kaidah i'lal

24
Kaidah I’lal Ke 1 » Wawu/Ya’ diganti Alif ُ هُ لْ ص اع ب و ن و صُ هُ لْ ص ان صُ لْ ثِ م اً فِ ل ا ث لِ دْ # بُ ا مِ هْ & ي ( ت مِ ل كْ& يِ فٍ ه لِ ص تُ مٍ ه حْ ت ف دْ ع بُ اء & ثْ ل وُ و وْ ل ِ ت ك ر ح ت ذ@ ع & يَ # ب. Apabilah ada Wawu atau Ya’ berharkah, jatuh sesudah harkah Fathah dalam satu kalimah, maka Wawu atau Ya’ tersebut harus diganti dengan Alif seperti contoh ان صasalnya ن و ص, dan اع بasalnya ع & يَ # ب. Praktek I’lal : 1. ان صasalnya ن و صikut pada wazan ل ع ف. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi ان ص. 2. اع بasalnya ع & يَ # بikut pada wazan ل ع ف. Ya’ diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi اع ب. 3. ر غasalnya و ر غikut pada wazan ل ع ف. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi ر غ. 4. ْ ي م رasalnya & ي م رikut pada wazan ل ع ف. Ya’ diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi & ي م ر. (*Alif pada lafazh ْ ي م رdinamakan Alif Layyinah). Perhatian: 1. Kaidah ini berlaku pada Wau atau Ya’ dengan Harkah asli. Apabila harkah keduanya bukan asli atau baru, maka tidak boleh dirubah. Contoh مْ و قْ ل ُ و ع ذ.

Upload: afzal-moezakkiy

Post on 07-Aug-2015

48 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

makna i'lal

TRANSCRIPT

Page 1: kaidah i'lal

Kaidah I’lal Ke 1 » Wawu/Ya’ diganti Alif

�ل� ص�ان� ف�ا مث �ا آل �ت �دل �ب �هم�ا أ �ي م�ت �ل �ة� في� ك �صل �ح�ة� م�ت �ع�د� ف�ت �اء� ب �ي �و�او� و�ال �ت ال ك ��ح�ر إذ�ا ت�ع� �ي �ه� ب ص�ل

� �اع� أ �ه� ص�و�ن� و�ب ص�ل� .أ

Apabilah ada Wawu atau Ya’ berharkah, jatuh sesudah harkah Fathah dalam satu kalimah, maka

Wawu atau Ya’ tersebut harus diganti dengan Alif seperti contoh ص�ان� asalnya ص�و�ن� , dan اع�� بasalnya ع�� �ي . بPraktek I’lal :

1. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan .ف�ع�ل� ikut pada wazan ص�و�ن� asalnya ص�ان�

sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi ص�ان�.

2. �اع� �ع� asalnya ب �ي Ya’ diganti Alif karena ia berharkah dan .ف�ع�ل� ikut pada wazan ب

sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi اع�� .ب3. ا و� asalnya غ�ز� Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan .ف�ع�ل� ikut pada wazan غ�ز�

sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi غزا.

4. م�ى� م�ي� asalnya ر� Ya’ diganti Alif karena ia berharkah dan .ف�ع�ل� ikut pada wazan ر�

sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi م�ي� م�ى� Alif pada lafazh*) .ر� ر�dinamakan Alif Layyinah).

Perhatian:1. Kaidah ini berlaku pada Wau atau Ya’ dengan Harkah asli. Apabila harkah keduanya bukan asli

atau baru, maka tidak boleh dirubah. Contoh ق�و�م�� . د�ع�و�اال2. Apabila setelah wawu atau ya’ itu ada huruf mati/sukun, maka diklarifikasikan sbb: Jika Wawu atau Ya’ tersebut bukan pada posisi Lam Fi’il, maka tidak boleh di-I’lal, karena

dihukumi seperti Huruf Shahih. Contoh: 6ق� ن , خ�و�ر� �ل6 , ط�وي �ان6 �ي .ب Jika Wawu dan Ya’ tersebut berada pada posisi Lam Fi’il, maka tetap berlaku Kaidah I’lal ini.

Contoh و�ن� �خ�ش� �و�ن� asalnya ي ي �خ�ش� Namun disyaratkan huruf yg mati/sukun setelah Wawu . يdan Ya’ tersebut bukan huruf Alif dan huruf Ya’ tasydid, maka yang demikian juga tidak boleh

di-I’lal. Contoh: و�ا �وي?, غ�ز� �ا, ع�ل م�ي .ر�

Kaidah I’lal ke 2 » Syakal/Harakat/Tasykil/Tanda baca huruf Wau/Ya’ Bina’ Ajwaf, dipindah pada huruf sebelumnya.

ذ�ا �و�او� و�ق�ع�ت إ �اء� ال �ي �ا و�ال �ن �ة� ع�ي ك Cح�ر� �ج�و�ف� من� م�ت �ان� أ �ه�م�ا م�ا و�ك �ل �ا ق�ب ن اك ا س� �ح� ي ص�ح �قل�ت� �ه�م�ا ن �ت ك و� م�ا إلى� ح�ر� �ح� �ه�ا, ن �ل �ق�و�م� ق�ب �ه� ي ص�ل

� �ع� أ ي �ب , ي �ق�و�م� �ه� ي ص�ل� ع� أ �ي �ب ي .

Apabila wau atau ya’ berharokat berada pada ‘ain fi’il Bina’ Ajwaf dan huruf sebelumnya terdiri dari huruf Shahih yang mati/sukun, maka harakat wawu atau ya’ tersebut harus dipindah pada huruf

sebelumnya. Contoh: ق�و�م�� �ق�و�م� asalnya ي �ع� dan ي ي �ب ع� asalnya ي �ي �ب .ي

Praktek I’lal:

1. �ق�و�م� ي�ق�و�م� �ق�و�م� asalnya ي �ف�ع�ل� ikut pada wazan ي ,harkah wawu dipindah pada huruf sebelumnya . يkarena wawu-nya berharkah dan sebelumnya ada huruf shahih yg mati/sukun, untuk menolak

Page 2: kaidah i'lal

beratnya mengucapkannya, maka menjadi �ق�و�م� ي

2. �ع� ي �ب ي�ع� ي �ب ع� asalnya ي �ي �ب �ف�عل� ikut pada wazan ي harkah Ya’ dipindah pada huruf sebelumnya, karena يYa’-nya berharkah dan sebelumnya ada huruf shahih yg mati/sukun, untuk menolak beratnya

mengucapkannya, maka menjadi ع�� ي �ب ي

Perhatian:Perpindahan Syakal/Harakat/Tasykil/Tanda baca Wau atau Ya’ tersebut dalam Kaidah ini, tidak

berlaku apabila setelah Wawu atau Ya’ terdapat Huruf yang di-tasydid-kan. Contoh: Kو�د �س� ي

Kaidah I’lal Ke 3 » Wawu/Ya’ dibelakang Alif Zaidah diganti Hamzah, pada Ain Fi’il Isim Fa’il atau akhir Isim Masdar

�ذ�ا ع�ت� إ او و�ق� ال�ي�اء ال�و� ائ�د�ة� آل�ف� ب�ع�د� و� ب�د�ل�ت�ا ز� ة� أ ز� م� ط� ه� ر� ن�ا أ�ن� ب�ش� ت�كو� م� ف�ي� ع�ي�ن�ا ل� اس� اع� ا ال�ف� ف� و ف�ي� و�ط�ر� د�ر�, ن�ح� ائ�ن5 م�ص� له ص� ص�

, أ� او�ن5 ص� ائ�ر5 له س� ص�

اء5 أ� , ل�ق� اي�ر5 له س� ص�اي5 أ� ل�ق� .

Apabila ada wawu atau ya’ jatuh sesudah alif zaidah, maka harus diganti hamzah, dengan syarat wau atau ya’ tersebut berada pada ‘Ain Fi’il kalimah bentuk Isim Fail, atau berada pada akhir

kalimah bentuk masdar. Contoh: 6ن  asalnya ص�ائ رdan 6 ص�اون6 ائ  asalnya س� ر6 اي ق�اءdan 6 س� لasalnya 6ق�اي ل

Praktek I’lal:

1. ن6 ص�ائن6 wawu diganti Hamzah, karena jatuh sesudah Alif . ف�اعلikut pada wazan 6 ص�اونasalnya 6 ص�ائ

Zaidah dan berada pada ‘Ain Fi’il Isim Fa’il, maka menjadi 6ن ص�ائ2. ر6 ائ س�

ر6 ائ رasalnya 6 س� اي Ya’ diganti Hamzah, karena jatuh sesudah Alif . ف�اعلikut pada wazan 6 س�

Zaidah dan berada pada ‘Ain Fi’il Isim Fa’il, maka menjadi 6ر ائ س�3. ع�ط�اء6

wawu diganti Hamzah, karena jatuh sesudah Alif ف�ع�الikut pada wazan 6 ع�ط�اوasalnya 6 ع�ط�اء6

Zaidah dan berada pada akhir kalimah Isim Masdar, maka menjadi 6ع�ط�اء .4. ق�اء6 ل

ق�اء6 ق�ايasalnya 6 ل Ya’ diganti Hamzah, karena jatuh sesudah Alif Zaidah فع�الikut pada wazan 6 ل

dan berada pada akhir kalimah Isim Masdar, maka menjadi 6ق�اء . ل

Kaidah I’lal ke 4 » Wau diganti Ya’ karena berkumpul dalam satu kalimah dan yg pertama sukun

�ذ�ا ع�ت� إ ت�م� او اج� ال�ي�اء ال�و� ة� ف�ي� و� د�ة� ك�ل�م� اح� ت� و� ب�ق� ا و�س� م� د�اه ا�ح� كو�ن� Bب�د�ل�ت� ب�الس او ا د�غ�م�ت� ي�اء� ال�و� ا و�ل�ى ال�ي�اء و�

و الثHان�يHة� ف�ي ا�أل ن�ح� يJت5 له م� ص�

ي�و�ت5 أ� م�يL م� ر� له و�م� ص�و�ي5 أ� م ر� م� .

Page 3: kaidah i'lal

Apabila wau dan ya’ berkumpul dalam satu kalimah dan salah satunya didahului dengan sukun, maka wau diganti ya’. Kemudian ya’ yang pertama di-idgham-kan pada ya’ yang kedua. Contoh

lafadz 6تC �وتasalnya adalah 6 م�ي مي? dan م�ي م�و�يasalanya adalah 6 م�ر� م�ر�

Praktek I’lal:

1. Cت6 م�يCت6 �وتasalnya 6 م�ي �علmengikuti wazan 6 م�ي wau diganti ya’ karena berkumpul dalam satu . ف�ي

kalimah dan salah satunya didahului dengan sukun, maka menjadi 6ت �ي Kemudian ya’ yang .م�ي

pertama di-idghamkan pada ya’ yang kedua karena satu jenis, maka menjadi 6تC م�ي2. مي? م�ر�

مي? م�و�يasalnya 6 م�ر� wau diganti ya’ karena berkumpul dalam . م�ف�ع�و�لmengikuti wazan 6 م�ر�

satu kalimah dan salah satunya didahului dengan sukun, maka menjadi 6ي� م�ي ’Kemudian ya .م�ر�

yang pertama di-idghamkan pada ya’ yang kedua karena satu jenis, maka menjadi ?يم م�ر�

Kaidah I’lal ke 5 » Harakah Dhammah wau atau ya’ di akhir kalimah diganti Sukun

�ذ�ا ف�ت� إ Hت�ط�ر او ال�ي�اء ال�و� ك�ان�ت�ا و� ة� و� م� و� م ك�ن�ت�ا م�ض� و اس� ا ن�ح� و� له ي�غ�ز ص� أ�

و م�ي� ي�غ�ز ي�ر� له و� ص�م�ي أ� ي�ر�

Apabila Wau atau Ya’ menempati ujung akhir kalimah, dan ber-harakah dhammah, maka

disukunkan. Contoh: و�ا �غ�ز� و� asalnya ي �غ�ز� مي� dan ي �ر� مي� asalnya ي �ر� ي

Praktek I’lal:

1. و� �غ�ز� يو� �غ�ز� و� asalnya ي �غ�ز� �ف�ع�ل� mengikuti wazan ي ,Wau di ujung akhir kalimah ber-harakah dhammah . ي

maka disukunkan menjadi و� �غ�ز� .ي2. مي� �ر� ي

مي� �ر� مي� asalnya ي �ر� �ف�ع�ل� mengikuti wazan ي ,Ya’ di ujung akhir kalimah ber-harkah dhammah . ي

maka disukunkan menjadi ي�م �ر� .ي

Perhatian:

غ�از� Wau diganti Ya’, karena jatuh sesudah harakah . ف�اعلmengikuti wazan 6 غ�ازوasalnya 6 غ�از�

kasrah, maka menjadi 6ي ’kemudan Ya’ disukunkan karena beratnya harkah dhammah atas Ya ,غ�از

maka menjadi غ�از�ي�, kemudian Ya’ dibuang untuk menolak bertemunya dua mati yaitu Ya’ dan

Tanwin, maka menjadi غ�از�ار� س�ار� اريasalnya 6 س� Ya’ disukunkan karena beratnya harakah . ف�اعلmengikuti wazan 6 س�

dhammah atas Ya’ maka menjadi ار�ي� kemudian Ya’ dibuang untuk menolak bertemunya dua ,س�

mati yaitu Ya’ dan Tanwin, maka menjadi ار� س��و�اق� ا

Page 4: kaidah i'lal

�و�اق� wau pada fa’ fi’il diganti Hamzah, karena kedua ف�و�اعل� mengikuti wazan و�و�اقي� asalnya ا

wau berkumpul dalam satu kalimah, maka menjadi ي��و�اق Kemudian Ya’ dibuang untuk .ا

meringankannya, maka menjadi �و�اق Dan didatangkanlah tanwin sebagai pengganti dari Ya’ yang .ا

dibuang, maka menjadi و�اق�� .ا

Kaidah I’lal ke 6 » Wau akhir kalimah empat huruf atau lebih, diganti Ya’

�ذ�ا ع�ت� ا او و�ق� اب�ع�ة� ال�و� د�ا ر� اع� ف� ف�ي ف�ص� ل�م� الطHر� ا ي�كن� و� ا م� ب�ل�ه� ق� ا و�م� م ب�د�ل�ت� م�ض� او أ و ي�اء� ال�و� كJي� ن�ح� له يز� ص�

كJو أ� له يع�اط�ي� و� يز� ص�أ�

يع�اط�وApabila wau menempati ujung akhir kalimah empat huruf atau lebih, dan sebelum wau tidak ada

huruf yang didhammahkan, maka wau tersebut diganti ya’. Contoh: ي�C ك �ز� Cو� asalnya ي ك �ز� dan ي

�ع�اطي� �ع�اطو� asalnya ي .ي

Praktek I’lal:

1. Cي� ك �ز� يCي� ك �ز� Cو� asalnya ي ك �ز� �ف�عCل� mengikuti wazan ي wau diganti ya’, karena berada pada akhir kalimah ي

empat huruf dan sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, maka menjadi ي�C ك �ز� ي2. �ع�اطي� ي

�ع�اطي� �ع�اطو� asalnya ي �ف�اعل� mengikuti wazan ي wau diganti ya’, karena berada pada akhir ي

kalimah empat huruf dan sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, maka menjadi ي��ع�اط ي

Perhatian:

م�ع�ط�ى� ikut wazan م�ع�ط�و�ا asalnya م�ع�ط�ى wau diganti ya’, karena berada pada akhir kalimah . م�ف�ع�ال

empat huruf dan sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, maka menjadi ا� kemudianم�ع�ط�ي

ya’ diganti alif karena berharkah jatuh sesudah harkah fathah, maka menjadi� kemudian alif م�ع�ط�ىا

dibuang untuk menolak bertemunya dua mati yaitu Alif dan Tanwin, maka menjadi م�ع�ط�ى

Kaidah I’lal ke 7 » Membuang Wau setelah Huruf Mudhara’ah diantara Fathah dan Dhammah

�ذ�ا ع�ت� ا او و�ق� ة� ب�ي�ن� ال�و� ت�ح� ة� ال�ف� ر� ال�ك�س� ة� و� ق� Hق ا ال�مح� ب�ل�ه� ق� ف و� ر� ح� ع�ة� ار� ذ�ف� ال�مض� و تح� له ي�ع�د ن�ح� ص�

د أ� له ي�ئ�د و ي�و�ع� ص�ئ�د أ� ي�و�

Apabila wau ada diantara harkah fathah dan kasrah nyata, dan sebelumnya ada huruf mudhara’ah,

maka wau tersebut dibuang. Contoh: د��ع د� asalnya ي �و�ع د� dan ي �ئ د� asalnya ي �و�ئ ي

Praktek I’lal:

1. �عد� ي�عد� د� asalnya ي �و�ع �ف�عل� mengikuti wazan ي wau dibuang karena ada diantara fathah dan kasrah . ي

nyata dan sebelumnya ada huruf mudhara’ah, maka menjadi د��ع ي2. �ض�ع� ي

Page 5: kaidah i'lal

�ض�ع� �و�ضع� asalnya ي �ف�عل� mengikuti wazan ي wau dibuang karena ada diantara fathah dan kasrah . ي

nyata dan sebelumnya ada huruf mudhara’ah, maka menjadi ع��ض Kemudian Dhad-nya .ي

difathahkan untuk meringankan huruf ithbaq juga huruf Halaq yaitu ‘Ain, maka menjadi ض�ع�� يPerhatian:

Huruf Mudhara’ah : ت – ي – ن – أ Huruf Halaq : هـ – غ – ع – خ – ح – أ Huruf Ithbaq : ظ – ط – ض – ص

Kaidah I’lal ke 8 » Wau setelah harkah kasrah diganti Ya’

ع�ت� إذ�ا او و�ق� ة ب�ع�د� ال�و� ر� م� ف�ي� ك�س� ع�ل� أو� اس� ب�د�ل�ت� ف� و ي�اء� أ كJي� ن�ح� يز� له ص�

كJو أ� له غ�از� و� يز� ص�غ�از�و5 أ�

Bilmana ada Wau jatuh setelah harkah Kasrah dalam Kalimah Isim atau Kalimah Fi’il, maka Wau

tersebut harus diganti Ya’. Contoh: ي�C ك �ز� Cو� asalnya ي ك �ز� غ�ازوasalnya 6 غ�از� dan يPraktek I’lal:

1. Cي� ك �ز� يCي� ك �ز� Cو� asalnya ي ك �ز� �ف�عCل� ikut wazan ي ,wau diganti Ya’ karena jatuh sesudah harkah kasrah , ي

maka menjadi ي�C ك �ز� ي2. غ�از

(praktek I’lalnya telah disebut pada Kaidah I’lal ke 5) غ�ازوasalnya 6 غ�از

Kaidah I’lal ke 9 » Huruf Illah Wau/Ya’ dibuang untuk menolak bertemu-nya dua huruf mati

ي�ت� إذ�ا او ل�ق� ال�ي�اء ال�و� اك�ن�ت�ان� و� Hف� الس ر� اك�ن� بح� ر� س� ت�ا آخ� ذ�ف� ا�ن� ب�ع�د� ح ل�ت� ا نق� م� ك�ته ر� ا ا�ل�ى ح� ا م� م� ب�ل�ه و ق� ن� ن�ح� له ص ص�

ون� أ� ص�ر� و� أ له س� ص�

أ� ي�ر� .ا�س�

Bilamana ada Wau atau Ya’ sukun, bertemu dengan husuf sukun lainnya, maka Wau tau Ya’ tersebut dibuang, ini setelah memindahkan harakah keduanya (Wau atau Ya’) kepada huruf sebelumnya

(lihat kaidah I’lal ke 2). Contoh: ص�ن� asalnya ص�و�ن�� ر� dan أ ر� asalnya س ي س� ا

Praktek I’lal:

1. ص�ن�ص�و�ن� asalnya ص�ن�

� �ف�ع�ل� mengikuti wazan أ harkah Wau dipindah ke huruf sebelumnya, karena ,اWau berharkah dan sebelumnya ada huruf shahih mati/sukun (lihat Kaidah I’lal ke 2) untuk

menolak beratnya mengucapkan, maka menjadi ص�و�ن�� maka Wau dibuang untuk menolak ,ا

bertemunya dua mati/sukun, maka menjadi ص�ن�� kemudian Hamzah Washal-nya dibuang karena ,ا

tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi ص�ن�2. ر� س

ر� ر� asalnya س ي س� ف�عل� mengikuti wazan ا ’harkah Ya’ dipindah ke huruf sebelumnya, karena Ya ,اberharkah dan sebelumnya ada huruf shahih mati/sukun (lihat Kaidah I’lal ke 2) untuk menolak

Page 6: kaidah i'lal

beratnya mengucapkan, maka menjadi ر�� ي س maka Ya’ dibuang untuk menolak bertemunya dua ,ا

mati/sukun, maka menjadi ر� س kemudian Hamzah Washal-nya dibuang karena tidak dibutuhkan ,ا

lagi, maka menjadi ر� س

Kaidah I’lal ke 10 » Dua huruf sejenis/hampir sama makhraj-nya harus di-idghamkan

�U �ذ�ا ع� ا ت�م� ة� ف�ي� اج� ان� ك�ل�م� ف� ر� ن� ح� ن�س� م� د� ج� اح� و� و�� ب�ان� أ ار� ت�ق� ف�ي م

ج� ر� وHل يد�غ�م ال�م�خ�ع�ل� ب�ع�د� الثHان�ي� ف�ي ا�أل� ار�ب�ي�ن ج� ت�ق� ث�ل� ال�م الثHان�ي� م�

ل� ر� ل�ث�ق� Hك�ر و ال�م دH ن�ح� له م� د�د� أص� دJ و� م� له م ص�دد� أ� م� ل� و� ا له اتHص� ص�

أ� ل� ت�ص� �و� ا

Bilamana ada dua huruf sejenis atau hampir sama makhrajnya berkumpul dalam satu kalimah, maka huruf yang pertama harus di-idghamkan pada huruf yang kedua,–ini setelah menjadikan huruf yang hampir sama makhrajnya serupa dengan huruf yg kedua (lihat kaidah i’lal ke 18 insyaallah)–,

karena beratnya pengulangan/memilah-milahnya. contoh ��م�د�د� asalnya م�دdan C م�د�د� asalnya م�د ,اdan  �ص�ل� �ص�ل� asalnya ات و�ت .ا

Praktek I’lal:

1. �م�د� huruf dal yang pertama disukunkan untuk melaksanakan ,ف�ع�ل� ikut pada wazan م�د�د� asalnya م�د

syarat Idgham, maka menjadi م�د�د�, kemudian huruf Dal yang pertama di-idgamkan pada huruf Dal

yang kedua, maka menjadi �م�د2. Kم�د/�م�دC/م�د

Kم�د/��م�د�د� asalnya م�دC/م�د �ف�ع�ل� mengikuti wazan ا harkah Dal yang pertama dipindah pada huruf ,ا

sebelumnya untuk melaksanakan syarat Idgham, maka menjadi م�د�د�� bertemu dua huruf ,اmati/sukun yaitu kedua Dal, maka Dal yang kedua diberi harkah untuk menolak bertemunya dua mati/sukun, baik diberi harkah kasrah karena kaidah; “apabilah ada huruf mati mau diberi harkah, berilah harkah kasrah”. atau diberi harkah fathah karena ia paling ringannya harkah. atau diberi harkah dhammah, karena mengikuti harkah ‘Ain fi’il pada fi’il mudhari’nya, maka menjadi

�م�د�د� �م�د�د�/ا �م�د�د/ا kemudian Dal yang pertama di-idgham-kan pada Dal yg kedua maka ,ا

menjadi Kم�د� �م�د�/ا �م�دC/ا kemudian Hamzah Washal-nya dibuang karena sudah tidak dibutuhkan ,ا

lagi, maka menjadi Kم�د/�.م�دC/م�د

Kaidah I’lal ke 11 » Dua Hamzah berkumpul yang kedua diganti huruf yg sesuai dengan Harakah sebelumnya

ت�ان� ز� م� �ذ�ا ال�ه� ت�ا ا ة� ف�ي� ال�ت�ق� د�ة� ك�ل�م� اح� ا و� م� اك�ن�ة5 ث�ان�ي�ته ب� س� �ب�د�ال و�ج� ا ف� الث[ان�ي�ة� ر� ب� ب�ح� ك�ة� ا�ل�ى ن�اس� ر� ل�ى� ح� و�

و ا�أل ن� ن�ح� له آم� ن� ا�ص� م��أ� ل� و� أ و�م

أ له ل� ا�ص� �ي�د�م� و� أؤ�م له ا �ئ�د�م� ا�ص� إ .

Bilamana terdapat dua huruf Hamzah berkumpul sejajar dalam satu kalimah, yang nomor dua sukun, maka huruf hamzah ini harus diganti dengan huruf yang sesuai dengan harakah Hamzah

yang pertama. contoh آمن asalnya أأمن dan أومل asalnya أؤمل.

Page 7: kaidah i'lal

Praktek I’lal:

1. آم�ن��eآم�ن asalnya م�ن�

� �أ �ف�ع�ل� mengikuti wazan أ berkumpul dua Hamzah dalam satu kalimah dan ;أyang kedua sukun, maka hamzah yang kedua tersebut diganti alif, karena ia sukun dan sebelumnya

ber-harkah fathah. maka menjadi آم�ن�

2. و�م�ل�� أ

و�م�ل�� �ؤ�م�ل asalnya أ �ف�ع�ل� mengikuti wazan أ berkumpul dua Hamzah dalam satu kalimah dan ;أ

yang kedua sukun, maka hamzah yang kedua tersebut diganti wau, karena ia sukun dan sebelumnya

ber-harkah dhammah. maka menjadi و�م�ل� أ

3. �دم� ي ا�eم�د ي �دم asalnya ا ف�عل� mengikuti wazan إئ berkumpul dua Hamzah dalam satu kalimah dan اyang kedua sukun, maka hamzah yang kedua tersebut diganti Ya’, karena ia sukun dan sebelumnya

ber-harkah kasrah. maka menjadi م�د ي .ا4. ذ� خ�

�خ�ذ asalnya خ�ذ� �أ �ف�ع�ل� mengikuti wazan أ berkumpul dua Hamzah dalam satu kalimah dan yang ;أkedua sukun, maka hamzah yang kedua tersebut diganti wau, karena ia sukun dan sebelumnya ber-

harkah dhammah. maka menjadi و�خ�ذ� ,kemudian wau-nya dibuang untuk meringankan ucapan أ

maka menjadai خ�ذ� selanjutnya hamzah-nya dibuang karena sudah tidak dibutuhkan lagi, maka أ

menjadi ذ� خ�

Perhatian :

Wau pada lafazh و�خ�ذ� و�م�ل dibuang untuk meringankan ucapan, sedangkan pada lafazh أ

� cukup أ

tanpa membuang wau, karena menjaga dari keserupaan dengan fi’il amar-nya lafazh م�ال� – �م�و�ل� م�ل� – ي  .

Kaidah I’lal ke 12 » Wau atau Ya sukun bukan asli jatuh setelah Fathah diganti Alif

Hاو� إ�ن ال�ي�اء� ال�و� اك�ن�ت�ي�ن� و� Hالس � ا تب�د�ال�ن� ال H آل�ف� �ال �ذ�ا إ ا ك�ان� إ م� نه كو� غ�ي�ر� س aل�ي ص�

ل�ت� ب�أ�ن� أ� ا نق� م ك�ته ر� ا ا�ل�ى ح� ا م� م� ب�ل�ه و ق� اب� ن�ح� له أ�ج� ص�و�ب� أ� و� أ�ج�

�ب�ان� له أ ص��ب�ي�ن� أ� أ .

Wau atau ya’ yang sukun, keduanya tidak boleh diganti Alif, kecuali jika sukunnya tidak asli –dengan sebab pergantian harkat keduanya pada huruf sebelumnya– (lihat kaidah ilal ke 2). Contoh:

�ج�اب� �ج�و�ب� asalnya أ �ان� dan أ �ب �ن� asalnya أ �ي �ب .أ

Praktek I’lal:

1. �ج�اب� أ�ج�اب� �ج�و�ب� asalnya أ �ف�ع�ل� mengikuti wazan أ harkah wau dipindah pada huruf sebelumnya أ

karena ia berharkah dan sebelumnya ada huruf shahih sukun, karena beratnya mengucapkan, maka

menjadi ج�و�ب�� Kemudian wau diganti alif, karena asalnya wau berharkah .(lihat kaidah I’lal ke 2) أ

dan sekarang ia jatuh sesudah harkah fathah (lihat kaidah I’lal ke 1). Maka menjadi ج�اب�� .أ2. �ان� �ب أ

Page 8: kaidah i'lal

�ان� �ب �ن� asalnya أ �ي �ب �ف�ع�ل� mengikuti wazan أ harkah Ya’ dipindah pada huruf sebelumnya karena ia أberharkah dan sebelumnya ada huruf shahih sukun, karena beratnya mengucapkan, maka menjadi

��ن� �ي �ب Kemudian Ya’ diganti Alif, karena asalnya Ya’ berharkah dan .(lihat kaidah I’lal ke 2) أ

sekarang ia jatuh sesudah harkah fathah (lihat kaidah I’lal ke 1). Maka menjadi ان�� �ب .أ

Kaidah I’lal ke 13 » Wau akhir isim mutamakkin setelah dhammah diganti ya’

�ذ�ا ع�ت� إ او و�ق� ا ال�و� ف� مa ب�ع�د� ط�ر� م� ف�ي� ض� كJن� اس� ت�م� ل� ف�ي م ص�ب�د�ل�ت� ا�أل� أ

ل�ب�ت� ي�اء� ق ة ف� Hم Hة� الض ر� او� ت�ب�د�ي�ل� ب�ع�د� ك�س� و ي�اء� ال�و� له ت�ع�اط�ي�ا ن�ح� ص�أ�

ا له ت�ع�دJي�ا و� ت�ع�اطو� ص�ا أ� ت�ع�دBو� .

Bilamana ada wau berada di akhir kalimah jatuh sesudah harkah dhammah didalam asal kalimah Isim yang Mutamakkin (bisa menerima tanwin), maka wau tersebut diganti ya’, kemudian setelah

itu harkah dhammah diganti kasrah. Contoh: ا� �ع�اطي �ع�اط�و�ا asalnya ت �ا dan ت �ع�دCي �ع�دKو�ا asalnya ت .ت

Praktek I’lal:

1. �ا �ع�اطي ت�ا �ع�اطي �ع�اط�و�ا asalnya ت � mengikuti wazan ت �ف�اع�ال wau diganti ya’ karena berada di akhir kalimah ت

Isim Mutamakkin dan sebelumnya ada harkah dhammah, maka menjadi ا�� �ع�اط�ي kemudian huruf ت

Tha’nya dikasrahkan untuk memantaskan Ya’. Maka menjadi ا� �ع�اطي .ت2. �ا �ع�دCي ت

�ا �ع�دCي �ع�دKو�ا asalnya ت � mengikuti wazan ت �ف�اع�ال wau diganti ya’ karena berada di akhir kalimah ت

Isim Mutamakkin dan sebelumnya ada harkah dhammah, maka menjadi ا�� �ع�دKي kemudian huruf ت

Dal’nya dikasrahkan untuk memantaskan Ya’. Maka menjadi ا� �ع�دCي .ت

Kaidah I’lal ke 14 » Ya’ sukun setelah dhammah harus diganti wau

�ذ�ا اك�ن�ة� ال�ي�اء ك�ان�ت� إ ك�ان� س� ا و� ا م� ب�ل�ه� ا ق� و�م� م ب�د�ل�ت� م�ض� ا أ او� و و� ن�ح� ر له يو�س� ص�

ر أ� ر5 و� يي�س� له مو�س� ص�ر5 أ� ي�س� م

Bilamana terdapat Ya’ sukun dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan maka ya’ tersebut

harus diganti wau. contoh: ر� �و�س ر� asalnya ي �س �ي رdan 6 ي رasalnya 6 م�و�س �س م�ي

Praktek I’lal:

1. ر� �و�س ير� �و�س ر� asalnya ي �س �ي �ف�عل� mengikuti wazan ي ya’ yang nomor dua diganti wau karena ia sukun ي

dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan, maka menjadi ر� �و�س .ي2. ر6 م�و�س

ر6 رasalnya 6 م�و�س �س ya’ diganti wau karena ia sukun dan  م�ف�علmengikuti wazan 6 م�ي

sebelumnya ada huruf yang didhammahkan, maka menjadi 6ر .م�و�س

Kaidah I’lal ke 15 » Isim Maf’ul dari Fi’il Mu’tal ‘Ain, Wau Maf’ulnya

Page 9: kaidah i'lal

dibuang menurut Imam Sibawaihi

Hم� إ�ن عو�ل� اس� ف� ن� ك�ان���� إذ�ا ال�م� ع�ت�لJ م� ب� ال�ع�ي�ن� م ذ�ف و�ج� او� ح� و� عو�ل� ن�ه ال�م�ف� ن�د� م� ي�ه� ع� ي�ب�و� و  س� و�ن5 ن�ح� له م�ص ص�

وو�ن5 أ� ي�ر5 و� م�ص� م�س� له ص�

ر5 أ� يو� م�س�Sesungguhnya Isim Maf’ul bilamana ia terbuat dari Fi’il Mu’tal ‘Ain (Bina’ Ajwaf) maka wajib membuang wau maf’ulnya menurut Imam Syibawaihi (menurut Imam lain yg dibuang adalah Ain

Fi’ilnya). contoh:   asalnya  م�ص�و�ن6  dan  م�ص�و�و�ن6 �ر6 ي  asalnya  م�س �و�ر6 ي م�س�

Praktek I’lal:

1. م�ص�و�ن6 harkah wau dipindah pada huruf م�ف�ع�و�لmengikuti wazan 6  م�ص�و�و�نasalnya 6  م�ص�و�ن6sebelumnya karena ia berharkah dan sebelum ada huruf shahih mati untuk menolak berat maka

menjadi 6م�ص�و�و�ن (lihat i’lal ke 2), kemudian bertemu dua huruf mati (dua wau) untuk menolak beratnya mengucapkan maka wau maf’ulnya dibuang (menurut Imam Sibawaehi) maka menjadi

.  م�ص�و�ن6

2. �ر6 ي م�س�ر6 ي �و�رasalnya 6  م�س ي harkah Ya’ dipindah pada huruf sebelumnya م�ف�ع�و�لmengikuti wazan 6 م�س�karena ia berharkah dan sebelum ada huruf shahih mati untuk menolak berat maka menjadi

�و�ر6 ي kemudian bertemu dua huruf mati (ya’ dan wau) untuk menolak beratnya ,(lihat i’lal ke 2) م�س�

mengucapkan maka wau maf’ulnya dibuang (menurut Imam Sibawaehi)maka menjadi  �ر6 ي .  م�س

Kaidah I’lal ke 16 » Huruf Ta’ pada wazan افتعل diganti Tha’

�ذ�ا اء ك�ان� إ ت�ع�ل� ال�ف� اد�ا ا�ف� و� ص�� اد�ا أ و� ض�

� و� ط�اء� أ� ل�ب�ت� ظ�اء� أ ه ق ط�اء� ت�اؤ

ر� Bط�ق� ل�ت�ع�سHا الن ذ�ه� ب�ع�د� ب�ه� و�ف� ه� ر ا ال�ح �نHم� إ ل�ب و� ب�الطHاء� التHاء تق� ا م� ب�ه� ر� ا ل�ق ج� ر� و م�خ� ط�ل�ح� ن�ح� له ا�ص� ص�

ت�ل�ح� أ� ب� و� ا�ص� ط�ر� له ا�ض� ص�ب� أ� ت�ر� ا�ض� .

Bilamana Fa’ Fi’il kalimah wazan  �ع�ل� ف�ت ’berupa huruf Shad, atau Dhad, atau Tha’, atau Zha ا(huruf Ithbaq), maka huruf Ta’ yg jatuh sesudah huruf Ithbaq tersebut harus diganti Tha’, demi mudahnya mengucapkannya. Digantinya Ta’ dengan Tha’ karena dekatnya makhraj keduanya.

contoh:  �ح� ص�ط�ل  asalnya  ا �ح� �ل ص�ت  dan  ا ب� ض�ط�ر�  asalnya  ا ب� �ر� ض�ت ا

Praktek I’lal:

1. �ح� ص�ط�ل ا�ح� ص�ط�ل �ح� asalnya ا �ل ص�ت �ع�ل� mengikuti wazan ا ف�ت Ta’ diganti Tha’ karena demi mudahnya اmengucapkannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya,

maka menjadi ح�� ص�ط�ل .ا2. ب� ض�ط�ر� ا

ب� ض�ط�ر� ب� asalnya ا �ر� ض�ت �ع�ل� mengikuti wazan ا ف�ت Ta’ diganti Tha’ karena demi mudahnya اmengucapkannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya,

maka menjadi ب� ض�ط�ر� .ا3. د� ط�ر� ا

د� ط�ر� د� asalnya ا �ر� ط�ت �ع�ل� mengikuti wazan ا ف�ت Ta’ diganti Tha’ karena demi mudahnya ا

Page 10: kaidah i'lal

mengucapkannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya,

maka menjadi د� ط�ط�ر� kemudian Tha’ pertama di-idghamkan karena dua huruf sejenis, maka ا

menjadi د� ط�ر� .ا4. ظ�ه�ر� ا

ظ�ه�ر�  asalnya  ا �ه�ر� ظت �ع�ل� mengikuti wazan ا ف�ت Ta’ diganti Tha’ karena demi mudahnya اmengucapkannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya,

maka menjadi  ظط�ه�ر� kemudian Tha’ diganti Zha’ karena sama-sama huruf isti’la’, maka ا

menjadi  ظ�ظ�ه�ر� kemudian Zha’ pertama di-idghamkan karena dua huruf sejenis, maka ا

menjadi  ظ�ه�ر� .ا

Kaidah I’lal ke 17 » Huruf Ta’ pada wazan افتعل diganti Dal

�ذ�ا اء ك�ان� إ ت�ع�ل� ف� � ا�ف� � أو� د�اال اي�ا أو� ذ�اال ل�ب�ت� ز� ه ق � ت�اؤ ر�النBط�ق� د�اال ل�عس� ا ذ�ه� ب�ع�د� ب�ه� و�ف� ه� ر ا ال�ح إنHم� ل�ب و� ا ب�الدHال� التHاء تق� م� ب�ه� ر� ا ل�ق ج� ر� و م�خ� ن�ح�

� أ �دHر� له ا ص�� أ� أ �د�ت�ر� �ذHك�ر� و� ا له ا ص�

�ذ�ت�ك�ر� أ� ر� و� ا د�ج� �ز� له ا ص�ر� أ� ت�ج� �ز� ا .

Bilamana Fa’ Fi’il wazan berupa huruf Dal, atau Dzal, atau Zay, maka huruf Ta’ (Ta’ zaidah wazan  ا�ع�ل� yang jatuh sesudah huruf-huruf tersebut harus diganti Dal, demi mudahnya ( ف�تmengucapkannya. Digantinya Ta’ dengan Dal’ karena dekatnya makhraj keduanya.

contoh: � أ د�ر�  asalnya ا

� أ �ر� د�ت  dan ا �ر� ذ�ك  asalnya ا �ر� �ك ذ�ت  dan ا ر� د�ج� ز�  asalnya ا ر� �ج� ت ز� .ا

Praktek I’lal:

1. � أ د�ر� �ا أ د�ر� asalnya ا� أ �ر� د�ت �ع�ل� mengikuti wazan ا ف�ت Ta’ diganti Dal karena demi mudahnya pengucapan ا

huruf Ta’ yang jatuh susudah huruf Dal dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi � أ د�د�ر� kemudian dal yang pertama di-idghamkan pada dal yang kedua karena satu jenis, maka .ا

menjadi � أ د�ر� .ا

2. �ر� ذ�ك ا�ر� ذ�ك �ر� asalnya ا �ك ذ�ت �ع�ل� mengikuti wazan ا ف�ت Ta’ diganti Dal karena demi mudahnya اpengucapan huruf Ta’ yang jatuh susudah huruf Dal dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka

menjadi ر�� ذ�د�ك kemudian Huruf Dal diganti Dzal kerena dekatnya makhraj keduanya, maka.ا

menjadi ر�� ذ�ذ�ك kemudian dzal yang pertama di-idghamkan pada dzal yang kedua karena satu ا

jenis, maka menjadi ر�� ذ�ك juga boleh dibaca Dal dengan di-i’lal sbb: kemudian Huruf Dzal) .ا

diganti Dal kerena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi ر�� د�د�ك kemudian dal yang pertama ا

di-idghamkan pada dal yang kedua karena satu jenis, maka menjadi ر�� د�ك (.ا3. ر� د�ج� ز� ا

د�ج�ر� ز� ر� asalnya ا �ج� ت ز� �ع�ل� mengikuti wazan ا ف�ت Ta’ diganti Dal karena demi mudahnya اpengucapan huruf Ta’ yang jatuh susudah huruf Zay dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka

menjadi ر� د�ج� ز� .ا

Kaidah I’lal ke 18 » Fa’ Fi’il pada wazan افتعل diganti Ta’

Page 11: kaidah i'lal

�ذ�ا اء ك�ان� إ ت�ع�ل� ف� ا ا�ف� او� ل�ب�ت� ث�اء� أو� ي�اء� أو� و� ه ق اؤ ر�النBط�ق� ت�اء� ف� ل�عس� ف� ر� اك�ن�� اللHي�ن� ب�ح� Hا الس ا ل�م� م� ن� ب�ي�ن�ه ب�ة� م� ار� ق� ج� م ر� اة� ال�م�خ� ن�اف� م و�

ف� �أل�نH ال�و�ص�ف� ر� ة5 اللHي�ن� ح� ر� و� ه التHاء م�ج� ة5 و� مو�س� ه� و  م� ل� ن�ح� �تHص� له ا ص�أ�

ل� ت�ص� �و� ر� و� ا �تHس� له ا ص�ر� أ� ت�س� �و� �تHغ�ر� و� ا له ا ص�

إن� أ� ة5( و� م� ه� . )م �ث�ت�غ�ر� ك�ان�ت� ا ز ث�اء� و� ل�ب ي�ج ت�ع�ل� ت�اء� ق ا ث�اء� ا�ف� م� اد�ه� يHة� ف�ي �التJح� مو�س� ه� و ال�م� �ثHغ�ر� ن�ح� ا

له ص��ث�ت�غ�ر� أ� ا .

Bilamana Fa’ Fi’il wazan ع�ل�� ف�ت berupa huruf wau, atau Ya’, atau Tsa’, maka huruf Fa’ Fi’ilnya ا

tersebut harus diganti Ta’ karena sukarnya mengucapkah huruf “Layn” (ن� �ي sukun dengan huruf (لyang diantara keduanya termasuk berdekatan Makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena huruf

“layin” ( ي – و ) bersifat Jahr sedangkan huruf Ta’ bersifat Hams.

Contoh:  �ص�ل� ت  asalnya ا �ص�ل� و�ت  dan ا ر� �س� ت  asalnya ا ر� �س� و�ت  dan ا �غ�ر� ت  asalnya ا �غ�ر� �ت ث .ا(penting) dan apabila Fa’ Fi’il-nya tersebut berupa huruf Tsa’, boleh mengganti Ta’nya wazan

�ع�ل� ف�ت  :dengan Tsa’, karena keduanya sama-sama bersifat Hams. contoh ا �غ�ر� ث  asalnya ا �غ�ر� �ت ث .ا

Praktek I’lal:

1. �ص�ل� ت ا�ص�ل� ت �ص�ل� asalnya ا و�ت �ع�ل� mengikuti wazan ا ف�ت Wau diganti Ta’ untuk mudahnya mengucaplan اhuruf Layn sukun dengan huruf yang berdekatan Makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena

huruf Layn bersifat Jahr dan huruf Ta’ bersifat Hams, maka menjadi ص�ل�� �ت ت kemudian Ta’ pertama ا

di-idghamkan pada Ta’ kedua karena dua huruf yang sejenis maka menjadi ص�ل�� ت .ا2. ر� �س� ت ا

ر� �س� ت ر� asalnya ا �س� و�ت �ع�ل� mengikuti wazan ا ف�ت Wau diganti Ta’ untuk mudahnya mengucaplan اhuruf Layn sukun dengan huruf yang berdekatan Makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena

huruf Layn bersifat Jahr dan huruf Ta’ bersifat Hams, maka menjadi ر� �س� �ت ت kemudian Ta’ pertama ا

di-idghamkan pada Ta’ kedua karena dua huruf yang sejenis maka menjadi ر� �س� ت .ا3. �غ�ر� ت ا

�غ�ر� ت �غ�ر� asalnya ا �ت ث �ع�ل� mengikuti wazan ا ف�ت huruf Tsa’ diganti Ta’ karena sama-sama bersifat ا

Hams, maka menjadi غ�ر�� �ت ت kemudian Ta’ pertama di-idghamkan pada Ta’ kedua karena dua huruf ا

yang sejenis maka menjadi غ�ر�� ت اDan boleh juga dibaca Tsa’  �غ�ر�nnnn ث :dengan Praktek I’lal sbb ا

�غ�ر�nnnn ث �غ�ر� asalnya ا �ت ث �ع�ل� mengikuti wazan ا ف�ت huruf Ta’ diganti Tsa’ karena sama-sama bersifat ا

Hams, maka menjadi غ�ر�� �ث ث kemudian Tsa’ pertama di-idghamkan pada Tsa’ kedua karena dua ا

huruf yang sejenis maka menjadi غ�ر�� ت ا Penting untuk diketahui:

ذ� �خ� ت ا�خ�ذ� ت ذ� asalnya ا �خ� �ت ئ �ع�ل� mengikuti wazan ا ف�ت huruf Hamzah yang kedua diganti Ya’ karena ia ا

sukun dan sebelumnya ada huruf berharkah kasrah, maka menjadi ذ� �خ� �ت ي ’kemudian huruf Ya ا

Page 12: kaidah i'lal

diganti Ta’ (tanpa mengikuti kias*) maka menjadi ذ� �خ� ت .ا* Pergantian Ya’ dengan Ta’ tidak mengikuti Qias yakni termasuk dari perihal Syadz.

Kaidah Ilal ke 19 » Huruf Ta’ wazan ل�Hع اع�ل� dan ت�ف� diganti dg huruf yang ت�ف�berdekatan makhrajnya

اء ك�ان� إذ�ا عHل� ف� اع�ل� ت�ف� ت�ف� و� ت�اء� و�� � أو� ث�اء� أ � أو� د�اال و� ذ�اال

� اي�ا أ ي�ن�ا أو� ز� س� و�ي�ن�ا أ� و� ش�

� اد�ا أ و� ص�� اد�ا أ و� ض�

� و� ط�اء� أ� ز ظ�اء� أ و� ل�ب ي�ج ا ق� م� ا ت�ائ�ه� ب�م�

به ار� ج� ف��ي يق� ر� م�ت� ثمH ال�م�خ� د�غ� ع�ل� ب�ع�د� الثHان�يHة� ف�ي ا�الو�ل�ى أ وHل� ج�أ�

ب�ي�ن� ار� ت�ق� ث�ل� ال�م ة� الثHان�ي� م� ان�س� ج� ع� ل�ل�م ت�ال�ب� م� ة� اج� ز� م� ل� ه� ك�ن� ال�و�ص� ل�يم� اك�ن� ا�ال�ب�ت�د�اء Hب�الس و س� ن�ح� �تHر� له ا ص�

س� أ[ Hل� ت�ت�ر �ثHاق� ا له و� ص�ل� أ[ �دHثHر� ت�ث�اق� ا و�

له ص��ذHكHر� ت�د�ثHر� أ[ له وا ص�

ر� ت�ذ�كHر� أ[ Hج Hز� ا له و� ص�ر� أ[ Hج ع� ت�ز� Hم Hا�س و�

له ص�ع� أ[ Hم ق� ت�س� Hق Hا�ش ق� أصله و� Hق دHق� و� ت�ش� Hا�ص له ص�

دHق� أ[ ع� ت�ص� Hر Hا�ض و� له ص�

ع� أ[ Hر ر� ت�ض� HهHا�ظ له و� ص�ر� أ[ Hر� ت�ظ�ه ا�طHاه� له و� ص�

ر� أ[ ت�ط�اه� .Bilamana Fa’ Fi’il wazan ل���ف�ع �ف�اع�ل� dan ت س, ش, ص، ز، ذ، د، ث، ت، berupa huruf ت maka boleh Ta’ dari kedua wazan tersebut diganti dengan huruf yang mendekati ،ض, ط, ظdalam Makhrajnya, kemudian huruf yang pertama di-idghamkan pada huruf yang kedua, demikian ini setelah huruf yang pertama dari kedua huruf yang berdekatan makhrajnya tersebut, dijadikan serupa dengan huruf yang kedua. berikut memasang Hamzah Washal agar memungkinkan

permulaan dengan huruf mati. contoh:  س �ر� ت   asalnya ا س� ��ر �ت �اق�ل� dan ت ث �اق�ل� asalnya ا �ث dan ت

�ر� د�ث �ر� asalnya ا �د�ث �ر� dan ت �ر� asalnya  ذ�ك �ذ�ك ر� dan ت �ج �ز ج�ر� asalnya ا �ز� م�ع� dan ت �س asalnya ا

م�ع� �س� ق�ق� dan ت �ش ق�ق� asalnya  ا �ش� ص�د�ق� dan ت �ص�د�ق� asalnya ا ع� dan ت �ض�ر asalnya ا

ع� ��ض�ر ظ�ه�ر� dan  ت �ظ�ه�ر� asalnya ا ط�اه�ر� dan ت �ط�اه�ر� asalnya ا . ت Praktek I’lal :

1. س� �ر� ت ا�ر�س� ت س� asalnya  ا ��ر �ت �ف�ع�ل� mengikuti wazan ت huruf Ta’ yang pertama disukunkan sebagai ت

sebab syarat idgham maka menjadi س� ��ر �ت maka Ta’ yang pertama di-idghamkan pada Ta’ yang تkedua karena dua huruf sejenis, berikut mendatangkan Hamzah di permulaannya agar

memungkinkan permulaan dengan huruf mati. Maka menjadi س� �ر� ت ا2. �اق�ل� ث ا

�اق�ل� ث �اق�ل� asalnya ا �ث �ف�اع�ل� mengikuti wazan ت huruf Ta’ diganti Tsa’ karena berdekatan ت

Makhrojnyamaka menjadi اق�ل�� �ث kemudian huruf Tsa’ yang pertama disukunkan sebagai sebab ث

syarat idgham maka menjadi اق�ل�� �ث maka Tsa’ yang pertama di-idghamkan pada Tsa’ yang kedua ثkarena dua huruf sejenis, berikut mendatangkan Hamzah di permulaannya agar memungkinkan

permulaan dengan huruf mati. Maka menjadi اق�ل�� ث ا

Perhatian :I’lal dalam Kaidah ke 19 ini cuma bersifat Jaiz atau boleh, bukan suatu ketentuan musti. Sebagai pengalaman bagi kita, karena ini jarang ditemukan. dan yang banyak digunakan adalah berupa bentuk asalnya.