kajian peran dan kinerja bank pemerintah … · kajian peran dan kinerja bank pemerintah . terhadap...
TRANSCRIPT
KAJIAN PERAN DAN KINERJA BANK PEMERINTAH TERHADAP PEMBIAYAAN SEKTOR
USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI INDONESIA (Perspektif Kredit Konsumsi Sebagai Kredit Non UMKM)
WELLY MARENDRA
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2011
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tugas Akhir “Kajian Peran
dan Kinerja Bank Pemerintah Terhadap Pembiayaan Sekor Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM)” adalah karya sendiri dan belum pernah diajukan dalam
forum apapun dan dimanapun.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Tugas Akhir ini.
Bogor, Agustus 2011 Yang Menyatakan
Welly Marendra F0352080105
ABSTRACT
Welly Marendra, “Study of Role and Performance State-owned Bank Toward Financing of Small and Medium Enterprise” , Guided by Syamsun and Ma’mun Sarma.
According government regulation number 10, year 1998 about Banking, Bank is defined as of business entity in which saving money and distributing it in loans and other structure which is the main aims is to improve living standard of people.As financing becomes one of its functions, Bank provides a strategic role in supporting business development. Small and Medium Enterprise is one of the alternative lending sector, especially after economic crisis in 1997. At third quarter of 2010, SME - loans outstanding reached IDR 929.3 Trilion and dominated 56% of whole banks loan. Reviewed based on type of usage, 68% are consumer loan, 26% are working capital loan, and 6% are investment loan. Reviewed by type of usage, consumer loan are categorized by Indonesian central banks as a type of SME loan. But unfortunately, the implementation shows that consumer loan is not used as a capital for SME.The purposes of this study are : (1) Evaluate the real loan SME’s performance of the state-owned bank; (2) Describes the perspective of consumer loan which is not part of the SME financing structure; (3) Analize the effect of average lending rates and non performing loan of state banks to the performance of SME loan of state-own banks.Data of this study fully utilize secondary data through literature conducted by the overall library collection that are relevant to the research. Whereas data and information used in this study is mostly from a regional financial and statistical data (SEKDA), Indonesian banking statistics (SEKI), Bank Indonesia and ministry of cooperations and small and medium enterprises Statistics. Methods of the analysis of this research are using quantitative analysis and multiple linear regression. The result of the research describes this condition : 1) The Performance of state-owned bank in delivering loan to SME sector has not been optimal and yet provide a significant contribution and positive impact to SME development through capital assistance, by the following reason : a. State-owned bank loan of SME sector reached only 11% of total banks loan; b. Compared with other banks (non-state owned banks) , share of SME loan of state-owned banks (11%) less then share of national private banks which is reached 12% of total outstanding loan of national banks; c. Reviewed of total outstanding loan in each category, state-owned bank is only able to grab third position, government-owned banks only have a 24% share of total outstanding loan, this suggests that the total outstanding loan of state-owned bank are smaller compared to the 30% shares owned by BPR and 29% shares owned by National Private Bank; d. Based on research result, the outstanding of SME loan provided by stated-owned banks, 60 % is dominated by consumer loan, which is based on its usage, this consumer loan can not be classified as SME loan accroding to the definition of the Government Regulation No. 20, year 2008 about SME; e. The analysis of the average lending rate and the number of non-performing loan (NPL) factor toward state- owned bank of SME lending performance showed that both factors are not simultaneously affected but only partially affected (Average interest rates have a significant effect).
Keywords: financing, performance, role, small and medium enterprise, state-owned bank
RINGKASAN
Welly Marendra, “Kajian Peran dan Kinerja Bank Pemerintah Terhadap Pembiayaan Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia”, dibimbing oleh Syamsun dan Ma’mun Sarma.
Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam perekonomian terutama dalam sistem pembayaran moneter. Secara umum bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya menghimpunan dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, bank didefinisikan sebagai Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman (kredit) dan bentuk lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Dalam menjalankan salah satu fungsinya yaitu menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman (Kredit), Bank memberikan peranan yang strategis dalam mendukung pengembangan usaha di berbagai sektor. Sektor UMKM menjadi salah satu alternatif penyaluran kredit perbankan terutama pasca krisis ekonomi tahun 1997. Triwulan III/2010, baki debet kredit Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai IDR 929.3 T atau 56 % dari total kredit perbankan. Ditinjau Berdasarkan jenis penggunaannya, sebesar 68% merupakan Kredit Konsumsi, 26% digunakan sebagai kredit modal kerja dan 6% sebagai kredit Investasi. Ditinjau dari jenis penggunaan, Kredit Konsumsi dikategorikan oleh Bank Indonesia sebagai jenis kredit sektor UMKM. Dalam implementasinya, Kredit Konsumsi tidak digunakan sebagai modal usaha kredit Usaha Kecil dan Mikro.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : (1) Mengevaluasi kinerja riil penyaluran kredit Bank Pemerintah kepada Sektor Usaha Mikro dan Kecil. (2) Memaparkan perspektif Kredit Konsumsi sebagai kredit yang tidak dapat digolongkan dalam kredit UMKM. (3) Menilai pengaruh suku bunga kredit dan NPL (Non Performing Loan) Bank Pemerintah terhadap kinerja penyaluran kredit UMKM Bank Pemerintah.
Data untuk penelitian ini sepenuhnya menggunakan data sekunder melalui studi pustaka yang dilakukan dengan cara pengumpulan pustaka secara menyeluruh yang relevan dengan tema penelitian. Sedangkan data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar merupakan data Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA), Statistik Perbankan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia dan Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Kementerian Koperasi dan UMKM. Adapun Metode analisis dalam kajian ini dengan analisis quantitatif dan regresi linera berganda.
Hasil penelitian menggambarkan kondisi sebagai berikut :
1. Kinerja Pembiayaan Bank Pemerintah pada sektor UMKM masih belum optimal dan belum memberikan kontribusi serta peran yang signifikan terhadap upaya pengembangan UMKM melalui bantuan permodalan, karena :
a. Penyaluran kredit Bank Pemerintah pada sektor UMKM baru mencapai 11% dari total kredit Perbankan.
b. Dibandingkan dengan Bank Lainnya (Non Pemerintah), porsi pembiayaan kredit UMKM Bank Pemerintah (11%) masih rendah dibandingkan dengan Bank Swasta Nasional yang mencapai 12% dari total baki debet kredit Perbankan Nasional.
c. Ditinjau dari total baki debet kredit per masing-masing kategori Bank, Bank Pemerintah berada diurutan ketiga yaitu dengan porsi sebesar 24% dari total baki debet kreditnya lebih kecil dibandingkan dengan BPR sebesar 30% dan Bank Swasta Nasional sebesar 29%.
2. Berdasarkan hasil penelitian, outstanding Kredit UMKM yang disalurkan oleh Bank Pemerintah didominasi oleh Kredit Konsumsi 60%, dimana berdasarkan penggunaannya kredit konsumsi tidak dapat digoongkan sebagai kredit UMKM sebagaimana definisi Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang UMKM.
Hasil analisis faktor rata-rata suku bunga kredit dan jumlah NPL Bank pemerintah terhadap kinerja penyaluran kredit UMKM Bank Pemerintah menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut tidak secara bersama – sama (simultan) berpengaruh namun hanya secara parsial (rata-rata suku bunga yang berpengaruh signifikan).
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2011 Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh Karya Tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya Tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
KAJIAN PERAN DAN KINERJA BANK PEMERINTAH TERHADAP PEMBIAYAAN SEKTOR
USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI INDONESIA (Perspektif Kredit Konsumsi Sebagai Kredit Non UMKM)
WELLY MARENDRA
Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Profesional pada Program Studi Industri Kecil Menengah
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2011
Judul Tugas Akhir : KAJIAN PERAN DAN KINERJA BANK PEMERINTAH TERHADAP PEMBIYAAN SEKTOR USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI INDONESIA
(Perspektif Kredit Konsumsi Sebagai Kredit Non UMKM)
Nama Mahasiswa : Welly Marendra
Nomor Pokok : F0352080105
Program Studi : Industri Kecil Menengah
Disetujui, Komisi Pembimbing Dr.Ir. M.Syamsun, M.Sc Dr. Ir. Ma’mun sarma, MS, M.Ec Ketua Anggota Diketahui, Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Industri Kecil Menengah
Prof.Dr.Ir.H Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing,DEA Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc, Agr Tanggal Ujian : 23 Agustus 2011 Tanggal Lulus :....................
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya, Tugas Akhir
ini dapat penulis selesaikan. Penyusunan Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai
salah satu persyatan untuk menyelesaikan studi pada program Pascasarjana
Universitas Pertanian Bogor, Program Studi Industri Kecil Menengah.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak menemui
hambatan dan kendala baik hambatan operasional, waktu dan kendala dalam
pengumpulan data yang paling terkini maupun pemahaman penulis terhadap
kajian penelitian ini. Namun demikian, berkat bantuan dari berbagai pihak,
hambatan dan kendala tersebut dapat diselesaikan dan diatasi. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih, terutama kepada :
1. Bapak Dr. Ir. M.Syamsun, M.Sc, selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
2. Bapak Dr. Ir. Ma’mun sarma, MS, M.Ec, selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis dalam
penyelesaian Tugas Akhir.
3. Bapak Prof.Dr.Ir.H Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, Ketua Program Studi Industri
Kecil Menengah, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pertanian Bogor.
4. Bapak Dr. Ir. Naresworo Nugroho, Msi, Dekan Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Pertania Bogor.
5. Segenap Dosen Program Studi Industri Kecil Menengah, Sekolah Pasca
Sarjana, Universitas Pertanian Bogor.
6. Segenap Staf Administrasi Program Studi Industri Kecil Menengah, yang
telah memberikan pelayanan dan motivasi kepada Penulis.
7. Bapak Ahmad Fikri, Pemimpin Cabang BNI Yogyakarta, yang telah
memberikan advis, masukan dan motivasi.
8. Bapak Wiwi Suprihatno, AVP Jaringan Distribusi BNI Kantor Besar yang telah
memberikan advis, masukan, motivasi dan waktu kepada penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir.
9. Team Kelompok Jaringan Distribusi, yang telah memberikan semangat dan
dukungannya.
10. Kementerian Koperasi dan UKM, yang telah memberikan data yang
dibutuhkan untuk penyelesaian Tugas Akhir Penulis.
11. Istriku tercinta Yenny Rosalina yang telah memberikan motivasi dan doanya
yang tulus kepada penulis, ananda Dhira, Aya dan Ucen yang telah
menghibur dan memberikan semangat kepada penulis.
12. Papa dan mama yang telah memberikan motivasi dan doanya yang tulus
kepada penulis.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan bernilai ibadah disisi-Nya.
Akhirnya dengan penuh kerendahan hati penulis menyadari bahwa baik materi
maupun tata cara penlisan Tugas Akhir ini terdapat kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membantun dari segenap pembaca sangat penulis
hargai.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Palembang, Sumatera Selatan, pada tanggal 03 Maret 1978 sebagai anak ke-1 dari pasangan Idrum Sobrie, HI, SH dan Yulia. Penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 6 Palembang, Sumatera Selatan pada tahun 1996 dan melanjutkan pendidikan Sarjana pada Fakultas Teknik, Jurusan Teknis Sipil, Universtitas Sriwijaya Palembang. Gelar Sarjana diperoleh pada bulan Maret 2001. Pada September 2002 penulis bekerja di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, sebagai Analis Kredit. Bertugas di Kantor BNI Cabang Bangko pada September 2002 sampai dengan Januari 2008. Pada bulan Januari 2008 sampai dengan saat ini bertugas di BNI Kantor Besar pada Divisi Jaringan dan Layanan dengan jabata saat ini sebagai MGR Jaringan Distribusi. Penulis menikah pada tahun 2004 dengan Yenny Rosalina, SP dan pada tahun dan saat ini telah dikarunia 3 (tiga) orang anak yaitu Nadhiran Fidela (kelas 1 SD), Farah Aliyyah (TK) dan M. Barack Hussein Marendra (belum sekolah).
i
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. v
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1. Latar belakang .......................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
LANDASAN TEORI ..................................................................................... 6
1. Pengertian dan Fungsi Bank ..................................................... 6
2. Pengertian Kredit ....................................................................... 9
3. Pengertian UMKM ..................................................................... 14
4. Kebijakan Bank Indonesia terhadap Pembiayaan UMKM ......... 16
5. Kebijakan Pemerintah terhadap Pembiayaan UMKM ................ 18
6. Hipotesa .................................................................................... 21
METODE PENELITIAN ............................................................................... 22
1. Tujuan Penelitian ....................................................................... 22
2. Tempat dan waktu penelitian ..................................................... 22
3. Kerangka Berpikir ...................................................................... 23
4. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 24
5. Metode Analisis data ................................................................. 24
6. Alat Analisis ............................................................................... 26
HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 27
1. Evaluasi Kinerja Kredit UMKM Bank Pemerintah ....................... 26
2. Hasil Penelitian Kinerja Kredit UMKM ........................................ 33
3. Hasil Pengujian terhadap Variabel yang MempengaruhiKinerja
Bank Pemerintah dalam Menyalurkan Kredit UMKM ................ 40
4. Pengujian terhadap Hipotesis Penelitian ................................... 41
a. Uji Simultan ...................................................................... 43
b. Uji Parsial ......................................................................... 43
ii
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 44
1. Kesimpulan ................................................................................ 44
2. Saran-saran ............................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 47
LAMPIRAN .......................................................................................... 48
iii
DAFTAR TABEL
1. Perbandingan Kriteria UMKM Menurut Undang – Undang No. 20
Tahun 2008 ........................................................................................ 16
2. Perkembangan Baki Debet Kredit Perbankan Nasional berdasarkan
Kategori Bank selama selama 5 tahun terakhir ................................... 28
3. Perkembangan Baki Debet Kredit Perbankan Nasional berdasarkan
Jenis Kredit selama selama 5 tahun terakhir ...................................... 28
4. Perkembangan Baki Debet Kredit Perbankan Nasional berdasarkan
Sektor Ekonomi selama selama 5 tahun terakhir ................................ 28
5. Perkembangan Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional
berdasarkan Kategori Bank selama selama 5 tahun terakhir .............. 30
6. Perkembangan Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional
berdasarkan Jenis Kredit selama selama 5 tahun terakhir .................. 32
7. Perkembangan Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional
berdasarkan Sektor Ekonomi selama selama 5 tahun terakhir ........... 32
8. Prosentase Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional terhadap
Total Baki Debet Kredit Perbankan Nasional ...................................... 33
9. % Share Kredit UMKM Bank Pemerintah terhadap Total Baki Debet
Kredit UMKM Perbankan Nasional dan Total Baki Debet Kredit
Perbankan Nasional ........................................................................... 33
10. Total Baki Debet Kredit UMKM excl. Kredit Konsumsi selama 5 (lima)
tahun terkahir...................................................................................... 38
11. % Share Kredit UMKM excl. Kredit Konsumsi posisi bulan September
2010 terhadap baki debet per kategori bank ....................................... 38
12. Pengaruh variabel bebas (X) X) secara bersama-sama dan Parsial
terhadap Variabel terikat (Y) ............................................................... 43
13. Pengujian hipotesis pengaruh variabel jumlah X1 dan X2 terhadap
variavel Y ............................................................................................ 44
iv
DAFTAR GAMBAR
1. Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indonesia, Mei 2010 .................... 8
2. Gambaran Kerangka Berpikir dalam Pelaksanaa Penelitian ............... 23
3. Grafik Trend Pertumbuhan Baki Debet Kredit Perbankan Nasional
berdasarkan Kategori Bank selama selama 5 tahun terakhir .............. 29
4. Grafik Komposisi Baki Debet Kredit Perbankan Nasional berdasarkan
Jenis Kredit selama 5 tahun terakhir ................................................... 29
5. Grafik Baki Debet Kredit Perbankan Nasional berdasarkan Sektor
Ekonomi selama 5 tahun terakhir ........................................................ 30
6. Grafik Trend Pertumbuhan Baki Debet Kredit UMKM Perbankan
Nasional berdasarkan Kategori Bank selama selama 5 tahun terakhir 31
7. Grafik Komposisi Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional
berdasarkan Jenis Kredit selama 5 tahun terakhir .............................. 31
8. Grafik Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional berdasarkan
Sektor Ekonomi selama 5 tahun terakhir ............................................ 33
9. Grafik % Share Kredit UMKM thd total baki debet kredit Perbankan
Nasional ............................................................................................. 34
10. Grafik % Share Kredit UMKM perbankan nasional thd total baki debet
kredit Perbankan Nasional .................................................................. 35
11. Grafik % Share Kredit UMKM Bank Pemerintah thd total baki debet
kredit UMKM Perbankan Nasional ...................................................... 35
12. Grafik Komposisi baki debet kredit UMKM Perbankan Nasional dan
baki debet kredit UMKM Bank Pemerintah (september 2010) ............ 36
13. Grafik % Share Kredit UMKM excl. Kredit Konsumsi thd total baki
debet kredit Perbankan Nasional ........................................................ 39
14. Grafik Share Kredit UMKM Bank Pemerintah excl. Kredit Konsumsi
terhadap total baki debet kredit UMKM Perbankan Nasional .............. 39
15. Grafik % Share Kredit UMKM Bank Pemerintah thd total baki debet
kredit UMKM Perbankan Nasional ...................................................... 40
16. Grafik % Share Kredit UMKM Bank Pemerintah dan Non Pemerintah
thd total baki debet kredit Perbankan Nasional ................................... 40
17. Grafik % Share Kredit UMKM Bank Pemerintah dan Non Pemerintah
thd total baki debet kredit Perbankan Nasional ................................... 41
v
DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil Analisis Regressi ....................................................................... 50
2. Posisi Kredit Mikro, Kecil dan Menengah yang Diberikan Bank Umum
dan BPR per Dati II, Menurut Sektor Ekonomi Berdasarkan Lokasi
Proyek Propinsi Aceh ......................................................................... 55
3. Poisis Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valas Bank umum dan
BPR Per Kelompok Bank Menurut Sektor Ekonomi Berdasarkan
Lokasi Proyek di Propinsi Aceh .......................................................... 57
1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran
strategis dalam pembangunan nasional. Sebagai sektor yang menyerap
80 – 90% tenaga kerja, usaha Mikro Kecil dan Menengah juga menjadi
segmen terbesar pelaku ekonomi nasional. Menurut data Departemen
Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia periode tahun 2008 – 2009
mengalami peningkatan sebesar 2,64% yaitu dari 51,4 juta unit pada
Tahun 2008 menjadi 52,7 unit pada tahun 2009. UMKM merupakan pelaku
usaha terbesar dengan persentasenya mencapai 99,99% dari total pelaku
usaha nasional pada tahun 2009. Hal ini mengindikasikan UMKM memiliki
peran yang besar dalam menopang perekonomian.
Berdasarkan data statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) tahun 2008 – 2009, yang memiliki proporsi unit usaha terbesar
adalah sektor (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan, (2)
Perdagangan, Hotel dan Restoran, (3) Pengangkutan dan Komunikasi, (4)
Industri Pengolahan; serta (5) Jasa-jasa, yang masing-masing tercatat
sebesar 49,98 persen; 29,44 persen; 6,46 persen; 6,19 persen dan 4,33
Persen.
Pada saat krisis ekonomi tahun 1997/1998, UMKM memiliki
ketahanan yang relatif lebih baik dibandingkan dengan Usaha Besar (UB)
karena tingginya local content pada faktor-faktor produksi UMKM, baik
pada penggunaan bahan baku maupun permodalan. Selain itu, UMKM
pada umumnya berbasis pada basic needs masyarakat luas dan memiliki
keunggulan komparatif. Keunggulan lain yang ada adalah kurangnya
ketergantungan pada bahan baku impor dan potensi pasar yang tinggi
mengingat harga produk yang dihasilkan relatif rendah sehingga terjangkau
oleh golongan ekonomi lemah (Hill, 2001).
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, selama lebih kurang
10 tahun terakhir sektor UMKM juga menjadi alternatif penyaluran kredit
perbankan dalam rangka penyebaran risiko kredit ditengah-tengah sulitnya
mencari debitur yang tidak bermasalah.
2
Di balik keunggulan dan ketahanan yang dimiliki, pada
kenyataannya hingga saat ini masih banyak terdapat permasalahan yang
dihadapi oleh sektor UMKM. Upaya pengembangan UMKM masih
menjumpai berbagai kendala antara lain pengelolaan usaha yang masih
tradisional, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memadai,
skala dan teknik produksi yang rendah serta masih terbatasnya akses
kepada lembaga keuangan, khususnya perbankan. Berdasarkan data BPS
tahun 2009, total UMKM yang dibiayai oleh perbankan baru sebesar
11,78% saja, suatu angka yang masih sangat jauh dari harapan dan upaya
yang konkrit dalam pengembangan UMKM melalui bantuan permodalan
perbankan.
Berbagai upaya dalam pengembangan UMKM telah dilakukan dan
berjalan sampai dengan saat ini serta melibatkan banyak pihak, yaitu
Pemerintah, Bank Indonesia, Perbankan Nasional dan Lembaga-lembaga
lainnya yang peduli terhadap UKM antara lain, Departemen dan
Kementrian, BUMN, LSM dan bahkan Lembaga Asing. Peran pemerintah
dalam pengembangan sektor ini telah cukup banyak digulirkan, salah
satunya adalah kebijakan penyaluran kredit pada sektor UMMK. Bentuk
kebijakan ini juga merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah
dalam rangka penanggulangan kemiskinan yang dialami sebagian besar
rakyat Indonesia.
Pelaku utama yang memiliki posisi dan peran strategis dalam
pengembangan UMKM adalah perbankan, mengingat bank merupakan
lembaga keuangan yang begitu besar keterlibatannya dalam perputaran
keuangan masyarakat dan secara signifikan dapat memberikan kontribusi
positif bagi pengembangan usaha mikro dan kecil di Indonesia. Kebijakan
Bank Indonesia dalam pemberdayaan sektor UKM melalui UU No. 23
tahun 1999 tentang Bank Indonesia dengan perubahannya Nomor 3 tahun
2004 telah memberikan perubahan paradigma yang mendasar. Dalam hal
ini, Bank Indonesia tidak lagi memberikan bantuan keuangan atau Kredit
Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) sehingga peranan Bank Indonesia dalam
pengembangan UKM berubah menjadi tidak langsung. Pendekatan yang
digunakan kepada UMKM bergeser dari development role menjadi
promotional role. Pendekatan yang memberikan subsidi kredit dan bunga
3
murah telah bergeser kepada pendekatan yang lebih menitikberatkan pada
kegiatan pelatihan petugas bank, penelitian dan penyediaan informasi.
Dengan kondisi tersebut, Bank Indonesia tetap memberikan
dukungan, namun kebijakan BI baik dari sisi supply maupun demand lebih
difokuskan dalam rangka mendorong fungsi intermediasi perbankan serta
untuk mendukung sistem perbankan yang sehat. Dari sisi supply, Bank
Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan perbankan sehingga dapat
meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM dengan tetap berpegang
pada prinsip kehati-hatian (prudent). Kebijakan tersebut antara lain
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/2/PBI/2001 tentang pemberian
Kredit Usaha Kecil yang menganjurkan bank memberikan sebagian
kreditnya kepada usaha kecil; PBI No 6/25/PBI/2004 dan SE Nomor
6/44/DPNP tanggal 22 Oktober 2004 perihal Rencana Bisnis Bank Umum
Dalam Penyaluran Kredit UMKM sehingga diketahui komitmen Bank dalam
menyalurkan kredit pada sektor UMKM.
Melalui kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia serta
perubahan paradigma perbankan dalam memandang sektor UMKM selama
10 tahun terakhir, penyaluran kredit pada sektor ini mengalami trend
perningkatan/pertumbuhan yang cukup signifikan seiring dengan
peningkatan portofolio kredit perbankan untuk pemberian kredit UMKM.
Perkembangan kredit UMKM yang bersumber dari pembiayaan Bank
menunjukkan Baki Debet akhir September 2010 telah mencapai IDR 929,3
Trilyun atau 56% dari total Baki Debet Kredit perbankan sebesar IDR
1.670,3 Triliyun (akhir September 2010) dengan komposisi :
Usaha Mikro : IDR 300,7 Trilyun, (NPL 3,13%)
Usaha Kecil : IDR 366,2 Trilyun, (NPL 1,99%)
Usaha Menengah : IDR 262,2 Trilyun, (NPL 3,33%)
Hingga September 2010, net ekspansi kredit pada sektor UMKM mencapai
147,6 Trilyun atau meningkat 28% bila dibandingkan akhir tahun 2009,
suatu pertumbuhan yang cukup signifikan.
Pada kenyataannya, komposisi kredit UMKM didominasi oleh
Kredit Konsumsi dengan prosentase sebesar 54% yang diikuti oleh Kredit
Modal Kerja sebesar 37% dan Kredit Investasi sebesar 9%. Besarnya porsi
Kredit Konsumsi menunjukkan bahwa prosentase Baki Debet kredit pada
4
sektor UMKM sebesar 56% dari total kredit perbankan tidak mencerminkan
kondisi yang sebenarnya, mengingat :
1. Kredit Konsumsi digunakan untuk keperluan konsumtif antara lain :
pembelian kendaraan, tanah, bangunan, biaya pendidikan dan lainnya
yang sejenis
2. Kredit yang disalurkan pada sektor UMKM sepatutnya dipergunakan
untuk menunjang aktivitas usaha (produktif) sehingga kredit konsumsi
tidak dapat dikategorikan sebagai kredit UMKM yang penggunaannya
untuk keperluan konsumtif.
3. Penggolongan kredit konsumsi sebagai kredit UMKM tidak sesuai
dengan Undang-undang No. 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (berdasarkan penggunaan/kriteria usaha).
2. Rumusan Masalah
Secara umum setkor UMKM cukup banyak memiliki kelemahan
yang sering menjadi hambatan bagi UMKM tersebut untuk berkembang
dan berkelanjutan, meskipun kontribusinya terhadap pertumbuhan
perekonomian Indonesia selama beberapa tahun terakhir cukup strategis
dan tidak dapat diabaikan, begitu juga kontribusinya terhadap penurunan
jumlah pengangguran. Salah satu permasalahan yang bersifat klasik dan
mendasar (basic problem) adalah berupa permasalahan modal.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan upaya dan
komitmen dari berbagai pihak yang berkepentingan terutama pemerintah,
Bank Indonesia dan Perbankan sebagai lembaga keuangan yang memiliki
fungsi menyalurkan kredit. Bank terutama Bank Pemerintah yang sebagian
besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah dan berkaitan sangat erat dengan
program dan kebijakan pemerintah sendiri, memiliki peran yang strategis
dalam pengembangan UMKM terutama dalam hal permodalan usaha.
Kondisi makro ekonomi yang kondusif dan trend kinerja perbankan yang
semakin baik selama beberapa tahun terakhir dapat menjadi faktor
pendorong dalam penyaluran kredit pada sektor UMKM.
Berdasarkan kondisi tersebut maka rumusan masalah yang dapat
diangkat dalam penelitian ini adalah :
5
a. Bagaimana bank pemerintah dapat menjadi pilar bagi pelaku UMKM
dalam hal memberikan bantuan permodalan.
b. Mencari gambaran peran dan komitmen Bank pemerintah dalam
pengembangan UMKM melalui bantuan permodalan (kredit).
c. Bagaimana membuat para pelaku UMKM paham tentang produk-
produk kredit yang disediakan oleh Bank Pemerintah dan memahami
pentingnya kredit yang disalurkan bagi keberlangsungan usaha.
3. Tujuan Penelitian
a. Mengevaluasi kinerja pembiayaan kredit Bank Pemerintah kepada
Sektor Usaha Mikro dan Kecil.
b. Menggambarkan perspektif Kredit Konsumsi sebagai kredit non
UMKM.
c. Menilai pengaruh suku bunga kredit dan NPL (Non Performing Loan)
terhadap penyerapan kredit pada sektor Usaha Mikro dan Kecil
4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini, antara
lain :
a. Memberikan informasi kinerja Pembiayaam Bank Pemerintah pada
sektor UMKM yang mencerminkan kondisi yang sebenarnya (Kinerja
Riil) dan gambaran sejauh mana peran dan komitmen Bank
Pemerintah terhadap UMKM.
b. Memberikan informasi bahwa kredit Konsumsi tidak dapat digolongkan
sebagai kredit UMKM mengingat penggunaanya yang bersifat
konsumtif (non produktif)..
c. Menjadi referensi bagi Pemerintah dan Bank Indonesia dalam
menetapkan kebijakan penyaluran kredit dalam rangka pengembangan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di masa yang akan datang.
6
LANDASAN TEORI
1. Pengertian dan Fungsi Bank
Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam
perekonomian terutama dalam sistem pembayaran moneter. Secara umum
bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya
menghimpunan dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit serta memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang.
Stuart dalam anonim (2009) mendefinisikan bank sebagai badan
usaha yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit baik dengan alat
pembayarannya sendiri maupun uang yang diperolehnya dari pihak lain
maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang
giral. Dengan demikian bank merupakan perantara keuangan (financial
intermediaries) sehingga menimbulkan interaksi antara kreditur dan debitur.
Menurut George dalam anonim (2008), Bank memiliki tiga
karakteristik khusus yang berbeda dalam fungsinya jika dibandingkan
dengan lembaga keuangan lainnya, pertama terkait dengan fungsi bank
sebagai lembaga kepercayaan untuk menyimpan dana masyarakat, baik
dalam penciptaan uang dan dalam mekanisme pembayaran dalam sistem
perkenomian. Kedua sebagai lembaga intermediasi keuangan, perbankan
berperan khusus dalam memobilisasi simpanan masyarakat untuk
disalurkan dalam bentuk kredit dan pembiaayaan lain dalam dunia usaha.
Ketiga sebagai lembaga penanaman aset finansial, bank memiliki peranan
penting dalam mengembangkan pasar keuangan terutama pasar uang
domestik dan valuta asing. Bank berperan dalam mentransformasikan aset
finansial seperti simpanan masyarakat ke dalam bentuk finansial aset lain
yaitu kredit dan surat-surat berharga yang dikeluarkan pemerintah dan
Bank Sentral.
Bank Indonesia (2006) mengkategorikan fungsi Bank sebagai
financial intermedieries dalam 3 (tiga) hal yakni :
1. Sebagai lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan.
7
2. Sebagai lembaga yang menyalurkan dana kepada masyarakat dalam
bentuk kredit.
3. Melancarkan transaksi perdagangan dan peredaran uang.
Fungi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan
pelayanan jasa dalam lalu lintas dan peredaran uang di masyarakat yang
bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional
ke arah peningkatan kesejahateraan rakyat banyak.
Berdasarkan Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang
perbankan, bank didefinisikan sebagai Badang Usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kembali dalam bentuk pinjaman (kredit) dan atau bentuk lainnya dengan
tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sedangkan
perbankan menurut Undang-Undang tersebut adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Institusi Perbankan di Indonesia
Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan
prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan
ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat
banyak.
Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di Indonesia,
terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR
adalah dalam hal kegiatan operasionalnya. BPR tidak dapat menciptakan
uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang terbatas.
Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system,
yaitu bank umum dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah. Sementara prinsip kegiatan BPR
dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank konvensional
atau berdasarkan prinsip syariah.
8
Gambar 1. Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indonesia, Mei 2010
Sumber : Bank Indonesia, www.bi.go.id, 2010
Pengertian Bank Umum
Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan,
bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Definisi bank umum secara singkat adalah bank yang dapat
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank – bank umum terdiri
dari bank-bank umum pemerintah, bank umum swasta nasional devisa,
bank-bank swasta nasional non devisa dan bank-bank asing campuran.
Kegiatan utama bank-bank umum adalah menghimpun dana masyarakat
antara lain dalam bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan, serta
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit (pohan, 2008).
Bank Pemerintah, adalah bank yang kepemilikan sahamya sebagian besar
adalah milik pemerintah. Bank milik pemerintah saat ini adalah Bank BNI,
Bank Mandiri, Bank BRI dan Bank BTN.
Bank Swasta, adalah bank yang kepemilikan sahamnya sebagian besar
adalah milik swasta, antara lain, Bank BCA, Bank BII dsb
Bank Pembangunan, adalah bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki
oleh pemerintah daerah.
Bank Umum (122)
Bank Pemerintah (4)
Bank Swasta (118)
Bank Umum (122)
Bank Pemerintah (4) Bank Swasta (118)
Bank Pemerintah Unit Syariah (2)
Bank Pembangunan Daerah ( (26)
Bank Umum Swasta (83)
Bank Umum Swasta Syariah (9)
BPD Unit Usaha Syariah (14)
Bank Umum Swasta Unit Usaha Syariah (10)
9
Pengertian Bank Pekreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah
yang dalam kegitannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
2. Pengertian Kredit
Secara umum kredit didefinisikan sebagai kegiatan orang
perorang atau badan usaha dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup
dengan cara pinjam meminjam. Transaksi kredit timbul karena suatu pihak
meminjam sejumlah uang atau sesuatu yang dipersamakan dengan itu,
dimana pihak peminjam wajib melunasi kredit/hutangnya pada waktu yang
telah ditentukan. Disamping itu kredit timbul sebagai akibat adanya
transaksi jual beli, dimana pembayarannya ditangguhkan, baik sebagian
maupun seluruhnya.
Menurut Eric L.Kohler (1964;154), kredit adalah kemampuan untuk
melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan
suatu janji pembayarannya akan dilakukan dan ditangguhkan pada suatu
jangka waktu yang disepakati. Menurut Teguh Pudjo Muljono (1989;45),
kredit adalah suatu penyertaan uang atau tagihan atau dapat juga barang
yang menimbulkan tagihan tersebut pada pihak lain, atau juga memberi
pinjaman pada orang lain dengan harapan akan memperoleh sesuatu
tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yaitu berupa bunga sebagai
pendapatan bagi pihak yang bersangkutan.
Definisi kredit menurut Undang – Undang No. 10 Tahun 1998
tentang Perbankan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibbkan pihak
peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumla bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Jenis-jenis kredit dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan penggunaan (Dendawijaya, 2005), dibedakan menjadi :
Kredit Investasi : Kredit untuk membiayai kepentingan barang
modal (investasi).
10
Kredit Modal Kerja : Kredit untuk membiayai modal kerja
usaha/perusahaan.
Kredit Konsumsi : Kredit untuk keperluan barang-barang
konsumsi yang diperlukan debitur.
2. Berdasarkan segmentasi (Bank Indonesia, 2008), dibedakan menjadi :
Kredit Mikro : Kredit yang diberikah maksimal Rp 50 juta.
Kredit Kecil : Kredit yang diberikah > Rp 50 juta, < Rp 500
juta.
Kredit Menengah : Kredit yang diberikah > Rp 500 juta, < Rp 5
Milyar.
3. Berdasarkan jangka waktu (Djinarto, 2000), dibedakan menjadi :
Kredit Jk Pendek : Kredit dengan rentang maksimal 1 tahun.
Kredit Jk Menengah : Kredit dengan rentang waktu 1 – 3 tahun.
Kredit Jk Panjang : Kredit dengan rentang waktu minimal 3
tahun.
Menurut definisi yang dipakai dalam Microcredit Summit (1997),
kredit mikro adalah program pemberian kredt berjumlah kecil kepada warga
paling miskin untuk membiayai proyek yang dia kerjakan sendiri agar
menghasilkan pendapatan, yang memungkinkan mereka peduli terhadap
diri sendiri dan keluarganya, “Programmes extend small loand to very poor
for self-employment projects that generate income, allowing them to cafe
for themselves and their families”.
Konsep Kredit Bank Umum
Kredit (loans) adalah aktiva terbanyak yang dimiliki bank umum.
Porsi kredit berkisar 60% - 80% dari total aktiva bank umum. Tujuan utama
penyaluran kredit adalah memperoleh pendapatan bunga. Karena porsi
kredit dalam aktiva bank sangat besar, maka sebagian besar penerimaan
bank berasal dari bunga kredit (Manurung dan Rahardja, 2004). Dalam
menyalurkan kredit, bank tetap berjalan pada prinsip kehati-hatian, selain
memegang prinsip 5C (Character, Collateral, Capital, Capacity dan
Condition of Economy) bank juga mempertimbangkan hal lain seperti
kemampuan pengusaha (debitur) mengembalikan kreditnya. Dalam rangka
11
memberikan keleluasaan penyaluran kredit perbankan, beberapa hal yang
akan ditempuh oleh Bank Indonesia meliputi :
1. Meningkatkan peran serta perbankan dalam penyaluran kredit kepada
sektor usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
2. Meningkatkan efisiensi Bank dalam melakukan pembiayaan dalam
rangka memperluas jangkauan pelayanan kepada nasabah (Bank
Indonesia, 2009).
Bank adalah bisnis yang berdagang dalam kredit dan uang, maka
bisnis utamanya suatu kepercayaan (trust), sehingga dapat dikatakan
bahwa bank merupakan lembaga kepercayaan (Rivai dan Permata, 2006).
Sebagaimana diketahui bahwa usaha bank yang paling besar dalam
memberikan kontribusi terbesar sebagai sumber penghasilan bank berasal
dari penyaluran kredit kepada masyarakat, mengingat bahwa :
1. Bank harus dapat memelihara dan mengembangkan kepercayaan
timbal balik
2. Pos pinjaman yang diberikan merupakan pos aktiva terbesar dalam
neraca bank
3. Perkreditan memberikan kontribusi penghasilan terbesar bagi
sebagian besar bank
4. Bank merupakan lembaga perantara (intermediary) antara masyarakat
suplus dana dengan pihak lain yang kekurangan dana.
Debitur merupakan orang yang meminjam sejumlah dana dengan
jangka waktu tertentu kepada bank yang diikat secara hukum melalui suatu
perjanjian kredit. Debitur harus tunduk kepada seperangkat standar dan
aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit yang diberikan,
bertujuan untuk melindungi bank dari risiko kerugian yang ditimbulkan
dikemudian hari (Compton, 1991).
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) tahun 2000, kredit
adalah peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan
atau pembagian hasil keuntungan. Hal yang termasuk dalam pengertian
12
kredit yang diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama,
kredit dalam restrukturisasi, dan pembelian surat berharga nasabah yang
dilengkapi dengan Note Purchased Agreement (NPA).
Dengan demikian, dalam prakteknya kredit merupakan
penyerahan nilai ekonomi sekarang atas kepercayaan dengan harapan
mendapatkan kembali suatu nilai ekonomi yang sama dikemudian hari,
suatu tindakan atas dasar perjanjian, dimana dalam perjanjian tersebut
terdapat jasa dan balas jasa (prestasi dan kontra prestasi) yang keduanya
dipisahkan oleh unsur waktu, suatu hak yang dengan hak tersebut seorang
dapat mempergunakannya untuk tujuan tertentu dalam batas waktu
tertentu dan atas pertimbangan tertentu pula.
Beberapa keuntungan pemenuhan sumber-sumber dana dari
sektor perkreditan menurut Muljono (2001) adalah :
1. Relatif mudah diperoleh kalau memang usahanya layak.
2. Telah ada lembaga yang kuat di masyarakat perbankan yang
menawarkan jasanya di bidang penyediaan dana (kredit).
3. Biaya untuk memperoleh kredit (bunga, biaya administrasi) dapat
diperkirakan dengan tepat, sehingga memudahkan para pengusaha
dalam menyusun rencana kerjanya untuk masa-masa mendatang.
Fungsi Kredit / Pembiayaan.
Di dalam kehidupan perekonomian, perdagangan dan keuangan
pada umumnya, maka garis besar fungsi kredit/pembiayaan adalah :
1. Meningkatkan daya guna (utility) dari suatu modal atau uang.
Melalui kredit, dana yang mengendap (idle funds) di dalam kas bank
akan dimanfaatkan oleh para debitur untuk memperbesar usaha
produksi maupun perdagangan.
2. Meningkatkan daya guna (utility) dari suatu barang.
Tanpa adanya bantuan fasilitas kredit dari bank, kemampuan para
pengusaha di dalam berproduksi dan mendistribusikan hasil
produksinya masih terbatas. Namun dengan adanya fasilitas kredit,
para pengusaha dapat memproduksi bahan mentah menjadi barang
jadi dan pendistribusiannya akan meningkat. Dengan demikian,
pemanfaatan atas barang tersebut meningkat pula.
13
3. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Kredit yang disalurkan melalui rekening pengusaha menciptakan
pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya seperti cek, bilyet
giro dan sebagainya. Peredaran uang kartal dan giral akan lebih
berkembang, karena kredit menciptakan suatu kegairahan berusaha
sehingga penggunaan uang akan bertambah baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Hal ini sejalan dengan pengertian bank selaku
money creator.
4. Menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.
Manusia adalah mahluk yang selalu melakukan kegiatan ekonomi,
yaitu selalu berusaha memenuhi kebutuhannya. Kegiatan usaha
sesuai dengan dinamikanya akan selalu meningkat, tetapi peningkatan
usaha tidaklah selalu diimbangi dengan peningkatan kemampuan
terutama kemampuan finansial. Fasilitas kredit yang diterima
pengusaha dari bank inilah yang kemudian digunakan untuk
memperbesar volume usaha dan produktivitasnya.
5. Kredit sebagai alat stabilisasi ekonomi,
Untuk menekan arus inflasi dan terlebih-lebih lagi untuk usaha
pembangunan ekonomi, kredit bank memegang peranan yang sangat
penting. Arah kredit harus berpedoman pada segi-segi pembatasan
kualitatif, yaitu pengarahan ke sektor-sektor produktif dan sektor-sektor
prioritas secara langsung berpengaruh terhadap hajat hidup
masyarakat.
6. Sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional.
Pengusaha yang memperoleh fasilitas kredit akan berusaha untuk
meningkatkan usahanya. Peningkatan usaha berarti peningkatan
keuntungan. Seiring dengan peningkatan produksinya tersebut,
orientasi pengusaha tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik,
juga merambah pasar ekspor. Dengan demikian, kegairahan
pengusaha untuk melakukan ekspor menjadi meningkat, yang nantinya
akan mendatangkan devisa bagi negara.
7. Sebagai alat hubungan ekonomi intemasional.
Negara-negara kaya atau yang kuat perekonomiannya, demi
persahabatan antara negara banyak memberikan bantuan kepada
14
negara-negara yang sedang berkembang atau sedang membangun.
Bantuan-bantuan tersebut tercermin dalam bentuk bantuan kredit
dengan syarat ringan, yaitu bunga relatif murah dan jangka waktu
penyelesaiannya yang panjang. Hal ini tercermin melalui bantuan antar
negara yang disebut “G to G” (Govemment to Govemment). Hubungan
antamegara pemberi dan penerima kredit akan bertambah erat,
terutama yang menyangkut hubungan perekonomian dan
perdagangan.
Pengertian Kredit UMKM Menurut Bank Indonesia (September 2010)
Kredit UMKM adalah semua penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu dalam rupiah dan valuta asing berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank Pelapor
dengan Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank yang memenuhi kriteria usaha
sesuai dengan undang-undang tentang UMKM yang berlaku.
1. Kredit kepada Usaha Mikro adalah kredit dengan plafond
Rp 0,- sampai dengan Rp 50 juta.
2. Kredit kepada Usaha Kecil adalah kredit dengan plafond lebih dari
Rp 50 juta sampai dengan maksimum Rp 500 juta.
3. Kredit kepada Usaha Menengah adalah kredit dengan plafond lebih
dari Rp 500 juta sampai dengan Rp 5 Milyar.
Termasuk dalam kredit UMKM tersebut adalah kredit dengan penjaminan
tertentu yaitu kredit/pembiayaan atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara Bank degan Debitur yang dijamin oleh perusahaan penjamin
dengan kriteria tertentu sebagaimana Program Pemerintah mengenai
Kredit Usaha Rakyat.
3. Pengertian UMKM
Definisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berdasarkan
masing-masing institusi adalah sebagai berikut :
1. Badan Pusat Statistik (BPS), mendefinisikan berdasarkan ukuran
ketenagakerjaan.
a. Usaha Mikro : Usaha yang memperkerjakan 5 orang
termasuk pekerja keluarga yang tidak dibayar.
15
b. Usaha Kecil : Usaha yang memperkerjakan 5 sampai 10
orang.
c. Usaha Menengah : Usaha yang memperkerjakan 20 sampai
99 orang.
2. Bank Indonesia (BI), mendefinisikan UKM dengan 2 kriteria, yaitu :
a. Kriteria I, berdasarkan aset, omset dan badan hukum :
Usaha Mikro : Usaha yang dilakukan orang miskin
atau hampir miskin, milik keluarga, sumber daya lokal dan
teknologi sederhana. Lapangan usaha mudah dimasuki dan
keluar.
Usaha Kecil : Usaha yang memiliki aset hingga
Rp 200 juta diluar tanah dan bangunan dengan omset Rp 1
Milyar.
Usaha Menengah : Usaha yang memiliki aset hingga
Rp 600 juta diluar tanah (industri bukan manufaktur) atau
memiliki aset hingga Rp 5 Milyar (industri manufaktur) dengan
omset Rp 3 Milyar.
b. Kriteria II, berdasarkan kredit yang diterima :
Usaha Mikro : Usaha yang dapat menerima kredit
sampai dengan Rp 50 juta.
Usaha Kecil : Usaha yang dapat menerima kredit
mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 500 juta.
Usaha Menengah : Usaha yang dapat menerima kredit
mulai dari > Rp 500 juta hingga Rp 5 Milyar.
3. Menurut Undang – undang No. 20 Tahun 2008, tentang UMKM
a. Usaha Mikro : Usaha Produktif milik perorangan dan atau
badan usaha perorangan. Memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan.
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300 juta.
b. Usaha Kecil : Usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha.
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50 juta sampai dengan
paling banyak Rp 500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan
16
tempat usaha. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300
juta sampai dengan paling banyak Rp 2,5 Milyar.
c. Usaha Menengah : usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan
usaha. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500 juta sampai
dengan paling banyak Rp. 10 Milyar tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp. 2,5 Milyar sampai dengan paling banyak Rp. 50 Milyar.
Tabel 1. Perbandingan Kriteria UMKM Menurut UU No. 20 Tahun 2008
KRITERIA Aset (Rupiah) Omset (rupiah)
Lama Baru Lama Baru
Usaha Mikro < 50 Jt < 100 Jt < 300 Jt
Usaha Kecil < 200 Jt 50 – 500 Jt < 1 M 300 Jt – 2,5 M
Usaha Menengah 200 Jt –
10 M
> 500 Jt –
10 M 1 – 50 M 2,5 – 50 M
Sumber : Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), 2008-2009
4. Menurut Bank Dunia
a. Usaha Mikro : Kegiatan usaha yang menggunakan pekerja
hingga 20 orang.
b. Usaha Kecil & Menengah adalah perusahaan yang menggunakan
tenaga kerja di atas 20 oraang dengan aset di luar tanah dan
bangunan hingga US$ 500 ribu.
4. Kebijakan Bank Indonesia terhadap Pembiayaan Usaha Mikro dan
Kecil (UMKM)
Undang-undang No. 23/1999 tentang Bank Indonesia
(sebagaimana diamandemen dengan Undang-undang No. 3/2004),
kebijakan Bank Indonesia dalam mendukung peningkatan iklim usaha atau
sektor riil mengalami perubahan mendasar. Bank Indonesia tidak dapat lagi
memberikan KLBI dan pemberian bersifat tidak langsung antara lain
melalui regulasi dan fasilitasi dalam peran – peran strategis. Bank
Indonesia tidak secara khusus mendesain suatu kebijakan dalam bidang
perkreditan secara sektoral. Kebijakan Bank Indonesia lebih diarahkan
17
untuk mendukung pengembangan UMKM, terutama yang berbasis
komoditas unggulan.
Kebijakan tersebut dituangkan dalam bentuk pengaturan
(ketentuan) dan pemberian bantuan teknis (khususnya melalui perbankan)
serta kerjasama dengan pemangku kepentingan (Departemen, lembaga
donor dan lembaga terkait pemberdayaan UMKM). Di dalam kebijakan
lintas sektoral tersebut terdapat kegiatan-kegiatan yang berupaya
mendukung pengembangan sektor UMKM, secara umum Bank Indonesia
memberikan sejumlah fasilitas, diantaranya :
a. Data dan Informasi Bisnis Indonesia (DIBI),
DIBI menyajikan data dan informasi berbasis Website dan dapat
diakses melalui website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Informasi yang
disajikan dalam DIBI didasarkan atas penelitian yang dilakukan oleh
Bank Indonesia, antara lain data dan informasi mengenai potensi
ekonomi daerah, komoditas ekspor potensial serta pola pembiayaan
(lending model).
b. Pola pembiayaan UMKM
Bank Indonesia melaksanakan penelitian mengenai pola
pembiayaan/lending model berbagai komoditas yang potensial untuk
dibiayai oleh bank.
c. Pengembangan UMKM melalui Pengembangan Klaster
Program yang didesain untuk mengembangkan UMKM melalui model
klaster yang teritegrasi dari hulu ke hilir. UMKM akan memperoleh
manfaat dari kerjasama dengan usaha menengah maupun usaha besar
yang berperan sebagai local champion dalam suatu komunitas usaha
sejenis.
d. Penelitian tentang Pola Kemitraan.
Penelitian ini bertujuan melihat berbagai pola kemitraan antara usaha
menengah/usaha besar dengan UMKM dalam rangka meningkatkan
potensi akses kredit ke Perbankan. Dalam kemitraan tersebut usaha
menengah/besar dapat berperan sebagai pemberi rekomendasi,
avalis¸dan juga memberikan cash collateral bagi UMKM yang menjadi
mitra dalam hubungan usaha kemitraan.
e. Fasilitasi Percepatan dan Pemberdayaan Ekonomi Daerah
18
Program ini dilakukan dalam upaya untuk mengembangkan ekonomi
derah terutam sektor riil yang masih dirasakan terhambat
perkembangannya. BI melalui jaringan kantor BI bergerak mendukung
berbagai program dari dinas/instansi yang dirasakan masih terhambat
pembiayaannya oleh perbankan di daerah.
Selain itu atas inisiatif Bank Indonesia, juga telah terbentuk
lembaga mediator yang menjembatani kepentingan UMKM dan perbankan
yaitu Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB). Salah satu tugas KKMB
adalah mempersiapakan UKM agar menjadi lebih feasible dan bankable.
Melalui kebijakan Bank Indonesia yang dituangkan dalam Surat
Edaran Bank Indonesia No. 6/44/DPNP tanggal 22 Oktober 2004 perihal
Rencana Bisnis Bank Umum, telah diatur khusus terkait penyaluran kredit
pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang menggambarkan
keterlibatan Bank dalam rangka ikut serta mendorong perkembangan yang
positif dari sektor UMKM.
5. Kebijakan Pemerintah terhadap Pembiayaan UMKM
Pemerintah memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung upaya
pengembangan sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMKM). Upaya tersebut
merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mengatasi
permasalaha kemiskinan. Beberapa program pemerintah sebagai wujud
komitmen dalam pengembangan UMKM antara lain; program revitalisasi
pertanian, perikanan dan kehutantan (RPPK) yang merupakan salah satu
dari “Triple Track Strategy” dalam rangka pengurangan kemiskinan dan
pengangguran serta peningkatan daya saing ekonomi nasional. Salah satu
instrumen kebijakan dalam mendukung suksesnya RPPK adalah dalam
aspek investasi dan pembiayaan. Prioritas – prioritas kegiatan yang
dilakukan untuk mendukung kebijakan ini adalah :
1. Fasilitasi pembiyaan investasi dan modal kerja dengan mendorong
business plan perbankan.
2. Mengembangkan dan memfasilitasi sistem pembiayaan dan
penjaminan kredit bagi petani/nelayan/dan petani hutan.
3. Mengembangkan sistem pembiayaan jangka panjang dan pembiayaan
yang lebih sesuai dengan karakter PPK,
19
4. Mengembangkan pembiayaan non Bank berikut keterkaitannya dengan
perbankan bagi petani, nelayan dan petani hutan.
Upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan pembiayaan
sektor pertanian (Ratnawati 2009), diantaranya adalah melalui APBN dan
Non APBN. Dengan instrumen APBN dengan cara :
a. Peningkatan akses permodalan melalui kredit (KKP dan KUR).
b. Memberikan bantuan penguatan modal kepada petani/klomtan melalui
Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP).
c. Fasilitasi bagi peningkatan usaha/produksi pertanian (subsidi).
Sementara melalui Non APBN adalah memberlakukan kewajiban
pembiayaan bagi perbankan dan penerapan Corporate Social Resposibility
bagi BUMN.
Kredit program/bantuan modal yang telah dikucurkan oleh
pemerintah selama 4 dekade terakhir melalui beberapa bentuk skim seperti
dana bergulir, penguatan modal, subsidi bunga, maupun yang komersial
yang lebih mengarah kepada kegiatan kredit yang memiliki link dengan
perbankan dan sifatnya eksekuting. Beberapa contoh kredit dengan skim
dimaksud adalah KKP-E dan KUR. KUR merupakan kredit untuk UMKM
dan Koperasi dengan pola penjaminan pemerintah. Selaku penjamin kredit
adalah Perum Sarana Pengembangan Usaha (SPU) dan Asuransi Kredit
Indonesia (Askrindo). Pada tahap awal program KUR melibatkan 6 (enam)
bank yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN, Bank Bukopin
dan Bank Syariah Mandiri dengan fokus penyaluran kredit pada sektor
usaha pertanian, perikanan, kelautan, koperasi, kehutanan, perindustrian
dan perdagangan (tempo interaktif, 2007).
Kebijakan lain terhadap penyaluran kredit adalah bahwa
pemerintah secara tegas mewajibkan agar perbankan menyalurkan kredit
pada sektor UMKM minimal 20 persen dari portofolio kredit yang dimiliki.
Peraturan dan perundang-undangan UMKM
Kedudukan, peran dan potensi strategis UMKM dalam
pemberdayaan ekonomi rakyat untuk mewujudkan struktur perekonomian
nasional yang semakin seimbang, berkembang, berkeadilan telah
20
memperoleh legitimasi yang kuat sebagaimana diamanatkan dalam UUD
1945 dan Ketetapan MPR No. XVI tahun 1998 tentang Politik Ekonomi
dalam rangka Demokrasi Ekonomi, serta peraturan perundang-undangan
lainnya antara lain :
1. Undang-undang No. 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah,
Secara garis besa, Undang-undang ini mengamanatkan kepada
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk :
a. Menumbuhkan iklim usaha, dengan menetapkan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan yang meliputi : Pendanaan,
sarana dan prasarana, informasi usaha, kemitraan, perizinan usaha,
kesempatan berusaha, promosi dagang dan dukungan
kelembagaan. Bersamaan dengan itu, dunia usaha dan masyarakat
berperan serta secara aktif membantu menumbuhkan iklim usaha
dimaksud.
b. Memfasilitasi pengembangan usaha dalam bidang : Produksi dan
pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia dan desain dan
teknologi.
c. Menyediakan pembiayaan dan penjaminan, dalam bentuk pinjaman,
penjaminan, hibah dan pembiayaan lainnya. Adapun pembiayaan
dan penjaminan tersebut bersumber dari APBN, APBD, penyisihan
bagian laba tahunan BUMN yang dialokasikan kepada UMKM serta
bersumber dari Usaha Besar Nasional dan bantuan Luar Negeri
d. Memfasilitasi, mendukung dan menstimulasi kegiatan kemitraan
yang paling membutuhkan, mempercayai, memperkuat dan
menguntungkan yang dilaksanakan dengan pola ; Inti-plasma, Sub-
kontrak, Waralaba, Perdagangan umum, Distribusi, Keagenan dan
Bentuk-bentuk kemitraan lainnya seperti bagi hasil, kerjasama
operasional, usaha patungan (joint venture) dan penyumberluaran
(outsourcing).
6. Hipotesa
Bertitik tolak pada permasalahan yang telah dikemukakan maka diajukan
hipotesis sebagai berikut :
21
1. Kinerja Bank Pemerintah dalam menyalurkan kredit UMKM belum
mencerminkan kondisi riil sesuai dengan definisi UMKM dan
jenis/penggunaan kredit itu sendiri.
2. Faktor rata-rata suku bunga kredit dan jumlah Non Performing Loan
Kredit UMKM Bank Pemerintah secara bersama-sama berpengaruh
secara singnifikan terhadap kinerja Bank penyaluran kredit Bank
Pemerintah terhadap sektor UMKM
3. Faktor rata-rata suku bunga kredit dan jumlah Non Performing Loan
Kredit UMKM Bank Pemerintah berpengaruh secara parsial terhadap
kinerja penyaluran kredit Bank Pemerintah terhadap sektor UMKM.
22
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Penelitian pada dasarnya adalah kegiatan penyelidikan,
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan
secara sistematis dan obyektif untuk memecahkan suatu persoalan atau
untuk menguji suatu hipotesis dalam mengembangkan prinsip-prinsip
umum. Kegiatan penyelidikan yang dilakukan oleh seseorang atau
beberapa orang adalah untuk menemukan ilmu pengetahuan baru,
mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada, mencari tahu tentang
suatu persoalan yang layak diteliti, memperoleh jawaban tentang suatu
persoalan yang ingin diketahuinya dan kemudian mencari solusinya. Jadi
pada dasarnya esensi penelitian adalah untuk membuka informasi yang
tidak diketahui menjadi diketahui.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu pemikiran yang
logis, rasional dan didukung atas suatu fakta. Penelitian itu sendiri dapat
dilakukan dengan berbagai macam metode. Salah satu metode yang dapat
digunakan adalah penelitian dengan menggunakan statistik. Tujuan utama
dari kebanyakan penelitian statistik adalah mengadakan prediksi dan
ramalan. Berdasarkan prediksi yang didasarkan pada ketentuan statistik
maka dapat diwujudkan suatu ramalan dengan probabilitas yang
memuaskan apabila ramalan tersebut rata-rata mendekati kenyataan.
Dalam hal ini penelitian yang dilakukan oleh penulis bertujuan
untuk memaparkan kinerja riil Bank Pemerintah dalam menyalurkan kredit
pada sektor UMKM dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rata-
rata suku bunga kredit dan jumlah Non Performing Loan (NPL) Kredit
UMKM Bank Pemerintah terhadap kinerja Bank Pemerintah dalam
menyalurkan kredit UMKM. Metode penelitian ini menjelaskan bagaimana
proses penelitian tugas akhir dilaksanakan serta langkah-langkah yang
diambil dalam pengumpulan dan pengolahan data.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian guna
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian atau
lebih tepatnya mencari data yang diperlukan dengan mengunjungi
23
Kementerian Koperasi dan UMKM dan perpustakaan dalam kurun waktu
kurang lebih 3 (tiga) bulan.
3. Kerangka Berpikir
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja riil Bank
Pemerintah terhadap pembiaayan sektor UMKM dengan cara mengolah
data kredit perbankan nasional dari Bank Indonesia untuk selanjutnya
diidentifikasi dan dikelompokan kembali berdasarkan jenis penggunaannya
sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM serta
dilakukan analisis regressi untuk mengetahui pengaruh rata-rata suku
bunga kredit Bank Pemerintah dan jumlah NPL terhadap kinerja
penyaluran kredit UMKM. Secara Garis besar dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
Gambar 2. Gambaran kerangka berpikir dalam pelaksanaan penelitian
DATA OUTSTANDING KREDIT PERBANKAN
NASIONAL (BANK INDONESIA)
OUTS KREDIT BANK PEMERINTAH
OUTS KREDIT BANK NON PEMERITAH
KREDIT USAHA BESAR
KREDIT UMKM
PENGOLAHAN DATA
PENGELOMPOKKAN PER JENIS KREDIT
PRODUKTIF INVESTASI KONSUMTIF
DEFINISI BERDASARKAN UU NO. 20 TH 2008 TENTANG UMKM
EVALUASI KINERJA RIIL
ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA &NPL
HASIL EVALUASI
& ANALISIS
24
4. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian untuk menyelesaikan
tugas akhir ini sepenuhnya menggunakan data sekunder. Adapun teknik
yang digunakan dalam pengumpulan data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah dengan studi pustaka yang dilakukan dengan cara
pengumpulan pustaka secara menyeluruh yang relevan dengan tema
penelitian. Sedangkan data dan informasi yang digunakan dalam penelitian
ini sebagian besar merupakan data Statistik Ekonomi dan Keuangan
Daerah (SEKDA), Statistik Perbankan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia
(website Bank Indonesia, www.bi.go.id dan Statistik Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah, Kementerian Koperasi dan UMKM, berupa:
a. Laporan perkembangan baki debet kredit perbankan nasional.
b. Laporan perkembangan baki debet kredit UMKM perbankan nasional.
c. Laporan perkembangan baki debet kredit Bank Pemerintah
d. Laporan perkembangan baki debet kredit UMKM Bank Pemerintah
e. Laproran Perkembangan Market Share kredit UMKM nasional
f. Perkembangan Market Share kredit UMKM Bank Pemerintah
g. Rata-rata tingkat suku bunga kredit Bank Pemerintah 2 (dua) tahun
terakhri
h. Jumlah NPL Kredit UMKM Bank Pemerintah selama 2 (dua) tahun
terakhir.
i. Kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia berkaitan dengan UMKM.
Penelitian yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini tidak
menggunakan pendekatan kebijakan masing – masing manajemen Bank
Pemerintah dikarenakan data dan informasi yang dapat diperoleh sangat
terbatas. Oleh karena itu untuk mencapai sasaran dalam penulisan tugas
akhir ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
dimana data yang diperoleh dapat lebih mudah diformulasikan kedalam
bentuk perhitungan matematis, sehingga dapat diolah dan dianalisis.
25
5. Metode Analisis Data
a. Dalam penelitian ini, penulis akan memaparkan secara quantitatif
perkembangan kredit UMKM yang disalurkan oleh Bank Pemerintah
dan sajikan dalam formulasi matematis berupa chart (grafik histogram,
pie dsb) antara lain :
1. Perkembangan kredit UMKM Bank Pemerintah selama 5 (lima)
tahun terakhir versi Laporan Bank Indonesia versus hasil
penelitian.
2. % share kredit UMKM Bank Pemerintah selama 5 tahun terakhir
versi Laporan Bank Indonesia versus hasil penelitan.
b. Menguji hubungan antara rata-rata suku bunga kredit dan jumlan Non
Performing Loan (NPL) kredit UMKM Bank Pemerintah terhadap
kinerja Bank Pemerintah dalam menyalurkan kredit pada sektor UMKM
menggunakan metode Regresi Linear Berganda.
Metode Regresi Linier Berganda
Teknik regresi linier berganda sebenarnya dipakai guna
menggambarkan suatu variabel dependen dihubungkan dengan 2
(dua) atau lebih variabel independen dimana besar kecilnya pengaruh
X tehadap Y diukur dengan koefisien regresi.
Analisis regresi linier berganda sebenarnya didasarkan pada 3 (tiga)
asumsi yaitu :
1. Distribusi probabilitas bersyarat variabel dependen bagi
serangkaian variabel independen mengikuti pola normal atau
kurang lebih normal.
2. Distribusi bersyarat variabel dependen bagi setiap kombinasi
variabel independen memiliki varians yang sama.
3. Nilai-nilai variabel dependen harus independen satu dengan
lainnya.
Dalam penelitian ini digunakan 1 (satu) variabel dependen dan 2
variabel independen, maka model linier hubungan variabel-variabel
secara berganda dapat dinyatakan dalam :
Y = b + β1X1 + β2X2
26
Dimana : Y = variabel dependen
X1, dan X2, = variabel independen
β1 dan β2, = koefisien regresi sering disebut slope coefficient
b = intercept coefficient atau perpotongan antara
sumbu tegak Y dan garis fungsi linear nilai Y.
Persamaan normal guna mencari koefisien diatas dengan
menggunakan metode kuadrat minimum dapat diberikan sebagai
berikut :
1. Y = na + β1 X1 + β2 X2
2. YX1 = a X1+ β1 X1X1+ β2 X1X2
3. YX2 = a X2+ β1 X2X1+ β2 X2X2
Jika persamaan diatas disederhanakan maka :
X1 = X1 – X1
X2 = X2 – X2
Y = Y – Y
Dan persamaannya menjadi : Y = β1X1 + β2X2
a = Y – β1 X1 – β2 X2
6. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft
Excel dengan program aplikasi analisis statistik (built in software).
27
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Evaluasi Kinerja Kredit UMKM Bank Pemerintah (Data Bank
Indonesia)
Perkembangan dunia perbankan di Indonesia mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Kinerja bisnis perbankan bertumbuh
signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tingkat persaingan semakin
ketat dimana dunia perbankan nasional semakin agressif mengembangkan
bisnis dalam upaya untuk meningkatkan aset dan return yang tinggi.
Perbankan secara agressif melakukan penghimpunan dana dari
masyarakat untuk selanjutnya disalurkan kepada masyakat. Penyaluran
kredit masih menjadi salah satu “Core Business” bank karena return yang
diperoleh memberikan kontribusi terbesar dalam perolehan laba. Berbagai
langkah strategis dilakukan oleh perbankan dalam upaya meningkatkan
kinerja bisnis, mulai dari re-organisasi, reformasi organisasi dan bisnis
(new business model), penambahan jaringan kantor maupun
pengembangan produk – produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dalam hal ini nasabah. Disamping itu, stabil dan kondusifnya
kondisi perekonomian yang ditunjukkan oleh nilai kurs dan tingkat inflasi
telah mendorong peningkatan penyaluran kredit.
Kondisi ekonomi makro yang semakin baik berimplikasi pada
semakin baiknya iklim usaha di berbagai sektor ekonomi yang tentu saja
berperan dalam peningkatan taraf hidup masyarakat dan daya beli. Seiring
dengan hal tersebut, perbankan semakin memberikan ruang bagi
masyarakat luas untuk dapat diakses dengan mudah terutama dalam
memberikan fasilitas pinjaman bagi masyarakat umum baik itu untuk
kebutuhan perorangan maupun perusahaan. Perkembangan kinerja
penyaluran kredit perbankan dapat dilihat pada tabel. 2, tabel. 3 dan
tabel. 4 :
28
Tabel 2. Perkembangan Baki Debet Kredit Perbankan Nasional berdasarkan Kategori Bank selama 5 tahun terakhir
(Rp Juta)
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Tabel 3. Perkembangan Baki Debet Kredit Perbankan Nasional berdasarkan Jenis Kredit selama selama 5 tahun terakhir
(Rp Juta)
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Tabel 4. Perkembangan Baki Debet Kredit Perbankan Nasional berdasarkan Sektor Ekonomi selama selama 5 tahun terakhir
(Rp Juta)
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Tabel di atas menggambarkan bahwa kinerja penyaluran kredit
perbankan nasional mengalami trend pertumbuhan yang cukup signifikan
selama 5 (lima) tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 29%.
Berdasarkan kategori bank, Bank Pemerintah berada di urutan pertama
KATEGORI BANK 2006 2007 2008 2009 Sep-10
Bank Pemerintah 336.334.155 417.792.226 556.536.000 656.551.035 735.690.970
Bank Swasta Nasional 320.413.962 423.233.812 542.316.975 590.184.832 694.883.352
Bank Asing dan Bank Campuran 120.144.014 142.948.171 190.205.844 172.145.443 206.876.515
Bank Perkreditan Rakyat 17.455.145 21.263.261 26.391.849 29.132.567 34.010.145
Grand Total 794.347.276 1.005.237.470 1.315.450.668 1.448.013.877 1.671.460.982
JENIS KREDIT 2006 2007 2008 2009 Sep-10
Modal Kerja 413.744.435 529.615.809 681.791.597 701.745.665 817.075.661
Investasi 149.225.694 185.267.278 256.517.252 297.735.583 330.439.240
Konsumsi 231.377.148 290.354.383 377.141.819 448.532.629 523.946.081
Grand Total 794.347.276 1.005.237.470 1.315.450.668 1.448.013.877 1.671.460.982
SEKTOR EKONOMI 2006 2007 2008 2009 Sep-10
Jasa Dunia Usaha 78.136.639 108.886.495 152.285.111 151.824.783 162.804.127
Jasa Sosial Masyarakat 11.709.984 13.561.631 15.287.431 16.655.012 46.369.121
Konstruksi 32.471.321 43.356.385 57.676.414 63.211.324 63.612.773
Lain-lain 236.607.431 295.945.378 384.559.613 456.320.105 580.818.503
Listrik, Gas dan Air 7.027.664 7.446.181 18.089.703 23.806.645 27.974.513
Pengangkutan 26.289.263 36.420.362 61.806.170 72.787.890 74.219.799
Perdagangan 166.151.229 217.929.538 263.249.594 305.702.321 325.235.164
Perindustrian 178.364.796 200.251.051 265.452.598 240.389.154 254.136.587
Pertambangan 13.705.282 25.007.195 30.561.290 41.568.506 52.868.468
Pertanian 43.883.667 56.433.253 66.482.744 75.748.137 83.421.927
Grand Total 794.347.276 1.005.237.470 1.315.450.668 1.448.013.877 1.671.460.982
29
sebagai bank yang memberikan kontribusi tertinggi selama 5 (lima) tahun
terakhir dalam menyalurkan kredit yaitu sebesar Rp 735,6 Trilyun. Secara
berurutan Bank Swasta Nasional berada di posisi ke-2 sebesar Rp 694,8
Trilyun , Bank Asing dan Campuran berada di posisi ke-3 sebesar Rp 206,8
Trilyun dan Bank Pekreditan Rakyat di posisi ke-4 yaitu sebesar Rp 34
Trilyun dengan trend sebagaimana gambar. 3 di bawah ini.
Gambar 3. Trend Pertumbuhan Baki Debet Kredit Perbankan Nasional berdasarkan Kategori Bank selama selama 5 tahun terakhir Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Berdasarkan jenis kredit, Kredit Modal Kerja merupakan komposisi
terbesar kredit yang disalurkan oleh perbankan nasional yaitu sebesar Rp
817 T, Kredit Konsumsi sebesar Rp 300 T dan Kredit Konsumsi sebesar
Rp 524 T, sebagaimana terlihat pada gambar.4 di bawah ini :
Gambar 4. Komposisi Baki Debet Kredit Perbankan Nasional berdasarkan Jenis Kredit selama 5 tahun terakhir
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
-
100.000.000
200.000.000
300.000.000
400.000.000
500.000.000
600.000.000
700.000.000
800.000.000
2006 2007 2008 2009 Sep-10
Bank Pemerintah Bank Swasta Nasional
Bank Asing dan Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat
352,705,949
413,744,435
529,615,809
681,791,597
701,745,665
817,075,661
132,637,492
149,225,694
185,267,278
256,517,252
297,735,583
330,439,240
211,556,967
231,377,148
290,354,383
377,141,819
448,532,629
523,946,081
2005
2006
2007
2008
2009
Sep-10
Modal Kerja
Investasi
Konsumsi
30
Ditinjau dari sektor ekonomi, sektor Lain-lain merupakan sektor
dengan konsentrasi penyerapan kredit tertinggi yang disalurkan oleh
perbankan nasional, selanjutnya sektor perdagangan merupakan sektor
ekonomi kedua tertinggi yang menyerap kredit perbankan nasional dan
secara berurutan sektor lainnya yang cukup tinggi adalah sektor
perindustrian, Jasa Dunia Usaha, Pertanian, Pengangkutan, Konstruksi,
Pertambangan, Jasa Sosial Masyarakat serta Listrik, Gas dan Air,
sebagaimana dapat dilihat pada gambar.5.
Gambar 5. Baki Debet Kredit Perbankan Nasional berdasarkan Sektor Ekonomi selama 5 tahun terakhir
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Dari total penyaluran kredit perbankan nasional di atas, porsi kredit yang telah disalurkan kepada sektor UMKM sampai dengan September 2010 tergambar pada tabel. 5, tabel. 6 dan tabel. 7 : Tabel 5. Perkembangan Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional berdasarkan Kategori Bank selama selama 5 tahun terakhir
(Rp juta)
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
-
500.000.000
1.000.000.000
1.500.000.000
2.000.000.000
2.500.000.000
Sep-10
2009
2008
2007
2006
KATEGORI BANK 2006 2007 2008 2009 Sep-10
Bank Pemerintah 189.543.111 236.214.293 312.871.534 384.353.385 447.948.700
Bank Swasta Nasional 190.556.228 232.244.082 282.579.625 312.618.587 394.036.406
Bank Asing dan Bank Campuran 12.722.392 14.225.766 21.857.823 20.222.728 66.772.482
Bank Perkreditan Rakyat 11.515.081 13.526.431 25.188.944 18.053.830 20.550.242
Grand Total 404.336.812 496.210.572 642.497.926 735.248.530 929.307.830
31
Tabel 6. Perkembangan Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional berdasarkan Jenis Kredit selama selama 5 tahun terakhir.
(Rp juta)
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Tabel 7. Perkembangan Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional berdasarkan Sektor Ekonomi selama selama 5 tahun terakhir
(Rp juta)
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Total kredit UMKM yang telah disalurkan kepada sektor UMKM
sampai dengan bulan September 2010 adalah sebesar Rp 929, 3 T.
Selama 5 (lima) tahun terakhir kinerja penyaluran kredit UMKM perbankan
nasional juga menunjukkan trend pertumbuhan yang cukup signifikan
dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 21,3%. Bank Pemerintah
memberikan kontribusi tertinggi dalam menyalurkan kredit di sektor UMKM
yaitu sebesar Rp 447,9 Trilyun, diikuti oleh Bank Swasta Nasional sebesar
Rp 394 Trilyun, Bank Asing dan Campuran sebesar Rp 66,7 Trilyun dan
Bank BPR sebesar Rp 20,5 Trilyun. Trend pertumbuhan kredit
sebagaimana gambar. 6.
JENIS KREDIT 2006 2007 2008 2009 Sep-10
Modal Kerja 161.628.019 194.114.931 246.115.330 272.839.478 345.073.094
Investasi 35.777.926 42.686.785 53.767.178 62.560.229 81.030.545
Konsumsi 206.930.867 259.408.856 342.615.417 399.848.823 503.204.191
Grand Total 404.336.812 496.210.572 642.497.926 735.248.530 929.307.830
SEKTOR EKONOMI 2006 2007 2008 2009 Sep-10
Jasa Dunia Usaha 23.521.262 29.927.624 42.022.352 43.813.982 54.458.313
Jasa Sosial Masyarakat 5.942.638 6.554.676 7.526.709 8.695.154 29.071.282
Konstruksi 9.851.225 12.926.105 16.724.669 18.818.613 21.737.327
Lain-lain 208.602.108 261.193.077 345.753.017 401.957.601 534.786.961
Listrik, Gas dan Air 219.179 252.448 446.045 656.264 857.246
Pengangkutan 6.228.772 6.683.245 8.190.433 8.876.865 12.033.060
Perdagangan 107.607.956 129.909.913 162.785.958 190.306.482 197.513.201
Perindustrian 26.811.604 30.850.286 36.750.371 36.775.342 53.457.049
Pertambangan 965.196 1.144.580 1.461.266 1.560.458 6.194.198
Pertanian 14.586.873 16.768.617 20.837.107 23.787.770 19.199.193
Grand Total 404.336.812 496.210.572 642.497.926 735.248.530 929.307.830
32
Gambar 6. Trend Pertumbuhan Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional berdasarkan Kategori Bank selama selama 5 tahun terakhir
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Berdasarkan jenis kredit, Kredit Konsumsi mendominasi komposisi
kredit jenis UMKM yang disalurkan oleh perbankan nasional yaitu rata-rata
53% selama 5 (lima) tahun terakhir, sebagaimana dapat dilihat pada grafik
gambar. 7 di bawah ini :
Gambar 7. Komposisi Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional berdasarkan Jenis Kredit selama 5 tahun terakhir
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Bila dilihat dari konsentrasi serapan kredit UMKM berdasarkan
sektor ekonomi, kredit UMKM tertinggi disalurkan oleh Perbankan Nasional
-
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
250.000.000
300.000.000
350.000.000
400.000.000
450.000.000
500.000.000
Bank Pemerintah
Bank Swasta Nasional
Bank Asing dan Bank Campuran
Bank Perkreditan Rakyat
40%
39%
38%
37%
37%
9%
9%
8%
9%
9%
51%
52%
53%
54%
54%
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
2006
2007
2008
2009
Sep-10
Modal Kerja
Investasi
Konsumsi
33
pada sektor lain-lain sama halnya dengan konsentrasi total penyaluran
kredit perbankan nasional, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 8. Hal
ini mengindikasikan bahwa penggolongan sektor ekonomi untuk kredit
konsumsi lebih dominan dikelompokkan pada “sektor lain-lain” (gambar. 8).
Gambar 8. Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional berdasarkan Sektor Ekonomi selama 5 tahun terakhir
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Tabel 8. Prosentase Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional terhadap Total Baki Debet Kredit Perbankan Nasional
(Rp juta)
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Tabel 9. % Share Kredit UMKM Bank Pemerintah terhadap Total Baki Debet Kredit UMKM Perbankan Nasional dan Total Baki Debet Kredit Perbankan Nasional
(Rp juta)
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
-
500.000.000
1.000.000.000
1.500.000.000
2.000.000.000
2.500.000.000
Sep-10
2009
2008
2007
2006
2005
KREDIT 2006 2007 2008 2009 Sep-10 rata-rata
TOTAL BAKI DEBET KREDIT UMKM 404.336.812 496.210.572 642.497.926 735.248.530 929.307.830 641.520.334
TOTAL BAKI DEBET KREDIT 794.347.276 1.005.237.470 1.315.450.668 1.448.013.877 1.671.460.982 1.246.902.055
% Share Baki Debet Kredit UMKM 50.90% 49.36% 48.84% 50.78% 55.60% 51.45%
KREDIT 2006 2007 2008 2009 Sep-10 rata-rata
KREDIT UMKM Bank Pemerintah 189.543.111 236.214.293 312.871.534 384.353.385 447.948.700 314.186.205
Total Baki Debet Kredit UMKM 404.336.812 496.210.572 642.497.926 735.248.530 929.307.830 641.520.334
Total Baki Debet Kredit Perbankan Nasional 794.347.276 1.005.237.470 1.315.450.668 1.448.013.877 1.671.460.982 1.246.902.055
% Share UMKM Bank Pemerintah thd Total Baki
Debet Kredit UMKM 47% 48% 49% 52% 48% 49%
% Share UMKM Bank Pemerintah thd Total Baki
Debet Kredit Perbankan Nasional 24% 23% 24% 27% 27% 25%
34
Tabel. 8 dan Tabel.9 mengggambarkan bahwa, share baki debet
kredit UMKM terhadap total baki debet perbankan nasional mengalami
trend pertumbuhan meskipun tidak signifikan setiap tahunnya dengan rata-
rata prosentase share selama 5 (lima) tahun terakhir mencapai 51,45%.
Dari total baki debet kredit UMKM perbankan nasional, Bank pemerintah
menguasai pangsa kredit UMKM sebesar Rp 447,8 T atau sebesar 48%.
Bila dibandingkan dengan total baki kredit perbankan nasional, prosentase
share kredit UMKM Bank Pemerintah sampai dengan akhir September
2010 mencapai 27% rata-rata % share selama 5 (lima) tahun terkahir
masing-masing sebesar 49% dan 25%.
2. Hasil Penelitian Kinerja Kredit UMKM
Pada tabel. 8 telah dipaparkan bahwa berdasarkan data Bank
Indonesia, kinerja penyaluran kredit perbankan nasional pada sektor
UMKM telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan sebagaimana
Gambar. 9, Gambar 10 dan Gambar. 11 :
Gambar 9. % Share Kredit UMKM thd total baki debet kredit Perbankan Nasional Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
35
Gambar 10. % Share Kredit UMKM perbankan nasional thd total baki debet kredit Perbankan Nasional Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Gambar 11. % Share Kredit UMKM Bank Pemerintah thd total baki debet kredit UMKM Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa porsi baki debet kredit
UMKM perbankan nasional telah mencapai 56% dibandingkan total baki
kredit perbankan nasional, sedangkan porsi baki kredit UMKM Bank
Pemerintah mencapai 27% dari total baki kredit perbankan nasional serta
36
telah mencapai 48% dari total baki debet kredit UMKM Perbankan Nasional.
Bila diteliti lebih lanjut bahwa dari total porsi kredit UMKM tersebut, kredit
konsumsi mendominasi komposisi kredit UMKM yaitu masing-masing
sebesar 54% dari total baki debet kredit UMKM Perbankan Nasional dan
60% dari total baki debet kredit UMKM Bank Pemerintah, lebih besar dari
prosentase porsi Kredit Modal Kerja (37% baki debet kredit perbankan
nasional dan 35% dari baki debet kredit UMKM perbankan nasional) dan
porsi kredit Investasi (9% dari baki debet kredit perbankan nasional dan 5%
dari baki debet kredit UMKM perbankan nasional) sebagaimana dapat
dilihat pada gambar. 12 .
Gambar 12. Komposisi baki debet kredit UMKM Perbankan Nasional dan baki debet kredit UMKM Bank Pemerintah (september 2010)
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Kondisi tersebut tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya
mengingat :
1. Berdasarkan penggunaannya, kredit konsumsi adalah kredit untuk
keperluan barang-barang konsumsi yang diperlukan debitur.
2. Kredit UMKM adalah kredit untuk keperluan usaha baik kredit untuk
tambahan modal (Kredit Modal Kerja) maupun untuk pembelian aktiva
tetap (Kredit Investasi) antara lain mesin, lahan untuk usaha,
bangunan untuk menunjang usaha dan kemampuan membayar
kembali debitur diukur dari laba aktivitas usaha.
3. Pengelompokan kredit UMKM dalam laporan Bank Indonesia masih
mengacu kepada segmentasi kredit dimana kredit UMKM
49%37% 35%
20%
9%5%
31%
54% 60%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Baki Debet Kredit Perbankan
Nasional
Baki Debet Kredit UMKM Perbankan
Nasional
Baki Debet Kredit UMKM Bank Pemerintah
Konsumsi
Investasi
Modal Kerja
37
dikelompokkan berdasarkan maksimum kredit yang diberikan (Kredit
Mikro maks Rp 50 juta, Kredit Kredit yang diberikah > Rp 50 juta, < Rp
500 juta dan Kredit Menengah > Rp 500 juta, < Rp 5 Milyar) tanpa
mempertimbangkan penggunaannya.
Disampain itu, beberapa hal yang menjadi pertimbangan Bank dalam
menyalurkan kredit konsumsi dengan porsi yang lebih besar adalah :
1. Penyaluran Kredit Konsumsi merupakan salah satu alternatif dan upaya
Bank Pemerintah dalam menyebarkan risiko kredit dimana daya beli
masyarakat yang semakin tinggi menstimulus tingkat konsumsi
masyarakat.
2. Kredit Konsumsi memiliki tingkat risiko yang lebih rendah bila
dibandingkan dengan kredit UMKM yang bersifat produktif (Modal Kerja
dan Investasi), karena :
a. Maksimum kredit yang diberikan mengacu pada nilai agunan atau
colateral yang diberikan dengan memperhitungkan repayment
capacity debitur melalui penghasilan tetap yang diterima setiap
bulannya.
b. Sistem angsuran yang diberlakukan oleh bank sistem Aplofend
(Angsuran Bunga + Pokok).
c. Untuk yang tidak memiliki agunan berupa harta tetap dapat berupa
dokumen berharga lainnya seperti (SK, Jamsostek dan lainnya yang
sejenis) dengan sistem pembayaran melalui payroll atau
(autodebet).
3. Track record penyaluran kredit konsumsi / konsumer selama beberapa
tahun terkahir dinilai cukup baik dan menjanjikan dengan tingkat NPL
yang masih rendah (< 5%).
Indikasi lain yang menyebabkan tingginya porsi penyaluran pada jenis
kredit konsumsi adalah pengalihan skim kredit atau penggunaan produk
kredit konsumtif namun dalam implementasinya, kredit tersebut digunakan
untuk modal usaha (produktif). Hal ini dapat disebabkan antara lain :
1. Pengalihan skim kredit produktif ke skim konsumtif lebih kepada
subjektifitas petugas kredit dimana pertimbangan risiko yang lebih
rendah menjadi faktor utama untuk mengalihkan skim dimaksud dimana
38
kredit konsumtif menggunakan pola angsuran pokok dan bunga
(aplofend).
2. Proses penyaluran kredit konsumtif lebih sederhana dibandingkan
dengan proses penyaluran pada kredit Produktif (Modal Kerja dan
Investasi) yaitu dengan sistem scoring komputerisasi disamping
percepatan layanan (service level) kepada nasabah menjadi salah satu
pertimbangan utama.
3. Kurangnya varian/derivatif produk kredit yang dimiliki oleh Bank
Pemerintah sesuai dengan kebutuhan dan bidang usaha debitur
(sebelum munculnya kredit KUR dan kredit program lainnya), sehingga
untuk sementara maupun permanen, nasabah/debitur diberikan
pinjaman dalam bentuk skim kredit konsumsi.
Berdasarkan kondisi di atas, “Kredit Konsumsi” idealnya tidak
digolongkan sebagai jenis Kredit UMKM. Dengan demikian, Performance
riil Bank Pemerintah terhadap pembiayaan sektor UMKM tanpa “Kredit
Konsumsi” dapat digambarkan pada Tabel. 10 dan Tabel. 11, yaitu :
Tabel 10. Total Baki Debet Kredit UMKM excl. Kredit Konsumsi selama 5 (lima) tahun terkahir
(Rp Juta)
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Tabel 11. % Share Kredit UMKM excl. Kredit Konsumsi posisi bulan September 2010 terhadap baki debet per kategori bank
(Rp Juta)
Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
KATEGOR BANK 2006 2007 2008 2009 Sep-10
Bank Pemerintah 81.697.156 98.583.375 129.361.170 159.640.683 179.142.026
Bank Swasta Nasional 106.726.573 127.589.333 148.010.112 160.014.722 200.952.501
Bank Asing dan Bank Campuran 2.568.151 3.575.828 7.916.490 6.644.502 35.776.981
Bank Perkreditan Rakyat 6.414.065 7.053.180 14.594.736 9.099.801 10.232.131
Grand Total 197.405.945 236.801.716 299.882.508 335.399.708 426.103.639
KATEGORI BANKBaki Debet UMKM
(Sept 2010)
Baki Debet Kredit
Perbankan Nasional
(Sept 2010)
% Porsi Kredit UMKM
thd Masing2 Baki
Debet
Bank Pemerintah 179.142.026 735.690.970 24%
Bank Swasta Nasional 200.952.501 694.883.352 29%
Bank Asing dan Bank Campuran 35.776.981 206.876.515 17%
Bank Perkreditan Rakyat 10.232.131 34.010.145 30%
Grand Total 426.103.639 1.671.460.982 100%
39
Gambar 13. % Share Kredit UMKM excl. Kredit Konsumsi thd total baki debet kredit Perbankan Nasional Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Gambar 14. % Share Kredit UMKM Bank Pemerintah excl. Kredit Konsumsi thd total baki debet kredit UMKM Perbankan Nasional Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
40
Gambar 15. % Share Kredit UMKM Bank Pemerintah excl. Kredit Konsumsi thd total baki debet kredit UMKM Perbankan Nasional Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Gambar 16. % Share Kredit UMKM Bank Pemerintah dan Non Pemerintah thd total baki debet kredit Perbankan Nasional Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Bank Pemerintah;
11%
Bank Swasta
Nasional;
12%
Bank Asing dan Bank
Campuran ;
2%
Bank Perkreditan
Rakyat ; 1%
41
Gambar 17. % % Porsi Kredit UMKM Perbankan Nasional thd masing-masing baki debet kredit Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah
Dari Gambar. 13, Gambar. 14, Gambar. 15, Gambar. 16 dan
Gambar. 17 di atas dapat dijelaskan kondisi baki debet kredit UMKM
sebagai berikut :
1. Porsi baki debet kredit UMKM perbankan nasional hanya mencapai 25%
dari total baki debet kredit Perbankan Nasional.
2. Porsi baki kredit UMKM Bank Pemerintah mencapai 42% dari total baki
debet kredit UMKM perbankan nasional, sedangkan
3. Porsi kredit UMKM Bank Pemerintah hanya mencapai 11% dari total
kredit perbankan nasional.
4. Dibandingkan dengan Bank Lainnya (Non Pemerintah), pada
kenyataan porsi pembiayaan UMKM Bank Swasta Nasional lebih tinggi
dari Bank Pemerintah yaitu sebesar 12% dari total baki debet kredit
perbankan nasional.
5. Bila dibandingkan dengan masing-masing baki debet kredit per kategori
Bank, porsi kredit UMKM tertinggi yang disalurkan oleh bank secara
berurutan yaitu BPR sebesar 30% dari total baki debet kredit BPR,
Bank Swasta Nasional sebesar 29%, Bank Pemerintah sebesar 24%
dan Bank Asing Campuran sebesar 17%.
Bank Pemerintah
24%
Bank Swasta
Nasional29%
Bank Asing dan Bank
Campuran 17%
Bank Perkreditan
Rakyat 30%
42
3. Perspektif Kredit Konsumsi sebagai Kredit Non UMKM
Beberapa dasar pertimbangan mengapa Kredit Konsumsti tidak
digolongkan sebagai kredit UMKM adalah sebagai berikut :
a. Mengacu Undang-undang No. 20 tahun 2008, tentang UMKM
Berdasarkan undang-undang dimaksud disebutkan bahwa baik Kredit
Mikro, Kredit Kecil dan Kredit Menengah secara tegas didefinisikan
sebagai “usaha produktif” milik perorangan maupun badang usaha
dengan kekayaan dan omzet penjualan yang diatur dengan jumlah
tertentu sesuai kriterianya.
b. Mengacu pada definisi UMKM Bank Indonesia sendiri.
Berdasarkan definisi Bank Indonesia bahwa Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Usaha Menengah adalah “usaha” yang dapat menerima kredit
sesuai dengan jumlah/besaran yang ditetapkan berdasarkan
kriterianya. Yang perlu digarisbawahi adalah yang dapat menerima
kredit dalam definisi Bank Indonesia ini adalah “aktivitas usaha” (baik
orang perorangan maupuan badan usaha) bukan “orang/perorangan”
yang tidak memiliki aktivitas usaha (bekerja sebagai pegawai atau
dipekerjakan).
Dalam konteks ini, perlu perlu dilakukan sinkronisasi untuk
menghindari “dispute” dalam mendefinisikan dan mengelompokkan
kredit UMKM. Kredit Mikro, Kredit Kecil dan Kredit Menengah yang
didefinisikan sebagai “kredit dengan maksimal atau lebih besar/kecil
sama dengan” sesuai dengan jumlahnya seyogyanya selaras dengan
pengertian/definisi UMKM yang dijabarkan baik oleh Bank Indonesia
itu sendiri maupuan Undang-undang No. 20 tahun 2008 tentang
UMKM.
c. Berdasarkan penggunaannya
Kredit Konsumsi yang diberikan oleh Perbankan adalah kredit yang
digunakan untuk keperluan barang konsumtif antara lain ; pembelian
rumah, pembelian kendaraan dan barang lainnya yang bersifat tidak
produktif atau tidak digunakan untuk modal usaha/investasi untuk
menunjang kegiatan usaha serta kredit untuk penggunaan lainnya
seperti biaya pendidikan, biaya rumah sakit, dan lainnya yang sejenis.
43
Disamping itu penerima kredit konsumsi belum tentu merupakan
pelaku UMKM (bisa Pegawai negeri atau swasta).
d. Kredit pada sektor UMKM adalah kredit yang diberikan untuk modal
usaha yang dapat memberikan dampak langsung terhadap sektor
tersebut. Artinya terdapat perputaran ataupun aktivitas yang bertujuan
untuk memperoleh profit dari aktivitas usaha yang dibiayai. Berbeda
dengan kredit konsumsi, dimana pembiayaan digunakan untuk
membeli produk hasil usaha besar (misal kendaraan) sehingga tidak
memberikan dampak langsung terhadap UMKM.
4. Hasil pengujian terhadap variabel yang mempengaruhi kinerja Bank
Pemerintah dalam Menyalurkan Kredit UMKM
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda (multiple regression)
menunjukkan adanya hubungan dan variasi arah hubungan antara variabel
bebas dengan variabel independen. Pengaruh dan arah hubungan tersebut
dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 12. Pengaruh variabel bebas (X) X) secara bersama-sama dan Parsial terhadap Variabel terikat (Y)
Variabel bebas Koefisien regresi
Arah Pengaruh
Uji teori terhadap variabel bebas
(Constant) 0,00000953
X1 % rata-rata suku bunga 0,003028005 Positif Berpengaruh
X2 % NPL 0,816885187 Positif Berpengaruh
R2 (Determinasi) - 0.64957279 berpengaruh
Sumber : data yang diolah
Variabel “rata-rata suku bunga kredit Bank Pemerintah” dan “jumlah NPL”
menunjukkan pengaruh positif terhadap kinerja Kredit UMKM Bank
Pemerintah. Dari hasil analisis tersebut maka disusun persamaan regresi
sebagai berikut :
Y = 0,00000953+ 0,03020805X1 + 0,816885187X2
Dari hasil persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan
sebagai berikut :
a) Nilai koefisien regresi rata-rata suku bunga (X1) = 0,03020805,
mengandung tanda (+) yang berarti bahwa jika variabel lainnya tidak
44
berubah, maka perubahan variabel jumlah rata-rata suku bunga
kredit Bank Pemerintah (X1) 1% memberikan pengaruh yang searah
sebesar 0,03020805 % terhadap kinerja penyaluran kredit UMKM
Bank Pemerintah.
b) Nilai koefisien regresi jumlah NPL (X2) = 0,816885187, mengandung
tanda (+) yang berarti bahwa jika variabel lainnya tidak berubah,
maka perubahan variabel jumlah NPL kredit UMKM Bank Pemerintah
(X2) 1% memberikan pengaruh yang searah sebesar 0,03020805 %
terhadap kinerja penyaluran kredit UMKM Bank Pemerintah.
5. Pengujian terhadap Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebanyak dua
hipotesis adapun alat analisis yang diajukan adalah hipotesis pertama
dengan uji F (secara bersama-sama) dan hipotesis uji t (secara parsial).
Adapun pembuktian terhadap hipotesis yang diajukan dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 13. Pengujian hipotesis pengaruh variabel jumlah X1 dan X2 terhadap variavel Y
Variabel Independen
Kesimpulan
F-hitung F-tabel t-hitung t-tabel Sig. Pengujian bersama-sama
0,000016530
0,050 - - 0,00000953 Signifikan
Pengujian secara parsial Rata-rata Suku Bunga Kredit (X1) NPL Kredit UMKM (X2)
0,00302
0,8168
0,000009530,00000953
signifikan Tdk signifikan
Sumber : Data yang diolah
a. Uji Simultan
Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa F-hitung sebesar
0,000016530 sedangkan nilai F-tabel pada = 0.05 dan df = 9 Adalah
sebesar 4.76 sehingga F-hitung lebih kecil dari pada F-tabel (0,000016530
< 4.76). Sehingga Ho diterima dan tolak H1 yang berarti bahwa rata-
rata suku bunga kredit Bank Pemerintah dan jumlah NPL kredit UMKM
Bank Pemerintah tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama
terhadap kinerja kredit UMKM yang disalurkan oleh Bank Pemerintah.
45
b. Uji Parsial
Pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t bertujuan
menentukan variabel mana dari variabel independen rata-rata suku
bunga kredit Bank Pemerintah (X1) dan jumlah NPL Kredit UMKM
Bank Pemerintah (X2) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel dependen Kinerja Kredit UMKM Bank Pemerintah (Y).
berdasarkan hasil pengujian pada tabel. 13 sebelumnya, menunjukkan
bahwa jumlah rata-rata suku bunga kredit Bank Pemerintah (X1),
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Kredit UMKM Bank
Pemerintah, sedangkan jumlah NPL kredit UMKM Bank Pemerintah
secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja kredit UMKM Bank
Pemerintah. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel
pada tingkat signifikan = 0.05, sehingga Ho diterima dan H1 ditolak.
46
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya, maka selanjutnya dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kinerja Pembiayaan Bank Pemerintah pada sektor UMKM masih
belum optimal dan belum memberikan kontribusi dan peranan yang
signifikan terhadap upaya pengembangan UMKM melalui bantuan
permodalan, karena :
a. Penyaluran kredit Bank Pemerintah pada sektor UMKM baru
mencapai 11% dari total kredit Perbankan Nasional meskipun
telah cukup mendominasi sebesar 42% dari total baki debet kredit
UMKM yang disalurkan oleh Perbankan Nasional.
b. Dibandingkan dengan Bank Lainnya (Non Pemerintah), porsi
pembiayaan kredit UMKM Bank Pemerintah (11%) masih rendah
dibandingkan dengan Bank Swasta Nasional yang mencapai 12%
dari total baki debet kredit Perbankan Nasional
c. Ditinjau dari total baki debet kredit per masing-masing kategori
Bank, Bank Pemerintah berada diurutan ketiga yaitu dengan porsi
sebesar 24% dari total baki debet kreditnya lebih kecil
dibandingkan dengan BPR sebesar 30% dan Bank Swasta
Nasional sebesar 29%.
Masih rendahnya porsi pembiayaan sektor UMKM akan
mempengaruhi keberlangsungan pertumbuhan UMKM (sustainability
growth) dimana tingkat penyerapan tenaga kerja pada sektor ini pada
tahun 2009 mencapai 97,30% dari total penyerapan tenaga kerja yang
ada.
2. Data/laporan performance/kinerja yang disajikan oleh Bank Indonesia
belum mencerminkan kondisi yang sebenarnya sesuai dengan definisi
UMKM sebagaimana tersebut dalam Undang-Undang No. 20 tahun
2008 tentang UMKM, definisi UMKM menurut Bank Indonesia dan
47
menurut penggunaannya yang dapat memberikan dampak secara
langsung terhadap perkembangan UMKM. Penyajian data yang tidak
riil tersebut dapat menimbulkan implikasi negatif terhadap penetapan
kebijakan terutama kebijakan pembiayaan UMKM di masa yang akan
datang.
3. Berdasarkan hasil analisis regresi liner berganda diketahui sebagai
berikut :
a. Melalui uji F pada tingkat signifikasi 95% ( = 0.05) menunjukkan
bahwa faktor rata-rata suku bunga kredit Bank Pemerintah dan
jumlah NPL Kredit UMKM Bank Pemerintah (variable independen)
tidak secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
Kinerja Bank Pemerintah dalam menyalurkan kredit UMKM
(variabel dependen).
b. Pada hasil pengujian hipotesis secara parsial (uji t) pada tingkat
signifikansi 95% ( =0.05) menunjukkan bahwa faktor rata-rata
suku bunga kredit Bank Pemerintah mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja penyaluran kredit Bank Pemerintah
pada sektor UMKM.
c. Faktor jumlah NPL Kredit UMKM Bank Pemerintah, tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja Bank
Pemerintah dalam menyalurkan kredit pada sektor UMKM.
2. Saran-saran
1. Kredit konsumsi tidak digolongkan sebagai salah satu kredit UMKM
untuk menggambarkan secara riil kinerja Bank Pemerintah
khususnya dan Perbankan Nasional umumnya dalam dalam
menyalurkan kredit pada sektor UMKM.
2. Melakukan redefinisi kembali kredit UMKM sesuai dengan jenis
penggunaaanya sehingga diharapkan memiliki keseragaman visi dan
misi dalam pengembangan usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM)
di masa yang akan datang.
3. Bank Indonesia sebagai penyedia informasi baki debet kredit agar
menyesuaikan kembali data baki debet kredit UMKM untuk
48
kepentingan Perbankan Nasional dalam menetapkan kebijakan bisnis
(kredit) di masa yang akan datang.
4. Bank Indonesia sebaga regulator perbankan bersama – sama
dengan pemerintah dapat merumuskan target pertumbuhan kredit
UMKM yang lebih jelas melalui Rencana Bisnis Bank (RBB) Umum
dalam rangka mengembangkan dan mengatasi persoalan
permodalan pelaku UMKM
49
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Pengertian dan Fungsi Bank, http://www.edukasi.net
Anonim, 2008, Karakteristik Perbankan (Pengertian, Fungsi dan Ruang Lingkup Usaha Bank), http://blognyamyun.blogspot.com/2008
Bank Indonesia, 2010, Perkembangan Kredit Mikro, Kecil dan Menegah, http;//www.bi.go.id
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia, Jakarta
Djinarto, Bambang. 2000. Banking Aset Liability Management. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Hill, Hal. 2001. Small and Medium Enterprises in Indonesia. Asian Survey, Vol. 41, No. 2, pp.248-270
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 2010, Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tahun 2008 – 2009
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dn Menengah, 2009, Informasi Peraturan Perundang-undangan di Bidang Koperasi dan UMKM.
Kohler, Erik L. 1964 . “A Dictionary of Accountants” 3rd Edition. Muljono, Teguh Pudjo. 1986 . “Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan”
Jakarta : LPPI
Muljono, Teguh Pudjo. 2001 . “Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil” Yogyakarta : BPFE
Racmad, Hartini, Sri, 2009, UMKM Indonesia Mengapa dan Bagaimana.
Ratnawati. A, 2009, Mencari Alternatif Pembiayaan Pertanian, Jakarta, 16 April 2009.
Sri Mulyati, Tri Subari, 2004, Kebijakan dan Strategi Pengembangan Bank Indonesia Dalam Mendukung Pelayanan Keuangan yang Berkelanjutan Bagi UMKM. www.bi.go.id
_______. 2008. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008, tentang Usaha mikro, Kecil, dan Menengah.
LAMPIRAN
53
Lampiran 1. Hasil Analisi Regressi
BULAN
KINERJA
KREDIT
UMKM
(Rp juta)
RATA2
SUKU
BUNGA
KREDIT
(%)
NPL (%)
Jan-09 227.040 14,11 3,98
Feb-09 229.889 14,02 4,25
Mar-09 235.747 13,97 4,47
Apr-09 240.047 13,94 4,58
Mei-09 247.807 13,86 4,74
Jun-09 258.420 13,83 4,41
Jul-09 261.556 13,79 4,17
Agust-09 266.235 13,76 4,21
Sep-09 268.701 13,60 4,29
Okt-09 274.630 13,53 4,38
Nop-09 278.631 13,46 4,09
Des-09 285.135 13,36 3,43
Jan-10 221.413 12,99 3,39
Feb-10 226.554 12,97 3,52
Mar-10 289.496 13,13 3,00
Apr-10 294.965 13,04 3,05
Mei-10 300.551 12,94 3,29
Jun-10 307.146 12,84 2,95
Jul-10 311.415 12,82 3,02
Agust-10 318.488 12,67 3,05
Sep-10 321.090 12,47 2,95
Okt-10 324.973 12,45 3,04
Nop-10 333.996 12,39 3,52
Des-10 343.991 12,31 3,04
Regression Statistics
Multiple R 0,80596079
R Square 0,64957279
Adjusted R Square 0,61619877
Standard Error 23081,2909
Observations 24
ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 2 20738125005 10369062503 19,46342662 0,000016530
Residual 21 11187665808 532745990,9
Total 23 31925790813
54
Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95,0% Upper 95,0%
Intercept 996367,77 172078,3832 5,790197184 0,00000953 638511,1831 1354224,357 638511,1831 1354224,357
RATA2 SUKU BUNGA KREDIT (%) -55188,4783 16470,28365 -3,350791007 0,003028005 -89440,30813 -20936,64856 -89440,30813 -20936,64856
NPL (%) 3578,63752 15262,16736 0,234477675 0,816885187 -28160,77691 35318,05195 -28160,77691 35318,05195
RESIDUAL OUTPUT PROBABILITY OUTPUT
ObservationPredicted KINERJA
KREDIT UMKM (Rp juta)Residuals
Standard
ResidualsPercentile
KINERJA KREDIT
UMKM (Rp juta)
1 232081,8242 -5041,824237 -0,228602975 2,083 221413
2 238011,808 -8122,807995 -0,36829885 6,250 226554
3 241195,9231 -5448,923077 -0,247061374 10,417 227040
4 243624,7113 -3577,711281 -0,162218158 14,583 229889
5 248415,2388 -608,2387533 -0,027578349 18,750 235747
6 248722,3464 9697,653586 0,439704431 22,917 240047
7 250237,6243 11318,37566 0,513190112 27,083 247807
8 251854,4027 14380,59735 0,652035291 31,250 258420
9 261329,7628 7371,237201 0,334221637 35,417 261556
10 265540,654 9089,345983 0,41212296 39,583 266235
11 268173,8904 10457,10957 0,474139169 43,750 268701
12 271513,2439 13621,75609 0,617628425 47,917 274630
13 291788,372 -70375,37195 -3,190912379 52,083 278631
14 292977,0432 -66423,04321 -3,01170857 56,250 285135
15 282281,5507 7214,449312 0,327112667 60,417 289496
16 287808,2935 7156,706488 0,324494531 64,583 294965
17 294179,2426 6371,757365 0,2889039 68,750 300551
18 298498,196 8647,803967 0,392102862 72,917 307146
19 299674,2086 11740,79142 0,532343001 77,083 311415
20 308046,9712 10441,02876 0,473410044 81,250 318488
21 318542,5203 2547,47974 0,115506098 85,417 321090
22 320346,1501 4626,84993 0,209787491 89,583 324973
23 325009,6598 8986,340242 0,407452544 93,750 333996
24 328062,3622 15928,63785 0,722225493 97,917 343991
0
100000
200000
300000
400000
2,0
83
10
,41
7
18
,75
0
27
,08
3
35
,41
7
43
,75
0
52
,08
3
60
,41
7
68
,75
0
77
,08
3
85
,41
7
93
,75
0
KIN
ERJA
KR
EDIT
UM
KM
(R
p
juta
)
Sample Percentile
Normal Probability Plot
Series1
55
-
200.000
400.000
3,98 4,47 4,74 4,17 4,29 4,09 3,39 3,00 3,29 3,02 2,95 3,52
KIN
ERJA
KR
EDIT
UM
KM
(R
p
juta
)
NPL (%)
NPL (%) Line Fit Plot
KINERJA KREDIT UMKM (Rp juta)
Predicted KINERJA KREDIT UMKM (Rp juta)
-200.000 400.000
KIN
ERJA
KR
EDIT
UM
KM
(R
p
juta
)
RATA2 SUKU BUNGA KREDIT (%)
RATA2 SUKU BUNGA KREDIT (%) Line Fit Plot
KINERJA KREDIT UMKM (Rp juta)
Predicted KINERJA KREDIT UMKM (Rp juta)
-80000
-60000
-40000
-20000
0
20000
40000
- 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00
Re
sid
ual
s
NPL (%)
NPL (%) Residual Plot
-80000
-60000
-40000
-20000
0
20000
40000
12,00 12,50 13,00 13,50 14,00 14,50
Re
sid
ual
s
RATA2 SUKU BUNGA KREDIT (%)
RATA2 SUKU BUNGA KREDIT (%) Residual
Plot
Lampiran 2. POSISI KREDIT MIKRO, KECIL DAN MENENGAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR
Sep Oct Nov Dec Jan* Feb* Mar* Apr* May* Jun* Jul* Aug* Sep*
1 49,638 53,670 80,994 125,398 171,269 161,115 164,976 171,857 171,269 167,830 170,371 186,042 189,423 197,499 204,457 187,400 192,094 191,49426 639 1,985 2,238 1,556 1,651 1,639 1,660 1,556 1,465 1,428 1,152 1,108 1,100 1,076 1,053 1,032 355
- - - - - - - - - - - - - - 50 48 46 444 1 1,038 561 67 71 70 70 67 1,524 1,517 1,091 667 662 268 288 298 295
7,851 5,877 7,969 20,156 26,822 25,842 26,152 26,832 26,822 29,059 30,144 30,793 30,990 31,451 32,771 31,625 33,090 32,88012,592 6,474 13,682 22,902 23,306 24,489 25,005 24,964 23,306 13,410 12,278 12,312 12,173 17,035 18,812 19,080 19,857 19,623
- - - - - - - - - - - - - - - - - -11,555 5,474 11,547 20,994 15,786 15,934 16,697 16,995 15,786 12,047 10,945 10,645 10,373 15,194 16,911 16,647 17,240 17,010
37 - 824 989 6,590 7,599 7,265 6,931 6,590 481 469 455 561 549 585 1,065 1,264 1,2741,000 1,000 1,163 795 531 602 565 554 531 94 93 441 434 378 372 406 405 403
- - 148 124 399 354 478 484 399 788 771 771 805 914 944 962 948 93629,165 40,679 56,320 79,541 119,518 109,062 112,110 118,331 119,518 122,372 125,004 140,694 144,485 147,251 151,480 135,306 137,771 138,297
2 348,245 471,745 461,606 617,424 681,027 645,746 669,569 690,785 681,027 557,531 585,319 672,341 706,999 729,569 753,393 733,771 750,062 763,43617,728 39,692 46,143 44,998 18,236 9,338 15,241 17,412 18,236 7,983 8,244 18,132 8,330 8,234 8,194 8,517 9,342 9,242
- - - 4,959 4,675 5,527 4,756 5,212 4,675 4,793 4,617 5,163 5,160 5,063 4,898 4,762 4,759 4,5715,928 7,095 13,706 13,411 18,593 17,248 18,770 19,209 18,593 47,991 48,111 50,917 50,763 50,025 49,658 42,906 41,004 42,586
46,001 95,670 112,089 159,043 224,403 216,725 221,856 230,970 224,403 157,687 168,514 181,797 188,245 188,097 193,710 195,208 197,803 194,55838,464 53,285 54,547 71,503 101,205 89,581 100,541 107,005 101,205 58,830 64,526 57,758 71,683 77,363 86,105 78,573 74,652 71,799
- - - - 18 19 19 18 18 17 17 16 1,516 1,515 2,914 4,014 4,514 4,71425,952 33,401 42,261 56,428 63,937 61,433 67,153 74,118 63,937 16,112 16,671 7,252 15,528 19,830 26,697 22,435 21,892 21,7511,345 1,097 679 2,505 8,016 5,264 5,117 5,741 8,016 10,559 13,500 12,055 14,102 14,881 14,343 15,230 15,112 11,4297,953 13,205 8,288 7,633 22,056 16,723 21,825 20,516 22,056 17,344 19,210 23,079 24,928 25,119 23,786 19,149 15,606 16,5263,214 5,582 3,319 4,937 7,178 6,142 6,427 6,612 7,178 14,798 15,128 15,356 15,609 16,018 18,365 17,745 17,528 17,379
240,124 276,003 235,121 323,510 313,915 307,327 308,405 310,977 313,915 280,247 291,307 358,574 382,818 400,787 410,828 403,805 422,502 440,680
3 84,312 187,550 292,462 460,425 704,942 620,260 644,241 671,992 704,942 645,395 649,060 733,424 742,236 749,894 761,151 747,276 776,098 778,8081,154 3,292 3,798 8,128 16,658 13,730 15,083 16,630 16,658 5,913 5,859 7,999 8,271 9,224 10,023 12,298 11,863 11,157
- - - - - - - - - 53 - - - - - - - -887 2,197 1,608 1,540 5,233 5,468 5,263 5,169 5,233 12,246 12,985 15,981 14,562 14,308 15,244 18,888 18,480 18,314
21,159 59,667 79,917 144,696 220,110 196,690 200,622 211,244 220,110 169,271 175,631 199,162 207,748 208,465 216,395 228,969 232,072 228,9125,981 13,284 31,252 53,332 90,100 86,064 84,636 87,163 90,100 85,621 85,418 87,036 89,540 89,906 96,153 96,376 104,918 108,844
- - - - 11 12 12 11 11 10 10 9 8 8 8 8 7 7579 3,210 13,863 19,845 21,811 19,973 18,101 20,883 21,811 14,938 14,349 14,347 14,738 17,465 18,382 18,443 18,751 18,970906 839 850 1,077 3,089 3,068 3,024 2,863 3,089 3,447 3,127 2,772 2,427 2,567 2,531 2,376 2,123 2,042
4,396 6,050 14,162 30,730 63,082 61,074 61,659 61,563 63,082 63,565 64,436 65,864 68,521 66,198 69,139 68,969 73,512 77,348100 3,185 2,377 1,680 2,107 1,937 1,840 1,843 2,107 3,661 3,496 4,044 3,846 3,668 6,093 6,580 10,525 10,477
55,131 109,110 175,887 252,729 372,841 318,308 338,637 351,786 372,841 372,291 369,167 423,246 422,115 427,991 423,336 390,745 408,765 411,581
4 45,972 64,499 78,155 100,830 140,941 126,602 131,450 135,531 140,941 124,332 129,480 155,001 153,544 160,189 165,192 162,801 209,525 210,454- 1,782 1,029 217 273 307 297 288 273 95 94 5,336 102 100 90 89 88 87- - - - - - - - - 384 - 2,814 3,232 3,677 4,114 4,490 4,806 5,021
563 856 1,262 652 372 448 428 412 372 2,783 8,063 9,287 10,545 13,466 17,993 17,596 17,356 17,0374,651 6,398 9,972 16,585 25,148 22,410 21,632 24,149 25,148 10,993 12,226 13,678 13,948 13,568 13,733 24,042 23,928 24,9021,178 1,875 4,086 6,293 3,527 4,733 5,163 3,282 3,527 2,763 4,306 4,000 11,287 14,206 13,868 11,641 11,207 10,119
- - - - - - - - - - - - - - - - - -794 1,330 2,075 4,477 2,820 3,890 4,305 2,561 2,820 2,163 3,689 3,422 10,592 13,438 13,001 11,393 10,971 9,89094 - 38 270 133 150 194 139 133 54 52 50 46 44 83 79 78 76
290 545 1,973 1,546 574 693 664 582 574 444 468 437 551 591 621 - - -- - - - - - - - - 102 97 91 98 133 163 169 158 153
39,580 53,588 61,806 77,083 111,621 98,704 103,930 107,400 111,621 107,314 104,791 119,886 114,430 115,172 115,394 104,943 152,140 153,288
5 693,916 957,241 1,424,093 2,025,283 2,397,859 2,276,426 2,332,631 2,370,674 2,397,859 2,155,829 2,204,723 2,431,906 2,489,360 2,540,428 2,665,705 2,667,571 2,738,195 2,774,9737,747 12,779 13,861 11,547 14,130 14,283 13,701 15,521 14,130 2,919 4,033 18,166 5,423 5,231 4,893 7,393 8,033 7,805
90 588 941 505 404 509 497 404 404 3,866 3,754 3,673 3,750 3,706 3,643 3,775 3,754 3,74410,799 11,959 17,123 14,029 12,492 13,467 13,638 14,671 12,492 66,083 67,320 70,943 70,879 69,010 64,234 64,808 66,412 66,09276,030 189,040 326,529 417,247 530,300 472,867 488,827 511,891 530,300 419,214 425,612 478,175 483,593 489,554 528,675 594,015 596,132 591,120
110,130 158,316 244,625 399,262 429,869 428,922 440,910 442,927 429,869 222,473 236,798 224,924 250,249 262,067 281,499 285,903 303,221 323,638595 1,623 1,781 2,085 1,753 1,753 1,753 1,753 1,753 2,097 6,122 6,143 6,280 6,252 6,490 5,889 5,889 5,889
51,601 62,699 103,750 148,975 151,438 163,130 173,441 171,163 151,438 51,206 52,347 40,637 58,957 66,845 66,988 68,255 73,060 70,641Konstruksi
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kodya Banda Aceh
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kodya Sabang
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kotif Langsa
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kotif Lhokseumawe
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
PER DATI II MENURUT SEKTOR EKONOMI BERDASARKAN LOKASI PROYEK DI PROPINSI ACEH
(Juta Rp)
2009 2010
Kotif Simeulue
Dati II dan Sektor Ekonomi 2005 2006 2007 2008 2009
Lampiran 2. POSISI KREDIT MIKRO, KECIL DAN MENENGAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR
Sep Oct Nov Dec Jan* Feb* Mar* Apr* May* Jun* Jul* Aug* Sep*
PER DATI II MENURUT SEKTOR EKONOMI BERDASARKAN LOKASI PROYEK DI PROPINSI ACEH
(Juta Rp)
2009 2010Dati II dan Sektor Ekonomi 2005 2006 2007 2008 2009
12,525 16,956 13,119 16,034 16,748 18,514 18,478 18,711 16,748 9,877 10,316 10,317 10,310 8,498 11,585 10,867 10,111 10,55042,697 65,124 108,936 178,849 204,291 189,950 190,211 194,608 204,291 99,094 108,028 106,307 116,000 122,278 129,633 136,378 150,253 169,7072,712 11,914 17,039 53,319 55,639 55,575 57,027 56,692 55,639 60,199 59,985 61,520 58,702 58,194 66,803 64,514 63,908 66,851
489,120 584,559 821,014 1,182,693 1,410,664 1,346,378 1,375,059 1,385,261 1,410,664 1,441,274 1,467,206 1,636,025 1,675,466 1,710,860 1,782,761 1,711,677 1,760,643 1,782,574
6 258,675 305,862 417,145 605,236 829,371 746,553 786,309 813,337 829,371 680,650 697,724 812,583 834,468 852,561 867,628 854,748 858,749 887,861383 1,765 5,587 3,849 11,693 6,642 7,080 9,661 11,693 2,433 2,653 10,391 3,091 3,156 3,425 3,770 3,660 3,638
- - 147 - 1,843 1,363 1,387 1,636 1,843 1,881 1,527 1,439 1,451 1,426 1,403 1,400 1,377 1,3632,813 4,664 5,360 8,340 11,548 11,119 11,909 11,769 11,548 19,726 18,658 21,385 22,743 22,617 22,409 22,188 21,436 20,810
46,769 65,363 113,720 206,401 267,428 239,223 251,526 285,778 267,428 126,762 135,840 163,239 171,319 168,795 177,213 249,766 248,329 246,1267,452 10,324 53,154 26,415 53,385 48,556 57,754 54,416 53,385 13,655 14,866 17,648 27,530 29,606 31,282 30,462 35,886 40,223
- - - - 99 99 99 99 99 98 100 99 100 100 98 99 100 1002,963 4,205 10,152 13,444 40,251 33,893 43,377 40,624 40,251 5,082 5,778 3,639 13,713 16,590 18,545 22,341 27,474 29,6152,400 4,241 5,161 4,444 4,961 5,925 5,717 5,414 4,961 3,490 3,368 3,462 3,292 3,034 2,827 2,759 2,589 2,924
902 574 2,898 7,107 7,429 7,831 7,734 7,574 7,429 436 925 5,862 5,774 5,383 5,062 462 889 2,9901,187 1,304 34,943 1,420 645 808 827 705 645 4,549 4,695 4,586 4,651 4,499 4,750 4,801 4,834 4,594
201,258 223,746 239,177 360,231 483,474 439,650 456,653 450,077 483,474 516,193 524,180 598,481 608,334 626,961 631,896 547,162 548,061 575,701
7 114,065 161,485 330,241 534,297 880,575 795,148 839,995 869,579 880,575 828,906 866,123 955,329 1,019,857 1,062,938 1,058,057 1,060,042 1,096,689 1,114,502905 2,813 5,254 24,690 47,286 44,829 50,181 51,738 47,286 32,616 33,311 58,709 36,485 38,509 26,118 26,675 27,434 27,03427 337 379 2,502 5,490 5,258 5,418 5,492 5,490 3,238 3,679 3,668 3,659 5,650 5,641 5,631 5,621 5,611
4,960 5,494 6,374 5,405 5,806 6,987 10,518 5,700 5,806 42,924 46,491 46,005 46,989 49,387 47,577 47,702 48,988 47,55639,897 88,550 94,283 146,532 226,240 201,119 213,927 220,732 226,240 173,374 191,752 203,852 213,344 210,178 211,951 228,896 227,739 226,17842,048 28,761 49,496 64,917 91,826 82,347 88,522 94,535 91,826 64,210 62,984 54,640 86,279 92,267 100,267 100,613 103,341 106,122
- - - - - - - - - - - - - - - - - -23,439 18,794 28,213 44,369 71,651 51,638 57,277 62,475 71,651 44,157 43,631 36,116 68,023 73,456 80,450 81,606 83,258 83,5083,732 2,490 2,390 2,350 4,801 4,787 4,642 4,769 4,801 6,003 5,416 5,416 5,807 6,459 6,338 5,801 5,495 5,450
14,797 7,397 17,199 15,719 9,666 19,810 20,721 21,462 9,666 6,511 6,621 5,179 4,568 4,289 3,426 1,493 1,671 1,71680 80 1,694 2,479 5,708 6,112 5,882 5,829 5,708 7,539 7,316 7,929 7,881 8,063 10,053 11,713 12,917 15,448
26,228 35,529 174,456 290,251 503,927 454,608 471,430 491,383 503,927 512,544 527,906 588,455 633,101 666,947 666,503 650,525 683,566 702,001
8 344,432 400,568 600,936 864,870 818,892 819,725 824,860 822,784 818,892 580,848 599,340 683,268 723,782 1,229,464 1,272,744 1,259,006 1,284,340 1,317,27511,270 16,161 28,781 41,963 40,655 43,818 42,714 41,422 40,655 7,575 7,889 38,619 10,931 30,366 36,359 37,245 34,341 31,333
- 1,446 1,550 1,500 1,356 1,451 1,419 1,388 1,356 1,460 1,423 6,528 5,070 5,003 4,791 4,623 4,548 4,4848,195 8,417 4,624 4,708 2,845 3,228 3,207 3,251 2,845 9,204 9,048 8,630 8,966 11,060 13,437 12,944 12,610 13,231
64,977 89,014 144,468 257,165 314,966 321,788 326,967 323,580 314,966 114,305 116,051 143,665 150,835 226,784 244,805 290,367 286,906 281,68412,387 13,686 13,443 19,004 13,023 15,692 15,369 14,846 13,023 17,305 7,847 13,954 42,393 54,082 54,267 50,337 49,737 49,019
- - - - - - - - - - - - - 7 6 96 96 953,768 3,763 5,422 10,922 6,489 9,587 9,176 7,877 6,489 1,408 2,393 7,878 36,271 44,342 44,583 41,030 40,274 39,3421,499 1,295 935 670 3,819 3,627 3,461 3,949 3,819 4,113 4,220 3,957 3,982 4,213 4,169 4,212 3,860 3,7457,076 8,454 6,677 7,157 2,008 1,749 1,999 2,044 2,008 282 386 947 963 3,021 2,821 1,250 1,602 1,995
44 174 409 255 707 729 733 976 707 11,502 848 1,172 1,177 2,499 2,688 3,749 3,905 3,842247,603 271,844 408,070 540,530 446,047 433,748 435,184 438,297 446,047 430,999 457,082 471,872 505,587 902,169 919,085 863,490 896,198 937,524
9 165,968 225,935 348,990 490,551 709,515 660,225 682,413 702,686 709,515 503,270 527,811 592,005 610,704 798,723 823,133 812,794 822,466 825,3421,970 3,891 2,839 3,201 2,386 4,040 6,587 2,539 2,386 1,075 1,427 8,057 1,733 2,110 2,074 3,957 4,086 4,188
- - - 377 1,478 486 486 696 1,478 853 1,260 1,259 1,272 1,284 1,441 - - -240 317 198 350 313 329 319 316 313 2,267 2,191 1,493 1,638 2,220 1,584 2,085 2,080 2,156
22,619 32,562 55,569 98,566 160,103 159,515 166,697 159,287 160,103 45,983 50,360 72,763 77,435 108,260 118,430 154,540 162,974 149,17320,341 6,180 9,176 14,321 19,395 9,983 10,229 23,894 19,395 15,509 15,698 16,603 25,847 29,442 29,902 31,028 32,087 31,929
3 - - - - - - - - - - - - - - - - -1,852 1,399 1,767 6,252 16,292 7,021 7,023 20,643 16,292 11,483 11,398 11,818 20,368 22,761 23,088 24,164 25,490 25,555
21 - 28 - - - - - - 1,541 1,700 1,874 2,375 2,147 2,108 2,518 2,326 1,959925 1,927 1,850 306 2,639 2,603 2,726 2,799 2,639 579 638 686 765 1,050 1,041 514 465 541
17,540 2,854 5,531 7,763 464 359 480 452 464 1,906 1,962 2,225 2,339 3,484 3,665 3,832 3,806 3,874120,798 182,985 281,208 373,736 525,840 485,872 498,095 515,953 525,840 437,583 456,875 491,830 502,779 655,407 669,702 621,184 621,239 637,896
# 195,225 262,211 356,056 545,568 857,834 691,739 800,457 828,006 857,834 777,095 796,900 883,985 905,358 916,311 927,269 904,546 934,683 947,1772,252 632 2,003 5,363 16,759 11,117 16,532 17,185 16,759 5,955 5,049 27,261 5,383 4,992 4,816 1,324 1,286 1,267
- - - 1,394 516 536 473 480 516 529 539 545 542 538 595 675 679 618560 852 971 2,593 3,594 3,738 3,661 6,192 3,594 5,834 6,225 10,964 11,987 13,778 13,759 13,060 12,871 12,744
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kab. Aceh Tengah
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kab. Aceh Tenggara
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kab. Aceh Timur
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kab. Aceh Utara
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kab. Pidie
PengangkutanJasa Dunia Usaha
Lampiran 2. POSISI KREDIT MIKRO, KECIL DAN MENENGAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR
Sep Oct Nov Dec Jan* Feb* Mar* Apr* May* Jun* Jul* Aug* Sep*
PER DATI II MENURUT SEKTOR EKONOMI BERDASARKAN LOKASI PROYEK DI PROPINSI ACEH
(Juta Rp)
2009 2010Dati II dan Sektor Ekonomi 2005 2006 2007 2008 2009
40,903 57,265 92,471 154,724 336,983 205,449 291,271 305,044 336,983 158,714 171,673 184,650 196,054 195,874 197,267 338,434 344,387 346,5387,423 9,992 11,600 24,941 24,028 23,564 26,468 26,191 24,028 22,134 23,183 23,793 50,430 54,257 59,953 62,539 62,339 62,708
- - - - 110 71 119 117 110 106 100 95 90 83 78 121 115 732,608 4,571 7,946 13,862 13,012 12,350 15,228 16,115 13,012 10,966 11,258 2,962 27,477 31,342 33,663 33,213 32,565 33,227
122 - 40 63 768 657 622 618 768 952 968 983 2,661 926 1,007 2,642 2,855 2,8544,656 4,095 3,033 10,484 4,579 7,607 7,720 4,585 4,579 6,275 6,957 8,199 7,177 6,990 7,189 5,777 5,953 6,005
37 1,326 581 532 5,559 2,879 2,779 4,756 5,559 3,835 3,900 11,554 13,025 14,916 18,016 20,786 20,851 20,549144,087 193,470 249,011 356,553 475,954 447,335 462,052 472,914 475,954 583,929 590,231 636,772 640,962 646,872 650,879 488,514 513,121 523,302
# 70,389 98,262 137,319 202,013 299,603 267,765 280,775 290,502 299,603 285,056 292,389 289,522 289,545 288,165 288,555 284,273 283,086 293,6255,153 8,606 10,538 10,284 9,385 10,496 10,204 9,785 9,385 3,230 3,049 4,906 3,173 3,226 5,500 5,115 5,569 5,945
- - 67 - - - - - - - 3,210 5,293 6,460 7,313 10,857 13,713 17,001 18,290- - 299 404 422 484 472 448 422 1,783 1,182 1,260 952 812 796 1,052 1,045 1,050
8,097 16,845 25,656 49,711 64,447 62,796 62,123 62,497 64,447 29,530 28,947 36,618 37,645 37,492 41,336 75,159 77,257 77,906391 1,363 5,251 9,063 7,136 9,599 13,235 9,996 7,136 6,542 6,473 4,248 7,160 6,835 6,884 5,848 5,668 5,696
- - 146 248 - - - - - - - - - - - - - -391 1,363 4,650 7,665 5,896 8,365 11,809 8,793 5,896 2,800 2,887 565 3,109 2,848 2,899 2,982 2,968 3,062
- - 29 61 173 163 159 173 173 193 164 168 164 160 156 151 122 118- - 426 1,089 939 1,064 1,167 932 939 1,648 1,542 1,750 2,144 2,110 2,132 1,072 1,108 1,203- - - - 128 7 100 98 128 1,901 1,880 1,765 1,743 1,717 1,697 1,643 1,470 1,313
56,748 71,448 95,508 132,551 218,213 184,390 194,741 207,776 218,213 243,971 249,528 237,197 234,155 232,487 223,182 183,386 176,546 184,738
# 257,259 312,454 450,496 644,807 575,975 531,351 553,261 579,525 575,975 482,643 493,234 589,475 610,912 998,818 1,032,738 1,014,893 1,030,852 1,059,8442,876 4,207 21,791 12,046 14,052 11,677 12,095 13,645 14,052 3,434 3,473 13,899 3,713 4,435 4,147 7,317 7,804 7,647
11 1 1,174 3,094 1,669 1,769 1,733 1,705 1,669 1,661 1,652 1,635 1,719 2,574 2,522 2,453 2,460 2,427547 1,685 3,700 5,778 5,994 5,869 5,669 5,845 5,994 12,503 12,472 21,552 21,491 22,819 23,698 17,341 16,360 15,881
50,601 70,229 117,634 203,240 200,289 193,587 201,588 205,056 200,289 74,002 76,560 95,636 98,240 186,446 199,362 273,136 270,249 270,6517,776 16,656 29,596 37,604 36,883 31,698 32,324 38,152 36,883 19,648 20,649 20,739 32,859 77,146 82,442 81,649 83,461 84,629
- - - - - - - - - - - - - - - - - -169 6,501 12,164 26,907 22,937 17,179 17,963 23,766 22,937 6,221 7,191 2,498 13,208 46,801 50,907 52,545 54,685 55,728364 172 465 603 1,151 1,422 1,354 1,333 1,151 725 697 897 866 1,407 1,635 3,579 3,525 3,470710 1,015 4,213 7,234 3,510 3,371 3,420 3,585 3,510 10,230 10,241 14,599 16,049 18,644 19,785 15,440 15,343 15,275
6,533 8,968 12,754 2,860 9,285 9,726 9,587 9,468 9,285 2,472 2,520 2,745 2,736 10,294 10,115 10,085 9,908 10,156195,448 219,675 276,601 383,045 317,088 286,751 299,852 315,121 317,088 371,395 378,428 436,014 452,890 705,398 720,567 632,997 650,518 678,609
# 225,052 285,792 401,015 558,358 674,847 666,813 674,111 676,716 674,847 578,863 596,008 705,885 734,035 749,885 813,788 792,141 796,065 810,0952,297 6,049 7,945 9,555 10,424 9,716 10,817 11,296 10,424 2,782 2,717 27,938 2,681 2,506 2,633 2,764 2,745 2,381
- - - - 2,011 1,881 1,964 1,987 2,011 2,004 2,008 2,000 2,000 2,000 1,999 2,000 2,000 2,000272 1,811 5,315 10,314 11,940 11,086 11,887 11,900 11,940 15,881 15,184 17,449 18,051 18,224 19,121 17,062 15,424 17,737
34,277 63,483 121,414 191,579 250,115 249,500 251,752 249,778 250,115 164,241 174,390 216,550 224,183 222,408 230,577 238,782 240,128 231,9663,967 12,490 19,500 26,117 27,429 30,787 28,946 30,772 27,429 25,807 21,802 23,171 58,212 65,859 81,585 82,445 92,738 93,521
- - - - 12 14 14 13 12 12 11 11 10 9 9 8 8 73,013 8,035 11,270 17,982 17,229 19,913 18,265 19,820 17,229 16,815 12,294 12,869 48,064 53,316 61,646 65,081 71,429 72,889
- 1,897 3,217 1,875 2,014 2,196 2,113 2,146 2,014 1,317 1,217 1,185 1,107 1,076 6,439 6,356 6,074 5,629179 1,714 3,156 3,648 5,420 5,711 5,711 5,969 5,420 2,978 3,026 3,832 3,827 6,297 5,514 3,351 7,508 7,530775 844 1,857 2,612 2,754 2,953 2,843 2,824 2,754 4,685 5,254 5,274 5,204 5,161 7,977 7,649 7,719 7,466
184,239 201,959 246,841 320,793 372,928 363,843 368,745 370,983 372,928 368,148 379,907 418,777 428,908 438,888 477,873 449,088 443,030 462,490
# 255,000 346,390 360,567 516,427 689,506 636,146 652,725 680,368 689,506 615,479 639,536 717,037 732,754 749,530 767,155 758,791 771,050 771,9308,135 12,731 10,521 9,248 14,119 12,121 13,919 14,437 14,119 2,118 2,059 14,742 2,015 1,970 1,798 1,489 1,453 1,324
- 103 784 2,294 4,079 3,999 4,051 4,654 4,079 3,395 3,419 3,332 3,360 3,343 3,334 3,326 3,413 3,7723,010 3,122 6,664 17,695 20,096 21,920 20,659 22,177 20,096 25,635 25,436 28,892 27,390 29,961 30,289 29,884 28,885 29,029
23,617 72,662 65,189 89,566 115,613 116,358 119,327 123,596 115,613 89,568 94,978 107,260 112,438 110,540 113,215 122,105 121,617 118,50226,169 33,609 43,173 55,494 67,765 60,169 62,304 65,420 67,765 33,459 44,835 30,263 48,066 54,347 57,555 59,678 63,783 65,468
- - 594 41 117 71 71 70 117 15 15 15 22 22 21 21 19 3411,071 11,490 16,990 27,894 35,140 36,901 37,338 36,708 35,140 19,107 23,653 15,226 32,850 37,907 40,151 41,624 43,649 43,9775,048 5,105 4,766 4,000 5,760 3,159 3,957 4,429 5,760 2,069 2,043 1,916 1,794 1,745 3,353 3,462 3,731 3,503
10,033 16,676 20,305 21,768 22,274 16,329 16,842 19,737 22,274 6,696 13,904 7,880 8,101 9,190 8,302 8,803 10,349 11,76717 338 518 1,791 4,474 3,709 4,096 4,476 4,474 5,572 5,220 5,226 5,299 5,483 5,728 5,768 6,035 6,187
194,069 224,163 234,234 342,130 467,834 421,579 432,464 450,083 467,834 461,304 468,809 532,548 539,485 549,369 560,964 542,309 551,899 553,835Jasa Sosial Masyarakat
Lain-lain
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kab. Aceh Besar
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kab. Aceh Jeumpa
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kab. Aceh Selatan
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Kab. Aceh Singkil
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
Lampiran 2. POSISI KREDIT MIKRO, KECIL DAN MENENGAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR
Sep Oct Nov Dec Jan* Feb* Mar* Apr* May* Jun* Jul* Aug* Sep*
PER DATI II MENURUT SEKTOR EKONOMI BERDASARKAN LOKASI PROYEK DI PROPINSI ACEH
(Juta Rp)
2009 2010Dati II dan Sektor Ekonomi 2005 2006 2007 2008 2009
# 227,464 309,664 512,156 779,313 783,699 742,802 763,838 784,409 783,699 601,688 634,325 727,639 755,069 1,067,670 1,097,913 1,101,039 1,140,226 1,155,3123,418 4,541 6,598 18,845 22,495 22,964 23,472 23,761 22,495 13,559 14,090 24,897 14,444 18,897 18,153 23,699 22,713 21,150
250 - - 628 1,753 1,998 1,979 1,746 1,753 1,714 1,736 2,000 2,027 2,174 713 700 666 617376 1,570 3,338 3,207 3,920 3,398 3,403 3,270 3,920 4,801 4,187 5,020 4,773 15,782 16,699 17,363 16,773 17,116
29,750 59,612 142,485 254,105 299,220 290,606 298,486 307,675 299,220 144,166 149,847 164,557 167,272 216,404 223,371 302,673 302,728 297,0036,979 10,372 38,356 59,288 38,100 42,297 41,917 42,328 38,100 19,027 20,142 18,553 32,820 45,749 49,962 53,888 60,069 63,617
- - - 19 9 12 11 10 9 - - 7 6 5 4 - - -4,327 8,063 29,775 47,329 21,833 25,092 24,911 25,109 21,833 7,090 9,661 7,175 20,895 27,134 29,641 32,895 36,130 38,031
774 347 491 5,158 2,870 3,217 3,046 2,482 2,870 1,086 1,049 1,048 1,056 1,201 1,226 2,562 4,081 4,6981,636 1,854 7,463 6,001 9,143 9,784 9,806 10,693 9,143 4,575 3,246 4,573 5,031 7,676 7,639 5,466 6,355 7,618
242 108 627 781 4,245 4,192 4,143 4,034 4,245 6,276 6,186 5,750 5,832 9,733 11,452 12,965 13,503 13,270186,691 233,569 321,379 443,240 418,211 381,539 394,582 405,630 418,211 418,421 444,323 512,612 533,733 768,664 789,015 702,716 737,277 755,809
# - 5,045 4,779 7,383 - 16,341 17,248 18,277 - 1,082,636 1,091,040 1,232,053 1,309,285 28,811 31,060 35,899 41,779 45,023- - - 13 - - - - - 7,058 8,229 45,696 24,855 143 182 209 760 747- - - - - 338 312 295 - 1,165 1,129 1,104 1,060 - - - - -- - - - - - - - - 20,020 16,313 15,591 16,619 572 639 744 714 717- 3,425 3,052 4,505 - 13,120 13,933 14,981 - 166,476 170,439 242,403 255,727 6,450 7,425 9,978 13,457 15,102- - - 5 - 7 7 - - 27,438 27,328 27,048 62,827 4,290 4,641 5,562 5,606 5,568- - - - - - - - - 9 8 8 8 - - - - -- - - - - - - - - 6,536 6,226 5,175 39,308 83 83 833 833 833- - - - - - - - - 1,302 1,183 1,413 1,293 - - - - -- - - 5 - 7 7 - - 7,908 8,304 9,452 9,424 4,207 4,558 4,729 4,773 4,735- - - - - - - - - 11,683 11,607 11,000 12,794 - - - - -- 1,620 1,727 2,860 - 2,875 2,996 3,000 - 860,479 867,602 900,211 948,197 17,356 18,173 19,406 21,242 22,889
# 3,335,612 4,448,373 6,257,010 9,078,183 11,215,855 10,404,757 10,818,858 11,107,028 11,215,855 10,668,051 10,973,383 12,367,495 12,807,331 13,120,455 13,529,938 13,376,991 13,725,959 13,947,15165,314 119,580 168,673 206,183 240,107 216,729 239,562 246,980 240,107 100,210 103,604 325,900 131,738 134,199 129,481 142,914 142,209 135,300
378 2,475 5,042 17,254 25,274 25,115 24,475 25,696 25,274 26,996 29,953 40,453 40,762 43,751 46,001 47,596 51,130 52,56239,154 50,040 71,580 88,987 103,235 104,860 109,873 110,399 103,235 291,205 295,383 326,460 329,015 334,703 337,405 325,911 320,736 322,351
517,199 975,662 1,512,417 2,413,821 3,262,187 2,987,596 3,156,685 3,263,089 3,262,187 2,073,345 2,172,964 2,534,798 2,629,016 2,620,766 2,750,236 3,357,695 3,378,796 3,333,201303,278 376,668 620,937 890,462 1,026,976 988,489 1,033,330 1,065,892 1,026,976 647,831 669,133 636,690 909,355 974,457 1,055,177 1,055,622 1,108,570 1,142,523
598 1,623 2,521 2,393 2,129 2,051 2,098 2,091 2,129 2,364 6,383 6,403 8,040 8,001 9,628 10,256 10,748 10,919144,082 174,298 301,845 467,345 506,522 486,299 522,064 547,650 506,522 228,131 234,371 182,224 433,474 489,352 527,635 535,487 560,669 564,02928,867 34,439 33,032 40,099 60,893 59,748 59,149 59,698 60,893 47,209 49,489 47,968 51,843 48,907 58,385 63,659 63,346 59,72197,250 129,631 201,742 300,072 358,140 344,909 352,777 357,204 358,140 228,659 248,025 259,087 274,257 283,421 291,020 273,259 295,792 325,35932,481 36,677 81,797 80,553 99,292 95,482 97,242 99,249 99,292 141,468 130,865 141,008 141,741 144,776 168,509 172,961 178,015 182,495
2,410,289 2,923,947 3,878,361 5,461,476 6,558,075 6,081,969 6,254,933 6,394,972 6,558,075 7,528,464 7,702,346 8,503,194 8,767,445 9,012,579 9,211,638 8,447,253 8,724,518 8,961,214Jasa Sosial Masyarakat
Lain-lain
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
ACEH
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Jasa Sosial MasyarakatLain-lain
Dati II lainnya
Konstruksi PengangkutanJasa Dunia Usaha
PerdaganganJasa-jasa
Listrik, Gas dan Air
PertanianPertambanganPerindustrian
Kab. Aceh Barat
Lampiran 3. POSISI PINJAMAN YANG DIBERIKAN RUPIAH DAN VALAS BANK UMUM DAN BPR PER KELOMPOK BANK
(Juta Rp)
Sep Oct Nov Dec Jan* Feb* Mar* Apr* May* Jun* Jul* Aug* Sep*
Bank Pemerintah 4,023,042 4,867,494 6,601,303 8,888,682 10,947,386 10,132,655 10,513,992 10,752,395 10,947,386 11,623,899 11,980,761 12,125,584 12,433,099 12,697,588 12,949,383 12,826,977 13,003,874 13,246,514
Pertanian 58,947 99,831 210,724 229,180 270,090 237,300 257,030 277,501 270,090 118,113 120,005 357,005 143,593 146,686 154,921 156,022 155,669 167,501
Pertambangan 261 499 2,239 11,758 28,726 28,298 27,662 28,252 28,726 32,678 35,301 45,855 47,371 50,404 52,579 45,045 48,511 49,621
Perindustrian 1,010,876 995,681 1,030,355 913,886 947,407 955,075 953,055 933,549 947,407 1,146,243 1,238,225 1,430,117 1,447,074 1,448,769 1,463,418 1,649,061 1,642,313 1,645,082
Perdagangan 553,871 875,767 1,400,424 2,210,132 3,014,690 2,702,377 2,856,497 2,943,775 3,014,690 1,642,312 1,724,929 2,024,524 2,082,057 2,060,587 2,198,055 2,795,860 2,753,442 2,695,521
Jasa-jasa 195,914 257,802 466,740 644,171 776,432 736,224 779,037 792,355 776,432 416,452 433,155 406,385 680,910 732,673 767,860 726,085 743,842 744,690
Listrik, Gas dan Air 3 18,320 12,444 883 10,144 9,935 9,982 9,976 10,144 10,135 10,469 10,855 12,777 13,073 22,092 23,781 24,997 25,169
Konstruksi 129,278 172,187 328,963 528,520 627,577 609,316 648,303 664,353 627,577 245,242 260,347 206,471 462,154 509,873 538,861 542,903 554,689 551,087
Pengangkutan 10,729 15,482 16,223 12,286 21,263 20,752 20,654 20,608 21,263 19,161 19,608 20,939 21,078 22,063 21,904 25,730 26,788 27,691
Jasa Dunia Usaha 24,549 29,573 48,033 70,774 65,824 57,865 63,399 61,080 65,824 54,656 57,011 76,865 86,894 87,291 68,886 16,566 18,490 19,823
Jasa Sosial Masyarakat 31,355 22,240 61,077 31,708 51,624 38,356 36,699 36,338 51,624 87,258 85,720 91,255 98,007 100,373 116,117 117,105 118,878 120,920
Lain-lain 2,203,173 2,637,914 3,490,821 4,879,555 5,910,041 5,473,381 5,640,711 5,776,963 5,910,041 8,268,101 8,429,146 7,861,698 8,032,094 8,258,469 8,312,550 7,454,904 7,660,097 7,944,099
Bank Swasta Nasional 640,094 908,772 1,246,810 1,706,338 1,976,369 1,851,716 1,879,160 1,928,766 1,976,369 2,052,269 2,089,043 2,273,697 2,325,508 2,370,992 2,592,225 2,685,058 2,867,447 2,885,216
Pertanian 87,331 100,105 96,003 163,127 154,344 142,901 142,589 155,673 154,344 118,433 117,971 119,531 119,188 94,832 167,540 174,562 174,916 175,402
Pertambangan 117 1,536 2,099 2,119 2,602 2,737 2,663 2,631 2,602 3,279 3,652 3,598 2,391 2,347 2,422 2,551 2,619 2,941
Perindustrian 8,549 7,511 56,537 32,907 36,011 40,072 38,471 40,969 36,011 75,256 73,493 79,994 77,876 76,427 81,252 85,089 83,542 83,481
Perdagangan 90,002 225,098 297,900 414,949 511,902 468,396 484,624 503,379 511,902 495,204 516,021 567,001 585,850 603,959 655,535 684,645 786,466 788,708
Jasa-jasa 271,624 311,921 406,702 515,187 612,985 590,380 590,703 601,360 612,985 578,241 569,148 574,128 590,547 610,140 581,403 602,822 622,699 645,630
Listrik, Gas dan Air 595 411 1,469 1,510 1,547 1,498 1,498 1,497 1,547 110,481 82,243 112,159 111,143 112,992 20,722 19,978 20,116 19,937
Konstruksi 179,094 147,906 175,415 163,826 185,477 159,659 157,105 161,525 185,477 128,343 129,973 133,272 136,604 174,163 177,033 174,767 172,187 169,449
Pengangkutan 18,138 18,815 16,809 34,734 39,630 38,996 38,495 39,090 39,630 46,615 48,471 27,457 30,765 26,844 36,481 37,929 36,558 32,030
Jasa Dunia Usaha 72,701 130,352 192,289 266,272 323,663 329,101 331,062 336,337 323,663 193,316 209,243 198,734 211,337 228,135 272,693 291,680 311,996 339,996
Jasa Sosial Masyarakat 1,096 14,437 20,720 48,845 62,668 61,126 62,543 62,911 62,668 99,486 99,218 102,506 100,698 68,006 74,474 78,468 81,842 84,218
Lain-lain 182,471 262,601 387,569 578,049 658,525 607,230 620,110 624,754 658,525 781,856 808,758 929,445 949,656 983,287 1,104,073 1,135,389 1,197,205 1,189,054
Bank Asing dan Bank Campuran 31,424 22,528 15,603 23,169 94,488 6,476 6,857 98,446 94,488 8,439 8,778 11,483 19,744 24,514 29,191 28,577 28,616 29,759
Pertanian - - - - - - - - - 0 - - - - - - - -
Pertambangan - - - - - - - - - 0 - - - - - - - -
Perindustrian - - 15,000 21,500 47,425 - - 47,425 47,425 0 - - - - - - - -
Perdagangan - - - - 38,521 - - 43,009 38,521 304 - - - - - - - -
Jasa-jasa - 142 - - - - - - - 42 - - 1,322 2,815 2,815 1,493 - -
Listrik, Gas dan Air - - - - - - - - - 0 - - - - - - - -
Konstruksi - - - - - - - - - 42 - - 1,322 2,815 2,815 1,493 - -
Pengangkutan - 142 - - - - - - - 0 - - - - - - - -
Jasa Dunia Usaha - - - - - - - - - 0 - - - - - - - -
Jasa Sosial Masyarakat - - - - - - - - - 0 - - - - - - - -
Lain-lain 31,424 22,386 603 1,669 8,542 6,476 6,857 8,012 8,542 8,093 8,778 11,483 18,422 21,699 26,376 27,084 28,616 29,759
MENURUT SEKTOR EKONOMI BERDASARKAN LOKASI PROYEK DI PROPINSI ACEH
2009 2009 2010Kelompok Bank dan Sektor Ekonomi 2005 2006 2007 2008
Sep Oct Nov Dec Jan* Feb* Mar* Apr* May* Jun* Jul* Aug* Sep*
2009 2009 2010Kelompok Bank dan Sektor Ekonomi 2005 2006 2007 2008
Bank Perkreditan Rakyat 25,424 26,209 26,207 64,271 94,043 95,161 98,190 101,013 94,043 94,534 95,488 97,231 101,464 100,838 81,674 83,352 84,214 82,609
Pertanian 644 563 414 14,828 15,460 14,512 17,281 14,575 15,460 15,652 15,864 15,857 16,046 16,136 3,803 3,994 4,098 4,054
Pertambangan - - - - - - - - - 0 - - - - - - - -
Perindustrian 544 631 927 3,377 5,858 3,998 4,190 4,794 5,858 5,825 5,751 5,919 6,237 6,432 4,659 4,729 4,543 4,489
Perdagangan 13,780 14,504 14,793 31,952 52,947 60,005 59,199 64,826 52,947 53,834 54,313 55,580 57,176 55,467 49,509 51,028 51,625 50,623
Jasa-jasa 1,488 1,920 1,932 5,451 8,192 4,632 5,360 5,239 8,192 9,116 9,373 9,607 10,137 10,907 10,686 11,566 11,713 11,278
Listrik, Gas dan Air - - - - - - - - - 0 - - - - - - - -
Konstruksi - - - - - - - - - 0 - - - - - - - -
Pengangkutan - - - - - - - - - 0 - - - - - - - -
Jasa Dunia Usaha 1,488 1,920 1,932 5,451 8,192 4,632 5,360 5,239 8,192 9,116 9,373 9,607 10,137 10,907 10,686 11,566 11,713 11,278
Jasa Sosial Masyarakat - - - - - - - - - 0 - - - - - - - -
Lain-lain 8,968 8,591 8,142 8,663 11,586 12,014 12,160 11,579 11,586 10,107 10,187 10,268 11,868 11,896 13,017 12,035 12,235 12,165
Jumlah 4,719,984 5,825,003 7,889,923 10,682,460 13,112,286 12,086,008 12,498,199 12,880,620 13,112,286 13,779,141 14,174,070 14,507,995 14,879,815 15,193,932 15,652,473 15,623,964 15,984,151 16,244,098
Pertanian 146,922 200,499 307,141 407,135 439,894 394,713 416,900 447,749 439,894 252,198 253,840 492,393 278,827 257,654 326,264 334,578 334,683 346,957
Pertambangan 378 2,035 4,338 13,877 31,328 31,035 30,325 30,883 31,328 35,957 38,953 49,453 49,762 52,751 55,001 47,596 51,130 52,562
Perindustrian 1,019,969 1,003,823 1,102,819 971,670 1,036,701 999,145 995,716 1,026,737 1,036,701 1,227,324 1,317,469 1,516,030 1,531,187 1,531,628 1,549,329 1,738,879 1,730,398 1,733,052
Perdagangan 657,653 1,115,369 1,713,117 2,657,033 3,618,060 3,230,778 3,400,320 3,554,989 3,618,060 2,191,654 2,295,263 2,647,105 2,725,083 2,720,013 2,903,099 3,531,533 3,591,533 3,534,852
Jasa-jasa 469,026 571,785 875,374 1,164,809 1,397,609 1,331,236 1,375,100 1,398,954 1,397,609 1,003,851 1,011,676 990,120 1,282,916 1,356,535 1,362,764 1,341,966 1,378,254 1,401,598
Listrik, Gas dan Air 598 18,731 13,913 2,393 11,691 11,433 11,480 11,473 11,691 120,616 92,712 123,014 123,920 126,065 42,814 43,759 45,113 45,106
Konstruksi 308,372 320,093 504,378 692,346 813,054 768,975 805,408 825,878 813,054 373,627 390,320 339,743 600,080 686,851 718,709 719,163 726,876 720,536
Pengangkutan 28,867 34,439 33,032 47,020 60,893 59,748 59,149 59,698 60,893 65,776 68,079 48,396 51,843 48,907 58,385 63,659 63,346 59,721
Jasa Dunia Usaha 98,738 161,845 242,254 342,497 397,679 391,598 399,821 402,656 397,679 257,088 275,627 285,206 308,368 326,333 352,265 319,812 342,199 371,097
Jasa Sosial Masyarakat 32,451 36,677 81,797 80,553 114,292 99,482 99,242 99,249 114,292 186,744 184,938 193,761 198,705 168,379 190,591 195,573 200,720 205,138
Lain-lain 2,426,036 2,931,492 3,887,135 5,467,936 6,588,694 6,099,101 6,279,838 6,421,308 6,588,694 9,068,157 9,256,869 8,812,894 9,012,040 9,275,351 9,456,016 8,629,412 8,898,153 9,175,077