justice for the poor revitalization legal aid programpsflibrary.org/catalog/repository/paralegal 2 -...

92
Pelatihan Paralegal Tahap 2 0 PANDUAN PELATIHAN PARALEGAL TAHAP 2 JUSTICE FOR THE POOR Revitalization Legal Aid Program MARET 2008

Upload: duongtruc

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Pelatihan Paralegal Tahap 2 0

PANDUAN PELATIHAN PARALEGAL TAHAP 2

JUSTICE FOR THE POOR Revitalization Legal Aid Program

MARET 2008

Pelatihan Paralegal Tahap 2 1

DAFTAR PANDUAN MEDIA, LEMBAR KERJA, INFORMASI KUNCI DAN SARANA PELATIHAN PARALEGAL TAHAP 2

Rumpun Bahasan : 0. Pembentukan Susana No Bahasan Panduan Media

( Md ) Kode Lembar kerja

( LK ) Kode Informasi kunci

( Inku ) Kode Sarana

0.1. Pencairan Suasana (Ice Breaking)

Permainan Perang Dunia O.A. Bagan Daur POD 0.1

0.2. Kontrak Belajar Mood Barometer O.B. Bagan Alur Kegiatan 0.3.a Bagan Presentasi Organizers O.C. Jadwal Harian 0.3..b

0.3. Review Penugasan Pasca Pelatihan Tahap 1

Daftar Periksa Tugas Pasca Pelatihan

O.A

0.4. Refleksi dan Inspirasi Rumpun Bahasan: 1. Mekanisme Litigasi No Bahasan Panduan Media

( Md ) Kode Lembar kerja

( LK ) Kode Informasi kunci

( Inku ) Kode Sarana

1.1. Prosedur Pengadilan Perdata Kisah Hartawan 1.A Lembar Isian Pribadi - kelompok

1.A Prosedur Pengadilan Perdata 1.1.

1.2. Prosedur Pengadilan Pidana Kartu Arus Kisah Sudrun 1.B Prosedur Pengadilan Pidana 1.2. 1.3. Refleksi dan kesimpulan

Pelatihan Paralegal Tahap 2 2

Rumpun Bahasan : 2. Pendampingan Penyelesaian Kasus Pidana No Bahasan Panduan Media

( Md ) Kode Lembar kerja

( LK ) Kode Informasi kunci

( Inku ) Kode Sarana

2.1. Hak-Hak Tersangka - terdakwa Skenario Kisah Jarot 2.A Hak-Hak Tersangka-terdakwa 2.1. 2.2. Penanganan Korban Komik Cergam 1

Komik Cergam 2 2.B 2.C

Penanganan Korban 2.2. Komik Panduan Paralegan Komik KDRT

Rumpun Bahasan : 3 Aplikasi Gaya Komunikasi No Bahasan Panduan Media

( Md ) Kode Lembar kerja

( LK ) Kode Informasi kunci

( Inku ) Kode Sarana

3.1. Analisa ransaksional Latihan Soal Analisa Transksional

3.A. Analisa Transaksional 3.1.

3.2. Dasar-dasar Konseling Skenario Wawancara Ssegitiga 3.A. Dasar-Sadar Konseling 3.2. 3.3. Membangun Komunikasi Efektif

dengan Klien Lembar kerja Pengamatan 3.B Membangun Komunikasi Efektif

dengan Klien 3.3.

Rumpun Bahasan : 00. Pembulatan Pelatihan No Bahasan Panduan Media

( Md ) Kode Lembar kerja

( LK ) Kode Informasi kunci

( Inku ) Kode Sarana

00.1 Penyusunan RKTL Daftar Periksa Tugas Pasca Pelatihan Tahap 2

00.A

Format RKTL 00.B 00.2 Evaluasi Format Evaluasi 00.C 00.3 Penutup Kepastian Pada Mata Uang 00.A

Pelatihan Paralegal Tahap 2 3

KURIKULUM PELATIHAN PARALEGAL TAHAP II

RUMPUN BAHASAN : 0. PEMBENTUKAN SUASANA TUJUAN RUMPUN BAHASAN : Terbangun suasana yang kondusif bagi pelaksanaan pelatihan yang bertumpu pada pendekatan

Pendidikan Orang Dewasa ( POD ) sebagai kelanjutan dari pelatihan tahap I TOTAL WAKTU : 3 sesi

1 SESI = 120 MENIT

TUJUAN BAHASAN dan SUB BAHASAN METODE MEDIA WAKTU

(Sesi)

FAS/TRNR

• Tercipta suasana akrab dan terbuka diantara seluruh warga belajar

01. Pencairan Suasana Permainan ”Perang Dunia Ketiga” 0.5

• Tersusun harapan atas hasil yang ingin dicapai selama dan pada akhir pelatihan

• Disepakati alur kegiatan, proses dan hasil pelatihan

02. Kontrak Belajar Curah Pendapat • Pertanyaan Penggerak

• Bagan Alur Kegiatan Pelatihan

• Panduan Tigas Tim organizer

0.5

• Teridentifikasi gambaran hasil penerapan penugasan Pasca Pelatihan Tahap I

03. Review Penugasan Pelatihan tahap I

Curah Pendapat Lembar Kerja 1

• Terumuskan hasil pembelajaran yang dapat memberikan inspirasi pelaksanaan tugas di masa yang akan datang

04. Refleksi dan Inspirasi Dari Lapangan

Curah Pendapat Pertanyaan Penggerak 1

Pelatihan Paralegal Tahap 2 4

RUMPUN BAHASAN : 1. MEKANISME LITIGASI

TUJUAN RUMPUN BAHASAN : Peserta mampu merumuskan karakteristik mekanisme penanganan penyelesaian kasus melalui pengadilan

TOTAL WAKTU : 3 Sesi 1 SESI = 120 MENIT

TUJUAN BAHASAN dan SUB BAHASAN METODE MEDIA WAKTU

(Sesi)

FAS/TRNR

• Peserta mampu merumuskan urut-urutan tahap prosedur pengadilan perdata

1.1. Prosedur Pengadilan Perdata Kompetisi Pribadi – kelompok

Kisah Hartawan 1

• Peserta mampu merumuskan urut-urutan tahap prosedur pengadilan Pidana

• Peserta mampu mengidentisikasi pelaku dan peran yang dibawakan dalam prosedur pengadilan pidana

1.2. Prosedur Pengadilan Pidana Kartu Arus Kisah Sudrun 1

• Peserta mampu merumuskan kembali tahap penanganan kasus secara baik, benar dan adil

• Peserta mampu merumuskan makna yang dapat di ambil dari contoh kasus yang disampaikan oleh peserta lainnya.

1.3 Refleksi dan Kesimpulan Curah Pendapat

Sharring Pengalaman

Pertanyaan Penggerak 1

Pelatihan Paralegal Tahap 2 5

RUMPUN BAHASAN : 2. PENDAMPINGAN PENYELESAIAN KASUS PIDANA

TUJUAN RUMPUN BAHASAN : Peserta mampu merumuskan hal-hal yang diperlukan menuju proses peradilan yang jujur dan adil

TOTAL WAKTU : 4 sesi 1 SESI = 120 MENIT

TUJUAN BAHASAN dan SUB BAHASAN METODE MEDIA WAKTU

(Sesi)

FAS/TRNR

• Peserta mampu merumuskan hak-hak tersangka – terdakwa dalam kasus hukum.

• Peserta mampu merumuskan beragam jenis pelanggaran hak tersangka – terdakwa

• Peserta mampu merumuskan cara mengupayakan bantuan saat hak tersangka – terdakwa dilanggar

2.1. Hak-hak tersangka , terdakwa Role Play

Atau

Pentas Lolly Puppet

Skenario Kisah Jarot 2.5

• Peserta mampu merumuskan hal-hal yang harus dilakukan korban dalam kasus hukum.

• Peserta mampu merumuskan beragam jenis pelanggaran hak korban

• Peserta mampu merumuskan cara megupayakan bantuan saat hak korban dilanggar

2.2. Penanganan Korban Telaah Kisah • Cergam Komik Camat Medangkorup

• Cergam Komik KDRT

• Komik Panduan Paralegal

• Komik KDRT

1.5

Pelatihan Paralegal Tahap 2 6

RUMPUN BAHASAN : 3. APLIKASI GAYA KOMUNIKASI

TUJUAN RUMPUN BAHASAN : Peserta mampu merumuskan karakteristik komunikasi yang diperlukan dalam membangun hubungan dengan klien

TOTAL WAKTU : 4 sesi 1 SESI = 120 MENIT

TUJUAN BAHASAN dan SUB BAHASAN METODE MEDIA WAKTU

(Sesi)

FAS/TRNR

• Peserta mampu merumuskan beragam pola komunikasi berdasar transaksi Status Ego Orang Tua – Dewasa dan Anak-anak

3.1. Analisis Transaksional Latihan Soal

Peragaan

Lembar Kerja

1

• Peserta mampu menghubungkan tugas paralegal dengan prinsip-prinsip konseling dalam memberikan bantuan hukum

• Peserta mampu merumuskan tahap-tahap dalam proses identifikasi kasus

3.2. Dasar-dasar Konseling Role Play Wawancara segitiga 1

• Peserta mampu menyimpulkan ciri-ciri teknik membangun hubungan dengan klien.

3.3. Membangun komunikasi efektif dengan klien

Peragaan (dari role play sesi sebelumnya)

• Panduan Media

• Lembar Kerja

2

Pelatihan Paralegal Tahap 2 7

RUMPUN BAHASAN : 00. PEMBULATAN PELATIHAN

TUJUAN RUMPUN BAHASAN : Terbangun komitmen peserta dalam melaksanakan penugasan pasca pelatihan

TOTAL WAKTU : 2 sesi 1 SESI = 120 MENIT

TUJUAN BAHASAN dan SUB BAHASAN METODE MEDIA WAKTU

(Sesi)

FAS/TRNR

• Peserta mampu menjelaskan ukuran keberhasilan tugas Paralegal

• Peserta mampu menjelaskan tugas-tugas pasca pelatihan tahap II

• Tersusun Rencana Kerja Terukur pasca Pelatihan Tahap II

001. Penyusunan RKTL Curah Pendapat

Diskusi Kelompok

Penugasan Pribadi

Pertanyaan Penggerak

Panduan dan Lembar kerja

Lembar Kerja

1

• Teridentifikasi tingkat pencapaian tujuan pelatihan

002. Evaluasi Kuesioner non test Lembar kerja 0.5

• Peserta mampu menarik makna dari kisah pembulat pelatihan

003. Penutup Ceramah “ Kepastian Pada Mata Uang”

0.5

Pelatihan Paralegal Tahap 2 8

RUMPUN BAHASAN 0. PEMBENTUKAN SUASANA

0.1 PENCAIRAN SUASANA

TUJUAN

• Peserta mampu menyebutkan nama panggilan peserta lain • Tercipta suasana akrab dan Terbuka diantara warga Belajar

METODE Permainan

MEDIA

Perang Dunia

WAKTU 0.5 Sesi ( 60 menit)

SETTING

Kelompok Besar

SARANA Md. 0.A. Panduan Perang Dunia Inku .0.1. Daur belajar

Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 9

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan sesi dan bagaimana tujuan

tersebut akan dicapai.

Langkah 02 : Permainan. Pimpin permainan ‘Perang Dunia’

Langkah 03 : Refleksi. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengungkapkan

pendapatnya te5rhadap permainan tadi .

Langkah 04 : Penegasan. Review kembali Bagan Daur Pendidikan Orang Dewasa

dan kaitkan hal tersebut dengan permainan yang baru saja selesai

dilakukan.

.

Catatan :

Jika ada peserta lain yang bersedia memimpin permainan yang berbeda berikan

kesempatan tersebut kepadanya.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 10

PANDUAN MEDIA Md. 0.A

PERMAINAN PERANG DUNIA

Minta peserta berdiri dan membagi diri dalam kelompok beranggorakan 5 orang. Beri kesempatan mereka memilih nama sebuah negara yang bersuku-kata 2 ( Misal ; Jepang , irak,china, dsb ). Setelah pemimpin permainan memulai, mereka harus "berperang". Pemimpin memulai dengan menyebut nama sebuah sebuah negara. negara yang bersangkutan harus mereaksi dengan berteriak. Orang no 1 berteriak; ...........Siaaaap Orang no 2 berteriak; ...........Tembaaaak Orang no 3 berteriak;............ Cekeklek Orang no 4 berteriak; ........... Buuuuuuuum Orang No 5 berteriak; .......... ( menyebut nama negara lain ) Negara yang disebut mesti bereaksi dengan meneriakkan kata berdasar urutan dan diakhiri ( Orang no 5 ) dengan penyebutan nama negara lain. Demikian seterusnya sampai terdapat satu negara pemenang. Sebuah negara dinyatakan gugur bila : Berteriak salah urutan atau bersamaan, salah sebut negara lawan, terlambat mereaksi, menyebut nama negara sendiri, menyebut negara yang sudah gugur, dsb. Bila permainan berlangsung lama tanpa ada tanda ada negara yang kalah, gunakan variasi berikut ; urutan orang diubah, nama negara saling dipertukarkan, teriakan diganti, dsb.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 11

INFORMASI KUNCI Inku. 0.1.

DDAAUURR BBEELLAAJJAARR

Pelatihan Paralegal Tahap 2 12

RUMPUN BAHASAN 0. PEMBENTUKAN SUASANA

0.2. KONTRAK BELAJAR

TUJUAN

• Tersusun harapan atas hasil yang ingin dicapai selama dan pasca pelatihabn

• Disepakati alur kegiatan proses dan hasil pelatihan • Tersusun tugas Tim Organizer Harian

METODE

Curah Pendapat

MEDIA Pertanyaan Penggerak

WAKTU

0.5 Sesi ( 60 Menit )

SETTING Kelompok Besar

SARANA • Md. 0.B. Mood Barometer • Md. 0.C. Bagan Presentasi • Inku 0.2a. Bagan Alur Kegiatan • Inku. 0.2b.Jadwal Harian

Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 13

LANGKAH KEGIATAN

Penyusunan Harapan

Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan bahwa sekalipun pelatihan telah

dirancang, harapan peserta tetap menjadi acuan penting pengembangan

proses pelatihan.

Untuk itu minta tiap peserta menuliskan tiga hal yang paling

diinginkan yang hendak dicapai dalam pelatihan ini.

Langkah 02 : Penyampaian harapan. Minta peserta untuk memilih satu dari tiga

hal yang telah ditulis untuk disampaikan secara bergiliran ke dalam

forum. Catatlah hasilnya di kertas plano.

Setelah satu putaran selesai, tanyakan apakah dari dua yang tersisa

masih ada yang perlu disampaikan – karena belum terwakili oleh

pendapat peserta lain.

Langkah 03 : Pembahasan. Baca ulang hal=hal yang telah dicatat dan kini mulailah

memberi tanda mana pendapat tersebut yang dapat dikelompokkan

dalam: Metode, Materi, Tugas Pasca Pelatihan, dsb bahkan sampai

hal-hal yang mungkin tidak dapat dipenuhi dalam pelatihan ini.

Penjelasan Bagan Alur Pelatihan dan Jadwal Harian

Langkah 04 : Penjelasan. Paparkan Bagan Alur Pelatihan dan Bandingkan Rumusan

harapan peserta – khususnya tentang materi – apakah telah terwadahi

dalam bagan alur kegiatan ?

Paparkan pembagian waktu dan jadwal harian

Langkah 05 : Diskusi tanya jawab. Berikan kesempatan kepada peserta untuk

menanggapi Bagan Alur dan Jadwal.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 14

Temukan kesepakatan jika ada usulan yang perlu ditindak lanjuti,

termasuk metri yang tidak dapat dipenuhi dalam pelatihan kali ini.

Penjelasan Tugas Tim Organizers

Langkah 06 : Pemaparan Tugas Tim Organizers. Jelaskan bahwa selama

pelatihan berlangsung, secara bergiliran peserta akan bertugas dalam

tim organizers harian. Secara garis besar tugas mereka sepetti

dijelaskan dalam jendela berikut

Tugas Tim Organizers Harian

a. Tugas Pertana : memimpin permainan pada awal sesi pertama dan awal sesi ketiga

b. Tugas Kedua : Menghitung dan menganalisis hasil “Mood Barometer “ ( Lihat Panduan Md 0.B )

c. Tugas Ketiga : Menyampaikan review – ulasan singkat – mengenai hasil pembahasan materi hari lalu, dan hasil perhitungan Mood Barometer ( Lihat Panduan Md. 0.C )

Langkah 07 : Pembagian Tugas. Bagi peserta menjadi tiga tim dengan cara

berhitung. Agar terjadi pemerataan, minta terlebih dahulu opeserta

perempuan berhitung, baru setelah selesai dilanjutkan dengan peserta

pria.

Beri kesempatan untuk tanya jawab sejauh peserta memerlukan.

Langkah 08 : Penutup. Sampaikan ucapan terima kasih dan ingatkan tentang

saat mulai tugas tim organizers.

• Bila Pencairan suasana dilakukan malam hari, makan tim pertama akan mulai

bertugas esok hari dan presentasi dilakukan hari berikutnya

• Bila Pencairan suasana dilakukan pagi hari, maka tim mulai bertugas hari ini

dan hasilnya dipresentasikan esok. Beri waktu break selama 5 menit untuk

memberi kesempatan tim pertama membagi tugas.

Catatan :

Pelatihan Paralegal Tahap 2 15

PANDUAN MEDIA Md. 0.B

CARA PENYUSUNAN DAN ANALISIS MOOD BAROMETER

• Tempelkan lembaran kertas plano ditempat yang terlindung berisi bagan seperti berikut ini.

• Pada akhir sesi, setelah penutupan, minta peserta bergiliran membubuhkan tanda pada kolom Suasana hati dan Pemahaman, sesuai penilaiannya.

• Jika semua sudah mencantumkan penilaiannya, lakukan penghitungan.

• Cara Penghitungan Lajur Suasana Hati : Kalikan score dengan jumlah pengisi lalu jumlahkan hasil perkalian tiap score. Hasil penjumlahan tersebut selanjutnya dibagi dengan total jumlah pengisi. Dengan demikian akan diperoleh rata-rata .

• Cara pneghitungan Lajur Pemahaman : Sama dengan cara penghitungan dalam Lajur Suasana Hati

• Analisis : Dengan melihat perpaduan rata-rata suasana hati dan pemahaman akan diperoleh kombinasi : Menyenangkan dan Paham., Tidak Menyenangkan – tapi Paham, Tidak Paham tapi menyenangkan, dan Tidak Paham dan Tidak menyenangkan

Pelatihan Paralegal Tahap 2 16

PANDUAN MEDIA Md 0.C

CARA PENYUSUNAN REVIEW MATERI

• Buatlah Presentasi Hasil Review materi hari lalu dengan bagan seperti berikut:

• Sampaikan hasil review selam kurang lebih 10 menit.

• Berikan kesempatan peserta lain untuk bertanya dan berikan kesempatan anggota tim anda – atau boleh juga peserta diluar tim untuk memberikan jawaban.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 17

INFORMASI KUNCI Inku. 0.2a

BAGAN ALUR KEGIATAN PELATIHAN

Pelatihan Paralegal Tahap 2 18

INFORMASI KUNCI Inku. 0.2b

JADWAL HARIAN PELATIHAN

Pelatihan Paralegal Tahap 2 19

RUMPUN BAHASAN 0. PEMBENTUKAN SUASANA

0.3. REVIEW PENUGASAN PELATIHAN TAHAP I

TUJUAN

• Teridentifikasi gambaran hasil penerapan penugasan Pasca Pelatihan tahap I

METODE Curah Pendapat

MEDIA

Lembar kerja

WAKTU 1 Sesi ( 120 Menit )

SETTING

Kelompok Besar

SARANA • LK. 0.A. Daftar Periksa Penugasan

Pasca Pelatihan Tahap I

Catatan Trainer .................................................................................................................................... Untuk persiapan pembahasan ini, pastikan peserta membawa dan telah mengisi .................................................................................................................................... Lembar Kerja Daftar Periksa Penugasan Pasca Pelatihan Tahap 1 .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 20

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan serta bagaimana tujuan

tersebut dapat dicapai

Langkah 02 : Penyampaian Tugas Pasca. Berdasar Lembar Kerja Daftar Periksa

penugasan Pasca Pelatihan Tahap 1. Minta peserta secara bergiliran

menyampaikan 3 hal berikut. Dan saat setiap peserta menyampaikan

pemaparan fasilitator membuat catatan seperlunya.

Review Penugasan Pasca Pelatihan

a. Gambaran umum pelaksanaan tugas

b. 1 hal penting sebagai catatan keberhasilan

c. 1 hal penting sebagai cacatan tantangan ( keberhasilan yang tertunda, permasalahan, dsb )

Langkah 03 : Rangkuman. Buatlah komentar singkat dan rangkum seluruh hasil

pemaparan peserta. Berikan penekanan terhadap keberhasilan dan

tantangan yang masih harus dihadapi.

Catatan :

Usai pembahasan lakukan kegiatan administratif semisal mengumpulkan berkas

laporan yang telah disusun oleh peserta

Pelatihan Paralegal Tahap 2 21

LEMBAR KERJA

No. 0.A

DAFTAR PERIKSA PELAKSANAAN TUGAS PASCA PELATIHAN PARALEGAL TAHAP 1

Rentang Waktu : Nama Peserta :

ITEM TUGAS Sudah Dilaksanakan

Ada Laporan Tertulis

KETERANGAN

01. Mempelajari Bahan dan Panduan

02. Menemukan sumber-sumber belajar dan memanfaatkan

03. Praktek Sosialisasi Kegiatan Sadar Hukum (a)

04. Mencatat kasus dan keterlibatan paralegal (b)

05. (c) Analisis Kasus ; Proses, unsur yang terlibat, pelajaran yang dapat dipetik

06. (d)Mengidentifikasi sikap yang diperlukan dalam menghadapi klien

07

08

Keterangan (a). Laporan berisi tema sosialisasi, kapan, dimana, diikuti oleh berapa peserta,

Langkah kegiatan, apa yang terjadi dan pelajaran yang dapat dipetik (b) Catatan terdiri atas : Nama kasus, Uraian singkat kejadian, Apa yang

dilakukan Paralegal, Hasil yang dicapai, Pelajaran yang dapat dipetik (c) Catatan terdiri atas : Nama kasus, Uraian singkat kejadian, Bantuan hukum

yang diberikan, Bagaimana setiap peran dapat membantu penyelesaian, pelajaran penting yang dapat dipetik

(d) Catatan terdiri : Ragam sikap yang dibawakan oleh klien – perkiraan sikap yang dibutuhkan dari paralegal

Pelatihan Paralegal Tahap 2 22

RUMPUN BAHASAN 0. PEMBENTUKAN SUASANA

0.4. REFLEKSI DAN INSPIRASI DARI LAPANGAN

TUJUAN

• Terumuskan hasil pembelajaan yang dapat memberikan inspirasi pelaksanaan tugas di masa yang akan datang

METODE Curah Pendapat

MEDIA

Pertanyaan Penggerak

WAKTU 1 Sesi ( 120 Menit )

SETTING

Kelompok Besar

SARANA

Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 23

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan Tujuan Bahasan dan bagaiomana

tujuan tersebut dapat dicapai

Langkah 02 : Pengantar Refleksi. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok

beranggotakan 3 orang . Minta mereka menyampaikan hal berikut di

kelompoknya

Pertanyaan Reflekstif

a. Sebutkan hal penting yang berubah setelah melakukan tugas sebagai Paralegal

b. Bagaimana hal tersebut mengubah diri peserta?

c. Perubahan penting apa yang terjadi pada masyarakat yang dilayani?

Langkah 03 : Presentasi. Usai diskusi minta tiap kelompok menyampaikan

rangkuman hasil diskusi refleksinya kedalam pleno. Pimpin diskusi

tanya jawab diantara sesama peserta

Langkah 04 : Penegasan. Rangkum seluruh hasil presentasi peserta. Dan kini minta

peserta merumuskan hasil penugasan di lapang tersebut kedalam satu

kalimat.

Catatan :

Pelatihan Paralegal Tahap 2 24

RUMPUN BAHASAN 1. MEKANISME LITIGASI

1.1. PROSEDUR PENGADILAN PERDATA

TUJUAN

• Peserta mampu merumuskan urut-urutan tahap prosedur pengadilan perdata

METODE

Kopetisi Pribadi – Kelompok

MEDIA Kisah Hartawanai

WAKTU

1 Sesi ( 120 Menit )

SETTING Sub Kelompok

SARANA • Md. 1.A. Kisah Hartawan • Lk. 1A. Lembar Kerja Isian Pribadi

dan Kelompok • Inku.1.1. Prosedur Pengadilan

Perdata

Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 25

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan

tersebut akan dicapai dengan teknik kompetisi pribadi dan kelompok.

Langkah 02 : Kompetisi Pribadi – Kelompok. Bagikan Md.1A. Kasus Rumah

Hartawan. Bacakan kasusnya, dan selanjutnya ikuti panduan berikut

Panduan Langkah Fasilitasi Media

Kisah Rumah Hartawan Md.1.A

1. Minta peserta mengisi secara pribadi – tanpa diskusi – urutan prosedur yang telah diacak dengan membubuhkan nomor pada kolom M-sa

2. Pastikan bahwa semua peserta telah mengisi dengan lemgkap dan kini minta peserta berbagi dalam 3 kelompok

3. Tugas kelompok adalah mendiskusikan urutan logis prosedur yang telah diacak dan membubuhkan nomor urut pada kolom M-ke

4. Sampaikan kunci jawaban dan minta seluruh peserta menuliskan di kolom M-ah

KUNCI

Urutan M- Ah adalah : 415236, Atau BDEACF

5. Minta peserta mengisi kolom Nisa – dengan membandingkan M-sa dan M-ah. Jika sama nilainya 1 ( satu ) , jika berbeda nilainya 0 ( Nol )

6. Minta Peserta mengisi kolom Nike – dengan membandingkan M-ke dan M-ah. Jika sama nilainya 1 ( satu ) , jika berbeda nilainya 0 ( Nol )

7. Temukan kelompok mana yang Ni-ke nya paling tinggi Catatan : Pada saat diskusi kelompok doronglah peserta untuk mengemukakan alasan logis, dan sedapatnya hindari pengisian berdasar voting. M-sa = Menurut Saya M-ke= Menurut Kelompok M-Ah= Menurut Ahli Nisa = Nilai Saya Mike=Nilai Kelompok

Pelatihan Paralegal Tahap 2 26

Langkah 03 : Presentasi. Beri kesempatan tiap kelompok menyampaikan temuan-

temuan penting selama proses diskusi berlangsung.

Langkah 04: Penegasan. Rangkum hal-hal penting dan sampaikan Inku 1.1.

tentabng Urutan Prosedur Peradilan Perdata.

Catatan :

Jika masih ada waktu lakukan analisis berikut ini

1. Adakah seseorang dengan Nisa lebih tinggi dari Nike ? Ini adalah contoh peserta yang memiliki kemampuan teknis yang cukup baik namun tidak berhasil meyakinkan kelompok

2. Adakah rata-rata Nisa ( diperoleh dengan menjumlah seluruh Nisa kemudian

dibagi jumlah peserta dalam satu kelompok ) yang lebih tinggi dari Nike. Jika ada, ini perlu menjadi catatan penting. Seharusnya setelah bergabung , Nike lebih tinggi dari rata-rata Nisa. Pertanyaannya adalah apakah yang membuat kemampuan peserta menurun setelah bergabung dalam kelompok ?

3. Mungkin ada peserta yang dominan dan membawa pengaruh pada pilihan

hasil Nike. Lihatlah apakah dominansi itu membawa perbaikan nilai atau sebaliknya.

4. Pengalaman penting apa yang dapat kita pelajari dari keseluruhan proses ini ?

Pelatihan Paralegal Tahap 2 27

PANDUAN MEDIA Md.1.A

KASUS RUMAH HARTAWAN Sebelum meninggal Pak Hartawan menghibahkan tanah dan rumah pada Jono karena pernah berjasa kepadanya. Hibah itu dituangkan dalam akta hibah yang disahkan di Notaris. Namun, setelah Pak Hartawan meninggal, anaknya yang bernama Hartawati tidak mengakui akta hibah itu dan malah menempati rumah itu. Setelah gagal dalam proses negosiasi dan mediasi, akhirnya Jono memutuskan untuk menggugat Hartawati di pengadilan. Walaupun tahu, jika menjadi penggugat dan tergugat di pengadilan seseorang bisa beracara sendiri, Jono memutuskan untuk meminta bantuan seorang pengacara. Pada lembar berikut telah terpapar ilustrasi prosedur langkah yang diacak.

Tugas anda adalah :

1. Mengurutkan langkah secara logis secara pribadi dan mengisikan urutan pada kolom M-Sa

2. Memperhatikan dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh Trainer. Selamat bekerja

Pelatihan Paralegal Tahap 2 28

LEMBAR KERJA LK 1.A

LEMBAR ISIAN PRIBADI DAN KELOMPOK BERDASAR URUTAN YANG DIACAK

PROSEDUR M-Sa M-Ke M-Ah Nisa Nike

A. Persidangan

Karena tidak terjadi kesepakatan perdamaian maka kasus gugatan Jono itu dilanjutkan dalam sidang pengadilan. Beginilah urutan sidang yang harus diikuti Jono:

1. Pembacaan Gugatan 2. Eksepsi 3. Putusan Sela 4. Replik (bantahan tergugat atas gugatan

penggugat) 5. Duplik (bantahan atas replik) 6. Pemeriksaan alat bukti 7. Kesimpulan 8. Putusan

Dalam sidang itu akhirnya PN mengabulkan gugatan Jono dan mewajibkan Hartawati mengembalikan tanah dan rumah yang telah dihibahkan ayahnya kepada Jono.

B. Pendaftaran

Menurut pengacara Jono, Bu Elisa gugatan harus diajukan di PN tempat domisili tergugat, kecuali dalam gugatan cerai gugatan harus diajukan di tempat domisili istri. Karena Bu Hartawati tinggal di Bandar Lampung, maka Jono mengajukan gugatannya di PN Bandar Lampung

C. Upaya Hukum

Hartawati ternyata tidak begitu saja mau menerima putusan pengadilan, dia mengajukan banding ke PT Lampung, tapi ditolak lalu dia kasasi ke Mahkamah Agung dan tetap ditolak

D. Pengajuan Gugatan

Gugatan Jono kemudian diajukan ke pengadilan untuk proses lebih lanjut. Dalam gugatannya Jono menyertakan bukti-bukti dan dokumen yang dibutuhkan, antara lain akta hibah yang dibuat Pak Hartawan untuk dirinya. Setelah memeriksa kelengkapan dokumen dan administrasi, Hakim kemudian menentukan tanggal sidang dan memenggil kedua belah pihak (penggugat dan tergugat)

Pelatihan Paralegal Tahap 2 29

E. Pemeriksaan dan Tawaran Perdamaian

Pada sidang pertama yang dihadiri oleh Jono dan Hartawati serta kedua pengacara mereka, hakim menawarkan perdamaian pada keduanya. Keduanya menolak upaya perdamaian tersebut, namun hakim tetap memberi waktu agar mereka tetap mengupatakan perdamaian. Sampai waktu yang diberikan hakim habis, masing-masing pihak tetap kukuh pada pendiriannya masing-masing.

Maka hakim meneruskan sidang ke tahap selanjutnya.

F. Eksekusi

Setelah keluar putusan hukum yang berkekuatan tetap, maka pengadilan melakukan eksekusi atas putusan tersebut. Pengadilan memerintahkan pengosongan rumah tersebut dan Jono sekarang bisa menempatinya.

Jumlah nilai

Pelatihan Paralegal Tahap 2 30

INFORMASI KUNCI Inku. 1.1.

UURRUUTTAANN PPRROOSSEEDDUURR 1. Pendaftaran gugatan di pengadilan negeri tempat tergugat berdomisili

2. Pengajuan gugatan disertai bukti-bukti yang dibutuhkan

3. Penetapan tanggal sidang dan memanggil kedua belah pihak untuk bersidang

4. Penawaran perdamaian

5. Pembacaan eksepsi (kalau ada)

6. Pembacaan putusan sela (kalau ada)

7. Jika tidak tercapai perdamaian, hakim melanjutkan ke tahap replik

8. Duplik

9. Pemeriksaan alat bukti

10. Pembacaan kesimpulan dari masing-masing pihak

11. Putusan

12. Upaya Hukum (banding, kasasi, Peninjuan Kembali)

13. Eksekusi bila keputusan pengadilan telah berkekuatan hukum tetap.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 31

RUMPUN BAHASAN 1. MEKANISME LITIGASI

1.2. PROSEDUR PENGADILAN PIDANA

TUJUAN

• Peserta mampu merumuskan urut-urutan tahap prosedur pengadilan Pidana

• Peserta mampu mengidentifikasi pelaku dan peran yang dibawakan dalam pengadilan Pidana

METODE Kartu Arus

MEDIA

Kartu Arus Kisah Sudrun

WAKTU 1 Sesi ( 120 Menit )

SETTING

Sub Kelompok

SARANA • Md. 1.B. Kartu Arus Kisah Sudrun • Inku.1.2. Prosedur Pengadilan Pidana

Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 32

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan

tersbut akan dicapai dengan media Kartu Arus.

Langkah 02 : Diskusi Kartu Arus. Bagi peserta menjadi 4 kelompok dan bagikan

pada masing- masing kelompok satu set Kartu Arus.

Tugas Kelompok

1. Buatlah urutan kronologis yang mencerminkan bagaimana suatu kasus ditangani.

2. Lakukan identifikasi subyek tang terlibat dan apa peran masing-masing.

Catatan Kunci Jawaban urutan yang benar adalah : C. Kejadian, E. Pelaporan, A. Penangkapan dan penahanan, F. Penggeledahan dan penyitaan, B. Penyidikan, D. Penuntutan,

Langkah 03 : Presentasi. Minta setiap kelompok mempresentasikan hasil urutan

yang berhasil disusun.

Langkah 04 : Pembahasan. Berikan kesempatan tiap kelompok mempertanyakan

dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain.

Langkah 05 : Penegasan. Berikan urutan jawaban yang benar, rangkum hal-hal

penting yang ditemukan, dan sampaikan Inku 1.2.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 33

PANDUAN MEDIA Md.1.B

KKAARRTTUU AARRUUSS KKIISSAAHH SSUUDDRRUUNN

Urutan dalam kolom berikut telah diacak. Untuk pelaksanaan Media Kartu Arus, bahan berikut perlu dicopy , diprint out atau ditulis ulang dalam ukuran besar ( setengah kwarto ). Buatlah dalam 4 set atau sejumlah sub kelompok. A. PENANGKAPAN DAN PENAHANAN Berdasar keterangan Bu Darmo dan penjual buah Polisi kemudian bergerak. Mereka mendatangi rumah Sudrun dan menangkap pemuda itu. Karena khawatir sudrun akan melarikan diri, maka polisi kemudian menahan Sudrun selama dia menjalani pemeriksaan.

B. PENYIDIKAN Polisi kemudian melakukan pemeriksaan, baik kepada Bu Darmo, penjual buah, maupun Sudrun. Dari keterangan saksi2 dan barang bukti yang ditemukan kemudian polisi menetapkan Sudrun sebagai satu-satunya tersangka dalam kasus ini. Ibu Sudrun yang sangat khawatir dengan nasib anaknya kemudian menghubungi sebuah lembaga bantuan hukum dan meminta agar selama penyidikan sampai persidangan nanti ada pengacara yang mendampingi Sudrun.

C. KEJADIAN Bu Darmo sedang berbelanja di pasar siang itu. Sudah menjadi kebiasannya ia membawa dompet besarnya yang penuh uang. Tiba-tiba.....weeetttt seorang laki-laki menyambar dompet Bu Darmo. Bu Darmo berteriak-teriak, Namun pencopet itu keburu kabur.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 34

D. PENUNTUTAN Setelah polisi selesai membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP), berkas itu kemudian dibawa ke kejaksaan. Jaksa kemudian memeriksa berkas itu untuk kemudian membuat surat dakwaan/surat tuntutan Setelah surat dakwaan tersebut selesai, Kejaksaan kemudian mengirimkannya ke Pengadilan Negeri (PN). Ketika surat dakwaan Jaksa dikirim ke Pengadilan, Sudrun resmi berstatus sebagai terdakwa kasus ini.

E. PELAPORAN Dengan keadaan yang masih shock Bu Darmo diantar ke kantor polisi yang berada 100 meter dari pasar. Petugas jaga yang ada di kantor polisi menerima Bu Darmo dan kedua orang yang mengantarnya. Bu Darmo kemudian menceritakan bahwa seorang pria yang memakai kaos hitam, berambut agak gondrong dan memakai celana coklat telah mencopetnya di pasar. Salah satu dari orang yang mengantar Bu Darmo adalah seorang penjual buah yang waktu itu melihat kejadian itu secara langsung. Penjual buah itu bahkan kenal dengan si pencopet, “Namanya Sudrun Pak, dia memang sering beroperasi di sekitar pasar ini, rumahnya ada di belakang pasar ini”

F. PENGGELEDAHAN DAN PENYITAAN Karena pada waktu ditangkap, dompet bu Darmo tidak ada pada Sudrun, polisi kemudian melakukan penggeledahan di rumah Sudrun. Dari rumah Sudrun polisi menemukan dompet besar yang sudah tidak ada isinya. Polisi kemudian menyitanya.

G. SIDANG. Berdasar surat Dakwaan yang telah masuk ke PN, kemudian ditetapkanlah hari persidangan untuk Sudrun. Pada sidang pertama Sudrun didampingi pengacaranya mendengarkan Jaksa membacakan tuntutan didepan majelis hakim. Oleh Jaksa Sudrun didakwa melakukan pencurian. Hakim kemudian mulai melakukan pemeriksaan dalam sidang ini. Saksi-Saksi baik dari pihak Jaksa maupun pihak terdakwa dihadirkan. Jaksa kemudian mengajukan tuntutan, bahwa Sudrun terbukti melakukan pencurian dan dituntut 1 tahun penjara, Pihak pengacara mengajukan pembelaan bahwa Sudrun melakukan hal itu, karena adiknya yang membutuhkan uang untuk pengobatan. Setelah mendengar berbagai kesaksian, tuntutan dan pembelaan Hakim akhirnya menghukum Sudrun dengan 6 bulan kurungan potong masa tahanan.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 35

INFORMASI KUNCI Inku. 1.2. Prosedur Pengadilan Pidana

URUTAN TAHAP PROSEDUR PENANGANAN KASUS PIDANA 1. Kejadian

2. Pelaporan

3. Penangkapan dan penahanan

4. Penggeledahan dan penyitaan

5. Penyidikan

6. Penuntutan,

SUBYEK PELAKU DAN PERAN YANG DIBAWAKAN

1. Korban – Bu Darmo

2. Pelaku Kejahatan – Sudrun

3. Saksi – Penjual Buah

4. Penyidik – Polisi

Dalam penyidikan dan penyelidikan polisi berhak melakukan penangkapan,

penahanan, penggeledahan dan penyitaan dengan cara yang diatur oleh UU.

Polisi juga memeriksa saksi2 dan bukti2 untuk menetapkan siapa tersangkanya

5. Penuntut – Jaksa.

6. Jaksa Penuntut Umum akan membuat surat dakwaan/surat tuntutan berdasar

BAP yang dibuat oleh penyidik.

7. Hakim

Hakim melakukan pemeriksaan perkara dan menjatuhkan vonis pada

terdakwa.

8. Penasehat hukum

Mendampingi tersangka/terdakwa selama masa peenyidikan, penuntutan dan

persidangan.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 36

RUMPUN BAHASAN 1. MEKANISME LITIGASI

1.3. REFLEKSI DAN KESIMPULAN

TUJUAN

• Peserta mampu merumuskan kembali tahap penanganan kasus secara baik, benar dan adil

• Peserta mampu merumuskakn makna yang dapat diambil dari contoh kasus yang disampaikan oleh peserta lainnya

METODE

Curah Pendapat Sharring Pengalaman

MEDIA

Pertanyaan Penggerak

WAKTU 1 Sesi ( 120 Menit )

SETTING

Kelompok Kelompok

SARANA • Inku.1.1. Prosedur Pengadilan

Perdata • Inku.1.2. Prosedur Pengadilan Pidana

Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 37

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan serta bagaimana tujuan

tersebut hendak dicapai

Langkah 02 : Review Bahasan terdahulu. Review kembali prosedur pengadilan

Perdata dan Pidana dari contoh kasus ” Rumah Hartawan” dan kasus

”Sudrun”.

Langkah 03 : Sharing Pengalaman. Minta 4 orang secara acak ( atau dipersiapkan

terlebih dahulu ) untuk menyampaikan pengalaman yang pernah

mereka alami ( mereka ketahui atau mereka tangani ) berkaitan

dengan penanganan kasus perdata atau pidana

Langkah 04 : Pembahasan. Dari apa yang telah disampaikan oleh 4 peserta minta

peserta lain menanggapi berupa pertanyaan, komentar atau tambahan.

Langkah 05 : Refleksi. Pimpin diskusi umum berdasar Panduan pertanyaan berikut

Pertanyaan Reflektif

1. Dalam hal apa penanganan kasus yang disampaikan oleh peserta berhubungan dengan materi yang kita bahas saat ini ?

2. Dalam hal apa penanganan kasus tersebut berbeda dengan materi yang kita bahas ?

3. Pelajaran penting apa yang dapat kita petik dari contoh kasus tersebut ?

Langkah 06 : Penegasan. Rangkum hal-hal penting yang ditemukan dan ucapkan

terima kasih atas peran serta semua peserta.

Catatan :

Pelatihan Paralegal Tahap 2 38

RUMPUN BAHASAN 2. PENDAMPINGAN PENYELESAIAN

KASUS PIDANA

2.1. HAK-HAK TERSANGKA-TERDAKWA

TUJUAN

• Peserta mampu merumuskan hak-hak tersangka-terdakwa dalam kasus hukum

• Peserta mampu merumuskan beragam jenis pelanggaran hak tersangka-terdakwa

• Peserta mamapu merumuskan cara megupayakan bantuan saat hak tersangka –terdakwa dilanggar

METODE Role Play

Atau Pentas Lolly Puppet

MEDIA Kisah Jarot

WAKTU

2.5 Sesi ( 300.Menit )

SETTING Kelompok Besar

SARANA • Md. 2.A. Skenario Kisah Jarot • Inku.2.1. Hak-hak tersangka-

terdakwa

Catatan Trainer Oleh karena role play akan memakan banyak waktu, adalah baik jika persiapan .................................................................................................................................... Dan pembagian kelompok sudah dilaksanakan sehari sebelumnya .................................................................................................................................... Dengan maksud agar waktu malam hari kelompok dapat mempersiapkan diri .................................................................................................................................... Dan berlatih ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 39

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan

tersebut dicapai

Pengantar penjelasan media

8. Role Play akan dilakukan dalam lima babak, setiap babak dimainkan oleh satu kelompok selama 5 menit. Dengan dimikian peserta akan dibagi dalam 5 kelompok

9. Untuk persiapan, kepada tiap kelompok akan dibagikan lembar skenario. Untuk itu kelompok perlu mempersiapkan diri dan berlatih.

10. Pada akhir tiap babak akan dilakukan refleksi yang dikaitkan dengan materi pembahasan.

Langkah 02 : Role Play 1 – Penangkapan. Persilahkan kelompok yang ditunjuk

untuk memainkan role play dan peserta lain menyimak. Saat role play

usai, pimpin diskusi umum dengan panduan pertanyaan berikut

Panduan refleksi Role Play 1

Penangkapan

1. Sampaikan Pertanyaan berikut • Berkaitan dengan prosedur penangkapan informasi apakah

yang anda dapatkan dari percakapan dalam role play ? • Apa yang salah dari penangkapan Pak Jarot?

2. Rangkum jawaban peserta dan sampaikan Inku 2.1, Pada bagian

Penangkapan 3. Hal yang benar adalah bahwa :

Surat penangkapan harus diberikan pada waktu penangkapan dilakukan, berisi identitas tersangka dan identitas singkat kejahatan yang dilakukan, kecuali dalam hal tersangka tertangkap tangan beserta barang bukti kejahatan.

Langkah 03 : Role Play 2 – Penangkapan. Persilahkan kelompok yang ditunjuk

untuk memainkan role play dan peserta lain menyimak. Saat role play

usai, pimpin diskusi umum dengan panduan pertanyaan berikut

Pelatihan Paralegal Tahap 2 40

Panduan refleksi Role Play 2

Pemeriksaan

1. Sampaikan Pertanyaan berikut • Berkaitan dengan prosedur pemeriksaan informasi apakah

yang anda dapatkan dari percakapan dalam role play ? • Apa yang salah dari pemeriksaan Pak Jarot?

2. Rangkum jawaban peserta dan sampaikan Inku 2.1, Pada bagian

Pemeriksaan 3. Hal yang benar adalah bahwa :

Tersangka/terdakwa berhak didampingi penasehat hukum sejak proses penyidikan. Bahkan ia berhak menolak memberi keterangan bila belum didampingi penasehat hukum.

Langkah 04 : Role Play 3 – Penggeledahan dan Penyitaan. Persilahkan kelompok

yang ditunjuk untuk memainkan role play dan peserta lain menyimak.

Saat role play usai, pimpin diskusi umum dengan panduan pertanyaan

berikut

Panduan refleksi Role Play 3

Penggeledahan dan Penyitaan

1. Sampaikan Pertanyaan berikut • Berkaitan dengan prosedur penggeledahan dan penyitaan

informasi apakah yang anda dapatkan dari percakapan dalam role play ?

• Apa yang salah dari penggeledahan dan penyitaan atas Pak Jarot?

2. Rangkum jawaban peserta dan sampaikan Inku 2.1, Pada bagian

Penggeledahan dan Penyitaan 3. Hal yang benar adalah bahwa :

Penggeledahan harus dilakukan dengan disaksikan oleh kepala desa atau ketua lingkungan (kadus, ketua RT/RW), bila tersangka atau pemilik rumah menolak atau tidak hadir.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 41

Langkah 05 : Role Play 4 – Penahanan. Persilahkan kelompok yang ditunjuk untuk

memainkan role play dan peserta lain menyimak. Saat role play usai,

pimpin diskusi umum dengan panduan pertanyaan berikut

Panduan refleksi Role Play 4

Penahanan

1. Sampaikan Pertanyaan berikut • Berkaitan dengan prosedur penahanan informasi apakah

yang anda dapatkan dari percakapan dalam role play ? • Apa yang salah dari penggeledahan dan penahanan atas

Pak Jarot?

2. Rangkum jawaban peserta dan sampaikan Inku 2.1, Pada bagian Penahanan

3. Hal yang benar adalah bahwa :

Jika penahanan dan perpanjangannya sudah melewati batas waktu sedang proses pemeriksaan belum berakhir (baik itu oleh polisi, penuntut umum, dan hakim), maka orang itu harus “dibebaskan demi hukum”

Langkah 06 : Role Play 5 – Penuntutan dan sidang. Persilahkan kelompok yang

ditunjuk untuk memainkan role play dan peserta lain menyimak. Saat

role play usai, pimpin diskusi umum dengan panduan pertanyaan

berikut

Panduan refleksi Role Play 5

Penuntutan dan Sidang

1. Sampaikan Pertanyaan berikut • Berkaitan dengan prosedur penuntutan dan sidang

informasi apakah yang anda dapatkan dari percakapan dalam role play ?

• Apa yang harus dilakukan tersangka / terdakwa jika mereka mengalami kekerasan ?

• Apakah anda mengetahui istilah Pra Peradilan ? Jelaskan

2. Rangkum jawaban peserta dan sampaikan Inku 2.1, Pada bagian Penuntutan dan Sidang

3. Hal yang benar adalah bahwa :

tersangka/terdakwa yang mengalami kekerasanoleh aparat hukum segera meminta visum untuk menunjukkan kekerasan yang terjadi

Pelatihan Paralegal Tahap 2 42

pada mereka

Pra peradilan adalah prosedur yang dilakukan untuk memeriksa • sah tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian

penyidikan dan penuntutan • ganti kerugian dan rehabilitasi bagi orang yang perkara

pidananya dihentikan pasa tingkat penyidikan dan penuntutan Untuk paralegal penting diketahui bahwa aparat penegak hukum pun dapat diproses melalui pra peradilan bila mereka menangkap dan menahan orang dengan prosedur yang tidak sah.

Langkah 07 : Penegasan. Rangkum semua temuan penting dari tiap role play dan

review hak-hak tersagnka secara keseluruhan. Jika masih ada waktu

buka diskusi tenya jawab.

Catatan :

Media Role play dapat diganti dengan pertunjukan lolly puppet. Pelaksanaannya lebih

mudah karena permain tinggln membaca naskah dari balik ‘panggung’. Hanya saja

karena ada 9 (sembilan) tokoh, maka perlu dibuat dulu 9 karakter yang mewakili

peran : Pak Jarot, Bu Jarot, Polisi1, Polisi2, Pak Kadus, Pak Budi, Pak Salim, Mat

Sangar dan Pak Ruhut.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 43

PANDUAN MEDIA Md. 2.A

KKIISSAAHH JJAARROOTT Role Play 1

PPeennaannggkkaappaann Tokoh – 5 orang yaitu : Pak Jarot, Bu Jarot, Pak Kadus, Polisi 1, Polisi 2 Narasi : Pak Jarot sedang duduk-duduk di teras rumahnya, tiba-tiba beberapa polisi datang menghampirinya. Pak Kadus mengikutinya di belakang Polisi 1 : Bapak Jarot, atas laporan Pak Sudin bapak kami tangkap atas kasus

penadahan kendaraan bermotor curian. Ini surat tugas kami. Jarot : (Sambil ketakutan melihat surat tugas polisi itu) Lha nggak bener itu

Pak, pasti si Sudin memfitnah saya Polisi : Nanti bapak jelaskan di kantor polisi saja. Sekarang bapak ikut kami Jarot : Lha surat penangkapannya mana Pak? Polisi 1 : Surat perintahnya ada di kantor polisi, pokoknya bapak harus ikut

kami ke kantor polisi sekarang juga. Narasi : Bu Jarot tiba-tiba muncul dan nampak kebingungan melihat dua orang

polisi yang ada di depannya B Jarot : Ada apa nih Pak kok ada bapak-bapak polisi Polisi 2 : Pak Jarot kami tangkap atas kasus penadahan barang curian bu” B. Jarot : Suami saya orang baik-baik pak, mengapa ditangkap? P. Kadus : Tenang Pak Jarot dan Bu Jarot, Pak Polisi ini saya kenal baik. Tadi

Pak Polisi ini sudah memberitahu saya kalau Pak Jarot akan ditangkap.

Polisi 1 : Nah, sudah dengar kan apa kata Pak Kadus. Mari bapak saya bawa ke

kantor polisi untuk diperiksa B. Jarot : “Wah Pak Kadus ini enak saja bilang nggak pa-pa kalo bapaknya

anak-anak ditangkap siapa yang ngasih makan saya dan anak-anak”

Pelatihan Paralegal Tahap 2 44

P. Kadus : “Bu Penangkapan itu maksimal 24 jam, kalo emang Pak Jarot terbukti tidak salah, pasti besok sudah pulang”

P. Jarot : Tidak pa-pa bu, saya ikut bapak-bapak polisi ini. Wong saya nggak

salah kok. B Jarot : Nanti kalo bapak sampai ditahan, saya laporkan ke Pak Budi, dia kan

paralegal di sini. P Jarot : Iya Bu....sekalian suruh Pak Budi hubungi orang LBH buat

mendampingi saya. B Jarot : Tenang aja pak, nanti ibu urus... Polisi 1 : Lha kok malah ngobrol, ayo kita ke kantor polisi sekarang...... Akhirnya Pak Jarot dibawa ke kantor polisi oleh kedua polisi itu Pertanyaan :

• Berkaitan dengan prosedur penangkapan informasi apakah yang anda dapatkan dari percakapan dalam role play ?

• Apa yang salah dari penangkapan Pak Jarot?

Pelatihan Paralegal Tahap 2 45

PANDUAN MEDIA Md. 2.A

KKIISSAAHH JJAARROOTT Role Play 2

Pemeriksaan Tokoh 3 orang yaitu : Pak Jarot, Bu Jarot, Pak Budi, Narasi : Di Kantor Polisi setelah penangkapan, Pak Jarot dikunjungi oleh Bu Jarot dan Pak Budi B. Jarot : Aduh Pak, keadaan bapak bagaimana, aku nggak bisa tidur

semalaman. Emang bener Pak, bapak nipu Pak Sudin, ibu kok nggak percaya.

P. Jarot : “Lha saya cuma dimintai tolong buat jualin 2 motor sama Si Parto.

Waktu saya tanyakan surat-suratnya mana, dia bilang gampang bisa diatur. Lha waktu itu sebenarnya bapak sudah curiga, tapi karena komisinya gede, bapak terima saja, ternyata bener bu motor itu motor curian. Bapak dituduh sebagai penadah motor curian....”

P. Budi : Wah....harusnya Pak Jarot hati-hati lain kali P. Jarot : “Iya Pak Budi saya nyesel, besok-besok saya nggak mau jual-jual

motor yang surat-suratnya nggak lengkap kayak gitu” B. Jarot : “ Terus pak Jarot udah ditanya-tanyain sama polisi? Nggak diapa-

apain kan? Jangan-jangan bapak dipukuli ya?” P Jarot : “Aduh Bu, jangan panik gitu, lha wong saya nggak diapa-apain kok.

Cuma itu Pak, temen sel saya pernah dipukuli polisi, soalnya dia residivis, sudah dua kali ketangkep. Mungkin karena saya baru, jadi nggak diapa-apain.

B. Jarot : Oh, kalo sampai bapak dipukuli aku mau demo bareng ibu-ibu PKK P. Budi : Lha ibu demo buat temannya Pak Jarot di sel saja kalo gitu. Harusnya

tidak boleh begitu seorang tersangka selama masa penyidikan harus diperlakukan dengan adil dan tidak boleh boleh mengalami tekanan dan kekerasan.

P. Jarot : Cuma kok waktu saya bilang, saya akan didampingi pengacara dari

LBH. Tapi polisinya malah bilang nggak bisa. Pengacara itu cuma

Pelatihan Paralegal Tahap 2 46

untuk kalau di pengadilan saja. Pokoknya sekarang saya wajib menjawab pertanyaan dulu. Bener nggak sih Pak?

P. Bud i: “saya lupa pak....nanti saya tanyakan ke Pak Ruhut, pengacara

masyarakat ya Pak!” B. Jarot : “ Aduh gimana sih Pak, suami saya sudah jadi terdakwa sekarang.

Kalo pak Budi lupa terus bisa berabe” P. Budi : “Lha namanya juga baru dapat ilmu paralegal bu. Tapi kalo ini saya

pasti nggak salah. Sekarang pak Budi bukan terdakwa namanya, tapi tersangka karena masih di tahap penyidikan”

P. Jarot : “Trus kapan terdakwanya?” P. Budi : “nanti kalo Jaksa sudah mengajukan surat dakwaan ke pengadilan

baru disebut terdakwa” B. Jarot : “Aku tahu pak, nanti kalau sudah dihukum pak hakim namanya

narapidana” P. Jarot : “Wah ibu mengharapkan bapak jadi narapidana ya?” B. Jarot : “Nggak kok Pak, itu karena ibu sering nonton Bang Napi” Pertanyaan :

• Berkaitan Dengan Pemeriksaan, Informasi apakah yang anda dapatkan dari percakapan dalam role play ?

• Apa yang salah dalam prosedur pemeriksaan diatas ?

Pelatihan Paralegal Tahap 2 47

PANDUAN MEDIA Md. 2.A

KKIISSAAHH JJAARROOTT Role Play 3

PPeennggggeelleeddaahhaann ddaann PPeennyyiittaaaann

Tokoh ada 3 orang yaitu : Bu Jarot, Polisi 1, Polisi 2 Narasi: Di rumah kediaman keluarga Jarot Polisi datang untuk melakukan penggeledahan berkaitan dengan dugaan barang bukti yang masih ada di situ. Polisi 1 : “Selamat Pagi bu, kami dari kepolisian hendak melakukan

penggeledahan rumah ibu berkaitan dengan adanya dugaan barang bukti yang masih ada di sini”

B. Jarot : “Pagi pak. Kemarin sore kan bapaknya anak-anak sudah ditangkap.

Lha ini apa lagi, kok bapak-bapak polisi kesini. Saya nggak mau digeledah-geledah sama bapak polisi”

Polisi 2 : “Bu Jarot, ini penggeledahan rumah bukan penggeledahan badan. Ini

bu surat izin penggeledahan dari Ketua Pengadilan Negeri” Polisi 1 : “Bahkan saya sudah bawa 2 orang tetangga ibu sebagai saksi” B. Jarot : “ Saya nggak mau ah digeledah-geledah sekarang, habis saya

sendirian di rumah. Nanti saja, kalo paman saya yang dari Papua sudah datang”

Polisi 2 : “Wah bu, itu namanya ibu menghambat proses hukum. Kami kan

sudah membawa surat perintahnya. Pokoknya sebagai penegak hukum kami tetap akan melaksanakan tugas”

Narasi : Kedua polisi itu akhirnya tetap menggeledah rumah pak Jarot. Bu

Jarot melihat dengan muka agak takut dan kesal. Satu jam kemudian penggeledahan selesai.

Polisi 1 : “Bu kami menyita kwitansi penjualan dan sebuah motor yang ada di

belakang” B. Jarot : “ Kok motor saya juga disita. Itu benar-benar motor kami pak”

Pelatihan Paralegal Tahap 2 48

Polisi 2 : “Tapi kan ibu tidak bisa menunjukkan surat-suratnya” B. Jarot : ”Habis kan surat-suratnya dibuat jaminan utang” Polisi 1 : “Baik bu, itu dapat dibuktikan nanti. Kalo memang motor itu punya

Pak Jarot sendiri pasti akan dikembalikan” B. Jarot : ”trus mana suratnya?” Polisi 2 : “Surat apa bu, Oh ini bu, ini surat izin penyitaan dari ketua PN-nya” B. Jarot : “Pak Polisi jangan macam-macam ya, gini2 saya aktif ikut diskusi

sama Bu Sri, paralegal perempuan di desa ini. Nanti berita acaranya pasti dikasih ke saya pak”

Polisi 1 : ”Iya bu, waduh......cerewet banget sih” Pertanyaan :

• Dalam Hal penggeledahan dan penyitaan, informasi apakah yang anda dapatkan dari percakapa melalui role play tersebut ?

• Prosedur apa yang menurut anda salah ?

Pelatihan Paralegal Tahap 2 49

PANDUAN MEDIA Md. 2.A

KKIISSAAHH JJAARROOTT Role Play 4

PPeennaahhaannaann Tokoh ada 3 yaitu : Pak Jarot, Mat Sangar, Pak Salim Narasi : Di dalam sel. Malam itu pak Jarot sedang menghitung-hitung berapa hari ia sudah ditahan. Lalu dia melihat Mat Sangar, residivis yang dua kali tertangkap jualan narkoba nampaknya juga sedang asyik melamun. P. Jarot : “Hei, Mat Sangar. Sini-sini....” Mat Sangar : “Ada apa Rot” P. Jarot : “ kamu itu sudah berapa lama disini?” Mat Sangar : “ Satu, dua, tiga......enam puluh hari Rot” P. Jarot : “ Wuaa, lama bener. Kok kamu betah disini. Aku saja yang baru

seminggu disini. Sudah nggak kuat. Kamu kemarin pakai surat penahanan macam aku nggak?”

Mat Sangar : “Iya yang perintah penahanan lanjutan juga ada, tapi salinannya nggak

dikasihkan ke makku di rumah. Makku bingung dikirain aku diculik orang”

P. Jarot : “Mana ada preman mau nyulik preman macam kamu. Makmu ada-ada

saja” Rupanya pembicaraan itu menarik, Pak Salim, terdakwa kasus korupsi yang kasusnya sedang disidangkan. P. Salim : “Masih lama saya, saya sudah 3 bulan disini, 40 hari ditahan atas

perintah jaksa, lalu 50 ditahan atas perintah hakim.” P.Jarot : ”Dulu di kepolisian berapa lama Pak?” P. Salim : “Cuma sebentar. Saya minta penangguhan penahanan pakai uang

jaminan. Trus baru masuk sel lagi pas penuntutan, katanya biar nggak kabur. Saya kan nggak mungkin kabur kalo, paspor palsu saya saja belum selesai pembuatannya”

Pelatihan Paralegal Tahap 2 50

Mat Sangar : “Sebenarnya emang berapa lama sih saya mesti disini? P. Salim : “Seingat aku di kantor polisi itu maksimal 60 hari, jadi setelah 20 hari

ditahan bisa diperpanjang 40 hari” P. Jarot : “ Trus, kalo udah lewat hari kayak Mat Sangar ini gimana Pak?” P. Salim : “Nggak tahu aku, nanti aku tanyain pengacaraku kalo kesini” P. Jarot : “Pak Salim sendiri kok nggak dipindah juga penahanannya” P. Salim : “ Katanya tempat tahanan di kejaksaan udah nggak muat. Trus saya

dibawa kesini” Mat Sangar : (sambil menunjuk ke semua peserta training) “ Bapak tidak melihat

apa di ruangan ini saja ada lebih dari 20 orang. Disini juga sudah tidak muat pak”

Pertanyaan

• Berkaitan dengan prosedur penahanan, informasi apakah yang anda dapatkan melalui percakapan dalam role play ?

• Prosedur apa yang menurut anda merupakan kesalahan ? • Apa yang terjadi pada tersangka, jika penahanan melebihi batas waktu ?

Pelatihan Paralegal Tahap 2 51

PANDUAN MEDIA Md. 2.A

KKIISSAAHH JJAARROOTT Role Play 5

PPeennuunnttuuttaann ddaann SSiiddaanngg PPeennggaaddiillaann Tokoh ada 3 yaitu : Pak Jarot, Pak Budi, Pak Ruhut Narasi : Setelah menunggu beberapa minggu, akhirnya Pak Budi datang bersama Pak Ruhut, pengacara dari LBH. Pak Jarot : “ Oh ini yang namanya Pak Ruhut. Kok beda ya dengan yang saya

lihat di TV” P. Ruhut : “ Itu kan Ruhut Sitompul, saya Ruhut Siganteng pak. Maaf pak Jarot,

saya agak telat menangani kasus Pak Jarot. Habis jadwal sidang saya penuh sekali. Tapi Pak Budi sebagai paralegal sudah cukup membantu untuk mengawal prosesnya kan?”

P. Jarot : “ Iya, saya jadi tahu kalo polisi nggak boleh menangkap orang dan

menahan orang seenaknya. Oh ya kemarin, saya juga nyuruh si Mat Sangar teman sesel saya untuk visum setelah dipukul sama polisi. Katanya dia mau mem-pra peradilan-kan polisi yang memukulinya.

P. Budi : “Wah pak Jarot sudah jago soal proses hukum pidana kalo gitu. Wah

kayaknya Pak Ruhut sudah tidak diperlukan lagi” P. Jarot : “Ya nggak kayak gitu pak, saya kan takut pas sidangnya” P. Ruhut : “ Ini Pak, bapak jadwal sidangnya. Sidang pertama dimulai minggu

depan. Saya sudah mendapat BAP dari polisi. Nanti saya usahakan sebelum sidang sudah dapat berkas dakwaan”

P. Budi : “Emang kita boleh melihat itu ya Pak?” P. Ruhut : “Ya boleh dong Pak itu kan hak bapak sebagai tersangka atau

terdakwa” P. Jarot : “Trus hak terdakwa di sidang pengadilan itu apa lagi Pak” P. Ruhut : “ Banyak pak....seperti berhak diadili dalam pengadilan yang terbuka

untuk umum, hak untuk didampingi pengacara, hak untuk

Pelatihan Paralegal Tahap 2 52

menghadirkan saksi yang dari pihaknya, hak untuk melakukan pembelaan, berhak mendapat penerjemah kalo nggak bisa bahasa Indonesia, wah banyak pak”

P. Budi : “ada lagi pak...dulu pas training saya dikasih tahu” P. Ruhu : “Udah nggak ada ah” P. Budi : “ ada” P. Ruhut : “Nggak ada” P.Budi : “ ada, yaitu hak untuk mengajukan upaya hukum seperti banding dan

kasasi terhadap vonis hakim” P. Ruhut : “he...he.... Pak Budi pintar sekali sekarang, kalah aku!” P. Jarot : “udah...udah pasti Pak Ruhut lagi pening sampai lupa. Gimana Pak

soal kasus saya? Kira-kira saya bakal dihukum nggak?” P. Ruhut : “Tenang bah! Dengan mendengar keterangan Pak Budi dan beberapa

saksi, saya yakin Pak Budi akan dibebaskan atau kalaupun sampai dihukum bakalan nggak berat. Tenang saja lah pak”

P. Budi : “Gimana mau tenang hak terdakwa aja ada yang lupa!” Pertanyaan

• Berkaitan dengan penuntutan dan sidang pengadilan, informasi apakahyang anda dapatkan melalui percakapan dalam role play ?

• Apa yang harus dilakukan terdakwa jika mereka mengalami kekerasan ? • Apakah anda pernah mendengar istilah Pra Peradilan ? jelaskan apakah pra

perasilan itu .

Pelatihan Paralegal Tahap 2 53

INFORMASI KUNCI Inku. 2.1.

HHAAKK--HHAAKK TTEERRSSAANNGGKKAA -- TTEERRDDAAKKWWAA Hak-hak tersangka dalam proses penangkapan

1. Penangkapan harus dilakukan oleh petugas dari kepolisian 2. Membawa surat tugas 3. Jangka waktu penangkapan adalah 1 hari atau 24 jam

Hak-hak tersangka dalam proses pemeriksaan

1. Tersangka harus diperlakukan adil 2. Tidak boleh mengalami kekerasan atau tekanan 3. Informasi mengenai tingkatamnpemeriksaan dan statusnya. Tersangka di tahap

penyidikan dan penuntutan, terdakwa ketika kasus sudah sampai di pengadilan sampai sebelum putusan hukum memiliki kekuatan hukum tetap. Terpidana jika eksekusi telah dilakukan.

Tersangka/terdakwa berhak didampingi penasehat hukum sejak proses penyidikan. Bahkan ia berhak menolak memberi keterangan bila belum didampingi penasehat hukum.

Hak-hak tersangka dalam proses penggeledahan dan penyitaan

1. Harus ada Surat izin dari Ketua Pengadilan untuk penggeledahan dan penyitaan (kecuali dalam keadaan mendesak, polisi bisa melakukan penggeledahan dan penyitaan tanpa izin ketua PN)

2. Penggeledahan harus disaksikan oleh 2 orang saksi 3. Pemilik rumah yang digeledah/disita harus mendapat berita acara dari polisi

mengenai penggeledahan dan penyitaan tersebut.

Hak-Hak tersangka selama proses penahanan

1. Harus ada surat perintah penahanan 2. Yang bisa memerintahkan penahanan adalah polisi, penuntut umum dan hakim

yang mengadili 3. Penahanan bisa diperpanjang tapi harus ada surat perintah penahanan lanjutan,

berisi identitas tersangka dan alasan penahanan 4. Tembusan surat penahanan itu harus diberikan kepada keluarga tersangka 5. Bisa meminta penangguhan penahanan dengan jaminan uang atau orang.

Jika penahanan dan perpanjangannya sudah melewati batas waktu sedang proses pemeriksaan belum berakhir (baik itu oleh polisi, penuntut umum, dan hakim), maka orang itu harus “dibebaskan demi hukum”

Pelatihan Paralegal Tahap 2 54

Hak-hak terdakwa selama proses pengadilan antara lain: 1. Mendapatkan BAP dari proses penyidikan dan penuntutan 2. Diadili dalam pengadilan yang terbuka untuk umum 3. Didampingi pengacara 4. Menghadirkan saksi dari pihaknya 5. Melakukan pembelaan 6. Mengajukan pra peradilan 7. Hak untuk mengajukan upaya banding

Informasi lain: tersangka/terdakwa yang mengalami kekerasan oleh aparat hukum segera meminta visum untuk menunjukkan kekerasan yang terjadi pada mereka

Pra peradilan adalah prosedur yang dilakukan untuk memeriksa • sah tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan dan

penuntutan • ganti kerugian dan rehabilitasi bagi orang yang perkara pidananya dihentikan

pasa tingkat penyidikan dan penuntutan

Untuk paralegal penting diketahui bahwa aparat penegak hukum pun dapat diproses

Pelatihan Paralegal Tahap 2 55

RUMPUN BAHASAN 2. PENDAMPINGAN PENYELESAIAN

KASUS PIDANA

2.2. PENANGANAN KORBAN

TUJUAN

• Peserta mampu merumuskan hal-hal yang harus dilakukan korban dalam kasus hukum

• Peserta mampu merumuskan beragam jenis pelanggaran hak korban • Peserta mampu merumuskan cara mengupayakan bantuan saat hak

korban dilanggar

METODE

Telaah Kasus

MEDIA Komik Cergam

WAKTU

1.5 Sesi ( 180 Menit )

SETTING Sub Kelompok

SARANA • Md. 2.B. Komik Cergam 1 • Md. 2.C. Komik Cergam 2 • Komik Panduan Paralegal • Komik KDRT • Inku.2.2. Penanganan Korban

Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 56

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan

tersebut akan dicapai.

Langkah 02 : Telaah Kisah. Bagi peserta enjadi 4 kelompok. Bagikan Cergam 1

pada 2 kelompok ganjil dan Cergam 2 untuk 2 kelompok genap. Minta

mereka mendiskusikan jawaban berdasar pertanyaan berikut.

Pertanyaan Diskusi Kelompok

Berdasar Cergam 1 dan 2 Jawablah pertanyaan berikut ini

1. Sebutkan langkah penanganan korban 2. Dalam hal apa hak-hak korban dapat dilanggar ? 3. Apa peran paralegal dalam hal ini ?

Langkah 03 : Presentasi 1. Sebelum presentasi dimulai, bagikan cergam 1 dan

cergam 2 pada kelompok yang belum memiliki. Minta 2 kelompok

ganjil melakukan presentasi. Lalu berikan kesempatan kelompok lain

menanggapi

Langkah 04 : Presentasi 2. Minta 2 kelompok genap melakukan presentasi. Lalu

berikan kesempatan kelompok lain menanggapi

Langkah 05 : Pembahasan. Dari hasil presentasi dan komentar berikan penekanan

mana yang memang harus menjadi pori dari Paralegal dan mana yabng

harus menjadi porsi pihak lain semisal, mediator, pengacara, dsb.

Langkah 06 : Penegasan. Sampaikan Inku 2.2. Penanganan orba dan lalu bagikan

Komik Panduan Paralegal serta Komik KDRT.

Catatan :

Pelatihan Paralegal Tahap 2 57

PANDUAN MEDIA Md. 2.B

CCEERRGGAAMM 11 ( Copy Gambar Komik Buku Panduan Paralegal Hal 16 s/d 18 )

PANDUAN MEDIA Md. 2.C

CCEERRGGAAMM 22 ( Copy cergam dalam komik Kekerasan Dalam Rumah Tangga Hal 21 s/d 25 )

INFORMASI KUNCI Inku. 2.2.

PPEENNAANNGGAANNAANN KKOORRBBAANN ( Bagikan Komik Buku Panduan Paralegal dan Kekerasan dalam Rumah Tangga )

Pelatihan Paralegal Tahap 2 58

RUMPUN BAHASAN 3. APLIKASI GAYA KOMUNIKASI

3.1. ANALISA TRANSAKSIONAL

TUJUAN

• Peserta mampu merumuskan beragam pola komunikasi berdasar transaksi status ego Orang Tua – Dewasa dan anak-anak

METODE

Latihan Soa] Peragaan

MEDIA

Lembar kerja

WAKTU 1 Sesi ( 120 Menit )

SETTING

Sub Kelompok

SARANA • Lk. 3.A. Latihan Soal Analisa

Transaksional • Inku.3.1. Analisa Transaksional

Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 59

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan, dan bagaimana tujuan

tersebut akan dicapai

Langkah 02 : Penjelasan singkat . Jelaskan Inku 3.1. Analisa Transaksional berikut

contoh sederhana. Minta beberapa peserta memperagakan berbagai

ragam contoh komunikasi.

Langkah 03 : Latihan Soal Pribadi. Bagikan Lk 3.A. dan minta peserta mengisi

secara pribadi pada lembar kerja yang telah disediakan inta

Langkah 04 : Diskusi Kelompok. Dengan tetap berpegang pada lembar Kerja yang

di bagi, minta peserta berkelompok masing-masing 3 orang.

Selanjutnya minta mereka mengisi berdasar kesepakatan kelompok.

Langkah 05 : Pembahasan. Bacakan kunci jawaban seperti panduan berikut

Kunci Jawaban Latihan Soal Analisis Transaksional

Kunci utama adalah

• Lihatlah apakah komunikasi itu berbalas. Jika ya berati kompelementer ( sejajar ) Jika tidak berarti silang

• Keluhan yang disebabkan pihak lain tidak Oke, biasanya berasal dari status ego orang tua. Demikian juga ketika orang lain harus bekerja keras untuknya.

• Spontanitas, kegembiraan biasanya berasal dari status ego anak-anak, demikian juga perasaan Tidak Oke kerena keterbatasan diri.

• Satus ego dewasa biasanya ditujukan juga kepada status ego dewasa, jarang kepada orang tua atau anak-anak.

Jawaban Latihan Soal 1. D-D, D-D 2. D-D, O-A 3. D-D, A-O 4. O-O, O-A 5. A-A. A-A 6. O-O, O-O 7. O-A, A-O 8. D-D, D-D 9. O-A. Cara meghadapi A –O, baru kemudian D-D

Pelatihan Paralegal Tahap 2 60

Langkah 06 : Penegasan. Rangkum Hal-hal menarik hubungkan latihan ini dengan

perna paralegal dalam menghadapi klien

Catatan :

Pelatihan Paralegal Tahap 2 61

LEMBAR KERJA Lk. 3A

LLAATTIIHHAANN SSOOAALL AANNAALLIISSAA

TTRRAANNSSAAKKSSIIOONNAALL Berikut adalah beberapa situasi yang terbangun antara Sender ( S ) dan Receiver ( R ). Bacalah secara cermat kemudian tentukan status ego mana yang tengah digunakan dan kemana status ego itu ditujukan. Jawaban dibuat dengan cara membubuhkan garis pada lembar jawaban di halaman berikutnya.

1. S : “ Saudara telah melakukannya dengan baik sekali” R : “ Terima kasih”

2. S : “ Kapan saudara selesai dengan laporan kasus ini ?” R : “ Saya tahu bahwa laporan itu harus segera diberikan, dan bapak juga

mengetahui bahwa saya selalu tepat dalam menyelesaikannya. Jadi bapak tidak perlu selalu setiap saat menanyakannya “.

3. S : “ Maukah saudara bekerja lembur nanti malam ?” R : “ Aduh pak... saya capek sekali, jangan saya ya pak ya.., please?”

4. S : “ Bagaiman bisa mereka tenang-tenang saja. Pencemaran itu akhirnya meluas dan meracuni sumur penduduk ”.

R : “ Nah.... baru tahu kan....makanya gaul dong”.

5. S : “ Sssttt...., makan yuuk ?” R : “ Nah ini ...baru teman”

6. S : “ Proyek ini benar-benar memusingkan kepala, tak ada yang bisa membantu saya”

R : “ Betul, apalagi para relawan baru itu, maunya cuma hura-hura saja ?”

7. S : “ Walah.... Jam berapa ini ( Sambil Berkacak Pinggang )“ R : “ Macet, pak, macet...... ( Sambil tersenyum dan berjingkat lari ) ”

8. S : “ Ada kesulitan dengan kasus yang baru itu ?” R : “ Kesulitan selalu ada, tapi saya akan berusaha mengatasinya, Terima kasih”

9. Ketika sekelompok massa melakukan Demo, unjuk rasa, pada dasarnya status ego

Pelatihan Paralegal Tahap 2 62

mana yang saat itu dominan ? bagaiman mensikapinya

LEMBAR KERJA Lk. 3A

Lembar jawaban

DIAGRAM PERSEORANGAN DIAGRAM KELOMPOK

1. S R O O D D A A

S R O O D D A A

2. S R O O D D A A

S R O O D D

A A

3. S R O O D D A A

S R O O D D

A A

4. S R O O D D A A

S R O O D D

A A

5. S R O O D D A A

S R O O D D

A A

6. S R O O D D A A

S R O O D D

A A

7. S R O O D D A A

S R O O D D A A

8. S R S R

Pelatihan Paralegal Tahap 2 63

LEMBAR KERJA Lk. 3A

Lembar jawaban

DIAGRAM PERSEORANGAN DIAGRAM KELOMPOK

O O D D A A

O O D D

A A

Pelatihan Paralegal Tahap 2 64

INFORMASI KUNCI Inku. 3.1.

AANNAALLIISSIISS TTRRAANNSSAAKKSSIIOONNAALL Status Ego Orang Tua, Dewasa dan Anak-anak. Istilah Analisis Transaksional (AT) berkembang dari anggapan bahwa setiap komunikasi antar manusia adalah suatu ’transaksi’. A.T. menekankan dasar psikologis dari komunikasi. Konsep ini menyatakan bahwa setiap individu dapat berbicara dari tiga eksistensi psikologis yang berbeda, yang dalam istilah AT disebut sebagai “ Ego State” atau Status Ego. Ada tiga status ego : Status Ego Orang Tua, Dewasa dan Anak-anak.

. Bagan 1

Status Ego

Ketiga tingkatan tersebut diatas bukanlah peranan, melainkan kenyataan-kenyataan psikologis. Berne mengatakan bahwa Orangtua, Dewasa dan Anak-anak bukanlah pengertian seperti Superego, Ego dan Id – seperti yang digunakan Sigmund Freud dalam Psikoanalisa – melainkan kenyataan fenomenologis. Tingkatan itu merupakan hasil pemutaran ulang rekaman-rekaman data tentang peristiwa masa lalu.

Ini sama sekali tidak menjelaskan seberapa tua usia kita karena ketiga status ego ini terdapat pada setiap individu. Berikut secara ringkas akan dijelaskan ciri-ciri ketiga status ego tersebut

O

D

A

O

D

A

O

D

A

Satus Orang Tua

Satus Orang Tua

Satus Orang Tua

Komunikasi antar status orang tua, antar dewasa dan antar anak-anak

Pelatihan Paralegal Tahap 2 65

Bagan Status Ego

Bagian Orang Tua : Pada dasarnya orang tua selalu benar dan unggul. Orang tua senantiasa mengatakan. “ kerja keras, jujur, taati peraturan, kamu harus, sebaiknya kamu, kamu tidak boleh, dsb”

Bagian Dewasa : Pada dasarnya bagian Dewasa adalah kumpulan nilai-nilai rasional yang berpedoman pada kaidah-kaidah logika, mempunyai alasan dan dalam suasana emosi yang terkendali ( stabil, runtut dan bertanggung jawab).

Bagian Anak-anak : Bereaksi spontan, instingtif, dan emosional terhadap kejadian di sekitarnya.

Ketiga bagian ini membentuk perasaan-perasaan yang mempengaruhi pola reaksi / tingkah laku seseorang. Setiap orang bereaksi secara berbeda terhadap situasi yang sekalipun secara obyektif relatif sama. Kadang kita bereaksi seperti anak-anak, kadang seperti orang tua , dan kadang dewasa. Cara kita mereaksi situasi akan memancing reaksi tertentu dari lawan bicara kita. Sebagai contoh bila kita memulai komunikasi dari status ego orang tua, akan memancing mitra komunikasi kita untuk bereaksi sebagai anak-anak. Kalau kita berperilaku kekanak-kanakan akan merangsang orang lain untuk bersikap sebagai orang tua.

Sehat secara mental berarti mempunyai bagian dewasa yang bebas dan terus menerus memimpin setiap transaksi. Ini berarti dalam setiap transaksi bagian dewasa mengambil data-data dari bagian orang tua, dari bagian kanak-kanak dan dari realitas, kemudian memutuskan apa yang harus diperbuat. Makin luas kumpulan datanya, makin besar kemungkinannya untuk berhasil

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana ketiga status ego ini dipergunakan.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 66

Bagan 2.

Transaksi Komplementer

( Saling melengkapi )

Contoh 1

Sardi : Harap ini keterlambatan yang terakhir..

( Orang tua ke anak )

Titin : Ayolah Pak, Jalanan macet. Kayak nggak tahu aja....

( Anak ke Orang tua)

Contoh 2

Sardi : Weee... penampilanmu luar biasa

( Anak ke Anak )

Titin : Siapa dulu dong, saya....….

( anak ke Anak )

D

O

A

D

O

A

D

O

A

D

O

A

Pelatihan Paralegal Tahap 2 67

Bagan 3

Transaksi Silang

Contoh 3

Surya : Dimana laporan Itu

( Dewasa ke dewasa )

Ghana : Apakah bapak menghilangkanya ? Bukankah saya sudah menyerahkannya kemarin ? ( (Orang tua ke Anak )

Contoh 4

Amir : Bila saudara selesai dengan proyek itu, mulailah dengan nomor 720. Semua keterangan yang diperlukan ada dalam map ini.

( Dewasa ke Dewasa )

Tia : Tidak dapatkah bapak berikan pada orang lain ? Saya bukan satu-satunya yang dapat melakukan pekerjaan tersebut.

( Anak-anak ke Orang tua)

Dalam komunikasi, tidak hanya soal ketepatan penggunaan kata-kata, tetapi konsep juga mesti punya arti yang dimengerti oleh mitra komunikasi. Setiap orang mengerti bahwa bila kita berbicara dengan anak muda, kita harus berada dalam lingkungan taraf pengertian yang bersangkutan. Hal ini juga berlaku pada orang dewasa, maupun anak-anak. Komunikator juga mesti peka terhadap suasana hati serta ego mana yang saat itu tengah dominan dimainkan oleh mitra komunikasi. Hal ini sukar, karena manusia itu dapat berubah secara cepat sekali dari satu status ego ke status efektif lainnya..

D

O

A

D

O

A

D

O

A

D

O

A

Pelatihan Paralegal Tahap 2 68

Misalnya : Yang dominan pada penerima pesan saat ini adalah status ego Dewasa sedangkan pesan yang datang berasal dari status ego Orang tua kemungkinan besar hal itu akan menimbulkan tanggapan yang tidak efektif dari penerima pesan.

Komunikasi yang dibangun antara Paralegal dan klien seharusnya berada pada tingkat Ego Dewasa – dewasa. Namun kita tahu kondisi di lapangan tidaklah senantiasa demikian.

• Kadang klien datang dengan perasaan ragu, cemas, bingung dan putus asa. Dalam kondisi demikian biasanya status ego yang digunakan adalah Anak ke orang Tua. Paralegal dapat megimbangi dengan status ego oran tua ke anak, baru kemudian berangsur dibawa kepada statrus ego dewasa- dewasa.

• Mungkin juga sebaliknya. Klien merasa bahwa kasus yang dialami adalah tugas paralegal untuk menyelesaikannya dan ia merasa bahwa paralegal bibawah perintahnya. Dalam kasus ini maka status ego yang digunakan adalah biasanya dari Orang Tua ke anak. Paralegal dapat megimbangi dengan membangun komunikasi dari anak ke Orang Tua, kemudian Orang tua ke orang tua baru kemudian Dari Deasa ke dewasa.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 69

RUMPUN BAHASAN 3. APLIKASI GAYA KOMUNIKASI

3.2. DASAR-DASAR KONSELING

TUJUAN

• Peserta mampu menghubungkan tugas Paralegal dengan Prinsip-prinsip konseling dalam memberikan bantuan hukum

• Peserta mampu merumuskan tahap dalam proses identifikasi kasus

METODE

Role Play

MEDIA Wawancana Segitiga

WAKTU

1 Sesi ( 120 Menit )

SETTING Sub Kelompok

SARANA • Md. 3.A. Skenario Wawancara

Segitiga • Inku.3.2. Dasar-dasar Konseling

Catatan Trainer .................................................................................................................................... Selama proses wawancara segitiga berlangsung fasilitator berkeliling .................................................................................................................................... Mencari contoh dua tim terbaik, untuk nantinya diperagakan pada sesi .................................................................................................................................... berikut ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 70

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan

tersebut dapat dicapai.

Langkah 02 : Wawancara Segitiga. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok

beranggotakan 3 orang. Minta mereka menentukan siapa ’Klien’,

’Konselor’ dan ’Pengamat’. Lalu bagikan lembar tugas berdasar

Panduan Media Md.3A.

Penugasan WawanCara Segitiga

Berdasar penugasan dari Panduan Media, permainan dilakukan dalam 3 putaran dengan langkah berikut.

11. Putaran Pertama 10 menit. A-Klien, B-Konselor, C- Pengamat 12. Putaran Kedua 10 menit. A.-Pengamat, B- Klien, C- Konselor 13. Putaran ketiga 10 menit. A- Konselor, B- Pengamat, C- Klien.

Langkah 03 : Presentasi. Minta mengungkapkan pengalamannya berdasar penduan

berikut

Panduan Presentasi

1. Saat menjadi klien, apa yang paling anda butuhkan ? Apakah konselor berhasil memenuhi kebutuhan anda ?

2. Saat menjadi konselor apa yang paling anda butuhkan ? Apakah klien cukup kooperatif ? Bagaimana mengupayakan hal tersebut

3. Saat menjadi pengamat, apakah hal-hal yang tercantum pada lembar pengamatan terjadi ?

Langkah 05 : Pembahasan. Minta peserta membarikan contoh-contoh yang baik

tentang keberhasilan konselor membangun hubungan dengan klien.

Langkah 06 : Penegasan. Rangkum seluruh hasil pembahasan dan jelaskan Inku.

3.2. dasar-dasar Konseling.

Catatan :

Selama Proses wawancara berlangsung, fasilitator berkeliling dan menentukan dua

kelompok terbaik untuk nantinya diperagakan pada sesi berikut.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 71

PANDUAN MEDIA Md.3.A

WWAAWWAANNCCAARRAA SSEEGGIITTIIGGAA

Tugas ‘Klien’ Anda sedang mengalami masalah yaitu : “ Anda merasa tidak yakin bahwa tugas anda sebagai paralegal akan berjalan baik.” Kemukakan berbagai alasan yang melatar belakangi masalah tersebut dan mintakan saran kepada teman yang berperan sebagai Konselor Tugas ‘Konselor’ Anda sedang menerima keluhan dari teman tentang keraguannya untuk menjadi seorang paralegal. Temukan berbagai sebab, berikan berbagai saran dan capailah kesepakatan tentang hal yang harus ia lakukan. Tugas ‘Pengamat’. Anda sedang mengamati proses konseling antara Klien dengan konselor. Temukan apakah konselor melakukan hal berikut ini

1. Tahap pembinaan hubungan baik 2. Tahap pembahasan masalah 3. Tahap kajian alternatif tindakan 4. Pengambilan keputusan

Pelatihan Paralegal Tahap 2 72

INFORMASI KUNCI Inku. 3.2

DDAASSAARR--DDAASSAARR KKOONNSSEELLIINNGG Saat Paralegal menerima pengaduan dari masyarakat, Paralegal berupaya menempatkan diri sebagai seorang konselor. Dalam posisi itu beberapa prinsip, tahap dan teknik konseling perlu dipahami. Tahapan dalam proses Konseling. .

1. Tahap Pembinaan Hubungan Baik Hubungan baik antara Paralegal dan klien sering mempuntyai pengaruh yang menentukan bagi kelangsungan pertemuan dan pembahasan berikutnya. Jika Paralegal menginginkan agar akhirnya terjadi perubahan yang diharapkan terjadi pada diri klien, maka hubungan akrab dan saling mempercayai harus ditumbuhkan dan dibina

Indikator yang harus diperhatikan dalam Pembinaan Hubungan Baik adalah • Penataan Lingkungan fisik ( Ruang , Perabot, Tata letak) • Sambutan kontak mata • Pengggunaan kontak mata • Penggunaan isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah • Pengamatan terhadap penampilan klien • Penggunaan ragam bahasan, intonasi, nada suara • Ajakan agar klien bekerjasama dan berpartisipasi aktif • Penjelasan proses dan hasil yang harus dicapai • Pengorganisasian waktu, dll

Indikator ini tidak hanya penting namun harus dilakukan. Ini semua akan ditangkap oleh klien sebagai cara yang sungguh-sungguh untuk membantu klien.

2. Tahap Pembahasan Masalah

• Identifikasi masalah Adalah upaya mengetahuai dengan jelas dan tepat, sifat serta hakikat masalah yang dialami klien.

• Seleksi masalah Berdasarkan hasil identifikasi , secara bersama-sama ditetapkan masalah pokok yang perlu ditangani melalui pilihan bantuan hukum yang tersedia

• Perumusan tujuan Merumuskan tujuan adalah mengubah hal negatif menjadi positif. Atau mengubah hal yang tidak ada menjadi ada, yang kurang manjadi

Pelatihan Paralegal Tahap 2 73

cukup, yang terlalu banyak menjadi pas, dll • Analisis Kebutuhan

Berdasar temuan masalah pokok, rumusan tujuan, ditelusuri apa yang kini dibutuhkan oleh klien

• Merencanakan tindakan. Pada dasarnya kegiatan ini adalah untuk o Menemukan kesangupan-kesanggupan dan kemampuan yang

dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah o Menggerakkan dan memperkuat kesanggupan yangtelah

ditemukan o Mengtatur kekuatan kedalam dan keluar melalui tindakan yang

konstruktif .

3. Tahap Kajian Alternatif Tindakan Konselor bersama klien mengkaji serangkaian pilihan bantuan hukum, kekuatan-kelemahan, konsekuensi dan komitmen. Dalam mengadakan kajian alternatif tindakan harus dilakukan secara sistematik dan akibatnya dapat dinilai.

4. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan menjadi hal penting dan awal dari pelaksanaan tindakan. Untuk proses ini diperlukan lebih dari satu pilihan. Untuk memutuskan pilihan diperlukan informasi yang banyak dan tepat. Pilihan itu sesungguhnya dilandasi oleh nilai-nilai yang dianut, situasi pilihan dan tujuan yang hendak dicapai.

5. Tahap Tindak Lanjut. Dengan asumsi bahwa keputusan telah diambil, tahap tindak lanjut adalah implementasi, monitoring dan penilaian. Kadang situasi berubah karena ada perkembangan baru yang harus diantisipasi. Dan itu bisa saja membawa klien pada pilihan keputusan baru.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 74

RUMPUN BAHASAN 3. APLIKASI GAYA KOMUNIKASI

3.3. MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

DENGAN KLIEN

TUJUAN

• Peserta mampu menyimpulkan ciri-ciri teknik membangun hubungan dengan klien

METODE

Peragaan ( Dari Role Play sesi sebelumnya )

MEDIA

Panduan Media

WAKTU 2 Sesi ( 240 Menit )

SETTING

Sub Kelompok

SARANA • Lk.3.B.Lembar Kerja Pengamatan • Inku.3.3. Membangun Komunikasi

Efektif denan Klien

Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 75

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasa dan bagaimana tujuan

tersebut dapat dicapai. Jelaskan pula bahwa pada sesi terdahulu telah

dipilih dua tim yang akan bertugas memperagakan wawancara dalam

kelompok, sehingga dengan demikian seluruh peserta berkesempatan

mengamati.

Langkah 02 : Role Play 1. Beri kesempatan tim pertama untuk memperagakan

(penting disini untuk menentukan siapa berperan apa, karena pada

dasarnya setiap orang telah berperan sebagai klien-konselor dan

pengamat ) . Bagikan kepada peserta lembar kerja LK 3.A. Lembar

Pengamatan. Berdasar lembar tersebut minta peserta memberi tanda

hal-hal yang telah dicapai.

Langkah 03 : Refleksi Role Play 1. Beri kesempatan peserta untuk mengungkap

hasil pengamatannya. Beri kesempatan juga kepada peraga untuk

memberikan tanggapan.

Langkah 04 : Role Play 2. Beri kesempatan tim pertama untuk memperagakan (

penting disini untuk menentukan siapa berperan apa, karena pada

dasarnya setiap orang telah berperan sebagai klien-konselor dan

pengamat ) . Bagikan kepada peserta lembar kerja LK 3.A. Lembar

Pengamatan. Berdaar lembar tersebut minta peserta memberi tanda

hal-hal yang telah dicapai.

Langkah 05 : Refleksi Role Play 2. Beri kesempatan peserta untuk mengungkap

hasil pengamatannya. Beri kesempatan juga kepada peraga untuk

memberikan tanggapan.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 76

Langkah 06 : Pembahasan. Pimpin diskusi umum berdasar panduan berikut

Panduan Pembahasan

1. Dalam hal apa peran paralegal mirip dengan konselor ? 2. Dalam hal apa peran tersebut berbeda ? 3. Dapatkah diberikan contoh perilaku ‘orang-orang sulit’ ? 4. Bagaimana mengatasinya ?

Langkah 07 : Penegasan. Rangkum seluruh jawaban dan sampaikan inku 3.3.

membangun komunikasi efektif dengan klien – termasuk contoh-

contoh sederhana yang ada.

Catatan :

Jika memungkinkan, adalah baik jika role play kedua tidak hanya memperagakan

hasil wawancara segitiga tetapi contoh yang mendekati kenyataan tentang dialog

antara paralegal dan klien dalam menangani suatu kasus.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 77

LEMBAR KERJA LK 3.B

LLEEMMBBAARR PPEENNGGAAMMAATTAANN TTEEKKNNIIKK KKOONNSSEELLIINNGG YYAANNGG DDIIGGUUNNAAKKAANN

Role play yang dilakukan adalah ulangan dari wawancara segitiga. Dari sekian banyak tim dipilih dua terbaik dan diminta mengulangi apa yang terjadi dalam wawancara segitiga didepan seluruh peserta . Saat ’klien’ dan ’Konselor’ melakukan wawancara, lakukan pengamatan apakah konselor :

1. Melakukan attending yang baik ( kontak mata, anggukan

kepala, tersenyum dan membuat klien merasa nyaman serta harga dirinya meningkat )

Ya - Tidak

2. Melakukan Empati ( merasakan apa yang dirasakan klien, merasa dan berpikir bersama klien )

Ya – Tidak

3. Melakukan Refleksi ( memantulkan kembali pemikiran dan perasaan klien berdasar hasil pengamatan konselor )

Ya – Tidak

4. Melakukan Eksplorasi ( menggali perasaan , pemikiran dan pengalaman kilen dan mengupayakan klien terbuka )

Ya – Tidak

5. Melakukan Dorongan Minimal ( Memberikan komentar singkat dengan maksud agar klien terus berbicara : ” Oooo...” Ya” , ” Lalu”, ”Terus”, ”Dan..”

Ya - Tidak

6. Temukan tindakan lain yang menurut anda membangun hubungan dan

menghambat hubungan

Pelatihan Paralegal Tahap 2 78

INFORMASI KUNCI Inku. 3.3.

MMEEMMBBAANNGGUUNN KKOOMMUUNNIIKKAASSII EEFFEEKKTTIIFF Teknik Konseling dalam Hubungan Paralegal dan Klien Teknik Konseling pada intinya adalah bagaimana Paralegal merespons perilaku klien secara verbal maupun non verbal dalam proses konseling. Agar dengan itu klien terbantu dalam memahami masalah, memahami sebab. Menentukan tujuan dan memutuskan jenis bantuan yang diperlukan. Ragam teknik konseling

1. Attending Adalah cara Paralegal menampilkan diri. Kontak mata, Bahasa Tubuh, pilihan kata dan bahasa. Attending yang berhasil akan berdampak pada peningkatan harga diri klien.

Ciri Attending yang baik : Anggukan jika setuju. Ekspresi wajah tenang. Senyum. Posisi Paralegal agak condong kearah klien. Jarak duduk agak dekat. Bisa berhadapan atau berdampingan dan akrab. Ada variasi gerakan tangan secara spontan dan tidak kaku. Dapat menggerakkan tangan secara wajar untuk menekankan ucapan. Mendengarkan dengan aktif penuh perhatian. Sabar menunggu saat yang tepat, bereaksi dengan tepat . Perhatian terarah pada klien.

2. Empati

Adalah kemampuan Paralegal untuk merasakan apa yang dirasakan klien, merasa dan berpikir bersama klien. Dan bukan merasa dan berpikir tentang klien. Empati dilakukan bersama attending. Tanpa Attending tak ada perilaku empati.

3. Refleksi Adalah teknik ( ketrampilan ) Paralegal untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan, pikiran, pengalaman klien sebagai hasil pengamatan Paralegal terhadap perilaku verbal dan non verbal.

Jenis refleksi. Refleksi perasaan : “Tampaknya anda merasa marah.....” Refleksi pikiran “ Sepertinya anda sudah mengetahui bahwa.........”

Pelatihan Paralegal Tahap 2 79

Refleksi pengalaman “ Adakah yang anda alami telah berakibat.... “

4. Eksplorasi

Adalah teknik untuk menggali perasaan, pikiran dan pengalaman klien. Hal ini beralasan sebab tidak jarang klien menyimpan luka dan rahasia bathin, menutup diri, atau bahkan tidak mampu mengungkapkan perasaan, pikiran dan pegnalaman secara terbuka – oleh banyak faktor.

Contoh Eksplorasi Eksplorasi perasaan.( menggali perasaan ) ” Bisakah anda menjelaskan maksud bingung yang anda alami ” ” Saya rasa hal itu adalah wajar, dan maukah anda menjelaskan rasa marah anda lebih lanjut ” Eksplorasi pikiran ( menggali ide ) ” Apa saran anda dalam hal ini ?” ” Menurut anda cara mana kini yang harus kita tempuh ?” Ekpolrasi pengalaman ( menggali ingatan, reaksi ) ” Apa yang terjadi ketika anda melakukan hal itu ?” ” Apa reaksi anda waktu itu saat anda tahu bahwa ......”

5. Menangkap pesan utama

Adalah teknik menemukan gagasan pokok, inti permasahan, hal yang tersirat dibalik uraian yang panjang.

Contoh menangkap pesan utama “ Adakah yang ingin anda katakan adalah .....” ” Apakah benar jika saya katakan bahwa.....” ”Saya dapat menarik inti ceritera anda adalah bahwa ....”

6. Bertanya

Adalah teknik yang digunakan untuk memahami persoalan lebih lanjut. Namun disisi lain hal itu adalah juga sebentuk dukungan bahwa Paralegal berada pada sisi yang sama dengan klien dan ingin bersama-sama mencatri pentuk penyelesaian yang terbaik.

Sifat pertanyaan dan Contoh Model Pertanyaan Pertanyaan yang membuat klien tersudut Setiap pertanyaan yang diawali dengan “mengapa “dan “ apa sebab” membuat klien merasa harus mempertanggungjawabkan, dan itu dapat membuat ia tersudut ke ruang yang sempit dan mati idenya. Sebaliknya pertanyaan yang diawali dengan kata “Apakah”, “Bagaimana, “Adakah”, “Dapatkah”, membuat klien lebih terbuka. Pertanyaan dengan kata “Mengapa” dapat digunakan pada tahap lanjut ketika pembicaraan sudah sampai pada tahap analisis.

Pelatihan Paralegal Tahap 2 80

Pertanyaan Terbuka “ Dapatkah ibu berceritera bagaimana kejadian itu berawal ?” “Adakah penjelasan lain ?” Pertanyaan tertutup “ Apakah ibu pernah dipukul oleh suami ?” “Apakah anda pindah ke kontrakan atas kemauan sendiri ?” Pertanyaan menyelidik “ Saat anda di pukul, apa yang anda lakukan ?” Pertanyaan lanjut ” Apakah anda dapat menjelaskan mengapa anda bereaksi demikian saat itu?”

7. Dorongan minimal

Adalah ketrampilan mengulang secara langsung dan singkat apa yang dikatakan klien dan memberi komentar singkat seperti : “ Oooo...”, “ Ya..”, “Terus....”, “Lalu...”, “ Dan.....”, Tujuan teknik ini adalah agar klien terus berbicara serta dapat mengarahkan pembicaraan kepada tujuan utama.

Penggunaan dorongan minimal harus selektif yakni tepat saat dan tepat guna. Saat klien mengurangi atau menghentikan pembicaraan, kurang bersemangat untuk berbicara, malu, ragu, takut, kurang terpusat pikirannya. Dorongan minimal dapat meningkatkan eksplorasi diri. Klien : ”Saya kehilangan pegangan...dan saya.... berbuat....” Paralegal : ”Ya....” Klien : ” Saya nekad....” Paralegal : “ Lalu....”

8. Interpretasi

Adalah ketrampilan untuk mengulas pemikiran, perasaan dan pengalaman klien dengan menunjuk pada teori-teori, filsafat dan sebagainya. Tujuannya adalah memberi pandangan tentang perilaku klien, pilihan bantuan yang diperlukan serta konsekuensinya.

Klien : “Saya pikir dengan mengalah, saya telah memilih jalan terbaik.

Kita tak mungkin menang. “ Paralegal : “ Memilih jalan terbaik memang harus. Namun kita semua tak

tahu adakah jaminan bahwa hal itu akan menghentikan semua tindakannya. Kita memang belum tentu menang, demikian juga dengan mereka. Mereka pasti menang jika kita tidak mengupayakan kemenangan bagi kita “

Pelatihan Paralegal Tahap 2 81

9. Mengarahkan ( Directing ) Adalah ketrampilan atau teknik untuk mengajak klien untuk berpartisipasi dan bekerjasama secara penuh di dalam proses konseling. Dengan itu Paralegal mengatakan atau mengajak klien untuk berbuat sesuatu.

Contoh Directing Paralegal mengajak klien untuk bermain peran dengan paralegal atau mengkhayalkan sesuatu. Klien : “ Baru saja tiba di warung dia sudah pasang muka masam dan mengumpat tanpa sebab. Saya berusaha menenangkan, tapi dia salah paham bahkan menyindir soal hutang yang belum saya bayar. Saya tak dapat menahan diri akhirnya terjadi pertengkaran sengit dan ia memukul saya. ” Paralegal : ” Bisakah anda mencobakan didepan saya saat dia marah-marah kepada anda – didepan saya ?”

10. Menyimpulkan ( Summarizing )

Supaya pembicaraan maju secara bertahap dan arah pembicaraan makin jelas, maka setiap periode waktu tertentu paralegal bersama klien perlu menyimpulkan pembicaraan. Kebersamaan ini penting agar klien memiliki pemahaman bahwa paralegal hanya membantu dan keputusan tetap berada ditangan klien.

Menyimpulkan memiliki tiga tujuan.

• Memberikan kesempatan klien untuk mengambil kilas balik • Menyimpulkan kemajuan hasil pembicaraan • Untuk meningkatkan kualitas wawancara • Mempertajam dan memperjelas fokus tindakan yang akan dipilih

Paralegal : “ Setelah kita berdiskusi beberapa waktu, adalah baik jika kita

simpulkan dulu hasil pembicaraan kita agar lebih jelas. Dari materi pembicaraan yang kita lakukan kita sudah sampai pada dua hal. Pertama ; tekad anda untuk mencari jalan terbaik bagi penyelesaian sengketa secara musyawarah makin jelas. Kedua, kita menemui hambatan karena mediator yang dipilih olehnya anda ragukan netralitasnya. Mediator itu adalah menantunya sendiri”

Pelatihan Paralegal Tahap 2 82

RUMPUN BAHASAN 00. PEMBULATAN PELATIHAN

00.1. PENYUSUNAN RKTL

( Rencana Kerja Tindak Lanjut)

TUJUAN

• Peserta mampu menjelaskan ukuran keberhasilan tugas paralegal • Peserta mampu menjelaskan tugas –tugas pasca pelatihan tahap 1I • Tersusun Rencana Kerja terukur Pasca Pelatihan Tahap 1I

METODE Curah Pendapat

Diskusi Kelompok Penugasan Pribadi

MEDIA Pertanyaan Penggerak

Lembar Kerja Panduan

WAKTU 2 Sesi ( 240 menit )

SETTING Sub kelompok

SARANA LK.00A. Daftar Periksa Tugas Pasca

Pelatihan Tahap 1I

LK.00B. Format RKTL

Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 83

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Ukuran keberhasilan Paralegal. Minta peserta bergabung dalam

kelompok berdasar wilayah. Minta mereka merancang suatu kisah

yang mencerminkan Pralegal yang sukses

Minta mereka secara bergiliran menyampaikan kisah, catatlah point-

point penting yang muncul.

Saat semua selesai beri kesempatan mereka untuk menambah.

Langkah 02 : Tugas Pasca Pelatihan. Bagikan LK 00A. Daftar Periksa Tugas Pasca

Pelatihan Tahap 2. Jelaskan hal tersebut berdasar panduan berikut

Panduan Penjelasan Tugas Pasca Pelatihan

d. Tugas Pasca pelatihan adalah tugas individu dalam tim. Dengan demikian sekalipun tim melakukan tugas yang sama, analisis individual dapat saja berbeda

e. Seluruh item adalah tugas , wajib diupayakan untuk dilaksanakan Terutama item pelaksanaan sosialisasi

f. Setiap satu tugas selesai, laporan disusun berdasar petunjuk dalam keterangan

g. Tugas ini bermanfaat untuk mempreaktekkan ketrampilan dan mempersiapkan keikutsertaan paralegal pada pelatihan tahap berikutnya.

h. Seluruh hasil pencatatan tugas dibawa pada pelatihan tahap berikutnya

Beri kesempata tanya jawab untuk memperjelas tugas tersebut

Langkah 03 : Penyusunan RKTL. Peserta masih berkelompok berdasar wilayah.

Jelaskan LK 00B. Format RKTL. Minta tiap tim membuat Rencana

Kerja Tindak Lanjut . Jelaskan cara pengisian berdasar keterangan

berikut

Pelatihan Paralegal Tahap 2 84

Panduan Penjelasan Tugas Pasca Pelatihan

a. RKTL dibuat bersama oleh anggota Tim namun tanggung jawab pelaksanaan tetap berada ditinmgkat individu sesuai tugas.

b. Buatlah kolom seperti contoh, isikan tiap kolom sesuai petunjuk.

c. Tugas dibuat rangkap 6 (diperbanyak oleh panitia ) 4 untuk masing-masing peserta , 1 untuk Tim Fasilitator, 1 untuk arsip

d. Asli untuk Tim pesertaTugas Pasca pelatihan adalah tugas individu dalam tim. Dengan demikian sekalipun tim melakukan tugas yang sama, analisis individual dapat saja berbeda

e. Pada pelatihan tahap berikut Lembar isian RKTL ini dibawa serta

Langkah 04 : Bimbingan Penyusunan RKTL. Berikan kesempatan peserta untuk

menyelesaikan tugasnya, lakukan asistensi keliling dan pastikan bahwa

peserta memperoleh bantuan yang diperlukan.

Langkah 05 : Presentasi singkat. Saat semua sudah selesai beri kesempata tiap tim

mempresentasikan secara singkat, terutama item kegiatan. Berikan

komentar dan usulan perbaikan jika perlu

Langkah 05 : Finalisasi. Pastikan seluruh tim selesai lengkap dengan perbaikan.

Perbanyak sesuai petunjuk dan bagikan kepada yang memerlukan.

Catatan :

Pelatihan Paralegal Tahap 2 85

LEMBAR KERJA

No. 00A DAFTAR PERIKSA PELAKSANAAN TUGAS PASCA PELATIHAN PARALEGAL TAHAP II

Rentang Waktu : Nama Peserta :

ITEM TUGAS Sudah Dilaksanakan

Ada Laporan Tertulis

KETERANGAN

01. Mempelajari Bahan dan Panduan

02. Menemukan Sumber-sumber belajar dan memanfaatkan

03. Praktek Sosialisasi Kegiatan Sadar Hukum (a)

04. Mencatat Kasus dan keterlibatan paralegal (b)

05. Praktek Tugas Pendampingan Kasus (c)

06. Analisis bagaimana Posko dikelola, unsur yang menghambat dan mendorong pemandirian (d)

07. Analisis bagaimana suatu jaringan bekerja dengan baik (e)

08

09

10

Keterangan (a). Laporan Berisi tema sosialisasi, kapan, dimana, diikuti oleh berapa peserta. Langkah kegiatan. Apa yang terjadi. Pelajaran yang dapat dipetik (b) Catatan terdiri atas : Nama kasus, Uraian singkat kejadian, Apa yang dilakukan Paralegal, Hasil yang dicapai, Pelajaran yang dapat dipetik (c) Catatan terdiri atas : Nama kasus, Uraian singkat kejadian, Bantuan hukum yang diberikan, bagaimana setiap peran dapat membantu penyelesaian, pelajaran penting yang dapat dipetik

Pelatihan Paralegal Tahap 2 86

(d) Catatan terdiri : Hal-hal apa yang mendorong dan menghambat pelaksanaan tugas posko (e) Catatan terdiri atas : Hal-hal apa yang membuat jaringan bekerja dengan baik, Peran apa yang dibawakan oleh posko, bagaimana jaringan mendukung keberadaan tugas posko

Pelatihan Paralegal Tahap 2 87

LEMBAR KERJA

LK 00B

Contoh Format RKTL Nama Peserta ---------------------------------

Wilayah : .............................................

HASIL YANG INGIN

DICAPAI (1)

LANGKAH KEGIATAN

(2)

WAKTU

PJ (5)

BIAYA (6)

MULAI (3)

SELESAI

(4)

Keterangan

a. Kolom 1 : diisi dengan hasil yang bisa ukur misalnya : • ’Terselenggara ......(berapa kali ) Sosialisasi Program Bantuan Hukum di

......................, paling lambat selesai tgl ......... • ’Tersusun Laporan Proses dan hasil sosialisasi di............... paling lambat

selesai tgl ..........’ • ”Tersusun catatan peran Paralegal dalam membantu penanganan

.......(berapa ) kasus di Posko bantuan Hukum paling lambat selesai.......... • ”Tersusun catatan hasil analisa .........(berapa ) .kasus yang dimintakan

bantuan ke Posko paling lambat selesai............. • ”Tersusun catatan mengenai sikap paralegal yang perlukan oleh klien saat

menangani bantuan hukum yang pertama, paling lambat selesai........ • ” Tersusun catatan mengenai bagaimana posko beraktivitas paling lambat

selesai..... • ” Tersusun catatan bagaimana jaringan bekerja mendukung Posko, paling

lambar selesai.......

b. Kolom 2 : Diisi dengan langkah kegiatan untuk mencapai hasil pada kolom 1 Misalnya • Persiapan sosialisasi, • Konfirmasi jadwal, • Pelaksanaan Sosialisasi • Evaluasi • Penyusunan Laporan

c. Kolom 3 : Diisi dengan kapan waktu langkah kegiatan dimulai d. Kolom 4 : Diisi dengan kapan waktu langkah kegiatan harus berakhir e. Kolom 5 : Diisi dengan nama orang yang menjadi penanggung jawab diantara

peserta dan imbas ( tidak boleh orang lain ) f. Kolom 6 : Diisi dengan perkiaraan biaya yang dibutuhkan ( Jika ada )

Pelatihan Paralegal Tahap 2 88

RUMPUN BAHASAN

00. PEMBULATAN PELATIHAN

00.2. EVALUASI 00.3 PENUTUP

TUJUAN

• Teridentifikasi tingkat pencapaian tujuan pelatihan • Peserta mampu menarik makna dari kisah pembulat pelatihan

METODE Kuis non Test Telaah Kisah

MEDIA Lembar kerja

Lembar Kisah

WAKTU 1 Sesi ( 120 menit )

SETTING Individu, Kelompok Besar

SARANA LK.00C. Format Evaluasi

Md.00A. Kepastian pada mata uang

Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Pelatihan Paralegal Tahap 2 89

LANGKAH KEGIATAN

Langkah 01 : Pengantar. Jelaskan bahwa diakhir pelatihan ini diperlukan penilaian

peserta terhadap keseluruhan proses dan hasil. Untuk itu diminta

kesediaan peserta mengisi format evaluasi ( tanpa nama ) berdasar

keadaan senyatanya. Bagikan Lk 002. Format Evaluasi. Saat semua

selesai kumpulkan lembaran tersebut

Langkah 02 : Evaluasi lisan. Minta peserta duduk melingkar. Berikan kesempatan

tiap peserta membuat komentar tentang pelaksanaan pelatihan dalam

satu kalimat.

Langkah 03 : Penutup. Sebelum acara dikembalikan kepada panitia, tutup sesi

pelatihan dengan penyampaian kisah pembulat pelatihan Md.00A.

“Kepastian Pada Mata Uang”. Berikan ulasan sedikit tentang makna

kisah tersebut.

Selesai

Catatan :

Pelatihan Paralegal Tahap 2 90

LEMBAR KERJA LK. 00C

FORMAT EVALUASI AKHIR PELATIHAN PARALEGAL TAHAP 1

Di .......................................................... TGL .......................................................

Bubuhkan tanda ( X ) pada kolom score untuk setiap item evaluasi.

1 = kurang, 2 = sedang, 3 = baik, 4 = sangat baik

ITEM EVALUASI

SCORE

1

2

3

4

1. Pencapaian tujuan

2. Pengembangan Alur Tahap Pembahasan

3. Efektivitas Pilihan Metode

4. Kemampuan Fasilitator dalam

membangun dinamika pembahasan

5. Peran aktif peserta selama pelatihan

6. Peluang penerapan

7. Dukungan materi tertulis

8. Konsumsi , Akomodasi, Ruang

Pertemuan

Komentar lain

Pelatihan Paralegal Tahap 2 91

PANDUAN MEDIA Md. 00A

KEPASTIAN PADA MATA UANG

Jenderal Jepang termashur, Nobunaga Memutuskan untuk menyerang. Meskipun jumlah prajuritnya hanya Sepersepuluh dari jumlah prajurit musuh Ia yakin bahwa ia akan menang, tetapi para prajuritnya merasa sangsi Dalam perjalanan menuju peperangan, Mereka berhenti di sebuah kuil Shinto Sesudah berdoa di dalam kuil Nobunaga keluar dan berkata : ’Sekarang, aku akan melemparkan mata uang, Jika gambar kepala yang kelihatan, kita akan menang. Kalau angka yang kelihatan, kita akan kalah, Nasib akan terungkap sekarang’ Ia melemparkan mata uang. Tampak gambar Kepala. Para prajurit begitu bersemangat Maju perang, hingga mereka menang Dengan mudah Hari berikutnya seorang ajudan berkata kepada Nobunaga, ’Tak seorangpun dapat mengubah nasib yang sudah Ditakdirkan untuknya’ ’Memamg betul’ kata Nobunaga, sambil Menunjukkan mata uang rangkap, Yang kedua sisinya bergambar kepala.............

Ini kekuatan doa ? Kekuatan Takdir ?

Atau kekuatan iman yang yakin bahwa sesuatu akan terjadi ?