulasi setahun di atas 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi.

In 2009 and 2008, there were no purchases made from any single supplier with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales.

23. BEBAN USAHA 23. OPERATING EXPENSES Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows:

2009 2008

Beban Penjualan Selling Expenses Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 570.110.284.354 513.114.663.623 Salaries, wages and employee benefits Promosi 547.365.330.449 576.139.717.620 Promotions Penelitian dan pengembangan pasar 254.244.967.300 215.718.671.682 Market research and development Konferensi dan pertemuan 137.754.975.773 110.031.104.280 Conferences and conventions Perlengkapan penjualan 128.010.444.236 89.796.494.679 Selling supplies Transportasi dan pengiriman 120.841.153.028 100.269.409.387 Transportation and delivery Perjalanan 99.664.285.346 99.912.903.914 Travelling Royalti (Catatan 27c, 27h, 27i dan 27j) 75.013.164.797 65.347.658.780 Royalty fees (Notes 27c, 27h, 27i and 27j) Penjualan kanvasing 52.918.904.357 42.403.792.729 Sales of canvassing Sewa 51.271.465.052 44.598.354.816 Rental Penyusutan (Catatan 10) 47.972.043.295 46.874.286.718 Depreciation (Note 10)

Page 192: Kal Bear 2009

190 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

75

23. BEBAN USAHA (lanjutan) 23. OPERATING EXPENSES (continued)

2009 2008

Beban Penjualan (lanjutan) Selling Expenses (continued)

Pos dan telekomunikasi 33.386.569.974 25.661.332.710 Postage and telecommunication Pemeliharaan dan perbaikan 26.470.772.948 30.583.156.521 Repairs and maintenance Peralatan dan perlengkapan 26.207.205.736 17.782.103.644 Equipment and supplies Representasi dan jamuan 21.327.176.064 46.943.701.844 Representation and entertainment Beban ekspor 19.209.377.567 2.770.709.713 Export charges Penghapusan persediaan 28.744.952.151 25.998.206.431 Inventories written-off Pensiun 16.355.494.905 16.508.312.075 Pension costs Asuransi dan pajak 13.023.504.404 11.257.227.728 Insurance and taxes Listrik, air dan gas 11.196.827.179 13.257.961.361 Electricity, water and gas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar) 67.422.006.474 43.048.735.775 Others (each below Rp3 billion)

Jumlah Beban Penjualan 2.348.510.905.389 2.138.018.506.030 Total Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 225.587.564.039 215.704.235.212 Salaries, wages and employee benefits Penyusutan (Catatan 10) 53.392.174.120 43.201.593.203 Depreciation (Note 10) Pemeliharaan dan perbaikan 27.604.457.341 23.282.330.217 Repairs and maintenance Jasa profesional 25.940.456.019 16.766.551.515 Professional fees Pos dan telekomunikasi 20.451.163.779 18.503.953.078 Postage and telecommunication Pelatihan tenaga kerja 14.191.051.559 13.477.194.092 Personnel training Hubungan masyarakat 11.923.981.192 4.897.808.423 Public relations Listrik, air dan gas 10.489.522.715 9.202.206.920 Electricity, water and gas Sewa 9.108.248.894 7.825.392.047 Rental Asuransi dan pajak 7.968.352.598 6.529.912.545 Insurance and taxes Peralatan dan perlengkapan 7.770.204.539 3.298.730.100 Equipment and supplies Pensiun 7.015.278.287 5.827.800.421 Pension costs Lain-lain (masing-masing di bawah Rp4 miliar) 97.351.381.528 81.717.286.206 Others (each below Rp4 billion)

Jumlah Beban Umum dan Administrasi 518.793.836.610 450.234.993.979 Total General and Administrative Expenses

Beban Penelitian dan Pengembangan Research and Development Expenses Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 28.949.829.400 28.430.560.211 Salaries, wages and employee benefits Penelitian dan pengembangan 25.125.901.697 14.062.997.871 Research and development Transportasi 3.512.889.868 2.686.553.392 Transportation Penyusutan (Catatan 10) 3.507.727.842 2.546.975.648 Depreciation (Note 10) Percobaan klinis 3.287.623.075 8.029.405.958 Clinical trials Bahan baku 3.172.475.864 4.770.424.456 Materials Pemeliharaan dan perbaikan 988.780.017 1.004.713.912 Repairs and maintenance Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 10.215.637.400 11.142.979.141 Others (each below Rp1 billion)

Jumlah Beban Penelitian dan Pengembangan 78.760.865.163 72.674.610.589 Total Research and Development Expenses

Jumlah Beban Usaha 2.946.065.607.162 2.660.928.110.598 Total Operating Expenses

Page 193: Kal Bear 2009

191PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

76

24. PENGHASILAN BUNGA 24. INTEREST INCOME Penghasilan bunga diperoleh dan dihasilkan dari: Interest income was derived and earned from the

following:

2009 2008

Call deposit dan deposito berjangka 56.397.533.680 39.761.180.755 Call and time deposits Investasi jangka pendek 1.098.573.938 4.564.241.886 Short-term investments Jasa giro dan lainnya 7.975.755.912 9.695.180.337 Current accounts and others

Jumlah 65.471.863.530 54.020.602.978 Total

25. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 25. INTEREST EXPENSE AND FINANCIAL

CHARGES Rincian beban bunga dan keuangan adalah

sebagai berikut: The details of interest expense and financial

charges are as follows:

2009 2008

Beban bunga dan provisi: Interest expense and provision: Pinjaman bank dan lain-lain 30.382.069.603 12.247.191.477 Bank loans and others Hutang obligasi 17.545.992.143 36.963.669.110 Bonds payable Hutang sewa pembiayaan 135.312.232 124.667.604 Obligations under finance leases Beban administrasi 5.385.830.234 2.710.142.061 Administration charges

Jumlah 53.449.204.212 52.045.670.252 Total

26. IMBALAN KERJA KARYAWAN 26. EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT

BENEFITS Rincian beban imbalan kerja karyawan Grup

dialokasikan pada akun beban produksi dan beban usaha sebagai berikut:

The details of the cost of employee benefits of the Group charged to production costs and operating expenses are as follows:

31 Desember 2009/December 31, 2009

Program Dana Pensiun/ Tanpa Pension Pendanaan/ Jumlah/ Program Unfunded Total

Biaya jasa kini 23.370.583.126 18.781.954.017 42.152.537.143 Current service cost Hasil investasi (31.375.749.289) (5.547.895.752) (36.923.645.041) Gains on investments Beban bunga 19.732.479.991 14.981.109.730 34.713.589.721 Interest cost Biaya jasa lalu - 76.329.904 76.329.904 Past service cost Kerugian aktuaria (342.799.045) (789.588.779) (1.132.387.824) Actuarial losses Amortisasi Amortization of biaya jasa lalu (vested) - 950.943.697 950.943.697 past service cost (vested)

Jumlah 11.384.514.783 28.452.852.817 39.837.367.600 Total

Page 194: Kal Bear 2009

192 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

77

26. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 26. EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS (continued)

31 Desember 2008/December 31, 2008

Program Dana Pensiun/ Tanpa Pension Pendanaan/ Jumlah/ Program Unfunded Total

Biaya jasa kini 18.336.016.174 15.806.918.303 34.142.934.477 Current service cost Hasil investasi 27.644.169.104 2.155.338.133 29.799.507.237 Gains on investments Beban bunga 18.046.264.889 14.029.861.471 32.076.126.360 Interest cost Biaya jasa lalu - 303.195.050 303.195.050 Past service cost Kerugian aktuaria 450.402.088 (314.740.279) 135.661.809 Actuarial losses Amortisasi Amortization of biaya jasa lalu (vested) - 724.781.048 724.781.048 past service cost (vested)

Jumlah 64.476.852.255 32.705.353.726 97.182.205.981 Total

Estimasi kewajiban (selisih lebih nilai wajar aset program atas kewajiban aktuaria) imbalan kerja Grup adalah sebagai berikut:

The estimated liabilities for employee benefits (excess of fair value of plan assets over actuarial liabilities) of the Group are as follows:

31 Desember 2009/ December 31, 2009 Program Dana Pensiun/ Tanpa Pension Pendanaan/ Program Unfunded

Nilai tunai kewajiban 212.201.884.453 156.458.739.242 Present value of obligations Biaya jasa lalu belum diakui - (15.092.114.189) Unrecognized past service costs Keuntungan aktuaria Unrecognized actuarial belum diakui 6.413.269.764 15.124.684.092 gains Nilai wajar aset bersih (310.433.481.797) (48.488.602.306) Net fair value of plan assets

Estimasi kewajiban imbalan kerja Estimated liabilities for employees’ karyawan (selisih lebih kewajiban service entitlement benefits aktuaria atas aset bersih (Excess of fair value of pension plan dana pensiun) (91.818.327.580) 108.002.706.839 assets over actuarial liabilities) 31 Desember 2008/ December 31, 2008 Program Dana Pensiun/ Tanpa Pension Pendanaan/ Program Unfunded

Nilai tunai kewajiban 167.674.043.792 127.962.677.932 Present value of obligations Biaya jasa lalu belum diakui - (16.119.387.795) Unrecognized past service costs Keuntungan aktuaria Unrecognized actuarial belum diakui 20.065.908.027 25.999.282.947 gains Nilai wajar aset bersih (230.343.116.115) (38.326.872.335) Net fair value of plan assets

Estimasi kewajiban imbalan kerja Estimated liabilities for employees’ karyawan (selisih lebih kewajiban service entitlement benefits aktuaria atas aset bersih (Excess of fair value of pension plan dana pensiun) (42.603.164.296) 99.515.700.749 assets over actuarial liabilities)

Page 195: Kal Bear 2009

193PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

78

26. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 26. EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS (continued)

Mutasi saldo estimasi kewajiban (selisih lebih nilai

wajar aset program atas kewajiban aktuarial) imbalan kerja Grup adalah sebagai berikut:

An analysis of the movements in balance of the estimated liabilities for employee’s service entitlement benefits (excess of plan assets over actuarial liabilities) of the Group is as follows:

31 Desember 2009/ December 31, 2009 Program Dana Pensiun/ Tanpa Pension Pendanaan/ Program Unfunded

Saldo awal tahun (42.603.164.296) 99.515.700.749 Balance at beginning of year Saldo awal kewajiban imbalan kerja PML, Beginning balance of PML’s employees’ benefit, Anak perusahan yang dikonsolidasikan Subsidiary consolidated in 2009 (Note 9) pada tahun 2009 (Catatan 9) - 67.587.801 Beban imbalan kerja tahun berjalan 11.384.514.783 28.452.852.817 Cost of employee benefits during the year Pembayaran kontribusi/imbalan kerja tahun berjalan (60.599.678.067) (20.033.434.528) Actual payments during the year

Kewajiban (dibayar di muka) Liabilities for employee benefits akhir tahun (91.818.327.580) 108.002.706.839 (prepayments) at end of year 31 Desember 2008/ December 31, 2008 Program Dana Pensiun/ Tanpa Pension Pendanaan/ Program Unfunded

Saldo awal tahun (57.029.136.537) 88.208.316.253 Balance at beginning of year Cost of employee benefits Beban imbalan kerja tahun berjalan 64.476.852.255 32.705.353.726 during the year Pembayaran kontribusi/imbalan kerja tahun berjalan (50.050.880.014) (21.397.969.230) Actual payments during the year

Kewajiban (dibayar di muka) Liabilities for employee benefits akhir tahun (42.603.164.296) 99.515.700.749 (prepayments) at end of year

Tidak ada aset yang diakui dalam neraca konsolidasi karena ketentuan untuk pengakuan aset yang disyaratkan dalam standar akuntansi tidak terpenuhi.

The above assets were not recognized in the consolidated balance sheets as the assets did not meet the recognition criteria under the accounting standards.

Page 196: Kal Bear 2009

194 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

79

26. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 26. EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS (continued)

Program Dana Pensiun Pension Plan

Perusahaan, Avesta, Bifarma, Danfar, Sanghiang,

Kageo Igar, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Fima, TSJ, GCM, MDI, EMP dan EPMT, menyelenggarakan program dana pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi persyaratan. Program ini memberikan imbalan kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Program pensiunan Perusahaan dan Anak perusahaan tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Kalbe, sedangkan program pensiunan Avesta dikelola oleh Dana Pensiun Avesta Continental Pack yang masing-masing telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Pendanaan program pensiun Grup berasal dari kontribusi pemberi kerja berkisar antara 6,5% sampai dengan 11,4% dari penghasilan dasar pensiun.

The Company, Avesta, Bifarma, Danfar, Sanghiang, Kageo Igar, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Fima, TSJ, GCM, MDI, EMP and EPMT have defined benefit retirement plans covering all of their qualified permanent employees. These plans provide employee benefits based on basic pensionable earnings and years of service of the covered employees. The pension plans of the Company and said Subsidiaries are managed by Dana Pensiun Kalbe, while Avesta’s plan is managed by Dana Pensiun Avesta Continental Pack. Each of these pension programs has obtained license from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. The Group’s contributions/funding to the said pension programs are determined at rates ranging from 6.5% to 11.4% of basic pensionable earnings of the covered employees.

Aset program tertentu terdiri dari rekening giro

bank, deposito berjangka, saham diperdagangkan di bursa, tanah dan bangunan, unit reksa dana serta penyertaan saham.

The plan assets consist of cash in banks, time deposits, investments in shares listed in the stock exchange, land and building, mutual fund units and investments in shares.

Perhitungan imbalan kerja untuk tahun yang

berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dihitung oleh PT Pointera Aktuarial Strategis (PAS), aktuaris independen, dengan menggunakan metode “projected unit of credit”. Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The above-mentioned provisions for employees’ service entitlement benefits for the years ended December 31, 2009 and 2008 are based on the actuarial calculations prepared by PT Pointera Aktuarial Strategis (PAS), independent firm of actuaries, using the “projected unit of credit” method. The key assumptions used for the said actuarial calculations in 2009 and 2008 are as follows:

2009 2008

Tingkat diskonto 11% 12% Discount rate Annual rate of increase in Tingkat kenaikan gaji per tahun 5%-10% 5%-10% compensation Tabel mortalita 100% TMI - 99 100% TMI - 99 Mortality table Tingkat cacat tetap 0,1% TMI - 99 0,1% TMI - 99 Permanent disability rate Tingkat pengunduran diri 1% 1% Resignation rate Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Retirement age

Page 197: Kal Bear 2009

195PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

80

26. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 26. EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS (continued)

Imbalan Kerja Tanpa Pendanaan Employee Benefits Without Funding

Grup juga memberikan imbalan kerja lain selain

imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan.

The Group also provides for other employee benefits in addition to the service entitlement benefits provided under the Labor Law.

Tambahan imbalan kerja lain tersebut pada tahun

2009 dan 2008 juga dihitung oleh PAS, dengan menggunakan metode “projected unit of credit”. Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The above-mentioned additional provisions for other employees’ service entitlement benefits for the years 2009 and 2008 are also based on the actuarial calculations prepared by PAS, using the “projected unit of credit” method. The key assumptions used for the said actuarial calculations in 2009 and 2008 are as follows:

2009 2008

Tingkat diskonto 11% 12% Discount rate Annual rate of increase in Tingkat kenaikan gaji per tahun 5%-10% 5%-10% compensation Tabel mortalita 100% TMI - 99 100% TMI - 99 Mortality table Tingkat cacat tetap 0,1% TMI - 99 0,1% TMI - 99 Permanent disability rate Tingkat pengunduran diri 1% 1% Resignation rate Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Retirement age 27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN

KONTINJENSI 27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS

AND CONTINGENCIES

Pihak Ketiga Third Parties

Perusahaan Company

a. Pada tanggal 23 Agustus 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian joint venture dengan Orange Drugs Ltd., Nigeria (“ODL”), sehubungan dengan pendirian Orange Kalbe Limited (“OKL”) di Lagos, Nigeria, dengan modal dasar awal sejumlah Naira (N) 20 juta yang terbagi atas 20 juta saham biasa dengan nilai nominal per saham sejumlah N1. Dari modal dasar tersebut, sejumlah N6 juta atau sebesar 30% kepemilikan saham akan diambil dan disetor penuh oleh Perusahaan. OKL antara lain akan bergerak di bidang pabrikan produk obat-obatan dari ODL dan Perusahaan. Perjanjian tersebut juga antara lain mengatur kewajiban masing-masing Perusahaan dan ODL sehubungan kegiatan pendirian dan pengembangan OKL. Selanjutnya berdasarkan akta pendirian OKL pada tanggal 29 November 2005, modal dasar OKL menjadi N100 juta yang terbagi atas 100 juta saham biasa dengan persentase kepemilikan saham Perusahaan sebesar 30%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, OKL masih dalam tahap pengembangan dan belum memulai kegiatan komersialnya.

a. On August 23, 2005, the Company entered into a joint venture agreement with Orange Drugs Ltd., Nigeria (“ODL”) in connection with the establishment of Orange Kalbe Limited (“OKL”) in Lagos, Nigeria, with an initial authorized capital amounting to Naira (N) 20 million, consisting of 20 million common shares with par value per share of N1. Out of the said total authorized capital, N6 million or 30% shares ownership shall be subscribed and fully paid by the Company. OKL shall engage, among others, in the manufacture of pharmaceutical products from ODL and the Company. The said agreement also provides for, among others, the obligations of the Company and ODL in respect of the establishment and development of OKL. Further, based on OKL’s deed of establishment dated November 29, 2005, the initial authorized capital was increased to become N100 million, consisting of 100 million common shares, with the Company’s percentage of ownership still maintained at 30%. Up to December 31, 2009, OKL is still under development stage and has not yet commenced its commercial operations.

Page 198: Kal Bear 2009

196 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

81

27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)

Perusahaan (lanjutan) Company (continued)

b. Perusahaan mengadakan perjanjian manajemen investasi portofolio dengan PT Kresna Sekuritas (Kresna bertindak sebagai “Manajer Investasi”), dimana Perusahaan setuju menunjuk Kresna untuk menginvestasikan dan mengelola portofolio Perusahaan. Berdasarkan perjanjian tersebut, portofolio terdiri dari kas dan aset yang dialokasikan untuk diinvestasikan dan dikelola oleh Manajer Investasi. Lebih lanjut disebutkan di dalam perjanjian bahwa investasi tersebut adalah dalam bentuk saham, surat-surat berharga, reksa dana dan lain-lainnya. Oleh karena itu, Manajer Investasi harus melaporkan nilai aset bersih dari portofolio setiap bulan kepada Perusahaan. Sebagai Manajer Investasi, Kresna berhak atas 1,00% jasa manajemen dari Nilai Aset Bersih. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 5 September 2009. Nilai aset bersih dari dana Perusahaan yang dikelola oleh Manager Investasi adalah sejumlah Rp10.577.328.316 pada tanggal 31 Desember 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Investasi Jangka Pendek, bersih” di neraca konsolidasi (Catatan 4).

b. The Company entered into portfolio investment management agreement with PT Kresna Sekuritas (Kresna, acting as “Fund Manager”), whereby the Company appointed Kresna to invest and manage the Company’s investment portfolio. Based on the said agreement, the investment portfolio will consist of cash and assets, which shall be invested and managed by the Fund Manager. Furthermore, the agreement also provides that the investment placements shall be in the form of traded shares of stock, commercial papers, mutual fund units and other marketable securities. Accordingly, the Fund Manager is required to report to the Company every month regarding the net asset value of the Company’s investment portfolio under its management. As Fund Manager, Kresna is entitled to a 1.00% management fee based on the Net Asset Value of the investment porfolio. This agreement was expired on September 5, 2009. The net asset value of the Company’s funds managed by the Fund Manager amounted to Rp10,577,328,316 as of December 31, 2008 and presented as part of “Short-term Investments, net” in the consolidated balance sheets (Note 4).

c. Perusahaan dan Anak perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi memproduksi produk tertentu berdasarkan perjanjian lisensi dengan perusahaan-perusahaan farmasi internasional, seperti PT Pfizer Indonesia, Baxter International Inc., Amerika Serikat, Baxter Deutschland GMBH, Jerman, Astellas Pharma Inc., Jepang, BioGaia AB, Swedia, Helsinn Birex Pharmaceutical Ltd., Irlandia, Daiichi Seiyaku Co., Ltd., Jepang, Biochem Pharmaceutical Industries Ltd., India., dan Pacific Pharmaceutical Co., Ltd., Korea, (secara bersama-sama disebut “Pemberi Lisensi”). Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi tersebut memperoleh hak eksklusif untuk memproduksi, memasarkan dan melakukan pendaftaran produk-produk lisensi yang bersangkutan di Indonesia.

c. The Company and its pharmaceutical Subsidiaries manufacture certain products under licensing agreements with international pharmaceutical companies, such as, PT Pfizer Indonesia, Baxter International Inc., USA, Baxter Deutschland GMBH, Germany, Astellas Pharma Inc., Japan, BioGaia AB, Sweden, Helsinn Birex Pharmaceutical Ltd., Ireland, Daiichi Seiyaku Co., Ltd., Japan, Biochem Pharmaceutical Industries Ltd., India and Pacific Pharmaceutical Co., Ltd., Korea, (collectively referred to herein as the “Licensors”). Under the related licensing agreements, the Company and its pharmaceutical Subsidiaries have the exclusive rights to produce, market and register the licensed products in Indonesia.

Sebagai kompensasinya, Perusahaan dan Anak perusahaan membayar royalti kepada perusahaan pemberi Lisensi yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan bersih produk berlisensi tersebut. Beban royalti tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).

As compensation, royalty fees are paid to the Licensors computed based on certain agreed percentages of the net sales of the licensed products. Such royalty fees are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).

Page 199: Kal Bear 2009

197PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

82

27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)

Perusahaan (lanjutan) Company (continued)

d. Perusahaan mengadakan perjanjian produksi

dengan IDS Manufacturing Sdn., Bhd., Malaysia dan Wrapsa Packaging & Manufacturing Pty., Ltd., Afrika Selatan (secara bersama-sama disebut “Pabrikan”). Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan menunjuk Pabrikan untuk memproduksi produk di bawah merek dagang “Woods” di masing-masing wilayah yang bersangkutan. Sehubungan dengan ini, Perusahaan juga secara terpisah mengadakan perjanjian distribusi dengan Delfi Singapore Pte., Ltd. (Delfi) dan Permark Pty., Ltd., Afrika Selatan (Permark) (secara bersama-sama disebut “Distributor”). Perjanjian dengan Distributor telah dihentikan masing-masing pada tanggal 30 Desember 2008 dan 26 Februari 2008. Perjanjian distribusi dengan Distributor tersebut selanjutnya dilakukan dengan Kalbe International Pte., Ltd. (Anak Perusahaan). Dalam perjanjian distribusi tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan menunjuk Distributor untuk menjual dan mendistribusikan produk yang diproduksi oleh Pabrikan tersebut di atas di masing-masing wilayah yang bersangkutan. Sebagai kompensasi, Perusahaan dan Anak perusahaan membayar ongkos produksi dan biaya distribusi tertentu masing-masing kepada Pabrikan dan Distributor tersebut.

d. The Company has product manufacturing agreements with IDS Manufacturing Sdn., Bhd., Malaysia and Wrapsa Packaging & Manufacturing Pty., Ltd., South Africa (collectively referred to herein as the “Contract Manufacturers”). Under these agreements, the Company engages the Contract Manufacturers to manufacture products under the “Woods” trademark in the respective territories of the latter. Relative to this, the Company also separately entered into distributorship agreements with Delfi Singapore Pte., Ltd. (Delfi) and Permark Pty., Ltd., South Africa (Permark) (collectively referred to herein as the “Distributors”). The agreements with Distributors were terminated on December 30, 2008 and February 26, 2008, respectively. Subsequently, the said distributorship agreements were conducted between Distributors and Kalbe International Pte., Ltd. (a Subsidiary). Under the said distributorship agreements, the Company and its Subsidiary appointed the Distributors to sell and distribute the subject products manufactured by the Contract Manufacturers in the Territories. As compensation, the Company and its Subsidiary pay the agreed manufacturing charges and distribution fees to the Contract Manufacturers and Distributors, respectively.

Perjanjian di atas berlaku selama dua (2) tahun sejak tanggal penandatanganan dan dengan sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun, sampai salah satu pihak memutuskan perjanjian dengan pemberitahuan tertulis minimal tiga (3) sampai dengan enam (6) bulan di muka.

The above-mentioned agreements were valid for two (2) years from the date of signing, and thereafter, are automatically renewable annually. In case of termination, written notice should be given at least three (3) to six (6) months in advance by the party or parties concerned.

e. Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi

dengan Laboratoire Aguettant S.A.S., Perancis, Sun Pharmaceutical Industries Ltd., India, Gador S.A., Argentina, Themis Medicare Ltd., India, Medicell Pharmaceutical (S) Pte., Ltd., Singapura, Smith&Nephew Pte., Ltd., Singapura, Samyang Corporation, Korea, BioGaia AB, Swedia, Cipla Ltd., India, Emcure Pharmaceuticals Ltd., India, Medestea Research & Production S.P.A., Italy, Lallemand Pharma AG, Swedia,

e. The Company entered into distribution agreements with Laboratoire Aguettant S.A.S., France, Sun Pharmaceutical Industries Ltd., India, Gador S.A., Argentina, Themis Medicare Ltd., India, Medicell Pharmaceutical (S) Pte., Ltd., Singapore, Smith&Nephew Pte., Ltd., Singapore, Samyang Corporation, Korea, BioGaia AB, Sweden, Cipla Ltd., India, Emcure Pharmaceuticals Ltd., India, Medestea Research & Production S.P.A., Italy, Lallemand Pharma AG, Switzerland,

Page 200: Kal Bear 2009

198 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

83

27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)

Perusahaan (lanjutan) Company (continued)

Baxter Healthcare (Asia) Pte., Ltd., Singapura,

BIPL Co., Ltd., Korea, Boryung Pharmaceuticals Co., Ltd., Korea, BTC S.r.l, Italia, ProStrakan Group Plc, Inggris, Fujisawa Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang, GL Corporation, Korea, Helsinn Birex Pharmaceuticals Ltd., Irlandia, Helsinn Healthcare SA., Swiss, IBSA Institut Biochimique SA., Swiss, Lifestream Pharma N.V./S.A., Belgia, Orion Pharma, Finlandia, PT Pisma Medica Indonesia, Q Med AB, Swedia, Shandong Kexing Bioproducts Co., Ltd., China, Shandong New Time Pharmaceuticals Co., Ltd., China, Sinclair Pharmaceuticals Ltd., Inggris, Smith&Nephew Inc., Amerika Serikat, Spencer Food Industrial B.V., Belanda, Sunstar Suisse SA, Swiss, Sunstar Inc., Jepang, Strakan International Ltd., Inggris, Tipco F&B Co., Ltd., Thailand dan Woo Shin Medics Co., Korea sehubungan dengan pendistribusian produk-produk pemasok di wilayah Indonesia sesuai dengan syarat dan kondisi yang ditetapkan dalam perjanjian.

Baxter Healthcare (Asia) Pte., Ltd., Singapore, BIPL Co., Ltd., Korea, Boryung Pharmaceuticals Co., Ltd., Korea, BTC S.r.l, Italia, ProStrakan Group Plc, United Kingdom, Fujisawa Pharmaceutical Co., Ltd., Japan, GL Corporation, Korea, Helsinn Birex Pharmaceuticals Ltd., Ireland, Helsinn Healthcare SA., Switzerland, IBSA Institut Biochimique SA., Switzerland, Lifestream Pharma N.V./S.A., Belgium, Orion Pharma, Finland, PT Pisma Medica Indonesia, Q Med AB, Sweden, Shandong Kexing Bioproducts Co., Ltd., China, Shandong New Time Pharmaceuticals Co., Ltd., China, Sinclair Pharmaceuticals Ltd., United Kingdom, Smith&Nephew Inc., USA, Spencer Food Industrial B.V., Netherlands, Sunstar Suisse SA, Switzerland, Sunstar Inc., Japan, Strakan International Ltd., United Kingdom, Tipco F&B Co., Ltd., Thailand and Woo Shin Medics Co., Korea, in relation to the distribution of their products in the territory of Indonesia under the terms and conditions as stated in the agreements.

f. Sepanjang tahun 2008, Perusahaan

melakukan kontrak opsi beli atau jual mata uang dolar AS yang jatuh tempo pada berbagai tanggal di tahun 2008. Kontrak opsi beli atau jual ini mensyaratkan Perusahaan untuk membeli atau menjual dolar AS pada kurs tertentu yang telah diperjanjikan dengan persyaratan-persyaratan sebagaimana tertera dalam kontrak tersebut.

f. During 2008, the Company entered into contracts for option sale or purchase of U.S. dollar which matured on various dates in 2008. The said contracts required the Company to purchase or sell U.S. dollar in the strike prices under the terms and conditions as stated in the agreements.

g. Pada bulan Januari 2009, melalui surat

keterbukaan informasi Perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia No. 004/CSEC-KF/I-09 tanggal 16 Januari 2009, Perusahaan melaporkan bahwa JP Morgan Chase Bank, N.A., London (JP Morgan) telah mengajukan klaim sejumlah US$19.194.206 yang menurut JP Morgan diakibatkan atas pelanggaran pasal tertentu 2002 ISDA Master Agreement mengenai transaksi derivatif. Perusahaan menolak klaim tersebut karena Perusahaan belum pernah menyetujui maupun menandatangani dokumen tersebut.

g. In January 2009, the Company has reported to the Indonesia Stock Exchange with letter No. 004/CSEC-KF/I-09 dated January 16, 2009, that the Company has received a claim from JP Morgan Chase Bank, N.A., London (JP Morgan) amounting US$19,194,206. The underlying basis on the claim is the violation of certain article of 2002 ISDA Master Agreement related to derivative transaction. The Company has rejected the claim because the Company never approved and/or signed the above-mentioned document.

Page 201: Kal Bear 2009

199PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

84

27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)

Perusahaan (lanjutan) Company (continued)

Kemudian, pada bulan Februari 2009, Perusahaan melalui kuasa hukumnya yaitu advokat dan konsultan hukum dari Law Firm Hotman Paris & Partners telah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 256/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. Gugatan perdata ini ditujukan kepada JP Morgan Chase Bank, National Association, Cabang Jakarta dan pihak-pihak terkait sehubungan dengan klaim di atas. Dasar gugatan adalah adanya perbuatan melawan hukum dan pelanggaran terhadap Peraturan Bank Indonesia tertentu, atas hal tersebut Perusahaan menuntut kompensasi ganti rugi sejumlah US$120 juta.

Later, in February 2009, the Company through its legal attorney, Hotman Paris & Partners Law Firm, has filed a lawsuit in the South Jakarta District Court by the case number 256/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. This lawsuit was made against JP Morgan Chase Bank, National Association, Jakarta Branch and its related parties regarding the above-mentioned claim. The underlying basis of the lawsuit is the law violation and a breach of certain articles of Bank Indonesia regulation, for which the Company demanded a compensation of US$120 million.

Gugatan tersebut dicabut oleh Perusahaan

sesuai suratnya tertanggal 30 Juni 2009 melalui kuasa hukum Perusahaan yang telah diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 30 Juni 2009.

This lawsuit was withdrawn by the Company in accordance with the letter dated June 30, 2009 through its legal attorney that was received by the South Jakarta District Court dated June 30, 2009.

Pada bulan Maret 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London melalui kuasa hukumnya Adnan Kelana Haryanto & Hermanto telah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Gugatan perdata ini ditujukan kepada Perusahaan untuk melaksanakan Putusan dari The High Court of Justice, Queen’s Bench Division, Commercial Court, Royal Courts of Justice di London. Gugatan tersebut tidak diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sesuai Putusan tertanggal 1 Juni 2009 No. 89/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Kemudian pada tanggal 21 Juli 2009, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Banding dari Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan oleh JP Morgan Chase Bank, National Association.

In March 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London through its legal attorney, Adnan Kelana Haryanto & Hermanto, has filed a lawsuit in the Central Jakarta District Court by the case number 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. This lawsuit was made against the Company to execute the decision from The High Court of Justice, Queen’s Bench Division, Commercial Court, Royal Courts of Justice in London. This lawsuit was not accepted by the Central Jakarta District Court in accordance with the Decision dated on June 1, 2009 No. 89/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Later, on July 21, 2009, the Company received appeal notification letter from bailiff of Central Jakarta District Court which filed by JP Morgan Chase Bank, National Association.

Sampai dengan tanggal 11 Maret 2010,

gugatan tersebut masih dalam status banding di Pengadilan Tinggi. Manajemen Perusahaan berpendapat, penyelesaian akhir dari masalah hukum tersebut tidak akan berdampak buruk terhadap hasil usaha dan posisi keuangan Perusahaan.

Up to March 11, 2010, this lawsuit is still under appeal in the High Court. The Company’s management believes that the final outcome of this legal matter will not have a material adverse effect on the results of operations and financial position of the Company.

Page 202: Kal Bear 2009

200 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

85

27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)

Sanghiang Sanghiang

h. Pada bulan April 2003, Sanghiang

mengadakan perjanjian lisensi dan pengadaan persediaan dengan Martek Biosciences Corporation, perusahaan Delaware USA (Martek), yang berlaku efektif hingga 25 tahun sejak pertama kali penjualan komersial (bulan September 2003). Berdasarkan perjanjian ini, Sanghiang akan memperoleh lisensi non-eksklusif dari Martek untuk menggunakan, memasarkan, mengimpor, mengekspor, mendistribusikan, melakukan penawaran penjualan dan/atau menjual setiap produk Sanghiang yang berisikan produk Martek.

h. In April 2003, Sanghiang entered into a license and supply agreement with Martek Biosciences Corporation, a Delaware, USA corporation (Martek), which is valid for 25 years from the date of the first commercial sale (in September 2003). Based on this agreement, Martek granted Sanghiang a non-exclusive license to use, market, import, export, distribute, offer for sale and/or sell any Sanghiang’s products that contain Martek products.

Sebagai kompensasinya, Sanghiang membayar biaya royalti sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian. Biaya royalti yang dibebankan pada operasi disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).

As compensation, Sanghiang pays Martek royalty fee in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement. Royalty fees charged to operations are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).

i. Sanghiang mengadakan perjanjian lisensi

dengan Morinaga Milk Industry Co., Ltd., Jepang (Morinaga), yang berlaku efektif sampai dengan tanggal 1 September 2004 dan otomatis diperpanjang selama lima (5) tahun dari periode terakhir yang berlaku. Berdasarkan perjanjian tersebut, Sanghiang berhak untuk memproduksi dan memasarkan produk berlisensi dengan merek dagang Morinaga di pasaran lokal. Sebagai kompensasinya, Sanghiang wajib membayar royalti kepada Morinaga sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian. Beban royalti tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).

i. Sanghiang entered into a license agreement with Morinaga Milk Industry Co., Ltd., Japan (Morinaga), which was initially valid up to September 1, 2004, and was automatically renewed for another five (5) years starting from the said expiry date of the previous contract period. Based on this agreement, Sanghiang has the right to produce and distribute in the domestic market the licensed products under Morinaga’s trademarks. As compensation, Sanghiang pays Morinaga royalty fees in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement. Such royalty fees are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).

j. Sanghiang juga mengadakan perjanjian jasa

bantuan teknis dengan Morinaga, yang berlaku sampai dengan tanggal 1 Januari 2004, dan otomatis diperpanjang setiap satu (1) tahun berikutnya, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis enam (6) bulan sebelumnya. Berdasarkan perjanjian ini, Morinaga setuju untuk memberikan bantuan teknologi kepada Sanghiang dalam mengembangkan dan memproduksi produk Hospital Diet tertentu. Sebagai kompensasinya, Sanghiang wajib membayar royalti kepada Morinaga sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian. Beban royalti yang dibebankan ke operasi disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).

j. Sanghiang also has a technical assistance agreement with Morinaga, which was initially valid up to January 1, 2004, and thereafter, automatically renewable on a yearly basis, unless written notice of termination is given six (6) months in advance by either party. Based on this agreement, Morinaga agreed to provide Sanghiang with technology assistance to develop and manufacture certain hospital diet products. As compensation, Sanghiang pays Morinaga royalty fee in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement. Royalty fees charged to operations are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).

Page 203: Kal Bear 2009

201PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

86

27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)

Sanghiang (lanjutan) Sanghiang (continued)

k. Sanghiang mengadakan beberapa perjanjian

dengan PT Ultra Jaya Milk Tbk. (UJ), PT Sugizindo (SZ), PT Ikapharmindo Putramas (IP), PT Milko Beverage Industry (MBI), PT Netania Kasih Karunia (NKK), dan PT Sari Husada Tbk. (SH), dan otomatis diperpanjang kecuali dihentikan oleh salah satu pihak. Berdasarkan perjanjian-penjanjian ini, UJ, SZ, IP, MBI, NKK dan SH setuju untuk memproduksi produk tertentu atas nama Sanghiang. Sebagai kompensasinya, Sanghiang membayar UJ, SZ, IP, MBI, NKK dan SH biaya produksi sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang relevan dengan perjanjian.

k. Sanghiang entered into separate agreements with PT Ultra Jaya Milk Tbk. (UJ), PT Sugizindo (SZ), PT Ikapharmindo Putramas (IP), PT Milko Beverage Industry (MBI), PT Netania Kasih Karunia (NKK), and PT Sari Husada Tbk. (SH), which are all, automatically renewable unless written notice of termination is given by either party. Based on the said agreements, UJ, SZ, IP, MBI, NKK and SH agreed to manufacture certain products on behalf of Sanghiang. As compensation, Sanghiang pays UJ, SZ, IP, MBI, NKK and SH manufacturing fees in accordance with the relevant terms and conditions of their respective agreements.

Bintang Toedjoe Bintang Toedjoe

l. Bintang Toedjoe telah mengajukan gugatan

perdata terhadap PT Henson Farma, Surabaya, melalui Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat, karena penggunaan merek yang memiliki persamaan dengan merek “Extra Joss” milik Bintang Toedjoe pada tanggal 15 Juli 1997. Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusannya yang menolak gugatan penggugat sebagaimana dijelaskan dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor. 272/PDT.G/1997/PN.JKT.PST, tanggal 20 November 1997. Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini, Bintang Toedjoe telah melakukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung (MA), namun kembali permohonan Bintang Toedjoe ditolak oleh MA sebagaimana dijelaskan dalam putusan MA Nomor. 4071K/Pdt/1998, tanggal 28 April 2000. Atas putusan MA tersebut, Bintang Toedjoe kembali melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali atas dasar adanya bukti baru (novum) ke MA melalui Surat Permohonan Peninjauan Kembali Nomor. 03/SRT.PDT.PK/2001/PN. JKT.PST tanggal 7 Februari 2001. Sampai dengan tanggal 11 Maret 2010, tanggal laporan auditor independen, pemeriksaan peninjauan kembali masih berlangsung.

l. On July 15, 1997, Bintang Toedjoe has filed a legal suit against PT Henson Farma, Surabaya (HF) in the district court of Central Jakarta to disallow the continued use by HF of a certain product brand name, which Bintang Toedjoe claims to have a similarity or resemblance to its “Extra Joss”. Such petition by Bintang Toedjoe was rejected by the district court of Central Jakarta in its letter No. 272/PDT.G/1997/PN.JKT.PST, dated November 20, 1997. Then, Bintang Toedjoe filed an appeal to the Supreme Court. However, the Supreme Court also rejected Bintang Toedjoe’s petition in its decision letter No. 4071K/Pdt/1998 dated April 28, 2000. Bintang Toedjoe has applied for re-evaluation of the said decision of the Supreme Court in its Request for Re-evaluation Letter No. 03/SRT.PDT.PK/2001/PN.JKT.PST dated February 7, 2001. Up to March 11, 2010, the date of independent auditors’ report, such request for re-evaluation is still in process.

Page 204: Kal Bear 2009

202 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

87

27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)

Bintang Toedjoe (lanjutan) Bintang Toedjoe (continued)

m. Pada tanggal 16 Agustus 2006, Bintang

Toedjoe mengadakan perjanjian dengan PT Coca Cola Indonesia (“CCI”) untuk produk “ready to drink”. Perjanjian tersebut telah dikaji dan diubah pada tanggal 14 November 2006 yang mengatur bahwa CCI akan memproduksi dan memasarkan produk “ready to drink”.

m. On August 16, 2006, Bintang Toedjoe entered into an agreement with PT Coca Cola Indonesia (“CCI”) for ready-to-drink products. The agreement has been revised and amended on November 14, 2006, which provides that CCI shall produce and market ready-to-drink products.

Hexpharm Hexpharm

n. Pada tanggal 2 Juli 2002, Hexpharm

melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (in) dengan PT Sterling Products Indonesia (SPI) mengenai beberapa macam produk yang diproduksi. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dan terakhir diperpanjang kembali pada tanggal 1 Januari 2007.

n. On July 2, 2002, Hexpharm entered into a toll manufacturing (in) agreement with PT Sterling Products Indonesia (SPI) for the production of certain products. This agreement is automatically renewable and the latest renewal was on January 1, 2007.

o. Pada tanggal 2 Januari 2001, Hexpharm

melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (out) dan toll manufacturing (in) dengan PT Bernofarm. Biaya toll manufacturing ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dengan persetujuan kedua belah pihak.

o. On January 2, 2001, Hexpharm entered into a toll manufacturing (out) and toll manufacturing (in) agreement with PT Bernofarm. Toll manufacturing cost is determined based on the terms agreed by both parties. This agreement is automatically renewable with agreement by both parties.

p. Pada tanggal 27 Oktober 2009, Hexpharm

memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Commonwealth berupa fasilitas cerukan sejumlah Rp3 miliar dan fasilitas demand loan sejumlah Rp7 miliar. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 27 Oktober 2010. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan Hexpharm sejumlah Rp10 miliar serta mesin Hexpharm sejumlah Rp4,9 miliar (Catatan 10).

p. On October 27, 2009, Hexpharm obtained credit facilities from PT Bank Commonwealth, which consist of an overdraft facility with a maximum credit limit of Rp3 billion and demand loan facility of Rp7 billion. These loan facilities valid until October 27, 2010. These loan facilities are secured by Hexpharm’s land and building amounting to Rp10 billion and machinery amounting to Rp4.9 billion (Note 10).

Page 205: Kal Bear 2009

203PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

88

27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)

Fima Fima

q. Fima mengadakan perjanjian lisensi merek

dagang dengan Sarl K’Noe, yang berlaku selama sepuluh (10) tahun, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis delapan belas (18) bulan sebelumnya. Sebagai kompensasinya, Fima wajib membayar royalti kepada Sarl K’Noe sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian.

q. Fima entered into a trade-mark license agreement with Sarl K’Noe, which is valid up to ten (10) years, unless written notice of termination is given eighteen (18) months in advance by either party. As compensation, Fima pays Sarl K’Noe royalty fee in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement.

EPMT EPMT

r. EPMT dan Anak perusahaannya mengadakan

perjanjian distribusi dengan beberapa pihak ketiga, yang terdiri dari pemasok dalam dan luar negeri, sehubungan dengan pendistribusian produk-produk pemasok di wilayah Indonesia sesuai dengan syarat dan kondisi yang ditetapkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) hingga 5 (lima) tahun dan diperpanjang dengan otomatis, kecuali bila diakhiri oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis 90 (sembilan puluh) hari sebelumnya.

r. EPMT and its Subsidiaries entered into distributorship agreements with third parties, which consist of local and foreign suppliers, in relation to the distribution of their products in the territory of Indonesia under the terms and conditions as stated in the agreements. The agreements are valid for a period of 1 (one) to 5 (five) years and are automatically renewable, unless terminated by either party with a written notice 90 (ninety) days in prior.

s. Pada tanggal 28 Januari 2005, EPMT menandatangani Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang dengan PT Bank DBS Indonesia. EPMT memperoleh fasilitas berupa fasilitas impor L/C dengan batas kredit maksimum sejumlah US$3 juta dengan jangka waktu maksimum 180 hari untuk Usance L/C dan fasilitas penerbitan Bank Garansi dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp47 miliar. Fasilitas tersebut diberikan untuk tujuan modal kerja dan dijamin dengan “Perjanjian Gadai” (“Pledge Agreement”) atas deposito berjangka EPMT. Selanjutnya berdasarkan perubahan perjanjian terakhir No. 059/PFPA-DBSI/II/2010, DBS setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 25 Januari 2011, dengan perubahan ketentuan berupa fasilitas impor L/C dengan batas kredit maksimum sejumlah US$2 juta dengan jangka waktu maksimum 180 hari untuk Usance L/C dan fasilitas penerbitan Bank Garansi dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp80 miliar.

s. On January 28, 2005, EPMT entered into a Credit and Debt Acknowledgement Agreement with PT Bank DBS Indonesia. EPMT obtained L/C import facility with maximum credit limit of US$3 million, which provides for a maximum period of 180 days for Usance L/C, and Bank Guarantee facility with maximum credit limit of Rp47 billion. The said credit facilities are intended for working capital purposes only and are secured by “Pledge Agreement” on EPMT’s time deposits. Based on the latest amendment No. 059/PFPA-DBSI/II/2010, DBS agreed to extend the maturity terms of the facilities until January 25, 2011, along with other revisions, such as, the change in the maximum limit of the L/C import facility to US$2 million with maximum time period of 180 days for the Usance L/C, and the granting of Bank Guarantee facility with maximum credit limit amounting to Rp80 billion.

Page 206: Kal Bear 2009

204 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

89

27. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Pihak Ketiga (lanjutan) Third Parties (continued)

Tri Sapta Jaya Tri Sapta Jaya

t. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,

Tri Sapta Jaya memiliki fasilitas bank garansi dari Permata dengan jumlah maksimum masing-masing sejumlah Rp2,5 miliar dan Rp500 juta. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 11 Desember 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, fasilitas ini tidak dijamin oleh aset Tri Sapta Jaya. Pada tanggal 31 Desember 2008, fasilitas tersebut dijamin dengan deposito berjangka Tri Sapta Jaya yang ditempatkan pada bank yang sama senilai Rp626.316.163 dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi tahun 2008.

t. As of December 31, 2009 and 2008, Tri Sapta Jaya obtained a bank guarantee facility from Permata with maximum amount of Rp2.5 billion and Rp500 million, respectively. This facility is valid until December 11, 2010. As of December 31, 2009, this facility is not secured by any Tri Sapta Jaya’s asset. As of December 31, 2008, this facility is secured by the time deposit of Tri Sapta Jaya placed in the same bank, amounting to Rp626,316,163 which is presented as part of “Other Non-Current Assets” account in the 2008 consolidated balance sheets.

28. LABA PER SAHAM DASAR 28. BASIC EARNINGS PER SHARE

Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:

The details of earnings per share computation are as follows:

2009

Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang/ Laba per Weighted Saham Dasar/ Laba/ Average Number Basic Earnings Income of Shares per Share

Laba per saham dasar Basic earnings per share

Laba usaha 1.565.874.695.198 9.577.217.406 163 Income from operations

Laba bersih 929.003.740.338 9.577.217.406 97 Net income 2008

Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang/ Laba per Weighted Saham Dasar/ Laba/ Average Number Basic Earnings Income of Shares per Share

Laba per saham dasar Basic earnings per share

Laba usaha 1.142.712.402.521 9.755.320.697 117 Income from operations

Laba bersih 706.822.146.190 9.755.320.697 72 Net income

Page 207: Kal Bear 2009

205PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

90

29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

29. ASSET AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2009, Grup memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang signifikan. Nilai yang setara dengan Rupiah atas aset dan kewajiban dalam mata uang asing tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009, the Group has significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies. The equivalent Rupiah values of the said foreign currency denominated assets and liabilities as of December 31, 2009 are as follows:

Jumlah dalam Mata Uang Asing/ Amount in Foreign Dalam Rupiah/ Currency In Rupiah

Aset Lancar Current Assets Dalam Dolar A.S. In U.S. Dollar Kas dan setara kas 50.613.808 475.769.791.732 Cash and cash equivalents Piutang 18.650.828 175.317.779.963 Accounts receivables Dalam Euro In Euro Kas dan setara kas 1.530.625 20.678.746.425 Cash and cash equivalents Piutang 108.096 1.460.383.904 Accounts receivables Dalam mata uang asing lainnya 25.435.814.398 In other foreign currencies

Jumlah Aset Lancar 698.662.516.422 Total Current Assets

Kewajiban Lancar Current Liabilities Dalam Dolar A.S. In U.S. Dollar Hutang 12.479.699 117.309.169.026 Account payables Biaya masih harus dibayar 886.050 8.328.870.000 Accrued expenses Dalam Euro In Euro Hutang 1.070.561 14.473.984.950 Account payables Dalam mata uang asing lainnya 47.731.634.201 In other foreign currencies

Jumlah Kewajiban Lancar 187.843.658.177 Total Current Liabilities Aset (kewajiban) bersih Net assets (liabilities) Dalam Dolar A.S. 525.449.532.669 In U.S. Dollar Dalam Euro 7.665.145.379 In Euro Dalam mata uang asing lainnya (22.295.819.803) In other currencies

Aset Bersih 510.818.858.245 Net Assets

Tabel di bawah ini menyajikan fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing utama berdasarkan kurs tengah mata uang asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia:

The following table presents the fluctuations in value of Rupiah vis-a-vis the major foreign currencies based on the average of the buying and selling rates of exchange on bank note transactions quoted by Bank Indonesia:

11 Maret 2010/ 31 Desember 2009/ Jenis Mata Uang March 11, 2010 December 31, 2009 Foreign Currency

Euro (EUR1) 12.528 13.510 Euro (EUR1) Dolar A.S. (US$1) 9.185 9.400 U.S. Dollar (US$1) Yen Jepang (JP¥100) 10.171 10.170 Japanese Yen (JP¥100) Dolar Singapura (SIN$1) 6.565 6.699 Singapore Dollar (SIN$1) Ringgit Malaysia (MYR1) 2.767 2.747 Malaysian Ringgit (MYR1) Rand Afrika Selatan (ZAR1) 1.236 1.272 South African Rand (ZAR1)

Page 208: Kal Bear 2009

206 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

91

29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

29. ASSET AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

Apabila nilai tukar pada tanggal 11 Maret 2010 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi) digunakan untuk menyajikan kembali aset dan kewajiban moneter Grup dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009, aset bersih dalam mata uang asing di atas akan turun sekitar Rp12,6 miliar.

Had the above foreign exchange rates prevailing on March 11, 2010 (the date of the completion of the consolidated financial statements) been used to restate the balances of the Group’s foreign currency denominated monetary assets and liabilities as of December 31, 2009, the above foreign currency denominated net assets would have decreased by approximately Rp12.6 billion.

30. KERUGIAN KARENA TIDAK BERPRODUKSI 30. LOSS DUE TO CEASE OF PRODUCTION

Pada bulan Desember 2008, KMI tidak melakukan kegiatan produksi. Biaya-biaya langsung yang terjadi pada bulan Desember 2008 sejumlah Rp3.954.242.515 dibebankan pada tahun 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Rupa-rupa, bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.

In December 2008, KMI ceased its operation. In connection with the ceasing of its operation, direct costs that were incurred in December 2008 amounting to Rp3,954,242,515 was charged to 2008 operation and recorded as part of “Other Income (Charges) - Miscellaneous, net” in the 2008 consolidated statement of income.

31. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL

NERACA 31. SUBSEQUENT EVENTS

a. Pada bulan Desember 2009, KI

menandatangani perjanjian joint venture dengan pihak ketiga untuk membentuk perusahaan joint venture di Filipina dengan pemilikan ekuitas sebesar 50%. Perusahaan joint venture tersebut didirikan pada bulan Januari 2010.

a. In December 2009, KI entered into a joint venture agreement with a third-party to form a joint venture corporation in Philippines with a 50% equity interest. This joint venture corporation was incorporated in January 2010.

b. Berdasarkan akta notaris Sugito Tedjamulja,

S.H., No. 55 tanggal 26 Januari 2010, para pemegang saham PT Cordlife Indonesia (CI) menyetujui dan mensahkan penjualan dan pengalihan seluruh 39% pemilikan saham Perusahaan di CI atau sejumlah 192.000 saham kepada pihak ketiga.

b. Based on notarial deed No. 55 of Sugito Tedjamulja, S.H., dated January 26, 2010, the shareholders of PT Cordlife Indonesia (CI) approved and ratified the sale and transfer of all 39% of the Company’s shares of ownership in CI or amounting to 192,000 shares to third parties.

Page 209: Kal Bear 2009

207PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

92

32. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI

32. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK)

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yang relevan terhadap Grup, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Grup tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:

Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK), which are relevant to the Group, up to the date of completion of the Group’s consolidated financial statements but not yet effective are summarized below:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:

Effective on or after January 1, 2010:

PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman”,

menentukan biaya Pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.

PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.

PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.

PPSAK 5 “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.

PSAK 26 (Revised 2008) “Borrowing Costs”, prescribes for the borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset.

PSAK 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed.

PSAK 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items.

PPSAK 5 “Revocation of ISAK 6: Interpretation of Paragraphs 12 and 16 of PSAK 55 (1999) on Embedded Derivative Instruments in Foreign Currency”.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

Effective on or after January 1, 2011:

PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan

Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

PSAK 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.

Page 210: Kal Bear 2009

208 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

93

32. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

32. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2011: (continued)

PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.

PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.

PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

PSAK 12 (Revised 2009) “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.

PSAK 15 (Revised 2009) “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.

PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.

PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

Page 211: Kal Bear 2009

209PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

94

32. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

32. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas

Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.

PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

PSAK 58 (Revised 2009) “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.

SAK ETAP - Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu yang mana tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal.

ISAK 7 (Revisi 2009) “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK)”, menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.

ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.

ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan”, berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang.

SAK ETAP - Entities Without Public Accountability, applicable for entities without public accountability, such as those which do not have significant public accountability and publish general purpose financial statements for external users.

ISAK 7 (Revised 2009) “Consolidation-

Special Purpose Entities (SPE)”, provides for the consolidation of SPEs when the substance of the relationship between an entity and the SPE indicates that the SPE is controlled by that entity.

ISAK 9 “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK 16 and as a liability in accordance with PSAK 57.

ISAK 10 “Customer Loyalty Programmes”, applies to customer loyalty award credits granted to customers as part of a sales transaction, and subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem in the future for free or discounted goods or services.

Page 212: Kal Bear 2009

210 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

95

32. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

32. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

ISAK 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada

Pemilik”, Diterapkan untuk distribusi searah (nonreciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.

ISAK 12 “Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”, Berkaitan dengan akuntansi venture untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.

ISAK 11 “Distributions of Non-Cash Assets to Owners”, applies to types of non-reciprocal distributions of assets by an entity to its owners acting in their capacity as owners, i.e., distributions of non-cash assets and distributions that give owners a choice of receiving either non-cash assets or a cash alternative.

ISAK 12 “Jointly Controlled Entities (JCE): Non-Monetary Contributions by Venturers”, deals with the venturer's accounting for non-monetary contributions to a JCE in exchange for an equity interest in the JCE accounted for using either the equity method or proportionate consolidation.

Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.

The Group is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards, Interpretations and Standards Revocation on its consolidated financial statements.

33. REKLASIFIKASI AKUN 33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi

tahun 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2009, dengan rincian sebagai berikut:

Certain reclassification of accounts and changes in presentation in the 2008 consolidated financial statements have been made to conform with the 2009 consolidated financial statements presentation, with details as follows:

Disajikan Sebelumnya/ Disajikan As Previously Reklasifikasi/ Kembali/ Reported Reclassification As Reclassified

Laporan Laba Rugi Konsolidasi Consolidated Statements of Income Beban Usaha Operating Expenses Penjualan 2.153.298.745.391 (15.280.239.361) 2.138.018.506.030 Selling Umum dan administrasi 453.356.346.569 (3.121.352.590) 450.234.993.979 General and administrative Penelitian dan pengembangan 54.273.018.638 18.401.591.951 72.674.610.589 Research and development

Page 213: Kal Bear 2009

211PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

96

34. KONDISI EKONOMI 34. ECONOMIC CONDITIONS

Kegiatan Grup mungkin masih akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia pada masa yang akan datang, yang kemungkinan memberikan kontribusi pada ketidakstabilan nilai mata uang dan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan dan keberlanjutan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang akan dilakukan oleh pemerintah yang berada di luar kendali Grup.

The operations of the Group may be affected by future economic conditions in Indonesia that may contribute to the volatility in currency values and negatively impact economic growth. Economic improvements and sustained recovery are dependent upon several factors such as fiscal, monetary and other measures being undertaken by the government, actions which are beyond the control of the Group.

35. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASI 35. PREPARATION AND COMPLETION OF THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan

laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 11 Maret 2010.

The management is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 11, 2010.

Page 214: Kal Bear 2009

212 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 215: Kal Bear 2009

Data PerseroanCorporate Data

Page 216: Kal Bear 2009

214 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Johannes SetijonoPresiden KomisarisPresident Commissioner

Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2008.Sejak tahun 1972, beliau telah bergabung dengan Perseroan sebagai Research & Development Manager dan diangkat menjadi Direktur Pemasaran pada tahun 1976. Sejak tahun 1992 hingga tahun 1998, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan dan beberapa anak perusahaan Perseroan, antara lain sebagai Komisaris PT Kageo Igar Jaya Tbk, Presiden Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories dan juga sebagai Komisaris PT Sanghiang Perkasa sejak tahun 1993. Dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1998 beliau menduduki jabatan Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Sampai tahun 2008, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1998, dan sebagai Presiden Komisaris PT Finusolprima Farma sejak tahun 1999. Beliau juga menjabat beberapa posisi sebagai pemimpin di PT Dankos Laboratories Tbk, yaitu sebagai Direktur pada tahun 1985, sebagai Komisaris pada tahun 1989 hingga 1994, dan sebagai Presiden Komisaris sejak April 1994 sampai dengan penggabungan usaha. Beliau juga menjadi Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 1998 hingga Mei 2008.

President Commissioner of the Company since 2008. He joined Kalbe in 1972 as Research & Development Manager and was appointed as Director of Marketing in 1976. Between 1992 and 1998, he served as a Commissioner of the Company as well as several other companies in the Kalbe Group, namely as Commissioner of PT Kageo Igar Jaya Tbk, President Commissioner of PT Hexpharm Jaya Laboratories and also as Commissioner PT Sanghiang Perkasa since 1993. Between 1996 and 1998, he served as the President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Up until 2008, he was the President Commissioner of PT Bintang Toedjoe and a Commissioner of PT Finusolprima Farma. He has also held several senior positions in PT Dankos Laboratories Tbk, having been appointed as a Director in 1985, a Commissioner between 1989 and 1994 and President Commissioner from April 1994 until the merger. He also served as President Director of the Company from 1998 until May 2008.

Komisaris Perseroan sejak tahun 2008. Pada tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai Production Supervisor dan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur di KC Pharmaceuticals Inc., Amerika Serikat sampai dengan tahun 1997. Sejak tahun 1997 itu juga, beliau mulai bergabung dengan Grup Kalbe sebagai Wakil Direktur PT Bintang Toedjoe sampai dengan tahun 1999 dan kemudian diangkat sebagai Direktur hingga bulan Januari 2001. Sejak bulan Juni 2002, beliau menjabat sebagai Komisaris PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan saat penggabungan usaha pada tahun 2005. Sejak tahun 2000, beliau menjabat Direktur Perseroan hingga Mei 2008.

Commissioner of the Company since 2008. He began his career as a Production Supervisor in 1987 at KC Pharmaceuticals Inc., USA, and was eventually appointed President Director. In 1997, he joined Kalbe Group as the Deputy Director of PT Bintang Toedjoe a position he held until 1999 when he was then appointed as a Director until January 2001. In June 2002, he was appointed as Commissioner of PT Dankos Laboratories Tbk where he served until the merger in 2005. From 2000 until May 2008, he served as Director of the Company.

Komisaris Perseroan sejak tahun 2008. Beliau memulai karir di bidang farmasi sejak tahun 1992 di KC Pharmaceuticals Inc, Amerika Serikat sampai dengan tahun 1995. Beliau mulai bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun 1995 dengan jabatan sebagai Plant Manager di PT Bintang Toedjoe. Selain itu, selama tahun 1995 hingga 1999, beliau menjabat sebagai Marketing Manager Perseroan dan Presiden Direktur PT Hexpharm Jaya Laboratories. Pada tahun 2002 hingga tahun 2005, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur PT Dankos Laboratories Tbk. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun 2002 hingga bulan Maret 2007. Sejak penggabungan usaha, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur Perseroan sampai dengan tahun 2008.

Commissioner of the Company since 2008. He started his career in the pharmaceutical industry in 1992 at KC Pharmaceuticals Inc, USA, where he worked until 1995. He joined Kalbe Group in 1995, serving as Plant Manager at PT Bintang Toedjoe. In addition, between 1995 and 1999, he also served as Marketing Manager of the Company, and as President Director of PT Hexpharm Jaya Laboratories. From 2002 until 2005, he was as a Director at PT Dankos Laboratories Tbk. He also served as the President Director of PT Bintang Toedjoe from 2002 until March 2007. Since the merger, he served as the Director of the Company until 2008.

Jozef Darmawan Angkasa Komisaris Commissioner

Santoso OenKomisaris Commissioner

Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Page 217: Kal Bear 2009

215PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data

John Aristianto PrasetioKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Farid Anfasa MoeloekKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Ferdinand AryantoKomisarisCommissioner

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008. Beliau adalah pimpinan CBA Asia, perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi dan konsultasi bisnis. Saat ini juga menjabat sebagai komisaris independen pada PT Global Mediacom, Tbk. Sejak tahun 2004, beliau ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia khususnya untuk menangani Kerja Sama Ekonomi Internasional. Pengalaman internasionalnya meliputi keanggotaan pada Global Practice Council of Ernst & Young, London (2002-2004), Global Executive Board of Andersen Worldwide (1999-2000), Board of Partners of Andersen Worldwide SC, Geneva (1994-1998), dan Executive Board of the SGV Group, Manila (1983-1986). Di samping itu, pada organisasi internasional non komersial, menjadi anggota APEC Business Advisory Council, UNESCAP Business Advisory Council, East Asia Business Council dan ditunjuk sebagai anggota International Business Leader Advisory Council of Tianjin Municipality Government of China (2000-2001), dan anggota Pacific Basin Economic Council (1996-2002).

Independent Commissioner of the Company since 2008. He also serves as Head of CBA Asia, an investment and business consultant company, as well as an independent commissioner at PT Global Mediacom Tbk. Since 2004, he has served pointed as a Vice General Chairman of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry, with special responsibility for handling international economic associations. His international experience includes being a member of the Global Practice Council of Ernst & Young, London (2002-2004), the Global Executive Board of Andersen Worldwide (1999-2000), the Board of Partners of Andersen Worldwide SC, Geneva (1994-1998), and the Executive Board of the SGV Group, Manila (1983-1986). In addition, he has been a member of the APEC Business Advisory Council, the UNESCAP Business Advisory Council, the East Asia Business Council, International Business Leader of the Advisory Council of Tianjin Municipality Government of China (2000-2001), and a member of the Pacific Basin Economic Council (1996-2002).

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008. Beliau adalah seorang Profesor Doktor serta spesialis Obsterti and Ginekologi yang mempunyai reputasi yang sangat luar biasa. Beliau berperan sebagai Direktur Akademis Universitas Indonesia untuk program Pasca Sarjana (1996-1998), Menteri Kesehatan Indonesia Kabinet Pembangunan VII, Menteri Kesehatan Indonesia Kabinet Reformasi Pembangunan, anggota MPR RI (1999), Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (2003-2006), dan President of Medical Associations of South East Asian Nations (MASEAN) Council (2003-2006). Beberapa penghargaan yang pernah didapatkannya antara lain adalah Penghargaan Adi Satya Utama dari Ikatan Dokter Indonesia (1996), Bintang Republik Indonesia Maha Putra Adriprana (1999), Satyalancana Karya Satya Republik Indonesia XXX (2002), Penghargaan Bina Ekatama dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (2002), dan Penghargaan Prof Mohtar Award dalam Bidang Ilmiah dan Riset dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (2007).

Independent Commissioner of the Company since 2008. He is a Professor Doctor specializing in Obstetrics and Gynecology and has a remarkable reputation. He served as Academic Director at the University of Indonesia for the Master’s Degree Program (1996-1998), as Indonesian Minister of Health in the Development VII Cabinet, as Indonesian Minister of Health in the Development Reform Cabinet, as a member of the Indonesian Consultative Assembly MPR RI (1999), General Chairman of the Supervisory Council of the Indonesian Doctors’ Association, and President of Medical Associations of South East Asian Nations (MASEAN) Council (2003-2006). He has also received several awards, including the Adi Satya Utama Award from the Indonesian Doctors’ Association (1996), the Maha Putra Adriprana Star of the Republic of Indonesia (1999), the Satyalancana Karya Satya XXX of the Republic of Indonesia (2002), the Bina Ekatama Award from the Indonesian Family Planning Association (2002), and the Prof Mohtar Award in Science and Research from the Indonesian Public Health Association (2007).

Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Beliau bergabung dengan Grup Kalbe sebagai Product Executive di PT Dankos Laboratories Tbk pada tahun 1996, sebelum menjabat sebagai Product Manager di PT Bintang Toedjoe pada tahun 1997 dan kemudian terus memegang berbagai posisi penting di perusahaan yaitu Senior Product Manager, Marketing Manager, General Marketing Manager dan Assistant Marketing Director. Sejak tahun 2001 hingga tahun 2008, beliau menjabat sebagai Komisaris di PT Enseval Putera Megatrading Tbk dan beberapa perusahaan lainnya.

Commissioner of the Company since 2007. In 1996, he joined the Kalbe Group as a Product Executive at PT Dankos Laboratories Tbk, before being appointed as the Product Manager at PT Bintang Toedjoe in 1997 and then was promoted to hold various other positions including Senior Product Manager, Marketing Manager, General Marketing Manager and Assistant Marketing Director. Between 2001 and 2008, he served as Commissioner of PT Enseval Putera Megatrading Tbk and several other companies.

Page 218: Kal Bear 2009

216 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Bernadette Ruth Irawati Setiady Presiden DirekturPresident Director

Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Sejak tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai Product Manager di PT Bukit Manikam Sakti, Divisi Infant Food dari PT Kalbe Farma Tbk, kemudian tahun 1989, pindah ke PT Sanghiang Perkasa, anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk yang bergerak di bidang makanan kesehatan. Pada bulan Febuari 1992, beliau ditarik kembali oleh PT Bukit Manikam Sakti untuk membangun dan mengembangkan divisi tersebut sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Wakil Presiden untuk Manufacturing dan Sumber Daya Manusia di Helios Foods pada bulan November 1992 hingga 1994. Sejak tahun 1994 sampai saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Direktur dari PT Sanghiang Perkasa, yang menjadi Divisi Nutrisi PT Kalbe Farma Tbk. Di PT Kalbe Farma Tbk sendiri, beliau memulai karirnya pada tahun 1997 hingga 2005 sebagai Marketing Director of Ethical and OTC Businesses, dan pada tahun 2006 setelah penggabungan usaha menjabat sebagai Direktur untuk bagian Corporate Strategy and Business Development. Pada tahun 2008, beliau diangkat sebagai Presiden Direktur dari PT Kalbe Farma,Tbk. Pada saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT Kalbe Morinaga Indonesia dan Komisaris dari PT Enseval Putera Megatrading Tbk.

President Director of the Company since 2008. In 1987, she began her career as Product Manager at PT Bukit Manikam Sakti, the Infant Food Division of PT Kalbe Farma Tbk and then in 1989 moved to PT Sanghiang Perkasa, a Health Food Subsidiary of PT Kalbe Farma Tbk, as Marketing Manager. In February 1992 she returned to nurture & build PT Bukit Manikam Sakti, as President Director and later on became Vice President for Manufacturing and HRD at Helios Foods, a consolidation unit of the Whole Foods Division of PT Kalbe Farma Tbk. Since 1994 until now, after the spin off of PT Bukit Manikam Sakti, she holds the position as President Director of PT Sanghiang Perkasa, which became the Nutritionals Division of Kalbe Farma. At PT Kalbe Farma Tbk, she started her career in 1997 as Marketing Director of Ethical and OTC Businesses until 2005, and in 2006 after the merger, she was responsible as Director for Corporate Strategy and Business Development. Recently, in 2008, she was appointed as President Director of PT Kalbe Farma Tbk. Currently, she also serves as President Director of PT Sanghiang Perkasa, President Commissioner of PT Kalbe Morinaga Indonesia, and Commissioner of PT Enseval Putera Megatrading Tbk.

Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2005.Beliau telah memiliki banyak pengalaman di bidang industri farmasi. Kariernya dimulai di PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1985, dan telah menjabat berbagai posisi hingga penunjukan beliau sebagai Direktur pada tahun 1995. Kemudian dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2002 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories Tbk. Sejak tahun 1996 sampai 2008 beliau menjabat sebagai Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories. Sejak tahun 1998 sampai sekarang menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Saka Farma Laboratories. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe dan Komisaris PT Sanghiang Perkasa.

Vice President Director of the Company since 2005. He has built up many years of experience in the pharmaceutical industry. Joining PT Bintang Toedjoe in 1985, he proceeded to hold several key positions until his appointment as a Director in 1995. He was appointed President Director of PT Dankos Laboratories Tbk and held this position from 1996 to 2002. He has served as President Commissioner of PT Hexpharm Jaya Laboratories since 1996 and as President Commissioner of PT Saka Farma Laboratories since 1998, positions which he still holds today. Currently, he also serves as President Director of PT Bintang Toedjoe and Commissioner of PT Sanghiang Perkasa.

Johanes Berchman Apik IbrahimWakil Presiden DirekturVice President Director

Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan

DireksiBoard of Directors

Page 219: Kal Bear 2009

217PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Budi Dharma Wreksoatmodjo DirekturDirector

Direktur Perseroan sejak tahun 2005.Beliau memulai karirnya pada tahun 1982 sebagai General Manager di PT Tatas Mulia. Pada tahun 1984 beliau bergabung dengan PT Sanghiang Perkasa sebagai General Manager, tahun 1986 di PT Bukit Manikam Sakti dan tahun 1989 di PT Enseval. Sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 1998, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur di Perseroan dan kemudian menjabat sebagai Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk hingga bulan Januari 2006. Sejak penggabungan usaha antara PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk dan PT Enseval, beliau menjabat sebagai Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Kageo Igar Jaya Tbk, Presiden Direktur PT Avesta Continental Pack, Presiden Komisaris PT Sanghiang Perkasa, dan Presiden Komisaris PT Dankos Farma.

Director of the Company since 2005. He began his career in 1982 as General Manager of PT Tatas Mulia. He moved to join as General Manager of PT Sanghiang Perkasa (1984 - 1986), PT Bukit Manikam Sakti (1986 - 1989) and PT Enseval (1989 - 1992). Between 1992 and 1998, he served as President Director of the Company before being appointed as President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk, a position he held until January 2006. Since the merger of PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk and PT Enseval, he has served as a Director of PT Kalbe Farma Tbk. Currently, he also serves as President Director of PT Kageo Igar Jaya Tbk, President Director of PT Avesta Continental Pack, President Commissioner of PT Sanghiang Perkasa, and President Commissioner of PT Dankos Farma.

Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Pada tahun 1985, beliau memulai kariernya di Kantor Akuntan Publik Drs. Joseph Susilo & Rekan dan sebagai Dosen di STIE Trisakti. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1990 pada Bagian Keuangan dan Akuntansi. Pada tahun 1992, beliau diangkat menjadi Direktur Keuangan PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan tahun 1997 dan diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tahun 1997. Sejak bulan Januari 2006 dan hingga saat ini beliau diangkat menjadi Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk, anak perusahaan Perseroan di bidang distribusi.

Director of the Company since 1997. In 1985, he began his career at the Public Accountant Firm of Drs. Joseph Susilo & Partners and also as a lecturer at STIE Trisakti. He joined Kalbe in 1990, in the Finance and Accounting Department. In 1992, he was appointed as the Finance Director of PT Dankos Laboratories Tbk until year 1997 and as the Director of the Company since 1997. From January 2006, up until today he has served as President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk, the Company’s distribution division.

Direktur Perseroan sejak tahun 2005. Beliau bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun 1985 sebagai Sales Manager Ethical PT Dankos Laboratories Tbk. Pada tahun 1988 beliau diangkat sebagai Marketing Manager Ethical, lalu menjabat sebagai Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun 1991 sampai dengan tahun 1992. Sejak tahun 1996 sampai dengan tahun 2002 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur dan setelah itu sebagai Komisaris PT Bintang Toedjoe. Sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 1996 beliau menduduki jabatan sebagai Direktur dan kemudian dipromosikan untuk menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories Tbk sejak tahun 2002 sampai dengan saat penggabungan usaha pada tahun 2005. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Dankos Farma, Presiden Komisaris PT Enseval Putera Megatrading Tbk, dan PT Hexpharm Jaya Laboratories.

Director of the Company since 2005.He joined the Kalbe Group in 1985 as Sales Manager for the Ethical Division at PT Dankos Laboratories Tbk and in 1988 was appointed as Marketing Manager for the Ethical Division. He served as a Director of PT Bintang Toedjoe from 1991 to 1992, as President Director from 1996 to 2002 and was then appointed a Commissioner. From 1992 to 1996, he was a Director of PT Dankos Laboratories Tb. and then served as President Director from 2002 until the merger in 2005. Currently, he serves as President Director of PT Dankos Farma, President Commissioner of PT Enseval Putera Megatrading Tbk, and PT Hexpharm Jaya Laboratories.

VidjongtiusDirekturDirector

Herman WidjajaDirekturDirector

Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data

Page 220: Kal Bear 2009

218 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Farid Anfasa MoeloekKetuaChairman

Ketua Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008.

Chairman of the Audit Committee since August 5, 2008.

Anggota Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008. Sejak tahun 1962, beliau memulai karir

sebagai Wakil Direktur PT Pagoda Sakti Raya. Selanjutnya pada tahun 1969, beliau menjabat

sebagai Direktur Utama PT Jaya Gas Indonesia. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan

pada tahun 1988 hingga 1990 sebagai Direksi Grup Kalbe. Pada tahun 1990 sampai dengan

1993, beliau menempati posisi sebagai Direktur Group PT Tempo, dan pada tahun 1994 hingga

2000 sebagai Direktur Utama PT Cakrawala Nalar Mekar. Beliau meraih gelar Sarjana Insinyur

Teknologi Kimia dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1963.

Member of the Audit Committee since August 5, 2008. From 1962, Mr. Ichsan began his ca-

reer as Deputy Director at PT Pagoda Sakti Raya. In 1969, he was promoted to the position of

President Director of PT Jaya Gas Indonesia. He joined our Company in 1988, and served up

to 1990 as Director of the Kalbe Group. From 1990 to 1993, he held the position of Director of

PT Tempo Group and from 1994 to 2000 was President Director of PT Cakrawala Nalar Mekar.

He obtained his Bachelor’s Degree in Chemical Engineering from the Bandung Institute of Tech-

nology in 1963.

Anggota Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008. Beliau memulai karirnya sebagai

Supervisor Pajak pada Gunawan, Prijohandojo, Utomo & Co sejak tahun 1993 sampai dengan

1996. Selanjutnya pada tahun 1996 sampai dengan tahun 2005, beliau menjabat sebagai Tax

Manager pada Prijohandojo, Boentoro & Co. Terhitung mulai Januari tahun 2009, beliau adalah

mitra kerja dari Kantor Konsultan Pajak dan Keuangan Trustion Consulting.

A member of the Audit Committee since August 5, 2008, Ms. Dianawati started her career as a

Tax Supervisor at Gunawan, Prijohandojo, Utomo & Co (1993 to 1996). From 1996 to 2005, she

was Tax Manager at Prijohandojo, Boentoro & Co. Effective as of January 2009, Ms. Dianawati

has been a partner of the Financial and Tax Consultant Office of Trustion Consulting.

Dianawati SugiartoAnggotaMember

Ichsan GunawanAnggotaMember

Tinjauan Usaha Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Tinjauan Keuangan Data Perseroan

Komite AuditAudit Committee

Page 221: Kal Bear 2009

219PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data

Kurniawan TedjoKepala Unit Audit InternalHead of Internal Audit Unit

Kepala Unit Audit InternalHead of Internal Audit Unit

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Kepala Unit Audit Internal sejak 29 Maret 2007.

Beliau adalah lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Manajemen dan

Akunting dan juga anggota dari Institute of Internal Audit (IIA) – Indonesia Chapter. Beliau

juga meraih gelar profesional sebagai Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Control Self

Assesment (CCSA). Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Chief

Internal Audit – Sales Operation dari PT Astra International Tbk. Beliau mulai bergabung dengan

Kalbe sejak tahun 2007.

Head of Internal Audit Unit since March 29, 2007.

He graduated from the Economics Faculty of University of Indonesia, majoring in Management

and Accounting and a member of Institute of Internal Audit (IIA) – Indonesia Chapter. He

also obtained professional titles as Certified Internal Auditor (CIA) and Certified Control Self

Assessment (CCSA). Before joining the Company, he had served as the Chief of Internal Audit in

Sales Operation of PT Astra International Tbk. He joined Kalbe since 2007.

Sekretaris Perusahaan sejak 2008.

Corporate Secretary since 2008.

VidjongtiusSekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Page 222: Kal Bear 2009

220 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data

Struktur OrganisasiOrganization Structure

General Meeting of Shareholders

Board of Commissioners

Board of Directors

Nomination Committee

Remuneration Committee

Risk Management Committee

GCG Committee

Audit Committee

Corporate Function Strategic Business Unit

Corporate Legal

Corporate Treasury & Investor Relations

Corporate Finance, Accounting & Tax

Corporate Audit

Corporate Information Technology & System

Corporate Human Resources

Corporate Management System &Business Development

Struktur Organisasi Perseroan The Company’s Organization Structure

Packaging

Biopharma

Distribution & Logistic

Pharmaceutical

Consumer Health

Nutritionals

Eye Care

International

Health Services

Medical Devices

Page 223: Kal Bear 2009

221PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data

Struktur Organisasi Grup Kalbe Kalbe’s Group Organization

0.5%

Kalbe

IGAR67.51%

Avesta Continental Pack

76.47%

Indogravure

51%

Pharma Metric Labs

79.82%

Dankos Farma

99.98%

Innogene Kalbiotech Pte. Ltd

93.01%

Finusolprima Farma

99.99%

Bifarma Adiluhung

99.98%

Sanghiang Perkasa

99.997%

Kalbe Morinaga Indonesia

70%

Cordlife Indonesia

48.98%

Orange Kalbe Limited

30%

EPMT83.75%

Bintang Toedjoe

99.90%

Hexpharm Jaya Labs

99.60%

Saka Farma Labs

80%

Millenia Dharma Insani

99.5%

Tri Sapta Jaya

99.99%

0.40%

20%

0.10%

0.01%

0.003%

0.02%

Kalbe Vision Pte. Ltd.

100%

Kalbe International Pte. Ltd.

100%

0.1%

Enseval Medika Prima

99.9%

Global Chemindo Megatrading

99.9%

Penjualan dan Distribusi | Sale and Distribution

Perusahaan Terbuka | Listed Company

Kemasan | Packaging

Makanan Kesehatan | Nutritionals

Farmasi | Pharmaceutical

0.02%

Renalmed Tiara Utama

97.5%

0.1%

0.01%

Page 224: Kal Bear 2009

222 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

PT Avesta Continental PackKawasan Industri Rawa PasungJl. Raya Bekasi Km. 28,5Bekasi 17133Tel. : (62-21) 884 1088Fax. : (62-21) 884 1545

PT Bifarma AdiluhungGedung Plaza Property Lantai 1Kompleks Pertokoan Pulomas VIII/1Jl. Perintis KemerdekaanJakarta Timur 13210Tel. : (62-21) 4786 0033Fax. : (62-21) 4786 0322

PT Bintang ToedjoeJl. Jend. A. Yani No. 2, PulomasJakarta Timur 13210Tel. : (62-21) 475 7777Fax. : (62-21) 470 1678

PT Dankos FarmaKawasan Industri PulogadungJl. Rawa Gatel Blok III / S Kav. 37-38Jakarta Timur 13930Tel. : (62-21) 460 0158Fax. : (62-21) 461 1301

PT Enseval Putera Megatrading TbkKawasan Industri PulogadungJl. Pulo Lentut No.10Jakarta Timur 13920Tel. : (62-21) 4682 2422Fax. : (62-21) 460 9039

PT Enseval Medika PrimaKawasan Industri PulogadungJl. Pulo Lentut No.10Jakarta Timur 13920Tel. : (62-21) 4682 3234Fax. : (62-21) 4682 2413

PT Finusolprima Farma InternasionalKawasan Industri Rawa PasungJl. Raya Bekasi Km. 28,5Bekasi 17133Tel. : (62-21) 884 2253Fax. : (62-21) 884 2254

PT Global Chemindo MegatradingKawasan Industri PulogadungJl. Pulo Kambing Raya Kav. 2E, No. 8Jakarta Timur 13920Tel. : (62-21) 4683 0028Fax. : (62-21) 4683 6167

Anak PerusahaanSubsidiaries

Business Review Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Data

PT Hexpharm Jaya LaboratoriesGedung Ziebart Lt. 1Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510Tel. : (62-21) 420 3030, 425 5000Fax. : (62-21) 425 0412

Innogene Kalbiotech Pte. Ltd.221 Henderson Road#08-09/10 Henderson BuildingSingapore 159557Tel. : (65) 6501 0400Fax. : (65) 6501 0401

PT IndogravureJl. Pahlawan No. 8, Rempoa, CiputatJakarta Selatan 15412Tel. : (62-21) 744 4888Fax. : (62-21) 749 7009

PT Kageo Igar Jaya TbkKawasan Industri Rawa PasungJl. Raya Bekasi Km. 28,5Bekasi 17133Tel. : (62-21) 884 0241Fax. : (62-21) 884 2269

Kalbe International Pte. Ltd.221 Henderson Road#08-09/10 Henderson BuildingSingapore 159557Tel. : (65) 6501 0419Fax. : (65) 6501 0401

PT Kalbe Morinaga IndonesiaKawasan Industri IndotaiseiSektor I A Blok Q1, Kota Bukit IndahKarawang 41373Tel. : (62-264) 350 680Fax. : (62-264) 350 679

Kalbe Vision Pte. Ltd.221 Henderson Road#08-09/10 Henderson BuildingSingapore 159557Tel. : (65) 6501 0400Fax. : (65) 6501 0401

PT Millenia Dharma InsaniKawasan Industri PulogadungJl. Pulo Lentut No.10Jakarta Timur 13920Tel. : (62-21) 4682 2422Fax. : (62-21) 460 9039

Orange Kalbe Limited66/68 Town Planning WayIlupeja, LagosNigeriaTel. : (234) 149 33 507/8Fax. : (234) 149 32 233

PT Pharma Metric LabsGedung Indra Sentral Cempaka Putih Unit R & SJl. Let. Jend. Suprapto No. 60Jakarta Pusat 10520Tel. : (62-21) 426 9475Fax. : (62-21) 421 0302

PT Renalmed Tiara UtamaKawasan Industri PulogadungJl. Pulo Lentut No.10Jakarta Timur 13920Tel. : (62-21) 460 9046Fax. : (62-21) 4682 2413

PT Saka Farma LaboratoriesJl. Jend. A. Yani No. 2, PulomasJakarta Timur 13210Tel. : (62-21) 4786 6556Fax. : (62-21) 4786 6557

PT Sanghiang PerkasaGedung Graha Kirana Lantai 5-Suite 501Jl. Yos Sudarso Kav. 88Jakarta Utara 14350Tel. : (62-21) 653 11342Fax. : (62-21) 653 11213

PT Tri Sapta JayaKawasan Industri PulogadungJl. Pulogadung No. 10Jakarta Timur 13920Tel. : (62-21) 461 8737Fax. : (62-21) 4683 2926

Page 225: Kal Bear 2009

223PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report

Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi

terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Manajemen Kalbe

dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris

dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-

masing di bawah ini:

This Annual Report and the accompanying financial statements

and related financial information are the responsibility of the

Management of Kalbe and have been approved by members

of the Board of Commissioners and the Board of Directors

whose signatures appear below:

Tanggung Jawab Pelaporan TahunanResponsibility for Annual Reporting

Budi Dharma WreksoatmodjoDirektur / Director

Johannes SetijonoPresiden Komisaris

President Commissioner

Santoso OenKomisaris / Commissioner

Ferdinand AryantoKomisaris / Commissioner

Jozef Darmawan AngkasaKomisaris / Commissioner

Farid Anfasa MoeloekKomisaris Independen

Independent Commissioner

Bernadette Ruth Irawati SetiadyPresiden DirekturPresident Director

Johanes Berchman Apik IbrahimWakil Presiden DirekturVice President Director

Herman WidjajaDirektur / Director

VidjongtiusDirektur / Director

John Aristianto PrasetioKomisaris Independen

Independent Commissioner

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Direksi

Board of Directors

Page 226: Kal Bear 2009

224 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009

Nama Perusahaan | Name of CompanyPT Kalbe Farma Tbk

Pendirian | Founded10 September 1966

Pemegang Saham (per 31 Desember 2009) | Shareholders’ Composition (as of December 31, 2009)PT Gira Sole Prima 10.17%PT Santa Seha Sanadi 9.62%PT Diptanala Bahana 9.49%PT Lucasta Murni Cemerlang 9.47%PT Ladang Ira Panen 9.22%PT Bina Arta Charisma 8.77%Publik / Public 43.26%

Bidang Usaha | Line of BusinessFarmasi dan Kesehatan | Pharmaceuticals and Healthcare

Bursa | Stock ExchangeBursa Efek Indonesia | Indonesia Stock Exchange

Kode Saham | Ticker CodeKLBF

AuditorPurwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young)Indonesia Stock Exchange BuildingTower 2, 7th Fl.Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190Tel. : (62-21) 5289 5000Fax. : (62-21) 5289 4100

Biro Administrasi Efek | Share RegistrarPT Adimitra TransferindoPlaza Property 2nd Fl.Kompleks Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 13210Tel. : (62-21) 4788 1515 Fax. : (62-21) 470 9697

Lembaga Pemeringkat Efek | Credit Rating AgencyPT Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia)Setiabudi Atrium 8th Fl., Suite 809-810Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920Tel. : (62-21) 521 0077 Fax. : (62-21) 521 0078

Hubungi Kami | Contact UsVidjongtiusCorporate SecretaryGedung KALBEJl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4Cempaka Putih, Jakarta 10510, IndonesiaTel. : (62-21) 4287 3888 - 89Fax. : (62-21) 4287 3678Email : [email protected]

Informasi PerseroanCorporate Information

Page 227: Kal Bear 2009
Page 228: Kal Bear 2009

PT KALBE FARMA Tbk

Head OfficeGedung KALBEJl. Let. Jend Suprapto Kav. 4Cempaka Putih, Jakarta 10510IndonesiaTel. (62-21) 4287 3888 - 89Fax. (62-21) 4287 3678

FactoryKawasan Industri Delta SilikonJl. M.H. Thamrin Blok A3 - 1Lippo Cikarang, Bekasi 17550IndonesiaTel. (62-21) 8990 7333 - 37Fax. (62-21) 8990 7360