jurusan perbankan syariah fakultas...

155
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING FINANCE, FINANCE TO DEPOSIT RATIO, DAN NOMINAL BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE 2011-2015) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh M.Dahsya Karesna P NIM.1113085000043 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438H/2017M

Upload: phamnguyet

Post on 09-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING FINANCE,

FINANCE TO DEPOSIT RATIO, DAN NOMINAL BAGI HASIL

TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM

SYARIAH (PERIODE 2011-2015)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

M.Dahsya Karesna P

NIM.1113085000043

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438H/2017M

Page 2: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

ii

Page 3: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

iii

Page 4: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

iv

Page 5: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

v

Page 6: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : M. Dahsya Karesna Purnama

2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 9 September 1995

3. Alamat : Jalan Bahari 2 RT 007 / 007

Cilandak Jakarta Selatan, 12420

4. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK Bahari Jakarta Tahun 2000-2001

2. SDN 09 Cilandak Barat Tahun 2001-2007

3. SMPN 85 Jakarta Tahun 2007-2010

4. SMAN 46 Jakarta Tahun 2010-2013

5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2017

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Karya Ilmiah Siswa SMPN 85 Jakarta (2008)

2. Anggota Rohis SMAN 46 Jakarta(2012)

3. Anggota Futsal SMAN 46 Jakarta

4. Anggota Chelsea Indonesia Supporters Club (CISC) regional Tengerang

Selatan (2013- Sekarang)

Page 7: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Finance (NPF) , Finance Deposit to Ratio (FDR) dan Nominal Bagi

Hasil (NBH) terhadap Pembiayaan Mudharabah (PMD) pada bank umum syariah

di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 8 sampel Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia dengan periode 2011-2015. Teknik analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi dengan menggunakan data panel dengan

menggunakan bantuan program Eviews versi 9 dengan uji hipotesis Uji t, Uji F dan

Adjusted R Square. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan

seluruh variabel independen (DPK, NPF, FDR dan NBH) dalam penelitian ini

memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah (PMD). Secara

parsial diperoleh hasil bahwa hanya variabel DPK dan NBH yang memiliki

pengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah (PMD), sedangkan NPF dan

FDR tidak memiliki pengaruh signifikan.

Kata Kunci : Pembiayaan Mudharabah, Dana Pihak Ketiga, Non Performing

Finance, Finance to Deposit Ratio, Nominal Bagi Hasil

Page 8: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

viii

ABSTRACT

The purpose of this research is to the influence of Third Party Fund (DPK), Non

Performing Finance (NPF), Finance to Deposit Ratio (FDR), and Nominal of

Revenue Sharing to Mudarabah. Samples in this research are 8 Sharia Banks in

Indonesia form 2011-2015. This research used panel data regression analysis with

Eviews version 9 with hypotheses examination as of t test, F test and Adjusted R

Square. The result shows that independent variabel (DPK, NPF, FDR, and NBH)

simultaneously have significant effect towards Mudarabah (PMD). In partially, the

obtained result shows that DPK and NBH have significance effect on Mudarabah

(PMD), meanwhile NPF and FDR had no significance effect on Mudarabah.

Keywords : Mudarabah, Third Party Fund, Non Performing Finance, Finance

to Deposit Ratio, Nominal of Revenue Sharing

Page 9: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah dan nikmat-Nya kepada penulis serta menganugerahkan

kesehatan dan kemampuan berpikir sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing Finance,

Finance to Deposit Ratio dan Nominal Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan

Mudharabah Pada Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)”. Sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan

terselesaikan dengan baik tanpa bimbingan dukungan serta bantuan dari berbagai

pihak dari mulai periode perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini. oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak

yang berjasa dalam hidup penulis dan dalam penyusunan skripsi ini, yang terdiri

dari:

1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan, Bapak Dr. Amilin, SE,.

Ak., CA., QIA., BKP., selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Dr. Ade

Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H., selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, M.A., selaku Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA., selaku Ketua Jurusan dan Ibu Fitri

Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat kepada saya.

3. Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing penulis selama masa studi di Jurusan Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

x

4. Ibu Umiyati SE.I, M.SI., selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan selama

pembuatan skripsi ini hingga dapat saya selesaikan dengan baik. Terima kasih

atas segala saran dan dukungan yang Ibu berikan selama pembuatan skripsi,

semoga Allah SWT membalas kebaikan Ibu.

5. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat dan berharga untuk saya selama masa perkuliahan.

6. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Budi dan Ibu Tri. Terima kasih yang tak

terhingga atas segala ridho, do’a, kerja keras, bimbingan, nasihat, perhatian,

semangat dan dukungannya yang selalu kalian berikan kepada saya, hingga saya

mampu menyelesaikan seluruh tanggung jawab ini. Kedua kakak dan adikku

Sega, Aulia, Faza dan Alin yang memberikan perhatian kepada saya. Kalianlah

yang menjadi penyemangat saya untuk menyelesaikan pembuatan skripsi ini.

7. Angri Ramadhan dan Rifda Kamila yang membantu menulis baik dalam

pengumpulan data penelitian ataupun pengolahan data penelitian.

8. Seluruh teman-teman Kosjod Institute yang telah menemani, sebagai tempat

sharing, dan menjadi keluarga baru bagi penulis. Kalian luar biasa.

9. Teman Perbankan Syariah angkatan 2013 yang selalu kompak, memberikan

semangat, doa, dan cerita penuh warna selama masa kuliah.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis sudah melakukan upaya yang maksimal

agar sempurnanya skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan dan banyak kelemahan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak atas skripsi

ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Juli 2017

M. Dahsya karesna P

Page 11: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

xi

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 12

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 15

A. Landasan Teori ................................................................................................ 15

1. Pengertian Pembiayaan ............................................................................. 15

2. Jenis-jenis Pembiayaan ............................................................................. 16

a. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli .................................................. 16

b. Pembiayaan dengan prinsip sewa ....................................................... 18

c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil ................................................ 18

d. Pembiayaan dengan akad pelengkap ................................................... 19

3. Pembiayaan Mudharabah .......................................................................... 21

a. Pengertian Mudharabah ...................................................................... 21

b. Landasan Hukum ................................................................................ 23

c. Rukun dan Syarat Mudharabah ........................................................... 25

d. Bentuk-bentuk Mudharabah ................................................................ 28

Page 12: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

xii

e. Skema Pada Mudharabah .................................................................... 28

f. Fatwa Mengenai Pembiayaan Mudharabah ........................................ 29

4. Dana Pihak Ketiga..................................................................................... 31

5. Non Performing Finance ........................................................................... 34

6. Finance to Deposit Ratio ........................................................................... 37

7. Nominal Bagi Hasil ................................................................................... 38

B. Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 41

C. Keterkaitan Antar Variabel Independen dengan Dependen ............................ 49

1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Mudharabah .......... 49

2. Pengaruh Non Performing Finance Terhadap Pembiayaan Mudharabah . 50

3. Pengaruh Finance to Deposit Ratio Terhadap Pembiayaan Mudharabah . 52

4. Pengaruh Nominal Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Mudharabah ........ 53

5. Pengaruh DPK, NPF, FDR, NBH secara simultan terhadap Pembiayaan

Mudharabah..................................................................................................... 54

D. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 58

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 58

B. Metode Penentuan Sampel .............................................................................. 59

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 61

D. Metode Analisis Data ...................................................................................... 63

1. Uji Statistik Deskriptif .............................................................................. 63

2. Uji Stasioner Data ..................................................................................... 64

3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 64

a. Uji Multikolinearitas ........................................................................... 64

b. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 65

c. Uji Normalitas ..................................................................................... 65

d. Uji Autokorelasi .................................................................................. 66

4. Model Regresi Data Panel ......................................................................... 67

a. Common Effect Model ......................................................................... 67

b. Fixed Effect Model .............................................................................. 68

c. Random Effect Model (REM).............................................................. 69

Page 13: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

xiii

5. Pengujian Model Regresi Data Panel ........................................................ 69

d. Uji Chow ............................................................................................. 69

e. Uji Hausman ....................................................................................... 70

6. Pengujian Statistik ..................................................................................... 70

a. Uji t ..................................................................................................... 70

b. Uji F .................................................................................................... 72

c. Koefisien Determinasi ......................................................................... 72

d. Persamaan Model Regresi dengan Menggunakan Data Panel ............ 73

E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................................... 73

1. Variabel Dependen .................................................................................... 74

2. Variabel Independen ................................................................................. 74

a. Dana Pihak Ketiga (𝐗𝟏) ...................................................................... 74

b. Non Performing Finance (𝐗𝟐) ............................................................ 75

c. Finance to Deposit Ratio (𝐗𝟑) ............................................................ 75

d. Nominal Bagi Hasil (𝐗𝟒) .................................................................... 76

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 79

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 79

1. Bank Umum Syariah di Indonesia ............................................................ 79

a. Bank Mega Syariah ............................................................................. 79

b. Bank Muamalat ................................................................................... 80

c. Bank Rakyat Indonesia Syariah .......................................................... 80

d. Bank Panin Syariah ............................................................................. 81

e. Bank BCA Syariah ............................................................................. 81

f. Bank Syariah Bukopin ........................................................................ 82

g. Bank Syariah Mandiri ......................................................................... 83

h. Bank BNI Syariah .............................................................................. 83

B. Analsisis Statistik Deskriptif ........................................................................... 84

C. Uji Stasioneritas .............................................................................................. 93

D. Hasil Analisis dan Pembahasan ...................................................................... 94

1. Pengujian Model Data Panel ..................................................................... 94

a. Common Effect .................................................................................... 95

Page 14: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

xiv

b. Fixed Effect ......................................................................................... 96

c. Uji Chow ............................................................................................. 97

d. Random Effect ..................................................................................... 97

e. Uji Hausman ...................................................................................... 99

2. Pengujian Asumsi Klasik .......................................................................... 99

a. Uji Normalitas ..................................................................................... 99

b. Uji Multikolinearitas ......................................................................... 101

c. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 102

d. Uji Autokorelasi ................................................................................ 103

3. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 103

b. Uji t ................................................................................................... 103

c. Uji F .................................................................................................. 106

d. Koefisien Determinasi ....................................................................... 108

4. Model Regresi Data Panel ....................................................................... 109

E. Interpetasi dan Pembahasan ......................................................................... 111

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 124

A. Kesimpulan ................................................................................................... 124

B. Saran .............................................................................................................. 125

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 127

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 132

Page 15: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah ........................................................ 1

Tabel 1.2 Komposisi Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah

pada Bank Umum Syariah ...................................................................................... 3

Tabel 2.1 Kriteria Penilaian Non Performing Fiannce ......................................... 36

Tabel 2.2 Bank Syariah VS Bank Konvensional ................................................ 40

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 46

Tabel 3.1 Proses Pengambilan Sampel ................................................................. 60

Tabel 3.2 Sampel Penelitian .................................................................................. 61

Tabel 3.3 Oprasional Variabel Penelitian ............................................................. 77

Tabel 4.1 Deskriptif Rata-rata Pembiayaan Mudharabah Bank Umum Syariah .. 85

Tabel 4.2 Deskriptif Rata-rata DPK Bank Umum Syariah ................................... 86

Tabel 4.3 Deskriptif Rata-rata NPF Bank Umum Syariah .................................... 88

Tabel 4.4 Deskriptif Rata-rata FDR Bank Umum Syariah ................................... 90

Tabel 4.5 Deskriptif Rata-rata Nominal Bagi Hasil Bank Umum Syariah ........... 91

Tabel 4.6 Hasil Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) .......................................... 93

Tabel 4.7 Hasul Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) ......................................... 94

Tabel 4.8 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Common Effect......... 95

Tabel 4.9 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Fixed Effect .............. 96

Tabel 4.10 Hasil Uji Chow .................................................................................... 97

Tabel 4.11 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Random Effect ........ 98

Tabel 4.12 Hasil Uji Hausman .............................................................................. 99

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 101

Tabel 4.14 Tabel Uji White ................................................................................. 102

Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................... 103

Tabel 4.16 Uji t ................................................................................................... 104

Tabel 4.17 Uji F .................................................................................................. 107

Tabel 4.18 Koefisien Determinasi....................................................................... 108

Tabel 4.19 Hasi Regresi Data Panel .................................................................... 109

Tabel 4.20 Model Regresi Tiap Bank ................................................................. 111

Page 16: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum Syariah Tahun

2011-2015 ............................................................................................................... 5

Gambar 1.2 Perkembangan Non Performing Finance Tahun 2011-2015 ............... 7

Gambar 1.3 Perkembangan Finance to Deposit Ratio Tahun 2011-2015 ............... 8

Gambar 1.4 Perkembangan Nominal Bagi Hasil 2011-2015 ................................ 10

Gambar 2.1 Skema Mudharabah ........................................................................... 29

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 56

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas........................................................................ 100

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas setelah Transformasi ..................................... 101

Gambar 4.3 Grafik Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 102

Page 17: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengesahan Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

dan diberlakukannya kebijakan Spin Off telah mendorong bertambahnya jumlah

Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari bertambahnya

jumlah BUS yang semula hanya 3 (tiga) sampai tahun 2008, menjadi 11 (sebelas)

pada akhir tahun 2010. Dan terakhir jumlah bank syariah telah bertambah menjadi

12 pada tahun 2015 (www.ojk.go.id).

Tabel 1.1

Jaringan Kantor Perbankan Syariah

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

Bank Umum Syariah

- Jumlah Bank

- Jumlah Kantor

11

1.401

11

1.745

11

1.998

12

2.151

12

1.990

Unit Usaha Syariah

- Jumlah Bank Umum

Konvensional yang memiliki

UUS

- Jumlah Kantor

24

336

24

517

23

590

22

320

22

311

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

- Jumlah Bank

- Jumlah Kantor

155

364

158

401

163

402

163

439

163

446

Total Kantor 2.101 2.663 2.990 2.910 2.747

Sumber: (www.ojk.go.id).

Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun

dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun

dan menyalurkan

Page 18: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

2

dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank

lainnya hanya kegiatan pendukung

Bank Syariah dibentuk untuk menggantikan sistem perbankan murni Riba

(bank konvensional). Hal ini tidak mudah karena bank konvensional dalam satu

dekade terakhir konsisten tumbuh 15-25 kali lipat dibanding bank syariah. Market

Share perbankan syariah terhadap perbankan konvensional belum juga mencapai

5% sampai akhir 2014 meskipun usia bank syariah sudah mencapai dua dekade.

(Karim, 2007).

Ketika bank syariah pertama kali berkembang, baik di tanah air maupun di

mancanegara, seringkali dikatakan bahwa bank syariah adalah bank yang berinsip

syariah. Prinsip Syariah yang digunakan salah satunya adalah prinsip bagi hasil.

Produk bagi hasil merupakan produk yang membedakan bank syariah dengan bank

konvensional yang beroperasi dengan sistem bunga. Karena sesungguhnya bagi

hasil itu hanya merupakan bagian saja dari sistem operasi bank syariah. Bagi hasil

adalah bentuk return dari kontrak investasi, yakni yang termasuk ke dalam natural

uncertainty contracts. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem bagi hasil

sudah pasti merupakan satu praktik dari perbankan syariah (Karim, 2007).

Salah satu dari fungsi bank adalah menyalurkan dana. Untuk itulah dibuat

pembiayaan yang banyak jenis akadnya untuk menunjuang fungsi tersebut.

Pembiayaan juga dapat dijadikan sebagai pendapatan untuk bank. Produk

perbankan syariah terdiri dari 8 macam pembiayaan pada perbankan syariah, yaitu

akad wadiah, akad mudharabah, akad musyarakah, akad murabahah, akad salam,

Page 19: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

3

akad istishna, akad ijarah, dan akad qardh. Semua produk dibingkai dalam

mekanisme transaksi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syarih dan ketentuan

perundangan-undangan yang berlaku di Indonesia.

Tabel 1.2

Komposisi Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan

Murabahah pada Bank Umum Syariah

(2011-2016)

Sumber : (www.ojk.go.id).

Bank syariah dikenal dengan bank yang kegiatannya berprinsip syariah.

Bisa kita lihat diatas bahwa akad murabahah menjadi akad yang memiliki

komposisi lebih besar dan akad mudharabah menjadi akad dengan komposisi

terkecil. Dalam penelitian ini hanya berfokus pada akad mudharbah karena pada

akad ini memiliki potensial yang baik dalam perekonomian. Dominasi produk

pembiayaan dengan pola jual-beli ini antara lain disebabkan risiko yang dihadapi

bank syariah lebih kecil dibandingkan risiko pada skema pembiayaan bagi hasil

seperti mudharabah dan musyarakah. Tingginya tingkat risiko yang dihasilkan oleh

pembiayaan dengan skema mudharabah atau musyarakah dapat menimbulkan

pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) bagi bank syariah.

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Akad

Mudharabah

10.229 12.023 13.625 14.354 14.820 14.789

Akad Musyarakah 18.960 27.667 39.874 49.387 60.713 65.713

Akad Murabahah 56.365 88.004 110.565 117.371 122.111 125.635

Total 85.554 127.694 163.064 181.112 197.664 206,137

Page 20: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

4

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana

pemilik modal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola dengan suatu

perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam

paduan kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal dan keahlian dari mudharib.

(Karim, 2004).

Untuk mengatasi masalah kurangnya pada pembiayaan mudharabah perlu

dikaji apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produk-produk pembiayaan

mudharabah. Dalam penelitian ini faktor-faktor tersebut diantaranya Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Finance (NPF), Finance to Deposit Ratio (FDR)

dan Nominal Bagi Hasil.

Menyalurkan dana dan menghimpun dana merupakan kegiatan utama dalam

dunia perbankan. Oleh karena itu bank harus memiliki kemampuan yang baik

dalam hal pengumpulan dana pihka ketiga (DPK) (Kurniawasih, Gusnandar, 2014),

ibarat darah dana pihak ketiga (DPK) ini merupakan elemen penting dalam kegiatan

pembiayaan. Menurut Antonio (2001) dan Muhammad (2005) salah satu sumber

dana yang dapat digunakan untuk pembiayaan adalah simpanan masyarakat (DPK).

Semakin besar dana pihak ketiga yang dihimpun, akan besar pula volume

pembiayaan yang dapat dilakukan, termasuk pembiayaan mudharabah. Dari dua

pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) sangatlah

penting.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Kurniawasih, Gusnandar, 2014)

menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dalam regresi

Page 21: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

5

sederhana antara Dana Pihak Ketiga terhadap pembiayaan mudharabah pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.

Gambar 1.1

Perkembangan Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum Syariah

Tahun 2011-2015 (dalam Jutaan)

Sumber: (www.bi.go.id).

Setiap tahun DPK yang diterima BUS & UUS mengalami kenaikan dari

tahun 2011 Rp. 115.415 miliar, tahun 2012 Rp. 147.512 miliar, tahun 2013 Rp

183.534 miliar, tahun 2014 Rp 217.858 miliar, meningkat lagi menjadi 231.175

miliar pada tahun 2015 dan yang terakhir sampai bulan Juni 2016 DPK berjumlah

241.336 miliar. Melihat tabel diatas maka menunjukan semakin banyaknya

masyarakat yang menyimpan dananya di bank-bank syariah, dan

menunjukantingkat kepercayaan masyarakat pada bank syariah. Pertumbuhan DPK

yang signifikan ini harus diimbangi dengan penyaluran dana dalam berbagai bentuk

pembiayaan terutama disini pembiayaan mudharabah yang dapat memberikan

keuntungan bagi bank syariah.

11

5.4

15

14

7.5

12 18

3.5

34 21

7.8

58

23

1.1

75

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5

DANA PIHAK KETIGA2011-2015

Page 22: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

6

Dalam hal pembiayaan, kredit macet atau non performing finance

merupakan salah satu faktor yang diperhatikan karena semakin banyak NPF maka

jumlah modal akan berkurang dan berpengaruh pada volume jumlah pembiayaan

yang dikeluarkan bank syariah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Faikoh, 2008)

menyebutkan bahwa NPF berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah karena apabila jumlah NPF meningkat maka akan mengurangi modal

bank dan mengurangi pula jumlah pembiayaam. Namun, Penelitian selanjutnya

yang dilakukan oleh (Kurniawasih, Gusnandar, 2014) menyebutkan bahwa NPF

tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada Bank Umum

Syariah

Selanjutnya penelitian yang dilakukan (Dendawijaya, 2005) dalam

(Andraeny, 2011) menyebutkan bahwa implikasi bagi pihak bank sebagai akibat

timbulnya kredit bermasalah diantaranya akan mengakibatkan hilangnya

kesempatan income (pendapatan) dari kredit yang diberikan sehingga mengurangi

perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi rentabilitas bank.

Page 23: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

7

Gambar 1.2

Perkembangan Non Performing Finance

Tahun 2011-2015 (dalam persen)

Sumber: (www.bi.go.id).

Berdasarkan statistik perbankan Indonesia (SPI) periode Oktober 2015 yang

dipublikasi OJK, pada 2011 posisi NPF bank syariah mencapai 2,52%. Lalu NPF

bank syariah meningkat menjadi 2,26% pada 2012, dan 2,62% pada akhir 2013.

Namun, pada 2014 posisi NPF bank syariah kembali melonjak menjadi 4,33%.

Kemudian, pada Oktober 2015 posisi NPF bank syariah berada di level 4,73%.

Bank dalam menjalankan tugasnnya sebagai penyalur dana, maka harus bisa

menyalurkan dana secara baik. Semakin banyak Dana Pihak Ketiga (DPK) yang

dihimpun maka harus dibarengi dengan peyaluran yang maksimal.

Dalam hal ini Finance to Deposit Ratio (FDR) berfungsi untuk mengetahui

apakah Bank dapat menyalurkan dananya dengan baik. Apabila FDR mendekati 100%

maka kinerja bank dalam hal penyaluran bisa dibilang baik, namun apabila berlebih dari

angka 100% maka hal ini dapat menggambarkan bahwa bank kurang bisa

memaksimalkan dana yang ada di bank tersebut. Semakin tinggi rasio FDR maka bank

menjalankan intermediasinya dengan baik. Semakin tinggi FDR maka pembiayaan yang

diberikan akan meningkat begitu juga sebaliknya.

2.52 2.262.62

4.334.73

0

1

2

3

4

5

2011 2012 2013 2014 2015

dal

am p

erse

n (

%)

NPF2011-2015

Page 24: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

8

Gambar 1.3

Perkembangan Finance to Deposit Ratio

Tahun 2011-2015 (dalam persen)

Sumber: Website masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2015

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa FDR Bank Umum Syariah setiap

tahunnya mengalami kondisi yang fluktuatif. Hal ini dapat dilihat FDR terendah

terjadi pada tahun 2011 yaitu pada Bank Victoria Syariah sebesar 46,08% dan

tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu pada Maybank Syariah sebesar 289,20%.

FDR yang melebihi batas yang sudah ditentukan oleh Bank Indonesia terjadi yaitu

pada Bank Panin Syariah tahun 2011, 2012 dan pada Maybank Syariah tahun 2011

sampai dengan 2015.

Seperti dalam penelilitan terdahulu yang dilakukan oleh Yoga (2015) yang

berjudul Pengaruh FDR, NPF ROA, dan CAR Terhadap Pembiayaan Mudharabah

(Survey pada Bank syariah yang listing di Busrsa Efek Indonesia pada Tahun 2009-

2013) memberikan kesimpulan bahwa FDR berpengaruh positif signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah. Kemudia penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh

Trisnadi (2014) yang berjudul Pengaruh FDR dan DPK Terhadap Pembiayaan

Mudharabah (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah yang terdaftar dalam Bank

0.00%

50.00%

100.00%

150.00%

200.00%

250.00%

300.00%

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

BSM BCAS BNIS BRIS

BMS BUKOPINS PANINS MUAMALAT

VICTORIAS BJBS MAYBANKS

Page 25: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

9

Indonesia Tahun (2012-2014) menyimpulkan bahwa FDR berpengaruh terhadap

Pembiayaan mudharabah di Bank Umum Syariah.

Dalam pembiayaan mudharabah tentu adanya hal bagi hasil. Bahkan tingkat

bagi hasil menjadi patokan apakah pembiayaan itu diminati apa tidak karena

semakin tinggi tingkat bagi hasil, maka orang-orang akan menggunakan produk

pembiayaan termasuk pembiayaan mudharabah. Jumlah bagi hasil yang dibagikan

dalam pembiayaan mudharabah mempengaruhi kepada pembiayaan mudharabah .

Tingkat bagi hasil merupakan cara yang digunakan untuk membagi keuntungan atas

suatu pembiayaan syariah. Jika sudah diketahui tingkatnya maka akan dibagikan

bagi hasil kepada nasabah.

Pada Tahun 2011 sampai dengan 2015 jumlah bagi hasil yang diberikan

mengalami kenaikan. Pada Tahun 2011 jumlah bagi hasil yang diberikan sebesar

1,9 Triliun, dan pada tahun 2012 dan 2013 bertambah menjadi 2,1 Triliun dan 2,4

Triliun. Mengalami kenaikan juga pada tahun 2014 dan 2015 yaitu menjadi 3,02

Triliun dan 3,08 Triliun. Jumlah bagi hasil yang tinggi dapat memberikan stimulasi

yang baik suatu pembiayaan syariah. Jadi semakin tinggi tingkat bagi hasil maka

akan memberikan pengaruh yang positif terhadap pembiayaan mudharabah.

Page 26: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

10

Gambar 1.4

Perkembangan Nominal Bagi Hasil pada Bank Umum Syariah

Tahun 2011-2015 (dalam jutaan)

Sumber: (www.bi.go.id).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Iyonu dkk, yang berjudul Tingkat

Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Mudhrabah menyatakan bahwa adanya pengaruh

yang siginifikan antara tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mudharabah pada

Bank Syariah di Indonesia. Namun pada penelitian yang dilakukan oleh (Nugraha,

2014) menyebutkan bahwa Berdasarkan hasil perhitungan uji t, secara parsial

tingkat bagi hasil tidak berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah. Hal

ini sama dengan penelitian (Wahab, 2014) yang menyatakan bahwa tingkat bagi

hasil tidak berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah. Semakin tinggi

tingkat bagi hasil yang ditawarkan maka jumlah bagi hasil yang diberikan nantinya

kepada nasabah juga tinggi, dan apabila hal ini diterapkan oleh Bank Syariah di

1.92.1

2.4

3.02 3.08

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

2011 2012 2013 2014 2015

dal

am t

riliu

n

Nominal Bagi Hasil

Page 27: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

11

Indoensia maka akan akan meningkatkan jumlah pembiayaan mudharabah pada

Bank Syariah Indonesia.

Oleh karena itu untuk melakukan penelitian ini untuk mengetahui fakta

mengenai seberapa besar pengaruh dari Dana Pihak Ketiga, Non Performing

Finance, Finance to Deposit Ratio dan Nominal Bagi Hasil terhadap Pembiayaan

Mudharabah. Selain itu adanya perbedaan dan hasil yang tidak konsisten dari

penelitian terdahulu sehingga penulis ingin menguji kembali faktor-faktor tersebut

untuk mencari hasil yang terbaik. Penulis juga ingin memberikan informasi bahwa

Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Finance (NPF), Finance to Deposit

Ratio (FDR) dan Nominal Bagi Hasil dapat mempengaruhi pembiayaan

mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan diatas maka topik ini

menjadi menarik untuk dibahas. Demikian makan penulis akan membahasnya lebih

lnjut dalam bentuk skripsi dengan judul: “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non

Performing Finance, Finance to Deposit Ratio dan Nominal Bagi Hasil

Terhadap Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah (Periode

2011-2015)”

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan diatas,

maka penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam

penelitian ini yaitu :

Page 28: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

12

1. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Finance (NPF), Finance to Deposit Ratio (FDR) dan Nominal Bagi

Hasil (NBH) secara parsial terhadap Pembiayaan Mudharabah?

2. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing Finance

(NPF), Finance to Deposit Ratio (FDR) dan Nominal Bagi Hasil

secara simultan terhadap Pembiayaan Mudharabah?

3. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi Pembiayaan

Mudharabah Bank Umum Syariah di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk,

1. Untuk menjelaskan pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Finance (NPF), Finance to Deposit Ratio (FDR) dan

Nominal Bagi Hasil (NBH) secara parsial terhadap Pembiayaan

Mudharabah.

2. Untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh Dana Pihak Ketiga

(DPK), Non Performing Finance (NPF), Finance to Deposit Ratio

(FDR) dan Nominal Bagi Hasil (NBH) secara simultan terhadap

Pembiayaan Mudharabah.

3. Untuk menjelaskan variabel yang paling dominan mempengaruhi

Pembiayaan Mudharabah Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 29: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

13

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah

1. Teoritis

a. Akademis

Akademisi di harapakan dapat mengetahui wawasan di

bidang perbankan syariah mengenai analsisis pengaruh Dana Pihak

Ketiga, Non Performing Financing, Finance to Deposit Ratio dan

Nominal Bagi Hasil terhadap Pembiayaan Mudharabah pada Bank

Umum Syariah.

b. Peneliti

Peneliti diharapkan dapat menambah wawasan serta

pengetahuan dibidang ekonomi dan lembaga keuangan syariah

khususnya perbankan syariah dan akad mudharabah, serta sebagai

ajang ilmiah untuk menerapkan berbagai teori yang didapat di

bangku kuliah.

2. Praktisi

a. Perbankan

Sebagai saran untuk bank syariah bagaimana Dana Pihak

Ketiga, Non Performing Finance, Finance to Deposit Ratio dan

Nominal Bagi Hasil dapat mempengaruhi Pembiayaan mudharabah

pada bank umum syariah.

Page 30: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

14

b. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu serta

informasi kepada masyarakat tentang ekonomi islam dan lembaga

keuangan syariah khususnya perbankan syariah serta akad-akad di

dalam perbankan syariah khususnya untuk akad mudharabah..

Page 31: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pembiayaan

Dalam era yang sudah maju ini kebutuhan manusia sungguh sangat

beragam. Kebutuhan itu meliputi kebutuhan primer, skunder, maupun tersier.

Untuk itu manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan dalam hidupnya. Terkadang

manusia tidak sanggup untuk melengkapi kebutuhan hidupnya yang terhalang oleh

kurangnya dana yang dimiliki. Dengan pereknomian yang sudah maju saat ini

munculah jasa pembiayaan atau kredit yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan

Bank.

Pasal 1 ayat (25) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun

2008 tentang Perbankan Syariah, menyatakan: Pembiayaan adalah penyediaan dana

atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli

dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh

Page 32: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

16

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa”.

Selanjutnya yang di kemukakan oleh Antonio (2001) “Pembiayaan yaitu

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak - pihak yang

merupakan defisit unit”.

Selanjutnya Kasmir (2008) mengemukakan bahwa Pembiayaan adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah suatu

kegiatan penyediaan dana yang dikeluarkan oleh satu pihak kepada pihak lain guna

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

2. Jenis-Jenis Pembiayaan

Salah satu fungsi bank adalah penyaluran dana. Dalam menyalurkan

dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ke

dalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunanya (Karim,

2004), yaitu:

a. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya

perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat

Page 33: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

17

keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang

yang dijual.

1) Pembiayaan Murabahah

Murabahah yang berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah

transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya.

Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli.

Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah

keuntungan (margin) (Karim, 2004).

2) Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjual

belikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara

tangguh sementara pembayaran dilakukan tunai. Bank bertindak

sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual. Sekilas

transaksi ini mirip jual beji ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas,

kualitas, harga dan waktu penyerahan barang harus ditentukan

secara pasti.

3) Pembiayaan Istishna

Produk istishna menyerupai produk salam, tapi dalam Istishna

pembayaran dapat dilakukan oleh bank beberapa kali (termin)

pembayaran. Ketentuan umum Pembiayaan Isthisna adalah

spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam ukuran,

mutu dan jumlahnya. Harga jual jual yang telah disepakati tidak

boleh berubah selama akad berlangsung. Jika terjadi perubahan dari

Page 34: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

18

kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad

ditandatangani, seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah.

b. Pembiayaan dengan prinsip sewa

Transaksi Ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi pada

dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan jual beli, tapi perbedaanya terletak

pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek transaksinya adalah

barang pada ijarah objek transaksinya adalah manfaat. Pada akhir masa

sewa, bank dapat saja menjual barang yang disewakannya kepada nasabah.

Karena itu dalam perbankan syariah dikenal dengan IMBT (ijarah

muntahhiyah bittamlik) atau sewa yang diikuti dengan berpindahnya

kepemilikan (Karim, 2004).

c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil

adalah sebagai berikut:

1) Pembiayaan Musyarakah

Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah. Transaksi

ini dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk

meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama.

Semua usaha melibatkan dua pihak atau lebihdimana mereka secara

bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang

berwujud maupun tidak berwujud.

Page 35: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

19

2) Pembiayaan Mudharabah

Secara spesifik terdapat bentuk musyarakah yang popular dalam

produk perbankan syariah yaitu mudharabah. Mudharabah adalah

bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal

(shahib al-maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola

(mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk

ini menegaskan kerja sama dalam paduan kontribusi 100% modal

kas dari shahib al-maal dan keahlian dari mudharib.

d. Pembiayaan dengan akad pelengkap

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya

diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk

mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Namun dalam akad pelengkap ini

dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

melaksanakan akad ini. Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk

menutupi biaya yang benar-benar timbul. Uraian berikut ini akan membahas

akad-akad pelengkap ini.

1) Hiwalah (Alih Utang-Piutang)

Zuhayli dengan menguntip kitab Al-Inayah mendefinisikan

hiwalah sebagai perpindahan utang dari tanggungan ashil (muhil)

kepada muhal’alaih (orang yang bertanggung jawab setelah

hiwalah). Tujuan fasilitas hiwalah adalah untuk membantu supplier

mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.

Page 36: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

20

Bank mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang (Huda,

2012).

2) Rahn (Gadai)

Menjadikan sesuatu (barang) sebagai jaminan terhadap hak

(piutang) yang mungkin dijadikan sebagai pembayar hak (piutang)

tersebut, baik seluruhnya maupun sebagiannya. Tujuan akad rahn

adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada

bank dalam memberikan pembiayaan.

3) Qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali. Akad ini bisa dikatagorikan sebgai

akad saling bantu membantu dan bukan transaksi komersial. Dengan

kata lain Qard merupakan suatu akad pembiayaan kepada nasabah

tertentu dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengambalikan

dana pada waktu yang telah disepakati kedau belah pihak (Huda,

2012).

4) Wakalah (perwakilan)

Wakalah merupakan akad penyerahan kekuasanaan dimana

seseorang menunjuk sesorang untuk menjadi penggantinya dalam

bertindak. Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila

naswabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya

melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukaan L/C, inkaso

dan transfer uang.

Page 37: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

21

5) Kafalah (Garansi Bank)

Menurut Al-mawardi (ulama mazhab Syafii) kafalah

memiliki arti yaitu penjamin. Secara lebih komperhensif kafalah

adalah akad pemberian jaminan yang diberikan satu pihak kepada

pihak lain dimana pemberi jaminan bertanggung jawab atas

pembayaran suatu hutang yang menjadi hak penerima jaminana

(Huda, 2012).

Fasilitasi ini diberikan oleh bank dalam rangka mendukung

kelancaran transaksi bisnis nasabah dengan berbagai pihak dengan

memberikan perlindungan terhadap mitra usaha nasabah

3. Pembiayaan Mudharabah

a. Pengertian Mudharabah

Mudharabah adalah akad yang telah dikenal oleh umat

muslim sejak zaman nabi, bahkan telah dipraktekan oleh bangsa

Arab sebelum turunya Islam. Ketika Nabi Muhammad Saw.

berprofesi sebagai pedagang, ia melakukan akad mudaharabah

dengan Khadijah. Dengan demikian, ditinjau dari segi hukum Islam,

maka praktek mudharabah ini dibolehkan, baik menurut Al-quran,

Sunnah, maupun Ijma (Karim, 2004).

Dalam praktek mudharabah antara Khadijah dengan nabi,

saat itu Khadijah mempercayakan barang dagangannya untuk dijual

oleh Nabi Muhammad Saw. ke luar negeri. Dalam kasus ini,

khadijah berperan sebagai pemilik modal (shahibul maal),

Page 38: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

22

sedangkan Nabi Muhammad Saw. berperan sebagai pelaksana usaha

(mudharib) (Karim, 2004).

Bentuk kontrak dua pihak dimana satu pihak berperan

sebagai pemilik modal dan mempercayakan jumlah modalnya untuk

dikelola oleh pihak kedua, yakni si pelaksana usaha, dengan tujuan

untuk mendapatkan untung disebut akad mudharabah. Atau

singkatnya akad mudharabah adalah persetujuan kongsi antara harta

dari salah satu pihak dengan kerja dari pihak lain (Karim, 2004).

Mudharabah yaitu adalah ketika tenaga kerja dan pemilik modal

bergabung bersama-sama sebagai mitra usaha untuk kerja. (Abdul,

1992:).

Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang dimana

pemilik modal menyerahkan hartanya kepada pengusaha untuk

diperdagangkan dengan pembagian keuntungan yang disepakati

dengan ketentuan bahwa kerugian ditanggung oleh pemilik modal,

sedangkan pengusaha tidak dibebani kerugian sedikitpun, kecuali

kerugian berupa tenaga dan kesungguhan (Sutedi, 2009).

Mudharabah pada dasarnya dapat dikategorikan kedalam

satu bentuk musyarakah (perkongsian). Namun para cendikiawan

fikih Islam meletakan mudharabah dalam posisi khusus dan

memberikan hukum tersendiri (Wirdyaningsih, 2005).

Page 39: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

23

Karnaen Perwaatmadja (1992) mengemukakan, bahwa al-

mudharabah adalah penyertaan modal dalam suatu perusahaan

pemerintah atau swasta dalam bentuk pembagian laba,

Kasmir (2008) mengemukakan, bahwa mudharabah

merupakan akad kerja sama antara dua pihak, dimana pertama

menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi pengelola.

Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam

kontrak. Apabila rugi, maka akan ditanggung pemilik modal selama

kerugian diakibatkan kelalaian pengelola.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa mudharabah adalah kerja sama yang dilakukan oleh dua

belah pihak atau lebih dimana pemilik dana menyerahkan sejumlah

modal kepada seseorang untuk dipergunakan dan keuntungan dibagi

sesuai kesepakatan diawal.

b. Landasan Hukum

1. Al-Quran

"..dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari

sebagian karunia Allah SWT.." (QS. Al- Muzzammil : 20) (Antonio,

2007)

Page 40: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

24

"..apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka

bumi dan carilah karunia Allah SWT..." (QS. Al-jumuah: 10)

(Antonio, 2007)

Kedua ayat diatas dapat kita lihat bahwa Allah swt menyuruh

kita melakukan upaya perjalanan usaha.

2. Al-Hadits

Dalam Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa

Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib, jika memberikan dana ke

mitra usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya

tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang bahaya,

atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan tersebut, yang

bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut.

Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah saw. dan

Rasulullah pun membolehkannya. (HR Thabrani) (Antonio, 2007)

Dari Shalih bin Shuhaib r.a bahwa Rasulullah saw.

bersabda,' Tiga yang didalamnya terdapat keberkatan: jual beli

secara tangguh, mudharbah, dan mencampur gandum dengan tepung

untuk keperluan rumah bukan untuk dijual. (HR Ibnu Majah

No.2280, kitab at-Tijarah) (Antonio, 2007)

Page 41: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

25

3. Ijma

Diriwayatkan oleh wahbah Zuhaily, sejumlah sahabat

menyerahkan (kepada orang, mudharib) harta anak yatim

sebagai mudharabah dan tak ada seorang pun mengingkari mereka.

karenanya, hal itu dipandang sebagai ijma (Wasitho, 2012).

c. Rukun dan Syarat Mudharabah

1) Rukun Mudharabah

Dalam buku (Karim, 2011) Faktor-faktor yang harus ada

(rukun) dalam akad mudahrabah adalah

1. Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha)

Faktor pelaku ini sangat penting karena apabila pemilik dana

dan pengelola dana tidak ada maka akad mudharabah tidak ada pula.

2. Objek mudharabah (modal dan kerja)

Faktor kedua ini merupakan konsekuensi logis dari tindakan

yang dilakukan oleh para pelaku. Pemilik dana menyerahkan

modalnya sebagai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha

menyerahkan kerjanya sebagai objek mudharabah.

3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul)

Faktor ketiga ini merupakan persetujuan kedua belah pihak,

merupakan konsekuensi dari prinsip sama-sama rela. Disini kedua

belah pihak harus secara rela bersepakat untuk mengikatkan diri

dalam akad mudharabah.

Page 42: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

26

4. Nisbah keuntungan

Faktor yang keempat ini adalah merupakan rukun yang khas

dalam akad mudharabah, yang tidak ada dalam akad jual beli.

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak ditrerima oleh kedua

pihak yang bermudharabah. Mudharib mendapatkan imbalan atas

kerjanya, sedangkan shahibul maal mendapat imbalan atas

penyertaan modal. Nisbah keuntungan ini yang akan mencegah

terjadinya perselisihan antara kedua belah pihak mengenai cara

pembagian keuntungan (Karim, 2011).

2) Syarat Pembiayaan Mudharabah

Menurut Sayyid Sabiq, rukun mudharabah adalah ijab dan

kabul yang keluar dari orang yang memiliki keahlian. Syarat-syarat

sah mudharabah adalah berhubungan dengan rukun-rukun

mudharabah itu sendiri Syarat-syarat sah mudharabah adalah

sebagai berikut. (Abdullah, 2011)

a) modal atau barang yang diserahkan itu berbentuk uang tunai.

Apabila barang itu berbentuk emas atau perak batangan

(tabar) emas hiasan atau barang dagangan lainnya, maka

mudharabah tersebut batal.

b) bagi orang yang melakukan akad, disyaratkan mampu

melakukan tasharaf, maka akan dibatalkan akad anak-anak

yang masih kecil, orang gila, dan orang-orang dibawah

pengapuan.

Page 43: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

27

c) modal harus diketahui dengan jelas agar dapat dibedakan

antara modal yang diperdagangkan dengan laba atau

keuntungan dari perdagangan tersebut yang akan dibagikan

kepada dua belah pihak, sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati.

d) Keuntungan yang akan menjadi milik pengelola dan pemilik

modal harus jelas persentasenya, umpamanya setengah,

sepertiga, atau seperempat.

e) Melafazkan ijab dari pemilik modal, misalnya aku serahkan

uang ini kepadamu untuk dagang, jika ada keuntungan akan

dibagi dua dan kabul dari pengelola.

f) Mudharabah bersifat mutlak, pemilik modal tidak mengikat

pengelola harta untuk berdagang di negara tertentu,

memperdagangkan barang-barang tertentu, pada waktu

tertentu sementara di waktu lain tidak karena persyaratan

yang mengikat sering menyimpang dari tujuan akad

mudharabah, yaitu keuntungan. Bila dalam Mudharabah ada

persyaratan-persyaratan, maka mudharabah tersebut menjadi

rusak menurut pendapat al-Syafii dan Malik. Sedangkan

menurut Abu Hanifah dan Ahmad Ibn Hanbal, mudharabah

tersebut sah.

Page 44: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

28

d. Bentuk-Bentuk Mudharabah

Pada prinsipnya, mudahrabah sifatnya mutlak di mana

shaibul maal tidak menetapkan restriksi atau syarat-syarat tertentu

kepada si mudharib. Bentuk mudharabah ini disebut dengan

mudharabah mutlaqah (Karim, 2011). Namun demikian, apabila

dipandang perlu, sahibul maal boleh menetapkan batasan-batasan

atau syarat-syarat tertentu guna menyelamatkan modalnya dari

risiko kerugian. Syarat-syarat ini harus dipenuhi oleh si mudharib,

jenis mudharabah sepertiu ini disebut mudharabah muqayyadah.

Jadi pada dasarnya terdapat dua bentuk mudharabah, yaitu mutlaqah

dan muqayyadah.

Namun sekarang mudharabah muqayadah dibagi lagi

menjadi dua jenis, yakni on belence sheet dan yang off balance

sheet. Dalam mudharabah on balance sheet, aliran dana terjadi dari

satu nasabah investor ke sekelompok pelaksana usaha. Sedangkan

yang off balance sheet aliran dan berasal dari satu nasabah investor

kepada satu nasabah pembiayaan. Disini bank hanya bersifat

arranger saja. Dan bank tidak menerima bagi hasil hanya

mendapatkan fee karena sebagai arranger. Kenapa dikatakan on

balance sheet, karena dicatat dalam neraca bank. Sedangkan off

balance sheet dapat diswebabkan karena transaksi ini tidak dicatat

di neraca bank, tetapi hanya dicatat dalam rekening administratife.

(Karim, 2011).

Page 45: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

29

e. Skema Pada Mudharabah

Gambar. 2.1

Skema Mudharabah

Sumber: Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Wirdyaningsih

dkk (2005)

f. Fatwa Mengenai Pembiayaan Mudharabah

Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 07/DSN-

MUI/IV/2000 tanggal 4 April 2000 tentang pembiayaan

mudharabah (Ikatan Bankir Indonesia: 2014) dengan Ketentuan

Pembiayaan:

1) Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan

oleh LKS kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif.

2) Dalam pembiayaan ini LKS sebagai shahibul maal (pemilik

dana) membiayai 100 % kebutuhan suatu proyek (usaha),

sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib

atau pengelola usaha.

3) Jangka waktu usaha, tatacara pengembalian dana, dan

pembagian keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan

kedua belah pihak (LKS dengan pengusaha).

Page 46: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

30

4) Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah

disepakati bersama dan sesuai dengan syari’ah; dan LKS tidak

ikut serta dalam managemen perusahaan atau proyek tetapi

mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.

5) Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam

bentuk tunai dan bukan piutang.

6) LKS sebagai penyedia dana menanggung semua kerugian akibat

dari mudharabah kecuali jika mudharib (nasabah) melakukan

kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian.

7) Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada

jaminan, namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan,

LKS dapat meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga.

Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila mudharib terbukti

melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati

bersama dalam akad.

8) Kriteria pengusaha, prosedur pembiayaan, dan mekanisme

pembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan memperhatikan

fatwa DSN.

9) Biaya operasional dibebankan kepada mudharib.

10) Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan kewajiban

atau melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan, mudharib

berhak mendapat ganti rugi atau biaya yang telah dikeluarkan.

Page 47: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

31

4. Dana Pihak Ketiga (DPK)

a. Pengertian Dana Pihak ketiga

Dana Pihak Ketiga adalah dana berasal dari masyarakat atau

nasabah yang terdiri giro, tabungan dan simpanan berjangka,

sertifikat deposito dan kewajiban segera lainnya (Riyadi, 2006)

Dana-dana masyarakat yang disimpan dalam bentuk

merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan bank yang

terdiri dari 3 jenis, yaitu dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan.

Kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana

merupakan fokus utama kegiatan bank syariah. Oleh karena itu,

untuk dapat menyalurkan dana secara optimal, bank harus memiliki

kemampuan dalam mengumpulkan dana pihak ketiga, karena DPK

ini merupakan sumber utama pembiayaan bank syariah. (Gusnandar,

2014).

Keberadaan dana pihak ketiga bagi lembaga

perbankan/pembiayaan ibaratnya adalah darah dalam tubuh

manusia, oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kinerja usaha

maka tantangan yang dihadapi lembaga pembiayaan syariah di

Indonesia adalah bagaimana meningkatkan volume dana pihak

ketiga terutama dana-dana yang bersifat murah. Dengan

meningkatkan dana pihak ketiga maka jangkauan dan kualitas

pelayanan akan semakin meningkat pula (Fitri, 2016).

Page 48: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

32

Menurut Antonio (2001) dan Muhammad (2005) salah satu

sumber dana yang dapat digunakan untuk pembiayaan adalah

simpanan masyarakat (DPK). Semakin besar dana pihak ketiga yang

dihimpun, akan semakin besar pula volume pembiayaan yang dapat

disalurkan termasuk didalamnya pembiayaan mudharabah. Wibowo

(2007) dalam Trisnadi (2013) juga mengungkapkan bahwa besar

kecilnya penyaluran dana yang diberikan bank syariah sangat

dipengaruhi oleh besar kecilnya dana pihak ketiga (DPK).

Menurut Fitri (2016) Salah satu sumber dana yang

digunakan dalam pembiayaan antara lain dana simpanan atau dana

dari nasabah. Sehingga semakin besar dana pihak ketiga yang

tersedia, maka Bank Syariah akan lebih banyak menawarkan

pembiayaan. Secara teoritis dan empiris dana pihak ketiga

(DPK) terbukti memiliki peranan yang strategis terhadap

kinerja lembaga pembiayaan syariah yang meliputi aspek

kepastian manajemen untuk memberikan pembiayaan/kredit,

dan memengaruhi kinerja usaha terutama pada upaya

menciptakan laba operasional yang sangat menentukan

kelangsungan usaha lembaga pembiayaan syariah.

b. Penggunaan Dana Pihak Ketiga

Bank dalam menjalankan aktivitasnya berfungsi sebagai

financial intermediary sehingga setelah berhasil menghimpun dana

dari pihak ketiga, bank syariah berkewajiban untuk menyalurkan

Page 49: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

33

dana tsb untuk pembiayaan. Alokasi penggunaan dana bank syariah

pasa dasarnya dapat dibagi dalam dua bagian penting, yaitu

(Muhammad, 2005):

a. Aktiva yang menghasilkan (earning asset),

adalah aset bank yang digunakan untuk menghasilkan

pendapatan. Aset ini disalurkan salam bentuk investasi yang

terdiri dari:

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah).

2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (Musyarakah).

3. Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli (Al-Ba'i).

4. Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa (Ijarah dan Ijarah wa

Iqtina)

5. Surat-surat berharga syariah dan investasi lainnya

b. Aktiva yang tidak menghasilkan (non earning asset)

1. Aktiva dalam bentuk uang tunai (cash asset), terdiri dari uang

tunai, cadangan likuiditas (primary reserve) yang harus

dipelihara pada bank sentral, giro pada bank dan item-item

tunai lain yang masih dalam proses penagihan (collection).

2. Pinjaman (qard), merupakan salah satu kegiatan bank

syariah dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya sesuai

dengan ajaran Islam.

3. Penanaman- Penanaman dana dalam aktiva tetap dan

investaris (premisis dan equipment).

Page 50: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

34

5. Non Performing Finance (NPF)

Non Performing Finance (NPF) merupakan suatu keadaan

dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar atau seluruh

kewajibannya kepada bank seperti yang telah dijanjikan (Mudrajat

dan Suharjono, 2002).

Faikoh (2008) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa

Non Performing Finance memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Pembiayaan mudharabah. Tingginya tingkat kemungkinan

kegagalan dalam pembiayaan bermasalah akan berdampak negatif

bagi pihak bank.

Dendawijaya (2005) menyebutkan bahwa implikasi bagi

pihak bank sebagai akibat timbulnya kredit bermaslah diantaranya

akan mengakibatkan hilangnya kesempatan memperoleh income

(pendapatan) dari kredit yang diberikan sehingga mengurangi

perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi rentabilitas bank.

Peningkatan non performing financing akan berpengaruh

terhadap peningkatan jumlah Penyisihan Penghapusan Aktiva

Produktif (PPAP) yang harus dibentuk oleh pihak bank syariah

sesuai ketentuan dari Bank Indonesia. Bila hal ini berlangsung terus-

menerus, maka akan mengurangi modal bank syariah sehingga akan

berpengaruh terhadap kemampuan bank dalam menyalurkan

pembiayaan, termasuk di dalamnya pembiayaan berbasis bagi hasil.

Page 51: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

35

Christie (2007) juga menjelaskan bahwa apabila terjadi

peningkatan jumlah pembiayaan bermasalah (Non Performing

Financing / NPF) maka akan menurunkan jumlah pembiayaan, yang

dalam hal ini adalah pembiayaan mudharabah

Menurut Rivai (2007), Non Performing Finance (NPF) atau

pembiayaan bermasalah berarti pembiayaan yang pelaksanaannya

belum mencapai atau memenuhi target yang diinginkan pidak bank

seperti:

a. Pengambilan pokok atau bagi hasil yang bermasalah.

b. Pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya risiko

dikemudian hari bagi bank.

c. Pembiayaan yang termasuk dalam golongan khusus,

diragukan dan macet.

d. Golongan lancar yang berpotensi terjadi penunggakan

dalam pengembalian.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.9/1PBI/2007

tentang sistem penilaian kesehatan bank berdasarkan prinsip

syariah, NPF dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 52: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

36

Dalam melakukan pembayaran angsurang, nasabah

tidak selalau lancar pasti ada saja nasabah yang telat bayar. Hal

ini menyebabkan adanya kolektabilitas pembiayaan. Ada lima

macam kategori dari kolektabilitas yaitu

1) Kolektabilitas 1 disebut lancer

2) Kolektabilitas 2 disebut kurang lancer

3) Kolektabilitas 3 disebut diragukan

4) Kolektabilitas 4 disebut perhatian khusus

5) Kolektabilitas 5 disebut macet

Adapun kriteria penilaian peringkat dari NPF yang di

tetapkan oleh BI bila disajikan dalam table adalah sebagai beriku

Tabel 2.1 Kriteria Penilaian Peringkat

Non Performing Finance (NPF)

Sumber: SE BI No.9/24/Dpbs Tanggal 30 Oktober 2007

Peringkat Nilai NPF Predikat

1 NPF < 2% Sangat Baik

2 2% ≤ NPF ≤ 5% Baik

3 5% ≤ NPF ≤ 8% Cukup Baik

4 8% ≤ NPF 12% Kurang Baik

5 NPF ≥ 12 Tidak Baik

𝑁𝑃𝐹 =Pembiayaan Bermasalah

Total Pembiayaanx 100%

Page 53: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

37

6. Finance to Deposit Ratio (FDR)

Menurut Dendiwijaya (2005) dalam Wahab (2014) Loan to

Deposit Ratio (LDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank

dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan

dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditas-nya.

Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah

perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan

dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank (Muhammad,

2005). Seberapa besar pembiayaan yang diberikan kepada

masyarakat atau nasabah, bank harus mampu mengimbanginya

dengan segera memenuhi kebutuhan akan penarikan kembali dana

sewaktu-waktu oleh deposan. FDR diartikan sebagai perbandingan

antara pembiayaan yang diberikan dengan dana yang diterima bank.

FDR ini menjadi salah satu rasio likuiditas bank yang berjangka

waku agak panjang.

Menurut Reswanda (2012) bahwa Financing to Deposit

Ratio bernilai positif terhadap pembiayaan, sehingga perkembangan

financing to deposit ratio berbanding lurus dengan pembiayaan.

Menurut Setiawan (2012) Financing to Deposit Ratio adalah

rasio yang menggambarkan tingkat kemampuan bank syariah dalam

mengembalikan dana kepada pihak ketiga melalui keuntungan yang

diperoleh dari pembiayaan mudharabah.

Page 54: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

38

Menurut Wibowo (2007) Financing to Deposit Ratio (FDR)

diartikan Sebagai perbandingan antara pembiayaan yang diberikan

dengan dana yang diterima bank. FDR ini menjadi salah satu rasio

likuiditas bank yang berjangka waku agak panjang.

Dari penjelasan teori diatas dapat dijelaskan bahwa Semakin

tinggi FDR maka pembiayaan yang disalurkan juga semakin

meningkat. Demikian sebaliknya, jika terjadi penurunan FDR maka

pembiayaan yang disalurkan juga mengalami penurunan.

Jadi, Financing to Deposit rasio (FDR) adalah rasio yang

menggambarkan tingkat kemampuan bank dalam mengembalikan

dana kepada pihak ketiga melalui keuntungan yang didapat dari

pembiayaan Mudharabah

Adapun rumus untuk mengetahui FDR adalah dengan

rumus:

FDR = jumlah pembiayan yang disalurkan X100%

dana yang diterima bank

7. Nominal Bagi Hasil

Bagi hasil merupakan sesuatu yang akan diberikan kepada

nasabah saat mendapat keuntungan. Bank Syariah menerapkan

Nisbah Bagi Hasil terhadap produk-produk pembiayaan yang

berbasis Natural Uncertainty Contracts (NUC), yakni akad yang

tidak memberikan kepastian pendapatan (retutn), baik dari segi

Page 55: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

39

jumlah (amount) maupun waktu (timing), seperti mudharabah dan

musyarakah (Karim, 2011).

Andreani (2001) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa

Nominal Bagi Hasil yang ditawarkan atau didapatkan oleh bank

syariah maka akan meningkatkan pembiayaan mudharabah.

Semakin besar Nominal Bagi Hasil yang diberikan oleh

Bank Syariah maka akan meningkatkan Pembiayaan Mudharabah.

Asumsinya bahwa masyarakat akan tertarik untuk melakukan

Pembiayaan Mudharabah (Nugraha, 2014)

Bank Syariah dengan sistem bagi hasilnya sebagai alternatif

pengganti dari penerapan sistem bunga ternyata dinilai telah berhasil

menghindarkan dampak negatif dari penerapan bunga seperti (a)

pembebanan pada nasabah berlebih-lebihan dengan beban bunga

berbunga bagi nasabah yang tidak mampu membayar pada saat jatuh

tempo, (b) timbulnya pemerasan yang kuat terhadap yang lemah, (c)

terjadinya konsentrasi kekuatan ekonomi di tangan kelompok elit

para banker dan pemilik modal, (d) kurangnya peluang bagi

kekuatan ekonomi lemah/bawah untuk mengembangkan potensi

usahanya. Penetapan nisbah bagi hasil pembiayaan ditentukan

dengan mempertimbangkan sebagi berikut:

a. Referensi tingkat (marjin) keuntungan, yang dimaksud disini

adalah referensi tingkat (marjin) keuntungan yang ditetapkan

oleh rapat ALCO

Page 56: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

40

b. Perkiraan tingkat keuntungan bisnis/proyek yang dibiayai,

ada beberapa pertimbangan dalam memperkirakan hal

seperti ini, yaitu:

1) Perkiraan penjualan, seperti volume penjualan setaip

transaksi atau volume penjualan setiap bulan,

frekuensi penjualan setiap bulan, fluktuasi harga dan

marjin keuntungan setiap transaksi.

2) Lama Cash to Cash Cycle, seperti lama proses

barang, lama persediaan, lama piutang.

3) Perkiraan Biaya-biaya Langsung, yang dimaksud

adalah biaya yang langsung berkaitan dengan

kegiatan penjualan seperti biaya pengangkutan,

pengemasan atau yang biasa dikategorikan dalam

Cost of goods sold (COGS)

4) Perkiraan Biaya-biaya Tidak Langsung, yang

dimaksud adalah biaya yang tidak langsung berkaitan

dengan kegiatan penjualan seperti biaya sewa kantor,

biaya gaji karyawan, dan biaya-boaya lain yang biasa

dikategorikan dalam overhead cost (OHC).

5) Delayed Factor, merupakan tambahan waktu yang

ditambahkan pada cash to cash cycle untuk

mengantisipaso timbulnya keterlambatan

pembayaran dari nasabah kepada bank.

Page 57: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

41

Terdapat tiga metode dalam menentukan nisbah bagi hasil

pembiayaan yakni,

a. Penentuan Nisbah Bagi Hasil Keuntungan

Dalam hal ini, nisbah bagi hasil pembiayaan untuk bank

ditentukan berdasarkan pada perkiraan keuntungan yang

telah ditetapkan dalam rapat ALCO.

b. Penentuan Nisbah Bagi Hasil Pendapatan

Dalam hal ini, nisbah bagi hasil pembiayaan untuk bank

ditentukan berdasarkan pada perkiraan pendapatan yang

diperoleh nasabah dibagi dengan referensi tingkat

keuntungan yang telah ditentukan dalam rapat ALCO.

c. Penentuan Nisbah Bagi Hasil Penjualan

Dalam hal ini, nisbah bagi hasil pembiayaan untuk bank

ditentukan berdasarkan pada perkiraan penerimaan

penjualan yang diperoleh nasabah dibagi dengan pokok

pembiayaan yang telah ditetapkan dalam rapat ALCO.

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pembiayaan

mudharabah pernah dilakukan sebelumnya, penelitian ini diambil dari jurnal

yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Adapun penelitian terdahulu

dijelaskan sebagai berikut:

Peneliti pertama adalah Sendi Gusnandar dan Imas Kurniawasih

(2014). Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu Dana

Page 58: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

42

Pihak Ketiga dan Non Performing Finance. Populasi dalam penelitian ini

adalah Bank Umum Syariah. Ia menggunakan data times series (Tahunan)

yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dalam

statistik Perbankan Syariah. Menggunakan 3 sampel bank umum syariah.

Tahun Penelitian yang dilakukan adalah mulai tahun 2009 sampai 2012.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitia ini yaitu analisis

regresi berganda.

Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan secara parsial dalam regresi sederhana antara Dana Pihak Ketiga

terhadap pembiayaan mudharabah. Non Performing Finance tidak memiliki

pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap pembiayaan mudharabah.

Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Dana Pihak

Ketiga dan Non Performing Finance terhadap pembiayaan.

Penelitian kedua dilakukan oleh Mentari A Iyonu dkk (2015).

Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu Tingkat Bagi Hasil.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan dari seluruh

Bank Umum Syariah di Indonesia dengan jumlah data 24 laporan keuangan.

Ia menggunakan data times series (Tahunan) yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dalam statistik Perbankan Syariah.

Menggunakan 6 sampel Bank Umum Syariah. Tahun penelitian dilakukan

pada tahun 2010 sampai 2013. Teknik pengumpulan data yang dilakukan

pada penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi menggunakan data

laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia. Data dianalisis

Page 59: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

43

menggunakan regresi sederhana data panel.

Hasil penelitan menunjukan bahwa bagi hasil berpengaruh terhadap

jumlah pembiayaan mudharabah.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Dita Andraeny (2011). Penelitian

ini menggunakan 3 variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga, Tingkat

Bagi Hasil, dan Non Performing Finance. Data yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan data time series (Tahunan) yang diperoleh dari

Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia dan data yang dianalisis

sebanyak 60 obeseravasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah

Partial Least Square (PLS) dengan software SmartPLS 2.0.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga dan

Tingkat Bagi Hasil secara parsial berpengaruh signifikan terhadap volume

pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah di Indonesia.

Sedangkan untuk variabel Non Performing Finance tidak berpengaruh

signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan

syariah di Indonesia.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Wahab (2014). Penelitian ini

menggunakan 5 variabel independen yaitu FDR, NPF, Tingkat Bagi Hasil,

Kualitas Jasa dan Atribut Produk Islam. Data yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan data time series sampel 8 Bank Umum Syariah

dengan total responden 160 nasabah. Teknik analisis data yang digunakan

adalah regresi parsial menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian

Page 60: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

44

menunjukan bahwa Secara simultan variabel FDR, NPF, Tingkat Bagi

Hasil, Kualitas Jasa Layanan dan Atribut Produk Islam berpengaruh

signifikan terhadap variabel Pembiayaan Mudharabah. Variabel FDR, NPF,

Tingkat Bagi Hasil secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah. Variabel Kualitas Jasa Layanan dan Atribut

Produk Islam secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap

Pembiayaan Musharabah.

Windi Widia (2013) Penelitain ini menggunakan 1 variabel

independen yaitu Dana Pihak Ketiga. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode statistik deskriptif dan verifikatif, data yang

digunakan ialah data sekunder yang berupa Laporan Keuangan PerTriwulan

Bank Syariah dari Maret 2011-Maret 2012. Sehingga jumlah sampe dalam

penelitian ini yaitu 30 sampel. Menggunakan 6 Bank Umum Syariah. Data

diolah menggunakan SPSS dan metode penentuan sampelnya adalah

purposive sampling. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Dana Pihak

Ketiga berpengaruh terhadap Pembiayaan Mudharabah

Peneltian selanjutnya Agustina Kurniawanti (2014). Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Triwulanan Bank

Umum Syariah periode 20110 2015. Sampel yang diperoleh menggunakan

teknik purposive sampling dan terdapat 5 bank yang memenuhi kriteria.

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan

keuangan yang dipublikasikan dan diunduh melalui situs resmi Bank Umum

Syariah. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda.

Page 61: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

45

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga

berpengaruh terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Bank

umum Syariah di Indonesia. Variabel Non Performing Finance tidak

berpengaruh terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Bank

Umum Syariah di Indonesia. Variabel Finance to Deposit Ratio tidak

berpengaruh terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Bank

Umum Syariah di Indonesia. Variabel Return on Asset tidak berpengaruh

terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Bank Umum

Syariah di Indonesia. Variabel Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh

terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

Peneliti selanjutnya dilakukan oleh Trisnadi (2015). Populasi dari

penelitian ini adalah laporan keuangan yang terdaftar pada Bank Indonesia

periode 2012-2014. Sampel dari penelitian ini adalah 36 laporan keuangan

yang berasal dari 12 Bank Umum syariah dengan metode pengambilan

sampelnya adalah metode purposive sampling. Teknik analisis yan

digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dan uji

hipotesis menggunakan uji t dan Uji F. Penelitian ini juga menggunakan Uji

Asumsi Klasik termasuk Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji

Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi. Penelitian ini menggunakan alat

oleh SPSS v21.1

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada Uji t menunjukan

bahwa variabel FDR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Page 62: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

46

Pembiayaan Mudharabah dan variabel DPK memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Nur Gilang Gianinni (2013).

Penelitian ini menggunakan populasi laporan keuangan triwulan dari

seluruh Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia pada periode tahun

2010-2012. Pengambilan sampel yaitu 6 Bank Umum Syariah

menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa FDR, NPF, ROA, CAR, dan tingkat bagi hasil secara simultan

berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah. Untuk hasil secara parsial,

variabel FDR berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah.

Variabel NPF tidak berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah.

Sedangkan untuk variabel ROA, CAR, dan tingkat bagi hasil berpengaruh

positif terhadap pembiayaan mudharabah.

Untuk lebih jelasnya penelitian terdahulu dapat dijelaskan dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian Alat Analisis Variabel Hasil Penelitian

Sendi Gusnandar dan

Imas Kurniawasih

(2014).

Pengaruh Jumlah

Dana Pihak Ketiga

dan Tingkat Non

Performing Financing

Terhadap Pembiayaan

Mudharabah Pada

Analisis Regresi

Berganda

Variabel Independen:

yaitu Dana Pihak

Ketiga dan Non

Performing Finance

Variabel Dependen:

Pembiayaan

Mudharabah

Secara parsial DPK

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap Pembiayaan

Mudharabah. Secara

parsial NPF tidak

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap Pembiayaan

Mudharabah. Secara

Page 63: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

47

Penelitian Alat Analisis Variabel Hasil Penelitian

Bank Umum Syariah

di Indonesia

simultan terdapat

pengaruh yang

signifikan antara DPK

dan NPF terhadap

pembiayaan.

A Iyonu dkk (2015).

Pengaruh Tingkat

Bagi Hasil Terhadap

Pembiayaan

Mudharabah (Studi

Kasus Bank Umum

Syariah di Indonesia

Analisis Regresi Data

Panel

Variabel Independen:

Tingkat Bagi Hasil

Variabel Dependen:

Pembiayaan

Mudharabah

Hasil penelitan

menunjukan bahwa

bagi hasil

berpengaruh

signifikan terhadap

jumlah pembiayaan

mudharabah.

Wahab (2014)

Pengaruh FDR, NPF,

Tingkat Bagi Hasil,

Kualitas Jasa dan

Atribut Produk Islam

Terhadap Pembiayaan

Mudharabah Pada

Bank Umum Syariah

di Semarang.

Analisis Regresi

Parsial

Variabel Independen:

FDR, NPF, Tingkat

Bagi Hasil, Kualitas

Jasa dan Atribut

Produk Islam asil

Variabel Dependen:

Pembiayaan

Mudharabah

Hasil dari penelitian

menunjukan bahwa

Secara simultan

variabel FDR, NPF,

Tingkat Bagi Hasil,

Kualitas Jasa Layanan

dan Atribut Produk

Islam berpengaruh

signifikan terhadap

variabel Pembiayaan

Mudharabah. Variabel

FDR, NPF, Tingkat

Bagi Hasil secara

parsial tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

pembiayaan

mudharabah. Variabel

Kualitas Jasa Layanan

dan Atribut Produk

Islam secara parsial

berpengaruh secara

signifikan terhadap

Pembiayaan

Musharabah.

Windi Widia (2013)

Pengaruh Dana Pihak

Ketiga Terhadap

Pembiayaan dan

Implikasi Terhadap

Laba Bank Syariah

Metode Statistik

Deskriptif dan

Verifikatif,

Variabel Independen:

Dana Pihak Ketiga

Variabel Dependen:

Pembiayaan

Hasil Penelitian ini

menunjukan bahwa

Dana Pihak Ketiga

berpengaruh terhadap

Pembiayaan

Mudharabah

Page 64: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

48

Penelitian Alat Analisis Variabel Hasil Penelitian

(Penelitian Pada

Perbankan Syariah di

Indonesia)

Agustina Kurniawanti

(2014)

Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi

Volume Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil

Pada Bank Umum

Syariah di Indonesia

Regresi Linier

Berganda.

Variabel Independen:

Dana Pihak Ketiga

Variabel Dependen:

Pembiayaan

Hasil penelitian

menunjukan bahwa

Dana Pihak Ketiga

berpengaruh terhadap

Volume Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil

pada Bank umum

Syariah di Indonesia.

Variabel Non

Performing Finance,

Finance to Deposit

Ratio dan Capital

Adequacy Ratio tidak

berpengaruh terhadap

Pembiayaan Berbasis

Bagi Hasil pada Bank

Umum Syariah di

Indonesia.

Trisnadi (2015)

Pengaruh Financing

to Deposit Ratio

(FDR) dan Dana Pihak

Ketiga (DPK)

Terhadap Pembiayaan

Mudharabah.

Analisis Regresi

Linier Berganda dan

Uji Hipotesis

menggunakan Uji t

dan Uji F. Penelitian

ini juga menggunakan

Uji Asumsi Klasik

Variabel Independen:

FDR dan Dana Pihak

Ketiga

Variabel Dependen:

Pembiayaan

Mudharabah

Hasil dari penelitian

ini menunjukan

bahwa pada Uji t

menunjukan bahwa

variabel FDR tidak

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap Pembiayaan

Mudharabah dan

variabel DPK

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap Pembiayaan

Mudharabah

Nur Gilang Gianinni

(2013)

Faktor Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Mudharabah Pada

Bank Umum Syariah

di Indonesia

Analisis Regresi

Linier Berganda

Variabel Independen:

FDR, NPF, ROA,

CAR, dan tingkat bagi

hasil

Variabel Dependen:

Pembiayaan

Mudharabah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

FDR, NPF, ROA,

CAR, dan tingkat bagi

hasil secara simultan

berpengaruh terhadap

pembiayaan

mudharabah. Untuk

hasil secara parsial,

variabel FDR

Page 65: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

49

Penelitian Alat Analisis Variabel Hasil Penelitian

berpengaruh negatif

terhadap pembiayaan

mudharabah. Variabel

NPF tidak

berpengaruh terhadap

pembiayaan

mudharabah.

Sedangkan untuk

variabel ROA, CAR,

dan tingkat bagi hasil

berpengaruh positif

terhadap pembiayaan

mudharabah.

Sumber: diolah dari berbagai referensi

C. Keterkaitan Antar Variabel Independen dengan Dependen

1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Mudharabah

Kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana merupakan fokus

utama kegiatan bank syariah. Oleh karena itu, untuk dapat menyalurkan

dana secara optimal, bank harus memiliki kemampuan dalam

mengumpulkan dana pihak ketiga pembiayaan bank syariah (Gusnandar,

2014).

Menurut peneltian yang dilakukan oleh Dita Andraeny pada tahun

2011 menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh signifikan

terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah

di Indonesia hal ini dapat dilihiat karena DPK dapat digunakan untuk

melakukan pembiayaan dan semakin besar dana pihak ketiga yang

dihimpun, maka akan besar pula volume pembiayaan yang dapat

dilakukan.

Page 66: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

50

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gusnandar (2014) yang

menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah

di Indonesia. Dengan nilai koefisien korelasina sebesar 85,2%. Secara

parsial Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh siginifikan dan

berpengaruh sangat kuat terhadap Pembiayaan Mudharabah.

Berdasarkan penelitian diatas maka hipotesis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

H01 : Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak berpengaruh signifikan

terhadap Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum

Syariah di Indonesia.

Ha1 : Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

2. Pengaruh Non Performing Finance (NPF) terhadap Pembiayaan

Mudharabah

Non Performing Finance (NPF) merupakan suatu keadaan dimana

nasabah sudah tidak sanggup membayar atau seluruh kewajibannya

kepada bank seperti yang telah dijanjikan (Mudrajat dan Suharjono,

2002).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Faikoh, (2008) menyebutkan

bahwa NPF berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah

karena apabila jumlah NPF meningkat maka akan mengurangi modal

Page 67: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

51

bank dan mengurangi pula jumlah pembiayaan dalam hal ini termasuk

juga mudharabah. Namun, Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh

Wahab Zaenuri yang menghasilkan penelitian, NPF tidak mempunyai

pengaruh signifikan positif terhadap Pembiayaan Mudharabah pada

Perbankan Syariah.

Kemudian dalam penelitiannya Kurniawanti (2014) menyatakan

bahwa Non Performing Finance tidak berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan berbasis bagi hasil perbankan syariah di Indonesia.

Semakin besar Non Performing Finance (NPF) disuatu bank, maka

kegiatan suatu bank akan terganggu karena dapat mengurangi atau

perputaran dana dan hal itu dapat mengganggu dalam hal penyaluran

pembiayaan termasuk pembiayaan mudharabah.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

H02 : Non Performing Finance (NPF) tidak berpengaruh

signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.

Ha2 : Non Performing Finance (NPF) berpengaruh signifikan

terhadap Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum

Syariah di Indonesia.

Page 68: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

52

3. Pengaruh Finance to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Pembiayaan

Mudharabah

Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah perbandingan

antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga

yang berhasil dikerahkan oleh bank (Muhammad, 2005).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Trisnadi (2015) dan

Gilang (2013) menyatakan bahwa FDR memiliki pengaruh signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah. Sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia bahwa rasio FDR minimal 75% dan tidak boleh melebihi 110

%. Dengan rasio FDR diantara tingkatan tersebut menandakan bahwa

bank syariah menjalankan fungsi intermediasi dengan baik.

Kemampuan menjalankan fungsi intermediasi secara baik, dapat

digunakan rasio FDR sebagai indikatornya. Semakin tinggi rasio FDR

maka bank tersebut semakin baik dalam menjalankan fungsi

intermediasinya. Semakin tinggi FDR maka pembiayaan yang disalurkan

juga semakin meningkat. Demikian sebaliknya, jika terjadi penurunan

FDR maka pembiayaan yang disalurkan juga mengalami penurunan.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

H03 : Finance to Deposit Ratio (FDR) tidak berpengaruh

signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.

Page 69: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

53

Ha3 : Finance to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh signifikan

terhadap Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum

di Indonesia.

4. Pengaruh Nominal Bagi Hasil terhadap pembiayaan Mudharbah

Bagi hasil adalah pembagian keuntungan dihitung dari pendapatan

setelah dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan dana. Serta

nisbah adalah rasio atau perbandingan pembagian keuntungan (bagi

hasil) antara shahibul maal (pemilik dana) dan mudharib (pengelola

dana) (Maryanah, 2006)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wahab (2014) menyatakan

bahwa bagi hasil tidak berpengaruh signifikan. Sedangkan Mentari dan

Valentina (2015), Andraeny (2011) dan Iyonu dkk (2015) menemukan

bahwa bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia. Semakin tinggi tingkat

bagi hasil yang ditawarkan dan diterapkan oleh Bank Syariah Indonesia

akan meningkatkan jumlah pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah

Indonesia.

Semakin besar nominal bagi hasil yang didapat dari pembiayaan

mudharabah maka akan menyebabkan terangsangnya untuk terjadinya

akad tersebut dan secara langsung berpengaruh pada peningkatan jumlah

pembiayaan mudahrabah yang disalurkan.

Page 70: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

54

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

H04 : Nominal Bagi Hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

Ha4 : Nominal Bagi Hasil berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

5. Pengaruh DPK, NPF, FDR dan NBH secara simultan terhadap

Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan penelitian diatas dapat diambil hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

H05 : Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Finance (NPF),

Finance to Deposit Ratio (FDR) dan Nominal Bagi Hasil

berpengaruh dsds tidak secara simultan terhadap

Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

Ha5 : Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Finance (NPF),

Finance to Deposit Ratio (FDR) dan Nominal Bagi Hasil

berpengaruh secara simultan terhadap Pembiayaan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 71: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

55

D. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan variabel

independen bebas yaitu, Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Finance (NPF), Finance to Deposit Ratio (FDR) dan Nominal Bagi Hasil

terhadap variabel dependen yaitu Pembiayaan mudharabah.

Gambar beikut ini menunjukan kerangka pemikiran dalam model

penelitian mengenai pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Finance (NPF), Finance to Deposit Ratio (FDR) dan Nominal Bagi Hasil

terhadap Pembiayaan mudharabah.

Page 72: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

56

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

DPK (X1) NPF (X2) FDR(X3) Nominal Bagi

Hasil (X4)

Pembiayan Mudharabah (Y)

Uji

Asumsi Klasik

Laporan Keuangan Bank Umum Syariah 2011-2015

Common

effect

Fixed

Effect

Random

Effect

Fixed

Effect

Uji Hausman

Uji Chow

Hasil dan Kesimpulan

Hasil Pengujian

Model

Uji t

Uji F

Koefisien

Diterminasi

Uji Stasioneritas

Page 73: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

58

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian pada menguji 1

variabel dependen yaitu Pembiayaan Mudharabah dan 4 variabel independennya

difokuskan pada Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Finance (NPF),

Finance to Deposit Ratio (FDR) dan Nominal Bagi Hasil.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu merupakan metode

penelitian eksperimem dan survey yang memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu

konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis (Sugiyono, 2015). Dan

dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan asosiatif. Penelitian asosiatif

merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga

hubungan antara dua variabel atau lebih.

Data-data yang digunakan dalam peneltian ini adalah berasal dari laporan

keuangan dan khusunya pada pembiayaan mudharabah yang telah dipublikasi ke

Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan yang diperoleh dari website Bank

Indonesia (www.bi.go.id) , website Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id) serta

dari website bank-bank yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dalam rentan

waktu 2011-2015.

Page 74: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

59

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2015).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum syariah di

Indonesia yang laporan keuangannya telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan

atau Otoritas Jasa Keuangan dan website masing-masing bank dalam kurun waktu

penelitian yaitu tahun 2011-2015 yaitu sebanyak 8 bank.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2015)

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2015), purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan atau kriteria

Kriteria bank umum syariah yang ditetapkan dalam pemilihan sampel adalah

sebagai berikut:

1. Bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dan atau Otoritas Jasa

Keuangan.

2. Bank umum syariah yang telah menerbitkan laporan keuangan secara

berkala yaitu mulai tahun 2011 sampai dengan 2015 yang telah dilaporkan

kepada Bank Indonesia dan atau Otoritas Jasa Keuangan.

3. Bank tersebut memiliki data yang lengkap selama periode penelitian

Page 75: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

60

Berdasarkan kriteria diatas, maka sampel yang digunakan dalam

peneltian ini berjumlah 8 bank. Keterangan mengenai proses pengambilan

sampel disajikan pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Proses Pengambilan Sampel

No Keterangan Jumlah Bank

1

Bank Umum Syariah yang

terdaftar secara resmi di Bank

Indonesia atau Otoritas Jasa

Keuangan

12

2

Bank Umum Syariah yang

tidak menyampaikan data

secara lengkap selama periode

penelitian (2011-2015)

(4)

3

Bank tersebut memiliki data

yang lengkap selama periode

penelitian

8

4

Bank Umum Syariah yang

memenuhi kriteria untuk

dijadikan sampel penelitian 8

5

Bank Umum Syariah yang

memenuhi kriteria untuk

dijadikan sampel penelitian 8 x 5

Jumlahh data sampel yang

diobservasi 40

Sumber : data diolah

Page 76: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

61

Berikut adalah 8 Bank Umum Syariah yang termasuk sebagai

sampel dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

NO Nama Bank Kode

1 Bank Central Asia Syariah BCAS

2 Bank Mega Syariah BMS

3 Bank Muamalat Indonesia BMI

4 Bank Nasional Indonesia Syariah BNIS

5 Bank Panin Syariah PANINS

6 Bank Rakyat Indonesia Syariah BRIS

7 Bank Syariah Bukopin BSB

8 Bank Syariah Mandiri BSM

Sumber: Bank Indonesia

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data kuantitatif. Data

kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan

(skoring) (Sugiyono, 2015).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

dimana data sekunder yang bersifat runtun waktu (time series). Data sekunder

adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2015). Data tersebut diperoleh

langsung dari laporan situs resmi Bank Indonesia dan OJK, seperti Laporan

Tahunan Bank Indonesia tentang Statistik Perbankan Syariah. Serta situs resmi

bank-bank umum syariah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Page 77: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

62

Metode yang digunakan adalah data panel yaitu gabungan data antara

perusahaan (cross section) dengan data antar waktu (time series). Data time series

yaitu data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran

perkembangan suatu kegiatan atau keadaan. Sedangkan data cross section adalah

data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu memberika gambaran suatu

kegiatan atau keadaan pada waktu itu. (Gujarati, 2003) Metode yang digunakan

dalam pngumpulan data untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Field Research

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu (time

series) dengan skala tahunan yang diambil dari data tahunan Statistik

Perbankan Syariah dan laporan keuangan pada Bank Umum Syariah

dengan rentang waktu dari bulan Januari 2011 – Juni 2015 yang

diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia, OJK, maupun bank yang

bersangkutan.

b. Library Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari membaca literature, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya

yang berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya

memperoleh data yang valid. Apabila terjadi kurangnya data yang tidak

kita bisa temukan di perpustakaan, maka penulis memanfaatkan sumber

dari internet.

Page 78: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

63

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi dengan menggunakan data panel untuk menguji Pengaruh

Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Finance (NPF), Finance to

Deposit Ratio (FDR) dan Nominal Bagi Hasil terhadap pembiayaan

mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2011-2015. Sebelum

diolah, data terlebih dahulu dilakukan proses Z-score. Z-score adalah skor

standar berupa jarak skor seseorang dari mean kelompoknya dalam satuan

Standar Deviasi (Indri). Dalam penelitian ini proses Z-score dilakukan pada

program SPSS versi 23. Untuk pengujian hipotesis dilakukan secara parsial

(Uji t) dan juga pengujian secara simultan (Uji F). Pengolahan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel

2013, SPSS versi 23 serta Eviews versi 9. Berikut ini adalah metode yang

digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini:

1. Uji Statistik Deskrptif

Menurut Sugiyono (2015), Statistik Deskrpitif adalah Statistik yang

berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek

yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

Pada statistik deskriptif ini, akan dikemukakan cara-cara penyajian

data dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi, grafik garis maupun

batang, diagram lingkaran, pictogram, penjelsan kelompok melalui modus,

median, mean, dan variasi kelompok rentang dan simpangan baku.

Page 79: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

64

2. Uji Stasioner Data

Uji stasioner merupakan suatu proses stochastic yaitu sekumpulan

variabel random yang tersusun dalam waktu. Suatu proses stochastic

dikatakan stasioner jika nilai rata-rata (mean) dan varian (variance) adalah

konstan sepanjang waktu. Jika data runtun waktu stasioner, maka nilai

mean, variance dan autovariance tetap sama sehingga tidak terpengaruh

oleh waktu (time variant) (Ghozali, 2013).

Terdapat beberapa uji stationeritas data dalam program Eviews

yaitu: analisis grafik, uji autocorrelation function, dan uji akar unit (unit root

test) (Ghozali, 2013). Uji stationer yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji akar unit (unit root test). Cara yang digunakan untuk mengetahui

data stasioner adalah dengan melihat nilai probabilitasnya apakah lebih

kecil dari 0.05 (5%), maka data sudah stasioner (Winarno, 2015). Artinya,

jika nilai probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data stationer.

Sedangkan jika nilai probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

data tidak stationer. Guna menjadikan data tidak stasioner menjadi stasioner

biasanya data cukup didiferensi saja. Pada tingkat diferensi pertama,

biasanya data sudah menjadi stasioner. Kalau ternyata belum, kemungkinan

besar pada direfensi kedua sudah stasioner (Winarno, 2015).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

Page 80: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

65

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali,

2013). Deteksi terhadap ada tidaknya multikolonieritas yaitu dengan

menganalisis matriks korelasi variabel-variabel bebas (correlation test) jika

nilai korelasi berada datas 0,90 maka diduga terjadi multikolinieritas

sedangkan jika koefisien di bawah 0,90 maka diduga tidak terjadi

multikolinieritas

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2013). Cara mendeteksi heteroskedastisitas

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji white.

Hipotesis uji white adalah (Ghozali, 2013):

H0: tidak ada heteroskedastisitas

Ha: ada heteroskedastisitas

Apabila nilai probabilitas Obs*R2 > nilai signifikansi (α = 0.05)

maka H0 diterima atau dapat disimpulkan tidak ada heteroskedastisitas.

Sedangkan jika nilai probabilitas Obs*R2 < nilai signifikansi (α = 0.05)

maka H0 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa ada heteroskedastisitas

dalam model.

c. Uji Normalitas

Uji Normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal atau layak, yaitu distribusi data

tersebut tidak melenceng kekiri atau kekanan.

Page 81: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

66

Terdapat dua cara mendeteksi apakah residual memiliki distribusi

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam

penelitian ini pengujian normalitas data yang digunakan adalah uji Jarque-

Bera (JB). Hipotesis pada uji ini adalah (Ghozali, 2013):

H0: residual terdistribusi normal

Ha: residual tidak terdistribusi normal

Apabila nilai probabilitas < nilai signifikansi (α = 0,05) maka H0

ditolak atau data berdistribusi tidak normal. Sedangkan jika nilai

probabilitas > nilai signifikansi (α = 0,05) maka H0 diterima atau data

berdistribusi normal.

d. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji model linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

periode t-sebelumnya. Adanya autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir

mempunyai varians tidak minimum dan uji-t tidak dapat digunakan, karena

akan memberikan kesimpulan yang salah. Ada beberapa cara untuk

mendeteksi ada-tidaknya masalah autokorelasi, yaitu dalam penelitian ini

menggunakan metode Uji Lagrange Multiplier (LM Test) dengan hipotesis

sebagai berikut (Ghozali 2013).

H0 : tidak ada korelasi

H1 : ada korelasi

Apabila nilai probabilitas Obs*R2 > nilai signifikansi (α = 0.05)

maka H0 diterima atau dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

Sedangkan jika nilai probabilitas Obs*R2 < nilai signifikansi (α = 0.05)

Page 82: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

67

maka H0 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa terjadi autokorelasi dalam

model.

4. Model Regresi Data Panel

Estimasi regresi data panel dapat dilakukan melalui beberapa model

pendekatan:

a. Common Effect

Regresi data panel dengan metode common effect adalah asumsi

yang menganggap bahwa intersep dan slope selalu tetap baik antar waktu

maupun antar individu. Setiap individu (n) yang diregresi untuk mengetahui

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independennya akan

memberikan nilai intersep maupun slope yang sama besarnya. Begitu pula

dengan waktu (t), nilai intersep dan slope dalam persamaan regresi yang

menggambarkan hubungan antara variabel dependen dan variabel-variabel

independennya adalah sama untuk setiap waktu. Hal ini dikarenakan dasar

yang dgunakan dalam regresi data panel ini yang mengabaikan pengaruh

individu dan waktu pada model yang dibentuknya (Sriyana, 2013).

Persamaan untuk pendekatan model common effect adalah

sebagai berikut:

Yit = β0 + βXti + εit

Dimana:

Yti = variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Β = koefisien arah

β0 = intersep model regresi

Xti = variabel independen pada waktu ke-t dan observasi ke-i

Page 83: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

68

Εti = komponen eror pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Kelemahan asumsi ini adalah ketidaksesuaian model dengan

keadaan yang sesungguhnya. Kondisi tiap objek saling berbeda, bahkan satu

objek pada suatu waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut

pada waktu yang lain (Winarno, 2015).

b. Fixed Effect

Model fixed effect memiliki konstanta yang tetap besarnya untuk

berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisien regresinya,

besarnya tetap dari waktu ke waktu (time invariant). Untuk membedakan

satu objek dengan objek lainnya, digunakan variabel semu (dummy)

(Winarno, 2015).

Persamaan untuk pendekatan dengan menggunakan model fixed

effect adalah sebagai berikut:

Yit = β0i + βXit + εit

Dimana:

Yti = variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Β = koefisien arah

β0i = intersep model regresi pada unit observasi ke-i

Xit = variabel independen pada observasi ke-i dan waktu ke-t

εit = komponen eror pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Kelemahan asumsi dengan model fixed effect adalah masih adanya

kemungkinan ketidaksesuaian model dengan keadaan yang sesungguhnya

(Sriyana, 2014).

Page 84: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

69

c. Random Effect

Tidak seperti pada model fixed effect, pada model random effect

diasumsikan bahwa perbedaan intersep dan konstanta disebabkan oleh

residual/error sebagai akibat perbedaan antar unit dan antar periode waktu

yang terjadi secara random (Sriyana, 2014).

Persamaan model dengan menggunakan estimasi random effect

adalah sebagai berikut:

Yit = β0i + βXit + + ui +εit

Dimana:

Yti = variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

β = koefisien arah

β0i = intersep model regresi pada unit observasi ke-i

Xit = variabel independen pada observasi ke-i dan waktu ke-t

ui = komponen error pada unit observasi ke-i

εit = komponen eror pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

5. Pengujian Model Regresi Data Panel

Guna menentukan model pendekatan regresi dengan menggunakan

data panel yang tepat, maka perlu dilakukan pengujian terhadap tiga model

regresi data panel tersebut dengan uji berikut:

a. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk menentukan apakah model pendekatan

yang akan digunakan common effect atau fixed effect dengan melihat nilai

Page 85: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

70

probabilitasnya. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah (Sriyana,

2014):

H0 : menggunakan pendekatan common effect

Ha : menggunakan pendekatan fixed effect

Apabila nilai probabilitas > nilai signifikansi (α = 0.05) maka H0

diterima atau model yang digunakan adalah pendekatan common effect.

Jika nilai probabilitas < nilai signifikansi (α = 0.05) maka H0 ditolak atau

model yang digunakan adalah pendekatan fixed effect.

b. Uji Hausman

Uji Hausman dilakukan untuk menentukan apakah model yang akan

digunakan fixed effect atau random effect. Hipotesis yang digunakan dalam

uji ini adalah sebagai berikut (Sriyana, 2014):

H0 : menggunakan pendekatan random effect

Ha : menggunakan pendekatan fixed effect

Apabila nilai probabilitas > nilai signifikansi (α = 0.05) maka H0

diterima atau model yang digunakan adalah pendekatan random effect. Jika

nilai probabilitas < nilai signifikansi (α = 0.05) maka H0 ditolak atau model

yang digunakan adalah pendekatan fixed effect.

6. Pengujian Statistik

a. Uji T (Uji regresi secara parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Page 86: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

71

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh

DPK, NPF, FDR, dan Nominal Bagi Hasil secara individual terhadap

pembiayaan mudharabah.

Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah:

1) Ho : β1 = 0; DPK memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah.

Ha : β1 ≠ 0 ; DPK memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah.

2) Ho : β2 = 0; NPF memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah.

Ha : β2 ≠ 0 ; NPF memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah.

3) Ho : β3 = 0; FDR memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah.

Ha : β3 ≠ 0 ; FDR memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah.

4) Ho : β4 = 0; Nominal Bagi Hasil memiliki pengaruh tidak signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah.

Ha : β4 ≠ 0 ; Nominal Bagi Hasil memiliki pengaruh signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah.

Kaidah pengambilan keputusan:

1) Jika Sig T hitung < Sig (α = 0,05) maka H0 ditolak, yang artinya

terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

Page 87: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

72

2) Jika Sig T hitung > Sig (α = 0,05) maka H0 diterima, yang artinya

terdapat pengaruh yang tidak signifikan secara parsial.

b. Uji F (Uji simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

indpenden atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen atau terikat

(Ghozali, 2013). Hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah:

1) H0: β1 : β2 : β3 : β4 = 0; DPK, NPF, FDR, dan Nominal Bagi Hasil

memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap pembiayaan mudharabah

2) H0: β1 : β2 : β3 : β4 ≠ 0; DPK, NPF, FDR, dan Nominal Bagi Hasil

memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel depende.

Namun penggunaan koefisien determinasi memiliki kelemahan

yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan ke

dalam model, setiap tambahan satu variabel tersebut berpengaruh secara

Page 88: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

73

signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti

menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 saat mengevaluasi

model regresi terbaik. (Ghozali, 2013).

d. Persamaan Model Regresi dengan Menggunakan Data Panel

Model regresi data panel dalam penelitian ini adalah:

Yit = β0i + β1 X1it + β2 X2it + β3 X3it + β4 X4it + εit

Dimana:

Β0i = konstanta model regresi pada unit observasi ke i

β1 – β4 = koefisien regresi

εit = standar error pada unit observasi ke i dan waktu ke t

Yit = Pembiayaan Mudharabah

X1it = DPK pada unit observasi ke i dan waktu ke t

X2it = NPF pada unit observasi ke i dan waktu ke t

X3it = FDR pada unit observasi ke i dan waktu ke t

X4it = Nominal Bagi Hasil pada unit observasi ke i dan pada

waktu ke t

E. Oprasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan

peneliti dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan

pada dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel peneliti yang

diperoleh melalui pengamatan dan penelitian terdahulu.

Page 89: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

74

1. Varaiabel Dependen (Y)

Variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah pembiayaan

mudharabah. Kasmir (2008) mengemukakan, bahwa mudharabah

merupakan akad kerja sama antara dua pihak, dimana pertama

menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi pengelola.

Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam

kontrak. Apabila rugi, maka akan ditanggung pemilik modal selama

kerugian diakibatkan kelalaian pengelola. Akad ini merupakan salah

satu bentuk Natural Uncertainty Contracts, karena dalam mudharabah

belum tahu berapa keuntungan yang akan didapat oleh kedua pihak.

2. Variabel Independen (X)

Dalam penelitian ini menggunakan empat variabel independen antara

lain sebagai berikut:

a. Dana Pihak Ketiga (DPK) (X1)

Dana Pihak Ketiga adalah dana berasal dari masyarakat atau

nasabah yang terdiri giro, tabungan dan simpanan berjangka,

sertifikat deposito dan kewajiban segera lainnya. (Riyadi, 2006)

DPK di dalam dunia perbankan memiliki pernanan yang

amat sangat penting, karena DPK merupakan sumber utama untuk

pembiayaan di Bank Syariah. Keberadaan dana pihak ketiga bagi

lembaga perbankan/pembiayaan ibaratnya adalah darah dalam tubuh

manusia, oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kinerja usaha

maka tantangan yang dihadapi lembaga pembiayaan syariah di

Page 90: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

75

Indonesia adalah bagaimana meningkatkan volume dana pihak

ketiga terutama dana-dana yang bersifat murah. Dengan

meningkatkan dana pihak ketiga maka jangkauan dan kualitas

pelayanan akan semakin meningkat pula (Fitri, 2016).

Rumus yang digunakan untuk mengetahui DPK adalah

DPK= Tabungan + Giro + Deposito

b. Non Performing Finance (NPF) (X2)

Non Performing Finance (NPF) merupakan suatu keadaan

dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar atau seluruh

kewajibannya kepada bank seperti yang telah dijanjikan (Mudrajat

dan Suharjono, 2002). Data tentang Non Performing Finance (NPF)

ini didapat dari situs resmi dari Bank Indonesia dan OJK dengan data

kurun waktu dari tahun 2011 sampai dengan 2015.

Rumus NPF yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

𝑁𝑃𝐹 =Pembiayaan Bermasalah

Total Pembiayaanx 100%

c. Finance to Deposit Ratio (FDR) (X3)

Berdasarkan pengertian dari para ahlidi atas, maka dapat

disimpulkan bahwa Finance to Deposit rasio (FDR) adalah rasio

yang menggambarkan tingkat kemampuan bank syariah dalam

mengembalikan dana kepada pihak ketiga melalui keuntungan

yang diperoleh dari pembiayaan Mudharabah (Tantular:2015)

Page 91: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

76

Adapun rumus untuk mencari Financing to Deposit Rasio

(FDR) adalah sebagai berikut:

FDR = jumlah pembiayan yang disalurkan X 100%

dana yang diterima bank

d. Nominal Bagi Hasil (X4)

Bagi hasil adalah sistem pembagian hasil usaha dimana

pemilik modal bekerjasama dengan pemilik modal untuk

melakukan kegiatan usaha. Apabila kegiatan usaha menghasilkan

keuntungan maka dibagi berdua dan ketika mengalami kerugian

ditanggung bersama pula. Sistem bagi hasil menjamin adanya

keadilan dan tidak ada pihak yang tereksploitasi (Ascarya, 2006).

Bank Syariah menerapkan nisbah bagi hasil terhadap

produk-produk pembiayaan yang berbasis Natural Uncertainty

Contracts (NUC), yakni akad yang tidak memberikan kepastian

pendapatan (retutn), baik dari segi jumlah (amount) maupun

waktu (timing), seperti mudharabah dan musyarakah.

Page 92: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

77

Untuk lebih memhami operasional variabel penelitian berikut adalah tabel

3.3 yang berisi operasional variabel penelitian

Tabel 3.3

Operasional variabel penelitian

No Variabel Definisi Pengukuran variabel Sumber Jenis

1

Dana Pihak

Ketiga

(DPK)

Dana yang

dipercayakan

oleh Nasabah

kepada Bank

Syariah

dan/atau UUS berdasarkan

Akad wadi’ah

atau Akad lain

yang tidak

bertentangan

dengan Prinsip

Syariah dalam

bentuk Giro,

Tabungan, dan deposito

DPK = Tabungan +

Giro + Deposito

UU No. 21

Tahun

2008

IDR

2

Non

Performing

Finance

(NPF)

Non Performing

Finance (NPF)

merupakan

suatu

keadaan

dimana

nasabah sudah

tidak sanggup

membayar

atau seluruh

kewajibannya

kepada bank

seperti yang

telah

dijanjikan

𝑁𝑃𝐹

=Pembiayaan Bermasalah

Total Pembiayaanx 100%

(Mudrajat

dan

Suharjono,

2002).

%

Page 93: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

78

No Variabel Definisi Pengukuran variabel Sumber Jenis

3

Finance to

Deposit

rasio

(FDR)

FDR adalah

rasio yang

menggambark

an tingkat

kemampuan

bank syariah

dalam

mengembalika

n dana kepada

pihak ketiga

melalui

keuntungan

yang diperoleh

dari

pembiayaan

Mudharabah

FDR

= jumlah pembiayan

yang disalurkan x 100%

dana yang diterima

bank

Tantular

(2015)

%

4 Nominal

Bagi Hasil

Bagi hasil

adalah sistem

pembagian

hasil usaha

dimana

pemilik modal

bekerjasama

dengan

pemilik modal

untuk

melakukan

kegiatan

usaha.

Jumlah Bagi Hasl

Pembiayan Mudharabah

+ Pembiayaan

Musyarakah

Ascarya (2006)

IDR

Page 94: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

79

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHSAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bank Umum Syariah di Indonesia

a. Bank Mega Syariah

Berawal dari PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu). Bank

umum yang didirikan pada 14 Juli 1990 melalui Keputusan Menteri

Keuangan RI No.1046/KMK/013/1990 tersebut, diakuisisi CT

Corpora (d/h Para Group) melalui Mega Corpora (d/h PT Para

Global Investindo) dan PT Para Rekan Investama pada 2001. Sejak

awal, para pemegang saham memang ingin mengonversi bank

umum konvensional itu menjadi bank umum syariah.

Keinginan tersebut terlaksana ketika Bank Indonesia

mengizinkan Bank Tugu dikonversi menjadi bank syariah melalui

Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia

No.6/10/KEP.DpG/2004 menjadi PT Bank Syariah Mega

Indonesia (BSMI) pada 27 Juli 2004, sesuai dengan Keputusan

Deputi Gubernur Bank Indonesia No.6/11/KEP.DpG/2004.

Pengonversian tersebut dicatat dalam sejarah perbankan Indonesia

sebagai upaya pertama pengonversian bank umum konvensional

menjadi bank umum syariah. (http://www.megasyariah.co.id).

Page 95: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

80

b. Bank Muamalat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius

Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai

kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992.

Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan

Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim,

pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat,

terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84

miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan.

Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut

di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat

Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar.

(www.bankmuamalat.co.id)

c. Bank Rakyat Indonesia Syariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),

Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah

mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008

melalui suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal

17 November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi.

Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang

semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah

Page 96: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

81

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.

(www.brisyariah.co.id)

d. Bank Panin Syariah

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (Panin Dubai Syariah

Bank), berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung

Panin Life Center, Jl Letjend S. Parman Kav. 91, Jakarta Barat.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Panin Dubai Syaraiah Bank,

ruang lingkup kegiatan Panin Dubai Syariah Bank adalah

menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan dengan prinsip

bagi hasil berdasarkan syarait Islam.

Panin Dubai Syaraih Bank mendapat ijin usaha dari Bank

Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia

No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009 sebagai

bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi

sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 2 Desember 2009

(www.paninbanksyaraih.co.id).

e. Bank BCA Syariah

Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat

dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat

mengenai ekonomi syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi

kebutuhan nasabah akan layanan syariah, maka berdasarkan akta

Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris

Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi,.PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA)

Page 97: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

82

mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang

nantinya menjadi PT. Bank BCA Syariah. (www.bcasyariah.co.id).

f. Bank Syariah Bukopin

PT BANK SYARIAH BUKOPIN (selanjutnya disebut

Perseroan) sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah

yang bermula masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk

diakuisisinya PT Bank Persyarikatan Indonesia (sebuah bank

konvensional) oleh PT Bank Bukopin, Tbk.

Proses akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap sejak

2005 hingga 2008, dimana PT Bank Persyarikatan Indonesia yang

sebelumnya bernama PT Bank Swansarindo Internasional didirikan

di Samarinda, Kalimantan Timur berdasarkan Akta Nomor 102

tanggal 29 Juli 1990 merupakan bank umum yang memperolah Surat

Keputusan Menteri Keuangan nomor 1.659/ KMK.013/1990 tanggal

31 Desember 1990 tentang Pemberian Izin Peleburan Usaha 2 (dua)

Bank Pasar dan Peningkatan Status Menjadi Bank Umum dengan

nama PT Bank Swansarindo Internasional yang memperoleh

kegiatan operasi berdasarkan surat Bank Indonesia (BI) nomor

24/1/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian Izin

Usaha Bank Umum dan Pemindahan Kantor Bank.

(www.syariahbukopin.co.id).

Page 98: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

83

g. Bank Syariah Mandiri

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan

hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-

1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli

1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak

negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan

masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut,

industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank

konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya

mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi

sebagian bank-bank di Indonesia. (www.syariahmandiri.co.id).

h. Bank BNI Syariah

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian

izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate

Plan UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat

temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut

terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI

Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin

off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek

regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun

2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21

Page 99: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

84

tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen

Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin

kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah

juga semakin meningkat. (http://www.bnisyariah.co.id).

B. Analisis Statistik Deskriptif

Pada bagian ini akan digambarkan ataupun dideskripsikan dari data

masing-masing variabel yang menampilkan karakteristik dari sampel yang

digunakan dalam peneltian ini. Karakteristik sampel tersebut meliputi, nilai

rata-rata sampel (mean), nilai maksimum dan minimum untuk tiap-tiap

variabel. Deskripsi dalam peneltian meliputi 5 variabel, yaitu Pembiayaan

Mudharabah (PMD), Dana Pihak Ketiga (DPK) Non Performing Finance

(NPF), Finance to Deposit Ratio (FDR) dan Nominal Bagi Hasil (NBH).

Perhitungan data variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pembiayaan Mudharabah

Kasmir (2008) mengemukakan, bahwa mudharabah merupakan

akad kerja sama antara dua pihak, dimana pertama menyediakan seluruh

modal dan pihak lain menjadi pengelola. Keuntungan dibagi menurut

kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila rugi, maka akan

ditanggung pemilik modal selama kerugian diakibatkan kelalaian pengelola.

Page 100: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

85

Tabel 4.1

Deskriptif Rata-rata Pembiayaan Mudharabah Bank

Umum Syariah

Sumber: data diolah

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa

pembiayaan mudharabah terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu sekitar 1

miliar rupiah oleh Bank Muamalat, sedangkan pembiayaan mudharabah

tertinggi terjadi pada tahun 2011 oleh Bank Syariah Mandiri sebesar 4,590

Bank Umum

Syariah

Pembiayaan Mudharabah (dalam Jutaan Rupiah)

2011 2012 2013 2014 2015

Bank Mega

Syariah

1,155 3,000 3,200 8,818 1,375

Bank Muamalat

1,498 1,985 2,225 1,723 1,052

Bank Rakyat

Indonesia

Syaraiah

598,464 859,252 936,688 876,311 1,106,566

Bank Panin

Syariah

269,582 517,354 659,220 854,377 1,018,378

Bank BCA

Syariah

12,910 124,763 201,866 188,351 198,422

Bank Syariah

Bukopin

192,696 150,060 222,108 264,504 401,915

Bank Syariah

Mandiri

4,590,780 4,161,500 3,703,697 3,006,253 2,834,182

Bank BNI

Syariah

89,383 287,064 709,218 1,016,696 1,258,682

Rata-rata

719,558 763,122 804,777 777,129 852,571

Minimum

1,155 1,985 2.225 1,723 1,052

Maximum

4,590,780 4,161,500 3,703,697 3,006,253 2,834,182

Page 101: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

86

miliar rupiah. Rata-rata pembiayaan mudharabah yang paling besar sekitar

852 miliar yang terjadi pada tahun 2015.

b. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah (Pasal

1) disebutkan bahwa, “Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh

Nasabah kepada Bank Syariah dan/atau UUS berdasarkan Akad wadi’ah

atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip syariah dalam

bentuk Giro, Tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Semakin Banyak DPK yang terkumpul maka akan semakin banyak

pembiayaan yang dapat disalurkan oleh bank. Hal ini sesuai dengan

pendapat Antonio (2011) yang mengemukakan bahwa salah satu sumber

dana yang dapat digunakan untuk pembiayaan adalah simpanan (DPK).

Tabel 4.2

Deskriptif Rata-rata DPK Bank Umum Syariah

Bank

Umum

Syariah

Dana Pihak Ketiga (dalam Jutaan Rupiah)

2011 2012 2013 2014 2015

Bank Mega

Syariah 4,933,556 7,108,754 7,736,248 5,881,057 4,254,456

Bank

Muamalat

26,658,090 34,903,830 41,789,660 51,206,270 45,077,650

Bank

Rakyat

Indonesia

Syaraiah

9,906,412 11,948,889 13,794,869 16,711,516 19,648,782

Bank Panin

Syariah

420,757 1,223,290 2,870,310 5,076,082 5,928,345

Page 102: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

87

Sumber: data diolah

Berdasarkan perhitungan Dana Pihak Ketiga diatas dapat kita lihat

bahwa Rata-rata Dana Pihak Ketiga pada tahun 2015 adalah yang paling

besar diantara tahun-tahun lainnya yaitu sekitar 21 triliun rupiah. Dana

Pihak Ketiga yang paling rendah didapat oleh Bank Panin Syariah pada

tahun 2011 yaitu sekitar 420 miliar rupiah, sedangkan Dana Pihak Ketiga

yang paling besar adalah sekitar 62 triliun rupiah yang dimiliki oleh Bank

Syariah Mandiri pada tahun 2015. Semakin besar Dana Pihak Ketiga maka

akan besar pula volume pembiayaan yang dapat disalurkan termasuk

pembiayaan mudharabah karena salah satu sumber dana yang dapat

digunakan untuk pembiayaan adalah simpanan masyarakat (DPK).

(Antonio:2011).

Bank

Umum

Syariah

Dana Pihak Ketiga (dalam Jutaan Rupiah)

2011 2012 2013 2014 2015

Bank BCA

Syariah

864,000 1,261,000 1,703,000 2,338,700 3,255,200

Bank

Syariah

Bukopin

2,291,738 2,850,784 3,272,263 3,994,957 4,755,303

Bank

Syariah

Mandiri

42,618,000 47,409,000 56,461,000 59,821,000 62,113,000

Bank BNI

Syariah

6,752,263 8,947,729 11,422,190 16,246,405 19,322,756

Rata-rata

11,805,602 14,456,659 17,381,192 20,159,498 21,188,325

Minimum

420,757 1,223,290 1,703,000 2,338,700 3,255,200

Maximum

42,618,000 47,409,000 56,461,000 59,821,000 62,113,000

Page 103: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

88

c. Non Performing Finance (NPF)

Non Performing Finance (NPF) merupakan suatu keadaan dimana

nasabah sudah tidak sanggup membayar atau seluruh kewajibannya kepada

bank (Mudrajat dan Suharjono, 2002).

Semakin tinggi NPF disuatu bank, maka semakin turun kinerja

perbanknnya. Dengan tingginya NPF maka dapat menyebabkan kehilangan

pendapatan dari pembiayaan yang diberikan.

Tabel 4.3

Deskriptif Rata-rata NPF Bank Umum Syariah

Bank Umum

Syariah

Non Performing Finance (dalam persen)

2011 2012 2013 2014 2015

Bank Mega

Syariah

0.9739 1.00 0.0000 0.0000 0.0000

Bank Muamalat

0.0340 0.0151 0.0107 0.0592 0.1384

Bank Rakyat

Indonesia

Syaraiah

0.0138 0.0134 0.0155 0.0037 0.0042

Bank Panin

Syariah

0.0000 0.0000 0.0006 0.0035 0.0115

Bank BCA

Syariah

0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Bank Syariah

Bukopin

0.0000 0.0000 0.0093 0.0175 0.0020

Bank Syariah

Mandiri

0.0115 0.0211 0.0546 0.0486 0.0227

Bank BNI

Syariah

0.0199 0.0074 0.0107 0.0186 0.0076

Page 104: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

89

Sumber: data diolah

Dari data di atas dapat kita lihat bahwa NPF pada pembiayaan

mudharabah pada bank syariah pernah mendapatkan nilai 0% hal ini

merupakan hal yang bagus. Sedangkan untuk NPF tertinggi diperoleh oleh

Bank Mega pada tahun 2012 sebesar 100%. Rata-rata NPF yang paling

besar adalah pada tahun 2012 yaitu sebesar 13,21. Bank yang baik adalah

bank yang mampu memlihara rasio NPF nya dibawah 5%. Dengan

macetnya pembiayaan ini dapat mengurangi pemasukan dan apabila terajdi

terus menerus dapat mengurangi modal serta berpengaruh terhadap

pengurangan pembiayaan, termasuk pembiayaan Mudharabah.

d. Finance to Deposit Ratio (FDR)

Finance to Deposit Ratio (FDR) adalah perbandingan antara

pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang

berhasil dikerahkan oleh bank (Muhammad, 2005). Seberapa besar

pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat atau nasabah, bank harus

mampu mengimbangi dengan segara memnuhi kebutuhan akan penarikan

kembali dana sewaktu-waktu oleh deposan. FDR diartikan sebagai

perbandingan antara pembiayaan yang diberikan dengan dana yang

diterima bank.

Bank Umum

Syariah

Non Performing Finance (dalam persen)

2011 2012 2013 2014 2015

Rata-rata

0.1316 0.1321 0.0126 0.0188 0.0023

Minimum

0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Maximum

0.9739 1.00 0.0546 0.0592 0.0227

Page 105: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

90

Tabel 4.4

Deskriptif Rata-rata FDR Bank Umum Syariah

Sumber: data diolah

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa rasio FDR masing-masing

bank, rasio FDR terendah terjadi pada tahun 2011 oleh Bank BNI Syariah

yaitu sebesar 78.8%, sedangkan FDR yang paling besar adalah 192.69%

Bank Umum

Syariah

Financeto Deposit Ratio (dalam Persen)

2011 2012 2013 2014 2015

Bank Mega

Syariah

83.08 88.88 93.37 93.61 98.49

Bank Muamalat

76.76 94.15 99.99 88.14 90.30

Bank Rakyat

Indonesia

Syaraiah

90.55 100.96 102.70 93.90 84.16

Bank Panin

Syariah

167.70 105.66 90.40 94.04 96.43

Bank BCA

Syariah

78.8 79.9 83.5 91.2 91.4

Bank Syariah

Bukopin

192.696 150.060 100.29 92,89 90.56

Bank Syariah

Mandiri

86.03 94.40 89.37 81.92 81.99

Bank BNI

Syariah

78.60 84.99 97.86 92.60 91.94

Rata-rata

106.777 99.875 94.685 97.037 90.658

Minimum

78.6 79.9 83.5 81.92 81.99

Maximum

192.69 150.06 102.70 94.04 98.49

Page 106: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

91

yaitu oleh Bank Syariah Bukopin pada tahun 2011. Dalam SEBI

No.17/40/DPM tahun 2015, Bank dikatakan mampu mengelola aktiva

produktifnya dengan baik jika rasio FDR minimal 80%.

e. Nominal Bagi Hasil

Bagi hasil merupakan sesuatu yang akan diberikan kepada nasabah

saat mendapat keuntungan. Bank Syariah menerapkan Nisbha Bagi Hasil

terhadap produk-produk pembiayaan yang berbasis Natural Uncertainty

Contracts (NUC), yakni akad yang tidak memberikan kepastian pendapatan

(retutn), baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu (timing), seperti

mudharabah dan musyarakah (Karim, 2011).

Tabel 4.5

Deskriptif Rata-rata Nominal Bagi Hasil Bank Umum

Syariah

Bank Umum

Syariah

Nominal Bagi Hasil (dalam Jutaan)

2011 2012 2013 2014 2015

Bank Mega

Syariah

159,479 187,536 332856 412,146 265,875

Bank Muamalat

1,156,730 1,457,940 2,163,140 3,352,240 2,853,890

Bank Rakyat

Indonesia

Syaraiah

461,905 527,595 764,590 994,824 1,027,442

Bank Panin

Syariah

27,026 57,585 146,009 295,597 421,249

Bank BCA

Syariah

36,636 50,363 74,471 132,867 194,676

Bank Syariah

Bukopin

131,043 160,579 216,661 331,554 343,275

Page 107: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

92

Sumber: data diolah

Dari data diatas dapat dilihat bawah Rata-rata tingkat bagi

hasil bank syariah yang paling tinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu

sekitar 947 miliar rupiah. Tingkat bagi hasil yang paling sedikit yaitu

sekitar 27 miliar rupiah yaitu pada tahun 2011 oleh Bank Panin

Syariah, sedangkan tingkat bagi hasil yang paling besar adalah pada

Bank Muamalat yaitu sekitar 2 Triliuin Rupiah.

Muljono (1996) dalam Andraeni (2011) menyatakan bahwa

besarnya profit yang diinginkan (target laba) merupakan salah satu

acuan bank dalam menetapkan besarnya volume kredit yang akan

disalurkan. Terkait dengan hal ini berarti bahwa tingkat bagi hasil

pembiayaan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan

besarnya volume pembiayaan berbasis bagi hasil yang disalurkan.

Bank Syariah

Mandiri

1,183,626 1,245,435 1,307,244 1,369,054 1,430,863

Bank BNI

Syariah

252,413 291,056 418,332 691,444 846,069

Rata-rata

426,107 497,261 591,896 947,465 929,917

Minimum

27,026 50,363 74,471 132,867 194,676

Maximum

1,183,626 1,457,940 2,163,140 3,352,240 2,853,890

Page 108: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

93

C. Uji Stasioneritas

Tabel 4.6

Hasil Uji Augmented Dickey Fuller (ADF)

Sumber: Output Eviews (data dioleh)

Berdasarkan hasil uji Augmented Dickey Fuller pada tingkat level

menunjukan bahwa variabel NPF, FDR bersifat stasioner. Sedangkan

PMD, DPK dan TBH belum stasioner. Hal ini dilihat dari nilai probabilitas

ADF, jika nilai probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa data stasioner. Jika nilai probabilitas >

0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

data tidak stasioner. Karena hasil uji Augmented Dicky Fuller masih

menunjukan adanya data yang tidak stasioner, maka perlu dilakukan uji

Augmented Dickey Fuller pada tingkat 1st Difference.

Variabel

Tingkat Stasioneritas

Keterangan

Level

t-statistic

Test Critical Value

Probabilty 1%

level

5%

level

10%

level

PMD -2.4042 -3.6104 -2.9389 -2.6079 0.1472 TIDAK

STASIONER

DPK -2.3205 -3.6104 -2.9389 -2.6079 0.1708 TIDAK

STASIONER

NPF -5.7243 -3.6104 -2.9389 -2.6079 0.0000 STASIONER

FDR -5.4383 -3.6104 -2.9389 -2.6079 0.0001 STASIONER

TBH -2.4882 -3.6104 -2.9389 -2.6079 0.1260 TIDAK

STASIONER

Page 109: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

94

Tabel 4.7

Hasul Uji Augmented Dickey Fuller (ADF)

Sumber: Output Eviews (data dioleh)

Hasil uji Augmented Dickey Fuller pada tingkat 1st difference

diatas menunjukan bahwa semua data telah bersifat stasioner. Hal ini

ditunjukan dengan nilai probabilitas < 0.05 sehingga H0 ditolak dan H1

diterima maka dapat disimpulkan bahwa data stasioner. Karena seluruh

data sudah bersifat stasioner, maka pengujian bisa dilanjutkan ke tahap

berikutnya.

D. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Pengujian Model Regresi Data Panel

Regresi data panel dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga model

yaitu, common effect, fixed effect dan random effect. Pemilihan model

disesuaikan dengan asumsi yang digunakan oleh peneliti dan pemenuhan

syarat-syarat pengelolaan data statistic yang benar.

Variabel

Tingkat Stasioneritas

Keterangan

1st difference

t-statistic

Test Critical Value

Probabilty 1%

level

5%

level

10%

level

PMD -6.1683 -3.6155 -2.9411 -2.6090 0.0000 STASIONER

DPK -5.5510 -3.6155 -2.9411 -2.6090 0.0000 STASIONER

NPF -6.3628 -3.6155 -2.9411 -2.6090 0.0000 STASIONER

FDR -7.7425 -3.6210 -2.9434 -2.6102 0.0000 STASIONER

TBH -5.2337 -3.6155 -2.9411 -2.6090 0.0000 STASIONER

Page 110: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

95

a. Common effect

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk melakukan Uji

Chow adalah dengan menghitung regresi data panel menggunakan

model common effect.

Tabel 4.8

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Common Effect

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Dependent Variable: PMD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 03/08/17 Time: 23:43

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

DPK? 1.492001 0.160652 9.287180 0.0000

NPF? -0.098098 0.081203 -1.208069 0.2349

FDR? 0.107736 0.225480 0.477810 0.6357

NBH? -0.994063 0.158167 -6.284912 0.0000

R-squared 0.727941 Mean dependent var 0.141211

Adjusted R-squared 0.705269 S.D. dependent var 1.074311

S.E. of regression 0.583234 Akaike info criterion 1.854183

Sum squared resid 12.24582 Schwarz criterion 2.023071

Log likelihood -33.08365 Hannan-Quinn criter. 1.915247

Durbin-Watson stat 0.457757

Page 111: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

96

b. Fixed Effect

Langkah kedua adalah dengan menghitung regresi data panel

dengan model fixed effect

Tabel 4.9

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Fixed Effect

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Dependent Variable: PMD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 03/08/17 Time: 23:45

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.211998 0.067869 3.123635 0.0041

DPK? -0.784621 0.295447 -2.655708 0.0129

NPF? 0.009695 0.050586 0.191648 0.8494

FDR? -0.063466 0.141692 -0.447913 0.6577

NBH? 0.457250 0.171501 2.666166 0.0126

Fixed Effects (Cross)

BCAS--C -0.878056

BMI--C -0.663378

BMS--C -0.945750

BNIS--C -0.177138

BRIS--C -0.066470

BSB--C -0.749236

BSM--C 3.847311

PANINS--C -0.367283 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.947186 Mean dependent var 0.141211

Adjusted R-squared 0.926437 S.D. dependent var 1.074311

S.E. of regression 0.291380 Akaike info criterion 0.614947

Sum squared resid 2.377263 Schwarz criterion 1.121611

Log likelihood -0.298946 Hannan-Quinn criter. 0.798141

F-statistic 45.65075 Durbin-Watson stat 0.728221

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 112: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

97

c. Uji Chow

Setelah memperoleh hasil dari common effect dan fixed

effect, untuk menentukan model yang akan dipilih maka dilakukan

Uji Chow. Dengan kriteria pengambilan keputusan jika probabilitas

> 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, maka model yang dipilih

adalah common effect. Jika nilai probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak

dan H1 diterima, mala yang dipilih adalah model fixed effect.

Tabel 4.10

Hasil Uji Chow

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel uji Chow di atas dapat dilihat bahwa nilai

cross-section Chi-Square adalah 0.0000 < 0.05, maka H0 ditolak dan

Ha diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa model yang

dipilih adalah model fixed effect.

d. Random Effect

Setelah melakukan Uji Chow untuk memilih model antara

common effect dan fixed effect, langkah selanjutnya adalah

meregresikan model kedalam bentuk model yang dipilih apakah

fixed effect atau random effect.

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BANK

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 16.473618 (7,28) 0.0000

Cross-section Chi-square 65.313710 7 0.0000

Page 113: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

98

Tabel 4.11

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Random

Effect

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Dependent Variable: PMD?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 03/08/17 Time: 23:48

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 40

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.025672 0.091096 0.281810 0.7797

DPK? 1.054912 0.130118 8.107323 0.0000

NPF? -0.054265 0.046865 -1.157887 0.2548

FDR? 0.012912 0.135007 0.095638 0.9244

NBH? -0.566279 0.114637 -4.939771 0.0000

Random Effects (Cross)

BCAS--C -0.116552

BMI--C -0.632186

BMS--C -0.205306

BNIS--C -0.001413

BRIS--C 0.196002

BSB--C -0.082836

BSM--C 0.627787

PANINS--C 0.214504 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.207398 0.3363

Idiosyncratic random 0.291380 0.6637 Weighted Statistics R-squared 0.430626 Mean dependent var 0.075125

Adjusted R-squared 0.365555 S.D. dependent var 0.618678

S.E. of regression 0.492790 Sum squared resid 8.499477

F-statistic 6.617753 Durbin-Watson stat 0.383484

Prob(F-statistic) 0.000447 Unweighted Statistics R-squared 0.665409 Mean dependent var 0.141211

Sum squared resid 15.06049 Durbin-Watson stat 0.216422

Page 114: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

99

e. Uji Hausman

Setelah melakukan uji Chow dan memperoleh hasil bahwa

model fixed effect yang digunakan selanjutnya perlu dilakukan Uji

Hausman untuk memilih antara model fixed effect atau random effect

dengan kreteria jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya model yang dipilih adalah random effect. Sedangkan jika

probavilitas < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya model yang

dipilih adalah fixed effect

Tabel 4.12

Hasil Uji Hausman

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel hasil Uji Hausman di atas dapat diketahui

bahwa nilai probabilitas 0.0000 < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang dipilih

adalah fixed effect.

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel pengganggu atau residual terdistribusi normal. Ada

du acara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak (Ghozali, 2013), yaitu analisis grafik dan uji statistic, namun

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: BANK

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 69.108989 4 0.0000

Page 115: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

100

dalam penelitian ini menggunakan uji statistic untuk mengetahui

normalitas data dengan melakukan perbandingan nilai Jarque-Bera

hitung dengan Chi Square tabel. Berikut ini uji normalitas:

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: ResidualsSample 1 40Observations 40

Mean 5.27e-17Median -0.074938Maximum 1.957264Minimum -1.182720Std. Dev. 0.558565Skewness 0.926057Kurtosis 5.741966

Jarque-Bera 18.24784Probability 0.000109

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Berdasarkan histogram uji normalitas (normality test) di atas dapat

diketahui bahwa probability JB < 0.05 (0.000000 < 0.05). Artinya data pada

penelitian ini tidak berdistribusi secara normal maka perlu dilakukan

perbaikan atas data outlier tersebut.

Peneliti akan memperbaiki data dengan mengubah model regresi

menjadi log, yaitu dengan cara melakukan transformasi data pada variabel

(PMD) menjadi bentuk logaritma (LOGPMD). Setelah dilakukan

transformasi pada variabel independen, kemudia dilakukan uji normalitas

kembali dengan sebagai berikut:

Page 116: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

101

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

-1.00 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00

Series: ResidualsSample 12 40Observations 15

Mean -1.55e-16Median -0.039003Maximum 0.974272Minimum -0.829565Std. Dev. 0.610777Skewness 0.148257Kurtosis 1.942806

Jarque-Bera 0.753487Probability 0.686092

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel uji normalitas setelah transformasi di atas dapat

diketahui bahwa nilai probability JB lebih > 0.05 (0.6860 > 0.05) sehingga

dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas dengan menggunakan Correlation Test

dapat diketahui bahwa hubungan antar variabel independen (DPK, NPF,

FDR, NBH) tidak ada yang menunjukan nilai korelasi > 0.9. Nilai korelasi

tertinggi sebesar 0.839463 yaitu antara DPK dan TBH. Karena 0.839463 <

DPK NPF FDR NBH DPK 1.000000 -0.061323 -0.208063 0.839463

NPF -0.061323 1.000000 -0.121899 -0.071845

FDR -0.208063 -0.121899 1.000000 -0.155916

NBH 0.839463 -0.071845 -0.155916 1.000000

Page 117: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

102

0.9 maka H0 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam model tidak

terjadi gejala multikoliniearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.3

Grafik Uji Heteroskedastisitas

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

-4

-3

-2

-1

0

1

2

12 13 14 15 18 19 20 31 32 33 34 35 38 39 40

Residual Actual Fitted Sumber: output Eviews9 (data diolah)

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa grafik tidak

membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa data

tersebut tidak bersifat heteroskedastisitas. Selain dengan menggunakan

grafik, untuk mendeteksi masalah heteroskedastisitas juga dapat

menggunakan uji white.

Tabel 4.14

Tabel Uji White

Sumber: output Eviews9 (data diolah)

Berdasarkan tabel hasil uji white dapat diketahui bahwa nilai

probability chi-square sebesar 0.2632 > 0.05, dengan hasil tersebut dapat

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.343748 Prob. F(4,10) 0.3198

Obs*R-squared 5.243896 Prob. Chi-Square(4) 0.2632

Scaled explained SS 1.098662 Prob. Chi-Square(4) 0.8945

Page 118: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

103

disimpulkan bahwa H0 diterima. Artinya tidak terjadi heteroskedastisitas

sehingga dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.

d. Uji Autokorelasi

Tabel 4.15

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel hasil uji autokorelasi menggunakan uji Serial

Correlation LM Test diatas dapat diketahui bahwa nilai probability Chi-

Square 0.05 (0.2592 > 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

gejala autokorelasi dalam model.

3. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Regresi Data Panel

1) Pengaruh Variabel DPK, NPF, FDR, NBH terhadap

Pembiayaan Mudharabah secara Parsial (Uji t)

Guna mengetahui besarnya pengaruh variabel DPK, NPF,

FDR, NBH secara parsial terhadap pembiayaan mudharabah

digunakan uji t. Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jika

probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga

disimpulan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.878066 Prob. F(2,8) 0.4521

Obs*R-squared 2.700043 Prob. Chi-Square(2) 0.2592

Page 119: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

104

terhadap variabel dependen. Sedangkan apabila probabilitas > 0.05

maka H0 diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel

dependen. Uji hipotesis secara parsial dapat dilihat dari tabel

berikut:

Tabel 4.16

Uji t

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Dependent Variable: PMD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 03/08/17 Time: 23:45

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.211998 0.067869 3.123635 0.0041

DPK? -0.784621 0.295447 -2.655708 0.0129

NPF? 0.009695 0.050586 0.191648 0.8494

FDR? -0.063466 0.141692 -0.447913 0.6577

NBH? 0.457250 0.171501 2.666166 0.0126

Fixed Effects (Cross)

BCAS—C -0.878056

BMI—C -0.663378

BMS—C -0.945750

BNIS—C -0.177138

BRIS—C -0.066470

BSB—C -0.749236

BSM—C 3.847311

PANINS—C -0.367283 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.947186 Mean dependent var 0.141211

Adjusted R-squared 0.926437 S.D. dependent var 1.074311

S.E. of regression 0.291380 Akaike info criterion 0.614947

Sum squared resid 2.377263 Schwarz criterion 1.121611

Log likelihood -0.298946 Hannan-Quinn criter. 0.798141

F-statistic 45.65075 Durbin-Watson stat 0.728221

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 120: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

105

Penjelasan dari tabel uji t adalah sebagai berikut:

a. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap pembiayaan

mudharabah

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukan nilai coefficient DPK sebesar -0.784621

menunjukan bahwa arah koefisien negatif, sedangkan

probabilitas DPK sebesar 0.0129 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan

Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa DPK memiliki

pengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

b. Pengaruh Non Performing Finance (NPF) terhadap

pembiayaan mudharabah

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukan nilai coefficient NPF sebesar 0.009695 menunjukan

bahwa arah koefisien positif, sedangkan probabilitas NPF

sebesar 0.8494 > 0.05 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa NPF tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

c. Pengaruh Fincance to Deposit Ratio (FDR) terhadap

pembiayaan mudharabah

Hasil pengujian dengan analisisregresi data panel di atas

menunjukan nilai coefficient FDR sebesar -0.063466

menunjukan bahwa arah koefisien negatife, sedangkan

probabilitas FDR sebesar 0.6577 > 0.05 sehingga H0 diterima

Page 121: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

106

dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa FDR tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah.

d. Pengaruh Nominal Bagi Hasil (NBH) terhadap pembiayaan

mudharabah

Hasil pengujian dengan analysis regresi data panel di atas

menunjukan nilai coefficient NBH sebesar 0.457250

menunjukan bahwa arah koefisien positif, sedangkan

probabilitas TBH sebesar 0.0126 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan

Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa NBH memilki

pengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

2) Pengaruh Variabel DPK, NPF, FDR, NBH terhadap

pembiayaan mudharabah secara Simultan (Uji F)

Guna mengetahui besarnya pengaruh variabel DPK, NPF,

FDR, NBH secara simultan terhadap pembiayaan mudharbah

digunakan uji F. Pengujian secara simultan atau uji F digunakan

untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Apabila probabilitas < 0.05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima sehingga disimpulkan bahwa variabel

independen berpengaruh signifikan secara simultan variabel

dependen. Sedangkan apabila nilai probabilitasnya > 0.05 maka H0

diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

independen secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap

Page 122: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

107

variabel independen. Uji Hipotesis secara simultan dapat dilihat dari

tabel berikut:

Tabel 4.17

Uji F

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Dengan Hipotesis :

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara

variabel independen (DPK, NPF, FDR,

NBH) terhadap pembiayaan mudharabah

secara simultan.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara

variabel independen (DPK, NPF, FDR,

NBH) terhadap pembiayaan mudharabah

secara simultan.

Berdasarkan hasil uji F di atas dapat dilihat bahwa

nilai probabilitas F-statistic sebesar 0.000000 < 0.05,

sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.947186 Mean dependent var 0.141211

Adjusted R-squared 0.926437 S.D. dependent var 1.074311

S.E. of regression 0.291380 Akaike info criterion 0.614947

Sum squared resid 2.377263 Schwarz criterion 1.121611

Log likelihood -0.298946 Hannan-Quinn criter. 0.798141

F-statistic 45.65075 Durbin-Watson stat 0.728221

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 123: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

108

variabel independen (DPK, NPF, FDR, NBH) terhadap

pembiayaan mudharabah secara simultan.

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan model dalam penelitian menerangkan variabel

dependen. Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.18

Koefisien Determinasi

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel diatas besarnya nilai Adjusted R-squared

adalah 0.926437 Hal ini menunjukan bahwa variabel pembiayaan

mudharabah (PMD) dapat dijelaskan oleh variabel independen (DPK,

NPF, FDR, NBH) sebesar 92.64%. Sedangkan sisanya (100% -

92.64% = 7.36%) dijelaskan oleh variabel lain seperti inflasi, tingkat

suku bunga CAR, ROA dan lain-lain diluar variabel yang dipilih.

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.947186 Mean dependent var 0.141211

Adjusted R-squared 0.926437 S.D. dependent var 1.074311

S.E. of regression 0.291380 Akaike info criterion 0.614947

Sum squared resid 2.377263 Schwarz criterion 1.121611

Log likelihood -0.298946 Hannan-Quinn criter. 0.798141

F-statistic 45.65075 Durbin-Watson stat 0.728221

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 124: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

109

5. Model Regresi Data Panel

Berikut adalah hasil dari Regresi Data Panel:

Tabel 4.19

Hasi Regresi Data Panel

Sumber: output Eviews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh persamaan model

resesi antara variabel dependen (PMD) dan variabel independen

(DPK, NPF, FDR, NBH) sebagai berikut:

Yit = β0i + β1 X1it + β2 X2it + β3 X3it + β4 X4it + εit

PMDit = 0.211998 – 0.784621 DPKit + 0.009695 NPFit -

0.063466 FDRit + 0.4572 NBHit + e

Dependent Variable: PMD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 03/08/17 Time: 23:45

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.211998 0.067869 3.123635 0.0041

DPK? -0.784621 0.295447 -2.655708 0.0129

NPF? 0.009695 0.050586 0.191648 0.8494

FDR? -0.063466 0.141692 -0.447913 0.6577

NBH? 0.457250 0.171501 2.666166 0.0126 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.947186 Mean dependent var 0.141211

Adjusted R-squared 0.926437 S.D. dependent var 1.074311

S.E. of regression 0.291380 Akaike info criterion 0.614947

Sum squared resid 2.377263 Schwarz criterion 1.121611

Log likelihood -0.298946 Hannan-Quinn criter. 0.798141

F-statistic 45.65075 Durbin-Watson stat 0.728221

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 125: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

110

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa:

a. Konstanta sebesar 0.211998 menunjukan bahwa jika variabel

independen (DPK, NPF, FDR, NBH) pada observasi ke i dan

periode ke t adalah konstan, maka nilai Pembiayaan

Mudharabah adalah 0.211998.

b. Koefisien regresi sebesar – 0.784621 menunjukan jika nilai

DPK pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1%

maka akan menurunkan nilai Pembiayaan Mudharabah pada

observasi ke I dan periode ke t sebesar 0.613786.

c. Koefisien regresi sebesar 0.009695 menunjukan jika nilai

NPF pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1%

maka akan meningkatkan nilai Pembiayaan Mudharabah

pada observasi ke i dan periode ke t sebesar 0.009695.

d. Koefisien regresi sebesar -0.063466 menunjukan jika nilai

FDR pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1%

maka akan menurunkan nilai Pembiayaan Mudharabah pada

observasi ke i dan periode ke t sebesar 0.063466.

e. Koefisien regresi sebesar 0.457250 menunjukan jika nilai

NBH pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1%

maka akan menurunkan nilai Pembiayaan Mudharabah pada

observasi ke i dan periode ke t sebesar 0.457250.

Page 126: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

111

5. Persamaan Model Regresi Tiap Bank

Tabel 4.20

Model Regresi Tiap Bank

Berdasarkan output Eviews tersebut, maka didapat persamaan

model regresi tiap bank umum syariah sebagai berikut:

1. Persamaan model regresi BCA Syariah

Pembiayaan Mudharabah BCA Syariahit = -0.878056 –

0.784621 DPKit + 0.009695 NPFit - 0.063466 FDRit + 0.4572

NBHit

Konstanta sebesar -0.878056 menunjukan bahwa jika

variabel independen (DPK, NPF, FDR, NBH) pada observasi ke

i dan periode ke t adalah konstan, maka Pembiayaan

Mudharabah menurun sebesar 0.878056

2. Persamaan model regresi Bank Muamalat Indonesia

Pembiayaan Mudharabah Bank Muamalat Indonesiait =

-0.663378 – 0.784621 DPKit + 0.009695 NPFit - 0.063466

FDRit + 0.4572 NBHit

Konstanta sebesar -0.663378 menunjukan bahwa jika

variabel independen (DPK, NPF, FDR, NBH) pada observasi ke

Fixed Effects (Cross)

BCAS--C -0.878056

BMI--C -0.663378

BMS--C -0.945750

BNIS--C -0.177138

BRIS--C -0.066470

BSB--C -0.749236

BSM--C 3.847311

PANINS--C -0.367283

Page 127: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

112

i dan periode ke t adalah konstan, maka Pembiayaan

Mudharabah menurun sebesar 0.663378

3. Pertumbuhan model regresi Bank Mega Syariah

Pembiayaan Mudharabah Bank Muamalat Indonesiait =

-0.945750 – 0.784621 DPKit + 0.009695 NPFit - 0.063466

FDRit + 0.4572 NBHit

Konstanta sebesar -0.945750 menunjukan bahwa jika

variabel independen (DPK, NPF, FDR, NBH) pada observasi ke

i dan periode ke t adalah konstan, maka Pembiayaan

Mudharabah menurun sebesar 0.945750

4. Persamaan model regresi BNI Syariah

Pembiayaan Mudharabah BNI Syariah = -0.177138 –

0.784621 DPKit + 0.009695 NPFit - 0.063466 FDRit + 0.4572

NBHit

Konstanta sebesar -0.177138 menunjukan bahwa jika

variabel independen (DPK, NPF, FDR, NBH) pada observasi ke

i dan periode ke t adalah konstan, maka Pembiayaan

Mudharabah menurun sebesar 0.177138.

5. Persamaan model regresi BRI syariah

Pembiayaan Mudharabah BRI syariah = -0.066470 –

0.784621 DPKit + 0.009695 NPFit - 0.063466 FDRit + 0.4572

NBHit

Page 128: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

113

Konstanta sebesar -0.066470 menunjukan bahwa jika

variabel independen (DPK, NPF, FDR, NBH) pada observasi ke

i dan periode ke t adalah konstan, maka Pembiayaan

Mudharabah menurun sebesar 0.066470

6. Persamaan model regresi Bank Syariah Bukopin

Pembiayaan Mudharabah Bank Syariah Bukopin = -

0.749236 – 0.784621 DPKit + 0.009695 NPFit - 0.063466 FDRit

+ 0.4572 NBHit

Konstanta sebesar -0.749236 menunjukan bahwa jika

variabel independen (DPK, NPF, FDR, NBH) pada observasi ke

i dan periode ke t adalah konstan, maka Pembiayaan

Mudharabah menurun sebesar 0.749236

7. Persamaan model regresi Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan Mudharabah Bank Syariah Mandiri =

3.847311 – 0.784621 DPKit + 0.009695 NPFit - 0.063466 FDRit

+ 0.4572 NBHit

Konstanta sebesar 3.847311 menunjukan bahwa jika

variabel independen (DPK, NPF, FDR, NBH) pada observasi ke

i dan periode ke t adalah konstan, maka Pembiayaan

Mudharabah meningkat sebesar 3.847311

Page 129: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

114

8. Persamaan model regresi Bank Panin Syariah

Pembiayaan Mudharabah Bank Panin Syariah = -

0.367283 – 0.784621 DPKit + 0.009695 NPFit - 0.063466 FDRit

+ 0.4572 NBHit

Konstanta sebesar -0.367283 menunjukan bahwa jika

variabel independen (DPK, NPF, FDR, NBH) pada observasi ke

i dan periode ke t adalah konstan, maka Pembiayaan

Mudharabah menurun sebesar 0.367283.

E. Interpetasi Hasil Penelitian & Pembahasan

1. Pengaruh DPK (Dana Pihak Ketiga) terhadap Pembiayaan Mudharabah

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel DPK memiliki

pengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah. Dengan

demikian penelitian ini menolak H01 dan menerima hipotesis Ha1

yang menyatakan bahwa DPK berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan Mudharabah. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji

hipotesis dengan nilai signifikan yang lebih kecil dari nilai α (0.0129

< 0.05).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Gusnandar dan Kurniawasih (2014), dan Andraeny (2011) yang

menyatakan bahwa DPK memiliki pengaruh signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah. Namun, hasil ini bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Kurniawanti (2014) yang

Page 130: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

115

menyatakan bahwa DPK tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah.

Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah. Hal ini menunjukan bahwa

setiap perubahan yang terjadi pada DPK diikuti oleh meningkatnya

pembiayaan mudharabah secara signifikan. Keadaan ini dapat

dilihat berdasarkan hasil regresi yang menunjukan nilai signifikan

0.0129 < 0.05.

Hubungan antara Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan

Mudharabah adalah negatif (-0.784621). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa DPK memiliki pengaruh negatif terhadap

pembiayaan mudharabah. Hal ini bertentangan dengan teori yang

dikemukakan Antonio (2001) dan Muhammad (2005) yang

menyatakan bahwa jika DPK tinggi atau naik maka pembiayaan

yang disalurkan termasuk pembiayaan mudharabah akan meningkat

sehingga dapat dikatakan memiliki pengaruh positif.

Perbedaan hasil penelitian dengan teori terjadi karena bank

tidak menempatkan seluruh DPK untuk pembiayaan. DPK memiliki

pengaruh negatif dapat disebabkan oleh Bank tidak menempatkan

seluruh DPK untuk menyalurkan pembiayaan, karena apabila

pembiayaan yang diberikan tinggi maka akan semakin tinggi pula

risiko pembiayaan yang dapat bermasalah. Sehingga bank

Page 131: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

116

memfokuskan DPK tidak hanya untuk melakukan pembiayaan

melainkan juga digunakan untuk kebutuhan investasi (Fitri, 2016)

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari pihak ketiga

memiliki nilai koefisiennya 0.784621. Berdasarkan hasil tersebut

diharapkan Bank Umum Syariah dapat memberikan perhatian

khusus terhadap dana pihak ketiga karena dana pihak ketiga

merupakan sumber dana untuk menyalurkan pembiayaan.

2. Pengaruh NPF (Non Performing Finance) terhadap Pembiayaan

Mudharabah.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel NPF tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

Dengan demikian penelitian ini menolak Ha2 dan menerima hipotesis

H02 yang menyatakan bahwa NPF tidak berpengaruh signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah. Hal ini dibuktikan dengan hasil

uji hipotesis dengan nilai signifikan yang lebih besar dari nilai α

(0.8494 > 0.05).

Hasil penelitian ini sejalan dengan Kurniawanti (2014),

Wahab (2014), Andreany (2014) dan Gusnandar dan Kurniawasih

(2014) yang menyatakan bahwa NPF tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Namun berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2014) yang

menyatakan bahwa NPF memiliki pengaruh yang signifikan terhdap

pembiayaan mudharbah.

Page 132: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

117

Non Performing Finance (NPF) tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah mengindikasikan

bahwa perubahan yang ditunjukan oleh NPF diikuti oleh

pembiayaan mudharabah akan tetapi tidak signifikan. Artinya, bank

syariah tidak perlu terlalu mengkhawatirkan dengan adanya

kenaikan rasio NPF. Akan tetapi perlu diketahui bahwa bank syariah

tetap harus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

tentang nilai maksimum yang diperbolehkan untuk NPF adalah

sebesar 5%.

Hubungan antara Non Performing Finance (NPF) dan

Pembiayaan Mudharabah adalah positif (0.009695). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa NPF memiliki pengaruh positif

terhadap pembiayaan mudharabah. Nilai positif menunjukan bahwa

semakin tinggi NPF maka akan semakin tinggi pembiayaan

mudharabah. Hal ini bertentangan dengan teori Christie (2007)

dalam Wahab (2014) yang menyatakan bahwa semakin tinggi NPF

maka pembiayaan yang dikeluarkan akan berkurang. peningkatan

jumlah NPF akan meningkatan PPAP yang perlu dibentuk oleh

pihak bank. Jika hal ini berlangsung terus menerus makan akan

mengurangi modal secara logika peningkatan nilai NPF akan

menurunkan jumlah pembiayaan dalam hal ini adalah pembiayaan

mudharabah (Wahab: 2014)

Page 133: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

118

Perbedaan hasil penelitian dengan teori dapat terjadi karena

data NPF yang digunakan khusus untuk pembiayaan mudharabah,

sedangkan kebanyakan pembiayaan yang digunakan oleh Bank

Syariah adalah murabahah. Jadi meskipun NPF naik maka

pembiayaan yang lain akan tetap naik.

Dalam penelitian ini variabel Non Performing Finance

(NPF) memiliki nilai koefisien yang rendah yaitu 0.009695 Hal ini

menunjukan bahwa Bank Umum Syariah tidak perlu berfokus

dengan variabel Non Performing Finance ini. Namun bank juga

harus tetap menjaga rasio NPF agar sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan. oleh Bank Indonesia tentang nilai maksimum yang

diperbolehkan untuk NPF adalah sebesar 5%.

3. Pengaruh FDR (Finance to Deposit Ratio) terhadap Pembiayaan

Mudharabah

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel FDR tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharbah.

Dengan demikian penelitian ini menerima H03 dan menolak Ha3

hipotesis yang menyatakan bahwa FDR tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Hal ini dibuktikan

dengan hasil uji hipotesis dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari

nilai α (0.6577 > 0.05).

Hasl penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Wahab (2014) dan Trisnadi (2015) yang menyatakan bahwa FDR tidak

Page 134: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

119

memiliki pengaruh signifikan hal ini ditunjukan dengan hasil

signifikansinya mencapai 0.615 yang lebih besar dari 0.05. Namun

penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rachman (2015) dan Giannini (2013) yang menyatakan bahwa FDR

memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

Finance to Deposit Ratio (FDR) tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Hal ini mengindikasikan

bahwa setiap perubahan yang terjadi pada rasio FDR diikuti dengan

pembiayaan mudharabah akan tetapi tidak signifikan. Keadaan ini

dapat dilihat berdasarkan hasil regresi yang menunjukan nilai

signifikansi 0.6577 > 0.05.

Hubungan antara Finance to Deposit Ratio (FDR) adalah

negatif (-0.063466), sehingga dapat diartikan bahwa FDR berpengaruh

negatif terhadap pembiayaan mudharabah. Hal ini tidak sejalan dengan

teori yang menyebutkan bahwa semakin tinggi FDR maka semakin

tinggi pula pembiayaan mudharbah (Tantular, 2015).

Perbedaan hail penelitian dengan teori dapat terjadi karena bank

mengeluarkan pembiayaan seperti murabahah lebih banyak ketimbang

melakukan pembiayaan mudharbah.

Dalam penelitian ini variabel Finance to Deposit Ratio (FDR)

memiliki nilai koefisien yang rendah yaitu 0.063466. Hal ini

menunjukan bahwa Bank Umum Syariah tidak perlu berfokus dengan

variabel tersebut. Namun bank juga harus tetap menjaga rasio FDR

Page 135: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

120

sesuai dengan ketentuan yang ditatapkan Bank Indonesia bahwa rasio

FDR minimal 75% dan tidak boleh melebihi 110 %. Dengan rasio FDR

diantara tingkatan tersebut menandakan bahwa bank syariah

menjalankan fungsi intermediasi dengan baik. Baiknya bank mampu

menjaga nilai FDR hanya diantara 80% hingga 90%. Dengan FDR

100% atau 110% menandakan bank mampu menyalurkan dana

melebihi batas DPK yang dimiliki, dengan begitu tingkat perolehan

keuntungan atau bagi hasil yang diterima bank akan semakin banyak.

Tetapi semakin tinggi rasio ini mempengaruhi likuiditas bank karena

nantinya bank tidak memiliki cukup cadangan dana untuk memenuhi

permintaan kebutuhan dana masyarakat.

4. Pengaruh NBH (Nominal Bagi Hasil) terhadap Pembiayaan

Mudharabah

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel DPK memiliki

pengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Dengan

demikian penelitian ini menerima hipotesis Ha4 yang menyatakan

bahwa NBH berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan nilai

signifikansi yang lebih kecil dari nilai α (0.0126 < 0.05).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Andraeny (2011), Kurniawanti (2014), Fitria (2016) dan Iyonu dkk.

(2015) yang menyatakan bahwa NBH memiliki pengaruh signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah. Akan tetapi hasil ini bertentangan

Page 136: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

121

dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahab (2014) yang

menyatakan bahwa TBH tidak memiliki pengaruh signifikan.

Nominal Bagi Hasil (NBH) memiliki pengaruh signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah. Hal ini menunjukan bahwa setiap

perubahan yang terjadi NBH diikuti oleh pembiayaan mudharabah

secara signifikan, sehingga perbankan perlu memberikan perhatian

khusus terhadap perubahan yang terjadi pada NBH. Keadaan ini dapat

dilihat dari hasil regresi yang menunjukan nilai signifikansi 0.0041 <

0.05.

Hubungan antara Nominal Bagi Hasil (NBH) adalah postif

(0.457250), sehingga dapat diartikan bahwa NBH berpengaruh positif

terhadap pembiayaan mudharbah bank umum syariah di Indonesia.

Hal ini sesuai dengan teori Andreani (2001) yang menyebutkan

semakin tinggi suatu nominal bagi hasil yang ditawarkan ataupun

yang didapatkan oleh bank syariah maka akan meningkatkan

pembiayaan mudharabah.

Selain itu Bank Umum Syariah juga harus memperhatikan

variabel nominal bagi hasil karena meskipun nilai koefisiennya masih

dibawah dana pihak ketiga yaitu sebesar 0.457250 namun nominal

bagi hasil tidak bisa dipandang sebelah mata. Semakin besar nominal

bagi hasilnya maka akan dapat mempengaruhi nasabah dalam

melakukan akad pembiayaan gan hal ini berefek pada meningkatnya

pembiayaan mudharabah.

Page 137: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

122

5. Pengaruh DPK, NPF, FDR, dan NBH secara simultan terhadap

Pembiayaan mudharabah

Hasil penelitian menunjukan berdasarkan hasil uji F bahwa

keempat variabel diatas, yaitu DPK, NPF, FDR, dan NBH bersama-

sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah. Dengan demikian penelitian ini menerima

hipotesis Ha5 yang menyatakan bahwa DPK, NPF, FDR, dan NBH

berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah secara

simultan. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan nilai

signifikansi yang lebih kecil dari nilai α (0.0000 < 0.05).

Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana yang digunakan

bank untuk dapat melakukan pembiayaan. Jadi apabila dana pihak

ketiga tinggi atau naik maka pembiayaan yang disalurkan termasuk

pembiayaan mudharabah akan meningkat.

Non Performing Finance yang tinggi dalam suatu bank dapat

mengurangi jumlah pembiayaan yang disalurkan. Peningkatan jumlah

NPF akan meningkatan PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva

Produktif) yang perlu dibentuk oleh pihak bank. Jika hal ini

berlangsung terus menerus makan akan mengurangi modal secara

logika peningkatan nilai NPF akan menurunkan jumlah pembiayaan

dalam hal ini adalah pembiayaan mudharabah (Dendawijaya, 2005).

Menurut Dendiwijaya (2005) dalam Wahab (2014) Loan to

Deposit Ratio (LDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank

Page 138: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

123

dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan

dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditas-nya. Pada bank syariah tidak mengenal istilah loan oleh

karena itu pada bank syariah diganti dengan istilah finance.

Sehingga FDR dapat dikatakan sebagai rasio yang

menggambarkan tingkat kemampuan bank dalam mengembalikan

dana kepada pihak ketiga melalui keuntungan yang didapat dari

pembiayaan Mudharabah. Semakin tinggi FDR maka akan semakin

tinggi pula pembiayaan yang disalurkan.

Nominal Bagi Hasil merupakan sejumlah keuntungan yang

didapat dari usaha dua belah pihak atau lebih. Apabila semakin

tinggi suatu nominal bagi hasil yang didapat oleh nasabah ataupun

bank, maka akan meningkatkan pembiayaan mudharabah.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keempat

variabel tersebut, yaitu dana pihak ketiga, non performing finance,

finance to deposit ratio dan nominal bagi hasil bersama-sama

memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

Page 139: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

124

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi data panel secara parsial (uji t) diketahui

bahwa pengaruh antara masing-masing variabel independen (DPK,

NPF, FDR, NBH) terhadap Pembiayaan Mudharabah sebagai berikut:

a. Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah hal ini dibuktikan dengan

hasil uji hipotesis dengan nilai signifikan yang lebih kecil dari

nilai α (0.0129 < 0.05).

b. Non Performing Finance (NPF) tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah hal ini dibuktikan

dengan hasil uji hipotesis dengan nilai signifikan yang lebih

besar dari nilai α (0.8494 > 0.05).

c. Finance to Deposit Ratio (FDR) tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah hal ini dibuktikan

dengan hasil uji hipotesis dengan nilai signifikan yang lebih

besar dari nilai α (0.6577 > 0.05).

Page 140: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

125

d. Nominal Bagi Hasil (NBH) memiliki pengaruh signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah hal ini dibuktikan dengan

hasil uji hipotesis dengan nilai signifikan yang lebih kecil dari

nilai α (0.0126 < 0.05).

2. Berdasarkan hasil uji regresi data panel secara simultan (uji F)

ditemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel

independen (DPK, NPF, FDR, NBH) terhadap pembiayaan

mudharabah pada bank umum syariah

3. Variabel Indpenden yang memberikan pengaruh paling dominan

terhadap variabel Dependen adalah Dana Pihak Ketiga (DPK).

Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan nilai koefisiennya yang

0.784621 dibandingkan nilai koefisien variabel yang lain, yang

berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah yaitu

Nominal Bagi Hasil.

B. Saran

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

penulis memberikan saran kepada Bank Umum Syariah dan peneliti

selanjutnya sebagai berikut

1. Bank Syariah

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari keempat variabel

independen yang berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah adalah

Dana Pihak Ketiga diikuti oleh Nominal Bagi Hasil. Sedangkan untuk

variabel Non Performing Finance dan Finance to Deposit Ratio menjadi

Page 141: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

126

variabel yang tidak berpengaruh. Berdasarkan hasil tersebut diharapkan

Bank Umum Syariah dapat memberikan perhatian khusus terhadap

Dana Pihak Ketiga dan Nominal Bagi Hasil. Namun Bank Umum

Syariah juga harus tetap menjaga rasio Non Performing Finance dan

Finance to Deposit Ratio sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

2. Peneliti selanjutnya

Masih banyaknya kekurangan dalam penelitian ini diharapkan untuk

penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan

menambahkan variabel – variabel lain, menggunakan sampel yang

berbeda serta dengan menggunakan metode-metode yang berbeda.

Page 142: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

127

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ruf'ah. 2011. Fikkih Muamalah. Ghalia Indonesia.Bogor.

Abdul, Muhammad. 1992. Ekonomi Islam: teori dan praktek dasar-dasar

ekonomi Islam. Intermasa. Jakarta.

A'Iyonu, Mentairi, Hj. Valentina Monoarfa dan La Ode Rasuli. 2015.

Pengaruh Tingkat BagiI Hasil Terhadap Pembiayaan Mudharabah

(Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia. Universitas Negeri

Gorontalo). Jurnal.

Andraeny, Dita. 2011. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi

Hasil, dan Non Performing Financing Terhadap Volume

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah di

Indonesia. Jurnal. Syiah Kuala Banda Aceh.

Antonio, Muhammad Syaf’i, dan Karnaen Perwaatmadja. 1992. Apa dan

Bagaimana Bank Islam. Dana Bhakti Primayuasa. Yogyakarta.

Antonio, Muhammad Syaf'i. 2007. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik.

Gema Insani. Jakarta.

_______________________. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik.

Gema Insani. Jakarta.

Azizia, Siti Fitria. 2017. Analisis Pengaruh Nominal Bagi Hasil,

Inflasi, Non Performing Finance, Dana Pihak Ketiga Terhadap

Jumalah Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah.

Skripsi. Program Studi Manajemen UIN Syarief Hidayatullah

Jakarta.

Christie, Anita. 2007. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah

Pembiayaan Mudharabah di Bank Muamalat Indonesia (Periode

Maret 2001 s.d. Februari 2006)”. Tesis. Jakarta: UI.

Dwiwahyuningsih, Hesti. 2014. Pengaruh Nominal Bagi Hasil,

PembiayaanMurabahah, dan Suku Bunga Terhadap Jumalah

Simpanan Mudharabah Pada Bank BPD DIY Syariag Periode

Page 143: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

128

Tahun 2008-2013. Skripsi. Jurusan Ilmu Ekonomi Islam.

Yogyakarta.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain.

Erlangga. Jakarta.

Ghozali, Imam, dan Dwi Ratmono. 2013. Analisis Multivariat dan

Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi Dengan EViews 8.

Badan Penerbit-Undip. Semarang.

Gilang, Nur. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Universitas

Negeri Semarang Indonesia. No.1.

Heykal, Mohammad dan Nurul Huda. 2010. Lembaga Keuangan Islam:

tinjauan teoritis dan praktis. Kencana Prenada Media Group.

Jakarta.

Huda, Nurul. 2008. EKONOMI: Pendekatan Teoritis. Kenacana. Jakarta.

Huluwati dan M. Hum. 2009. Ekonomi Islam: Teori dan Praktiknya dalam

Perdagangan Obligasi Syariah di Pasar Modal Indonesia dan

Malaysia. Cipuatat PressGroup. Jakarta.

Ikatan Bankir Indonesia. 2014. Memahami Bisnis Bank Syariah. PT

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ismail. 2011. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi.

Kencana. Jakarta.

Karim, A. Adiwarman. 2004. BANK ISLAM: Analisis Fiqih dan Keuangan.

PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

__________________. 2011. Ekonomi Makro Islam. RajaGrafindo.

Jakarta.

Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Rajawali Persada. Jakarta.

_______. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Kurniawasi, Imas dan Sendi Gusnandar. 2014. Pengaruh Jumlah Dana

Page 144: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

129

Ppihak Ketiga dan Tingkat Non-Performing Financing Terhadap

Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Jurnal Universitas Widyatama. Hal.1.

Kurniawanti, Agustina dan Zulfikar. 2014. Analisis Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank

Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Program Studi Akuntansi UMS.

Juni 2014.

Maltuf Fitri. 2016. Peran Dana Pihak Ketiga Dalam Kinerja Lembaga

Pembiayaan Syariah dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhinya.

Volume VII/Edisi 1.

Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syari'ah. UPP AMP

YKPN. Yogyakarta.

Nugraha, Siti. 2014. Pengaruh ROA, NPF, FDR, BOPO Dam TINGKAT

BAGI HASIL. Skripsi. Program Muamalat UIN Syarief Hidayatullah

Jakarta.

Rachman, Yoga Tantular. 2015. Pengaruh FDR, NPF ROA, dan CAR

Terhadap Pembiayaan Mudharabah (Survey pada Bank syariah

yang listing di Busrsa Efek Indonesia pada Tahun 2009-2013).

Jurnal. Agustus 2015. Hal 1504-1521.

Rivai, Veithzal. 2007. Bank and Financial Institusion Managemen

(Conventional adn sharia System). PT. Grafindo Persada. Jakarta.

Repunlik Indonesia. 2008. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah. Lembaran Negara RI Tahun 2008, No. 94.

Sekretariat Negara. Jakarta.

Reswanda, Wanda Wahyu C. 2012. Pengaruh Capital Adequency Ratio,

Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Finance terhadap

Penyaluran Pembiayaan pada PT BPRS Lantabur Jombang. ISSN:

1412-5366.

Rodoni, Ahmad. 2009. Investasi Syariah. Lembaga Penelitian UIN. Jakarta.

Sadi, Muhammad. 2015. Konsep Hukum Perbankan Syariah. Setara Press.

Malang.

Page 145: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

130

Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT Elek

Media Komputindo. Jakarta.

Setiawan. 2012. Aspek Hukum Pembiayaan Mudharabah pada Perbankan

Syariah. UII Press: Yogyakarta.

Sriyana, Jaka. 2014. Metode Regresi Data Panel. EKONISIA. Yogyakarta.

Sugiyono. 2015. Statistik untuk penelitian. ALFABETA. Bandung.

________. 2015. Penelitian pendidikan. ALFABETA. Bandung.

Suhardjono dan Mudrajad Kuncoro. 2004. Manajemen Perbankan. BPFE.

Yogyakarta.

Suharso, Puguh. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis:

Pendekatan Filosofi dan Praktik. PT. Indeks. Jakarta.

Sumitro, Warkum. 2004. Asas-asas perbankan Islam& lembaga-lembaga

terkait. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sutedi, Adrian. 2009. Perbankan Syariah: tinjauan dan beberapa segi

hukum. Jakarta.

Tantular, Yoga. 2015, Pengaruh FDR, NPF, ROA, dan CAR Terhadap

Pembiayaan Mudharabah (Surbey pada Bank Syariah yang Listing

di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2009-2013). Universitas

Widyatama. Bandung.

Trisnadi. 2012. Pengaruh FDR dan DPK Terhadap Pembiayaan

Mudharabah (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah yang terdaftar

dalam Bank Indonesia Tahun (2012-2014). Jurnal. Hal. 1-28.

Usaman, Rachmadi. 2012. Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia.

Sinar Grafika. Jakarta.

Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Widia, Windi. 2012. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan

dan Implikasi Terhadap Laba Bank Syariah. Jurnal.

Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Wirdyaningsih. 2005. Bank Dan Asuransi Islam di Indonesia Kencana.

Jakarta.

Page 146: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

131

Zaenuri, Wahab. 2014. Analisis Pengaruh FDR, NPF, Tingkat Bagi

Hasil, Kualitas Jasa Dana Atribut Produk Islam Terhadap Tingkat

Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syari’ah di Semarang.

Economica. Volume V. Edisi 2.

Page 147: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

132

LAMPIRAN

Lampiran 1.

Data Variabel Independen dan Variabel Dependen periode 2011-2015

No Bank Periode PMD (Rupiah) DPK

(Rupiah) NPF (%) FDR (%)

NBH

(Rupiah)

1 Bank Mega

Syariah 2011 1,155 4,933,556 0.9739 83.08 159,479

2 Bank Mega

Syariah 2012 3,000 7,108,754 1.00 88.88 187,536

3 Bank Mega

Syariah 2013 3,200 7,736,248 0.0000 93.37 332856

4 Bank Mega

Syariah 2014 8,818 5,881,057 0.0000 93.61 412,146

5 Bank Mega

Syariah 2015 1,375 4,254,456 0.0000 98.49 265,875

6 Bank

Muamalat 2011 1,498 26,658,090 0.0340 76.76 1,156,730

7 Bank

Muamalat 2012 1,985 34,903,830 0.0151 94.15 1,457,940

8 Bank

Muamalat 2013 2,225 41,789,660 0.0107 99.99 2,163,140

9 Bank

Muamalat 2014 1,723 51,206,270 0.0592 88.14 3,352,240

10 Bank

Muamalat 2015 1,052 45,077,650 0.1384 90.30 2,853,890

11 BRIS 2011 598,464 9,906,412 0.0138 90.55 461,905

12 BRIS 2012 859,252 11,948,889 0.0134 100.96 527,595

13 BRIS 2013 936,688 13,794,869 0.0155 102.70 764,590

14 BRIS 2014 876,311 16,711,516 0.0037 93.90 994,824

15 BRIS 2015 1,106,566 19,648,782 0.0042 84.16 1,027,442

16 Panin

Syariah 2011 269,582 420,757 0.0000 167.70 27,026

17 Panin

Syariah 2012 517,354 1,223,290 0.0000 105.66 57,585

18 Panin

Syariah 2013 659,220 2,870,310 0.0006 90.40 146,009

Page 148: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

133

19 Panin

Syariah 2014 854,377 5,076,082 0.0035 94.04 295,597

20 Panin

Syariah 2015 1,018,378 5,928,345 0.0115 96.43 421,249

21 BCAS 2011 12,910 864,000 0.0000 78.8 36,636

22 BCAS 2012 124,763 1,261,000 0.0000 79.9 50,363

23 BCAS 2013 201,866 1,703,000 0.0000 83.5 74,471

24 BCAS 2014 188,351 2,338,700 0.0000 91.2 132,867

25 BCAS 2015 198,422 3,255,200 0.0000 91.4 194,676

26

Bank

Syariah

Bukopin 2011 192,696 2,291,738 0.0000 192.696 131,043

27

Bank

Syariah

Bukopin 2012 150,060 2,850,784 0.0000 150.060 160,579

28

Bank

Syariah

Bukopin 2013 222,108 3,272,263 0.0093 100.29 216,661

29

Bank

Syariah

Bukopin 2014 264,504 3,994,957 0.0175 92,89 331,554

30

Bank

Syariah

Bukopin 2015 401,915 4,755,303 0.0020 90.56 343,275

31 BSM 2011 4,590,780 42,618,000 0.0115 86.03 1,183,626

32 BSM 2012 4,161,500 47,409,000 0.0211 94.40 1,245,435

33 BSM 2013 3,703,697 56,461,000 0.0546 89.37 1,307,244

34 BSM 2014 3,006,253 59,821,000 0.0486 81.92 1,369,054

35 BSM 2015 2,834,182 62,113,000 0.0227 81.99 1,430,863

36 BNIS 2011 89,383 6,752,263 0.0199 78.60 252,413

37 BNIS 2012 287,064 8,947,729 0.0074 84.99 291,056

38 BNIS 2013 709,218 11,422,190 0.0107 97.86 418,332

39 BNIS 2014 1,016,696 16,246,405 0.0186 92.60 691,444

40 BNIS 2015 1,258,682 19,322,756 0.0076 91.94 846,069

Page 149: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

134

Lampiran 2.

Estimasi Model Data Panel

A. Common Effect Model

Sumber: output Eviews 9 (data dioleh)

B. Uji Chow

Sumber: output Eviews 9 (data dioleh)

Dependent Variable: PMD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 03/08/17 Time: 23:43

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DPK? 1.492001 0.160652 9.287180 0.0000

NPF? -0.098098 0.081203 -1.208069 0.2349

FDR? 0.107736 0.225480 0.477810 0.6357

NBH? -0.994063 0.158167 -6.284912 0.0000 R-squared 0.727941 Mean dependent var 0.141211

Adjusted R-squared 0.705269 S.D. dependent var 1.074311

S.E. of regression 0.583234 Akaike info criterion 1.854183

Sum squared resid 12.24582 Schwarz criterion 2.023071

Log likelihood -33.08365 Hannan-Quinn criter. 1.915247

Durbin-Watson stat 0.457757

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BANK

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 16.473618 (7,28) 0.0000

Cross-section Chi-square 65.313710 7 0.0000

Page 150: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

135

C. Fixed Effect Model

Sumber: output Eviews 9 (data dioleh)

Dependent Variable: PMD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 03/08/17 Time: 23:45

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.211998 0.067869 3.123635 0.0041

DPK? -0.784621 0.295447 -2.655708 0.0129

NPF? 0.009695 0.050586 0.191648 0.8494

FDR? -0.063466 0.141692 -0.447913 0.6577

NBH? 0.457250 0.171501 2.666166 0.0126

Fixed Effects (Cross)

BCAS—C -0.878056

BMI—C -0.663378

BMS—C -0.945750

BNIS—C -0.177138

BRIS—C -0.066470

BSB—C -0.749236

BSM—C 3.847311

PANINS—C -0.367283 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.947186 Mean dependent var 0.141211

Adjusted R-squared 0.926437 S.D. dependent var 1.074311

S.E. of regression 0.291380 Akaike info criterion 0.614947

Sum squared resid 2.377263 Schwarz criterion 1.121611

Log likelihood -0.298946 Hannan-Quinn criter. 0.798141

F-statistic 45.65075 Durbin-Watson stat 0.728221

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 151: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

136

D. Random Effect Model

Sumber: output Eviews 9 (data dioleh)

Dependent Variable: PMD?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 03/08/17 Time: 23:48

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 40

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.025672 0.091096 0.281810 0.7797

DPK? 1.054912 0.130118 8.107323 0.0000

NPF? -0.054265 0.046865 -1.157887 0.2548

FDR? 0.012912 0.135007 0.095638 0.9244

NBH? -0.566279 0.114637 -4.939771 0.0000

Random Effects (Cross)

BCAS--C -0.116552

BMI—C -0.632186

BMS--C -0.205306

BNIS--C -0.001413

BRIS--C 0.196002

BSB—C -0.082836

BSM--C 0.627787

PANINS--C 0.214504 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.207398 0.3363

Idiosyncratic random 0.291380 0.6637 Weighted Statistics R-squared 0.430626 Mean dependent var 0.075125

Adjusted R-squared 0.365555 S.D. dependent var 0.618678

S.E. of regression 0.492790 Sum squared resid 8.499477

F-statistic 6.617753 Durbin-Watson stat 0.383484

Prob(F-statistic) 0.000447 Unweighted Statistics R-squared 0.665409 Mean dependent var 0.141211

Sum squared resid 15.06049 Durbin-Watson stat 0.216422

Page 152: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

137

E. Uji Hausman

Sumber: output Eviews 9 (data dioleh)

Lampiran 3.

Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas

0

1

2

3

4

-1.00 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00

Series: ResidualsSample 12 40Observations 15

Mean -1.55e-16Median -0.039003Maximum 0.974272Minimum -0.829565Std. Dev. 0.610777Skewness 0.148257Kurtosis 1.942806

Jarque-Bera 0.753487Probability 0.686092

Sumber: output Eviews 9 (data dioleh)

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: BANK

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 69.108989 4 0.0000

Page 153: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

138

B. Uji Multikolinieritas

Sumber: output Eviews 9 (data dioleh)

D. Uji Heteroskedastis

Sumber: output Eviews 9 (data dioleh)

E. Uji Autokorelasi

Sumber: output Eviews 9 (data dioleh)

C. DPK NPF FDR NBH DPK 1.000000 -0.061323 -0.208063 0.839463

NPF -0.061323 1.000000 -0.121899 -0.071845

FDR -0.208063 -0.121899 1.000000 -0.155916

NBH 0.839463 -0.071845 -0.155916 1.000000

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.343748 Prob. F(4,10) 0.3198

Obs*R-squared 5.243896 Prob. Chi-Square(4) 0.2632

Scaled explained SS 1.098662 Prob. Chi-Square(4) 0.8945

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.878066 Prob. F(2,8) 0.4521

Obs*R-squared 2.700043 Prob. Chi-Square(2) 0.2592

Page 154: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

139

Lampiran 4.

Uji Statistik

A. Uji t

Sumber: output Eviews9 (data dioleh)

Dependent Variable: PMD? Method: Pooled Least Squares Date: 03/08/17 Time: 23:45 Sample: 1 5 Included observations: 5 Cross-sections included: 8 Total pool (balanced) observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.211998 0.067869 3.123635 0.0041

DPK? -0.784621 0.295447 -2.655708 0.0129 NPF? 0.009695 0.050586 0.191648 0.8494 FDR? -0.063466 0.141692 -0.447913 0.6577 NBH? 0.457250 0.171501 2.666166 0.0126

Fixed Effects (Cross) BCAS—C -0.878056 BMI—C -0.663378 BMS—C -0.945750 BNIS—C -0.177138 BRIS—C -0.066470 BSB—C -0.749236 BSM—C 3.847311

PANINS—C -0.367283 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.947186 Mean dependent var 0.141211

Adjusted R-squared 0.926437 S.D. dependent var 1.074311 S.E. of regression 0.291380 Akaike info criterion 0.614947 Sum squared resid 2.377263 Schwarz criterion 1.121611 Log likelihood -0.298946 Hannan-Quinn criter. 0.798141 F-statistic 45.65075 Durbin-Watson stat 0.728221 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 155: JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36008... · 2017-10-03 · TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE

140

B. Uji F

Sumber: output Eviews9 (data dioleh)

C. Koefisien Determinasi

Sumber: output Eviews9 (data dioleh)

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.947186 Mean dependent var 0.141211

Adjusted R-squared 0.926437 S.D. dependent var 1.074311

S.E. of regression 0.291380 Akaike info criterion 0.614947

Sum squared resid 2.377263 Schwarz criterion 1.121611

Log likelihood -0.298946 Hannan-Quinn criter. 0.798141

F-statistic 45.65075 Durbin-Watson stat 0.728221

Prob(F-statistic) 0.000000

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.947186 Mean dependent var 0.141211

Adjusted R-squared 0.926437 S.D. dependent var 1.074311

S.E. of regression 0.291380 Akaike info criterion 0.614947

Sum squared resid 2.377263 Schwarz criterion 1.121611

Log likelihood -0.298946 Hannan-Quinn criter. 0.798141

F-statistic 45.65075 Durbin-Watson stat 0.728221

Prob(F-statistic) 0.000000