documentk

5
2.1 Pemeriksaan Darah di Kedokteran Forensik Darah merupakan cairan sangat penting bagi manusia karena fungsinya sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya demi kepentin gan hidup.Darah manusia selalunya berwarna merah di mana warnanya terang apabila penuh dengan oksigen dan berwarna tua ketika kekurangan oksigen. Pemeriksaan darah di bid ang kedokteran for ensik sebenarny a mempuny ai berba gai kegunaan, antara ya ng ut ama untuk tuj uan identif ika si. Di bid ang ini, iden tifik asi pemilik darah terse but dilakukan den gan cara perb and inga n den gan cak darah yang ditemukan di TKP pada obyek-obyek tertentu contohnya seperti senjata, mej a, lan tai at au pakai annya dengan darah korba n ata u darah tersangka pelak u kejahatan. Seterusnya, pemeriksaan darah juga bermanfaat dalam membantu kasus- kasu s pen culikan anak, bay i tert ukar dan lain-lain .Dar i bercakdarah yan g dicu riga i haruslah dibuktikan dahulu apakah bercak darahnya itu memang betulnya darah atau bukan dan apakah bercak tersebut berasal dari manusia atau hewan.Selain itu, juga harus dibedakan apaka h darah nya darah menstruasi atau bukan serta golon gan darahnya setelah dipastikan darah tersebut berasal dari manusia !udiyanto,dkk,"##$%. &en urut Spa ldin g '(( (% ,pemerik saan-pemeriks aan yan g dap at dila kuka n adalah ) 2.1.1 Pemeriksaan Mikroskopis Pemeriksaan mikro skop is ini dilakukan untuk melihat morf olo gi sel-sel darah merah. *ara ini tidak boleh dilakukan bila telah terjadi kerusakan pada sel-sel darah tersebut.&etodenya adaah darah yang masih basah atau baru mengering ditaruh pada kaca obyek.Kemudian, diteteskan satu tetes larutan garam faal di atasnya dan ditutup dengan kaca penutup. +tau juga bisa dilakukan sediaan hapusan dengan pewarnaan righ t atau iemsa. Pemerik saan mikro skop ik kedu a sedi aan ters ebu t han ya dap at mene ntuk an kelas dan bukan spe sies darah tersebut. Den gan sed iaan apus dap at terlihat sel-sel leukosit berinti banyak. Pada sel leukosit ini, diperhatikan adanya drum stick yaitu satu benda berbentuk bulatlonjong, kadang bertangkai di luar inti.Kemudian dihitung berapa sel dari antara /( atau "(( sel leukosit yang menujukkan adanya benda tersebut.!ila terlihat adanya drum stick dalam jumlah lebih dari (,(/0, dapat dipastikan bahw a dara h ters ebu t bera sal dari seor ang wanita .Sel dara h mera h kela s mamalia berbentuk cakram dan tidak berinti, sedangkan kelas lainnya berbentuk o1al atau elips dan tidak berinti.

Upload: ilisansa4321

Post on 18-Oct-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 K

    1/5

    2.1 Pemeriksaan Darah di Kedokteran Forensik

    Darah merupakan cairan sangat penting bagi manusia karena fungsinya sebagai

    alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya demi kepentingan hidup.Darah

    manusia selalunya berwarna merah di mana warnanya terang apabila penuh dengan

    oksigen dan berwarna tua ketika kekurangan oksigen.

    Pemeriksaan darah di bidang kedokteran forensik sebenarnya mempunyai

    berbagai kegunaan, antara yang utama untuk tujuan identifikasi. Di bidang ini,

    identifikasi pemilik darah tersebut dilakukan dengan cara perbandingan dengan cak

    darah yang ditemukan di TKP pada obyek-obyek tertentu contohnya seperti senjata,

    meja, lantai atau pakaiannya dengan darah korban atau darah tersangka pelaku

    kejahatan. Seterusnya, pemeriksaan darah juga bermanfaat dalam membantu kasus-

    kasus penculikan anak, bayi tertukar dan lain-lain.Dari bercakdarah yang dicurigai

    haruslah dibuktikan dahulu apakah bercak darahnya itu memang betulnya darah atau

    bukan dan apakah bercak tersebut berasal dari manusia atau hewan.Selain itu, juga

    harus dibedakan apakah darahnya darah menstruasi atau bukan serta golongan

    darahnya setelah dipastikan darah tersebut berasal dari manusia !udiyanto,dkk,"##$%.

    &enurut Spalding '(((% ,pemeriksaan-pemeriksaan yang dapat dilakukan

    adalah )

    2.1.1 Pemeriksaan Mikroskopis

    Pemeriksaan mikroskopis ini dilakukan untuk melihat morfologi sel-sel darah

    merah. *ara ini tidak boleh dilakukan bila telah terjadi kerusakan pada sel-sel darah

    tersebut.&etodenya adaah darah yang masih basah atau baru mengering ditaruh pada

    kaca obyek.Kemudian, diteteskan satu tetes larutan garam faal di atasnya dan ditutup

    dengan kaca penutup. +tau juga bisa dilakukan sediaan hapusan dengan pewarnaan

    right atau iemsa. Pemeriksaan mikroskopik kedua sediaan tersebut hanya dapat

    menentukan kelas dan bukan spesies darah tersebut. Dengan sediaan apus dapat

    terlihat sel-sel leukosit berinti banyak. Pada sel leukosit ini, diperhatikan adanya drum

    stick yaitu satu benda berbentuk bulatlonjong, kadang bertangkai di luar inti.Kemudian

    dihitung berapa sel dari antara /( atau "(( sel leukosit yang menujukkan adanya benda

    tersebut.!ila terlihat adanya drum stick dalam jumlah lebih dari (,(/0, dapat dipastikan

    bahwa darah tersebut berasal dari seorang wanita.Sel darah merah kelas mamalia

    berbentuk cakram dan tidak berinti, sedangkan kelas lainnya berbentuk o1al atau elips

    dan tidak berinti.

  • 5/27/2018 K

    2/5

    2.1.2 Pemeriksaan Kimiawi

    Pemeriksaan kimiawi dapat dilakukan dan bermanfaat bila sel darah merah

    sudah dalam keadaan rusak sehingga pemeriksaan mikroskopik tidak bermanfaat lagi.

    i. Persiapan

    !ercak darah yang menempel pada suatu obyek dapat dikerok dan selepas itu direndam

    dalam larutan fisiologis, atau langsung direndam dengan larutan garam fisiologis bila

    menempel pada pakaian.

    ii. Pemeriksaan Penyaringan Darah

    Terdapat beberapa pemeriksaan penyaringan yang dapat dilaksanakan untuk

    membedakan apakah bercak tersebut berasal dari darah atau bukan, karena hanya yang

    hasilnya positif saja yang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Prinsip yang digunakan dalam pemeriksaan penyaringan ini adalah )

    2'3'2'3 4 3n

    5eagenperubahan warna yang menunjukkan sudah teroksidasi

    Pemeriksaan penyaringan yang sering dilakukan adalah melalui reaksi ben6idine dan

    reaksi fenoftalin. 7arutan jenuh Kristal !en6idin dalam asetat glacial adalah reagen dalam

    reaksi ben6idine, sedangkan pada reaksi fenoftalin digunakan reagen yang dibuat dari

    8enolftalein 'g 4 "(( ml 9a32 '(0 dan dipanaskan dengan biji : biji 6ink sehingga

    terbentuk fenolftalein yang tidak berwarna.

    ;ika hasilnya positif, maka bisa dinyatakan bahwa bercak tersebut mungkin darah

    sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kalau hasilnya negatif pada kedua reaksi

    tersebut, maka bisa dipastikan bahwa bercak tersebut bukan darah.

    a. Reaksi Benzidine (Test Adler)

    Pemeriksaan reaksi !en6idine atau Test Adler lebih sering digunakan

    berbanding dengan tes tunggal pada identifikasi darah lainnya.

  • 5/27/2018 K

    3/5

    Kemudian diteteskan " tetes 2'(''(0 dan " tetes reagen !en6idin di atas bercak

    tersebut. 2asilnya ternyata positif jika pada reaksi !en6idin ini timbul warna biru gelap

    pada kertas saring Spalding, '(((%.

    b. Reaksi Fenota!in (Kast!e " Meyer #est)

    Kebanyakan pemeriksaan identifikasi yang sekarang ini menggunakan fenoftalin.

    Pada penelitian yang dilakukan oleh Kastle "#(","#(=%, 6at ini akan menghasilkan

    warna merah jambu terang saat digunakan pada test identifikasi darah.

    Prosedur pemeriksaan reaksi fenolftalin ini adalah dengan menggunakan sepotong

    kertas saring yang digosokkan pada bercak yang dicurigai langsung diteteskan

    reagen fenolftalin. 2asilnya dikatakan positif bila ada timbulnya warna merah muda

    pada kertas saring !udiyanto,dkk, "##$%

    iii. Pemeriksaan Penent$ Darah %nt$k Konirmasi Darah

    !ila didapatkan hasil bahwa suatu bercak merah tersebut adalah darah maka dapat

    dilakukan pemeriksaan selanjutnya yaitu pemeriksaan penentuan darah berdasarkan

    terdapatnya pigmen atau kristal hematin hemin% dan hemokhromogen.

    Terdapat empat jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memastikan bercak

    darah tersebut benar berasal dari manusia, yaitu Spalding, '(((% )

    a. Pemeriksaan se&ara kimiawi

    Terdapat tiga macam tes yang dapat dilakukan untuk memastikan bahwa yang

    diperiksa itu bercak darah, atas dasar pembentukan kristal-kristal hemoglobin yang

    dapat dilihat dengan mata telanjang atau dengan mikroskopik. Tes tersebut antara

    lain reaksi Teichmann ,reaksi Takayama dan reaksi agenaar .

    ".5eaksi Teichman Tes kristal haemin%

    *ara pemeriksaan )

    - Seujung jarum bercak kering diletakkan pada kaca obyek.

    - Ditambahkan " butir kristal 9a*l dan " tetes asam asetat glasial

    - Ditutup dengan kaca penutup.

    2asil positif dinyatakan dengan tampaknya kristal hemin 2*7 yang berbentuk

    batang berwarna coklat yang terlihat dengan mikroskop.

  • 5/27/2018 K

    4/5

    '.5eaksi Takayama Tes kristal ! 2emokromogen%

    5eagen yang digunakan adalah > tetes piridin redistilatum, > tetes larutan glukosa

    jenuh,> tetes larutan 9a 32 "( 0 dan $ tetes akuades.

    *ara pemeriksaan )

    - Seujung jarum bercak kering diletakkan pada kaca obyek.

    - " tetes reagen ditambahkan dan ditutup dengan kaca penutup

    2asil dinyatakan positif dengan tampaknya kristal halus berwarna merah jambu yang

    terlihat dengan mikroskop.

    &etode ini memupunyai kelebihannya di mana pemeriksaan dapat dilakukan dengan

    efektif pada sampel atau bercak yang sudah lama dan juga dapat

    memunculkan noda darah yang menempel pada baju. Selain itu tes ini juga

    memunculkan hasil positif pada sampel yang mempunyai hasil negati1e pada reaksi

    Teichmann.

    >. 5eaksi agenaar

    *ara pemeriksaan )

    -Seujung jarum bercak kering diletakkan pada kaca obyek.

    -Sebutir pasir diletakkan sebagai pengganjal agar terdapat celah untuk penguapan

    6at.

    -Ditutup dengan kaca penutup

    -Pada satu sisi diletakkan aseton dan pada sisi berlawanan diteteskan 2*l encer

    dan seterusnya dipanaskan.

    2asil positif dinyatakan bila terlihat kristal aseton hemin berbentuk

    batang berwarna coklat.

    b. Pemeriksaan se&ara sero!ogi

    Pemeriksaan serologi bermanfaat untuk menentukan spesies dan golongan

    darah. ?ntuk itu dibutuhkan antisera terhadap protein manusia anti human globulin%

    serta terhadap protein hewan dan juga antisera terhadap golongan darah tertentu.

    Prinsip pemeriksaan ini adalah suatu reaksi antara antigen bercak darah%

    dengan antibodi antiserum% yang dapat merupakan reaksi presipitasi atau reaksi

    aglutinasi. +ntaranya adalah )

    ".Tes Presipitin *incin

  • 5/27/2018 K

    5/5

    Tes ini menggunakan cara pemusingan sederhana antara dua cairan di dalam

    tube. Kedua cairan tersebut adalah antiserum dan ekstrak dari bercak darah yang

    diminta untuk diperiksa.

    *ara pemeriksaan dilakukan dengan menempatkan antiserum pada tabung kecil

    dan sebagian kecil ekstrak bercak darah ditempatkan secara hati-hati pada bagian

    tepi antiserum. Kemudian, dibiarkan pada suhu ruang kurang lebih ",/ jam.

    Pemisahan antara antigen dan antibodi akan mulai berdifusi ke lapisan lain pada

    perbatasan kedua cairan. 2asil akan menunjukkan lapisan tipis endapan atau

    precipitate pada bagian antara dua larutan. Pada kasus bercak darah yang bukan

    dari manusia maka tidak akan muncul reaksi apapun.

    '.Tes presipitasi dalam agar

    *ara pemeriksaannya adalah gelas obyek dibersihkan dengan spiritus sampai

    bebas lemak, dilapisi dengan selapis tipis agar buffer. Setelah agak mengeras,

    dibuat lubang pada agar dengan diameter kurang lebih ' mm, yang dikelilingi oleh

    lubang-lubang sejenis. Seterusnya, dimasukkan serum anti-globulin manusia ke

    lubang di tengah dan ekstrak darah dengan berbagai derajat pengenceran di

    lubang-lubang sekitarnya. elas obyek ini diletakkan dalam ruang lembab moist

    chamber% pada suhu ruang selama satu malam. 2asil dinyatakan positif jika

    terdapat presipitum jernih pada perbatasan lubang tengah dan lubang tepi.

    Pembuatan agar buffer memerlukan" gram agar, /( ml larutan buffer @eronal p2

    A.=, /( ml akuades dan "(( mg sodium a6ide. Kesemuanya dimasukkan ke dalam

    labu Brlenmeyer dan ditempatkan dalam penangas air mendidih sampai terbentuk

    agar cair. 7arutan ini disimpan dalam lemari es, yang bila akan digunakan dapat

    dicairkan kembali dengan menempatkan labu di dalam air mendidih. ?ntuk

    melapisi gelas obyek, diperlukan kurang lebih > ml agar cair yang dituangkan ke

    atasnya dengan menggunakan pipet.